Hidup adalah Seni Mengambil Keputusan

Bukan soal benar atau salah, tapi soal berani atau tidak.

Kalau hidup adalah panggung, maka keputusan adalah aksi panggungnya. Sayangnya, kebanyakan dari kita lebih sering berdiri di belakang tirai, menunggu "tanda yang pasti", "waktu yang tepat", atau "izin dari semesta". Padahal, hidup bukan film Marvel, tidak ada post-credit scene yang kasih bocoran ke mana langkah kita harusnya pergi.

Kita terlalu takut salah. Terlalu sibuk jadi sempurna. Terlalu malas ambil resiko.

Tapi begini: keputusan bukan soal hasil, tapi soal arah. Kamu bisa aja milih jalan yang keliru, tapi kalau kamu belajar dan terus bergerak, kamu tetap maju. Bandingkan dengan mereka yang ragu-ragu, stuck di persimpangan, menunggu jawaban dari Google Maps kehidupan yang nggak akan pernah datang.

Dan hey, tidak memutuskan apa-apa juga adalah keputusan. Sayangnya, itu sering jadi keputusan paling bodoh, karena kamu membiarkan orang lain, keadaan, atau algoritma TikTok menentukan hidupmu.

Seni mengambil keputusan adalah seni mengenal diri. Apa yang kamu inginkan? Apa yang kamu perjuangkan? Apa yang kamu siap kehilangan? Semakin kamu paham dirimu, semakin tajam instingmu. Dan semakin kamu berani, semakin hidup terasa nyata.

Mau hidupmu bergerak? Ambil keputusan. Mau jadi pribadi yang kuat? Ambil tanggung jawab. Mau berhenti jadi korban keadaan? Berhenti bilang “aku nggak punya pilihan.”

Karena pada akhirnya, hidup bukan soal mencari keputusan yang paling benar. Tapi menciptakan keputusan yang membuatmu merasa hidup.