Loyalty Bukan Zona Nyaman, Tapi Zona Tangguh
Banyak yang salah mengira bahwa bertahan di satu tempat kerja terlalu lama berarti "main aman". Padahal loyalitas sejati justru bukan tentang kenyamanan, tapi tentang ketangguhan.
Loyal adalah ketika kamu memilih untuk tetap ada, meski tahu banyak hal yang harus dibenahi. Ketika kamu tidak menutup mata pada kekurangan, tapi juga tidak lari dari tanggung jawab untuk memperbaikinya.
Bukan karena kamu takut mencoba hal baru, Tapi karena kamu tahu: perubahan sejati tidak datang dari lompatan besar seketika, tapi dari keberanian menghadapi tantangan demi tantangan, hari demi hari.
Di sisi lain, dunia kerja sekarang penuh dengan "explorers". Pindah kerja tiap tahun jadi tren. Banyak yang menyamakan itu dengan growth, padahal sering kali yang terjadi bukan berkembang, tapi menghindar.
Menghindar dari konflik. Menghindar dari ketidaknyamanan. Menghindar dari proses panjang yang butuh ketekunan, bukan excitement sesaat.
Padahal karakter tidak melulu terbentuk dari excitement. Karakter terbentuk saat kamu tetap berusaha meski hasilnya belum terlihat. Saat kamu memilih untuk memperbaiki, bukan meninggalkan. Saat kamu cukup sabar untuk tidak menyemai, merawat sebelum akhirnya panen.
Loyalty itu bukan soal bertahan membabi buta. Tapi soal tahu apa yang layak diperjuangkan, dan cukup kuat untuk tetap berdiri ketika yang lain memilih pergi.
أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ أللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
2 blnAda juga yang mengatakan kalau loyalty dalam pekerjaan cocok buat yang orang yang tipikal pasif, pasrah dengan keadaan dan kecenderungannya tidak memiliki masa depan. Padahal tak sedikit dibalik loyalitasnya ada semangat belajar yang kuat, keinginan tahuan yang tinggi, mau mencoba pengalaman baru, hanya saja gerakannya dalam senyap. Tidak tertangkap radar, namun perannya baru akan terasa saat keluar dari zona tersebut.
Head of Business Development, ShopComm
2 bln“The only ones that’s loyal are deadwoods” This is the most unfortunate misunderstanding on what loyalty is
Director of Strategy at Bounche | Globally Awarded Creative, Brand, Marketing & Growth Strategist | Ex Head of Strategy at INNOCEAN Indonesia & APAC (Hyundai Motor Group) | Ex IRIS | Ex Dentsu
2 blnI think that is what the meritocracy trap really is. In most of the corporate world, You are "forced" to "go up" until you're no longer competent enough to handle things, if you don't want to follow the rule you'll be punished because you went against the natural order of things.