SlideShare a Scribd company logo
TECHNICA
L ANALYST
Are You Investor Or Trader?
1
Presented by Iwan Cahyo Suryadi
Research and Bussiness Development Division
Jakarta Futures Exchange
KONSEP
FOLLOW THE SMART MONEY:
Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi di pasar, analisa
teknikal mempercayai bahwa pasar bergerak dalam trend tertentu dan
trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan
penawaran.
2
KONSEP
CONTRARIAN:
Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna
teknikal analisis melalukan “trading” pada saham yang dianggap bagus
secara teknikal
3
PRINSIP DASAR
PRICE DISCOUNT EVERYTHING:
Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa harga akan
dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan
ataupun harga komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun teknikal
mempercayai bahwa harga akan mendiskon semua berita tsb, acap kali
harga bergerak melewati harga teoritis secara fundamental (bisa
naik/turun)
4
PRINSIP DASAR
PRICE FLUCTUATES IN TRENDS:
Harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend
tertentu
5
PRINSIP DASAR
HISTORY REPEATS ITSELF:
Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan berulang, maksudnya
jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari
pola seperti itu dapat terjadi pula. Psikologi manusia pada dasarnya sama
dalam mengantisipasi keadaan pasar.
6
METODE ANALISA
TEKNIKAL
DEFINISI:
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
menganalisa data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang
meliputi data: harga, volume, dan interest.
TUJUAN:
Analisa dilakukan untuk memprediksi arah
kecenderungan harga di masa mendatang.
MODEL ANALISA:
Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam bentuk grafis (charting).
7
LINGKUP ANALISIS
8
ANALISIS
TEKNIKAL
ANALISIS
TEKNIKAL
Analisis Klasik
(SUBYEKTIF)
Analisis Klasik
(SUBYEKTIF)
Analisis Modern
(MECHANICAL)
Analisis Modern
(MECHANICAL)
Line
Studies
Chart
Pattern
Trend
Following
Indicator
Oscillator
Indicator
Miscellaneous
Indicator
GRAFIK
GRAFIK GARIS:
9
GRAFIK
GRAFIK BATANG:
10
GRAFIK
GRAFIK CANDLESTICK:
11
GRAFIK
POINT & FIGURE:
12
METODE SUBYEKTIF
Adalah metode penentuan garis penganalisa dengan opini dan
argumentasi individu berdasarkan pengalaman.
Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif, tetapi memiliki
keunggulan karena sederhana dan mendahului (leading) harga.
Metode didasarkan pada beberapa titik kunci (key point) analisa.
13
TREND
(Kecenderungan Gerakan
Harga)
Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui.
Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu
tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan.
Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend:
a. Trend Up: kecenderungan harga naik
b. Trend Down: kecenderungan harga turun
c. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping
Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3
yaitu: short term, medium term, dan long term.
14
TREND
(Kecenderungan Gerakan
Harga)
Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3
tahap: accumulation stage, bull market model (mark-
up stage), bear market model (distribution stage).
Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi.
Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu
yang menunjukkan adanya pembalikan (reversal).
15
LINES
(Garis-Garis Penganalisa)
Merupakan alat pembantu utama dalam analisa grafik yang digambar dengan
menghubungkan titik-titik tertentu.
Terdapat 4 jenis garis penganalisa:
a. Support Line: tingkat harga di mana demand dipandang cukup kuat untuk
menahan harga jatuh lebih dalam. Support line merupakan batas psikologis
peserta pasar untuk melakukan pembelian (buy action).
16
LINES
(Garis-Garis Penganalisa)
b. Resistence Line: tingkat harga di mana supply
dipandang cukup kuat untuk menahan harga
naik lebih tinggi. Resistence line merupakan
batas psikologis peserta pasar untuk
melakukan penjualan (sell action).
c. Sensitive Line: garis horizontal yang melalui
titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai
sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line,
yaitu: support level & resistence level.
d. Channel Line: garis paralel yang ditarik sejajar
dengan trend line. Channel line membantu
trader untuk mengetahui trading range.
17
LINES
(Garis-Garis Penganalisa – SUPPORT LINE)
18
LINES
(Garis-Garis Penganalisa –
RESISTANCE LINE)
19
LINES
(SUPPORT – RESISTANCE ZONE)
20
LINES
(Garis-Garis Penganalisa –
CHANNEL LINE)
July August September October November December 2007 February March April May June July August
10000
20000
30000
40000
x10000
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2100
2200
2300
2400
2500
2600
2700
2800
2900
3000
3100
3200
3300
3400
3500
3600
3700
Channel Line
h
Channel Line
k
BMRI (3,500.00, 3,625.00, 3,500.00, 3,625.00, +125.000)
21
TREND LINES
Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal
yang digunakan sebagai identifikasi maupun
konfirmasi.
Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua
atau lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke
depan sehingga akan berperan sebagaimana halnya
garis support atau resistance.
Beberapa prinsip tentang level support dan
resistance dapat diaplikasikan dalam konsep garis
trend.
22
TREND LINE
(UP-TREND LINE)
23
TREND LINE
(DOWN-TREND LINE)
24
PATTERN
(Pola Harga Masa Lampau)
Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga sekuritas di masa lampau.
Analisa didasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang
mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya (history repeat itself).
Pola-pola yang penting di antaranya:
a. Reversal Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian
kecenderungan.
25
PATTERN
(Pola Harga Masa Lampau)
b. Continuation pattern: merupakan bentuk/pola
gerakan harga dalam melanjutkan
kecenderungan.
c. Character pattern: suatu pola yang tidak random
dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus
untuk satu sekuritas tertentu.
d. Gap pattern: pola yang terbentuk akibat harga low
hari ini lebih besar dari pada harga high kemarin,
atau sebaliknya.
26
REVERSAL PATTERN
(DOUBLE TOP)
27
REVERSAL PATTERN
(DOUBLE BOTTOM)
28
REVERSAL PATTERN
(HEAD & SHOULDER TOP)
29
REVERSAL PATTERN
(HEAD & SHOULDER BOTTOM)
30
REVERSAL PATTERN
(FALLING WEDGE)
31
REVERSAL PATTERN
(RISING WEDGE)
32
REVERSAL PATTERN
(ROUNDING BOTTOM)
33
CONTINUATION
PATTERN
(FLAG, PENNANT)
34
CONTINUATION PATTERN
(SYMMETRICAL TRIANGLE)
35
CONTINUATION PATTERN
(ASCENDING TRIANGLE)
36
CONTINUATION PATTERN
(DESCENDING TRIANGLE)
37
CONTINUATION PATTERN
(CUP WITH HANDLE)
38
CONTINUATION PATTERN
(PRICE CHANNEL)
39
CONTINUATION PATTERN
(PRICE CHANNEL)
40
BULLISH PATTERN
41
BEARISH PATTERN
42
METODE MECHANICAL
Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada metode statistika
melalui indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat obyektif, logis, dan
umum.
Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari faktor emosi pada
saat pengambilan keputusan untuk masuk-keluar pasar.
Key point yang harus diperhatikan adalah: trend dan divergence.
43
MOVING AVERAGE
Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang
menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu
tertentu dari data harga-harga historis, yang biasanya
digunakan untuk harga Penutupan (Close/Settlement).
Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini:
a. Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu
trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera
berakhir.
b. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam
trend harga menaik akan berada di bawah MA yang
menggunakan rentang waktu lebih singkat.
c. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam
trend harga menurun akan berada di atas MA yang
menggunakan rentang waktu lebih singkat
44
SIMPLE MOVING AVERAGE
45
MACD
Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah
formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh
Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan
sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup
handal digunakan dalam mengambil keputusan selama
perdagangan di lantai bursa.
Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya
adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator
kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara
pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di
hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun
terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator
momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.
46
BULLISH CROSS-OVER
47
BEARISH CROSS-OVER
48
STOCHASTIC OSCILLATOR
Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang
dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir
1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum
oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini
(current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu.
Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak 
(peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying
pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten
berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution
(selling pressure).
Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic
oscillator ini adalah :
• Informasi Overbought/oversold
• Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
• Divergence positif dan divergence negatif
49
STOCHASTIC OSCILLATOR
Stochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis
penganali-sa, yakni %K dan %D, dengan formula:
%K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan
%D adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal
(trigger line).
50
Recent Close – Lowest Low (n)
%K = 100 x ( ----------------------------------------------- )
Highest High (n) – Lowest Low (n)
%D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3)
(n) = Number of periods used in calculation
Recent Close – Lowest Low (n)
%K = 100 x ( ----------------------------------------------- )
Highest High (n) – Lowest Low (n)
%D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3)
(n) = Number of periods used in calculation
STOCHASTIC OSCILLATOR
Interpretasi Stochastic Oscillator:
Timing beli (buy), bila garis D (%D line) berada di antara skala
horisontal 10% hingga 15% (oversold zone).
Timing jual (sell), bila garis D (%D line) berada di antara skala
horizontal 85% hingga 90% (overbought zone).
Bullish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal
30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus
menurun.
Bearish divergence berlaku apabila garis D melewati skala
horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga
terus meningkat.
Sinyal kenaikan harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah
garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik).
51
STOCHASTIC OSCILLATOR
52
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung
perbandingan antara daya tarik kenaikan dan
penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam
indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-
100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari
analisa dengan menggunakan RSI adalah :
Konfirmasi kejadian overbought / oversold
Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan
kenaikan atau dominan penurunan
53
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
Relative Strength Index menghitung rasio dari rata-rata
kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga
penutupan dalam periode tertentu.
Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi:
54
Average up-close value
RS = -------------------------------------
Average down-close value
Average up-close value
RS = -------------------------------------
Average down-close value
100
RSI = 100 – ------------
1 + RS
100
RSI = 100 – ------------
1 + RS
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
55
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga
digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
• Top & Bottom
Puncak (peak) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah (through) saat harga
menyentuh 20 – 30.
• Pattern
Beberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms,
pennants, dll.
• Divergence
Penyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi
kuat akan titik pembalikan.
56
WILLIAM %R
William %R atau %R mempresentasikan hubungan dari
harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan
terendah dalam rentang waktu tertentu.
Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam
kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator
akan mendekati nol.
Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam
kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator
akan mendekati angka – 100.
57
BOLLINGER BANDS
Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para
analis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode
waktu pada TA.
Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band,
garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut  lower
band.
Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average.
dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band.
Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:
Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus
batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode
berikutnya.
Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas
(upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.
Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar
dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.
58
BOLLINGER BANDS
59
PIVOT POINTS
Support Level and Resistance Level.
(P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low)
P=(H+L+C)/3= pivot point
Resistance 1= (Px2)-L
Resistance 2 = P+H-L
Support 1 = (Px2)-H
Support 2 = P-H+L
60
PIVOT POINTS
61
PERCENT
RETRACEMENT
Percent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari
acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham.
Fibonacci retracement: metode retracement yang menga-
sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik
akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai
titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum
akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang
sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus
ditentukan terlebih dahulu.
62
FIBONACCI RETRACEMENT
63
FIBONACI RETRACEMENT
64
CUT LOSS, DON’T DOWNGRADE
Karena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya
juga harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah
menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan
signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss,
sambil mencari kesempatan switched ke saham lain.
Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang
gagal, trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut
Loss, padahal gerakan harganya sudah tidak memberi
opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya
menjadi medium term / long term (investor kecelakaan)
65
Terima
kasih
Semoga berguna
66

More Related Content

PPTX
Manajemen keuangan part 3 of 5
PPTX
Nilai saham
PPT
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
PPT
Laporan Arus Kas
PPTX
Tugas 3 metode harga perolehan
DOC
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
PPTX
Mengelola saluran distribusi(slide)
PPTX
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Manajemen keuangan part 3 of 5
Nilai saham
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Laporan Arus Kas
Tugas 3 metode harga perolehan
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
Mengelola saluran distribusi(slide)
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

What's hot (20)

DOCX
Materi Manajemen Keuangan II
PDF
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
PDF
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
PPTX
Perubahan dalam hak kepemilikan
PPTX
saluran pemasaran internasional
PPT
Metode pengumpulan biaya 2
PPTX
Pusat laba
PPT
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
PPT
Contoh Siklus
PPTX
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
PPTX
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
DOCX
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
DOCX
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
PPTX
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
PPTX
Analisis biaya volume - laba
PPTX
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
PPT
Biayaprod print
PDF
Analisis Teknikal Saham 1
PDF
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
DOCX
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Materi Manajemen Keuangan II
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Perubahan dalam hak kepemilikan
saluran pemasaran internasional
Metode pengumpulan biaya 2
Pusat laba
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
Contoh Siklus
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
Analisis biaya volume - laba
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Biayaprod print
Analisis Teknikal Saham 1
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Ad

Viewers also liked (20)

PPT
Двоичное кодирование
PPTX
Technical analysis
PPT
Technical Analysis Lecture 10-13-11
PPT
Employee engagement A to Z
PPTX
Sistim Perdagangan Alternative
PDF
Keep Your Trading Simple Like The Big Players
PPTX
Digital Marketing
PDF
Profit From Pullback Trading
PDF
Chart pattern part-1
PPTX
Technically speaking
PDF
Stock chart pattern recognition
PDF
How to trade currencies short term
PPTX
Portfolio - Technical Analysis
PPS
Power point first state futures and gold invesment
PDF
PDF
634268797027443776(1)
PPT
Bhavishya - Double & Triple Tops and Bottoms
PPTX
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
PPTX
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
PDF
Двоичное кодирование
Technical analysis
Technical Analysis Lecture 10-13-11
Employee engagement A to Z
Sistim Perdagangan Alternative
Keep Your Trading Simple Like The Big Players
Digital Marketing
Profit From Pullback Trading
Chart pattern part-1
Technically speaking
Stock chart pattern recognition
How to trade currencies short term
Portfolio - Technical Analysis
Power point first state futures and gold invesment
634268797027443776(1)
Bhavishya - Double & Triple Tops and Bottoms
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
Ad

Similar to Technical Analysis (basic) (20)

PPTX
Trader atau Investor.pptx
PDF
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
PPTX
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
PPTX
Analisis teknikal
PPTX
Analisis Teknikal Dasar (Pasar modal investmen)
PDF
Chart pattern part 2
DOCX
resume bar short pattern | akuntansi | pola
PPTX
Pengaruh Analisis Teknikal dalam Keputusan Investor
PDF
Indicator
PPTX
Tugas 6 - Kelompok 3 - Analisis Teknikal.pptx
PPTX
Candlestick Pattern Sederhana.pptx
PPTX
Technical analysis
PPTX
09072021 mengenal indikator dasar teknikal
PPTX
ANALISIS TEKNIKAL.pptx
PPTX
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
PPTX
Catatan Catatan tentang Crypto Currency.pptx
PDF
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
PPTX
ICT Daily Bias is guideline for determine BIAS Trend
PDF
Stochastic oscillators
PPTX
Edukasi Mengenai Trading
Trader atau Investor.pptx
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
Analisis teknikal
Analisis Teknikal Dasar (Pasar modal investmen)
Chart pattern part 2
resume bar short pattern | akuntansi | pola
Pengaruh Analisis Teknikal dalam Keputusan Investor
Indicator
Tugas 6 - Kelompok 3 - Analisis Teknikal.pptx
Candlestick Pattern Sederhana.pptx
Technical analysis
09072021 mengenal indikator dasar teknikal
ANALISIS TEKNIKAL.pptx
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
Catatan Catatan tentang Crypto Currency.pptx
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
ICT Daily Bias is guideline for determine BIAS Trend
Stochastic oscillators
Edukasi Mengenai Trading

More from Iwan Suryadi (20)

PPTX
Indonesia Digital Report
PDF
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
PPTX
Blockchain technology solution in Commodity Finance Trade
PPTX
Why Indonesia & Why Now
PPTX
Borobudur
PDF
The future of work and life on Robotics Ages
PPTX
Tea, FAO Projection to 2021
PPTX
How to change the world
PPTX
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
PPTX
Jafets on Meta
PDF
Forward and Futures
PPTX
Praktik perdagangan yang dilarang
PPTX
Forum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
PPTX
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
PPTX
Jakarta Tea Auction Mechanism
PPTX
Infografis mudik 2014
PPTX
Hedging Rupiah
PPTX
Single Stock CFD
PDF
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
PDF
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFX
Indonesia Digital Report
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
Blockchain technology solution in Commodity Finance Trade
Why Indonesia & Why Now
Borobudur
The future of work and life on Robotics Ages
Tea, FAO Projection to 2021
How to change the world
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Jafets on Meta
Forward and Futures
Praktik perdagangan yang dilarang
Forum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
Jakarta Tea Auction Mechanism
Infografis mudik 2014
Hedging Rupiah
Single Stock CFD
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFX

Recently uploaded (20)

PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
PPTX
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
BAB 1 Rangkuman Materi Informatika Kelas 7.pptx
PPTX
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
PPTX
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
PPTX
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPTX
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
BAB 1 Rangkuman Materi Informatika Kelas 7.pptx
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi

Technical Analysis (basic)

  • 1. TECHNICA L ANALYST Are You Investor Or Trader? 1 Presented by Iwan Cahyo Suryadi Research and Bussiness Development Division Jakarta Futures Exchange
  • 2. KONSEP FOLLOW THE SMART MONEY: Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa pasar bergerak dalam trend tertentu dan trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. 2
  • 3. KONSEP CONTRARIAN: Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna teknikal analisis melalukan “trading” pada saham yang dianggap bagus secara teknikal 3
  • 4. PRINSIP DASAR PRICE DISCOUNT EVERYTHING: Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun teknikal mempercayai bahwa harga akan mendiskon semua berita tsb, acap kali harga bergerak melewati harga teoritis secara fundamental (bisa naik/turun) 4
  • 5. PRINSIP DASAR PRICE FLUCTUATES IN TRENDS: Harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend tertentu 5
  • 6. PRINSIP DASAR HISTORY REPEATS ITSELF: Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan berulang, maksudnya jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari pola seperti itu dapat terjadi pula. Psikologi manusia pada dasarnya sama dalam mengantisipasi keadaan pasar. 6
  • 7. METODE ANALISA TEKNIKAL DEFINISI: Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk menganalisa data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang meliputi data: harga, volume, dan interest. TUJUAN: Analisa dilakukan untuk memprediksi arah kecenderungan harga di masa mendatang. MODEL ANALISA: Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bentuk grafis (charting). 7
  • 8. LINGKUP ANALISIS 8 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL Analisis Klasik (SUBYEKTIF) Analisis Klasik (SUBYEKTIF) Analisis Modern (MECHANICAL) Analisis Modern (MECHANICAL) Line Studies Chart Pattern Trend Following Indicator Oscillator Indicator Miscellaneous Indicator
  • 13. METODE SUBYEKTIF Adalah metode penentuan garis penganalisa dengan opini dan argumentasi individu berdasarkan pengalaman. Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif, tetapi memiliki keunggulan karena sederhana dan mendahului (leading) harga. Metode didasarkan pada beberapa titik kunci (key point) analisa. 13
  • 14. TREND (Kecenderungan Gerakan Harga) Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui. Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan. Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend: a. Trend Up: kecenderungan harga naik b. Trend Down: kecenderungan harga turun c. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: short term, medium term, dan long term. 14
  • 15. TREND (Kecenderungan Gerakan Harga) Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3 tahap: accumulation stage, bull market model (mark- up stage), bear market model (distribution stage). Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi. Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menunjukkan adanya pembalikan (reversal). 15
  • 16. LINES (Garis-Garis Penganalisa) Merupakan alat pembantu utama dalam analisa grafik yang digambar dengan menghubungkan titik-titik tertentu. Terdapat 4 jenis garis penganalisa: a. Support Line: tingkat harga di mana demand dipandang cukup kuat untuk menahan harga jatuh lebih dalam. Support line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan pembelian (buy action). 16
  • 17. LINES (Garis-Garis Penganalisa) b. Resistence Line: tingkat harga di mana supply dipandang cukup kuat untuk menahan harga naik lebih tinggi. Resistence line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan penjualan (sell action). c. Sensitive Line: garis horizontal yang melalui titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line, yaitu: support level & resistence level. d. Channel Line: garis paralel yang ditarik sejajar dengan trend line. Channel line membantu trader untuk mengetahui trading range. 17
  • 21. LINES (Garis-Garis Penganalisa – CHANNEL LINE) July August September October November December 2007 February March April May June July August 10000 20000 30000 40000 x10000 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600 2700 2800 2900 3000 3100 3200 3300 3400 3500 3600 3700 Channel Line h Channel Line k BMRI (3,500.00, 3,625.00, 3,500.00, 3,625.00, +125.000) 21
  • 22. TREND LINES Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal yang digunakan sebagai identifikasi maupun konfirmasi. Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke depan sehingga akan berperan sebagaimana halnya garis support atau resistance. Beberapa prinsip tentang level support dan resistance dapat diaplikasikan dalam konsep garis trend. 22
  • 25. PATTERN (Pola Harga Masa Lampau) Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga sekuritas di masa lampau. Analisa didasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya (history repeat itself). Pola-pola yang penting di antaranya: a. Reversal Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian kecenderungan. 25
  • 26. PATTERN (Pola Harga Masa Lampau) b. Continuation pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan. c. Character pattern: suatu pola yang tidak random dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus untuk satu sekuritas tertentu. d. Gap pattern: pola yang terbentuk akibat harga low hari ini lebih besar dari pada harga high kemarin, atau sebaliknya. 26
  • 29. REVERSAL PATTERN (HEAD & SHOULDER TOP) 29
  • 30. REVERSAL PATTERN (HEAD & SHOULDER BOTTOM) 30
  • 43. METODE MECHANICAL Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada metode statistika melalui indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat obyektif, logis, dan umum. Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari faktor emosi pada saat pengambilan keputusan untuk masuk-keluar pasar. Key point yang harus diperhatikan adalah: trend dan divergence. 43
  • 44. MOVING AVERAGE Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu tertentu dari data harga-harga historis, yang biasanya digunakan untuk harga Penutupan (Close/Settlement). Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini: a. Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir. b. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menaik akan berada di bawah MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat. c. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menurun akan berada di atas MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat 44
  • 46. MACD Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa. Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga. 46
  • 49. STOCHASTIC OSCILLATOR Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu. Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak  (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure). Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah : • Informasi Overbought/oversold • Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing • Divergence positif dan divergence negatif 49
  • 50. STOCHASTIC OSCILLATOR Stochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis penganali-sa, yakni %K dan %D, dengan formula: %K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan %D adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal (trigger line). 50 Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- ) Highest High (n) – Lowest Low (n) %D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3) (n) = Number of periods used in calculation Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- ) Highest High (n) – Lowest Low (n) %D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3) (n) = Number of periods used in calculation
  • 51. STOCHASTIC OSCILLATOR Interpretasi Stochastic Oscillator: Timing beli (buy), bila garis D (%D line) berada di antara skala horisontal 10% hingga 15% (oversold zone). Timing jual (sell), bila garis D (%D line) berada di antara skala horizontal 85% hingga 90% (overbought zone). Bullish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal 30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus menurun. Bearish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga terus meningkat. Sinyal kenaikan harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik). 51
  • 53. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0- 100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah : Konfirmasi kejadian overbought / oversold Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan 53
  • 54. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Relative Strength Index menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu. Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi: 54 Average up-close value RS = ------------------------------------- Average down-close value Average up-close value RS = ------------------------------------- Average down-close value 100 RSI = 100 – ------------ 1 + RS 100 RSI = 100 – ------------ 1 + RS
  • 56. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut: • Top & Bottom Puncak (peak) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah (through) saat harga menyentuh 20 – 30. • Pattern Beberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms, pennants, dll. • Divergence Penyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi kuat akan titik pembalikan. 56
  • 57. WILLIAM %R William %R atau %R mempresentasikan hubungan dari harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan terendah dalam rentang waktu tertentu. Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati nol. Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati angka – 100. 57
  • 58. BOLLINGER BANDS Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA. Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut  lower band. Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah: Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya. Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya. Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan. 58
  • 60. PIVOT POINTS Support Level and Resistance Level. (P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low) P=(H+L+C)/3= pivot point Resistance 1= (Px2)-L Resistance 2 = P+H-L Support 1 = (Px2)-H Support 2 = P-H+L 60
  • 62. PERCENT RETRACEMENT Percent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham. Fibonacci retracement: metode retracement yang menga- sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus ditentukan terlebih dahulu. 62
  • 65. CUT LOSS, DON’T DOWNGRADE Karena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya juga harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss, sambil mencari kesempatan switched ke saham lain. Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang gagal, trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut Loss, padahal gerakan harganya sudah tidak memberi opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya menjadi medium term / long term (investor kecelakaan) 65