2
Most read
3
Most read
5
Most read
Kusnadi
Definisi NELAYAN
 Orang/kelompok orang yang secara aktif
melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan
binatang laut (IKAN) dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya untuk dijual.
Orang yang melakukan pekerjaan, seperti
membuat perahu/jaring, pedagang ikan, dan
mengangkut ikan tidak digolongkan sebagai
nelayan.
Kategori sosial yang berpengaruh dalam menentukan
struktur sosial masyarakat nelayan adalah:
1. PEMILIK PERAHU/KAPAL
IKAN (NELAYAN
PEMILIK)
2. PEMIMPIN AWAK
PERAHU (NAKHODA)
DALAM OPERASI
PENANGKAPAN IKAN
3. NELAYAN BURUH
(PANDHIGA)
4. PEDAGANG IKAN -
TERKAIT NO. 1
5. (PENGEPUL/PEDAGANG
PERANTARA/
PEMINDANG)
 No. 1, 2, 3 merupakan basis
struktur sosial masyarakat
nelayan (khususnya dalam
organisasi
penangkapan/pranata
penangkapan.
 Nelayan merupakan subjek
sosial-ekonomi terpenting
dalam kehidupan masyarakat
pesisir.
Interaksi sosial dalam struktur sosial
tersebut didasarkan pada:
 norma-norma yang ada,
 hak dan kewajiban masing-masing pelaku,
yang ditentukan oleh status dan peranan
pelaku.
Kelompok-kelompok dalam masyarakat pesisir
1. Nelayan tangkap (fishing) sebagai entitas kelompok sosial
yang utama.
2. Pedagang ikan.
3. Pengusaha pengolahan hasil tangkap, seperti pemindang,
pengering ikan, pengasap, pengusaha trasi, pengusaha krupuk
ikan, dan sebagainya.
4. Pembudidaya ikan di wilayah perairan (karamba-japung untuk
udang laut dan ikan kerapu)
5. Petambak (udang dan bandeng)
6. Pengusaha jasa perikanan (tukang perahu, montir/bengkel
mesin perahu, pemilik toko alat-alat tangkap, dan sebagainya).
7. Pemilik toko/warung barang-barang konsumsi.
8. PNS/ABRI/Swasta
9. Kegiatan jasa dan pedagangan lainnya.
Latar Belakang Sosial-budaya dan Lingkungan
1. Apresiasi yang tinggi terhadap keberhasilan hidup
dan kekayaan materi.
 Karena hal ini dicapai dengan kerja keras dan
pengorbanan/risiko yang besar.
2. Penghargaan yang tinggi terhadap
 etos kerja,
 profesionalisme,
 dan tanggung jawab sosial (dalam bentuk
norma rekrutmen pemimpin awak perahu,
pandhiga, dan berhenti kerja/ambu lako).
3. Penghargaan yang tinggi terhadap status sosial dan
kehormatan sosial.
4. Penghargaan yang tinggi terhadap kapital budaya
(cultural capital) religius, seperti pada ulama/kyai
atau identitas kehajian.
5. Hubungan PATRON-KLIEN yang kuat sebagai
konsekuensi dari pekerjaan nelayan melakukan
kegiatan penangkapan (fishing), risiko pekerjaan
yang tinggi, dan karakteristik lingkungan/sumber
daya alam (pesisir/laut).
DINAMIKA MASYARAKAT NELAYAN/PESISIR
1. Potensi sumber daya laut, khususnya perikanan dan
pesisir sebagai penggerak dinamika sosial-
perekonomian masyarakat.
2. Kedudukan nelayan, khususnya pemilik perahu,
merupakan subjek produksi tangkapan yang
dominan/menentukan.
3. Nelayan pemilik memiliki kemampuan akses pasar,
sumber-sumber permodalan, dan teknologi
penangkapan, sehingga mengambil peranan yang
besar dalam dinamika masyarakatnya.
3. Di desa-desa nelayan yang belum berkembang
pesat, penyedia modal informal (pedagang ikan
atau pangamba’ (Madura) atau pappalele
(Bugis) perananannya sangat penting.
4. Dalam posisi kemitraan kerja sama, nelayan
pemilik dan pedagang perantara merupakan
pelaku utama perubahan sosial ekonomi di
desa-desa nelayan.
Posisi Sosial-ekonomi dan Politik Nelayan
1. Produsen perikanan tangkap.
2. Penentu dinamika ekonomi perikanan.
 Menghidupi masyarakat lokal dengan menciptakan
peluang kerja yang tersedia.
 Membantu aktivitas ekonomi masyarakat dan desa di
sekitarnya.
 Membuat kaya pedagang ikan.
3. (Jika) diabaikan oleh negara, dapat menimbulkan sikap
apatis dan resistensi politik.

More Related Content

PPT
Sistem perikanan
PDF
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
PPT
PDF
Pengantar oseanografi
DOCX
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
PPTX
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
PPTX
Sumber daya alam(laut)
PPTX
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
Sistem perikanan
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar oseanografi
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
1 b. faktor produksi usaha perikanan b
Sumber daya alam(laut)
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya

What's hot (20)

PPT
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
PPTX
1 a. agribisnis perikanan
PPT
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
PPTX
Ekosistem laut Power Point
PPT
Ikhtiologi hormon pada ikan
PPTX
Ekosistem air tawar.ppt
DOCX
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
PPT
Fisiologi hewan air
PPT
Pembesaran ikan
PPTX
Padang lamun
PPT
Saluran tataniaga hasil perikanan
PPT
Sistem perikanan budidaya
PPTX
AVERTEBRATA AIR..1.pptx
PPTX
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
PPTX
Power point terumbu karang
PPTX
Presentasi kapal ikan tuna long line
PPTX
Materi Estuari
PPT
Kegiatan budidaya perairan
PPTX
Perikanan
PDF
Teknik Pembenihan Ikan
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
1 a. agribisnis perikanan
MATERI 2 SEKSUALITAS.ppt
Ekosistem laut Power Point
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ekosistem air tawar.ppt
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Fisiologi hewan air
Pembesaran ikan
Padang lamun
Saluran tataniaga hasil perikanan
Sistem perikanan budidaya
AVERTEBRATA AIR..1.pptx
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Power point terumbu karang
Presentasi kapal ikan tuna long line
Materi Estuari
Kegiatan budidaya perairan
Perikanan
Teknik Pembenihan Ikan
Ad

Viewers also liked (20)

PDF
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
PDF
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
PDF
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
PDF
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
DOCX
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
PDF
Budidaya Ikan bawal
PDF
Brosur pembenihan lele dumbo
PDF
Brosur budidaya lele dumbo
PDF
Brosur khasiat makan ikan
PDF
Analisa usaha budidaya ayam bangkok
PDF
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
PDF
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
PPTX
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
PDF
PPTX
akuakultur di kolam semen
DOCX
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
DOCX
Makalah budidaya ikan nila
DOCX
Proposal usaha budidaya ikan lele
PPTX
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
PPTX
Budidaya ikan patin
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Budaya masyarakat nelayan-kusnadi
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Budidaya Ikan bawal
Brosur pembenihan lele dumbo
Brosur budidaya lele dumbo
Brosur khasiat makan ikan
Analisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Nutritional genomics untuk efisiensi pakan2
akuakultur di kolam semen
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Makalah budidaya ikan nila
Proposal usaha budidaya ikan lele
Meminimalkan ganti air dalam akuakultur
Budidaya ikan patin
Ad

Similar to 01 struktur sosial nelayan (6)

PPTX
Pep.5
DOCX
Bab ii
PPT
Sosiologi masyarakat pesisir
PDF
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
PPTX
Observasi Kehidupan Nelayan Pantai Depok, Yogyakarta
PPTX
Dinamika-Sosial-Masyarakat-Pesisir-Sebuah-Tinjauan.pptx
Pep.5
Bab ii
Sosiologi masyarakat pesisir
259-Article Text-503-1-10-20151008.pdf
Observasi Kehidupan Nelayan Pantai Depok, Yogyakarta
Dinamika-Sosial-Masyarakat-Pesisir-Sebuah-Tinjauan.pptx

01 struktur sosial nelayan

  • 2. Definisi NELAYAN  Orang/kelompok orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan binatang laut (IKAN) dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual. Orang yang melakukan pekerjaan, seperti membuat perahu/jaring, pedagang ikan, dan mengangkut ikan tidak digolongkan sebagai nelayan.
  • 3. Kategori sosial yang berpengaruh dalam menentukan struktur sosial masyarakat nelayan adalah: 1. PEMILIK PERAHU/KAPAL IKAN (NELAYAN PEMILIK) 2. PEMIMPIN AWAK PERAHU (NAKHODA) DALAM OPERASI PENANGKAPAN IKAN 3. NELAYAN BURUH (PANDHIGA) 4. PEDAGANG IKAN - TERKAIT NO. 1 5. (PENGEPUL/PEDAGANG PERANTARA/ PEMINDANG)  No. 1, 2, 3 merupakan basis struktur sosial masyarakat nelayan (khususnya dalam organisasi penangkapan/pranata penangkapan.  Nelayan merupakan subjek sosial-ekonomi terpenting dalam kehidupan masyarakat pesisir.
  • 4. Interaksi sosial dalam struktur sosial tersebut didasarkan pada:  norma-norma yang ada,  hak dan kewajiban masing-masing pelaku, yang ditentukan oleh status dan peranan pelaku.
  • 5. Kelompok-kelompok dalam masyarakat pesisir 1. Nelayan tangkap (fishing) sebagai entitas kelompok sosial yang utama. 2. Pedagang ikan. 3. Pengusaha pengolahan hasil tangkap, seperti pemindang, pengering ikan, pengasap, pengusaha trasi, pengusaha krupuk ikan, dan sebagainya. 4. Pembudidaya ikan di wilayah perairan (karamba-japung untuk udang laut dan ikan kerapu) 5. Petambak (udang dan bandeng) 6. Pengusaha jasa perikanan (tukang perahu, montir/bengkel mesin perahu, pemilik toko alat-alat tangkap, dan sebagainya). 7. Pemilik toko/warung barang-barang konsumsi. 8. PNS/ABRI/Swasta 9. Kegiatan jasa dan pedagangan lainnya.
  • 6. Latar Belakang Sosial-budaya dan Lingkungan 1. Apresiasi yang tinggi terhadap keberhasilan hidup dan kekayaan materi.  Karena hal ini dicapai dengan kerja keras dan pengorbanan/risiko yang besar. 2. Penghargaan yang tinggi terhadap  etos kerja,  profesionalisme,  dan tanggung jawab sosial (dalam bentuk norma rekrutmen pemimpin awak perahu, pandhiga, dan berhenti kerja/ambu lako).
  • 7. 3. Penghargaan yang tinggi terhadap status sosial dan kehormatan sosial. 4. Penghargaan yang tinggi terhadap kapital budaya (cultural capital) religius, seperti pada ulama/kyai atau identitas kehajian. 5. Hubungan PATRON-KLIEN yang kuat sebagai konsekuensi dari pekerjaan nelayan melakukan kegiatan penangkapan (fishing), risiko pekerjaan yang tinggi, dan karakteristik lingkungan/sumber daya alam (pesisir/laut).
  • 8. DINAMIKA MASYARAKAT NELAYAN/PESISIR 1. Potensi sumber daya laut, khususnya perikanan dan pesisir sebagai penggerak dinamika sosial- perekonomian masyarakat. 2. Kedudukan nelayan, khususnya pemilik perahu, merupakan subjek produksi tangkapan yang dominan/menentukan. 3. Nelayan pemilik memiliki kemampuan akses pasar, sumber-sumber permodalan, dan teknologi penangkapan, sehingga mengambil peranan yang besar dalam dinamika masyarakatnya.
  • 9. 3. Di desa-desa nelayan yang belum berkembang pesat, penyedia modal informal (pedagang ikan atau pangamba’ (Madura) atau pappalele (Bugis) perananannya sangat penting. 4. Dalam posisi kemitraan kerja sama, nelayan pemilik dan pedagang perantara merupakan pelaku utama perubahan sosial ekonomi di desa-desa nelayan.
  • 10. Posisi Sosial-ekonomi dan Politik Nelayan 1. Produsen perikanan tangkap. 2. Penentu dinamika ekonomi perikanan.  Menghidupi masyarakat lokal dengan menciptakan peluang kerja yang tersedia.  Membantu aktivitas ekonomi masyarakat dan desa di sekitarnya.  Membuat kaya pedagang ikan. 3. (Jika) diabaikan oleh negara, dapat menimbulkan sikap apatis dan resistensi politik.