MODUL 7 K3 LISTRIK
MODUL 7
1
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
Petir
Petir
Di dunia terjadi kilat 40.000 per hari,
2000 kilat petir, 100 kilat petir setiap detik membentur bumi
02/02/25 Created by ganjar budiarto 4
02/02/25 Created by ganjar budiarto 5
Gamb-1.1b di bawah ini adalah peristiwa petir yang dipotret oleh photographer
dari California, Don Naumann pada Maret 26 2007, yang diberi judul “Mostly
Scattered Showers”, dapat dipakai sebagai contoh untuk membayangkan
dahsyatnya peristiwa petir itu.
Gamb-1.1b “Mostly Scattered Showers,” by photographer
Don Naumann, taken on March 26, 2007 in California
02/02/25 Created by ganjar budiarto 6
02/02/25 Created by ganjar budiarto 7
02/02/25 Created by ganjar budiarto 8
02/02/25 Created by ganjar budiarto 9
MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 10
Kerusakan
Kerusakan
• Thermis
Thermis
,
,
• Elektris,
Elektris,
• Mekanis
Mekanis
MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 11
MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 12
02/02/25 Created by ganjar budiarto 13
A
W
A
N
K
E
B
U
M
I
2
0
%
AWAN KE AWAN
80%
BUMI
KE
AWAN
40.000 kilat per hari
40.000 kilat per hari
Arus
Arus : 5.000 ~ 200.000 A
: 5.000 ~ 200.000 A
Teg
Teg : 100 Mega Volt
: 100 Mega Volt
Panas : 30.000
Panas : 30.000 o
o
C
C
02/02/25 Created by ganjar budiarto 14
Awan Petir
(Cumulonimbus)
Tinggi 14 km
Diameter 3 km
Menurut www.wikipedia.org/LPS,
Nilai arus petir, berkisar
3 kA sampai 40 kA.
Tegangan petir bisa 100 megaVolt,
02/02/25 15
BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN
LANGSUNG
.
SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
02/02/25 Created by ganjar budiarto 17
Bila jaraknya kurang dari 2 meter, daerah ini akan bernuansa tegangan
tinggi 200 kV sejenak, saat terjadi sambaran petir pada terminal udara
Arus katakan sebesar 10 kA, yang diteruskan ke bumi melalui penghantar
turun dan terminal bumi dengan tahanan bumi 20 Ω.
Bahaya ini dapat dicegah dengan memasang kabel penyama potensial pada
titik X – Y.
PENGHANTAR TUIRUN
KLEM UKUR
KABEL BAWAAN
TERMINAL UDARA A
PIPA AIR MINUM
PENGHANTAR ATAP
X Y
U
U
No
28
Th
2002
Tentang
BANGUNAN
GEDUNG PERSYARATAN KESELAMATAN BANGUNAN
GEDUNG
• Kemampuan mendukung beban
maksimum (muatan hidup/mati
maupun fenomena alam)
• Pengndalian bahaya kebakaran
• Proteksi Pasif
• Proteksi Aktif dan
• Sarana evakuasi
• Perlindungan ancaman bahaya
petir
• Kesehatan meliputi penghawaan,
pencahayaan, sanitasi dan bahan
bangunan
02/02/25 Created by ganjar budiarto 19
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)
Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung
Perhatian !!!:
Perhatian !!!:
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi
syarat dapat mengundang bahaya !!!
syarat dapat mengundang bahaya !!!
02/02/25 Created by ganjar budiarto 20
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir
pada bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG
Dengan melengkapi peralatan penyama
tegangan pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
02/02/25 Created by ganjar budiarto 21
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)
B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 )
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10)
D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)
E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7)
R = A + B + C + D + E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
02/02/25 Created by ganjar budiarto 22
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A : Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B : Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C : Tinggi bangunan
02/02/25 Created by ganjar budiarto 23
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C : Tinggi bangunan
s/d 6 m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
02/02/25 Created by ganjar budiarto 24
D : Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
E : Hari guruh per tahun
2 : 0
4 : 1
8 : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
02/02/25 Created by ganjar budiarto 25
02/02/25 Created by ganjar budiarto 26
02/02/25 Created by ganjar budiarto 27
PENERIMA
(AIR TERMINAL)

HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)

SISTEM FRANKLIN
Sudut perlindungan
112 o
Resistan pembumian
mak 5 ohm
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989
Franklin Benjamin,
Perintis LPS
02/02/25 Created by ganjar budiarto 28
29
1. PENANGKAP PETIR & PENYALUR PETIR
2. PENAMPUNG PETIR
3. PROTEKSI GROUNDING
MODUL 7 K3 LISTRIK 30
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
02/02/25 Created by ganjar budiarto 31
Instalasi Penangkal Petir pada Bangunan Bertingkat
berikut instalasi struktur tambahan yang terbuat
dari bahan metal, tetapi proteksi menara
komunikasi minta diisolir
1
2
3
4
2
3
32
MODUL 7 K3 LISTRIK 33
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
MODUL 7 K3 LISTRIK 34
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
35
36
SIX POINT PLAN
MODUL 7 K3 LISTRIK 37
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK



MODUL 7 K3 LISTRIK 38
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
SIX POINT PLAN
• 1. Menangkap Petir
• Dengan jalan menyediakan system penerimaan (air
terminal) yang dapat dengan cepat menyambut
luncuran arus petir, dalam hal ini mampu untuk lebih
cepat dari sekelilingnya dan memproteksi secara tepat
dengan memperhitungkan besaran petir
• 2. Menyalurkan Petir
• Luncuran petir yang telah ditangkap dilasurkan ke
tanah/arde secara aman tanpa mengakibatkan
terjadinya loncatan listrik (imbasan) ke bangunan atau
manusia.
MODUL 7 K3 LISTRIK 39
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
SIX POINT PLAN
• 3. Menampung Petir
• Dengan cara membuat system pertanahan sebaik
mungkin (maximum tahanan tanah 5 ohm). Hal
ini lebih di karenakan agar arus petir yang turun
dapat sepenuhnya diserap oleh tanah dan
menghindari terjadinya step potensial.
• 4. Proteksi Grounding
• Mencegah terjadinya lonc atan yang ditimbulkan
adanya perbedaan potensial tegangan antara
satu system pentanahan dengan yang lainnya.
MODUL 7 K3 LISTRIK 40
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
02/02/25 Created by ganjar budiarto 41
02/02/25 Created by ganjar budiarto 42
Harus dipasang instalasi
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
Ruangan berpotensi bahaya
ledakan gas/uap/debu/serat
SNI 225 - 1987
SNI 225 - 1987
PUIL-1987
PUIL-1987
(820 - B.16 dan - C.4)
(820 - B.16 dan - C.4)
02/02/25 Created by ganjar budiarto 43
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
MODUL 7 K3 LISTRIK 44
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
MODUL 7 K3 LISTRIK 45
SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
02/02/25 Created by ganjar budiarto 46
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
02/02/25 47
Created by
ganjar
budiarto
GROUNDING
ARRESTER
RSTN RSTN
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua
kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial
LIGHTNING ARRESTER (L.A)
 Lightning arrester adalah suatu alat untuk
mencegah terjadinya perambatan
gelombang tegangan/arus yang tinggi
pada suatu peralatan akibat gangguan
petir (gangguan external).
 Dalam Intalasi Tenaga listrik peralatan ini
dipasang pada line/ jala-jala untuk
mengamankan trafo, Gen-set .
PRINSIP KERJA LIGHTNING
ARRESTER (L.A)
 Apabila ada gelombang petir pada jala-jala dan melalui
Lightning Arrester maka tegangan tsb akan dipotong
(Chopped) oleh LA dan dialirkan ke
bumi(dibumikan),sehingga peralatan dalam jala-jala
menjadi aman.
 Komponen dalam lightning arrester yang memotong
gelombang dan mengalirkan sisa gelombang tsb
kebumi bersifat Non Linier Resistan dan berfungsi
sebagai AIR GAP.
LIGHTNING ARRESTER
Gambar lightning Arrester yang
digunakan untuk trafo,genset dan
dipasang dalam jala2 :
1.Thyrite valve.
2.Rumah atau pelindung keramik
3.Air gap (celah udara) sebagai
pengaman yang akan mengalirkan
gelombang tegangan/arus bila
melebihi tegangan nominal LA
LIGHTNING ARRESTER UNTUK
MENGAMANKAN TRAFO
1. Unit kumparan primer dan sekunder.
2. Inti dan pegangan kerangka .
3. Hubungan tegangan tinggi dibawah
permukaan minyak untuk mencengah
busur
4. Sekreing (pengaman) tegangan tinggi
untuk melindungi bila ada kesalahan di
dalam.
5. Lightning arrester de.ngan air gap untuk
huburgan ke tegangan tinggi dan
grounded.
6. Tegangan tinggi dan penyambung.
7. Tegangan rendah
8. Gasket seal untuk tutup
9. Penarik dan pengangkat
10. Permukaan minyak
11. Hubungan tanah
LIGHTNING ARRESTER UNTUK
MENGAMANKAN MOTOR LISTRIK
LIGHTNING ARRESTER UNTUK
MENGAMANKAN MOTOR LISTRIK
1 Pase
1 Pase
3 Pase
PEMASANGAN PEMBUMIAN PADA MOTOR LISTRIK
CARA PEMASANGAN LIGHTNING ARRESTER
 Lightning arrester dipasang di jala2
masuk (sisi incoming ) di dekat
perlengkapan/alat yang dilindungi
 Break Down voltage LA harus lebih
tinggi dari pada nominal voltage alat
yang dilindungi.
 Bisa dipasang pada single phase
ataupun three phase jala2
02/02/25 Created by ganjar budiarto 56
Pengawasan K3
Instalasi Penyalur Petir
+++++++
+++++++++
+++++++
- - - - - - -
- - - - - -
- - - - -
PERMENAKER
No. PER 02/MEN/1989
Tentang
Instalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :
Sistem eksternal
Jenis :
konvensi onal &
elektrostatik
02/02/25 Created by ganjar budiarto 57
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam
bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon,
menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung
secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar
maximal 5 meter.
02/02/25 Created by ganjar budiarto 58
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 &
Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa
logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah
tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom
beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.
02/02/25 Created by ganjar budiarto 59
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang
(direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi
secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi
sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang
mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan
dengan elektroda kelompok.
02/02/25 Created by ganjar budiarto 60
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung
dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa
elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan
pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya)
yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi
listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.
02/02/25 Created by ganjar budiarto 61
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam
daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang
penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang
tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur
petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang
besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
02/02/25 Created by ganjar budiarto 62
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M
a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong
tidak boleh dianggap dapat melindung bangunan yang
berada disekitarnya.
b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas
pinggir cerobong.
c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir
bagian puncak dapat digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus
mempunyai 2 penurunan dengan jarak yang sama satu
sama lain.
e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung
dengan penerima.
02/02/25 Created by ganjar budiarto 63
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar
selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau
instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3
Inspeksi.
4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)
02/02/25 Created by ganjar budiarto 64
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.

More Related Content

PPTX
materi pelatihan training Proteksi Petir.pptx
PPT
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
PDF
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
PDF
GROUNDING_SYSTEM.pdf
PPT
pembinaan dan pengawasan norma K3 instalasi penyalur petir.ppt
PPT
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
PPT
K3 Petir.ppt
materi pelatihan training Proteksi Petir.pptx
87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
GROUNDING_SYSTEM.pdf
pembinaan dan pengawasan norma K3 instalasi penyalur petir.ppt
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 Petir.ppt

Similar to 13. Modul 7 Petir.ppt.............................. (20)

PPTX
391418225-Instalasi-Penyalur-Petir112233-pptx.pptx
PPT
Arrester atau biasa juga lightning arrester adalah suatu alat pelindung bagi ...
PPTX
MOHAMMAD HASBI_202214519_PERALATAN DAN TEKNIK TEGANGAN TINGGI.pptx
PPT
Kesehatan keselamatan kerja petir (K3 petir)
PPT
PENANGKAL PETIR unutk di daerah Indoenia.ppt
PPT
PENANGKAL PETIR untuk di daerah Indonesia.ppt
PPTX
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
PDF
sistem instalasi penyalur petir
PPTX
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
PDF
Lightning arrester dan gejala petir
PPTX
abuyazidalbustami.pptxuwijwhjjwohgaijwbkw
PPT
Presentation grounding K3 Listrik
PPT
K3 LISTRIK &PENANGGULANGAN KEBAKARAN.ppt
PPTX
5.2 REKABENTUK PEMASANGAN KILAT IEC62305
PPTX
Thunder Hazard 2022
PPTX
P pt petir 2
PPTX
Ppt magang .pptx
PDF
Electric Hazard Safety - PGE (IND).pdf
PPT
ARRESTER SUTM NEW.ppt
DOCX
MK. PROTEKSI TENAGA ELEKTRIK
391418225-Instalasi-Penyalur-Petir112233-pptx.pptx
Arrester atau biasa juga lightning arrester adalah suatu alat pelindung bagi ...
MOHAMMAD HASBI_202214519_PERALATAN DAN TEKNIK TEGANGAN TINGGI.pptx
Kesehatan keselamatan kerja petir (K3 petir)
PENANGKAL PETIR unutk di daerah Indoenia.ppt
PENANGKAL PETIR untuk di daerah Indonesia.ppt
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
sistem instalasi penyalur petir
KELOMPOK 5 PERALATAN & TEKNIK TEGANGAN TINGGI-Rev003.pptx
Lightning arrester dan gejala petir
abuyazidalbustami.pptxuwijwhjjwohgaijwbkw
Presentation grounding K3 Listrik
K3 LISTRIK &PENANGGULANGAN KEBAKARAN.ppt
5.2 REKABENTUK PEMASANGAN KILAT IEC62305
Thunder Hazard 2022
P pt petir 2
Ppt magang .pptx
Electric Hazard Safety - PGE (IND).pdf
ARRESTER SUTM NEW.ppt
MK. PROTEKSI TENAGA ELEKTRIK
Ad

Recently uploaded (14)

PPTX
TUGAS Pandangan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu.pptx
PPTX
Rekayasa Lingkungan menjadikan lingkungan lebih baik
PDF
Jual GPS Topcon HiPer SR Extended Range Site Receiver
PPTX
KETERAMPILAN KADER - Copy TAHUN 2024.pptx
PPTX
LAPORAN ANTARA JAKSTRADA PROPINSI NTT.PPT
PDF
441817878-K3-Pada-Alat-Berat.pdf pemahaman
PPTX
PPT mssp arham muthahhari mata kuliah ms
PPTX
PRESENTATION PRODUCT KNOWLEDGE Mc-Quay (ID).pptx
PPTX
Metode Penanggulangan Kehilangan Air dan Strategi Pengendalian Kehilangan Air...
PPTX
Ilmu Geologi pertambangan dan peran dalam industri.pptx
PPT
Presentasi Tentang Diagram P-h dan Diagram Psikrometrik.ppt
PPTX
Data mining mengolah informasi dan menjadikannya dasar pengambilan keputusan
DOCX
MPLS PAUD.docx teks sebagai penyemangat anak-anak
PPTX
Seminar Hasil Penelitian Analisis Pegas Daun
TUGAS Pandangan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu.pptx
Rekayasa Lingkungan menjadikan lingkungan lebih baik
Jual GPS Topcon HiPer SR Extended Range Site Receiver
KETERAMPILAN KADER - Copy TAHUN 2024.pptx
LAPORAN ANTARA JAKSTRADA PROPINSI NTT.PPT
441817878-K3-Pada-Alat-Berat.pdf pemahaman
PPT mssp arham muthahhari mata kuliah ms
PRESENTATION PRODUCT KNOWLEDGE Mc-Quay (ID).pptx
Metode Penanggulangan Kehilangan Air dan Strategi Pengendalian Kehilangan Air...
Ilmu Geologi pertambangan dan peran dalam industri.pptx
Presentasi Tentang Diagram P-h dan Diagram Psikrometrik.ppt
Data mining mengolah informasi dan menjadikannya dasar pengambilan keputusan
MPLS PAUD.docx teks sebagai penyemangat anak-anak
Seminar Hasil Penelitian Analisis Pegas Daun
Ad

13. Modul 7 Petir.ppt..............................

  • 1. MODUL 7 K3 LISTRIK MODUL 7 1 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 3. Di dunia terjadi kilat 40.000 per hari, 2000 kilat petir, 100 kilat petir setiap detik membentur bumi
  • 4. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 4
  • 5. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 5 Gamb-1.1b di bawah ini adalah peristiwa petir yang dipotret oleh photographer dari California, Don Naumann pada Maret 26 2007, yang diberi judul “Mostly Scattered Showers”, dapat dipakai sebagai contoh untuk membayangkan dahsyatnya peristiwa petir itu. Gamb-1.1b “Mostly Scattered Showers,” by photographer Don Naumann, taken on March 26, 2007 in California
  • 6. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 6
  • 7. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 7
  • 8. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 8
  • 9. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 9
  • 10. MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 10 Kerusakan Kerusakan • Thermis Thermis , , • Elektris, Elektris, • Mekanis Mekanis
  • 11. MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 11
  • 12. MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 12
  • 13. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 13 A W A N K E B U M I 2 0 % AWAN KE AWAN 80% BUMI KE AWAN 40.000 kilat per hari 40.000 kilat per hari Arus Arus : 5.000 ~ 200.000 A : 5.000 ~ 200.000 A Teg Teg : 100 Mega Volt : 100 Mega Volt Panas : 30.000 Panas : 30.000 o o C C
  • 14. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 14 Awan Petir (Cumulonimbus) Tinggi 14 km Diameter 3 km Menurut www.wikipedia.org/LPS, Nilai arus petir, berkisar 3 kA sampai 40 kA. Tegangan petir bisa 100 megaVolt,
  • 17. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 17 Bila jaraknya kurang dari 2 meter, daerah ini akan bernuansa tegangan tinggi 200 kV sejenak, saat terjadi sambaran petir pada terminal udara Arus katakan sebesar 10 kA, yang diteruskan ke bumi melalui penghantar turun dan terminal bumi dengan tahanan bumi 20 Ω. Bahaya ini dapat dicegah dengan memasang kabel penyama potensial pada titik X – Y. PENGHANTAR TUIRUN KLEM UKUR KABEL BAWAAN TERMINAL UDARA A PIPA AIR MINUM PENGHANTAR ATAP X Y
  • 18. U U No 28 Th 2002 Tentang BANGUNAN GEDUNG PERSYARATAN KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG • Kemampuan mendukung beban maksimum (muatan hidup/mati maupun fenomena alam) • Pengndalian bahaya kebakaran • Proteksi Pasif • Proteksi Aktif dan • Sarana evakuasi • Perlindungan ancaman bahaya petir • Kesehatan meliputi penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan
  • 19. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 19 Ref 1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung 2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsung Perhatian !!!: Perhatian !!!: Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya !!! syarat dapat mengundang bahaya !!!
  • 20. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 20 PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG Dengan memasang instalasi penyalur petir pada bangunan Jenis instalasi : - Sistem Franklin - Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan pada jaringan instalasi listrik (Arrester) KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR
  • 21. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 21 INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15) B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 ) C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10) D : Lokasi bangunan ( 0 1 2) E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7) R = A + B + C + D + E < 11 ABAIKAN = 11 KECIL = 12 SEDANG = 13 AGAK BESAR = 14 BESAR > 14 SANGAT BESAR PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR
  • 22. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 22 INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR A : Peruntukan bangunan Rumah tinggal : 1 Bangunan umum : 2 Banyak orang : 3 Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5 Gudang handak : 15 B : Struktur konstruksi Steel structure : 0 Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1 Beton bertulang, atap bukan logam : 2 Kerangka kayu atap bukan logam : 3 C : Tinggi bangunan
  • 23. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 23 INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR C : Tinggi bangunan s/d 6 m : 0 12 m : 2 17 m : 3 25 m : 4 35 m : 5 50 m : 6 70 m : 7 100 m : 8 140 m : 9 200 m : 10
  • 24. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 24 D : Lokasi bangunan Tanah datar : 0 Lereng bukit : 1 Puncak bukit : 2 E : Hari guruh per tahun 2 : 0 4 : 1 8 : 2 16 : 3 32 : 4 64 : 5 128 : 6 156 : 7 INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
  • 25. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 25
  • 26. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 26
  • 27. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 27 PENERIMA (AIR TERMINAL)  HANTARAN PEMBUMIAN (GROUNDING)  HANTARAN PENURUNAN (DOWN CONDUCTOR)  SISTEM FRANKLIN Sudut perlindungan 112 o Resistan pembumian mak 5 ohm INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989 Franklin Benjamin, Perintis LPS
  • 28. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 28
  • 29. 29
  • 30. 1. PENANGKAP PETIR & PENYALUR PETIR 2. PENAMPUNG PETIR 3. PROTEKSI GROUNDING MODUL 7 K3 LISTRIK 30 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 31. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 31 Instalasi Penangkal Petir pada Bangunan Bertingkat berikut instalasi struktur tambahan yang terbuat dari bahan metal, tetapi proteksi menara komunikasi minta diisolir 1 2 3 4 2 3
  • 32. 32
  • 33. MODUL 7 K3 LISTRIK 33 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 34. MODUL 7 K3 LISTRIK 34 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 35. 35
  • 36. 36
  • 37. SIX POINT PLAN MODUL 7 K3 LISTRIK 37 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK   
  • 38. MODUL 7 K3 LISTRIK 38 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 39. SIX POINT PLAN • 1. Menangkap Petir • Dengan jalan menyediakan system penerimaan (air terminal) yang dapat dengan cepat menyambut luncuran arus petir, dalam hal ini mampu untuk lebih cepat dari sekelilingnya dan memproteksi secara tepat dengan memperhitungkan besaran petir • 2. Menyalurkan Petir • Luncuran petir yang telah ditangkap dilasurkan ke tanah/arde secara aman tanpa mengakibatkan terjadinya loncatan listrik (imbasan) ke bangunan atau manusia. MODUL 7 K3 LISTRIK 39 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 40. SIX POINT PLAN • 3. Menampung Petir • Dengan cara membuat system pertanahan sebaik mungkin (maximum tahanan tanah 5 ohm). Hal ini lebih di karenakan agar arus petir yang turun dapat sepenuhnya diserap oleh tanah dan menghindari terjadinya step potensial. • 4. Proteksi Grounding • Mencegah terjadinya lonc atan yang ditimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan antara satu system pentanahan dengan yang lainnya. MODUL 7 K3 LISTRIK 40 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 41. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 41
  • 42. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 42 Harus dipasang instalasi PROTEKSI PETIR (Sistem internal protection) Ruangan berpotensi bahaya ledakan gas/uap/debu/serat SNI 225 - 1987 SNI 225 - 1987 PUIL-1987 PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4) (820 - B.16 dan - C.4)
  • 43. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 43 ++++++++ ++++++++ ++++++++ ------------ ------------- ------------ MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK
  • 44. MODUL 7 K3 LISTRIK 44 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 45. MODUL 7 K3 LISTRIK 45 SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK
  • 46. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 46
  • 47. PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL 02/02/25 47 Created by ganjar budiarto GROUNDING ARRESTER RSTN RSTN Semua bagian konduktif dibonding Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial
  • 48. LIGHTNING ARRESTER (L.A)  Lightning arrester adalah suatu alat untuk mencegah terjadinya perambatan gelombang tegangan/arus yang tinggi pada suatu peralatan akibat gangguan petir (gangguan external).  Dalam Intalasi Tenaga listrik peralatan ini dipasang pada line/ jala-jala untuk mengamankan trafo, Gen-set .
  • 49. PRINSIP KERJA LIGHTNING ARRESTER (L.A)  Apabila ada gelombang petir pada jala-jala dan melalui Lightning Arrester maka tegangan tsb akan dipotong (Chopped) oleh LA dan dialirkan ke bumi(dibumikan),sehingga peralatan dalam jala-jala menjadi aman.  Komponen dalam lightning arrester yang memotong gelombang dan mengalirkan sisa gelombang tsb kebumi bersifat Non Linier Resistan dan berfungsi sebagai AIR GAP.
  • 50. LIGHTNING ARRESTER Gambar lightning Arrester yang digunakan untuk trafo,genset dan dipasang dalam jala2 : 1.Thyrite valve. 2.Rumah atau pelindung keramik 3.Air gap (celah udara) sebagai pengaman yang akan mengalirkan gelombang tegangan/arus bila melebihi tegangan nominal LA
  • 51. LIGHTNING ARRESTER UNTUK MENGAMANKAN TRAFO 1. Unit kumparan primer dan sekunder. 2. Inti dan pegangan kerangka . 3. Hubungan tegangan tinggi dibawah permukaan minyak untuk mencengah busur 4. Sekreing (pengaman) tegangan tinggi untuk melindungi bila ada kesalahan di dalam. 5. Lightning arrester de.ngan air gap untuk huburgan ke tegangan tinggi dan grounded. 6. Tegangan tinggi dan penyambung. 7. Tegangan rendah 8. Gasket seal untuk tutup 9. Penarik dan pengangkat 10. Permukaan minyak 11. Hubungan tanah
  • 53. LIGHTNING ARRESTER UNTUK MENGAMANKAN MOTOR LISTRIK 1 Pase 1 Pase 3 Pase
  • 54. PEMASANGAN PEMBUMIAN PADA MOTOR LISTRIK
  • 55. CARA PEMASANGAN LIGHTNING ARRESTER  Lightning arrester dipasang di jala2 masuk (sisi incoming ) di dekat perlengkapan/alat yang dilindungi  Break Down voltage LA harus lebih tinggi dari pada nominal voltage alat yang dilindungi.  Bisa dipasang pada single phase ataupun three phase jala2
  • 56. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 56 Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir +++++++ +++++++++ +++++++ - - - - - - - - - - - - - - - - - - PERMENAKER No. PER 02/MEN/1989 Tentang Instalasi Penyalur Petir Ruang lingkup : Sistem eksternal Jenis : konvensi onal & elektrostatik
  • 57. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 57 SYARAT-SYARAT PEMASANGAN PENGHANTAR PENURUNAN 1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah. 2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan. 3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter. 4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam bangunan. 5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon, menonjol. 6. Memudahkan pemeriksaan. 7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung secara elektris. 8. Dipasang minimal 2 penurunan. 9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar maximal 5 meter.
  • 58. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 58 BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm. b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam yang baik. c. Khusu tulang beton harus memnuhi : a. Sudah direncanakan untuk itu b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah tanah. d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom beton bagian luar. e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus. f. Jarak antar penghantar a. Tinggi < 25 m max. 20 m b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan) c. Tinggi > 50 m max 10 meter.
  • 59. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 59 SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil. b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang (direncanakan). b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak. c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi secara mendatar. d. Pelat logam yang ditanam. e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi sesuai standar) c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi. d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan dengan elektroda kelompok.
  • 60. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 60 e. Terdapat sambungan ukur. f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan, • Masing-masing penghantar penurunan harus disambung dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan pembumian bersama memenuhi syarat. • Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya) yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan pembumian memenuhi syarat. g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi penyalur petir.
  • 61. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 61 BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA 1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam daerah perlindungan. 2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang penyalur tegangan lebih. 3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur tegangan lebih. 4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir sedemikian menghindari percikan bunga api. 5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir. 6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
  • 62. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 62 CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong tidak boleh dianggap dapat melindung bangunan yang berada disekitarnya. b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas pinggir cerobong. c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir bagian puncak dapat digunakan sebagai penerima petir. d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus mempunyai 2 penurunan dengan jarak yang sama satu sama lain. e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung dengan penerima.
  • 63. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 63 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN 1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat. 2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji : 1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai. 2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau instalasi) 3. Secara berkala setiap dua tahun sekali. 4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir. 3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3 Inspeksi. 4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)
  • 64. 02/02/25 Created by ganjar budiarto 64 Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu diperhatikan : a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang dapat menimbulkan karat. b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima, penghantar c. Sambungan-sambungan d. Tahanan pembumian dari masing-masing elektroda maupun elektorda kelompok. e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki. f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm. g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.