Konsep Dasar Penyusunan Penyajian Laporan
Keuangan berdasarkan PSAK No.1 (revisi)
2009
   Oleh :
   1. Naela Alfi Sahra         (120810301014)
   2. Linda Trisna J.          (120810301091)
   3. Reza A. Kahfi            (120810301092)
   4. Hudalila Safitri         (120810301108)
   5. Listiyani Puspita Dewi   (120810301142)
   6. Octarisa Dwi C           (120810301170)
PSAK No. 1 (revisi) 2009
1. Tujuan :
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan
umum (general purpose financial statements) yang disebut ‘laporan
keuangan’ agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan
periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
2. Ruang Lingkup
Menerapkan pernyataan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan yang bertujuan umum sesuai SAK, tetapi tidak berlaku untuk
keuangan entitas syariah.
3. Pemakai Kebutuhan Informasi

   Investor. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli

    menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang

    memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

   Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi

    mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

   Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

    mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

   Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup

    perusahaan

   Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan

    dengan alokasi sumber daya, mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan

    sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

   Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

    kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

    aktivitasnya.
Tujuan Laporan Keuangan
 Laporan   keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
 posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
 Tujuan    laporan keuangan adalah memberikan informasi
 mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
 entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
 pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
ASUMSI DASAR
IAI mengakui asumsi dasar akuntansi sebagai:
   Dasar Akrual
Pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan, beban serta perubahannya
diakui pada saat terjadi, tidak pada saat uang diterima atau dibayarkan,
dicatat dan berpengaruh pada laporan keuangan pada periode kejadian.
   Kelangsungan Usaha
Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan usahanya secara
berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan, kecuali bila ada
bukti sebaliknya.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

   Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna
   Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi
dipengaruhi oleh hakekat dan materialitas
   Keandalan
Informasi   memiliki     kualitas   andal   jika   bebas   dari   pengertian   yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Informasi yang
andal memenuhi karakteristik:
   Penyajian jujur
   Substansi mengungguli bentuk
   Netralitas
   Pertimbangan sehat
   Kelengkapan
   Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
   Tepat Waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan
akan kehilangan relevansinya
   Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Karena alasan
inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya manfaat pada kasus tertentu.
   Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Namun dalam hal ini
setiap entitas memiliki kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam laporan keuangannya
   Penyajian Wajar
Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar dari posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Jika semua karakteristik pokok dan
standaar akuntansi keuangan yang sesuai telah diterapkan, biasanya akan dihasilkan laporan
keuangan yang dipandang wajar.
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur
laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan
laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak
mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus. Penyajian berbagai unsur ini
dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi.



Posisi Keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.
Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:

a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Aktiva
aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun
tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk
sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan.

Kewajiban
Karakteristik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa perusahaan mempunyai kewajiban
(obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau
untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.

Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Misalnya, dalam perseroan terbatas, setoran
modal oleh para pemegang saham, saldo laba (retained earnings), penyisihan saldo laba dan
penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal masing-masing disajikan secara terpisah.
Klasifikasi semacam itu dapat menjadi relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan pemakai
laporan keuangan apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau pembatasan
lainnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan atau menggunakan ekuitas.
Kinerja
Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan
pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban.

Penghasilan
Definisi penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenues) maupun
keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang
memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa.

Beban
Definisi beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa
Penyesuaian Pemeliharaan Modal
Revaluasi atau pernyataan kembali (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan
kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban,
menurut konsep pemeliharaan modal tertentu, kenaikan dan penurunan ini tidak
dimasukkan dalam laporan laba rugi. Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam
ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN
KEUANGAN
Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata
maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau
laporan laba rugi. Pos yang memenuhi kriteria tersebut harus diakui dalam
neraca atau laporan laba rugi.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:
a.    ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos
      tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
b.    pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
      andal.
Probabilitas Manfaat Ekonomi
Masa Depan
   Dalam kriteria pengakuan penghasilan, konsep probabilitas digunakan
    dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa
    depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke
    dalam perusahaan.
   Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian
    lingkungan operasi perusahaan.
   Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat
    ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang tersedia pada saat
    penyusunan laporan keuangan.
Kendala Pengukuran

   Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya
    atau nilai yang dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable)
   Suatu pos yang pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria
    pengakuan dapat memenuhi syarat untuk diakui di masa depan sebagai
    akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.
   Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial suatu unsur tetapi tidak
    dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam
    catatan, materi penjelasan atau skedul tambahan.
Pengakuan Aktiva
   Aktiva diakui dalam neraca jika besar kemungkinan memiliki manfaat ekonomi di masa
    depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
   Aktiva tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya
    dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi
    berjalan (pengakuan beban pada laporan laba rugi)

Pengakuan Kewajiban
   Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
    daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
    kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Penghasilan
   Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi
    di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
    kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Beban
   Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
    berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
    dengan andal. Berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan
    kewajiban atau penurunan aktiva
   Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul
    dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (HPP)
   Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis,
    jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya
    dengan penghasilan tak dapat ditentukan secara langsung (penyusutan atau amortisasi)
   Beban segera diakui dalam laporan laba rugi jika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat
    ekonomi masa depan atau jika sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat
    untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva.
   Beban diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan
    aktiva, (kewajiban akibat garansi produk)
PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
    Dasar - Dasar Pengukuran :
   Biaya historis. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari yang
    diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang
    diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu (pajak penghasilan), dalam jumlah
    yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
   Biaya kini (current cost). Aktiva dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aktiva yang
    sama diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan yang
    mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
   Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas yang
    dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar
    nilai penyelesaian yaitu jumlah kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk
    memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
   Nilai sekarang (present value). Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang
    didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
    usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke
    nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
    usaha normal.
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN
                                  MODAL
Konsep Modal
   Menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang
    diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas
    perusahaan.
   Menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal
    dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan
    misalnya, unit output per hari.
Konsep Pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba
 Dua Konsep Pemeliharaan Modal :
a.    Pemeliharaan modal keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh jika jumlah finansial
      dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial dari aktiva bersih pada awal
      periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap
      kontribusi dari, para pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik
      dalam satuan moneter nominal atau dalam satuan daya beli yang konstan.
b.    Pemeliharaan modal fisik. Menurut konsep ini laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif
      fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah
      memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
      pemilik selama suatu periode.
    Pemilihan dasar pengukuran dan konsep pemeliharaan modal akan menentukan model akuntansi
     yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Model akuntansi yang berbeda
     menunjukkan derajat relevansi dan keandalan yang berbeda. Kerangka dasar ini berlaku untu
     serangkaian model akuntansi dan memberikan bimbingan dalam penyusunan dan penyajian
     laporan keuangan yang dibentuk menurut model yang dipilih.

More Related Content

PPTX
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
PPTX
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
PPTX
Perekayasaan pelaporan keuangan
PPTX
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
PPTX
Bab Ekuitas Akuntansi Keuangan Menengan 2
PPTX
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
DOCX
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
PPTX
laporan keuangan konsolidasi- persoalan khusus
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
Bab Ekuitas Akuntansi Keuangan Menengan 2
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
laporan keuangan konsolidasi- persoalan khusus

What's hot (20)

PPTX
persekutuan likuidasi
PPTX
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
PPTX
DOCX
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
PDF
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPTX
Kerangka analisis laporan keuangan 01042015
PPTX
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PPTX
Konsolidasi perubahan kepemilikan
PDF
Tanggung jawab auditor
PDF
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
DOCX
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
PPTX
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
PPT
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
PPT
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
PPTX
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
DOCX
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
DOCX
Subsequent events
persekutuan likuidasi
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Kerangka analisis laporan keuangan 01042015
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Tanggung jawab auditor
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Subsequent events
Ad

Viewers also liked (20)

DOCX
Proposal koperasi copy
PDF
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
PPTX
PPT koperasi
DOC
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
DOCX
Proposal pendirian koperasi
PPTX
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
PPTX
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
PPTX
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
DOCX
Laporan keuangan koperasi
PPTX
Akuntansi koperasi dan umkm
PPTX
Koperasi Sejahtera Bersama
DOCX
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
PDF
Excel Laporan Keuangan
PPT
Pembukuan Ukm
PPT
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
PDF
Buku tata cara pendirian koperasi
PPTX
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
PDF
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
PPT
Pembukuan sederhana
DOCX
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Proposal koperasi copy
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
PPT koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasi
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi
Akuntansi koperasi dan umkm
Koperasi Sejahtera Bersama
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Excel Laporan Keuangan
Pembukuan Ukm
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Buku tata cara pendirian koperasi
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Pembukuan sederhana
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Ad

Similar to KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi) (20)

PPT
Kerangka dasar
PPT
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
PPT
Tugas ke 2, akm-f
PPT
Bab 2 Kerangka Konseptual penyusunan laporan keuangan.ppt
PPTX
Pertemuan 1
DOC
Akutansi laporan keuangan
PPT
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
PPTX
Rerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
PPTX
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
PPTX
Tugas akuntansi
PPTX
Presentasi akuntansi keuangan
PPTX
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
PPTX
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
PPT
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
DOC
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
PPTX
Akm fransiska elpi
PPTX
Akm fransiska elpi
PPTX
viktorius nong vides
DOCX
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Kerangka dasar
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
Tugas ke 2, akm-f
Bab 2 Kerangka Konseptual penyusunan laporan keuangan.ppt
Pertemuan 1
Akutansi laporan keuangan
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Rerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Tugas akuntansi
Presentasi akuntansi keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Akm fransiska elpi
Akm fransiska elpi
viktorius nong vides
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...

Recently uploaded (16)

PDF
1. Manual Pengusulan DAK Non Fisik Tahun 2025 (1).pdf
PPT
Presentasi Materi tentang Risiko Kredit.ppt
PDF
Monetary Theory, Economic Growth and Central Bank
PPTX
Bab 13 - Eksyar_20250624_192516_0000.pptx
PPTX
Modul Training Audit - Foundations of Internal Auditing
PPTX
ppt Laporan Studi kelayakan bisnis U JKT
PPTX
1. Pengantar Mikrobiologi.pptx Mahasiswa Semester 1
PPTX
SISTEM LAPORAN KERJA BUMDES TAHUN 2025 DI PURWOREJO
PPTX
Pentingnya Income Protection bagi Keluarga
PPTX
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
PDF
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
PPTX
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
PPTX
Alur Penagihan Pajak - IV.pptx. dkwdend
PPTX
Paparan SE No. 3 Tahun 2024 Self Declare Konfirmasi 8 Juli 2024.pptx
PPTX
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI untuk siapa saja
PPTX
Kelompok 3 AKM II - PSAK 113 & PSAK 239.pptx
1. Manual Pengusulan DAK Non Fisik Tahun 2025 (1).pdf
Presentasi Materi tentang Risiko Kredit.ppt
Monetary Theory, Economic Growth and Central Bank
Bab 13 - Eksyar_20250624_192516_0000.pptx
Modul Training Audit - Foundations of Internal Auditing
ppt Laporan Studi kelayakan bisnis U JKT
1. Pengantar Mikrobiologi.pptx Mahasiswa Semester 1
SISTEM LAPORAN KERJA BUMDES TAHUN 2025 DI PURWOREJO
Pentingnya Income Protection bagi Keluarga
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
Alur Penagihan Pajak - IV.pptx. dkwdend
Paparan SE No. 3 Tahun 2024 Self Declare Konfirmasi 8 Juli 2024.pptx
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI untuk siapa saja
Kelompok 3 AKM II - PSAK 113 & PSAK 239.pptx

KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)

  • 1. Konsep Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan berdasarkan PSAK No.1 (revisi) 2009 Oleh : 1. Naela Alfi Sahra (120810301014) 2. Linda Trisna J. (120810301091) 3. Reza A. Kahfi (120810301092) 4. Hudalila Safitri (120810301108) 5. Listiyani Puspita Dewi (120810301142) 6. Octarisa Dwi C (120810301170)
  • 2. PSAK No. 1 (revisi) 2009 1. Tujuan : Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) yang disebut ‘laporan keuangan’ agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. 2. Ruang Lingkup Menerapkan pernyataan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang bertujuan umum sesuai SAK, tetapi tidak berlaku untuk keuangan entitas syariah.
  • 3. 3. Pemakai Kebutuhan Informasi  Investor. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.  Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.  Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.  Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan  Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya, mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.  Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
  • 4. Tujuan Laporan Keuangan  Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.  Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
  • 5. ASUMSI DASAR IAI mengakui asumsi dasar akuntansi sebagai:  Dasar Akrual Pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan, beban serta perubahannya diakui pada saat terjadi, tidak pada saat uang diterima atau dibayarkan, dicatat dan berpengaruh pada laporan keuangan pada periode kejadian.  Kelangsungan Usaha Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan usahanya secara berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.
  • 6. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN  Dapat dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna  Relevan Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitas
  • 7. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:  Penyajian jujur  Substansi mengungguli bentuk  Netralitas  Pertimbangan sehat  Kelengkapan  Dapat Dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
  • 8. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal  Tepat Waktu Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya  Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Karena alasan inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya manfaat pada kasus tertentu.  Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif Keseimbangan diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Namun dalam hal ini setiap entitas memiliki kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam laporan keuangannya  Penyajian Wajar Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar dari posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Jika semua karakteristik pokok dan standaar akuntansi keuangan yang sesuai telah diterapkan, biasanya akan dihasilkan laporan keuangan yang dipandang wajar.
  • 9. UNSUR LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus. Penyajian berbagai unsur ini dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi. Posisi Keuangan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut: a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
  • 10. b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Aktiva aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan. Kewajiban Karakteristik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa perusahaan mempunyai kewajiban (obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Ekuitas Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Misalnya, dalam perseroan terbatas, setoran modal oleh para pemegang saham, saldo laba (retained earnings), penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal masing-masing disajikan secara terpisah. Klasifikasi semacam itu dapat menjadi relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan pemakai laporan keuangan apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau pembatasan lainnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan atau menggunakan ekuitas.
  • 11. Kinerja Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Penghasilan Definisi penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban Definisi beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa
  • 12. Penyesuaian Pemeliharaan Modal Revaluasi atau pernyataan kembali (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban, menurut konsep pemeliharaan modal tertentu, kenaikan dan penurunan ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi. Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
  • 13. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi kriteria tersebut harus diakui dalam neraca atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau: a. ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan b. pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
  • 14. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan  Dalam kriteria pengakuan penghasilan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.  Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi perusahaan.  Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan.
  • 15. Kendala Pengukuran  Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable)  Suatu pos yang pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan dapat memenuhi syarat untuk diakui di masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.  Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial suatu unsur tetapi tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan atau skedul tambahan.
  • 16. Pengakuan Aktiva  Aktiva diakui dalam neraca jika besar kemungkinan memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.  Aktiva tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan (pengakuan beban pada laporan laba rugi) Pengakuan Kewajiban  Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Pengakuan Penghasilan  Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
  • 17. Pengakuan Beban  Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva  Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (HPP)  Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis, jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan tak dapat ditentukan secara langsung (penyusutan atau amortisasi)  Beban segera diakui dalam laporan laba rugi jika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau jika sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva.  Beban diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva, (kewajiban akibat garansi produk)
  • 18. PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Dasar - Dasar Pengukuran :  Biaya historis. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu (pajak penghasilan), dalam jumlah yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.  Biaya kini (current cost). Aktiva dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.  Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.  Nilai sekarang (present value). Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
  • 19. KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL Konsep Modal  Menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas perusahaan.  Menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan misalnya, unit output per hari.
  • 20. Konsep Pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba Dua Konsep Pemeliharaan Modal : a. Pemeliharaan modal keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh jika jumlah finansial dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial dari aktiva bersih pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau dalam satuan daya beli yang konstan. b. Pemeliharaan modal fisik. Menurut konsep ini laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para pemilik selama suatu periode.  Pemilihan dasar pengukuran dan konsep pemeliharaan modal akan menentukan model akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Model akuntansi yang berbeda menunjukkan derajat relevansi dan keandalan yang berbeda. Kerangka dasar ini berlaku untu serangkaian model akuntansi dan memberikan bimbingan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dibentuk menurut model yang dipilih.

Editor's Notes