SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
4
Most read
6
Most read
5
Gambar 2.1. Algoritma Pandu PTM
PTM
5
SADANIS
Ya Tidak
3b.2
Pemeriksaan
 Tekanan Darah
 Gula Darah
 IMT (BB, TB)
 Lingkar Perut (Obesitas Sentral)
 Inspekulo (khusus perempuan)
 Hb
Bagi perokok
ditambahkan
Konseling UBM
Curiga kanker/
servisitis berat
Ya
Inspekulo
serviks
Positif Negatif
Krioterapi/
terapi lain sesuai HTA/
konsensus/fasilitas
3a
3b.1.1
3b.1.1
Diobati
3a.1
Penyampaian KIE
Merujuk pada media KIE PTM yang
disusun oleh Direktorat P2PTM
dapat diakses pada :
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/
5a 5b
6
7a
Kontrol
 Pengunjung Puskesmas usia ≥15 tahun
 Rujukan Posbindu PTM / Posyandu
Lansia
 Intervensi Lanjut PIS-PK
 Pasien Rujuk Balik FKRTL
Anamnesis Faktor Risiko PTM
 Pola makan tinggi gula, garam, dan lemak
 Merokok
 Kurang aktivitas fisik
 BB berlebih
 Kurang konsumsi sayur dan buah
 Perempuan usia 30-50 tahun yang sudah menikah
atau pernah melakukan hubungan seksual
9
Ada
Benjolan
PENILAIAN PREDIKSI
RISIKO PTM
4
1
2
3
Tidak
ada
Benjolan
Perempuan usia 30-50
tahun yang sudah
menikah atau pernah
melakukan hubungan
seksual
3b
8
Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat
Lanjut
(FKRTL)
7
3b.2.1
Tes IVA
3b.1
3b.2.2
Tidak
Follow-up
Tidak
3b.1.2
Syarat
krioterapi
terpenuhi
Ya
Pasien
Rujuk Balik
6
Keterangan Gambar 2.1
Kotak 1
Pandu PTM di FKTP merupakan kegiatan pelayanan terpadu PTM bagi pengunjung
Puskesmas/FKTP yang berusia 15 tahun ke atas yang datang untuk kunjungan
sakit/berobat maupun kunjungan sehat lainnya. Pengunjung yang datang ke
Puskesmas/FKTP berasal dari rujukan Posbindu PTM, Posyandu Lansia, intervensi lanjutan
PIS-PK dan pasien rujuk balik FKRTL.
Kotak 2
Anamnesis
Faktor risiko PTM yang perlu diidentifikasi melalui anamnesis adalah sebagai berikut:
a) Pola makan tinggi gula, garam, dan lemak. Hal-hal yang perlu ditanyakan pada
pengunjung puskesmas tentang pola makan antara lain:
1) Apakah anda mengonsumsi buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari?
2) Apakah anda mengonsumsi makanan manis/gula tambahan lebih dari 4 sendok
makan sehari?
3) Apakah anda mengkonsumsi makan asin/ garam lebih dari 1 sendok teh?
4) Apakah anda mengkonsumsi makanan berlemak/ berminyak/digoreng/ ditumis lebih
dari 5 sendok makan sehari?
b) Kebiasaan merokok
1) Ditanyakan pada setiap individu usia diatas 10 tahun
2) Beberapa hal yang perlu ditanyakan tentang kebiasaan merokok:
- Merokok
- Tidak merokok
- Berhenti merokok selama 3 bulan, 6 bulan, lebih dari 1 tahun (disebut berhenti
merokok, apabila tidak pernah merokok lebih dari 1 tahun terakhi
c) Kurang aktivitas fisik (frekuensi dan durasi)
1) Kriteria aktivitas fisik:
- ringan: bila saat melakukan aktivitas masih mampu berbicara normal dan
bernyanyi
- sedang: bila saat beraktivitas fisik masih bisa berbicara tetapi tidak bisa
bernyanyi
- berat: saat melakukan aktivitas fisik sulit untuk berbicara atau terengah-engah
7
2) durasi aktivitas fisik yang dianjurkan:
- setiap hari selama 30 menit
- 150 menit per minggu
3) bila aktivitas fisik yang dilakukan berat dan kurang dari 30 menit perhari atau
kurang dari 150 menit perminggu maka diberikan penyampaian KIE untuk merubah
perilaku/aktivitas fisik
d) Berat badan berlebih
Penilaian berat badan berlebih dilakukan dengan anamnesis tentang riwayat obesitas
pada pengunjung dilanjutkan dengan pengukuran IMT sebagaimana dijelaskan pada
poin B (pengukuran IMT)
e) Pada pengunjung wanita usia 30-50 tahun (batasan usia mengikuti Peraturan Menteri
Kesehatan) yang sudah menikah atau pernah melakukan hubungan seksual (3b),
setelah anamnesis dilakukan pemeriksaan (3), dan dilakukan tambahan pemeriksaan
SADANIS dan Inspekulo serviks untuk menilai curiga kanker atau adanya servisitis
berat. Bila curiga kanker/servisitis berat, rujuk ke FKRTL (7). Bila tidak curiga
kanker/servisitis berat, lakukan tes IVA (3b.1). Bila IVA positif (3b.1.1), lakukan penilaian
syarat krioterapi. Bila memenuhi syarat, maka lakukan krioterapi (2b.1.1), kemudian
lakukan follow up dan kontrol (9). Bila FKTP tidak memiliki fasilitas krioterapi, maka
rujuk ke FKRTL (7). Bila IVA positif tidak memenuhi syarat krioterapi, rujuk ke FKRTL
(7). Bila IVA negatif (3b.1.2), berikan KIE (8). Bila pemeriksaan SADANIS (3b.2) yang
menunjukkan ada benjolan (3b.2.1), lakukan rujukan ke FKRTL (7). Bila tidak ada
benjolan (3b.2.2), berikan KIE (8). Selanjutnya FKRTL mengirimkan umpan balik hasil
pelayanan dan saran tindak lanjut kepada FKTP.
Kotak 3 (hal. 11 s/d 29)
Pemeriksaan
Setelah anamnesis, dilakukan pengukuran
a) Tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dengan baik dan benar adalah langkah penting untuk
mendiagnosis hipertensi dan mengevaluasi respon pengobatan. Pengukuran tekanan
darah dilakukan menggunakan tensimeter digital atau tensimeter jarum (aneroid) yang
dikalibrasi secara berkala.
23
Gambar 2.7 Tabel Prediksi Risiko PTM (Hasil Laboratorium)
24
Gambar 2.8 Tabel Prediksi Risiko PTM (Tanpa Hasil Laboratorium)
Kotak 5
25
Cara Menggunakan Tabel Prediksi Risiko PTM
a) Tabel Prediksi Risiko PTM berdasarkan hasil laboratorium
 Tentukan dahulu apakah orang yang diperiksa penyandang Diabetes Melitus atau
tidak. Gunakan kolom yang sesuai dengan statusnya.
 Kemudian tentukan kolom jenis kelaminnya (laki-laki di kolom kiri dan perempuan di
kolom kanan).
 Tentukan status merokok apakah merokok atau tidak, sesuaikan di kolomnya
masing-masing
 Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 46
tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai blok 65-69 tahun, dst).
 Lihat nilai tekanan darah (TD) sistolik pada lajur paling kanan.
 Lihat kolom konversi kadar kolesterol total pada lajur bawah (pada tabel digunakan
satuan mmol/l, sedangkan di Indonesia umumnya menggunakan satuan mg/dl,
angka konversi tercantum).
 Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian tarik garis dari titik tekanan
darah ke arah dalam dan nilai kolesterol ke atas, angka dan warna kotak yang
tercantum pada titik temu antara kolom umur, TD sistolik dan kolom kolesterol
menentukan besarnya risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun
waktu 10 tahun mendatang.
 Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan dengan tata laksana
b) Tabel Prediksi Risiko PTM dengan IMT /tanpa hasil laboratorium
 Tentukan dahulu kolom jenis kelaminnya (laki-laki kolom kiri dan perempuan kolom
kanan).
 Tentukan status merokok apakah merokok atau tidak, sesuaikan di kolomnya
masing-masing
 Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 46
tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai blok 65-69 tahun, dst).
 Lihat nilai tekanan darah (TD) sistolik pada lajur paling kanan.
 Lihat kolom IMT (Indeks Masa Tubuh) pada lajur bawah.
 Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian tarik garis dari titik tekanan
darah ke arah dalam dan nilai IMT ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum
pada titik temu antara kolom umur, TD sistolik dan kolom IMT menentukan
besarnya risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu 10
tahun mendatang.
 Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan dengan tata laksana

More Related Content

DOCX
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
PPTX
Deteksi Dini FR PTM.pptx
PPT
Penyuluhan prolanis revisi
PDF
Contoh profil indikator mutu ukm
PPTX
Power Point PHBS
DOCX
PPTX
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
PPT
Gizi seimbang untuk remaja
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
Deteksi Dini FR PTM.pptx
Penyuluhan prolanis revisi
Contoh profil indikator mutu ukm
Power Point PHBS
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
Gizi seimbang untuk remaja

What's hot (20)

PPT
Manajemen puskesmas
PPTX
FMEA di Puskesmas
PPTX
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
PDF
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
DOCX
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
PPTX
Integrasi Layanan Primer.pptx
PPT
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
PPT
Materi pelatihan kader posyandu 2016
PPT
Penilaian kinerja puskesmas
PPTX
Program keselamatan pasien
PPTX
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
DOC
Kalender suntik-3-bulan
PDF
DO Posyandu Aktif.pdf
PPTX
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
DOCX
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
DOCX
Sop lansia
PPTX
Manajemen Puskesmas
PDF
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
PPT
Posyandu-lansia
PPTX
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
Manajemen puskesmas
FMEA di Puskesmas
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
Integrasi Layanan Primer.pptx
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Penilaian kinerja puskesmas
Program keselamatan pasien
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
Kalender suntik-3-bulan
DO Posyandu Aktif.pdf
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
Sop lansia
Manajemen Puskesmas
4. TATA CARA PENGINPUTAN DAN PENGENALAN FITUR ASPAK 2019.pdf
Posyandu-lansia
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
Ad

Similar to ALUR PANDU.pdf (20)

PPTX
MI2_Penanggulangan P2PTM.pptx
PPTX
3.3. Penyakit Tidak Menular pada Klaster_3_.pptx
PPTX
Klaster-3-1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primerpptx
PPT
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
PPT
Pengukuran Faktor resiko PTM dan melakukan pengukuran tb.ppt
PPTX
MATERI POSBINDU PTM.pptx
PPTX
PP PELATIHAN KADER PENYAKIT TIDAK MENULAR
PPT
PENCATATAN DAN PELAPORAN kegiatan posbinduHana.ppt
PPTX
MATERI PELAKSANAAN POSBINDU DI PTM r.pptx
PPTX
Klaster_3_Pelayanan Kesehatan Usia Dewasa_PTM.pptx
PPTX
Klaster_3_Pelayanan Kesehatan Usia Dewasa_PTM.pptx
PPTX
PENANGGULANGAN_PTM_PANDUSTUDI_KASUS_CHARTA.pptx
DOCX
1.PEDOMAN POSBINDU EDIT.docx
PPTX
V40_Pedoman Puskesmas Klaster 3 PTM di puskesmas
PDF
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
PPTX
pertemuan posbindu kader TINGKAT KOTA 2024.pptx
PPTX
PELATIHAN KADER PENYAKIT TIDAK MENULAR.pptx
PPTX
Konsep pertumbuhan sebagai
PDF
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
PPTX
POSBINDU PTM PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2022 PKM BERBEK
MI2_Penanggulangan P2PTM.pptx
3.3. Penyakit Tidak Menular pada Klaster_3_.pptx
Klaster-3-1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primerpptx
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran Faktor resiko PTM dan melakukan pengukuran tb.ppt
MATERI POSBINDU PTM.pptx
PP PELATIHAN KADER PENYAKIT TIDAK MENULAR
PENCATATAN DAN PELAPORAN kegiatan posbinduHana.ppt
MATERI PELAKSANAAN POSBINDU DI PTM r.pptx
Klaster_3_Pelayanan Kesehatan Usia Dewasa_PTM.pptx
Klaster_3_Pelayanan Kesehatan Usia Dewasa_PTM.pptx
PENANGGULANGAN_PTM_PANDUSTUDI_KASUS_CHARTA.pptx
1.PEDOMAN POSBINDU EDIT.docx
V40_Pedoman Puskesmas Klaster 3 PTM di puskesmas
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
pertemuan posbindu kader TINGKAT KOTA 2024.pptx
PELATIHAN KADER PENYAKIT TIDAK MENULAR.pptx
Konsep pertumbuhan sebagai
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
POSBINDU PTM PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2022 PKM BERBEK
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Macam-macam Stoma Intestinal digestive.pptx
PPTX
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK...
PPTX
penanganan Pre Eklamsi & Eklamsi bagi ibu hamil.pptx
PPTX
Macam-macam Stoma Intestinal digestiv.pptx
PPT
Dasar Pemeriksaan Neurologi sebagai penunjang
PPTX
APLIKASI FISIOLOooooGI OLAHRAGA 2020.pptx
PDF
Ferizal : ilmuwan ASN Lhokseumawe PENEMU ANTI DISRUPSI AI untuk SASTRA KESEHA...
PDF
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
PPTX
Ppt mengenai teknik Sterilisasi alat OK.pptx
PPT
GBS gangguan pada sistem iimunitas tubuh
PPT
GBS gangguan sistem kekebalan imun manusia
PDF
Physically Fit, Academically Ready - Tzu Chi
PPTX
Pertemuan 7 RANCANGAN PENELITIAN.pptx,univ
PPTX
Pembahasan lapkas sepsis di ICU di RSUDZA
PPTX
Macam-macam Stoma Intestinal dan teknik pembuatannya.pptx
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PDF
Novel FLORENCE NIGHTINGALE Ibu Perawat Modern. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KES...
PDF
Pengorganisasian AMPB-SR di RS.20122024.10.00.pdf
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Macam-macam Stoma Intestinal digestive.pptx
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK...
penanganan Pre Eklamsi & Eklamsi bagi ibu hamil.pptx
Macam-macam Stoma Intestinal digestiv.pptx
Dasar Pemeriksaan Neurologi sebagai penunjang
APLIKASI FISIOLOooooGI OLAHRAGA 2020.pptx
Ferizal : ilmuwan ASN Lhokseumawe PENEMU ANTI DISRUPSI AI untuk SASTRA KESEHA...
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
Ppt mengenai teknik Sterilisasi alat OK.pptx
GBS gangguan pada sistem iimunitas tubuh
GBS gangguan sistem kekebalan imun manusia
Physically Fit, Academically Ready - Tzu Chi
Pertemuan 7 RANCANGAN PENELITIAN.pptx,univ
Pembahasan lapkas sepsis di ICU di RSUDZA
Macam-macam Stoma Intestinal dan teknik pembuatannya.pptx
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Novel FLORENCE NIGHTINGALE Ibu Perawat Modern. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KES...
Pengorganisasian AMPB-SR di RS.20122024.10.00.pdf
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...

ALUR PANDU.pdf

  • 1. 5 Gambar 2.1. Algoritma Pandu PTM PTM 5 SADANIS Ya Tidak 3b.2 Pemeriksaan  Tekanan Darah  Gula Darah  IMT (BB, TB)  Lingkar Perut (Obesitas Sentral)  Inspekulo (khusus perempuan)  Hb Bagi perokok ditambahkan Konseling UBM Curiga kanker/ servisitis berat Ya Inspekulo serviks Positif Negatif Krioterapi/ terapi lain sesuai HTA/ konsensus/fasilitas 3a 3b.1.1 3b.1.1 Diobati 3a.1 Penyampaian KIE Merujuk pada media KIE PTM yang disusun oleh Direktorat P2PTM dapat diakses pada : http://www.p2ptm.kemkes.go.id/ 5a 5b 6 7a Kontrol  Pengunjung Puskesmas usia ≥15 tahun  Rujukan Posbindu PTM / Posyandu Lansia  Intervensi Lanjut PIS-PK  Pasien Rujuk Balik FKRTL Anamnesis Faktor Risiko PTM  Pola makan tinggi gula, garam, dan lemak  Merokok  Kurang aktivitas fisik  BB berlebih  Kurang konsumsi sayur dan buah  Perempuan usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau pernah melakukan hubungan seksual 9 Ada Benjolan PENILAIAN PREDIKSI RISIKO PTM 4 1 2 3 Tidak ada Benjolan Perempuan usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau pernah melakukan hubungan seksual 3b 8 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) 7 3b.2.1 Tes IVA 3b.1 3b.2.2 Tidak Follow-up Tidak 3b.1.2 Syarat krioterapi terpenuhi Ya Pasien Rujuk Balik
  • 2. 6 Keterangan Gambar 2.1 Kotak 1 Pandu PTM di FKTP merupakan kegiatan pelayanan terpadu PTM bagi pengunjung Puskesmas/FKTP yang berusia 15 tahun ke atas yang datang untuk kunjungan sakit/berobat maupun kunjungan sehat lainnya. Pengunjung yang datang ke Puskesmas/FKTP berasal dari rujukan Posbindu PTM, Posyandu Lansia, intervensi lanjutan PIS-PK dan pasien rujuk balik FKRTL. Kotak 2 Anamnesis Faktor risiko PTM yang perlu diidentifikasi melalui anamnesis adalah sebagai berikut: a) Pola makan tinggi gula, garam, dan lemak. Hal-hal yang perlu ditanyakan pada pengunjung puskesmas tentang pola makan antara lain: 1) Apakah anda mengonsumsi buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari? 2) Apakah anda mengonsumsi makanan manis/gula tambahan lebih dari 4 sendok makan sehari? 3) Apakah anda mengkonsumsi makan asin/ garam lebih dari 1 sendok teh? 4) Apakah anda mengkonsumsi makanan berlemak/ berminyak/digoreng/ ditumis lebih dari 5 sendok makan sehari? b) Kebiasaan merokok 1) Ditanyakan pada setiap individu usia diatas 10 tahun 2) Beberapa hal yang perlu ditanyakan tentang kebiasaan merokok: - Merokok - Tidak merokok - Berhenti merokok selama 3 bulan, 6 bulan, lebih dari 1 tahun (disebut berhenti merokok, apabila tidak pernah merokok lebih dari 1 tahun terakhi c) Kurang aktivitas fisik (frekuensi dan durasi) 1) Kriteria aktivitas fisik: - ringan: bila saat melakukan aktivitas masih mampu berbicara normal dan bernyanyi - sedang: bila saat beraktivitas fisik masih bisa berbicara tetapi tidak bisa bernyanyi - berat: saat melakukan aktivitas fisik sulit untuk berbicara atau terengah-engah
  • 3. 7 2) durasi aktivitas fisik yang dianjurkan: - setiap hari selama 30 menit - 150 menit per minggu 3) bila aktivitas fisik yang dilakukan berat dan kurang dari 30 menit perhari atau kurang dari 150 menit perminggu maka diberikan penyampaian KIE untuk merubah perilaku/aktivitas fisik d) Berat badan berlebih Penilaian berat badan berlebih dilakukan dengan anamnesis tentang riwayat obesitas pada pengunjung dilanjutkan dengan pengukuran IMT sebagaimana dijelaskan pada poin B (pengukuran IMT) e) Pada pengunjung wanita usia 30-50 tahun (batasan usia mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan) yang sudah menikah atau pernah melakukan hubungan seksual (3b), setelah anamnesis dilakukan pemeriksaan (3), dan dilakukan tambahan pemeriksaan SADANIS dan Inspekulo serviks untuk menilai curiga kanker atau adanya servisitis berat. Bila curiga kanker/servisitis berat, rujuk ke FKRTL (7). Bila tidak curiga kanker/servisitis berat, lakukan tes IVA (3b.1). Bila IVA positif (3b.1.1), lakukan penilaian syarat krioterapi. Bila memenuhi syarat, maka lakukan krioterapi (2b.1.1), kemudian lakukan follow up dan kontrol (9). Bila FKTP tidak memiliki fasilitas krioterapi, maka rujuk ke FKRTL (7). Bila IVA positif tidak memenuhi syarat krioterapi, rujuk ke FKRTL (7). Bila IVA negatif (3b.1.2), berikan KIE (8). Bila pemeriksaan SADANIS (3b.2) yang menunjukkan ada benjolan (3b.2.1), lakukan rujukan ke FKRTL (7). Bila tidak ada benjolan (3b.2.2), berikan KIE (8). Selanjutnya FKRTL mengirimkan umpan balik hasil pelayanan dan saran tindak lanjut kepada FKTP. Kotak 3 (hal. 11 s/d 29) Pemeriksaan Setelah anamnesis, dilakukan pengukuran a) Tekanan darah Pengukuran tekanan darah dengan baik dan benar adalah langkah penting untuk mendiagnosis hipertensi dan mengevaluasi respon pengobatan. Pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan tensimeter digital atau tensimeter jarum (aneroid) yang dikalibrasi secara berkala.
  • 4. 23 Gambar 2.7 Tabel Prediksi Risiko PTM (Hasil Laboratorium)
  • 5. 24 Gambar 2.8 Tabel Prediksi Risiko PTM (Tanpa Hasil Laboratorium) Kotak 5
  • 6. 25 Cara Menggunakan Tabel Prediksi Risiko PTM a) Tabel Prediksi Risiko PTM berdasarkan hasil laboratorium  Tentukan dahulu apakah orang yang diperiksa penyandang Diabetes Melitus atau tidak. Gunakan kolom yang sesuai dengan statusnya.  Kemudian tentukan kolom jenis kelaminnya (laki-laki di kolom kiri dan perempuan di kolom kanan).  Tentukan status merokok apakah merokok atau tidak, sesuaikan di kolomnya masing-masing  Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 46 tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai blok 65-69 tahun, dst).  Lihat nilai tekanan darah (TD) sistolik pada lajur paling kanan.  Lihat kolom konversi kadar kolesterol total pada lajur bawah (pada tabel digunakan satuan mmol/l, sedangkan di Indonesia umumnya menggunakan satuan mg/dl, angka konversi tercantum).  Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian tarik garis dari titik tekanan darah ke arah dalam dan nilai kolesterol ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum pada titik temu antara kolom umur, TD sistolik dan kolom kolesterol menentukan besarnya risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.  Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan dengan tata laksana b) Tabel Prediksi Risiko PTM dengan IMT /tanpa hasil laboratorium  Tentukan dahulu kolom jenis kelaminnya (laki-laki kolom kiri dan perempuan kolom kanan).  Tentukan status merokok apakah merokok atau tidak, sesuaikan di kolomnya masing-masing  Selanjutnya tetapkan blok usia. Lihat lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 46 tahun pakai blok usia 45-49 tahun, 68 tahun pakai blok 65-69 tahun, dst).  Lihat nilai tekanan darah (TD) sistolik pada lajur paling kanan.  Lihat kolom IMT (Indeks Masa Tubuh) pada lajur bawah.  Tarik garis dari blok umur ke arah dalam, kemudian tarik garis dari titik tekanan darah ke arah dalam dan nilai IMT ke atas, angka dan warna kotak yang tercantum pada titik temu antara kolom umur, TD sistolik dan kolom IMT menentukan besarnya risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.  Penilaian berdasarkan tingkat risiko ini dilanjutkan dengan tata laksana