SlideShare a Scribd company logo
Analisis
Data
Adaptasi dari buku ANALISIS
DATA Sutanto Priyo H.
Oleh:
Asyifa Robiatul A. & Susiana
PENGANTAR PENGOLAHAN DATA
Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak
ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui
• kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner apakah jawaban yang ada
sudah: lengkap, jelas, relevan, konsisten1. Editing
• Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan. Misalnya untuk variabel pendidikan dilakukan koding 1 = SD, 2 = SMP,
3 = SMU dan 4 = PT
2. Coding
• Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket
program komputer. Salah satu paket program untuk entry data adalah paket SPSS.
3.
Processing
• Pengecekan kembali data yang sudah di-entry. Kesalahan terjadi pada saat kita meng-entry ke
komputer Misalnya untuk variabel pendidikan ada data yang bernilai 7, mestinya berdasarkan
coding yang ada pendidikan kodenya hanya antara 1 s.d. 4 (1=SD, 2=SMP, 3=SMU dan 4=PT).
4.
Cleaning
ENTRY DATA
Di dalam operasionalnya, SPSS mengenal 2 jenis jendela (Window)
yang utama yaitu:
SPSS Data Editor
• Jendela ini berisis tampilan data yang kita
olah dan analisis dengan tampilan sejenis
Spreadsheet (seperti tampilan Program
Excel).
SPSS Output
• Hasil olahan (hasil analisis) yang anda
lakukan akan ditampilkan pada Output
window. Window ini merupakan teks editor,
artinya dapat mengedit hasil analisis yang
ditampilkan.
STRUKTUR DATA di SPSS
Agar dapat diolah dengan SPSS, data harus mempunyai struktur, format
dan jenis tertentu. Dalam SPSS (dan yang umum terjadi pada program lain),
data yang diolah tersusun berdasarkan kolom dan baris. Tiap kolom
melambangkan satu variabel (dalam data base dikenal Field), misalnya tiap
pertanyaan pada kuesioner menunjukkan satu variabel. Tiap baris data
dinamakan case (kasus/responden) sebagaimana istilah record di Data Base.
TAMPILAN UTAMA SPSS
a. Tampilan data b. Tampilan variabel
b. Tampilan variabel (1)
File: digunakan untuk
membuat file data baru,
membuka file data yang
telah tersimpan (ekstensi
SAV), atau membaca file
data dari program lain,
seperti dbase, excell dll.
Edit: digunakan untuk memodifikasi, mengcopy, menghapus, mencari, dan mengganti data.
View: digunakan untuk mengatur tampilan font, tampilan kode/label
Data: digunakan untuk membuat/mendefinisikan nama variabel, mengambil/menganalisis
sebagian data, menggabungkan data.
Transform: digunakan untuk transformasi/modifikasi data seperti pengelompokan variabel,
pembuatan variabel baru dari perkalian/penjumlahan variabel yang ada dll.
Analyze: digunakan untuk memilih berbagai prosedur statistik, dari statistik
sederhana (deskriptif) sampai dengan analisis statistik komplek (multivariat).
b. Tampilan variabel (2)
Graphs: digunakan untuk membuat grafik meliputi grafik Bar, Pie, garis, Histogram, scatter
plot dsb.
Utilities: digunakan untuk menampilkan berbagai informasi tentang isi file.
Window: digunakan untuk berpindah-pindah antar jendela, misalnya dari jendela data ke
jendela output.
Help: memuat informasi bantuan bagaimana menggunakan berbagai fasilitas pada SPSS.
MEMASUKAN DATA
Entry data dapat langsung dilakukan pada data editor. Data editor memiliki bentuk
tampilan sejenis spreadsheet (seperti Excel) yang digunakan sebagai fasilitas untuk
memasukkan/engisikan data. Ada tiga hal yang harus diperhatikan:
Baris
• menunjukkan
kasus/responden
Kolom
• menunjukkan
variabel
Sel
• merupakan perpotongan antara kolom dan baris
menunjukkan nilai/data
Memberi nama
variabel
Mendefinisi
kan tipe
variabel
Mendefinisi
kan adanya
desimal
Memberi
label
variabel
Memberi
value label
Dalam memasukan data ke SPSS, ada 4 hal yang harus dieperhatikan:
a. Memberi Nama Variabel
Pertama kali yang harus dilakukan pada saat entry data adalah memberi
nama variabel. Satu variabel mewakili/melambangkan satu pertanyaan.
Agar tidak menemui kesulitan dalam membuat nama variabel, berikut
akan diuraikan ketentuan / persyaratan nama variabel:
Nama variabel maksimum berisi 8 huruf/karakter, untuk SPSS
versi 13 jumlah karakter dapat lebih dari 8 huruf
Nama variabel tidak boleh ada spasi
Nama variabel tidak ada yang sama ( tidak boleh ada 2 atau
lebih variabel yang memiliki nama sama)
b. Mendefinisikan Tipe Variabel
Tipe data harus ditentukan kalau kita akan memasukan data di SPSS,
adapun jenis tipenya antara lain:
• 1. Numerik untuk data berbentuk angka/nomer
• 2. String  untuk data berbentuk huruf
• 3. Date  untuk data berbentuk date/tanggal
• 4. dll….
Tipe Data
Note: yang sering digunakan adalah tipe Numerik, karena data yang
akan kita olah biasanya berbentuk angka.
c. Mendefinisikan Adanya Desimal
Kebanyakan data penelitian berbentuk tidak ada desimal, oleh
karena itu untuk data yang tidak ada desimal kita harus seting di
SPSS isian jumlah desimal diberi angka 0 atau dikosongkan.
Bila data yang akan dimasukkan berbentuk dsimal, seperti kadar
HB, maka perlu ditentukan berapa desimal yang kita inginkan.
SPSS secara default/standar memberikan dua angka desimal
untuk setiap data yang akan di entry.
d. Memberi Label Variabel
Nama variabel biasanya tertulis dengan kata/huruf yang singkat, pada
bagian ini kita dapat menuliskan keterangan nama variabel sehingga dapat
memperjelas arti dari masing-masing variabel. Misalnya nama variabel BWT
diberi label “Berat badan bayi pada saat lahir dalam satuan gram” dan bisa
juga deskripsi jelas.
e. Memberi Value Label
Untuk variabel yang berbentuk koding kita harus memberi keterangan
untuk setiap kode yang ada dalam kode tsb, misalnya untuk variabel
Sex, 0 = pria dan 1 = wanita.
LAKUKAN ENTRY DATA…
Analisis Data
Adaptasi dari buku
ANALISIS DATA Sutanto Priyo H.
analisis merupakan kegiatan
meringkas kumpulan data
menjadi ukuran tengah dan
ukuran variasi.
Selanjutnya membandingkan
gambaran-gambaran tersebut
antara satu kelompok subyek &
kelompok subyek lain, sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam analisis.
1. Peringkasan Data
Untuk Data Jenis Numerik
a. Ukuran Tengah
Ukuran tengah merupakan cerminan dari konsentrasi nilai-nilai hasil pengukuran.
Berbagai ukuran dikembangkan untuk mencerminkan ukuran tengah tersebut, dan
yang paling sering dipakai adalah mean, median dan mode/modus.
Mean
Median
modus
Bila nilai mean > median > mode,
maka bentuk distribusi datanya
menceng/miring ke kanan
Bila nilai mean < median < mode,
maka bentuk distribusi datanya
menceng /miring ke kiri
b. Nilai-nilai/Ukuran Variasi
Nilai-nilai hasil pengamatan akan cenderung saling berbeda satu sama lain atau dengan kata
lain hasil pengamatan akan bervariasi. Untuk menegtahui seberapa jauh data bervariasi
digunakan ukuran variasi antara lain range, jarak linier kuartil dan standard deviasi.
Standar Deviasi Range Jarak Inter Quartil
suatu ukuran variasi yang
mempunyai satuan yang
sama dengan satuan
pengamatan
Seperti halnya varian,
semakin besar SD semakin
besar variasinya. Apabila
tidak ada variasi, maka
SD=0
KESIMPULAN: untuk data numerik digunakan nilai mean (rata-
rata), median, standard deviasi dan inter quartil range, minimal
dan maksimal.
Bila data yang terkumpul tidak menunjukkan adanya nilai
ekstrim (distribusi normal), maka perhitungan nilai mean dan
standard deviasi merupakan cara analisis univariat yang tepat.
Bila dijumpai nilai ekstrim (distribusi data tidak normal), maka
nilai median dan inter quartil range (IQR) yang lebih tepat
dibandingkan nilai mean
DISTRIBUSI DATA NORMAL
Bila data yang terkumpul tidak menunjukkan adanya nilai ekstrim (distribusi normal),
maka perhitungan nilai mean dan standar deviasi (SD) merupakan cara analisis
univariat yang tepat.
X (kg) |x - | (x - )2
48 9 81
52 5 25
56 1 1
62 5 25
67 10 100
285
x x Mean = 48+52+56+62+ 67 = 57 kg
5
Varians = V = s2
V = 81+25+1+25+100 = 58 kg
4
Standar deviasi adalah akar dari varian.
Nilai standar deviasi disebut juga dengan “SIMPANGAN BAKU”
karena merupakan patokan luas area di bawah kurva normal
Rumus: s = √ V = √ s2
S = √58 = √7,6 kg
Analisis data deskriptif
Kurva mana yang mempunyai standar deviasi lebih tinggi?
A
B
Fungsi STANDAR DEVIASI
•Untuk mengetahui besar perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata.
•Untuk menyatakan keragaman sampel.
•Untuk membantu mendapatkan data dari suatu populasi.
•Mengukur tingkat kepercayaan pada kesimpulan statistik.
Analisis data deskriptif
Uji Kenormalan Data
Untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal, ada 3 cara untuk mengetahuinya yaitu:
Dilihat dari grafik
histogram dan kurve
normal
bila bentuknya
menyerupai bel
shape, berarti
distribusi normal
Menggunakan nilai
Skewness dan
standar errornya
bila nilai
Skewness dibagi
standar errornya
menghasilkan
angka ≤ 2, maka
distribusinya
normal
Uji kolmogorov
smirnov
bila hasil uji
signifkan
(p value < 0,05)
maka distribusi
normal.
Lihat halaman
84 buku
ANALISIS DATA
DISTRIBUSI DATA TIDAK NORMAL
Bila dijumpai nilai ekstrim (distribusi data tidak normal), maka nilai median dan
inter quartil range (IQR) yang lebih tepat dibandingkan nilai mean
Menentukan cut-off
Cut-off menggunakan
MEAN utk DISTRIBUSI
NORMAL
Cut-off menggunakan
MEDIAN utk DISTRIBUSI
TIDAK NORMAL
Contoh Penyajian data Numerik
Distribusi Umur dan Lama Hari Rawat pasien Rumah sakit X Tahun 2019
Variabel Mean Median SD Min-Max 95% CI
Umur 25,10 31,1 10,1 17 – 60 23,72 – 26,48
Cara Interpretasi: Hasil analisis didapatkan rata-rata umur
pasien adalah 25,10 tahun (95% CI: 23,72 – 26,48), dengan
standar deviasi 10,1 tahun. Umur termuda 17 tahun dan
umur tertua 60 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur
pasien adalah diantara 23,72 sampai dengan 26,48 tahun.
2. Peringkasan Data
Untuk Data Kategorik
Pada data katagorik peringkasan data
hanya menggunakan distribusi
frekuensi dengan ukuran
persentase atau proporsi. Bila data
berjenis katagorik, tentunya
informasi/ peringkasan yang penting
disampaikan tidak mungkin/tidak
lazim menggunakan ukuran mean
atau median. melainkan informasi
jumlah dan persentase yang disajikan.
Contoh Penyajian data Kategorik
Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan
Pasien Rumah sakit X Tahun 2019
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 10 20,0
SMP 11 22,0
SMA 16 32,0
PT 13 26,0
Total 50 100,0
Cara Interpretasi: Distribusi tingkat pendidikan responden hampir merata untuk
masing-masing tingkat pendidikan. Paling banyak responden berpendidikan SMU
yaitu 16 orang (32,0%) sedangkan untuk pendidikan SD, SMP dan PT masing-masing
20,0%, 22,0%, dan 26,0%.
Terima Kasih 

More Related Content

PDF
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
PPT
Analisa data &amp; uji statistik
PPT
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
PPT
Surveilans gizi
PPTX
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
DOCX
Contoh lain penelitian kohort adalah
PPT
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
PPTX
12. evaluasi program promosi kesehatan
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Analisa data &amp; uji statistik
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
Surveilans gizi
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Contoh lain penelitian kohort adalah
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
12. evaluasi program promosi kesehatan

What's hot (20)

PPT
Definisi operasional ppt
PDF
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
PPTX
Metode Penelitian Survey.pptx
PPT
Mortalitas dan Morbiditas
PDF
P2_Pengantar Statistika Inferensial
PPTX
Kegiatan pokok surveilans
PPT
Desain Penelitian
PPT
Strategi promkes
PDF
Epiinfo
PDF
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
DOCX
Diseminasi data surveilans epiemiologi
PDF
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
PPTX
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
PDF
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
PPT
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
DOCX
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
PDF
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
PPTX
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptx
PPT
VALIDITAS-DAN-RELIABILITAS.ppt
PDF
Buku bumil kek (1 52)
Definisi operasional ppt
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Metode Penelitian Survey.pptx
Mortalitas dan Morbiditas
P2_Pengantar Statistika Inferensial
Kegiatan pokok surveilans
Desain Penelitian
Strategi promkes
Epiinfo
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptx
VALIDITAS-DAN-RELIABILITAS.ppt
Buku bumil kek (1 52)
Ad

Similar to Analisis data deskriptif (20)

DOCX
r. KEL. 4 STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL.docx
PPTX
Pengantar spss
PDF
Ukuran penyebaran data
PPTX
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
PPTX
3 biostatistik
PPTX
Biostatistik
PDF
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
PPTX
Bab iv pemusatan dan penyebaran data
DOCX
Modul 1 statistika deskriptif
PPTX
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
PPTX
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PDF
STATISTIK DESKRIPTIF Kelompok kedua fakultas matematika
PPTX
Presentasi (dibuat dari Doc Anda)_20250114_084936_0000.pptx
PPTX
Statistika Dasar
PPT
Manajemen dan analisis data, pelolahan data
PPTX
Statisticmathematicsgradeninthjuniorhighschool.pptx
PPTX
apernapasan itu apa untuk mencarinalisis.pptx
PPTX
PPT penelitian kelompok 5 bimbingan konseling.pptx
PPT
I. data & pengukuran
PPT
I. data & pengukuran
r. KEL. 4 STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL.docx
Pengantar spss
Ukuran penyebaran data
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
3 biostatistik
Biostatistik
Aplikasi komputer spss ( mursalin,st.,mt)
Bab iv pemusatan dan penyebaran data
Modul 1 statistika deskriptif
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
STATISTIK DESKRIPTIF Kelompok kedua fakultas matematika
Presentasi (dibuat dari Doc Anda)_20250114_084936_0000.pptx
Statistika Dasar
Manajemen dan analisis data, pelolahan data
Statisticmathematicsgradeninthjuniorhighschool.pptx
apernapasan itu apa untuk mencarinalisis.pptx
PPT penelitian kelompok 5 bimbingan konseling.pptx
I. data & pengukuran
I. data & pengukuran
Ad

More from Asyifa Robiatul adawiyah (20)

PDF
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
PDF
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
PDF
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
PDF
Pembuatan desain media promosi kesehatan
PPTX
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
PPTX
komunikasi kesehatan
PPTX
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
PPTX
Konsep Promosi Kesehatan
PDF
PDF
Populasi dan sampel
PDF
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
PPTX
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
PDF
Strategi mutu pelayanan kesehatan
PDF
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
PDF
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
PDF
Gizi ibu hamil
PDF
Gizi seimbang dan energi
PDF
Kebutuhan gizi dan status gizi
PDF
Vitamin dan mineral
PDF
Cairan dan elektrolit
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
komunikasi kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
Populasi dan sampel
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Gizi ibu hamil
Gizi seimbang dan energi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Vitamin dan mineral
Cairan dan elektrolit

Recently uploaded (17)

PDF
c3oYi7NNpW3omVenymVtXLtqfSi2hzugUlVYbGlQ.pdf
PPTX
Gagal Ginjal Akut GHINA SELVIRA .pptx
PPTX
Flowchart Pengaplikasian Sistem Arduino.pptx
PPTX
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN INDIGOFERA.pptx
PDF
GERUDUK MJKN aplikasi mobile JKN persentation
PPTX
ANALISIS DATA FUNGSI INFORMATIKA SMP.pptx
PPTX
Materi Kesiapan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Ulang Tah...
PPT
Modul-Projek-JAJANAN-PASAR-YANG-MENGHASILKAN-RUPIAH-Fase-C.ppt
PPTX
Introduction FastAPI for Professional and Student
PPTX
PERENCANAAN MEP PERUM.MULTI CIPTA PERMAI_Type 36.pptx
PPTX
Pelatihan_Model_Pembinaan_Gen_Z_Dasar_Menengah.pptx
PDF
811848831-PPT-TES-DESKRIPShhhhhhhhhI.pdf
PDF
LK - SIMULASI SIKLUS INKUIRI KOLABORATIF.pdf
DOCX
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN MIKRONUTRIEN TERHADAP PENINGKATAN INDEKS MASA TUB...
DOCX
proposal nurul 2.docx Fix dokumen yang penting
PDF
6754aa176b39b (1).pdf data analisis acara
PPTX
PRESNTASI pembangunan perumahan komersil dua lantai
c3oYi7NNpW3omVenymVtXLtqfSi2hzugUlVYbGlQ.pdf
Gagal Ginjal Akut GHINA SELVIRA .pptx
Flowchart Pengaplikasian Sistem Arduino.pptx
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN INDIGOFERA.pptx
GERUDUK MJKN aplikasi mobile JKN persentation
ANALISIS DATA FUNGSI INFORMATIKA SMP.pptx
Materi Kesiapan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Ulang Tah...
Modul-Projek-JAJANAN-PASAR-YANG-MENGHASILKAN-RUPIAH-Fase-C.ppt
Introduction FastAPI for Professional and Student
PERENCANAAN MEP PERUM.MULTI CIPTA PERMAI_Type 36.pptx
Pelatihan_Model_Pembinaan_Gen_Z_Dasar_Menengah.pptx
811848831-PPT-TES-DESKRIPShhhhhhhhhI.pdf
LK - SIMULASI SIKLUS INKUIRI KOLABORATIF.pdf
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN MIKRONUTRIEN TERHADAP PENINGKATAN INDEKS MASA TUB...
proposal nurul 2.docx Fix dokumen yang penting
6754aa176b39b (1).pdf data analisis acara
PRESNTASI pembangunan perumahan komersil dua lantai

Analisis data deskriptif

  • 1. Analisis Data Adaptasi dari buku ANALISIS DATA Sutanto Priyo H. Oleh: Asyifa Robiatul A. & Susiana
  • 2. PENGANTAR PENGOLAHAN DATA Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui • kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner apakah jawaban yang ada sudah: lengkap, jelas, relevan, konsisten1. Editing • Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan. Misalnya untuk variabel pendidikan dilakukan koding 1 = SD, 2 = SMP, 3 = SMU dan 4 = PT 2. Coding • Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer. Salah satu paket program untuk entry data adalah paket SPSS. 3. Processing • Pengecekan kembali data yang sudah di-entry. Kesalahan terjadi pada saat kita meng-entry ke komputer Misalnya untuk variabel pendidikan ada data yang bernilai 7, mestinya berdasarkan coding yang ada pendidikan kodenya hanya antara 1 s.d. 4 (1=SD, 2=SMP, 3=SMU dan 4=PT). 4. Cleaning
  • 3. ENTRY DATA Di dalam operasionalnya, SPSS mengenal 2 jenis jendela (Window) yang utama yaitu: SPSS Data Editor • Jendela ini berisis tampilan data yang kita olah dan analisis dengan tampilan sejenis Spreadsheet (seperti tampilan Program Excel). SPSS Output • Hasil olahan (hasil analisis) yang anda lakukan akan ditampilkan pada Output window. Window ini merupakan teks editor, artinya dapat mengedit hasil analisis yang ditampilkan.
  • 4. STRUKTUR DATA di SPSS Agar dapat diolah dengan SPSS, data harus mempunyai struktur, format dan jenis tertentu. Dalam SPSS (dan yang umum terjadi pada program lain), data yang diolah tersusun berdasarkan kolom dan baris. Tiap kolom melambangkan satu variabel (dalam data base dikenal Field), misalnya tiap pertanyaan pada kuesioner menunjukkan satu variabel. Tiap baris data dinamakan case (kasus/responden) sebagaimana istilah record di Data Base.
  • 5. TAMPILAN UTAMA SPSS a. Tampilan data b. Tampilan variabel
  • 6. b. Tampilan variabel (1) File: digunakan untuk membuat file data baru, membuka file data yang telah tersimpan (ekstensi SAV), atau membaca file data dari program lain, seperti dbase, excell dll. Edit: digunakan untuk memodifikasi, mengcopy, menghapus, mencari, dan mengganti data. View: digunakan untuk mengatur tampilan font, tampilan kode/label Data: digunakan untuk membuat/mendefinisikan nama variabel, mengambil/menganalisis sebagian data, menggabungkan data. Transform: digunakan untuk transformasi/modifikasi data seperti pengelompokan variabel, pembuatan variabel baru dari perkalian/penjumlahan variabel yang ada dll. Analyze: digunakan untuk memilih berbagai prosedur statistik, dari statistik sederhana (deskriptif) sampai dengan analisis statistik komplek (multivariat).
  • 7. b. Tampilan variabel (2) Graphs: digunakan untuk membuat grafik meliputi grafik Bar, Pie, garis, Histogram, scatter plot dsb. Utilities: digunakan untuk menampilkan berbagai informasi tentang isi file. Window: digunakan untuk berpindah-pindah antar jendela, misalnya dari jendela data ke jendela output. Help: memuat informasi bantuan bagaimana menggunakan berbagai fasilitas pada SPSS.
  • 8. MEMASUKAN DATA Entry data dapat langsung dilakukan pada data editor. Data editor memiliki bentuk tampilan sejenis spreadsheet (seperti Excel) yang digunakan sebagai fasilitas untuk memasukkan/engisikan data. Ada tiga hal yang harus diperhatikan: Baris • menunjukkan kasus/responden Kolom • menunjukkan variabel Sel • merupakan perpotongan antara kolom dan baris menunjukkan nilai/data Memberi nama variabel Mendefinisi kan tipe variabel Mendefinisi kan adanya desimal Memberi label variabel Memberi value label Dalam memasukan data ke SPSS, ada 4 hal yang harus dieperhatikan:
  • 9. a. Memberi Nama Variabel Pertama kali yang harus dilakukan pada saat entry data adalah memberi nama variabel. Satu variabel mewakili/melambangkan satu pertanyaan. Agar tidak menemui kesulitan dalam membuat nama variabel, berikut akan diuraikan ketentuan / persyaratan nama variabel: Nama variabel maksimum berisi 8 huruf/karakter, untuk SPSS versi 13 jumlah karakter dapat lebih dari 8 huruf Nama variabel tidak boleh ada spasi Nama variabel tidak ada yang sama ( tidak boleh ada 2 atau lebih variabel yang memiliki nama sama)
  • 10. b. Mendefinisikan Tipe Variabel Tipe data harus ditentukan kalau kita akan memasukan data di SPSS, adapun jenis tipenya antara lain: • 1. Numerik untuk data berbentuk angka/nomer • 2. String  untuk data berbentuk huruf • 3. Date  untuk data berbentuk date/tanggal • 4. dll…. Tipe Data Note: yang sering digunakan adalah tipe Numerik, karena data yang akan kita olah biasanya berbentuk angka.
  • 11. c. Mendefinisikan Adanya Desimal Kebanyakan data penelitian berbentuk tidak ada desimal, oleh karena itu untuk data yang tidak ada desimal kita harus seting di SPSS isian jumlah desimal diberi angka 0 atau dikosongkan. Bila data yang akan dimasukkan berbentuk dsimal, seperti kadar HB, maka perlu ditentukan berapa desimal yang kita inginkan. SPSS secara default/standar memberikan dua angka desimal untuk setiap data yang akan di entry.
  • 12. d. Memberi Label Variabel Nama variabel biasanya tertulis dengan kata/huruf yang singkat, pada bagian ini kita dapat menuliskan keterangan nama variabel sehingga dapat memperjelas arti dari masing-masing variabel. Misalnya nama variabel BWT diberi label “Berat badan bayi pada saat lahir dalam satuan gram” dan bisa juga deskripsi jelas.
  • 13. e. Memberi Value Label Untuk variabel yang berbentuk koding kita harus memberi keterangan untuk setiap kode yang ada dalam kode tsb, misalnya untuk variabel Sex, 0 = pria dan 1 = wanita.
  • 15. Analisis Data Adaptasi dari buku ANALISIS DATA Sutanto Priyo H.
  • 16. analisis merupakan kegiatan meringkas kumpulan data menjadi ukuran tengah dan ukuran variasi. Selanjutnya membandingkan gambaran-gambaran tersebut antara satu kelompok subyek & kelompok subyek lain, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam analisis. 1. Peringkasan Data Untuk Data Jenis Numerik
  • 17. a. Ukuran Tengah Ukuran tengah merupakan cerminan dari konsentrasi nilai-nilai hasil pengukuran. Berbagai ukuran dikembangkan untuk mencerminkan ukuran tengah tersebut, dan yang paling sering dipakai adalah mean, median dan mode/modus. Mean Median modus Bila nilai mean > median > mode, maka bentuk distribusi datanya menceng/miring ke kanan Bila nilai mean < median < mode, maka bentuk distribusi datanya menceng /miring ke kiri
  • 18. b. Nilai-nilai/Ukuran Variasi Nilai-nilai hasil pengamatan akan cenderung saling berbeda satu sama lain atau dengan kata lain hasil pengamatan akan bervariasi. Untuk menegtahui seberapa jauh data bervariasi digunakan ukuran variasi antara lain range, jarak linier kuartil dan standard deviasi. Standar Deviasi Range Jarak Inter Quartil suatu ukuran variasi yang mempunyai satuan yang sama dengan satuan pengamatan Seperti halnya varian, semakin besar SD semakin besar variasinya. Apabila tidak ada variasi, maka SD=0 KESIMPULAN: untuk data numerik digunakan nilai mean (rata- rata), median, standard deviasi dan inter quartil range, minimal dan maksimal. Bila data yang terkumpul tidak menunjukkan adanya nilai ekstrim (distribusi normal), maka perhitungan nilai mean dan standard deviasi merupakan cara analisis univariat yang tepat. Bila dijumpai nilai ekstrim (distribusi data tidak normal), maka nilai median dan inter quartil range (IQR) yang lebih tepat dibandingkan nilai mean
  • 19. DISTRIBUSI DATA NORMAL Bila data yang terkumpul tidak menunjukkan adanya nilai ekstrim (distribusi normal), maka perhitungan nilai mean dan standar deviasi (SD) merupakan cara analisis univariat yang tepat. X (kg) |x - | (x - )2 48 9 81 52 5 25 56 1 1 62 5 25 67 10 100 285 x x Mean = 48+52+56+62+ 67 = 57 kg 5 Varians = V = s2 V = 81+25+1+25+100 = 58 kg 4 Standar deviasi adalah akar dari varian. Nilai standar deviasi disebut juga dengan “SIMPANGAN BAKU” karena merupakan patokan luas area di bawah kurva normal Rumus: s = √ V = √ s2 S = √58 = √7,6 kg
  • 21. Kurva mana yang mempunyai standar deviasi lebih tinggi? A B Fungsi STANDAR DEVIASI •Untuk mengetahui besar perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata. •Untuk menyatakan keragaman sampel. •Untuk membantu mendapatkan data dari suatu populasi. •Mengukur tingkat kepercayaan pada kesimpulan statistik.
  • 23. Uji Kenormalan Data Untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal, ada 3 cara untuk mengetahuinya yaitu: Dilihat dari grafik histogram dan kurve normal bila bentuknya menyerupai bel shape, berarti distribusi normal Menggunakan nilai Skewness dan standar errornya bila nilai Skewness dibagi standar errornya menghasilkan angka ≤ 2, maka distribusinya normal Uji kolmogorov smirnov bila hasil uji signifkan (p value < 0,05) maka distribusi normal. Lihat halaman 84 buku ANALISIS DATA
  • 24. DISTRIBUSI DATA TIDAK NORMAL Bila dijumpai nilai ekstrim (distribusi data tidak normal), maka nilai median dan inter quartil range (IQR) yang lebih tepat dibandingkan nilai mean
  • 25. Menentukan cut-off Cut-off menggunakan MEAN utk DISTRIBUSI NORMAL Cut-off menggunakan MEDIAN utk DISTRIBUSI TIDAK NORMAL
  • 26. Contoh Penyajian data Numerik Distribusi Umur dan Lama Hari Rawat pasien Rumah sakit X Tahun 2019 Variabel Mean Median SD Min-Max 95% CI Umur 25,10 31,1 10,1 17 – 60 23,72 – 26,48 Cara Interpretasi: Hasil analisis didapatkan rata-rata umur pasien adalah 25,10 tahun (95% CI: 23,72 – 26,48), dengan standar deviasi 10,1 tahun. Umur termuda 17 tahun dan umur tertua 60 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur pasien adalah diantara 23,72 sampai dengan 26,48 tahun.
  • 27. 2. Peringkasan Data Untuk Data Kategorik Pada data katagorik peringkasan data hanya menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase atau proporsi. Bila data berjenis katagorik, tentunya informasi/ peringkasan yang penting disampaikan tidak mungkin/tidak lazim menggunakan ukuran mean atau median. melainkan informasi jumlah dan persentase yang disajikan.
  • 28. Contoh Penyajian data Kategorik Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan Pasien Rumah sakit X Tahun 2019 Pendidikan Jumlah Persentase (%) SD 10 20,0 SMP 11 22,0 SMA 16 32,0 PT 13 26,0 Total 50 100,0 Cara Interpretasi: Distribusi tingkat pendidikan responden hampir merata untuk masing-masing tingkat pendidikan. Paling banyak responden berpendidikan SMU yaitu 16 orang (32,0%) sedangkan untuk pendidikan SD, SMP dan PT masing-masing 20,0%, 22,0%, dan 26,0%.