SlideShare a Scribd company logo
284
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SERVICE DESK MENGGUNAKAN
FRAMEWORK ITIL V.3 UNTUK PERGURUAN TINGGI
(STUDI KASUS : UNIVERSITAS PADJADJARAN)
Nendar Amirulloh Permana, Jaka Sembiring, Y. Bandung
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
nendarap@yahoo.com, jaka@itb.ac.id, ybandung@gmail.com
Abstrak
Perancangan dan implementasi Service Desk menggunakan framework ITIL V.3. untuk Perguruan Tinggi (Studi
Kasus : Universitas Padjadjaran) diperlukan dalam upaya meningkatkan pelayanan Teknologi Informasi (TI) di
Universitas Padjadjaran guna menunjang Visi Universitas Padjadjaran menjadi Universitas yang unggul dalam
penyelenggaraan pendidikan berkelas dunia. Salah satu upaya peningkatan pelayanan TI ini yaitu dengan
membangun sebuah pusat pengaduan dan pelayanan TI sebagai titik kontak tunggal (single point of contact)
yang menjembatani antara customer dengan penyedia layanan TI.
Penelitian ini dimulai dengan mempelajari beberapa studi literatur terhadap teori-teori mengenai perancangan
service desk dengan framework ITIL V3., khususnya pada studi literatur ITIL V.3. bagian Service Operation,
Service Transition dan Continual Service Improvement, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dokumen
visi, misi, tujuan, rencana strategis, dan struktur organisasi Universitas Padjadjaran. Tahap penelitian selanjutnya
yaitu dengan melakukan beberapa analisis terhadap kondisi existing TI Universitas Padjadjaran (analisis tata
kelola dan fungsi TI, analisis tingkat kematangan), analisis customer yang ada, identifikasi jenis layanan TI yang
ada, analisis fungsi dan manajemen helpdesk, analisis sistem manajemen helpdesk, analisis tujuan TI yang ingin
dicapai, perancangan sistem service desk dengan desain Unified Modeling Languange (UML) hingga pembuatan
perangkat lunak sistem service desk yang sesuai dengan kebutuhan Universitas Padjadjaran yang siap untuk
diimplementasikan.
Implemetasi perangkat lunak sistem service desk di Universitas Padjadjaran dilakukan di kampus Bandung
dan kampus Jatinangor, tujuan implementasi ini untuk mengukur kondisi layanan-layanan TI yang ada dan untuk
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan layanan TI di Universitas Padjadjaran.
Data-data yang dihasilkan dari hasil implementasi diperlukan untuk analisis, pembuatan metrik dan pengukuran
kinerja berupa Key Performance Indicator (KPI) yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja.
Hasil rancangan dan implementasi yang dilakukan cukup memfasilitasi kebutuhan dalam meningkatkan
pelayanan TI di Universitas Padjadjaran agar keberlajutan layanan-layanan TI tetap terjaga, terpelihara, dan
terukur. Perlu perbaikan yang berkelanjutan agar implementasi sistem service desk ini dapat mencapai
leveloptimized dengan melakukan self-assessment dengan model kematangan COBIT 4.1. terutama pada proses
AI4, DS5, DS8, DS10 dan ME1.
Kata Kunci : Service Desk, ITIL V3, Help Desk, Single Point of Contact.
1. Pendahuluan
Universitas Padjadjaran sebagai lembaga pendidikan
yang mengemban tridharma perguruan tinggi
(pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat) yang turut berperan aktif dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, diharapkan agar
dapat mengikuti perkembangan teknologi, terutama
teknologi informasi (TI) guna menunjang proses
tridharma perguruan tinggi, dan membangun sumber
daya manusia yang berkualitas dan unggul dalam
penyelenggaraan pendidikan berkelas dunia (World
Class University).
Dalam perjalanannya upaya penerapan TI tidak lepas
dari permasalahan-permasalahan yang timbul pada
tahap implementasi, seperti diketahui adanya insiden-
insiden layanan TI dan kesalahan (known error)
sehingga mengakibatkan terganggunya layanan yang
berdampak pada user, departemen dan bisnis itu
sendiri. Untuk itu pengguna layanan seperti
mahasiswa, dosen dan staf Universitas Padjadjaran
sangat memerlukan sebuah sistem dan organisasi
sebagai pusat pengaduan layanan TI yang lebih
dikenal dengan service desk agar dapat memperbaiki
dan menyelesaikan permasalahan TI, guna
menciptakan layanan yang stabil.
Dengan terbatasnya sumber daya manusia bidang TI
yang ada tidak sebanding dengan jumlah pengguna
layanan TI di Universitas Padjadjaran sangat
berdampak pada kurang berkualitasnya layanan TI
yang tersedia, sehingga diperlukan sebuah sistem
yang dapat mengukur, menilai dan meningkatkan
(measure, assess, and improve) pengelolaan layanan
TI yang baik. Sistem Service Desk dengan
285
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
Framework Information Technology Infrastructure
Library (ITIL) V.3 [1][2][3][4] merupakan salah satu
solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas layanan TI dan merupakan suatu pedoman
tata kelola yang didalamnya mengatur bagaimana
layanan di deliver dan di support untuk mendukung
layanan utama organisasi (core business).
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang ada di
Universitas Padjadjaran, yang memperlihatkan
bahwa pengelolaan TI belum menerapkan
pendekatan ITIL V.3 dalam proses, prosedur, dan
kerangka yang diterapkannya. Untuk itu dengan
menerapkan sistem service desk dengan framework
ITIL V.3 diharapkan akan terbangun pengelolaan TI
yang baik guna menunjang Visi Unpad untuk
menjadi “Universitas Unggul Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan Kelas Dunia”.
Penerapan service desk dengan framework ITIL
menurut Alex D Paul [5], ITIL merupakan best
practice untuk memastikan layanan TI berjalan
sesuai dengan sebagaimana mestinya, yang meliputi
manajemen insiden (incident management),
pemenuhan permintaan (request fullfilment),
manajemen akses (access management), manajemen
masalah (problem management), manajemen
perubahan (change management) dan manajemen
pengetahuan (knowledge management). Sedangkan
menurut Peter Gilbert, Roger Morse and Monica Lee
[6], dengan menerapkan service desk akan
menciptakan manajemen pengetahuan (knowledge
management) yang tercipta dari sebuah dokumentasi
resolusi manajemen insiden (incident management)
yang disimpan pada knowledge base sehingga dapat
mempersingkat waktu penyelesaian dari sebuah
insiden dan masalah (incident and problem) dan
memungkinkan customer dapat menyelesaikan
sendiri masalah yang dihadapi (self service) dengan
memanfaatkan knowledge base.
Perancangan sistem service desk dengan framework
ITIL V.3 yang akan dikembangkan akan dibuat
sedinamis mungkin agar lebih fleksibel dengan
kebutuhan di Universitas Padjadjaran dengan
mengintegrasikan service desk local, service desk
terpusat dan service desk virtualmanjadi sebuah
sistem yang saling terintegrasi sehingga dapat
menjangkau seluruh kebutuhan pengguna layanan TI.
Berdasarkan uraian diatas penerapan sistem service
desk dengan framework ITIL V.3 untuk Universitas
Padjadjaran diharapkan akan teridentifikasinya
layanan-layanan yang mengandung kesalahan
(known error), teridentifikasinya kebutuhan customer
(mahasiswa, dosen, staf dan masyarakat), terjaganya
stabilitas setiap layanan dengan perjanjian kontrak
layanan antara customer dengan provider (Service
Level Agreement atau SLA) dan terciptanya standar
operasional prosedur penangan insiden dan masalah
yang akan menciptakan manajemen pengetahuan,
yang dapat di manfaatkan menjadi sistem service
desk virtual sehingga dapat mempercepat waktu
proses penyelesaian insiden dan masalah pelayanan
TI.
2. MetodePenelitian
Gambar 1. memperlihatkan kerangka penelitian yang
berisikan alur beserta proses penelitian “Perancangan
dan Implementasi Service Desk dengan Framework
ITIL V.3 untuk Perguruan Tinggi (Studi Kasus :
Universitas Padjadjaran”.
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Model ini merupakan model untuk menerapkan ITIL
V3 yang terdapat pada bagian buku ITIL Continual
Service Improvement [3][4]. Model ini terdiri hal-hal
berikut.
1. What is the vision?
Tahap ini tahapan merupakan tahap untuk
mendifinisikan visi, misi dan tujuan organisasi
yang akan dicapai dan bagaimana TI berperan
untuk mencapai tujuannya tersebut. Pada bagian
ini akan teridentifikasi melalui data-data yang
diperoleh melalui studi literatur dan studi
lapangan yang berhubungan dengan objek
penelitian yaitu Universitas Padjadjaran.
2. Where are we now?
Tahap ini merupakan tahap untuk
mendefinisikan kondisi awal TI di objek
penelitian atau kondisi existing yang ada. Untuk
mengetahui kondisi existing yang ada dilakukan
studi lapangan dan obeservasi terhadap objek
penelitian yang merupakan studi kasus yang
akan dibahas.
3. Where do we want to be?
Tahap ini merupakan tahap untuk mencapai
tujuan utama penelitian dalam “Perancangan dan
Implementasi Service Desk dengan Framework
ITIL Versi 3 untuk Perguruan Tinggi Studi
Kasus : Universitas Padjadjaran” dengan
melakukan pengukuran terhadap target-target
yang akan dicapai.
4. How do we get there?
Tahap ini merupakan tahapan bagaimana untuk
mencapai tujuan utama penelitian pada
“Perancangan dan Implementasi Service Desk
286
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
dengan Framework ITIL Versi 3 untuk
Perguruan Tinggi Studi Kasus : Universitas
Padjadjaran”.
5. Did we get there?
Tahap ini merupakan tahap untuk mengukur
tingkat capaian yang dihasilkan dalam
penelitian, mengukur keberhasilan penelitian,
mengukur sasaran yang akan dicapai apakah
sudah sesuai dengan tujuan penulisan dengan
melakukan langkah pengukuran dengan Key
Performance Indikator (KPI).
3. PerancanganService Desk
Arsitektur sistem service desk yang dirancang
untuk Universitas Padjadjaran yang seperti terlihat
pada Gambar 2 memperlihatkan inputan insiden dan
permintaan layanan melalui telepon, personal atau
grup, messanger, dan email, kemudian seluruh
permintaan akan direkam oleh helpdesk dengan
sistem service desk. Technical support bertindak
untuk mengeksekusi permintaan layanan dan
insidendan semua aktivitas direkam sebagai
manajemen pengetahuan. Sistem service desk ini
dapat diintegrasikan dengan KMDB dan CMDB.
Sistem ini dapat dikembangkan menjadi virtual
service desk sebagai sistem self service agar dapat
menjangkau seluruh kebutuhan pengguna layanan TI.
Gambar 2. Perancangan Sistem Service Desk
Universitas Padjadjaran
Perancangan system service desk yang akan dibuat
pada Gambar 3 disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi TI di Universitas Padjadjaran. Perancangan
digambarkan dengan desain use case diagram
dengan melibatkan beberapa aktor yang memiliki
fungsi dan tugas tertentu berdasarkan Standar
Operational Procedure (SOP) yang digambarkan
dengan desain proses bisnis. Aktor-aktor yang
terlibat dalam system service desk ini terdiri dari.
1. Helpdesk: yang berperan untuk melayani secara
langsung terhadap pemohon layanan atau
customer, merespon permintaan, merekam
insiden, mengkategorikan insiden, dan menutup
insiden.
2. Customer: berperan sebagai peminta layanan TI,
di Universitas Padjadjaran customer ini adalah
mahasiswa, dosen, staf dan masyarakat umum.
3. Technical Support: berperan sebagai yang
melayani permintaan layanan, memperbaiki
insiden dan masalah secepat mungkin.
4. Quality Control: berperan untuk menganalisa
insiden dan masalah TI, membuat keputusan dan
memeriksa seluruh hasil pekerjaan dari
permintaan layanan dan insiden yang terjadi.
Use Case Diagram yang dirancang seperti pada
Gambar 3, memperlihatkan peranan masing-masing
aktor beserta otoritas yang diberikan dalam sistem
dan bagaimana interaksi sistem tersebut berdasarkan
masing-masing use case.
Setiap pengguna membutuhkan validasi login
untuk mengatur hak akses yang diberikan kepada
masing-masing aktor. aktor-aktor ini diberikan hak
akses sesuai dengan tugas pokok yang diberikan.
Misalnya help desk bertugas untuk merekam semua
insiden dan permintaan layanan, melakukan eskalasi
iniden, mengklasifikasi insiden dan melakukan
penutupan insiden, sedangkan technical support
bertugas melaksanakan permintaan layanan,
menangani insiden dan merekam seluruh perubahan.
Gambar 3. Use Case DiagramService Desk.
4. ImplementasiService Desk
Arsitektur sistem service desk yang
diimplementasikan di Universitas Padjadjaran dibuat
dengan mengintegrasikan Service Desk Bandung
dengan Service Desk Jatinangor agar memudahkan
dalam mengelola data insiden dan permintaan
layanan untuk pengambilan keputusan dalam
pengelolaan layanan TI. Sistem service desk ini
dikelola oleh helpdesk. Helpdesk Bandung dan
Helpdesk Jatinangor memiliki beberapa technical
support untuk membantu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan layanan TI yang ada di
masing-masing area, seperti diperlihatkan pada
Gambar 4.
System
Help Desk
Customer
Technical Support
2. Input, Edit Incident
8. Input, Edit Problem
9. Request For Change (RFC)
12. Input, Edit Resolution For Incident
Quality Control
Custumer Meminta Layanan,
Advice atau Informasi
<<Include Login>>
Help Desk mencatat seluruh permintaan layanan, incident,
permintaan informasi, mengecek resolusi untuk setiap incident,
mengkategorisasi setiap incident dan
mengatur Technical Suport menindak lanjuti permintaan layanan
Technical Support mendapat tugas
untuk melaksanakan permintaan
layanan Customer
Jika permintaan layanan
tidak terselesaikan, Technical Support
merekamkejadian sebagai problem
<<Include Login>>
<<Include Login>>
<<Include Login>>
<<Include Login>>
13. Input Customer Detail
14. Input Asset
15. Statistic
QC, melakukan analisis terhadap problem
yang terjadi pada setiap incident
QC, memutuskan apakah
diharuskan perlu adanya perubahan
akibat dari incident yang terjadi,
misal : perubahan aplikasi, configurasi, dll
Technical Support, QC, Helpdesk, melakukan pencatatan
atau record penyelesaian masalah dari setiap incident yang terjadi
sebagai knowledge management
Technical Support dan Help Desk, melakukan inventarisir
setiap asset yang ada, untuk direlasikan terhadap incident
yang terjadi
Help Desk, melakukan pencatatatan detail customer yang
melaporkan incident yang terjadi, misal : nama, email, tlp, unit kerja, dll
4. Search Incident Resolution
11. Input, edit Technical Support
<<Include Login>>
3. Print, Preview Ticketing
5. Input, Edit Template
7. Input, Edit Sub Category
<<Include Login>>
1. Login
10. Input Change Detail
6. Input, Edit Category
287
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
Gambar 4. Implementasi Sistem Service Desk di
Universitas Padjadjaran.
5. Analisis Tingkat
KematanganHasilImplementasi
Service Desk
Analisis tingkat kematangan sebelum dan sesudah
implementasi dengan melakukan self assessment
terhadap proses-proses yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat capaian pada tahap implementasi.
Penilaian tingkat kematangan ini menggunakan
COBIT 4.1. dengan kriteria penilaian sebagai berikut.
1. 0-Non-Existent, proses pengelolaan belum
diterapkan.
2. 1-Initial/Ad Hoc, proses pengelolaan dilakukan
secara tidak berkala dan tidak terorganisir.
3. 2-Repeatable, proses dilakukan secara berulang.
4. 3-Defined Process, proses telah terdokumentasi
dan dikomunikasikan, pengawasan dan pelaporan
tidak dilakukan secara berkala.
5. 4-Managed and Measurable, proses terawasi dan
terukur.
6. 5-Optimized, best practice telah diterapkan dalam
proses pengelolaan.
Hasil self assessment tingkat kematangan sebelum,
sesudah dan target dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis tingkat kematangan sebelum dan
sesudah implementasi sistem service desk.
Proses TI
Tingkat Kematangan
Sebelum
Implement
asi
Capaian Target
AI Acquire And Implement
AI4
Memungki
nkan
Operasi
dan
Penggunaa
n
0 3 5
DS Delivery and Support
DS5
Memastika
n sistem
keamanan
1 3 5
DS8
Mengelola
service
desk dan
insiden
1 3 5
DS10
Mengelola
masalah
0 3 5
ME Monitor and Evaluate
ME1
Monitoring
dan
evaluasi
kinerja TI
0 3 5
Penilaian tingkat kematangan ini bertujuan untuk
meningkatkan sistem service desk yang di rancang
dan diimplementasikan agar tercipta kondisi ideal
sesuai dengan tujuan dan target penerapan sistem
service desk dengan framework ITIL V.3. Perbedaan
tingkat kematangan pada proses-proses penerapan
sistem service desk sebelum implementasi, capaian
hasil implementasi dan target implementasi dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Statistik Tingkat Kematangan
Implementasi Sistem Service Desk.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan implementasi hasil
rancangan sistem service desk yang dilakukan, maka
didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Perancangan sistem service desk dengan
framework ITIL V.3 untuk perguruan tinggi yang
dibuat menghasilkan dokumen perancangan dan
perangkat lunak service desk yang sudah
diimplementasikan, akan tetapi masih perlu
dilakukan perbaikan pada sistem, prosedur, dan
peningkatan kemampuan SDM TI yang ada agar
target maturity level tercapai (levelOptimized).
2. Penerapan sistem service desk dengan framework
ITIL V3 untuk Universitas Padjadjaran dapat
meningkatkan tingkat kematangan (maturity
level) ke level-3 untuk proses AI4, DS5, DS8,
DS10 dan ME1 pada COBIT 4.1.
0
1
2
3
4
5
AI4
DS5
DS8DS10
ME1
Sebelum
Capaian
Target
288
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
DAFTAR PUSTAKA
[1] _________, OGC, (2007), ITIL V.3 Service
Operation, TSO, London.
[2] _________, OGC, (2007), ITIL V.3 Service
Transition, TSO, London.
[3] _________, OGC, (2007), ITIL V.3 Continual
Service Improvement, TSO, London
[4] _________, The Art Of Service, How to Develop,
Implement, and Enforce ITIL V3 Best Practice-
Second Edition.
[5] Alex D Paul, (2007), ITIL Heroes Handbook
[6] Peter Gilbert, Roger Morse and Monica Lee,
(2007), Exhancing IT Support with Knowledge
Management, CA White Papper.
[7] Setrag Koshafian, (2006), Service Oriented
Enterprise, Auerbach Publication.
[8] Jhon O. Long, (2008), ITIL V3 at a Glance,
Information Quick Reference. Springer.
[9] John W. Croswell, (2007), Research Design:
Qualitative, Quantitative and Mixed Methode
Approach, Second Edition. SAGE Publication.
[10]Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson,
(2005), The Unified Modeling Language Guide
Second Edition, Addison Wesley Professional.
[11]_________, (2009), Profil Universitas
Padjadjaran, Bandung.
[12]_________, (2008), Rencana Strategis (Renstra)
2007 - 2011 Universitas Padjadjaran, Bandung.
[13]_________, (2009), Panduan Mutu ISO 9001 :
2008 DCISTEM – Universitas Padjadjaran,
Bandung.
[14]Peter Weil and Jeanne W. Ross, (2004), IT
Governance, Harvard Business School Press.
[15]_________, (2007), COBIT 4.1., Framework
Control Objectives Management Guidelines
Maturity Models, IT Governance Institut.

More Related Content

PDF
Jurnal ilmiah sistem informasi Perpustakaan berbasis web
PDF
PENGEMBANGAN DASHBOARD STT IBNU SINA BATAM BERBASIS WEB MOBILE
PDF
Jurnal analisis dan perancangan sistem informasi akademik
PDF
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
PDF
jurnal tugas akhir
PDF
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
PDF
Jurnal_TA
DOCX
Proposal TA selesai
Jurnal ilmiah sistem informasi Perpustakaan berbasis web
PENGEMBANGAN DASHBOARD STT IBNU SINA BATAM BERBASIS WEB MOBILE
Jurnal analisis dan perancangan sistem informasi akademik
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
jurnal tugas akhir
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Jurnal_TA
Proposal TA selesai

What's hot (18)

PDF
Proposal KP
PDF
Siakadu metode
DOCX
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
PDF
Perancangan Sistem Informasi Administrasi Sekolah pada SMK Kesuma Bangsa 1 Depok
PDF
5 unikom-s-m
PDF
Proposal fiks
PDF
Publikasi 08.11.2208
PDF
Jurnal Perpustakaan Berbasis Web Application
DOCX
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
PDF
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
PDF
RANCANG BANGUN APLIKASI PENANGANAN BAGASI BERBASIS MOBILE WEB PADA PT SRIWIJ...
DOCX
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
PDF
Laporan praktek kerja lapangan
DOC
Proposal tugas- 2
PDF
Rekayasa Kebutuhan Kuliah RPL
PDF
Sistem informasi-akademik-berbasis-web
PDF
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
PDF
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
Proposal KP
Siakadu metode
Proposal penilitianPROPOSAL PENILITIAN Aplikasi Pengolahan Data Nilai Siswa M...
Perancangan Sistem Informasi Administrasi Sekolah pada SMK Kesuma Bangsa 1 Depok
5 unikom-s-m
Proposal fiks
Publikasi 08.11.2208
Jurnal Perpustakaan Berbasis Web Application
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
RANCANG BANGUN APLIKASI PENANGANAN BAGASI BERBASIS MOBILE WEB PADA PT SRIWIJ...
Aplikasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) Berbasis Java Desktop
Laporan praktek kerja lapangan
Proposal tugas- 2
Rekayasa Kebutuhan Kuliah RPL
Sistem informasi-akademik-berbasis-web
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KOMPUTE...
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
Ad

Similar to Apt 21 (20)

PDF
Jurnal2 isbn 1979 276_x
PPTX
MLTIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
PDF
CV Lusiana Meri Hastutik Siburian
PDF
C users_my brow_app_data_local_mozilla_firefox_profiles_fc1t0rhz
DOCX
Proposal Sistem informasi administrasi berbasis desktop
DOC
PPTX
Perancangan-Sistem-Informasi-E-Government-PPDB-SMPS-Ibnu-Sina-Berbasis-Web.pptx
PDF
Jurnaltoninetti
PDF
Tugas 4 MPPL
DOCX
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
PDF
Aplikasi penjadwalan dan pemakaian laboratorium program studi teknik informat...
PPTX
end jobs campus
DOC
Bab i (1)
PDF
2012 1-00607-si ringkasan
PPT
Simhapit
PDF
Identer Center
PPTX
PPT SIDANG TA.pptx
PDF
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
PPTX
MATERI INFRASTRUKTUR IT PERTEMUAN 2.pptx
DOCX
Misbahul hadi sistem pengolahan tabungan siswa
Jurnal2 isbn 1979 276_x
MLTIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
CV Lusiana Meri Hastutik Siburian
C users_my brow_app_data_local_mozilla_firefox_profiles_fc1t0rhz
Proposal Sistem informasi administrasi berbasis desktop
Perancangan-Sistem-Informasi-E-Government-PPDB-SMPS-Ibnu-Sina-Berbasis-Web.pptx
Jurnaltoninetti
Tugas 4 MPPL
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
Aplikasi penjadwalan dan pemakaian laboratorium program studi teknik informat...
end jobs campus
Bab i (1)
2012 1-00607-si ringkasan
Simhapit
Identer Center
PPT SIDANG TA.pptx
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
MATERI INFRASTRUKTUR IT PERTEMUAN 2.pptx
Misbahul hadi sistem pengolahan tabungan siswa
Ad

Recently uploaded (13)

PPTX
01. HAKIKAT ILMU SAINS ILMU PENGETAHUAN ALAM .pptx
PPTX
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 1 [modulguruku.com].pptx
PPT
PPT Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif.ppt
PPTX
Besaran Pokok Besaran yang menjadi dasar bagi besaran lainnya dan tidak dapat...
PDF
Dasar pengamatan burung di alam bebas...
PPTX
sumber daya alam untuk masa depan berkelanjutan
PPTX
02. PENGUKURAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 8.pptx
PPTX
tugas_geokimia_gunung_6999 gunung aa.pptx
PPTX
Kelompok 1_Konsep-Konsep Dasar Termodinamika-digabungkan (1).pptx
PPT
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PDF
Penjadwalan dan proses pada sistem operasi
PPTX
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA PELAJARAN IPA KELAS 8
PPTX
1745621890_Temu_11B_Aljabar_Trigonometri (1).pptx
01. HAKIKAT ILMU SAINS ILMU PENGETAHUAN ALAM .pptx
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 1 [modulguruku.com].pptx
PPT Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif.ppt
Besaran Pokok Besaran yang menjadi dasar bagi besaran lainnya dan tidak dapat...
Dasar pengamatan burung di alam bebas...
sumber daya alam untuk masa depan berkelanjutan
02. PENGUKURAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 8.pptx
tugas_geokimia_gunung_6999 gunung aa.pptx
Kelompok 1_Konsep-Konsep Dasar Termodinamika-digabungkan (1).pptx
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
Penjadwalan dan proses pada sistem operasi
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA PELAJARAN IPA KELAS 8
1745621890_Temu_11B_Aljabar_Trigonometri (1).pptx

Apt 21

  • 1. 284 e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SERVICE DESK MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL V.3 UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS PADJADJARAN) Nendar Amirulloh Permana, Jaka Sembiring, Y. Bandung Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung nendarap@yahoo.com, jaka@itb.ac.id, ybandung@gmail.com Abstrak Perancangan dan implementasi Service Desk menggunakan framework ITIL V.3. untuk Perguruan Tinggi (Studi Kasus : Universitas Padjadjaran) diperlukan dalam upaya meningkatkan pelayanan Teknologi Informasi (TI) di Universitas Padjadjaran guna menunjang Visi Universitas Padjadjaran menjadi Universitas yang unggul dalam penyelenggaraan pendidikan berkelas dunia. Salah satu upaya peningkatan pelayanan TI ini yaitu dengan membangun sebuah pusat pengaduan dan pelayanan TI sebagai titik kontak tunggal (single point of contact) yang menjembatani antara customer dengan penyedia layanan TI. Penelitian ini dimulai dengan mempelajari beberapa studi literatur terhadap teori-teori mengenai perancangan service desk dengan framework ITIL V3., khususnya pada studi literatur ITIL V.3. bagian Service Operation, Service Transition dan Continual Service Improvement, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dokumen visi, misi, tujuan, rencana strategis, dan struktur organisasi Universitas Padjadjaran. Tahap penelitian selanjutnya yaitu dengan melakukan beberapa analisis terhadap kondisi existing TI Universitas Padjadjaran (analisis tata kelola dan fungsi TI, analisis tingkat kematangan), analisis customer yang ada, identifikasi jenis layanan TI yang ada, analisis fungsi dan manajemen helpdesk, analisis sistem manajemen helpdesk, analisis tujuan TI yang ingin dicapai, perancangan sistem service desk dengan desain Unified Modeling Languange (UML) hingga pembuatan perangkat lunak sistem service desk yang sesuai dengan kebutuhan Universitas Padjadjaran yang siap untuk diimplementasikan. Implemetasi perangkat lunak sistem service desk di Universitas Padjadjaran dilakukan di kampus Bandung dan kampus Jatinangor, tujuan implementasi ini untuk mengukur kondisi layanan-layanan TI yang ada dan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan layanan TI di Universitas Padjadjaran. Data-data yang dihasilkan dari hasil implementasi diperlukan untuk analisis, pembuatan metrik dan pengukuran kinerja berupa Key Performance Indicator (KPI) yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja. Hasil rancangan dan implementasi yang dilakukan cukup memfasilitasi kebutuhan dalam meningkatkan pelayanan TI di Universitas Padjadjaran agar keberlajutan layanan-layanan TI tetap terjaga, terpelihara, dan terukur. Perlu perbaikan yang berkelanjutan agar implementasi sistem service desk ini dapat mencapai leveloptimized dengan melakukan self-assessment dengan model kematangan COBIT 4.1. terutama pada proses AI4, DS5, DS8, DS10 dan ME1. Kata Kunci : Service Desk, ITIL V3, Help Desk, Single Point of Contact. 1. Pendahuluan Universitas Padjadjaran sebagai lembaga pendidikan yang mengemban tridharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) yang turut berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, diharapkan agar dapat mengikuti perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI) guna menunjang proses tridharma perguruan tinggi, dan membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul dalam penyelenggaraan pendidikan berkelas dunia (World Class University). Dalam perjalanannya upaya penerapan TI tidak lepas dari permasalahan-permasalahan yang timbul pada tahap implementasi, seperti diketahui adanya insiden- insiden layanan TI dan kesalahan (known error) sehingga mengakibatkan terganggunya layanan yang berdampak pada user, departemen dan bisnis itu sendiri. Untuk itu pengguna layanan seperti mahasiswa, dosen dan staf Universitas Padjadjaran sangat memerlukan sebuah sistem dan organisasi sebagai pusat pengaduan layanan TI yang lebih dikenal dengan service desk agar dapat memperbaiki dan menyelesaikan permasalahan TI, guna menciptakan layanan yang stabil. Dengan terbatasnya sumber daya manusia bidang TI yang ada tidak sebanding dengan jumlah pengguna layanan TI di Universitas Padjadjaran sangat berdampak pada kurang berkualitasnya layanan TI yang tersedia, sehingga diperlukan sebuah sistem yang dapat mengukur, menilai dan meningkatkan (measure, assess, and improve) pengelolaan layanan TI yang baik. Sistem Service Desk dengan
  • 2. 285 e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung Framework Information Technology Infrastructure Library (ITIL) V.3 [1][2][3][4] merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan TI dan merupakan suatu pedoman tata kelola yang didalamnya mengatur bagaimana layanan di deliver dan di support untuk mendukung layanan utama organisasi (core business). Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang ada di Universitas Padjadjaran, yang memperlihatkan bahwa pengelolaan TI belum menerapkan pendekatan ITIL V.3 dalam proses, prosedur, dan kerangka yang diterapkannya. Untuk itu dengan menerapkan sistem service desk dengan framework ITIL V.3 diharapkan akan terbangun pengelolaan TI yang baik guna menunjang Visi Unpad untuk menjadi “Universitas Unggul Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Kelas Dunia”. Penerapan service desk dengan framework ITIL menurut Alex D Paul [5], ITIL merupakan best practice untuk memastikan layanan TI berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya, yang meliputi manajemen insiden (incident management), pemenuhan permintaan (request fullfilment), manajemen akses (access management), manajemen masalah (problem management), manajemen perubahan (change management) dan manajemen pengetahuan (knowledge management). Sedangkan menurut Peter Gilbert, Roger Morse and Monica Lee [6], dengan menerapkan service desk akan menciptakan manajemen pengetahuan (knowledge management) yang tercipta dari sebuah dokumentasi resolusi manajemen insiden (incident management) yang disimpan pada knowledge base sehingga dapat mempersingkat waktu penyelesaian dari sebuah insiden dan masalah (incident and problem) dan memungkinkan customer dapat menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi (self service) dengan memanfaatkan knowledge base. Perancangan sistem service desk dengan framework ITIL V.3 yang akan dikembangkan akan dibuat sedinamis mungkin agar lebih fleksibel dengan kebutuhan di Universitas Padjadjaran dengan mengintegrasikan service desk local, service desk terpusat dan service desk virtualmanjadi sebuah sistem yang saling terintegrasi sehingga dapat menjangkau seluruh kebutuhan pengguna layanan TI. Berdasarkan uraian diatas penerapan sistem service desk dengan framework ITIL V.3 untuk Universitas Padjadjaran diharapkan akan teridentifikasinya layanan-layanan yang mengandung kesalahan (known error), teridentifikasinya kebutuhan customer (mahasiswa, dosen, staf dan masyarakat), terjaganya stabilitas setiap layanan dengan perjanjian kontrak layanan antara customer dengan provider (Service Level Agreement atau SLA) dan terciptanya standar operasional prosedur penangan insiden dan masalah yang akan menciptakan manajemen pengetahuan, yang dapat di manfaatkan menjadi sistem service desk virtual sehingga dapat mempercepat waktu proses penyelesaian insiden dan masalah pelayanan TI. 2. MetodePenelitian Gambar 1. memperlihatkan kerangka penelitian yang berisikan alur beserta proses penelitian “Perancangan dan Implementasi Service Desk dengan Framework ITIL V.3 untuk Perguruan Tinggi (Studi Kasus : Universitas Padjadjaran”. Gambar 1. Kerangka Penelitian Model ini merupakan model untuk menerapkan ITIL V3 yang terdapat pada bagian buku ITIL Continual Service Improvement [3][4]. Model ini terdiri hal-hal berikut. 1. What is the vision? Tahap ini tahapan merupakan tahap untuk mendifinisikan visi, misi dan tujuan organisasi yang akan dicapai dan bagaimana TI berperan untuk mencapai tujuannya tersebut. Pada bagian ini akan teridentifikasi melalui data-data yang diperoleh melalui studi literatur dan studi lapangan yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu Universitas Padjadjaran. 2. Where are we now? Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan kondisi awal TI di objek penelitian atau kondisi existing yang ada. Untuk mengetahui kondisi existing yang ada dilakukan studi lapangan dan obeservasi terhadap objek penelitian yang merupakan studi kasus yang akan dibahas. 3. Where do we want to be? Tahap ini merupakan tahap untuk mencapai tujuan utama penelitian dalam “Perancangan dan Implementasi Service Desk dengan Framework ITIL Versi 3 untuk Perguruan Tinggi Studi Kasus : Universitas Padjadjaran” dengan melakukan pengukuran terhadap target-target yang akan dicapai. 4. How do we get there? Tahap ini merupakan tahapan bagaimana untuk mencapai tujuan utama penelitian pada “Perancangan dan Implementasi Service Desk
  • 3. 286 e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung dengan Framework ITIL Versi 3 untuk Perguruan Tinggi Studi Kasus : Universitas Padjadjaran”. 5. Did we get there? Tahap ini merupakan tahap untuk mengukur tingkat capaian yang dihasilkan dalam penelitian, mengukur keberhasilan penelitian, mengukur sasaran yang akan dicapai apakah sudah sesuai dengan tujuan penulisan dengan melakukan langkah pengukuran dengan Key Performance Indikator (KPI). 3. PerancanganService Desk Arsitektur sistem service desk yang dirancang untuk Universitas Padjadjaran yang seperti terlihat pada Gambar 2 memperlihatkan inputan insiden dan permintaan layanan melalui telepon, personal atau grup, messanger, dan email, kemudian seluruh permintaan akan direkam oleh helpdesk dengan sistem service desk. Technical support bertindak untuk mengeksekusi permintaan layanan dan insidendan semua aktivitas direkam sebagai manajemen pengetahuan. Sistem service desk ini dapat diintegrasikan dengan KMDB dan CMDB. Sistem ini dapat dikembangkan menjadi virtual service desk sebagai sistem self service agar dapat menjangkau seluruh kebutuhan pengguna layanan TI. Gambar 2. Perancangan Sistem Service Desk Universitas Padjadjaran Perancangan system service desk yang akan dibuat pada Gambar 3 disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi TI di Universitas Padjadjaran. Perancangan digambarkan dengan desain use case diagram dengan melibatkan beberapa aktor yang memiliki fungsi dan tugas tertentu berdasarkan Standar Operational Procedure (SOP) yang digambarkan dengan desain proses bisnis. Aktor-aktor yang terlibat dalam system service desk ini terdiri dari. 1. Helpdesk: yang berperan untuk melayani secara langsung terhadap pemohon layanan atau customer, merespon permintaan, merekam insiden, mengkategorikan insiden, dan menutup insiden. 2. Customer: berperan sebagai peminta layanan TI, di Universitas Padjadjaran customer ini adalah mahasiswa, dosen, staf dan masyarakat umum. 3. Technical Support: berperan sebagai yang melayani permintaan layanan, memperbaiki insiden dan masalah secepat mungkin. 4. Quality Control: berperan untuk menganalisa insiden dan masalah TI, membuat keputusan dan memeriksa seluruh hasil pekerjaan dari permintaan layanan dan insiden yang terjadi. Use Case Diagram yang dirancang seperti pada Gambar 3, memperlihatkan peranan masing-masing aktor beserta otoritas yang diberikan dalam sistem dan bagaimana interaksi sistem tersebut berdasarkan masing-masing use case. Setiap pengguna membutuhkan validasi login untuk mengatur hak akses yang diberikan kepada masing-masing aktor. aktor-aktor ini diberikan hak akses sesuai dengan tugas pokok yang diberikan. Misalnya help desk bertugas untuk merekam semua insiden dan permintaan layanan, melakukan eskalasi iniden, mengklasifikasi insiden dan melakukan penutupan insiden, sedangkan technical support bertugas melaksanakan permintaan layanan, menangani insiden dan merekam seluruh perubahan. Gambar 3. Use Case DiagramService Desk. 4. ImplementasiService Desk Arsitektur sistem service desk yang diimplementasikan di Universitas Padjadjaran dibuat dengan mengintegrasikan Service Desk Bandung dengan Service Desk Jatinangor agar memudahkan dalam mengelola data insiden dan permintaan layanan untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan layanan TI. Sistem service desk ini dikelola oleh helpdesk. Helpdesk Bandung dan Helpdesk Jatinangor memiliki beberapa technical support untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan layanan TI yang ada di masing-masing area, seperti diperlihatkan pada Gambar 4. System Help Desk Customer Technical Support 2. Input, Edit Incident 8. Input, Edit Problem 9. Request For Change (RFC) 12. Input, Edit Resolution For Incident Quality Control Custumer Meminta Layanan, Advice atau Informasi <<Include Login>> Help Desk mencatat seluruh permintaan layanan, incident, permintaan informasi, mengecek resolusi untuk setiap incident, mengkategorisasi setiap incident dan mengatur Technical Suport menindak lanjuti permintaan layanan Technical Support mendapat tugas untuk melaksanakan permintaan layanan Customer Jika permintaan layanan tidak terselesaikan, Technical Support merekamkejadian sebagai problem <<Include Login>> <<Include Login>> <<Include Login>> <<Include Login>> 13. Input Customer Detail 14. Input Asset 15. Statistic QC, melakukan analisis terhadap problem yang terjadi pada setiap incident QC, memutuskan apakah diharuskan perlu adanya perubahan akibat dari incident yang terjadi, misal : perubahan aplikasi, configurasi, dll Technical Support, QC, Helpdesk, melakukan pencatatan atau record penyelesaian masalah dari setiap incident yang terjadi sebagai knowledge management Technical Support dan Help Desk, melakukan inventarisir setiap asset yang ada, untuk direlasikan terhadap incident yang terjadi Help Desk, melakukan pencatatatan detail customer yang melaporkan incident yang terjadi, misal : nama, email, tlp, unit kerja, dll 4. Search Incident Resolution 11. Input, edit Technical Support <<Include Login>> 3. Print, Preview Ticketing 5. Input, Edit Template 7. Input, Edit Sub Category <<Include Login>> 1. Login 10. Input Change Detail 6. Input, Edit Category
  • 4. 287 e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung Gambar 4. Implementasi Sistem Service Desk di Universitas Padjadjaran. 5. Analisis Tingkat KematanganHasilImplementasi Service Desk Analisis tingkat kematangan sebelum dan sesudah implementasi dengan melakukan self assessment terhadap proses-proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat capaian pada tahap implementasi. Penilaian tingkat kematangan ini menggunakan COBIT 4.1. dengan kriteria penilaian sebagai berikut. 1. 0-Non-Existent, proses pengelolaan belum diterapkan. 2. 1-Initial/Ad Hoc, proses pengelolaan dilakukan secara tidak berkala dan tidak terorganisir. 3. 2-Repeatable, proses dilakukan secara berulang. 4. 3-Defined Process, proses telah terdokumentasi dan dikomunikasikan, pengawasan dan pelaporan tidak dilakukan secara berkala. 5. 4-Managed and Measurable, proses terawasi dan terukur. 6. 5-Optimized, best practice telah diterapkan dalam proses pengelolaan. Hasil self assessment tingkat kematangan sebelum, sesudah dan target dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis tingkat kematangan sebelum dan sesudah implementasi sistem service desk. Proses TI Tingkat Kematangan Sebelum Implement asi Capaian Target AI Acquire And Implement AI4 Memungki nkan Operasi dan Penggunaa n 0 3 5 DS Delivery and Support DS5 Memastika n sistem keamanan 1 3 5 DS8 Mengelola service desk dan insiden 1 3 5 DS10 Mengelola masalah 0 3 5 ME Monitor and Evaluate ME1 Monitoring dan evaluasi kinerja TI 0 3 5 Penilaian tingkat kematangan ini bertujuan untuk meningkatkan sistem service desk yang di rancang dan diimplementasikan agar tercipta kondisi ideal sesuai dengan tujuan dan target penerapan sistem service desk dengan framework ITIL V.3. Perbedaan tingkat kematangan pada proses-proses penerapan sistem service desk sebelum implementasi, capaian hasil implementasi dan target implementasi dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Statistik Tingkat Kematangan Implementasi Sistem Service Desk. 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan implementasi hasil rancangan sistem service desk yang dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Perancangan sistem service desk dengan framework ITIL V.3 untuk perguruan tinggi yang dibuat menghasilkan dokumen perancangan dan perangkat lunak service desk yang sudah diimplementasikan, akan tetapi masih perlu dilakukan perbaikan pada sistem, prosedur, dan peningkatan kemampuan SDM TI yang ada agar target maturity level tercapai (levelOptimized). 2. Penerapan sistem service desk dengan framework ITIL V3 untuk Universitas Padjadjaran dapat meningkatkan tingkat kematangan (maturity level) ke level-3 untuk proses AI4, DS5, DS8, DS10 dan ME1 pada COBIT 4.1. 0 1 2 3 4 5 AI4 DS5 DS8DS10 ME1 Sebelum Capaian Target
  • 5. 288 e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung DAFTAR PUSTAKA [1] _________, OGC, (2007), ITIL V.3 Service Operation, TSO, London. [2] _________, OGC, (2007), ITIL V.3 Service Transition, TSO, London. [3] _________, OGC, (2007), ITIL V.3 Continual Service Improvement, TSO, London [4] _________, The Art Of Service, How to Develop, Implement, and Enforce ITIL V3 Best Practice- Second Edition. [5] Alex D Paul, (2007), ITIL Heroes Handbook [6] Peter Gilbert, Roger Morse and Monica Lee, (2007), Exhancing IT Support with Knowledge Management, CA White Papper. [7] Setrag Koshafian, (2006), Service Oriented Enterprise, Auerbach Publication. [8] Jhon O. Long, (2008), ITIL V3 at a Glance, Information Quick Reference. Springer. [9] John W. Croswell, (2007), Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methode Approach, Second Edition. SAGE Publication. [10]Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson, (2005), The Unified Modeling Language Guide Second Edition, Addison Wesley Professional. [11]_________, (2009), Profil Universitas Padjadjaran, Bandung. [12]_________, (2008), Rencana Strategis (Renstra) 2007 - 2011 Universitas Padjadjaran, Bandung. [13]_________, (2009), Panduan Mutu ISO 9001 : 2008 DCISTEM – Universitas Padjadjaran, Bandung. [14]Peter Weil and Jeanne W. Ross, (2004), IT Governance, Harvard Business School Press. [15]_________, (2007), COBIT 4.1., Framework Control Objectives Management Guidelines Maturity Models, IT Governance Institut.