SlideShare a Scribd company logo
6
Most read
7
Most read
12
Most read
MEMAHAMITIM
KERJA
Pertemuan ke 7
Membentuk
Tim Menjadi
Populer
 Dua puluh tahun yang lalu keputusan perusahaan
membentuk Tim kedalam proses produksi seperti
Volvo, Toyota dan General Ford menjadi berita
karena perusahaan lain tidak mampu melakukan
itu.
 Tim menjadi bagian yang penting dari gaya bisnis
yang dilakukan dalam perusahaan-perusahaan
besar.
 Bukti menunjukan bahwa Tim biasanya
mengalahkan kinerja individu ketika tugas yg
sedang dilaksanakan memerlukan beragam
keterampilan, penilaian dan pengalaman.
 Ketika organisasi menata ulang dirinya sendiri
untuk menjadi organ yang lebih efektif dan efisien,
diperlukan tim sebagai suatu cara untuk
memanfaatkan bakat karyawan dengan lebih baik.
 Pihak menajemen mendapati bahwa tim
lebih fleksibel dan lebih responsip untuk
mengubah apa yang terjadi dibanding
unit-unit tradisional atau bentuk
pengelompokan lain yang bersifat
permanen.
 Tim memiliki kemampuan untuk
berkumpul, menyebar, memfokuskan
diri kembali dan bubar dengan cepat.
 Tim begitu populer karena tim
merupakan alat yang efektif bagi
manajemen untuk mendemoktarisasi
organisasi dan meningkatkan motivasi
karyawan.
TimVersus
Kelompok:
Apa
bedanya?
 Kelompok dan tim bukan merupakan hal
yang sama persis, ada beda antara
kelompok kerja dengan tim kerja.
 Kelompok kerja berinteraksi untuk
berbagi informasi dan saling membantu
membuat keputusan kinerja masing-
masing, bukan dalam rangka
kebutuhan kerja kolektif dalam usaha
bersama, juga tidak ada sinergi positif
kecuali semata-mata merupakan sajian
akhir dari kontribusi individu dari
anggota kelompok tersebut.
 Sedang tim kerja menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang
terkordinasi.Usaha individu memberikan
tingkat kinerja lebih besar daripada
jumlah individu tersebut. Tim dibentuk
manajemen untuk mencari sinergi
positif yang membuat organ mereka
mampu meningkatkan kinerja.
 Penggunaan tim yang ekstensif
menciptakan potensi bagi organisasi
untuk menghasilkan output yang lebih
besar tanpa peningkatan dalam input.
Jenis-jenis
Tim
 Tim dapat diklasifikasikan berdasar pada tujuan.
Tiga bentuk tim yang biasa anda temui dalam
sebuah organisasi.
 Tim pemecahan masalah, tim kerja swakelola,
dan tim lintas fungsional.
 Tim Problem-Solving, biasanya terdiri dari lima
sampai duabelas karyawan yang dibayar perjam
berasal dari unit yang sama, yang bertemu
beberapa jam dalam setiap minggu untuk
mendiskusikan cara-cara memperbaiki kualitas,
efisiensi dan lingkungan kerja. Para anggota
membagi ide atau menawarkan saran tentang
bagaimana memperbaiki metode dan proses
kerja, tanpa diberi otoritas untuk menerapkan
tindakan yang mereka sarankan secara
unilateral.
Jenis-jenis
Tim
 Salah satu aplikasi yang paling umum dipraktekan
adalah siklus kualitas. Tim yang terdiri dari
karyawan dan atasan yang memiliki suatu area
pertanggungjawaban bertemu secara teratur untuk
mendiskusikan masalah kualitas mereka, meneliti
penyebab dari permasalahan, merekomendasi
solusi dan mengambil tindakan korektif.
Jenis-jenis
Tim
 Tim Kerja Self-Managed, sebuah
eksperimen tim yang memiliki otonomi
yang tidak hanya mampu memecahkan
masalah, namun juga diharapkan
mampu menerapkan solusi dan memikul
tanggungjawab penuh atas hasilnya.
 Tim ini biasanya terdiri dari sepuluh
sampai limabelas orang yang memikul
tanggungjawab dari mantan atasan
mereka. Termasuk tanggungjawab
pengendalian kolektif terhadap langkah
kerja, penentuan penugasan kerja,
pengelolaan pember-hentian, dan
pemilihan prosedur inspeksi yang
kolektif.
Jenis-jenis
Tim
 Tim kerja yang benar-benar self-
managed, bahkan memilih sendiri
anggota-angotanya yang masing-
masing anggota saling menilai kinerja
satu sama lainnya. Akibatnya posisi
penyelia menjadi kurang penting dan
bahkan mungkin dihapuskan saja.
 Pada perusahaan L-S Elektrogalvanizing
Co. seluruh pabrik dijalankan oleh tim-
tim self-managed. Mereka
melaksanakan jadwal mereka sendiri,
merotasi pekerjaan mereka sendiri,
mengem-bangkan target produksi,
menyusun skala gaji yang dikaitkan
dengan keterampilan, memecat rekan
kerja juga merekrut anggota baru.
Jenis-jenis
Tim
 Tim Cross-Functional: adalah aplikasi terbaru
mengenai konsep tim. Tim ini terdiri dari para
karyawan yang berasal dari level yang
herarkinya kira-kira sama, namun berasal dari
wilayah kerja yang berbeda-beda yang
bekerjasama menyelesaikan suatu tugas.
 Tim ini merupakan suatu sarana yang efektif
yang memungkinkan orang-2 dari wilayah yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi (atau
bahkan antar organisasi) untuk saling bertukar
informasi, mengembangkan ide-ide baru dan
menyelesaikan masalah serta mengkordinasikan
proyek yang rumit. Tentu saja tim cross function
tidak mudah dikelola. Dibutuhkan waktu yang
relatif lama karena dibutuhkan belajar untuk
bekerja dengan perbedaan dan kompleksitas
utamanya membangun kepercayaan dan kerja
tim.
Membangun
Tim dengan
Kinerja
Tinggi
 Ukuran tim kerja yang terbaik cenderung kecil
dibawah jumlah sepuluh, terlalu banyak tidak
mampu membangun kekompakan, komitmen
dan akuntabilitas mutual yang penting untuk
mencapai kinerja yang tinggi. Jika unit kerja
aslinya lebih besar dari itu usahakan dipecah
kedalam dua tim.
 Kemampuan para anggota: Agar tampil secara
efektif, tim memerlukan jenis keterampilan yang
berbeda-beda; keahlian teknis, keterampilan
memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan agar mampu mengidentidikasi
masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi
alternatif tersebut, dan membuat pilihan yang
kompeten, terakhir membutuhkan orang-orang
dengan keahlian dan kemampuan untuk
mendengar yang baik, memberi umpan
balik, mengatasi konflik dan keterampilan
interpersonal lainnya.
Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
 Tidak ada tim yang dapat mencapai kinerja
potensial tanpa mengembangkan ketiga jenis
keterampilan tersebut. Kombinasi yang tepat
dari ketiganya merupakan hal yang penting.
 Mengalokasikan peran dan menunjukkan
perbedaan: Setiap individu berbeda dalam
kepribadiannya. Penempatan individu pada
pekerjaan yang sesuai kepribadian suatu
keharusan mengisi posisi dalam tim. Tim
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan
individu diseleksi untuk masuk dalam sebuah tim
berdasar kepribadian dan preferensi mereka
agar cocok dengan peran yang dibutuhkan.
 Suatu hasil penelitian mengidentifikasi sembilan
potensi peran dalam tim yang menjadi
preferensi bagi orang yang berambisi didalam
tim tersebut:
 Creator-innovator, imajinatif baik membangun
ide awal, biasanya sangat independen.
Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
 Explorer-Promoters: suka menggunakan ide-ide
baru, andal mengambil ide-ide dan mencari
sumberdaya dalam mewujudkan idenya itu, tapi
biasanya kurang sabaran dan kurang trampil
dalam pengendalian.
 Assessor-Developers: terampil dan punya
analisis yang kuat.
 Thruster-Organizers: senang menata prosedur
operasional, mengubah ide menjadi kenyataan
dan menyelesaikan segala sesuatunya.
Menetapkan tujuan, mengembangkan
perencanaan, mengorganisasikan orang-
orang, dan mengem-bangkan sistem untuk
memastikan bahwa mereka dapat memnuhi
tenggat waktu.
Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
 Concluder-Producers: sangat peduli dengan
hasil, peran dititik beratkan pada memaksakan
agar tenggat waktu dapat terjaga, dan
memastikan seluruh komitmen diikuti dan
dilaksanakan.
 Controllers-Inspectors: peduli dalam
mengembangkan dan memastikan pelaksanaan
peraturan dan regulasi, andal memeriksa detil
agar terhindar dari ketidakakuratan.
 Upholder-Maintainers: punya keyakinan yang
kuat, andal memperjuangkan tim dari serangan
luar dan pendukung setia tim. Mereka orang
penting karena mampu menjaga kesetabilan
tim.
 Reporter-Adviser: Pendengar yang baik dan
tidak memaksakan pendapat, pandai mencari
informasi, tidak tergesa-gesa mengambil
keputusan.
Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
 Linkers: Mereka adalah pengatur dan
penyatu, tidak suka hal yang ekstrim
dan mencoba untuk membangun
kerjasama. Mereka kontributor
tim, penyatu anggota tim dan aktivitas
meski perbedaan dapat saja timbul.
 Dengan menyesuaikan pilihan individu
dengan tuntutan peran tim, para
manajer meningkatkan kemungkinan
para anggota tim akan bekerjasama
dengan baik.
Satu
Komitmen
untuk suatu
Tujuan
yang sama
 Tim yang efektif mesti memiliki tujuan
atau visi yang sama dan bermakna yang
memberikan arah, momentum dan
komitmen bagi para anggotanya.
 Tim yang sukses begitu banyak
menggunakan waktu dan usaha dalam
mendiskusikan, membentuk dan
menyepakati suatu tujuan yang mereka
miliki, baik secara kolektif maupun
individu
 Mengembangkan tujuan yang spesifik:
Tim yang mampu menerjemahkan
tujuan menjadi sasaran kinerja yang
spesifik, dapat diukur dan realistik akan
menggiring individu menuju kinerja
yang lebih baik dan memberi energi
pada tim, memfasilitasi komunikasi
yang jelas, membantu mempertahankan
fokus pada hasil yang ingin dicapai.
 Membutuhkan kepemimpinan dan struktur:
untuk memberikan fokus dan arah.
 Menghindari Kemalasan sosial dan
Akuntabilitas: Tim yang kinerjanya tinggi
mengurangi kecenderungan pada kemalasan
sosial dengan tetap memberi mereka
tanggungjawab individu dan tim.
 Memodifikasi sistem penilaian dan
penghargaan kinerja yang tepat: agar dapat
merefleksikan kinerja tim, pihak manajemen
mempertimbangkan penilaian yang didasarkan
pada kelompok, pembagian keuntungan,
pembagian prestasi, insentif untuk kelompok
yang berukuran kecil, dan modifikasi sistem
lainnya yang mendorong usaha dan komitmen
tim.
 Mengembangkan rasa saling percaya
yang tinggi: Dalam hubungan personal
kepercayaan itu cenderung rapuh, butuh
waktu yang lama membangun
kepercayaan, namun gampang runtuh
dan sukar untuk diperoleh kembali.
 Lima dimensi agar kepercayaan dapat
tegak, yaitu
integritas, kompetensi, konsistensi, loyal
itas dan keterbukaan.
Dimensi
Kepercayaan Kepercayaan
Integritas
Keterbukaan
Loyalitas
Kepercayaan
Konsistensi
Kompetensi
 Bagaimana anda membangun
kepercayaan? Tunjukkan bahwa
anda bekerja untuk kepentingan
orang lain sekaligus untuk
kepentingan anda juga, jadilah
seorang pemain tim, praktikkan
keterbukaan, bertindaklah adil,
katakan perasaan anda,
perlihatkan konsistensi mengenai
nilai-nilai dasar yang menjadi
pedoman anda dalam membuat
keputusan, pertahankan
kepercayaan, dan tunjukkan
kompetensi anda.
 Mengubah Individu menjadi
pemain Tim: Sedikit orang yang
memiliki sifat sebagai “pemain
tim”, kebanyakan senang ingin
dikenali prestasi - prestasi
individunya.
 Bagaimana mengubah sifat
individu menjadi anggota tim.
 Maka pilihan-pilihan yang dapat
dimiliki para manajer adalah :
Penyeleksian, dalam merekrut
anggota yang ampu memenuhi
perannya sebagai pemain tim.
 Pelatihan: Mengadakan latihan yang
dapat membuat karyawan mengalami
kepuasan yang dapat diberikan tim
kerja, melalui materi keterampilan
pemecahan masalah, komunikasi,
negosiasi, manajemen komflik, dan
pengembangan kelompok.
 Penghargaan: Memperbaiki sistem
penghargaan untuk mendorong usaha
kerjasama daripada usaha kompetitif.
Promosi, kenaikan gaji diberikan pada
individu berdasar seeberapa efektif
mereka bekerja sebagai anggota tim.

More Related Content

PPTX
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
PPT
Perilaku organisasi
PPTX
Motivasi Dalam Organisasi
PPT
Perilaku individu-dalam-organisasi
PPSX
Struktur organisasi dan pengendalian
PPTX
Kompensasi (MSDM)
PPT
Presentasi pengorganisasian
PPT
Perilaku organisasi
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
Perilaku organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasi
Struktur organisasi dan pengendalian
Kompensasi (MSDM)
Presentasi pengorganisasian
Perilaku organisasi

What's hot (20)

PPT
M11 kekuasaan dan politik
PPTX
Kekuasaan dan politik perilaku organisasi
PDF
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
PPTX
Dinamika organisasi kelompok
PPTX
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
PPTX
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
PPTX
Organisasi dan Kepemimpinan
PPT
Managerial & Leadership Style
PPTX
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
PPTX
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
PPTX
Kerjasama Kelompok (Team Work)
PPSX
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
PDF
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
PPTX
Kuliah 12 budaya organisasi
PPTX
PPTX
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
PDF
Group, team and group dynamic
PDF
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
DOC
proposal msdm kinerja karyawan
PPTX
M11 kekuasaan dan politik
Kekuasaan dan politik perilaku organisasi
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Dinamika organisasi kelompok
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Organisasi dan Kepemimpinan
Managerial & Leadership Style
Sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
Kerjasama Kelompok (Team Work)
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Kuliah 12 budaya organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Group, team and group dynamic
Kepemimpinan (Pengantar Manajemen)
proposal msdm kinerja karyawan
Ad

Similar to OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja (20)

PPT
best team work understanding work team.ppt
PPT
MEMAHAMI KERJA TIM_KELOMPOKkkkkkkkkk 1.ppt
PPTX
MEMAHAMI KERJA TIM_KELOMP000OK 1.ppt.pptx
PPTX
PPT
Memahami Kerja Sama Tim
PDF
Kelompok dan team
PPT
Kuliah 5 team building
PPT
Kuliah 5 team building
PPTX
MEMBANGUN_KERJASAMA_TIM.pptx
PPTX
Manajemen tim dan sdm sumber daya manusia.pptx
PPT
KERJA uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuTIM.ppt
PPT
kerja_sama_tim.ppt
PPT
kerja_sama_tim.ppt
PDF
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
PPTX
Session 13 Teamwork
PPTX
Manajemen Tim materi sumber daya manusia .pptx
DOC
Team work by soleh
PDF
6. Team Building_How to Lead a High Performanace Team.ppt_ Materi Training "S...
PPT
kerja_sama_tim 1.ppt
PPTX
Klp 2_team work.pptx
best team work understanding work team.ppt
MEMAHAMI KERJA TIM_KELOMPOKkkkkkkkkk 1.ppt
MEMAHAMI KERJA TIM_KELOMP000OK 1.ppt.pptx
Memahami Kerja Sama Tim
Kelompok dan team
Kuliah 5 team building
Kuliah 5 team building
MEMBANGUN_KERJASAMA_TIM.pptx
Manajemen tim dan sdm sumber daya manusia.pptx
KERJA uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuTIM.ppt
kerja_sama_tim.ppt
kerja_sama_tim.ppt
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Session 13 Teamwork
Manajemen Tim materi sumber daya manusia .pptx
Team work by soleh
6. Team Building_How to Lead a High Performanace Team.ppt_ Materi Training "S...
kerja_sama_tim 1.ppt
Klp 2_team work.pptx
Ad

More from Andi Iswoyo (20)

PPTX
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
PPTX
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
PPT
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
PPTX
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
PPT
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
PPTX
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
PPTX
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
PPTX
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
PPTX
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
PPTX
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
PPT
Mis2013 chapter 7 e-commerce
PPTX
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
PPTX
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
PPTX
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
PPTX
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
PPTX
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
PPTX
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
PPTX
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
PPTX
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
PPTX
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
Mis2013 chapter 7 e-commerce
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi

OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja

  • 2. Membentuk Tim Menjadi Populer  Dua puluh tahun yang lalu keputusan perusahaan membentuk Tim kedalam proses produksi seperti Volvo, Toyota dan General Ford menjadi berita karena perusahaan lain tidak mampu melakukan itu.  Tim menjadi bagian yang penting dari gaya bisnis yang dilakukan dalam perusahaan-perusahaan besar.
  • 3.  Bukti menunjukan bahwa Tim biasanya mengalahkan kinerja individu ketika tugas yg sedang dilaksanakan memerlukan beragam keterampilan, penilaian dan pengalaman.  Ketika organisasi menata ulang dirinya sendiri untuk menjadi organ yang lebih efektif dan efisien, diperlukan tim sebagai suatu cara untuk memanfaatkan bakat karyawan dengan lebih baik.
  • 4.  Pihak menajemen mendapati bahwa tim lebih fleksibel dan lebih responsip untuk mengubah apa yang terjadi dibanding unit-unit tradisional atau bentuk pengelompokan lain yang bersifat permanen.  Tim memiliki kemampuan untuk berkumpul, menyebar, memfokuskan diri kembali dan bubar dengan cepat.  Tim begitu populer karena tim merupakan alat yang efektif bagi manajemen untuk mendemoktarisasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan.
  • 5. TimVersus Kelompok: Apa bedanya?  Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada beda antara kelompok kerja dengan tim kerja.  Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat keputusan kinerja masing- masing, bukan dalam rangka kebutuhan kerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut.
  • 6.  Sedang tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkordinasi.Usaha individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat organ mereka mampu meningkatkan kinerja.  Penggunaan tim yang ekstensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan dalam input.
  • 7. Jenis-jenis Tim  Tim dapat diklasifikasikan berdasar pada tujuan. Tiga bentuk tim yang biasa anda temui dalam sebuah organisasi.  Tim pemecahan masalah, tim kerja swakelola, dan tim lintas fungsional.  Tim Problem-Solving, biasanya terdiri dari lima sampai duabelas karyawan yang dibayar perjam berasal dari unit yang sama, yang bertemu beberapa jam dalam setiap minggu untuk mendiskusikan cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja. Para anggota membagi ide atau menawarkan saran tentang bagaimana memperbaiki metode dan proses kerja, tanpa diberi otoritas untuk menerapkan tindakan yang mereka sarankan secara unilateral.
  • 8. Jenis-jenis Tim  Salah satu aplikasi yang paling umum dipraktekan adalah siklus kualitas. Tim yang terdiri dari karyawan dan atasan yang memiliki suatu area pertanggungjawaban bertemu secara teratur untuk mendiskusikan masalah kualitas mereka, meneliti penyebab dari permasalahan, merekomendasi solusi dan mengambil tindakan korektif.
  • 9. Jenis-jenis Tim  Tim Kerja Self-Managed, sebuah eksperimen tim yang memiliki otonomi yang tidak hanya mampu memecahkan masalah, namun juga diharapkan mampu menerapkan solusi dan memikul tanggungjawab penuh atas hasilnya.  Tim ini biasanya terdiri dari sepuluh sampai limabelas orang yang memikul tanggungjawab dari mantan atasan mereka. Termasuk tanggungjawab pengendalian kolektif terhadap langkah kerja, penentuan penugasan kerja, pengelolaan pember-hentian, dan pemilihan prosedur inspeksi yang kolektif.
  • 10. Jenis-jenis Tim  Tim kerja yang benar-benar self- managed, bahkan memilih sendiri anggota-angotanya yang masing- masing anggota saling menilai kinerja satu sama lainnya. Akibatnya posisi penyelia menjadi kurang penting dan bahkan mungkin dihapuskan saja.  Pada perusahaan L-S Elektrogalvanizing Co. seluruh pabrik dijalankan oleh tim- tim self-managed. Mereka melaksanakan jadwal mereka sendiri, merotasi pekerjaan mereka sendiri, mengem-bangkan target produksi, menyusun skala gaji yang dikaitkan dengan keterampilan, memecat rekan kerja juga merekrut anggota baru.
  • 11. Jenis-jenis Tim  Tim Cross-Functional: adalah aplikasi terbaru mengenai konsep tim. Tim ini terdiri dari para karyawan yang berasal dari level yang herarkinya kira-kira sama, namun berasal dari wilayah kerja yang berbeda-beda yang bekerjasama menyelesaikan suatu tugas.  Tim ini merupakan suatu sarana yang efektif yang memungkinkan orang-2 dari wilayah yang berbeda-beda dalam suatu organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk saling bertukar informasi, mengembangkan ide-ide baru dan menyelesaikan masalah serta mengkordinasikan proyek yang rumit. Tentu saja tim cross function tidak mudah dikelola. Dibutuhkan waktu yang relatif lama karena dibutuhkan belajar untuk bekerja dengan perbedaan dan kompleksitas utamanya membangun kepercayaan dan kerja tim.
  • 12. Membangun Tim dengan Kinerja Tinggi  Ukuran tim kerja yang terbaik cenderung kecil dibawah jumlah sepuluh, terlalu banyak tidak mampu membangun kekompakan, komitmen dan akuntabilitas mutual yang penting untuk mencapai kinerja yang tinggi. Jika unit kerja aslinya lebih besar dari itu usahakan dipecah kedalam dua tim.  Kemampuan para anggota: Agar tampil secara efektif, tim memerlukan jenis keterampilan yang berbeda-beda; keahlian teknis, keterampilan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan agar mampu mengidentidikasi masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi alternatif tersebut, dan membuat pilihan yang kompeten, terakhir membutuhkan orang-orang dengan keahlian dan kemampuan untuk mendengar yang baik, memberi umpan balik, mengatasi konflik dan keterampilan interpersonal lainnya.
  • 13. Membangun Tim dengan KinerjaTinggi  Tidak ada tim yang dapat mencapai kinerja potensial tanpa mengembangkan ketiga jenis keterampilan tersebut. Kombinasi yang tepat dari ketiganya merupakan hal yang penting.  Mengalokasikan peran dan menunjukkan perbedaan: Setiap individu berbeda dalam kepribadiannya. Penempatan individu pada pekerjaan yang sesuai kepribadian suatu keharusan mengisi posisi dalam tim. Tim memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan individu diseleksi untuk masuk dalam sebuah tim berdasar kepribadian dan preferensi mereka agar cocok dengan peran yang dibutuhkan.  Suatu hasil penelitian mengidentifikasi sembilan potensi peran dalam tim yang menjadi preferensi bagi orang yang berambisi didalam tim tersebut:  Creator-innovator, imajinatif baik membangun ide awal, biasanya sangat independen.
  • 14. Membangun Tim dengan KinerjaTinggi  Explorer-Promoters: suka menggunakan ide-ide baru, andal mengambil ide-ide dan mencari sumberdaya dalam mewujudkan idenya itu, tapi biasanya kurang sabaran dan kurang trampil dalam pengendalian.  Assessor-Developers: terampil dan punya analisis yang kuat.  Thruster-Organizers: senang menata prosedur operasional, mengubah ide menjadi kenyataan dan menyelesaikan segala sesuatunya. Menetapkan tujuan, mengembangkan perencanaan, mengorganisasikan orang- orang, dan mengem-bangkan sistem untuk memastikan bahwa mereka dapat memnuhi tenggat waktu.
  • 15. Membangun Tim dengan KinerjaTinggi  Concluder-Producers: sangat peduli dengan hasil, peran dititik beratkan pada memaksakan agar tenggat waktu dapat terjaga, dan memastikan seluruh komitmen diikuti dan dilaksanakan.  Controllers-Inspectors: peduli dalam mengembangkan dan memastikan pelaksanaan peraturan dan regulasi, andal memeriksa detil agar terhindar dari ketidakakuratan.  Upholder-Maintainers: punya keyakinan yang kuat, andal memperjuangkan tim dari serangan luar dan pendukung setia tim. Mereka orang penting karena mampu menjaga kesetabilan tim.  Reporter-Adviser: Pendengar yang baik dan tidak memaksakan pendapat, pandai mencari informasi, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
  • 16. Membangun Tim dengan KinerjaTinggi  Linkers: Mereka adalah pengatur dan penyatu, tidak suka hal yang ekstrim dan mencoba untuk membangun kerjasama. Mereka kontributor tim, penyatu anggota tim dan aktivitas meski perbedaan dapat saja timbul.  Dengan menyesuaikan pilihan individu dengan tuntutan peran tim, para manajer meningkatkan kemungkinan para anggota tim akan bekerjasama dengan baik.
  • 17. Satu Komitmen untuk suatu Tujuan yang sama  Tim yang efektif mesti memiliki tujuan atau visi yang sama dan bermakna yang memberikan arah, momentum dan komitmen bagi para anggotanya.  Tim yang sukses begitu banyak menggunakan waktu dan usaha dalam mendiskusikan, membentuk dan menyepakati suatu tujuan yang mereka miliki, baik secara kolektif maupun individu
  • 18.  Mengembangkan tujuan yang spesifik: Tim yang mampu menerjemahkan tujuan menjadi sasaran kinerja yang spesifik, dapat diukur dan realistik akan menggiring individu menuju kinerja yang lebih baik dan memberi energi pada tim, memfasilitasi komunikasi yang jelas, membantu mempertahankan fokus pada hasil yang ingin dicapai.
  • 19.  Membutuhkan kepemimpinan dan struktur: untuk memberikan fokus dan arah.  Menghindari Kemalasan sosial dan Akuntabilitas: Tim yang kinerjanya tinggi mengurangi kecenderungan pada kemalasan sosial dengan tetap memberi mereka tanggungjawab individu dan tim.  Memodifikasi sistem penilaian dan penghargaan kinerja yang tepat: agar dapat merefleksikan kinerja tim, pihak manajemen mempertimbangkan penilaian yang didasarkan pada kelompok, pembagian keuntungan, pembagian prestasi, insentif untuk kelompok yang berukuran kecil, dan modifikasi sistem lainnya yang mendorong usaha dan komitmen tim.
  • 20.  Mengembangkan rasa saling percaya yang tinggi: Dalam hubungan personal kepercayaan itu cenderung rapuh, butuh waktu yang lama membangun kepercayaan, namun gampang runtuh dan sukar untuk diperoleh kembali.  Lima dimensi agar kepercayaan dapat tegak, yaitu integritas, kompetensi, konsistensi, loyal itas dan keterbukaan.
  • 22.  Bagaimana anda membangun kepercayaan? Tunjukkan bahwa anda bekerja untuk kepentingan orang lain sekaligus untuk kepentingan anda juga, jadilah seorang pemain tim, praktikkan keterbukaan, bertindaklah adil, katakan perasaan anda, perlihatkan konsistensi mengenai nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman anda dalam membuat keputusan, pertahankan kepercayaan, dan tunjukkan kompetensi anda.
  • 23.  Mengubah Individu menjadi pemain Tim: Sedikit orang yang memiliki sifat sebagai “pemain tim”, kebanyakan senang ingin dikenali prestasi - prestasi individunya.  Bagaimana mengubah sifat individu menjadi anggota tim.  Maka pilihan-pilihan yang dapat dimiliki para manajer adalah : Penyeleksian, dalam merekrut anggota yang ampu memenuhi perannya sebagai pemain tim.
  • 24.  Pelatihan: Mengadakan latihan yang dapat membuat karyawan mengalami kepuasan yang dapat diberikan tim kerja, melalui materi keterampilan pemecahan masalah, komunikasi, negosiasi, manajemen komflik, dan pengembangan kelompok.  Penghargaan: Memperbaiki sistem penghargaan untuk mendorong usaha kerjasama daripada usaha kompetitif. Promosi, kenaikan gaji diberikan pada individu berdasar seeberapa efektif mereka bekerja sebagai anggota tim.