Di susun Oleh :

Slamet armia
Dm
Definisi      Epidemiologi    Etiologi     Klasifikasi



Manifestasi                                Penatala
              Patofisiologi   Pathway
  Klinik                                   ksanaan


              Pemeriksaan     Komplikasi
               Diagnostik      Penyakit
A. Definisi

     Diabetes melitus merupakan kelainan
metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin
atau retensi insulin, di tandai dengan tingginya
keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan
glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan
sindroma klinis yang ditandai dengan
hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein sehubungan
dengan kurangnya sekresi insulin secara absolut
/ relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin.
>> Diabetes terutama
  prevalen diantara kaum
  lanjut usia. Diantara
  individu yang berusia lebih
  dari 65 tahun, 8,6%
  menderita diabetes tipe II.
  Angka ini mencakup 15%
  populasi pada panti lansia.
C. Etiologi
D. Klasifikasi
• Diabetes melitus tipe I :   • DM tipe II :
a. Mudah terjadi              a. Sukar terjadi ketoasidosis
   ketoasidosis               b. Pengobatan tidak harus
b. Pengobatan harus              dengan insulin
   dengan insulin
                              c. Onset lambat
c. Onset akut
                              d. Gemuk atau tidak gemuk
d. Biasanya kurus
e. Biasanya terjadi pada      e. Biasanya terjadi pada umur >
   umur yang masih muda          45 tahun
f. Berhubungan dengan         f. Tidak berhubungan dengan
   HLA-DR3 dan DR4               HLA
g. Didapatkan antibodi sel    g. Tidak ada antibodi sel islet
   islet                      h. 30%nya ada riwayat diabetes
h. 10%nya ada riwayat            pada keluarga
   diabetes pada keluarga
                              i. ± 100% kembar identik
                                 terkena
Pada DM lansia terdapat perubahan
 patofisiologi akibat proses menua,
 sehingga gambaran klinisnya bervariasi
 dari kasus tanpa gejala sampai kasus
 dengan komplikasi yang luas. Keluhan
 yang sering muncul adalah adanya
 gangguan penglihatan karena katarak,
 rasa kesemutan pada tungkai serta
 kelemahan otot (neuropati perifer) dan
 luka pada tungkai yang sukar sembuh
 dengan pengobatan lazim.
F. Patofisiologi
 Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting
  yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel yang digunakan
  sebagai bahan bakar. Insulin adalah suatu zat atau hormon
  yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila insulin tidak ada
  maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa
  akan tetap berada di pembuluh darah yang artinya kadar
  glukosa di dalam darah meningkat.
 Pada Diabetes melitus tipe 1 terjadi kelainan sekresi insulin oleh
  sel beta pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan
  genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan
  autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu oleh
  aktivitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan
  terhadap insulin itu sendiri.
 Pada diabetes melitus tipe 2 yang sering terjadi pada
  lansia, jumlah insulin normal tetapi jumlah reseptor insulin
  yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga
  glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam
  darah menjadi meningkat.
Dm
G. Pathway
H. Penatalaksanaan


Diet   Latihan   Pemantauan   Terapi   Pendidikan




       Apakah pada pasien diabetes
       dianjurkan untuk olahraga?
Karena, olahraga dapat secara
  langsung meningkatkan fungsi
  fisiologis dengan mengurangi
  kadar glukosa
  darah, meningkatkan stamina dan
  kesejahteraan emosional, dan
  meningkatkan sirkulasi, serta
  membantu menurunkan berat
  badan.
Karena bagaimanapun
 olahraga merupakan
 salah satu aktivitas dari
 proses latihan yang ada
 dalam 5 komponen
 penatalaksanaan
 penyakit DM
•Glukosa darah (sewaktu)
•Kadar glukosa darah
 puasa
•Tes toleransi glukosa
Komplikasi • Diabetes
  akut      ketoasidosis

             •Retinopati diabetic
Komplikasi   •Nefropati diabetic
  kronis     •Neuropati
             •Displidemia
T
P        R         N
    Hipertensi merupakan komplikasi dari
      penyakit DM, termasuk kedalam
      golongan komlikasi manakah
      hipertensi itu??

     Komplikasi             Komplikasi
       Akut                   Kronis
Dm
Kamu
   BENAR




Yang termasuk dalam komplikasi kronis adalah
retinopati diabetic, nefropati
diabetic, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi.
T
P     R        N

>> Apakah anak dapat mewarisi DM??




       Ya           Tidak
Kemungkinan besar anak akan mewarisi
DM, karena memiliki gaya hidup yang
sama dengan orang tuanya yang
mempunyai DM, dari pola makan yang
tidak teratur, dan kurang selektif
memilih makanan yang sehat sehingga
menjadi kebiasaan, perilaku tersebut di
tiru oleh anak2nya.
Salah . . .
Faktor DM
a. Faktor keturunan
b. Kegemukan / obesitas biasanya terjadi
   pada usia 40 tahun
c. Tekanan darah tinggi
d. Angka Triglycerid (salah satu jenis
   molekul lemak) yang tinggi
e. Level kolesterol yang tinggi
f. Gaya hidup modern yang cenderung
   mengkonsumsi makanan instan
g. Merokok dan Stress
h. Terlalu banyak mengkonsumsi
   karbohidrat
i. Kerusakan pada sel pankreas
Pengkajian




                          Diagnosa
Evaluasi
                        Keperawatan




             Intervensi
Pengkajian
A. Identitas Pasien
B. Keluhan Utama
C. Riwayat Kesehatan
D. Pemeriksaan Fisik
A. Identitas Pasien
                                    2) Penanggung jawab :
                                     Nama          : Ny. R
                                     Umur          : 47 tahun

   Data Umum                         Jenis kelamin : Perempuan
                                     Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
1) Identitas Pasien                  Agama         : Islam
Nama            : Tn. X              Pendidikan    : SMP
Umur            : 52 tahun           Pekerjaan     : IRT
Jenis kelamin : Laki-laki            Status Perkawinan      : Kawin
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Alamat              : Jl Pasar I Barabai
Agama           : Islam
Pendidikan      : SMA
Pekerjaan       : Swasta
Status Perkawinan        : Kawin
Alamat          : Jl Pasar I Barabai
B. Keluhan Utama Tn. X



Tn. X
Mengatakan
ada luka Pada
ibu jari kaki
kanan..
C. Riwayat Kesehatan
T
P       R           N
Pada Riwayat Kesehatan Tn. X
sekarang, ia tidak napsu
makan, apakah Tn. X beserta para   Boleh
penderita DM masih boleh makan
makanan yang
berkarbohidrat, berlemak, manis,
dan berprotein. Yang berkaitan
dengan diet nya?                   Tidak
                                   Boleh
Standar makanan yang dianjurkan adalah
makanan dengan komposisi: karbohdrat 60%-70%,
protein 10% – 15% dan lemak 20% – 25% dari total
kalori sehari.
        Makanan dengan komposisi karbohidrat
sampai 70-75 persen masih memberikan hasil yang
baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan
kurang dari 300mg/hari. Jumlah serat sebaiknya
memenuhi setidaknya 25 gram/hari. Penyandang
diabetes dengan hipertensi perlu mengurangi
asupan garam. Bagi yang suka makanan manis,
pemanis buatan dapat digunakan.
Orang yang punya penyakit DM masih boleh makan
makanan yang yang
berkarbohidrat, berlemak,manis, dan berprotein.
D. Pemeriksaan Fisik
Status kesehatan Umum
Kesadaran             : Composmentis
Tekanan darah         : 170/100 Mmhg
Temperatur            : 37,05
Nadi                  : 84 x/menit
Respirasi             : 17 x/menit
Tinggi badan          : 171 cm
Berat badan      : 67 kg
   Aktivitas/ Istirahat :
    Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
   Sirkulasi
    Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada
    kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
   Integritas Ego
    Stress, ansietas
   Eliminasi
    Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
   Makanan / Cairan
    Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan
    diuretik.
   Neurosensori
    Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia, gangguan
    penglihatan.
   Nyeri / Kenyamanan
    Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
   Pernapasan
    Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
   Keamanan
    Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
Tidak
Boleh Di   Boleh Di
Konsumsi   Konsumsi
Anda salah ...


                 »Karena
                  makanan
                  tersebut
                  mengandung
                  banyak gula.
Anda benarr ...




• orang yang DM tidak di anjurkan untuk
  makan yang banyak mengandung gula
  karena insulin nya sudah tidak mampu untuk
  menampung kadar gula darah yang berlebih
  lagi .
Diagnosa Keperawatan
 Bagaimana Diagnosa
 Keperawatan yang Muncul??
                                Gg.
               Kelelahan     Integritas
                                Kulit

 Kekurangan volume
       cairan                             Resiko
                                          Infeksi



   Gangguan
                                           Resiko Injury
     nutrisi
berhubungan dengan penurunan penglihatan.


berhubungan dengan perubahan status
metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan
gangren pada extremitas.

berhubungan dengan osmotik diuresis
ditandai dengan tugor kulit menurun dan
membran mukasa kering.

kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan metabolisme
protein, lemak.
Dm
Dm
Dm
Dm
berhubungan dengan osmotik diuresis
ditandai dengan tugor kulit menurun dan
membran mukasa kering.

kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan metabolisme
protein, lemak.

berhubungan dengan kondisi fisik yang
kurang.


berhubungan dengan glukosa darah yang
tinggi.
Dm
Yaaah ko malah
pilih yang ini sh.
SALAH Dong . . . !
Dm
Dm
berhubungan dengan penurunan
penglihatan.

berhubungan dengan osmotik diuresis
ditandai dengan tugor kulit menurun dan
membran mukasa kering.

berhubungan dengan kondisi fisik yang
kurang.


berhubungan dengan glukosa darah yang
tinggi.
Dm
Dm
Dm
Dm
berhubungan dengan perubahan status metabolik
(neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada
extremitas.


berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan
tugor kulit menurun dan membran mukasa kering.



kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan metabolisme protein, lemak.




berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
BETUL
SALAH
SALAH
SALAH
berhubungan dengan penurunan
penglihatan.

berhubungan dengan perubahan status
metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan
gangren pada extremitas.

berhubungan dengan osmotik diuresis
ditandai dengan tugor kulit menurun dan
membran mukasa kering.

berhubungan dengan glukosa darah yang
tinggi.
BETUL
SALAH
SALAH
SALAH
berhubungan dengan penurunan
penglihatan.

berhubungan dengan osmotik diuresis
ditandai dengan tugor kulit menurun dan
membran mukasa kering.

berhubungan dengan kondisi fisik yang
kurang.


berhubungan dengan glukosa darah yang
tinggi.
BETUL
SALAH
SALAH
SALAH
Intervensi


      Gangguan
        Nutrisi        Kekurangan
                      Volume Cairan

       Kelelahan
                      Gg. Integritas Kulit



     Resiko Infeksi
                      Resiko Injury
Intervensi
                Mandiri                                 Kolaborasi
Timbang berat badan sesuai indikasi.     Berikan   larutan   glukosa    (   destroksa,
                                         setengah salin normal).

Tentukan program diet, pola makan, dan   Konsultasi dengan ahli gizi.
bandingkan dengan makanan yang dapat
dihabiskan klien.


Auskultrasi bising usus, catat nyeri     Berikan pengobatan insulin secara teratur
abdomen atau perut kembung, mual,        melalui iv
muntah dan pertahankan keadaan puasa
sesuai inndikasi.



Berikan makanan cair yang mengandung
nutrisi dan elektrolit. Selanjutnya
memberikan makanan yang lebih padat.



Identifikasi makanan yang disukai.
T
P     R       N

                  Apakah pemberian
    Perlu          insulin perlu untuk
                   penyakit diabetes
                   militus ?


    Tidak
Benar, PERLU . .

Menyuntik insulin adalah
memberikan insulin ke
dalam tubuh untuk
mengendalikan gula
darah. Penggunaan
insulin umumnya diberikan
sebagai terapi
penyandang diabetes tipe
1, atau penyandang
diabet yang disertai
penyulit
(infeksi, kehamilan, dan
lain-lain)
Salah . . .
         • Jelas Perlu . . .
           karena
Intervensi
    MANDIRI                                                KALABORASI
•   Kaji riwayat klien sehubungan dengan lamanya
    atau intensitas dari gejala seperti muntah dan        • Berikan terapi cairan
    pengeluaran urine yang berlebihan.
                                                            sesuai indikasi:
•   Pantau tanda – tanda vital, catat adanya
    perubahan tekanan darah ortostatik.                   1. Normal salin atau
•   Pantau pola napas seperti adanya pernapasan
    Kussmaul atau pernapasan yang berbau keton.
                                                             setengah normal
•   Pantau frekuensi dan kualitas pernapasan,                salin dengan atau
    penggunaan otot bantu napas, adanya periode
    apnea dan sianosi.
                                                             tanpa dekstrosa.
•   Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit,   2. Albumin, plasma, ata
    dan membrane mukosa.
•   Pantau masukan dan pengeluaran.
                                                             u dekstran.
•   Ukur berat badan setiap hari.                         • Pasang kateter urine.
•   Pertahankan pemberian cairan minimal 2500
    ml/hari.
Intervensi
                    MANDIRI
• Inspeksi kulit terhadap perubahan
  warna,turgor,vaskuler,perhatikan kemerahan.
• Ubah posisi setiap 2 jam beri bantalan pada
  tonjolan tulang
• Pertahankan alas kering dan bebas lipatan
• Beri perawatan kulit seperti penggunaan lotion
• Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
• Anjurkan pasien untuk menjaga agar kuku tetap
  pendek
• Motivasi klien untuk makan makanan TKTP
Intervensi
                     mandiri
• Diskusikan kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal
  perencanaan dan identifikasi aktivitas yang
  menimbulkan kelelahan.
• Diskusikan penyebab keletihan seperti nyeri
  sendi, penurunan efisiensi tidur, peningkatan
  upaya yang diperlukan untuk ADL.
• Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat
  yang cukup/ tanpa diganggu.
• Pantau nadi , frekuensi nafas, serta tekanan darah
  sebelum dan seudah melakukan aktivitas.
• Tingkatkan partisipasi klien dalam melakukan
  aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan.
Intervensi
             MANDIRI                                    KALABORASI
• Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan          • Lakukan
  sperti demam, kemerahan, adanya pus pada                pemeriks
  luka, sputum purulen, urine warna keruh atau
  berkabut.
                                                          aan
• Tingkatkan upaya pencegahan dengan
                                                          kultur
  melakukan cuci tangan yang baik pada semua              dan
  orang yang berhubungan dengan pasien                    sensitifita
  termasuk pasiennya sendiri.                             s sesuai
• Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif.       dengan
• Berikan perawatan kulit dengan teratur dan              indikasi.
  sungguh-sungguh, masase daerah tulang yang
  tertekan, jaga kulit tetap kering, linen kering dan   • Berikan
  tetap kencang.                                          obat
• Berikan tisue dan tempat sputum pada tempat             antibiotik
  yang mudah dijangkau untuk penampungan                  yang
  sputum atau secret yang lainnya.                        sesuai
Intervensi
           mandiri
• Hindarkan lantai yang licin.
• Gunakan bed yang rendah.
• Orientasikan klien dengan
  ruangan.
• Bantu klien dalam melakukan
  aktivitas sehari-hari
• Bantu pasien dalam ambulasi
  atau perubahan posisi
Evaluasi
a. Kebutuhan pemenuhan nutrisi terpenuhi dari
   kebutuhan tubuh.
b. Volume cairan terpenuhi atau hidrasi adekuat.
c. Tidak terjadi infeksi ( sepsis ).
d. Tidak terjadi perubahan pada sensori –
   perseptual.
e. Kelelahan pada klien dapat teratasi.
f. Klien dapat mandiri dalam kebutuhan rutinitas /
   ketidakberdayaan tidak terjadi.
g. Klien dan keluarga dapat mengetahui tentang
   penyakit, prognosis, dan pengobatan klien
   selama dirawat.
Pertanyaan:

• Tindakan amputasi pada pasien kaki
  diabetik apakah dapat di cegah atau
  tidak dapat di cegah?
Benarr sekalii....




Risiko amputasi dapat di cegah
  caranya dengan melalkukan
  deteksi dini kelainan kaki diabetik
  sebelum timbul nya luka
Salahhhh ...




• Tidak dapat di cegah karena luka
  nya mungkin akan dengan
  cepatmenyebar jadi tindakan
  amputasi akan segera di lakukan
  .
Pertanyaan . . .


• BAGAIMANA CARA PENCEGAHAN
  TERHADAP PENYAKIT DIABETES ?
A. Mempertahankan Berat Badan yang Sehat
B. Tetap Aktif Secara Fisik
C. Meningkatkan Konsumsi Buah dan Sayur
D. Makan makanan yang banyak
   mengandung gula
BENAR . . .
•Sebagian besar masyarakat
 yang didiagnosis diabetes
 (biasanya tipe 2) memiliki
 berat badan lebih, Kelebihan
 berat badan dan lemak tubuh
 akan meningkatkan risiko
 terkena diabetes
BENAR . . .

• Olahraga teratur bisa membantu
  mencegah diabetes karena
  dengan mengontrol berat badan
  dan meningkatkan aliran darah.
  Olahraga sangat penting
  terutama jika secara genetik
  seseorang termasuk kelompok
  dengan faktor risiko tinggi
BENAR . . .
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa
  bioflavonoid, zat warna dalam buah-
  buahan dan tanaman, akan
  merangsang produksi insulin dan
  menghambat glikasi atau proses
  pemecahan ikatan molekul glukosa
  dengan protein sehingga
  merangsang pembentukan
  advenced glycation end products
  (AGE)
SALAH . . .



• Karena makanan ang banyak
  mengandung gula merupakan
  makanan yang harus di hindari oleh
  pasien penyakit DM
Dm
Dm
• Terimakasih . . . . . . .
              Good luck

More Related Content

DOCX
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
PPTX
Askep kehamilan dengan DM gestasional
DOCX
Askep diabetes mellitus
DOCX
Gastisional diabetes mellitus (GDM) dengan SAP
PDF
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
DOC
Askep dm
DOC
Dm gestasional
DOCX
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep diabetes mellitus
Gastisional diabetes mellitus (GDM) dengan SAP
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Askep dm
Dm gestasional
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA

What's hot (17)

DOC
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
PPTX
Asuhan keperawatan dm bu yani
DOC
Dm bab 1 5
DOCX
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
RTF
Diabetes mellitus pada lanjut usia
DOCX
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
PPTX
Makalah diabetes melitus
DOCX
Makalah diabetes melitus
PPT
Diabetes
PDF
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
DOC
DOC
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
DOCX
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
PPTX
Diabetes presentation
PPTX
Askep gadar akbid paramata muna
PPT
Diabetes mellitus pada lansia
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
Asuhan keperawatan dm bu yani
Dm bab 1 5
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
Diabetes mellitus pada lanjut usia
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Diabetes
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Diabetes presentation
Askep gadar akbid paramata muna
Diabetes mellitus pada lansia
Ad

Viewers also liked (13)

PPTX
Digital citizenship
PDF
#SocialCafe Web Tool Giveaway 2015 - Giveaway Series 1
PPTX
TrenDemon Initial Set-Up Quick Start
PPT
Ek101 042082-763-7
PDF
25+ Sites Where You Can Get Your Stock Images
PPTX
The concept of love
PPTX
E learning through the eshares what is the
PPTX
Hipertiroid
PPTX
Trend&issue pendidkn prwt
PPTX
Talking about TweetDeck (and comparing to Hootsuite) #SocialCafe Twitter Chat
PPTX
Digital citizenship eshare
PDF
SuccessFactors Magazine Edition 3
PPTX
Konsep dasar nyaman nyeri
Digital citizenship
#SocialCafe Web Tool Giveaway 2015 - Giveaway Series 1
TrenDemon Initial Set-Up Quick Start
Ek101 042082-763-7
25+ Sites Where You Can Get Your Stock Images
The concept of love
E learning through the eshares what is the
Hipertiroid
Trend&issue pendidkn prwt
Talking about TweetDeck (and comparing to Hootsuite) #SocialCafe Twitter Chat
Digital citizenship eshare
SuccessFactors Magazine Edition 3
Konsep dasar nyaman nyeri
Ad

Similar to Dm (20)

PPTX
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
DOC
Diabetes militus
PDF
Manajemen Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
PPTX
Diabetes Mellitus Pengertian, Tipe Pengobatan.pptx
PDF
hANDOUTS DIABETES MELLITUS pada anak1p1p.pdf
PPTX
503395373-DIABETES-JUVENIL-11111111.pptx
PPTX
presentasi dan pengembangan dM JUVENILE.pptx
PPTX
PPT REVISI KEL 1. DM TYPE 1. BIOLOGI MOLEKUL (1).pptx
PPTX
asuhan keperawatan diabetes mellitus pada lansia
PPTX
jsdbshhsds dhhshfshshf snfsjfhsfh fdhgsf
DOC
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
PPTX
PPT DM TYPE 1.pptxxhvkznabzzvhasqvszhavs
PPTX
DIABETES PADA LANSIA, GEJALA, TANDA DAN PENCEGAHAAN .pptx
PPTX
Epidemiologi Diabetes Mellitus
PPTX
Askep gadar akbid paramata muna
PPTX
Asuhan keperawatan diabetes melitus
PPT
Asuhan keperawatan diabetes millitus
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
Diabetes militus
Manajemen Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus Pengertian, Tipe Pengobatan.pptx
hANDOUTS DIABETES MELLITUS pada anak1p1p.pdf
503395373-DIABETES-JUVENIL-11111111.pptx
presentasi dan pengembangan dM JUVENILE.pptx
PPT REVISI KEL 1. DM TYPE 1. BIOLOGI MOLEKUL (1).pptx
asuhan keperawatan diabetes mellitus pada lansia
jsdbshhsds dhhshfshshf snfsjfhsfh fdhgsf
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
PPT DM TYPE 1.pptxxhvkznabzzvhasqvszhavs
DIABETES PADA LANSIA, GEJALA, TANDA DAN PENCEGAHAAN .pptx
Epidemiologi Diabetes Mellitus
Askep gadar akbid paramata muna
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes millitus

Dm

  • 1. Di susun Oleh : Slamet armia
  • 3. Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi Manifestasi Penatala Patofisiologi Pathway Klinik ksanaan Pemeriksaan Komplikasi Diagnostik Penyakit
  • 4. A. Definisi Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi insulin, di tandai dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin secara absolut / relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin.
  • 5. >> Diabetes terutama prevalen diantara kaum lanjut usia. Diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup 15% populasi pada panti lansia.
  • 7. D. Klasifikasi • Diabetes melitus tipe I : • DM tipe II : a. Mudah terjadi a. Sukar terjadi ketoasidosis ketoasidosis b. Pengobatan tidak harus b. Pengobatan harus dengan insulin dengan insulin c. Onset lambat c. Onset akut d. Gemuk atau tidak gemuk d. Biasanya kurus e. Biasanya terjadi pada e. Biasanya terjadi pada umur > umur yang masih muda 45 tahun f. Berhubungan dengan f. Tidak berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4 HLA g. Didapatkan antibodi sel g. Tidak ada antibodi sel islet islet h. 30%nya ada riwayat diabetes h. 10%nya ada riwayat pada keluarga diabetes pada keluarga i. ± 100% kembar identik terkena
  • 8. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
  • 9. F. Patofisiologi  Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar. Insulin adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat.  Pada Diabetes melitus tipe 1 terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu oleh aktivitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap insulin itu sendiri.  Pada diabetes melitus tipe 2 yang sering terjadi pada lansia, jumlah insulin normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam darah menjadi meningkat.
  • 12. H. Penatalaksanaan Diet Latihan Pemantauan Terapi Pendidikan Apakah pada pasien diabetes dianjurkan untuk olahraga?
  • 13. Karena, olahraga dapat secara langsung meningkatkan fungsi fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan stamina dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan sirkulasi, serta membantu menurunkan berat badan.
  • 14. Karena bagaimanapun olahraga merupakan salah satu aktivitas dari proses latihan yang ada dalam 5 komponen penatalaksanaan penyakit DM
  • 15. •Glukosa darah (sewaktu) •Kadar glukosa darah puasa •Tes toleransi glukosa
  • 16. Komplikasi • Diabetes akut ketoasidosis •Retinopati diabetic Komplikasi •Nefropati diabetic kronis •Neuropati •Displidemia
  • 17. T P R N Hipertensi merupakan komplikasi dari penyakit DM, termasuk kedalam golongan komlikasi manakah hipertensi itu?? Komplikasi Komplikasi Akut Kronis
  • 19. Kamu BENAR Yang termasuk dalam komplikasi kronis adalah retinopati diabetic, nefropati diabetic, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi.
  • 20. T P R N >> Apakah anak dapat mewarisi DM?? Ya Tidak
  • 21. Kemungkinan besar anak akan mewarisi DM, karena memiliki gaya hidup yang sama dengan orang tuanya yang mempunyai DM, dari pola makan yang tidak teratur, dan kurang selektif memilih makanan yang sehat sehingga menjadi kebiasaan, perilaku tersebut di tiru oleh anak2nya.
  • 22. Salah . . . Faktor DM a. Faktor keturunan b. Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun c. Tekanan darah tinggi d. Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi e. Level kolesterol yang tinggi f. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan g. Merokok dan Stress h. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat i. Kerusakan pada sel pankreas
  • 23. Pengkajian Diagnosa Evaluasi Keperawatan Intervensi
  • 24. Pengkajian A. Identitas Pasien B. Keluhan Utama C. Riwayat Kesehatan D. Pemeriksaan Fisik
  • 25. A. Identitas Pasien 2) Penanggung jawab : Nama : Ny. R Umur : 47 tahun Data Umum Jenis kelamin : Perempuan Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia 1) Identitas Pasien Agama : Islam Nama : Tn. X Pendidikan : SMP Umur : 52 tahun Pekerjaan : IRT Jenis kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Alamat : Jl Pasar I Barabai Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Status Perkawinan : Kawin Alamat : Jl Pasar I Barabai
  • 26. B. Keluhan Utama Tn. X Tn. X Mengatakan ada luka Pada ibu jari kaki kanan..
  • 28. T P R N Pada Riwayat Kesehatan Tn. X sekarang, ia tidak napsu makan, apakah Tn. X beserta para Boleh penderita DM masih boleh makan makanan yang berkarbohidrat, berlemak, manis, dan berprotein. Yang berkaitan dengan diet nya? Tidak Boleh
  • 29. Standar makanan yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi: karbohdrat 60%-70%, protein 10% – 15% dan lemak 20% – 25% dari total kalori sehari. Makanan dengan komposisi karbohidrat sampai 70-75 persen masih memberikan hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan kurang dari 300mg/hari. Jumlah serat sebaiknya memenuhi setidaknya 25 gram/hari. Penyandang diabetes dengan hipertensi perlu mengurangi asupan garam. Bagi yang suka makanan manis, pemanis buatan dapat digunakan.
  • 30. Orang yang punya penyakit DM masih boleh makan makanan yang yang berkarbohidrat, berlemak,manis, dan berprotein.
  • 31. D. Pemeriksaan Fisik Status kesehatan Umum Kesadaran : Composmentis Tekanan darah : 170/100 Mmhg Temperatur : 37,05 Nadi : 84 x/menit Respirasi : 17 x/menit Tinggi badan : 171 cm Berat badan : 67 kg
  • 32. Aktivitas/ Istirahat : Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.  Sirkulasi Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah  Integritas Ego Stress, ansietas  Eliminasi Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare  Makanan / Cairan Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.  Neurosensori Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia, gangguan penglihatan.  Nyeri / Kenyamanan Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)  Pernapasan Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)  Keamanan Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
  • 33. Tidak Boleh Di Boleh Di Konsumsi Konsumsi
  • 34. Anda salah ... »Karena makanan tersebut mengandung banyak gula.
  • 35. Anda benarr ... • orang yang DM tidak di anjurkan untuk makan yang banyak mengandung gula karena insulin nya sudah tidak mampu untuk menampung kadar gula darah yang berlebih lagi .
  • 36. Diagnosa Keperawatan Bagaimana Diagnosa Keperawatan yang Muncul?? Gg. Kelelahan Integritas Kulit Kekurangan volume cairan Resiko Infeksi Gangguan Resiko Injury nutrisi
  • 37. berhubungan dengan penurunan penglihatan. berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada extremitas. berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme protein, lemak.
  • 42. berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme protein, lemak. berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang. berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
  • 44. Yaaah ko malah pilih yang ini sh. SALAH Dong . . . !
  • 47. berhubungan dengan penurunan penglihatan. berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang. berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
  • 52. berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada extremitas. berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme protein, lemak. berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
  • 53. BETUL
  • 54. SALAH
  • 55. SALAH
  • 56. SALAH
  • 57. berhubungan dengan penurunan penglihatan. berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada extremitas. berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
  • 58. BETUL
  • 59. SALAH
  • 60. SALAH
  • 61. SALAH
  • 62. berhubungan dengan penurunan penglihatan. berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang. berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
  • 63. BETUL
  • 64. SALAH
  • 65. SALAH
  • 66. SALAH
  • 67. Intervensi Gangguan Nutrisi Kekurangan Volume Cairan Kelelahan Gg. Integritas Kulit Resiko Infeksi Resiko Injury
  • 68. Intervensi Mandiri Kolaborasi Timbang berat badan sesuai indikasi. Berikan larutan glukosa ( destroksa, setengah salin normal). Tentukan program diet, pola makan, dan Konsultasi dengan ahli gizi. bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan klien. Auskultrasi bising usus, catat nyeri Berikan pengobatan insulin secara teratur abdomen atau perut kembung, mual, melalui iv muntah dan pertahankan keadaan puasa sesuai inndikasi. Berikan makanan cair yang mengandung nutrisi dan elektrolit. Selanjutnya memberikan makanan yang lebih padat. Identifikasi makanan yang disukai.
  • 69. T P R N Apakah pemberian Perlu insulin perlu untuk penyakit diabetes militus ? Tidak
  • 70. Benar, PERLU . . Menyuntik insulin adalah memberikan insulin ke dalam tubuh untuk mengendalikan gula darah. Penggunaan insulin umumnya diberikan sebagai terapi penyandang diabetes tipe 1, atau penyandang diabet yang disertai penyulit (infeksi, kehamilan, dan lain-lain)
  • 71. Salah . . . • Jelas Perlu . . . karena
  • 72. Intervensi MANDIRI KALABORASI • Kaji riwayat klien sehubungan dengan lamanya atau intensitas dari gejala seperti muntah dan • Berikan terapi cairan pengeluaran urine yang berlebihan. sesuai indikasi: • Pantau tanda – tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah ortostatik. 1. Normal salin atau • Pantau pola napas seperti adanya pernapasan Kussmaul atau pernapasan yang berbau keton. setengah normal • Pantau frekuensi dan kualitas pernapasan, salin dengan atau penggunaan otot bantu napas, adanya periode apnea dan sianosi. tanpa dekstrosa. • Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, 2. Albumin, plasma, ata dan membrane mukosa. • Pantau masukan dan pengeluaran. u dekstran. • Ukur berat badan setiap hari. • Pasang kateter urine. • Pertahankan pemberian cairan minimal 2500 ml/hari.
  • 73. Intervensi MANDIRI • Inspeksi kulit terhadap perubahan warna,turgor,vaskuler,perhatikan kemerahan. • Ubah posisi setiap 2 jam beri bantalan pada tonjolan tulang • Pertahankan alas kering dan bebas lipatan • Beri perawatan kulit seperti penggunaan lotion • Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik • Anjurkan pasien untuk menjaga agar kuku tetap pendek • Motivasi klien untuk makan makanan TKTP
  • 74. Intervensi mandiri • Diskusikan kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal perencanaan dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan. • Diskusikan penyebab keletihan seperti nyeri sendi, penurunan efisiensi tidur, peningkatan upaya yang diperlukan untuk ADL. • Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup/ tanpa diganggu. • Pantau nadi , frekuensi nafas, serta tekanan darah sebelum dan seudah melakukan aktivitas. • Tingkatkan partisipasi klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan.
  • 75. Intervensi MANDIRI KALABORASI • Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan • Lakukan sperti demam, kemerahan, adanya pus pada pemeriks luka, sputum purulen, urine warna keruh atau berkabut. aan • Tingkatkan upaya pencegahan dengan kultur melakukan cuci tangan yang baik pada semua dan orang yang berhubungan dengan pasien sensitifita termasuk pasiennya sendiri. s sesuai • Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif. dengan • Berikan perawatan kulit dengan teratur dan indikasi. sungguh-sungguh, masase daerah tulang yang tertekan, jaga kulit tetap kering, linen kering dan • Berikan tetap kencang. obat • Berikan tisue dan tempat sputum pada tempat antibiotik yang mudah dijangkau untuk penampungan yang sputum atau secret yang lainnya. sesuai
  • 76. Intervensi mandiri • Hindarkan lantai yang licin. • Gunakan bed yang rendah. • Orientasikan klien dengan ruangan. • Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari • Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi
  • 77. Evaluasi a. Kebutuhan pemenuhan nutrisi terpenuhi dari kebutuhan tubuh. b. Volume cairan terpenuhi atau hidrasi adekuat. c. Tidak terjadi infeksi ( sepsis ). d. Tidak terjadi perubahan pada sensori – perseptual. e. Kelelahan pada klien dapat teratasi. f. Klien dapat mandiri dalam kebutuhan rutinitas / ketidakberdayaan tidak terjadi. g. Klien dan keluarga dapat mengetahui tentang penyakit, prognosis, dan pengobatan klien selama dirawat.
  • 78. Pertanyaan: • Tindakan amputasi pada pasien kaki diabetik apakah dapat di cegah atau tidak dapat di cegah?
  • 79. Benarr sekalii.... Risiko amputasi dapat di cegah caranya dengan melalkukan deteksi dini kelainan kaki diabetik sebelum timbul nya luka
  • 80. Salahhhh ... • Tidak dapat di cegah karena luka nya mungkin akan dengan cepatmenyebar jadi tindakan amputasi akan segera di lakukan .
  • 81. Pertanyaan . . . • BAGAIMANA CARA PENCEGAHAN TERHADAP PENYAKIT DIABETES ? A. Mempertahankan Berat Badan yang Sehat B. Tetap Aktif Secara Fisik C. Meningkatkan Konsumsi Buah dan Sayur D. Makan makanan yang banyak mengandung gula
  • 82. BENAR . . . •Sebagian besar masyarakat yang didiagnosis diabetes (biasanya tipe 2) memiliki berat badan lebih, Kelebihan berat badan dan lemak tubuh akan meningkatkan risiko terkena diabetes
  • 83. BENAR . . . • Olahraga teratur bisa membantu mencegah diabetes karena dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah. Olahraga sangat penting terutama jika secara genetik seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi
  • 84. BENAR . . . • Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioflavonoid, zat warna dalam buah- buahan dan tanaman, akan merangsang produksi insulin dan menghambat glikasi atau proses pemecahan ikatan molekul glukosa dengan protein sehingga merangsang pembentukan advenced glycation end products (AGE)
  • 85. SALAH . . . • Karena makanan ang banyak mengandung gula merupakan makanan yang harus di hindari oleh pasien penyakit DM
  • 88. • Terimakasih . . . . . . . Good luck