Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
             2      NO. 1 (REVISI 2009)
             3
             4      PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
             5
             6      Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (revisi 2009)
             7      terdiri dari paragraf 1-138 dan Lampiran. Seluruh
             8      paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.
             9      Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold
            10      italic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 1 (revisi
            11      2009) harus dibaca dalam kontek tujuan pengaturan dan
            12      Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
            13      Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
            14      unsur-unsur yang tidak material.
            15
            16      PENDAHULUAN
            17
            18      Tujuan
            19
            20           01. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian
            21      laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial
            22      statements) yang selanjutnya disebut ‘laporan keuangan’ agar dapat
            23      dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya
            24      maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini
            25      mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur
            26      laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan.
            27
            28      Ruang Lingkup
            29
            30          02. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam
            31      penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan
            32      umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
            33      Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian
            34      laporan keuangan entitas syariah.
            35
            36          03. PSAK lainnya mengatur persyaratan pengakuan,
            37      pengukuran, dan pengungkapan transaksi tertentu dan
            38      peristiwa lainnya.

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                    01.1


PSAK 1 (2009).pmd                     1                                  6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          04. Pernyataan ini tidak diterapkan bagi struktur dan isi
             2      laporan keuangan interim ringkas yang disusun sesuai dengan
             3      PSAK 3: Laporan Keuangan Interim. Namun, paragraf 13-
             4      33 diterapkan bagi laporan keuangan interim tersebut.
             5      Pernyataan ini berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas
             6      yang menyajikan laporan keuangan konsolidasian dan laporan
             7      keuangan terpisah sebagaimana diatur dalam PSAK 4:
             8      Laporan Keuangan Konsolidasi.
             9
            10      Definisi
            11
            12         05. Berikut adalah istilah yang digunakan dalam
            13      Pernyataan ini:
            14
            15      Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut
            16      sebagai ’laporan keuangan’) adalah laporan keuangan yang
            17      ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
            18      besar pengguna laporan.
            19
            20      Ketidakpraktisan. Penerapan suatu persyaratan dianggap
            21      tidak praktis jika entitas tidak dapat menerapkannya
            22      setelah melakukan usaha yang memadai.
            23
            24      Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan
            25      dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan Standar
            26      Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, yang
            27      terdiri dari:
            28      (a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK);
            29      (b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).
            30
            31      Material. Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan
            32      dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah mate-
            33      rial jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
            34      sama, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna
            35      laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran
            36      dan sifat dari kelalaian dalam mencantumkan atau
            37      kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memerhatikan
            38      kondisi terkait. Ukuran atau sifat dari pos laporan

         01.2                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     2                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      keuangan tersebut, atau gabungan dari keduanya, dapat
             2      menjadi faktor penentu.
             3
             4      Penilaian apakah suatu kelalaian dalam mencantumkan atau
             5      kesalahan dalam mencatat dapat memengaruhi keputusan
             6      ekonomi dari pengguna laporan, dan dengan demikian menjadi
             7      material, membutuhkan pertimbangan mengenai karakteristik
             8      dari masing-masing pengguna laporan tersebut. Kerangka
             9      Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
            10      paragraf 25 menyatakan bahwa ‘pengguna laporan keuangan
            11      diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
            12      aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk
            13      mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.’ Oleh
            14      karena itu, penilaian tersebut perlu memerhatikan bagaimana
            15      pengguna laporan dengan karakteristik tersebut diharapkan
            16      terpengaruh dalam membuat keputusan ekonomi.
            17
            18      Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan
            19      keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang
            20      disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan
            21      pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika
            22      disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus
            23      kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan
            24      penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam
            25      laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos-
            26      pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam
            27      laporan keuangan.
            28
            29      Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan
            30      dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak
            31      diakui dalam laba rugi dari laporan pendapatan
            32      komprehensif sebagaimana dipersyaratkan oleh SAK
            33      lainnya.
            34
            35      Komponen pendapatan komprehensif lain meliputi:
            36      (a) perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset
            37          Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud);
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                    01.3


PSAK 1 (2009).pmd                     3                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat
             2          pasti yang diakui sesuai dengan paragraf 94 PSAK 24:
             3          Imbalan Kerja;
             4      (c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran
             5          laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 11:
             6          Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang
             7          Asing);
             8      (d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset
             9          keuangan yang dikategorikan sebagai ’tersedia untuk dijual’
            10          (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
            11          Pengukuran);
            12      (e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen
            13          lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat
            14          PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
            15          Pengukuran)
            16
            17      Pemilik adalah pemegang instrumen yang diklasifikasikan
            18      sebagai ekuitas.
            19
            20      Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak
            21      termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif
            22      lain.
            23
            24      Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang
            25      direklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yang
            26      sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain
            27      pada periode berjalan atau periode sebelumnya.
            28
            29      Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas
            30      selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan
            31      peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
            32      transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
            33      pemilik.
            34
            35      Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi”
            36      dan “pendapatan komprehensif lain”.
            37
            38

         01.4                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     4                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1           06. Meskipun Pernyataan ini menggunakan istilah
             2      “pendapatan komprehensif lain”, “laba rugi”, dan “total laba
             3      rugi komprehensif”, entitas dapat menggunakan istilah lain untuk
             4      menjelaskan jumlah-jumlah tersebut sepanjang maksudnya
             5      jelas. Misalnya, entitas dapat menggunakan istilah “laba neto”
             6      untuk menggambarkan laba rugi.
             7
             8      LAPORAN KEUANGAN
             9
            10      Tujuan Laporan Keuangan
            11
            12           07. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur
            13      dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan
            14      laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
            15      keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
            16      bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
            17      dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
            18      menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas
            19      penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
            20      Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan
            21      menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
            22      (a) aset;
            23      (b) laibilitas;
            24      (c) ekuitas;
            25      (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
            26           kerugian;
            27      (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
            28           kapasitasnya sebagai pemilik;dan
            29      (f) arus kas.
            30      Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat
            31      dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna
            32      laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan,
            33      khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas
            34      dan setara kas.
            35
            36
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                    01.5


PSAK 1 (2009).pmd                     5                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Komponen Laporan Keuangan Lengkap
             2
             3          08. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
             4      komponen-komponen berikut ini:
             5      (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;
             6      (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode
             7      (c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
             8      (d) laporan arus kas selama periode;
             9      (e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan
            10          kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan
            11          lainnya; dan
            12      (f) laporan posisi keuangan pada awal periode
            13          komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan
            14          suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
            15          membuat penyajian kembali pos-pos laporan
            16          keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
            17          dalam laporan keuangannya.
            18      Entitas diperkenankan menggunakan judul laporan selain
            19      yang digunakan dalam Pernyataan ini.
            20
            21         09. Entitas menyajikan semua komponen laporan
            22      keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama.
            23
            24          10. Sebagaimana diperkenankan dalam paragraf 79, entitas
            25      dapat menyajikan komponen laba rugi baik sebagai bagian dari
            26      laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah.
            27      Jika laporan laba rugi disajikan, maka laporan tersebut
            28      merupakan bagian dari komponen laporan keuangan yang
            29      lengkap dan disajikan sebelum laporan pendapatan
            30      komprehensif.
            31
            32           11. Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan
            33      keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yang
            34      menjelaskan karakteristik utama dari kinerja keuangan dan
            35      posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang
            36      dihadapi. Laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai:
            37      (a). Faktor dan pengaruh-pengaruh utama yang menentukan
            38           kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat

         01.6                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     6                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1           entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan
             2           pengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memelihara
             3           serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk
             4           kebijakan dividen;
             5      (b). Sumber pendanaan entitas dan target rasio laibilitas
             6           terhadap ekuitas; dan
             7      (c). Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi
             8           keuangan sesuai dengan`SAK.
             9
            10          12. Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan
            11      keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai
            12      tambah (value added statement), khususnya bagi industri
            13      dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting
            14      dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok
            15      pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan
            16      tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi
            17      Keuangan.
            18
            19      Karakteristik Umum
            20
            21      Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
            22
            23          13. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi
            24      keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas.
            25      Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara
            26      jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain
            27      sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,
            28      laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam
            29      Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
            30      Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan
            31      tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan
            32      penyajian laporan keuangan secara wajar.
            33
            34          14. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh
            35      terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan
            36      tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut
            37      dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh
            38      menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                    01.7


PSAK 1 (2009).pmd                     7                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah
             2      patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
             3
             4          15. Dalam hampir semua kondisi, entitas mencapai
             5      penyajian laporan keuangan secara wajar apabila memenuhi
             6      SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas
             7      untuk:
             8      (a) memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai
             9          dengan PSAK 25. PSAK 25 mengatur hirarki pedoman
            10          otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal
            11          tidak terdapat PSAK yang secara khusus mengatur suatu
            12          pos tertentu.
            13      (b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi,
            14          sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi
            15          yang relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah
            16          dipahami.
            17      (c) memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian
            18          dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi
            19          pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh
            20          dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap
            21          posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
            22
            23          16. Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan
            24      akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan
            25      kebijakan akuntansi yang digunakan atau pengungkapan
            26      dalam catatan atas laporan keuangan atau materi
            27      penjelasan.
            28
            29          17. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika
            30      manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap
            31      suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan
            32      pemahaman yang salah yang akan bertentangan dengan
            33      tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka
            34      Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan,
            35      maka entitas menyimpang dari ketentuan tersebut dengan
            36      cara yang ditentukan dalam paragraf 18 jika peraturan
            37      yang relevan mensyaratkan atau tidak melarang
            38      penyimpangan tersebut.

         01.8                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     8                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          18. Ketika entitas menyimpang dari ketentuan suatu
             2      PSAK sesuai dengan paragraf 17, maka entitas
             3      mengungkapkan:
             4      (a) bahwa manajemen telah menyimpulkan bahwa
             5          laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi
             6          keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas;
             7      (b) bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK
             8          terkait, kecuali pos yang menyimpang dari ketentuan
             9          tertentu untuk mencapai penyajian yang wajar;
            10      (c) nama PSAK yang tidak diterapkan, sifat
            11          penyimpangan, termasuk perlakuan yang
            12          disyaratkan oleh PSAK tersebut, alasan mengapa
            13          perlakuan tersebut akan memberikan pemahaman
            14          yang salah dalam situasi tersebut sehingga akan
            15          bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang
            16          diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
            17          Penyajian Laporan Keuangan, dan perlakuan yang
            18          diterapkan; dan
            19      (d) untuk masing-masing periode yang disajikan,
            20          pengaruh keuangan dari penyimpangan untuk
            21          masing-masing pos dalam laporan keuangan yang
            22          seharusnya dilaporkan sesuai dengan ketentuan
            23          tersebut.
            24
            25          19. Ketika entitas menyimpang dari suatu ketentuan
            26      dalam suatu PSAK pada periode sebelumnya, dan
            27      penyimpangan tersebut berpengaruh terhadap jumlah
            28      yang diakui dalam laporan keuangan pada periode
            29      berjalan, maka entitas membuat pengungkapan
            30      sebagaimana diatur pada paragraf 18 (c) dan (d).
            31
            32          20. Contoh implementasi paragraf 19 adalah ketika entitas
            33      pada periode sebelumnya menyimpang dari suatu ketentuan
            34      dalam suatu PSAK untuk pengukuran aset atau laibilitas dan
            35      penyimpangan tersebut memengaruhi pengukuran atas
            36      perubahan aset dan laibilitas yang diakui pada laporan keuangan
            37      periode berjalan.
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                    01.9


PSAK 1 (2009).pmd                     9                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          21. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika
             2      manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap
             3      suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan
             4      pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan
             5      laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar
             6      Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, tetapi
             7      peraturan yang relevan melarang penyimpangan tersebut,
             8      maka entitas semaksimal mungkin mengurangi
             9      pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan:
            10      (a) nama PSAK terkait, sifat ketentuan, dan alasan
            11          mengapa manajemen menyimpulkan bahwa
            12          kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan
            13          memberikan pemahaman yang salah yang
            14          bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang
            15          diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
            16          Penyajian Laporan Keuangan; dan
            17      (b) untuk masing-masing periode yang disajikan,
            18          penyesuaian terhadap masing-masing pos dalam
            19          laporan keuangan yang dipandang perlu oleh
            20          manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.
            21
            22           22. Untuk tujuan penerapan paragraf 17 – 21, informasi
            23      tertentu dapat bertentangan dengan tujuan laporan keuangan
            24      ketika informasi tersebut tidak menyajikan secara jujur
            25      transaksi, peristiwa dan kondisi lain baik yang diminta untuk
            26      disajikan atau sewajarnya diharapkan untuk disajikan dan,
            27      konsekuensinya, informasi tersebut dapat memengaruhi
            28      keputusan ekonomi dari pengguna laporan keuangan. Ketika
            29      menilai apakah kepatuhan terhadap ketentuan khusus dari suatu
            30      PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang
            31      bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam
            32      Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
            33      Keuangan, manajemen mempertimbangkan:
            34      (a) alasan tujuan laporan keuangan tidak tercapai dalam kondisi
            35           tersebut; dan
            36      (b) bagaimana perbedaan kondisi entitas dengan kondisi entitas
            37           lain yang mematuhi persyaratan. Jika entitas lain dengan
            38           kondisi yang sama menerapkan persyaratan tersebut,

         01.10                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     10                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          maka akan muncul asumsi yang dapat diperdebatkan bahwa
             2          kepatuhan terhadap persyaratan tersebut tidak akan
             3          memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan
             4          dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam
             5          Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
             6          Keuangan.
             7      .
             8      Kelangsungan Usaha
             9
            10          23. Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen
            11      membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk
            12      mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun
            13      laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan
            14      usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi
            15      entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak
            16      mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain
            17      melakukannya. Jika manajemen menyadari (dalam
            18      membuat penilaiannya) mengenai adanya ketidakpastian
            19      yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi
            20      yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan
            21      tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan
            22      kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan
            23      ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporan
            24      keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,
            25      maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, bersama
            26      dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan
            27      keuangan dan alasan mengapa entitas tidak
            28      dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat
            29      menggunakan asumsi kelangsungan usaha.
            30
            31          24. Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsi
            32      kelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memerhatikan
            33      semua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak
            34      dibatasi untuk) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan.
            35      Tingkat pertimbangan tergantung pada fakta dari setiap kasus.
            36      Jika selama ini entitas menghasilkan laba dan mempunyai akses
            37      ke sumber pembiayaan, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi
            38      kelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui analisis rinci.

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.11


PSAK 1 (2009).pmd                     11                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Dalam kasus lain, manajemen perlu memerhatikan faktor yang
             2      memengaruhi profitabilitas masa kini maupun masa yang akan
             3      datang, jadual pembayaran utang dan sumber potensial
             4      pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa
             5      asumsi kelangsungan usaha telah sesuai.
             6
             7      Dasar Akrual
             8
             9         25. Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar
            10      akrual, kecuali laporan arus kas.
            11
            12           26. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas
            13      mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan
            14      dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos
            15      tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-
            16      unsur tersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
            17      Penyajian Laporan Keuangan.
            18
            19      Materialitas dan Agregasi
            20
            21          27. Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos
            22      sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah
            23      pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali
            24      pos tersebut tidak material.
            25
            26           28. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan
            27      sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang diklasifikasikan sesuai
            28      sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungan
            29      dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan.
            30      Jika suatu klasifikasi pos tidak material, maka dapat
            31      digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan
            32      keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Suatu
            33      pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam
            34      laporan keuangan tetapi cukup material untuk disajikan terpisah
            35      dalam catatan atas laporan keuangan.
            36
            37
            38

         01.12                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     12                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          29. Entitas tidak diperlukan untuk memberikan suatu
             2      pengungkapan khusus yang diminta oleh suatu PSAK jika
             3      informasi tersebut tidak material.
             4
             5      Saling Hapus
             6
             7          30. Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas
             8      aset dan laibilitas atau pendapatan dan beban, kecuali
             9      disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK.
            10
            11          31. Entitas melaporkan secara terpisah untuk aset dan
            12      laibilitas serta pendapatan dan beban. Saling hapus dalam
            13      laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan
            14      atau dalam laporan laba rugi terpisah (jika disajikan) mengurangi
            15      kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk memahami
            16      transaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupun
            17      untuk menilai arus kas entitas di masa depan, kecuali jika saling
            18      hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa.
            19      Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan
            20      penilaian (misalnya, penyisihan keusangan atas persediaaan
            21      dan penyisihan piutang tak tertagih) tidak termasuk kategori
            22      saling hapus.
            23
            24          32. PSAK 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatan
            25      dan mensyaratkan entitas untuk mengukurnya berdasarkan nilai
            26      wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, dengan
            27      mempertimbangkan jumlah potongan dagang dan rabat volume
            28      yang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas juga
            29      melakukan transaksi lain yang bukan merupakan penghasil
            30      utama pendapatan dan bersifat insidentil. Entitas menyajikan
            31      hasil dari transaksi tersebut dengan mengurangkan setiap
            32      pendapatan dengan beban terkait yang timbul dari transaksi
            33      yang sama sepanjang penyajian tersebut mencerminkan
            34      substansi dari transaksi atau peristiwa lain. Misalnya:
            35      (a) entitas menyajikan keuntungan dan kerugian atas
            36          pelepasan aset tidak lancar, termasuk investasi dan aset
            37          operasional, dilaporkan dengan mengurangkan penerimaan
            38

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.13


PSAK 1 (2009).pmd                     13                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          dari pelepasan dengan nilai tercatat dan beban yang timbul
             2          dari pelepasan aset tersebut;
             3      (b) entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkait
             4          dengan ketentuan yang diakui sesuai dengan PSAK 57
             5          dan diganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihak
             6          ketiga (seperti perjanjian garansi dari pemasok) dengan
             7          penggantian yang diterima.
             8
             9          33. Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang
            10      timbul dari suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto,
            11      misalnya keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang
            12      asing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari instrumen
            13      keuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan. Namun,
            14      entitas menyajikan keuntungan dan kerugian tersebut secara
            15      terpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material.
            16
            17      Frekuensi Pelaporan
            18
            19          34. Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap
            20      (termasuk informasi komparatif) setidaknya secara
            21      tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan
            22      laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang
            23      lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun,
            24      sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan
            25      keuangan, maka entitas mengungkapkan:
            26      (a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih
            27           panjang atau lebih pendek; dan
            28      (b) fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan
            29           keuangan tidak dapat diperbandingkan secara
            30           keseluruhan.
            31
            32          35. Umumnya entitas secara konsisten menyiapkan laporan
            33      keuangan untuk periode satu tahun. Namun, untuk alasan
            34      praktis, beberapa entitas lebih memilih untuk melaporkan,
            35      sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak
            36      menghalangi praktik seperti ini.
            37
            38

         01.14                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     14                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Informasi Komparatif
             2
             3          36. Informasi kuantitatif diungkapkan secara
             4      komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh
             5      jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode
             6      berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi
             7      komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari
             8      laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan
             9      kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan
            10      periode berjalan.
            11
            12          37. Entitas yang mengungkapkan informasi komparatif
            13      menyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan
            14      untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan
            15      keuangan. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara
            16      retrospektif atau membuat penyajian kembali secara
            17      retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau
            18      mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas
            19      menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporan
            20      untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan
            21      keuangan. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan pada:
            22      (a) akhir periode berjalan,
            23      (b) akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode
            24           berjalan), dan
            25      (c) permulaan dari periode komparasi terawal.
            26
            27          38. Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan
            28      pada laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan
            29      untuk diungkapkan pada periode berjalan. Misalnya, rincian
            30      tentang sengketa hukum yang dihadapi dengan hasil akhirnya
            31      belum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya dan
            32      masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembali
            33      pada periode berjalan. Pengguna akan memperoleh manfaat
            34      dari informasi adanya ketidakpastian pada akhir periode
            35      pelaporan sebelumnya, dan langkah yang telah dilakukan selama
            36      periode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.15


PSAK 1 (2009).pmd                     15                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          39. Jika entitas mengubah penyajian atau
             2      pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka
             3      entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali
             4      reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika
             5      entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitas
             6      mengungkapkan:
             7      (a) sifat reklasifikasi;
             8      (b) jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa
             9           pos yang direklasifikasi; dan
            10      (c) alasan reklasifikasi.
            11
            12          40. Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis
            13      untuk dilakukan, maka entitas mengungkapkan:
            14      (a) alasan tidak mereklasifikasi jumlah tersebut, dan
            15      (b) sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlah
            16          tersebut direklasifikasi.
            17
            18          41. Peniingkatkan komparabilitas informasi antar periode
            19      membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi,
            20      khususnya memungkinkan penilaian atas tren informasi
            21      keuangan untuk tujuan prediksi. Dalam beberapa keadaan,
            22      reklasifikasi informasi komparatif tidak praktis untuk dilakukan
            23      terhadap periode sebelumnya untuk mencapai komparabilitas
            24      dengan periode berjalan. misalnya entitas mungkin belum
            25      mengumpulkan data dalam periode sebelumnya yang
            26      memungkinkan untuk melakukan reklasifikasi, dan mungkin
            27      tidak praktis untuk menyusun kembali informasi tersebut.
            28
            29          42. PSAK 25 mengatur penyesuaian terhadap informasi
            30      komparatif yang dipersyaratkan ketika entitas melakukan
            31      perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan
            32      mendasar.
            33
            34      Konsistensi Penyajian
            35
            36         43. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan
            37      keuangan antar periode harus konsisten kecuali:
            38

         01.16                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     16                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (a) setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap
             2           sifat operasi entitas atau review atas laporan
             3           keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau
             4           pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk
             5           digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk
             6           penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam
             7           PSAK 25; atau
             8      (b) perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK.
             9
            10          44. Misalnya, suatu akusisi atau pelepasan yang signifikan
            11      atau review atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan
            12      menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus
            13      disajikan secara berbeda. Namun demikian perubahan
            14      penyajian dapat dilaksanakan jika perubahan tersebut
            15      memberikan informasi yang andal dan lebih relevan bagi
            16      pengguna atau struktur yang baru mempunyai kecenderungan
            17      akan dipergunakan seterusnya. Jika dilakukan perubahan
            18      penyajian laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi
            19      informasi komparatif sesuai dengan paragraf 39 dan 40.
            20
            21      STRUKTUR DAN ISI
            22
            23      Pendahuluan
            24
            25          45. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan khusus
            26      dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi
            27      komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau
            28      laporan perubahan ekuitas dan mensyaratkan pengungkapan
            29      dari pos-pos lainnya pada laporan keuangan tersebut atau
            30      catatan atas laporan keuangan. PSAK 2: Laporan Arus Kas
            31      mengatur persyaratan untuk penyajian informasi arus kas.
            32
            33          46. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah
            34      “pengungkapan” dalam arti luas, meliputi pos-pos yang disajikan
            35      di dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga dipersyaratkan
            36      oleh SAK lain. Kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan ini
            37      atau SAK lainnya, pengungkapan tersebut dapat dilakukan
            38      dalam laporan keuangan.

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.17


PSAK 1 (2009).pmd                     17                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Identifikasi Laporan Keuangan
             2
             3          47. Entitas mengidentifikasikan laporan keuangan
             4      secara jelas dan membedakannya dari informasi lain
             5      dalam dokumen publikasi yang sama.
             6
             7          48. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidak
             8      untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan,
             9      dokumen yang disampaikan kepada regulator atau dokumen
            10      lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pengguna dapat
            11      membedakan laporan yang disusun sesuai SAK dengan
            12      informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan.
            13
            14           49. Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan
            15      keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Di samping
            16      itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas,
            17      dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapat
            18      dipahami:
            19      (a) nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas
            20           lain, dan setiap perubahan informasi dari akhir
            21           periode laporan sebelumnya;
            22      (b) apakah merupakan laporan keuangan satu entitas
            23           atau suatu kelompok entitas;
            24      (c) tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang
            25           dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas
            26           laporan keuangan;
            27      (d) mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan
            28           dalam PSAK 52; dan
            29      (e) pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah
            30           dalam laporan keuangan.
            31
            32           50. Entitas telah memenuhi persyaratan paragraf 49 dengan
            33      menyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan,
            34      catatan atas laporan keuangan, kolom dan sejenisnya.
            35      Pertimbangan diperlukan untuk menentukan cara terbaik dalam
            36      menyajikan informasi tersebut. Misalnya, ketika entitas
            37      menyajikan laporan keuangan secara elektronik, maka halaman-
            38      halaman terpisah tidak selalu digunakan; selanjutnya entitas

         01.18                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     18                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      menyajikan hal-hal di atas untuk memastikan bahwa informasi
             2      yang dicakup dalam laporan keuangan dapat dipahami.
             3
             4          51. Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umumnya
             5      menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata
             6      uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankan
             7      sepanjang entitas mengungkapkan tingkat pembulatan dan tidak
             8      menghilangkan informasi yang material.
             9
            10      Laporan Posisi Keuangan
            11
            12      Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
            13
            14          52. Laporan posisi keuangan minimal mencakup
            15      penyajian jumlah pos-pos berikut:
            16      (a) aset tetap;
            17      (b) properti investasi;
            18      (c) aset tidak berwujud;
            19      (d) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan
            20          pada (e), (h) dan (i));
            21      (e) investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
            22      (f) aset biolojik;
            23      (g) persediaan;
            24      (h) piutang dagang dan piutang lainnya;
            25      (i) kas dan setara kas;
            26      (j) total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang
            27          dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam
            28          kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang
            29          dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
            30      (k) utang dagang dan terutang lainnya;
            31      (l) kewajiban diestimasi;
            32      (m) laibilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang
            33          disajikan dalam (k) dan (l));
            34      (n) laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana
            35          didefinisikan dalam PSAK 46;
            36      (o) laibilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana
            37          didefinisikan dalam PSAK 46;
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.19


PSAK 1 (2009).pmd                     19                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (p) laibilitas yang termasuk dalam kelompok yang
             2          dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang
             3          dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
             4      (q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai
             5          bagian dari ekuitas; dan
             6      (r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan
             7          kepada pemilik entitas induk.
             8
             9          53. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan
            10      subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian
            11      tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan
            12      entitas.
            13
            14          54. Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak
            15      lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang
            16      sebagai klasfikasi yang terpisah dalam laporan posisi
            17      keuangan, maka aset (laibilitas) pajak tangguhan tidak
            18      boleh diklasifikasikan sebagai aset lancar (laibilitas
            19      jangka pendek).
            20
            21          55. Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau format
            22      penyajian pos-pos. Paragraf 52 menjelaskan daftar pos-pos
            23      yang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untuk menjamin
            24      penyajian terpisah di dalam laporan posisi keuangan. Sebagai
            25      tambahan:
            26      (a) suatu pos disajikan terpisah jika ukuran, sifat atau fungsi
            27          dari pos tersebut atau agregasi pos-pos yang sama
            28          menyebabkan penyajian terpisah menjadi relevan untuk
            29          memahami laporan posisi keuangan entitas;
            30      (b) penjelasan yang digunakan dan urutan dari pos-pos atau
            31          agregasi pos-pos yang sama dapat diubah sesuai dengan
            32          sifat entitas dan transaksinya, untuk memberikan informasi
            33          yang relevan dalam memahami posisi keuangan entitas.
            34          Misalnya, institusi keuangan mungkin mengubah penjelasan
            35          di atas dalam rangka memberikan informasi yang relevan
            36          mengenai operasi institusi keuangan.
            37
            38

         01.20                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     20                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          56. Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan
             2      disajikan secara terpisah didasarkan atas penilaian dari:
             3      (a) sifat dan likuiditas aset;
             4      (b) fungsi aset tersebut dalam entitas;
             5      (c) jumlah, sifat dan jangka waktu laibilitas.
             6
             7          57. Penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untuk
             8      kelompok aset yang berbeda menunjukkan bahwa sifat dan
             9      fungsi aset tersebut berbeda dan, oleh karena itu, entitas
            10      menyajikan kelompok aset yang berbeda secara terpisah.
            11      Misalnya, kelompok aset tetap yang berbeda dapat dicatat
            12      berdasarkan biaya perolehan atau jumlah yang direvaluasi
            13      sesuai dengan PSAK 16.
            14
            15      Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan Laibilitas
            16      Jangka Pendek dan Jangka Panjang
            17
            18          58. Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar
            19      dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai
            20      klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan
            21      sesuai dengan paragraf 64-74, kecuali penyajian
            22      berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih
            23      relevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebut
            24      diterapkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan
            25      laibilitas berdasarkan urutan likuiditas.
            26
            27          59. Apapun metode penyajian yang digunakan, entitas
            28      mengungkapkan jumlah yang diharapkan dapat
            29      dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas
            30      bulan untuk setiap pos aset dan laibilitas yang
            31      menggabungkan jumlah yang diharapkan akan
            32      dipulihkan atau diselesaikan:
            33      (a) tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode
            34          pelaporan; dan
            35      (b) lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan
            36
            37           60. Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalam
            38      siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas, maka

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.21


PSAK 1 (2009).pmd                     21                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta laibilitas jangka
             2      pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan
             3      memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan
             4      aset neto yang digunakan secara terus menerus sebagai modal
             5      kerja dari aset neto yang digunakan dalam operasi entitas jangka
             6      panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukkan aset
             7      yang diharapkan akan direalisasi dalam siklus operasi berjalan
             8      dan laibilitas yang akan jatuh tempo pada periode yang sama.
             9
            10           61. Untuk beberapa entitas, seperti institusi keuangan,
            11      penyajian aset dan laibilitas berdasarkan urutan likuiditas
            12      memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan
            13      dibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancar
            14      atau jangka pendek dan jangka panjang karena entitas pada
            15      industri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa selama
            16      siklus operasi entitas yang dapat diidentifikasi secara jelas.
            17      .
            18           62. Dalam menerapkan paragraf 58, entitas diperkenankan
            19      untuk menyajikan beberapa aset menggunakan klasifikasi
            20      lancar dan tidak lancar, dan laibilitas menggunakan jangka
            21      pendek dan jangka panjang dan lainnya berdasarkan likuiditas
            22      jika hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dan
            23      dapat diandalkan. Kebutuhan untuk mengkombinasikan basis
            24      penyajian dimungkinkan jika entitas memiliki operasi yang
            25      beragam.
            26
            27          63. Informasi mengenai tanggal perkiraan realisasi aset
            28      dan laibilitas berguna dalam penilaian likuiditas dan solvabilitas
            29      entitas. PSAK 31 mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuh
            30      tempo aset keuangan dan laibilitas keuangan. Aset keuangan
            31      termasuk piutang usaha dan piutang lainnya, dan laibilitas
            32      keuangan termasuk utang usaha dan terutang lainnya. Informasi
            33      tentang tanggal perkiraan pemulihan aset nonmoneter, seperti
            34      persediaan, dan tanggal perkiraan dari penyelesaian laibilitas
            35      seperti kewajiban diestimasi juga bermanfaat, terlepas dari
            36      apakah aset diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancar
            37      dan laibilitas sebagai jangka panjang dan jangka pendek.
            38      Misalnya, entitas mengungkapkan jumlah persediaan yang

         01.22                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     22                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      diharapkan dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelah
             2      periode pelaporan.
             3
             4      Aset Lancar
             5
             6          64. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset
             7      lancar, jika:
             8      (a) entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau
             9          bermaksud untuk menjual atau menggunakannya,
            10          dalam siklus operasi normal;
            11      (b) entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
            12      (c) entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam
            13          jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan;
            14          atau
            15      (d) kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam
            16          PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut
            17          dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk
            18          menyelesaikan laibilitas sekurang-kurangnya 12
            19          bulan setelah periode pelaporan.
            20      Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk
            21      kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.
            22
            23          65. Pernyataan ini menggunakan istilah "tidak lancar" untuk
            24      mencakup aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset keuangan
            25      yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarang
            26      penggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas.
            27
            28           66. Siklus operasi entitas merupakan jangka waktu antara
            29      perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk
            30      kas atau setara kas. Ketika siklus operasi normal entitas tidak
            31      dapat diidentifikasikan secara jelas, maka diasumsikan selama
            32      12 bulan. Aset lancar mencakup aset (seperti persediaan dan
            33      piutang dagang) yang dijual, dikonsumsi atau direalisasikan
            34      sebagai bagian siklus operasi normal meskipun aset tersebut
            35      tidak diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12
            36      bulan setelah periode pelaporan. Aset lancar juga mencakup
            37      aset yang dimiliki untuk diperdagangkan (aset keuangan dalam
            38      kategori ini diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.23


PSAK 1 (2009).pmd                     23                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55) dan bagian lancar
             2      dari aset keuangan tidak lancar.
             3
             4      Laibilitas Jangka Pendek
             5
             6          67. Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas
             7      jangka pendek jika:
             8      (a) entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas
             9           tersebut dalam siklus operasi normalnya;
            10      (b) entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan
            11           diperdagangkan;
            12      (c) laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan
            13           dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode
            14           pelaporan; atau
            15      (d) entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
            16           menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang-
            17           kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
            18      Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori
            19      tersebut sebagai laibilitas jangka panjang.
            20
            21           68. Beberapa laibilitas jangka pendek, seperti utang dagang,
            22      beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasi
            23      lainnya, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam
            24      siklus operasi normal. Entitas mengklasifikasikan laibilitas-
            25      laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangka pendek meskipun
            26      laibilitas-laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebih
            27      dari 12 bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normal
            28      yang sama diterapkan pada aset dan laibilitas entitas. Jika tidak
            29      dapat diidentifikasi secara jelas, maka siklus operasi normal
            30      entitas diasumsikan 12 bulan.
            31
            32          69. Laibilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam
            33      siklus operasi normal, tetapi jatuh tempo untuk diselesaikan
            34      dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau
            35      dimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Misalnya, laibilitas
            36      keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
            37      diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55, cerukan bank, dan
            38      bagian jangka pendek dari laibilitas keuangan jangka panjang,

         01.24                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     24                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      dividen terutang, pajak penghasilan terutang, dan terutang
             2      nonusaha lainnya. Laibilitas keuangan yang merupakan
             3      pembiayaan jangka panjang (bukan bagian dari modal kerja
             4      yang digunakan dalam siklus operasi normal) dan tidak jatuh
             5      tempo dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
             6      merupakan laibilitas jangka panjang, sebagaimana diatur dalam
             7      paragraf 72 dan 73.
             8
             9           70. Entitas mengklasifikasikan laibilitas keuangan sebagai
            10      laibilitas jangka pendek jika laibilitas tersebut akan jatuh tempo
            11      dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan,
            12      meskipun:
            13      (a) kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu
            14           lebih dari dua belas bulan; dan
            15      (b) perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan
            16           kembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telah
            17           diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum tanggal
            18           penyelesaian laporan keuangan.
            19
            20          71. Jika entitas mengharapkan (dan memiliki hak) untuk
            21      melakukan pembiayaan kembali atau perpanjangan laibilitas
            22      selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan
            23      dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang ada, maka entitas
            24      mengklasifikasikan laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangka
            25      panjang, meskipun laibilitas tersebut akan jatuh tempo dalam
            26      periode yang lebih pendek dari 12 bulan. Namun, jika
            27      pembiayaan kembali atau perpanjangan kembali bukan
            28      merupakan diskresi entitas (misalnya, tidak terdapat perjanjian
            29      untuk pembiayaan kembali), maka entitas tidak
            30      mempertimbangkan kemungkinan pembiayaan kembali laibilitas
            31      dan mengklasifikasikannya sebagai laibilitas jangka pendek.
            32
            33          72. Ketika entitas melanggar ketentuan perjanjian pinjaman
            34      jangka panjang pada saat atau sebelum akhir periode pelaporan
            35      yang menyebabkan laibilitas tersebut harus segera dibayar
            36      sesuai permintaan, maka entitas mengklasifikasikan laibilitas
            37      tersebut sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun pemberi
            38      pinjaman menyetujui (setelah periode pelaporan dan sebelum

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.25


PSAK 1 (2009).pmd                     25                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      tanggal penyelesaian laporan keuangan) untuk tidak
             2      mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas
             3      pelanggaran tersebut. Entitas mengklasifikasikan laibilitas
             4      tersebut sebagai laibilitas jangka pendek karena (pada akhir
             5      periode pelaporan) entitas tidak memiliki hak untuk menunda
             6      penyelesaian laibilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang-
             7      kurangnya dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
             8
             9           73. Namun, entitas mengklasifikasikan laibilitas sebagai
            10      laibilitas jangka panjang bila pemberi pinjaman menyetujui pada
            11      akhir periode pelaporan untuk memberikan tenggang waktu
            12      pembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan
            13      setelah periode pelaporan, selama periode dimana entitas dapat
            14      memperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian dan
            15      pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran
            16      segera.
            17
            18           74. Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikan
            19      sebagai laibilitas jangka pendek, jika peristiwa-peristiwa berikut
            20      ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal
            21      penyelesaian laporan keuangan, maka peristiwa-peristiwa
            22      tersebut harus diungkapkan sebagai peristiwa yang tidak
            23      memerlukan penyesuaian (non-adjusting events) sesuai
            24      dengan PSAK 8:
            25      (a) pembiayaan kembali berbasis jangka panjang;
            26      (b) perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang;
            27           dan
            28      (c) pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi
            29           pinjaman untuk memperbaiki pelanggaran perjanjian
            30           pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang-
            31           kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
            32
            33      Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
            34      atau Catatan atas Laporan Keuangan
            35
            36         75. Entitas mengungkapkan di laporan posisi
            37      keuangan atau di catatan atas laporan keuangan, sub-
            38

         01.26                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     26                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      klasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan
             2      dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.
             3
             4          76. Rincian yang tercakup dalam sub-klasifikasi, tergantung
             5      pada persyaratan SAK serta ukuran, sifat, dan fungsi dari jumlah
             6      dari masing-masing pos yang bersangkutan. Entitas juga
             7      menggunakan faktor-faktor yang diuraikan pada paragraf 56 untuk
             8      menentukan dasar bagi subklasifikasi. Pengungkapan dapat
             9      berbeda untuk setiap pos, misalnya:
            10      (a) pos-pos aset tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16;
            11      (b) piutang dipisahkan ke dalam jumlah piutang dagang,
            12          piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan
            13          istimewa, pembayaran di muka dan jumlah lainnya;
            14      (c) persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14:
            15          Persediaan, ke dalam kelompok barang dagangan, barang
            16          produksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barang
            17          jadi;
            18      (d) laibilitas diestimasi dipisahkan menjadi laibilitas diestimasi
            19          untuk imbalan kerja dan laibilitas diestimasi lainnya; dan
            20      (e) ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai
            21          kelompok seperti modal disetor, tambahan modal disetor
            22          dan cadangan.
            23
            24          77. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam
            25      laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas,
            26      atau catatan atas laporan keuangan:
            27      (a) untuk setiap jenis saham:
            28          (i) jumlah saham modal dasar;
            29          (ii) jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh,
            30                dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh;
            31          (iii) nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang
            32                tidak memiliki nilai nominal;
            33          (iv) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan
            34                akhir periode;
            35          (v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat
            36                pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan
            37                atas dividen dan pembayaran kembali atas
            38                modal;

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.27


PSAK 1 (2009).pmd                     27                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          (vi) saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu
             2               sendiri atau oleh entitas anak atau entitas
             3               asosiasi; dan
             4          (vii)saham yang dicadangkan untuk penerbitan
             5               dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham,
             6               termasuk jumlah dan persyaratan;
             7      (b) penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos
             8          cadangan dalam ekuitas.
             9
            10          78. Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham,
            11      seperti persekutuan atau trust, mengungkapkan informasi
            12      yang setara sesuai dengan paragraf 77 (a), yang
            13      memperlihatkan perubahan selama suatu periode dari
            14      setiap jenis penyertaan, hak, keistimewaan dan
            15      pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.
            16
            17          78A. Jika suatu entitas telah mengklasifikasikan:
            18      (a) Suatu instrument keuangan yang dapat ditanam yang
            19          diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas, atau
            20      (b) Suatu instrument yang membebankan entitas suatu
            21          kewajiban untuk menyerahkan kepada pihak lain suatu
            22          bagian pro rata atas asset neto entitas hanya pada likuidasi
            23          dan diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas
            24      antara laibilitas keuangan dan ekuitas, maka harus
            25      mengungkapkan jumlah yang direklasifikasikan ke dalam dan
            26      keluar dari setiap kategori (laibilitas keuangan atau ekuitas)
            27      dan waktu serta alasan klasifikasi tersebut
            28
            29      Laporan Laba Rugi Komprehensif
            30
            31          79. Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan
            32      beban yang diakui dalam satu periode:
            33      (a) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif,
            34          atau
            35      (b) dalam bentuk dua laporan:
            36          (i) laporan yang menunjukkan komponen laba rugi
            37               (laporan laba rugi terpisah); dan
            38          (ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan

         01.28                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     28                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1              menunjukkan             komponen     pendapatan
             2              komprehensif           lain (laporan pendapatan
             3              komprehensif).
             4
             5      Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi
             6      Komprehensif
             7
             8          80. Laporan laba rugi komprehensif, sekurang-
             9      kurangnya mencakup penyajian jumlah pos-posberikut
            10      selama suatu periode:
            11      (a) pendapatan;
            12      (b) biaya keuangan;
            13      (c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ven-
            14          tures yang dicatat dengan menggunakan metode
            15          ekuitas;
            16      (d) beban pajak;
            17      (e) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:
            18          (i) laba rugi setelah pajak dari operasi yang
            19               dihentikan; dan
            20          (ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang
            21               diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi
            22               biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau
            23               kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi
            24               yang dihentikan;
            25      (f) laba rugi;
            26      (g) setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain
            27          yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain
            28          jumlah dalam huruf (h));
            29      (h) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas
            30          asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan
            31          menggunakan metode ekuitas; dan
            32      (i) total laba rugi komprehensif.
            33
            34          81 Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini
            35      dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba
            36      rugi untuk periode:
            37      (a) laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan
            38          kepada:

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.29


PSAK 1 (2009).pmd                     29                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          (i) kepentingan non-pengendali; dan
             2          (ii) pemilik entitas induk
             3      (b) total laba rugi komprehensif periode berjalan yang
             4          dapat diatribusikan kepada:
             5          (i) kepentingan non-pengendali; dan
             6          (ii) pemilik entitas induk
             7
             8          82. Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana
             9      dimaksud paragraf 80(a)-(f) dan pengungkapan
            10      sebagaimana dimaksud paragraf 81(a) dalam laporan
            11      laba rugi terpisah (lihat paragraf 79).
            12
            13         83. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan
            14      sub jumlah lain dalam laporan laba rugi komprehensif
            15      dan laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), jika
            16      penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja
            17      keuangan entitas.
            18
            19           84. Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, dan
            20      peristiwa lain entitas berbeda dalam frekuensi, potensi
            21      keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat diprediksi,
            22      maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan membantu
            23      pengguna laporan keuangan dalam memahami kinerja keuangan
            24      yang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan
            25      masa depan. Entitas memasukkan pos-pos tambahan dalam
            26      laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah
            27      (jika disajikan), perubahan istilah yang dipakai dan perubahan
            28      urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk menjelaskan
            29      elemen kinerja keuangan. Entitas mempertimbangkan faktor-
            30      faktor termasuk materialitas, sifat dan fungsi dari berbagai
            31      komponen pendapatan dan beban. Misalnya, suatu institusi
            32      keuangan dapat mengubah istilah untuk memberikan informasi
            33      yang relevan dengan operasinya. Entitas tidak diperkenankan
            34      melakukan saling hapus pendapatan dan beban kecuali memenuhi
            35      kriteria paragraf 30.
            36
            37         85. Entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos
            38      pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa dalam

         01.30                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     30                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi
             2      terpisah (jika disajikan), atau dalam catatan atas laporan
             3      keuangan.
             4
             5      Laba Rugi Selama Periode
             6
             7         86. Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan
             8      beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu
             9      PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain.
            10
            11           87. Beberapa SAK menentukan kondisi-kondisi kapan
            12      entitas mengakui pos-pos tertentu di luar laba rugi dalam periode
            13      berjalan. PSAK 25 menentukan dua kondisi tersebut: koreksi
            14      kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi. SAK
            15      lainnya mensyaratkan atau memperkenankan suatu komponen
            16      pendapatan komprehensif lain yang memenuhi definisi
            17      pendapatan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan
            18      dan Penyajian Laporan Keuangan dikeluarkan dari laba rugi
            19      (lihat paragraf 5).
            20
            21      Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode
            22
            23          88. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan
            24      terkait dengan setiap komponen dari pendapatan
            25      komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi,
            26      baik dalam laporan pendapatan komprehensif atau
            27      catatan atas laporan keuangan.
            28
            29          89. Entitas dapat menyajikan komponen pendapatan
            30      komprehensif lain:
            31      (a) jumlah neto dari dampak pajak terkait, atau
            32      (b) jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan to-
            33          tal pajak penghasilan yang terkait dengan komponen
            34          tersebut.
            35
            36          90. Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi
            37      yang terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain.
            38

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.31


PSAK 1 (2009).pmd                     31                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1           91. SAK lainnya menjelaskan bagaimana dan kapan jumlah
             2      yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain
             3      direklasifikasi ke laba rugi. Reklasifikasi yang dimaksud pada
             4      Pernyataan ini adalah penyesuaian reklasifikasi. Penyesuaian
             5      reklasifikasi dimasukkan dengan komponen pendapatan
             6      komprehensif lain yang terkait pada periode dimana
             7      penyesuaian direklasifikasi ke laba rugi. Misalnya, keuntungan
             8      yang direalisasi dari pelepasan aset keuangan yang
             9      dikategorikan sebagai "tersedia untuk dijual" dimasukkan dalam
            10      laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui
            11      dalam pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yang
            12      belum direalisasi pada periode berjalan atau periode
            13      sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut
            14      dikurangkan dari pendapatan komprehensif lain pada periode
            15      ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke laba
            16      rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum
            17      direalisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi komprehensif.
            18
            19           92. Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi di
            20      dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas
            21      laporan keuangan. Entitas yang menyajikan penyesuaian
            22      reklasifikasi pada catatan atas laporan keuangan menyajikan
            23      komponen pendapatan komprehensif lain setelah penyesuaian
            24      reklasifikasi terkait.
            25
            26           93. Penyesuaian reklasifikasi terjadi, misalnya, dari
            27      pelepasan kegiatan usaha luar negeri (lihat PSAK 11),
            28      penghentian pengakuan aset keuangan "tersedia untuk dijual"
            29      (lihat PSAK 55) dan ketika suatu lindung nilai atas prakiraan
            30      transaksi menimbulkan laba atau rugi (lihat paragraf 103 PSAK
            31      55 yang berhubungan dengan lindung nilai atas arus kas).
            32
            33          94. Penyesuaian reklasifikasi tidak dilakukan pada
            34      perubahan surplus revaluasi yang diakui berdasarkan PSAK
            35      16 (revisi 2007) atau PSAK 19 atau pada keuntungan dan
            36      kerugian aktuarial yang diakui dalam program dana pensiun
            37      manfaat pasti yang diakui berdasarkan paragraf 93A dari PSAK
            38      24. Komponen tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif

         01.32                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     32                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
             2      Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada
             3      periode berikutnya ketika aset tersebut digunakan atau
             4      dihentikan pengakuannya (lihat PSAK 16 dan PSAK 19).
             5      Keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo laba
             6      pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarial
             7      tersebut sebagai pendapatan komprehensif lain (lihat PSAK
             8      24)
             9
            10      Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi
            11      Komprehensif atau Catatan atas Laporan Keuangan
            12
            13            95. Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai mate-
            14      rial, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara
            15      terpisah.
            16
            17           96. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara
            18      terpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagai
            19      berikut:
            20      (a) penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau
            21           penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapat
            22           dipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunan
            23           tersebut;
            24      (b) restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan
            25           untuk setiap laibilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi;
            26      (c) pelepasan aset tetap;
            27      (d) pelepasan investasi;
            28      (e) operasi yang dihentikan;
            29      (f) penyelesaian litigasi; dan
            30      (g) pembalikan laibilitas diestimasi lain.
            31
            32          97. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui
            33      dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi
            34      berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana
            35      yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih
            36      relevan.
            37
            38

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.33


PSAK 1 (2009).pmd                     33                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          98. Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis pada
             2      paragraf 97 pada laporan laba rugi komprehensif atau pada
             3      laporan laba rugi terpisah (jika disajikan).
             4
             5           99. Beban disubklasifikasikan menjadi komponen utama
             6      dari kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi,
             7      potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat
             8      memprediksi. Analisis ini diberikan dalam satu dari dua bentuk.
             9
            10           100. Bentuk pertama analisis ini adalah metode "sifat
            11      beban". Entitas mengabungkan beban dalam laba rugi
            12      berdasarkan sifatnya (misalnya, penyusutan, pembelian bahan
            13      baku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan), dan
            14      tidak merealokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas.
            15      Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya
            16      alokasi beban menurut klasifikasi fungsional. Contoh dari
            17      klasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalah
            18      sebagai berikut:
            19
            20      Pendapatan                                               XXX
            21      Pendapatan lainnya                                       XXX
            22      Perubahan atas persediaan
            23       barang jadi dan barang dalam proses         XXX
            24      Bahan baku yang digunakan                    XXX
            25      Beban imbalan kerja                          XXX
            26      Beban penyusutan dan amortisasi              XXX
            27      Beban lainnya                                XXX
            28      Total beban                                              (XXX)
            29      Laba sebelum pajak                                        XXX
            30
            31           101. Bentuk kedua analisis ini adalah metode "fungsi
            32      beban" atau "biaya penjualan" dan mengklasifikasikan beban
            33      berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau,
            34      misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif. Sekurang-
            35      kurangnya entitas mengungkapkan biaya penjualan
            36      berdasarkan metode ini secara terpisah dari beban-beban
            37      lainnya. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih
            38      relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan

         01.34                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     34                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun
             2      pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan
             3      pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang.
             4      Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalah
             5      sebagai berikut:
             6
             7      Pendapatan                                               XXX
             8      Beban penjualan                                         (XXX)
             9      Laba bruto                                               XXX
            10      Pendapatan lainnya                                       XXX
            11      Beban distribusi                                        (XXX)
            12      Beban administratif                                     (XXX)
            13      Beban lainnya                                           (XXX)
            14      Laba sebelum pajak                                       XXX
            15
            16          102. Entitas yang mengklasifikasikan beban
            17      berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan
            18      tentang sifat beban, termasuk beban penyusutan dan
            19      amortisasi, dan beban imbalan kerja.
            20
            21           103. Pemilihan antara metode fungsi beban dan sifat beban
            22      tergantung pada faktor historis dan industri serta sifat entitas.
            23      Kedua metode tersebut memberikan indikasi tentang biaya-
            24      biaya tersebut yang mungkin berbeda, baik langsung maupun
            25      tidak langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi entitas.
            26      Karena tiap metode penyajian memiliki manfaat untuk jenis
            27      entitas yang berbeda, Pernyataan ini mensyaratkan manajemen
            28      untuk memilih penyajian yang andal dan lebih relevan. Namun
            29      demikian, karena informasi atas sifat beban bermanfaat dalam
            30      memprediksi arus kas masa depan, maka pengungkapan
            31      tambahan diperlukan ketika metode fungsi beban digunakan.
            32      Dalam paragraf 102, "imbalan kerja" memiliki pengertian yang
            33      sama seperti di PSAK 24.
            34
            35      Laporan Perubahan Ekuitas
            36
            37          104. Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas
            38      yang menunjukkan:

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.35


PSAK 1 (2009).pmd                     35                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (a) total laba rugi komprehensif selama suatu periode,
             2          yang menunjukkan secara terpisah total jumlah yang
             3          dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
             4          kepada kepentingan non-pengendali;
             5      (b) untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan
             6          retrospektif atau penyajian kembali secara
             7          retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK 25;
             8      (c) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara
             9          jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara
            10          terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan
            11          yang timbul dari:
            12          (i) laba rugi;
            13          (ii) masing-masing pos pendapatan komprehensif
            14                lain; dan
            15          (iii) transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
            16                sebagai pemilik, yang menunjukkan secara
            17                terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi
            18                kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan
            19                pada entitas anak yang tidak menyebabkan
            20                hilang pengendalian.
            21
            22          105. Entitas menyajikan, baik dalam laporan
            23      perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan
            24      keuangan, jumlah dividen yang diakui sebagai distribusi
            25      kepada pemilik selama periode, dan nilai dividen per
            26      saham.
            27
            28          106. Pada paragraf 104, komponen ekuitas termasuk,
            29      misalnya, masing-masing jenis modal disetor, saldo akumulasi dari
            30      masing-masing jenis pendapatan komprehensif lain dan saldo laba.
            31
            32           107. Perubahan ekuitas entitas di antara awal dan akhir
            33      periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset neto
            34      entitas selama periode. Kecuali untuk perubahan yang timbul
            35      dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
            36      pemilik (seperti kontribusi modal, akuisisi kembali instrumen
            37      ekuitas entitas dan dividen) dan biaya transaksi yang secara
            38      langsung berkaitan dengan tranksaksi tersebut, perubahan

         01.36                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     36                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      keseluruhan atas ekuitas selama periode yang menggambarkan
             2      jumlah total pendapatan dan beban (termasuk keuntungan dan
             3      kerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas entitas selama periode
             4      tersebut.
             5
             6           108. PSAK 25 mensyaratkan penyesuaian retrospektif
             7      atas pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, sepanjang praktis,
             8      kecuali jika ketentuan transisi pada PSAK lainnya
             9      mensyaratkan lain. PSAK 25 juga mensyaratkan penyajian
            10      kembali untuk mengoreksi kesalahan secara retrospektif,
            11      sepanjang praktis. Penyesuaian retrospektif dan penyajian
            12      kembali secara retrospektif bukan merupakan perubahan dalam
            13      ekuitas tetapi merupakan penyesuaian atas saldo awal saldo
            14      laba, kecuali jika suatu PSAK mensyaratkan penyesuaian
            15      retrospektif atas komponen ekuitas lainnya. Paragraf 104 (b)
            16      mensyaratkan pengungkapan pada laporan perubahan ekuitas,
            17      total penyesuaian atas masing-masing komponen ekuitas yang
            18      diakibatkan oleh perubahan kebijakan akuntasi dan, secara
            19      terpisah, koreksi atas kesalahan. Penyesuaian ini diungkapkan
            20      untuk masing-masing periode sebelumnya dan pada awal
            21      periode.
            22
            23      Laporan Arus Kas
            24
            25          109. Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna
            26      laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam
            27      menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam
            28      menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2 mengatur
            29      persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.
            30
            31      Catatan atas Laporan Keuangan
            32
            33      Struktur
            34
            35           110. Catatan atas laporan keuangan:
            36      (a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan
            37          laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu
            38          yang digunakan sesuai dengan paragraf 115 – 122;

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.37


PSAK 1 (2009).pmd                     37                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK
             2          yang tidak disajikan di bagian manapun dalam
             3          laporan keuangan; dan
             4      (c) memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian
             5          manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi
             6          tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
             7
             8          111. Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan
             9      atas laporan keuangan secara sistematis. Entitas membuat
            10      referensi silang atas masing-masing pos dalam laporan
            11      posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif,
            12      laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan
            13      perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk informasi
            14      yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.
            15
            16          112. Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan
            17      keuangan dengan urutan sebagai berikut, untuk membantu
            18      pengguna memahami dan membandingkan dengan laporan
            19      keuangan entitas lainnya:
            20      (a) pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK (lihat par 14);
            21      (b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
            22          (lihat par 115);
            23      (c) informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam
            24          laporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi
            25          komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan),
            26          laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai
            27          dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-
            28          masing pos; dan
            29      (d) pengungkapan lainnya, termasuk:
            30          (i) laibilitas kontijensi (lihat PSAK 57) dan komitmen
            31               kontraktual yang belum diakui; dan
            32          (ii) pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuan
            33               manajemen risiko keuangan dan kebijakan entitas.
            34               (lihat PSAK 31).
            35
            36          113. Dalam beberapa keadaaan, mungkin dibutuhkan atau
            37      dikehendaki untuk membedakan urutan pos-pos tertentu dalam
            38      catatan atas laporan keuangan. Misalnya, entitas dapat

         01.38                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     38                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      menggabungkan informasi perubahan nilai wajar yang diakui
             2      dalam laba rugi dengan informasi tentang jatuh tempo instrumen
             3      keuangan, meskipun pengungkapan pertama berhubungan
             4      dengan laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi
             5      terpisah (jika disajikan) dan yang kedua berhubungan dengan
             6      laporan posisi keuangan. Namun demikian, entitas tetap
             7      menjaga struktur yang sistematis untuk catatan atas laporan
             8      keuangan sepanjang dapat diterapkan.
             9
            10          114. Entitas dapat menyajikan catatan atas laporan
            11      keuangan yang memberikan informasi tentang dasar
            12      penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu
            13      sebagai bagian yang terpisah dalam laporan keuangan.
            14
            15      Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
            16
            17          115. Entitas mengungkapkan dalam ringkasan
            18      kebijakan akuntansi signifikan:
            19      (a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun
            20          laporan keuangan;
            21      (b) kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang
            22          relevan untuk memahami laporan keuangan.
            23
            24           116. Hal yang penting bagi entitas untuk menginformasikan
            25      kepada pengguna mengenai dasar pengukuran yang digunakan
            26      dalam laporan keuangan (misalnya, biaya historis, biaya
            27      perolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah yang
            28      dapat dipulihkan kembali) karena dasar pengukuran yang
            29      digunakan dalam penyusunan laporan keuangan memengaruhi
            30      analisis pengguna secara signifikan Ketika entitas
            31      menggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporan
            32      keuangan, misalnya ketika suatu kelompok aset direvaluasi,
            33      maka hal tersebut adalah memadai dengan memberikan suatu
            34      indikasi unrtuk setiap kelompok aset dan laibilitas yang mana
            35      setiap dasar pengukuran diterapkan.
            36
            37           117. Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi
            38      tertentu diungkapkan, manajemen mempertimbangkan apakah

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.39


PSAK 1 (2009).pmd                     39                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      pengungkapan tersebut akan membantu pengguna untuk
             2      memahami bagaimana transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
             3      tercermin laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yang
             4      dilaporkan. Pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu
             5      bermanfaat bagi pengguna terutama ketika kebijakan akuntansi
             6      tersebut dipilih dari beberapa alternatif yang diperkenankan
             7      dalam SAK. Misalnya pengungkapan apakah venturer
             8      mengakui bagian partisipasinya dalam entitas yang dikendalikan
             9      secara bersama dengan menggunakan konsolidasi proporsional
            10      atau metode ekuitas (lihat PSAK 12). Beberapa SAK secara
            11      khusus mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansi
            12      tertentu, termasuk pilihan yang dibuat oleh manajemen di antara
            13      kebijakan akuntansi berbeda yang diperkenankan. Misalnya,
            14      PSAK 16 (Revisi 2007) mensyaratkan pengungkapan dasar
            15      pengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan aset tetap.
            16
            17            118. Setiap entitas mempertimbangkan sifat kegiatan
            18      operasi dan kebijakan yang diharapkan pengguna laporan
            19      keuangan untuk diungkapkan oleh entitas yang berjenis seperti
            20      itu. Sebagai contoh, pengguna akan mengharapkan suatu entitas
            21      yang menjadi objek pajak penghasilan untuk mengungkapkan
            22      kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan, termasuk
            23      kebijakan yang diterapkan atas aset dan laibilitas pajak
            24      tangguhan. Ketika entitas memiliki kegiatan usaha luar negeri
            25      atau transaksi dalam mata uang asing yang signifikan, maka
            26      pengguna akan mengharapkan pengungkapan kebijakan
            27      akuntansi untuk pengakuan keuntungan dan kerugian mata uang
            28      asing.
            29
            30           119. Suatu kebijakan akuntansi mungkin menjadi signifikan
            31      karena sifat kegiatan operasi entitas meskipun jumlah pada
            32      periode berjalan dan periode sebelumnya tidak material. Entitas
            33      juga dapat mengungkapkan setiap kebijakan akuntansi yang
            34      tidak secara khusus disyaratkan oleh SAK tetapi entitas memilih
            35      dan menerapkannya sesuai dengan PSAK 25.
            36
            37          120. Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan
            38      kebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas laporan

         01.40                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     40                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      keuangan lainnya, pertimbangan (selain yang telah
             2      tercakup dalam estimasi (lihat paragraf 123)) yang telah
             3      dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan
             4      akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan
             5      terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
             6
             7          121. Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi,
             8      manajemen membuat berbagai pertimbangan (selain yang telah
             9      tercakup dalam estimasi) yang secara signifikan dapat
            10      memengaruhi jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
            11      Misalnya, manajemen membuat pertimbangan dalam
            12      menentukan :
            13      (a) apakah aset keuangan merupakan investasi yang
            14          dikategorikan sebagai "dimiliki hingga jatuh tempo";
            15      (b) kapan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
            16          signifikan dari kepemilikan aset keuangan dan aset sewa
            17          akan dialihkan kepada entitas lain;
            18      (c) apakah secara substansi penjualan produk tertentu
            19          merupakan perjanjian pembiayaan dan dengan demikan
            20          tidak meningkatkan pendapatan; dan
            21      (d) apakah substansi hubungan antara entitas dan entitas
            22          bertujuan khusus menunjukkan bahwa entitas tersebut
            23          mengendalikan entitas bertujuan khusus.
            24
            25           122. Beberapa pengungkapan yang dibuat sesuai dengan
            26      paragraf 120 disyaratkan oleh SAK lain. Misalnya, PSAK 4:
            27      Laporan Keuangan Konsolidasi mensyaratkan entitas untuk
            28      mengungkapkan alasan mengapa hak kepemilikan entitas tidak
            29      menimbulkan pengendalian, dalam hal investee bukan
            30      merupakan suatu entitas anak meskipun lebih dari setengah
            31      hak suara atau hak suara potensial dimiliki secara langsung
            32      atau tidak langsung melalui entitas anak lain. PSAK 13 (Revisi
            33      2007): Properti Investasi mensyaratkan pengungkapan kriteria
            34      yang dikembangkan oleh entitas untuk membedakan properti
            35      investasi dari properti yang digunakan sendiri dan properti yang
            36      dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, jika
            37      pengklasifikasian properti sulit dilakukan.
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.41


PSAK 1 (2009).pmd                     41                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Sumber Estimasi Ketidakpastian
             2
             3           123. Entitas mengungkapkan informasi tentang
             4      asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber
             5      utama dari estimasi ketidakpastian lainnya pada akhir
             6      periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang
             7      mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
             8      tercatat aset dan laibilitas dalam periode pelaporan
             9      berikutnya. Berkaitan dengan aset dan laibilitas tersebut,
            10      catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas:
            11      (a) sifat; dan
            12      (b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.
            13
            14           124. Penetapan jumlah tercatat dari beberapa aset dan
            15      laibilitas mensyaratkan estimasi pengaruh ketidakpastian atas
            16      peristiwa masa depan terhadap aset dan laibilitas tersebut pada
            17      akhir periode pelaporan. Misalnya, dalam hal tidak tersedianya
            18      harga pasar kini yang diobservasi, maka estimasi berorientasi
            19      masa depan diperlukan untuk mengukur jumlah yang dapat
            20      dipulihkan kembali atas kelompok aset tetap, dampak keusangan
            21      teknologi atas persediaan, penyisihan yang tergantung pada
            22      hasil masa depan dari proses litigasi yang masih berjalan, dan
            23      laibilitas imbalan kerja jangka panjang seperti laibilitas pensiun.
            24      Estimasi tersebut memasukkan asumsi tentang penyesuaian
            25      risikoatas arus kas dan tingkat diskonto, perubahan gaji di masa
            26      depan, dan perubahan harga di masa depan yang memengaruhi
            27      biaya-biaya lainnya.
            28
            29           125. Asumsi dan sumber estimasi ketidakpastian lainnya
            30      yang diungkapkan sesuai dengan paragaraf 123 terkait dengan
            31      estimasi yang membutuhkan pertimbangan manajemen yang
            32      paling sulit, subyektif atau kompleks. Dengan semakin
            33      bertambahnya variabel dan asumsi yang memengaruhi
            34      kemungkinan penyelesaian masa depan atas ketidakpastian,
            35      maka pertimbangan tersebut menjadi semakin subyektif dan
            36      kompleks, dan potensi dilakukannya penyesuaian material
            37      terhadap jumlah tercatat aset dan laibilitas semakin meningkat.
            38

         01.42                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     42                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1           126. Pengungkapan sebagaimana dimaksud pada paragraf
             2      123 tidak dipersyaratkan bagi aset dan laibilitas dengan risiko
             3      signifikan dengan jumlah tercatat aset dan laibilitas tersebut
             4      dapat berubah secara material selama periode tahun berikutnya
             5      jika, pada akhir periode pelaporan, aset dan laibilitas tersebut
             6      diukur dengan menggunakan nilai wajar berdasarkan pada
             7      harga pasar kini yang diobservasi. Nilai wajar tersebut dapat
             8      berubah secara material selama periode pelaporan berikutnya
             9      namun perubahan ini tidak berasal dari asumsi atau sumber
            10      estimasi ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan.
            11
            12           127. Entitas menyajikan pengungkapan pada paragraf 123
            13      dalam suatu cara yang dapat membantu pengguna laporan
            14      keuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuat
            15      manajemen tentang masa depan dan tentang sumber estimasi
            16      ketidakpastian lainnya. Sifat dan luasnya informasi yang
            17      diberikan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi dan kondisi
            18      lainnya. Contoh pengungkapan yang dibuat adalah:
            19      (a) sifat asumsi atau estimasi ketidakpastian lainnya;
            20      (b) sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan
            21           estimasi yang mendasari penghitungan jumlah tercatat
            22           tersebut, termasuk alasan atas sensitivitas tersebut;
            23      (c) penyelesaian yang diharapkan atas ketidakpastian dan
            24           kisaran hasil yang mungkin selama periode pelaporan
            25           berikutnya atas jumlah tercatat aset dan laibilitas yang
            26           terpengaruh; dan
            27      (d) penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadap
            28           asumsi sebelumnya yang terkait dengan aset dan laibilitas
            29           tersebut, jika ketidakpastian tetap belum dapat
            30           diselesaikan.
            31
            32         128. Pernyataan ini tidak mensyaratkan entitas untuk
            33      mengungkapkan informasi anggaran atau prakiraan dalam
            34      membuat pengungkapan pada paragraf 123.
            35
            36           129. Seringkali tidak praktis untuk mengungkapkan dampak
            37      yang mungkin timbul dari asumsi atau sumber estimasi
            38      ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan. Dalam

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.43


PSAK 1 (2009).pmd                     43                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      kondisi tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki saat
             2      itu, entitas mengungkapkan bahwa merupakan hal yang
             3      mungkin terjadi bahwa hasil selama tahun buku berikutnya yang
             4      berbeda dari asumsi akan membutuhkan penyesuaian material
             5      terhadap jumlah tercatat dari aset atau laibilitas yang
             6      terpengaruh. Dalam semua hal, entitas mengungkapkan sifat
             7      dan jumlah tercatat dari aset atau laibilitas tertentu (atau
             8      kelompok aset atau laibilitas) yang terpengaruh oleh asumsi
             9      tersebut.
            10
            11           130. Pengungkapan dalam paragraf 120 mengenai
            12      pertimbangan tertentu yang dibuat manajemen dalam rangka
            13      menerapkan kebijakan akuntansi tidak terkait dengan
            14      pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian pada paragraf 123.
            15
            16           131. SAK lainnya mensyaratkan pengungkapan dari
            17      beberapa asumsi yang mungkin sebaliknya dipersyaratkan
            18      sesuai dengan paragraf 123. Misalnya, PSAK 57 mensyaratkan
            19      pengungkapan (dalam kondisi tertentu) mengenai asumsi utama
            20      yang berhubungan dengan peristiwa masa datang yang
            21      memengaruhi beberapa jenis laibilitas diestimasi. PSAK 31
            22      mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan yang digunakan
            23      entitas dalam mengestimasi nilai wajar dari aset dan laibilitas
            24      keuangan yang dicatat pada nilai wajar. PSAK 16 (Revisi 2007)
            25      mensyaratkan pengungkapan asumsi signifkan yang digunakan
            26      dalam mengestimasi nilai wajar dari aset tetap yang direvaluasi.
            27
            28      Modal
            29
            30         132. Entitas mengungkapkan informasi yang
            31      memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
            32      mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam
            33      mengelola permodalannya.
            34
            35           133. Untuk mematuhi paragraf 132, entitas mengungkapkan
            36      hal-hal berikut:
            37      (a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan dan proses
            38           entitas dalam mengelola permodalannya, termasuk:

         01.44                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     44                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1          (i) deskripsi tentang apa yang dikelola sebagai modal;
             2          (ii) ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratan
             3                permodalan eksternal, sifat persyaratan dan
             4                bagaimana persyaratan tersebut diimplementasikan ke
             5                dalam pengelolaan permodalan; dan
             6          (iii) bagaimana entitas memenuhi tujuannya dalam
             7                mengelola permodalannya.
             8      (b) ringkasan data kuantitatif tentang apa yang diaturnya
             9          sebagai modal. Beberapa entitas menganggap laibilitas
            10          keuangan (misalnya beberapa bentuk utang subordinasi)
            11          sebagai bagian dari modal. Entitas lain menganggap modal
            12          tidak termasuk beberapa komponen ekuitas (misalnya
            13          komponen yang timbul dari lindung nilai arus kas).
            14      (c) setiap perubahan (a) dan (b) dari periode sebelumnya
            15      (d) apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratan
            16          permodalan eksternal .
            17      (e) ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalan
            18          eksternal tersebut, konsekuensi dari ketidakpatuhan
            19          tersebut.
            20      Entitas mendasarkan pengungkapan tersebut dari informasi
            21      yang diberikan secara internal kepada personal manajemen
            22      kunci.
            23
            24           134. Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa cara
            25      dan dapat tergantung pada persyaratan permodalan yang
            26      berbeda. Misalnya, entitas konglomerasi mungkin mencakup
            27      entitas yang melakukan kegiatan asuransi dan perbankan dan
            28      aktivitas tersebut mungkin melakukan kegiatan operasi di
            29      beberapa yurisdiksi. Ketika pengungkapan keseluruhan atas
            30      persyaratan modal dan bagaimana modal dikelola tidak
            31      memberikan informasi yang berguna atau dapat mengacaukan
            32      pemahaman pengguna laporan keuangan atas sumber
            33      permodalan entitas, maka entitas mengungkapkan informasi
            34      terpisah untuk masing-masing persyaratan modal yang berlaku
            35      bagi entitas.
            36
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.45


PSAK 1 (2009).pmd                     45                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Instrumen Keuangan Puttable yang Diklasifikasikan
             2      sebagai Ekuitas
             3
             4           134A. Instrumen keuangan yang memberi hak
             5      kepada pemegangnya untuk menjual instrumen itu
             6      kembali pada penerbitnya baik secara kas atau dengan
             7      aset keuangan lainnya (puttable financial instrument)
             8      yang diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas diungkapkan
             9      (jika tidak diungkapkan dimanapun):
            10      (a) ikhtisar data kuantitatif mengenai jumlah yang
            11           diklasifikasikan sebagai ekuitas;
            12      (b) tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan kewajiban
            13           untuk membeli kembali atau menarik instrumen
            14           tersebut jika dipersyaratkan oleh pemegang instrumen,
            15           termasuk setiap perubahan dari periode sebelumnya;
            16      (c) prakiraan arus kas keluar pada saat pembelian
            17           kembali atau penarikan instrumen tersebut; dan
            18      (d) informasi tentang bagaimana penentuan prakiraan
            19           arus kas keluar pada saat pembelian kembali atau
            20           penarikan instrumen.
            21
            22      Pengungkapan Lain
            23
            24          135. Entitas mengungkapkan di dalam catatan atas
            25      laporan keuangan:
            26      (a) jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan
            27          sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan
            28          tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik
            29          selama periode serta jumlah dividen per lembar
            30          sahamnya; dan
            31      (b) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.
            32
            33          136. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika
            34      tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi
            35      yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan:
            36      (a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian,
            37          alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utama
            38          kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);

         01.46                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     46                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                           ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan
             2          utama;
             3      (c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir
             4          dalam kelompok usaha.
             5
             6      TANGGAL EFEKTIF
             7
             8          137. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode
             9      tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
            10      Januari 2011. Penerapan lebih dini dianjurkan. Jika
            11      entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang
            12      lebih dini, maka fakta tersebut harus diungkapkan.
            13
            14      PENARIKAN
            15
            16         138. Pernyataan ini menggantikan PSAK 1 (Revisi 1998):
            17      Penyajian Laporan Keuangan.
            18
            19
            20
            21
            22
            23
            24
            25
            26
            27
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                         Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.47


PSAK 1 (2009).pmd                     47                               6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      LAMPIRAN
             2
             3      Lampiran ini melengkapi, tapi bukan bagian dari PSAK 1.
             4
             5      Ilustrasi struktur laporan keuangan
             6
             7           01. PSAK 1 mengatur komponen laporan keuangan dan
             8      persyaratan minimum pengungkapan di dalam laporan posisi
             9      keuangan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan
            10      perubahan ekuitas. PSAK 1 juga mengungkapkan lebih lanjut
            11      pos-pos yang disajikan baik dalam komponen laporan keuangan
            12      yang relevan atau catatan atas laporan keuangan. Lampiran
            13      ini memberikan contoh sederhana tentang bagaimana ketentuan
            14      PSAK 1 terkait laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi
            15      komprehensif, dan laporan perubahan ekuitas dapat terpenuhi.
            16      Entitas dapat mengubah urutan penyajian, judul laporan dan
            17      istilah yang digunakan untuk menjelaskan pos-pos jika
            18      diperlukan untuk memenuhi kondisi tertentu.
            19
            20           02. Lampiran ini terbagi dalam 3 bagian. Paragraf 03-06
            21      memberikan contoh penyajian laporan keuangan. Paragraf 07-
            22      09 memberikan contoh penentuan penyesuaian reklasfikasi atas
            23      aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual
            24      sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan:
            25      Pengakuan dan Pengukuran. Paragraf 10 dan 11
            26      memberikan contoh pengungkapan permodalan.
            27
            28           03. Ilustrasi laporan posisi keuangan menunjukkan salah
            29      satu cara bagaimana entitas dapat menyajikan laporan posisi
            30      keuangan dengan membedakan pos aset lancar dan tidak lancar
            31      dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang. Format lain
            32      dapat digunakan sepanjang dapat menunjukkan perbedaan
            33      tersebut secara jelas.
            34
            35          04 Ilustrasi-ilustrasi menggunakan istilah "pendapatan
            36      komprehensif" untuk menunjukkan seluruh komponen
            37      pendapatan komprehensif, termasuk laba rugi. Ilustrasi-ilustrasi
            38

         01.48                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     48                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      menggunakan istilah "pendapatan komprehensif lain" untuk
             2      menunjukkan pendapatan dan beban yang temasuk dalam
             3      pendapatan komprehensif tetapi tidak termasuk dalam laba rugi.
             4      PSAK 1 tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan istilah
             5      tersebut dalam laporan keuangannya.
             6
             7           05. Dua laporan laba rugi komprehensif diberikan, untuk
             8      mengilustrasikan alternatif penyajian pendapatan dan beban dalam
             9      satu laporan atau dua laporan. Laporan laba rugi komprehensif
            10      tunggal mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban
            11      dalam bagian laba atau rugi berdasarkan fungsi. Laporan laba
            12      rugi terpisah (di dalam contoh ini adalah "laporan laba rugi")
            13      mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban dalam
            14      bagian laba atau rugi berdasarkan sifat.
            15
            16           06. Contoh-contoh tidak dimaksudkan untuk
            17      mengilustrsikan seluruh aspek dari SAK, atau menyajikan satu
            18      set laporan keuangan lengkap, yang di dalamnya termasuk
            19      laporan arus kas, ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan
            20      informasi penjelasan lainnya.
            21
            22
            23
            24
            25
            26
            27
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.49


PSAK 1 (2009).pmd                     49                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                               ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Bagian I: Ilustrasi Penyajian Laporan Keuangan
             2
             3      Kelompok Usaha XYZ – Laporan posisi keuangan per 31 Desember 20X7
             4      (dalam ribuan rupiah)
             5
             6                                        31 Des 20X7 31 Des 20X6
                    ASET
             7
             8      Aset lancar
             9      Kas dan setara kas                      312.400           322.900
            10      Piutang usaha                           91.600            110.800
            11      Persediaan                              135.230           132.500
            12      Aset lancar lainnya                     25.650             12.540
            13      Total aset lancar                       564.880           578.740
            14
            15      Aset tidak lancar
            16      Aset keuangan tersedia untuk dijual    142.500            156.000
                    Investasi dalam entitas asosiasi       100.150            110.770
            17
                    Aset tetap                             350.000            360.020
            18      Aset tak berwujud lainnya              227.470            227.470
            19      Goodwill                                80.800             91.200
            20      Total aset tidak lancar                901.620            945.460
            21
            22      Total Aset                            1.466.500         1.524.200
            23
            24
            25
            26
            27
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

         01.50                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     50                                   6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                               ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      LAIBILITAS
             2
             3      Laibilitas jangka pendek
             4      Utang usaha dan terutang lainnya 115.100                  187.620
                    Pinjaman jangka pendek              150.000               200.000
             5
                    Bagian pinjaman jangka panjang       10.000                20.000
             6      Utang pajak jangka pendek            35.000                42.000
             7      Laibilitas diestimasi jangka pendek   5.000                 4.800
             8      Total laibillitas jangka pendek     315.100               454.420
             9
            10      Laibilitas jangka panjang
            11      Pinjaman jangka panjang                 120.000           160.000
            12      Pajak tangguhan                          28.800            26.040
            13      Laibilitas diestimasi jangka panjang     28.850            52.240
            14      Total laibilitas jangka panjang         177.650           238.280
            15
                    Total Laibilitas                        492.750           692.700
            16
            17      EKUITAS
            18
            19      Ekuitas yang dapat diatribusikan
            20      kepada pemilik entitas induk
            21      Modal saham                             650.000           600.000
            22      Saldo laba                              243.500           161.700
            23      Komponen ekuitas lainnya                 10.200            21.200
            24                                              903.700           782.900
                    Kepentingan nonpengendali-               70.050            48.600
            25
                    Total Ekuitas                           973.750           831.500
            26
            27      Total Laibilitas dan Ekuitas           1.466.500        1.524.200
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                    01.51


PSAK 1 (2009).pmd                      51                                  6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                              ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif untuk tahun
             2      yang berakhir 31 Desember 20X7
             3
             4      (Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam satu
                    laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi berdasarkan
             5
                    fungsi)
             6      (dalam ribuan rupiah)
             7
             8                                                      20X7         20X6
             9      Pendapatan                                    390.000         355.000
            10      Beban pokok penjualan                        (245.000)       (230.000)
            11      Laba bruto                                    145.000         125.000
            12      Pendapatan lainnya                              20.667         11.300
            13      Biaya distribusi                                (9.000)        (8.700)
            14      Beban administrasi                            (20.000)        (21.000)
                    Beban lain-lain                                 (2.100)        (1.200)
            15
                    Biaya pendanaan                                 (8.000)        (7.500)
            16      Bagian laba entitas asosiasi (a)                35.100         30.100
            17      Laba sebelum pajak                             161.667        128.000
            18      Beban pajak penghasilan                       (40.417)        (32.000)
            19      Labatahunberjalandarioperasiyangdilanjutkan 121.250            96.000
            20      Kerugian tahun berjalan dari operasi yang
            21        dihentikan                                    -             (30.500)
            22      LABATAHUN BERJALAN                            121.250          65.500
            23      Pendapatan komprehensif lain:
            24      Selisih kurs karena penjabaran laporan
                      keuangan dalam mata uang asing (b)              5.334        10.667
            25
                    Aset keuangan tersedia untuk dijual (b)      (24.000)          26.667
            26      Lindung nilai arus kas (b)                        (667)        (4.000)
            27      Keuntungan revaluasi aset tetap                    933          3.367
            28      Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program
            29        pensiun manfaat pasti                           (667)          1.333
            30      Bagian pendapatan komprehensif
            31        lain dari entitas asosiasi (c)                    400         (700)
            32      Pajak penghasilan terkait (d)                     4.667        (9.334)
            33      Pendapatan komprehensif lain tahun
            34        berjalan setelah pajak                      (14.000)         28.000
                    TOTALPENDAPATAN KOMPREHENSIF
            35
                    TAHUN BERJALAN                                  107.250        93.500
            36
            37
            38

         01.52                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     52                                  6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Lanjutan...
             2                                            20X7              20X6
             3      Laba yang dapat diatribusikan kepada:
             4         Pemilik entitas induk               97.000           52.400
             5         Kepentingan non pengendali          24.250           13.100
                                                          121.250           65.500
             6
             7      Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat
             8        diatribusikan kepada:
             9          Pemilik entitas induk              85.800           74.800
            10          Kepentingan non pengendali         21.450           18.700
            11                                            107.250           93.500
            12      Laba per saham (dalam satuan rupiah):
            13      Dasar dan dilusian                    0,46              0,30
            14
            15      Sebagai alternatif, komponen pendapatan komprehensif lain dapat
            16      disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pajak:
            17
            18      Pendapatan komprehensif lain setelah pajak:
            19
            20                                             20X7             20X6
                    Selisih kurs penjabaran laporan
            21
                      keuangan dalam mata uang asing        4.0000           8.000
            22      Aset keuangan tersedia untuk dijual    (18.000)         20.000
            23      Lindung nilai arus kas                   (500)          (3.000)
            24      Keuntungan revaluasi aset tetap            600           2.700
            25      Keuntungan (kerugian) aktuarial
            26        program pensiun manfaat pasti          (500)           1.000
            27      Bagian pendapatan komprehensif
            28        lain entitas asosiasi                   400             (700)
            29      Pendapatan komprehensif lain
            30        tahun berjalan setelah pajak         (14.000)         28.000
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                           Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.53


PSAK 1 (2009).pmd                     53                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi untuk tahun
             2      yang berakhir 31 Desember 20X7
             3
             4      (Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam
             5      dua laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi
             6      berdasarkan sifat)
             7      (dalam ribuan rupiah)
             8
             9                                               20X7             20X6
            10      Pendapatan                             390.000           355.000
            11      Pendapatan lainnya                       20.667           11.300
            12      Perubahan dalam persediaan
            13        barang jadi dan barang dalam
            14        proses                              (115.100)          (107.900)
            15      Pekerjaan dilaksanakan oleh entitas
            16        dan dikapitalisasi                     16.000           15.000
            17      Bahan baku yang digunakan               (96.000)         (92.000)
            18      Beban imbalan kerja                     (45.000)         (43.000)
            19      Beban penyusutan dan amortisasi (19.000)                 (17.000)
            20      Penurunan nilai aset tetap               (4.000)           -
            21      Beban lainnya                            (6.000)          (5.500)
            22      Biaya pendanaan                         (15.000)         (18.000)
                                                 (e)
            23      Bagian laba entitas asosiasi             35.100           30.100
            24      Laba sebelum pajak                     161.667           128.000
            25      Beban pajak penghasilan                (40.417)          (32.000)
            26      Laba tahun berjalan dari
            27        operasi yang dilanjutkan             121.250            96.000
            28      Kerugian tahun berjalan dari
            29        operasi yang dihentikan              -                  (30.500)
            30      LABA TAHUN BERJALAN                    121.250             65.500
            31      Laba yang dapat diatribusikan kepada:
            32          Pemilik entitas induk                97.000           52.400
            33          Kepentingan non pengendali           24.250           13.100
            34                                             121.250            65.500
            35      Laba per saham (dalam rupiah)
            36          Dasar dan dilusian                 0.46               0.30
            37
            38

         01.54                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     54                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif
             2      untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7
             3
             4      (Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam
             5      dua laporan)
             6      (dalam ribuan rupiah)
             7
             8                                                     20X7            20X6
             9      Laba tahun berjalan                           121.250         65.500
            10      Pendapatan komprehensif lain:
            11      Selisih kurs penjabaran laporan
            12        keuangan dalam mata uang asing                    5.334 10.667
            13      Aset keuangan tersedia untuk dijual               (24.000) 26.667
            14      Lindung nilai arus kas                              (667) (4.000)
            15      Keuntungan revaluasi aset tetap                       933   3.367
            16      Keuntungan (kerugian) aktuarial
            17         program pensiun manfaat pasti                   (667)        1.333
            18      Bagian pendapatan komprehensif
            19        lain entitas asosiasi(f)                           400        (700)
            20      Pajak penghasilan terkait(g)                       4.667       (9.334)
            21      Pendapatan komprehensif lain
            22        tahun berjalan setelah pajak                 (14.000) 28.000
            23      TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF
            24      TAHUN BERJALAN                                107.250         93.500
            25
            26      Total laba rugi komprehensif
            27        yang dapat diatribusikan kepada:
            28          Pemilik entitas induk                      85.800         74.800
            29          Kepentingan nonpengendali                  21.450         18.700
            30                                                    107.250         93.500
            31
            32
            33      Alternatif lainnya, komponen laporan pendapatan komprehensif
            34      lain dapat disajikan, bersih setelah pajak. Lihat laporan laba
            35      rugi komprehensif yang mengilustrasikan penyajian pendapatan
            36      dan beban dalam satu laporan.
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                   01.55


PSAK 1 (2009).pmd                     55                                 6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                               ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Kelompok Usaha XYZ
             2      Pengungkapan komponen pendapatan komprehensif lain(h)
             3      Catatan atas laporan keuangan
             4      Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7
                    (dalam ribuan rupiah)
             5
                                                                   2007              2006
             6      Pendapatan komprehensif lain:
             7      Selisih kurs penjabaran laporan
             8         keuangan dalam mata uang asing (i)          5.334             10.667
             9      Aset keuangan tersedia untuk dijual:
            10      Keuntungan tahun berjalan             1.333             30.667
            11            Dikurangi: penyesuaian
            12             reklasifikasi atas keuntungan
            13             termasuk dalam laba rugi       (25.333) (24.000) (4.000) 26.667
            14      Lindung nilai arus kas:
                    Keuntungan (kerugian) tahun berjalan  (4.667)           (4.000)
            15
                    Dikurangi: penyesuaian
            16         reklasifikasi atas keuntungan
            17         yang termasuk dalam laba rugi 3.333                  -
            18      Dikurangi: penyesuaian atas
            19         jumlah yang di transfer kepada
            20         nilai tercatat awal item lindung
            21         nilai                              667       (667) -          (4.000)
            22      Keuntungan revaluasi aset tetap                  933              3.367
            23      Keuntungan (kerugian) aktuarial
            24         program pensiun manfaat pasti               (667)              1.333
                    Bagian pendapatan komprehensif
            25
                      lain entitas asosiasi                          400              (700)
            26      Pendapatan komprehensif lain               (18.667)             37.334
            27      Pajak penghasilan terkait(j)                 4.667              (9.334)
            28      Pendapatan komprehensif lain
            29        tahun berjalan                           (14.000)             28.000
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

         01.56                     Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     56                                   6/19/2009, 10:48 AM
38
                                                                   37
                                                                   36
                                                                   35
                                                                   34
                                                                   33
                                                                   32
                                                                   31
                                                                   30
                                                                   29
                                                                   28
                                                                   27
                                                                   26
                                                                   25
                                                                   24
                                                                   23
                                                                   22
                                                                   21
                                                                   20
                                                                   19
                                                                   18
                                                                   17
                                                                   16
                                                                   15
                                                                   14
                                                                   13
                                                                   12
                                                                   10
                                                                   11
                                                                    9
                                                                    8
                                                                    7
                                                                    6
                                                                    5
                                                                    4
                                                                    3
                                                                    2
                                                                    1




PSAK 1 (2009).pmd
                                                                   Kelompok Usaha XYZ
                                                                   Pengungkapan pengaruh pajak terkait setiap komponen pendapatan komprehensif lain
                                                                   Catatan atas laporan keuangan
                                                                   Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7
                                                                                                                                                                                       Penyajian Laporan Keuangan




                                                                   (dalam ribuan rupiah)




57
                                                                                                                    2007                                   2006
                                                                                                           Jumlah       Manfaat    Jumlah        Jumlah       Manfaat   Jumlah
                                                                                                           sebelum        (beban)  neto setelah  sebelum      (beban)   neto setelah
                                                                                                           pajak          pajak    pajak         pajak        pajak     pajak
                                                                   Selisih kurs penjabaran laporan
                                                                      keuangan dalam mata uang asing       5.334        (1.334)    4.000         10.677       (2.677)   8.000
                                                                   Aset keuangan tersedia untuk dijual:    (24.000)     6.000      (18.000)      26.667       (6.667)   20.000
                                                                   Lindung nilai arus kas:                 (667)        167        (500)         (4.000)      1.000     (3.000)
                                                                   Keuntungan revaluasi aset tetap         933          (333)      600           3.367        (667)      2.700
                                                                   Keuntungan (kerugian) aktuarial program
                                                                       pensiun manfaat pasti               (667)        167        (500)         1.333        (333)     1.000
                                                                   Bagian pendapatan komprehensif lain




                       Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                                                       entitas asosiasi                    400          -          400           (700)        -         (700)
                                                                   Pendapatan komprehensif lain            (18.667)     4.667      (14.000)      37.334       (9.334)   28.000




6/19/2009, 10:48 AM
                                                                                                                                                                                       ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)




                      01.57
38
                                                                   37
                                                                   36
                                                                   35
                                                                   34
                                                                   33
                                                                   32
                                                                   31
                                                                   30
                                                                   29
                                                                   28
                                                                   27
                                                                   26
                                                                   25
                                                                   24
                                                                   23
                                                                   22
                                                                   21
                                                                   20
                                                                   19
                                                                   18
                                                                   17
                                                                   16
                                                                   15
                                                                   14
                                                                   13
                                                                   12
                                                                   10
                                                                   11
                                                                    9
                                                                    8
                                                                    7
                                                                    6
                                                                    5
                                                                    4
                                                                    3
                                                                    2
                                                                    1




PSAK 1 (2009).pmd
                      01.58
                                                                   Kelompok Usaha XYZ– Laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7
                                                                   (dalam ribuan rupiah)

                                                                                                  Modal   Saldo      Penjabaran      Aset       Lindung   Surplus     Total    Kepentingan Total ekuitas
                                                                                                  saham   laba       mata uang       keuangan   nilai     revaluasi            non
                                                                                                                     dari kegiatan   tersedia   arus                           pengendali
                                                                                                                                                                                                           Penyajian Laporan Keuangan




                                                                                                                     usaha luar      untuk      kas
                                                                                                                     negeri          dijual




58
                                                                   Saldo per
                                                                   1 Januari 20X6                 600.000 118.100    (4.000)         1.600      2.000     -           717.700 29.800        747.500
                                                                   Perubahan kebijakan
                                                                      akuntansi                   -       400        -               -          -         -           400      100          500
                                                                   Saldo yang disajikan
                                                                      kembali                     600.000 118.500    (4.000)         1.600      2.000     -           718.100 29.900        748.000

                                                                   Perubahan ekuitas
                                                                       pada tahun 20X6
                                                                   Dividen                        -       (10.000)   -               -          -         -           (10.000) -            (10.000)
                                                                   Total laba rugi komprehensif
                                                                       tahun berjalan (k)         -       53.200     6.400           16.000     (2.400)   1.600       74.800   18.700       93.500
                                                                   Saldo per
                                                                   31 Desember 20X6               600.000 161.700    2.400           17.600     (400)     1.600       782.900 48.600        831.500




                       Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




6/19/2009, 10:48 AM
                                                                                                                                                                                                           ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)
38
                                                                   37
                                                                   36
                                                                   35
                                                                   34
                                                                   33
                                                                   32
                                                                   31
                                                                   30
                                                                   29
                                                                   28
                                                                   27
                                                                   26
                                                                   25
                                                                   24
                                                                   23
                                                                   22
                                                                   21
                                                                   20
                                                                   19
                                                                   18
                                                                   17
                                                                   16
                                                                   15
                                                                   14
                                                                   13
                                                                   12
                                                                   10
                                                                   11
                                                                    9
                                                                    8
                                                                    7
                                                                    6
                                                                    5
                                                                    4
                                                                    3
                                                                    2
                                                                    1




PSAK 1 (2009).pmd
                                                                   Lanjutan...

                                                                                            Modal    Saldo      Penjabaran      Aset       Lindung   Surplus     Total    Kepentingan Total ekuitas
                                                                                            saham    laba       mata uang       keuangan   nilai     revaluasi            non
                                                                                                                dari kegiatan   tersedia   arus                           pengendali
                                                                                                                usaha luar      untuk      kas
                                                                                                                                                                                                      Penyajian Laporan Keuangan




                                                                                                                negeri          dijual
                                                                   Perubahan ekuitas




59
                                                                       pada tahun 20X7
                                                                   Penerbitan modal saham   50.000   -          -               -          -         -           50.000 -              50.000
                                                                   Dividen                  -        (15.000)   -               -          -         -           (15.000) -            (15.000)
                                                                   Total laba rugi
                                                                       komprehensif
                                                                      tahun berjalan (l)    -        96.600     3.200           (14.400)   (400)      800        85.800   21.450       107.250
                                                                   Transfer ke saldo laba   -        200        -               -          -         (200)       -        -            -
                                                                   Saldo per
                                                                   31 Desember 20X7         650.000 243.500     5.600           3.200      (800)     2.200       903.700 70.050        973.750




                       Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




6/19/2009, 10:48 AM
                                                                                                                                                                                                      ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)




                      01.59
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Bagian II: Contoh ilustrasi penentuan penyesuaian
             2      reklasifikasi
             3
             4         07. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk
             5      mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan setiap
             6      komponen pendapatan komprehensif lain.
             7
             8          08. Lampiran ini memberikan ilustrasi perhitungan
             9      penyesuaian reklasifikasi untuk aset keuangan yang tersedia
            10      untuk dijual yang diakui sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006).
            11
            12          09. Pada 31 Desember 20X5, Kelompok Usaha XYZ
            13      membeli 1.000 saham (instrumen ekuitas) dengan harga Rp.
            14      10 per saham, dan mengklasifikasikannya sebagai tersedia
            15      untuk dijual. Nilai wajar instrumen tersebut pada 31 Desember
            16      20X6 adalah Rp.12; pada 31 Desember 20X7, nilai wajarnya
            17      meningkat menjadi Rp.15. Seluruh instrumen tersebut dijual
            18      pada 31 Desember 20X7; tidak ada pembagian dividen yang
            19      diumumkan selama instrumen tersebut dipegang oleh Kelompok
            20      Usaha XYZ. Tarif pajak yang dikenakan adalah 30%.
            21
            22      Perhitungan keuntungan
            23      (dalam rupiah)
            24                             Sebelum Pajak       Neto
            25                             pajak   penghasilan setelah
            26                                                 pajak
            27      Keuntungan yang diakui
            28      pada pendapatan
            29        komprehensif lain:
            30        Tahun berakhir
            31        31 Desember 20X6     2.000     (600)     1.400
            32        Tahun berakhir
            33        31 Desember 20X7     3.000     (900)     2.100
            34
            35      Total keuntungan           5.000          (1.500)          3.500
            36
            37
            38

         01.60                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     60                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Alternatif lainnya, komponen pendapatan komprehensif
             2      lain dapat disajikan bruto sebelum pajak dengan
             3      menambahkan pos terpisah untuk dampak perpajakan:
             4
             5      Jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi dan pendapatan
             6      komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada 31
             7      Desember 20X6 dan 31 Desember 20X7
             8                                     20X7        20X6
             9      Laba atau rugi:
            10      Keuntungan penjualan instrumen 5.000
            11      Beban pajak penghasilan        (1.500)
            12      Keuntungan neto yang diakui
            13       dalam laba rugi                3.500
            14
            15      Pendapatan komprehensif lain:
            16      Keuntungan selama tahun berjalan,
            17       neto setelah pajak                2.100             1.400
            18      Penyesuaian reklasifikasi,
            19       neto setelah pajak               (3.500)            -
            20      Keuntungan (kerugian) neto
            21       yang diakui pada pendapatan
            22       komprehensif lain                (1.400)            1.400
            23                                          2.100            1.400
            24
            25
            26
            27
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.61


PSAK 1 (2009).pmd                     61                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Bagian III: Contoh ilustrasi pengungkapan permodalan
             2      (paragraf 132-134)
             3
             4      Entitas yang bukan merupakan institusi keuangan
             5
             6          10. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf
             7      132 dan133 untuk entitas bukan institusi keuangan dan bukan
             8      subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihak
             9      eksternal. Dalam contoh ini, entitas memonitor permodalan
            10      dengan menggunakan rasio utang terhadap modal yang
            11      disesuaikan (debt-to-adjusted capital ratio). Entitas lain
            12      mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk memonitor
            13      permodalan. Contoh ini juga relatif sederhana. Entitas
            14      menentukan sesuai dengan kondisinya, seberapa rinci
            15      pengungkapan yang dilakukan dapat memenuhi persyaratan
            16      dalam paragraf 132 dan 133.
            17
            18       Fakta
            19
            20       Kelompok Usaha A memproduksi dan menjual mobil.
            21       Kelompok Usaha A mencakup entitas anak pembiayaan yang
            22       menyediakan pembiayaan untuk pelanggan, terutama dalam
            23       bentuk sewa. Kelompok Usaha A bukan subyek dari
            24       persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihak
            25       eksternal.
            26
            27       Contoh pengungkapan
            28
            29       Tujuan dari Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan
            30       adalah:
            31          Untuk melindungi kemampuan entitas dalam
            32          mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas
            33          dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham
            34          dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan
            35          Untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada
            36          pemegang saham dengan menentukan harga produk dan
            37          jasa yang sepadan dengan tingkat risiko.
            38

         01.62                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     62                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Kelompok Usaha menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi
             2      terhadap risiko. Kelompok Usaha mengelola struktur modal
             3      dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan
             4      kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.
             5      Untuk menjaga atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok
             6      Usaha mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar
             7      kepada pemegang saham, pengembalian modal kepada
             8      pemegang saham, penerbitan saham baru, atau menjual aset
             9      untuk mengurangi utang.
            10
            11      Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Kelompok Usaha
            12      memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal
            13      yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto
            14      dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto dihitung: total utang
            15      (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi
            16      kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh
            17      komponen ekuitas (misalnya modal saham, agio saham,
            18      kepentingan non-pengendalai, saldo laba dan cadangan
            19      revaluasi) selain jumlah akumulasi dalam ekuitas terkait dengan
            20      lindung nilai arus kas, dan termasuk beberapa bentuk utang
            21      subordiansi.
            22
            23      Selama 20X4, strategi Kelompok Usaha tidak berubah sejak
            24      20X3, yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yang
            25      disesuaikan pada batas bawah dari kisaran 6:1 sampai dengan
            26      7:1, dalam rangka menjamin akses ke pembiayaan dengan biaya
            27      yang wajar untuk mempertahankan peringkat kredit BB. Rasio
            28      utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember
            29      20X4 dan 31 Desember 20X3 adalah sebagai berikut:
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.63


PSAK 1 (2009).pmd                     63                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1                                   31 Des 20X4   31 Des 20X3
             2                                   Jutaan Rupiah Jutaan Rupiah
             3      Total utang                    1.000         1.100
             4      Dikurang: kas dan setara kas     (90)         (150)
             5      Utang neto                       910           950
             6      Total ekuitas                    110           105
             7      Ditambah: instrumen utang
             8       subordinasi                      38            38
             9      Dikurang: jumlah akumulasi
            10       dalam ekuitas terkait
            11       lindung nilai arus kas         (10)           (5)
            12      Modal disesuaikan               138           138
            13      Rasio utang terhadap modal       6,6           6,9
            14
            15      Penurunan rasio utang terhadap modal disesuaikan selama 20X4
            16      diakibatkan terutama dari pengurangan utang neto yang terjadi
            17      dari penjualan entitas anak Z. Sebagai akibat dari pengurangan
            18      utang neto, meningkatkan profitabilitas dan menurunkan tingkat
            19      piutang yang dikelola, pembayaran dividen naik menjadi Rp.
            20      2,8 juta untuk 20X4 (dari Rp. 2,5 juta untuk 20X3).
            21
            22
            23
            24
            25
            26
            27
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

         01.64                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                     64                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      Entitas yang belum memenuhi persyaratan permodalan
             2      yang diwajibkan oleh pihak eksternal
             3
             4          11. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf
             5      133 (e) ketika entitas belum memenuhi persyaratan permodalan
             6      yang diwajibkan secara eksternal selama periode berjalan.
             7      Pengungkapan lain akan diberikan untuk memenuhi
             8      persyaratan lainnya dalam paragraf 132 dan 133.
             9
            10       Fakta
            11
            12       Entitas A memberikan jasa keuangan kepada pelanggannya
            13       dan subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan
            14       oleh Regulator B. Selama tahun yang berakhir 31 Desember
            15       20X7, Entitas A tidak memenuhi persyaratan permodalan
            16       yang diwajibkan oleh Regulator B. Dalam laporan keuangan
            17       untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7, Entitas A
            18       mengungkapkan hal-hal terkait dengan ketidakpatuhannya.
            19
            20       Contoh pengungkapan
            21
            22       Entitas A menyampaikan laporan kuartalan tentang
            23       pemenuhan permodalan yang dipersyaratkan per 30
            24       September 20X7 pada tanggal 20 Oktober 20X7. Pada
            25       tanggal tersebut, permodalan yang dipersyaratkan bagi Entitas
            26       A berada di bawah persyaratan permodalan yang diwajibkan
            27       oleh Regulator B sebesar Rp. 1 juta. Sebagai akibatnya,
            28       Entitas A diwajibkan untuk menyampaikan suatu rencana
            29       kepada regulator yang mengindikasikan bagaimana Entitas
            30       A akan meningkatkan permodalan yang dipersyaratkan.
            31       Entitas A menyampaikan rencana yang menjelaskan
            32       penjualan sebagian dari portofolio ekuitas yang tidak dikuotasi
            33       dengan nilai tercatat sebesar Rp. 11,5 juta dalam kuartal ke
            34       empat tahun 20X7. Dalam kuartal ke empat, Entitas A
            35       menjual portofolio investasi berbunga tetap sebesar Rp. 12,6
            36       juta dan memenuhi persyaratan permodalan yang ditentukan.
            37
            38

                          Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                  01.65


PSAK 1 (2009).pmd                     65                                6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                                       ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1
                    (a) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang
             2           dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan
             3           kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.
             4      (b) Hal ini mengilustrasikan penyajian agregat, dengan pengungkapan atas
                         keuntungan atau kerugian dan penyesuaian reklasifikasi tahun berjalan disajikan
             5           dalam catatan atas laporan keuangan. Sebagai alternatif, penyajian secara
             6           bruto juga dapat digunakan.
             7      (c) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang
                         dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan
             8           kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.
             9      (d) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif
                         lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
            10      (e) Hal ini berarti bagian dari laba entitas asosiasi yang dapat diatribusikan kepada
            11           pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan kepemilikan nonpengendali
            12           dalam entitas asosiasi.
                    (f) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang
            13           dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan
            14           kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.
            15      (g) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif
                         lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
            16      (h) Jika entitas memilih penyajian agregat dalam laporan laba rugi komprehensif,
            17           maka jumlah penyesuaian reklasifikasi dan keuntungan atau kerugian tahun
                         berjalan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
            18      (i) Tidak terdapat pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Oleh karena itu, tidak
            19           ada penyesuaian reklasifikasi untuk tahun sajian.
            20      (j) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif
                         lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
            21      (k) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X6 sebesar Rp.53.200
            22           menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar
            23           Rp.52.400 ditambah keuntungan aktuarial dari program pensiun manfaat
                         pasti sebesar Rp.800 (Rp.1.333 dikurangi pajak Rp.333 dan kepentingan
            24           nonpengendali Rp.200).
            25           Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadangan
                         lindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuk
            26           setiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali,
            27           yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersedia
            28           untuk dijual pada tahun 20X6 sebesar Rp.16.000 (Rp.26.667, dikurangi
                         pajak Rp.6.667 dan kepentingan nonpengendali Rp.4.000).
            29           Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.1.600
            30           menunjukkan bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar
            31           (Rp.700) ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.2.300
                         (Rp.3.367 dikurangi pajak sebesar Rp.667 dan kepentingan nonpengendali
            32           sebesar Rp.400). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya
            33           terkait dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap.
            34
            35
            36
            37
            38

         01.66                       Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                        66                                         6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                                  ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)



             1      (l) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X7 sebesar Rp.96.600
                        menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar
             2          Rp.97.000 dikurang kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti
             3          sebesar Rp.400 (Rp.667 dikurangi pajak Rp.167 dan kepentingan
             4          nonpengendali Rp.100).
                        Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadangan
             5          lindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuk
             6          setiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali,
                        yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersedia
             7          untuk dijual pada tahun 20X7 sebesar Rp.3.200 (Rp.5.337, dikurangi pajak
             8          Rp.1.334 dan kepentingan nonpengendali Rp.800).
             9          Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.800 menunjukkan
                        bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar Rp.400
            10          ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.400 (Rp.933
            11          dikurangi pajak sebesar Rp.333 dan kepentingan nonpengendali sebesar
            12          Rp.200). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya terkait
                        dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap.
            13
            14
            15
            16
            17
            18
            19
            20
            21
            22
            23
            24
            25
            26
            27
            28
            29
            30
            31
            32
            33
            34
            35
            36
            37
            38

                            Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                      01.67


PSAK 1 (2009).pmd                      67                                     6/19/2009, 10:48 AM
EXPOSURE DRAFT   PSAK No. 1                               21 April 2009
                                     (Revisi 2009)




                                     EXPOSURE DRAFT
                                     PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
                                     PENYAJIAN LAPORAN
                                     KEUANGAN
                                     Exposure draft ini diterbitkan oleh
                                     Dewan Standar Akuntansi Keuangan

                                     Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat
                                     diterima paling lambat tanggal 30 September 2009 oleh
                                     Dewan Standar Akuntansi Keuangan




                                                                   IKATANAKUNTAN INDONESIA




PSAK 1 (2009).pmd                             68                            6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                             ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)



                       ED No.           PERNYATAAN
                          1             STANDAR    AKUNTANSI                  KEUANGAN
                    (Revisi 2009)
                                        PENYAJIAN LAPORAN
                                        KEUANGAN
                                        Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia




                    Diterbitkan oleh
                    Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
                    Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310
                    Telp. (021) 319 04232
                    Fax. (021) 724 5078
                    Homepage: www.iaiglobal.or.id
                    Email: iai-info@akuntan-iai.or.id, dsak@iaiglobal.or.id




                                  Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
         ii



PSAK 1 (2009).pmd                      69                               6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)



                    Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
                    Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -
                    saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih
                    dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar
                    Akuntansi Keuangan

                    Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada
                    30 September 2009. Tanggapan dikirimkan ke:

                    Dewan Standar Akuntansi Keuangan
                    Ikatan Akuntan Indonesia
                    Jl. Sindanglaya No.1,
                    Menteng,
                    Jakarta 10310

                    Fax: 62-21 724-5078
                    E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id

                    Hak Cipta © 2009 Ikatan Akuntan Indonesia

                    Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk
                    penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan
                    ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan
                    ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan
                    diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk
                    diperjualbelikan.

                    Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan
                    Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310.
                    Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 315-2139 & 724-5078
                    E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id & dsak@iaiglobal.or.id




                                Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                iii



PSAK 1 (2009).pmd                     70                               6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                            ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)



                    Pengantar
                    Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure
                    Draft PSAK 1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan
                    dalam rapatnya pada tanggal 21 April 2009 untuk disebarluaskan
                    dan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK,
                    Dewan Pengurus Nasional IAI, perguruan tinggi dan individu/
                    organisasi/lembaga lain yang berminat.

                    Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan
                    secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan.

                    Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan
                    Keuangan merevisi PSAK 1 (1998): Penyajian Laporan
                    Keuangan. Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian
                    Laporan Keuangan merupakan adopsi dari IAS 1: Presentation
                    of Financial Statements.

                    Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan
                    dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, homepage IAI:
                    www.iaiglobal.or.id

                                   Jakarta, 21 April 2009
                              Dewan Standar Akuntansi Keuangan
                        M. Jusuf Wibisana                              Ketua
                        Jan Hoesada                                    Anggota
                        Dudi M. Kurniawan                              Anggota
                        Siddharta Utama                                Anggota
                        Agus Edy Siregar                               Anggota
                        Etty Retno Wulandari                           Anggota
                        Roy Iman Wirahardja                            Anggota
                        Riza Noor Karim                                Anggota
                        Merliyana Syamsul                              Anggota
                        Meidyah Indreswari                             Anggota
                        Budi Susanto                                   Anggota
                        Ferdinand D. Purba                             Anggota
                        Irsan Gunawan                                  Anggota
                        Jumadi                                         Anggota
                        L. Sensi Wondabio                              Anggota
                        Rosita Uli Sinaga                              Anggota
                        Saptoto Agustomo                               Anggota
                        Setiyono Miharjo                               Anggota

                                 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
         iv


PSAK 1 (2009).pmd                      71                              6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                                  ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)


                    Ikhtisar Ringkas

                    Secara umum perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian
                    Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian
                    Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

                    Perihal              ED PSAK 1 (Revisi 2009)       PSAK 1 (Revisi 1998)

                    Referensi            ED PSAK 1 (Revisi 2009)       PSAK 1 (Revisi 1998)
                                         mengadopsi IAS 1              mengadopsi IAS 1
                                         Presentation of Financial     Disclosure of
                                         Statements (2009)             Accounting Policies
                                                                       (1997)
                    Terjemahan           Laibilitas                    Kewajiban
                    untuk
                    liability
                    Definisi istilah     Terdapat definisi istilah      Tidak terdapat
                                         yang digunakan, yaitu          definisi istilah yang
                                         laporan keuangan untuk digunakan.
                                         tujuan umum, tidak praktis,
                                         standar akuntansi
                                         keuangan, material, catatan
                                         atas laporan keuangan,
                                         penghasilan komprehensif
                                         lain, pemilik, laba atau rugi.
                    Informasi yang       Informasi yang disajikan      Informasi yang
                    disajikan dalam      dalam laporan keuangan        disajikan dalam
                    laporan              meliputi:                     laporan keuangan
                    keuangan             a. Aset                       meliputi:
                                         b. Kewajiban                  a. Aset
                                         c. Ekuitas                    b. Kewajiban
                                         d. Pendapatan dan             c. Ekuitas
                                            beban                      d. Pendapatan dan
                                         e. Kontribusi dari dan           beban
                                            distribusi kepada           e. Arus kas
                                            pemilik dalam
                                            kapasitasnya sebagai
                                            pemilik
                                         f. Arus kas
                    Tanggung jawab Tidak mengatur mengenai             Manajemen
                    atas laporan   pihak yang bertanggung              bertanggung jawab
                    keuangan       jawab atas laporan                  atas laporan
                                   keuangan.                           keuangan.

                                       Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                   v



PSAK 1 (2009).pmd                        72                                  6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                                   ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)


                    Komponen          Komponen                         Komponen laporan
                    laporan           keuangan yang lengkap:           keuangan yang
                    keuangan          a. Laporan posisi keuangan       lengkap:
                    yang lengkap          (neraca)                     a. Neraca
                                      b. Laporan laba rugi             b. Laporan laba rugi
                                          komprehensif                 c. Laporan perubahan
                                      c. Laporan perubahan ekuitas        ekuitas
                                      d. Laporan arus kas              d. Laporan arus kas
                                      e. Catatan atas laporan          e. Catatan atas
                                          keuangan                        laporan keuangan
                                      f. Laporan posisi keuangan
                                         awal periode komparatif
                                         sajian akibat penerapan
                                         retrospektif,
                                         penyajian kembali,
                                         atau reklasifikasi pos-pos
                                         laporan keuangan

                    Kepatuhan         Entitas membuat                  Tidak diatur bahwa
                    terhadap SAK      pernyataan kepatuhan             laporan keuangan
                                      atas SAK dalam laporan           yang memuat
                                      keuangan.                        pernyataan
                                                                       kepatuhan entitas
                                                                       atas SAK

                    Penyimpangan      Penyimpangan dari suatu Tidak diatur adanya
                    dari suatu        PSAK diijinkan jika     penyimpangan dari
                    PSAK              kepatuhan atas PSAK     suatu PSAK
                                      tersebut bertentangan
                                      dengan tujuan laporan
                                      keuangan dalam KDPPLK.
                                      .
                    Pemilihan dan     Tidak diatur bagaimana           Terdapat pengaturan
                    penerapan         memilih dan menerapkan           bagaimana memilih
                    kebijakan         kebijakan akuntansi              dan menerapkan
                    akuntansi         ketika tidak diatur dalam        kebijakan akuntansi
                    ketika tidak      suatu PSAK. Hal tersebut         ketika tidak diatur
                    diatur dalam      akan diatur dalam PSAK           dalam suatu PSAK.
                    PSAK              25, jika PSAK 25 sudah
                                      mengadopsi IAS 8 terkini.

                    Tepat waktu       Tidak diatur kapan entitas Entitas sebaiknya
                                      sebaiknya mengeluarkan mengeluarkan laporan
                                      laporan keuangan.          keuangan paling lama
                                                                 4 bulan setelah
                                                                 tanggal neraca.



                                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
           vi


PSAK 1 (2009).pmd                     73                                      6/19/2009, 10:48 AM
Pos-pos yang         Pos-pos berikut termasuk      Pos-pos minimal
                    minimal disajikan   yang minimal disajikan         yang disajikan dalam
                    dalam laporan        dalam laporan posisi          laporan keuangan
                    posisi keuangan     keuangan:                      tidak mencakup pos-
                                        a. properti investasi           pos tersebut.
                                        b. aset biolojik
                                        c. total aset yang
                                          diklasifikasikan sebagai
                                          ’dimiliki untuk dijual’
                                           (held for sale) dan
                                          aset yang masuk dalam
                                          kelompok lepasan
                                           (disposal groups) yang
                                          diklasifikasikan sebagai
                                          ’dimiliki untuk dijual’
                                        d. kewajiban dan aset
                                           pajak kini
                                        e. kewajiban pajak tangguhan
                                            dan aset pajak tangguhan
                                        f. kewajiban yang termasuk
                                          dalam kelompok lepasan
                                          yang diklasifikasikan
                                          sebagai ’dimiliki untuk
                                          dijual’.

                    Klasifikasikan Laibilitas keuangan yang            Laibilitas tersebut
                    laibilitas yang dibiayai kembali yang              diklasifikasikan
                    dibiayai kembali akan jatuh tempo dalam            sebagai laibilitas
                                     12 bulan setelah periode          jangka panjang.
                                     pelaporan diklasifikasikan
                                     sebagai laibilitas jangka
                                     pendek, jika entitas tidak
                                     memiliki hak tanpa syarat
                                     untuk membiayai kembali.

                    Klasifikasi         Pelanggaran perjanjian      Tidak diatur mengenai
                    laibilitas yang     utang yang mengakibatkan hal tersebut.
                    terjadi             kreditur meminta percepatan
                    pelanggaran         pembayaran, maka laibilitas
                    perjanjian utang.   tersebut disajikan sebagai
                                        laibilitas jangka pendek,
                                        meskipun kreditur
                                        mengijinkan penundaan
                                        pembayaran selama 12
                                        bulan setelah tanggal
                                        pelaporan tetapi
                                        persetujuan tersebut


                                         Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                 vii



PSAK 1 (2009).pmd                       74                                   6/19/2009, 10:48 AM
diperoleh setelah
                                      tanggal pelaporan.

                    Pos luar biasa    Penggunaan istilah           Penggunaan istilah
                                      “pos luar biasa”             “pos luar biasa”
                                      tidak diperkenankan.         diperkenankan.

                    Pos-pos yang      Pos-pos berikut termasuk     Pos-pos yang minimal
                    minimal harus     yang minimal disajikan       disajikan dalam
                    disajikan dalam   dalam laporan laba rugi      laporan laba rugi
                    laporan laba       (bagian dari laporan laba   tidak termasuk:
                    rugi              rugi komprehensif):          a. Beban keuangan
                    komprehensif      a. Beban keuangan            b. Keuntungan atau
                                      b. Keuntungan atau              kerugian dari
                                         kerugian dari operasi        operasi yang
                                         yang dihentikan.             dihentikan
                                      c. Bagian pendapatan         c. Bagian pendapatan
                                        komprehensif lain dari       komprehensif lain
                                         entitas asosiasi             dari entitas asosiasi
                                         dan joint ventures yang      dan joint ventures
                                         menggunakan metode           yang menggunakan
                                         ekuitas.                     metode ekuitas.

                    Kepentingan    a. Istilah yang digunakan a. Istilah yang
                    non-pengendali    adalah “hak non            digunakan adalah
                    (non-             pengendali”                “hak minoritas”.
                    controlling    b. Dalam laporan posisi    b. Dalam laporan
                    interest)         keuangan, hak non          posisi keuangan,
                                      pengendali disajikan      hak minoritas
                                      dalam ekuitas.             disajikan secara
                                   c. Dalam laporan laba rugi    terpisah antara
                                      dan laporan laba rugi     laibilitas dan
                                      komprehensif, laba neto    ekuitas.
                                     dialokasikan ke pemilik c. Hak minoritas
                                      ekuitas entitas induk      atas laba atau
                                      dan hak nonpengendali. rugi disajikan
                                                                 sebagai pengurang
                                                                 laba neto.

                    Pengungkapan Pengungkapan yang diatur Tidak mengatur
                                 secara eksplisit mengenai pengungkapan secara
                                 pertimbangan yang telah eksplisit.
                                 dibuat manajemen dalam
                                 penerapan kebijakan
                                 akuntansi, sumber estimasi
                                 ketidakpastian, dan
                                 permodalan.


                                       Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
         viii


PSAK 1 (2009).pmd                     75                                 6/19/2009, 10:48 AM
Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan
                    Keuangan dengan IAS 1 (2009): Presentation of Financial
                    Statements

                    ED PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan
                    mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1 (2009):
                    Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragraf-
                    paragraf berikut:
                    1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2
                        mengenai ruang lingkup, yang mana ditambahkan kalimat
                        yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk
                        entitas syariah karena penyajian laporan keuangan syariah
                        diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan
                        Syariah.

                    2.   IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas
                         nirlaba dan entitas sektor publik, dihilangkan. Karena
                         pelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam PSAK
                         45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitas
                         sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah
                         bukan standar akuntansi keuangan.

                    3.   IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas
                         tanpa ekuitas (misalnya reksa dana) dan entitas yang
                         modalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan.
                         Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diatur
                         dalam PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana dan koperasi
                         diatur dalam PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian.

                    4. Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasi
                       penyajian laporan posisi keuangan disesuaikan dengan
                       penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama
                       ini berlaku di Indonesia. Implementation Guidance
                       tersebut menyajikan laporan posisi keuangan sebagai
                       berikut:




                                   Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                 xi



PSAK 1 (2009).pmd                   76                                 6/19/2009, 10:48 AM
Aset                                 Ekuitas
                      Aset tidak lancar                    Ekuitas yang dapat
                                                           diatribusikan ke pemilik
                                                           entitas induk
                      Aset lancar                          Hak non-pengendali

                                                           Laibilitas
                                                           Laibilitas jangka panjang
                                                           Laibilitas jangka pendek


                    Sementara Lampiran dari ED PSAK 1 menyajikan laporan
                    posisi keuangan sebagai berikut:

                      Aset                                Laibilitas

                      Aset lancar                         Laibilitas jangka pendek

                      Aset tidak lancar                   Laibilitas jangka panjang

                                                          Ekuitas
                                                          Hak non-pengendali
                                                          Ekuitas yang dapat
                                                          diatribusikan ke pemilik
                                                          entitas induk




                                    Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
         x



PSAK 1 (2009).pmd                   77                                  6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                                            ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)



                                                  DAFTAR ISI

                                                                                                         Paragraf
              PENDAHULUAN .....................................................                            01-06
              Tujuan ................................................................................          01
              Ruang Lingkup ...................................................................           02 - 04
              Definisi ...............................................................................    05 - 06

              LAPORAN KEUANGAN .............................................. 07 - 44
              Tujuan Laporan Keuangan .................................................             07
              Komponen Laporan Keuangan Lengkap ........................... 08 - 12
              Karakteristik Umum .......................................................... 13 - 44
                 Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK . 13 - 22
                 Kelangsungan Usaha ................................................... 23 - 24
                 Dasar Akrual ............................................................... 25 - 26
                 Materialitas dan Agregasi ............................................ 27 - 29
                 Saling Hapus ................................................................ 30 - 33
                 Frekuensi Pelaporan .................................................... 34 - 35
                 Informasi Komparatif .................................................. 36 - 42
                 Konsistensi Penyajian .................................................. 43 - 44

              STRUKTUR DAN ISI .................................................... 45 - 109
              Pendahuluan ....................................................................... 45 - 46
              Identifikasi Laporan Keuangan .......................................... 47 - 51
              Laporan Posisi Keuangan .................................................. 52 - 78
                  Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan ... 52 - 57
                  Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan
                    Laibilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang ......... 58 - 63
                  Aset Lancar ................................................................. 64 - 66
                  Laibilitas Jangka Pendek ............................................. 67 - 74
                  Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi
                     Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan .... 75 - 78




                                     Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA                                 xi



PSAK 1 (2009).pmd                         78                                             6/19/2009, 10:48 AM
Penyajian Laporan Keuangan                                        ED PSAK No. 1 (Revisi 2009)


                    Laporan Laba Rugi Komprehensif .................................... 79 - 103
                       Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba
                          Rugi Komprehensif .................................................. 80 - 85
                       Laba Rugi Selama Periode .......................................... 86 - 87
                       Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode ........ 88 - 94
                       Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi
                          Komprehensif atau Catatan atas Laporan
                          Keuangan ................................................................ 95 - 103
                    Laporan Perubahan Ekuitas ............................................... 104 - 108
                    Laporan Arus Kas .............................................................             109
                    Catatan atas Laporan Keuangan ....................................... 110 - 51
                       Struktur ........................................................................ 110 - 114
                       Pengungkapan Kebijakan Akuntansi ........................... 115 - 122
                       Sumber Estimasi Ketidakpastian ................................. 123 - 131
                       Modal ........................................................................... 132 - 134
                       Pengungkapan Lain ..................................................... 135 - 136

                    TANGGAL EFEKTIF ....................................................                    137

                    PENARIKAN ..................................................................            138

                    Lampiran




                                     Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
         xii


PSAK 1 (2009).pmd                         79                                         6/19/2009, 10:48 AM

More Related Content

PDF
Chapter 10
PPTX
PSAK 50 PPT.pptx
DOCX
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
DOCX
Comptabilisation de l'impôt sur les sociétés 1
PDF
Accounting for Income Tax
DOC
solusi manual advance acc zy
PPT
Droit fiscal au maroc l'is
DOCX
SIA (Sistem Penggajian)
Chapter 10
PSAK 50 PPT.pptx
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
Comptabilisation de l'impôt sur les sociétés 1
Accounting for Income Tax
solusi manual advance acc zy
Droit fiscal au maroc l'is
SIA (Sistem Penggajian)

What's hot (20)

PPTX
Pajak Penghasilan Umum
DOC
solusi manual advance acc zy Chap019
PPT
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
PPTX
PDF
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
PPTX
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
DOCX
Assignment week 1 for submission
PPTX
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPTX
Akuntansi keuangan menengah ii
PPTX
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
PDF
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
DOCX
Td3 pg2-corrige
PPTX
Akuntansi Pensiun
DOCX
Comptabilisation de l'impôt sur les sociétés
DOCX
Exercices de Gestion Financière
PPT
PPT
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
PPT
perpajakan internasional
PPTX
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
DOC
solusi manual advanced acc zy Chap009
Pajak Penghasilan Umum
solusi manual advance acc zy Chap019
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
Assignment week 1 for submission
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
Akuntansi keuangan menengah ii
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Td3 pg2-corrige
Akuntansi Pensiun
Comptabilisation de l'impôt sur les sociétés
Exercices de Gestion Financière
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
perpajakan internasional
6. PELAPORAN KORPORAT PSAK-73.pptx
solusi manual advanced acc zy Chap009
Ad

Similar to Ed psak 1 (20)

DOCX
Makalah ifrs
PPTX
PSAK 201 [Penyajian Laporan Keuangan] KEL.3.pptx
PDF
Psak no 1 ds
PDF
Psak01(revisi 98)
PPTX
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
PPTX
Psak 1, penyajian lap.keu
PPTX
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
PPTX
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
PPTX
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
DOCX
Konvergensi PSAK ke IFRS
PPTX
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PDF
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
PDF
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
PDF
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
PDF
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
DOCX
Softskill 1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
PDF
Viii.g.7
PDF
Viii.g.7 2
PPTX
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
PDF
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Makalah ifrs
PSAK 201 [Penyajian Laporan Keuangan] KEL.3.pptx
Psak no 1 ds
Psak01(revisi 98)
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1, penyajian lap.keu
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Konvergensi PSAK ke IFRS
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
Softskill 1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
Viii.g.7
Viii.g.7 2
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Ad

Ed psak 1

  • 1. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 NO. 1 (REVISI 2009) 3 4 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 5 6 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (revisi 2009) 7 terdiri dari paragraf 1-138 dan Lampiran. Seluruh 8 paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. 9 Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold 10 italic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 1 (revisi 11 2009) harus dibaca dalam kontek tujuan pengaturan dan 12 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan 13 Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk 14 unsur-unsur yang tidak material. 15 16 PENDAHULUAN 17 18 Tujuan 19 20 01. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian 21 laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial 22 statements) yang selanjutnya disebut ‘laporan keuangan’ agar dapat 23 dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya 24 maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini 25 mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur 26 laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan. 27 28 Ruang Lingkup 29 30 02. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam 31 penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan 32 umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. 33 Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian 34 laporan keuangan entitas syariah. 35 36 03. PSAK lainnya mengatur persyaratan pengakuan, 37 pengukuran, dan pengungkapan transaksi tertentu dan 38 peristiwa lainnya. Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.1 PSAK 1 (2009).pmd 1 6/19/2009, 10:48 AM
  • 2. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 04. Pernyataan ini tidak diterapkan bagi struktur dan isi 2 laporan keuangan interim ringkas yang disusun sesuai dengan 3 PSAK 3: Laporan Keuangan Interim. Namun, paragraf 13- 4 33 diterapkan bagi laporan keuangan interim tersebut. 5 Pernyataan ini berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas 6 yang menyajikan laporan keuangan konsolidasian dan laporan 7 keuangan terpisah sebagaimana diatur dalam PSAK 4: 8 Laporan Keuangan Konsolidasi. 9 10 Definisi 11 12 05. Berikut adalah istilah yang digunakan dalam 13 Pernyataan ini: 14 15 Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut 16 sebagai ’laporan keuangan’) adalah laporan keuangan yang 17 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian 18 besar pengguna laporan. 19 20 Ketidakpraktisan. Penerapan suatu persyaratan dianggap 21 tidak praktis jika entitas tidak dapat menerapkannya 22 setelah melakukan usaha yang memadai. 23 24 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan 25 dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan Standar 26 Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, yang 27 terdiri dari: 28 (a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK); 29 (b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). 30 31 Material. Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan 32 dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah mate- 33 rial jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- 34 sama, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna 35 laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran 36 dan sifat dari kelalaian dalam mencantumkan atau 37 kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memerhatikan 38 kondisi terkait. Ukuran atau sifat dari pos laporan 01.2 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 2 6/19/2009, 10:48 AM
  • 3. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 keuangan tersebut, atau gabungan dari keduanya, dapat 2 menjadi faktor penentu. 3 4 Penilaian apakah suatu kelalaian dalam mencantumkan atau 5 kesalahan dalam mencatat dapat memengaruhi keputusan 6 ekonomi dari pengguna laporan, dan dengan demikian menjadi 7 material, membutuhkan pertimbangan mengenai karakteristik 8 dari masing-masing pengguna laporan tersebut. Kerangka 9 Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan 10 paragraf 25 menyatakan bahwa ‘pengguna laporan keuangan 11 diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang 12 aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk 13 mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.’ Oleh 14 karena itu, penilaian tersebut perlu memerhatikan bagaimana 15 pengguna laporan dengan karakteristik tersebut diharapkan 16 terpengaruh dalam membuat keputusan ekonomi. 17 18 Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan 19 keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang 20 disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan 21 pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika 22 disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus 23 kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan 24 penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam 25 laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos- 26 pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam 27 laporan keuangan. 28 29 Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan 30 dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak 31 diakui dalam laba rugi dari laporan pendapatan 32 komprehensif sebagaimana dipersyaratkan oleh SAK 33 lainnya. 34 35 Komponen pendapatan komprehensif lain meliputi: 36 (a) perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset 37 Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud); 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.3 PSAK 1 (2009).pmd 3 6/19/2009, 10:48 AM
  • 4. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat 2 pasti yang diakui sesuai dengan paragraf 94 PSAK 24: 3 Imbalan Kerja; 4 (c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran 5 laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 11: 6 Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang 7 Asing); 8 (d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset 9 keuangan yang dikategorikan sebagai ’tersedia untuk dijual’ 10 (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan 11 Pengukuran); 12 (e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen 13 lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat 14 PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan 15 Pengukuran) 16 17 Pemilik adalah pemegang instrumen yang diklasifikasikan 18 sebagai ekuitas. 19 20 Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak 21 termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif 22 lain. 23 24 Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang 25 direklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yang 26 sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain 27 pada periode berjalan atau periode sebelumnya. 28 29 Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas 30 selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan 31 peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari 32 transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai 33 pemilik. 34 35 Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi” 36 dan “pendapatan komprehensif lain”. 37 38 01.4 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 4 6/19/2009, 10:48 AM
  • 5. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 06. Meskipun Pernyataan ini menggunakan istilah 2 “pendapatan komprehensif lain”, “laba rugi”, dan “total laba 3 rugi komprehensif”, entitas dapat menggunakan istilah lain untuk 4 menjelaskan jumlah-jumlah tersebut sepanjang maksudnya 5 jelas. Misalnya, entitas dapat menggunakan istilah “laba neto” 6 untuk menggambarkan laba rugi. 7 8 LAPORAN KEUANGAN 9 10 Tujuan Laporan Keuangan 11 12 07. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur 13 dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan 14 laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi 15 keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang 16 bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan 17 dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga 18 menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas 19 penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 20 Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan 21 menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: 22 (a) aset; 23 (b) laibilitas; 24 (c) ekuitas; 25 (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan 26 kerugian; 27 (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam 28 kapasitasnya sebagai pemilik;dan 29 (f) arus kas. 30 Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat 31 dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna 32 laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan, 33 khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas 34 dan setara kas. 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.5 PSAK 1 (2009).pmd 5 6/19/2009, 10:48 AM
  • 6. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Komponen Laporan Keuangan Lengkap 2 3 08. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari 4 komponen-komponen berikut ini: 5 (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode; 6 (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode 7 (c) laporan perubahan ekuitas selama periode; 8 (d) laporan arus kas selama periode; 9 (e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan 10 kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan 11 lainnya; dan 12 (f) laporan posisi keuangan pada awal periode 13 komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan 14 suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau 15 membuat penyajian kembali pos-pos laporan 16 keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos 17 dalam laporan keuangannya. 18 Entitas diperkenankan menggunakan judul laporan selain 19 yang digunakan dalam Pernyataan ini. 20 21 09. Entitas menyajikan semua komponen laporan 22 keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama. 23 24 10. Sebagaimana diperkenankan dalam paragraf 79, entitas 25 dapat menyajikan komponen laba rugi baik sebagai bagian dari 26 laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah. 27 Jika laporan laba rugi disajikan, maka laporan tersebut 28 merupakan bagian dari komponen laporan keuangan yang 29 lengkap dan disajikan sebelum laporan pendapatan 30 komprehensif. 31 32 11. Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan 33 keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yang 34 menjelaskan karakteristik utama dari kinerja keuangan dan 35 posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang 36 dihadapi. Laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai: 37 (a). Faktor dan pengaruh-pengaruh utama yang menentukan 38 kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat 01.6 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 6 6/19/2009, 10:48 AM
  • 7. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan 2 pengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memelihara 3 serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk 4 kebijakan dividen; 5 (b). Sumber pendanaan entitas dan target rasio laibilitas 6 terhadap ekuitas; dan 7 (c). Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi 8 keuangan sesuai dengan`SAK. 9 10 12. Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan 11 keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai 12 tambah (value added statement), khususnya bagi industri 13 dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting 14 dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok 15 pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan 16 tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi 17 Keuangan. 18 19 Karakteristik Umum 20 21 Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK 22 23 13. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi 24 keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. 25 Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara 26 jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain 27 sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, 28 laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam 29 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan 30 Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan 31 tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan 32 penyajian laporan keuangan secara wajar. 33 34 14. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh 35 terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan 36 tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut 37 dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh 38 menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.7 PSAK 1 (2009).pmd 7 6/19/2009, 10:48 AM
  • 8. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah 2 patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK. 3 4 15. Dalam hampir semua kondisi, entitas mencapai 5 penyajian laporan keuangan secara wajar apabila memenuhi 6 SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas 7 untuk: 8 (a) memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai 9 dengan PSAK 25. PSAK 25 mengatur hirarki pedoman 10 otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal 11 tidak terdapat PSAK yang secara khusus mengatur suatu 12 pos tertentu. 13 (b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, 14 sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi 15 yang relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah 16 dipahami. 17 (c) memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian 18 dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi 19 pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh 20 dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap 21 posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas. 22 23 16. Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan 24 akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan 25 kebijakan akuntansi yang digunakan atau pengungkapan 26 dalam catatan atas laporan keuangan atau materi 27 penjelasan. 28 29 17. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika 30 manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap 31 suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan 32 pemahaman yang salah yang akan bertentangan dengan 33 tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka 34 Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, 35 maka entitas menyimpang dari ketentuan tersebut dengan 36 cara yang ditentukan dalam paragraf 18 jika peraturan 37 yang relevan mensyaratkan atau tidak melarang 38 penyimpangan tersebut. 01.8 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 8 6/19/2009, 10:48 AM
  • 9. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 18. Ketika entitas menyimpang dari ketentuan suatu 2 PSAK sesuai dengan paragraf 17, maka entitas 3 mengungkapkan: 4 (a) bahwa manajemen telah menyimpulkan bahwa 5 laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi 6 keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas; 7 (b) bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK 8 terkait, kecuali pos yang menyimpang dari ketentuan 9 tertentu untuk mencapai penyajian yang wajar; 10 (c) nama PSAK yang tidak diterapkan, sifat 11 penyimpangan, termasuk perlakuan yang 12 disyaratkan oleh PSAK tersebut, alasan mengapa 13 perlakuan tersebut akan memberikan pemahaman 14 yang salah dalam situasi tersebut sehingga akan 15 bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang 16 diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan 17 Penyajian Laporan Keuangan, dan perlakuan yang 18 diterapkan; dan 19 (d) untuk masing-masing periode yang disajikan, 20 pengaruh keuangan dari penyimpangan untuk 21 masing-masing pos dalam laporan keuangan yang 22 seharusnya dilaporkan sesuai dengan ketentuan 23 tersebut. 24 25 19. Ketika entitas menyimpang dari suatu ketentuan 26 dalam suatu PSAK pada periode sebelumnya, dan 27 penyimpangan tersebut berpengaruh terhadap jumlah 28 yang diakui dalam laporan keuangan pada periode 29 berjalan, maka entitas membuat pengungkapan 30 sebagaimana diatur pada paragraf 18 (c) dan (d). 31 32 20. Contoh implementasi paragraf 19 adalah ketika entitas 33 pada periode sebelumnya menyimpang dari suatu ketentuan 34 dalam suatu PSAK untuk pengukuran aset atau laibilitas dan 35 penyimpangan tersebut memengaruhi pengukuran atas 36 perubahan aset dan laibilitas yang diakui pada laporan keuangan 37 periode berjalan. 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.9 PSAK 1 (2009).pmd 9 6/19/2009, 10:48 AM
  • 10. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 21. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika 2 manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap 3 suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan 4 pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan 5 laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar 6 Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, tetapi 7 peraturan yang relevan melarang penyimpangan tersebut, 8 maka entitas semaksimal mungkin mengurangi 9 pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan: 10 (a) nama PSAK terkait, sifat ketentuan, dan alasan 11 mengapa manajemen menyimpulkan bahwa 12 kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan 13 memberikan pemahaman yang salah yang 14 bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang 15 diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan 16 Penyajian Laporan Keuangan; dan 17 (b) untuk masing-masing periode yang disajikan, 18 penyesuaian terhadap masing-masing pos dalam 19 laporan keuangan yang dipandang perlu oleh 20 manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar. 21 22 22. Untuk tujuan penerapan paragraf 17 – 21, informasi 23 tertentu dapat bertentangan dengan tujuan laporan keuangan 24 ketika informasi tersebut tidak menyajikan secara jujur 25 transaksi, peristiwa dan kondisi lain baik yang diminta untuk 26 disajikan atau sewajarnya diharapkan untuk disajikan dan, 27 konsekuensinya, informasi tersebut dapat memengaruhi 28 keputusan ekonomi dari pengguna laporan keuangan. Ketika 29 menilai apakah kepatuhan terhadap ketentuan khusus dari suatu 30 PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang 31 bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam 32 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan 33 Keuangan, manajemen mempertimbangkan: 34 (a) alasan tujuan laporan keuangan tidak tercapai dalam kondisi 35 tersebut; dan 36 (b) bagaimana perbedaan kondisi entitas dengan kondisi entitas 37 lain yang mematuhi persyaratan. Jika entitas lain dengan 38 kondisi yang sama menerapkan persyaratan tersebut, 01.10 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 10 6/19/2009, 10:48 AM
  • 11. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 maka akan muncul asumsi yang dapat diperdebatkan bahwa 2 kepatuhan terhadap persyaratan tersebut tidak akan 3 memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan 4 dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam 5 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan 6 Keuangan. 7 . 8 Kelangsungan Usaha 9 10 23. Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen 11 membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk 12 mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun 13 laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan 14 usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi 15 entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak 16 mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain 17 melakukannya. Jika manajemen menyadari (dalam 18 membuat penilaiannya) mengenai adanya ketidakpastian 19 yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi 20 yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan 21 tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan 22 kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan 23 ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporan 24 keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, 25 maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, bersama 26 dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan 27 keuangan dan alasan mengapa entitas tidak 28 dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat 29 menggunakan asumsi kelangsungan usaha. 30 31 24. Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsi 32 kelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memerhatikan 33 semua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak 34 dibatasi untuk) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan. 35 Tingkat pertimbangan tergantung pada fakta dari setiap kasus. 36 Jika selama ini entitas menghasilkan laba dan mempunyai akses 37 ke sumber pembiayaan, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi 38 kelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui analisis rinci. Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.11 PSAK 1 (2009).pmd 11 6/19/2009, 10:48 AM
  • 12. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Dalam kasus lain, manajemen perlu memerhatikan faktor yang 2 memengaruhi profitabilitas masa kini maupun masa yang akan 3 datang, jadual pembayaran utang dan sumber potensial 4 pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa 5 asumsi kelangsungan usaha telah sesuai. 6 7 Dasar Akrual 8 9 25. Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar 10 akrual, kecuali laporan arus kas. 11 12 26. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas 13 mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan 14 dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos 15 tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur- 16 unsur tersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan 17 Penyajian Laporan Keuangan. 18 19 Materialitas dan Agregasi 20 21 27. Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos 22 sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah 23 pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali 24 pos tersebut tidak material. 25 26 28. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan 27 sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang diklasifikasikan sesuai 28 sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungan 29 dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan. 30 Jika suatu klasifikasi pos tidak material, maka dapat 31 digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan 32 keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Suatu 33 pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam 34 laporan keuangan tetapi cukup material untuk disajikan terpisah 35 dalam catatan atas laporan keuangan. 36 37 38 01.12 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 12 6/19/2009, 10:48 AM
  • 13. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 29. Entitas tidak diperlukan untuk memberikan suatu 2 pengungkapan khusus yang diminta oleh suatu PSAK jika 3 informasi tersebut tidak material. 4 5 Saling Hapus 6 7 30. Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas 8 aset dan laibilitas atau pendapatan dan beban, kecuali 9 disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK. 10 11 31. Entitas melaporkan secara terpisah untuk aset dan 12 laibilitas serta pendapatan dan beban. Saling hapus dalam 13 laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan 14 atau dalam laporan laba rugi terpisah (jika disajikan) mengurangi 15 kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk memahami 16 transaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupun 17 untuk menilai arus kas entitas di masa depan, kecuali jika saling 18 hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa. 19 Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan 20 penilaian (misalnya, penyisihan keusangan atas persediaaan 21 dan penyisihan piutang tak tertagih) tidak termasuk kategori 22 saling hapus. 23 24 32. PSAK 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatan 25 dan mensyaratkan entitas untuk mengukurnya berdasarkan nilai 26 wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, dengan 27 mempertimbangkan jumlah potongan dagang dan rabat volume 28 yang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas juga 29 melakukan transaksi lain yang bukan merupakan penghasil 30 utama pendapatan dan bersifat insidentil. Entitas menyajikan 31 hasil dari transaksi tersebut dengan mengurangkan setiap 32 pendapatan dengan beban terkait yang timbul dari transaksi 33 yang sama sepanjang penyajian tersebut mencerminkan 34 substansi dari transaksi atau peristiwa lain. Misalnya: 35 (a) entitas menyajikan keuntungan dan kerugian atas 36 pelepasan aset tidak lancar, termasuk investasi dan aset 37 operasional, dilaporkan dengan mengurangkan penerimaan 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.13 PSAK 1 (2009).pmd 13 6/19/2009, 10:48 AM
  • 14. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 dari pelepasan dengan nilai tercatat dan beban yang timbul 2 dari pelepasan aset tersebut; 3 (b) entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkait 4 dengan ketentuan yang diakui sesuai dengan PSAK 57 5 dan diganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihak 6 ketiga (seperti perjanjian garansi dari pemasok) dengan 7 penggantian yang diterima. 8 9 33. Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang 10 timbul dari suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto, 11 misalnya keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang 12 asing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari instrumen 13 keuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan. Namun, 14 entitas menyajikan keuntungan dan kerugian tersebut secara 15 terpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material. 16 17 Frekuensi Pelaporan 18 19 34. Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap 20 (termasuk informasi komparatif) setidaknya secara 21 tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan 22 laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang 23 lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun, 24 sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan 25 keuangan, maka entitas mengungkapkan: 26 (a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih 27 panjang atau lebih pendek; dan 28 (b) fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan 29 keuangan tidak dapat diperbandingkan secara 30 keseluruhan. 31 32 35. Umumnya entitas secara konsisten menyiapkan laporan 33 keuangan untuk periode satu tahun. Namun, untuk alasan 34 praktis, beberapa entitas lebih memilih untuk melaporkan, 35 sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak 36 menghalangi praktik seperti ini. 37 38 01.14 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 14 6/19/2009, 10:48 AM
  • 15. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Informasi Komparatif 2 3 36. Informasi kuantitatif diungkapkan secara 4 komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh 5 jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode 6 berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi 7 komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari 8 laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan 9 kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan 10 periode berjalan. 11 12 37. Entitas yang mengungkapkan informasi komparatif 13 menyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan 14 untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan 15 keuangan. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara 16 retrospektif atau membuat penyajian kembali secara 17 retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau 18 mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas 19 menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporan 20 untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan 21 keuangan. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan pada: 22 (a) akhir periode berjalan, 23 (b) akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode 24 berjalan), dan 25 (c) permulaan dari periode komparasi terawal. 26 27 38. Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan 28 pada laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan 29 untuk diungkapkan pada periode berjalan. Misalnya, rincian 30 tentang sengketa hukum yang dihadapi dengan hasil akhirnya 31 belum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya dan 32 masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembali 33 pada periode berjalan. Pengguna akan memperoleh manfaat 34 dari informasi adanya ketidakpastian pada akhir periode 35 pelaporan sebelumnya, dan langkah yang telah dilakukan selama 36 periode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut. 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.15 PSAK 1 (2009).pmd 15 6/19/2009, 10:48 AM
  • 16. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 39. Jika entitas mengubah penyajian atau 2 pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka 3 entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali 4 reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika 5 entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitas 6 mengungkapkan: 7 (a) sifat reklasifikasi; 8 (b) jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa 9 pos yang direklasifikasi; dan 10 (c) alasan reklasifikasi. 11 12 40. Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis 13 untuk dilakukan, maka entitas mengungkapkan: 14 (a) alasan tidak mereklasifikasi jumlah tersebut, dan 15 (b) sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlah 16 tersebut direklasifikasi. 17 18 41. Peniingkatkan komparabilitas informasi antar periode 19 membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi, 20 khususnya memungkinkan penilaian atas tren informasi 21 keuangan untuk tujuan prediksi. Dalam beberapa keadaan, 22 reklasifikasi informasi komparatif tidak praktis untuk dilakukan 23 terhadap periode sebelumnya untuk mencapai komparabilitas 24 dengan periode berjalan. misalnya entitas mungkin belum 25 mengumpulkan data dalam periode sebelumnya yang 26 memungkinkan untuk melakukan reklasifikasi, dan mungkin 27 tidak praktis untuk menyusun kembali informasi tersebut. 28 29 42. PSAK 25 mengatur penyesuaian terhadap informasi 30 komparatif yang dipersyaratkan ketika entitas melakukan 31 perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan 32 mendasar. 33 34 Konsistensi Penyajian 35 36 43. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan 37 keuangan antar periode harus konsisten kecuali: 38 01.16 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 16 6/19/2009, 10:48 AM
  • 17. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (a) setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap 2 sifat operasi entitas atau review atas laporan 3 keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau 4 pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk 5 digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk 6 penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam 7 PSAK 25; atau 8 (b) perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK. 9 10 44. Misalnya, suatu akusisi atau pelepasan yang signifikan 11 atau review atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan 12 menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus 13 disajikan secara berbeda. Namun demikian perubahan 14 penyajian dapat dilaksanakan jika perubahan tersebut 15 memberikan informasi yang andal dan lebih relevan bagi 16 pengguna atau struktur yang baru mempunyai kecenderungan 17 akan dipergunakan seterusnya. Jika dilakukan perubahan 18 penyajian laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi 19 informasi komparatif sesuai dengan paragraf 39 dan 40. 20 21 STRUKTUR DAN ISI 22 23 Pendahuluan 24 25 45. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan khusus 26 dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi 27 komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau 28 laporan perubahan ekuitas dan mensyaratkan pengungkapan 29 dari pos-pos lainnya pada laporan keuangan tersebut atau 30 catatan atas laporan keuangan. PSAK 2: Laporan Arus Kas 31 mengatur persyaratan untuk penyajian informasi arus kas. 32 33 46. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah 34 “pengungkapan” dalam arti luas, meliputi pos-pos yang disajikan 35 di dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga dipersyaratkan 36 oleh SAK lain. Kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan ini 37 atau SAK lainnya, pengungkapan tersebut dapat dilakukan 38 dalam laporan keuangan. Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.17 PSAK 1 (2009).pmd 17 6/19/2009, 10:48 AM
  • 18. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Identifikasi Laporan Keuangan 2 3 47. Entitas mengidentifikasikan laporan keuangan 4 secara jelas dan membedakannya dari informasi lain 5 dalam dokumen publikasi yang sama. 6 7 48. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidak 8 untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan, 9 dokumen yang disampaikan kepada regulator atau dokumen 10 lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pengguna dapat 11 membedakan laporan yang disusun sesuai SAK dengan 12 informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan. 13 14 49. Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan 15 keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Di samping 16 itu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas, 17 dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapat 18 dipahami: 19 (a) nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitas 20 lain, dan setiap perubahan informasi dari akhir 21 periode laporan sebelumnya; 22 (b) apakah merupakan laporan keuangan satu entitas 23 atau suatu kelompok entitas; 24 (c) tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang 25 dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas 26 laporan keuangan; 27 (d) mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan 28 dalam PSAK 52; dan 29 (e) pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah 30 dalam laporan keuangan. 31 32 50. Entitas telah memenuhi persyaratan paragraf 49 dengan 33 menyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan, 34 catatan atas laporan keuangan, kolom dan sejenisnya. 35 Pertimbangan diperlukan untuk menentukan cara terbaik dalam 36 menyajikan informasi tersebut. Misalnya, ketika entitas 37 menyajikan laporan keuangan secara elektronik, maka halaman- 38 halaman terpisah tidak selalu digunakan; selanjutnya entitas 01.18 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 18 6/19/2009, 10:48 AM
  • 19. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 menyajikan hal-hal di atas untuk memastikan bahwa informasi 2 yang dicakup dalam laporan keuangan dapat dipahami. 3 4 51. Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umumnya 5 menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata 6 uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankan 7 sepanjang entitas mengungkapkan tingkat pembulatan dan tidak 8 menghilangkan informasi yang material. 9 10 Laporan Posisi Keuangan 11 12 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan 13 14 52. Laporan posisi keuangan minimal mencakup 15 penyajian jumlah pos-pos berikut: 16 (a) aset tetap; 17 (b) properti investasi; 18 (c) aset tidak berwujud; 19 (d) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan 20 pada (e), (h) dan (i)); 21 (e) investasi dengan menggunakan metode ekuitas; 22 (f) aset biolojik; 23 (g) persediaan; 24 (h) piutang dagang dan piutang lainnya; 25 (i) kas dan setara kas; 26 (j) total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang 27 dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam 28 kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang 29 dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58; 30 (k) utang dagang dan terutang lainnya; 31 (l) kewajiban diestimasi; 32 (m) laibilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang 33 disajikan dalam (k) dan (l)); 34 (n) laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana 35 didefinisikan dalam PSAK 46; 36 (o) laibilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana 37 didefinisikan dalam PSAK 46; 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.19 PSAK 1 (2009).pmd 19 6/19/2009, 10:48 AM
  • 20. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (p) laibilitas yang termasuk dalam kelompok yang 2 dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang 3 dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58; 4 (q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai 5 bagian dari ekuitas; dan 6 (r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan 7 kepada pemilik entitas induk. 8 9 53. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan 10 subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian 11 tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan 12 entitas. 13 14 54. Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak 15 lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang 16 sebagai klasfikasi yang terpisah dalam laporan posisi 17 keuangan, maka aset (laibilitas) pajak tangguhan tidak 18 boleh diklasifikasikan sebagai aset lancar (laibilitas 19 jangka pendek). 20 21 55. Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau format 22 penyajian pos-pos. Paragraf 52 menjelaskan daftar pos-pos 23 yang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untuk menjamin 24 penyajian terpisah di dalam laporan posisi keuangan. Sebagai 25 tambahan: 26 (a) suatu pos disajikan terpisah jika ukuran, sifat atau fungsi 27 dari pos tersebut atau agregasi pos-pos yang sama 28 menyebabkan penyajian terpisah menjadi relevan untuk 29 memahami laporan posisi keuangan entitas; 30 (b) penjelasan yang digunakan dan urutan dari pos-pos atau 31 agregasi pos-pos yang sama dapat diubah sesuai dengan 32 sifat entitas dan transaksinya, untuk memberikan informasi 33 yang relevan dalam memahami posisi keuangan entitas. 34 Misalnya, institusi keuangan mungkin mengubah penjelasan 35 di atas dalam rangka memberikan informasi yang relevan 36 mengenai operasi institusi keuangan. 37 38 01.20 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 20 6/19/2009, 10:48 AM
  • 21. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 56. Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan 2 disajikan secara terpisah didasarkan atas penilaian dari: 3 (a) sifat dan likuiditas aset; 4 (b) fungsi aset tersebut dalam entitas; 5 (c) jumlah, sifat dan jangka waktu laibilitas. 6 7 57. Penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untuk 8 kelompok aset yang berbeda menunjukkan bahwa sifat dan 9 fungsi aset tersebut berbeda dan, oleh karena itu, entitas 10 menyajikan kelompok aset yang berbeda secara terpisah. 11 Misalnya, kelompok aset tetap yang berbeda dapat dicatat 12 berdasarkan biaya perolehan atau jumlah yang direvaluasi 13 sesuai dengan PSAK 16. 14 15 Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan Laibilitas 16 Jangka Pendek dan Jangka Panjang 17 18 58. Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar 19 dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai 20 klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan 21 sesuai dengan paragraf 64-74, kecuali penyajian 22 berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih 23 relevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebut 24 diterapkan, maka entitas menyajikan seluruh aset dan 25 laibilitas berdasarkan urutan likuiditas. 26 27 59. Apapun metode penyajian yang digunakan, entitas 28 mengungkapkan jumlah yang diharapkan dapat 29 dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas 30 bulan untuk setiap pos aset dan laibilitas yang 31 menggabungkan jumlah yang diharapkan akan 32 dipulihkan atau diselesaikan: 33 (a) tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode 34 pelaporan; dan 35 (b) lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan 36 37 60. Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalam 38 siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas, maka Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.21 PSAK 1 (2009).pmd 21 6/19/2009, 10:48 AM
  • 22. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta laibilitas jangka 2 pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan 3 memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan 4 aset neto yang digunakan secara terus menerus sebagai modal 5 kerja dari aset neto yang digunakan dalam operasi entitas jangka 6 panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukkan aset 7 yang diharapkan akan direalisasi dalam siklus operasi berjalan 8 dan laibilitas yang akan jatuh tempo pada periode yang sama. 9 10 61. Untuk beberapa entitas, seperti institusi keuangan, 11 penyajian aset dan laibilitas berdasarkan urutan likuiditas 12 memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan 13 dibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancar 14 atau jangka pendek dan jangka panjang karena entitas pada 15 industri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa selama 16 siklus operasi entitas yang dapat diidentifikasi secara jelas. 17 . 18 62. Dalam menerapkan paragraf 58, entitas diperkenankan 19 untuk menyajikan beberapa aset menggunakan klasifikasi 20 lancar dan tidak lancar, dan laibilitas menggunakan jangka 21 pendek dan jangka panjang dan lainnya berdasarkan likuiditas 22 jika hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dan 23 dapat diandalkan. Kebutuhan untuk mengkombinasikan basis 24 penyajian dimungkinkan jika entitas memiliki operasi yang 25 beragam. 26 27 63. Informasi mengenai tanggal perkiraan realisasi aset 28 dan laibilitas berguna dalam penilaian likuiditas dan solvabilitas 29 entitas. PSAK 31 mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuh 30 tempo aset keuangan dan laibilitas keuangan. Aset keuangan 31 termasuk piutang usaha dan piutang lainnya, dan laibilitas 32 keuangan termasuk utang usaha dan terutang lainnya. Informasi 33 tentang tanggal perkiraan pemulihan aset nonmoneter, seperti 34 persediaan, dan tanggal perkiraan dari penyelesaian laibilitas 35 seperti kewajiban diestimasi juga bermanfaat, terlepas dari 36 apakah aset diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancar 37 dan laibilitas sebagai jangka panjang dan jangka pendek. 38 Misalnya, entitas mengungkapkan jumlah persediaan yang 01.22 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 22 6/19/2009, 10:48 AM
  • 23. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 diharapkan dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelah 2 periode pelaporan. 3 4 Aset Lancar 5 6 64. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset 7 lancar, jika: 8 (a) entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau 9 bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, 10 dalam siklus operasi normal; 11 (b) entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan; 12 (c) entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam 13 jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; 14 atau 15 (d) kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam 16 PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut 17 dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk 18 menyelesaikan laibilitas sekurang-kurangnya 12 19 bulan setelah periode pelaporan. 20 Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk 21 kategori tersebut sebagai aset tidak lancar. 22 23 65. Pernyataan ini menggunakan istilah "tidak lancar" untuk 24 mencakup aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset keuangan 25 yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarang 26 penggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas. 27 28 66. Siklus operasi entitas merupakan jangka waktu antara 29 perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk 30 kas atau setara kas. Ketika siklus operasi normal entitas tidak 31 dapat diidentifikasikan secara jelas, maka diasumsikan selama 32 12 bulan. Aset lancar mencakup aset (seperti persediaan dan 33 piutang dagang) yang dijual, dikonsumsi atau direalisasikan 34 sebagai bagian siklus operasi normal meskipun aset tersebut 35 tidak diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 36 bulan setelah periode pelaporan. Aset lancar juga mencakup 37 aset yang dimiliki untuk diperdagangkan (aset keuangan dalam 38 kategori ini diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.23 PSAK 1 (2009).pmd 23 6/19/2009, 10:48 AM
  • 24. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55) dan bagian lancar 2 dari aset keuangan tidak lancar. 3 4 Laibilitas Jangka Pendek 5 6 67. Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas 7 jangka pendek jika: 8 (a) entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas 9 tersebut dalam siklus operasi normalnya; 10 (b) entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan 11 diperdagangkan; 12 (c) laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan 13 dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode 14 pelaporan; atau 15 (d) entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk 16 menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang- 17 kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. 18 Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori 19 tersebut sebagai laibilitas jangka panjang. 20 21 68. Beberapa laibilitas jangka pendek, seperti utang dagang, 22 beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasi 23 lainnya, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam 24 siklus operasi normal. Entitas mengklasifikasikan laibilitas- 25 laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangka pendek meskipun 26 laibilitas-laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebih 27 dari 12 bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normal 28 yang sama diterapkan pada aset dan laibilitas entitas. Jika tidak 29 dapat diidentifikasi secara jelas, maka siklus operasi normal 30 entitas diasumsikan 12 bulan. 31 32 69. Laibilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam 33 siklus operasi normal, tetapi jatuh tempo untuk diselesaikan 34 dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau 35 dimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Misalnya, laibilitas 36 keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk 37 diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55, cerukan bank, dan 38 bagian jangka pendek dari laibilitas keuangan jangka panjang, 01.24 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 24 6/19/2009, 10:48 AM
  • 25. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 dividen terutang, pajak penghasilan terutang, dan terutang 2 nonusaha lainnya. Laibilitas keuangan yang merupakan 3 pembiayaan jangka panjang (bukan bagian dari modal kerja 4 yang digunakan dalam siklus operasi normal) dan tidak jatuh 5 tempo dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan 6 merupakan laibilitas jangka panjang, sebagaimana diatur dalam 7 paragraf 72 dan 73. 8 9 70. Entitas mengklasifikasikan laibilitas keuangan sebagai 10 laibilitas jangka pendek jika laibilitas tersebut akan jatuh tempo 11 dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan, 12 meskipun: 13 (a) kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu 14 lebih dari dua belas bulan; dan 15 (b) perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan 16 kembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telah 17 diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum tanggal 18 penyelesaian laporan keuangan. 19 20 71. Jika entitas mengharapkan (dan memiliki hak) untuk 21 melakukan pembiayaan kembali atau perpanjangan laibilitas 22 selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan 23 dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang ada, maka entitas 24 mengklasifikasikan laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangka 25 panjang, meskipun laibilitas tersebut akan jatuh tempo dalam 26 periode yang lebih pendek dari 12 bulan. Namun, jika 27 pembiayaan kembali atau perpanjangan kembali bukan 28 merupakan diskresi entitas (misalnya, tidak terdapat perjanjian 29 untuk pembiayaan kembali), maka entitas tidak 30 mempertimbangkan kemungkinan pembiayaan kembali laibilitas 31 dan mengklasifikasikannya sebagai laibilitas jangka pendek. 32 33 72. Ketika entitas melanggar ketentuan perjanjian pinjaman 34 jangka panjang pada saat atau sebelum akhir periode pelaporan 35 yang menyebabkan laibilitas tersebut harus segera dibayar 36 sesuai permintaan, maka entitas mengklasifikasikan laibilitas 37 tersebut sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun pemberi 38 pinjaman menyetujui (setelah periode pelaporan dan sebelum Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.25 PSAK 1 (2009).pmd 25 6/19/2009, 10:48 AM
  • 26. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 tanggal penyelesaian laporan keuangan) untuk tidak 2 mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas 3 pelanggaran tersebut. Entitas mengklasifikasikan laibilitas 4 tersebut sebagai laibilitas jangka pendek karena (pada akhir 5 periode pelaporan) entitas tidak memiliki hak untuk menunda 6 penyelesaian laibilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang- 7 kurangnya dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 8 9 73. Namun, entitas mengklasifikasikan laibilitas sebagai 10 laibilitas jangka panjang bila pemberi pinjaman menyetujui pada 11 akhir periode pelaporan untuk memberikan tenggang waktu 12 pembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan 13 setelah periode pelaporan, selama periode dimana entitas dapat 14 memperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian dan 15 pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran 16 segera. 17 18 74. Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikan 19 sebagai laibilitas jangka pendek, jika peristiwa-peristiwa berikut 20 ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal 21 penyelesaian laporan keuangan, maka peristiwa-peristiwa 22 tersebut harus diungkapkan sebagai peristiwa yang tidak 23 memerlukan penyesuaian (non-adjusting events) sesuai 24 dengan PSAK 8: 25 (a) pembiayaan kembali berbasis jangka panjang; 26 (b) perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang; 27 dan 28 (c) pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi 29 pinjaman untuk memperbaiki pelanggaran perjanjian 30 pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang- 31 kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. 32 33 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan 34 atau Catatan atas Laporan Keuangan 35 36 75. Entitas mengungkapkan di laporan posisi 37 keuangan atau di catatan atas laporan keuangan, sub- 38 01.26 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 26 6/19/2009, 10:48 AM
  • 27. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 klasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan 2 dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas. 3 4 76. Rincian yang tercakup dalam sub-klasifikasi, tergantung 5 pada persyaratan SAK serta ukuran, sifat, dan fungsi dari jumlah 6 dari masing-masing pos yang bersangkutan. Entitas juga 7 menggunakan faktor-faktor yang diuraikan pada paragraf 56 untuk 8 menentukan dasar bagi subklasifikasi. Pengungkapan dapat 9 berbeda untuk setiap pos, misalnya: 10 (a) pos-pos aset tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16; 11 (b) piutang dipisahkan ke dalam jumlah piutang dagang, 12 piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan 13 istimewa, pembayaran di muka dan jumlah lainnya; 14 (c) persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14: 15 Persediaan, ke dalam kelompok barang dagangan, barang 16 produksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barang 17 jadi; 18 (d) laibilitas diestimasi dipisahkan menjadi laibilitas diestimasi 19 untuk imbalan kerja dan laibilitas diestimasi lainnya; dan 20 (e) ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai 21 kelompok seperti modal disetor, tambahan modal disetor 22 dan cadangan. 23 24 77. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam 25 laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas, 26 atau catatan atas laporan keuangan: 27 (a) untuk setiap jenis saham: 28 (i) jumlah saham modal dasar; 29 (ii) jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, 30 dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh; 31 (iii) nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang 32 tidak memiliki nilai nominal; 33 (iv) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan 34 akhir periode; 35 (v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat 36 pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan 37 atas dividen dan pembayaran kembali atas 38 modal; Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.27 PSAK 1 (2009).pmd 27 6/19/2009, 10:48 AM
  • 28. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (vi) saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu 2 sendiri atau oleh entitas anak atau entitas 3 asosiasi; dan 4 (vii)saham yang dicadangkan untuk penerbitan 5 dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, 6 termasuk jumlah dan persyaratan; 7 (b) penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos 8 cadangan dalam ekuitas. 9 10 78. Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham, 11 seperti persekutuan atau trust, mengungkapkan informasi 12 yang setara sesuai dengan paragraf 77 (a), yang 13 memperlihatkan perubahan selama suatu periode dari 14 setiap jenis penyertaan, hak, keistimewaan dan 15 pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan. 16 17 78A. Jika suatu entitas telah mengklasifikasikan: 18 (a) Suatu instrument keuangan yang dapat ditanam yang 19 diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas, atau 20 (b) Suatu instrument yang membebankan entitas suatu 21 kewajiban untuk menyerahkan kepada pihak lain suatu 22 bagian pro rata atas asset neto entitas hanya pada likuidasi 23 dan diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas 24 antara laibilitas keuangan dan ekuitas, maka harus 25 mengungkapkan jumlah yang direklasifikasikan ke dalam dan 26 keluar dari setiap kategori (laibilitas keuangan atau ekuitas) 27 dan waktu serta alasan klasifikasi tersebut 28 29 Laporan Laba Rugi Komprehensif 30 31 79. Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan 32 beban yang diakui dalam satu periode: 33 (a) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, 34 atau 35 (b) dalam bentuk dua laporan: 36 (i) laporan yang menunjukkan komponen laba rugi 37 (laporan laba rugi terpisah); dan 38 (ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan 01.28 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 28 6/19/2009, 10:48 AM
  • 29. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 menunjukkan komponen pendapatan 2 komprehensif lain (laporan pendapatan 3 komprehensif). 4 5 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi 6 Komprehensif 7 8 80. Laporan laba rugi komprehensif, sekurang- 9 kurangnya mencakup penyajian jumlah pos-posberikut 10 selama suatu periode: 11 (a) pendapatan; 12 (b) biaya keuangan; 13 (c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ven- 14 tures yang dicatat dengan menggunakan metode 15 ekuitas; 16 (d) beban pajak; 17 (e) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari: 18 (i) laba rugi setelah pajak dari operasi yang 19 dihentikan; dan 20 (ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang 21 diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi 22 biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau 23 kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi 24 yang dihentikan; 25 (f) laba rugi; 26 (g) setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain 27 yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain 28 jumlah dalam huruf (h)); 29 (h) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas 30 asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan 31 menggunakan metode ekuitas; dan 32 (i) total laba rugi komprehensif. 33 34 81 Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah ini 35 dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba 36 rugi untuk periode: 37 (a) laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan 38 kepada: Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.29 PSAK 1 (2009).pmd 29 6/19/2009, 10:48 AM
  • 30. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (i) kepentingan non-pengendali; dan 2 (ii) pemilik entitas induk 3 (b) total laba rugi komprehensif periode berjalan yang 4 dapat diatribusikan kepada: 5 (i) kepentingan non-pengendali; dan 6 (ii) pemilik entitas induk 7 8 82. Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana 9 dimaksud paragraf 80(a)-(f) dan pengungkapan 10 sebagaimana dimaksud paragraf 81(a) dalam laporan 11 laba rugi terpisah (lihat paragraf 79). 12 13 83. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan 14 sub jumlah lain dalam laporan laba rugi komprehensif 15 dan laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), jika 16 penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja 17 keuangan entitas. 18 19 84. Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, dan 20 peristiwa lain entitas berbeda dalam frekuensi, potensi 21 keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat diprediksi, 22 maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan membantu 23 pengguna laporan keuangan dalam memahami kinerja keuangan 24 yang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan 25 masa depan. Entitas memasukkan pos-pos tambahan dalam 26 laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah 27 (jika disajikan), perubahan istilah yang dipakai dan perubahan 28 urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk menjelaskan 29 elemen kinerja keuangan. Entitas mempertimbangkan faktor- 30 faktor termasuk materialitas, sifat dan fungsi dari berbagai 31 komponen pendapatan dan beban. Misalnya, suatu institusi 32 keuangan dapat mengubah istilah untuk memberikan informasi 33 yang relevan dengan operasinya. Entitas tidak diperkenankan 34 melakukan saling hapus pendapatan dan beban kecuali memenuhi 35 kriteria paragraf 30. 36 37 85. Entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos 38 pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa dalam 01.30 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 30 6/19/2009, 10:48 AM
  • 31. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi 2 terpisah (jika disajikan), atau dalam catatan atas laporan 3 keuangan. 4 5 Laba Rugi Selama Periode 6 7 86. Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan dan 8 beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu 9 PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain. 10 11 87. Beberapa SAK menentukan kondisi-kondisi kapan 12 entitas mengakui pos-pos tertentu di luar laba rugi dalam periode 13 berjalan. PSAK 25 menentukan dua kondisi tersebut: koreksi 14 kesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi. SAK 15 lainnya mensyaratkan atau memperkenankan suatu komponen 16 pendapatan komprehensif lain yang memenuhi definisi 17 pendapatan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan 18 dan Penyajian Laporan Keuangan dikeluarkan dari laba rugi 19 (lihat paragraf 5). 20 21 Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode 22 23 88. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan 24 terkait dengan setiap komponen dari pendapatan 25 komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, 26 baik dalam laporan pendapatan komprehensif atau 27 catatan atas laporan keuangan. 28 29 89. Entitas dapat menyajikan komponen pendapatan 30 komprehensif lain: 31 (a) jumlah neto dari dampak pajak terkait, atau 32 (b) jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan to- 33 tal pajak penghasilan yang terkait dengan komponen 34 tersebut. 35 36 90. Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi 37 yang terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain. 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.31 PSAK 1 (2009).pmd 31 6/19/2009, 10:48 AM
  • 32. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 91. SAK lainnya menjelaskan bagaimana dan kapan jumlah 2 yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain 3 direklasifikasi ke laba rugi. Reklasifikasi yang dimaksud pada 4 Pernyataan ini adalah penyesuaian reklasifikasi. Penyesuaian 5 reklasifikasi dimasukkan dengan komponen pendapatan 6 komprehensif lain yang terkait pada periode dimana 7 penyesuaian direklasifikasi ke laba rugi. Misalnya, keuntungan 8 yang direalisasi dari pelepasan aset keuangan yang 9 dikategorikan sebagai "tersedia untuk dijual" dimasukkan dalam 10 laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui 11 dalam pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yang 12 belum direalisasi pada periode berjalan atau periode 13 sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut 14 dikurangkan dari pendapatan komprehensif lain pada periode 15 ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke laba 16 rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum 17 direalisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi komprehensif. 18 19 92. Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi di 20 dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas 21 laporan keuangan. Entitas yang menyajikan penyesuaian 22 reklasifikasi pada catatan atas laporan keuangan menyajikan 23 komponen pendapatan komprehensif lain setelah penyesuaian 24 reklasifikasi terkait. 25 26 93. Penyesuaian reklasifikasi terjadi, misalnya, dari 27 pelepasan kegiatan usaha luar negeri (lihat PSAK 11), 28 penghentian pengakuan aset keuangan "tersedia untuk dijual" 29 (lihat PSAK 55) dan ketika suatu lindung nilai atas prakiraan 30 transaksi menimbulkan laba atau rugi (lihat paragraf 103 PSAK 31 55 yang berhubungan dengan lindung nilai atas arus kas). 32 33 94. Penyesuaian reklasifikasi tidak dilakukan pada 34 perubahan surplus revaluasi yang diakui berdasarkan PSAK 35 16 (revisi 2007) atau PSAK 19 atau pada keuntungan dan 36 kerugian aktuarial yang diakui dalam program dana pensiun 37 manfaat pasti yang diakui berdasarkan paragraf 93A dari PSAK 38 24. Komponen tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif 01.32 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 32 6/19/2009, 10:48 AM
  • 33. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. 2 Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada 3 periode berikutnya ketika aset tersebut digunakan atau 4 dihentikan pengakuannya (lihat PSAK 16 dan PSAK 19). 5 Keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo laba 6 pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarial 7 tersebut sebagai pendapatan komprehensif lain (lihat PSAK 8 24) 9 10 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi 11 Komprehensif atau Catatan atas Laporan Keuangan 12 13 95. Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai mate- 14 rial, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara 15 terpisah. 16 17 96. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara 18 terpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagai 19 berikut: 20 (a) penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau 21 penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapat 22 dipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunan 23 tersebut; 24 (b) restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan 25 untuk setiap laibilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi; 26 (c) pelepasan aset tetap; 27 (d) pelepasan investasi; 28 (e) operasi yang dihentikan; 29 (f) penyelesaian litigasi; dan 30 (g) pembalikan laibilitas diestimasi lain. 31 32 97. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui 33 dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi 34 berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana 35 yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih 36 relevan. 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.33 PSAK 1 (2009).pmd 33 6/19/2009, 10:48 AM
  • 34. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 98. Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis pada 2 paragraf 97 pada laporan laba rugi komprehensif atau pada 3 laporan laba rugi terpisah (jika disajikan). 4 5 99. Beban disubklasifikasikan menjadi komponen utama 6 dari kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi, 7 potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat 8 memprediksi. Analisis ini diberikan dalam satu dari dua bentuk. 9 10 100. Bentuk pertama analisis ini adalah metode "sifat 11 beban". Entitas mengabungkan beban dalam laba rugi 12 berdasarkan sifatnya (misalnya, penyusutan, pembelian bahan 13 baku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan), dan 14 tidak merealokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas. 15 Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya 16 alokasi beban menurut klasifikasi fungsional. Contoh dari 17 klasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalah 18 sebagai berikut: 19 20 Pendapatan XXX 21 Pendapatan lainnya XXX 22 Perubahan atas persediaan 23 barang jadi dan barang dalam proses XXX 24 Bahan baku yang digunakan XXX 25 Beban imbalan kerja XXX 26 Beban penyusutan dan amortisasi XXX 27 Beban lainnya XXX 28 Total beban (XXX) 29 Laba sebelum pajak XXX 30 31 101. Bentuk kedua analisis ini adalah metode "fungsi 32 beban" atau "biaya penjualan" dan mengklasifikasikan beban 33 berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau, 34 misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif. Sekurang- 35 kurangnya entitas mengungkapkan biaya penjualan 36 berdasarkan metode ini secara terpisah dari beban-beban 37 lainnya. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih 38 relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan 01.34 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 34 6/19/2009, 10:48 AM
  • 35. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun 2 pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan 3 pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang. 4 Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalah 5 sebagai berikut: 6 7 Pendapatan XXX 8 Beban penjualan (XXX) 9 Laba bruto XXX 10 Pendapatan lainnya XXX 11 Beban distribusi (XXX) 12 Beban administratif (XXX) 13 Beban lainnya (XXX) 14 Laba sebelum pajak XXX 15 16 102. Entitas yang mengklasifikasikan beban 17 berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan 18 tentang sifat beban, termasuk beban penyusutan dan 19 amortisasi, dan beban imbalan kerja. 20 21 103. Pemilihan antara metode fungsi beban dan sifat beban 22 tergantung pada faktor historis dan industri serta sifat entitas. 23 Kedua metode tersebut memberikan indikasi tentang biaya- 24 biaya tersebut yang mungkin berbeda, baik langsung maupun 25 tidak langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi entitas. 26 Karena tiap metode penyajian memiliki manfaat untuk jenis 27 entitas yang berbeda, Pernyataan ini mensyaratkan manajemen 28 untuk memilih penyajian yang andal dan lebih relevan. Namun 29 demikian, karena informasi atas sifat beban bermanfaat dalam 30 memprediksi arus kas masa depan, maka pengungkapan 31 tambahan diperlukan ketika metode fungsi beban digunakan. 32 Dalam paragraf 102, "imbalan kerja" memiliki pengertian yang 33 sama seperti di PSAK 24. 34 35 Laporan Perubahan Ekuitas 36 37 104. Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas 38 yang menunjukkan: Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.35 PSAK 1 (2009).pmd 35 6/19/2009, 10:48 AM
  • 36. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (a) total laba rugi komprehensif selama suatu periode, 2 yang menunjukkan secara terpisah total jumlah yang 3 dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan 4 kepada kepentingan non-pengendali; 5 (b) untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan 6 retrospektif atau penyajian kembali secara 7 retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK 25; 8 (c) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara 9 jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara 10 terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan 11 yang timbul dari: 12 (i) laba rugi; 13 (ii) masing-masing pos pendapatan komprehensif 14 lain; dan 15 (iii) transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya 16 sebagai pemilik, yang menunjukkan secara 17 terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi 18 kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan 19 pada entitas anak yang tidak menyebabkan 20 hilang pengendalian. 21 22 105. Entitas menyajikan, baik dalam laporan 23 perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan 24 keuangan, jumlah dividen yang diakui sebagai distribusi 25 kepada pemilik selama periode, dan nilai dividen per 26 saham. 27 28 106. Pada paragraf 104, komponen ekuitas termasuk, 29 misalnya, masing-masing jenis modal disetor, saldo akumulasi dari 30 masing-masing jenis pendapatan komprehensif lain dan saldo laba. 31 32 107. Perubahan ekuitas entitas di antara awal dan akhir 33 periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset neto 34 entitas selama periode. Kecuali untuk perubahan yang timbul 35 dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai 36 pemilik (seperti kontribusi modal, akuisisi kembali instrumen 37 ekuitas entitas dan dividen) dan biaya transaksi yang secara 38 langsung berkaitan dengan tranksaksi tersebut, perubahan 01.36 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 36 6/19/2009, 10:48 AM
  • 37. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 keseluruhan atas ekuitas selama periode yang menggambarkan 2 jumlah total pendapatan dan beban (termasuk keuntungan dan 3 kerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas entitas selama periode 4 tersebut. 5 6 108. PSAK 25 mensyaratkan penyesuaian retrospektif 7 atas pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, sepanjang praktis, 8 kecuali jika ketentuan transisi pada PSAK lainnya 9 mensyaratkan lain. PSAK 25 juga mensyaratkan penyajian 10 kembali untuk mengoreksi kesalahan secara retrospektif, 11 sepanjang praktis. Penyesuaian retrospektif dan penyajian 12 kembali secara retrospektif bukan merupakan perubahan dalam 13 ekuitas tetapi merupakan penyesuaian atas saldo awal saldo 14 laba, kecuali jika suatu PSAK mensyaratkan penyesuaian 15 retrospektif atas komponen ekuitas lainnya. Paragraf 104 (b) 16 mensyaratkan pengungkapan pada laporan perubahan ekuitas, 17 total penyesuaian atas masing-masing komponen ekuitas yang 18 diakibatkan oleh perubahan kebijakan akuntasi dan, secara 19 terpisah, koreksi atas kesalahan. Penyesuaian ini diungkapkan 20 untuk masing-masing periode sebelumnya dan pada awal 21 periode. 22 23 Laporan Arus Kas 24 25 109. Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna 26 laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam 27 menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam 28 menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2 mengatur 29 persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas. 30 31 Catatan atas Laporan Keuangan 32 33 Struktur 34 35 110. Catatan atas laporan keuangan: 36 (a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan 37 laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu 38 yang digunakan sesuai dengan paragraf 115 – 122; Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.37 PSAK 1 (2009).pmd 37 6/19/2009, 10:48 AM
  • 38. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK 2 yang tidak disajikan di bagian manapun dalam 3 laporan keuangan; dan 4 (c) memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian 5 manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi 6 tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan. 7 8 111. Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan 9 atas laporan keuangan secara sistematis. Entitas membuat 10 referensi silang atas masing-masing pos dalam laporan 11 posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, 12 laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan 13 perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk informasi 14 yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan. 15 16 112. Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporan 17 keuangan dengan urutan sebagai berikut, untuk membantu 18 pengguna memahami dan membandingkan dengan laporan 19 keuangan entitas lainnya: 20 (a) pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK (lihat par 14); 21 (b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan 22 (lihat par 115); 23 (c) informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam 24 laporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi 25 komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), 26 laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai 27 dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing- 28 masing pos; dan 29 (d) pengungkapan lainnya, termasuk: 30 (i) laibilitas kontijensi (lihat PSAK 57) dan komitmen 31 kontraktual yang belum diakui; dan 32 (ii) pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuan 33 manajemen risiko keuangan dan kebijakan entitas. 34 (lihat PSAK 31). 35 36 113. Dalam beberapa keadaaan, mungkin dibutuhkan atau 37 dikehendaki untuk membedakan urutan pos-pos tertentu dalam 38 catatan atas laporan keuangan. Misalnya, entitas dapat 01.38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 38 6/19/2009, 10:48 AM
  • 39. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 menggabungkan informasi perubahan nilai wajar yang diakui 2 dalam laba rugi dengan informasi tentang jatuh tempo instrumen 3 keuangan, meskipun pengungkapan pertama berhubungan 4 dengan laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi 5 terpisah (jika disajikan) dan yang kedua berhubungan dengan 6 laporan posisi keuangan. Namun demikian, entitas tetap 7 menjaga struktur yang sistematis untuk catatan atas laporan 8 keuangan sepanjang dapat diterapkan. 9 10 114. Entitas dapat menyajikan catatan atas laporan 11 keuangan yang memberikan informasi tentang dasar 12 penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu 13 sebagai bagian yang terpisah dalam laporan keuangan. 14 15 Pengungkapan Kebijakan Akuntansi 16 17 115. Entitas mengungkapkan dalam ringkasan 18 kebijakan akuntansi signifikan: 19 (a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun 20 laporan keuangan; 21 (b) kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yang 22 relevan untuk memahami laporan keuangan. 23 24 116. Hal yang penting bagi entitas untuk menginformasikan 25 kepada pengguna mengenai dasar pengukuran yang digunakan 26 dalam laporan keuangan (misalnya, biaya historis, biaya 27 perolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah yang 28 dapat dipulihkan kembali) karena dasar pengukuran yang 29 digunakan dalam penyusunan laporan keuangan memengaruhi 30 analisis pengguna secara signifikan Ketika entitas 31 menggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporan 32 keuangan, misalnya ketika suatu kelompok aset direvaluasi, 33 maka hal tersebut adalah memadai dengan memberikan suatu 34 indikasi unrtuk setiap kelompok aset dan laibilitas yang mana 35 setiap dasar pengukuran diterapkan. 36 37 117. Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi 38 tertentu diungkapkan, manajemen mempertimbangkan apakah Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.39 PSAK 1 (2009).pmd 39 6/19/2009, 10:48 AM
  • 40. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 pengungkapan tersebut akan membantu pengguna untuk 2 memahami bagaimana transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya 3 tercermin laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yang 4 dilaporkan. Pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu 5 bermanfaat bagi pengguna terutama ketika kebijakan akuntansi 6 tersebut dipilih dari beberapa alternatif yang diperkenankan 7 dalam SAK. Misalnya pengungkapan apakah venturer 8 mengakui bagian partisipasinya dalam entitas yang dikendalikan 9 secara bersama dengan menggunakan konsolidasi proporsional 10 atau metode ekuitas (lihat PSAK 12). Beberapa SAK secara 11 khusus mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansi 12 tertentu, termasuk pilihan yang dibuat oleh manajemen di antara 13 kebijakan akuntansi berbeda yang diperkenankan. Misalnya, 14 PSAK 16 (Revisi 2007) mensyaratkan pengungkapan dasar 15 pengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan aset tetap. 16 17 118. Setiap entitas mempertimbangkan sifat kegiatan 18 operasi dan kebijakan yang diharapkan pengguna laporan 19 keuangan untuk diungkapkan oleh entitas yang berjenis seperti 20 itu. Sebagai contoh, pengguna akan mengharapkan suatu entitas 21 yang menjadi objek pajak penghasilan untuk mengungkapkan 22 kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan, termasuk 23 kebijakan yang diterapkan atas aset dan laibilitas pajak 24 tangguhan. Ketika entitas memiliki kegiatan usaha luar negeri 25 atau transaksi dalam mata uang asing yang signifikan, maka 26 pengguna akan mengharapkan pengungkapan kebijakan 27 akuntansi untuk pengakuan keuntungan dan kerugian mata uang 28 asing. 29 30 119. Suatu kebijakan akuntansi mungkin menjadi signifikan 31 karena sifat kegiatan operasi entitas meskipun jumlah pada 32 periode berjalan dan periode sebelumnya tidak material. Entitas 33 juga dapat mengungkapkan setiap kebijakan akuntansi yang 34 tidak secara khusus disyaratkan oleh SAK tetapi entitas memilih 35 dan menerapkannya sesuai dengan PSAK 25. 36 37 120. Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan 38 kebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas laporan 01.40 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 40 6/19/2009, 10:48 AM
  • 41. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 keuangan lainnya, pertimbangan (selain yang telah 2 tercakup dalam estimasi (lihat paragraf 123)) yang telah 3 dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan 4 akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan 5 terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. 6 7 121. Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, 8 manajemen membuat berbagai pertimbangan (selain yang telah 9 tercakup dalam estimasi) yang secara signifikan dapat 10 memengaruhi jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. 11 Misalnya, manajemen membuat pertimbangan dalam 12 menentukan : 13 (a) apakah aset keuangan merupakan investasi yang 14 dikategorikan sebagai "dimiliki hingga jatuh tempo"; 15 (b) kapan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang 16 signifikan dari kepemilikan aset keuangan dan aset sewa 17 akan dialihkan kepada entitas lain; 18 (c) apakah secara substansi penjualan produk tertentu 19 merupakan perjanjian pembiayaan dan dengan demikan 20 tidak meningkatkan pendapatan; dan 21 (d) apakah substansi hubungan antara entitas dan entitas 22 bertujuan khusus menunjukkan bahwa entitas tersebut 23 mengendalikan entitas bertujuan khusus. 24 25 122. Beberapa pengungkapan yang dibuat sesuai dengan 26 paragraf 120 disyaratkan oleh SAK lain. Misalnya, PSAK 4: 27 Laporan Keuangan Konsolidasi mensyaratkan entitas untuk 28 mengungkapkan alasan mengapa hak kepemilikan entitas tidak 29 menimbulkan pengendalian, dalam hal investee bukan 30 merupakan suatu entitas anak meskipun lebih dari setengah 31 hak suara atau hak suara potensial dimiliki secara langsung 32 atau tidak langsung melalui entitas anak lain. PSAK 13 (Revisi 33 2007): Properti Investasi mensyaratkan pengungkapan kriteria 34 yang dikembangkan oleh entitas untuk membedakan properti 35 investasi dari properti yang digunakan sendiri dan properti yang 36 dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, jika 37 pengklasifikasian properti sulit dilakukan. 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.41 PSAK 1 (2009).pmd 41 6/19/2009, 10:48 AM
  • 42. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Sumber Estimasi Ketidakpastian 2 3 123. Entitas mengungkapkan informasi tentang 4 asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber 5 utama dari estimasi ketidakpastian lainnya pada akhir 6 periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang 7 mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah 8 tercatat aset dan laibilitas dalam periode pelaporan 9 berikutnya. Berkaitan dengan aset dan laibilitas tersebut, 10 catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas: 11 (a) sifat; dan 12 (b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan. 13 14 124. Penetapan jumlah tercatat dari beberapa aset dan 15 laibilitas mensyaratkan estimasi pengaruh ketidakpastian atas 16 peristiwa masa depan terhadap aset dan laibilitas tersebut pada 17 akhir periode pelaporan. Misalnya, dalam hal tidak tersedianya 18 harga pasar kini yang diobservasi, maka estimasi berorientasi 19 masa depan diperlukan untuk mengukur jumlah yang dapat 20 dipulihkan kembali atas kelompok aset tetap, dampak keusangan 21 teknologi atas persediaan, penyisihan yang tergantung pada 22 hasil masa depan dari proses litigasi yang masih berjalan, dan 23 laibilitas imbalan kerja jangka panjang seperti laibilitas pensiun. 24 Estimasi tersebut memasukkan asumsi tentang penyesuaian 25 risikoatas arus kas dan tingkat diskonto, perubahan gaji di masa 26 depan, dan perubahan harga di masa depan yang memengaruhi 27 biaya-biaya lainnya. 28 29 125. Asumsi dan sumber estimasi ketidakpastian lainnya 30 yang diungkapkan sesuai dengan paragaraf 123 terkait dengan 31 estimasi yang membutuhkan pertimbangan manajemen yang 32 paling sulit, subyektif atau kompleks. Dengan semakin 33 bertambahnya variabel dan asumsi yang memengaruhi 34 kemungkinan penyelesaian masa depan atas ketidakpastian, 35 maka pertimbangan tersebut menjadi semakin subyektif dan 36 kompleks, dan potensi dilakukannya penyesuaian material 37 terhadap jumlah tercatat aset dan laibilitas semakin meningkat. 38 01.42 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 42 6/19/2009, 10:48 AM
  • 43. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 126. Pengungkapan sebagaimana dimaksud pada paragraf 2 123 tidak dipersyaratkan bagi aset dan laibilitas dengan risiko 3 signifikan dengan jumlah tercatat aset dan laibilitas tersebut 4 dapat berubah secara material selama periode tahun berikutnya 5 jika, pada akhir periode pelaporan, aset dan laibilitas tersebut 6 diukur dengan menggunakan nilai wajar berdasarkan pada 7 harga pasar kini yang diobservasi. Nilai wajar tersebut dapat 8 berubah secara material selama periode pelaporan berikutnya 9 namun perubahan ini tidak berasal dari asumsi atau sumber 10 estimasi ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan. 11 12 127. Entitas menyajikan pengungkapan pada paragraf 123 13 dalam suatu cara yang dapat membantu pengguna laporan 14 keuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuat 15 manajemen tentang masa depan dan tentang sumber estimasi 16 ketidakpastian lainnya. Sifat dan luasnya informasi yang 17 diberikan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi dan kondisi 18 lainnya. Contoh pengungkapan yang dibuat adalah: 19 (a) sifat asumsi atau estimasi ketidakpastian lainnya; 20 (b) sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan 21 estimasi yang mendasari penghitungan jumlah tercatat 22 tersebut, termasuk alasan atas sensitivitas tersebut; 23 (c) penyelesaian yang diharapkan atas ketidakpastian dan 24 kisaran hasil yang mungkin selama periode pelaporan 25 berikutnya atas jumlah tercatat aset dan laibilitas yang 26 terpengaruh; dan 27 (d) penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadap 28 asumsi sebelumnya yang terkait dengan aset dan laibilitas 29 tersebut, jika ketidakpastian tetap belum dapat 30 diselesaikan. 31 32 128. Pernyataan ini tidak mensyaratkan entitas untuk 33 mengungkapkan informasi anggaran atau prakiraan dalam 34 membuat pengungkapan pada paragraf 123. 35 36 129. Seringkali tidak praktis untuk mengungkapkan dampak 37 yang mungkin timbul dari asumsi atau sumber estimasi 38 ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan. Dalam Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.43 PSAK 1 (2009).pmd 43 6/19/2009, 10:48 AM
  • 44. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 kondisi tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki saat 2 itu, entitas mengungkapkan bahwa merupakan hal yang 3 mungkin terjadi bahwa hasil selama tahun buku berikutnya yang 4 berbeda dari asumsi akan membutuhkan penyesuaian material 5 terhadap jumlah tercatat dari aset atau laibilitas yang 6 terpengaruh. Dalam semua hal, entitas mengungkapkan sifat 7 dan jumlah tercatat dari aset atau laibilitas tertentu (atau 8 kelompok aset atau laibilitas) yang terpengaruh oleh asumsi 9 tersebut. 10 11 130. Pengungkapan dalam paragraf 120 mengenai 12 pertimbangan tertentu yang dibuat manajemen dalam rangka 13 menerapkan kebijakan akuntansi tidak terkait dengan 14 pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian pada paragraf 123. 15 16 131. SAK lainnya mensyaratkan pengungkapan dari 17 beberapa asumsi yang mungkin sebaliknya dipersyaratkan 18 sesuai dengan paragraf 123. Misalnya, PSAK 57 mensyaratkan 19 pengungkapan (dalam kondisi tertentu) mengenai asumsi utama 20 yang berhubungan dengan peristiwa masa datang yang 21 memengaruhi beberapa jenis laibilitas diestimasi. PSAK 31 22 mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan yang digunakan 23 entitas dalam mengestimasi nilai wajar dari aset dan laibilitas 24 keuangan yang dicatat pada nilai wajar. PSAK 16 (Revisi 2007) 25 mensyaratkan pengungkapan asumsi signifkan yang digunakan 26 dalam mengestimasi nilai wajar dari aset tetap yang direvaluasi. 27 28 Modal 29 30 132. Entitas mengungkapkan informasi yang 31 memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk 32 mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam 33 mengelola permodalannya. 34 35 133. Untuk mematuhi paragraf 132, entitas mengungkapkan 36 hal-hal berikut: 37 (a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan dan proses 38 entitas dalam mengelola permodalannya, termasuk: 01.44 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 44 6/19/2009, 10:48 AM
  • 45. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (i) deskripsi tentang apa yang dikelola sebagai modal; 2 (ii) ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratan 3 permodalan eksternal, sifat persyaratan dan 4 bagaimana persyaratan tersebut diimplementasikan ke 5 dalam pengelolaan permodalan; dan 6 (iii) bagaimana entitas memenuhi tujuannya dalam 7 mengelola permodalannya. 8 (b) ringkasan data kuantitatif tentang apa yang diaturnya 9 sebagai modal. Beberapa entitas menganggap laibilitas 10 keuangan (misalnya beberapa bentuk utang subordinasi) 11 sebagai bagian dari modal. Entitas lain menganggap modal 12 tidak termasuk beberapa komponen ekuitas (misalnya 13 komponen yang timbul dari lindung nilai arus kas). 14 (c) setiap perubahan (a) dan (b) dari periode sebelumnya 15 (d) apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratan 16 permodalan eksternal . 17 (e) ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalan 18 eksternal tersebut, konsekuensi dari ketidakpatuhan 19 tersebut. 20 Entitas mendasarkan pengungkapan tersebut dari informasi 21 yang diberikan secara internal kepada personal manajemen 22 kunci. 23 24 134. Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa cara 25 dan dapat tergantung pada persyaratan permodalan yang 26 berbeda. Misalnya, entitas konglomerasi mungkin mencakup 27 entitas yang melakukan kegiatan asuransi dan perbankan dan 28 aktivitas tersebut mungkin melakukan kegiatan operasi di 29 beberapa yurisdiksi. Ketika pengungkapan keseluruhan atas 30 persyaratan modal dan bagaimana modal dikelola tidak 31 memberikan informasi yang berguna atau dapat mengacaukan 32 pemahaman pengguna laporan keuangan atas sumber 33 permodalan entitas, maka entitas mengungkapkan informasi 34 terpisah untuk masing-masing persyaratan modal yang berlaku 35 bagi entitas. 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.45 PSAK 1 (2009).pmd 45 6/19/2009, 10:48 AM
  • 46. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Instrumen Keuangan Puttable yang Diklasifikasikan 2 sebagai Ekuitas 3 4 134A. Instrumen keuangan yang memberi hak 5 kepada pemegangnya untuk menjual instrumen itu 6 kembali pada penerbitnya baik secara kas atau dengan 7 aset keuangan lainnya (puttable financial instrument) 8 yang diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas diungkapkan 9 (jika tidak diungkapkan dimanapun): 10 (a) ikhtisar data kuantitatif mengenai jumlah yang 11 diklasifikasikan sebagai ekuitas; 12 (b) tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan kewajiban 13 untuk membeli kembali atau menarik instrumen 14 tersebut jika dipersyaratkan oleh pemegang instrumen, 15 termasuk setiap perubahan dari periode sebelumnya; 16 (c) prakiraan arus kas keluar pada saat pembelian 17 kembali atau penarikan instrumen tersebut; dan 18 (d) informasi tentang bagaimana penentuan prakiraan 19 arus kas keluar pada saat pembelian kembali atau 20 penarikan instrumen. 21 22 Pengungkapan Lain 23 24 135. Entitas mengungkapkan di dalam catatan atas 25 laporan keuangan: 26 (a) jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan 27 sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan 28 tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik 29 selama periode serta jumlah dividen per lembar 30 sahamnya; dan 31 (b) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui. 32 33 136. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika 34 tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi 35 yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan: 36 (a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, 37 alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utama 38 kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor); 01.46 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 46 6/19/2009, 10:48 AM
  • 47. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan 2 utama; 3 (c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir 4 dalam kelompok usaha. 5 6 TANGGAL EFEKTIF 7 8 137. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode 9 tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 10 Januari 2011. Penerapan lebih dini dianjurkan. Jika 11 entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang 12 lebih dini, maka fakta tersebut harus diungkapkan. 13 14 PENARIKAN 15 16 138. Pernyataan ini menggantikan PSAK 1 (Revisi 1998): 17 Penyajian Laporan Keuangan. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.47 PSAK 1 (2009).pmd 47 6/19/2009, 10:48 AM
  • 48. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 LAMPIRAN 2 3 Lampiran ini melengkapi, tapi bukan bagian dari PSAK 1. 4 5 Ilustrasi struktur laporan keuangan 6 7 01. PSAK 1 mengatur komponen laporan keuangan dan 8 persyaratan minimum pengungkapan di dalam laporan posisi 9 keuangan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan 10 perubahan ekuitas. PSAK 1 juga mengungkapkan lebih lanjut 11 pos-pos yang disajikan baik dalam komponen laporan keuangan 12 yang relevan atau catatan atas laporan keuangan. Lampiran 13 ini memberikan contoh sederhana tentang bagaimana ketentuan 14 PSAK 1 terkait laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi 15 komprehensif, dan laporan perubahan ekuitas dapat terpenuhi. 16 Entitas dapat mengubah urutan penyajian, judul laporan dan 17 istilah yang digunakan untuk menjelaskan pos-pos jika 18 diperlukan untuk memenuhi kondisi tertentu. 19 20 02. Lampiran ini terbagi dalam 3 bagian. Paragraf 03-06 21 memberikan contoh penyajian laporan keuangan. Paragraf 07- 22 09 memberikan contoh penentuan penyesuaian reklasfikasi atas 23 aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual 24 sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan: 25 Pengakuan dan Pengukuran. Paragraf 10 dan 11 26 memberikan contoh pengungkapan permodalan. 27 28 03. Ilustrasi laporan posisi keuangan menunjukkan salah 29 satu cara bagaimana entitas dapat menyajikan laporan posisi 30 keuangan dengan membedakan pos aset lancar dan tidak lancar 31 dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang. Format lain 32 dapat digunakan sepanjang dapat menunjukkan perbedaan 33 tersebut secara jelas. 34 35 04 Ilustrasi-ilustrasi menggunakan istilah "pendapatan 36 komprehensif" untuk menunjukkan seluruh komponen 37 pendapatan komprehensif, termasuk laba rugi. Ilustrasi-ilustrasi 38 01.48 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 48 6/19/2009, 10:48 AM
  • 49. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 menggunakan istilah "pendapatan komprehensif lain" untuk 2 menunjukkan pendapatan dan beban yang temasuk dalam 3 pendapatan komprehensif tetapi tidak termasuk dalam laba rugi. 4 PSAK 1 tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan istilah 5 tersebut dalam laporan keuangannya. 6 7 05. Dua laporan laba rugi komprehensif diberikan, untuk 8 mengilustrasikan alternatif penyajian pendapatan dan beban dalam 9 satu laporan atau dua laporan. Laporan laba rugi komprehensif 10 tunggal mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban 11 dalam bagian laba atau rugi berdasarkan fungsi. Laporan laba 12 rugi terpisah (di dalam contoh ini adalah "laporan laba rugi") 13 mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban dalam 14 bagian laba atau rugi berdasarkan sifat. 15 16 06. Contoh-contoh tidak dimaksudkan untuk 17 mengilustrsikan seluruh aspek dari SAK, atau menyajikan satu 18 set laporan keuangan lengkap, yang di dalamnya termasuk 19 laporan arus kas, ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan 20 informasi penjelasan lainnya. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.49 PSAK 1 (2009).pmd 49 6/19/2009, 10:48 AM
  • 50. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Bagian I: Ilustrasi Penyajian Laporan Keuangan 2 3 Kelompok Usaha XYZ – Laporan posisi keuangan per 31 Desember 20X7 4 (dalam ribuan rupiah) 5 6 31 Des 20X7 31 Des 20X6 ASET 7 8 Aset lancar 9 Kas dan setara kas 312.400 322.900 10 Piutang usaha 91.600 110.800 11 Persediaan 135.230 132.500 12 Aset lancar lainnya 25.650 12.540 13 Total aset lancar 564.880 578.740 14 15 Aset tidak lancar 16 Aset keuangan tersedia untuk dijual 142.500 156.000 Investasi dalam entitas asosiasi 100.150 110.770 17 Aset tetap 350.000 360.020 18 Aset tak berwujud lainnya 227.470 227.470 19 Goodwill 80.800 91.200 20 Total aset tidak lancar 901.620 945.460 21 22 Total Aset 1.466.500 1.524.200 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 01.50 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 50 6/19/2009, 10:48 AM
  • 51. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 LAIBILITAS 2 3 Laibilitas jangka pendek 4 Utang usaha dan terutang lainnya 115.100 187.620 Pinjaman jangka pendek 150.000 200.000 5 Bagian pinjaman jangka panjang 10.000 20.000 6 Utang pajak jangka pendek 35.000 42.000 7 Laibilitas diestimasi jangka pendek 5.000 4.800 8 Total laibillitas jangka pendek 315.100 454.420 9 10 Laibilitas jangka panjang 11 Pinjaman jangka panjang 120.000 160.000 12 Pajak tangguhan 28.800 26.040 13 Laibilitas diestimasi jangka panjang 28.850 52.240 14 Total laibilitas jangka panjang 177.650 238.280 15 Total Laibilitas 492.750 692.700 16 17 EKUITAS 18 19 Ekuitas yang dapat diatribusikan 20 kepada pemilik entitas induk 21 Modal saham 650.000 600.000 22 Saldo laba 243.500 161.700 23 Komponen ekuitas lainnya 10.200 21.200 24 903.700 782.900 Kepentingan nonpengendali- 70.050 48.600 25 Total Ekuitas 973.750 831.500 26 27 Total Laibilitas dan Ekuitas 1.466.500 1.524.200 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.51 PSAK 1 (2009).pmd 51 6/19/2009, 10:48 AM
  • 52. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif untuk tahun 2 yang berakhir 31 Desember 20X7 3 4 (Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi berdasarkan 5 fungsi) 6 (dalam ribuan rupiah) 7 8 20X7 20X6 9 Pendapatan 390.000 355.000 10 Beban pokok penjualan (245.000) (230.000) 11 Laba bruto 145.000 125.000 12 Pendapatan lainnya 20.667 11.300 13 Biaya distribusi (9.000) (8.700) 14 Beban administrasi (20.000) (21.000) Beban lain-lain (2.100) (1.200) 15 Biaya pendanaan (8.000) (7.500) 16 Bagian laba entitas asosiasi (a) 35.100 30.100 17 Laba sebelum pajak 161.667 128.000 18 Beban pajak penghasilan (40.417) (32.000) 19 Labatahunberjalandarioperasiyangdilanjutkan 121.250 96.000 20 Kerugian tahun berjalan dari operasi yang 21 dihentikan - (30.500) 22 LABATAHUN BERJALAN 121.250 65.500 23 Pendapatan komprehensif lain: 24 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (b) 5.334 10.667 25 Aset keuangan tersedia untuk dijual (b) (24.000) 26.667 26 Lindung nilai arus kas (b) (667) (4.000) 27 Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367 28 Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program 29 pensiun manfaat pasti (667) 1.333 30 Bagian pendapatan komprehensif 31 lain dari entitas asosiasi (c) 400 (700) 32 Pajak penghasilan terkait (d) 4.667 (9.334) 33 Pendapatan komprehensif lain tahun 34 berjalan setelah pajak (14.000) 28.000 TOTALPENDAPATAN KOMPREHENSIF 35 TAHUN BERJALAN 107.250 93.500 36 37 38 01.52 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 52 6/19/2009, 10:48 AM
  • 53. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Lanjutan... 2 20X7 20X6 3 Laba yang dapat diatribusikan kepada: 4 Pemilik entitas induk 97.000 52.400 5 Kepentingan non pengendali 24.250 13.100 121.250 65.500 6 7 Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat 8 diatribusikan kepada: 9 Pemilik entitas induk 85.800 74.800 10 Kepentingan non pengendali 21.450 18.700 11 107.250 93.500 12 Laba per saham (dalam satuan rupiah): 13 Dasar dan dilusian 0,46 0,30 14 15 Sebagai alternatif, komponen pendapatan komprehensif lain dapat 16 disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pajak: 17 18 Pendapatan komprehensif lain setelah pajak: 19 20 20X7 20X6 Selisih kurs penjabaran laporan 21 keuangan dalam mata uang asing 4.0000 8.000 22 Aset keuangan tersedia untuk dijual (18.000) 20.000 23 Lindung nilai arus kas (500) (3.000) 24 Keuntungan revaluasi aset tetap 600 2.700 25 Keuntungan (kerugian) aktuarial 26 program pensiun manfaat pasti (500) 1.000 27 Bagian pendapatan komprehensif 28 lain entitas asosiasi 400 (700) 29 Pendapatan komprehensif lain 30 tahun berjalan setelah pajak (14.000) 28.000 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.53 PSAK 1 (2009).pmd 53 6/19/2009, 10:48 AM
  • 54. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi untuk tahun 2 yang berakhir 31 Desember 20X7 3 4 (Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam 5 dua laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi 6 berdasarkan sifat) 7 (dalam ribuan rupiah) 8 9 20X7 20X6 10 Pendapatan 390.000 355.000 11 Pendapatan lainnya 20.667 11.300 12 Perubahan dalam persediaan 13 barang jadi dan barang dalam 14 proses (115.100) (107.900) 15 Pekerjaan dilaksanakan oleh entitas 16 dan dikapitalisasi 16.000 15.000 17 Bahan baku yang digunakan (96.000) (92.000) 18 Beban imbalan kerja (45.000) (43.000) 19 Beban penyusutan dan amortisasi (19.000) (17.000) 20 Penurunan nilai aset tetap (4.000) - 21 Beban lainnya (6.000) (5.500) 22 Biaya pendanaan (15.000) (18.000) (e) 23 Bagian laba entitas asosiasi 35.100 30.100 24 Laba sebelum pajak 161.667 128.000 25 Beban pajak penghasilan (40.417) (32.000) 26 Laba tahun berjalan dari 27 operasi yang dilanjutkan 121.250 96.000 28 Kerugian tahun berjalan dari 29 operasi yang dihentikan - (30.500) 30 LABA TAHUN BERJALAN 121.250 65.500 31 Laba yang dapat diatribusikan kepada: 32 Pemilik entitas induk 97.000 52.400 33 Kepentingan non pengendali 24.250 13.100 34 121.250 65.500 35 Laba per saham (dalam rupiah) 36 Dasar dan dilusian 0.46 0.30 37 38 01.54 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 54 6/19/2009, 10:48 AM
  • 55. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif 2 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7 3 4 (Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam 5 dua laporan) 6 (dalam ribuan rupiah) 7 8 20X7 20X6 9 Laba tahun berjalan 121.250 65.500 10 Pendapatan komprehensif lain: 11 Selisih kurs penjabaran laporan 12 keuangan dalam mata uang asing 5.334 10.667 13 Aset keuangan tersedia untuk dijual (24.000) 26.667 14 Lindung nilai arus kas (667) (4.000) 15 Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367 16 Keuntungan (kerugian) aktuarial 17 program pensiun manfaat pasti (667) 1.333 18 Bagian pendapatan komprehensif 19 lain entitas asosiasi(f) 400 (700) 20 Pajak penghasilan terkait(g) 4.667 (9.334) 21 Pendapatan komprehensif lain 22 tahun berjalan setelah pajak (14.000) 28.000 23 TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF 24 TAHUN BERJALAN 107.250 93.500 25 26 Total laba rugi komprehensif 27 yang dapat diatribusikan kepada: 28 Pemilik entitas induk 85.800 74.800 29 Kepentingan nonpengendali 21.450 18.700 30 107.250 93.500 31 32 33 Alternatif lainnya, komponen laporan pendapatan komprehensif 34 lain dapat disajikan, bersih setelah pajak. Lihat laporan laba 35 rugi komprehensif yang mengilustrasikan penyajian pendapatan 36 dan beban dalam satu laporan. 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.55 PSAK 1 (2009).pmd 55 6/19/2009, 10:48 AM
  • 56. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Kelompok Usaha XYZ 2 Pengungkapan komponen pendapatan komprehensif lain(h) 3 Catatan atas laporan keuangan 4 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7 (dalam ribuan rupiah) 5 2007 2006 6 Pendapatan komprehensif lain: 7 Selisih kurs penjabaran laporan 8 keuangan dalam mata uang asing (i) 5.334 10.667 9 Aset keuangan tersedia untuk dijual: 10 Keuntungan tahun berjalan 1.333 30.667 11 Dikurangi: penyesuaian 12 reklasifikasi atas keuntungan 13 termasuk dalam laba rugi (25.333) (24.000) (4.000) 26.667 14 Lindung nilai arus kas: Keuntungan (kerugian) tahun berjalan (4.667) (4.000) 15 Dikurangi: penyesuaian 16 reklasifikasi atas keuntungan 17 yang termasuk dalam laba rugi 3.333 - 18 Dikurangi: penyesuaian atas 19 jumlah yang di transfer kepada 20 nilai tercatat awal item lindung 21 nilai 667 (667) - (4.000) 22 Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367 23 Keuntungan (kerugian) aktuarial 24 program pensiun manfaat pasti (667) 1.333 Bagian pendapatan komprehensif 25 lain entitas asosiasi 400 (700) 26 Pendapatan komprehensif lain (18.667) 37.334 27 Pajak penghasilan terkait(j) 4.667 (9.334) 28 Pendapatan komprehensif lain 29 tahun berjalan (14.000) 28.000 30 31 32 33 34 35 36 37 38 01.56 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 56 6/19/2009, 10:48 AM
  • 57. 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 10 11 9 8 7 6 5 4 3 2 1 PSAK 1 (2009).pmd Kelompok Usaha XYZ Pengungkapan pengaruh pajak terkait setiap komponen pendapatan komprehensif lain Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7 Penyajian Laporan Keuangan (dalam ribuan rupiah) 57 2007 2006 Jumlah Manfaat Jumlah Jumlah Manfaat Jumlah sebelum (beban) neto setelah sebelum (beban) neto setelah pajak pajak pajak pajak pajak pajak Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 5.334 (1.334) 4.000 10.677 (2.677) 8.000 Aset keuangan tersedia untuk dijual: (24.000) 6.000 (18.000) 26.667 (6.667) 20.000 Lindung nilai arus kas: (667) 167 (500) (4.000) 1.000 (3.000) Keuntungan revaluasi aset tetap 933 (333) 600 3.367 (667) 2.700 Keuntungan (kerugian) aktuarial program pensiun manfaat pasti (667) 167 (500) 1.333 (333) 1.000 Bagian pendapatan komprehensif lain Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA entitas asosiasi 400 - 400 (700) - (700) Pendapatan komprehensif lain (18.667) 4.667 (14.000) 37.334 (9.334) 28.000 6/19/2009, 10:48 AM ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 01.57
  • 58. 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 10 11 9 8 7 6 5 4 3 2 1 PSAK 1 (2009).pmd 01.58 Kelompok Usaha XYZ– Laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7 (dalam ribuan rupiah) Modal Saldo Penjabaran Aset Lindung Surplus Total Kepentingan Total ekuitas saham laba mata uang keuangan nilai revaluasi non dari kegiatan tersedia arus pengendali Penyajian Laporan Keuangan usaha luar untuk kas negeri dijual 58 Saldo per 1 Januari 20X6 600.000 118.100 (4.000) 1.600 2.000 - 717.700 29.800 747.500 Perubahan kebijakan akuntansi - 400 - - - - 400 100 500 Saldo yang disajikan kembali 600.000 118.500 (4.000) 1.600 2.000 - 718.100 29.900 748.000 Perubahan ekuitas pada tahun 20X6 Dividen - (10.000) - - - - (10.000) - (10.000) Total laba rugi komprehensif tahun berjalan (k) - 53.200 6.400 16.000 (2.400) 1.600 74.800 18.700 93.500 Saldo per 31 Desember 20X6 600.000 161.700 2.400 17.600 (400) 1.600 782.900 48.600 831.500 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 6/19/2009, 10:48 AM ED PSAK No. 01 (Revisi 2009)
  • 59. 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 10 11 9 8 7 6 5 4 3 2 1 PSAK 1 (2009).pmd Lanjutan... Modal Saldo Penjabaran Aset Lindung Surplus Total Kepentingan Total ekuitas saham laba mata uang keuangan nilai revaluasi non dari kegiatan tersedia arus pengendali usaha luar untuk kas Penyajian Laporan Keuangan negeri dijual Perubahan ekuitas 59 pada tahun 20X7 Penerbitan modal saham 50.000 - - - - - 50.000 - 50.000 Dividen - (15.000) - - - - (15.000) - (15.000) Total laba rugi komprehensif tahun berjalan (l) - 96.600 3.200 (14.400) (400) 800 85.800 21.450 107.250 Transfer ke saldo laba - 200 - - - (200) - - - Saldo per 31 Desember 20X7 650.000 243.500 5.600 3.200 (800) 2.200 903.700 70.050 973.750 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 6/19/2009, 10:48 AM ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 01.59
  • 60. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Bagian II: Contoh ilustrasi penentuan penyesuaian 2 reklasifikasi 3 4 07. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk 5 mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan setiap 6 komponen pendapatan komprehensif lain. 7 8 08. Lampiran ini memberikan ilustrasi perhitungan 9 penyesuaian reklasifikasi untuk aset keuangan yang tersedia 10 untuk dijual yang diakui sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006). 11 12 09. Pada 31 Desember 20X5, Kelompok Usaha XYZ 13 membeli 1.000 saham (instrumen ekuitas) dengan harga Rp. 14 10 per saham, dan mengklasifikasikannya sebagai tersedia 15 untuk dijual. Nilai wajar instrumen tersebut pada 31 Desember 16 20X6 adalah Rp.12; pada 31 Desember 20X7, nilai wajarnya 17 meningkat menjadi Rp.15. Seluruh instrumen tersebut dijual 18 pada 31 Desember 20X7; tidak ada pembagian dividen yang 19 diumumkan selama instrumen tersebut dipegang oleh Kelompok 20 Usaha XYZ. Tarif pajak yang dikenakan adalah 30%. 21 22 Perhitungan keuntungan 23 (dalam rupiah) 24 Sebelum Pajak Neto 25 pajak penghasilan setelah 26 pajak 27 Keuntungan yang diakui 28 pada pendapatan 29 komprehensif lain: 30 Tahun berakhir 31 31 Desember 20X6 2.000 (600) 1.400 32 Tahun berakhir 33 31 Desember 20X7 3.000 (900) 2.100 34 35 Total keuntungan 5.000 (1.500) 3.500 36 37 38 01.60 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 60 6/19/2009, 10:48 AM
  • 61. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Alternatif lainnya, komponen pendapatan komprehensif 2 lain dapat disajikan bruto sebelum pajak dengan 3 menambahkan pos terpisah untuk dampak perpajakan: 4 5 Jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi dan pendapatan 6 komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada 31 7 Desember 20X6 dan 31 Desember 20X7 8 20X7 20X6 9 Laba atau rugi: 10 Keuntungan penjualan instrumen 5.000 11 Beban pajak penghasilan (1.500) 12 Keuntungan neto yang diakui 13 dalam laba rugi 3.500 14 15 Pendapatan komprehensif lain: 16 Keuntungan selama tahun berjalan, 17 neto setelah pajak 2.100 1.400 18 Penyesuaian reklasifikasi, 19 neto setelah pajak (3.500) - 20 Keuntungan (kerugian) neto 21 yang diakui pada pendapatan 22 komprehensif lain (1.400) 1.400 23 2.100 1.400 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.61 PSAK 1 (2009).pmd 61 6/19/2009, 10:48 AM
  • 62. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Bagian III: Contoh ilustrasi pengungkapan permodalan 2 (paragraf 132-134) 3 4 Entitas yang bukan merupakan institusi keuangan 5 6 10. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf 7 132 dan133 untuk entitas bukan institusi keuangan dan bukan 8 subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihak 9 eksternal. Dalam contoh ini, entitas memonitor permodalan 10 dengan menggunakan rasio utang terhadap modal yang 11 disesuaikan (debt-to-adjusted capital ratio). Entitas lain 12 mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk memonitor 13 permodalan. Contoh ini juga relatif sederhana. Entitas 14 menentukan sesuai dengan kondisinya, seberapa rinci 15 pengungkapan yang dilakukan dapat memenuhi persyaratan 16 dalam paragraf 132 dan 133. 17 18 Fakta 19 20 Kelompok Usaha A memproduksi dan menjual mobil. 21 Kelompok Usaha A mencakup entitas anak pembiayaan yang 22 menyediakan pembiayaan untuk pelanggan, terutama dalam 23 bentuk sewa. Kelompok Usaha A bukan subyek dari 24 persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihak 25 eksternal. 26 27 Contoh pengungkapan 28 29 Tujuan dari Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan 30 adalah: 31 Untuk melindungi kemampuan entitas dalam 32 mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas 33 dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham 34 dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan 35 Untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada 36 pemegang saham dengan menentukan harga produk dan 37 jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. 38 01.62 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 62 6/19/2009, 10:48 AM
  • 63. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Kelompok Usaha menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi 2 terhadap risiko. Kelompok Usaha mengelola struktur modal 3 dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan 4 kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. 5 Untuk menjaga atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok 6 Usaha mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar 7 kepada pemegang saham, pengembalian modal kepada 8 pemegang saham, penerbitan saham baru, atau menjual aset 9 untuk mengurangi utang. 10 11 Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Kelompok Usaha 12 memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal 13 yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto 14 dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto dihitung: total utang 15 (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi 16 kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh 17 komponen ekuitas (misalnya modal saham, agio saham, 18 kepentingan non-pengendalai, saldo laba dan cadangan 19 revaluasi) selain jumlah akumulasi dalam ekuitas terkait dengan 20 lindung nilai arus kas, dan termasuk beberapa bentuk utang 21 subordiansi. 22 23 Selama 20X4, strategi Kelompok Usaha tidak berubah sejak 24 20X3, yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yang 25 disesuaikan pada batas bawah dari kisaran 6:1 sampai dengan 26 7:1, dalam rangka menjamin akses ke pembiayaan dengan biaya 27 yang wajar untuk mempertahankan peringkat kredit BB. Rasio 28 utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember 29 20X4 dan 31 Desember 20X3 adalah sebagai berikut: 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.63 PSAK 1 (2009).pmd 63 6/19/2009, 10:48 AM
  • 64. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 31 Des 20X4 31 Des 20X3 2 Jutaan Rupiah Jutaan Rupiah 3 Total utang 1.000 1.100 4 Dikurang: kas dan setara kas (90) (150) 5 Utang neto 910 950 6 Total ekuitas 110 105 7 Ditambah: instrumen utang 8 subordinasi 38 38 9 Dikurang: jumlah akumulasi 10 dalam ekuitas terkait 11 lindung nilai arus kas (10) (5) 12 Modal disesuaikan 138 138 13 Rasio utang terhadap modal 6,6 6,9 14 15 Penurunan rasio utang terhadap modal disesuaikan selama 20X4 16 diakibatkan terutama dari pengurangan utang neto yang terjadi 17 dari penjualan entitas anak Z. Sebagai akibat dari pengurangan 18 utang neto, meningkatkan profitabilitas dan menurunkan tingkat 19 piutang yang dikelola, pembayaran dividen naik menjadi Rp. 20 2,8 juta untuk 20X4 (dari Rp. 2,5 juta untuk 20X3). 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 01.64 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 64 6/19/2009, 10:48 AM
  • 65. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 Entitas yang belum memenuhi persyaratan permodalan 2 yang diwajibkan oleh pihak eksternal 3 4 11. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf 5 133 (e) ketika entitas belum memenuhi persyaratan permodalan 6 yang diwajibkan secara eksternal selama periode berjalan. 7 Pengungkapan lain akan diberikan untuk memenuhi 8 persyaratan lainnya dalam paragraf 132 dan 133. 9 10 Fakta 11 12 Entitas A memberikan jasa keuangan kepada pelanggannya 13 dan subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan 14 oleh Regulator B. Selama tahun yang berakhir 31 Desember 15 20X7, Entitas A tidak memenuhi persyaratan permodalan 16 yang diwajibkan oleh Regulator B. Dalam laporan keuangan 17 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7, Entitas A 18 mengungkapkan hal-hal terkait dengan ketidakpatuhannya. 19 20 Contoh pengungkapan 21 22 Entitas A menyampaikan laporan kuartalan tentang 23 pemenuhan permodalan yang dipersyaratkan per 30 24 September 20X7 pada tanggal 20 Oktober 20X7. Pada 25 tanggal tersebut, permodalan yang dipersyaratkan bagi Entitas 26 A berada di bawah persyaratan permodalan yang diwajibkan 27 oleh Regulator B sebesar Rp. 1 juta. Sebagai akibatnya, 28 Entitas A diwajibkan untuk menyampaikan suatu rencana 29 kepada regulator yang mengindikasikan bagaimana Entitas 30 A akan meningkatkan permodalan yang dipersyaratkan. 31 Entitas A menyampaikan rencana yang menjelaskan 32 penjualan sebagian dari portofolio ekuitas yang tidak dikuotasi 33 dengan nilai tercatat sebesar Rp. 11,5 juta dalam kuartal ke 34 empat tahun 20X7. Dalam kuartal ke empat, Entitas A 35 menjual portofolio investasi berbunga tetap sebesar Rp. 12,6 36 juta dan memenuhi persyaratan permodalan yang ditentukan. 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.65 PSAK 1 (2009).pmd 65 6/19/2009, 10:48 AM
  • 66. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (a) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang 2 dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan 3 kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi. 4 (b) Hal ini mengilustrasikan penyajian agregat, dengan pengungkapan atas keuntungan atau kerugian dan penyesuaian reklasifikasi tahun berjalan disajikan 5 dalam catatan atas laporan keuangan. Sebagai alternatif, penyajian secara 6 bruto juga dapat digunakan. 7 (c) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan 8 kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi. 9 (d) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 10 (e) Hal ini berarti bagian dari laba entitas asosiasi yang dapat diatribusikan kepada 11 pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan kepemilikan nonpengendali 12 dalam entitas asosiasi. (f) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yang 13 dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan 14 kepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi. 15 (g) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 16 (h) Jika entitas memilih penyajian agregat dalam laporan laba rugi komprehensif, 17 maka jumlah penyesuaian reklasifikasi dan keuntungan atau kerugian tahun berjalan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. 18 (i) Tidak terdapat pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Oleh karena itu, tidak 19 ada penyesuaian reklasifikasi untuk tahun sajian. 20 (j) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 21 (k) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X6 sebesar Rp.53.200 22 menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar 23 Rp.52.400 ditambah keuntungan aktuarial dari program pensiun manfaat pasti sebesar Rp.800 (Rp.1.333 dikurangi pajak Rp.333 dan kepentingan 24 nonpengendali Rp.200). 25 Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadangan lindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuk 26 setiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali, 27 yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersedia 28 untuk dijual pada tahun 20X6 sebesar Rp.16.000 (Rp.26.667, dikurangi pajak Rp.6.667 dan kepentingan nonpengendali Rp.4.000). 29 Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.1.600 30 menunjukkan bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar 31 (Rp.700) ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.2.300 (Rp.3.367 dikurangi pajak sebesar Rp.667 dan kepentingan nonpengendali 32 sebesar Rp.400). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya 33 terkait dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap. 34 35 36 37 38 01.66 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 66 6/19/2009, 10:48 AM
  • 67. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 (Revisi 2009) 1 (l) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X7 sebesar Rp.96.600 menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar 2 Rp.97.000 dikurang kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti 3 sebesar Rp.400 (Rp.667 dikurangi pajak Rp.167 dan kepentingan 4 nonpengendali Rp.100). Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadangan 5 lindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuk 6 setiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali, yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersedia 7 untuk dijual pada tahun 20X7 sebesar Rp.3.200 (Rp.5.337, dikurangi pajak 8 Rp.1.334 dan kepentingan nonpengendali Rp.800). 9 Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.800 menunjukkan bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar Rp.400 10 ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.400 (Rp.933 11 dikurangi pajak sebesar Rp.333 dan kepentingan nonpengendali sebesar 12 Rp.200). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya terkait dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap. 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 01.67 PSAK 1 (2009).pmd 67 6/19/2009, 10:48 AM
  • 68. EXPOSURE DRAFT PSAK No. 1 21 April 2009 (Revisi 2009) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 September 2009 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IKATANAKUNTAN INDONESIA PSAK 1 (2009).pmd 68 6/19/2009, 10:48 AM
  • 69. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) ED No. PERNYATAAN 1 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Revisi 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 319 04232 Fax. (021) 724 5078 Homepage: www.iaiglobal.or.id Email: iai-info@akuntan-iai.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ii PSAK 1 (2009).pmd 69 6/19/2009, 10:48 AM
  • 70. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran - saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 30 September 2009. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310 Fax: 62-21 724-5078 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id Hak Cipta © 2009 Ikatan Akuntan Indonesia Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 315-2139 & 724-5078 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id & dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iii PSAK 1 (2009).pmd 70 6/19/2009, 10:48 AM
  • 71. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) Pengantar Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft PSAK 1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan dalam rapatnya pada tanggal 21 April 2009 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Dewan Pengurus Nasional IAI, perguruan tinggi dan individu/ organisasi/lembaga lain yang berminat. Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan merevisi PSAK 1 (1998): Penyajian Laporan Keuangan. Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan merupakan adopsi dari IAS 1: Presentation of Financial Statements. Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, homepage IAI: www.iaiglobal.or.id Jakarta, 21 April 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan M. Jusuf Wibisana Ketua Jan Hoesada Anggota Dudi M. Kurniawan Anggota Siddharta Utama Anggota Agus Edy Siregar Anggota Etty Retno Wulandari Anggota Roy Iman Wirahardja Anggota Riza Noor Karim Anggota Merliyana Syamsul Anggota Meidyah Indreswari Anggota Budi Susanto Anggota Ferdinand D. Purba Anggota Irsan Gunawan Anggota Jumadi Anggota L. Sensi Wondabio Anggota Rosita Uli Sinaga Anggota Saptoto Agustomo Anggota Setiyono Miharjo Anggota Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iv PSAK 1 (2009).pmd 71 6/19/2009, 10:48 AM
  • 72. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) Ikhtisar Ringkas Secara umum perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: Perihal ED PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 1 (Revisi 1998) Referensi ED PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 1 (Revisi 1998) mengadopsi IAS 1 mengadopsi IAS 1 Presentation of Financial Disclosure of Statements (2009) Accounting Policies (1997) Terjemahan Laibilitas Kewajiban untuk liability Definisi istilah Terdapat definisi istilah Tidak terdapat yang digunakan, yaitu definisi istilah yang laporan keuangan untuk digunakan. tujuan umum, tidak praktis, standar akuntansi keuangan, material, catatan atas laporan keuangan, penghasilan komprehensif lain, pemilik, laba atau rugi. Informasi yang Informasi yang disajikan Informasi yang disajikan dalam dalam laporan keuangan disajikan dalam laporan meliputi: laporan keuangan keuangan a. Aset meliputi: b. Kewajiban a. Aset c. Ekuitas b. Kewajiban d. Pendapatan dan c. Ekuitas beban d. Pendapatan dan e. Kontribusi dari dan beban distribusi kepada e. Arus kas pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik f. Arus kas Tanggung jawab Tidak mengatur mengenai Manajemen atas laporan pihak yang bertanggung bertanggung jawab keuangan jawab atas laporan atas laporan keuangan. keuangan. Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA v PSAK 1 (2009).pmd 72 6/19/2009, 10:48 AM
  • 73. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) Komponen Komponen Komponen laporan laporan keuangan yang lengkap: keuangan yang keuangan a. Laporan posisi keuangan lengkap: yang lengkap (neraca) a. Neraca b. Laporan laba rugi b. Laporan laba rugi komprehensif c. Laporan perubahan c. Laporan perubahan ekuitas ekuitas d. Laporan arus kas d. Laporan arus kas e. Catatan atas laporan e. Catatan atas keuangan laporan keuangan f. Laporan posisi keuangan awal periode komparatif sajian akibat penerapan retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi pos-pos laporan keuangan Kepatuhan Entitas membuat Tidak diatur bahwa terhadap SAK pernyataan kepatuhan laporan keuangan atas SAK dalam laporan yang memuat keuangan. pernyataan kepatuhan entitas atas SAK Penyimpangan Penyimpangan dari suatu Tidak diatur adanya dari suatu PSAK diijinkan jika penyimpangan dari PSAK kepatuhan atas PSAK suatu PSAK tersebut bertentangan dengan tujuan laporan keuangan dalam KDPPLK. . Pemilihan dan Tidak diatur bagaimana Terdapat pengaturan penerapan memilih dan menerapkan bagaimana memilih kebijakan kebijakan akuntansi dan menerapkan akuntansi ketika tidak diatur dalam kebijakan akuntansi ketika tidak suatu PSAK. Hal tersebut ketika tidak diatur diatur dalam akan diatur dalam PSAK dalam suatu PSAK. PSAK 25, jika PSAK 25 sudah mengadopsi IAS 8 terkini. Tepat waktu Tidak diatur kapan entitas Entitas sebaiknya sebaiknya mengeluarkan mengeluarkan laporan laporan keuangan. keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca. Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA vi PSAK 1 (2009).pmd 73 6/19/2009, 10:48 AM
  • 74. Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk Pos-pos minimal minimal disajikan yang minimal disajikan yang disajikan dalam dalam laporan dalam laporan posisi laporan keuangan posisi keuangan keuangan: tidak mencakup pos- a. properti investasi pos tersebut. b. aset biolojik c. total aset yang diklasifikasikan sebagai ’dimiliki untuk dijual’ (held for sale) dan aset yang masuk dalam kelompok lepasan (disposal groups) yang diklasifikasikan sebagai ’dimiliki untuk dijual’ d. kewajiban dan aset pajak kini e. kewajiban pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan f. kewajiban yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai ’dimiliki untuk dijual’. Klasifikasikan Laibilitas keuangan yang Laibilitas tersebut laibilitas yang dibiayai kembali yang diklasifikasikan dibiayai kembali akan jatuh tempo dalam sebagai laibilitas 12 bulan setelah periode jangka panjang. pelaporan diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali. Klasifikasi Pelanggaran perjanjian Tidak diatur mengenai laibilitas yang utang yang mengakibatkan hal tersebut. terjadi kreditur meminta percepatan pelanggaran pembayaran, maka laibilitas perjanjian utang. tersebut disajikan sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA vii PSAK 1 (2009).pmd 74 6/19/2009, 10:48 AM
  • 75. diperoleh setelah tanggal pelaporan. Pos luar biasa Penggunaan istilah Penggunaan istilah “pos luar biasa” “pos luar biasa” tidak diperkenankan. diperkenankan. Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk Pos-pos yang minimal minimal harus yang minimal disajikan disajikan dalam disajikan dalam dalam laporan laba rugi laporan laba rugi laporan laba (bagian dari laporan laba tidak termasuk: rugi rugi komprehensif): a. Beban keuangan komprehensif a. Beban keuangan b. Keuntungan atau b. Keuntungan atau kerugian dari kerugian dari operasi operasi yang yang dihentikan. dihentikan c. Bagian pendapatan c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari komprehensif lain entitas asosiasi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dan joint ventures menggunakan metode yang menggunakan ekuitas. metode ekuitas. Kepentingan a. Istilah yang digunakan a. Istilah yang non-pengendali adalah “hak non digunakan adalah (non- pengendali” “hak minoritas”. controlling b. Dalam laporan posisi b. Dalam laporan interest) keuangan, hak non posisi keuangan, pengendali disajikan hak minoritas dalam ekuitas. disajikan secara c. Dalam laporan laba rugi terpisah antara dan laporan laba rugi laibilitas dan komprehensif, laba neto ekuitas. dialokasikan ke pemilik c. Hak minoritas ekuitas entitas induk atas laba atau dan hak nonpengendali. rugi disajikan sebagai pengurang laba neto. Pengungkapan Pengungkapan yang diatur Tidak mengatur secara eksplisit mengenai pengungkapan secara pertimbangan yang telah eksplisit. dibuat manajemen dalam penerapan kebijakan akuntansi, sumber estimasi ketidakpastian, dan permodalan. Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA viii PSAK 1 (2009).pmd 75 6/19/2009, 10:48 AM
  • 76. Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements ED PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragraf- paragraf berikut: 1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2 mengenai ruang lingkup, yang mana ditambahkan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah. 2. IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas nirlaba dan entitas sektor publik, dihilangkan. Karena pelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam PSAK 45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitas sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan standar akuntansi keuangan. 3. IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas tanpa ekuitas (misalnya reksa dana) dan entitas yang modalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan. Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diatur dalam PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana dan koperasi diatur dalam PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian. 4. Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama ini berlaku di Indonesia. Implementation Guidance tersebut menyajikan laporan posisi keuangan sebagai berikut: Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA xi PSAK 1 (2009).pmd 76 6/19/2009, 10:48 AM
  • 77. Aset Ekuitas Aset tidak lancar Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Aset lancar Hak non-pengendali Laibilitas Laibilitas jangka panjang Laibilitas jangka pendek Sementara Lampiran dari ED PSAK 1 menyajikan laporan posisi keuangan sebagai berikut: Aset Laibilitas Aset lancar Laibilitas jangka pendek Aset tidak lancar Laibilitas jangka panjang Ekuitas Hak non-pengendali Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA x PSAK 1 (2009).pmd 77 6/19/2009, 10:48 AM
  • 78. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN ..................................................... 01-06 Tujuan ................................................................................ 01 Ruang Lingkup ................................................................... 02 - 04 Definisi ............................................................................... 05 - 06 LAPORAN KEUANGAN .............................................. 07 - 44 Tujuan Laporan Keuangan ................................................. 07 Komponen Laporan Keuangan Lengkap ........................... 08 - 12 Karakteristik Umum .......................................................... 13 - 44 Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK . 13 - 22 Kelangsungan Usaha ................................................... 23 - 24 Dasar Akrual ............................................................... 25 - 26 Materialitas dan Agregasi ............................................ 27 - 29 Saling Hapus ................................................................ 30 - 33 Frekuensi Pelaporan .................................................... 34 - 35 Informasi Komparatif .................................................. 36 - 42 Konsistensi Penyajian .................................................. 43 - 44 STRUKTUR DAN ISI .................................................... 45 - 109 Pendahuluan ....................................................................... 45 - 46 Identifikasi Laporan Keuangan .......................................... 47 - 51 Laporan Posisi Keuangan .................................................. 52 - 78 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan ... 52 - 57 Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan Laibilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang ......... 58 - 63 Aset Lancar ................................................................. 64 - 66 Laibilitas Jangka Pendek ............................................. 67 - 74 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan .... 75 - 78 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA xi PSAK 1 (2009).pmd 78 6/19/2009, 10:48 AM
  • 79. Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 1 (Revisi 2009) Laporan Laba Rugi Komprehensif .................................... 79 - 103 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif .................................................. 80 - 85 Laba Rugi Selama Periode .......................................... 86 - 87 Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode ........ 88 - 94 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif atau Catatan atas Laporan Keuangan ................................................................ 95 - 103 Laporan Perubahan Ekuitas ............................................... 104 - 108 Laporan Arus Kas ............................................................. 109 Catatan atas Laporan Keuangan ....................................... 110 - 51 Struktur ........................................................................ 110 - 114 Pengungkapan Kebijakan Akuntansi ........................... 115 - 122 Sumber Estimasi Ketidakpastian ................................. 123 - 131 Modal ........................................................................... 132 - 134 Pengungkapan Lain ..................................................... 135 - 136 TANGGAL EFEKTIF .................................................... 137 PENARIKAN .................................................................. 138 Lampiran Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA xii PSAK 1 (2009).pmd 79 6/19/2009, 10:48 AM