HIPERTENSI
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK
MENULAR
ARDIAN S. LEKY (1807010252)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang.
HIPERTENSI
WHO, 2013
Suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat
secara kronis. Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan
≥
darah diastolik 90 mmHg.
≥
American Society of Hypertention (ASH)
Suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain
yang kompleks dan saling berhubungan
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (PJK) dan otak (stroke) bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai.
Kategori Tekanan Darah Sistol
(mmHg)
Tekanan Darah Diastol
(mmHg)
Optimal
Normal
Tinggi
< 120
< 130
130-139
< 80
< 85
85-89
Tingkat 1 (Hipertensi
Ringan)
Sub-group: perbatasan
140-159
140-149
90-99
90-94
Tingkat 2 (Hipertensi
Sedang)
160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi Sistol Terisolasi
(Isolated Systolic
Hypertention)
Sub-group: perbatasan
≥ 140
140-149
< 90
< 90
KLASIFIKASI HIPERTENSI (WHO)
Klasifikasi tekanan darah menurut Joint National Committee on Direction, Evaluation
and Treatment of High Blood Preasure
Klasifikasi Tekanan Darah Sistol (mmHg) Tekanan Darah Diastol (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi
Stage 1
140-159 90-99
Hipertensi
Stage 2
160 atau > 160 100 atau > 100
Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
pada panduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 34,1% tertinggi di Kalimantan Selatan
(44,1%), terendah di Papua (22,2%).
 Estimasi jumlah kasus di Indonesia 63.309.620
orang
 Angka kematian akibat hipertensi sebesar
427.218 kematian
Hipertension dan Pengertianya pada masyarakat.pptx
Penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun
dikatakan dengan kombinasi faktor gaya hidup
seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan
Diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10%
penderita HT, penyebabnya adalah penyakit ginjal. 1-
2% penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
peakaian obat tertentu (Misal Pil KB)
Jenis Hipertensi
Berdasarkan Penyebabnya
HT
Primer
(Esensial
)
HT
Sekunde
r (Non-
Esensial)
1. Hipertensi Diastolik
2. Hipertensi Sistolik
3. Hipertensi Campuran
Jenis Hipertensi
Berdasar Bentuk
Hipertensi
Ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada
pembuluh darah aeteri paru-paru yang
menyebabkan sesak napas, pusing dan pingsan
pada saat melakukan aktivitas.
Hipertensi Pulmonal
F A K T O R R E S I K
O
H I P E R T E N S I
1. Kurangnya Aktifitas Fisik/Olahraga
• Orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung harus
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
• Semakin keras dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang
mendesak arteri.
Aktifitas fisik yang kurang beresiko 2,67X menderita hipertensi dibandingkan dengan yang sering
beraktifitas fisik/olahraga
(Mannan, 2013)
Kondisi stress meningkatkan aktifitas saraf simpatis yang
kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap
2. Stress
Artinya semakin berat kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula tekanan
darahnya.
(Sugihartono, 2007)
• Sodium adalah penyebab penting dari hipertensi esensial.
• Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan
dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan
meningkatkan tekanan darah.
• Asupan garam tinggi yang dapat menimbulkan perubahan tekanan
darah yang dapat terdeteksi adalah lebih dari 14 gram per hari atau
jika dikonversi kedalam takaran sendok makan adalah lebih dari dua
sendok makan.
3. Konsumsi Garam Berlebihan
• Nikotin yang beredar di dalam tubuh akan memberi sinyal kepada otak
untuk melepaskan hormon adrenalin. Adanya hormon ini akan
membuat pembuluh darah menjadi menyempit dan memaksa jantung
untuk bekerja lebih berat.
• Tar yang masuk ke dalam darah dapat memaksa jantung bekerja dan
memompa darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan
darah di dalam tubuh.
• Karbon monoksida. Zat ini dapat mengikat hemoglobin di dalam darah
sekaligus mengentalkan darah, sehingga mudah menempel di dinding
pembuluh darah. Pembuluh darah akan menyempit dan akhirnya
memaksa jantung untuk memompa darah lebih cepat.
4. Merokok
• Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan keluarga
beresiko menderita hipertensi.
• Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio potassium terhadap sodium.
• Individu dengan orang tua yang memiliki riwayat hipertensi mempunyai
resiko 2X lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang
tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.
5. GENETIK
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.
Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovasikuler sebelum
menopause. Wanita yang bemum mengalami menopause dilindungi
oleh hormone estrogen yang berperan dalam peningkatan kadar High
Dnsity Lipoprotein (HDL). Kadar kolestrol HDR yang tinggi merupakan
faktor pelindung dalam terjadinya proses aterosklerosis. Pada
premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormone
estrogen yang selama ini melindungi pembuluh dari kerusakan
seiring bertambahnya usia.
6. JENIS KELAMIN
• Kopi merupakan minuman stimulant yang dikonsumsi secara luas di seluruh
dunia. Kopi dapat meningkatkan secara akut tekanan darah dengan memblok
reseptor vasodilatasi adenosin yang meningkatkan nerepinefrin plasma.
• Minum 2-3 kali cangkir kopi akan meningkatkan tekanan darah secara akut,
dengan variasi yang luas antara individu dari 3
/4 mmHg sampai 15
/13 mmHg.
Tekanan darah akan mencapai puncak dalam satu jam dan kembali ke
tekanan darah dasar setelah empat jam.
7. GENETIK
• Obesitas diketahui sebagai hasil kombinasi disfungsi pusat
makan di otak, ketidakseimbangan asupan energi dan
pengeluaran serta genetic.
• Pada obesitas, lemak visceral mengakibatkan resistensi insulin,
akibatnya terjadi peningkatan absorbsi Na oleh ginjal sehingga
dapat terjadi hipertensi.
8. OBESITAS
TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
• Bercak merah pada mata,
• Wajah memerah,
• Pusing,
• Sakit kepala,
• Sesak napas,
• Terdapat darah di dalam urin,
• Detak jantung tidak beraturan,
• Hidung mengeluarkan darah atau
mimisan
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT HIPERTENSI
Tahap Pre-Patogenesis
Pada keadaan ini penyakit belum
ditemukan oleh karena pada umumnya
daya tahan tubuh pejamu masih kuat.
Dengan perkataan lain seseorang berada
dalam keadaan sehat.
• Tahap Inkubasi
Perjalanan penyakit hipertensi
sangat perlahan. Penderita
hipertensi mungkin tak
menunjukkan gejala selama
bertahun-tahun. Masa laten ini
menyelubungi perkembangan
penyakit sampai terjadi kerusakan
organ yang bermakna.
Tahap Patogenesis
Tahap Patogenesis
• Tahap Penyakit Dini
Peningkatan tekanan darah merupakan
satu-satunya tanda pada hipertensi ringan.
Bergantung pada tingginya tekanan darah
gejala yang timbul dapat berbeda-beda,
hipertensi baru tampak bila telah terjadi
komplikasi pada organ target/vital seperti
ginjal, jantung, otak, dan mata
Tahap Patogenesis
• Tahap Penyakit Lanjut
Gagal jantung, gangguan penglihatan,
gangguan neurology, dan gangguan fungsi
ginjal paling banyak ditemukan pada
hipertensi berat.
Tahap PASCA Patogenesis
• Tahap Akhir Penyakit
Tahap Akhir Penyakit hipertensi: Komplikasi
(infark miokardium, stroke, gagal ginjal)
hingga mengalami kematian
(Priyanto, 2008).
K O M P L I K A S I
H I P E R T E N S I
Kerusakan Pada Pembuluh Arteri
Kerusakan Pada Jantung
Jika tekanan darah tidak terkendali
dan terlalu tinggi, kondisi tersebut
dapat merusak fungsi jantung Anda
dan menimbulkan beberapa
komplikasi hipertensi, seperti
penyakit jantung koroner,
pembesaran jantung bagian kiri,
serangan jantung, dan gagal
jantung.
Terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga
pembuluh darah di salah satu area otak pecah. Gejala stroke
meliputi kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, tangan,
dan kaki, kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat.
S t r o k e
Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, hal
tersebut berisiko merusak pembuluh darah yang
mengarah dan berasal dari ginjal. Kondisi ini
memicu terjadinya komplikasi hipertensi berupa
nefropati, sekumpulan penyakit yang menyerang
ginjal.
Masalah Ginjal
Komplikasi hipertensi pada
mata
Kesulitan dalam mengingat
Penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah pada penderita
hipertensi dapat menyebabkan
komplikasi berupa bermasalahnya
suplai darah menuju otak. Hal ini
yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi hipertensi
berupa demensia.
PENGOBATAN HIPERTENSI
OBAT HIPERTENSI:
• Diuretika
• Alfa-Blocker
• Beta-Blocker
• Vasodilator
• Antagonis kalsium,
• Penghambat ACE
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya untuk menurunkan tekanan
darah saja, namun mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi
agar penderita dapat bertambah kuat.
P E N C E G A H A
N
HIPERTENSI
Pencegahan Primodial
Sasarannya adalah orang-orang yang sehat.
 Pencegahan primer
Sasarannya adalah orang-orang yang memiliki resiko hipertensi.
 Health Promotion (Promosi kesehatan)
 General and Spesific Protection (Perlindungan Umum dan
Khusus)
 Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini didasarkan pada orang-orang
yang telah didiagnosis, mereka dianggap menderita
maupun yang terancam menderita. Pencegahan
sekunder lebih ditujukan kepada kegiatan deteksi dini
untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus,
maka dapat dilakukan pengobatan secara dini
(Kemenkes RI, 2012)

More Related Content

PPTX
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Hipertensi
PPTX
HIPERTENSI baru_Ppt.pptx
PPTX
HIPERTENSI_Ppt.pptx
PPTX
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular HIPERTENSI
PPTX
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
PPTX
hipertensi erika.pptx
PPTX
HIPERTENSI_Pptttttttttttttttttttttttttttt.pptx
DOCX
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Hipertensi
HIPERTENSI baru_Ppt.pptx
HIPERTENSI_Ppt.pptx
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular HIPERTENSI
HIPERTENSI_Ppt [Autosaved].pptx
hipertensi erika.pptx
HIPERTENSI_Pptttttttttttttttttttttttttttt.pptx
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi

Similar to Hipertension dan Pengertianya pada masyarakat.pptx (20)

DOCX
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
PPTX
HIPERTENSI BARU.pptx
PDF
602 1186-1-sm (2)
PDF
602 1186-1-sm (1)
PPTX
CBD Imelda Meligbbhhhbghgfvghfvhgfthgfyhghgwijaya.pptx
DOCX
PPT
Hipertensi fifi
PPT
Hipertensi
DOCX
HIPERTENSI
DOCX
Hipertensi
DOCX
Apa itu hipertensi
DOCX
Hipertensi nda
PPT
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
DOCX
Asuhan keperawatan hipertensi
DOCX
Askep pada pasien hipertensi2
DOCX
Askep pada pasien hipertensi2
DOC
Teori 2
PPT
hipertensi dan penangannya, pada prolaanis
PPTX
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
PPTX
HIPERTENSI .pptx
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
HIPERTENSI BARU.pptx
602 1186-1-sm (2)
602 1186-1-sm (1)
CBD Imelda Meligbbhhhbghgfvghfvhgfthgfyhghgwijaya.pptx
Hipertensi fifi
Hipertensi
HIPERTENSI
Hipertensi
Apa itu hipertensi
Hipertensi nda
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
Asuhan keperawatan hipertensi
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
Teori 2
hipertensi dan penangannya, pada prolaanis
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
HIPERTENSI .pptx
Ad

More from SitiAsiyahIsnadi (15)

PDF
LOKMIN APRIL Daftar hadir peserta atau petugas PKM yang hadir.pdf
PDF
TUGAS TGC Komunikasi Resiko dari TGC ke Puskesmas.pdf
PDF
EKG Dasar untukDokter umum dan tenaga kesehatan .pdf
DOCX
SOP INTERVENSI PIS-PK PUSKESMAS DAN PENJELASANYA.docx
PDF
kupdf.net_pedoman-sterilisasi-puskesmas (1).pdf
PDF
LOKMIN FEBRUARI.DAFTAR HADIR N NOTULEN.pdf
PDF
Notula rapat persiapan lokmin dan buka puasa bersama.pdf
PDF
LOKMIN FEBRUARI.DAFTAR HADIR N NOTULEN.pdf
PDF
Daftar hadir dan Notulen Lokmin bulan Maret 2025.pdf
PPTX
Hipertension , pengertian, pengobatan & pencegahan.pptx
PDF
Diabetes Miletus, pengertian, pengobatan & pencegahan.pdf
PDF
Diabetes Miletus & Prevention on people.pdf
PPTX
Hipertension & Prevention on people .pptx
PDF
Diabetes Miletus dan tatalaksanya untuk masyarakat umum .pdf
DOCX
Capaian Aktualisasi.docx
LOKMIN APRIL Daftar hadir peserta atau petugas PKM yang hadir.pdf
TUGAS TGC Komunikasi Resiko dari TGC ke Puskesmas.pdf
EKG Dasar untukDokter umum dan tenaga kesehatan .pdf
SOP INTERVENSI PIS-PK PUSKESMAS DAN PENJELASANYA.docx
kupdf.net_pedoman-sterilisasi-puskesmas (1).pdf
LOKMIN FEBRUARI.DAFTAR HADIR N NOTULEN.pdf
Notula rapat persiapan lokmin dan buka puasa bersama.pdf
LOKMIN FEBRUARI.DAFTAR HADIR N NOTULEN.pdf
Daftar hadir dan Notulen Lokmin bulan Maret 2025.pdf
Hipertension , pengertian, pengobatan & pencegahan.pptx
Diabetes Miletus, pengertian, pengobatan & pencegahan.pdf
Diabetes Miletus & Prevention on people.pdf
Hipertension & Prevention on people .pptx
Diabetes Miletus dan tatalaksanya untuk masyarakat umum .pdf
Capaian Aktualisasi.docx
Ad

Recently uploaded (20)

PPT
Konsep Sehat Sakit Dalam Praktek Asuhan Kebidanan
PDF
RPS (RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) gizi dalam kesehatan reproduksi
PDF
AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT (perawat).pdf
PPTX
Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati: Konsep, Indikator, dan Strategi Imp...
PDF
Buku_Pemberdayaan_Keluarga_Kaloeti_2018.pdf
PPTX
Manajemen strategi Rumah sakit Bahan kuliah MARS
PPTX
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
DOCX
Kerangka Acuan Kegiatan Dashat di Kampung KB tahun anggaran 2025.docx
PPTX
Bimbel Komunitas - Pertemuan 1 dan 2 .pptx
PDF
Fin PMKP Refreshing Surv by Isi Mularsih 04052024.pdf
PPTX
PRESENTASI OHIH 2025 MEDICAL CHECK UP RSKM
PPTX
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAWAT DALAM MEMBANGUN INTERPROFESIONAL COLLABORATI...
PPT
Stres Dan Adaptasi Dalam Asuhan Kebidanan
PPTX
309740993-Faktor-Pertumbuhan-Tulang-Dan-Persendian.pptx
PPTX
EMMA_MATERI ILP P2 (PTM,PM,KESWA) (1).pptx
PPT
376672509-Clinical-Pathways-ppt-Kuliah.ppt
PPTX
M.-STRATEGI-RS-UEU-materi kuliah manejemen rumah sakit
PPTX
EVERBRIGHT_KLUSTER 3 (ptm,pm,kESWA) 2025.pptx
PPTX
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi perempuan.pptx
PPTX
KOnsep Dasar PPI dan HAIS Pada Asuhan Kebidanan
Konsep Sehat Sakit Dalam Praktek Asuhan Kebidanan
RPS (RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) gizi dalam kesehatan reproduksi
AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT (perawat).pdf
Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati: Konsep, Indikator, dan Strategi Imp...
Buku_Pemberdayaan_Keluarga_Kaloeti_2018.pdf
Manajemen strategi Rumah sakit Bahan kuliah MARS
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
Kerangka Acuan Kegiatan Dashat di Kampung KB tahun anggaran 2025.docx
Bimbel Komunitas - Pertemuan 1 dan 2 .pptx
Fin PMKP Refreshing Surv by Isi Mularsih 04052024.pdf
PRESENTASI OHIH 2025 MEDICAL CHECK UP RSKM
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAWAT DALAM MEMBANGUN INTERPROFESIONAL COLLABORATI...
Stres Dan Adaptasi Dalam Asuhan Kebidanan
309740993-Faktor-Pertumbuhan-Tulang-Dan-Persendian.pptx
EMMA_MATERI ILP P2 (PTM,PM,KESWA) (1).pptx
376672509-Clinical-Pathways-ppt-Kuliah.ppt
M.-STRATEGI-RS-UEU-materi kuliah manejemen rumah sakit
EVERBRIGHT_KLUSTER 3 (ptm,pm,kESWA) 2025.pptx
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi perempuan.pptx
KOnsep Dasar PPI dan HAIS Pada Asuhan Kebidanan

Hipertension dan Pengertianya pada masyarakat.pptx

  • 1. HIPERTENSI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR ARDIAN S. LEKY (1807010252) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2020
  • 2. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
  • 3. HIPERTENSI WHO, 2013 Suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan ≥ darah diastolik 90 mmHg. ≥ American Society of Hypertention (ASH) Suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (PJK) dan otak (stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai.
  • 4. Kategori Tekanan Darah Sistol (mmHg) Tekanan Darah Diastol (mmHg) Optimal Normal Tinggi < 120 < 130 130-139 < 80 < 85 85-89 Tingkat 1 (Hipertensi Ringan) Sub-group: perbatasan 140-159 140-149 90-99 90-94 Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109 Tingkat 3 (Hipertensi Berat) ≥ 180 ≥ 110 Hipertensi Sistol Terisolasi (Isolated Systolic Hypertention) Sub-group: perbatasan ≥ 140 140-149 < 90 < 90 KLASIFIKASI HIPERTENSI (WHO)
  • 5. Klasifikasi tekanan darah menurut Joint National Committee on Direction, Evaluation and Treatment of High Blood Preasure Klasifikasi Tekanan Darah Sistol (mmHg) Tekanan Darah Diastol (mmHg) Normal < 120 < 80 Prehipertensi 120-139 80-89 Hipertensi Stage 1 140-159 90-99 Hipertensi Stage 2 160 atau > 160 100 atau > 100
  • 6. Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada panduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 34,1% tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), terendah di Papua (22,2%).  Estimasi jumlah kasus di Indonesia 63.309.620 orang  Angka kematian akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian
  • 8. Penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun dikatakan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan Diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10% penderita HT, penyebabnya adalah penyakit ginjal. 1- 2% penyebabnya adalah kelainan hormonal atau peakaian obat tertentu (Misal Pil KB) Jenis Hipertensi Berdasarkan Penyebabnya HT Primer (Esensial ) HT Sekunde r (Non- Esensial)
  • 9. 1. Hipertensi Diastolik 2. Hipertensi Sistolik 3. Hipertensi Campuran Jenis Hipertensi Berdasar Bentuk Hipertensi Ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah aeteri paru-paru yang menyebabkan sesak napas, pusing dan pingsan pada saat melakukan aktivitas. Hipertensi Pulmonal
  • 10. F A K T O R R E S I K O H I P E R T E N S I
  • 11. 1. Kurangnya Aktifitas Fisik/Olahraga • Orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. • Semakin keras dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang mendesak arteri. Aktifitas fisik yang kurang beresiko 2,67X menderita hipertensi dibandingkan dengan yang sering beraktifitas fisik/olahraga (Mannan, 2013)
  • 12. Kondisi stress meningkatkan aktifitas saraf simpatis yang kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap 2. Stress Artinya semakin berat kondisi stress seseorang maka semakin tinggi pula tekanan darahnya. (Sugihartono, 2007)
  • 13. • Sodium adalah penyebab penting dari hipertensi esensial. • Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah. • Asupan garam tinggi yang dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang dapat terdeteksi adalah lebih dari 14 gram per hari atau jika dikonversi kedalam takaran sendok makan adalah lebih dari dua sendok makan. 3. Konsumsi Garam Berlebihan
  • 14. • Nikotin yang beredar di dalam tubuh akan memberi sinyal kepada otak untuk melepaskan hormon adrenalin. Adanya hormon ini akan membuat pembuluh darah menjadi menyempit dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat. • Tar yang masuk ke dalam darah dapat memaksa jantung bekerja dan memompa darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah di dalam tubuh. • Karbon monoksida. Zat ini dapat mengikat hemoglobin di dalam darah sekaligus mengentalkan darah, sehingga mudah menempel di dinding pembuluh darah. Pembuluh darah akan menyempit dan akhirnya memaksa jantung untuk memompa darah lebih cepat. 4. Merokok
  • 15. • Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan keluarga beresiko menderita hipertensi. • Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio potassium terhadap sodium. • Individu dengan orang tua yang memiliki riwayat hipertensi mempunyai resiko 2X lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. 5. GENETIK
  • 16. Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovasikuler sebelum menopause. Wanita yang bemum mengalami menopause dilindungi oleh hormone estrogen yang berperan dalam peningkatan kadar High Dnsity Lipoprotein (HDL). Kadar kolestrol HDR yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam terjadinya proses aterosklerosis. Pada premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormone estrogen yang selama ini melindungi pembuluh dari kerusakan seiring bertambahnya usia. 6. JENIS KELAMIN
  • 17. • Kopi merupakan minuman stimulant yang dikonsumsi secara luas di seluruh dunia. Kopi dapat meningkatkan secara akut tekanan darah dengan memblok reseptor vasodilatasi adenosin yang meningkatkan nerepinefrin plasma. • Minum 2-3 kali cangkir kopi akan meningkatkan tekanan darah secara akut, dengan variasi yang luas antara individu dari 3 /4 mmHg sampai 15 /13 mmHg. Tekanan darah akan mencapai puncak dalam satu jam dan kembali ke tekanan darah dasar setelah empat jam. 7. GENETIK
  • 18. • Obesitas diketahui sebagai hasil kombinasi disfungsi pusat makan di otak, ketidakseimbangan asupan energi dan pengeluaran serta genetic. • Pada obesitas, lemak visceral mengakibatkan resistensi insulin, akibatnya terjadi peningkatan absorbsi Na oleh ginjal sehingga dapat terjadi hipertensi. 8. OBESITAS
  • 19. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI • Bercak merah pada mata, • Wajah memerah, • Pusing, • Sakit kepala, • Sesak napas, • Terdapat darah di dalam urin, • Detak jantung tidak beraturan, • Hidung mengeluarkan darah atau mimisan
  • 21. Tahap Pre-Patogenesis Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan oleh karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang berada dalam keadaan sehat.
  • 22. • Tahap Inkubasi Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Penderita hipertensi mungkin tak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Tahap Patogenesis
  • 23. Tahap Patogenesis • Tahap Penyakit Dini Peningkatan tekanan darah merupakan satu-satunya tanda pada hipertensi ringan. Bergantung pada tingginya tekanan darah gejala yang timbul dapat berbeda-beda, hipertensi baru tampak bila telah terjadi komplikasi pada organ target/vital seperti ginjal, jantung, otak, dan mata
  • 24. Tahap Patogenesis • Tahap Penyakit Lanjut Gagal jantung, gangguan penglihatan, gangguan neurology, dan gangguan fungsi ginjal paling banyak ditemukan pada hipertensi berat.
  • 25. Tahap PASCA Patogenesis • Tahap Akhir Penyakit Tahap Akhir Penyakit hipertensi: Komplikasi (infark miokardium, stroke, gagal ginjal) hingga mengalami kematian (Priyanto, 2008).
  • 26. K O M P L I K A S I H I P E R T E N S I
  • 28. Kerusakan Pada Jantung Jika tekanan darah tidak terkendali dan terlalu tinggi, kondisi tersebut dapat merusak fungsi jantung Anda dan menimbulkan beberapa komplikasi hipertensi, seperti penyakit jantung koroner, pembesaran jantung bagian kiri, serangan jantung, dan gagal jantung.
  • 29. Terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah. Gejala stroke meliputi kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, tangan, dan kaki, kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat. S t r o k e
  • 30. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, hal tersebut berisiko merusak pembuluh darah yang mengarah dan berasal dari ginjal. Kondisi ini memicu terjadinya komplikasi hipertensi berupa nefropati, sekumpulan penyakit yang menyerang ginjal. Masalah Ginjal
  • 32. Kesulitan dalam mengingat Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah pada penderita hipertensi dapat menyebabkan komplikasi berupa bermasalahnya suplai darah menuju otak. Hal ini yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi hipertensi berupa demensia.
  • 34. OBAT HIPERTENSI: • Diuretika • Alfa-Blocker • Beta-Blocker • Vasodilator • Antagonis kalsium, • Penghambat ACE Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya untuk menurunkan tekanan darah saja, namun mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.
  • 35. P E N C E G A H A N HIPERTENSI
  • 36. Pencegahan Primodial Sasarannya adalah orang-orang yang sehat.  Pencegahan primer Sasarannya adalah orang-orang yang memiliki resiko hipertensi.  Health Promotion (Promosi kesehatan)  General and Spesific Protection (Perlindungan Umum dan Khusus)
  • 37.  Pencegahan Sekunder Pencegahan ini didasarkan pada orang-orang yang telah didiagnosis, mereka dianggap menderita maupun yang terancam menderita. Pencegahan sekunder lebih ditujukan kepada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan secara dini (Kemenkes RI, 2012)

Editor's Notes

  • #3: Hipertensi ini merupakan silent killer dimana gejal dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hamper sama dengan gejala penyakit lainnya.
  • #9: Hipertensi diastolic yatu peninggian tekanan pada diastolic Hipertensi sistolik yatu peninggian tekanan pada sistolik Hipertensi campuran yaitu peninggian tekanan pada diastolic dan sistolik
  • #11: Kurangnya aktifitas fiisik menaikan risikotekanan darah tinggi karena bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak aktifcenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi,semakin keras dan semakin sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang mendesak arteri. Olahraga yang teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurungkan tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung untuk terbiasa melakukan pekerjaan yang lebih Beberapa penelituan menunjukan bahwa dengan berolahraga dapat menurunkan tekanan darah. Hal tersebut juga diperkuat dengan penelitian oleh mannan (2013), menunjukan bahwa aktifitas fisik yang kurang berisiko 2,67 x menderita hipertensi dibandingkan dengan yang sering beraktifvitas fisik/olahraga.aktivitas fisik menuurunkan risiko terjadinya hipertensi dan diabetes. Mekanismenya melibatkan perubahan berat badan dan toleransi glukosa
  • #12: Stres merupakan rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh seseorang terhadap adanya perubahan dari lingkungan Apabila ada sesuatu hal mengancam secara fisiologis, kelenjar pituitary otak akan mengirimkan hormone kelenjar endokrin kedalam darah, hormone ini berfingsi untuk mengaktifkan hormone adrenalin hidrokosrtison, sehingga membuat tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Hormone adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darahpun meningkat secara alamiah. Dalam kondisi seperti ini seseorang akan merasakan detak jantung yang lebih cepat dan keringat dingin yang mengalir di daerah tengkuk.
  • #14: Merokok menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah, serta dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak empat mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
  • #15: Adanya faktor genetic pada keluarga akan menyebabkan kelurga berisiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium.individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko 2x kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Hipertensi dapat diakibatkan karena mutase gen tunggal.
  • #16: Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindungi dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause.wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormone estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses ateroklerosis. Pada premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormone esterogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan seiring berjalannya waktu
  • #19: Seorang mungkin benar-benar tidak menyadari bahwa ia mengalami tekanan darah tinggi yang berbahaya. Alasan utama untuk masalah ini adalah bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terdiagnosis sering kali tidak menampilkan tanda dan gejala. Satu-satunya cara jitu untuk memastikan gejala darah tinggi atau hipertensi adalah melalui tes tekanan darah secara teratur.
  • #27: Pembuluh arteri yang sehat memiliki bentuk yang elastis, kuat, dan fleksibel. Namun, jika Anda menderita hipertensi yang tidak segera ditangani di awal, akan muncul komplikasi akibat kenaikan darah yang tidak terkendali. Kemungkinan komplikasi yang dapat Anda alami akibat hipertensi adalah pembuluh arteri menyempit dan rusak dan penyakit arteri perifer.
  • #31: Retinopati hipertensi adalah kerusakan pada retina dan pembulu darah di sekitar retina yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Hipertensi bisa membuat pembuluh darah di retina menebal. Penebalan ini memicu penyempitan pembuluh yang kemudia menghambat darah mengalir ke retina. Akhirnya, fungsi retina terganggu dan menimbulkan gangguan penglihatan.
  • #32: Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah pada penderita hipertensi dapat menyebabkan komplikasi berupa bermasalahnya suplai darah menuju otak. Hal ini yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi hipertensi berupa demensia. Demensia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala-gejala hilang ingatan, kebingungan, sulit berbicara, serta sulit memahami atau menerima informasi.
  • #34: Diuretika, obat yang memperbanyak urin, mempertinggi pengeluaran garam (NaCl) dengan turunnya kadar Na+, maka tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang kuat. Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanyan panjang sehingga dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretika yang hemat kalium. Alfa-Blocker, adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan menyebabkan vasodilataso dan turunnya tekana darah. Obat yang termasuk jenis alfa-blocker adalah Prazosin dan Terazosin. Beta-blocker, diduga kerjanya berdasarkan beta blokase pada jantung sehingga mengurangi daya dan frekuensi kontrasi jantung, dengan demikian tekanan darah akan menurun dan daya hipotesisnya baik. Obat yang termasuk jenis ini yaitu Propanolol, Atenolol, Pindolol, dsb. Vasodilator, dapat langsung mengembangkan dinding arteriole sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darah menurun. Obat yang termasuk jenis ini yaitu Hidrajazine dan Ecarazine. Antagonis kalsium, menghambat pemasukan ion kalsium kedalam otot polos pembuluh dengan efek vasodilatsi dan turunnya tekanan darah. Obat yang termasuk jenis ini yaitu Nivedipin dan Verapamin. Penghambat ACE, menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat angiotensin converting enzyme yang berdaya vasokonstruksi kuat. Obat jenis ini yaitu Captopril (Capoten).