SlideShare a Scribd company logo
Bernis Sagita
132310499
MI2
 Sering disebut device manager. Menyediakan
“device driver” yang umum sehingga operasi
I/O dapat seragam (membuka, membaca,
menulis, menutup). Contoh: pengguna
menggunakan operasi yang sama untuk
membaca file pada hard-disk, CD-ROM dan
floppy disk.
 Buffer : menampung sementara data dari/ke
perangkat I/O.
 Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian
I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
 Menyediakan “driver” untuk dapat melakukan
operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O
tertentu.
 Manajemen perangkat masukan/keluaran
merupakan aspek perancangan sistem
operasi terluas dan kompleks karena sangat
beragamnya perangkat dan
aplikasinya.
 Mengirim perintah ke perangkat I/O agar
menyediakan layanan.
 Menangani interupsi perangkat I/O.
 Menangani kesalahan perangkat I/O.
 Menyediakan interface ke pemakai.
a. Sifat aliran datanya, yang terbagi atas :
1. Perangkat berorientasi blok.
Yaitu menyimpan, menerima, dan mengirim
informasi sebagai blok-blok berukuran tetap
yang berukuran 128 sampai 1024 byte dan
memiliki alamat tersendiri, sehingga
memungkinkan membaca atau menulis blok-
blok secara independen, yaitu dapat membaca
atau menulis sembarang blok tanpa harus
melewati blok-blok lain. Contoh : disk,tape,CD
ROM, optical disk.
2. Perangkat berorientasi aliran karakter.
Yaitu perangkat yang menerima, dan
mengirimkan aliran karakter tanpa
membentuk suatu struktur blok. Contoh :
terminal, line printer, pita kertas, kartu-kartu
berlubang, interface jaringan, mouse.
b. Sasaran komunikasi, yang terbagi atas :
1. Perangkat yang terbaca oleh manusia.
Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan manusia.Contoh : VDT (video display
terminal) : monitor, keyboard, mouse.
2. Perangkat yang terbaca oleh mesin.
Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan perangkat elektronik.Contoh : Disk dan
tape, sensor, controller.
3 Perangkat komunikasi.
Perangkat yang digunakan untuk komunikasi
dengan perangkat jarak jauh.Contoh : Modem.
Faktor-faktor yang membedakan antar perangkat :
o Kecepatan transmisi data (data rate).
o Jenis aplikasi yang digunakan.
o Tingkat kerumitan dalam pengendalian.
o Besarnya unit yang ditransfer.
o Representasi atau perwujudan data.
o Kondisi-kondisi kesalahan.Teknik pemograman
perangkat I/O
I/O terprogram atau polling system.
 Ketika perangkat I/O menangani permintaan,
perangkat men-set bit status di register status
perangkat. Perangkat tidak memberitahu ke pemroses
saat tugas telah selesai dilakukan sehingga pemroses
harus selalu memeriksa register tersebut secara
periodik dan melakukan tindakan berdasar status yang
dibaca. Software pengendali perangkat (driver)
dipemroses harus mentransfer data ke/dari
pengendali. Driver mengeksekusi perintah yang
berkomunikasi dengan pengendali (adapter) di
perangkat dan menunggui sampai operasi yang
dilakukan perangkat selesai.Driver berisi kumpulan
instruksi :
1 Pengendalian.
Berfungsi mengaktifkan perangkat eksternal dan
memberitahu yang perlu dilakukan. Contoh : unit
tape magnetik diinstruksikan untuk kembali ke
posisi awal, bergerak ke record berikut, dan
sebagainya.
2 Pengujian.
Berfungsi memeriksa status perangkat keras
berkaitan dengan perangkat I/O.
3 Pembacaan/penulisan
Berfungsi membaca/menulis untuk transfer data
antara register pemroses dan perangkat
eksternal.Masalah utama I/O terprogram adalah
pemroses diboroskan untuk menunggu dan
menjagai operasi I/O. Diperlukan teknik lain
untuk meningkatkan efisiensi pemroses.
I/O dikendalikan interupsi.
 Teknik I/O dituntun interupsi mempunyai
mekanisme kerja sebagai berikut :
 o Pemroses memberi instruksi ke perangkat I/O
kemudian melanjutkan melakukan pekerjaan
lainnya.
 o Perangkat I/O akan menginterupsi meminta
layanan saat perangkat telah siap bertukar data
dengan pemroses.
 o Saat menerima interupsi perangkat keras (yang
memberitahukan bahwa perangkat siap
melakukan transfer), pemroses segera
mengeksekusi transfer data.
Dengan DMA (direct memory access).
 DMA berfungsi membebaskan pemroses menunggui
transfer data yang dilakukan perangkat I/O. Saat pemroses
ingin membaca atau menulis data, pemroses
memerintahkan DMA controller dengan mengirim
informasi berikut :
o Perintah penulisan/pembacaan.
o Alamat perangkat I/O.
o Awal lokasi memori yang ditulis/dibaca.
o Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca.
 Setelah mengirim informasi-informasi itu ke DMA
controller, pemroses dapat melanjutkan kerja lain. Pemroses
mendelegasikan operasi I/O ke DMA. DMA mentransfer
seluruh data yang diminta ke/dari memori secara langsung
tanpa melewati pemroses. Ketika transfer data selesai, DMA
mengirim sinyal interupsi ke pemroses. Sehingga pemroses
hanya dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi
transfer antara perangkat dan memori utama dilakukan
sepenuhnya oleh DMA lepas dari pemroses dan hanya
melakukan interupsi bila operasi telah selesai.
Sistem komputer mengalami peningkatan kompleksitas dan
kecanggihan komponen-komponennya, yang sangat tampak
pada fungsi-fungsi I/O sebagai berikut :
a. Pemroses mengendalikan perangkat I/O secara
langsung. Masih digunakan sampai saat ini untuk
perangkat sederhana yang dikendalikan mikroprosessor
sehingga menjadi perangkat berintelijen (inteligent device).
b. Pemroses dilengkapi pengendali I/O (I/O controller).
Pemroses menggunakan I/O terpogram tanpa interupsi,
sehingga tak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik
antarmuka perangkat.
c. Perangkat dilengkapi fasilitas interupsi. Pemroses tidak
perlu menghabiskan waktu menunggu selesainya operasi
I/O, sehingga meningkatkan efisiensi pemroses.
d. I/O controller mengendalikan memori secara langsung
lewat DMA. Pengendali dapat memindahkan blok data
ke/dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali diawal
dan akhir transfer.
e. Pengendali I/O menjadi pemroses terpisah. Pemroses
pusat mengendalikan.memerintahkan pemroses khusus I/O
untuk mengeksekusi program I/O di memori utama.
Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi intruksi-
intruksi ini tanpa intervensi pemroses pusat. Dimungkinkan
pemroses pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan
hanya diinterupsi ketika seluruh barisan intruksi
diselesaikan.
f. Pengendali I/O mempunyai memori lokal sendiri.
Perangkat I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan
pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur ini untuk pengendalian komunikasi dengan
terminal-terminal interaktif. Pemroses I/O mengambil alih
kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal.
Evolusi bertujuan meminimalkan keterlibatan pemroses
pusat, sehingga pemroses tidak disibukkan dengan tugas
I/O dan dapat meningkatkan kinerja sistem.
a. Efisiensi. Aspek penting karena operasi I/O
sering menimbulkan bottleneck.
b. Generalitas (device independence).
Manajemen perangkat I/O selain berkaitan
dengan simplisitas dan bebas kesalahan, juga
menangani perangkat secara seragam baik
dari cara proses memandang maupun cara
sistem operasi mengelola perangkat dan
operasi I/O.
Software diorganisasikan berlapis. Lapisan
bawah berurusan menyembunyikan
kerumitanperangkat keras untuk lapisan-lapisan
lebih atas. Lapisan lebih atas berurusanmemberi
antar muka yang bagus, bersih, nyaman dan
seragam ke pemakai.
Masalah-masalah manajemen I/O adalah :
a. Penamaan yang seragam (uniform naming).
Nama berkas atau perangkat adalah string atau integer,
tidak bergantung pada perangkat sama sekali.
b. Penanganan kesalahan (error handling).
Umumnya penanganan kesalahan ditangani sedekat
mungkin dengan perangkat keras.
c. Transfer sinkron vs asinkron.
Kebanyakan I/O adalah asinkron. Pemroses mulai
transfer dan mengabaikan untuk melakukan kerja lain
sampai interupsi tiba. Program pemakai sangat lebih
mudah ditulis jika operasi I/O berorientasi blok.
Setelah perintah read, program kemudian ditunda
secara otomatis sampai data tersedia di buffer.
d. Sharable vs dedicated.
Beberapa perangk dapat dipakai bersama seperti disk,
tapi ada juga perangkat yang hanya satu pemakai yang
dibolehkan memakai pada satu saat. Contoh : printer.
a. Interrupt handler.
Interupsi harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin
berikutnya. Device driver di blocked saat perintah I/O
diberikan dan menunggu interupsi. Ketika interupsi
terjadi, prosedur penanganan interupsi bekerja agar
device driver keluar dari state blocked.
b. Device drivers.
Semua kode bergantung perangkat ditempatkan di device
driver. Tiap device driver menangani satu tipe (kelas)
perangkat dan bertugas menerima permintaan abstrak
perangkat lunak device independent diatasnya dan
melakukan layanan permintaan.
 Buffering adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan
pengaksesan I/O, sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja
sistem operasi.Terdapat beragam cara buffering, antar lain :
a. Single buffering.
Merupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi
perintah untuk perangkat I/O, sistem operasi menyediakan
buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk perangkat
berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem.
Ketika transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang
pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut
reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan
dengan harapan blok akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe
komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan maka blok
yang dibaca tidak diperlukan.
b. Double buffering.
Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer
sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu buffer
sementara sistem operasi mengosongkan (atau
mengisi) buffer lain. Teknik ini disebut double
buffering atau buffer swapping. Double buffering
menjamin proses tidak menunggu operasi I/O.
Peningkatan ini harus dibayar dengan
peningkatan
kompleksitas. Untuk berorientasi aliran karakter,
double buffering mempunyai 2 mode
c. Circular buffering.
Seharusnya melembutkan aliran data antara
perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses tertentu
menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O
mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi
jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan
dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari dengan
menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari
dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu
sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap
bufferindividu adalah satu unit di circular buffer.

More Related Content

DOCX
Tugas modul bab iii sistem operasi manajemen input output
PPTX
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
PPTX
Manajemen Keluar Masuk
PDF
TOT Sistem Operasi 7-9
PPTX
Modul I/O by MRobbyF
PPTX
Manajemn Input Output
PPT
Modul 1 struktur sistem komputer
PPT
57594452 io-modul
Tugas modul bab iii sistem operasi manajemen input output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Manajemen Keluar Masuk
TOT Sistem Operasi 7-9
Modul I/O by MRobbyF
Manajemn Input Output
Modul 1 struktur sistem komputer
57594452 io-modul

What's hot (20)

PPT
Modul io
PPT
Pertemuan 3 elemen dasar sistem komputer
PPTX
Cpu
PPT
8. modul input & output
PPT
Arsitektur komputer von neumann
PPTX
Input/Output
PPTX
Penjelasan I/O
PPT
Ferli Apriadi - Manajemen Sistem Input/Output
PPT
10.manajemen sistem io
DOCX
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
PPT
Struktur Sistem Komputer
PPT
Sistem input output
DOCX
PPTX
Input output
PPTX
Pertemuan 11 input output
PPTX
Jenis dan proses interupsi
PPTX
Input output
PDF
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
PPTX
Remidial sistem mikroprosesor interrupt [dwi novia prasetyo 1410501052]
PPT
Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
Modul io
Pertemuan 3 elemen dasar sistem komputer
Cpu
8. modul input & output
Arsitektur komputer von neumann
Input/Output
Penjelasan I/O
Ferli Apriadi - Manajemen Sistem Input/Output
10.manajemen sistem io
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Struktur Sistem Komputer
Sistem input output
Input output
Pertemuan 11 input output
Jenis dan proses interupsi
Input output
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Remidial sistem mikroprosesor interrupt [dwi novia prasetyo 1410501052]
Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
Ad

Similar to Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output (20)

PPTX
Manajemen INPUT OUPUT komputer dasar.pptx
PPT
Pertemuan 11 orkom
PPT
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
PPTX
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
PPTX
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER - INPUT/OUTPUT
PPTX
Chapter 13 MANAJEMEN PERANGKAT INPUT-OUTPUT.pptx
PPTX
Part 1 aswin,raziqin,steven
PPT
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
PPT
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
PPT
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
PPT
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output. Belajarppt
PPT
SISTEM KOMPUTER - DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
PPTX
Pertemuan 1 struktur dasar komputer
PPTX
STRUKTUR DASAR KOMPUTER
DOCX
Kinerja io bus
DOC
Bab5 -manajemen_io
PDF
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
PPTX
Memori Dan I/O PC
PPTX
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
DOC
Jawaban 1
Manajemen INPUT OUPUT komputer dasar.pptx
Pertemuan 11 orkom
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER - INPUT/OUTPUT
Chapter 13 MANAJEMEN PERANGKAT INPUT-OUTPUT.pptx
Part 1 aswin,raziqin,steven
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output. Belajarppt
SISTEM KOMPUTER - DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
Pertemuan 1 struktur dasar komputer
STRUKTUR DASAR KOMPUTER
Kinerja io bus
Bab5 -manajemen_io
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
Memori Dan I/O PC
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Jawaban 1
Ad

More from belajarkomputer (20)

PPTX
Yogie Saputra - Deadlock
PPTX
Sri Astuti - Penjadwalan CPU
PPTX
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
PPTX
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
PPT
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
PPT
Juliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
PPTX
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
PPTX
Helen Alida Abilio - Deadlock
PPTX
Helen Alida Abilio - Sinkronisasi
PPT
Helen Alida Abilio - Manajemen File
PPT
Helen Alida Abilio - Manajemen proses
PPTX
Helen Alida Abilio - Manajemen Memori
PPTX
Helen Alida Abilio - Manajemen memori
PPTX
Helen Alida Abilio - Konkurensi
PPT
Helen Alida Abilio - Manajemen Proses
PPT
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
PPTX
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
PPTX
Konsep sistem operasi
PPT
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
PPTX
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching
Yogie Saputra - Deadlock
Sri Astuti - Penjadwalan CPU
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Juliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Deadlock
Helen Alida Abilio - Sinkronisasi
Helen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen proses
Helen Alida Abilio - Manajemen Memori
Helen Alida Abilio - Manajemen memori
Helen Alida Abilio - Konkurensi
Helen Alida Abilio - Manajemen Proses
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
Konsep sistem operasi
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching

Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output

  • 2.  Sering disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca file pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
  • 3.  Buffer : menampung sementara data dari/ke perangkat I/O.  Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).  Menyediakan “driver” untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu.  Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan aplikasinya.
  • 4.  Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.  Menangani interupsi perangkat I/O.  Menangani kesalahan perangkat I/O.  Menyediakan interface ke pemakai.
  • 5. a. Sifat aliran datanya, yang terbagi atas : 1. Perangkat berorientasi blok. Yaitu menyimpan, menerima, dan mengirim informasi sebagai blok-blok berukuran tetap yang berukuran 128 sampai 1024 byte dan memiliki alamat tersendiri, sehingga memungkinkan membaca atau menulis blok- blok secara independen, yaitu dapat membaca atau menulis sembarang blok tanpa harus melewati blok-blok lain. Contoh : disk,tape,CD ROM, optical disk.
  • 6. 2. Perangkat berorientasi aliran karakter. Yaitu perangkat yang menerima, dan mengirimkan aliran karakter tanpa membentuk suatu struktur blok. Contoh : terminal, line printer, pita kertas, kartu-kartu berlubang, interface jaringan, mouse.
  • 7. b. Sasaran komunikasi, yang terbagi atas : 1. Perangkat yang terbaca oleh manusia. Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia.Contoh : VDT (video display terminal) : monitor, keyboard, mouse. 2. Perangkat yang terbaca oleh mesin. Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat elektronik.Contoh : Disk dan tape, sensor, controller.
  • 8. 3 Perangkat komunikasi. Perangkat yang digunakan untuk komunikasi dengan perangkat jarak jauh.Contoh : Modem. Faktor-faktor yang membedakan antar perangkat : o Kecepatan transmisi data (data rate). o Jenis aplikasi yang digunakan. o Tingkat kerumitan dalam pengendalian. o Besarnya unit yang ditransfer. o Representasi atau perwujudan data. o Kondisi-kondisi kesalahan.Teknik pemograman perangkat I/O
  • 9. I/O terprogram atau polling system.  Ketika perangkat I/O menangani permintaan, perangkat men-set bit status di register status perangkat. Perangkat tidak memberitahu ke pemroses saat tugas telah selesai dilakukan sehingga pemroses harus selalu memeriksa register tersebut secara periodik dan melakukan tindakan berdasar status yang dibaca. Software pengendali perangkat (driver) dipemroses harus mentransfer data ke/dari pengendali. Driver mengeksekusi perintah yang berkomunikasi dengan pengendali (adapter) di perangkat dan menunggui sampai operasi yang dilakukan perangkat selesai.Driver berisi kumpulan instruksi :
  • 10. 1 Pengendalian. Berfungsi mengaktifkan perangkat eksternal dan memberitahu yang perlu dilakukan. Contoh : unit tape magnetik diinstruksikan untuk kembali ke posisi awal, bergerak ke record berikut, dan sebagainya. 2 Pengujian. Berfungsi memeriksa status perangkat keras berkaitan dengan perangkat I/O. 3 Pembacaan/penulisan Berfungsi membaca/menulis untuk transfer data antara register pemroses dan perangkat eksternal.Masalah utama I/O terprogram adalah pemroses diboroskan untuk menunggu dan menjagai operasi I/O. Diperlukan teknik lain untuk meningkatkan efisiensi pemroses.
  • 11. I/O dikendalikan interupsi.  Teknik I/O dituntun interupsi mempunyai mekanisme kerja sebagai berikut :  o Pemroses memberi instruksi ke perangkat I/O kemudian melanjutkan melakukan pekerjaan lainnya.  o Perangkat I/O akan menginterupsi meminta layanan saat perangkat telah siap bertukar data dengan pemroses.  o Saat menerima interupsi perangkat keras (yang memberitahukan bahwa perangkat siap melakukan transfer), pemroses segera mengeksekusi transfer data.
  • 12. Dengan DMA (direct memory access).  DMA berfungsi membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan perangkat I/O. Saat pemroses ingin membaca atau menulis data, pemroses memerintahkan DMA controller dengan mengirim informasi berikut : o Perintah penulisan/pembacaan. o Alamat perangkat I/O. o Awal lokasi memori yang ditulis/dibaca. o Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca.  Setelah mengirim informasi-informasi itu ke DMA controller, pemroses dapat melanjutkan kerja lain. Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke DMA. DMA mentransfer seluruh data yang diminta ke/dari memori secara langsung tanpa melewati pemroses. Ketika transfer data selesai, DMA mengirim sinyal interupsi ke pemroses. Sehingga pemroses hanya dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi transfer antara perangkat dan memori utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA lepas dari pemroses dan hanya melakukan interupsi bila operasi telah selesai.
  • 13. Sistem komputer mengalami peningkatan kompleksitas dan kecanggihan komponen-komponennya, yang sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O sebagai berikut : a. Pemroses mengendalikan perangkat I/O secara langsung. Masih digunakan sampai saat ini untuk perangkat sederhana yang dikendalikan mikroprosessor sehingga menjadi perangkat berintelijen (inteligent device). b. Pemroses dilengkapi pengendali I/O (I/O controller). Pemroses menggunakan I/O terpogram tanpa interupsi, sehingga tak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik antarmuka perangkat. c. Perangkat dilengkapi fasilitas interupsi. Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu menunggu selesainya operasi I/O, sehingga meningkatkan efisiensi pemroses.
  • 14. d. I/O controller mengendalikan memori secara langsung lewat DMA. Pengendali dapat memindahkan blok data ke/dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali diawal dan akhir transfer. e. Pengendali I/O menjadi pemroses terpisah. Pemroses pusat mengendalikan.memerintahkan pemroses khusus I/O untuk mengeksekusi program I/O di memori utama. Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi intruksi- intruksi ini tanpa intervensi pemroses pusat. Dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan intruksi diselesaikan. f. Pengendali I/O mempunyai memori lokal sendiri. Perangkat I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum. Arsitektur ini untuk pengendalian komunikasi dengan terminal-terminal interaktif. Pemroses I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal. Evolusi bertujuan meminimalkan keterlibatan pemroses pusat, sehingga pemroses tidak disibukkan dengan tugas I/O dan dapat meningkatkan kinerja sistem.
  • 15. a. Efisiensi. Aspek penting karena operasi I/O sering menimbulkan bottleneck. b. Generalitas (device independence). Manajemen perangkat I/O selain berkaitan dengan simplisitas dan bebas kesalahan, juga menangani perangkat secara seragam baik dari cara proses memandang maupun cara sistem operasi mengelola perangkat dan operasi I/O.
  • 16. Software diorganisasikan berlapis. Lapisan bawah berurusan menyembunyikan kerumitanperangkat keras untuk lapisan-lapisan lebih atas. Lapisan lebih atas berurusanmemberi antar muka yang bagus, bersih, nyaman dan seragam ke pemakai. Masalah-masalah manajemen I/O adalah :
  • 17. a. Penamaan yang seragam (uniform naming). Nama berkas atau perangkat adalah string atau integer, tidak bergantung pada perangkat sama sekali. b. Penanganan kesalahan (error handling). Umumnya penanganan kesalahan ditangani sedekat mungkin dengan perangkat keras. c. Transfer sinkron vs asinkron. Kebanyakan I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikan untuk melakukan kerja lain sampai interupsi tiba. Program pemakai sangat lebih mudah ditulis jika operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian ditunda secara otomatis sampai data tersedia di buffer. d. Sharable vs dedicated. Beberapa perangk dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga perangkat yang hanya satu pemakai yang dibolehkan memakai pada satu saat. Contoh : printer.
  • 18. a. Interrupt handler. Interupsi harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya. Device driver di blocked saat perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi. Ketika interupsi terjadi, prosedur penanganan interupsi bekerja agar device driver keluar dari state blocked. b. Device drivers. Semua kode bergantung perangkat ditempatkan di device driver. Tiap device driver menangani satu tipe (kelas) perangkat dan bertugas menerima permintaan abstrak perangkat lunak device independent diatasnya dan melakukan layanan permintaan.
  • 19.  Buffering adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O, sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi.Terdapat beragam cara buffering, antar lain : a. Single buffering. Merupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah untuk perangkat I/O, sistem operasi menyediakan buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk perangkat berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan blok akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan maka blok yang dibaca tidak diperlukan.
  • 20. b. Double buffering. Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Teknik ini disebut double buffering atau buffer swapping. Double buffering menjamin proses tidak menunggu operasi I/O. Peningkatan ini harus dibayar dengan peningkatan kompleksitas. Untuk berorientasi aliran karakter, double buffering mempunyai 2 mode
  • 21. c. Circular buffering. Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari dengan menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap bufferindividu adalah satu unit di circular buffer.