SlideShare a Scribd company logo
5
Most read
6
Most read
7
Most read
IST
(Intelligence Structure Test)
Oleh:
Aprilia Franciska NIM.71414003| Fadhiah Elbas NIM.71414005| Wahyu Puspita Dewi NIM.71414020
Intelligence Structure Test
Sejarah Perkembangan Tes
Rudolf Amthauer (1953) di Frankfurt, Jerman.
Hipotesis Perkembangan:
“Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis. Maksudnya
bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang
yang lain. Kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan
menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”
Perkembangan Tes
a. Tes IST 1953
b. Tes IST 1955
c. Tes IST 1970
d. Tes IST 2000
e. Tes IST 2000-R
1
a. Tes IST 1953
• Usia 14-60 tahun
• 4000 1953.
b. Tes IST 1955
• Usia 13-60 tahun
• Penggolongan jenis kelamin
• 8642 subjek
d. Tes IST 2000
Pada IST 2000 tidak terdapat
soal kalimat pada soal hitungan
c. Tes IST 1970
1. Usia 12-60 tahun
2. Penggolongan tabel kelompok dan pekerjaan
3. 6 bentuk:
• paralel: A1 dan B2 atau C3 dan D4 dan yang
lainnya untuk pemerintah dan penggunaan khusus
penyebaran bidang yang tidak merata,
menggunakan kalimat dalam subtes RA, sehingga
jika gagal mungkin karena tidak mampu
mengerjakan soal hitungan atau tidak mengerti
kalimatnya.
e. Tes IST 2000-R
Perkembangan subtes juga penambahan subtes.
IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut:
1. Grundmodul-Kurzform (Modul Dasar-Singkatan);
terdiri dari subtes : SE, AN, GE, RE, ZR, RZ, FA,
WU, dan MA.
2. Modul ME: terdiri dari subtes ME Verbal dan ME
Figural
3. Erweiterungmodul (Modul menguji pengetahuan);
terdiri dari subtes Wissentest (tes pengetahuan)
“
a. SE (Satzerganzng)
b. WA (Wortausuahl)
c. AN (Analogien)
d. GE (Gmeinsamkeiten)
e. RA (Rechen Aufgaben)
f. ZR (Zahlen Reihen)
g. FA (Form Ausuahl)
h. WU (Wurfal Aufgaben)
i. ME (Merk Aufgaben)
: Melengkapi kalimat
: Mencari persamaan kata
: Mencari hubungan kata
: mencari kata yang
mencakup dua pengertian
: Hitungan sederhana
: Deret angka
: Menyusun bentuk
: Kubus
: Mengingat kata
Subtes IST
Aspek dalam Subtes
SUBTES ASPEK YANG DIUKUR ASPEK TERURKUR
a. SE Pembentukan keputusan, common sense
(memanfaatkan pengalaman masa lalu), penekanan
pada praktis-konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir
secara berdikari/ mandiri.
• Berpikir konkrit praktis
• Berpikir logis
• Akal sehat (common sense)
• Pembentukan keputusan
• Pemaknaan realita
• Berpikir mandiri
b. WA Kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir
induktif menggunakan bahasa, dan memahami
pengertian bahasa.
• Rasa bahasa
• Berpikir verbal
• Pengertian bahasa
• Kemampuan empati
(menghayati)
• Komponen reseptif
c. AN Kemampuan fleksibilitas dalam
berpikir, daya mengkombinasikan,
mendeteksi dan memindahkan
hubungan- hubungan, serta kejelasan
dan kekonsekuenan dalam berpikir.
• Daya mengkombinasikan
• Fleksibilitas/kelincahanberfikir
• Menstransfer hubungan
• Kejelasan dan konsekuen dalam berpikir.
• Analisa yang bersifat dugaan
• Suatu perkiraan yang paling berarti bagi
pengembangan studi ilmiah
d. GE abstraksi verbal, kemampuan untuk
menyatakan pengertian akan sesuatu
dalam bentuk bahasa, membentuk
suatu pengertian atau mencari inti
persoalan, serta berpikir logis dalam
bentuk bahasa
• Daya abstraksi verbal
• Pembentukan konsep (Pengertian)
• Berfikir logis dalam bentuk bahasa
e. RA Kemampuan berpikir praktis dalam
berhitung, berpikir induktif, reasoning,
dan kemampuan mengambil
kesimpulan.
• Berpikir praktis dalam masalah hitungan
• Berpikir logis objektif
• Berfikir matematis.
• Mengambil keputusan
f. ZR Berpikir teoritis dengan hitungan, berpikir induktif
dengan angka-angka, serta kelincahan dalam berpikir.
• Berpikir teoritis dalam
berhitung
• Berfikir induktif angka
• Kelincahan berpikir
• Mengenali komponen ritmis
g. FA Membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa
dan analisa), berpikir konkrit menyeluruh, serta
memasukkan bagian pada suatu keseluruhan.
• Kemampuan membayangkan
• Kemampuan mengamati
• Berpikir secara utuh
menyeluruh.
• Mengenali komponen
konstruktif
g. WU Daya bayang ruang,
kemampuan tiga dimensi,
analitis, serta kemampuan
konstruktif teknis.
• Daya bayang ruang
• Menganli konstruktif teknis
• Berpikir analitis.
h. ME Daya ingat, konsentrasi yang
menetap, dan daya tahan.
• Atensi
• Memori Mengingat kata yang
telah dipelajari
Skoring Tes IST
• Memeriksa setiap jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang telah
disediakan. Untuk semua subtes (SE, WA, AN, RA, ZR, FA, WU, & ME), kecuali
subtes 04-GE
• Nilai benar : 1, salah : 0
• Khusus 04-GE, tersedia nilai 2, 1, dan 0. Karena berbentuk isian singkat maka
nilai yang akan diberikan tergantung dengan jawaban yang diisikan
• Total nilai benar merupakan Raw Score (RW); nilai ini belum dapat diinterpretasi
sesuai dengan norma yang digunakan. Nilai RW yang sudah dibandingkan
dengan norma disebut dengan Standardized Score (SW). Nilai SW inilah yang
dapat menjadi materi untuk tahap selanjutnya, yaitu interpretasi. Adapun norma
yang digunakan adalah sesuai dengan kelompok umur subjek.
Didapat dari total SW. Nilai ini dapat diterjemahkan menjadi
Intelligent Quotient (IQ). Nilai ini dapat menggambarkan
perkembangan individu melalui pendidikan dan pekerjaan.
Nilai ini perlu dihubungkan dengan latar belakang sosial serta
dibandingkan dengan kelompok seusianya.
Interpretasi Tes IST
1. Taraf kecerdasan
Dimensi Festigung-Flexibilität menggambarkan corak berpikir yang dimiliki oleh subjek.
Dimensi Festigung-Flexibilität merupakan dua kutub yang ekstrim, Keduanya
menggambarkan corak berpikir yang ekstrim pula. Kutub Festigung memiliki arti corak
berpikir yang eksak, sedangkan kutub Flexibilität memiliki arti corak berpikir yang non-eksak.
Corak berpikir ini merupakan hasil perkembangan (pengalaman) individu yang akan semakin
mantap ke salah satu kutub seiring bertambahnya usia. Cara menentukan seseorang subjek
apakah memiliki kecenderungan Festigung atau Flexibilitat adalah dengan membandingkan
nilai GE+RA dengan nilai AN+ZR. Jika nila GE+RA lebih besar maka subjek memiliki
kecenderungan Festigung, sebaliknya jika nilai AN+ZR lebih besar maka subjek memiliki
kecenderungan Flexibilitat.
2. Dimensi Festigung-Flexibilität.
3. Profil M-W.
Profil M-W menggambarkan cara berpikir, apakah verbal-teoritis atau praktis-
konkrit. Untuk mendapatkan profil dalam bentuk huruf M atau W ini dapat dilihat
dari 4 subtes pertama (SE, WA, AN, GE) yang tampak pada grafik. Jika grafik
menunjukkan bentuk huruf M pada 4 subtes pertama maka profilnya adalah M
(verbal-teoritis), jika yang tampak adalah bentuk huruf W maka profilnya adalah
W (praktis-konkrit).
Fungsi dan Tujuan
Struktur intelegensi tertentu menggambarkan pola kerja tertentu,
sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. IST
umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan
pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu
pengambilan keputusan dalam hidup individu.
Kesimpulan
Tes yang mengukur salah
satu inteligensi ini
dikembangkan oleh Rudolf
Amthauer di Frankfurt,
Jerman pada tahun 1953.
Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri
dari bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna
(struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu
meggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok
untuk profesi atau pekerjaan tertentu. Berdasarkan hal
tersebut IST umum digunakan untuk memahami diri dan
pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan
karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup
individu.

More Related Content

DOCX
Tes ist
PPTX
IST ( INTELLIGENCE STRUCTURE TEST )
PPSX
Administrasi psikotes 2
DOCX
wisc shira.docx
PPTX
Power point psikologi umum tentang intelegensi
PPTX
RMIB.pptx
PDF
CFIT & PM
PPTX
Raven progressive matrices ( RPM )
Tes ist
IST ( INTELLIGENCE STRUCTURE TEST )
Administrasi psikotes 2
wisc shira.docx
Power point psikologi umum tentang intelegensi
RMIB.pptx
CFIT & PM
Raven progressive matrices ( RPM )

What's hot (20)

PDF
Contoh skoring cfit
PPTX
PAPI KOSTICK.pptx
DOCX
Tes kognitif & nonkognitif
PPTX
TES PAULI
PPTX
Tes kepribadian
PDF
Psikodiagnostik observasi
PPTX
Tes bakat
PDF
Tes kraepelin
PPT
PPT
02 sejarah tes psikologis
PPT
Kesehatan mental
DOCX
Tes pauli
PDF
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
PPTX
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
PPTX
Membangun kepercayaan diri
PPT
Kecerdasan Emosional
PDF
Alat tes SPM lengkap dengan skoring SPM (STANDARD PROGRESSIVE MATRICES)
DOCX
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
PPTX
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
PPTX
Inventori tes pauli
Contoh skoring cfit
PAPI KOSTICK.pptx
Tes kognitif & nonkognitif
TES PAULI
Tes kepribadian
Psikodiagnostik observasi
Tes bakat
Tes kraepelin
02 sejarah tes psikologis
Kesehatan mental
Tes pauli
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Membangun kepercayaan diri
Kecerdasan Emosional
Alat tes SPM lengkap dengan skoring SPM (STANDARD PROGRESSIVE MATRICES)
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
Inventori tes pauli
Ad

Similar to IST (intelligence structure test) (10)

PPTX
PPTX
PPT
PPT- 4-Intelegensi-Pertemuan-2-UEU-Psiko.ppt
PPT
PPT-UEU-Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
PPT
PPT-UEU-Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2 (3).ppt
PPT
PPT Tes Intelegensi IST Pertemuan 2 UEU 4
PPTX
Pengantar IST- Semester Ganjil 2023 2024.pptx
PPT
Penyusunan instrumen tes inteligensi
PPTX
INTELEGENSI-STRUKTUR-TES-IST-NOVEMBER-2018.pptx
PPT
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
PPT- 4-Intelegensi-Pertemuan-2-UEU-Psiko.ppt
PPT-UEU-Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2 (3).ppt
PPT Tes Intelegensi IST Pertemuan 2 UEU 4
Pengantar IST- Semester Ganjil 2023 2024.pptx
Penyusunan instrumen tes inteligensi
INTELEGENSI-STRUKTUR-TES-IST-NOVEMBER-2018.pptx
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
PDF
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
PPTX
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
PDF
2. Capaian-Pembelajaran-Koding-Dan-Kecerdasan-Artifisial-Pusbuk.pdf
PPTX
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
PDF
BAHASA INDONESIA KELAS 6 SD TEKS INFORMATIF
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
MATERI MPLS TENTANG KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
PDF
3. Buku Sekolah Sehat, sekolah sehat bagi madrasah
PPT
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
2. Capaian-Pembelajaran-Koding-Dan-Kecerdasan-Artifisial-Pusbuk.pdf
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
BAHASA INDONESIA KELAS 6 SD TEKS INFORMATIF
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
MATERI MPLS TENTANG KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
3. Buku Sekolah Sehat, sekolah sehat bagi madrasah
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt

IST (intelligence structure test)

  • 1. IST (Intelligence Structure Test) Oleh: Aprilia Franciska NIM.71414003| Fadhiah Elbas NIM.71414005| Wahyu Puspita Dewi NIM.71414020
  • 2. Intelligence Structure Test Sejarah Perkembangan Tes Rudolf Amthauer (1953) di Frankfurt, Jerman. Hipotesis Perkembangan: “Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis. Maksudnya bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain. Kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”
  • 3. Perkembangan Tes a. Tes IST 1953 b. Tes IST 1955 c. Tes IST 1970 d. Tes IST 2000 e. Tes IST 2000-R
  • 4. 1 a. Tes IST 1953 • Usia 14-60 tahun • 4000 1953. b. Tes IST 1955 • Usia 13-60 tahun • Penggolongan jenis kelamin • 8642 subjek d. Tes IST 2000 Pada IST 2000 tidak terdapat soal kalimat pada soal hitungan c. Tes IST 1970 1. Usia 12-60 tahun 2. Penggolongan tabel kelompok dan pekerjaan 3. 6 bentuk: • paralel: A1 dan B2 atau C3 dan D4 dan yang lainnya untuk pemerintah dan penggunaan khusus penyebaran bidang yang tidak merata, menggunakan kalimat dalam subtes RA, sehingga jika gagal mungkin karena tidak mampu mengerjakan soal hitungan atau tidak mengerti kalimatnya. e. Tes IST 2000-R Perkembangan subtes juga penambahan subtes. IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut: 1. Grundmodul-Kurzform (Modul Dasar-Singkatan); terdiri dari subtes : SE, AN, GE, RE, ZR, RZ, FA, WU, dan MA. 2. Modul ME: terdiri dari subtes ME Verbal dan ME Figural 3. Erweiterungmodul (Modul menguji pengetahuan); terdiri dari subtes Wissentest (tes pengetahuan)
  • 5. “ a. SE (Satzerganzng) b. WA (Wortausuahl) c. AN (Analogien) d. GE (Gmeinsamkeiten) e. RA (Rechen Aufgaben) f. ZR (Zahlen Reihen) g. FA (Form Ausuahl) h. WU (Wurfal Aufgaben) i. ME (Merk Aufgaben) : Melengkapi kalimat : Mencari persamaan kata : Mencari hubungan kata : mencari kata yang mencakup dua pengertian : Hitungan sederhana : Deret angka : Menyusun bentuk : Kubus : Mengingat kata Subtes IST
  • 6. Aspek dalam Subtes SUBTES ASPEK YANG DIUKUR ASPEK TERURKUR a. SE Pembentukan keputusan, common sense (memanfaatkan pengalaman masa lalu), penekanan pada praktis-konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir secara berdikari/ mandiri. • Berpikir konkrit praktis • Berpikir logis • Akal sehat (common sense) • Pembentukan keputusan • Pemaknaan realita • Berpikir mandiri b. WA Kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir induktif menggunakan bahasa, dan memahami pengertian bahasa. • Rasa bahasa • Berpikir verbal • Pengertian bahasa • Kemampuan empati (menghayati) • Komponen reseptif
  • 7. c. AN Kemampuan fleksibilitas dalam berpikir, daya mengkombinasikan, mendeteksi dan memindahkan hubungan- hubungan, serta kejelasan dan kekonsekuenan dalam berpikir. • Daya mengkombinasikan • Fleksibilitas/kelincahanberfikir • Menstransfer hubungan • Kejelasan dan konsekuen dalam berpikir. • Analisa yang bersifat dugaan • Suatu perkiraan yang paling berarti bagi pengembangan studi ilmiah d. GE abstraksi verbal, kemampuan untuk menyatakan pengertian akan sesuatu dalam bentuk bahasa, membentuk suatu pengertian atau mencari inti persoalan, serta berpikir logis dalam bentuk bahasa • Daya abstraksi verbal • Pembentukan konsep (Pengertian) • Berfikir logis dalam bentuk bahasa e. RA Kemampuan berpikir praktis dalam berhitung, berpikir induktif, reasoning, dan kemampuan mengambil kesimpulan. • Berpikir praktis dalam masalah hitungan • Berpikir logis objektif • Berfikir matematis. • Mengambil keputusan
  • 8. f. ZR Berpikir teoritis dengan hitungan, berpikir induktif dengan angka-angka, serta kelincahan dalam berpikir. • Berpikir teoritis dalam berhitung • Berfikir induktif angka • Kelincahan berpikir • Mengenali komponen ritmis g. FA Membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa dan analisa), berpikir konkrit menyeluruh, serta memasukkan bagian pada suatu keseluruhan. • Kemampuan membayangkan • Kemampuan mengamati • Berpikir secara utuh menyeluruh. • Mengenali komponen konstruktif
  • 9. g. WU Daya bayang ruang, kemampuan tiga dimensi, analitis, serta kemampuan konstruktif teknis. • Daya bayang ruang • Menganli konstruktif teknis • Berpikir analitis. h. ME Daya ingat, konsentrasi yang menetap, dan daya tahan. • Atensi • Memori Mengingat kata yang telah dipelajari
  • 10. Skoring Tes IST • Memeriksa setiap jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan. Untuk semua subtes (SE, WA, AN, RA, ZR, FA, WU, & ME), kecuali subtes 04-GE • Nilai benar : 1, salah : 0 • Khusus 04-GE, tersedia nilai 2, 1, dan 0. Karena berbentuk isian singkat maka nilai yang akan diberikan tergantung dengan jawaban yang diisikan • Total nilai benar merupakan Raw Score (RW); nilai ini belum dapat diinterpretasi sesuai dengan norma yang digunakan. Nilai RW yang sudah dibandingkan dengan norma disebut dengan Standardized Score (SW). Nilai SW inilah yang dapat menjadi materi untuk tahap selanjutnya, yaitu interpretasi. Adapun norma yang digunakan adalah sesuai dengan kelompok umur subjek.
  • 11. Didapat dari total SW. Nilai ini dapat diterjemahkan menjadi Intelligent Quotient (IQ). Nilai ini dapat menggambarkan perkembangan individu melalui pendidikan dan pekerjaan. Nilai ini perlu dihubungkan dengan latar belakang sosial serta dibandingkan dengan kelompok seusianya. Interpretasi Tes IST 1. Taraf kecerdasan
  • 12. Dimensi Festigung-Flexibilität menggambarkan corak berpikir yang dimiliki oleh subjek. Dimensi Festigung-Flexibilität merupakan dua kutub yang ekstrim, Keduanya menggambarkan corak berpikir yang ekstrim pula. Kutub Festigung memiliki arti corak berpikir yang eksak, sedangkan kutub Flexibilität memiliki arti corak berpikir yang non-eksak. Corak berpikir ini merupakan hasil perkembangan (pengalaman) individu yang akan semakin mantap ke salah satu kutub seiring bertambahnya usia. Cara menentukan seseorang subjek apakah memiliki kecenderungan Festigung atau Flexibilitat adalah dengan membandingkan nilai GE+RA dengan nilai AN+ZR. Jika nila GE+RA lebih besar maka subjek memiliki kecenderungan Festigung, sebaliknya jika nilai AN+ZR lebih besar maka subjek memiliki kecenderungan Flexibilitat. 2. Dimensi Festigung-Flexibilität.
  • 13. 3. Profil M-W. Profil M-W menggambarkan cara berpikir, apakah verbal-teoritis atau praktis- konkrit. Untuk mendapatkan profil dalam bentuk huruf M atau W ini dapat dilihat dari 4 subtes pertama (SE, WA, AN, GE) yang tampak pada grafik. Jika grafik menunjukkan bentuk huruf M pada 4 subtes pertama maka profilnya adalah M (verbal-teoritis), jika yang tampak adalah bentuk huruf W maka profilnya adalah W (praktis-konkrit).
  • 14. Fungsi dan Tujuan Struktur intelegensi tertentu menggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. IST umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu.
  • 15. Kesimpulan Tes yang mengukur salah satu inteligensi ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman pada tahun 1953. Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri dari bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna (struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu meggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut IST umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu.