2
Most read
3
Most read
4
Most read
ISOTHERMAL TRANSFORMATION DIAGRAM
Diagram TTT atau Isothermal Transformation Diagram (I-T diagram) merupakan
sebuah diagram yang menghubungkan transformasi austenite terhadap waktu (dalam skala
log) dan temperatur. Dalam proses laku panas pada baja, biasanya pemanasan dilakukan
hingga mencapaitemperature austenite, kemudian ditahan pada temperature tersebut beberapa
saat lalu didinginkan dengan laju pendinginan tertentu. Struktur mikro yang terjadi setelah
pendinginan akan tergantung pada laju pendinginan. Karenanya sifat mekanik dari baja
setelah akhir suatu proses laku panas akan banyak ditentukan oleh laju pendinginan. Proses
transformasi ini dibaca dengan diagram TTT karena kondisi tidak setimbang. Setiap baja
(komposisi penyusun baja yang berlainan) akan mempunyai I-T diagram sendiri.

Gambar 1. Diagram TTT untuk Baja Eutektoid (0.8%)
Kurva sebelah kiri menunjukkan saat mulainya transformasi isothermal dan kurva
sebelah kanan menunjukkan saat selesainya transformasi isothermal. Diatas garis A1 austenit
dalam keadaan stabil (tidak terjadi transformasi walaupun waktu penahannya bertambah). Di
bawah temperature kritis A1 pada daerah di sebelah kiri kurva awal transformasi austenite
tidak stabil (suatu saat ia akan bertransformasi) dan disebelah kanan kurva akhir transformasi
terdapat hasil transformasi isothermal dari austenite, sedang pada daerah diantara dua kurva
tersebut terdapat sisa austenite (yang belum bertransformasi) dan hasil transformasi
isotermalnya. Titik paling kiri dari kurva awal transformasi disebut hidung (nose) diagram
ini.

transformasi

austenite

diatas

nose

akan

menghasilkan perlit sedangkan

di

bawah nose akan menghasilkan bainit. Tetapi bila transformasi berlangsung pada temperature
yang lebih rendah lagi (dibawah garis Ms = Martensite start) akan diperoleh martensit.
Mekanisme Transformasi
Perubahan austenite menjadi perlit berlangsung dengan difusi, suatu proses yang
berlangsung dengan difusi selalu temperature activated dan time dependent serta berlangsung
dengan mekanisme pengintian dan pertumbuhan.
Bila austenite dipaksa berada pada temperature di bawah temperature kritis A1 maka
dorongan untuk berubah makin besar, perubahan terjadi lebih awal tetapi pertumbuhan makin
lambat, sehingga perlit yang terjadi makin halus. Makin rendah temperaturnya, maka
dorongan termodinamik ini berubah menjadi gaya geser (shear force) yang dapa menggeser
atom besi pada posisi tertentu (agar dapat berubah dari FCC menjadi BCC).
Sebenarnya belum ferrit BCC yang terjadi namun suatu struktur BCT (Body Centered
Tetragonal) karena austenite mengandung banyak karbon ketika berada di bawah temperatur
A1. Atom karbon yang terperangkap dalam ferrit tersebut membuat BCC memanjang.
Karbon yang banyak ini akan keluar melalui proses difusi membentuk sementit dan BCT
akan menjadi BCC (ferrit). Sementit yang keluar dari BCT akan keluar pada arah/bidang
kristallografik tertentu dari ferrit yang terbentuk ( struktur bainit). Proses ini terjadi bila
austenite didinginkan cepat sampai dibawah nose dan temperature berada diatas Ms. Bainit
akan terjadi pada transformasi isothermal dari austenite pada temperature di bawah nose.
Pada

temperature

lebih

tinggi

diperolehupper

bainite (bainit

atas)

atau feathery

bainite sedangkan pada temperature lebih rendah diperoleh lower bainite (bainit bawah)
atau acicular bainite. Perbedaan dari kedua bainit tersbeut terletak pada susunan lamellarnya.
Selain itu, dari phase austenite pada suhu diantara A1 dan dibawah nose, terbentuk
pulaperlit (struktur eutectoid 0.8% C yang terdiri dari phasa ferit yang diselingi dengan
lapisan-lapisan Fe3C). dekomposisi dimulai dari nucleus cementit yang nantinya membentuk
nodule dari ferrit. Nodul perlit terbentuk dari plat-plat ferit yang diselingi dengan pelat-pelat
cementit. Pada

suhu

dekomposisi

austenit

pada

daerah nose

akan

menghasilkan

campuran perlit dan bainit dalam periode waktu tertentu.
Ketika austenite berada dibawah Ms, maka yang terjadi adalah difusi telah terhenti
(karena atom karbon sudah tidak memiliki cukup energi) dan timbul struktur baru dari atom
karbon menjadi BCT yaitu martensit. Karena adanya karbon yang terperangkap maka
struktur itu menjadi tegang dan kekerasannya tinggi, tetapi juga getas. Banyaknya austenite
yang bertransformasi menjadi martensit hanya tergantung pada temperature (mulai Ms dan
berakhir di Mf).
CONTINOUS COOLING TRANSFORMATION DIAGRAM
Diagram continous
cooling transformation atau
biasa disebut CTT diagram,
merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan
antara laju pendinginan
kontinyu dengan fasa atau
struktur yang terbentuk setelah
terjadinya transformasi fasa.
Gambar dibawah menunjukkan diagram CCT untuk baja secara skematika. Terlihat
bahwa kurva-kurva pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan yang berbeda akan
menghasilkan fasa atau struktur baja yang berbeda. Setiap kurva pendinginan yaitu kurva (a),
(b), (c), memperlihatkan permulaan dan akhir dari dekomposisi austenite menjad fasa atau
struktur baja akhir.
Sebagai ilustrasi, baja mengandung 0,2% karbon yang telah diaustenisasi pada temperatur
920 celcius, kemudian didinginkan dengan laju yang berbedasampai temperature 200 dan 250
celcius.
Kurva pendinginan (a) menunjukkan pendinginan secara kontinyu yang sangat cepat
dari temperatureaustenite sekitar 920 celcius ke temperature 200 celcius.laju pendinginan
cepat ini menghasilkan dekomposisi fasa austenite menjadi martensit. Fasa austenite akan
mulai terdekomposisi menjadi martensit pada temperature Ms, martensite start. Sedangkan
akhir pembentukan martensite akan berakhir ketika pendinginan mencapai temperature
Mf,martensite finish.
Kurva pendinginan (b) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju
sedang/medium dari temperature 920 celsius ke 250 celcius. Dengan laju pendinginan
kontinyu ini fasa austenite terdekomposisi menjadi struktur bainite.
Kurva pendinginan (c) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan
lambat dari temperature 920 celsius ke 250 celcius. Pendinginan lambat ini menyebabkan
fasa austenite terdekomposisi menjadi fasa ferit dan perlit.
It ctt diagram
It ctt diagram

More Related Content

PPTX
DOCX
Pidato sidang promosi doktor
PDF
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
PPTX
Thermal spray coating
 
PPTX
Bioleaching
PPTX
Diagram fasa fe fe3 c
DOCX
Tugas makalah sosiologi agama
Pidato sidang promosi doktor
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Thermal spray coating
 
Bioleaching
Diagram fasa fe fe3 c
Tugas makalah sosiologi agama

What's hot (20)

DOC
Diagram ttt
PDF
Jenis besi cor dan kandungan nya
PPTX
Cold and hot working
PDF
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
DOCX
Mekanisme penguatan bahan
DOCX
Konsep dislokasi
PDF
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
PPT
Diagram fasa
PPT
Proses pengecoran
PPT
Heat Treatment
PDF
Perlakuan panas
PDF
Kelelahan Logam (Fatigue)
PDF
Bab 02 material dan proses
PPTX
heat treatment
PPTX
Dislokasi slide
DOCX
Presipitation hardening docx.
PDF
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
DOCX
cacat kristal dan dislokasi
PPTX
T t t diagram
PPTX
Heat treatment
Diagram ttt
Jenis besi cor dan kandungan nya
Cold and hot working
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Mekanisme penguatan bahan
Konsep dislokasi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Diagram fasa
Proses pengecoran
Heat Treatment
Perlakuan panas
Kelelahan Logam (Fatigue)
Bab 02 material dan proses
heat treatment
Dislokasi slide
Presipitation hardening docx.
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
cacat kristal dan dislokasi
T t t diagram
Heat treatment
Ad

Similar to It ctt diagram (13)

DOCX
Transformasi fasa
DOCX
DOCX
Diagram cct
PDF
Proses perlakuanpanas
DOC
Makalah perlakuan panas
PDF
3. heat treatment
PDF
3. heat treatment
PDF
Perlakuan Panas pada material, diagram fasa dan lain lain
PDF
Materi power point tentang pengenalan diagram fasa
PPTX
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
PPTX
metalurgi_fisik_teknik_mesin ke 3pptx.pptx
PDF
Suhu kalor
PPTX
Heat treatment of steel
Transformasi fasa
Diagram cct
Proses perlakuanpanas
Makalah perlakuan panas
3. heat treatment
3. heat treatment
Perlakuan Panas pada material, diagram fasa dan lain lain
Materi power point tentang pengenalan diagram fasa
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
metalurgi_fisik_teknik_mesin ke 3pptx.pptx
Suhu kalor
Heat treatment of steel
Ad

More from Mn Hidayat (13)

PPTX
Pipe Fitting
PPT
Aliran bahan bakar
PPT
Apbn dan apbd
DOCX
Susunan paduan
DOC
Sosiologi penyimpangan
DOCX
Kebudayaan jepang
PPT
Program liniear
PPTX
sistem koloid
DOCX
Surface hardening
PPTX
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
PPTX
Matematika Menghitung Jarak2
PPTX
Matematika Menghitung Jarak2
PPTX
Matematika menghitung jarak2
Pipe Fitting
Aliran bahan bakar
Apbn dan apbd
Susunan paduan
Sosiologi penyimpangan
Kebudayaan jepang
Program liniear
sistem koloid
Surface hardening
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Matematika Menghitung Jarak2
Matematika Menghitung Jarak2
Matematika menghitung jarak2

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
DOCX
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOC
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...

It ctt diagram

  • 1. ISOTHERMAL TRANSFORMATION DIAGRAM Diagram TTT atau Isothermal Transformation Diagram (I-T diagram) merupakan sebuah diagram yang menghubungkan transformasi austenite terhadap waktu (dalam skala log) dan temperatur. Dalam proses laku panas pada baja, biasanya pemanasan dilakukan hingga mencapaitemperature austenite, kemudian ditahan pada temperature tersebut beberapa saat lalu didinginkan dengan laju pendinginan tertentu. Struktur mikro yang terjadi setelah pendinginan akan tergantung pada laju pendinginan. Karenanya sifat mekanik dari baja setelah akhir suatu proses laku panas akan banyak ditentukan oleh laju pendinginan. Proses transformasi ini dibaca dengan diagram TTT karena kondisi tidak setimbang. Setiap baja (komposisi penyusun baja yang berlainan) akan mempunyai I-T diagram sendiri. Gambar 1. Diagram TTT untuk Baja Eutektoid (0.8%)
  • 2. Kurva sebelah kiri menunjukkan saat mulainya transformasi isothermal dan kurva sebelah kanan menunjukkan saat selesainya transformasi isothermal. Diatas garis A1 austenit dalam keadaan stabil (tidak terjadi transformasi walaupun waktu penahannya bertambah). Di bawah temperature kritis A1 pada daerah di sebelah kiri kurva awal transformasi austenite tidak stabil (suatu saat ia akan bertransformasi) dan disebelah kanan kurva akhir transformasi terdapat hasil transformasi isothermal dari austenite, sedang pada daerah diantara dua kurva tersebut terdapat sisa austenite (yang belum bertransformasi) dan hasil transformasi isotermalnya. Titik paling kiri dari kurva awal transformasi disebut hidung (nose) diagram ini. transformasi austenite diatas nose akan menghasilkan perlit sedangkan di bawah nose akan menghasilkan bainit. Tetapi bila transformasi berlangsung pada temperature yang lebih rendah lagi (dibawah garis Ms = Martensite start) akan diperoleh martensit. Mekanisme Transformasi Perubahan austenite menjadi perlit berlangsung dengan difusi, suatu proses yang berlangsung dengan difusi selalu temperature activated dan time dependent serta berlangsung dengan mekanisme pengintian dan pertumbuhan. Bila austenite dipaksa berada pada temperature di bawah temperature kritis A1 maka dorongan untuk berubah makin besar, perubahan terjadi lebih awal tetapi pertumbuhan makin lambat, sehingga perlit yang terjadi makin halus. Makin rendah temperaturnya, maka dorongan termodinamik ini berubah menjadi gaya geser (shear force) yang dapa menggeser atom besi pada posisi tertentu (agar dapat berubah dari FCC menjadi BCC). Sebenarnya belum ferrit BCC yang terjadi namun suatu struktur BCT (Body Centered Tetragonal) karena austenite mengandung banyak karbon ketika berada di bawah temperatur A1. Atom karbon yang terperangkap dalam ferrit tersebut membuat BCC memanjang. Karbon yang banyak ini akan keluar melalui proses difusi membentuk sementit dan BCT akan menjadi BCC (ferrit). Sementit yang keluar dari BCT akan keluar pada arah/bidang kristallografik tertentu dari ferrit yang terbentuk ( struktur bainit). Proses ini terjadi bila austenite didinginkan cepat sampai dibawah nose dan temperature berada diatas Ms. Bainit akan terjadi pada transformasi isothermal dari austenite pada temperature di bawah nose. Pada temperature lebih tinggi diperolehupper bainite (bainit atas) atau feathery bainite sedangkan pada temperature lebih rendah diperoleh lower bainite (bainit bawah) atau acicular bainite. Perbedaan dari kedua bainit tersbeut terletak pada susunan lamellarnya.
  • 3. Selain itu, dari phase austenite pada suhu diantara A1 dan dibawah nose, terbentuk pulaperlit (struktur eutectoid 0.8% C yang terdiri dari phasa ferit yang diselingi dengan lapisan-lapisan Fe3C). dekomposisi dimulai dari nucleus cementit yang nantinya membentuk nodule dari ferrit. Nodul perlit terbentuk dari plat-plat ferit yang diselingi dengan pelat-pelat cementit. Pada suhu dekomposisi austenit pada daerah nose akan menghasilkan campuran perlit dan bainit dalam periode waktu tertentu. Ketika austenite berada dibawah Ms, maka yang terjadi adalah difusi telah terhenti (karena atom karbon sudah tidak memiliki cukup energi) dan timbul struktur baru dari atom karbon menjadi BCT yaitu martensit. Karena adanya karbon yang terperangkap maka struktur itu menjadi tegang dan kekerasannya tinggi, tetapi juga getas. Banyaknya austenite yang bertransformasi menjadi martensit hanya tergantung pada temperature (mulai Ms dan berakhir di Mf).
  • 4. CONTINOUS COOLING TRANSFORMATION DIAGRAM Diagram continous cooling transformation atau biasa disebut CTT diagram, merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara laju pendinginan kontinyu dengan fasa atau struktur yang terbentuk setelah terjadinya transformasi fasa. Gambar dibawah menunjukkan diagram CCT untuk baja secara skematika. Terlihat bahwa kurva-kurva pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan yang berbeda akan menghasilkan fasa atau struktur baja yang berbeda. Setiap kurva pendinginan yaitu kurva (a), (b), (c), memperlihatkan permulaan dan akhir dari dekomposisi austenite menjad fasa atau struktur baja akhir. Sebagai ilustrasi, baja mengandung 0,2% karbon yang telah diaustenisasi pada temperatur 920 celcius, kemudian didinginkan dengan laju yang berbedasampai temperature 200 dan 250 celcius. Kurva pendinginan (a) menunjukkan pendinginan secara kontinyu yang sangat cepat dari temperatureaustenite sekitar 920 celcius ke temperature 200 celcius.laju pendinginan cepat ini menghasilkan dekomposisi fasa austenite menjadi martensit. Fasa austenite akan mulai terdekomposisi menjadi martensit pada temperature Ms, martensite start. Sedangkan akhir pembentukan martensite akan berakhir ketika pendinginan mencapai temperature Mf,martensite finish. Kurva pendinginan (b) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju sedang/medium dari temperature 920 celsius ke 250 celcius. Dengan laju pendinginan kontinyu ini fasa austenite terdekomposisi menjadi struktur bainite. Kurva pendinginan (c) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan lambat dari temperature 920 celsius ke 250 celcius. Pendinginan lambat ini menyebabkan fasa austenite terdekomposisi menjadi fasa ferit dan perlit.