4. 1. PENTINGNYA PEMIKIRAN ANALITIK DATA
Pemikiran analitik data (data-analytic thinking) adalah keterampilan
penting dalam dunia bisnis modern. Kemampuan untuk menganalisis
data dan membuat keputusan berbasis data menjadi faktor utama
dalam keunggulan kompetitif perusahaan. Salah satu contoh aplikasi
pemikiran ini adalah dalam menganalisis masalah churn (kehilangan
pelanggan) untuk meningkatkan retensi pelanggan.
5. 2. MENGAPA ILMU DATA PENTING?
Bahkan jika seseorang tidak berencana menjadi ilmuwan data,
memahami konsep ilmu data tetap penting karena:
Banyak bisnis saat ini berbasis data dan menggunakannya untuk
meningkatkan efisiensi dan keuntungan.
Perusahaan tradisional juga mulai memanfaatkan data sebagai
strategi kompetitif.
Bisnis digital seperti Facebook dan Twitter memiliki valuasi tinggi
karena aset data yang mereka kumpulkan.
6. 3. PEMANFAATAN DATA DALAM BERBAGAI BIDANG
Data kini menjadi aset berharga dalam berbagai sektor, termasuk:
Manajemen: Manajer harus memahami analitik data untuk mengawasi
proyek berbasis data.
Pemasaran: Kampanye pemasaran kini lebih efektif dengan pemanfaatan
data pelanggan.
Investasi: Investor perlu mengevaluasi perusahaan berbasis data sebelum
berinvestasi.
Strategi Bisnis: Penggunaan data dapat membantu perusahaan
mengidentifikasi peluang dan ancaman kompetitif.
7. 4. INTERAKSI ANTARA ILMUWAN DATA DAN
TIM BISNIS
Keberhasilan proyek analitik data sangat bergantung pada kolaborasi antara
ilmuwan data dan tim bisnis. Jika tim bisnis tidak memahami prinsip dasar
analitik data, keputusan yang dibuat dapat tidak akurat atau bahkan
merugikan perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep
analitik data sangat penting untuk memastikan strategi bisnis yang berbasis
data dapat diterapkan secara efektif.
8. 5. CONTOH SITUASI DI DUNIA NYATA
Pemikiran analitik data dapat membantu dalam berbagai situasi bisnis,
seperti:
Menilai apakah proyek analitik data yang diajukan oleh konsultan layak
untuk diimplementasikan.
Memahami dampak kemitraan data yang dilakukan oleh pesaing dan
apakah hal itu menjadi ancaman.
Mengevaluasi apakah valuasi perusahaan berbasis data masuk akal
ketika ingin berinvestasi di dalamnya.
10. “DATA SCIENCE IS NOT JUST ABOUT
TECHNOLOGY, BUT ALSO ABOUT HOW TO
CONNECT BUSINESS PROBLEMS WITH DATA-
DRIVEN SOLUTIONS“
"BUSINESS PROBLEMS AND DATA
SCIENCE SOLUTIONS" ADALAH
PENDEKATAN YANG MENGHUBUNGKAN
TANTANGAN BISNIS DENGAN SOLUSI
BERBASIS DATA. DENGAN MEMAHAMI
MASALAH BISNIS, MENGOLAH DATA, DAN
MENERAPKAN TEKNIK DATA SCIENCE,
PERUSAHAAN DAPAT MEMBUAT
KEPUTUSAN YANG LEBIH CERDAS DAN
STRATEGIS.
11. 1. DATA SCIENCE SEBAGAI PROBLEM SOLVER
UNTUK MASALAH BISNIS
Dalam dunia bisnis, banyak tantangan yang dihadapi perusahaan,
seperti menurunnya penjualan, meningkatnya jumlah pelanggan yang
berhenti (churn), penipuan dalam transaksi, atau bahkan optimasi
strategi pemasaran oleh karena itu pada bagian ini kita akan
membahas konsep yang menjelaskan bagaimana Data Science
digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah bisnis dengan
pendekatan berbasis data.
12. 2. BEBERAPA SOLUSI DATA SCIENCE DAPAT
MENYELESAIKAN MASALAH BISNIS
Mengidentifikasi dan Memahami Masalah Bisnis
1.
Memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan
Mengubah masalah bisnis menjadi pertanyaan yang bisa dijawab dengan data
Menganalisis Data yang Ada
2.
Mengumpulkan dan memahami data yang tersedia
Membersihkan dan menyiapkan data untuk analisis lebih lanjut
Menggunakan Teknik Data Science untuk Mencari Pola dan Solusi
3.
Menerapkan Machine Learning dan Data Mining untuk menemukan pola dalam data
Menggunakan teknik Supervised Learning dan Unsupervised Learning untuk membuat prediksi atau
mengelompokkan data
Mengimplementasikan Model ke dalam Keputusan Bisnis
4.
Hasil analisis digunakan untuk meningkatkan pengambilan keputusan
Contohnya: Menentukan pelanggan mana yang harus diberikan diskon agar tetap setia pada layanan
perusahaan
13. 3. PROSES DATA MINING DALAM DATA SCIENCE
1. Business Understanding (Memahami Masalah Bisnis)
Memahami tujuan bisnis dan bagaimana data dapat membantu mencapainya.
Contoh: Jika perusahaan e-commerce ingin meningkatkan penjualan, mereka perlu
memahami faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
2. Data Understanding (Memahami Data yang Tersedia)
Mengumpulkan dan mengeksplorasi data yang relevan untuk masalah bisnis.
Contoh: Perusahaan telekomunikasi mengumpulkan data transaksi, riwayat panggilan, dan
keluhan pelanggan.
3. Data Preparation (Menyiapkan Data untuk Analisis)
Membersihkan dan mengubah data menjadi format yang dapat digunakan dalam model.
Contoh: Menghilangkan data duplikat, menangani nilai yang hilang, dan mengonversi data
kategorikal ke numerik.
14. 3. PROSES DATA MINING DALAM DATA SCIENCE
5. Evaluation (Mengevaluasi Kinerja Model)
Mengukur akurasi model untuk memastikan bahwa model dapat memberikan prediksi yang
baik.
Contoh: Model prediksi churn dengan akurasi rendah perlu dioptimasi menggunakan teknik
cross-validation atau hyperparameter tuning.
6. Deployment (Menggunakan Model dalam Keputusan Bisnis)
Menerapkan model dalam operasional bisnis sehari-hari.
Contoh: Sistem perusahaan telekomunikasi secara otomatis mengirimkan penawaran spesial
kepada pelanggan yang diprediksi akan berhenti berlangganan.
15. 4. SUPERVISED VS UN-SUPERVISED LEARNING
1. Supervised Learning (Pembelajaran Terawasi)
Data memiliki label, dan model belajar dari pola historis.
Contoh:
Prediksi churn: Model dilatih menggunakan data pelanggan lama yang sudah diketahui apakah
mereka berhenti atau tetap berlangganan.
Deteksi penipuan: Model belajar dari transaksi yang sudah diklasifikasikan sebagai penipuan
atau bukan penipuan.
2. Unsupervised Learning (Pembelajaran Tak Terawasi)
Data tidak memiliki label, dan model mencoba menemukan pola sendiri.
Contoh:
Segmentasi pelanggan: Mengelompokkan pelanggan berdasarkan kebiasaan belanja mereka.
Analisis klastering: Menemukan hubungan tersembunyi dalam data tanpa mengetahui hasil
akhirnya.
16. 5. TEKNIK ANALISIS DATA DALAM BISNIS
Selain Data Mining, ada berbagai teknik lain yang digunakan dalam dunia
bisnis:
Statistik:
Digunakan untuk memahami hubungan antara variabel dalam data.
Contoh: Menggunakan uji regresi untuk memahami faktor yang paling
berpengaruh terhadap penjualan.
Database Querying & Data Warehousing:
Mengelola dan mengakses data dalam jumlah besar dengan efisien.
Contoh: Menganalisis pola pembelian pelanggan di berbagai toko
menggunakan SQL.
17. 5. TEKNIK ANALISIS DATA DALAM BISNIS
Machine Learning & Data Mining:
Menggunakan algoritma cerdas untuk menemukan pola dalam data.
Contoh: Sistem rekomendasi produk di e-commerce seperti Amazon atau Shopee.
Regression Analysis:
Memprediksi nilai numerik berdasarkan data historis.
Contoh: Memperkirakan harga rumah berdasarkan lokasi, luas tanah, dan fasilitas.
Clustering & Pattern Recognition:
Mengelompokkan data untuk menemukan pola tersembunyi.
Contoh: Bank menggunakan klastering untuk mengidentifikasi kelompok
pelanggan berdasarkan kebiasaan transaksi mereka
18. 6.CONTOH NYATA PENERAPAN DATA SCIENCE
DALAM BISNIS
Retail & E-Commerce:
1.
Walmart menggunakan Data Science untuk memprediksi peningkatan penjualan
Pop-Tarts sebelum badai.
Amazon menggunakan model rekomendasi untuk meningkatkan penjualan.
Keuangan & Perbankan:
2.
Bank menggunakan analisis kredit untuk menentukan apakah seseorang memenuhi
syarat untuk pinjaman.
Model deteksi penipuan digunakan untuk mengidentifikasi transaksi mencurigakan.
Telekomunikasi:
3.
Model prediktif membantu perusahaan telekomunikasi mengurangi churn pelanggan.
19. 6.CONTOH NYATA PENERAPAN DATA SCIENCE
DALAM BISNIS
4.Kesehatan:
Prediksi penyakit berdasarkan data rekam medis pasien.
5.Pemasaran Digital:
Google dan Facebook menggunakan Data Science untuk menampilkan iklan yang paling
relevan bagi pengguna.
21. APA ITU
PERMODELAN
PREDIKTIF?
Pemodelan prediktif adalah teknik dalam
Data Science yang menggunakan data
historis untuk membuat prediksi tentang
kejadian di masa depan
🔹Contoh:
Memprediksi apakah pelanggan akan
berhenti berlangganan (churn).
Menentukan apakah transaksi kartu
kredit merupakan penipuan.
Menganalisis kemungkinan seorang
pasien terkena penyakit berdasarkan
riwayat medisnya
1.
22. 2. MODEL, INDUKSI, DAN PREDIKSI
Model Induksi Prediksi
model adalah representasi
matematis yang dibuat
berdasarkan data historis
untuk membuat prediksi
terhadap data baru. Model
ini mempelajari pola dari
data yang sudah ada dan
menggunakannya untuk
memperkirakan hasil dari
data yang belum pernah
dilihat sebelumnya.
Induksi adalah proses
menemukan pola
dari data historis
untuk membentuk
model prediktif.
proses penggunaan model
yang telah dilatih untuk
memperkirakan hasil dari data
baru yang belum pernah
dilihat sebelumnya. Dalam
konteks Data Science, prediksi
dapat berupa klasifikasi
(contoh: apakah pelanggan
akan berhenti berlangganan?)
atau estimasi numerik (contoh:
berapa pendapatan yang
diharapkan dari pelanggan?).
23. 3. SUPERVISED SEGMENTATION
Supervised segmentation adalah teknik yang digunakan dalam pemodelan prediktif untuk
membagi data ke dalam kelompok berdasarkan fitur yang paling relevan.
Memilih Atribut yang informatif
Dalam membuat model prediktif, tidak semua fitur dalam data memiliki nilai yang sama. Kita perlu
memilih atribut yang memiliki korelasi tinggi dengan hasil yang ingin diprediksi.
Contoh:
Dalam memprediksi pelanggan yang akan berhenti berlangganan, atribut yang paling penting
mungkin adalah:
Jumlah keluhan dalam 3 bulan terakhir
Rata-rata tagihan bulanan
Lama berlangganan
Jumlah kali menghubungi layanan pelanggan
24. 4. DECISION TREE
Salah satu metode paling populer dalam pemodelan prediktif adalah pohon keputusan
Cara Kerja Decision Tree:
Memilih atribut yang paling berpengaruh terhadap hasil prediksi.
1.
Membagi data ke dalam cabang-cabang berdasarkan atribut tersebut.
2.
Mengulang proses ini hingga terbentuk struktur pohon yang bisa digunakan untuk membuat
keputusan.
3.
Contoh Kasus:
Perusahaan telekomunikasi ingin memprediksi apakah pelanggan akan berhenti berlangganan.
Pohon keputusan membagi pelanggan berdasarkan fitur seperti lama berlangganan dan jumlah
keluhan.
Jika pelanggan memiliki lama berlangganan < 6 bulan dan jumlah keluhan > 3, maka kemungkinan
besar pelanggan akan berhenti
25. 5. PROBABILITY IN PREDICTION
Dalam banyak kasus, kita tidak hanya ingin mengetahui hasil prediksi, tetapi juga
seberapa besar keyakinan model terhadap prediksi tersebut
Estimasi Probabilitas dalam Pemodelan Prediktif
Model dapat memberikan probabilitas atas suatu hasil, bukan hanya kategori
Misalnya, dalam kasus churn pelanggan :
Peluang churn = 90% → Sangat tinggi, perlu tindakan segera
Peluang churn = 40% → Mungkin perlu pemantauan lebih lanjut
26. 6.CONTOH PENERAPAN PREDICTIVE MODELING
DALAM BISNIS
Pemasaran dan Rekomendasi Produk
1.
Netflix menggunakan model prediktif untuk merekomendasikan film
berdasarkan riwayat tontonan pengguna.
Amazon menggunakan algoritma yang memprediksi produk yang mungkin
dibeli pelanggan.
Keuangan dan Perbankan
2.
Bank menggunakan pemodelan prediktif untuk mendeteksi potensi kredit
macet berdasarkan riwayat transaksi pelanggan.
Kartu kredit menggunakan model untuk mendeteksi transaksi yang
mencurigakan.
27. 6.CONTOH PENERAPAN PREDICTIVE MODELING
DALAM BISNIS
3.Kesehatan
Rumah sakit memprediksi pasien yang berisiko tinggi mengalami
komplikasi setelah operasi.
Pemodelan prediktif digunakan dalam penelitian penyakit untuk
memahami faktor risiko.
4.Industri Telekomunikasi
Operator seluler menggunakan model prediktif untuk mengidentifikasi
pelanggan yang akan berhenti dan memberikan promosi khusus untuk
mempertahankan mereka.