Laparatomi

Ayu Insafi Mulyantari
   130103100028
Pengertian
β€’ Laparotomi adalah insisi melalui dinding
  perut atau abdomen (Samsi, C. 1999)
β€’ Laparotomi merupakan penyayatan operasi
  melalui dinding abdominal midline atau
  flank untuk melakukan visualisasi organ di
  dalam abdominal (Boden 2005).
  Laparotomi dilakukan di situs lineas alaba
  (medianus) , paramedianus dan flank.
β€’ Inspeksi organ dalam yang bias dilakuakan
  meliputi organ penernaan (lambung, usuu),
  hati, limpa, ginjal dan saluran reproduksi.
  Melalui eksplorasi laparotomi, penegakan
  atas pemeriksaan diagnostic klinik bisa
  dilakukan.
β€’ Prosedur bedah laparotomi umumnya didukung
  dengan perawatan postoperative. Pengecekan
  tersebut di antara lain efek anastesi dan
  menyakinkan bahwa persembuhan luka berjalan
  dengan baik (Hoad 2006).
β€’ Perawatan seperti pemberian antibiotic, terapi
  cairan, perawatan balutan, anti inflamasi akan
  membantu penyembuhan setelah operasi.
  Laparotomi akan berhasil jika didukung dengan
  persiapan , prosedur dan postoperative yang tepat.
Indikasi
β€’ Tindakan laparotomi biasa dipertimbangkan
  atas indikasi appendicititis, hernia, kista
  ovarium, kanker servis, kanker
  ovarium, kanker tuba falopii, kanker
  uterus, kanker hati, kanker lambung, kanker
  kolon, kanker kandung kemih, kehamilan
  ektopik, mioma uteri, periontitis dan
  pankreas.
Jenis laparotomi
Jenis Laparotomi dalam Obstetri
β€’ Seksio sesaria : pembedahan untuk
  melahirkan janin dengan mebuka dinding
  perut
β€’ Terapi kehamilan abdominal
Persiapan Instrumen
Persiapan Instrumen
                β€’ 7 handle with 15 blade
                  (deep knife) –
                  digunakan untuk cut
                  deep, delicate tissue.
                β€’ 3 handle with 10 blade
                  (inside knife) –
                  digunakan untuk
                  superficial tissue.
                β€’ 4 handle with 20 blade
                  (skin knife) – digunakan
                  untuk memotong kulit
Scissors/gunting
                   β€’ Straight Mayo scissors –
                     disebut juga Suture
                     scissors.
                   β€’ Curved Mayo scissors –
                     digunakan untuk
                     menggunting jaringan
                     berat (fascia, otot,
                     uterus, breast).
                   β€’ Metzenbaum scissors –
                     digunakan untuk
                     mendilatasi jaringan.
Clamping and Occluding Instruments

Hemostat
                  β€’ Hemostat digunakan
                    untuk menjepit pembuluh
                    darah atau jahitan.
                    Rahangnya bisa lurus atau
                    melengkung. Nama lain:
                    Crile, snap atau stat.
Klem Mosquito
                β€’ Digunakan untuk
                  menjepit pembuluh
                  darah kecil.
                  Rahangnya bisa lurus
                  atau melengkung
Kelm Kelly
             β€’ Digunakan untuk
               menjepit pembuluh
               yang lebih besar dan
               jaringan. Tersedia
               dalam ukuran pendek
               dan panjang. Nama
               lainnya: Rochester
               Pean.
Klem Burlisher
                 β€’ Burlisher digunakan
                   untuk menjepit
                   pembuluh darah yang
                   dalam. Burlishers
                   memiliki dua cincin jari
                   tertutup. Burlishers
                   dengan cincin jari
                   terbuka disebut
                   hemostat amandel.
                   Nama lain: Schnidt
                   amandel forcep, Adson
                   forcep.
Right Angle
              β€’ Digunakan untuk
                menjepit sulit
                dijangkau dan
                menempatkan jahitan
                di belakang atau di
                sekitarnya. Nama lain:
                Mixter
Grasiping and Holding Instruments
Allis
                 β€’ Digunakan untuk
                   mengambil atau
                   memegang jaringan.
                   Tersedia dalam ukuran
                   pendek dan panjang.
                   "Judd-Allis" memegang
                   jaringan usus, sedangkan
                   "heavy Allis" memegang
                   jaringan payudara.
Babcock
          β€’ Digunakan untuk
            memegang jaringan
            halus (usus, tabung
            ovarium, tuba).
            Tersedia dalam ukuran
            pendek dan panjang.
Kocher
         β€’ Digunakan untuk
           memegang jaringan
           berat. Juga dapat
           digunakan sebagai
           penjepit. Rahang bisa
           lurus atau
           melengkung. Nama
           lain: Ochsner
Sponge Forcep   Backhaus towel clip
Pick ups, thumb forceps and tissue forceps
Retracting and Exposing Instruments

Deaver Retractor (manual)
                            β€’ digunakan untuk menarik
                              kembali sayatan dalam
                              perut atau dada
Richardson


             digunakan untuk
             menarik sayatan
             dalam perut atau
             dada
Goulet   Weitlaner retractor
Alat penjahitan
                  β€’ Plain Gut : Menyerap
                    dalam 5-10 hari.
                    kegunaan: jahitan
                    subcue, knot amandel
                  β€’ Chromic : Menyerap
                    dalam 14-21 hari;
                    kegunaan: peritoneum,
                    organ internal
Alat Penjahitan (Non-Absorbable)
Teknik Laparotomi
Insisi
  Bila Insisi kulit
  dikerjakan melalui
  garis Langer's (-garis
  tranversal sejajar pada
  tubuh manusia) maka
  jaringan parut yang
  terbentuk adalah
  minimal
Jenis insisi
β€’ Insisi pada garis tengah abdomen (mid-line
  incision)
β€’ Insisi pada garis tranversal abdomen bagian
  bawah (Pfannenstiel incision)
β€’ Insisi Gridiron (muscle-splitting incision)
Insisi Garis Tengah (Mid Line Incision)
β€’ Paparan bidang pembedahan yang baik
β€’ Dapat diperluas ke cephalad ( kearah kranial)
β€’ Penyembuhan dan kosmetik tidak sebaik insisi
  tranversal
β€’ Dipilih cara ini bila insisi tranversal diperkirakan
  tidak dapat memberikan paparan bidang
  pembedahan yang memadai
β€’ Dipilih pada kasus gawat-darurat
Mid Line Incision
Mid Line Incision
                    β€’ A. Pemotongan pada linea
                      alba dengan scalpel pada
                      insisi garis tengah
                    β€’ B. Insisi diperdalam sehingga
                      memotong lemak subkutis,
                      anteror dan posterior sheath
                      dari m.rectus serta
                      peritoneum
                    β€’ C. Membuka peritoneum
                      dengan scalpel secara hati-
                      hati dan terlihat usus kecil
                      yang menonjol dibalik insisi
                      peritoneum ; D. Insisi
                      peritoneum diperluas ke
                      cephalad dengan gunting
                      Mayo kearah umbilicus
Insisi Tranversal
Sering digunakan pada pembedahan obstetri dan ginekologi.
Insisi Traversal
Keuntungan                  Kerugian
β€’ Jarang terjadi herniasi   β€’ Daerah pemaparan
  pasca bedah                 (lapangan operasi) lebih
β€’ Kosmetik lebih baik         terbatas
β€’ Kenyamanan pasca bedah    β€’ Tehnik relatif lebih sulit
  bagi pasien lebih baik    β€’ Perdarahan akibat
                              pemisahan fascia dari
                              lemak lebih banyak
Jenis Insisi Traversal
β€’ Insisi Pfannenstiel
β€’ Insisi Maylard
β€’ Insisi Cherney
Jenis Insisi Traversal
β€’ Insisi Pfannenstiel : Kekuatan pasca bedah baik, Paparan
  bidang bedah kurang baik. Insisi kulit tranversal
  semilunar 2 cm suprasimfisis.
β€’ Insisi Maylard : Paparan bidang bedah lebih baik
  dibanding pfannenstiel. Dibanding insisi midline, Nyeri
  pasca bedah kurang; Penyembuhan lebih kuat dan
  pelekatan minimal namun; Ekstensi ke bagian kranial
  sangat terbatas sehingga akses pada organ abdomen
  bagian atas sangat kurang.
β€’ Insisi Cherney : Perbedaan dengan insisi maylard :
  pemotongan m.rectus dilakukan pada origo di simfisis
  pubis; Penyembuhan bedah dengan kekuatan yang baik
  dan paparan bidang pembedahan terbatas.
Perawatan pasca pembedahan
β€’ Tindakan keperawatan post operasi :
  – Monitor kesadaran, tanda-tanda
    vital, CVP, intake dan output
  – Observasi dan catat sifat darai drain
    (warna, jumlah) drainage.
  – Dalam mengatur dan menggerakan posisi pasien
    harus hati-hati, jangan sampai drain tercabut.
  – Perawatan luka operasi secara steril.
Makan
β€’ Pada pasien pasca pembedahan biasanya tidak
  diperkenankan menelan makanan sesudah pembedahan.
  makanan yang dianjurkan pada pasien post operasi
  adalah makanan tinggi protein dan vitamin C. Protein
  sangat diperlukan pada proses penyembuhan
  luka, sedangkan vitamin C yang mengandung
  antioksidan membantu meningkatkan daya tahan tubuh
  untuk pencegahan infeksi.
β€’ pembatasan diit yang dilakukan adalah NPO (nothing
  peroral)
β€’ Biasanya makanan baru diberikan jika: Perut tidak
  kembung, Peristaltik usus normal, Flatus positif, Bowel
  movement positif
Mobilisasi
β€’ Biasanya pasien diposisikan untuk berbaring
  ditempat tidur agar keadaanya stabil.
  Biasanya posisi awal adalah terlentang, tapi
  juga harus tetap dilakukan perubahan posisi
  agar tidak terjadi dekubitus. Pasien yang
  menjalani pembedahan abdomen
  dianjurkan untuk melakukan ambulasi dini.
Komplikasi Pasca bedah
β€’ Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan
  tromboplebitis.
  Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki
  post operasi, ambulatif dini.
β€’ Infeksi
  Untuk menghindari infeksi luka yang paling
  penting adalah perawatan luka dengan
  memperhatikan aseptik dan antiseptik
β€’ Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan
  dehisensi luka atau eviserasi.
Upaya untuk mempercepat
penyembuhan luka
β€’ Meningkatkan intake makanan tinggi
  protein dan vitamin C.
β€’ Menghindari obat-obat anti radang seperti
  steroid.
β€’ Pencegahan infeksi.
β€’ Pengembalian Fungsi fisik.
Terimakasih 

More Related Content

PPTX
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
PPTX
Laporan kasus kolitis
PPTX
Cairan infuse
PPTX
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
PPTX
Ileus obstruktif
PPTX
Apendisitis akut & kronik
PPT
Ppt apendisitis ppt
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Laporan kasus kolitis
Cairan infuse
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Ileus obstruktif
Apendisitis akut & kronik
Ppt apendisitis ppt

What's hot (20)

PPTX
Hemoroid
PPTX
Peri apendikuler infiltrat
DOC
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
PPTX
Prolaps hemoroid
PPTX
Pemeriksaan panggul
PPTX
lapjag_cantik[1].pptx
PPTX
Morning Report Neurology
PPTX
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
PPTX
Appendicitis)
PPTX
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
PPTX
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
PPTX
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
DOCX
Manuver leopold
PPT
Invaginasi
PPTX
Fibro adenoma mamae (fam)
DOC
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
PPTX
Fisiologi persalinan dan nifas normal
PDF
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
PPTX
Ppt peritonitis ec app
PPTX
Hidrosefalus
Hemoroid
Peri apendikuler infiltrat
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Prolaps hemoroid
Pemeriksaan panggul
lapjag_cantik[1].pptx
Morning Report Neurology
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
Appendicitis)
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Manuver leopold
Invaginasi
Fibro adenoma mamae (fam)
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Ppt peritonitis ec app
Hidrosefalus
Ad

Viewers also liked (20)

PDF
Exploratory laparotomy
PPTX
Exploratory laprotomy
PPTX
Laparotomy – opening and closing
DOCX
Laparotomi
PPTX
Surgical incisions
PDF
Abdominal incisions
PPTX
Ovarian cyst(gynec)
PPT
Basics of laparoscopy by Dr.Mohsin Khan
PPTX
Surgicalincisions 150519180458-lva1-app6892
PPT
Resuscitation & abdominal trauma
DOCX
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
PPT
Improving outcomes in emergency laparotomy
PPTX
Abses leher dalam
PPTX
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
PPT
TOILET AND SUTURE
PPTX
Anatomi fisiologi 1
PPTX
Ovarian tumors and cysts
PDF
Cyst
PPT
INCISION AND DRAINAGE
PPT
Komponen Tubuh Manusia
Exploratory laparotomy
Exploratory laprotomy
Laparotomy – opening and closing
Laparotomi
Surgical incisions
Abdominal incisions
Ovarian cyst(gynec)
Basics of laparoscopy by Dr.Mohsin Khan
Surgicalincisions 150519180458-lva1-app6892
Resuscitation & abdominal trauma
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Improving outcomes in emergency laparotomy
Abses leher dalam
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
TOILET AND SUTURE
Anatomi fisiologi 1
Ovarian tumors and cysts
Cyst
INCISION AND DRAINAGE
Komponen Tubuh Manusia
Ad

Similar to Laparotomy (7)

PDF
Persiapan operasi
DOCX
Insisi
PPTX
Suturing and Instrument.pptx file ppt terj
PPTX
Jenis laparotomi.pptx
PPTX
Instsrumen dalam kebidanan yang dipelajari untuk kebidanan
PPTX
alat kesehatan di bidang kesehatan meliputi termometer
PPTX
Insisi abdomen pada anak
Persiapan operasi
Insisi
Suturing and Instrument.pptx file ppt terj
Jenis laparotomi.pptx
Instsrumen dalam kebidanan yang dipelajari untuk kebidanan
alat kesehatan di bidang kesehatan meliputi termometer
Insisi abdomen pada anak

Recently uploaded (6)

PDF
TaipanQQ adalah Platform PKV Games yang Aman dan Terpercaya
PDF
Cari Cuan Sambil Main? Taipan99 Jawabannya!
PDF
Cari Cuan Sambil Main? Taipan99 Jawabannya!
PDF
Cari Cuan Sambil Main? Taipan99 Jawabannya!
PPTX
selaamt kdsodksf;sd f djsfjidsfs sodjsjfkdf dfdksfjds
PPTX
materi 2 tentang jaringan komputer dan internet
TaipanQQ adalah Platform PKV Games yang Aman dan Terpercaya
Cari Cuan Sambil Main? Taipan99 Jawabannya!
Cari Cuan Sambil Main? Taipan99 Jawabannya!
Cari Cuan Sambil Main? Taipan99 Jawabannya!
selaamt kdsodksf;sd f djsfjidsfs sodjsjfkdf dfdksfjds
materi 2 tentang jaringan komputer dan internet

Laparotomy

  • 2. Pengertian β€’ Laparotomi adalah insisi melalui dinding perut atau abdomen (Samsi, C. 1999) β€’ Laparotomi merupakan penyayatan operasi melalui dinding abdominal midline atau flank untuk melakukan visualisasi organ di dalam abdominal (Boden 2005). Laparotomi dilakukan di situs lineas alaba (medianus) , paramedianus dan flank.
  • 3. β€’ Inspeksi organ dalam yang bias dilakuakan meliputi organ penernaan (lambung, usuu), hati, limpa, ginjal dan saluran reproduksi. Melalui eksplorasi laparotomi, penegakan atas pemeriksaan diagnostic klinik bisa dilakukan.
  • 4. β€’ Prosedur bedah laparotomi umumnya didukung dengan perawatan postoperative. Pengecekan tersebut di antara lain efek anastesi dan menyakinkan bahwa persembuhan luka berjalan dengan baik (Hoad 2006). β€’ Perawatan seperti pemberian antibiotic, terapi cairan, perawatan balutan, anti inflamasi akan membantu penyembuhan setelah operasi. Laparotomi akan berhasil jika didukung dengan persiapan , prosedur dan postoperative yang tepat.
  • 5. Indikasi β€’ Tindakan laparotomi biasa dipertimbangkan atas indikasi appendicititis, hernia, kista ovarium, kanker servis, kanker ovarium, kanker tuba falopii, kanker uterus, kanker hati, kanker lambung, kanker kolon, kanker kandung kemih, kehamilan ektopik, mioma uteri, periontitis dan pankreas.
  • 7. Jenis Laparotomi dalam Obstetri β€’ Seksio sesaria : pembedahan untuk melahirkan janin dengan mebuka dinding perut β€’ Terapi kehamilan abdominal
  • 9. Persiapan Instrumen β€’ 7 handle with 15 blade (deep knife) – digunakan untuk cut deep, delicate tissue. β€’ 3 handle with 10 blade (inside knife) – digunakan untuk superficial tissue. β€’ 4 handle with 20 blade (skin knife) – digunakan untuk memotong kulit
  • 10. Scissors/gunting β€’ Straight Mayo scissors – disebut juga Suture scissors. β€’ Curved Mayo scissors – digunakan untuk menggunting jaringan berat (fascia, otot, uterus, breast). β€’ Metzenbaum scissors – digunakan untuk mendilatasi jaringan.
  • 11. Clamping and Occluding Instruments Hemostat β€’ Hemostat digunakan untuk menjepit pembuluh darah atau jahitan. Rahangnya bisa lurus atau melengkung. Nama lain: Crile, snap atau stat.
  • 12. Klem Mosquito β€’ Digunakan untuk menjepit pembuluh darah kecil. Rahangnya bisa lurus atau melengkung
  • 13. Kelm Kelly β€’ Digunakan untuk menjepit pembuluh yang lebih besar dan jaringan. Tersedia dalam ukuran pendek dan panjang. Nama lainnya: Rochester Pean.
  • 14. Klem Burlisher β€’ Burlisher digunakan untuk menjepit pembuluh darah yang dalam. Burlishers memiliki dua cincin jari tertutup. Burlishers dengan cincin jari terbuka disebut hemostat amandel. Nama lain: Schnidt amandel forcep, Adson forcep.
  • 15. Right Angle β€’ Digunakan untuk menjepit sulit dijangkau dan menempatkan jahitan di belakang atau di sekitarnya. Nama lain: Mixter
  • 16. Grasiping and Holding Instruments Allis β€’ Digunakan untuk mengambil atau memegang jaringan. Tersedia dalam ukuran pendek dan panjang. "Judd-Allis" memegang jaringan usus, sedangkan "heavy Allis" memegang jaringan payudara.
  • 17. Babcock β€’ Digunakan untuk memegang jaringan halus (usus, tabung ovarium, tuba). Tersedia dalam ukuran pendek dan panjang.
  • 18. Kocher β€’ Digunakan untuk memegang jaringan berat. Juga dapat digunakan sebagai penjepit. Rahang bisa lurus atau melengkung. Nama lain: Ochsner
  • 19. Sponge Forcep Backhaus towel clip
  • 20. Pick ups, thumb forceps and tissue forceps
  • 21. Retracting and Exposing Instruments Deaver Retractor (manual) β€’ digunakan untuk menarik kembali sayatan dalam perut atau dada
  • 22. Richardson digunakan untuk menarik sayatan dalam perut atau dada
  • 23. Goulet Weitlaner retractor
  • 24. Alat penjahitan β€’ Plain Gut : Menyerap dalam 5-10 hari. kegunaan: jahitan subcue, knot amandel β€’ Chromic : Menyerap dalam 14-21 hari; kegunaan: peritoneum, organ internal
  • 27. Insisi Bila Insisi kulit dikerjakan melalui garis Langer's (-garis tranversal sejajar pada tubuh manusia) maka jaringan parut yang terbentuk adalah minimal
  • 28. Jenis insisi β€’ Insisi pada garis tengah abdomen (mid-line incision) β€’ Insisi pada garis tranversal abdomen bagian bawah (Pfannenstiel incision) β€’ Insisi Gridiron (muscle-splitting incision)
  • 29. Insisi Garis Tengah (Mid Line Incision) β€’ Paparan bidang pembedahan yang baik β€’ Dapat diperluas ke cephalad ( kearah kranial) β€’ Penyembuhan dan kosmetik tidak sebaik insisi tranversal β€’ Dipilih cara ini bila insisi tranversal diperkirakan tidak dapat memberikan paparan bidang pembedahan yang memadai β€’ Dipilih pada kasus gawat-darurat
  • 31. Mid Line Incision β€’ A. Pemotongan pada linea alba dengan scalpel pada insisi garis tengah β€’ B. Insisi diperdalam sehingga memotong lemak subkutis, anteror dan posterior sheath dari m.rectus serta peritoneum β€’ C. Membuka peritoneum dengan scalpel secara hati- hati dan terlihat usus kecil yang menonjol dibalik insisi peritoneum ; D. Insisi peritoneum diperluas ke cephalad dengan gunting Mayo kearah umbilicus
  • 32. Insisi Tranversal Sering digunakan pada pembedahan obstetri dan ginekologi.
  • 33. Insisi Traversal Keuntungan Kerugian β€’ Jarang terjadi herniasi β€’ Daerah pemaparan pasca bedah (lapangan operasi) lebih β€’ Kosmetik lebih baik terbatas β€’ Kenyamanan pasca bedah β€’ Tehnik relatif lebih sulit bagi pasien lebih baik β€’ Perdarahan akibat pemisahan fascia dari lemak lebih banyak
  • 34. Jenis Insisi Traversal β€’ Insisi Pfannenstiel β€’ Insisi Maylard β€’ Insisi Cherney
  • 35. Jenis Insisi Traversal β€’ Insisi Pfannenstiel : Kekuatan pasca bedah baik, Paparan bidang bedah kurang baik. Insisi kulit tranversal semilunar 2 cm suprasimfisis. β€’ Insisi Maylard : Paparan bidang bedah lebih baik dibanding pfannenstiel. Dibanding insisi midline, Nyeri pasca bedah kurang; Penyembuhan lebih kuat dan pelekatan minimal namun; Ekstensi ke bagian kranial sangat terbatas sehingga akses pada organ abdomen bagian atas sangat kurang. β€’ Insisi Cherney : Perbedaan dengan insisi maylard : pemotongan m.rectus dilakukan pada origo di simfisis pubis; Penyembuhan bedah dengan kekuatan yang baik dan paparan bidang pembedahan terbatas.
  • 36. Perawatan pasca pembedahan β€’ Tindakan keperawatan post operasi : – Monitor kesadaran, tanda-tanda vital, CVP, intake dan output – Observasi dan catat sifat darai drain (warna, jumlah) drainage. – Dalam mengatur dan menggerakan posisi pasien harus hati-hati, jangan sampai drain tercabut. – Perawatan luka operasi secara steril.
  • 37. Makan β€’ Pada pasien pasca pembedahan biasanya tidak diperkenankan menelan makanan sesudah pembedahan. makanan yang dianjurkan pada pasien post operasi adalah makanan tinggi protein dan vitamin C. Protein sangat diperlukan pada proses penyembuhan luka, sedangkan vitamin C yang mengandung antioksidan membantu meningkatkan daya tahan tubuh untuk pencegahan infeksi. β€’ pembatasan diit yang dilakukan adalah NPO (nothing peroral) β€’ Biasanya makanan baru diberikan jika: Perut tidak kembung, Peristaltik usus normal, Flatus positif, Bowel movement positif
  • 38. Mobilisasi β€’ Biasanya pasien diposisikan untuk berbaring ditempat tidur agar keadaanya stabil. Biasanya posisi awal adalah terlentang, tapi juga harus tetap dilakukan perubahan posisi agar tidak terjadi dekubitus. Pasien yang menjalani pembedahan abdomen dianjurkan untuk melakukan ambulasi dini.
  • 39. Komplikasi Pasca bedah β€’ Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis. Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki post operasi, ambulatif dini. β€’ Infeksi Untuk menghindari infeksi luka yang paling penting adalah perawatan luka dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik β€’ Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka atau eviserasi.
  • 40. Upaya untuk mempercepat penyembuhan luka β€’ Meningkatkan intake makanan tinggi protein dan vitamin C. β€’ Menghindari obat-obat anti radang seperti steroid. β€’ Pencegahan infeksi. β€’ Pengembalian Fungsi fisik.