BAB I
                                Pendahuluan


A. Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas
/ pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry
sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa
menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan
dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya
akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.
Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat
mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.


Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan”
limbah-limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah
ini dinamakan limbah rumah tangga.Meskipun sedikit lebih “aman”, bukan berarti
dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja.Karena limbah
sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi besar
dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan.Untuk itulah diperlukan penanganan
yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry maupun limbah rumah
tangga.
B.   Tujuan
Pembuatan makalah ilmiah ini bertujuan untuk :
Mengurangi pengrusakan lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga
Memberikan salah satu solusi cerdas pengolahan limbah rumah tangga secara
tegas
Mengolah limbah rumah tangga menjadi barang yang berdaya guna




C. Manfaat
Makalah ilmiah ini disusun, diharapkan dapat emberikan salah satu solusi
penanganan limbah rumah tangga sehingga meminimalisir terjadinya pengrusakan
lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga.
BAB II
                          Limbah dan Seluk Beluknya


A.   Apa itu limbah?
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry,
pertambangan, dll. Kehadiran limbah pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis
Oleh sebab itu, masyarakat urang menaruh perhatian akan kedatangan limbah.
Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa letak septic tank, cubluk
(balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah,
akan menyebabkan kualitas air menurun. Dari 636 sampel, 285 titik sampel
sumber air tanah telah tercemar bakteri coli. Secara kimiawi, 75 % dari smber
tersebut tidak memenuh baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari
unsure nitrat, nitrit, besi, dan mangan. ( sumber : pengelolaan limbah industry –
Prof. Tjandra Setiadi, Wikipedia )
B.   Bentuk-Bentuk Limbah
Pada dasarnya limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industry maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal dengan
sampah). Limbah merupakan buangan yang berbentuk cair, gas, dan padat.Limbah
mengandung bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.Bahan
kimia tersebut dapat member kehidupan bagi kuman-kumannpenyebab penyakit
disentri, tipus, kolera, dsb.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.
Berikut ini adalah karakteristik limbah :
1.   Karakteristik limbah :
berukuran mikro ataupun makro
dinamis
berdampak luas ( penyebarannya )
berdampak generasi panjang ( antar generasi )
2. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah
Volume limbah
kandungan bahan pencemar
Frekuensi pembuangan limbah
3. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industry dapat digolongkan menjadi 4
jenis:
limbah cair
limbah padat
limbah gas & partikel
limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )
Diantara berbagai limbah diatas, jenis limbah B3 adalah limbah yang bersifat
beracun atau berbahaya.Suatu limbah digolongkan menjadi limbah B3 bila
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung dpat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Bahan limbah yang termasuk
limbah B3 antara lain adlahbahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak
digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas
kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik mudah
meledak, mudah terbakar, besifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat
korosif , dll , yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah
B3.
Sedangkan limbah beracun dapat digolongkan menjadi :
a.       Limbah mudah meledak
b.       limbah mudah terbakar
c.       limbah reaktif ( menyebabkan kebakaran )
d.       limbah yang menyebabkan infeksi karena mengandung kuman
e.       limbah yang bersifat korosif ( menyebakan iritasi )
C. Limbah Rumah Tangga dan Pemanfaatannya
Selain limbah industri, pertambangan, dsb.Limbah rumah tangga memiliki
kontribusi untuk merusak lingkungan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari
dapur , kamar mandi, limbah bekas rumah tangga, sampah serta kotoran manusia.
Penempatan saluran drainase dan saluran limbah yang berdekatan dengan sumber
mata air dapat merembes dan mengkontaminasi air. Sehingga mutu air tersebut
menjadi tidak layak minum, serta jika tetap dikonsumsi akan menimbulkan
penyakit berbahaya. Untuk itulah diperlukan penanganan serius terhadap limbah
ini.
Limbah rumah tangga terdiri dari limbah organic dan anorganik.Limbah organic
lebih mudah terurai oleh bakteri pengurai dan decomposer, sehingga
penanganannya cukup mudah.Pemanfaatannya pun cukup banyak, diantaranya
pemuatan kompos dari sisa kulit pisang, pembuatan eskrim dari ekstrak ikan, daur
ulang kertas, dsb. Sedangkan limbah anorganik sangat susah untuk diuraikan
seperti plastic membutuhkan waktu >100 tahun untuk terurai. Limbah anorganik
mengandung senyawa-senyawa kimia berbahaya yang justru dapat member
kehidupan bagi kuman-kuman penyebab disentri, tipus, koler, dll.Oleh karenanya
jika tidak ditangani dengan serius, dapat mengganggu stabilitas ekosistem. Untuk
itulah limbah ini harus di olah dengan berbagai cara. Misalnya dengan mendaur
ulang plastic dan kaleng bekas. Dapat juga dengan cara kreaif dengan metode
TGS untuk masyarakat yang ingin memperoleh nilai tambah ekonomis dari
limbah. Contoh pemanfaatan limbah akan dibahas di bab selanjutnya.
BAB III
                             Pengolahan Limbah


A. Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah.Untuk mengatasi
limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya
pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
pengolahan menurut tingkatan perlakuan
pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini
tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak
lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat,
khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air
kakus.
Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung
ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka
masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
Layanan persampahan.Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan
pengumpulan sampah.Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau
truk sampah.Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan
sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan
sampah lainnya.Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi
sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat.Beberapa ada yang
melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan
dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.
Layanan   drainase   lingkungan   adalah   penanganan    limpasan   air   hujan
menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air
tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase
harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang
dilayaninya.Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas
dari sampah.
Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara
berkelanjutan dalam jumlah yang cukup.Air bersih ini tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga
untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.
B.   Pemakaian ulang Limbah RT ( reuse house waste ) dengan metode TGS
Telah disebutkan pada subbab sebelumnya mengenai pemanfaatan limbah RT
bahwa limbah RT dari jenis limbah anorganic, bila diolah dengan kreatif dengan
metode TGS akan menghasilkan limbah yang bernilai guna. Limbah ini seperti
kaleng bekas, kotak kayu bekas, hingga pipa bekas bangunan dapat digunakan
sebagai bahan kerajinan.Bila pengolahan limbah tersebut menerapkan metode
TGS, yaitu metode Tepat, Guna, Sederhana mampu memperoleh barang baru
dengan   tepat,   berguna    dan   bermanfaat   meskipun   barang   tsb   sangat
sederhana.Dengan adanya pemakaian kembali limbah anorganik RT, dapat
mengurangi efek sampingan dari limbah.
Penggunaan limbah anorganik sangat dianjurkan sebagai salah satu penanganan
terhadap masalah pencemaran limbah.Karena limbah harus diolah agar tidak
mencemari dan membahayakan lingkungan. Pada makalah inilah, pemakaian
kembali akan dilakukan terhadap bungkus rokok untuk dijadikan asbak.
Pengolahan menggunakan metode TGS.
C. Pemanfaatan Bungkus Rokok sebagai reuse House Waste
Bungkus rokok mudah untuk dijadikan barang daur ulang dengan mengikuti
langkah sebagai berikut :
a.    Bahan dan Alat :
      1. bungkus rokok 4 buah (sama)
      2. isolasi (perekat)
      3. Gunting
      4. karton
b.   Cara pembuatan :
Siapkan alat dan bahan diatas
Buka tutup bungkus rokok dan satukan dengan bungkus rokok yang lain dengan
tegak lurus.
Ulangi langkah no.2 dengan 2 bungkus rokok lainnya
Kuatkan dengan perekat / isolasi
Pada alasnya diberi alas karton
Bungkus rokok diatas tepat diolah menjadi asbak yang berguna untuk menampung
abu rokok,meskipun bentuknya sangat sederhana. Walupun sederhana, setidaknya
mampu meminimalisir dampak kerugian limbah.
BAB IV
                                   Penutup


Kesimpulan :
Limbah sebagai hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala
industri, pertambangan maupun skala rumah tangga, mampu merusak stabilitas
ekosistem, mencemari lingkungan serta memberi kehidupan bagi kuman-kuman
penyebab penyakit. Limbah rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak
memberi kontribusi efek negative dari pembuangan limbah yang dibuang secara
sembarangan.Senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur
ulang limbah sebagai cara untuk mangurangi resiko pencemaran lingkungan.
Tujuan utama pengolahan limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan
pencemar didalam air terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba
pathogen dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
yang terdapat dialam. Dengan kemajuan terknologi seperti ini, kiranya tidak
terlalu susah bagi kita untuk mengupayakan pengolahan limbah RT sendiri.
Saran :
Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali,
meskipun dengan sederhana.Serta menerapkan penempata limbah (sampah)
dengan sesuai jenisnya, apakah limbah organic atau anorganik, agar lebih mudah
mendaur ulang.
Daftar Pustaka


http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tangga/
http://id.wikipedia.org/wiki/limbahberacun

More Related Content

DOCX
Limbah
DOC
Limbah
DOCX
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
DOCX
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
PPTX
penanggulangan sampah
PPTX
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
PDF
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
DOCX
Pengelolaan sampah
Limbah
Limbah
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
penanggulangan sampah
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Pengelolaan sampah

What's hot (19)

DOCX
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
DOC
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
DOCX
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
PPTX
Presentation1
PPT
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
PPTX
Limbah Anorganik
DOCX
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
DOCX
Makalah bahasa indonesia
PPTX
Klasifikasi sampah
DOC
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
DOCX
Makalah kesling pembuangan sampah
PPTX
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
PPT
Pengelolaan Limbah Industri
PPTX
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
PDF
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
DOCX
PPT
Biotek pengolahan limbah_cair
DOCX
K3LH: Sampah beserta keturunan
PPT
Stan kesehatan lingkungan
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Presentation1
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Limbah Anorganik
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Makalah bahasa indonesia
Klasifikasi sampah
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Makalah kesling pembuangan sampah
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di sekolah
Biotek pengolahan limbah_cair
K3LH: Sampah beserta keturunan
Stan kesehatan lingkungan
Ad

Similar to Makalah (20)

PPTX
Limbah iNfeksisu dan non infeksius di layanan kesehatan.pptx
DOCX
1Template Penulisan ilmu politik.docx
PDF
Makalah limbah-padatgapra
PPTX
Kelompok 2
PPT
Kuliah 10 & 11
PDF
LIMBAH.pdf
PPTX
Ppt limbah
PDF
PPT
PPTX
Pengolahan Limbah domestik
PPTX
Pengelolaan Sampah
PPTX
Pengolahan limbah manufacturing
DOCX
Memahami polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
PPTX
LIMBAH (1).pptx
DOCX
Limbah berdasarkan wujudnya
PPT
Pengolahan sampah dan dampak sampah terhadap lingkungan
PPTX
Penanganan limbah
DOCX
Identifikasi polutan padat
Limbah iNfeksisu dan non infeksius di layanan kesehatan.pptx
1Template Penulisan ilmu politik.docx
Makalah limbah-padatgapra
Kelompok 2
Kuliah 10 & 11
LIMBAH.pdf
Ppt limbah
Pengolahan Limbah domestik
Pengelolaan Sampah
Pengolahan limbah manufacturing
Memahami polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
LIMBAH (1).pptx
Limbah berdasarkan wujudnya
Pengolahan sampah dan dampak sampah terhadap lingkungan
Penanganan limbah
Identifikasi polutan padat
Ad

Makalah

  • 1. BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas / pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai. Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus. Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan” limbah-limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan limbah rumah tangga.Meskipun sedikit lebih “aman”, bukan berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja.Karena limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan.Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry maupun limbah rumah tangga.
  • 2. B. Tujuan Pembuatan makalah ilmiah ini bertujuan untuk : Mengurangi pengrusakan lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga Memberikan salah satu solusi cerdas pengolahan limbah rumah tangga secara tegas Mengolah limbah rumah tangga menjadi barang yang berdaya guna C. Manfaat Makalah ilmiah ini disusun, diharapkan dapat emberikan salah satu solusi penanganan limbah rumah tangga sehingga meminimalisir terjadinya pengrusakan lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga.
  • 3. BAB II Limbah dan Seluk Beluknya A. Apa itu limbah? Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry, pertambangan, dll. Kehadiran limbah pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis Oleh sebab itu, masyarakat urang menaruh perhatian akan kedatangan limbah. Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa letak septic tank, cubluk (balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah, akan menyebabkan kualitas air menurun. Dari 636 sampel, 285 titik sampel sumber air tanah telah tercemar bakteri coli. Secara kimiawi, 75 % dari smber tersebut tidak memenuh baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsure nitrat, nitrit, besi, dan mangan. ( sumber : pengelolaan limbah industry – Prof. Tjandra Setiadi, Wikipedia ) B. Bentuk-Bentuk Limbah Pada dasarnya limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal dengan sampah). Limbah merupakan buangan yang berbentuk cair, gas, dan padat.Limbah mengandung bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.Bahan kimia tersebut dapat member kehidupan bagi kuman-kumannpenyebab penyakit disentri, tipus, kolera, dsb.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Berikut ini adalah karakteristik limbah : 1. Karakteristik limbah : berukuran mikro ataupun makro dinamis
  • 4. berdampak luas ( penyebarannya ) berdampak generasi panjang ( antar generasi ) 2. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah Volume limbah kandungan bahan pencemar Frekuensi pembuangan limbah 3. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industry dapat digolongkan menjadi 4 jenis: limbah cair limbah padat limbah gas & partikel limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun ) Diantara berbagai limbah diatas, jenis limbah B3 adalah limbah yang bersifat beracun atau berbahaya.Suatu limbah digolongkan menjadi limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung dpat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Bahan limbah yang termasuk limbah B3 antara lain adlahbahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, besifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif , dll , yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3. Sedangkan limbah beracun dapat digolongkan menjadi : a. Limbah mudah meledak b. limbah mudah terbakar c. limbah reaktif ( menyebabkan kebakaran ) d. limbah yang menyebabkan infeksi karena mengandung kuman e. limbah yang bersifat korosif ( menyebakan iritasi ) C. Limbah Rumah Tangga dan Pemanfaatannya
  • 5. Selain limbah industri, pertambangan, dsb.Limbah rumah tangga memiliki kontribusi untuk merusak lingkungan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari dapur , kamar mandi, limbah bekas rumah tangga, sampah serta kotoran manusia. Penempatan saluran drainase dan saluran limbah yang berdekatan dengan sumber mata air dapat merembes dan mengkontaminasi air. Sehingga mutu air tersebut menjadi tidak layak minum, serta jika tetap dikonsumsi akan menimbulkan penyakit berbahaya. Untuk itulah diperlukan penanganan serius terhadap limbah ini. Limbah rumah tangga terdiri dari limbah organic dan anorganik.Limbah organic lebih mudah terurai oleh bakteri pengurai dan decomposer, sehingga penanganannya cukup mudah.Pemanfaatannya pun cukup banyak, diantaranya pemuatan kompos dari sisa kulit pisang, pembuatan eskrim dari ekstrak ikan, daur ulang kertas, dsb. Sedangkan limbah anorganik sangat susah untuk diuraikan seperti plastic membutuhkan waktu >100 tahun untuk terurai. Limbah anorganik mengandung senyawa-senyawa kimia berbahaya yang justru dapat member kehidupan bagi kuman-kuman penyebab disentri, tipus, koler, dll.Oleh karenanya jika tidak ditangani dengan serius, dapat mengganggu stabilitas ekosistem. Untuk itulah limbah ini harus di olah dengan berbagai cara. Misalnya dengan mendaur ulang plastic dan kaleng bekas. Dapat juga dengan cara kreaif dengan metode TGS untuk masyarakat yang ingin memperoleh nilai tambah ekonomis dari limbah. Contoh pemanfaatan limbah akan dibahas di bab selanjutnya.
  • 6. BAB III Pengolahan Limbah A. Pengolahan limbah Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah.Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi: pengolahan menurut tingkatan perlakuan pengolahan menurut karakteristik limbah Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK. Layanan persampahan.Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah.Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah.Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya.Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat.Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase
  • 7. harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya.Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup.Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan. B. Pemakaian ulang Limbah RT ( reuse house waste ) dengan metode TGS Telah disebutkan pada subbab sebelumnya mengenai pemanfaatan limbah RT bahwa limbah RT dari jenis limbah anorganic, bila diolah dengan kreatif dengan metode TGS akan menghasilkan limbah yang bernilai guna. Limbah ini seperti kaleng bekas, kotak kayu bekas, hingga pipa bekas bangunan dapat digunakan sebagai bahan kerajinan.Bila pengolahan limbah tersebut menerapkan metode TGS, yaitu metode Tepat, Guna, Sederhana mampu memperoleh barang baru dengan tepat, berguna dan bermanfaat meskipun barang tsb sangat sederhana.Dengan adanya pemakaian kembali limbah anorganik RT, dapat mengurangi efek sampingan dari limbah. Penggunaan limbah anorganik sangat dianjurkan sebagai salah satu penanganan terhadap masalah pencemaran limbah.Karena limbah harus diolah agar tidak mencemari dan membahayakan lingkungan. Pada makalah inilah, pemakaian kembali akan dilakukan terhadap bungkus rokok untuk dijadikan asbak. Pengolahan menggunakan metode TGS. C. Pemanfaatan Bungkus Rokok sebagai reuse House Waste Bungkus rokok mudah untuk dijadikan barang daur ulang dengan mengikuti langkah sebagai berikut : a. Bahan dan Alat : 1. bungkus rokok 4 buah (sama) 2. isolasi (perekat) 3. Gunting 4. karton b. Cara pembuatan :
  • 8. Siapkan alat dan bahan diatas Buka tutup bungkus rokok dan satukan dengan bungkus rokok yang lain dengan tegak lurus. Ulangi langkah no.2 dengan 2 bungkus rokok lainnya Kuatkan dengan perekat / isolasi Pada alasnya diberi alas karton Bungkus rokok diatas tepat diolah menjadi asbak yang berguna untuk menampung abu rokok,meskipun bentuknya sangat sederhana. Walupun sederhana, setidaknya mampu meminimalisir dampak kerugian limbah.
  • 9. BAB IV Penutup Kesimpulan : Limbah sebagai hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala industri, pertambangan maupun skala rumah tangga, mampu merusak stabilitas ekosistem, mencemari lingkungan serta memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit. Limbah rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak memberi kontribusi efek negative dari pembuangan limbah yang dibuang secara sembarangan.Senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur ulang limbah sebagai cara untuk mangurangi resiko pencemaran lingkungan. Tujuan utama pengolahan limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan pencemar didalam air terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba pathogen dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat dialam. Dengan kemajuan terknologi seperti ini, kiranya tidak terlalu susah bagi kita untuk mengupayakan pengolahan limbah RT sendiri. Saran : Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali, meskipun dengan sederhana.Serta menerapkan penempata limbah (sampah) dengan sesuai jenisnya, apakah limbah organic atau anorganik, agar lebih mudah mendaur ulang.