2
Most read
12
Most read
16
Most read
PENGEMBANGAN
POTENSI UMKM LOKAL
DODDY AFANDI FIRDAUS, M.S.I
1
TANTANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL
INTERNAL EKSTERNAL
Yaitu, masalah-masalah yang
muncul dari dalam negeri
(faktor domestik), antara lain :
• krisis multidimensi yang
berkepanjangan
• Otonomi daerah yang
belum sempurna aplikasinya
• Isu-isu disintegrasi bangsa
Yaitu, masalah-masalah yang
mempengaruhi secara tidak
langsung yang datang dari luar
negara, seperti :
• Globalisasi yang tidak dapat
dihindari
• Isu-isu perdagangan bebas
2
Beberapa hal penting yang menjadi pelajaran
dari krisis ekonomi (1998) yang lalu :
1. Pembangunan ekonomi yang tidak berbasis pada
kekuatan sendiri, tetapi bertumpu pada utang & impor.
Hal ini sangat rentan terhadap perubahan faktor
eksternal dan membawa dalam krisis yang
berkepanjangan.
2. Pendekatan yang serba sentralistik, seragam, dan hanya
berpusat pada pemerintah. Hal ini tidak menghasilkan
struktur sosial ekonomi yang memiliki pondasi yang
kokoh, tetapi justru menghasilkan struktur sosial
ekonomi yang didominasi usaha skala besar dengan
kinerja yang rapuh.
3
 Dari pelajaran diatas, maka harus dibuat rancangan
strategi dan kebijakan pembangunan yang
komprehensif dan jangka menengah – jauh.
 Salah satu bentuk aktualisasi tersebut dengan
muncul wacana pembangunan atau pengembangan
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
4
DEFINISI UMKM
5
Menteri Negara Koperasi & UKM
:
UMKM adalah: Usaha kecil termasuk usaha mikro
merupakan suatu badan usaha milik warga negara
Indonesia, baik perseorangan maupun berbadan hukum
yang memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan
bangunan sebanyak-banyaknya Rp.200 Juta atau
mempunyai hasil penjualan rata-rata pertahun Rp. 1
Milyar dan usaha tersebut berdiri sendiri.
6
 Usaha Kecil & Mikro :
Milik Individu (WNI)
Berbadan Hukum
Kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta
 Hasil penjualan (nilai omzet) rata-rata Rp. 1
Milyar pertahunnya.
7
USAHA MENENGAH:
Adalah badan usaha milik warga negara Indonesia yang
memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 Juta –
Rp. 10 Milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
8
Klasifikasi Usaha dilihat dari Nilai
Kekayaannya :
NILAI KEKAYAAN
USAHA KECIL &
MIKRO
Maksimal Rp. 200 Juta
USAHA MENENGAH Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar
USAHA BESAR Diatas Rp. 10 Milyar
9
BIRO PUSAT STATISTIK (BPS)
Usaha kecil adalah perusahaan (baik yang berbadan
hukum atau tidak) yang mempunyai tenaga kerja 5-9
orang termasuk pemilik usaha atau pengusaha.
10
Klasifikasi Usaha dilihat dari Jumlah
Tenaga Kerjanya:
JUMLAH TENAGA KERJA
USAHA KECIL & MIKRO
:
1 – 4 Orang
USAHA MENENGAH : 20 – 99 Orang
USAHA BESAR : Diatas 99 Orang
11
Departemen Industri &
Perdagangan:
(UU No.9 Tahun 1995 ) Usaha Kecil merupakan bagian dari
industri dan dagang kecil yang merupakan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah
tangga maupun satu badan, bertujuan untuk
memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan
secara komersial yang mempunyai kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200 Juta dan mempunyai nilai penjualan Rp. 1
Milyar atau kurang pertahunnya.
12
CONTOH-CONTOH UMKM:
◦ Petani tunalahan
◦ Nelayan tanpa perahu
◦ Industri kecil (skala rumah tangga)
◦ Usaha kerajinan tangan
◦ Pedagang kecil/asongan
◦ Pengecer koran, dan seterusnya.
13
Masalah-masalah yang sering
dihadapi oleh UMKM, antara lain:
MASALAH INTERNAL:
1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha
UMKM
2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan
perbankan
3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih
kurang
14
MASALAH EKSTERNAL:
1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan
usaha kecil,
2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana
diharapkan,
3) Kurangnya dukungan,
4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
15
UMKM sebagai sebuah Organisasi
ekonomi/bisnis memiliki ciri spesifik:
Struktur ekonomi organisasi sangat sederhana
Mempunyai karakter khas
Tanpa elaborasi
Tanpa staf yang berlebihan
Pembagian kerja yang lentur
Memiliki hirarki manajemen yang kecil
Sedikit aktivitas yang diformalkan
16
 Sangat sedikit yang menggunakan proses perencanaan
 Jarang memberikan pelatihan terhadap karyawan
 Jumlah karyawan sedikit
 Pengusaha sulit membedakan aset pribadi dan aset
perusahaan
 Sistem akuntansi kurang baik (biasanya bahkan tidak
memiliki pembukuan)
17
Faktor-faktor Penyebab Kegagalan
Sektor Industri untuk berkembang :
1. Poor Decesion making ability, yakni lemahnya
kemampuan dalam mengambil keputusan.
2. Management imcompetence, yakni ketidakmampuan
manajemen.
3. Lack of experience, yakni kurang berpengalaman
4. Poor financial control, yaitu lemahnya pengawasan
terhadap keuangan.
18
5. Deterioration of working capital, yakni kemerosotan
posisi modal kerja,
6. Declining sales, artinya sering menemukan penurunan
pada volume penjualan.
7. Declining profit, yaitu buruknya manajemen
mendorong terjadinya penurunan laba atau
keuntungan.
8. Icreasing debt, sebaliknya hutang terus meningkat.
19
Kendala-kendala lain yang mempengaruhi
Sulitnya Pengembangan UMKM adalah
adanya pemikiran-pemikiran atau mitos
yang salah kaprah, antara lain:
1) Mitos akan adanya kecenderungan pemikiran
bahwa alokasi sumberdaya pembangunan
diprioritaskan menurut dimensi rasional lebih
penting daripada dimensi moral, dimensi
material lebih pada dimensi institusional, dan
dimensi ekonomi lebih penting daripada
dimensi sosialnya
20
2) Mitos bahwa pendekatan pembangunan yang
berasal dari atas (top-down) lebih mudah dan
lebih baik daripada pembangunan dengan
pendekatan dari bawah (bottom-up) yang
berasal dari aspirasi pembangunan ditingkat
grassroot.
3) Mitos bahwa pembangunan masyarakat lebih
membutuhkan bantuan material (fisik) daripada
bantuan keterampilan teknis dan manajerial
4) Mitos bahwa pengetahuan dan teknologi impor
selalu lebih baik daripada teknologi tradisional.
21
5) Mitos bahwa kelembagaan lokal cenderung
tidak efesien (bahkan tidak efektif) serta
menghambat proses pemberdayaan
masyarakat itu sendiri.
6) Mitos bahwa masyarakat di lapisan bawah
tidak tahu akan apa yang diperlukan dan
bagaimana memperbaiki nasibnya,
7) Mitos bahwa berbagai kemiskinan yang
terjadi merupakan akibat ketidakmampuan,
kebodohan, dan kemalasan orang miskin
sendiri.
22
8) Mitos bahwa efesiensi merupakan tujuan utama
pembangunan dan tujuan dari alokasi sumberdaya-
sumber daya masyarakat.
9) Mitos bahwa sektor pertanian dan pedesaan
merupakan sektor yang inferior, tradisional, kurang
produktif, dan memiliki masa pengembalian investasi
yang panjang sehingga tidak perlu diprioritaskan
pengembangannya.
10) Mitos keseimbangan dalam akses dan kepemilikan
sumber daya pembangunan, merupakan syarat penting
untuk melakukan perubahan.
23

More Related Content

PPT
( USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PDF
Menumbuhan iklim usaha umkm
PPTX
Kewirausahaan dan perusahaan kecil.pptx
PPT
Manajemen usaha kecil
PDF
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
PPTX
Ppt Manajemen Koperasi dan UMKM
PPTX
PENGEMBANGAN BISNIS
PPTX
Studi kelayakan bisnis
( USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
Menumbuhan iklim usaha umkm
Kewirausahaan dan perusahaan kecil.pptx
Manajemen usaha kecil
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Ppt Manajemen Koperasi dan UMKM
PENGEMBANGAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis

What's hot (20)

PPTX
Presentasi Koperasi
PPT
Pengembangan UMKM
PPTX
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
PPTX
Materi UMKM.pptx
PPTX
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
PDF
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
PPTX
Pengeluaran Konsumsi Masyarakat
PPT
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
PPT
Manajemen Usaha Kecil
PDF
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
PPTX
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
PPTX
APBN dan APBD
PDF
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
PPT
MANAJEMEN KOPERASI UMKM PERTEMUAN 1 (1).ppt
PDF
Pengembangan usaha umkm
PDF
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
PPTX
Ekonomi publik
PDF
Pemberdayaan umkm
PPT
Strategi pemasaran.ppt
PPTX
Perhitungan pendapatan nasional
Presentasi Koperasi
Pengembangan UMKM
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
Materi UMKM.pptx
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
Pengeluaran Konsumsi Masyarakat
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Manajemen Usaha Kecil
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
APBN dan APBD
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
MANAJEMEN KOPERASI UMKM PERTEMUAN 1 (1).ppt
Pengembangan usaha umkm
Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia
Ekonomi publik
Pemberdayaan umkm
Strategi pemasaran.ppt
Perhitungan pendapatan nasional
Ad

Similar to MATERI UMKM.ppt (20)

PPTX
MATERI INDUSTRI-USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).pptx
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (1).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPTX
files presentasi panduan untuk UMKM.pptx
PPT
Part 2. MUKM.ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
PPT
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (1).ppt
PPT
Pengembangan sarana dan Prasarana UMKM di Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu.
PPT
Sosialisasi strategi ekonomi masyarakat desa melalui usaha mikro, dan keci...
PPTX
Hubungan_umkm_dan_koperasi_ serta regulasi nyapptx
PPT
Ekonomi kerakyatan dan umkm
PPTX
PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
MATERI INDUSTRI-USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).pptx
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (1).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
files presentasi panduan untuk UMKM.pptx
Part 2. MUKM.ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM).ppt
(BAB VI) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (1).ppt
Pengembangan sarana dan Prasarana UMKM di Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu.
Sosialisasi strategi ekonomi masyarakat desa melalui usaha mikro, dan keci...
Hubungan_umkm_dan_koperasi_ serta regulasi nyapptx
Ekonomi kerakyatan dan umkm
PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PPTX
Aliran Pemikiran dalam Dakwah materi awal
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PDF
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Aliran Pemikiran dalam Dakwah materi awal
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx

MATERI UMKM.ppt

  • 1. PENGEMBANGAN POTENSI UMKM LOKAL DODDY AFANDI FIRDAUS, M.S.I 1
  • 2. TANTANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL INTERNAL EKSTERNAL Yaitu, masalah-masalah yang muncul dari dalam negeri (faktor domestik), antara lain : • krisis multidimensi yang berkepanjangan • Otonomi daerah yang belum sempurna aplikasinya • Isu-isu disintegrasi bangsa Yaitu, masalah-masalah yang mempengaruhi secara tidak langsung yang datang dari luar negara, seperti : • Globalisasi yang tidak dapat dihindari • Isu-isu perdagangan bebas 2
  • 3. Beberapa hal penting yang menjadi pelajaran dari krisis ekonomi (1998) yang lalu : 1. Pembangunan ekonomi yang tidak berbasis pada kekuatan sendiri, tetapi bertumpu pada utang & impor. Hal ini sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal dan membawa dalam krisis yang berkepanjangan. 2. Pendekatan yang serba sentralistik, seragam, dan hanya berpusat pada pemerintah. Hal ini tidak menghasilkan struktur sosial ekonomi yang memiliki pondasi yang kokoh, tetapi justru menghasilkan struktur sosial ekonomi yang didominasi usaha skala besar dengan kinerja yang rapuh. 3
  • 4.  Dari pelajaran diatas, maka harus dibuat rancangan strategi dan kebijakan pembangunan yang komprehensif dan jangka menengah – jauh.  Salah satu bentuk aktualisasi tersebut dengan muncul wacana pembangunan atau pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 4
  • 6. Menteri Negara Koperasi & UKM : UMKM adalah: Usaha kecil termasuk usaha mikro merupakan suatu badan usaha milik warga negara Indonesia, baik perseorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan sebanyak-banyaknya Rp.200 Juta atau mempunyai hasil penjualan rata-rata pertahun Rp. 1 Milyar dan usaha tersebut berdiri sendiri. 6
  • 7.  Usaha Kecil & Mikro : Milik Individu (WNI) Berbadan Hukum Kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta  Hasil penjualan (nilai omzet) rata-rata Rp. 1 Milyar pertahunnya. 7
  • 8. USAHA MENENGAH: Adalah badan usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 8
  • 9. Klasifikasi Usaha dilihat dari Nilai Kekayaannya : NILAI KEKAYAAN USAHA KECIL & MIKRO Maksimal Rp. 200 Juta USAHA MENENGAH Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar USAHA BESAR Diatas Rp. 10 Milyar 9
  • 10. BIRO PUSAT STATISTIK (BPS) Usaha kecil adalah perusahaan (baik yang berbadan hukum atau tidak) yang mempunyai tenaga kerja 5-9 orang termasuk pemilik usaha atau pengusaha. 10
  • 11. Klasifikasi Usaha dilihat dari Jumlah Tenaga Kerjanya: JUMLAH TENAGA KERJA USAHA KECIL & MIKRO : 1 – 4 Orang USAHA MENENGAH : 20 – 99 Orang USAHA BESAR : Diatas 99 Orang 11
  • 12. Departemen Industri & Perdagangan: (UU No.9 Tahun 1995 ) Usaha Kecil merupakan bagian dari industri dan dagang kecil yang merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun satu badan, bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta dan mempunyai nilai penjualan Rp. 1 Milyar atau kurang pertahunnya. 12
  • 13. CONTOH-CONTOH UMKM: ◦ Petani tunalahan ◦ Nelayan tanpa perahu ◦ Industri kecil (skala rumah tangga) ◦ Usaha kerajinan tangan ◦ Pedagang kecil/asongan ◦ Pengecer koran, dan seterusnya. 13
  • 14. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain: MASALAH INTERNAL: 1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM 2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan 3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang 14
  • 15. MASALAH EKSTERNAL: 1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil, 2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan, 3) Kurangnya dukungan, 4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 15
  • 16. UMKM sebagai sebuah Organisasi ekonomi/bisnis memiliki ciri spesifik: Struktur ekonomi organisasi sangat sederhana Mempunyai karakter khas Tanpa elaborasi Tanpa staf yang berlebihan Pembagian kerja yang lentur Memiliki hirarki manajemen yang kecil Sedikit aktivitas yang diformalkan 16
  • 17.  Sangat sedikit yang menggunakan proses perencanaan  Jarang memberikan pelatihan terhadap karyawan  Jumlah karyawan sedikit  Pengusaha sulit membedakan aset pribadi dan aset perusahaan  Sistem akuntansi kurang baik (biasanya bahkan tidak memiliki pembukuan) 17
  • 18. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Sektor Industri untuk berkembang : 1. Poor Decesion making ability, yakni lemahnya kemampuan dalam mengambil keputusan. 2. Management imcompetence, yakni ketidakmampuan manajemen. 3. Lack of experience, yakni kurang berpengalaman 4. Poor financial control, yaitu lemahnya pengawasan terhadap keuangan. 18
  • 19. 5. Deterioration of working capital, yakni kemerosotan posisi modal kerja, 6. Declining sales, artinya sering menemukan penurunan pada volume penjualan. 7. Declining profit, yaitu buruknya manajemen mendorong terjadinya penurunan laba atau keuntungan. 8. Icreasing debt, sebaliknya hutang terus meningkat. 19
  • 20. Kendala-kendala lain yang mempengaruhi Sulitnya Pengembangan UMKM adalah adanya pemikiran-pemikiran atau mitos yang salah kaprah, antara lain: 1) Mitos akan adanya kecenderungan pemikiran bahwa alokasi sumberdaya pembangunan diprioritaskan menurut dimensi rasional lebih penting daripada dimensi moral, dimensi material lebih pada dimensi institusional, dan dimensi ekonomi lebih penting daripada dimensi sosialnya 20
  • 21. 2) Mitos bahwa pendekatan pembangunan yang berasal dari atas (top-down) lebih mudah dan lebih baik daripada pembangunan dengan pendekatan dari bawah (bottom-up) yang berasal dari aspirasi pembangunan ditingkat grassroot. 3) Mitos bahwa pembangunan masyarakat lebih membutuhkan bantuan material (fisik) daripada bantuan keterampilan teknis dan manajerial 4) Mitos bahwa pengetahuan dan teknologi impor selalu lebih baik daripada teknologi tradisional. 21
  • 22. 5) Mitos bahwa kelembagaan lokal cenderung tidak efesien (bahkan tidak efektif) serta menghambat proses pemberdayaan masyarakat itu sendiri. 6) Mitos bahwa masyarakat di lapisan bawah tidak tahu akan apa yang diperlukan dan bagaimana memperbaiki nasibnya, 7) Mitos bahwa berbagai kemiskinan yang terjadi merupakan akibat ketidakmampuan, kebodohan, dan kemalasan orang miskin sendiri. 22
  • 23. 8) Mitos bahwa efesiensi merupakan tujuan utama pembangunan dan tujuan dari alokasi sumberdaya- sumber daya masyarakat. 9) Mitos bahwa sektor pertanian dan pedesaan merupakan sektor yang inferior, tradisional, kurang produktif, dan memiliki masa pengembalian investasi yang panjang sehingga tidak perlu diprioritaskan pengembangannya. 10) Mitos keseimbangan dalam akses dan kepemilikan sumber daya pembangunan, merupakan syarat penting untuk melakukan perubahan. 23