2
Most read
3
Most read
9
Most read
MASYITHAH FAUZI
210704001
Material Safety Data Sheet
(Lembar Data Keselamatan Bahan)
 Adalah dokumen tentang satu bahan kimia yang
harus ada pada industri yang membuat ,
menyimpan, atau menggunakannya, yang
memberikan informasi tentang bahan kimia tsb.
 Sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan
supervisor yang menangani langsung dan
mengelola bahan kimia berbahaya dlm
industri/lab. kimia.
 Diharapkan mempunyai naluri untuk mencegah
dan menghindari serta mampu menanggulangi
kecelakaan kimia yang mungkin terjadi.
 Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti,
melainkan mendorong sikap kehati-hatian dalam
menangani bahan kimia berbahaya
KEPUTUSAN MENAKER No. 187/Men/1999 MSDS
1. Identitas bahan dan perusahaan
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan p3k
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan thd tumpahan dan kebocoran
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian pemajanan dan apd
9. Sifat-sifat fisika dan kimia
10. Reaktifitas dan stabilitas
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan
15. Peraturan perundang2an
16. Informasi lain yang diperlukan
KEP MENAKER TSB JUGA MEMUAT
 Nama produk
 Identifikasi bahaya
 Tanda bahaya dan artinya
 Uraian resiko dan penanggulangannya
 Tindakan pencegahan
 Instruksi dalam hal terkena/terpapar
 Instruksi kebakaran
 Instruksi kebocorandan tumpahan
 Instr. Pengisian dan penyimpanan
 Referensi
 Nama, alamat, dan no telp. Pabrik pembuat atau
distributor
Label bahaya :
 Label bahaya diberikan dalam bentuk gambar
 Memberikan gambaran cepat sifat bahaya.
 Label yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB
(internasional) dan NFPA (Amerika).
 Label bahaya menurut Eropa tidak diberikan
karena mirip dengan PBB.
 Label NFPA ditunjukkan di gambar dan tabel
dibawah, berupa 4 kotak yang mempunyai
ranking bahaya (0-4) ditinjau dari aspek bahaya
kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah)
dan reaktivitas (kuning). Kotak putih untuk
keterangan tambahan.
Material safety data sheet laboratory.ppt
Rangking Bahaya Kesehatan Bahaya Kebakaran Bahaya Reaktivitas
4
Penyebab kematian,
cedera fatal meskipun
ada pertolongan.
Segera menguap dalam
keadaan normal dan
dapat terbakar secara
cepat.
Mudah meledak atau
diledakkan, sensitif
terhadap panas dan
mekanik.
3
Berakibat serius pada
keterpaan singkat,
meskipun ada
pertolongan
Cair atau padat dapat
dinyalakan pada suhu
biasa.
Mudah meledak tetapi
memerlukan penyebab
panas dan tumbukan
kuat.
2
Keterpaan intensif dan
terus-menerus berakibat
serius, kecuali ada
pertolongan.
Perlu sedikit ada
pemanasan sebelum
bahan dapat dibakar.
Tidak stabil, bereaksi
hebat tetapi tidak
meledak.
1
Penyebab iritasi atau
cedera ringan.
Dapat dibakar tetapi
memerlukan
pemanasan terlebih
dahulu.
Stabil pada suhu
normal, tetapi tidak
stabil pada suhu
tinggi.
0
Tidak berbahaya bagi
kesehatan meskipun
kena panas (api).
Bahan tidak dapat
dibakar sama sekali.
Stabil, tidak reaktif,
meskipun kena panas
atau suhu tinggi.
KLASSIFIKASI HIMS (HAZARDOUS MATERIAL
IDENTIFICATION SYSTEM)
KODE ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
 A Glasses
 B Glasses and Gloves
 C Safety Glasses and Gloves, and an apron
 D Face shield, Gloves, and an apron
 E Safety glasses, gloves, and a dust respirator
 F Safety glasses, gloves, apron and a dust respirator
 Dan lain-lain
SIFAT-SIFAT BAHAYA
a. Bahaya kesehatan :
 Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya
jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis).
 NAB (Nilai Ambang Batas) diberikan dalam satuan
mg/m3 atau ppm.
 NAB adalah konsentrasi pencemaran dalam udara yang
boleh dihirup seseorang yang bekerja selama 8 jam/hari
selama 5 hari. Beberapa data berkaitan dengan bahaya
kesehatan juga diberikan, yakni :
 LD50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal terhadap 50
persen binatang percobaan mati.
 LC50 (lethal concentration) : konsentrasi yang berakibat fatal
terhadap 50 persen binatang percobaan.
 IDLH (immediately dangerous to life and health) : pemaparan
yang berbahaya terhadap kehidupan dan kesehatan.
b. Bahaya kebakaran :
 kategori bahan mudah terbakar, dapat dibakar,
tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain.
Kemudahan zat terbakar ditentukan oleh :
 Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat
dinyalakan.
 Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi
uap gas yang dapat dinyalakan. Konsentrasi uap zat
terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low
flammable limit) dan konsentrasi tertinggi yang masih
dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable
limit). Sifat kemudahan membakar bahan lain
ditentukan oleh kekuatan oksidasinya.
 Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.
c. Bahaya reaktivitas :
 Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau
kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain
atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik
sehingga eksplosif.
 Atau reaktivitasnya terhadap gas lain
menghasilkan gas beracun
Sifat-sifat fisika :
 Sifat-sifat fisika merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi sifat bahaya suatu bahan.
Keselamatan dan pengamanan :
 Diberikan langkah-langkah keselamatan dan pengamanan :
 Penanganan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang dilakukan
apabila bekerja dengan atau menyimpan bahan.
 Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan apabila terjadi
bahan tertumpah atau bocor.
 Alat pelindung diri : terhadap pernafasan, muka, mata dan kulit
sebagai usaha untuk mengurangi keterpaan bahan.
 Pertolongan pertama : karena penghirupan uap / gas, terkena mata
dan kulit atau tertelan.
 pemadaman api : alat pemadam api ringan yang dapat dipakai untuk
memadamkan api yang belum terlalu besar dan cara
penanggulangan apabila sudah membesar.
Informasi lingkungan :
 Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan bagaimana
menangani limbah atau buangan bhan kimia baik berupa
padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara
pemusnahan.
KLASSIFIKASI LAIN
 Selain klasifikasi NFPA dan HIMS , dalam
dokumen bahan kimia dipergunakan pula
kode Resiko (Risk = R) dan kode
keselamatan ( Safety = S)
PENGKODEAN RESIKO
 R 1 : eksplosif bila kering
 R 2 : eksplosif bila kena benturan, gesekan, atau
sumber api.
 R 3 : resiko tinggi terhadap eksplosif bila kena
benturan, gesekan, dan sumber api.
 R 4 : membentuk senyawa metal yang eksplosif
 R 35 : penyebab kebakaran yang parah pada kulit.
 Dll
PENGKODEAN KESELAMATAN
 S1 : jaga selalu tertutup
 S2 : jaga dari anak2
 S3 : jaga dalam suhu dingin
 S4 : jauhkan dari pusat kehidupan
 S5 : jaga isi dalam suatu bahan tertentu
 S6 : jaga dalam gas inert cair
 S24 : jaga kontak dg kulit
 S25 : jaga kontak degan mata
 S26 : bila kena mata, cuci dg air dan pergi ke dokter
 Dll………….
5. APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
 Pengendalian secara teknis yaitu
pengendalian langsung pada sumbernya
merupakan alternatif pertama
 Alternatif terakhir adalah pemakaian APD
MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG
DIRI
A. Pakaian kerja
 Untuk panas radiasi, harus dilapisi dengan bahan yang
bisa merefleksi panas, misalnya alumunium
 Pakaian kerja untuk panas konveksi, terbuat dari katun
yang mudah menyerap keringat
 Pakaian kerja untuk radiasi
 Mengion harus dilapisi dengan timbal
 Pakaian kerja tahan bahan kimia, terbuat dari karet atau
plastik
 Pakaian yang bersifat sebagai isolasi terhadap panas
misalnya wool, katun, asbes (tahan sampai 500o c)
ALAT PELINDUNG KEPALA
 SAFETY HELMET : dipakai untuk
melindungi kepala dari bahaya kejatuhan,
terbentur dan terpukul benda keras dan
tajam.
Bahan : plastik, bakelite
 HOOD (TUTUP KEPALA)
dipakai untuk melindungi kepala dari
bahan kimia, panas radiasi terbuat dari
asbes atau kain yang dilapisi alumunium
 HAT/CAP TOPI yang dipakai untuk
melindungi kepala dari kotoran.
CHLORINE
(CL²)
 BAHAYA :
Korosif
beracun
 PELINDUNG DIRI
sarung tangan karet
sepatu karet
gas mask/face shield
 PERTOLONGAN PERTAMA
Cucilah dengan air

More Related Content

PPTX
Annes : Analisis Gravimetri
PPT
Atomic Absorption Spectrophotometer
PPTX
SALEP, KRIM, DAN PASTA
PPTX
Farmasetika: Salep2
PPTX
Sterilisasi Mikrobiologi
PPTX
Salep mata (1)
PPTX
Pengolahan Limbah Laboratorium
PPTX
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Annes : Analisis Gravimetri
Atomic Absorption Spectrophotometer
SALEP, KRIM, DAN PASTA
Farmasetika: Salep2
Sterilisasi Mikrobiologi
Salep mata (1)
Pengolahan Limbah Laboratorium
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT

What's hot (20)

DOC
Jenis Reaksi Kimia
PDF
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
PPTX
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
PPTX
Pengatar Farmakognosi
PPTX
Fitofarmaka
PPTX
Krim betametason
PPTX
Ppt proposal 1
PPTX
PPTX
Ppt bu anggun
PPT
Uji Disolusi
PPTX
Evaluasi Tablet
PPTX
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
PPT
Manajemen obat di rumah sakit
DOCX
Pengenalan Alat
PPT
EKSTRAKSI
DOCX
Review Jurnal
DOCX
Argentometri
DOCX
Pasta asam salisilat BY citra
PPT
Uji Mutu Sediaan Suspensi
DOCX
laporan praktikum titrasi asam basa
Jenis Reaksi Kimia
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Pengatar Farmakognosi
Fitofarmaka
Krim betametason
Ppt proposal 1
Ppt bu anggun
Uji Disolusi
Evaluasi Tablet
Bulbus, cormus, tuber, caulis, lignum
Manajemen obat di rumah sakit
Pengenalan Alat
EKSTRAKSI
Review Jurnal
Argentometri
Pasta asam salisilat BY citra
Uji Mutu Sediaan Suspensi
laporan praktikum titrasi asam basa
Ad

Similar to Material safety data sheet laboratory.ppt (20)

PPTX
msds GHS -ers-ppt.pptx
PPTX
PPTX
PPT MSDS.pptx
PPT
Pengelolaan Laboratorium
PDF
adoc.pub_material-safety-data-sheet-msds.pdf
PPTX
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
PPTX
Materi Kimia Analisis I_MSDS.pptx
PPTX
CHEMICAL HANDLING Material berbahaya ok.pptx
PPTX
Pelatihan Penggunaan Bahan Kimia untuk Perusahaan.pptx
PPTX
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
PPT
Chemical Safety on The Job Hazard Communication
PPTX
label & lembar data keselematan bahan kimia
PPT
Kendali Kimia
PPT
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PPT
Penanganan B3 bahan berbahaya mudah meledak(C).ppt
PPTX
LEMBAR DATA KESELAMATAN KERJA DAN MSDS YANG DIBUTUHKAN
PPTX
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
PPT
Bahan_Kimia_Berbahaya_and_Keselamatan kerja.ppt
PDF
Lembar data keselamatan bahan presentasi
DOCX
Simbol bahan kimia berbahaya
msds GHS -ers-ppt.pptx
PPT MSDS.pptx
Pengelolaan Laboratorium
adoc.pub_material-safety-data-sheet-msds.pdf
modul trai Hazardus material BHS Rev.pptx
Materi Kimia Analisis I_MSDS.pptx
CHEMICAL HANDLING Material berbahaya ok.pptx
Pelatihan Penggunaan Bahan Kimia untuk Perusahaan.pptx
1. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya.pptx
Chemical Safety on The Job Hazard Communication
label & lembar data keselematan bahan kimia
Kendali Kimia
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
Penanganan B3 bahan berbahaya mudah meledak(C).ppt
LEMBAR DATA KESELAMATAN KERJA DAN MSDS YANG DIBUTUHKAN
Bahaya Faktor Kimia Kelompok 5.pptx
Bahan_Kimia_Berbahaya_and_Keselamatan kerja.ppt
Lembar data keselamatan bahan presentasi
Simbol bahan kimia berbahaya
Ad

More from MasyithahFauzi (7)

PPTX
PPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
PPTX
Idealisme
PPTX
Entrepreneurship chemical
PPT
PERTEMUAN KE-2.ppt
PPT
(konstitusi).ppt
PDF
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPTX
Kanker paru-paru.pptx
PPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
Idealisme
Entrepreneurship chemical
PERTEMUAN KE-2.ppt
(konstitusi).ppt
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
Kanker paru-paru.pptx

Recently uploaded (20)

PPTX
VERIFIKASI METODE UJI TOTAL FOSFAT SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE
PPTX
ILMU TANAMAN PAKAN PERTEMUAN KE V PETERNAKAN
PPTX
micro teaching tema manajemen konflik.pptx
PPTX
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
PPTX
materi tentang Presentasi_Resistor.pptx
PPTX
Menjelajahi-Keberagaman-Tipe-Ekosistem-di-Bumi.pptx_20250717_130635_0000.pptx
PPTX
MATA KULIAH penetasan-INSEMINASI PADA ITIK-DR ZULKARNAIN-2022.pptx
PPT
PPT Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif.ppt
PPTX
tugas_geokimia_gunung_6999 gunung aa.pptx
PDF
PPT KELAS FASE E 10 Konsep DASAR Geografi.pdf
PPTX
kelompok 3 _XII4_20240909_100024_0000.pptx
DOCX
Program semester 1 Fase D7 - IPA(1).docx
PDF
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGG...
PPT
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PDF
Alterasi Hidrotermal Jdhiwnabakkanshskalalsbsjd
PPTX
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
PDF
00. Introduction to Oil and Gas Field Rev 02 2024.pdf
PPTX
PPT BAB 1 PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI.pptx
PPTX
RESUME ppppppppppppp P.1 (BIOKIMIA).pptx
PDF
Detektor Radiasi adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, mel...
VERIFIKASI METODE UJI TOTAL FOSFAT SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE
ILMU TANAMAN PAKAN PERTEMUAN KE V PETERNAKAN
micro teaching tema manajemen konflik.pptx
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
materi tentang Presentasi_Resistor.pptx
Menjelajahi-Keberagaman-Tipe-Ekosistem-di-Bumi.pptx_20250717_130635_0000.pptx
MATA KULIAH penetasan-INSEMINASI PADA ITIK-DR ZULKARNAIN-2022.pptx
PPT Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif.ppt
tugas_geokimia_gunung_6999 gunung aa.pptx
PPT KELAS FASE E 10 Konsep DASAR Geografi.pdf
kelompok 3 _XII4_20240909_100024_0000.pptx
Program semester 1 Fase D7 - IPA(1).docx
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGG...
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
Alterasi Hidrotermal Jdhiwnabakkanshskalalsbsjd
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
00. Introduction to Oil and Gas Field Rev 02 2024.pdf
PPT BAB 1 PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI.pptx
RESUME ppppppppppppp P.1 (BIOKIMIA).pptx
Detektor Radiasi adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, mel...

Material safety data sheet laboratory.ppt

  • 2. Material Safety Data Sheet (Lembar Data Keselamatan Bahan)
  • 3.  Adalah dokumen tentang satu bahan kimia yang harus ada pada industri yang membuat , menyimpan, atau menggunakannya, yang memberikan informasi tentang bahan kimia tsb.  Sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan supervisor yang menangani langsung dan mengelola bahan kimia berbahaya dlm industri/lab. kimia.  Diharapkan mempunyai naluri untuk mencegah dan menghindari serta mampu menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi.  Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan mendorong sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya
  • 4. KEPUTUSAN MENAKER No. 187/Men/1999 MSDS 1. Identitas bahan dan perusahaan 2. Komposisi bahan 3. Identifikasi bahaya 4. Tindakan p3k 5. Tindakan penanggulangan kebakaran 6. Tindakan thd tumpahan dan kebocoran 7. Penyimpanan dan penanganan bahan 8. Pengendalian pemajanan dan apd 9. Sifat-sifat fisika dan kimia 10. Reaktifitas dan stabilitas 11. Informasi toksikologi 12. Informasi ekologi 13. Pembuangan limbah 14. Pengangkutan 15. Peraturan perundang2an 16. Informasi lain yang diperlukan
  • 5. KEP MENAKER TSB JUGA MEMUAT  Nama produk  Identifikasi bahaya  Tanda bahaya dan artinya  Uraian resiko dan penanggulangannya  Tindakan pencegahan  Instruksi dalam hal terkena/terpapar  Instruksi kebakaran  Instruksi kebocorandan tumpahan  Instr. Pengisian dan penyimpanan  Referensi  Nama, alamat, dan no telp. Pabrik pembuat atau distributor
  • 6. Label bahaya :  Label bahaya diberikan dalam bentuk gambar  Memberikan gambaran cepat sifat bahaya.  Label yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB (internasional) dan NFPA (Amerika).  Label bahaya menurut Eropa tidak diberikan karena mirip dengan PBB.  Label NFPA ditunjukkan di gambar dan tabel dibawah, berupa 4 kotak yang mempunyai ranking bahaya (0-4) ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan reaktivitas (kuning). Kotak putih untuk keterangan tambahan.
  • 8. Rangking Bahaya Kesehatan Bahaya Kebakaran Bahaya Reaktivitas 4 Penyebab kematian, cedera fatal meskipun ada pertolongan. Segera menguap dalam keadaan normal dan dapat terbakar secara cepat. Mudah meledak atau diledakkan, sensitif terhadap panas dan mekanik. 3 Berakibat serius pada keterpaan singkat, meskipun ada pertolongan Cair atau padat dapat dinyalakan pada suhu biasa. Mudah meledak tetapi memerlukan penyebab panas dan tumbukan kuat. 2 Keterpaan intensif dan terus-menerus berakibat serius, kecuali ada pertolongan. Perlu sedikit ada pemanasan sebelum bahan dapat dibakar. Tidak stabil, bereaksi hebat tetapi tidak meledak. 1 Penyebab iritasi atau cedera ringan. Dapat dibakar tetapi memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Stabil pada suhu normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi. 0 Tidak berbahaya bagi kesehatan meskipun kena panas (api). Bahan tidak dapat dibakar sama sekali. Stabil, tidak reaktif, meskipun kena panas atau suhu tinggi.
  • 9. KLASSIFIKASI HIMS (HAZARDOUS MATERIAL IDENTIFICATION SYSTEM) KODE ALAT PELINDUNG DIRI (APD)  A Glasses  B Glasses and Gloves  C Safety Glasses and Gloves, and an apron  D Face shield, Gloves, and an apron  E Safety glasses, gloves, and a dust respirator  F Safety glasses, gloves, apron and a dust respirator  Dan lain-lain
  • 10. SIFAT-SIFAT BAHAYA a. Bahaya kesehatan :  Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis).  NAB (Nilai Ambang Batas) diberikan dalam satuan mg/m3 atau ppm.  NAB adalah konsentrasi pencemaran dalam udara yang boleh dihirup seseorang yang bekerja selama 8 jam/hari selama 5 hari. Beberapa data berkaitan dengan bahaya kesehatan juga diberikan, yakni :  LD50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang percobaan mati.  LC50 (lethal concentration) : konsentrasi yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang percobaan.  IDLH (immediately dangerous to life and health) : pemaparan yang berbahaya terhadap kehidupan dan kesehatan.
  • 11. b. Bahaya kebakaran :  kategori bahan mudah terbakar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain. Kemudahan zat terbakar ditentukan oleh :  Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.  Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan. Konsentrasi uap zat terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low flammable limit) dan konsentrasi tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable limit). Sifat kemudahan membakar bahan lain ditentukan oleh kekuatan oksidasinya.  Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.
  • 12. c. Bahaya reaktivitas :  Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik sehingga eksplosif.  Atau reaktivitasnya terhadap gas lain menghasilkan gas beracun Sifat-sifat fisika :  Sifat-sifat fisika merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sifat bahaya suatu bahan.
  • 13. Keselamatan dan pengamanan :  Diberikan langkah-langkah keselamatan dan pengamanan :  Penanganan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang dilakukan apabila bekerja dengan atau menyimpan bahan.  Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan apabila terjadi bahan tertumpah atau bocor.  Alat pelindung diri : terhadap pernafasan, muka, mata dan kulit sebagai usaha untuk mengurangi keterpaan bahan.  Pertolongan pertama : karena penghirupan uap / gas, terkena mata dan kulit atau tertelan.  pemadaman api : alat pemadam api ringan yang dapat dipakai untuk memadamkan api yang belum terlalu besar dan cara penanggulangan apabila sudah membesar. Informasi lingkungan :  Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan bagaimana menangani limbah atau buangan bhan kimia baik berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.
  • 14. KLASSIFIKASI LAIN  Selain klasifikasi NFPA dan HIMS , dalam dokumen bahan kimia dipergunakan pula kode Resiko (Risk = R) dan kode keselamatan ( Safety = S)
  • 15. PENGKODEAN RESIKO  R 1 : eksplosif bila kering  R 2 : eksplosif bila kena benturan, gesekan, atau sumber api.  R 3 : resiko tinggi terhadap eksplosif bila kena benturan, gesekan, dan sumber api.  R 4 : membentuk senyawa metal yang eksplosif  R 35 : penyebab kebakaran yang parah pada kulit.  Dll
  • 16. PENGKODEAN KESELAMATAN  S1 : jaga selalu tertutup  S2 : jaga dari anak2  S3 : jaga dalam suhu dingin  S4 : jauhkan dari pusat kehidupan  S5 : jaga isi dalam suatu bahan tertentu  S6 : jaga dalam gas inert cair  S24 : jaga kontak dg kulit  S25 : jaga kontak degan mata  S26 : bila kena mata, cuci dg air dan pergi ke dokter  Dll………….
  • 17. 5. APD (ALAT PELINDUNG DIRI)  Pengendalian secara teknis yaitu pengendalian langsung pada sumbernya merupakan alternatif pertama  Alternatif terakhir adalah pemakaian APD
  • 18. MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG DIRI A. Pakaian kerja  Untuk panas radiasi, harus dilapisi dengan bahan yang bisa merefleksi panas, misalnya alumunium  Pakaian kerja untuk panas konveksi, terbuat dari katun yang mudah menyerap keringat  Pakaian kerja untuk radiasi  Mengion harus dilapisi dengan timbal  Pakaian kerja tahan bahan kimia, terbuat dari karet atau plastik  Pakaian yang bersifat sebagai isolasi terhadap panas misalnya wool, katun, asbes (tahan sampai 500o c)
  • 19. ALAT PELINDUNG KEPALA  SAFETY HELMET : dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya kejatuhan, terbentur dan terpukul benda keras dan tajam. Bahan : plastik, bakelite  HOOD (TUTUP KEPALA) dipakai untuk melindungi kepala dari bahan kimia, panas radiasi terbuat dari asbes atau kain yang dilapisi alumunium  HAT/CAP TOPI yang dipakai untuk melindungi kepala dari kotoran.
  • 20. CHLORINE (CL²)  BAHAYA : Korosif beracun  PELINDUNG DIRI sarung tangan karet sepatu karet gas mask/face shield  PERTOLONGAN PERTAMA Cucilah dengan air