PERUMAHSAKITANPelatihan Peningkatan Kapasitas Kepala Dinas Kesehatan
Tujuan Pembelajaran
Umum
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu memahami
Pengelolaan
Rumah Sakit
1 POSISI RS DLM SKN
2 REFORMASI
PENGORGANISASIAN RS
3 STRATEGI SURVIVAL RS
4 KONSEP DASAR
KESELAMATAN PASIEN
5 KONSEP PENGENDALIAN
INFEKSI
6 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN
RS DG KESELAMATAN PASIEN &
PENGENDALIAN INFEKSI
Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan
Pokok
bahasan
01
02
03
04
05
06
Posisi RS dalam SKN
Reformasi Pengorganisasian RS
Strategi Survival RS
Konsep Dasar Keselamatan Pasien
Konsep Pengendalian Infeksi
Hubungan Mutu Pelayanan RS dg Keselamatan Pasien &
Pengendalian Infeksi
Posisi RS
dalam SKN
Komponen
1 Subsistem upaya
kesehatan
2
Subsistem penelitian
& pengembangan
kesehatan
3 Subsistem
pembiayaan
kesehatan
4 Subsistem sumber
daya manusia
kesehatan
5 Subsistem sediaan
farmasi, alat kesehatan,
dan makanan
6
Subsistem sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan
Subsistem pemberdayaan masyarakat.
7 Subsistem manajemen, informasi, dan
regulasi kesehatan
8
Pengelolaan Kesehatan
Peraturan Presiden No. 72 / 2012
Pemahaman
Upaya Kesehatan dalam SKN
Subsistem upaya kesehatan diselenggarakan untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan melalui
berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk Rumah Sakit.
“Tujuan dari penyelenggaraan subsistem upaya
kesehatan adalah terselenggaranya upaya kesehatan
yang adil, merata, terjangkau, dan bermutu untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya”
Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan terdiri dari :
a. Upaya kesehatan.
b. Fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Sumber daya upaya kesehatan.
d. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan.
a. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya
yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam pencapaian
sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut,
dan masyarakat miskin.
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan
kesehatan perorangan dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat, yang diselenggarakan oleh Pemerintah (termasuk
TNI/POLRI), pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota,
dan/atau masyarakat yang sifatnya sesuai dengan kondisi
geografis dan kebutuhan masyarakat.
meliputi pelayanan kesehatan tingkat
pertama/primer, pelayanan kesehatan tingkat
kedua/ sekunder dan pelayanan kesehatan
tingkat ketiga/tersier.
Fasilitas pelayanan kesehatan :
c. Sumber Daya Upaya Kesehatan
sumber daya manusia kesehatan, fasilitas
kesehatan, pembiayaan, sarana dan prasarana,
termasuk, sediaan farmasi dan alat kesehatan,
serta manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan yang memadai guna terselenggaranya
upaya kesehatan.
Prinsip-prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari:
1) terpadu, berkesinambungan, dan paripurna.
2) bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan.
3) adil dan merata.
4) Nondiskriminasi.
5) Terjangkau.
6) teknologi tepat guna.
7) bekerja dalam tim secara cepat dan tepat.
Penyelenggaraan subsistem
upaya kesehatan terdiri dari:
1) upaya kesehatan.
2) pembinaan dan pengawasan.
d. Pembinaan dan Pengawasan
Upaya Kesehatan
Pembinaan upaya kesehatan ditujukan untuk
menjamin mutu pelayanan kesehatan, harus
didukung dengan standar pelayanan yang selalu
dikaji dalam periode tertentu sesuai kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kebutuhan.
Pembinaan dan pengawasan upaya
kesehatan dilakukan secara berjenjang melalui
standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan
penegakan hukum yang dilakukan oleh
bersama dengan organisasi profesi dan
Pengawasan ditujukan untuk menjamin
konsistensi penyelenggaraan upaya kesehatan dan
dilakukan secara intensif, baik internal maupun
eksternal serta dapat melibatkan masyarakat dan
swasta. Hasil pengawasan digunakan untuk
perlindungan terhadap masyarakat dan tenaga
kesehatan selaku penyelenggara upaya kesehatan.
Posisi Rumah Sakit Dalam SKN
Dalam upaya kesehatan terdapat sub komponen yaitu :
a. Upaya Kesehatan Primer
b. Upaya Kesehatan Sekunder
c. Upaya Kesehatan Tersier
JUMLAH RUMAH SAKIT DI INDONESIA
MI 2 materi perumahsakitan
Konsep Pelayanan Kesehatan
berdasarkan Kriteria Kawasan
Sistem Pelayanan
Kesehatan Era JKN
No Kriteria RS Rujukan
Nasional
RS Rujukan Provinsi RS Rujukan
Regional
RS Kab / Kota
1 Penetapan
peraturan
Menteri
Kesehatan
Gubernur Gubernur Bupati / Walikota
2 Akses
rujukan
Rujukan lintas
provinsi
/mengampu
sekurangnya 4
provinsi
Rujukan lintas
kabupaten
/mengampu
sekurangnya 4
kabupaten/ kota
Rujukan lintas
kabupaten
/mengampu
sekurangnya 4
kabupaten/ kota
Rujukan lintas
kecamatan
3 Kelas RS A & RS
Pendidikan
A & RS Pendidikan B & RS
Pendidikan
C dan D
Kriteria Rumah Sakit Rujukan
4 Akredi-
tasi
Paripurna,
JCI / Kelas
dunia
Paripurna
Minimal
Utama
Madya/
Dasar
5 Transport
asi
Memiliki
akses darat,
udara dan
air min. dari
4 Provinsi
Memiliki akses
darat, udara dan
air min. dari 4
kabupaten
Memiliki
akses darat,
udara dan air
min. dari 4
kabupaten
Akses dari
kecamatan
6 Sistem
remunera
si
+ +/- +/- +/-
7 Sister
hospital
Dengan RS
bersertifikas
i akreditasi
nas dan/
intenasional
LN
Dengan RS
Nasional/RS
Tersier
lainnya yg
berstatus
akreditasi Nas
Dengan RS
Nasional/RS
Tersier lainnya yg
berstatus
akreditasi
Nas/Internasional
dalam negeri
Sister
Hospital
dg RS
regional
8 Unggulan Min. 2
layanan
subspesialis
Min 1 Sub
spesialistik
spesialistik Sesuaikan dg
Permenkes
56/2014
9 Anggaran Pusat dan
Pemda
terpilih
Pusat dan
Pemda
Pusat dan Pemda Pemda
10 Jumlah
penduduk
Provinsi
dengan
kategori
penduduk
padat
Menyesu-
aikan
Menyesu-
aikan
-
11 Evaluasi Setiap 5 th Setiap 5
th
Setiap 5 th Sesuai
Pemda
MI 2 materi perumahsakitan
Reformasi
Pengorganisaian
Rumah Sakit
UU No. 1 /2004 tentang Perbendaharaan Negara
RSUD berbentuk Lembaga Teknis Daerah,
Sistem keuangannya BLU
Perubahan otonomi sistem keuangan bukan perubahan
kelembagaan RS
Pembentukan BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
Kontinum antara LEMBAGA BIROKRASI
Sumber : Modul BLUD, Kementerian Dalam Negeri, 2008
MI 2 materi perumahsakitan
Persiapan BLUD
1. Persiapan Internal :
a. Mendorong perubahan pola pikir pimpinan dan pegawai
BLUD dari pola pikir birokrasi menjadi pola pikir government
entrepeneur.
b. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Pola Tata
Kelola RSUD.
c. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Standar
Pelayanan Minimal RSUD.
d. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Rencana
Strategis Bisnis atau Rencana Lima Tahunan RSUD.
Persiapan Internal :
e. Menyusun Laporan Keuangan tahun berjalan.
f. Menyiapkan berbagai dokumen lain yang diperlukan,
misalnya pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja
dan pernyataan kesediaan untuk diaudit oleh auditor
independen.
g. Secara kontinu membangun sistem penilaian kinerja
informasi manajemen, manajemen mutu rumah sakit,
sebagainya.
2. Persiapan External :
a. Menyamakan persepsi antara pemerintah daerah, DPRD, dan
RSUD mengenai konsep dan tujuan BLUD, konsep manajemen
keuangan/praktek-praktek bisnis yang sehat.
b. Melakukan advokasi agar memperoleh dukungan pemerintah
daerah dalam pelimpahan kewenangan pengelolaan keuangan
kepada BLUD.
c. Mengadvokasi pemerintah daerah untuk mempersiapkan berbagai
draft keputusan dan peraturan kepala daerah yang diperlukan jika
RSUD sudah ditetapkan sebagai BLUD
d. Mendorong pemerintah untuk membentuk tim penilai yang
objektif, independen, kompeten, dan integritas.
Keputusan Kepala Daerah
Menggenai :
1. Pembentukan tim penilai.
2. Penetapan BLUD.
Peraturan Kepala Daerah mengenai:
1. Standar Pelayanan Minimal.
2. Rencana Bisnis Anggaran.
3. Pengadaan Barang dan Jasa.
4. Kerjasama Operasional.
5. Pengangkatan Dewan Pengawas.
6. Pengaturan Dewan Pengawas.
7. Pinjaman.
TIM PENILAI BLUD
Hasil Penilaian BLUD
Fleksibilitas Berdasar Kriteria Penilaian
Persyaratan Administratif
dinilai berdasarkan bobot yang diberikan ;
Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan,
dan manfaat bagi masyarakat.
Pola tata kelola. Merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja
yang akan menerapkan PPK-BLUD
Rencana Strategis Bisnis.
Standar Pelayanan Minimal
Laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan
Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit oleh
lembaga independen
KENDALA Implementasi PPK BLUD
• Latar belakang penetapan menjadi BLUD.
• SKPD calon BLUD tidak terbiasa memiliki berbagai aturan internal tertulis (Tata
Kelola).
• Belum terbiasa dengan keberadaan Dewan Pengawas .
• Masih ada kebingungan mengenai bentuk kelembagaan
• Belum terbiasa memonitor kinerja pelayanan dan tidak ada standar kinerja
pelayanan teknis
• SKPD belum pernah menghitung unit cost pelayanan
• Perbedaan pola pikir antara pemerintah daerah dengan pimpinan BLUD
• Adanya pola pikir bahwa jika menjadi BLUD maka PAD erah akan berkurang
• Kurangnya komitmen
• Tidak terbiasa dengan fleksibilitas-fleksibilitas yang dimiliki oleh BLUD
Strategi
Survival
Rumah Sakit
Strategi merupakan proses berkelanjutan, respon
terhadap hasil analisi lingkungan (diagnosa
organisasi), mempunyai keterkaitan dengan
anggaran, dan ada sistem timbal balik.
Strategi ?
Strategi tersebut terdiri atas tiga hal
utama yaitu :
(1) menghubungkan strategi dengan
penganggaran;
(2) mempunyai sistem timbal balik; dan (3)
mengandung kegiatan uji kegiatan,
belajar, dan beradaptasi.
STRATEGI BESAR (GRAND STRATEGY)
1. Strategi Pertumbuhan
• pertumbuhan dalam kegiatan pelayanan kesehatan
(integrasi)
• pertumbuhan dengan diversifikasi,
• pertumbuhan dengan cara aliansi.
2. Strategi Pengurangan Kegiatan
Kemungkinan rumah sakit mengurangi sebagian
usahanya karena menghadapi lingkungan sehingga
peluang rumah sakit tersebut turun
3. Strategi Berubah Haluan hingga Strategi
Likuidasi
4. Strategi Generik untuk Unit-Unit Pelayanan
1.Cost Leadership Strategy (CLS)
Ada tiga alternatif strategi pada lembaga usaha menurut Porter (1985)
2. Differentiation Strategy (DS)
3. Focus Strategy
PenyusunanProgram & Penetapan Anggaran
• Perumusan strategi harus diterjemahkan dalam program-program. Kaplan
dan Norton (2001) memberikan suatu uraian yang sangat tepat untuk
menghubungkan antara perumusan strategi dengan kegiatan sehari-hari.
Dikenal dengan prosedur yang disebut Step Down Procedure yang dapat
menghubungkan antara strategi dengan penyusunan anggaran, yaitu:
• Perumusan strategi.
• Terjemahan strategi menjadi Balanced Scorecard.
• Menetapkan jangkauan sasaran (target).
• Identifikasi program berdasarkan strategi dan sumber daya yang
dibutuhkan.
• Penetapan anggaran keuangan dan sumber daya manusia.
• Anggaran.
Proses Strategi Berkaitan dengan Penyusunan Anggaran
Keselamatan
Pasien
Konsep Dasar
• Meskipun pelayanan kesehatan telah mengalami banyak kemajuan,
namun banyak kejadian yang berisiko terhadap keselamatan pasien.
Setiap tindakan medis mempunyai resiko, baik kecil, sedang maupun
besar. Tindakan medis semestinya memberikan dampak positif dan
tidak merugikan pasien. Namun pada kenyataannya tidak sedikit
pasien yang menerima dampak buruk akibat medical error (kesalahan
medis) selama di rumah sakit
Medical Error
Patient Safety
• Permenkes 11 tahun 2017 :
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Standar Keselamatan Pasien
•Hak pasien;
•Pendidikan bagi pasien dan keluarga;
•Keselamatan Pasien dalam kesinambungan
pelayanan;
•Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan peningkatan Keselamatan
Pasien;
•Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
Keselamatan Pasien;
Sasaran Keselamatan Pasien
• Mengidentifikasi pasien dengan benar
• Meningkatkan komunikasi yang efektif
• Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
• Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasienyang benar;
• Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
• Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
7langkah menuju Keselamatan Pasien
1. Membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien; Ciptakan lingkungan
yang terbuka dan tidak menyalahkan
2. Memimpin dan mendukung staf; Tegakkan fokus yang kuat tentang
keselamatan pasien.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko; Bangun sistem dan proses untuk
mengelola risiko dan mengindentifikasi kemungkinan terjadinya kesalahan.
4. Mengembangkan sistem pelaporan; Pastikan kemudahan untuk melaporkan
insiden
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien; Kembangkan teknik
berkomunikasi yang baik dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien
Pengendalian
Infeksi
Konsep Dasar
Salah satu sasaran dalam keselamatan pasien
adalah mengurangi risiko infeksi akibat
perawatan kesehatan. Menurut WHO,
pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI)
adalah pendekatan ilmiah dan solusi praktis
yang dirancang untuk mencegah bahaya yang
disebabkan oleh infeksi pada pasien dan
pekerja kesehatan. Hal ini didasarkan pada
penyakit menular, epidemiologi, ilmu sosial dan
penguatan sistem kesehatan. PPI adalah
kebutuhan yang sama bagi pasien dan petugas
kesehatan.
Infeksi
DasarKonsep
Secara hirarkis hal ini telah di tata sesuai
dengan efektivitas pencegahan dan
pengendalian infeksi (Infection Prevention
and Control – IPC), yang meliputi:
 pengendalian bersifat administratif,
pengendalian dan rekayasa lingkungan,
alat pelindung diri (APD)
(Kemenkes-WHO, 2013).
Konsep
Infeksi
Dasar
Hubungan
Mutu Pelayanan RS dg
Keselamatan Pasien &
Pengendalian Infeksi
Setiap inisiatif atau pembahasan tentang
mutu dan hasilnya dalam sistem pelayanan
kesehatan harus berangkat dari
pemahaman tentang apa yang dimaksud
dengan 'mutu'. Tanpa pemahaman ini,
mustahil untuk merancang intervensi dan
implementasinya akan sesuai rencana.
yang digunakan untuk meningkatkan hasil.
Sangat umum menyebut istilah mutu. Dalam bahasa percakapan, mutu
berarti sesuatu yang baik, memuaskan, dan memperoleh pengakuan.
Mutu didambakan oleh setiap orang pada setiap kesempatan, tidak
terkecuali ketika menggunakan pelayanan kesehatan (Utarini, 2011).
Bahkan tujuan pertama dari kegiatan akreditasi yang saat ini dilakukan
oleh berbagai rumah sakit di Indonesia adalah meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien Rumah
Sakit.
Mutu
a. Mutu dan pengendalian infeksi
Mutu dan keselamatan dalam pelayanann adalah prioritas
provider kesehatan saat ini. Infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan sekarang dianggap oleh banyak orang
sebagai hal yang dapat dicegah. Beberapa laporan menunjukkan
bahwa banyak infeksi dapat dihindari dengan penerapan best
practices berbasis bukti, sebuah konsep yang melekat pada
kegiatan atau pendekatan yang berfokus pada upaya peningkatan
mutu pelayanan.
.
MI 2 materi perumahsakitan
Mutu dan keselamatan pasien telah
menjadi focus perhatian berbagai provider
pelayanan kesehatan dalam 15-20 tahun
terakhir. Berbagai stakeholder secara aktif
mendiskusikan cara-cara untuk mengukur
safety dan mutu pelayanan.
b. Mutu dan Keselamatan pasien
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan
secara khusus membahas interaksi
profesional, organisasi, dan produk /
teknologi dengan pasien yang
menggunakannya. Strategi peningkatan
mutu dan keamanan ditujukan untuk
mengoptimalkan kinerja penyedia layanan
kesehatan dalam memenuhi tuntutan dan
kebutuhan pelanggan, dengan tujuan akhir
untuk mencapai / mempertahankan tingkat
kesehatan tertinggi bagi pelanggan
(pasien).(Øvretveit and Klazinga, 2008)
Pelayanan kesehatan
Tujuan akhir dari sistem pelayanan
kesehatan adalah untuk
memaksimalkan potensi kesehatan
individu dan populasi. Penyediaan
layanan kesehatan, bersama dengan
stakeholder lain merupakan bagian
penting untuk mencapai tujuan
tersebut.
MI 2 materi perumahsakitan

More Related Content

PPTX
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
PPTX
Kebijakan akreditasi puskesmas
PPTX
PPTX
Ppt mi 2 perumahsakitan 1
PDF
Manajemen kesehatan
PDF
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
PPT
Standar pelayanan kebidanan
PPTX
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
Kebijakan akreditasi puskesmas
Ppt mi 2 perumahsakitan 1
Manajemen kesehatan
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Standar pelayanan kebidanan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan

What's hot (19)

PDF
Diskusi Panel Kebijakan Yankes Primer | dr Novana
PPTX
PDF
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
PPTX
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
DOCX
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
PDF
telusur PMKP
PPTX
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
PPT
Penilaian mutu pelayanan kebidanan
PPTX
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
DOCX
Bab 1 irwan edit fendi
PDF
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
PDF
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
DOCX
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
PPTX
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
PPTX
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
PPTX
Rujukan maternal neonatal depok
PDF
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
PPT
Pengantar adm kes
PDF
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Diskusi Panel Kebijakan Yankes Primer | dr Novana
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
telusur PMKP
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Penilaian mutu pelayanan kebidanan
Modul 1 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Bab 1 irwan edit fendi
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Rujukan maternal neonatal depok
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Pengantar adm kes
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Ad

Similar to MI 2 materi perumahsakitan (20)

PPTX
V3 SDY Bogor Transformasi RS Vertikal dan tindak lanjutnya-3.pptx
PPTX
Kebijakan Akreditasi FKTP
PPTX
PEMAPARAN KEBIJAKAN AKREDITASI DINKES.pptx
DOCX
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
PPTX
Kepemimpinan dan manajemen puskesmas.pptx
PDF
Instrumen LAFKI (1).pdf
PPTX
ORIENTASI INTERGRASI LAYANAN PRIMEN KESEHATAN KLASTER 1 (MANAJEMEN PUSKESMAS)
PPTX
Final Evaluasi Transformasi Sistem Kesehatan Layanan Primer.pptx
PDF
2. Kompilasi Klaster 1 Manajemen puskesmas
PDF
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
PDF
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PDF
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PDF
Kebijakan ppi-kemenkes
PDF
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
DOCX
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
PPTX
Akreditasi Rumah Sakit Kasie Kesdas.pptx
PPT
Administrasi manajemen rs
PDF
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
PPTX
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
DOCX
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
V3 SDY Bogor Transformasi RS Vertikal dan tindak lanjutnya-3.pptx
Kebijakan Akreditasi FKTP
PEMAPARAN KEBIJAKAN AKREDITASI DINKES.pptx
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Kepemimpinan dan manajemen puskesmas.pptx
Instrumen LAFKI (1).pdf
ORIENTASI INTERGRASI LAYANAN PRIMEN KESEHATAN KLASTER 1 (MANAJEMEN PUSKESMAS)
Final Evaluasi Transformasi Sistem Kesehatan Layanan Primer.pptx
2. Kompilasi Klaster 1 Manajemen puskesmas
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
MANUAL MUTU UPTD PUSKESMAS LEWOLEBA (1).docx
Akreditasi Rumah Sakit Kasie Kesdas.pptx
Administrasi manajemen rs
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Ad

More from ljjkadinkes (8)

PPTX
Strategi UKM
PPTX
Strategi UKM
PPTX
Strategi UKM
PDF
MI 1 Bahan Bacaan
PDF
modul hukum kesehatan&etika review fachriah 1-pdf
PPTX
Strategy UKM diklat kadinkes
PPTX
PDF
Strategi UKM
Strategi UKM
Strategi UKM
MI 1 Bahan Bacaan
modul hukum kesehatan&etika review fachriah 1-pdf
Strategy UKM diklat kadinkes

Recently uploaded (20)

PDF
Stop Bullying NO Bully in school SMA .pdf
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
PPTX
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPT
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
PPTX
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
PDF
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Alfred Antoh_AA_Implementasi Kepemimpinan Dosen.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Stop Bullying NO Bully in school SMA .pdf
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Alfred Antoh_AA_Implementasi Kepemimpinan Dosen.pdf
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025

MI 2 materi perumahsakitan

  • 2. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Pengelolaan Rumah Sakit
  • 3. 1 POSISI RS DLM SKN 2 REFORMASI PENGORGANISASIAN RS 3 STRATEGI SURVIVAL RS 4 KONSEP DASAR KESELAMATAN PASIEN 5 KONSEP PENGENDALIAN INFEKSI 6 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RS DG KESELAMATAN PASIEN & PENGENDALIAN INFEKSI Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan
  • 4. Pokok bahasan 01 02 03 04 05 06 Posisi RS dalam SKN Reformasi Pengorganisasian RS Strategi Survival RS Konsep Dasar Keselamatan Pasien Konsep Pengendalian Infeksi Hubungan Mutu Pelayanan RS dg Keselamatan Pasien & Pengendalian Infeksi
  • 6. Komponen 1 Subsistem upaya kesehatan 2 Subsistem penelitian & pengembangan kesehatan 3 Subsistem pembiayaan kesehatan 4 Subsistem sumber daya manusia kesehatan 5 Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan 6 Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan Subsistem pemberdayaan masyarakat. 7 Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan 8 Pengelolaan Kesehatan Peraturan Presiden No. 72 / 2012
  • 7. Pemahaman Upaya Kesehatan dalam SKN Subsistem upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan melalui berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan termasuk Rumah Sakit.
  • 8. “Tujuan dari penyelenggaraan subsistem upaya kesehatan adalah terselenggaranya upaya kesehatan yang adil, merata, terjangkau, dan bermutu untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”
  • 9. Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan terdiri dari : a. Upaya kesehatan. b. Fasilitas pelayanan kesehatan. c. Sumber daya upaya kesehatan. d. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan.
  • 10. a. Upaya Kesehatan Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan masyarakat miskin.
  • 11. b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan perorangan dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan oleh Pemerintah (termasuk TNI/POLRI), pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat yang sifatnya sesuai dengan kondisi geografis dan kebutuhan masyarakat.
  • 12. meliputi pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer, pelayanan kesehatan tingkat kedua/ sekunder dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga/tersier. Fasilitas pelayanan kesehatan :
  • 13. c. Sumber Daya Upaya Kesehatan sumber daya manusia kesehatan, fasilitas kesehatan, pembiayaan, sarana dan prasarana, termasuk, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan yang memadai guna terselenggaranya upaya kesehatan.
  • 14. Prinsip-prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari: 1) terpadu, berkesinambungan, dan paripurna. 2) bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan. 3) adil dan merata. 4) Nondiskriminasi. 5) Terjangkau. 6) teknologi tepat guna. 7) bekerja dalam tim secara cepat dan tepat.
  • 15. Penyelenggaraan subsistem upaya kesehatan terdiri dari: 1) upaya kesehatan. 2) pembinaan dan pengawasan.
  • 16. d. Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Pembinaan upaya kesehatan ditujukan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan, harus didukung dengan standar pelayanan yang selalu dikaji dalam periode tertentu sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan.
  • 17. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan dilakukan secara berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan penegakan hukum yang dilakukan oleh bersama dengan organisasi profesi dan
  • 18. Pengawasan ditujukan untuk menjamin konsistensi penyelenggaraan upaya kesehatan dan dilakukan secara intensif, baik internal maupun eksternal serta dapat melibatkan masyarakat dan swasta. Hasil pengawasan digunakan untuk perlindungan terhadap masyarakat dan tenaga kesehatan selaku penyelenggara upaya kesehatan.
  • 19. Posisi Rumah Sakit Dalam SKN Dalam upaya kesehatan terdapat sub komponen yaitu : a. Upaya Kesehatan Primer b. Upaya Kesehatan Sekunder c. Upaya Kesehatan Tersier
  • 20. JUMLAH RUMAH SAKIT DI INDONESIA
  • 24. No Kriteria RS Rujukan Nasional RS Rujukan Provinsi RS Rujukan Regional RS Kab / Kota 1 Penetapan peraturan Menteri Kesehatan Gubernur Gubernur Bupati / Walikota 2 Akses rujukan Rujukan lintas provinsi /mengampu sekurangnya 4 provinsi Rujukan lintas kabupaten /mengampu sekurangnya 4 kabupaten/ kota Rujukan lintas kabupaten /mengampu sekurangnya 4 kabupaten/ kota Rujukan lintas kecamatan 3 Kelas RS A & RS Pendidikan A & RS Pendidikan B & RS Pendidikan C dan D Kriteria Rumah Sakit Rujukan
  • 25. 4 Akredi- tasi Paripurna, JCI / Kelas dunia Paripurna Minimal Utama Madya/ Dasar 5 Transport asi Memiliki akses darat, udara dan air min. dari 4 Provinsi Memiliki akses darat, udara dan air min. dari 4 kabupaten Memiliki akses darat, udara dan air min. dari 4 kabupaten Akses dari kecamatan 6 Sistem remunera si + +/- +/- +/-
  • 26. 7 Sister hospital Dengan RS bersertifikas i akreditasi nas dan/ intenasional LN Dengan RS Nasional/RS Tersier lainnya yg berstatus akreditasi Nas Dengan RS Nasional/RS Tersier lainnya yg berstatus akreditasi Nas/Internasional dalam negeri Sister Hospital dg RS regional 8 Unggulan Min. 2 layanan subspesialis Min 1 Sub spesialistik spesialistik Sesuaikan dg Permenkes 56/2014 9 Anggaran Pusat dan Pemda terpilih Pusat dan Pemda Pusat dan Pemda Pemda
  • 30. UU No. 1 /2004 tentang Perbendaharaan Negara RSUD berbentuk Lembaga Teknis Daerah, Sistem keuangannya BLU Perubahan otonomi sistem keuangan bukan perubahan kelembagaan RS Pembentukan BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
  • 31. Kontinum antara LEMBAGA BIROKRASI Sumber : Modul BLUD, Kementerian Dalam Negeri, 2008
  • 33. Persiapan BLUD 1. Persiapan Internal : a. Mendorong perubahan pola pikir pimpinan dan pegawai BLUD dari pola pikir birokrasi menjadi pola pikir government entrepeneur. b. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Pola Tata Kelola RSUD. c. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Standar Pelayanan Minimal RSUD. d. Menyusun, mengevaluasi dan/atau memperbaharui Rencana Strategis Bisnis atau Rencana Lima Tahunan RSUD.
  • 34. Persiapan Internal : e. Menyusun Laporan Keuangan tahun berjalan. f. Menyiapkan berbagai dokumen lain yang diperlukan, misalnya pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja dan pernyataan kesediaan untuk diaudit oleh auditor independen. g. Secara kontinu membangun sistem penilaian kinerja informasi manajemen, manajemen mutu rumah sakit, sebagainya.
  • 35. 2. Persiapan External : a. Menyamakan persepsi antara pemerintah daerah, DPRD, dan RSUD mengenai konsep dan tujuan BLUD, konsep manajemen keuangan/praktek-praktek bisnis yang sehat. b. Melakukan advokasi agar memperoleh dukungan pemerintah daerah dalam pelimpahan kewenangan pengelolaan keuangan kepada BLUD. c. Mengadvokasi pemerintah daerah untuk mempersiapkan berbagai draft keputusan dan peraturan kepala daerah yang diperlukan jika RSUD sudah ditetapkan sebagai BLUD d. Mendorong pemerintah untuk membentuk tim penilai yang objektif, independen, kompeten, dan integritas.
  • 36. Keputusan Kepala Daerah Menggenai : 1. Pembentukan tim penilai. 2. Penetapan BLUD.
  • 37. Peraturan Kepala Daerah mengenai: 1. Standar Pelayanan Minimal. 2. Rencana Bisnis Anggaran. 3. Pengadaan Barang dan Jasa. 4. Kerjasama Operasional. 5. Pengangkatan Dewan Pengawas. 6. Pengaturan Dewan Pengawas. 7. Pinjaman.
  • 41. Persyaratan Administratif dinilai berdasarkan bobot yang diberikan ; Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat. Pola tata kelola. Merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD Rencana Strategis Bisnis. Standar Pelayanan Minimal Laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit oleh lembaga independen
  • 42. KENDALA Implementasi PPK BLUD • Latar belakang penetapan menjadi BLUD. • SKPD calon BLUD tidak terbiasa memiliki berbagai aturan internal tertulis (Tata Kelola). • Belum terbiasa dengan keberadaan Dewan Pengawas . • Masih ada kebingungan mengenai bentuk kelembagaan • Belum terbiasa memonitor kinerja pelayanan dan tidak ada standar kinerja pelayanan teknis • SKPD belum pernah menghitung unit cost pelayanan • Perbedaan pola pikir antara pemerintah daerah dengan pimpinan BLUD • Adanya pola pikir bahwa jika menjadi BLUD maka PAD erah akan berkurang • Kurangnya komitmen • Tidak terbiasa dengan fleksibilitas-fleksibilitas yang dimiliki oleh BLUD
  • 44. Strategi merupakan proses berkelanjutan, respon terhadap hasil analisi lingkungan (diagnosa organisasi), mempunyai keterkaitan dengan anggaran, dan ada sistem timbal balik. Strategi ?
  • 45. Strategi tersebut terdiri atas tiga hal utama yaitu : (1) menghubungkan strategi dengan penganggaran; (2) mempunyai sistem timbal balik; dan (3) mengandung kegiatan uji kegiatan, belajar, dan beradaptasi.
  • 47. 1. Strategi Pertumbuhan • pertumbuhan dalam kegiatan pelayanan kesehatan (integrasi) • pertumbuhan dengan diversifikasi, • pertumbuhan dengan cara aliansi.
  • 48. 2. Strategi Pengurangan Kegiatan Kemungkinan rumah sakit mengurangi sebagian usahanya karena menghadapi lingkungan sehingga peluang rumah sakit tersebut turun 3. Strategi Berubah Haluan hingga Strategi Likuidasi
  • 49. 4. Strategi Generik untuk Unit-Unit Pelayanan 1.Cost Leadership Strategy (CLS) Ada tiga alternatif strategi pada lembaga usaha menurut Porter (1985) 2. Differentiation Strategy (DS) 3. Focus Strategy
  • 50. PenyusunanProgram & Penetapan Anggaran • Perumusan strategi harus diterjemahkan dalam program-program. Kaplan dan Norton (2001) memberikan suatu uraian yang sangat tepat untuk menghubungkan antara perumusan strategi dengan kegiatan sehari-hari. Dikenal dengan prosedur yang disebut Step Down Procedure yang dapat menghubungkan antara strategi dengan penyusunan anggaran, yaitu: • Perumusan strategi. • Terjemahan strategi menjadi Balanced Scorecard. • Menetapkan jangkauan sasaran (target). • Identifikasi program berdasarkan strategi dan sumber daya yang dibutuhkan. • Penetapan anggaran keuangan dan sumber daya manusia. • Anggaran.
  • 51. Proses Strategi Berkaitan dengan Penyusunan Anggaran
  • 53. • Meskipun pelayanan kesehatan telah mengalami banyak kemajuan, namun banyak kejadian yang berisiko terhadap keselamatan pasien. Setiap tindakan medis mempunyai resiko, baik kecil, sedang maupun besar. Tindakan medis semestinya memberikan dampak positif dan tidak merugikan pasien. Namun pada kenyataannya tidak sedikit pasien yang menerima dampak buruk akibat medical error (kesalahan medis) selama di rumah sakit
  • 55. Patient Safety • Permenkes 11 tahun 2017 : Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
  • 56. Standar Keselamatan Pasien •Hak pasien; •Pendidikan bagi pasien dan keluarga; •Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan; •Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan Keselamatan Pasien; •Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien;
  • 57. Sasaran Keselamatan Pasien • Mengidentifikasi pasien dengan benar • Meningkatkan komunikasi yang efektif • Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai; • Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasienyang benar; • Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan • Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
  • 58. 7langkah menuju Keselamatan Pasien 1. Membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien; Ciptakan lingkungan yang terbuka dan tidak menyalahkan 2. Memimpin dan mendukung staf; Tegakkan fokus yang kuat tentang keselamatan pasien. 3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko; Bangun sistem dan proses untuk mengelola risiko dan mengindentifikasi kemungkinan terjadinya kesalahan. 4. Mengembangkan sistem pelaporan; Pastikan kemudahan untuk melaporkan insiden 5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien; Kembangkan teknik berkomunikasi yang baik dengan pasien 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan 7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien
  • 60. Salah satu sasaran dalam keselamatan pasien adalah mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan. Menurut WHO, pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI) adalah pendekatan ilmiah dan solusi praktis yang dirancang untuk mencegah bahaya yang disebabkan oleh infeksi pada pasien dan pekerja kesehatan. Hal ini didasarkan pada penyakit menular, epidemiologi, ilmu sosial dan penguatan sistem kesehatan. PPI adalah kebutuhan yang sama bagi pasien dan petugas kesehatan. Infeksi DasarKonsep
  • 61. Secara hirarkis hal ini telah di tata sesuai dengan efektivitas pencegahan dan pengendalian infeksi (Infection Prevention and Control – IPC), yang meliputi:  pengendalian bersifat administratif, pengendalian dan rekayasa lingkungan, alat pelindung diri (APD) (Kemenkes-WHO, 2013). Konsep Infeksi Dasar
  • 62. Hubungan Mutu Pelayanan RS dg Keselamatan Pasien & Pengendalian Infeksi
  • 63. Setiap inisiatif atau pembahasan tentang mutu dan hasilnya dalam sistem pelayanan kesehatan harus berangkat dari pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan 'mutu'. Tanpa pemahaman ini, mustahil untuk merancang intervensi dan implementasinya akan sesuai rencana. yang digunakan untuk meningkatkan hasil.
  • 64. Sangat umum menyebut istilah mutu. Dalam bahasa percakapan, mutu berarti sesuatu yang baik, memuaskan, dan memperoleh pengakuan. Mutu didambakan oleh setiap orang pada setiap kesempatan, tidak terkecuali ketika menggunakan pelayanan kesehatan (Utarini, 2011). Bahkan tujuan pertama dari kegiatan akreditasi yang saat ini dilakukan oleh berbagai rumah sakit di Indonesia adalah meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien Rumah Sakit. Mutu
  • 65. a. Mutu dan pengendalian infeksi Mutu dan keselamatan dalam pelayanann adalah prioritas provider kesehatan saat ini. Infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan sekarang dianggap oleh banyak orang sebagai hal yang dapat dicegah. Beberapa laporan menunjukkan bahwa banyak infeksi dapat dihindari dengan penerapan best practices berbasis bukti, sebuah konsep yang melekat pada kegiatan atau pendekatan yang berfokus pada upaya peningkatan mutu pelayanan. .
  • 67. Mutu dan keselamatan pasien telah menjadi focus perhatian berbagai provider pelayanan kesehatan dalam 15-20 tahun terakhir. Berbagai stakeholder secara aktif mendiskusikan cara-cara untuk mengukur safety dan mutu pelayanan. b. Mutu dan Keselamatan pasien
  • 68. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan secara khusus membahas interaksi profesional, organisasi, dan produk / teknologi dengan pasien yang menggunakannya. Strategi peningkatan mutu dan keamanan ditujukan untuk mengoptimalkan kinerja penyedia layanan kesehatan dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan pelanggan, dengan tujuan akhir untuk mencapai / mempertahankan tingkat kesehatan tertinggi bagi pelanggan (pasien).(Øvretveit and Klazinga, 2008)
  • 69. Pelayanan kesehatan Tujuan akhir dari sistem pelayanan kesehatan adalah untuk memaksimalkan potensi kesehatan individu dan populasi. Penyediaan layanan kesehatan, bersama dengan stakeholder lain merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan tersebut.