SlideShare a Scribd company logo
Modul Transformasi Matematika
1
Transformasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini, anda akan mempelajari tra nsfo rmasi yang te rdi ri atas
re fl e ksi , transl asi , rotas i , dan d il atasi yan g diidentifikasi berdasarkan
ciri-cirinya. Refleksi merupakan pencerminan. Dalam geometri bidang pencerminan terdiri
dari pencerminan terhadap sumbu x, sumbu y, y = x, y = -x, x = m, y = n, tehadap titik pusat
O. Translasi merupakan perpindahan. Rotasi merupakan perputaran. Rotasi ditentukan oleh
pusat dan besar sudut. Titik pusat di O(0,0) dan di P(a,b), sedangkan untuk besar sudut
positif berlawanan arah dengan arah jarum jam dan sebaliknya besar sudut negatif searah
dengan arah jarum jam. Dilatasi merupakan transformasi yang merubah ukuran tetapi tidak
merubah bentuk bangun. Dilatasi ditentukan oleh pusat dan faktor skala.
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini, anda harus mempelajari bangun datar dan sistem
koordinat.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Perhatikan langkah-langkah dalam setiap contoh sehingga mempermudah dalam
memahami konsep transformasi geometri.
2. Apabila ada soal latihan, kerjakanlah soal-soal tersebut sebagai latihan untuk
persiapan evaluasi.
3. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi.
D.Tujuan akhir
1. Menjelaskan arti geometri dari suatu transformasi bidang
2. Melakukan operasi berbagai jenis transformasi: translasi,refleksi, dilatasi, dan rotasi.
Modul Transformasi Matematika
2
Transformasi
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Kompetensi : Menggunakan transformasi geometri yang dapat dinyatakan
dengan matriks dalam pemecahan masalah.
B. Sub Kompetensi : Mendefinisikan arti geometri dari suatu transformasi di
bidang melalui pengamatan dari kajian pustaka.
a. Menentukan hasil transformasi geometri dari sebuah titik dan bangun.
b. Menentukan operasi aljabar dari transformasi geometri dan mengubahnya ke
dalam persamaan matriks.
Modul Transformasi Matematika
3
Transformasi
Tahukah Anda?
Disadari atau tidak di sekeliling kita banyak
karya seni yang motifnya mengandung unsur-unsur
transformasi.Seorang pelukis yang bernama M. C.
Esher banyak yaang menciptakan lukisan yang
menggunakan unsur transformasi.
Perhatikan gambar berikut ini yang
merupakan salah satu karya seni M.C. Esher.
1. Transformasi apa yang dapat digunakan
untuk memperoleh Gambar 1 tersebut?
2. Transformasi apa saja yang dapat
digunakan untuk memperoleh Gambar 2
tersebut?
Setelah mempelajari bab ini tentu Anda
dapat menjawab pertanyaan di atas.
Dalam bab ini Anda akan mempelajari
tentang transformasi dan juga akan belajar
tentang refleksi,translasi, rotasi dan dilatasi.
Pengertian Transformasi
Transformasi merupakan proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang menjadi
bayangan titik atau garis atau bidang tersebut. Bisa juga dikatakan bahwa transformasi itu
diartikan sebagai memindahkan objek dari suatu tempat ke tempat lain. Sebelum dipindahkan,
objek tersebut disebut sebagai original objek, setelah dipindahkan disebut sebagai image. Jika
sebelem dan sesudah di transformasi bentuk dan ukuran objek tetap maka disebut transformasi
isometric. Yang termasuk dalam transformasi isometric adalah translasi, refleksi ,dilatasi dan
rotasi.
Jenis-jenis transformasi :
1. Refleksi (pencerminan)
2. Translasi (Perpindahan)
3. Rotasi (perputaran)
4. Dilatasi (perbesaran)
A
Modul Transformasi Matematika
4
Transformasi
P’(2h-a,b)
a
h
2h-a
y
x
B.1
Materi Pembelajaran
REFLEKSI(PENCERMINAN)
Terlihat seorang bayi yang senang bermain dengan cermin. Kalian juga pasti sering
bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk
dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak
bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-
pertanyaantersebut, kalian akan menemukan beberapa sifat pencerminan.
Pada cermin datar, tampak oleh kita bahwa jarak objek dengan cermin adalah sama
dengan
jarak bayangan objek tersebut ke cermin. Misalkan garis x
= h adalah cermin dan titik P (a,b) adalah objek.
Jarak titik P terhadap sumbu y adalah a. Jarak cermin x =
h ke sumbu y adalah h. Karena jarak
benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
maka jarak bayangan ke sumbu y adalah 2h sehingga
jarak bayangan ke objek adalah 2h – a.
Dan sekarang, perhatikan lingkaran Q yang dicerminkan terhadap sumbu-y berikut ini.
Bayi sangat senang mencoba sesuatu
yang baru dia lihat, seperti gambar di
samping, bayi laki-laki ini tampak asik
melihat bayangannya di cermin. Ketika
bayi itu menempelkan salah satu
tangannya, ternyata pada cermin,
tangannya juga menempel.
P(a,b)
B
Modul Transformasi Matematika
5
Transformasi
Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan bahwa:
 Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q’.
 Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiap titik
bayangannya ke cermin, yaitu QA’ =QA’ dan PB’ = P B’ .
 Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan setiap titik ke
bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi.
Konsep di atas adalah pencerminan terhadap cermin dengan posisi vertikal. Bagaimana
dengan posisi cermin yang miring? Misalkan cermin yang demikian adalah garis y = x.
Dengan demikian, kita akan mencoba menemukan konsepnya dengan melakukan beberapa
percobaan, yaitu dengan mencerminkan beberapa titik ke cermin tersebut dan melihat
bayangan yang dihasilkan pada sumbu koordinat.
Perhatikan gambar dan tabel di bawah ini. Beberapa titik dicerminkan pada garis y = x,
kemudian dicari titik yang jaraknya ke cermin sama dengan jarak bayangannya ke cermin.
Modul Transformasi Matematika
6
Transformasi
sumbu X
y=x
Secara matematis, kita dapat menuliskan pencerminan terhadap garis y = x sebagai berikut:
A(a,b) D(b, a)
1. Melukis Bayangan Bangun Geometri oleh Refleksi terhadap Garis tertentu.
Prosedur yang ditempuh untuk melukis bayangan geometri oleh refleksi terhadap
garis tertentu adalah sebagi berikut;
a. Tetapkan garis yang akan berperan sebagi sumbu simetri atau sumbu cermin
b. Buatlah garis tegak lurus yang ditarik dari titik-titik sudut bangun geometri
yang akan dilukis bayangannya, tegak lurus pada sumbu simetri atau sumbu
cermin.
c. Lukislah titik-titik sudut bangun geometri bayangan dengan cara mengukur
jarak antara titik sudut bangun geometri bayangan terhadap sumbu cermin sama
dengan jarak titik sudut bangun geometri semula terhadap sumbu cermin
d. Hubungkan titik-titik sudut yang berdekatan yang diperoleh pada langkah c
sehingga bangun geometri bayangan yang diminta terlukis.
2. Persamaan Transformasi Refleksi pada Bidang
a. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap
Sumbu X
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap sumbu X,
maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik
B(a’,b’), dengan persamaan transformasi
refleksinya adalah
a’= a
b’= -b
Transformasi refleksi itu dapat ditulis
sebagai berikut
A(a,b) B(a, b)
b. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap
Sumbu Y
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap sumbu Y,
maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik
C(a’,b’), dengan persamaan transformasi
Modul Transformasi Matematika
7
Transformasi
sumbu Y
y=x
y= -x
refleksinya adalah
a’= -a
b’= b
Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut
A(a, b)C (-a, b)
c. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap garis y=x
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis y=x,
maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik
D(a’,b’), dengan persamaan transformasi
refleksinya adalah
a’= b
b’= a
Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai
berikut
A(a,b) D(b, a)
d. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap
garis y= -x
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis y= -x
maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik
E(a’,b’), dengan persamaan transformasi
refleksinya adalah
a’= -b
b’= -a
Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai
berikut
A(a, b) (-b,- a)
e. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap
titik asal O(0, 0)
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap titik asal
O(0, 0) maka diperoleh hasil refleksi atau
bayangan titik F(a’,b’), dengan persamaan
transformasi refleksinya adalah
a’= -a
b’= -b
Modul Transformasi Matematika
8
Transformasi
titik asal O(0, 0)
x = h
y = b
Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut
A(a,b)  F(- a, -b)
f. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap garis x = h
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis x= h,
maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik
G(a’,b’), dengan persamaan transformasi
refleksinya adalah
a’= 2h - a
b’= b
Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai
berikut
A(a, b)  G(2h – a, b)
g. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap
garis y = k
Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis y= k,
maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik
H(a’,b’), dengan persamaan transformasi
refleksinya adalah
a’= a
b’= 2k - b
Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai
berikut
A(x, y)  (a, 2k - b)
Bagaimana dua refleksi dikomposisikan?
Misalnya, titik A(a, b) dicerminkan terhadap garis x =h. Kemudian, dilanjutkan dengan
pencerminan terhadap garis x =k.
Untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
Modul Transformasi Matematika
9
Transformasi
Dari gambar, tampak bahwa:
A(a, b) A’(2h - a, b) A”(2(k - h) + a, b)
Contoh 1
Sebuah titik A(3,2) dicerminkan terhadap garis y =x kemudian dilanjutkan dengan
pencerminan terhadap garis y = 4. Tentukanlah bayangan pencerminan tersebut!
Jawab:
A(a, b) A’(b,a) A'’(a,2k b)
Dimana
= 2 = = 2
= 3 ′′ = 2.4 − 3= 5
Sehingga A’(2,3) sehingga A’’(2,5)
Contoh 2
1. Diketahui segitiga ABC dengan koordinat titik A(2,0), B(0,-5) danC(-3,1). Tentukan
koordinat bayangan segitiga ABC tersebut bila dicerminkan terhadap sumbu x
Jawab :
Pencerminan terhadap sumbu x
P(x,y) P’(x, -y)
A(2,0) A’(2,0)
B(0,-5) B’ (0,5)
C(-3,1) C’ (-3,-1)
y= 4y = x
x= h x= k
Modul Transformasi Matematika
10
Transformasi
2. Bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu x adalah
Jawab :
Oleh pencerminan terhadap sumbu X
maka: x’ = x
y’ = -y
disubstitusi ke kurva 3x – 2y + 5 = 0 diperoleh: 3x’ – 2(-y’) + 5 = 0
3x’ + 2y’ + 5 = 0
Jadi bayangannya adalah 3x + 2y + 5 = 0
3. Gambarlah setiap bangun geometri dan bayangannya, jika setiap bangun direflesikan
terhadap garis h?
Jawab ;
Bentuk dari lingkaran tersebut merupaka bayangan dari lingkaran itu oleh refleksi
terhadap garis h.
4. Gambarlah setiap bangun geometri dan bayangannya, jika setiap bangun direflesikan
terhadap garis h?
h
h A’
Modul Transformasi Matematika
11
Transformasi
Jawab:
Segi lima AB’C’D’E’ adalah bayangan dari segi lima ABCDE oleh refleksi terhadap garis
h
Fotografi refleksi bisa menghasilkan
foto "pencerminan", dengan
menggunakan media cermin itu
sendiri, permukaan refleksi dan juga
air. Kita harus pandai menggali
lebih dalam imajinasi kita untuk
menghasilkan foto unik seperti ini.
Kreatifitas dan kualitas foto
tergantung dari fotografer itu
sendiri.
Modul Transformasi Matematika
12
Transformasi
B.2
Sifat Refleksi
Jika suatu objek dicerminkan terhadap sumbu x, maka koordinat x tetap sama tetapi
koordinat y berubah menjadi berlawanan dengan posisi koordinat asal.
Refleksi terhadap garis y=mx pada bidang xy dapat dibuat merupakan kombinasi dari
transformasi translasi-rotasi-refleksi. Secara umum pertama-tama dilakukan translasi garis
mencapai titik potong koordinat. Kemudian garis dirotasi ke salah satu sumbu dan refleksi
objek menurut sumbu tersebut. Objek dan garis dirotasi sehingga mencapai sumbu lainnya.
Translasi(perpindahan)
Pernahkah kalian melihat kereta gantung?
Walaupun hanya lewat TV ataupun media
informasi yang lain tentunya kalian pernah
melihatnya, kereta tersebut berpindah dari
satu pos ke pos yang lain melalui lintasan tali
yang di rentangkan, sehingga kereta itu hanya bisa berjalan melalui tali, kereta gantung
yang berpindah merupakan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Ini merupakan hal
yang disebut translasi, selain itu banyak hal yang ada disekitar kita yang berkaitan erat
dengan materi translasi ini. Mari pelajari konsep translasi.
Bangun (objek) yang dicerminkan (refleksi) tidak mengalami perubahan bentuk dan
ukuran.
Jarak bangun (objek) dengan cermin (cermin datar) adalah sama dengan jarak bayangan
dengan cermin tersebut
Modul Transformasi Matematika
13
Transformasi
Minggu lalu, Niko Sentera duduk di pojok kanan baris pertama dikelasnya. Minggu
ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Ucok. Ucok sendiri
berpindah ke baris kedua lajur kedua yang minggu lalu ditempati Martina.
Perhatikan perpindahan tempat duduk Niko Sentera dan Ucok ini
Niko Sentera berpindah 2 lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini,
Niko Sentera telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang
ditulis sebagai (-2, 2)
Kemudian, Ucok berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah ini,
Ucok telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang ditulis
sebagai (-2,-1)
Sehingga, translasi adalah transformasi paling
sederhana yang dapat diterapkan pada suatu objek
grafis. Secara sederhana translasi adalah
memindahkan objek grafis dari satu tempat ke tempat
lain tanpa mengubah tampilan dan orientasi. Untuk
menghasilkan translasi dari suatu objek grafis, kita
menambahkan konstanta Tx pada koordinat x dan
konstanta Ty pada koordinat Y, formula ini
diterapkan pada semua titik pada objek yang akan
ditranslasikan.
Pada prakteknya untuk mentranslasikan objek
grafis, tentu saja kita tidak harus menghitung semua
titik pada objek tersebut, tetapi cukup titik-titik
pentingnya saja.Contoh untuk memindahkan garis,
cukup dihitung titik awal dan akhir saja kemudian
gambarkan garis dari lingkaran kemudian dengan
menggunakan algoritma penggambaran lingkaran, lingkaran dengan posisi baru bisa dibentuk.
Pernahkah Anda bermain flying
fox di laut? Di laut yang indah
Anda melakukan permainan ini
tentu asyik bukan?
Modul Transformasi Matematika
14
Transformasi
2. Menentukan Koordinat Titik Bayangan oleh Translasi Tertentu
Jika translasi T =(a ,b) memetakan titik A(x, y) ke
titik A´(x’, y’)maka persamaan transformasinya (persamaan
yang menghubungkan (x, y) dengan (x’, y,)) adalah
x’ = x + a
y’ = y + b
Aturan yang mengaitkan titik A(x, y) translasi T = (a,
b) dengan hasil translasi atau bayangan titik A’(x’, y’) dapat
dituliskan sebagai berikut.
A(x,y) A’(x + a, y + b)
Contoh :
1. Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan B(3,5). Tentukan
koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T = (1 ,3)
Jawab :
titik O (0,0)   )3,1(T
O’(0+1, 0+3) = O’(1,3)
titik A (3,0)  
  3,1T
A’(3+1, 0+3) = A’(4,3)
titik B (3,5)   )3,1(T
B’ (3+1, 5+3) = B’(4,8)
2. Sebuah titik P(a,b + 2 + b) digeser dengan T(3,2b – a) sehingga hasil pergeseran
adalah Q(3a + b, –3). Tentukanlah pergeseran titik R(2,4), oleh translasi T!
Jawab:
P(a,2b + 2)    )2,3( abT
Q(3a + b,−3)
3a + b = a + 3 –3 = 2b + 2+2b-a
2a + b = 3 dan a = 4b + 5
Dengan mensubstitusi a = 4b + 5 ke 2a + b = 3 maka diperoleh:
a = 4b + 5 dan 2a + b = 3 → 2(4b + 5) + b = 3
→ 9b + 10 = 3
→ 9b = –7
T=(a, b)
Modul Transformasi Matematika
15
Transformasi
B.3
→ b = –7/9
Bila nilai b = -7/9 disubstitusi ke a = 3b + 5 maka a = -8/3
Dengan demikian, translasi yang dimaksud adalah T(3, 2b – a) = T (3,10/9).
Pergeseran titik R (2, 4) oleh translasi T (3,-4) adalah:
R(2,4)   )9/10,3(T
S(2 + 3, 4 + (10/9) = S(5,46/9)
Rotasi(Perputaran)
Dengan menggunakan jangka, Arif membuat sebuah busur
lingkaran. Ia menusukkan jarum jangka pada titik O, kemudian
memutar jangka dengan sudut putar  berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Melalui peragaan ini, Arif telah melakukan
rotasi sebesar  dengan pusat titik O.
Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah
dirotasi sebesar  dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini
berada pada titik A(a’, b’) seperti pada gambar berikut.
Saat kita di taman hiburan,pasti kita
akan melihat banyak permainan. Salah
satunya adalah bianglala, anak-anak
yang suka terhadap permainan ini.
Bianglala selalu berputar pada porosnya.
Dan permainan ini merupakan contoh
dari rotasi.
Modul Transformasi Matematika
16
Transformasi
Sehingga, rotasi atau perputaran adalah transformasi dengan proses memutar sebarang
titik lain terhadap titik tertentu(titik pusat rotasi). Suatu rotasi ditentukan oleh tiga unsur
berikut ini.
a. Titik Pusat Rotasi
Titik pusat rotasi adalah titik tetap yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
arah dan besar sudut rotasi.
b. Besar Sudut Rotasi
Besar atau jauh sudut rotasi menentukan jauh nya rotasi. Ukurannya dapat dinyatakan
dalam derajat,radian, atau bilangan pecahan terhadap satu putaran yang penuh.
c. Arah Sudut Rotasi
Suatu rotasi dikatakan mempunyai arah positif (+), jika rotasi itu berlawanan dengan
arah jarum jam sedangkan rotasi dikatakan mempunyai arah negatif(-), jika rotasi itu
searah dengan arah putaran jarum jam.
1. Melukis Bayangan Bangun Geometri oleh Rotasi Tertentu
Bayangan bangun geometri pada suatu rotasi dapat dilukis , jika diketahui titik pusat
rotasi, besar sudut rotasi dan arah sudut rotasi.
Masalah 1
Sebuah pesawat pada titik koordinat P(20,40) bergerak berputar sebesar 90° terhadap titik asal
menuju titik Q. Setelah tiba di titik Q, pesawat melanjutkan rotasi sebesar 90° terhadap titik
asal menuju titik R. Tunjukkanlah koordinat tujuan pesawat tersebut pada koordinat kartesius!
Perhatikan gambar berikut ini!!
Modul Transformasi Matematika
17
Transformasi
Rotasi suatu image adalah memutar objek terhadap titik tertentu di bidang xy. Bentuk dan
ukuran objek tidak berubah. Untuk melakukan rotasi perlu diketahui sudut rotasi  dan pivot
point (Xp,Yp) atau titik rotasi dimana objek dirotasi. Nilai positif dari sudut rotasi menentukan
arah rotasi berlawanan dengan jarum jam dan sebaliknya nilai negatif akan memutar objek
searah jarum jam.
Perhatikan gambar berikut!
Contoh
1) Tentukanlah bayangan P(3,-5) jika dirotasi 90 derajat dengan pusat rotasi di A(1,2)
dilengkapi dengan gambarnya!
Solusi:
P(3, -5) = P(a, b)
A(1, 2) = A(x, y)
Modul Transformasi Matematika
18
Transformasi
a’ = (a – x) cos a – (b – y) sin a + x
b’ = (a – x) sin a + (b – y) cos a + y
a’ = (3 – 1) cos 90o
– (-5 – 2) sin 90o
+ 1 = 0
+ 7 + 1 = 8
b’ = (3 – 1) sin 90o
– (-5 – 2) cos 90o
+ 2 = 2
+ 0 + 2 = 4
Jadi, bayangan P(3, 5) adalah P’(8, 4)
2) ABCD adalah persegi panjang. Gambarlah persegi panjang ABCD
dan bayangannya persegi panjang A’B’C’D’, jika persegi panjang
ABCD dirotasikan dengna titik pusat di A sejauh + 90 derajat
Solusi:
Persegi panjang ABCD adalah bayangan dari persegi panjang
ABCD oleh rotasi yang berpusat di titik A sejauh +90 derajat
Sifat Rotasi
Bangun yang diputar (rotasi) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.
Bangun yang diputar (rotasi) mengalami perubahan posisi
Seorang anak yang meluncur
dari papan, lalu anak itu
berputar sesuai geraknya.
Modul Transformasi Matematika
19
Transformasi
B.4
Dilatasi (Perbesaran/ Pengecilan)
Gambar gedung Pemkab Ponorogo
Andi memotret gedung Pemkab yang ada di kota di Ponorogo. Dimana gedung
tersebut menjulang tinggi. Dari hasil potretannya, foto tersebut diperbesar dan juga diperkecil
dari pencetakan. Foto tersebut sama dengan foto yang sesungguhnya,tetapi ukuran lebih
diperkecil lagi.
Faktor yang menyebabkan diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor
dilatasi. Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
 Jika k < -1 atau k > 1, maka hasil dilatasinya diperbesar,
 Jika -1 < k < 1, maka hasil dilatasinya diperkecil,
 Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan.
Jika suatu objek diperbesar atau diperkecil, objek dapat diskalakan menggunakan
faktor yang sama baik secara horisontal maupun vertikal sehingga proporsinya tetap atau bisa
menggunakan faktor yang berbeda yang akan menyebabkan objek tersebut menjadi lebih
tinggi, lebih pendek, lebih tipis atau lebih tebal. Di bawah ini ada gambar yang menujukkan
dilatasi tersebut.
Modul Transformasi Matematika
20
Transformasi
Proses untuk mengubah ukuran objek, dengan cara, mengubah jarak setiap titik pada
objek terhadap titik acuan. Objek dapat diskalakan dengan arah horizontal maupun vertical
dengan cara mengalikan koordinat tiap objek dengan faktor konstanta.
Jenis penskalaan ada dua yaitu uniform dan diferensial. Penskalaan Uniform terjadi
bila faktor vertikal sama dengan horizontal, sedangkan diferensial jika kedua faktor tersebut
berbedaPenskalaan uniform untuk poligon, lingkaran dan elips, dapat dilihat pada table
berikut:
Objek Penskalaan
Poligon Transformasikan titik-titik sudut
Gambar ulang tiap garis
Lingkaran Transformasikan titik pusat
Sesuaikan ukuran jari-jari
Gambar ulang tiap titik
Objek Penskalaan
Ellips Transformasikan sumbu mayor dan
minor
Gambar ulang tiap titik
Modul Transformasi Matematika
21
Transformasi
Proses Dilatasi tidak mengubah bentuk, tetapai hanya mengubah ukuran
Contoh dilatasi :
Persegi panjang dengan koordinat (4,2), (10,2),
(4,4), (10,4) dengan faktor skala ½
Koordinat persegi panjang sesudah transformasi
(2,1), (5,1), (2,2), (5,2)
Dilatasi merupakan suatu transformasi yang
mengubah ukuran (memperbesar atau
memperkecil) suatu bangun tetapi tidak mengubah
bentuk bangunnya.
1. Melukis Bayangan Dilatasi pada Bangun Geometri
Misalkan titik A dipetekan ke titik A’ oleh dilatasi [O, k] maka berlaku OA’ = k x OA.
Letak dari A’ ditentukan oleh arah OA’, dan arah A’ = k x OA ditentukan oleh kesepakatan.
Dan kesepakatan tesebut dapat dilihat sebagai berikut:
1. Jika k > 0, maka A’ = k x OA ditetapkan searah dengan OA
2. Jika k < 0, maka A’ = k x OA ditetapkan berlawanan arah dengan OA
Dengan menggunakan kesepakatan diatas, bayangan dari suatu bangun geometri oleh
dilatasi, [O, k] dapat digambarmelalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buatlah ruas garis dari titik O (titik pusat) ke titik yang hendak didilatasikan.
2. a. untuk k bernilai positif, bayangannya adalah sebuah titik yang berjarak k kali jarak
dari O ke titik yang didilatasikan dan dalam arah yang sama.
b. untuk k bernilai negatif, bayangannya adalah sebuah titik yang berjarak |k| kali jarak
dari O ke titik yang didilatasikan tetapi dalam arah yang belawanan.
Modul Transformasi Matematika
22
Transformasi
A. Persamaan Transformasi Dilatasi dengan Titik Pusat O(0,0)
Jika titik A(x,y) didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala k atau [O, k], maka
diperoleh hasil dilatasi atau bayangan titik A’(x’,y’), dengan persamaan transformasi dilatasinya adalah
x’ = kx
y’ = ky
Transformasi dilatasi itu dapat ditulis sebagai berikut
P(x, y)  
  kO,
P’(kx, ky)
B. Persamaan Transformasi Dilatasi dengan Titik Pusat di P(a, b)
Jika titik A(x,y) didilatasi terhadap titik pusat P(a, b) dengan faktor skala k atau [P, k], maka
diperoleh hasil dilatasi atau bayangan titik A’(x’,y’), dengan persamaan transformasi dilatasinya adalah
x’ = a + k(x – a)
y’ = b + k(y – b)
Transformasi dilatasi itu dapat ditulis sebagai berikut
P(x, y)  
  kP,
P’(a + k(x – a),b+ k(y – b))
Sifat Dilatasi
Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi)
dengan skala k dapat mengubah ukuran atau tetap
ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk.
a) Jika k > 1, maka bangun akar diperbesar dan terletak
secara terhadap pusat dilatasi dengan bangun
semula. (k = 2)
b) Jika k = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan
ukuran dan letak.
c) Jika 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan
terletak searah terhadap pusat dilatasi dengan
bangun semula. ( k = )
Gambar Dilatasi dengan [O, 2]
Gambar Dilatasi dengan [O, ]
Modul Transformasi Matematika
23
Transformasi
d) Jika –1 < k < 0 maka bangun akan diperkecil dan
terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi
dengan bangun semula. ( k = - )
e) Jika k < –1 maka bangun akan diperbesar dan
terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi
dengan bangun semula. ( k = -2)
Contoh
1) Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh:
a. [O, 2]
b.[O, 3]
Jawab :
a. P(5, 6)
 
 2,O
P’(5.2, 6.2) = P’(10, 12)
Jadi, titik P’(10, 12)
b. P(5, 6)
 
 3,O
P’(5.3, 6.3) = P’(15, 18)
Jadi, titik P’(15, 18)
2) Garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A dan memotong sumbu Y di B. Karena dilatasi [O,-
2], titik A menjadi A’ dan titik B menjadi B’. Hitunglah luas segitiga OA’B’
Jawab :
Garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A(3,0) memotong sumbu Y di B(0,2) karena dilatasi
[O,-2] maka
A’(kx,ky)→ A’(-6,0)
Gambar Dilatasi dengan [O,- ]
Gambar Dilatasi dengan [O,-2]
Modul Transformasi Matematika
24
Transformasi
B’(kx,ky) → B’(0,-4)
Titik A’(-6,0), B’(0,-4) dan titik O(0,0) membentuk segitiga seperti pada gambar:
Sehingga luasnya = ½ x OA’ x OB’
= ½ x 6 x 4
= 12
3) Diberikan titik A(-2, 3) dan A’(-5, 8). Titik A’ adalah hasil dilatasi titik A oleh dilatasi dengan
pusat P(a, b)dengan faktor skala 2.carilah koordinat titik P?
Solusi:
Untuk menentukan bayangan dari titik A(x, y)oleh dilatasi yang berpusat di P(a,b)dengan
faktor skala k di tentukan oleh rumus berikut ini.
P(x, y)  
  kbaP ),,(
P’(a + k(x – a),b+ k(y – b))
P(-2, 3)  
  2),,( baP
P’(a + 2(-2 – a),b+ 2(3 – b)) =A’(-a -4, -b+6) =A’(-5, 8)
-a – 4 =-5 a = 1,
-b + 6 =8 b = -2
Jadi, koordinat titik P adalah (1, -2)
y
-6
4
A
B
x
Modul Transformasi Matematika
25
Transformasi
1. Diketahui titik A(2, 3), B(-4, 5), dan C(-3,-5). Tentukan bayangan titik A, B dan C jika
didilatasi [O, -2]
2. Tentukan bayangan titik A(-3,4) oleh dilatasi dengan pusat (2,3) dan fakator skala -1/2
3. Diketahui persamaan lingkaran x2
+ y2
– 2x + 4y = 16. Tentukan bayangan lingkaran
jika dicerminkan terhadap garis y = x.
4. Diketahui titik A(2, -1), B(5, 3), dan C(-2, 4). Tentukan bayangan titik A, B, dan C,
jika dicerminkan terhadap:
a. sumbu x
b. sumbu y
c. garis x = 2
d. garis y = -3
e. garis y = x
f. garis y = -x
5. Diketahui persamaan garis 2x + 3y = 6. Tentukan bayangan garis tersebut jika
dicerminkan terhadap sumbu y
6. Diketahui titik A(-3,2), B(2,-5), dan C(5,4). Tentukan bayangan titik A, B, C jika
ditranslasi oleh T = (-2, 4)
7. Diketahui persamaan garis x – 2y + 4 = 0. Tentukan bayangan garis tersebut jika
ditranslasi oleh T = (2, 3)
8. Tentukan bayangan persamaan garis 2x + 3y = 6 oleh rotasi pada pusat O sebesar +900
9. Tentukan bayangan persamaan lingkaran (x-2)2
+ (y-3)2
= 4 oleh rotasi pada O sebesar
+1800
10. Titik P(3,4) ditranslasikan oleh T=(a, b) menghasilkan Titik P’(7, -6). Tentukanlah
translasi T !
Asah Kemampuan
Modul Transformasi Matematika
26
Transformasi
C Penutup
Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep transoformasi di atas, beberapa hal
penting dapat kita rangkum sebagai berikut.
a. Transformasi adalah proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang
menjadi bayangan titik atau garis atau bidang tersebut. Bisa juga dikatakan
bahwa transformasi itu diartikan sebagai memindahkan objek dari suatu tempat ke
tempat lain.
b. Translasi atau pergeseran adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik
pada sebuah bidang berdasarkan jarak dan arah tertentu. Misalkan x, y, a, dan b
adalah bilangan real, translasi titik A (x, y) dengan T(a,b) adalah menggeser absis x
sejauh a dan menggeser ordinat y sejauh b, sedemikian hingga diperoleh
A’(x + a, y + b), secara notasi dilambangkan dengan:
A(x, y)  
  ),( baT
A'(x + a, y + b) .
c. Refleksi atau pencerminan adalah satu jenis transformasi yang memindahkan setiap
titik pada suatu bidang dengan mengggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik
yang dipindahkan. Pencerminan titik A (a, b) terhadap sumbu x = h didefinisikan
dengan:
A(a, b)  hx
A'(2h - a, b) ,
sedangkan pencerminan titik A (a, b) terhadap sumbu y= k didefinisikan dengan:
A(a, b)  ky
A'(a, 2k + b) .
d. Rotasi atau perputaran adalah transformasi yang memindahkan suatu titik ke titik lain
dengan perputaran terhadap titik pusat tertentu. Rotasi terhadap titik O(0,0) sebesar 900
dirumuskan dengan:
A(a,b)   ]90),0,0([OR
A'( b, a)
Modul Transformasi Matematika
27
Transformasi
e. Dilatasi atau perubahan skala adalah suatu transformasi yang memperbesar atau
memperkecil bangun tetapi tidak mengubah bentuk. Dilatasi dengan pusat O(0,0) dan
faktor skala k dirumuskan dengan: A(a,b)   ],[ kOD
A'(ka,kb), sedangkan dilatasi
dengan pusat P(p,q) dan faktor skala k dirumuskan dengan:
A(a,b)  
  kbaP ),,(
A'[ p k(a p),q k(b q)].
Konsep transformasi yang telah dibahas di atas, kita peroleh dari situasi nyata
kehidupan. Konsep-konsep ini sangat berguna untuk pemecahan masalah yang kamu temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Dan konsep- konsep tersebut banyak kita jumpai dalam
kehidupan nyata.

More Related Content

PDF
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
DOCX
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
PDF
Makalah geseran (translasi)
PDF
Geometri datar dra. kusni- m.si
PDF
Rangkuman materi Isometri
DOC
geometri terurut
PDF
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
PDF
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Makalah geseran (translasi)
Geometri datar dra. kusni- m.si
Rangkuman materi Isometri
geometri terurut
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp

What's hot (20)

DOCX
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
PDF
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
PDF
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
DOCX
Komunikasi Matematika
PDF
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
PPTX
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
PPTX
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPTX
AKM BANGUN RUANG SISI DATAR (BRSD)
PDF
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
PDF
Analisis bab1 bab2
PDF
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
DOCX
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
PPTX
AKM STATISTIKA & PELUANG
PDF
2.pencerminan
PDF
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
PDF
Geometri analitik ruang
PPT
Bilangan kompleks
PDF
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
PDF
MATERI PPT BENTUK ALJABAR kelas 7 kurikulum merdeka
PDF
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
RPP Bangun Ruang Sisi Lengkung ( Tabung ) Matematika SMP kelas IX Semester 1
Komunikasi Matematika
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
AKM BANGUN RUANG SISI DATAR (BRSD)
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis bab1 bab2
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
AKM STATISTIKA & PELUANG
2.pencerminan
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
Geometri analitik ruang
Bilangan kompleks
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
MATERI PPT BENTUK ALJABAR kelas 7 kurikulum merdeka
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
Ad

Similar to modul transformasi (20)

PPTX
Bahan Ajar.pptx
PDF
Bab 4. Transformasi Geometri. (New).pdf
PPTX
MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MATEMATIKA .pptx
PPTX
Transformasi Geometri Presentasi Matematika dalam Kuning Coklat Ilustratif_20...
PPTX
Transformasi Geometri_translasi_rotasi_ refleksi_dilatasi
PPTX
MTK M1 KB3.pptx
PPTX
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
PPTX
Translasi, rotasi, refleksi
PPTX
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
DOCX
Tugas kelompok transformaus
PPTX
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
PPTX
Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
PPTX
tranformas.pptx
PPT
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN KELAS X KURIKULUM MERDEKA
PPTX
tranfor.pptx
PPTX
TRANSFORMASI GEOMETRI BARU.pptx
PPTX
2. Transformasi pada bidang cartesius.pptx
PPTX
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Aisyah - XI SOC 1)
PDF
Latihan Soal Matematika dan Fisika Tentang Transformasi
PPTX
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
Bahan Ajar.pptx
Bab 4. Transformasi Geometri. (New).pdf
MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI MATEMATIKA .pptx
Transformasi Geometri Presentasi Matematika dalam Kuning Coklat Ilustratif_20...
Transformasi Geometri_translasi_rotasi_ refleksi_dilatasi
MTK M1 KB3.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Translasi, rotasi, refleksi
04. PPT Matematika (Wajib) XI - www.ilmuguru.org.pptx
Tugas kelompok transformaus
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Bab 3 Transformasi Geometri 1.pptx
tranformas.pptx
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN KELAS X KURIKULUM MERDEKA
tranfor.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI BARU.pptx
2. Transformasi pada bidang cartesius.pptx
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Aisyah - XI SOC 1)
Latihan Soal Matematika dan Fisika Tentang Transformasi
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
PPTX
Sejarah-Kelahiran-Pancasila kelas 8.pptx
PPSX
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
PROGRAM KOKURIKULER KELAS 9 TEMA 1_20250811_075823_0000.pptx
PPTX
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PDF
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
Sejarah-Kelahiran-Pancasila kelas 8.pptx
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PROGRAM KOKURIKULER KELAS 9 TEMA 1_20250811_075823_0000.pptx
Manajemen Risiko dalam Kegiatan Kepramukaan.pptx
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf

modul transformasi

  • 1. Modul Transformasi Matematika 1 Transformasi BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini, anda akan mempelajari tra nsfo rmasi yang te rdi ri atas re fl e ksi , transl asi , rotas i , dan d il atasi yan g diidentifikasi berdasarkan ciri-cirinya. Refleksi merupakan pencerminan. Dalam geometri bidang pencerminan terdiri dari pencerminan terhadap sumbu x, sumbu y, y = x, y = -x, x = m, y = n, tehadap titik pusat O. Translasi merupakan perpindahan. Rotasi merupakan perputaran. Rotasi ditentukan oleh pusat dan besar sudut. Titik pusat di O(0,0) dan di P(a,b), sedangkan untuk besar sudut positif berlawanan arah dengan arah jarum jam dan sebaliknya besar sudut negatif searah dengan arah jarum jam. Dilatasi merupakan transformasi yang merubah ukuran tetapi tidak merubah bentuk bangun. Dilatasi ditentukan oleh pusat dan faktor skala. B. Prasyarat Agar dapat mempelajari modul ini, anda harus mempelajari bangun datar dan sistem koordinat. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Perhatikan langkah-langkah dalam setiap contoh sehingga mempermudah dalam memahami konsep transformasi geometri. 2. Apabila ada soal latihan, kerjakanlah soal-soal tersebut sebagai latihan untuk persiapan evaluasi. 3. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi. D.Tujuan akhir 1. Menjelaskan arti geometri dari suatu transformasi bidang 2. Melakukan operasi berbagai jenis transformasi: translasi,refleksi, dilatasi, dan rotasi.
  • 2. Modul Transformasi Matematika 2 Transformasi BAB II PEMBELAJARAN A. Kompetensi : Menggunakan transformasi geometri yang dapat dinyatakan dengan matriks dalam pemecahan masalah. B. Sub Kompetensi : Mendefinisikan arti geometri dari suatu transformasi di bidang melalui pengamatan dari kajian pustaka. a. Menentukan hasil transformasi geometri dari sebuah titik dan bangun. b. Menentukan operasi aljabar dari transformasi geometri dan mengubahnya ke dalam persamaan matriks.
  • 3. Modul Transformasi Matematika 3 Transformasi Tahukah Anda? Disadari atau tidak di sekeliling kita banyak karya seni yang motifnya mengandung unsur-unsur transformasi.Seorang pelukis yang bernama M. C. Esher banyak yaang menciptakan lukisan yang menggunakan unsur transformasi. Perhatikan gambar berikut ini yang merupakan salah satu karya seni M.C. Esher. 1. Transformasi apa yang dapat digunakan untuk memperoleh Gambar 1 tersebut? 2. Transformasi apa saja yang dapat digunakan untuk memperoleh Gambar 2 tersebut? Setelah mempelajari bab ini tentu Anda dapat menjawab pertanyaan di atas. Dalam bab ini Anda akan mempelajari tentang transformasi dan juga akan belajar tentang refleksi,translasi, rotasi dan dilatasi. Pengertian Transformasi Transformasi merupakan proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang menjadi bayangan titik atau garis atau bidang tersebut. Bisa juga dikatakan bahwa transformasi itu diartikan sebagai memindahkan objek dari suatu tempat ke tempat lain. Sebelum dipindahkan, objek tersebut disebut sebagai original objek, setelah dipindahkan disebut sebagai image. Jika sebelem dan sesudah di transformasi bentuk dan ukuran objek tetap maka disebut transformasi isometric. Yang termasuk dalam transformasi isometric adalah translasi, refleksi ,dilatasi dan rotasi. Jenis-jenis transformasi : 1. Refleksi (pencerminan) 2. Translasi (Perpindahan) 3. Rotasi (perputaran) 4. Dilatasi (perbesaran) A
  • 4. Modul Transformasi Matematika 4 Transformasi P’(2h-a,b) a h 2h-a y x B.1 Materi Pembelajaran REFLEKSI(PENCERMINAN) Terlihat seorang bayi yang senang bermain dengan cermin. Kalian juga pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan- pertanyaantersebut, kalian akan menemukan beberapa sifat pencerminan. Pada cermin datar, tampak oleh kita bahwa jarak objek dengan cermin adalah sama dengan jarak bayangan objek tersebut ke cermin. Misalkan garis x = h adalah cermin dan titik P (a,b) adalah objek. Jarak titik P terhadap sumbu y adalah a. Jarak cermin x = h ke sumbu y adalah h. Karena jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin maka jarak bayangan ke sumbu y adalah 2h sehingga jarak bayangan ke objek adalah 2h – a. Dan sekarang, perhatikan lingkaran Q yang dicerminkan terhadap sumbu-y berikut ini. Bayi sangat senang mencoba sesuatu yang baru dia lihat, seperti gambar di samping, bayi laki-laki ini tampak asik melihat bayangannya di cermin. Ketika bayi itu menempelkan salah satu tangannya, ternyata pada cermin, tangannya juga menempel. P(a,b) B
  • 5. Modul Transformasi Matematika 5 Transformasi Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan bahwa:  Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q’.  Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiap titik bayangannya ke cermin, yaitu QA’ =QA’ dan PB’ = P B’ .  Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan setiap titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi. Konsep di atas adalah pencerminan terhadap cermin dengan posisi vertikal. Bagaimana dengan posisi cermin yang miring? Misalkan cermin yang demikian adalah garis y = x. Dengan demikian, kita akan mencoba menemukan konsepnya dengan melakukan beberapa percobaan, yaitu dengan mencerminkan beberapa titik ke cermin tersebut dan melihat bayangan yang dihasilkan pada sumbu koordinat. Perhatikan gambar dan tabel di bawah ini. Beberapa titik dicerminkan pada garis y = x, kemudian dicari titik yang jaraknya ke cermin sama dengan jarak bayangannya ke cermin.
  • 6. Modul Transformasi Matematika 6 Transformasi sumbu X y=x Secara matematis, kita dapat menuliskan pencerminan terhadap garis y = x sebagai berikut: A(a,b) D(b, a) 1. Melukis Bayangan Bangun Geometri oleh Refleksi terhadap Garis tertentu. Prosedur yang ditempuh untuk melukis bayangan geometri oleh refleksi terhadap garis tertentu adalah sebagi berikut; a. Tetapkan garis yang akan berperan sebagi sumbu simetri atau sumbu cermin b. Buatlah garis tegak lurus yang ditarik dari titik-titik sudut bangun geometri yang akan dilukis bayangannya, tegak lurus pada sumbu simetri atau sumbu cermin. c. Lukislah titik-titik sudut bangun geometri bayangan dengan cara mengukur jarak antara titik sudut bangun geometri bayangan terhadap sumbu cermin sama dengan jarak titik sudut bangun geometri semula terhadap sumbu cermin d. Hubungkan titik-titik sudut yang berdekatan yang diperoleh pada langkah c sehingga bangun geometri bayangan yang diminta terlukis. 2. Persamaan Transformasi Refleksi pada Bidang a. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap Sumbu X Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap sumbu X, maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik B(a’,b’), dengan persamaan transformasi refleksinya adalah a’= a b’= -b Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(a,b) B(a, b) b. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap Sumbu Y Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap sumbu Y, maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik C(a’,b’), dengan persamaan transformasi
  • 7. Modul Transformasi Matematika 7 Transformasi sumbu Y y=x y= -x refleksinya adalah a’= -a b’= b Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(a, b)C (-a, b) c. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap garis y=x Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis y=x, maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik D(a’,b’), dengan persamaan transformasi refleksinya adalah a’= b b’= a Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(a,b) D(b, a) d. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap garis y= -x Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis y= -x maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik E(a’,b’), dengan persamaan transformasi refleksinya adalah a’= -b b’= -a Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(a, b) (-b,- a) e. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap titik asal O(0, 0) Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap titik asal O(0, 0) maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik F(a’,b’), dengan persamaan transformasi refleksinya adalah a’= -a b’= -b
  • 8. Modul Transformasi Matematika 8 Transformasi titik asal O(0, 0) x = h y = b Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(a,b)  F(- a, -b) f. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap garis x = h Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis x= h, maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik G(a’,b’), dengan persamaan transformasi refleksinya adalah a’= 2h - a b’= b Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(a, b)  G(2h – a, b) g. Persamaan Transformasi Refleksi terhadap garis y = k Jika titik A(a,b) direfleksikan terhadap garis y= k, maka diperoleh hasil refleksi atau bayangan titik H(a’,b’), dengan persamaan transformasi refleksinya adalah a’= a b’= 2k - b Transformasi refleksi itu dapat ditulis sebagai berikut A(x, y)  (a, 2k - b) Bagaimana dua refleksi dikomposisikan? Misalnya, titik A(a, b) dicerminkan terhadap garis x =h. Kemudian, dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis x =k. Untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
  • 9. Modul Transformasi Matematika 9 Transformasi Dari gambar, tampak bahwa: A(a, b) A’(2h - a, b) A”(2(k - h) + a, b) Contoh 1 Sebuah titik A(3,2) dicerminkan terhadap garis y =x kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = 4. Tentukanlah bayangan pencerminan tersebut! Jawab: A(a, b) A’(b,a) A'’(a,2k b) Dimana = 2 = = 2 = 3 ′′ = 2.4 − 3= 5 Sehingga A’(2,3) sehingga A’’(2,5) Contoh 2 1. Diketahui segitiga ABC dengan koordinat titik A(2,0), B(0,-5) danC(-3,1). Tentukan koordinat bayangan segitiga ABC tersebut bila dicerminkan terhadap sumbu x Jawab : Pencerminan terhadap sumbu x P(x,y) P’(x, -y) A(2,0) A’(2,0) B(0,-5) B’ (0,5) C(-3,1) C’ (-3,-1) y= 4y = x x= h x= k
  • 10. Modul Transformasi Matematika 10 Transformasi 2. Bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu x adalah Jawab : Oleh pencerminan terhadap sumbu X maka: x’ = x y’ = -y disubstitusi ke kurva 3x – 2y + 5 = 0 diperoleh: 3x’ – 2(-y’) + 5 = 0 3x’ + 2y’ + 5 = 0 Jadi bayangannya adalah 3x + 2y + 5 = 0 3. Gambarlah setiap bangun geometri dan bayangannya, jika setiap bangun direflesikan terhadap garis h? Jawab ; Bentuk dari lingkaran tersebut merupaka bayangan dari lingkaran itu oleh refleksi terhadap garis h. 4. Gambarlah setiap bangun geometri dan bayangannya, jika setiap bangun direflesikan terhadap garis h? h h A’
  • 11. Modul Transformasi Matematika 11 Transformasi Jawab: Segi lima AB’C’D’E’ adalah bayangan dari segi lima ABCDE oleh refleksi terhadap garis h Fotografi refleksi bisa menghasilkan foto "pencerminan", dengan menggunakan media cermin itu sendiri, permukaan refleksi dan juga air. Kita harus pandai menggali lebih dalam imajinasi kita untuk menghasilkan foto unik seperti ini. Kreatifitas dan kualitas foto tergantung dari fotografer itu sendiri.
  • 12. Modul Transformasi Matematika 12 Transformasi B.2 Sifat Refleksi Jika suatu objek dicerminkan terhadap sumbu x, maka koordinat x tetap sama tetapi koordinat y berubah menjadi berlawanan dengan posisi koordinat asal. Refleksi terhadap garis y=mx pada bidang xy dapat dibuat merupakan kombinasi dari transformasi translasi-rotasi-refleksi. Secara umum pertama-tama dilakukan translasi garis mencapai titik potong koordinat. Kemudian garis dirotasi ke salah satu sumbu dan refleksi objek menurut sumbu tersebut. Objek dan garis dirotasi sehingga mencapai sumbu lainnya. Translasi(perpindahan) Pernahkah kalian melihat kereta gantung? Walaupun hanya lewat TV ataupun media informasi yang lain tentunya kalian pernah melihatnya, kereta tersebut berpindah dari satu pos ke pos yang lain melalui lintasan tali yang di rentangkan, sehingga kereta itu hanya bisa berjalan melalui tali, kereta gantung yang berpindah merupakan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Ini merupakan hal yang disebut translasi, selain itu banyak hal yang ada disekitar kita yang berkaitan erat dengan materi translasi ini. Mari pelajari konsep translasi. Bangun (objek) yang dicerminkan (refleksi) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Jarak bangun (objek) dengan cermin (cermin datar) adalah sama dengan jarak bayangan dengan cermin tersebut
  • 13. Modul Transformasi Matematika 13 Transformasi Minggu lalu, Niko Sentera duduk di pojok kanan baris pertama dikelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Ucok. Ucok sendiri berpindah ke baris kedua lajur kedua yang minggu lalu ditempati Martina. Perhatikan perpindahan tempat duduk Niko Sentera dan Ucok ini Niko Sentera berpindah 2 lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini, Niko Sentera telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang ditulis sebagai (-2, 2) Kemudian, Ucok berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah ini, Ucok telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang ditulis sebagai (-2,-1) Sehingga, translasi adalah transformasi paling sederhana yang dapat diterapkan pada suatu objek grafis. Secara sederhana translasi adalah memindahkan objek grafis dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengubah tampilan dan orientasi. Untuk menghasilkan translasi dari suatu objek grafis, kita menambahkan konstanta Tx pada koordinat x dan konstanta Ty pada koordinat Y, formula ini diterapkan pada semua titik pada objek yang akan ditranslasikan. Pada prakteknya untuk mentranslasikan objek grafis, tentu saja kita tidak harus menghitung semua titik pada objek tersebut, tetapi cukup titik-titik pentingnya saja.Contoh untuk memindahkan garis, cukup dihitung titik awal dan akhir saja kemudian gambarkan garis dari lingkaran kemudian dengan menggunakan algoritma penggambaran lingkaran, lingkaran dengan posisi baru bisa dibentuk. Pernahkah Anda bermain flying fox di laut? Di laut yang indah Anda melakukan permainan ini tentu asyik bukan?
  • 14. Modul Transformasi Matematika 14 Transformasi 2. Menentukan Koordinat Titik Bayangan oleh Translasi Tertentu Jika translasi T =(a ,b) memetakan titik A(x, y) ke titik A´(x’, y’)maka persamaan transformasinya (persamaan yang menghubungkan (x, y) dengan (x’, y,)) adalah x’ = x + a y’ = y + b Aturan yang mengaitkan titik A(x, y) translasi T = (a, b) dengan hasil translasi atau bayangan titik A’(x’, y’) dapat dituliskan sebagai berikut. A(x,y) A’(x + a, y + b) Contoh : 1. Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan B(3,5). Tentukan koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T = (1 ,3) Jawab : titik O (0,0)   )3,1(T O’(0+1, 0+3) = O’(1,3) titik A (3,0)     3,1T A’(3+1, 0+3) = A’(4,3) titik B (3,5)   )3,1(T B’ (3+1, 5+3) = B’(4,8) 2. Sebuah titik P(a,b + 2 + b) digeser dengan T(3,2b – a) sehingga hasil pergeseran adalah Q(3a + b, –3). Tentukanlah pergeseran titik R(2,4), oleh translasi T! Jawab: P(a,2b + 2)    )2,3( abT Q(3a + b,−3) 3a + b = a + 3 –3 = 2b + 2+2b-a 2a + b = 3 dan a = 4b + 5 Dengan mensubstitusi a = 4b + 5 ke 2a + b = 3 maka diperoleh: a = 4b + 5 dan 2a + b = 3 → 2(4b + 5) + b = 3 → 9b + 10 = 3 → 9b = –7 T=(a, b)
  • 15. Modul Transformasi Matematika 15 Transformasi B.3 → b = –7/9 Bila nilai b = -7/9 disubstitusi ke a = 3b + 5 maka a = -8/3 Dengan demikian, translasi yang dimaksud adalah T(3, 2b – a) = T (3,10/9). Pergeseran titik R (2, 4) oleh translasi T (3,-4) adalah: R(2,4)   )9/10,3(T S(2 + 3, 4 + (10/9) = S(5,46/9) Rotasi(Perputaran) Dengan menggunakan jangka, Arif membuat sebuah busur lingkaran. Ia menusukkan jarum jangka pada titik O, kemudian memutar jangka dengan sudut putar  berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Melalui peragaan ini, Arif telah melakukan rotasi sebesar  dengan pusat titik O. Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi sebesar  dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’, b’) seperti pada gambar berikut. Saat kita di taman hiburan,pasti kita akan melihat banyak permainan. Salah satunya adalah bianglala, anak-anak yang suka terhadap permainan ini. Bianglala selalu berputar pada porosnya. Dan permainan ini merupakan contoh dari rotasi.
  • 16. Modul Transformasi Matematika 16 Transformasi Sehingga, rotasi atau perputaran adalah transformasi dengan proses memutar sebarang titik lain terhadap titik tertentu(titik pusat rotasi). Suatu rotasi ditentukan oleh tiga unsur berikut ini. a. Titik Pusat Rotasi Titik pusat rotasi adalah titik tetap yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah dan besar sudut rotasi. b. Besar Sudut Rotasi Besar atau jauh sudut rotasi menentukan jauh nya rotasi. Ukurannya dapat dinyatakan dalam derajat,radian, atau bilangan pecahan terhadap satu putaran yang penuh. c. Arah Sudut Rotasi Suatu rotasi dikatakan mempunyai arah positif (+), jika rotasi itu berlawanan dengan arah jarum jam sedangkan rotasi dikatakan mempunyai arah negatif(-), jika rotasi itu searah dengan arah putaran jarum jam. 1. Melukis Bayangan Bangun Geometri oleh Rotasi Tertentu Bayangan bangun geometri pada suatu rotasi dapat dilukis , jika diketahui titik pusat rotasi, besar sudut rotasi dan arah sudut rotasi. Masalah 1 Sebuah pesawat pada titik koordinat P(20,40) bergerak berputar sebesar 90° terhadap titik asal menuju titik Q. Setelah tiba di titik Q, pesawat melanjutkan rotasi sebesar 90° terhadap titik asal menuju titik R. Tunjukkanlah koordinat tujuan pesawat tersebut pada koordinat kartesius! Perhatikan gambar berikut ini!!
  • 17. Modul Transformasi Matematika 17 Transformasi Rotasi suatu image adalah memutar objek terhadap titik tertentu di bidang xy. Bentuk dan ukuran objek tidak berubah. Untuk melakukan rotasi perlu diketahui sudut rotasi  dan pivot point (Xp,Yp) atau titik rotasi dimana objek dirotasi. Nilai positif dari sudut rotasi menentukan arah rotasi berlawanan dengan jarum jam dan sebaliknya nilai negatif akan memutar objek searah jarum jam. Perhatikan gambar berikut! Contoh 1) Tentukanlah bayangan P(3,-5) jika dirotasi 90 derajat dengan pusat rotasi di A(1,2) dilengkapi dengan gambarnya! Solusi: P(3, -5) = P(a, b) A(1, 2) = A(x, y)
  • 18. Modul Transformasi Matematika 18 Transformasi a’ = (a – x) cos a – (b – y) sin a + x b’ = (a – x) sin a + (b – y) cos a + y a’ = (3 – 1) cos 90o – (-5 – 2) sin 90o + 1 = 0 + 7 + 1 = 8 b’ = (3 – 1) sin 90o – (-5 – 2) cos 90o + 2 = 2 + 0 + 2 = 4 Jadi, bayangan P(3, 5) adalah P’(8, 4) 2) ABCD adalah persegi panjang. Gambarlah persegi panjang ABCD dan bayangannya persegi panjang A’B’C’D’, jika persegi panjang ABCD dirotasikan dengna titik pusat di A sejauh + 90 derajat Solusi: Persegi panjang ABCD adalah bayangan dari persegi panjang ABCD oleh rotasi yang berpusat di titik A sejauh +90 derajat Sifat Rotasi Bangun yang diputar (rotasi) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Bangun yang diputar (rotasi) mengalami perubahan posisi Seorang anak yang meluncur dari papan, lalu anak itu berputar sesuai geraknya.
  • 19. Modul Transformasi Matematika 19 Transformasi B.4 Dilatasi (Perbesaran/ Pengecilan) Gambar gedung Pemkab Ponorogo Andi memotret gedung Pemkab yang ada di kota di Ponorogo. Dimana gedung tersebut menjulang tinggi. Dari hasil potretannya, foto tersebut diperbesar dan juga diperkecil dari pencetakan. Foto tersebut sama dengan foto yang sesungguhnya,tetapi ukuran lebih diperkecil lagi. Faktor yang menyebabkan diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.  Jika k < -1 atau k > 1, maka hasil dilatasinya diperbesar,  Jika -1 < k < 1, maka hasil dilatasinya diperkecil,  Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan. Jika suatu objek diperbesar atau diperkecil, objek dapat diskalakan menggunakan faktor yang sama baik secara horisontal maupun vertikal sehingga proporsinya tetap atau bisa menggunakan faktor yang berbeda yang akan menyebabkan objek tersebut menjadi lebih tinggi, lebih pendek, lebih tipis atau lebih tebal. Di bawah ini ada gambar yang menujukkan dilatasi tersebut.
  • 20. Modul Transformasi Matematika 20 Transformasi Proses untuk mengubah ukuran objek, dengan cara, mengubah jarak setiap titik pada objek terhadap titik acuan. Objek dapat diskalakan dengan arah horizontal maupun vertical dengan cara mengalikan koordinat tiap objek dengan faktor konstanta. Jenis penskalaan ada dua yaitu uniform dan diferensial. Penskalaan Uniform terjadi bila faktor vertikal sama dengan horizontal, sedangkan diferensial jika kedua faktor tersebut berbedaPenskalaan uniform untuk poligon, lingkaran dan elips, dapat dilihat pada table berikut: Objek Penskalaan Poligon Transformasikan titik-titik sudut Gambar ulang tiap garis Lingkaran Transformasikan titik pusat Sesuaikan ukuran jari-jari Gambar ulang tiap titik Objek Penskalaan Ellips Transformasikan sumbu mayor dan minor Gambar ulang tiap titik
  • 21. Modul Transformasi Matematika 21 Transformasi Proses Dilatasi tidak mengubah bentuk, tetapai hanya mengubah ukuran Contoh dilatasi : Persegi panjang dengan koordinat (4,2), (10,2), (4,4), (10,4) dengan faktor skala ½ Koordinat persegi panjang sesudah transformasi (2,1), (5,1), (2,2), (5,2) Dilatasi merupakan suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun tetapi tidak mengubah bentuk bangunnya. 1. Melukis Bayangan Dilatasi pada Bangun Geometri Misalkan titik A dipetekan ke titik A’ oleh dilatasi [O, k] maka berlaku OA’ = k x OA. Letak dari A’ ditentukan oleh arah OA’, dan arah A’ = k x OA ditentukan oleh kesepakatan. Dan kesepakatan tesebut dapat dilihat sebagai berikut: 1. Jika k > 0, maka A’ = k x OA ditetapkan searah dengan OA 2. Jika k < 0, maka A’ = k x OA ditetapkan berlawanan arah dengan OA Dengan menggunakan kesepakatan diatas, bayangan dari suatu bangun geometri oleh dilatasi, [O, k] dapat digambarmelalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buatlah ruas garis dari titik O (titik pusat) ke titik yang hendak didilatasikan. 2. a. untuk k bernilai positif, bayangannya adalah sebuah titik yang berjarak k kali jarak dari O ke titik yang didilatasikan dan dalam arah yang sama. b. untuk k bernilai negatif, bayangannya adalah sebuah titik yang berjarak |k| kali jarak dari O ke titik yang didilatasikan tetapi dalam arah yang belawanan.
  • 22. Modul Transformasi Matematika 22 Transformasi A. Persamaan Transformasi Dilatasi dengan Titik Pusat O(0,0) Jika titik A(x,y) didilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala k atau [O, k], maka diperoleh hasil dilatasi atau bayangan titik A’(x’,y’), dengan persamaan transformasi dilatasinya adalah x’ = kx y’ = ky Transformasi dilatasi itu dapat ditulis sebagai berikut P(x, y)     kO, P’(kx, ky) B. Persamaan Transformasi Dilatasi dengan Titik Pusat di P(a, b) Jika titik A(x,y) didilatasi terhadap titik pusat P(a, b) dengan faktor skala k atau [P, k], maka diperoleh hasil dilatasi atau bayangan titik A’(x’,y’), dengan persamaan transformasi dilatasinya adalah x’ = a + k(x – a) y’ = b + k(y – b) Transformasi dilatasi itu dapat ditulis sebagai berikut P(x, y)     kP, P’(a + k(x – a),b+ k(y – b)) Sifat Dilatasi Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran atau tetap ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk. a) Jika k > 1, maka bangun akar diperbesar dan terletak secara terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula. (k = 2) b) Jika k = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran dan letak. c) Jika 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula. ( k = ) Gambar Dilatasi dengan [O, 2] Gambar Dilatasi dengan [O, ]
  • 23. Modul Transformasi Matematika 23 Transformasi d) Jika –1 < k < 0 maka bangun akan diperkecil dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula. ( k = - ) e) Jika k < –1 maka bangun akan diperbesar dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula. ( k = -2) Contoh 1) Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh: a. [O, 2] b.[O, 3] Jawab : a. P(5, 6)    2,O P’(5.2, 6.2) = P’(10, 12) Jadi, titik P’(10, 12) b. P(5, 6)    3,O P’(5.3, 6.3) = P’(15, 18) Jadi, titik P’(15, 18) 2) Garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A dan memotong sumbu Y di B. Karena dilatasi [O,- 2], titik A menjadi A’ dan titik B menjadi B’. Hitunglah luas segitiga OA’B’ Jawab : Garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A(3,0) memotong sumbu Y di B(0,2) karena dilatasi [O,-2] maka A’(kx,ky)→ A’(-6,0) Gambar Dilatasi dengan [O,- ] Gambar Dilatasi dengan [O,-2]
  • 24. Modul Transformasi Matematika 24 Transformasi B’(kx,ky) → B’(0,-4) Titik A’(-6,0), B’(0,-4) dan titik O(0,0) membentuk segitiga seperti pada gambar: Sehingga luasnya = ½ x OA’ x OB’ = ½ x 6 x 4 = 12 3) Diberikan titik A(-2, 3) dan A’(-5, 8). Titik A’ adalah hasil dilatasi titik A oleh dilatasi dengan pusat P(a, b)dengan faktor skala 2.carilah koordinat titik P? Solusi: Untuk menentukan bayangan dari titik A(x, y)oleh dilatasi yang berpusat di P(a,b)dengan faktor skala k di tentukan oleh rumus berikut ini. P(x, y)     kbaP ),,( P’(a + k(x – a),b+ k(y – b)) P(-2, 3)     2),,( baP P’(a + 2(-2 – a),b+ 2(3 – b)) =A’(-a -4, -b+6) =A’(-5, 8) -a – 4 =-5 a = 1, -b + 6 =8 b = -2 Jadi, koordinat titik P adalah (1, -2) y -6 4 A B x
  • 25. Modul Transformasi Matematika 25 Transformasi 1. Diketahui titik A(2, 3), B(-4, 5), dan C(-3,-5). Tentukan bayangan titik A, B dan C jika didilatasi [O, -2] 2. Tentukan bayangan titik A(-3,4) oleh dilatasi dengan pusat (2,3) dan fakator skala -1/2 3. Diketahui persamaan lingkaran x2 + y2 – 2x + 4y = 16. Tentukan bayangan lingkaran jika dicerminkan terhadap garis y = x. 4. Diketahui titik A(2, -1), B(5, 3), dan C(-2, 4). Tentukan bayangan titik A, B, dan C, jika dicerminkan terhadap: a. sumbu x b. sumbu y c. garis x = 2 d. garis y = -3 e. garis y = x f. garis y = -x 5. Diketahui persamaan garis 2x + 3y = 6. Tentukan bayangan garis tersebut jika dicerminkan terhadap sumbu y 6. Diketahui titik A(-3,2), B(2,-5), dan C(5,4). Tentukan bayangan titik A, B, C jika ditranslasi oleh T = (-2, 4) 7. Diketahui persamaan garis x – 2y + 4 = 0. Tentukan bayangan garis tersebut jika ditranslasi oleh T = (2, 3) 8. Tentukan bayangan persamaan garis 2x + 3y = 6 oleh rotasi pada pusat O sebesar +900 9. Tentukan bayangan persamaan lingkaran (x-2)2 + (y-3)2 = 4 oleh rotasi pada O sebesar +1800 10. Titik P(3,4) ditranslasikan oleh T=(a, b) menghasilkan Titik P’(7, -6). Tentukanlah translasi T ! Asah Kemampuan
  • 26. Modul Transformasi Matematika 26 Transformasi C Penutup Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep transoformasi di atas, beberapa hal penting dapat kita rangkum sebagai berikut. a. Transformasi adalah proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang menjadi bayangan titik atau garis atau bidang tersebut. Bisa juga dikatakan bahwa transformasi itu diartikan sebagai memindahkan objek dari suatu tempat ke tempat lain. b. Translasi atau pergeseran adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada sebuah bidang berdasarkan jarak dan arah tertentu. Misalkan x, y, a, dan b adalah bilangan real, translasi titik A (x, y) dengan T(a,b) adalah menggeser absis x sejauh a dan menggeser ordinat y sejauh b, sedemikian hingga diperoleh A’(x + a, y + b), secara notasi dilambangkan dengan: A(x, y)     ),( baT A'(x + a, y + b) . c. Refleksi atau pencerminan adalah satu jenis transformasi yang memindahkan setiap titik pada suatu bidang dengan mengggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang dipindahkan. Pencerminan titik A (a, b) terhadap sumbu x = h didefinisikan dengan: A(a, b)  hx A'(2h - a, b) , sedangkan pencerminan titik A (a, b) terhadap sumbu y= k didefinisikan dengan: A(a, b)  ky A'(a, 2k + b) . d. Rotasi atau perputaran adalah transformasi yang memindahkan suatu titik ke titik lain dengan perputaran terhadap titik pusat tertentu. Rotasi terhadap titik O(0,0) sebesar 900 dirumuskan dengan: A(a,b)   ]90),0,0([OR A'( b, a)
  • 27. Modul Transformasi Matematika 27 Transformasi e. Dilatasi atau perubahan skala adalah suatu transformasi yang memperbesar atau memperkecil bangun tetapi tidak mengubah bentuk. Dilatasi dengan pusat O(0,0) dan faktor skala k dirumuskan dengan: A(a,b)   ],[ kOD A'(ka,kb), sedangkan dilatasi dengan pusat P(p,q) dan faktor skala k dirumuskan dengan: A(a,b)     kbaP ),,( A'[ p k(a p),q k(b q)]. Konsep transformasi yang telah dibahas di atas, kita peroleh dari situasi nyata kehidupan. Konsep-konsep ini sangat berguna untuk pemecahan masalah yang kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Dan konsep- konsep tersebut banyak kita jumpai dalam kehidupan nyata.