STIE DEWANTARA
Risiko & Regulasi Perbankan
Manajemen Risiko, Sesi 1
STIE DEWANTARA
Latar Belakang
 Perbankan Indonesia mengalami pasang surut serta berbagai
pengalaman, baik yang mendorong pertumbuhan maupun yang
menghambat.
 Krisis keuangan yang terjadi di Asia pada tahun 1998 merupakan suatu
pengalaman yang sangat berharga untuk memperbaiki industri
perbankan
 API menetapkan 6 pilar sebagai program untuk menciptakan industri
yang sehat.
 Krisis finansial dunia yang terjadi mulai tahun 2008 semakin
menegaskan perlunya penerapan manajemen risiko secara konsisten.
Dibandingkan dengan krisis finansial pada tahun 1998, dalam
menghadapi krisis tahun 2008 perbankan Indonesia dinilai sudah lebih
siap.
STIE DEWANTARA
Pilar API
STIE DEWANTARA
Urgensi Manajemen Risiko
 Penerapan manajemen risiko menciptakan industri perbankan yang sehat dan
terintegrasi.
 Peranan manajemen risiko sebagai partner dari unit bisnis dalam mencapai target
usaha bank sehingga bisnis bank dijalankan dalam koridor risiko yang tetap
terkendali.
 Penerapan manajemen risiko yang tertib akan menciptakan industri yang
semakin sehat.
 Lingkungan internal dan eksternal perbankan yang berkembang disertai dengan
risiko kegiatan usaha bank yang semakin kompleks, menuntut bank menerapkan
manajemen risiko.
 Penerapan manajemen risiko pada bank akan meningkatkan shareholder value,
memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai potensi kerugian
dimasa mendatang, serta meningkatkan daya saing bank.
 Penerapan manajemen risiko bagi Bank Indonesia selaku otoritas pengawas
bank, akan mempermudah penilaian terhadap kemungkinan kerugian yang
dihadapi bank yang dapat mempengaruhi permodalan bank.
STIE DEWANTARA
Definisi
Menurut Bank Indonesia, risiko adalah potensi kerugian akibat
terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu (vide PBI
No.11/25/PBI/2009 jo. PBI No.5/8/PBI/2003 pasal 1 angka 4)
Sedangkan manajemen risiko didefinisikan sebagai serangkaian
metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari
kegiatan usaha bank (vide PBI No.11/25/PBI/2009 jo. PBI
No.5/8/PBI/2003 pasal 1 angka 5).
Manajemen Risiko merupakan upaya untuk mengelola risiko agar
peluang mendapatkan keuntungan dapat diwujudkan secara
sustainable.
STIE DEWANTARA
Definisi (Cont…)
Istilah lain berkaitan dengan risiko:
1. Risk event
adalah kejadian dari suatu peristiwa yang dapat menciptakan potensi
kerugian.
2. Risk loss
mengacu pada kerugian (finansial maupun non finasial) yang terjadi
sebagai akibat langsung atau yang tidak langsung dari suatu risk
event
STIE DEWANTARA
Karakteristik Regulasi Bank
 Bank diregulasi dengan tujuan untuk melindungi nasabah dan
perkekonomian secara keseluruhan
 Regulasi bank berbeda dengan regulasi pada industri lainnya karena
regulasi perbankan bukan hanya pengaturan terhadap produk tetapi
juga terhadap lembaga banknya itu sendiri
 Regulasi perbankan disusun lebih ketat mengingat kegagalan bank,
sebagian atau seluruhnya dapat menimbulkan dampak pada
perekonomian secara menyeluruh bukan hanya dampak buruk pada
karyawan, pemegang saham dan nasabah yang disebut sebagai risiko
sistemik.
STIE DEWANTARA
Hubungan Risiko dan Modal
i. Struktur modal bank mengacu pada cara bank tersebut membiayai
dirinya sendiri, biasanya dengan cara kombinasi penerbitan saham
(equity issues), mengeluarkan obligasi dan mendapatkan pinjaman.
ii. Bank diwajibkan untuk memilik modal yang cukup untuk menutupi risiko
yang dihadapi → Kecukupan modal (capital adequacy)
iii. Semakin besar risiko yang dihadapi bank maka semakin besar pula
modal yang harus disediakan.
STIE DEWANTARA
Basel Committee
 Pihak yang pertama kali menawarkan suatu metodologi standar perhitungan
jumlah modal berbasis risiko adalah The Basel Committee on Banking
Suopervision (BCBS).
 BCBS dibentuk pada tahun 1974 oleh para Gubernur bank sentral dari negara-
negara maju yang tergabung dalam Group of Ten (G 10) bertujuan untuk
menyusun dan menetapkan berbagai aturan bagi industri perbankan, termasuk
kegiatan supervisi atas operasional perbankan dengan standar internasional.
 Keanggotaan komite mula-mula terdiri dari sepuluh negara G-10 ditambah
dengan Spanyol dan Luxemburg. Dalam perkembangnnya, negara-negara
anggota Basel Committee terus bertambah, dan saat ini anggota komite
tersebut adalah : Argentina, Australia, Belgia, Brasil, China, Perancis, Hongkong
SAR, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Luxemburg, Meksiko, Belanda,
Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki,
Inggris dan Amerika Serikat. Keanggotaan negara-negara tersebut
direpresentasikan dengan kehadiran bank sentral dan pengawas bank
STIE DEWANTARA
Basel Committee (Cont…)
Dua tujuan fundamental dari the Basel Committee adalah
sebagai berikut:
 Memperkuat kerangka dasar dan stabilitas atas sistem
perbankan internasional.
 Menciptakan kerangka dasar yang konsisten dan tidak
memihak bagi bank-bank di berbagai negara dengan
sumber daya berbeda yang aktif menjalankan kegiatan
operasional perbankan secara internasional.
Kerangka dasar tersebut diharapkan dapat menjadi acuan
dalam mengurangi kesenjangan daya saing antar bank-
bank yang menjalankan kegiatan secara internasional.
STIE DEWANTARA
Regulasi Risiko Bank – Basel I
1. Metodologi penghitungan jumlah modal berbasis risiko yang
pertama kali ditawarkan oleh BCBS adalah Basel Capital
Accord (Basel I) pada tahun 1988 yang hanya
memperhitungkan risiko kredit.
2. Tahun 1996 dikeluarkan Market Risk Amandment, dimana juga
memperhitungkan risiko pasar selain risiko kredit dalam
perhitungan modal berbasis risiko.
STIE DEWANTARA
Regulasi Risiko Bank – Basel II
1. Tahun 2004 BCBS mengembangkan Capital Accord baru yang
dikenal dengan Basel II
2. Basel II diimplementasikan pada tahun 2006-2007 dimana
menghubungkan modal bank secara langsung terhadap risiko
yang dilakukan bank.
3. Perhitungan kecukupan modal pada Basel II memperhitungkan
risiko kredit, pasar dan operasional serta terdapat ketetapan
mengenai risiko lainnya (other risks) seperti risiko strategis,
risiko bisnis dan risiko reputasi.
STIE DEWANTARA
Basel I vs Basel II
Perbandingan antara Basel I dan Basel II adalah sebagai berikut:
a. Basel I
 Fokus pada satu pengukuran risiko
 Pendekatan sederhana dan kurang sensitif terhadap risiko
 Menggunakan satu ukuran untuk pendekatan risiko dan modal
yang digunakan untuk berbagai jenis dan ukuran bank (one single
size fits all)
b. Basel II
 Fokus pada metodologi internal
 Pendekatan lebih kompleks dan memiliki tingkat sensitivitas yang
lebih tinggi terhadap risiko
 Bersifat fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan bank
STIE DEWANTARA
SKB
TERIMA
KASIH

More Related Content

PDF
Kesepakatan basel tentang analisis resiko
PDF
Materi Tingkat 1
PPTX
Standar_Basel_dan_Peran_Indonesia Kebanksentralan.pptx
PPT
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
PPTX
Basel dan Regulasi Manajemen Risiko
DOCX
Makalah Analisis Risiko Perbankan
PPTX
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
PPTX
UAS Manajemen Perbankan_Pintar Alam Pane.pptx
Kesepakatan basel tentang analisis resiko
Materi Tingkat 1
Standar_Basel_dan_Peran_Indonesia Kebanksentralan.pptx
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Basel dan Regulasi Manajemen Risiko
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
UAS Manajemen Perbankan_Pintar Alam Pane.pptx

Similar to MR-Sesi-1.ppt (20)

PDF
01 MATERI RISK MANAGEMENT JENJANG 4 - BSMR - PESERTA (030125).pdf
PDF
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
PPTX
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
PPTX
Strategic risk ini bank syariah in indonesia
PPTX
Materi BLK LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN.pptx
PPTX
Arisitektur perbankan indonesia
PPTX
Arsitektur Perbankan Indonesia
PDF
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
PPTX
Bab 10 manajemen risiko
PDF
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
PPSX
Manajemen Resiko Bank
PDF
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
PPT
Bank Indonesia & LPS
PPT
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
PPTX
Regulasi Manajemen Risiko perbankan (Full).pptx
DOCX
Pengertian manajemen risiko
DOCX
Pengertian manajemen risiko
DOCX
Pengertian manajemen risiko
DOCX
Pengertian manajemen risiko
DOCX
Pengertian manajemen risiko
01 MATERI RISK MANAGEMENT JENJANG 4 - BSMR - PESERTA (030125).pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Strategic risk ini bank syariah in indonesia
Materi BLK LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN.pptx
Arisitektur perbankan indonesia
Arsitektur Perbankan Indonesia
Damayanti Harian Analisa untung ada lembaga penjamin simpanan
Bab 10 manajemen risiko
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Manajemen Resiko Bank
Dampak Peraturan Capital Requirements Terhadap Efisiensi Biaya
Bank Indonesia & LPS
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Regulasi Manajemen Risiko perbankan (Full).pptx
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
Ad

More from SitiKholifatulRizkia1 (7)

PPTX
5. ANALISA_KINERJA_BANK.pptx
PPTX
Treasury Management in an Islamic Financial Institution.pptx
PPT
Manajemen-Perbankan-Pertemuan-2.ppt
PPT
3BDavidChefneuxSector.ppt
PDF
RPS ALMA Pbs.pdf
PPTX
2. Risk Management.pptx
PDF
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
5. ANALISA_KINERJA_BANK.pptx
Treasury Management in an Islamic Financial Institution.pptx
Manajemen-Perbankan-Pertemuan-2.ppt
3BDavidChefneuxSector.ppt
RPS ALMA Pbs.pdf
2. Risk Management.pptx
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Digitalisasi-Pemasaran-Produk-Pertanian-Unggulan-Fokus-pada-Padi.pptx
PPTX
Bab 4 Etika Perniagaan dan tanggungjawab sosial.pptx
PDF
Perkembangan ilmu Administrasi Bisnis dan lainnya
PPTX
PSAP 5-8 Akuntansi Persediaan investasi aset teap
PPTX
Rapat koordinasi pendidikan 22 Maret 2024_revisi2.pptx
PPTX
PPT Transformassssssssssssssssssssssssssstor.pptx
PPTX
Materi Sesi I - Bappenas EPROC LKPP.pptx
PPTX
(Playstore Masafidhan) IPA Materi Kelas 7 Bab 2-Kurmer.pptx
PDF
toaz.info-materi-pramuka-penggalang-sd-pr_dc3c3ff1a17002234b065a26363fc18d.pdf
PDF
Salindia+(PPT) (1)mmnmnmnmmmnmmnmnmnm.pdf
PPT
konsepakuntansi-090609043535-phpapp02.ppt
PPTX
kesya amelia-19-MPLB 1gbhjklklkhhjkl.pptx
DOCX
DAFTAR BAYAR.docx daftar bayar gaji honor
PDF
AKUNTANSI BIAYA PENDAHULUAN - MATKUL AKBI
PDF
Asuransi perjalanan dalam hadist yg adav
PPTX
Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis NEW.pptx
PDF
Jadwal Orientasi PPPKSDSDSDSDSADASDASDASDASDAS
PPT
Perencanaan bisnis untuk usaha perawatan AC
PPTX
18 Pengembangan Industri Pangan Halal-LPH LPPOM-Raafqi.pptx
PPTX
360036395-asuhan keperaatan JIWA-NARAPIDANA.pptx
Digitalisasi-Pemasaran-Produk-Pertanian-Unggulan-Fokus-pada-Padi.pptx
Bab 4 Etika Perniagaan dan tanggungjawab sosial.pptx
Perkembangan ilmu Administrasi Bisnis dan lainnya
PSAP 5-8 Akuntansi Persediaan investasi aset teap
Rapat koordinasi pendidikan 22 Maret 2024_revisi2.pptx
PPT Transformassssssssssssssssssssssssssstor.pptx
Materi Sesi I - Bappenas EPROC LKPP.pptx
(Playstore Masafidhan) IPA Materi Kelas 7 Bab 2-Kurmer.pptx
toaz.info-materi-pramuka-penggalang-sd-pr_dc3c3ff1a17002234b065a26363fc18d.pdf
Salindia+(PPT) (1)mmnmnmnmmmnmmnmnmnm.pdf
konsepakuntansi-090609043535-phpapp02.ppt
kesya amelia-19-MPLB 1gbhjklklkhhjkl.pptx
DAFTAR BAYAR.docx daftar bayar gaji honor
AKUNTANSI BIAYA PENDAHULUAN - MATKUL AKBI
Asuransi perjalanan dalam hadist yg adav
Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis NEW.pptx
Jadwal Orientasi PPPKSDSDSDSDSADASDASDASDASDAS
Perencanaan bisnis untuk usaha perawatan AC
18 Pengembangan Industri Pangan Halal-LPH LPPOM-Raafqi.pptx
360036395-asuhan keperaatan JIWA-NARAPIDANA.pptx

MR-Sesi-1.ppt

  • 1. STIE DEWANTARA Risiko & Regulasi Perbankan Manajemen Risiko, Sesi 1
  • 2. STIE DEWANTARA Latar Belakang  Perbankan Indonesia mengalami pasang surut serta berbagai pengalaman, baik yang mendorong pertumbuhan maupun yang menghambat.  Krisis keuangan yang terjadi di Asia pada tahun 1998 merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga untuk memperbaiki industri perbankan  API menetapkan 6 pilar sebagai program untuk menciptakan industri yang sehat.  Krisis finansial dunia yang terjadi mulai tahun 2008 semakin menegaskan perlunya penerapan manajemen risiko secara konsisten. Dibandingkan dengan krisis finansial pada tahun 1998, dalam menghadapi krisis tahun 2008 perbankan Indonesia dinilai sudah lebih siap.
  • 4. STIE DEWANTARA Urgensi Manajemen Risiko  Penerapan manajemen risiko menciptakan industri perbankan yang sehat dan terintegrasi.  Peranan manajemen risiko sebagai partner dari unit bisnis dalam mencapai target usaha bank sehingga bisnis bank dijalankan dalam koridor risiko yang tetap terkendali.  Penerapan manajemen risiko yang tertib akan menciptakan industri yang semakin sehat.  Lingkungan internal dan eksternal perbankan yang berkembang disertai dengan risiko kegiatan usaha bank yang semakin kompleks, menuntut bank menerapkan manajemen risiko.  Penerapan manajemen risiko pada bank akan meningkatkan shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai potensi kerugian dimasa mendatang, serta meningkatkan daya saing bank.  Penerapan manajemen risiko bagi Bank Indonesia selaku otoritas pengawas bank, akan mempermudah penilaian terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi bank yang dapat mempengaruhi permodalan bank.
  • 5. STIE DEWANTARA Definisi Menurut Bank Indonesia, risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu (vide PBI No.11/25/PBI/2009 jo. PBI No.5/8/PBI/2003 pasal 1 angka 4) Sedangkan manajemen risiko didefinisikan sebagai serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank (vide PBI No.11/25/PBI/2009 jo. PBI No.5/8/PBI/2003 pasal 1 angka 5). Manajemen Risiko merupakan upaya untuk mengelola risiko agar peluang mendapatkan keuntungan dapat diwujudkan secara sustainable.
  • 6. STIE DEWANTARA Definisi (Cont…) Istilah lain berkaitan dengan risiko: 1. Risk event adalah kejadian dari suatu peristiwa yang dapat menciptakan potensi kerugian. 2. Risk loss mengacu pada kerugian (finansial maupun non finasial) yang terjadi sebagai akibat langsung atau yang tidak langsung dari suatu risk event
  • 7. STIE DEWANTARA Karakteristik Regulasi Bank  Bank diregulasi dengan tujuan untuk melindungi nasabah dan perkekonomian secara keseluruhan  Regulasi bank berbeda dengan regulasi pada industri lainnya karena regulasi perbankan bukan hanya pengaturan terhadap produk tetapi juga terhadap lembaga banknya itu sendiri  Regulasi perbankan disusun lebih ketat mengingat kegagalan bank, sebagian atau seluruhnya dapat menimbulkan dampak pada perekonomian secara menyeluruh bukan hanya dampak buruk pada karyawan, pemegang saham dan nasabah yang disebut sebagai risiko sistemik.
  • 8. STIE DEWANTARA Hubungan Risiko dan Modal i. Struktur modal bank mengacu pada cara bank tersebut membiayai dirinya sendiri, biasanya dengan cara kombinasi penerbitan saham (equity issues), mengeluarkan obligasi dan mendapatkan pinjaman. ii. Bank diwajibkan untuk memilik modal yang cukup untuk menutupi risiko yang dihadapi → Kecukupan modal (capital adequacy) iii. Semakin besar risiko yang dihadapi bank maka semakin besar pula modal yang harus disediakan.
  • 9. STIE DEWANTARA Basel Committee  Pihak yang pertama kali menawarkan suatu metodologi standar perhitungan jumlah modal berbasis risiko adalah The Basel Committee on Banking Suopervision (BCBS).  BCBS dibentuk pada tahun 1974 oleh para Gubernur bank sentral dari negara- negara maju yang tergabung dalam Group of Ten (G 10) bertujuan untuk menyusun dan menetapkan berbagai aturan bagi industri perbankan, termasuk kegiatan supervisi atas operasional perbankan dengan standar internasional.  Keanggotaan komite mula-mula terdiri dari sepuluh negara G-10 ditambah dengan Spanyol dan Luxemburg. Dalam perkembangnnya, negara-negara anggota Basel Committee terus bertambah, dan saat ini anggota komite tersebut adalah : Argentina, Australia, Belgia, Brasil, China, Perancis, Hongkong SAR, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Luxemburg, Meksiko, Belanda, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris dan Amerika Serikat. Keanggotaan negara-negara tersebut direpresentasikan dengan kehadiran bank sentral dan pengawas bank
  • 10. STIE DEWANTARA Basel Committee (Cont…) Dua tujuan fundamental dari the Basel Committee adalah sebagai berikut:  Memperkuat kerangka dasar dan stabilitas atas sistem perbankan internasional.  Menciptakan kerangka dasar yang konsisten dan tidak memihak bagi bank-bank di berbagai negara dengan sumber daya berbeda yang aktif menjalankan kegiatan operasional perbankan secara internasional. Kerangka dasar tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengurangi kesenjangan daya saing antar bank- bank yang menjalankan kegiatan secara internasional.
  • 11. STIE DEWANTARA Regulasi Risiko Bank – Basel I 1. Metodologi penghitungan jumlah modal berbasis risiko yang pertama kali ditawarkan oleh BCBS adalah Basel Capital Accord (Basel I) pada tahun 1988 yang hanya memperhitungkan risiko kredit. 2. Tahun 1996 dikeluarkan Market Risk Amandment, dimana juga memperhitungkan risiko pasar selain risiko kredit dalam perhitungan modal berbasis risiko.
  • 12. STIE DEWANTARA Regulasi Risiko Bank – Basel II 1. Tahun 2004 BCBS mengembangkan Capital Accord baru yang dikenal dengan Basel II 2. Basel II diimplementasikan pada tahun 2006-2007 dimana menghubungkan modal bank secara langsung terhadap risiko yang dilakukan bank. 3. Perhitungan kecukupan modal pada Basel II memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional serta terdapat ketetapan mengenai risiko lainnya (other risks) seperti risiko strategis, risiko bisnis dan risiko reputasi.
  • 13. STIE DEWANTARA Basel I vs Basel II Perbandingan antara Basel I dan Basel II adalah sebagai berikut: a. Basel I  Fokus pada satu pengukuran risiko  Pendekatan sederhana dan kurang sensitif terhadap risiko  Menggunakan satu ukuran untuk pendekatan risiko dan modal yang digunakan untuk berbagai jenis dan ukuran bank (one single size fits all) b. Basel II  Fokus pada metodologi internal  Pendekatan lebih kompleks dan memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap risiko  Bersifat fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan bank