MODEL PROSES
WATERFALL
Model Waterfall ?
Menurut Pressman (2010,p39) model
waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun
software.
Model ini melakukan pendekatan secara
sistematis dan berurutan. Disebut
denganwaterfall karena tahap demi tahap yang
dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan.
Sejarah Model Waterfall
Model Waterfall ini awalnya ditemukan oleh Winston W.
Royce pada tahun 1970 . Dia menulis sebuah artikel ilmiah yang
berisi pandangan pribadinya pada pengembangan perangkat
lunak . Pada paruh pertama dari artikel, ia membahas sebuah
proses yang dia sebut ” megah ” . Dia bahkan menggambar sosok
model , dan lain yang menunjukkan mengapa hal itu tidak bekerja
( karena persyaratan selalu berubah ) . Model ini adalah air terjun .
Dia menggunakannya sebagai contoh dari proses yang sama sekali
tidak bekerja. Di paruh kedua artikel ia menggambarkan proses
berulang-ulang bahwa ia dianggap jauh lebih baik .
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.
Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model
waterfall. Model ini sering dianggap kuno, tetapi merupakan model
yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE).
Sifat-sifat Model Waterfall Yang
Menjadi Masalah
•Ketika problem muncul, maka proses berhenti
karena tidak dapat menuju ke tahapan
selanjutnya.
•Karena pendekatannya secara sequential, maka
setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap
sebelumnya.
•Partisi projek ke stages yang berbeda tidak
fleksibel.
Waterfall model
Communication ( Komunikasi )
Langkah ini merupakan analisis
terhadap kebutuhan software, dan tahap
untuk mengadakan pengumpulan data
dengan melakukan pertemuan dengan
customer, maupun mengumpulkan data-
data tambahan baik yang ada di jurnal,
artikel, maupun dari internet.
Planning ( Perencanaan )
Proses planning merupakan lanjutan dari
proses communication (analysis requirement).
Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user
requirement atau bisa dikatakan sebagai data
yang berhubungan dengan keinginan user dalam
pembuatan software, termasuk rencana yang
akan dilakukan. Selain itu, penjadwalan dalam
proses pengerjaan juga di tentukan pada tahap
ini.
Modelling ( Pemodelan )
Kemudian mulai masuk pada tahap
perancangan dimana perancangan
menerjemahkan kebutuhan sistem ke dalam
representasi untuk menilai kualitas sebelum
tahap selanjutnya di kerjakan atau sebelum
dibuat coding. Tahap ini lebih di fokuskan pada
atribut program, seperti struktur data, arsitektur
perangkat lunak dan detail prosedur.
Construction ( Konstruksi atau Pembangunan )
Construction merupakan proses membuat
kode, coding atau pengkodean merupakan
penerjemah desain dalam bahasa yang bisa
dikenali oleh komputer. Programmer akan
menerjemahkan transaksi yang diminta oleh
user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan
secara nyata dalam mengerjakan suatu software,
artinya penggunaan computer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini.
Deployment ( Penyebaran )
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam
pembuatan sebuah software atau system.
Setelah melakukan analisis, desain dan
pengkodean maka system yang sudah jadi akan
digunakan oleh user, kemudian software yang
telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan
secara berkala.
Kelebihan Model Waterfall
• Semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,
eksplisit, dan benar di awal project, maka Software
Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa
masalah.
• Setiap anggota dalam SE mengetahui secara pasti apa
yang harus dikerjakan dan kapan harus diselesaikan.
• Mudah dalam implementasi karena pada saat
implementasi telah dilakukan uji coba terhadap setiap
bagian dari program.
• Dokumentasi pengembangan sistem sangat terorganisir,
karena pada setiap tahap harus terselesaikan dengan
lengkap sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
Kekurangan Model Waterfall
• Pengguna sulit untuk menuangkan ide atau kebutuhan pada
awal pembuatan sistem.
• Apabila terjadi perubahan, maka model ini tidak bisa
digunakan.
• Diperlukan manajemen yang baik, karena proses
pengembangan tidak dapat berulang sebelum
menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila
dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat
waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses
pengembangan perangkat lunak.
• Membutuhkan waktu yang relatif lama karena model ini
bersifat sequential.
Kapan Model Waterfall digunakan ?
• Ketika semua persyaratan sudah dipahami dengan baik di
awal pengembangan
• Definisi produk stabil dan tidak ada perubahan saat
pengembangan untuk alasan apapun seperti perubahan
eksternal, perubahan tujuan, perubahan anggaran atau
perubahan teknologi. Untuk itu,teknologi yang digunakan
pun harus sudah dipahami dengan baik.
• Menghasilkan produk baru atau versi baru dari produk yang
sudah ada. Sebenarnya, jika menghasilkan versi baru maka
sudah masuk incremental development yang setiap tahapnya
sama dengan waterfall kemudian diulang-ulang.
Kapan Model Waterfall tidak cocok
digunakan ?
•Ingin mendapatkan keuntungan dari umpan
balik yang cepat
•Benar-benar kurang memahami nilai dan
definisi dari apa yang sedang dibangun.
•Memiliki proyek yang rumit

More Related Content

DOCX
Makalah tentang waterfall
PPTX
Waterfall Model (ANSI) persentation
PPTX
PPT waterfall informatika jurusan teknik.pptx
PPTX
Waterfall Process Model
PPTX
model waterfall
PPTX
Dwi h (09)
DOCX
Model life cycle software
PPTX
System Development Life Cycle
Makalah tentang waterfall
Waterfall Model (ANSI) persentation
PPT waterfall informatika jurusan teknik.pptx
Waterfall Process Model
model waterfall
Dwi h (09)
Model life cycle software
System Development Life Cycle

Similar to P5_P6_Model_Waterfall.pptxuyrthhhhhffdddf (20)

PPT
ppt prototyping Tgs iwank
DOCX
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-pengembangan sistem informasi-2018
DOCX
Tugas (isfan fajar satria)1111504146
PPTX
SDLCasd asdasd asdasda asdasd aqsdasd.pptx
PPT
Kelompok 2 waterfall
DOCX
Waterfall Model (ANSI)
PPTX
Tahapan pengembangan perangkat lunak
PPTX
Metode proses pengembangan perangkat lunak
PPTX
RPL_Kelompok
PPTX
WATERFALL
PDF
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK
PPTX
kualitas source code dan pengujian program
PPTX
3 - Model Proses Lanjutan.pptx
DOCX
model dalam pengembangan SI
DOCX
Metode pengembangan RPL dan DFD
PPTX
Jbptunikompp gdl-rinakurnia-23375-6-materir-
DOCX
1.Roudiyatu Zahra , Prof. DR. HAPZI ALI, CMA. SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMP...
PPTX
Pemodelan perangkat lunak XI_ Pertemuan 2.pptx
PPTX
Sdlc
PPTX
Ragam Model Proses Perangkat Lunak
ppt prototyping Tgs iwank
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-pengembangan sistem informasi-2018
Tugas (isfan fajar satria)1111504146
SDLCasd asdasd asdasda asdasd aqsdasd.pptx
Kelompok 2 waterfall
Waterfall Model (ANSI)
Tahapan pengembangan perangkat lunak
Metode proses pengembangan perangkat lunak
RPL_Kelompok
WATERFALL
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK
kualitas source code dan pengujian program
3 - Model Proses Lanjutan.pptx
model dalam pengembangan SI
Metode pengembangan RPL dan DFD
Jbptunikompp gdl-rinakurnia-23375-6-materir-
1.Roudiyatu Zahra , Prof. DR. HAPZI ALI, CMA. SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMP...
Pemodelan perangkat lunak XI_ Pertemuan 2.pptx
Sdlc
Ragam Model Proses Perangkat Lunak
Ad

More from untab81 (8)

PPTX
3.-Hardware-dan-Software.pptx teknologi informsi
PPT
8.-Sistem-Informasi-Manajemen.ppt teknologi
PPTX
5.-Manajemen-Data Manajemn data dalam sistem infromasi
PPT
1.-Pengenalan-PTI PENGANTARA TEKNOLOGI INFORMASI
PPTX
P1_KONTRAK PERKULIAHAN.pptxjkkjhgggffdds
PPTX
P3_P4_SDLC dan MODEL SDLC.pptxhhhhhhhhhh
PPTX
Pertemuan 2 Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
PPTX
Matakuliah Pengendalian Sistem Informasi
3.-Hardware-dan-Software.pptx teknologi informsi
8.-Sistem-Informasi-Manajemen.ppt teknologi
5.-Manajemen-Data Manajemn data dalam sistem infromasi
1.-Pengenalan-PTI PENGANTARA TEKNOLOGI INFORMASI
P1_KONTRAK PERKULIAHAN.pptxjkkjhgggffdds
P3_P4_SDLC dan MODEL SDLC.pptxhhhhhhhhhh
Pertemuan 2 Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Matakuliah Pengendalian Sistem Informasi
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT presentasi Uswatun Hasanah universitas Mataram
PPTX
18 Pengembangan Industri Pangan Halal-LPH LPPOM-Raafqi.pptx
PDF
Perkembangan ilmu Administrasi Bisnis dan lainnya
PDF
Salindia+(PPT) (1)mmnmnmnmmmnmmnmnmnm.pdf
PDF
METODE HARGA POKOK PESANAN - MATKUL AKBI
PPTX
5.P5P2RA bimtek implementasi OK (1).pptx
PPTX
PSAP 5-8 Akuntansi Persediaan investasi aset teap
PPTX
Pertemuan 2_E-Business Ethic & Social Responsibility.pptx
PDF
toaz.info-materi-pramuka-penggalang-sd-pr_dc3c3ff1a17002234b065a26363fc18d.pdf
PPTX
kesya amelia-19-MPLB 1gbhjklklkhhjkl.pptx
PDF
fungsi -fungsi dan dimensi Administrasi Bisnis
PDF
Jadwal Orientasi PPPKSDSDSDSDSADASDASDASDASDAS
PPTX
Digitalisasi-Pemasaran-Produk-Pertanian-Unggulan-Fokus-pada-Padi.pptx
PPTX
TM#1_Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis.pptx
 
DOCX
DAFTAR BAYAR.docx daftar bayar gaji honor
PPTX
Bab 4 Etika Perniagaan dan tanggungjawab sosial.pptx
PPTX
Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis NEW.pptx
 
PPT
Hukum Perdata iNDONESIA DALAM TEORI DAN PRAKTIK.ppt
PPT
Perencanaan bisnis untuk usaha perawatan AC
PPTX
Materi Internal Auditor Simplified sekali
PPT presentasi Uswatun Hasanah universitas Mataram
18 Pengembangan Industri Pangan Halal-LPH LPPOM-Raafqi.pptx
Perkembangan ilmu Administrasi Bisnis dan lainnya
Salindia+(PPT) (1)mmnmnmnmmmnmmnmnmnm.pdf
METODE HARGA POKOK PESANAN - MATKUL AKBI
5.P5P2RA bimtek implementasi OK (1).pptx
PSAP 5-8 Akuntansi Persediaan investasi aset teap
Pertemuan 2_E-Business Ethic & Social Responsibility.pptx
toaz.info-materi-pramuka-penggalang-sd-pr_dc3c3ff1a17002234b065a26363fc18d.pdf
kesya amelia-19-MPLB 1gbhjklklkhhjkl.pptx
fungsi -fungsi dan dimensi Administrasi Bisnis
Jadwal Orientasi PPPKSDSDSDSDSADASDASDASDASDAS
Digitalisasi-Pemasaran-Produk-Pertanian-Unggulan-Fokus-pada-Padi.pptx
TM#1_Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis.pptx
 
DAFTAR BAYAR.docx daftar bayar gaji honor
Bab 4 Etika Perniagaan dan tanggungjawab sosial.pptx
Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis NEW.pptx
 
Hukum Perdata iNDONESIA DALAM TEORI DAN PRAKTIK.ppt
Perencanaan bisnis untuk usaha perawatan AC
Materi Internal Auditor Simplified sekali

P5_P6_Model_Waterfall.pptxuyrthhhhhffdddf

  • 2. Model Waterfall ? Menurut Pressman (2010,p39) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut denganwaterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
  • 3. Sejarah Model Waterfall Model Waterfall ini awalnya ditemukan oleh Winston W. Royce pada tahun 1970 . Dia menulis sebuah artikel ilmiah yang berisi pandangan pribadinya pada pengembangan perangkat lunak . Pada paruh pertama dari artikel, ia membahas sebuah proses yang dia sebut ” megah ” . Dia bahkan menggambar sosok model , dan lain yang menunjukkan mengapa hal itu tidak bekerja ( karena persyaratan selalu berubah ) . Model ini adalah air terjun . Dia menggunakannya sebagai contoh dari proses yang sama sekali tidak bekerja. Di paruh kedua artikel ia menggambarkan proses berulang-ulang bahwa ia dianggap jauh lebih baik . Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE).
  • 4. Sifat-sifat Model Waterfall Yang Menjadi Masalah •Ketika problem muncul, maka proses berhenti karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. •Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. •Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel.
  • 6. Communication ( Komunikasi ) Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data- data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
  • 7. Planning ( Perencanaan ) Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. Selain itu, penjadwalan dalam proses pengerjaan juga di tentukan pada tahap ini.
  • 8. Modelling ( Pemodelan ) Kemudian mulai masuk pada tahap perancangan dimana perancangan menerjemahkan kebutuhan sistem ke dalam representasi untuk menilai kualitas sebelum tahap selanjutnya di kerjakan atau sebelum dibuat coding. Tahap ini lebih di fokuskan pada atribut program, seperti struktur data, arsitektur perangkat lunak dan detail prosedur.
  • 9. Construction ( Konstruksi atau Pembangunan ) Construction merupakan proses membuat kode, coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.
  • 10. Deployment ( Penyebaran ) Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau system. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka system yang sudah jadi akan digunakan oleh user, kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
  • 11. Kelebihan Model Waterfall • Semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. • Setiap anggota dalam SE mengetahui secara pasti apa yang harus dikerjakan dan kapan harus diselesaikan. • Mudah dalam implementasi karena pada saat implementasi telah dilakukan uji coba terhadap setiap bagian dari program. • Dokumentasi pengembangan sistem sangat terorganisir, karena pada setiap tahap harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
  • 12. Kekurangan Model Waterfall • Pengguna sulit untuk menuangkan ide atau kebutuhan pada awal pembuatan sistem. • Apabila terjadi perubahan, maka model ini tidak bisa digunakan. • Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak. • Membutuhkan waktu yang relatif lama karena model ini bersifat sequential.
  • 13. Kapan Model Waterfall digunakan ? • Ketika semua persyaratan sudah dipahami dengan baik di awal pengembangan • Definisi produk stabil dan tidak ada perubahan saat pengembangan untuk alasan apapun seperti perubahan eksternal, perubahan tujuan, perubahan anggaran atau perubahan teknologi. Untuk itu,teknologi yang digunakan pun harus sudah dipahami dengan baik. • Menghasilkan produk baru atau versi baru dari produk yang sudah ada. Sebenarnya, jika menghasilkan versi baru maka sudah masuk incremental development yang setiap tahapnya sama dengan waterfall kemudian diulang-ulang.
  • 14. Kapan Model Waterfall tidak cocok digunakan ? •Ingin mendapatkan keuntungan dari umpan balik yang cepat •Benar-benar kurang memahami nilai dan definisi dari apa yang sedang dibangun. •Memiliki proyek yang rumit