SlideShare a Scribd company logo
Pengujian Hipotesis
pert. ke 7
Pengujian Hipotesis :
A. Pengertian
B. Dua jenis kesalahan
C. Test of Significance
Pengujian hipotesis 05
Hipotesis
• Berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo artinya
sementara/lemah kebenarannya dan thesis
artinya pernyataan/teori.
• Pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah
hipotesis digunakan pengujian yang disebut
hypotesis testing.
Hypothesis Testing
Suatu prosedur pengujian hipotesis tentang
parameter populasi menggunakan informasi dari
sampel dan teori probabilitas untuk menentukan
apakah hipotesis tersebut secara statistik dapat
diterima atau ditolak
• Pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis,
yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif
(Ha).
Hipotesis nol (Ho)
Suatu hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok. Atau tidak ada hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lain
Hipotesis alternatif (Ha)
Suatu hipotesis yang menyatakan ada
perbedaan sesuatu kejadian antara kedua
kelompok. Atau ada hubungan anatara
variabel satu denan variabel yang lain
Rumusan hipotesis
Hipotesis deskriptif (pernyataan)
– suatu dugaan atau pernyataan sementara tentang nilai
suatu variabel mandiri. Artinya tidak membuat suatu
perbandingan atau hubungan
Contoh :
• Suatu puskesmas manyatakan pada periode tertentu,
jumlah penduduk di wilayah kerjanya yang mencari
pengobatan pada sarana kesehatan adalah paling
banyak 47%
• Maka hipotesisnya ditulis :
• Ho = μ ≤ 0,47
• Ha = μ ≥ 0,47
Hipotesis komparatif (perbedaan)
suatu pernyataan sementara yang menunjukkan
dugaan nilai pada satu variabel atau lebih pada
sampel yang berbeda
Contoh :
• Tidak terdapat perbedaan daya tahan tubuh antara pria
dan wanita terhadap penyakit influenza
• Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis :
• Ho = μ1 = μ2
• Ha = μ1 ≠ μ2
Daya tahan tubuh balita pria sama dengan balita
wanita terhadap penyakit influenza.
Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis :
• Ho = μ1 ≥ μ2
• Ha = μ1 < μ2
Hipotesis asosiatif (hubungan)
suatu pernyataan sementara yang menunjukkan
dugaan akan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih
Contoh :
Apakah ada hubungan antara ibu perokok dengan
berat badan lahir rendah ?
Rumusan hipotesisnya :
 Ho = μ = o
 Ha = μ ≠ o
Hipotesis
Deskriptif
(pernyataan)
Kompratif (perbedaan)
Asosiatif (hubungan)
Kesalahan Pengambilan Keputusan
• Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan
suatu kesalahan pengambilan keputusan.
• Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan
dalam uji statistik, yaitu:
– kesalahan tipe alpha
– Kesalahan tipe beta
Kesalahan Tipe I ( )
• Merupakan kesalahan menolak Ho padahal
sesungguhnya Ho benar. Artinya: menyimpulkan
adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak
ada perbedaan.
• Peluang kesalahan tipe satu (I) adalah atau
sering disebut Tingkat signifikansi (significance
level).
• Sebaliknya peluang untuk tidak membuat
kesalahan tipe I adalah sebesar 1- , yang disebut
dengan Tingkat Kepercayaan (confidence level).
Kesalahan Tipe II ( )
• Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal
sesungguhnya Ho salah. Artinya: menyimpulkan
tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada
perbedaan.
• Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II)
ini adalah sebesar .
• Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe
kedua (II) adalah sebesar 1- , dan dikenal sebagai
Tingkat Kekuatan Uji (power of the test).
Kesalahan Pengambilan Keputusan
Keputusan Populasi
Ho Benar Ho Salah
Tidak Menolak Ho Benar (1- ) Kesalahan Tipe II
( )
Menolak Ho Kesalahanan Tipe I
( )
Benar (1- )
Menentukan Tingkat Kemaknaan (Level Of
Significance)
• Tingkat kemaknaan, atau sering disebut dengan
nilai , merupakan nilai yang menunjukkan
besarnya peluang salah dalam menolak
hipotesis nol.
• nilai merupakan batas toleransi peluang salah
dalam menolak hipotesis nol.
• nilai merupakan nilai batas maksimal
kesalahan menolak Ho.
• Nilai dapat diartikan pula sebagai batas
maksimal kita salah menyatakan adanya
perbedaan.
Penentuan Nilai (Alpha)
• Tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian.
• Nilai (alpha) yang sering digunakan adalah 10 %, 5 %
atau 1 %.
– Bidang kesehatan biasanya digunakan nilai (alpha)
sebesar 5 %.
– Pengujian obat-obatan digunakan batas toleransi
kesalahan yang lebih kecil misalnya 1 %, karena
mengandung risiko yang fatal.
• Misalkan seorang peneliti yang akan menentukan apakah
suatu obat bius berkhasiat akan menentukan yang kecil
sekali , peneliti tersebut tidak akan mau mengambil resiko
bahwa ketidak berhasilan obat bius besar karena akan
berhubungan dengan nyawa seseorang yang akan dibius.
Pemilihan Jenis Uji Paramertik Atau Non Parametrik
• Dalam pengujian hipotesis sangat berhubungan
dengan distribusi data populasi yang akan diuji.
• Bila distribusi data populasi yang akan diuji
berbentuk normal/simteris, maka proses
pengujian dapat digunakan dengan pendekatan
uji statistik parametrik.
• Bila distribusi data populasinya tidak normal atau
tidak diketahui distribusinya maka dapat
digunakan pendekatan uji statistik Non
Parametrik.
Prosedur Uji Hipotesis
1. Menetapkan Hipotesis
2. Penentuan uji statistik yang sesuai
3. Menentukan batas atau tingkat
kemaknaan (level of significance)
4. Penghitungan Uji Statistik
5. Keputusan Uji Statistik
Menetapkan Hipotesis
Hipotesis Nol (Ho)
• Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara
mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok
dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok.
Hipotesis Alternatif (Ha)
• Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka
yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan
mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok.
Penentuan uji statistik yang sesuai
• Ada beragam jenis uji statistik yang dapat
digunakan. Setiap uji statistik mempunyai
persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Oleh
karena itu harus digunakan uji statistik yang
tepat sesuai dengan data yang diuji. Jenis uji
statistik sangat tergantung dari:
– Jenis variabel yang akan dianalisis
– Jenis data apakah dependen atau independen
– Jenis distribusi data populasinya apakah
mengikuti distribusi normal atau tidak
Contoh penentuan uji statistik
• Sebagai gambaran, jenis uji statistik untuk
mengetahui perbedaan mean akan berbeda
dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan
proporsi/persentase.
• Uji beda mean menggunakan uji T atau uji Anova,
sedangkan uji untuk mengetahui perbedaan
proporsi digunakan uji Kai kuadrat.
Menentukan Batas Atau Tingkat Kemaknaan
(Level Of Significance)
• Batas/tingkat kemaknaan, sering juga disebut
dengan nilai . Penggunan nilai alpha tergantung
tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang
kesehatan biasanya menggunakan nilai alpha (α =
0,05 /CI=95% atau α = 0,01 /CI=99%)
 CI = Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan)
= komplemen dari α
= 1 - α
Penghitungan Uji Statistik
• Penghitungan uji statistik adalah menghitung data
sampel kedalam uji hipotesis yang sesuai.
• Misalnya kalau ingin menguji perbedan mean
antara dua kelompok, maka data hasil
pengukuran dimasukkan ke rumus uji t. Dari hasil
perhitungan tersebut kemudian dibandingkan
dengan nilai populasi untuk mengetahui apakah
ada hipotesis ditolak atau gagal menolak
hipotesis.
Keputusan Uji Statistik
• Hasil pengujian statistik akan menghasilkan dua
kemungkinan keputusan yaitu menolak Hipotesis
Nol dan Gagal menolak Hipotesis nol.
• Keputusan uji statistik dapat dicari dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan klasik dan
pendekatan probabilistik
Pendekatan Klasik
• Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal
ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan
Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel.
• Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji
yang kita lakukan,
– uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z
– uji T.
• Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita
bandingkan angka yang ada pada tabel T
• Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari
– nilai alpha ( ) yang digunakan
– uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua
arah).
Pendekatan Klasik
• Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal
ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan
Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel.
• Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji
yang kita lakukan,
– uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z
– uji T.
• Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita
bandingkan angka yang ada pada tabel T
• Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari
– nilai alpha ( ) yang digunakan
– uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua
arah).
Uji two tail (dua sisi/dua arah)
Ho : x = y
Ha : x y
• Pada uji ini menggunakan uji dua arah sehingga
untuk mencari nilai Z di tabel kurve normal, nilai
-nya harus dibagi dua arah yaitu ujung kiri dan
kanan dari suatu kurva normal, sehingga nilai
alpha = ½ . Sebagai contoh bila ditetapkan nilai
= 0,05 maka nilai alpha = ½ (0,05) =0,025,
pada = 0.025 nilai Z-nya adalah 1,96.
Gambar Uji two tail (dua sisi/dua arah)
Uji one tail (satu sisi/satu arah)
Ho : x = y
Ha : x > y
• Maka uji nya adalah satu arah, nilai alphanya
tetap 5 % (tidak usah dibagi dua) sehingga nilai
Z= 1,65.
Uji one tail (satu sisi/satu arah)
Uji one tail (satu sisi/satu arah)
Hasil Keputusan Uji Statistik
• Bila nilai perhitungan uji statistik lebih besar dibandingkan
nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan > nilai
tabel), maka keputusannya: Ho ditolak
– Ho ditolak, artinya: ada perbedaan kejadian
(mean/proporsi) yang signifikan antara kelompok data
satu dengan kelompok data yang lain.
• Bila nilai perhitungan uji statistik lebih kecil dibandingkan
nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan < nilai
tabel), maka keputusannya: Ho gagal ditolak
– Ho gagal ditolak, artinya: tidak ada perbedaan kejadian
(mean/proporsi) antara kelompok data satu dengan
kelompok data yang lain. Perbedaan yang ada hanya
akibat dari faktor kebetulan (by chance).
Pendekatan Probabilistik
• Seiring dengan kemajuan perkembangan komputer
maka uji statistik dengan mudah dan cepat dapat
dilakukan dengan program-program statistik yang
tersedia di pasaran seperti Epi Info, SPSS, SAS,
Stata, dll.. Setiap kita melakukan uji statistik melalui
program komputer maka akan ditampilkan /
dikeluarkan nilai P (P value). Dengan nilai P ini kita
dapat menggunakan untuk keputusan uji statistik
dengan cara membandingkan nilai P dengan nilai
(alpha). Ketentuan yang berlaku adalah sbb:
• Bila nilai P nilai , maka keputusannya adalah
Ho ditolak
• Bila nilai P > nilai , maka keputusannya adalah
Ho gagal ditolak
Catatan
• Perlu diketahui bahwa Nilai P two tail adalah dua
kali Nilai P one tail, berarti kalau tabel yang
digunakan adalah tabel one tail sedangkan uji
statistik yang dilakukan two tail maka Nilai P dari
tabel harus dikalikan 2.
• Dengan demikian dapat disederhanakan dengan
rumus: Nilai P two tail = 2 x Nilai P one tail.
Pengertian Nilai P
• Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
peluang salah menolak Ho dari data penelitian.
• Nilai P dapat diartikan pula sebagai nilai besarnya peluang
hasil penelitian (misalnya adanya perbedaan mean atau
proporsi) terjadi karena faktor kebetulan (by chance).
• Harapan kita nilai P adalah sekecil mungkin, sebab bila nilai
P-nya kecil maka kita yakin bahwa adanya perbedaan pada
hasil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di
populasi. Dengan kata lain kalau nilai P-nya kecil maka
perbedaan yang ada pada penelitian terjadi bukan karena
faktor kebetulan (by chance).
Pengujian hipotesis 05
Thank you

More Related Content

PPTX
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
PDF
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
PPTX
PPTX
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPTX
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
PPTX
Statistik dan Statistika
PPTX
PPT Collaborative Governace.pptx
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Statistik dan Statistika
PPT Collaborative Governace.pptx

What's hot (20)

DOCX
Taraf signifikan
PPSX
Statistika-Uji Hipotesis
PDF
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
PPT
Statistika Probabilitas
PPTX
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PDF
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
PPT
Metodologi penelitian powerpoint
PPTX
Instrumen penelitian
PPTX
Riwayat alamat penyakit1
PDF
Bias Penelitian
DOCX
Review Materi Kuliah Perkim
PPTX
Penyajian Data ppt
DOCX
Skala pengukuran dalam penelitian
DOCX
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
PPTX
Ppt perumusan masalah penelitian
PPT
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
PDF
Tabel f-0-05
PPTX
Variabel Operasional
DOCX
Hipotesis nol
PDF
Distribusi Sampling
Taraf signifikan
Statistika-Uji Hipotesis
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Statistika Probabilitas
PPT SEMPRO ELENA.pptx
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Metodologi penelitian powerpoint
Instrumen penelitian
Riwayat alamat penyakit1
Bias Penelitian
Review Materi Kuliah Perkim
Penyajian Data ppt
Skala pengukuran dalam penelitian
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Ppt perumusan masalah penelitian
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
Tabel f-0-05
Variabel Operasional
Hipotesis nol
Distribusi Sampling
Ad

Similar to Pengujian hipotesis 05 (20)

PPT
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
PPT
Uji Hipotesis, tugas kuliah farmasim.ppt
PPTX
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
PPT
uji beda mean satu sampel biostatistik dasar
PPT
Dasar dasar statistik inferensial
DOCX
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
PPTX
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
PDF
hipotesis satu rata-rata biostatistik inferensia
PPT
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
PPTX
ppt uji H.T. dalam spss umtuk uji statistik
PPTX
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
PPTX
hypothesis
PPTX
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
PPTX
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
PPT
Sesi iii t test & f test
PPTX
7 PROSEDUR DAN JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS (YELSHA).pptx
PPTX
Uji hipotesis kel.4
PPTX
Pengujian Hipotesis - STATISTIKA SEMESTER 3 III.pptx
PPTX
Hipotesis dalam Uji Statistik dan Pengujian Data
PPTX
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
UJIan untuk hipotesiS mudah dan gampang dipelajaiu.ppt
Uji Hipotesis, tugas kuliah farmasim.ppt
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
uji beda mean satu sampel biostatistik dasar
Dasar dasar statistik inferensial
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
dasar statisika Inferensial-UPI-2024.pptx
hipotesis satu rata-rata biostatistik inferensia
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
ppt uji H.T. dalam spss umtuk uji statistik
APA ITU MATERI? KONSEP MATERI. PENGUJIAN HIPOTESIS.pptx
hypothesis
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
Sesi iii t test & f test
7 PROSEDUR DAN JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS (YELSHA).pptx
Uji hipotesis kel.4
Pengujian Hipotesis - STATISTIKA SEMESTER 3 III.pptx
Hipotesis dalam Uji Statistik dan Pengujian Data
PENGUJIAN HIPOTESIS dalam penelitian ilmiah
Ad

More from robin2dompas (19)

PDF
Pert_9.pdf
PDF
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
PDF
Sist...endokrin_2014
PDF
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
PPTX
Peny bawaan ii
PDF
An fis panca_indra_pert_last
PDF
Makalah kel. 4 hiv & aids
PDF
Komnukasi
PDF
Pegkjian tk
PDF
Akper mw09
PPTX
Tugas Kelompok_ malaria
PPTX
Konsep infeksi
PPTX
cacat bawaan
PDF
Epidemiologi
PPTX
Perte ke 6_soskes
PPTX
Pemantauan tumbuh kembang
PPTX
PPTX
Immunisasi
PPSX
Soakes prodigigi 2,3,4..
Pert_9.pdf
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Sist...endokrin_2014
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Peny bawaan ii
An fis panca_indra_pert_last
Makalah kel. 4 hiv & aids
Komnukasi
Pegkjian tk
Akper mw09
Tugas Kelompok_ malaria
Konsep infeksi
cacat bawaan
Epidemiologi
Perte ke 6_soskes
Pemantauan tumbuh kembang
Immunisasi
Soakes prodigigi 2,3,4..

Pengujian hipotesis 05

  • 2. Pengujian Hipotesis : A. Pengertian B. Dua jenis kesalahan C. Test of Significance
  • 4. Hipotesis • Berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo artinya sementara/lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan/teori. • Pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut hypotesis testing.
  • 5. Hypothesis Testing Suatu prosedur pengujian hipotesis tentang parameter populasi menggunakan informasi dari sampel dan teori probabilitas untuk menentukan apakah hipotesis tersebut secara statistik dapat diterima atau ditolak
  • 6. • Pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
  • 7. Hipotesis nol (Ho) Suatu hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok. Atau tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain
  • 8. Hipotesis alternatif (Ha) Suatu hipotesis yang menyatakan ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok. Atau ada hubungan anatara variabel satu denan variabel yang lain
  • 9. Rumusan hipotesis Hipotesis deskriptif (pernyataan) – suatu dugaan atau pernyataan sementara tentang nilai suatu variabel mandiri. Artinya tidak membuat suatu perbandingan atau hubungan Contoh : • Suatu puskesmas manyatakan pada periode tertentu, jumlah penduduk di wilayah kerjanya yang mencari pengobatan pada sarana kesehatan adalah paling banyak 47% • Maka hipotesisnya ditulis : • Ho = μ ≤ 0,47 • Ha = μ ≥ 0,47
  • 10. Hipotesis komparatif (perbedaan) suatu pernyataan sementara yang menunjukkan dugaan nilai pada satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda Contoh : • Tidak terdapat perbedaan daya tahan tubuh antara pria dan wanita terhadap penyakit influenza • Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis : • Ho = μ1 = μ2 • Ha = μ1 ≠ μ2
  • 11. Daya tahan tubuh balita pria sama dengan balita wanita terhadap penyakit influenza. Pernyataan ini, hipotesisnya ditulis : • Ho = μ1 ≥ μ2 • Ha = μ1 < μ2
  • 12. Hipotesis asosiatif (hubungan) suatu pernyataan sementara yang menunjukkan dugaan akan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih Contoh : Apakah ada hubungan antara ibu perokok dengan berat badan lahir rendah ? Rumusan hipotesisnya :  Ho = μ = o  Ha = μ ≠ o
  • 14. Kesalahan Pengambilan Keputusan • Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan suatu kesalahan pengambilan keputusan. • Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan dalam uji statistik, yaitu: – kesalahan tipe alpha – Kesalahan tipe beta
  • 15. Kesalahan Tipe I ( ) • Merupakan kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho benar. Artinya: menyimpulkan adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan. • Peluang kesalahan tipe satu (I) adalah atau sering disebut Tingkat signifikansi (significance level). • Sebaliknya peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe I adalah sebesar 1- , yang disebut dengan Tingkat Kepercayaan (confidence level).
  • 16. Kesalahan Tipe II ( ) • Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal sesungguhnya Ho salah. Artinya: menyimpulkan tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada perbedaan. • Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II) ini adalah sebesar . • Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe kedua (II) adalah sebesar 1- , dan dikenal sebagai Tingkat Kekuatan Uji (power of the test).
  • 17. Kesalahan Pengambilan Keputusan Keputusan Populasi Ho Benar Ho Salah Tidak Menolak Ho Benar (1- ) Kesalahan Tipe II ( ) Menolak Ho Kesalahanan Tipe I ( ) Benar (1- )
  • 18. Menentukan Tingkat Kemaknaan (Level Of Significance) • Tingkat kemaknaan, atau sering disebut dengan nilai , merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah dalam menolak hipotesis nol. • nilai merupakan batas toleransi peluang salah dalam menolak hipotesis nol. • nilai merupakan nilai batas maksimal kesalahan menolak Ho. • Nilai dapat diartikan pula sebagai batas maksimal kita salah menyatakan adanya perbedaan.
  • 19. Penentuan Nilai (Alpha) • Tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. • Nilai (alpha) yang sering digunakan adalah 10 %, 5 % atau 1 %. – Bidang kesehatan biasanya digunakan nilai (alpha) sebesar 5 %. – Pengujian obat-obatan digunakan batas toleransi kesalahan yang lebih kecil misalnya 1 %, karena mengandung risiko yang fatal. • Misalkan seorang peneliti yang akan menentukan apakah suatu obat bius berkhasiat akan menentukan yang kecil sekali , peneliti tersebut tidak akan mau mengambil resiko bahwa ketidak berhasilan obat bius besar karena akan berhubungan dengan nyawa seseorang yang akan dibius.
  • 20. Pemilihan Jenis Uji Paramertik Atau Non Parametrik • Dalam pengujian hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data populasi yang akan diuji. • Bila distribusi data populasi yang akan diuji berbentuk normal/simteris, maka proses pengujian dapat digunakan dengan pendekatan uji statistik parametrik. • Bila distribusi data populasinya tidak normal atau tidak diketahui distribusinya maka dapat digunakan pendekatan uji statistik Non Parametrik.
  • 21. Prosedur Uji Hipotesis 1. Menetapkan Hipotesis 2. Penentuan uji statistik yang sesuai 3. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (level of significance) 4. Penghitungan Uji Statistik 5. Keputusan Uji Statistik
  • 22. Menetapkan Hipotesis Hipotesis Nol (Ho) • Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok. Hipotesis Alternatif (Ha) • Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
  • 23. Penentuan uji statistik yang sesuai • Ada beragam jenis uji statistik yang dapat digunakan. Setiap uji statistik mempunyai persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Oleh karena itu harus digunakan uji statistik yang tepat sesuai dengan data yang diuji. Jenis uji statistik sangat tergantung dari: – Jenis variabel yang akan dianalisis – Jenis data apakah dependen atau independen – Jenis distribusi data populasinya apakah mengikuti distribusi normal atau tidak
  • 24. Contoh penentuan uji statistik • Sebagai gambaran, jenis uji statistik untuk mengetahui perbedaan mean akan berbeda dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan proporsi/persentase. • Uji beda mean menggunakan uji T atau uji Anova, sedangkan uji untuk mengetahui perbedaan proporsi digunakan uji Kai kuadrat.
  • 25. Menentukan Batas Atau Tingkat Kemaknaan (Level Of Significance) • Batas/tingkat kemaknaan, sering juga disebut dengan nilai . Penggunan nilai alpha tergantung tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang kesehatan biasanya menggunakan nilai alpha (α = 0,05 /CI=95% atau α = 0,01 /CI=99%)  CI = Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan) = komplemen dari α = 1 - α
  • 26. Penghitungan Uji Statistik • Penghitungan uji statistik adalah menghitung data sampel kedalam uji hipotesis yang sesuai. • Misalnya kalau ingin menguji perbedan mean antara dua kelompok, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke rumus uji t. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai populasi untuk mengetahui apakah ada hipotesis ditolak atau gagal menolak hipotesis.
  • 27. Keputusan Uji Statistik • Hasil pengujian statistik akan menghasilkan dua kemungkinan keputusan yaitu menolak Hipotesis Nol dan Gagal menolak Hipotesis nol. • Keputusan uji statistik dapat dicari dengan dua pendekatan yaitu pendekatan klasik dan pendekatan probabilistik
  • 28. Pendekatan Klasik • Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel. • Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yang kita lakukan, – uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z – uji T. • Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita bandingkan angka yang ada pada tabel T • Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari – nilai alpha ( ) yang digunakan – uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua arah).
  • 29. Pendekatan Klasik • Untuk memutuskan apakah Ho ditolak maupun gagal ditolak, dapat digunakan dengan cara membandingkan Nilai Perhitungan Uji Statistik dengan Nilai pada Tabel. • Nilai Tabel yang dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yang kita lakukan, – uji Z maka nilai tabel dilihat dari tabel Z – uji T. • Setelah kita dapat nilai perhitungan uji Z/T kemudian kita bandingkan angka yang ada pada tabel T • Besarnya nilai tabel sangat tergantung dari – nilai alpha ( ) yang digunakan – uji one tail (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua arah).
  • 30. Uji two tail (dua sisi/dua arah) Ho : x = y Ha : x y • Pada uji ini menggunakan uji dua arah sehingga untuk mencari nilai Z di tabel kurve normal, nilai -nya harus dibagi dua arah yaitu ujung kiri dan kanan dari suatu kurva normal, sehingga nilai alpha = ½ . Sebagai contoh bila ditetapkan nilai = 0,05 maka nilai alpha = ½ (0,05) =0,025, pada = 0.025 nilai Z-nya adalah 1,96.
  • 31. Gambar Uji two tail (dua sisi/dua arah)
  • 32. Uji one tail (satu sisi/satu arah) Ho : x = y Ha : x > y • Maka uji nya adalah satu arah, nilai alphanya tetap 5 % (tidak usah dibagi dua) sehingga nilai Z= 1,65.
  • 33. Uji one tail (satu sisi/satu arah)
  • 34. Uji one tail (satu sisi/satu arah)
  • 35. Hasil Keputusan Uji Statistik • Bila nilai perhitungan uji statistik lebih besar dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan > nilai tabel), maka keputusannya: Ho ditolak – Ho ditolak, artinya: ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) yang signifikan antara kelompok data satu dengan kelompok data yang lain. • Bila nilai perhitungan uji statistik lebih kecil dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (nilai perhitungan < nilai tabel), maka keputusannya: Ho gagal ditolak – Ho gagal ditolak, artinya: tidak ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) antara kelompok data satu dengan kelompok data yang lain. Perbedaan yang ada hanya akibat dari faktor kebetulan (by chance).
  • 36. Pendekatan Probabilistik • Seiring dengan kemajuan perkembangan komputer maka uji statistik dengan mudah dan cepat dapat dilakukan dengan program-program statistik yang tersedia di pasaran seperti Epi Info, SPSS, SAS, Stata, dll.. Setiap kita melakukan uji statistik melalui program komputer maka akan ditampilkan / dikeluarkan nilai P (P value). Dengan nilai P ini kita dapat menggunakan untuk keputusan uji statistik dengan cara membandingkan nilai P dengan nilai (alpha). Ketentuan yang berlaku adalah sbb: • Bila nilai P nilai , maka keputusannya adalah Ho ditolak • Bila nilai P > nilai , maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak
  • 37. Catatan • Perlu diketahui bahwa Nilai P two tail adalah dua kali Nilai P one tail, berarti kalau tabel yang digunakan adalah tabel one tail sedangkan uji statistik yang dilakukan two tail maka Nilai P dari tabel harus dikalikan 2. • Dengan demikian dapat disederhanakan dengan rumus: Nilai P two tail = 2 x Nilai P one tail.
  • 38. Pengertian Nilai P • Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah menolak Ho dari data penelitian. • Nilai P dapat diartikan pula sebagai nilai besarnya peluang hasil penelitian (misalnya adanya perbedaan mean atau proporsi) terjadi karena faktor kebetulan (by chance). • Harapan kita nilai P adalah sekecil mungkin, sebab bila nilai P-nya kecil maka kita yakin bahwa adanya perbedaan pada hasil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di populasi. Dengan kata lain kalau nilai P-nya kecil maka perbedaan yang ada pada penelitian terjadi bukan karena faktor kebetulan (by chance).