PERALATAN DAN SUMBER DAYA KEARSIPAN
                                  Oleh: Sutirman, M.Pd.


A. Macam-Macam Alat Penyimpanan Arsip
              Peralatan penyimpanan dapat digolongkan menjadi peralatan manual,
     mekanis dan otomatis. Peralatan penyimpanan manual menyediakan ruang
     penyimpanan untuk dokumen, sehingga pemakai harus menuju berkas untuk
     menyimpan atau mengambil dokumen.
              Peralatan penyimpanana manual terdiri dari:
     1. Spindle file.
          Ditemukan pada abad ke 16, alat ini merupakan sebuah jarum besar atau paku
          menganga keatas yang ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat
          dikatan revokusioner karena dokumen kertas dapat langsung ditancapkan
          dipaku tersebut dan tidak memerlukan ruangan khusus. Hingga kini spindle file
          masih digunakan untuk menyimpan catatan, bon, rekening dan dokumen kecil
          lainnya.




     2. Filing cabinet.
          Mulai digunakan sejak tahun 1800-an dan hingga sekarang masih digunakan.
          Dokumen kertas pada mulannya disimpan mendatar, dan apabila bertambah
          banyak akan disusun menurut abjad dan ditegakkan. Dengan bertambahnya
          vokume dan jumalah dokumen yang disimpan, maka jumlah lacih akan
          bertambah yang mengakibatkan masalah penyimapanan dan pencarian makin
          sulit. Untuk memudahkan dan mempercepat pencarian maka penjajaran vertikal
          sering digunakan. Untuk kenyamanan pengguna, biasanya lemari penjajaran
          vertical dua laci sering digunakan menyamping meja sehingga pemakai tetap
          dapat duduk ketika menyimpan atau menemukan dokumen yang dimaksud.
          Lemari yang menggunakan 3 laci sering digunakan sebagai counter pada
          beberapa divisi yang berhubungan dengan pelanggan, sedangkan unit 4 laci
          merupakan lemari vertikal yang populer saat ini. Saat ini lemari 5 laci mulai

Administrasi Kearsipan                                                           Page 31
banyak digunakan karena mampu menampung 25% lebih banyak dai kapasitas
          lantai yang sama. Lemari jenis ini disarankan dipakai untuk satu orang karyawan
          yang mempunyai tempat kerja yag relatif sempit.




     3. Open-self file
          Berupa jajaran dokumen yang dilakukan pada lemari terbuka (sama dengan rak
          buku). Dokumen dapat diakses dari samping, begitu juga panduan dan pengenal
          folder. Lazimnya rak memiliki kelebaran sampai dengan 80 cm dengan jumlaah
          deratan bertingkat antara 2 samapi 8 tingkat. Dokumen biasanya disimpan
          dalam folder bukan laci, sehingga pencarian dokumen lebih cepat dari pada
          lemari besi vertical. Lemari jenis ini biasanya digunakan untuk ruang kerja
          dengan materi dokumen yang lebih besar dan frekuensi penjajaran lebih dari
          100 penjajaran setiap hari. Seorang karyawan yang terlatih mampu menjajar 30-
          40 dokumen perjam. Bila ada tambahan dokumen, rak dapat ditinggikan ketas.




     4. Lateral files
          Adalah unit penyimpanan di mana dokumen diakses dari samping secara
          horizontal. Lemari jenis ini relatif sama dengan lemari kedua, namun laci yang
Administrasi Kearsipan                                                             Page 32
digunakan tidak terlalu lebar dan dalam. Dengan karakteristik ini, ruang gang
          yang akan digunakan akan lebih sedikit, sekitar 33 cm diandkingkan 53 cm bagi
          lemari vertikal. Lemari ini dioperasikan dengan menarik keluar yang umumnya
          mempunyai 2 sampai 5 laci, dan laci teratas maupun terbawah digunakan untuk
          menyimpan dokumen yang kurang aktif sebelum pemeindahannya kepusat
          dokumen. Biasanya laju rujukan bagi dokumen yang disimpan di dalamnya lebih
          dari 20 dokumen per jam.




     5. Unit box lateral file
          Box ini menggunakan rancangan kotak khusus yang dapat digantung pada rel
          yang ditempelkan pada tiang sepanjang rel. Setiap kotak mampu memuat
          dokumen setebal 10 cm yang tergantung agak miring untuk memeprcepat
          rujukan, sehingga tidak perlu mengambil folder sebelum menyimpan dan
          pencarian dokumen. Lazimnya lemari ini lebih tinggi dibandingkan rak terbuka.


     6. Lemari Cardex, menyimpan stok kartu yang dijajarkan dalam berbagai ukuran
          sehingga pemakai dapat menggunakannya sebagai referensi informasi yang
          dibutuhkan (hampir mirip dengan yang digunakan pada perpustakaan), seperti
          catatan kegiatan (bon da tagihan). Ada tiga jenis kartu indeks yang digunakan,
          yaitu index card berukuran (12,5 x ,5 cm), (15 x 10 cm), atau (20 x 12 cm),
          aperture card (8,125 x 18,4 cm), dan ledger card (13,75 x 21,25 cm) yang
          digunakan untuk mencatat tagihan dan rekening. Peralatan seperti ini berupa
          lemari dengan laci yang tinggi tertentu dan kadang –kadang disekat untuk
          menyimpan dua baris kartu per laci, sehingga pemakai dapat melihat setiap
          kartu dan mengenali informasi yang terekam dalam kartu dan biasanya disebut
          kardex.

Administrasi Kearsipan                                                             Page 33
7. Microrecord file
          Merupakan laci penyimpanan vertikal yang terdiri dari kartu berukuran kecil.
          Kotak ini memiliki pembagi laci yagn daapt memuat mikrofile, kartu legam
          (aperture card), mikrofilm. Biasanya satu lemari terdiri atas 4 sampai 11 laci dan
          terbuat dari berbagai bahan plastik sampai logam. Berbagai jenis media yang
          digunakan organisasi membutuhkan peraltan yang dapat menyimpannya. Salah
          satu diantaranya ialah center hooh file, yang memungkinkan berbagai jenis
          media tergantung pada tiang yang sama dengan gantunga lemari. Cetakan
          komputer, mikrofis, disket, pita magnetis, surat dan kertas ukuran legal, serta
          media audio-visual tergantung pada tiang penggantung. Media ini dapat
          dipasang pada unit rak atau tembok di atas komputer sehingga memudahkan
          akses dan pamanfaatan ruangan yang efisien.


     8. Compact Rolling Shelving
           Adalah lemari untuk menyimpan file/dokumen yang diletakkan berjajar dan
                                               dapat bergerak di atas rel secara manual
                                               maupun mekanis, sehingga tejadi efisiensi
                                               pemakaian ruang penyimanan arsip. Arsip
                                               lebih   mudah dicari, aman, dan terhindar
                                               dari resiko kehilangan. Kantor terlihat lebih
          rapid an bersih. Sangat cocok untuk arsip dalam jumlah banyak.




Administrasi Kearsipan                                                               Page 34
9. Rotary Filing Cabinet
          Merupakan cabinet untuk penyimpanan arsip menggunakan Sistem Carousel.
          Yakni, arsip-arsip disimpan di dalam map khusus, yang diletakkan tergantung
          memutari suatu piringan (tier). Piringan dapat berputar ke dua arah.




     10. Map Rotary
          Adalah map khusus yang digunakan untuk menyimpan file pada Rotary Filing
          Cabinet.




     11. Tray cabinet atau credensa
          Adalah cabinet yang berupa laci-laci yang dilengkapi dengan index dan label
          index, dibuat untuk penyimpanan dan transit arsip-arsip aktif untuk memudahkan
          pencarian dan meningkatkan tertib administrasi.




     12. Forlder (map)
          Ialah semacam map tetapi tida mempunyai daun penutup. Pada folder terdapat
          tab, yiatu bagian yang menonjol pada sisi atas untuk menempatkan judul file
          yang bersangkutan. Lipatan pada dasar folder dibuat sedemikian rupa sehingga
          dapat menambah daya muat naskah-naskah/dokumen. Pada umumnya folder

Administrasi Kearsipan                                                            Page 35
dibuat dari kertas manila dengan ukuran panjang 35 cm, lebar 24 cm dan tabnya
          berukuran 8-9 cm panjang dan 2 cm lebar. Folder diisi dengan naskah-naskah
          arsip/dokumen hingga merupakan bagian terkecil dalam klasifikasi suatu
          masalah. Itulah sebabnya maka tabnya sebaiknya di ujung paling kanan agar
          mudah terlihat secara keseluruhan dalam susunan.




     13. Guide (petunjuk dan pemisah)
          Guide merupakan petunjuk tempat berkas-berkas arsip disimpan, dan sekaligus
          berfungsi sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut. Bentuknya persegi
          empat panjang dengan ukuran:
          Panjang        33 – 35 Cm
          Tinggi         23 – 24 Cm
          Guide juga mempunyai tab (bagian yang menonjol di atasnya dengan ukuran
          sama seperti ukuran tab pada folder. Tab berguna untuk menempatkan atau
          mencantumkan judul dan atau kode klasifikasi dan disusun secara vertikal
          (berdiri).




     14. Kartu Kendali
Administrasi Kearsipan                                                           Page 36
Kartu kendali dapat dibuat dari kertas tipis dengan ukuran 10 x 15 cm. Pada
          kartu kendali terdapat kolom-kolom antara lain:
          a. Indeks subjek, kodeklasifikasi, tanggal terima, nomor urut dan kolom M/K
              (kolom masuk/keluar)
          b. Hal
          c. Isi ringkas
          d. Lampiran
          e. Dari
          f. Kepada
          g. Tanggal, nomor surat
          h. Nama pengolah
          i. Paraf (tanda tangan)
          j. Catatan
          Kolom indeks subjek adalah kolom yang harus diisi dengan masalah uang
          terkandung di dalam surat yang disesuaikan dengan pola klasifikasi yang
          dipergunakan. Kolom kode klasifikasi adalah kolom yang diisi dengan tanda-
          tanda atau kode klasifikasi dari masalah yang terkandung dalam surat. Kolom
          tanggal terima diisi tanggal datangnya surat atau pengiriman suat. Kode hal
          diisikan dengan perihal yang terkandung di dalam surat. Kolom isi ringkas
          adalah kolom yang diisi tentang isi pokok surat secara ringkas, singkat, dan
          jelas. Kolom lampiran diisikan dengan keterangan tentang lampiran surat dan
          macamnya. Kolom dari/kepada adalah catatan tentang nama/ alamat/
          pejabat/instansi pengirim dan nama/alamat/pejabat/instansi yang menerima
          surat. Kolom nama pengolah diisi nama pejabat unit/satuan kerja yang harus
          menangani surat serta parafnya. Kolom catatan diisi keterangan yang
          diperlukan, termasuk juga untuk tunjuk silang. Kartu kendali ini terdiri dari 3
          lembar dengan warna yang berbeda satu sama lainnya.




          Contoh format Kartu Kendali
Administrasi Kearsipan                                                             Page 37
Indeks/Subjek     Kode             Tanggal              M


                                               No. Urut             K


            Hal


            Isi Ringkas


            Lampiran


            Dari/Kepada


            Tanggal                            No. Surat


            Pengolah                           Paraf


            Catatan




     15. Kartu Pinjam Arsip
          Kartu ini dipergunakan untuk meminjam arsip. Setiap pejabat yang memerlukan
          arsip harus diberi kartu pinjam arsip ini. Kartu ini dibuat rangkap tiga, masing-
          masing untuk:
          a. Disertakan pada surat yang dipinjam
          b. Ditinggal pada penata arsip sebagai pengganti sementara arsip yang
               dipinjam
          c. Pada berkas pengingat




          Contoh Kartu Pinjam Arsip

Administrasi Kearsipan                                                               Page 38
KARTU BUKTI PINJAM ARSIP/BERKAS


            Peminjam


            Nama :


            Unit :


            Arsip/Berkas Yang Dipinjam


            Pokok surat        :          Tanggal/No. surat :


            Dari           :             Kepada           :


            Tanggal pinjam:                   Tanggal kembali   :


            Tanda tangan                      Tanda tangan


            Peminjam           :              Pengembalian      :




B. Kriteria Pemilihan Peralatan
             Setelah menentukan sistem yang akan digunakan dalam penyimpanan arsip,
     tugas manajer dokumen adalah memilih alat penyimpanan. Ada beberapa hal yang
     harus dipertimbangkan dalam memilih perlengkapan penyimpanan, antara lain:
     1. Jenis dokumen yang disimpan.
          Jenis dokumen yang akan disimpan perlu diperhatikan, misalnya apakah
          dokumen yang akan disimpan terbuat dari kertas, kartu, mikro, dokumen ukuran
          besar, meteri audiovisual, bentuk magnetik dan elektronik, ataukah media lain di
          mana masing – masing media mempunyai perlakukan khusus dalam
          perawatannya. Syarat penyimpangan kartu indeks berbeda dengan disket
          maupun CD dan berbeda pula dengan eksternal storage devices. Karena itu,



Administrasi Kearsipan                                                              Page 39
diperlukan pertimbangan yang rinci terhadap karakteristik fisik dokumen yang
          akan disimpan sebelum memutuskan membeli peralatan.
     2. Kecepatan pemanfaatan yang diperlukan.
          Peralatan bersifat mobile agar mampu melayani berbagai lokasi dan dapat
          secepatnya ditemukan dan dimanfaatkan oleh pengguna. Hal ini akan
          meningkatkan nilai sebuah dokumen dalam menunjang operasional organisasi
     3. Kebutuhan ruangan.
          Lazimnya kantor sebuah perusahan atau organisasi menempati lokasi yang
          strategis guna mendapat citra yang bagus dimata stakeholder-nya. Kondisi ini
          akan berdampak pada tingginya harga sewa ruangan kantor, dan patut
          dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan peralatan penyimpanan dokumen
          perusahaan atau organisasi. Rasio ruang kantor biasanya menggunakan
          perbandingan antara kapasitas simpan per meter persegi dibagi dengan
          kemampuan perlengkapan penyimpanan yang dimiliki.
     4. Pertimbangan keamanan
          Beberapa dokumen dapat diakses oleh semua karyawan, misalnya dokumen
          kebijakan perusahaan, sementara dokumen lain seperti data personalia maupun
          data keuangan perusahaan tentunya harus dibatasi pada orang yang
          mempunyai otoritas.
     5. Biaya peralatan.
          Faktor lain yang patut diperhatikan adalah ketersediaan peralatan tersebut di
          indonesia. Patut dipertimbangkan bahwa tidak semua perlatan buatan luar
          negeri lebih baik, bahkan ada juga yang mutunya lebih rendah dari dalam
          negeri. Setelah melakukan survei peralatan produksi dalam negeri yang
          diperbandingkan dengan luar negeri, misalnya jaminan after sales service,
          garansi, dan lain – lain; biaya per peralatan harus sesuai dengan kemampuan.
          Misalnya harga sebuah filing cabinet 4 laci Rp. 100.000,00 sedangkan 5 laci
          berharga Rp 125.000,00, sehingga 5 laci lebih murah 20% karena mampu
          menyimpan 25% lebih banyak dengan menggunakan luas rungan yang sama.
     6. Biaya operasional penyimpanan.
          Biaya ini termasuk biaya personil yang bertugas menyimpan dan mengelola
          dokumen, biaya alat tulis kantor yang setara, dan biaya ruang yang diperluan
          untuk menyimpan peralatan.
     7. Jumlah pemakai yang mengakses dokumen secara teratur.
          Jumlah pemakai yang mengakses dokumen merupakan hal yang perlu
          dipertimbangkan sebelum membeli peralatan. Sebaiknya bila pemakai banyak,
Administrasi Kearsipan                                                           Page 40
diperlukan lebih banyak pertimbangan karena lebih orang yang menyimpan dan
          membutuhkan keberadaan dokumen yang disimpan. Kondisi ini dapat juga
          disiasati dengan mendistribuikan atau mendesentralisasikan penyimpanan
          dokumen sehingga penyimpan dan pemakai tidak berkumpul di satu tempat
          saja.
               Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli alat
     penyiapan dokumen di kantor, antara lain (Basuki, 2003):
     1. Kesetaraan (compabilitiy) peralatan.
          Peralatan      simpan semacam folder harus setera pemanfaatannya dengan
          peralatan yang telah dan akan dibeli pada masa yang akan datang. Apabila
          peralatan yagn akan dibeli hanya dapat beroperasi dengan menggunakan
          peralatan      lain   dalam   ukuran   terbatas,    maka    keterbatasan   itu    patut
          dipertimbangkan karena akan manambah biaya operasional. Pertimbangan juga
          peraltatn yang akan dibeli apakah sesuai dengan alat penyimapan yang
          digunakan?
     2. Efisiensi.
          Produsen sadar akan pentingnya efisiensi dalam proses penyimpanan dan
          pencarian sebuah dokumen pada produk mereka. Misalnya, folder                 pracetak
          tersedia bagi sistem klasifikasi alfabetis, numerik dan alfa numerik. Folder ini
          banyak membantu ketika organisasi menyusun sistem dokumen atau mengubah
          ke peralatan simpan yang baru. Penggunaan tanda warna juga membantu
          identifikasi dokumen serta menghindari kemungkinan salah tempat.
     3. Kualitas.
          Kualitas alat tulis kantor ditentukan oleh berat atau jenis materi yang digunakan
          dalam pembuatannya. File guide memerlukan kertas yang lebih tebal
          dibandingkan folder jajaran, karena paduan akan lebih sering digunakan oleh
          penguna dalam mencari sebuah dokumen, dan biasanya keberadaan alat
          simpan yang dimaksud akan lebih lama dibandingkan alat simpan selain file
          guide.
     4. Ekonomis.
          Meminimumkan          biaya   merupakan     salah    satu    faktor   utama      dalam
          mempertimbangkan pembelian peralatan simpan pada berbagai organisasi,
          namun patut diingat juga bahwa membeli peralatan yang murah merupakan
          pilihan yang paling ekonomis. Apabila perusahaan menggunakan file guide yang
          terbuat dari kertas bermutu rendah, biasanya dalam kurun waktu yang singkat
          akan mudah rusak sehingga perlu diganti dengan yang baru. Ini berarti
Administrasi Kearsipan                                                                     Page 41
pengeluaran ekstras. Untuk itu perlu dipertimbangkan mengenai kualitas alat
          simpan, sehinga tujuan ekonomis akan lebih berorientasi jangka panjang.




C. Sumber Daya Administrasi Kearsipan
     Untuk mengelola administrasi kearsipan diperlukan sumber daya manusia khusus
     yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kearsipan. Seorang
     petugas untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik harus memenuhi syarat-
     syarat tertentu sebagaimana juga persyaratan untuk petugas tata usaha umumnya
     yaitu:
     1. Memiliki pengetahuan di bidang:
          a. Pengetahuan umum, terutama yang menyangkut masalah surat menyurat
               dan arsip.
          b. Pengetahuan tentang seluk beluk instansinya yakni organisasi beserta
               tugas-tugasnya dan pejabat-pejabatnya.
          c. Pengetahuan khusus tentang tata kearsipan.
     2. Memiliki keterampilan untuk melaksanakn teknik tata kearsipan yang sedang
          dijalankan
     3. Berkepribadian yakni memiliki ketekunan, kesabaran, ketelitian, kerapian,
          kecekatan, kecerdasan, kejujuran serta loyal dan dapat menyimpan rahasia
          organisasi.




Administrasi Kearsipan                                                              Page 42

More Related Content

PPTX
PPT
52320021 dosis-obat-farset-dasar
PPTX
Gangguan dalam Komunikasi
PPT
Interaksi obat
PPTX
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
PPTX
Farmakologi(1)
PPT
istirahat tidur
PDF
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
52320021 dosis-obat-farset-dasar
Gangguan dalam Komunikasi
Interaksi obat
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Farmakologi(1)
istirahat tidur
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas

What's hot (20)

PPTX
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia Keilmuan
DOCX
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
PPTX
Ekskresi dan klirens ginjal
DOCX
Konstipasi
PPTX
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
DOCX
P 4 lap res
DOC
sistem termoregulasi
PPTX
Komunikasi dalam farmasi
PPTX
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
PDF
Sejarah kefarmasian
PDF
Pedoman dasar-teknik-aseptis
PDF
Farmakokinetik Teofilin
PPTX
Obat saluran pencernaan
DOC
Aplikasi teknologi informasi perpustakaan
PPTX
Obat Kewaspadaan Tinggi
PDF
Pedoman interpretasi data klinik
PPTX
Media Promosi untuk Farmasi
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia Keilmuan
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
Ekskresi dan klirens ginjal
Konstipasi
Kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh
P 4 lap res
sistem termoregulasi
Komunikasi dalam farmasi
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
Sejarah kefarmasian
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Farmakokinetik Teofilin
Obat saluran pencernaan
Aplikasi teknologi informasi perpustakaan
Obat Kewaspadaan Tinggi
Pedoman interpretasi data klinik
Media Promosi untuk Farmasi
Ad

Viewers also liked (13)

PPT
Input Kemitraan
PDF
Universitas indonesia-dengan-koni-pusat
PPTX
Jenis jenis peralatan arsip
ODT
Mou bidan
PPTX
Akuntansi keuangan konsinyasi
DOCX
Memorandum of understanding
PPTX
Foto – foto APK & jogja
PDF
Form surat perjanjian kerjasama new
PDF
Surat perjanjian kerjasama
PDF
Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Terbuka dengan PT. Garuda Indonesia
DOC
Surat kerjasama
PDF
Kearsipan 1
DOCX
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Input Kemitraan
Universitas indonesia-dengan-koni-pusat
Jenis jenis peralatan arsip
Mou bidan
Akuntansi keuangan konsinyasi
Memorandum of understanding
Foto – foto APK & jogja
Form surat perjanjian kerjasama new
Surat perjanjian kerjasama
Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Terbuka dengan PT. Garuda Indonesia
Surat kerjasama
Kearsipan 1
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Ad

Similar to Peralatan dan sumber daya kearsipan (20)

PPTX
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
PPT
Manajemen_Kearsipan_Peralatan_dan_Perlen.ppt
PDF
Peralatan Kearsipan.pdf
 
PPTX
Kearsipan 3.pptx
PPT
Slide 5 perlengkapan arsip
PDF
PERALATAN & PERLENGKAPAN.pdf
PDF
materimengelolasistemkearsipandanfilingsistem-141015233658-conversion-gate02.pdf
PPTX
administrasi perkantoran Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
PDF
Tugas ddpk fase E (kelompok 4 x mplb).pdf.pdf
PDF
Tugas ddpk fase E (kelompok 4 x mplb).pdf.pdf
PPTX
Materi Mengelola sistem kearsipan dan filing sistem
PPTX
PENGELOLAAN ARSIP AKTIF di perkantoran ppt.pptx
PPT
PDF
M2 kb3 peralatan kearsipan
PDF
M2 kb3 peralatan kearsipan
PPTX
Manajemen_Kearsipan_Peralatan_Kearsipan.pptx
PPTX
3.3. menerapkan prosedur penggunaan peralatan kearsipan
PPT
RKJENGJITNGJTNBJTNBJNTJBNTJBNTJBNJTNBJTNBJTNJNJ
PPT
ARSIP DAN JENIS JENIS ARSIP
PDF
TUGAS DDPK IK KELOMPOK 7_20250130_081739_0000.pdf
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
Manajemen_Kearsipan_Peralatan_dan_Perlen.ppt
Peralatan Kearsipan.pdf
 
Kearsipan 3.pptx
Slide 5 perlengkapan arsip
PERALATAN & PERLENGKAPAN.pdf
materimengelolasistemkearsipandanfilingsistem-141015233658-conversion-gate02.pdf
administrasi perkantoran Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
Tugas ddpk fase E (kelompok 4 x mplb).pdf.pdf
Tugas ddpk fase E (kelompok 4 x mplb).pdf.pdf
Materi Mengelola sistem kearsipan dan filing sistem
PENGELOLAAN ARSIP AKTIF di perkantoran ppt.pptx
M2 kb3 peralatan kearsipan
M2 kb3 peralatan kearsipan
Manajemen_Kearsipan_Peralatan_Kearsipan.pptx
3.3. menerapkan prosedur penggunaan peralatan kearsipan
RKJENGJITNGJTNBJTNBJNTJBNTJBNTJBNJTNBJTNBJTNJNJ
ARSIP DAN JENIS JENIS ARSIP
TUGAS DDPK IK KELOMPOK 7_20250130_081739_0000.pdf

Peralatan dan sumber daya kearsipan

  • 1. PERALATAN DAN SUMBER DAYA KEARSIPAN Oleh: Sutirman, M.Pd. A. Macam-Macam Alat Penyimpanan Arsip Peralatan penyimpanan dapat digolongkan menjadi peralatan manual, mekanis dan otomatis. Peralatan penyimpanan manual menyediakan ruang penyimpanan untuk dokumen, sehingga pemakai harus menuju berkas untuk menyimpan atau mengambil dokumen. Peralatan penyimpanana manual terdiri dari: 1. Spindle file. Ditemukan pada abad ke 16, alat ini merupakan sebuah jarum besar atau paku menganga keatas yang ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat dikatan revokusioner karena dokumen kertas dapat langsung ditancapkan dipaku tersebut dan tidak memerlukan ruangan khusus. Hingga kini spindle file masih digunakan untuk menyimpan catatan, bon, rekening dan dokumen kecil lainnya. 2. Filing cabinet. Mulai digunakan sejak tahun 1800-an dan hingga sekarang masih digunakan. Dokumen kertas pada mulannya disimpan mendatar, dan apabila bertambah banyak akan disusun menurut abjad dan ditegakkan. Dengan bertambahnya vokume dan jumalah dokumen yang disimpan, maka jumlah lacih akan bertambah yang mengakibatkan masalah penyimapanan dan pencarian makin sulit. Untuk memudahkan dan mempercepat pencarian maka penjajaran vertikal sering digunakan. Untuk kenyamanan pengguna, biasanya lemari penjajaran vertical dua laci sering digunakan menyamping meja sehingga pemakai tetap dapat duduk ketika menyimpan atau menemukan dokumen yang dimaksud. Lemari yang menggunakan 3 laci sering digunakan sebagai counter pada beberapa divisi yang berhubungan dengan pelanggan, sedangkan unit 4 laci merupakan lemari vertikal yang populer saat ini. Saat ini lemari 5 laci mulai Administrasi Kearsipan Page 31
  • 2. banyak digunakan karena mampu menampung 25% lebih banyak dai kapasitas lantai yang sama. Lemari jenis ini disarankan dipakai untuk satu orang karyawan yang mempunyai tempat kerja yag relatif sempit. 3. Open-self file Berupa jajaran dokumen yang dilakukan pada lemari terbuka (sama dengan rak buku). Dokumen dapat diakses dari samping, begitu juga panduan dan pengenal folder. Lazimnya rak memiliki kelebaran sampai dengan 80 cm dengan jumlaah deratan bertingkat antara 2 samapi 8 tingkat. Dokumen biasanya disimpan dalam folder bukan laci, sehingga pencarian dokumen lebih cepat dari pada lemari besi vertical. Lemari jenis ini biasanya digunakan untuk ruang kerja dengan materi dokumen yang lebih besar dan frekuensi penjajaran lebih dari 100 penjajaran setiap hari. Seorang karyawan yang terlatih mampu menjajar 30- 40 dokumen perjam. Bila ada tambahan dokumen, rak dapat ditinggikan ketas. 4. Lateral files Adalah unit penyimpanan di mana dokumen diakses dari samping secara horizontal. Lemari jenis ini relatif sama dengan lemari kedua, namun laci yang Administrasi Kearsipan Page 32
  • 3. digunakan tidak terlalu lebar dan dalam. Dengan karakteristik ini, ruang gang yang akan digunakan akan lebih sedikit, sekitar 33 cm diandkingkan 53 cm bagi lemari vertikal. Lemari ini dioperasikan dengan menarik keluar yang umumnya mempunyai 2 sampai 5 laci, dan laci teratas maupun terbawah digunakan untuk menyimpan dokumen yang kurang aktif sebelum pemeindahannya kepusat dokumen. Biasanya laju rujukan bagi dokumen yang disimpan di dalamnya lebih dari 20 dokumen per jam. 5. Unit box lateral file Box ini menggunakan rancangan kotak khusus yang dapat digantung pada rel yang ditempelkan pada tiang sepanjang rel. Setiap kotak mampu memuat dokumen setebal 10 cm yang tergantung agak miring untuk memeprcepat rujukan, sehingga tidak perlu mengambil folder sebelum menyimpan dan pencarian dokumen. Lazimnya lemari ini lebih tinggi dibandingkan rak terbuka. 6. Lemari Cardex, menyimpan stok kartu yang dijajarkan dalam berbagai ukuran sehingga pemakai dapat menggunakannya sebagai referensi informasi yang dibutuhkan (hampir mirip dengan yang digunakan pada perpustakaan), seperti catatan kegiatan (bon da tagihan). Ada tiga jenis kartu indeks yang digunakan, yaitu index card berukuran (12,5 x ,5 cm), (15 x 10 cm), atau (20 x 12 cm), aperture card (8,125 x 18,4 cm), dan ledger card (13,75 x 21,25 cm) yang digunakan untuk mencatat tagihan dan rekening. Peralatan seperti ini berupa lemari dengan laci yang tinggi tertentu dan kadang –kadang disekat untuk menyimpan dua baris kartu per laci, sehingga pemakai dapat melihat setiap kartu dan mengenali informasi yang terekam dalam kartu dan biasanya disebut kardex. Administrasi Kearsipan Page 33
  • 4. 7. Microrecord file Merupakan laci penyimpanan vertikal yang terdiri dari kartu berukuran kecil. Kotak ini memiliki pembagi laci yagn daapt memuat mikrofile, kartu legam (aperture card), mikrofilm. Biasanya satu lemari terdiri atas 4 sampai 11 laci dan terbuat dari berbagai bahan plastik sampai logam. Berbagai jenis media yang digunakan organisasi membutuhkan peraltan yang dapat menyimpannya. Salah satu diantaranya ialah center hooh file, yang memungkinkan berbagai jenis media tergantung pada tiang yang sama dengan gantunga lemari. Cetakan komputer, mikrofis, disket, pita magnetis, surat dan kertas ukuran legal, serta media audio-visual tergantung pada tiang penggantung. Media ini dapat dipasang pada unit rak atau tembok di atas komputer sehingga memudahkan akses dan pamanfaatan ruangan yang efisien. 8. Compact Rolling Shelving Adalah lemari untuk menyimpan file/dokumen yang diletakkan berjajar dan dapat bergerak di atas rel secara manual maupun mekanis, sehingga tejadi efisiensi pemakaian ruang penyimanan arsip. Arsip lebih mudah dicari, aman, dan terhindar dari resiko kehilangan. Kantor terlihat lebih rapid an bersih. Sangat cocok untuk arsip dalam jumlah banyak. Administrasi Kearsipan Page 34
  • 5. 9. Rotary Filing Cabinet Merupakan cabinet untuk penyimpanan arsip menggunakan Sistem Carousel. Yakni, arsip-arsip disimpan di dalam map khusus, yang diletakkan tergantung memutari suatu piringan (tier). Piringan dapat berputar ke dua arah. 10. Map Rotary Adalah map khusus yang digunakan untuk menyimpan file pada Rotary Filing Cabinet. 11. Tray cabinet atau credensa Adalah cabinet yang berupa laci-laci yang dilengkapi dengan index dan label index, dibuat untuk penyimpanan dan transit arsip-arsip aktif untuk memudahkan pencarian dan meningkatkan tertib administrasi. 12. Forlder (map) Ialah semacam map tetapi tida mempunyai daun penutup. Pada folder terdapat tab, yiatu bagian yang menonjol pada sisi atas untuk menempatkan judul file yang bersangkutan. Lipatan pada dasar folder dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menambah daya muat naskah-naskah/dokumen. Pada umumnya folder Administrasi Kearsipan Page 35
  • 6. dibuat dari kertas manila dengan ukuran panjang 35 cm, lebar 24 cm dan tabnya berukuran 8-9 cm panjang dan 2 cm lebar. Folder diisi dengan naskah-naskah arsip/dokumen hingga merupakan bagian terkecil dalam klasifikasi suatu masalah. Itulah sebabnya maka tabnya sebaiknya di ujung paling kanan agar mudah terlihat secara keseluruhan dalam susunan. 13. Guide (petunjuk dan pemisah) Guide merupakan petunjuk tempat berkas-berkas arsip disimpan, dan sekaligus berfungsi sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut. Bentuknya persegi empat panjang dengan ukuran: Panjang 33 – 35 Cm Tinggi 23 – 24 Cm Guide juga mempunyai tab (bagian yang menonjol di atasnya dengan ukuran sama seperti ukuran tab pada folder. Tab berguna untuk menempatkan atau mencantumkan judul dan atau kode klasifikasi dan disusun secara vertikal (berdiri). 14. Kartu Kendali Administrasi Kearsipan Page 36
  • 7. Kartu kendali dapat dibuat dari kertas tipis dengan ukuran 10 x 15 cm. Pada kartu kendali terdapat kolom-kolom antara lain: a. Indeks subjek, kodeklasifikasi, tanggal terima, nomor urut dan kolom M/K (kolom masuk/keluar) b. Hal c. Isi ringkas d. Lampiran e. Dari f. Kepada g. Tanggal, nomor surat h. Nama pengolah i. Paraf (tanda tangan) j. Catatan Kolom indeks subjek adalah kolom yang harus diisi dengan masalah uang terkandung di dalam surat yang disesuaikan dengan pola klasifikasi yang dipergunakan. Kolom kode klasifikasi adalah kolom yang diisi dengan tanda- tanda atau kode klasifikasi dari masalah yang terkandung dalam surat. Kolom tanggal terima diisi tanggal datangnya surat atau pengiriman suat. Kode hal diisikan dengan perihal yang terkandung di dalam surat. Kolom isi ringkas adalah kolom yang diisi tentang isi pokok surat secara ringkas, singkat, dan jelas. Kolom lampiran diisikan dengan keterangan tentang lampiran surat dan macamnya. Kolom dari/kepada adalah catatan tentang nama/ alamat/ pejabat/instansi pengirim dan nama/alamat/pejabat/instansi yang menerima surat. Kolom nama pengolah diisi nama pejabat unit/satuan kerja yang harus menangani surat serta parafnya. Kolom catatan diisi keterangan yang diperlukan, termasuk juga untuk tunjuk silang. Kartu kendali ini terdiri dari 3 lembar dengan warna yang berbeda satu sama lainnya. Contoh format Kartu Kendali Administrasi Kearsipan Page 37
  • 8. Indeks/Subjek Kode Tanggal M No. Urut K Hal Isi Ringkas Lampiran Dari/Kepada Tanggal No. Surat Pengolah Paraf Catatan 15. Kartu Pinjam Arsip Kartu ini dipergunakan untuk meminjam arsip. Setiap pejabat yang memerlukan arsip harus diberi kartu pinjam arsip ini. Kartu ini dibuat rangkap tiga, masing- masing untuk: a. Disertakan pada surat yang dipinjam b. Ditinggal pada penata arsip sebagai pengganti sementara arsip yang dipinjam c. Pada berkas pengingat Contoh Kartu Pinjam Arsip Administrasi Kearsipan Page 38
  • 9. KARTU BUKTI PINJAM ARSIP/BERKAS Peminjam Nama : Unit : Arsip/Berkas Yang Dipinjam Pokok surat : Tanggal/No. surat : Dari : Kepada : Tanggal pinjam: Tanggal kembali : Tanda tangan Tanda tangan Peminjam : Pengembalian : B. Kriteria Pemilihan Peralatan Setelah menentukan sistem yang akan digunakan dalam penyimpanan arsip, tugas manajer dokumen adalah memilih alat penyimpanan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih perlengkapan penyimpanan, antara lain: 1. Jenis dokumen yang disimpan. Jenis dokumen yang akan disimpan perlu diperhatikan, misalnya apakah dokumen yang akan disimpan terbuat dari kertas, kartu, mikro, dokumen ukuran besar, meteri audiovisual, bentuk magnetik dan elektronik, ataukah media lain di mana masing – masing media mempunyai perlakukan khusus dalam perawatannya. Syarat penyimpangan kartu indeks berbeda dengan disket maupun CD dan berbeda pula dengan eksternal storage devices. Karena itu, Administrasi Kearsipan Page 39
  • 10. diperlukan pertimbangan yang rinci terhadap karakteristik fisik dokumen yang akan disimpan sebelum memutuskan membeli peralatan. 2. Kecepatan pemanfaatan yang diperlukan. Peralatan bersifat mobile agar mampu melayani berbagai lokasi dan dapat secepatnya ditemukan dan dimanfaatkan oleh pengguna. Hal ini akan meningkatkan nilai sebuah dokumen dalam menunjang operasional organisasi 3. Kebutuhan ruangan. Lazimnya kantor sebuah perusahan atau organisasi menempati lokasi yang strategis guna mendapat citra yang bagus dimata stakeholder-nya. Kondisi ini akan berdampak pada tingginya harga sewa ruangan kantor, dan patut dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan peralatan penyimpanan dokumen perusahaan atau organisasi. Rasio ruang kantor biasanya menggunakan perbandingan antara kapasitas simpan per meter persegi dibagi dengan kemampuan perlengkapan penyimpanan yang dimiliki. 4. Pertimbangan keamanan Beberapa dokumen dapat diakses oleh semua karyawan, misalnya dokumen kebijakan perusahaan, sementara dokumen lain seperti data personalia maupun data keuangan perusahaan tentunya harus dibatasi pada orang yang mempunyai otoritas. 5. Biaya peralatan. Faktor lain yang patut diperhatikan adalah ketersediaan peralatan tersebut di indonesia. Patut dipertimbangkan bahwa tidak semua perlatan buatan luar negeri lebih baik, bahkan ada juga yang mutunya lebih rendah dari dalam negeri. Setelah melakukan survei peralatan produksi dalam negeri yang diperbandingkan dengan luar negeri, misalnya jaminan after sales service, garansi, dan lain – lain; biaya per peralatan harus sesuai dengan kemampuan. Misalnya harga sebuah filing cabinet 4 laci Rp. 100.000,00 sedangkan 5 laci berharga Rp 125.000,00, sehingga 5 laci lebih murah 20% karena mampu menyimpan 25% lebih banyak dengan menggunakan luas rungan yang sama. 6. Biaya operasional penyimpanan. Biaya ini termasuk biaya personil yang bertugas menyimpan dan mengelola dokumen, biaya alat tulis kantor yang setara, dan biaya ruang yang diperluan untuk menyimpan peralatan. 7. Jumlah pemakai yang mengakses dokumen secara teratur. Jumlah pemakai yang mengakses dokumen merupakan hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli peralatan. Sebaiknya bila pemakai banyak, Administrasi Kearsipan Page 40
  • 11. diperlukan lebih banyak pertimbangan karena lebih orang yang menyimpan dan membutuhkan keberadaan dokumen yang disimpan. Kondisi ini dapat juga disiasati dengan mendistribuikan atau mendesentralisasikan penyimpanan dokumen sehingga penyimpan dan pemakai tidak berkumpul di satu tempat saja. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli alat penyiapan dokumen di kantor, antara lain (Basuki, 2003): 1. Kesetaraan (compabilitiy) peralatan. Peralatan simpan semacam folder harus setera pemanfaatannya dengan peralatan yang telah dan akan dibeli pada masa yang akan datang. Apabila peralatan yagn akan dibeli hanya dapat beroperasi dengan menggunakan peralatan lain dalam ukuran terbatas, maka keterbatasan itu patut dipertimbangkan karena akan manambah biaya operasional. Pertimbangan juga peraltatn yang akan dibeli apakah sesuai dengan alat penyimapan yang digunakan? 2. Efisiensi. Produsen sadar akan pentingnya efisiensi dalam proses penyimpanan dan pencarian sebuah dokumen pada produk mereka. Misalnya, folder pracetak tersedia bagi sistem klasifikasi alfabetis, numerik dan alfa numerik. Folder ini banyak membantu ketika organisasi menyusun sistem dokumen atau mengubah ke peralatan simpan yang baru. Penggunaan tanda warna juga membantu identifikasi dokumen serta menghindari kemungkinan salah tempat. 3. Kualitas. Kualitas alat tulis kantor ditentukan oleh berat atau jenis materi yang digunakan dalam pembuatannya. File guide memerlukan kertas yang lebih tebal dibandingkan folder jajaran, karena paduan akan lebih sering digunakan oleh penguna dalam mencari sebuah dokumen, dan biasanya keberadaan alat simpan yang dimaksud akan lebih lama dibandingkan alat simpan selain file guide. 4. Ekonomis. Meminimumkan biaya merupakan salah satu faktor utama dalam mempertimbangkan pembelian peralatan simpan pada berbagai organisasi, namun patut diingat juga bahwa membeli peralatan yang murah merupakan pilihan yang paling ekonomis. Apabila perusahaan menggunakan file guide yang terbuat dari kertas bermutu rendah, biasanya dalam kurun waktu yang singkat akan mudah rusak sehingga perlu diganti dengan yang baru. Ini berarti Administrasi Kearsipan Page 41
  • 12. pengeluaran ekstras. Untuk itu perlu dipertimbangkan mengenai kualitas alat simpan, sehinga tujuan ekonomis akan lebih berorientasi jangka panjang. C. Sumber Daya Administrasi Kearsipan Untuk mengelola administrasi kearsipan diperlukan sumber daya manusia khusus yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kearsipan. Seorang petugas untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik harus memenuhi syarat- syarat tertentu sebagaimana juga persyaratan untuk petugas tata usaha umumnya yaitu: 1. Memiliki pengetahuan di bidang: a. Pengetahuan umum, terutama yang menyangkut masalah surat menyurat dan arsip. b. Pengetahuan tentang seluk beluk instansinya yakni organisasi beserta tugas-tugasnya dan pejabat-pejabatnya. c. Pengetahuan khusus tentang tata kearsipan. 2. Memiliki keterampilan untuk melaksanakn teknik tata kearsipan yang sedang dijalankan 3. Berkepribadian yakni memiliki ketekunan, kesabaran, ketelitian, kerapian, kecekatan, kecerdasan, kejujuran serta loyal dan dapat menyimpan rahasia organisasi. Administrasi Kearsipan Page 42