SlideShare a Scribd company logo
PERTEMUAN 6
FINITE STATE AUTOMATA ( FSA )
DFA vs NFA
FINITE STATE AUTOMATA ( FSA )
FSA merupakan mesin automata dari bahasa Regular. FSA memiliki state
yang banyaknya berhingga dan dapat berpindah – pindah dari satu state ke
state yang lain. Perpindahan state dinyatakan dengan transisi. FSA dapat
menerima input & menghasilkan output.
Contoh : mesin automata untuk pencek pariti ganjil
O
1
1 o
• Lingkaran menyatakan state/ kedudukan
• Lingkaran ganda menyatakan state akhir ( final state )
• Label pada lingkaran adalah nama state tersebut
 Busur menyatakan transisi / perpindahan state
 Label pada busur adalah simbol input
 Lingkaran didahului oleh sebuah busur tanpa label menyatakan state awal
Even Odd
Odd
Odd
Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau m =
{ Q, , , S, F }
Definisinya :
Q = Himpunan state atau kedudukan
 = Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka
 = Fungsi transisi
S = State awal / kedudukan awal, S € Q
F = Himpunan state akhir, F € Q
DFA ( Deterministic Finite Automata )
FSA
NFA ( Non Deterministic Finite Automata )
• DFA ( Deterministic Finite Automata)
1. Mesin DFA
b
a a
b b
a
qo q1 q2
 State awal Even
 State akhir Odd
 Bila mesin mendapat Input : l l 0 l, apakah diterima oleh mesin? Input akan
diterima bila berakhir pada hai atau final state . Untuk state yang
dilakukan
Even l Odd l Even O Even l Odd
Berakhir pada state Odd, maka Input ll0l diterima oleh mesin
 Bila mendapat input l0l, apakah diterima oleh mesin ?
Untuk state yang dilakukan
Even l Odd 0 Odd l Even
Berakhir pada Even, maka Input l0l ditolak oleh mesin
Q = {q0, q1, q2}
 = {a, b }
S = {q0}
F = {q2}
Fungsi Transisi Tabel Transisi
 ( q0, a ) = qo
 ( qo, b ) = q1
 ( q1, a ) = q1
 ( q1, b ) = q2
 ( q2, a ) = q1
 ( q2, b ) = q2
 a b
q0 q0 q1
q1 q1 q2
q2 q1 q2
 Jika mesin DFA tersebut mendapat input “abb”, apakah
diterima oleh mesin?
 (q0, abb ) =  (q0, bb) =  (q1,b) = q2
Berakhir pada final state maka input diterima oleh mesin “abb” berada di
akhir L( m )
 Jika mesin mendapat Input string “baba” apakah merupakan L ( m )?
 (q0, baba ) =  (q1, aba) =  (q1, ba) =  (q2,a) = q1
q1 bukan final state, berakhir pada state q1, maka input untuk string
“baba” ditolak / direject oleh mesin & bukan L( m )
2. Mesin DFA
a,b
a
b
qo q1
Q = {q0, q1}
 = {a,b}
S = {q0}
F = {q1}
Fungsi Transisi Tabel Transisi
 ( q0, a ) = q1
 ( q0, b ) = q1
 ( q1, a ) = q1
 ( q1, b ) = q0
 JIka mesin DFA tersebut mendapat Input “abbaba”, apakah diterima oleh mesin
 ( q0, abbaba ) =  ( q1, bbaba ) =  ( q0,baba )
=  ( q1, aba ) =  ( q1, ba ) =  ( q0, a ) = q1
Berakhir pada final state maka input diterima oleh mesin “ abbaba “ berada
diakhir L ( m )
 a b
q0 q1 q1
q1 q1 q0
* NFA (Non Deterministic Finite Automata)
1. Mesin NFA
a a
b Fungsi Transisi
Q = { q0, q1 }  { q0, a } = q1
 = { a, b }  { q0, b } = 
S = { q0 }  { q1, a } = q1
F = { q1 }  { q1, b } = q0
 Himpunan  merupakan NFA
 Jika mendapat input “ aaabbbaaa “
 ( q0, aaabbbaaa ) =  ( q1, aabbbaaa ) =  ( q1, abbbaaa )
=  ( q1, bbbaaa ) =  ( q0, bbaaa ) =  (  ) “ ditolak / direject oleh
mesin & bukan L ( m ) “
qo q1
 a b
q0 q1 
q1 q1 q0
2. Mesin NFA
b a
a
b
a b
a
Q = { q0, q1, q2 }
 = { a, b }
S = { q0 }
F = { q1 }
 Himpunan { q1, q2 } merupakan NFA
qo
q2
q1
Tabel Transisi
q0 mendapat input a dengan 2 transisi state { q1, q2 }
NFA  Jika state satu mempunyai 2 transisi dengan input yang sama
 Jika mendapat input “bababaaa”, apakah diterima oleh mesin ?
 ( q0, bababaaa ) =  ( q0, ababaaa ) =  ( {q1, q2}, babaaa )
* Jika diambil q1……….
 ( q0, abaaa ) =  ( {q1, q2},baaa ) =  ( q1, aaa )
=  ( q1, aa ) =  (q1, a ) = q1
“ dterima oleh mesin & L ( m ) “
 a b
q0 {q1, q2 } q0
q1 q1 q0
q2 q2 q1
REDUKSI JUMLAH STATE PADA
FINITE STATE AUTOMATA
REDUKSI JUMLAH STATE PADA FINITE STATE AUTOMATA
TAHAPAN REDUKSI :
1. Hapus semua state yang tidak dapat dicapai dari state awal.
2. Buatlah semua pasangan state ( p, q ) yang distringuishable, dimana P
€ F dan q € f. Catatlah pasangan state – state tersebut.
3. Untuk semua state lakukan pencarian state yang distringuishable
dengan aturan untuk semua ( p, q )dan a € , hitunglah  ( p, a ) = pa
dan
 ( q, a) = qa. Jika pasangan ( pa, qa ) telah tercatat sehingga
distringuishable maka pasangan ( p, q ) dimasukkan sebagai
distringuishable.
4. Dari hasil No. (3), distringuishable dapat pasangan state – state
distringuishable. Pasangan – pasangan state lain yang tidak termasuk
ke dalam state distringuishable tersebut, sisanya dapat ditentukan
sebagai state yg indistringuishable.
5. Beberapa state yang saling indistringuishable dapat digabungkan ke
dalam satu state.
6. Sesuaikan transisi dari dan ke state – state gabungan tersebut.
distinguishable  dapat dibedakan
indistinguishable  tidak dapat dibedakan
2 buah state p dan q dari DFA dikatakan indistinguishable
Jika   ( q, w ) € F sedang  ( p, w ) € F
  ( q, w ) € F sedang  ( p, w ) € F
untuk semua w € 
State p dan q dikatakan distinguishable jika ada string w € 
 ( q, w ) € F sedang  ( p, w ) € F
contoh :
o
o o 1 0.1
1 1 1
o 1
Lakukan reduksi jumlah state terhadap mesin tersebut
q3
q2
q1
qo
q4
Tahap – tahap yang dilakukan untuk reduksi jumlah state
adalah
1. Tidak ada state yang tak dicapai dari state awal
2. Catat state – state yang distinguishable
sbb : pasangan ( q0, q4 ), ( q1, q4 )
( q2, q4 ) dan ( q3, q4 )
dicatat dari  q0, q1, q2, q3 € F | q4 € F
3. Tentukan pasangan state lain :
 pasangan ( q0, q1 ) :  ( q0, 1) = q3 dan  ( q1, 1) = q4 sedangkan
( q3, q4 ) distringuishable, maka ( q0, q1 ) juga distinguishable
 pasangan ( q0, q2 ) :  ( q0, 1) = q3 dan  ( q2, 1) = q4 sedangkan
( q3, q4 ) distinguishable, maka ( q0, q2 ) juga distinguishable
 pasangan ( q0, q3 ) :  ( q0, 1) = q3 dan  ( q3, 1) = q4 sedangkan
( q3, q4 ) distinguishable, maka ( q0, q3 ) juga distinguishable
4. Periksa semua pasangan state :
State – state distinguishable : ( q0, q4 ), ( q1, q4 ), ( q2, q4 ), ( q3, q4 ),
( q0, q1 ), ( q0, q2 ), ( q0, q3 )
State – state indistringuishable : ( q1, q2 ), ( q1, q3 ), ( q2, q3 )
5. q1 indistinguishable q2, q2 indistinguishable dengan q3, maka q1, q2, q3
saling indistinguishable dan dapat dijelaskan dalam satu state
6. Gambar setelah reduksi jumlah state
0,1 0 1 0,1
Latihan Soal
1. Lakukan Reduksi jumlah state terhadap mesin berikut :
0,1
o 1
1 0 0
1 1
0 0,1
Tahap – tahap yang dilakukan untuk reduksi jumlah state adalah sbb :
1. Ada state yang tak dicapai dari state awal yaitu q5…(dihapus)
2. Distringuishable :…..( q0, q3 ), ( q2, q4 ), ( q1, q4 )
( q2, q3 ), ( q0, q4 ), ( q1, q3 )
q0, q1, q2, € F
q3, q4 € F
q2 q4 q5
qo q1 q3
3. State – state distringuishable yang lain :
( q0, q1 )   ( q0, 1 ) = q2
 ( q1, 1 ) = q3 ( q2, q3 )
( q0, q2 )   ( q0, 1 ) = q2
 ( q2, 1 ) = q4 ( q2, q4 )
4. Distringuishable : ( q0, q3 ), ( q2, q4 ), ( q1, q4 ), ( q2, q3 )
( q0, q4 ), ( q1, q3 ), ( q0, q1 ), ( q0, q2 )
Indistringuishable : ( q1, q2 ), ( q3, q4 )
5. q1 dan q2 saling indistringuishable
q3 dan q4 saling indistringuishable
6. 0 0.1
0.1 1
2. 0 0
0 0 1 1
1
1
0,1
0,1
1 0
0,1
Tahap – tahap yang dilakukan untuk reduksi jumlah state adalah sbb :
1. Tidak ada state yang tak dicapai dari state awal
2. Distringuishable:( q0, q1 ), ( q0, q3 ), ( q2, q4 ), ( q2, q6 ), ( q5, q4 ), ( q5, q6 )
q0, q4, q6 € F
q1, q2, q3, q5 € F
qo
q1
q2
q5
q3
q6
q4
3. State – state distringuishable yang lain :
( q0, q2 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q4 )
 ( q2, 1 ) = q4
( q0, q4 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q4 )
 ( q4, 1 ) = q4
( q0, q5 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q4 )
 ( q5, 1 ) = q4
( q0, q6 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q6 )
 ( q6, 1 ) = q6
( q1, q4 )   ( q1, 1 ) = q5 ( q5, q4 )
 ( q4, 1 ) = q4
( q1, q6 )   ( q1, 1 ) = q5 ( q5, q6 )
 ( q6, 1 ) = q6
( q3, q4 )   ( q3, 1 ) = q5 ( q5, q4 )
 ( q4, 1 ) = q4
( q3, q6 )   ( q3, 1 ) = q5 ( q5, q6 )
 ( q6, 1 ) = q6
4. Distringuishable : ( q0, q1 ), ( q0, q2 ), ( q0, q3 ), ( q0, q4 ),
( q0, q5 ), ( q0, q6 ), ( q1, q4 ), ( q1, q6 ),
( q2, q4 ), ( q2, q6 ), ( q3, q4 ), ( q3, q6 ),
( q5, q4 ), ( q5, q6 )
Indistringuishable : ( q1, q2 ), ( q1, q3 ), ( q1, q5 ), ( q2, q3 ),
( q2, q5 ), ( q3, q5 ), ( q4, q6 )
5. q1, q2, q3, q5 saling indistringuishable
q4, q6 saling indistringuishable
6. 0.1
0.1 0.1 0.1
qo
q46
q1235
Tugas
1. Gambarkan diagram transisi dari Deterministic Finite Automata berikut
Q = { q0, q1, q2 }
∑ = { a,b }
S = q0
F = {q0 }
Fungsi transisi dari DFA tersebut
 a b
q0 q1 q2
q1 q2 q0
q2 q2 q2
2. Bila L(M) adalah bahasa yang diterima oleh Deterministic Finite Automata
pada
gambar di bawah, tentukan string berikut termasuk dalam L(M )
qq0
qo
q1
q1
b
a, b
a
a. aaa
b. bbbb
c. abba
Even Odd
Odd
Odd
0
0
1
1
1. Pada gambar di atas, lingkaran ganda menyatakan….
a. state/ kedudukan d. transisi / perpindahan state
b. state akhir ( final state ) e. simbol input
c. nama state tersebut
2. Pada gambar di atas, label pada busur menyatakan….
a. state/ kedudukan d. transisi / perpindahan state
b. state akhir ( final state ) e. simbol input
c. nama state tersebut
Even Odd
Odd
Odd
0
0
1
1
2. Pada gambar di atas, label pada busur menyatakan….
a. state/ kedudukan d. transisi / perpindahan state
b. state akhir ( final state ) e. simbol input
c. nama state tersebut
3. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau
m = { Q, , , S, F } dimana simbol Q menyatakan
a. Himpunan state atau kedudukan
b. Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka
c. Fungsi transisi
d. State awal / kedudukan awal
e. Himpunan state akhir
3. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau
m = { Q, , , S, F } dimana simbol Q menyatakan
a. Himpunan state atau kedudukan
b. Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka
c. Fungsi transisi
d. State awal / kedudukan awal
e. Himpunan state akhir
4. FSA merupakan mesin automata dari bahasa ….
a. Non Regular d. Tidak Terstruktur
b. Regular d. Analog
c. Terstruktur
4. FSA merupakan mesin automata dari bahasa ….
a. Non Regular d. Tidak Terstruktur
b. Regular e. Analog
c. Terstruktur
5. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau
m = { Q, , , S, F } dimana simbol  menyatakan ….
a. Himpunan state atau kedudukan
b. Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka
c. Fungsi transisi
d. State awal / kedudukan awal
e. Himpunan state akhir

More Related Content

PPT
Pert 4 Perangkat Lunak pada Komputer.ppt
PPT
Pert 2 Pemanfaatan Tknologi Komputer.ppt
PPT
Pert 2 baris-deret-aritmatika dalam matematika bisnis.ppt
PPTX
Pert 4 Defini atau arti Otomata Hingga .pptx
PDF
PERT 1 Pengenalan Struktur Data awal.pdf
PPTX
PERT 9 Hardware atau sistem perangkat keras.pptx
PDF
Silabi Game Konsep dalam teknik informatika.pdf
PPT
06-Keamanan_basisdata dalam suatu sistem database.ppt
Pert 4 Perangkat Lunak pada Komputer.ppt
Pert 2 Pemanfaatan Tknologi Komputer.ppt
Pert 2 baris-deret-aritmatika dalam matematika bisnis.ppt
Pert 4 Defini atau arti Otomata Hingga .pptx
PERT 1 Pengenalan Struktur Data awal.pdf
PERT 9 Hardware atau sistem perangkat keras.pptx
Silabi Game Konsep dalam teknik informatika.pdf
06-Keamanan_basisdata dalam suatu sistem database.ppt

More from NafisClassic (20)

PPT
Pertemuan 11-SPL2V II matematika linier.ppt
PPT
pengenalan_logika_informatika dan ruang lingkup.ppt
PPT
pengenalan_logika_informatika dan ruang lingkup.ppt
PPTX
Pertemuan 9 Hardware atau sistem perangkat keras.pptx
PDF
Pert 3 Pemodelan Database dalam mata kuliah DBMS.pdf
PPT
Pertemuan 5-LIMIT fungsi dalam matematika.ppt
PPTX
Pertemuan 7 Kelebihan dan kelemahan SO.pptx
PPT
Tipe data Stack magi mahasiswa Teknik Informatika.ppt
PPT
Aljabar_Linear_Elementer dalam kuliah.ppt
PPT
Tipe_Data_Terstruktur pada perkuliahan.ppt
PDF
PENGENALAN- STRUKTUR DATA SEBELUM MEMULAI PEMROGRAMAN
PDF
Pengantar Mata kuliah Ilmu Komunikasi Data .pdf
PPT
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
PPT
PERTEMUAN 6 PS.ppt
PPT
Pertemuan 8 Pemilhan Teknologi.ppt
PPT
Pertemuan 8 Pemilhan Teknologi.ppt
PPT
Pert 2 BAB 1 Mengenal Sistem Komp.ppt
PPTX
BAB 2.pptx
PPTX
BAB 1.pptx
PPT
Konsep Dasar Teknologi Informasi.ppt
Pertemuan 11-SPL2V II matematika linier.ppt
pengenalan_logika_informatika dan ruang lingkup.ppt
pengenalan_logika_informatika dan ruang lingkup.ppt
Pertemuan 9 Hardware atau sistem perangkat keras.pptx
Pert 3 Pemodelan Database dalam mata kuliah DBMS.pdf
Pertemuan 5-LIMIT fungsi dalam matematika.ppt
Pertemuan 7 Kelebihan dan kelemahan SO.pptx
Tipe data Stack magi mahasiswa Teknik Informatika.ppt
Aljabar_Linear_Elementer dalam kuliah.ppt
Tipe_Data_Terstruktur pada perkuliahan.ppt
PENGENALAN- STRUKTUR DATA SEBELUM MEMULAI PEMROGRAMAN
Pengantar Mata kuliah Ilmu Komunikasi Data .pdf
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
PERTEMUAN 6 PS.ppt
Pertemuan 8 Pemilhan Teknologi.ppt
Pertemuan 8 Pemilhan Teknologi.ppt
Pert 2 BAB 1 Mengenal Sistem Komp.ppt
BAB 2.pptx
BAB 1.pptx
Konsep Dasar Teknologi Informasi.ppt
Ad

Recently uploaded (7)

PDF
SBP - DASAR, SYARAT & KRITERIA PENGAMBILAN TAHUN 2026.pdf
PDF
PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN KESIHATAN
PPTX
Subjek MPU3221- PENGURUSAN MESYUARAT.pptx
PPTX
Kelas Dalam Talian Penjodoh Bilangan (ZOOM).pptx
PPTX
Lembaran Ikan Untuk Murid Pra Sekolah.pptx
PPTX
SOALAN BAB 1 TINGKATAN 4.pptx 444444444444444444
PPTX
bentuk bentuk bilangan kompleks WPS Office.pptx
SBP - DASAR, SYARAT & KRITERIA PENGAMBILAN TAHUN 2026.pdf
PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN KESIHATAN
Subjek MPU3221- PENGURUSAN MESYUARAT.pptx
Kelas Dalam Talian Penjodoh Bilangan (ZOOM).pptx
Lembaran Ikan Untuk Murid Pra Sekolah.pptx
SOALAN BAB 1 TINGKATAN 4.pptx 444444444444444444
bentuk bentuk bilangan kompleks WPS Office.pptx
Ad

Pert 6 NFA atau Nondeterminictic finite automate.ppt

  • 1. PERTEMUAN 6 FINITE STATE AUTOMATA ( FSA ) DFA vs NFA
  • 2. FINITE STATE AUTOMATA ( FSA ) FSA merupakan mesin automata dari bahasa Regular. FSA memiliki state yang banyaknya berhingga dan dapat berpindah – pindah dari satu state ke state yang lain. Perpindahan state dinyatakan dengan transisi. FSA dapat menerima input & menghasilkan output. Contoh : mesin automata untuk pencek pariti ganjil O 1 1 o • Lingkaran menyatakan state/ kedudukan • Lingkaran ganda menyatakan state akhir ( final state ) • Label pada lingkaran adalah nama state tersebut  Busur menyatakan transisi / perpindahan state  Label pada busur adalah simbol input  Lingkaran didahului oleh sebuah busur tanpa label menyatakan state awal Even Odd Odd Odd
  • 3. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau m = { Q, , , S, F } Definisinya : Q = Himpunan state atau kedudukan  = Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka  = Fungsi transisi S = State awal / kedudukan awal, S € Q F = Himpunan state akhir, F € Q DFA ( Deterministic Finite Automata ) FSA NFA ( Non Deterministic Finite Automata ) • DFA ( Deterministic Finite Automata) 1. Mesin DFA b a a b b a qo q1 q2
  • 4.  State awal Even  State akhir Odd  Bila mesin mendapat Input : l l 0 l, apakah diterima oleh mesin? Input akan diterima bila berakhir pada hai atau final state . Untuk state yang dilakukan Even l Odd l Even O Even l Odd Berakhir pada state Odd, maka Input ll0l diterima oleh mesin  Bila mendapat input l0l, apakah diterima oleh mesin ? Untuk state yang dilakukan Even l Odd 0 Odd l Even Berakhir pada Even, maka Input l0l ditolak oleh mesin
  • 5. Q = {q0, q1, q2}  = {a, b } S = {q0} F = {q2} Fungsi Transisi Tabel Transisi  ( q0, a ) = qo  ( qo, b ) = q1  ( q1, a ) = q1  ( q1, b ) = q2  ( q2, a ) = q1  ( q2, b ) = q2  a b q0 q0 q1 q1 q1 q2 q2 q1 q2
  • 6.  Jika mesin DFA tersebut mendapat input “abb”, apakah diterima oleh mesin?  (q0, abb ) =  (q0, bb) =  (q1,b) = q2 Berakhir pada final state maka input diterima oleh mesin “abb” berada di akhir L( m )  Jika mesin mendapat Input string “baba” apakah merupakan L ( m )?  (q0, baba ) =  (q1, aba) =  (q1, ba) =  (q2,a) = q1 q1 bukan final state, berakhir pada state q1, maka input untuk string “baba” ditolak / direject oleh mesin & bukan L( m ) 2. Mesin DFA a,b a b qo q1
  • 7. Q = {q0, q1}  = {a,b} S = {q0} F = {q1} Fungsi Transisi Tabel Transisi  ( q0, a ) = q1  ( q0, b ) = q1  ( q1, a ) = q1  ( q1, b ) = q0  JIka mesin DFA tersebut mendapat Input “abbaba”, apakah diterima oleh mesin  ( q0, abbaba ) =  ( q1, bbaba ) =  ( q0,baba ) =  ( q1, aba ) =  ( q1, ba ) =  ( q0, a ) = q1 Berakhir pada final state maka input diterima oleh mesin “ abbaba “ berada diakhir L ( m )  a b q0 q1 q1 q1 q1 q0
  • 8. * NFA (Non Deterministic Finite Automata) 1. Mesin NFA a a b Fungsi Transisi Q = { q0, q1 }  { q0, a } = q1  = { a, b }  { q0, b } =  S = { q0 }  { q1, a } = q1 F = { q1 }  { q1, b } = q0  Himpunan  merupakan NFA  Jika mendapat input “ aaabbbaaa “  ( q0, aaabbbaaa ) =  ( q1, aabbbaaa ) =  ( q1, abbbaaa ) =  ( q1, bbbaaa ) =  ( q0, bbaaa ) =  (  ) “ ditolak / direject oleh mesin & bukan L ( m ) “ qo q1  a b q0 q1  q1 q1 q0
  • 9. 2. Mesin NFA b a a b a b a Q = { q0, q1, q2 }  = { a, b } S = { q0 } F = { q1 }  Himpunan { q1, q2 } merupakan NFA qo q2 q1
  • 10. Tabel Transisi q0 mendapat input a dengan 2 transisi state { q1, q2 } NFA  Jika state satu mempunyai 2 transisi dengan input yang sama  Jika mendapat input “bababaaa”, apakah diterima oleh mesin ?  ( q0, bababaaa ) =  ( q0, ababaaa ) =  ( {q1, q2}, babaaa ) * Jika diambil q1……….  ( q0, abaaa ) =  ( {q1, q2},baaa ) =  ( q1, aaa ) =  ( q1, aa ) =  (q1, a ) = q1 “ dterima oleh mesin & L ( m ) “  a b q0 {q1, q2 } q0 q1 q1 q0 q2 q2 q1
  • 11. REDUKSI JUMLAH STATE PADA FINITE STATE AUTOMATA
  • 12. REDUKSI JUMLAH STATE PADA FINITE STATE AUTOMATA TAHAPAN REDUKSI : 1. Hapus semua state yang tidak dapat dicapai dari state awal. 2. Buatlah semua pasangan state ( p, q ) yang distringuishable, dimana P € F dan q € f. Catatlah pasangan state – state tersebut. 3. Untuk semua state lakukan pencarian state yang distringuishable dengan aturan untuk semua ( p, q )dan a € , hitunglah  ( p, a ) = pa dan  ( q, a) = qa. Jika pasangan ( pa, qa ) telah tercatat sehingga distringuishable maka pasangan ( p, q ) dimasukkan sebagai distringuishable. 4. Dari hasil No. (3), distringuishable dapat pasangan state – state distringuishable. Pasangan – pasangan state lain yang tidak termasuk ke dalam state distringuishable tersebut, sisanya dapat ditentukan sebagai state yg indistringuishable. 5. Beberapa state yang saling indistringuishable dapat digabungkan ke dalam satu state. 6. Sesuaikan transisi dari dan ke state – state gabungan tersebut.
  • 13. distinguishable  dapat dibedakan indistinguishable  tidak dapat dibedakan 2 buah state p dan q dari DFA dikatakan indistinguishable Jika   ( q, w ) € F sedang  ( p, w ) € F   ( q, w ) € F sedang  ( p, w ) € F untuk semua w €  State p dan q dikatakan distinguishable jika ada string w €   ( q, w ) € F sedang  ( p, w ) € F contoh : o o o 1 0.1 1 1 1 o 1 Lakukan reduksi jumlah state terhadap mesin tersebut q3 q2 q1 qo q4
  • 14. Tahap – tahap yang dilakukan untuk reduksi jumlah state adalah 1. Tidak ada state yang tak dicapai dari state awal 2. Catat state – state yang distinguishable sbb : pasangan ( q0, q4 ), ( q1, q4 ) ( q2, q4 ) dan ( q3, q4 ) dicatat dari  q0, q1, q2, q3 € F | q4 € F 3. Tentukan pasangan state lain :  pasangan ( q0, q1 ) :  ( q0, 1) = q3 dan  ( q1, 1) = q4 sedangkan ( q3, q4 ) distringuishable, maka ( q0, q1 ) juga distinguishable  pasangan ( q0, q2 ) :  ( q0, 1) = q3 dan  ( q2, 1) = q4 sedangkan ( q3, q4 ) distinguishable, maka ( q0, q2 ) juga distinguishable  pasangan ( q0, q3 ) :  ( q0, 1) = q3 dan  ( q3, 1) = q4 sedangkan ( q3, q4 ) distinguishable, maka ( q0, q3 ) juga distinguishable
  • 15. 4. Periksa semua pasangan state : State – state distinguishable : ( q0, q4 ), ( q1, q4 ), ( q2, q4 ), ( q3, q4 ), ( q0, q1 ), ( q0, q2 ), ( q0, q3 ) State – state indistringuishable : ( q1, q2 ), ( q1, q3 ), ( q2, q3 ) 5. q1 indistinguishable q2, q2 indistinguishable dengan q3, maka q1, q2, q3 saling indistinguishable dan dapat dijelaskan dalam satu state 6. Gambar setelah reduksi jumlah state 0,1 0 1 0,1
  • 16. Latihan Soal 1. Lakukan Reduksi jumlah state terhadap mesin berikut : 0,1 o 1 1 0 0 1 1 0 0,1 Tahap – tahap yang dilakukan untuk reduksi jumlah state adalah sbb : 1. Ada state yang tak dicapai dari state awal yaitu q5…(dihapus) 2. Distringuishable :…..( q0, q3 ), ( q2, q4 ), ( q1, q4 ) ( q2, q3 ), ( q0, q4 ), ( q1, q3 ) q0, q1, q2, € F q3, q4 € F q2 q4 q5 qo q1 q3
  • 17. 3. State – state distringuishable yang lain : ( q0, q1 )   ( q0, 1 ) = q2  ( q1, 1 ) = q3 ( q2, q3 ) ( q0, q2 )   ( q0, 1 ) = q2  ( q2, 1 ) = q4 ( q2, q4 ) 4. Distringuishable : ( q0, q3 ), ( q2, q4 ), ( q1, q4 ), ( q2, q3 ) ( q0, q4 ), ( q1, q3 ), ( q0, q1 ), ( q0, q2 ) Indistringuishable : ( q1, q2 ), ( q3, q4 ) 5. q1 dan q2 saling indistringuishable q3 dan q4 saling indistringuishable 6. 0 0.1 0.1 1
  • 18. 2. 0 0 0 0 1 1 1 1 0,1 0,1 1 0 0,1 Tahap – tahap yang dilakukan untuk reduksi jumlah state adalah sbb : 1. Tidak ada state yang tak dicapai dari state awal 2. Distringuishable:( q0, q1 ), ( q0, q3 ), ( q2, q4 ), ( q2, q6 ), ( q5, q4 ), ( q5, q6 ) q0, q4, q6 € F q1, q2, q3, q5 € F qo q1 q2 q5 q3 q6 q4
  • 19. 3. State – state distringuishable yang lain : ( q0, q2 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q4 )  ( q2, 1 ) = q4 ( q0, q4 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q4 )  ( q4, 1 ) = q4 ( q0, q5 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q4 )  ( q5, 1 ) = q4 ( q0, q6 )   ( q0, 1 ) = q2 ( q2, q6 )  ( q6, 1 ) = q6 ( q1, q4 )   ( q1, 1 ) = q5 ( q5, q4 )  ( q4, 1 ) = q4 ( q1, q6 )   ( q1, 1 ) = q5 ( q5, q6 )  ( q6, 1 ) = q6 ( q3, q4 )   ( q3, 1 ) = q5 ( q5, q4 )  ( q4, 1 ) = q4 ( q3, q6 )   ( q3, 1 ) = q5 ( q5, q6 )  ( q6, 1 ) = q6
  • 20. 4. Distringuishable : ( q0, q1 ), ( q0, q2 ), ( q0, q3 ), ( q0, q4 ), ( q0, q5 ), ( q0, q6 ), ( q1, q4 ), ( q1, q6 ), ( q2, q4 ), ( q2, q6 ), ( q3, q4 ), ( q3, q6 ), ( q5, q4 ), ( q5, q6 ) Indistringuishable : ( q1, q2 ), ( q1, q3 ), ( q1, q5 ), ( q2, q3 ), ( q2, q5 ), ( q3, q5 ), ( q4, q6 ) 5. q1, q2, q3, q5 saling indistringuishable q4, q6 saling indistringuishable 6. 0.1 0.1 0.1 0.1 qo q46 q1235
  • 21. Tugas 1. Gambarkan diagram transisi dari Deterministic Finite Automata berikut Q = { q0, q1, q2 } ∑ = { a,b } S = q0 F = {q0 } Fungsi transisi dari DFA tersebut  a b q0 q1 q2 q1 q2 q0 q2 q2 q2
  • 22. 2. Bila L(M) adalah bahasa yang diterima oleh Deterministic Finite Automata pada gambar di bawah, tentukan string berikut termasuk dalam L(M ) qq0 qo q1 q1 b a, b a a. aaa b. bbbb c. abba
  • 23. Even Odd Odd Odd 0 0 1 1 1. Pada gambar di atas, lingkaran ganda menyatakan…. a. state/ kedudukan d. transisi / perpindahan state b. state akhir ( final state ) e. simbol input c. nama state tersebut 2. Pada gambar di atas, label pada busur menyatakan…. a. state/ kedudukan d. transisi / perpindahan state b. state akhir ( final state ) e. simbol input c. nama state tersebut
  • 24. Even Odd Odd Odd 0 0 1 1 2. Pada gambar di atas, label pada busur menyatakan…. a. state/ kedudukan d. transisi / perpindahan state b. state akhir ( final state ) e. simbol input c. nama state tersebut 3. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau m = { Q, , , S, F } dimana simbol Q menyatakan a. Himpunan state atau kedudukan b. Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka c. Fungsi transisi d. State awal / kedudukan awal e. Himpunan state akhir
  • 25. 3. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau m = { Q, , , S, F } dimana simbol Q menyatakan a. Himpunan state atau kedudukan b. Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka c. Fungsi transisi d. State awal / kedudukan awal e. Himpunan state akhir 4. FSA merupakan mesin automata dari bahasa …. a. Non Regular d. Tidak Terstruktur b. Regular d. Analog c. Terstruktur
  • 26. 4. FSA merupakan mesin automata dari bahasa …. a. Non Regular d. Tidak Terstruktur b. Regular e. Analog c. Terstruktur 5. Secara formal Finite State Automata dinyatakan dengan 5 tuple atau m = { Q, , , S, F } dimana simbol  menyatakan …. a. Himpunan state atau kedudukan b. Himpunan simbol input / masukan / abjad / angka c. Fungsi transisi d. State awal / kedudukan awal e. Himpunan state akhir