Pertemuan 3 – Visual Elements of Arts
Elemen-elemen Seni / Desain Grafis
Desain grafis adalah seni menggabungkan
gambar, teks, dan ide untuk menciptakan
karya yang menarik perhatian pemirsa untuk
mengkomunikasikan pesan tertentu
Untuk bisa menghasilkan komposisi desain
yang sukses, seniman visual (visual artist) atau
Desainer grafis harus menguasai elemen-
elemen seni/desain grafis.
Membuat suatu karya desain grafis, dapat
diibaratkan seperti memasak:
Bahan yang dibutuhkan adalah elemen grafis
yang digunakan
Cara memasak adalah aturan yang membantu
mendefinisikan dan mengatur bagaimana
elemen-elemen tersebut berinteraksi satu
sama lain, dengan konteksnya, dan dengan
audiensnya, atau yang disebut dengan Prinsip
Desain
Pertemuan 3 - Visual Elements.pdf
1. LINE (GARIS)
Garis selalu lebih dari sekedar titik yang
dirangkai. Bergantung pada bentuk,
berat, panjang, dan konteksnya, garis
dapat membantu mengatur informasi,
menentukan bentuk, menyiratkan
gerakan, dan menyampaikan emosi.
Garis dapat digunakan untuk berbagai
tujuan:
menghubungkan konten, menekankan
kata atau frasa, membentuk pola, dl
Garis selalu lebih dari sekedar titik yang dirangkai. Bergantung pada bentuk,
berat, panjang, dan konteksnya,
garis dapat membantu mengatur informasi, menentukan bentuk,
menyiratkan gerakan, dan menyampaikan emosi.
Garis dapat digunakan untuk berbagai tujuan:
menghubungkan konten, menekankan kata atau frasa, membentuk pola,
dan lainnya.
Garis dapat menjadi:
• horizontal, vertikal atau diagonal.
• lurus, melengkung atau bentuk bebas.
• zigzag atau buat pola lain.
• padat, rusak atau tersirat.
Karena bahkan garis sederhana pun dapat menyampaikan begitu banyak
pesan, desainer harus selalu mempertimbangkan dengan cermat
bagaimana dan kapan menggunakannya untuk memberikan dampak yang
paling besar.
The Mood Lines
Landscape Architecture, by John Ormsbee Simonds
Melalui penggunaan berulang, pola dan garis
tertentu telah memperoleh makna yang diakui
secara universal.
The Mood Lines
Landscape Architecture, by John Ormsbee Simonds
Line in Action:
Designer Alexander Koltsov and the folks
at Shuka Design created this stunning visual
identity for the 2016 World Chess Championship
in New York. The team used purposeful but
asymmetrical swirls of overlapping lines to
represent "the thought process of a chess
player."
2. SHAPES (BENTUK)
Dari piktograf kuno hingga logo modern, bentuk adalah akar dari desain.
Bentuk dapat berjenis geometris (persegi, segitiga, lingkaran) atau organik dan
berbentuk bebas (apa saja). Mereka dapat memiliki kurva lembut, sudut tajam, dan
segala sesuatu di antaranya.
Bentuk geometris dapat mencakup bentuk
dua dimensi atau tiga dimensi. Mereka
diciptakan oleh satu set titik yang
terhubung dengan garis lurus atau
melengkung dan biasanya abstrak dan
sederhana.
Bentuk geometris dapat mencakup segitiga,
piramida, kotak, kubus, persegi panjang,
segi lima, segi enam, segi delapan,
dekagon, lingkaran, elips, dan bola.
Bentuk organik jauh lebih tidak
seragam, proporsional, dan terdefinisi
dengan baik. Mereka bisa simetris atau
asimetris.
Mereka mungkin termasuk bentuk
alami, seperti daun, kristal, dan
tanaman merambat, atau bentuk
abstrak, seperti gumpalan dan coretan.
3. SPACE (RUANG)
Ruang persis seperti yang terdengar: area kosong di antara elemen dalam
desain
Saat mengerjakan desain, pertimbangkan tidak hanya elemen yang
disertakan (seperti gambar dan teks) tetapi juga bagaimana elemen
tersebut diatur dan dikelompokkan dalam komposisi. Mungkin tergoda
untuk mengisi setiap inci kanvas digital dengan sesuatu, tetapi cobalah
memberi elemen ruang untuk bernafas.
3. SPACE (RUANG)
Pada contoh ini dapat dilihat
bagaimana mengubah ruang dan
pengelompokan elemen menciptakan
perasaan yang sama sekali berbeda
dalam komposisi.
Di sebelah kiri, ruang seragam antara
elemen menciptakan rasa ketertiban
dan keamanan. Di sebelah kanan,
ruang yang berbeda-beda di antara
elemen-elemen tersebut
menyampaikan rasa ketidakteraturan
dan kebingungan.
Space in Action:
Dalam poster dari desainer Jonathan Lawrence
ini, teks "March Madness" ditampilkan dengan
spasi yang tidak biasa, menambahkan beberapa
daya tarik visual yang tak terduga ke desain
minimal.
4. VALUE (NILAI)
Dalam desain, nilai mengacu pada terang
atau gelapnya warna.
Nilai suatu warna sering divisualisasikan
dalam gradien, yang menampilkan
serangkaian variasi pada satu rona,
disusun dari yang paling terang hingga
yang paling gelap. Seniman dapat
menggunakan berbagai nilai warna untuk
menciptakan ilusi massa dan volume
dalam karyanya.
5. COLOR (WARNA)
Warna dapat menjadi alat yang berguna untuk mengomunikasikan
suasana hati atau memancing respons emosional dari pemirsa.
Teori warna dan roda warna memberikan panduan praktis bagi desainer
grafis yang ingin memilih satu warna atau menggabungkan beberapa
warna dengan cara yang harmonis—atau sengaja tidak selaras.
Dalam desain grafis, beberapa warna dikelompokkan ke dalam kategori
tertentu.
5. COLOR (WARNA)
Warna primer (merah, kuning dan biru)
didefinisikan sebagai warna pigmen murni dari
mana semua warna lain dibuat. Tidak ada cara
untuk mencampur warna lain untuk
mendapatkan merah, kuning atau biru. Tapi
campurkan keduanya, dan Anda menciptakan
semua jenis warna.
Warna sekunder (ungu, hijau dan oranye) adalah
hasil langsung dari pencampuran dua warna
primer: Merah dan kuning membuat oranye;
biru dan merah menjadi ungu; dan kuning dan
biru menjadi hijau.
5. COLOR (WARNA)
Warna tersier (merah-oranye, kuning-oranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu dan
merah-ungu) adalah enam warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer
dan warna sekunder.
Harmoni warna tercipta ketika dua atau lebih warna dipilih dari posisinya pada roda
warna.
Warna komplementer terletak berlawanan satu sama lain pada roda warna. Mereka
sangat kontras, dan dapat mengekspresikan semangat dan energi atau secara visual
menggelegar, tergantung pada bagaimana mereka digunakan. Merah dan hijau
adalah warna komplementer.
Color in Action:
Contoh dari Studio–JQ ini adalah contoh
bagus dari warna komplementer. Violet dan
kuning, yang tampak berseberangan pada
roda warna modern, menghasilkan efek
yang berani dan menarik secara visual saat
dipasangkan bersama.
6. TEXTURE (TEKSTUR)
Tekstur adalah rasa suatu permukaan—berbulu, halus, kasar, lembut,
lengket atau mengkilap.
Sebagian besar desainer grafis harus menyampaikan tekstur secara visual
dengan menggunakan ilusi untuk menunjukkan bagaimana perasaan
karya mereka jika pemirsa dapat menyentuhnya. Menguasai tekstur
adalah bagian penting untuk membuat desain terlihat halus dan
profesional.
6. TEXTURE (TEKSTUR)
Ada berbagai cara untuk bereksperimen dengan tekstur dalam karya
desain. Jika terinspirasi oleh alam, mungkin ingin bekerja dengan tekstur
organik, menggambar inspirasi dari daun, kulit pohon, batu, bulu, bunga,
rumput, dan tanah.
Atau dapat membuat pola abstrak dengan mengulangi elemen dua
dimensi secara seragam, lalu menggunakan pola tersebut untuk membuat
latar belakang bertekstur. Pertimbangkan untuk bekerja dengan tipografi
bertekstur untuk memberikan minat visual ekstra.
7. TYPOGRAPHY
Baik memilih font atau membuat tipografi
sendiri untuk proyek desain grafis, penting
untuk memastikan jenis yang digunakan
dapat dibaca dan sesuai untuk subjek.
Jenis mempengaruhi suasana keseluruhan
desain, jadi pertimbangkan apakah huruf
harus dicetak atau skrip, dan apakah
mereka harus memiliki sudut yang tajam
atau bulat.

More Related Content

PPTX
Presentation desain grafis Aldhani Wiratama.pptx
PPTX
Komponen Desain Grafis untuk Mata Kuliah Desain Grafis
PPTX
Pertemuan 3 Komponen Desain Grafis.pptx
PPTX
Prinsip Desain grafis untuk kelas XI SMK
PPTX
buku pengertian desain komunikasi visual
PPTX
komponen desain teknik jaringan dan komputer.pptx
PPTX
Soft skill
Presentation desain grafis Aldhani Wiratama.pptx
Komponen Desain Grafis untuk Mata Kuliah Desain Grafis
Pertemuan 3 Komponen Desain Grafis.pptx
Prinsip Desain grafis untuk kelas XI SMK
buku pengertian desain komunikasi visual
komponen desain teknik jaringan dan komputer.pptx
Soft skill

Similar to Pertemuan 3 - Visual Elements.pdf (20)

PPTX
Soft skill
PPTX
Desain Pemodelan Grafik
PDF
Elemen Dasar Desain X TKI SMK YPN Belinyu
PPTX
PPT
Materi DDG-UNSUR TATA LETAK PADA DESAIN GRAFIS.ppt
PPTX
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
PPT
Elemen desaingrafis
PPTX
Slide_presentasi_desain_grafis_kd.pptx
PPTX
Apa-Itu-Desain-GrafisSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pptx
PPT
14198589.ppt
PPTX
Slide_presentasi_desain_grafis_kd.pptx
PPTX
Slide_presentasi_desain_grafis_kd.pptx
PDF
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
PPT
Introduction to Graphic Design
PDF
Desain Fase X SMAS Kristen Tiara Kasih.pdf
PPTX
pertemuan-1-elemen-elemen-desain-grafis.pptx
PPTX
TUGAS DDG XMMB
PPTX
Desain grafis untuk kelas 10 sekolah menengah kejuruan.pptx
PPTX
The Principles Of Design Presentation (1).pptx
PPTX
3-Graphic-Design-Elemen-Rupa-Layout-dan-Komposisi.pptx
Soft skill
Desain Pemodelan Grafik
Elemen Dasar Desain X TKI SMK YPN Belinyu
Materi DDG-UNSUR TATA LETAK PADA DESAIN GRAFIS.ppt
2021 - PRINSIP DASAR DAN UNSUR DESAIN.pptx
Elemen desaingrafis
Slide_presentasi_desain_grafis_kd.pptx
Apa-Itu-Desain-GrafisSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pptx
14198589.ppt
Slide_presentasi_desain_grafis_kd.pptx
Slide_presentasi_desain_grafis_kd.pptx
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Introduction to Graphic Design
Desain Fase X SMAS Kristen Tiara Kasih.pdf
pertemuan-1-elemen-elemen-desain-grafis.pptx
TUGAS DDG XMMB
Desain grafis untuk kelas 10 sekolah menengah kejuruan.pptx
The Principles Of Design Presentation (1).pptx
3-Graphic-Design-Elemen-Rupa-Layout-dan-Komposisi.pptx
Ad

More from AnnisaRahayuu (6)

PPTX
Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
PDF
techno.pdf
PDF
Start up.pdf
PPTX
Pert 3.pptx
PPTX
Pertemuan 6 .pptx
PPTX
PBD - PERT 6.pptx
Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
techno.pdf
Start up.pdf
Pert 3.pptx
Pertemuan 6 .pptx
PBD - PERT 6.pptx
Ad

Recently uploaded (10)

DOCX
analisis ssitem tengaafffffffffffffffffffffffffffffff
PPTX
Ungu Ilustrasi Kesehatan Mental Presentation.pptx
PDF
zezexfxxgxfxfxfxfxfxfxfxfxxfxffxfxfx.pdf
PPTX
6b21b2a5-18f1-45f7-8452-01ddf7b36e6c.pptx
PDF
1-fungsi-dua-peubahkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
PDF
Persamaan Diferensial Ordinerbhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
PDF
✨ Selamat Hari Kemerdekaan RI ke-80! ✨.pdf
PDF
SITUS PELAJAR4D GAME ONLINE TERVERIFIKASI
PDF
🚀 SPECIAL EVENT KEMERDEKAAN HUT RI KE-80 🚀.pdf
DOCX
1. UUK.docxFEJFJEFEUGFHEGFHFHEGFHEGHFGHDFGHDGFHGH
analisis ssitem tengaafffffffffffffffffffffffffffffff
Ungu Ilustrasi Kesehatan Mental Presentation.pptx
zezexfxxgxfxfxfxfxfxfxfxfxxfxffxfxfx.pdf
6b21b2a5-18f1-45f7-8452-01ddf7b36e6c.pptx
1-fungsi-dua-peubahkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Persamaan Diferensial Ordinerbhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
✨ Selamat Hari Kemerdekaan RI ke-80! ✨.pdf
SITUS PELAJAR4D GAME ONLINE TERVERIFIKASI
🚀 SPECIAL EVENT KEMERDEKAAN HUT RI KE-80 🚀.pdf
1. UUK.docxFEJFJEFEUGFHEGFHFHEGFHEGHFGHDFGHDGFHGH

Pertemuan 3 - Visual Elements.pdf

  • 1. Pertemuan 3 – Visual Elements of Arts
  • 2. Elemen-elemen Seni / Desain Grafis
  • 3. Desain grafis adalah seni menggabungkan gambar, teks, dan ide untuk menciptakan karya yang menarik perhatian pemirsa untuk mengkomunikasikan pesan tertentu Untuk bisa menghasilkan komposisi desain yang sukses, seniman visual (visual artist) atau Desainer grafis harus menguasai elemen- elemen seni/desain grafis.
  • 4. Membuat suatu karya desain grafis, dapat diibaratkan seperti memasak: Bahan yang dibutuhkan adalah elemen grafis yang digunakan Cara memasak adalah aturan yang membantu mendefinisikan dan mengatur bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi satu sama lain, dengan konteksnya, dan dengan audiensnya, atau yang disebut dengan Prinsip Desain
  • 6. 1. LINE (GARIS) Garis selalu lebih dari sekedar titik yang dirangkai. Bergantung pada bentuk, berat, panjang, dan konteksnya, garis dapat membantu mengatur informasi, menentukan bentuk, menyiratkan gerakan, dan menyampaikan emosi. Garis dapat digunakan untuk berbagai tujuan: menghubungkan konten, menekankan kata atau frasa, membentuk pola, dl
  • 7. Garis selalu lebih dari sekedar titik yang dirangkai. Bergantung pada bentuk, berat, panjang, dan konteksnya, garis dapat membantu mengatur informasi, menentukan bentuk, menyiratkan gerakan, dan menyampaikan emosi. Garis dapat digunakan untuk berbagai tujuan: menghubungkan konten, menekankan kata atau frasa, membentuk pola, dan lainnya.
  • 8. Garis dapat menjadi: • horizontal, vertikal atau diagonal. • lurus, melengkung atau bentuk bebas. • zigzag atau buat pola lain. • padat, rusak atau tersirat. Karena bahkan garis sederhana pun dapat menyampaikan begitu banyak pesan, desainer harus selalu mempertimbangkan dengan cermat bagaimana dan kapan menggunakannya untuk memberikan dampak yang paling besar.
  • 9. The Mood Lines Landscape Architecture, by John Ormsbee Simonds Melalui penggunaan berulang, pola dan garis tertentu telah memperoleh makna yang diakui secara universal.
  • 10. The Mood Lines Landscape Architecture, by John Ormsbee Simonds
  • 11. Line in Action: Designer Alexander Koltsov and the folks at Shuka Design created this stunning visual identity for the 2016 World Chess Championship in New York. The team used purposeful but asymmetrical swirls of overlapping lines to represent "the thought process of a chess player."
  • 12. 2. SHAPES (BENTUK) Dari piktograf kuno hingga logo modern, bentuk adalah akar dari desain. Bentuk dapat berjenis geometris (persegi, segitiga, lingkaran) atau organik dan berbentuk bebas (apa saja). Mereka dapat memiliki kurva lembut, sudut tajam, dan segala sesuatu di antaranya.
  • 13. Bentuk geometris dapat mencakup bentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Mereka diciptakan oleh satu set titik yang terhubung dengan garis lurus atau melengkung dan biasanya abstrak dan sederhana. Bentuk geometris dapat mencakup segitiga, piramida, kotak, kubus, persegi panjang, segi lima, segi enam, segi delapan, dekagon, lingkaran, elips, dan bola.
  • 14. Bentuk organik jauh lebih tidak seragam, proporsional, dan terdefinisi dengan baik. Mereka bisa simetris atau asimetris. Mereka mungkin termasuk bentuk alami, seperti daun, kristal, dan tanaman merambat, atau bentuk abstrak, seperti gumpalan dan coretan.
  • 15. 3. SPACE (RUANG) Ruang persis seperti yang terdengar: area kosong di antara elemen dalam desain Saat mengerjakan desain, pertimbangkan tidak hanya elemen yang disertakan (seperti gambar dan teks) tetapi juga bagaimana elemen tersebut diatur dan dikelompokkan dalam komposisi. Mungkin tergoda untuk mengisi setiap inci kanvas digital dengan sesuatu, tetapi cobalah memberi elemen ruang untuk bernafas.
  • 16. 3. SPACE (RUANG) Pada contoh ini dapat dilihat bagaimana mengubah ruang dan pengelompokan elemen menciptakan perasaan yang sama sekali berbeda dalam komposisi. Di sebelah kiri, ruang seragam antara elemen menciptakan rasa ketertiban dan keamanan. Di sebelah kanan, ruang yang berbeda-beda di antara elemen-elemen tersebut menyampaikan rasa ketidakteraturan dan kebingungan.
  • 17. Space in Action: Dalam poster dari desainer Jonathan Lawrence ini, teks "March Madness" ditampilkan dengan spasi yang tidak biasa, menambahkan beberapa daya tarik visual yang tak terduga ke desain minimal.
  • 18. 4. VALUE (NILAI) Dalam desain, nilai mengacu pada terang atau gelapnya warna. Nilai suatu warna sering divisualisasikan dalam gradien, yang menampilkan serangkaian variasi pada satu rona, disusun dari yang paling terang hingga yang paling gelap. Seniman dapat menggunakan berbagai nilai warna untuk menciptakan ilusi massa dan volume dalam karyanya.
  • 19. 5. COLOR (WARNA) Warna dapat menjadi alat yang berguna untuk mengomunikasikan suasana hati atau memancing respons emosional dari pemirsa. Teori warna dan roda warna memberikan panduan praktis bagi desainer grafis yang ingin memilih satu warna atau menggabungkan beberapa warna dengan cara yang harmonis—atau sengaja tidak selaras. Dalam desain grafis, beberapa warna dikelompokkan ke dalam kategori tertentu.
  • 20. 5. COLOR (WARNA) Warna primer (merah, kuning dan biru) didefinisikan sebagai warna pigmen murni dari mana semua warna lain dibuat. Tidak ada cara untuk mencampur warna lain untuk mendapatkan merah, kuning atau biru. Tapi campurkan keduanya, dan Anda menciptakan semua jenis warna. Warna sekunder (ungu, hijau dan oranye) adalah hasil langsung dari pencampuran dua warna primer: Merah dan kuning membuat oranye; biru dan merah menjadi ungu; dan kuning dan biru menjadi hijau.
  • 21. 5. COLOR (WARNA) Warna tersier (merah-oranye, kuning-oranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu dan merah-ungu) adalah enam warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dan warna sekunder. Harmoni warna tercipta ketika dua atau lebih warna dipilih dari posisinya pada roda warna. Warna komplementer terletak berlawanan satu sama lain pada roda warna. Mereka sangat kontras, dan dapat mengekspresikan semangat dan energi atau secara visual menggelegar, tergantung pada bagaimana mereka digunakan. Merah dan hijau adalah warna komplementer.
  • 22. Color in Action: Contoh dari Studio–JQ ini adalah contoh bagus dari warna komplementer. Violet dan kuning, yang tampak berseberangan pada roda warna modern, menghasilkan efek yang berani dan menarik secara visual saat dipasangkan bersama.
  • 23. 6. TEXTURE (TEKSTUR) Tekstur adalah rasa suatu permukaan—berbulu, halus, kasar, lembut, lengket atau mengkilap. Sebagian besar desainer grafis harus menyampaikan tekstur secara visual dengan menggunakan ilusi untuk menunjukkan bagaimana perasaan karya mereka jika pemirsa dapat menyentuhnya. Menguasai tekstur adalah bagian penting untuk membuat desain terlihat halus dan profesional.
  • 24. 6. TEXTURE (TEKSTUR) Ada berbagai cara untuk bereksperimen dengan tekstur dalam karya desain. Jika terinspirasi oleh alam, mungkin ingin bekerja dengan tekstur organik, menggambar inspirasi dari daun, kulit pohon, batu, bulu, bunga, rumput, dan tanah. Atau dapat membuat pola abstrak dengan mengulangi elemen dua dimensi secara seragam, lalu menggunakan pola tersebut untuk membuat latar belakang bertekstur. Pertimbangkan untuk bekerja dengan tipografi bertekstur untuk memberikan minat visual ekstra.
  • 25. 7. TYPOGRAPHY Baik memilih font atau membuat tipografi sendiri untuk proyek desain grafis, penting untuk memastikan jenis yang digunakan dapat dibaca dan sesuai untuk subjek. Jenis mempengaruhi suasana keseluruhan desain, jadi pertimbangkan apakah huruf harus dicetak atau skrip, dan apakah mereka harus memiliki sudut yang tajam atau bulat.