Universitas Kuningan  Disusun Oleh :  Ilah Nursilah 1d / Prodi Biologi 2010
PSIKOLOGI KONSELING PENGARANG :  PROF. DR.H. MOHAMAD SURYA JUMLAH HALAMAN : 210 halaman PENERBIT :  PUSTAKA BANI QURAISY
BAB I KONSEP DASAR KONSELING Esensi Beberapa konsep konseling menurut : -Mortensen,1964:301-> suatu proses antar-pribadi,  dimana satu orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. -Jones,1970:96-> suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien -Mortensen,1964:301-> suatu proses antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. -Brammer dan shostrom, 1982:8 ->suatu perencanaan yang lebih rasional, pemecahan masalah, pembuatan keputusan intensionalitas, pencegahan terhadap munculnya masalah, penyesuaian diri dan memberikan dukungan dalam menghadapi tekanan-tekanan situsional dlm kehidupan sehari-hari bagi orang2 normal.
Repleksi Tinjauan saya  setelah mengamati hal tersebut diatas bahwa konseling adalah usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya. Penilaian saya  terhadap konseling merupakan hubungan yang bersifat umum dan unik. Disini jelas adanya keseimbangan tanggungjawab. Konseling berkembang sebagai gerakan yang dinamis Para pelopor dalam sejarah konseling berusaha dengan keras membangunnya dengan suatu kepastian . Ungkapan perasaan terakhir  “  setiap orang pasti butuh pemahaman dan pengarahan diri  “ .
BAB II KONSELING SEBAGAI SATU  PENGALAMAN BARU Esensi mengenal Konflik-konflik Internal : 1 Penilaian negatif terhadap diri sendiri 2 Keharusan psikologis 3 Konflik kebutuhan menghadapi Realitas : a Menghindar b Keharusan psikologis c Menyalahkan mengembangkan tilikan : Kesan Palsu Saringan psikologis Kebingungan
Repleksi *  Tinjauan,  di dalam konseling  harus ada perubahan-perubahan prilaku yang dapat dilakukan sehingga bisa membantu memecahkan masalah. * Ungkapan, “  Konseling bisa dikatakan sebagai pengalaman baru ”
BAB III KLIEN DALAM KONSELING Esensi 1 Konsep “Psikologi” atau “Daya Psikologi” -> suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam keseluruhan hidupnya, termasuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. 2. Pemenuhan Kebutuhan  a. Memberi dan menerima kasih-sayang b. Kebebasan c. Memiliki kesenangan d. Menerima stimulasi e. Perasaan mencapai prestasi f. Memiliki kesenangan g. Memiliki tujuan hidup secara nyata 3. Kompetensi Intra-pribadi a. Pengetahuan diri b. Pengarahan diri c. Harga diri 4. Kompetensi Antar-pribadi - Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain - Ketegasan diri - Menjadi nyaman dengan diri sendiri dan orang lain - Harapan yang realistik terhadap diri sendiri dan orang lain  - Perlindungan diri dalam situasi Antar-pribadi
Repleksi ♠   Tinjauan,  bahwa orang yang masuk kedalam konselin pada dasarnya karena mengalami kekurangan, ♠ Penilaian  terhadap Psikologi konseling, sangatlah bagus karna didalamnya terdapat suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan termasuk berbagai masalah yang dihadapinya. ♠ Ungkapan terakhir,  Peranan konseling dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna
BAB V KOGNISI DALAM KONSELIG Esensi I.Kualitas Konselor * Pengetahuan mengenai diri sendiri (self knowledge) * Kesehatan psikologi yang baik * Dapat dipercaya * Kejujuran * Kekuatan atau daya (Strength) * Kehangatan (warmth) * Pendengar yang aktif * Kesabaran * Kepekaan * Kebebasan * kesadaran holistik atau utuh II. hal-hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemula - Kesehatan psikologis - Merugikan klien - Tanggungjawab konselor - Kepedulian dan Penerimaan - kurang pengalaman - Kegagalan
Repleksi ♠   Tinjauan,  bahwa dalam melakukan konseling kita harus mengetahui kualitas konselornya terlebih dahulu. ♠ Penilaian  terhadap konselor, konselor haruslah orang yang benar-benar mengerti dan memiliki dedikasi di bidang konseling. ♠ Ungkapan terakhir,  menurut saya menjadi seorang konselor tidaklah semudah dan segampang membalikkan telapak tangan.
BAB VI EMOSI DALAM KONSELING Esensi Emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap perilaku individu, yang berupa perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi situasi tertentu. Interaksi antara kognisi, emosi dan tindakan mencerminkan satu sistem hubungan sebab akibat.
Repleksi ♠   Tinjauan,  bahwa emosi adalah hal lumrah yang dimiliki oleh setiap orang. ♠ Ungkapan terakhir,  bila kita berada dalam situasi yang banyak masalah sebaiknya meminta bantuan kepada konselor.
BAB VII MOTIVASI DALAM KONSELING Esensi Salah satu aspek dalam konseling adalah motivasi yaitu memberikan dorongan kepada klien agar mampu melaksanakan prilaku dalam upaya memecahkan masalahnya secara efektif dan produktif Teori jenjang kebutuhan (A. MAslow) Teori motif berprestasi ( Mc. Celland) Teori Penguatan (Skinner) Prinsip-prinsip motivasi : Prinsip kompetensi Prinsip pemacu Prinsip Ganjaran dan hukukman Kejelasan dan kedekatan tujuan Pemahaman hasil Pengembangan minat Lingkungan yang kondusif
Refleksi Tinjauan, memahami motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi para konselor dalam proses konseling. Ungkapan terakhir, menurut saya motivasi merupakan suatu dorongan untuk mewujudkan prilaku yang terarah kepada suatu tujuan tertentu.
BAB VIII KOMUNIKASI DALAM KONSELING Konseling pada dasranya melibatkan komunikasi antara dua pihak yaitu konselor dan klien yang berlangsung dalam situasi konseling. Untuk dapat melaksanakan komunikasi dialogis dengan baik, diperlukan penguasaan materi masalah yang akan dikomunikasikan dalam proses konseling. Disamping itu diperlukan pula penguasaan berbagai keterampilan berkomunikasi secara efektif.
Refleksi Tinjauan, komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya suatu konseling. Ungkapan terakhir, komunikasi penting bukan hanya dalam konseling, tetapi dalam kehidupan sehari-haripun komunikasi harus tetap berjalan dngan baik.
BAB IX TEKNIK-TEKNIK DALAM KONSELING Tiga hal yang harus diperhatikan oleh konselor dalam memulai  proses konseling yaitu : (1). Membentuk kesiapan untuk konseling (2). Memperoleh informasi riwayat kasus dan (3). Evaluasi psikodiagnostik untuk melaksanakan tekhnik-tekhnik hubungan dalan proses konseling, diperlukan suatu tekhnik membantu klien untuk mengembangkan tilikan. Tahapan-tahapan interpretasi : - Repleksi perasaan - Klarifikasi Repleksi konprontasi Interpretasi
Refleksi Tinjauan , keberhasilan konseling dapat ditentukan oleh ke efektifan konselor dalam berbagai teknik. Ungkapan terakhir, jika kita mengharapkan sesuatu maka dibutuhkan teknik-teknik guna pencapaian segala sesuatunya itu.
BAB X MANAJEMEN RUANG DAN WAKTU UNTUK KONSELING Esensi Pada dasarnya waktu adalah ruang hidup manusia dimana didalamnya mereka berprilaku. Waktu meripakan unsur yang dapat mempengaruhi perilaku individu dalam lingkungan kerja. Ruang waktu ini mencakup pengaturan waktu, jadwal kerja dan pengaturan istirahat. Manajemen waktu dalam konselingmerupakan suatu tindakan dalam memanfaatkan dan mengendalikan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga mencapai hasil yang seoptimal mugkin.
Refleksi Tinjauan , dengan adanya menejemen waktu segala sesuatunya dapat di upayakan, dan setiap individu dalam lingkungan konseling dapat menunjukan prilaku secara efektif dalam suasana yang menyenangkan sehingga pada giliranya dapat mencapai tujuan konseling. Ungkapan terakhir, setelah membaca bab ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa kita harus dapat memenejemen waktu sebaik-baiknya.
BAB XI MODEL-MODEL KONSELING Esensi Dalam konseling terdapat sejumlah model konseling yang berbasis pada teori dan pendekatan tertentu. Contoh model konseling yaitu : 1). Rancangan klasifikasi Diagnostik 2). Elektrik sistimatis, dan  3). Penggunaan silogisme dalam konseling terapi    rasional emotif
Refleksi Ungkapan terakhir, bahwa masih perlu dikembangkan lagi satu model yang lebih pragmatis, karena model-model yang ada belum sepenuhnya dapat memadukan teori-teori konseling yang berkembang dewasa ini. Tinjauan, model-model konseling sangat berguna bagi para petugas propesional dalam komunikasinya tentang klien.
BAB XII “WELNESS” KONSEP KESEHATAN MENTAL DALAM KONSELING Esensi Nicholas dan Goble (1989) mengemukakan sistem model “Wellness” yang multidimensional menekankan empat prinsip yaitu : Sehat itu multidimensional Sehat itu variabel/ dinamis dan tidak statis Sehat itu mengatur sendiri dalam setiap dimensi kehidupan Sehat itu mengatur sendiri antar diensi kehidupan. Archer Probert, dan Gage (1987) mendefinisikan “Wellness” sebagai proses dan keadaan suatu pencapaian fungsi-fungsi manusiawi secara maksimum yang mencakup aspek badan, jiwa dan kesadaran. Model “Wellness” dan prevensi dalam seluruh lingkup kehidupan merupakan keterpaduan konsep teoritis dan sikologi, antropologi, sosiologi religi dan pendidikan.
Refleksi Tinjauan, Dalam konseling juga harus memperhatikan kesehatan mental. Ungkapan terakhir, menurut saya bahwa kesehatan mempengaruhi jalannya suatu konseling.

More Related Content

PPTX
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
PPTX
PPT tentang Bimbingan Konseling
PPTX
Konsep dasar konseling
PPTX
DASAR-DASAR KONSELING
PPTX
Konselor
DOCX
DOCX
Nota ringkas edu 3107
PPTX
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
PPT tentang Bimbingan Konseling
Konsep dasar konseling
DASAR-DASAR KONSELING
Konselor
Nota ringkas edu 3107
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling

What's hot (20)

PPTX
Pert.iv
PPTX
Definisi ki
PPT
01 pengenalan kaunseling
PDF
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
PPTX
Pertemuan II psikolog konseling
PPT
3.kaunseling satu pengenalan
PPT
Teknik konseling
PPTX
Stereotaip dalam kaunseling silang budaya
PPTX
Pert.II
PPT
Bimbingan dan kaunseling
PPTX
Pert.I
PDF
Apa itu kaunseling
PPT
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
PPTX
Pert.v
PPTX
Bab 3 kaunselor
DOCX
Definisi kaunseling
DOCX
Kemahiran asas kaunseling
PPTX
kaunseling individu dan kelompok
DOCX
Peta minda bab 8
PPTX
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pert.iv
Definisi ki
01 pengenalan kaunseling
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Pertemuan II psikolog konseling
3.kaunseling satu pengenalan
Teknik konseling
Stereotaip dalam kaunseling silang budaya
Pert.II
Bimbingan dan kaunseling
Pert.I
Apa itu kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
Pert.v
Bab 3 kaunselor
Definisi kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
kaunseling individu dan kelompok
Peta minda bab 8
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
power point"teknik konseling behavior"
PPTX
Powerpoint komunikasi
PPT
mental model
PPTX
power point bimbingan dan konseling
PPTX
Ppt pak rahmat
PPTX
sejarah bimbingan dan konseling
PPTX
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
PPTX
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
DOCX
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
PPTX
Kesehatan mental
PPT
Upaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primer
PPT
keterampilan konseling
DOCX
Pendekatan konseling behavioral
PPTX
psikologi dan kesehatan
DOC
Softcopy jadual waktu
PPTX
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
DOCX
Jadual waktu edit 1
DOCX
Jadual waktu trbaru copy
PDF
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
PPTX
Guru Sebagai Evaluator
power point"teknik konseling behavior"
Powerpoint komunikasi
mental model
power point bimbingan dan konseling
Ppt pak rahmat
sejarah bimbingan dan konseling
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Kesehatan mental
Upaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primer
keterampilan konseling
Pendekatan konseling behavioral
psikologi dan kesehatan
Softcopy jadual waktu
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Jadual waktu edit 1
Jadual waktu trbaru copy
PROMOSI KESEHATAN KELUARGA-Family health promotion
Guru Sebagai Evaluator
Ad

Similar to Power Point (20)

PPTX
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
PPTX
PRINSIP KONSELING.pptx
PPT
pertemuan 4.ppt
PDF
pertemuan 4.pdf
PDF
Pendekatan bk
DOCX
Peta Kognitif
PPT
Tekhnik Konseling Untuk Sebaya - Program Dinas Sosial dan PPKB
PDF
Pendekatan Konseling Client Centred
DOCX
BAB II.docx
PPTX
Ppt analisis transaksional
PPTX
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
PPTX
Pendekatan konseling psikoanalisis
PPTX
Metode psikodramaefafh,h,uaxddddwdff.pptx
DOCX
Penstrukturan
PPTX
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
PPTX
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
PPTX
PPT Kelompok 3 (1).pptx layanan konseling sekolah
PPTX
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
PPTX
Ppt pendekatan realitas
PPT
Pendekatan dalam konseling
Modul3 kb3 penerapan komunikasi terapeutik dalam konseling keperawatan
PRINSIP KONSELING.pptx
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pdf
Pendekatan bk
Peta Kognitif
Tekhnik Konseling Untuk Sebaya - Program Dinas Sosial dan PPKB
Pendekatan Konseling Client Centred
BAB II.docx
Ppt analisis transaksional
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Pendekatan konseling psikoanalisis
Metode psikodramaefafh,h,uaxddddwdff.pptx
Penstrukturan
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
PPT Kelompok 3 (1).pptx layanan konseling sekolah
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
Ppt pendekatan realitas
Pendekatan dalam konseling

Power Point

  • 1. Universitas Kuningan Disusun Oleh : Ilah Nursilah 1d / Prodi Biologi 2010
  • 2. PSIKOLOGI KONSELING PENGARANG : PROF. DR.H. MOHAMAD SURYA JUMLAH HALAMAN : 210 halaman PENERBIT : PUSTAKA BANI QURAISY
  • 3. BAB I KONSEP DASAR KONSELING Esensi Beberapa konsep konseling menurut : -Mortensen,1964:301-> suatu proses antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. -Jones,1970:96-> suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien -Mortensen,1964:301-> suatu proses antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. -Brammer dan shostrom, 1982:8 ->suatu perencanaan yang lebih rasional, pemecahan masalah, pembuatan keputusan intensionalitas, pencegahan terhadap munculnya masalah, penyesuaian diri dan memberikan dukungan dalam menghadapi tekanan-tekanan situsional dlm kehidupan sehari-hari bagi orang2 normal.
  • 4. Repleksi Tinjauan saya setelah mengamati hal tersebut diatas bahwa konseling adalah usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya. Penilaian saya terhadap konseling merupakan hubungan yang bersifat umum dan unik. Disini jelas adanya keseimbangan tanggungjawab. Konseling berkembang sebagai gerakan yang dinamis Para pelopor dalam sejarah konseling berusaha dengan keras membangunnya dengan suatu kepastian . Ungkapan perasaan terakhir “ setiap orang pasti butuh pemahaman dan pengarahan diri “ .
  • 5. BAB II KONSELING SEBAGAI SATU PENGALAMAN BARU Esensi mengenal Konflik-konflik Internal : 1 Penilaian negatif terhadap diri sendiri 2 Keharusan psikologis 3 Konflik kebutuhan menghadapi Realitas : a Menghindar b Keharusan psikologis c Menyalahkan mengembangkan tilikan : Kesan Palsu Saringan psikologis Kebingungan
  • 6. Repleksi * Tinjauan, di dalam konseling harus ada perubahan-perubahan prilaku yang dapat dilakukan sehingga bisa membantu memecahkan masalah. * Ungkapan, “ Konseling bisa dikatakan sebagai pengalaman baru ”
  • 7. BAB III KLIEN DALAM KONSELING Esensi 1 Konsep “Psikologi” atau “Daya Psikologi” -> suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam keseluruhan hidupnya, termasuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. 2. Pemenuhan Kebutuhan a. Memberi dan menerima kasih-sayang b. Kebebasan c. Memiliki kesenangan d. Menerima stimulasi e. Perasaan mencapai prestasi f. Memiliki kesenangan g. Memiliki tujuan hidup secara nyata 3. Kompetensi Intra-pribadi a. Pengetahuan diri b. Pengarahan diri c. Harga diri 4. Kompetensi Antar-pribadi - Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain - Ketegasan diri - Menjadi nyaman dengan diri sendiri dan orang lain - Harapan yang realistik terhadap diri sendiri dan orang lain - Perlindungan diri dalam situasi Antar-pribadi
  • 8. Repleksi ♠ Tinjauan, bahwa orang yang masuk kedalam konselin pada dasarnya karena mengalami kekurangan, ♠ Penilaian terhadap Psikologi konseling, sangatlah bagus karna didalamnya terdapat suatu kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan termasuk berbagai masalah yang dihadapinya. ♠ Ungkapan terakhir, Peranan konseling dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna
  • 9. BAB V KOGNISI DALAM KONSELIG Esensi I.Kualitas Konselor * Pengetahuan mengenai diri sendiri (self knowledge) * Kesehatan psikologi yang baik * Dapat dipercaya * Kejujuran * Kekuatan atau daya (Strength) * Kehangatan (warmth) * Pendengar yang aktif * Kesabaran * Kepekaan * Kebebasan * kesadaran holistik atau utuh II. hal-hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemula - Kesehatan psikologis - Merugikan klien - Tanggungjawab konselor - Kepedulian dan Penerimaan - kurang pengalaman - Kegagalan
  • 10. Repleksi ♠ Tinjauan, bahwa dalam melakukan konseling kita harus mengetahui kualitas konselornya terlebih dahulu. ♠ Penilaian terhadap konselor, konselor haruslah orang yang benar-benar mengerti dan memiliki dedikasi di bidang konseling. ♠ Ungkapan terakhir, menurut saya menjadi seorang konselor tidaklah semudah dan segampang membalikkan telapak tangan.
  • 11. BAB VI EMOSI DALAM KONSELING Esensi Emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap perilaku individu, yang berupa perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi situasi tertentu. Interaksi antara kognisi, emosi dan tindakan mencerminkan satu sistem hubungan sebab akibat.
  • 12. Repleksi ♠ Tinjauan, bahwa emosi adalah hal lumrah yang dimiliki oleh setiap orang. ♠ Ungkapan terakhir, bila kita berada dalam situasi yang banyak masalah sebaiknya meminta bantuan kepada konselor.
  • 13. BAB VII MOTIVASI DALAM KONSELING Esensi Salah satu aspek dalam konseling adalah motivasi yaitu memberikan dorongan kepada klien agar mampu melaksanakan prilaku dalam upaya memecahkan masalahnya secara efektif dan produktif Teori jenjang kebutuhan (A. MAslow) Teori motif berprestasi ( Mc. Celland) Teori Penguatan (Skinner) Prinsip-prinsip motivasi : Prinsip kompetensi Prinsip pemacu Prinsip Ganjaran dan hukukman Kejelasan dan kedekatan tujuan Pemahaman hasil Pengembangan minat Lingkungan yang kondusif
  • 14. Refleksi Tinjauan, memahami motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi para konselor dalam proses konseling. Ungkapan terakhir, menurut saya motivasi merupakan suatu dorongan untuk mewujudkan prilaku yang terarah kepada suatu tujuan tertentu.
  • 15. BAB VIII KOMUNIKASI DALAM KONSELING Konseling pada dasranya melibatkan komunikasi antara dua pihak yaitu konselor dan klien yang berlangsung dalam situasi konseling. Untuk dapat melaksanakan komunikasi dialogis dengan baik, diperlukan penguasaan materi masalah yang akan dikomunikasikan dalam proses konseling. Disamping itu diperlukan pula penguasaan berbagai keterampilan berkomunikasi secara efektif.
  • 16. Refleksi Tinjauan, komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya suatu konseling. Ungkapan terakhir, komunikasi penting bukan hanya dalam konseling, tetapi dalam kehidupan sehari-haripun komunikasi harus tetap berjalan dngan baik.
  • 17. BAB IX TEKNIK-TEKNIK DALAM KONSELING Tiga hal yang harus diperhatikan oleh konselor dalam memulai proses konseling yaitu : (1). Membentuk kesiapan untuk konseling (2). Memperoleh informasi riwayat kasus dan (3). Evaluasi psikodiagnostik untuk melaksanakan tekhnik-tekhnik hubungan dalan proses konseling, diperlukan suatu tekhnik membantu klien untuk mengembangkan tilikan. Tahapan-tahapan interpretasi : - Repleksi perasaan - Klarifikasi Repleksi konprontasi Interpretasi
  • 18. Refleksi Tinjauan , keberhasilan konseling dapat ditentukan oleh ke efektifan konselor dalam berbagai teknik. Ungkapan terakhir, jika kita mengharapkan sesuatu maka dibutuhkan teknik-teknik guna pencapaian segala sesuatunya itu.
  • 19. BAB X MANAJEMEN RUANG DAN WAKTU UNTUK KONSELING Esensi Pada dasarnya waktu adalah ruang hidup manusia dimana didalamnya mereka berprilaku. Waktu meripakan unsur yang dapat mempengaruhi perilaku individu dalam lingkungan kerja. Ruang waktu ini mencakup pengaturan waktu, jadwal kerja dan pengaturan istirahat. Manajemen waktu dalam konselingmerupakan suatu tindakan dalam memanfaatkan dan mengendalikan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga mencapai hasil yang seoptimal mugkin.
  • 20. Refleksi Tinjauan , dengan adanya menejemen waktu segala sesuatunya dapat di upayakan, dan setiap individu dalam lingkungan konseling dapat menunjukan prilaku secara efektif dalam suasana yang menyenangkan sehingga pada giliranya dapat mencapai tujuan konseling. Ungkapan terakhir, setelah membaca bab ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa kita harus dapat memenejemen waktu sebaik-baiknya.
  • 21. BAB XI MODEL-MODEL KONSELING Esensi Dalam konseling terdapat sejumlah model konseling yang berbasis pada teori dan pendekatan tertentu. Contoh model konseling yaitu : 1). Rancangan klasifikasi Diagnostik 2). Elektrik sistimatis, dan 3). Penggunaan silogisme dalam konseling terapi rasional emotif
  • 22. Refleksi Ungkapan terakhir, bahwa masih perlu dikembangkan lagi satu model yang lebih pragmatis, karena model-model yang ada belum sepenuhnya dapat memadukan teori-teori konseling yang berkembang dewasa ini. Tinjauan, model-model konseling sangat berguna bagi para petugas propesional dalam komunikasinya tentang klien.
  • 23. BAB XII “WELNESS” KONSEP KESEHATAN MENTAL DALAM KONSELING Esensi Nicholas dan Goble (1989) mengemukakan sistem model “Wellness” yang multidimensional menekankan empat prinsip yaitu : Sehat itu multidimensional Sehat itu variabel/ dinamis dan tidak statis Sehat itu mengatur sendiri dalam setiap dimensi kehidupan Sehat itu mengatur sendiri antar diensi kehidupan. Archer Probert, dan Gage (1987) mendefinisikan “Wellness” sebagai proses dan keadaan suatu pencapaian fungsi-fungsi manusiawi secara maksimum yang mencakup aspek badan, jiwa dan kesadaran. Model “Wellness” dan prevensi dalam seluruh lingkup kehidupan merupakan keterpaduan konsep teoritis dan sikologi, antropologi, sosiologi religi dan pendidikan.
  • 24. Refleksi Tinjauan, Dalam konseling juga harus memperhatikan kesehatan mental. Ungkapan terakhir, menurut saya bahwa kesehatan mempengaruhi jalannya suatu konseling.