Power point sem 2 kls xi k 13
- 1. PENGERTIAN PENDIDIKAN DALAM ALKITAB PENDIDIKAN DALAM ARTI SEKOLAH DIDALAM ALKITAB HANYA SATU KALI DISEBUTKAN (KISAH 19:9). DALAM BAHASA YUNANI SKHOLE (RUANG BELAJAR YANG DIGUNAKAN PAULUS). DALAM TRADISI YAHUDI: PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH DASAR DISEBUT bet has – sefer (rumah kita) PENDIDIKAN TINGGI DISEBUT bet – modrasy ( rumah penelitian). PENDIDIKAN YAHUDI DIATUR SEBAGAI BERIKUT : Pada usia 5 tahun : Pelajaran dasar membaca Taurat. Pada usia 10 tahun disebut : bet – misyna : pengajaran tentang Taurat dan menghafalkannya. Pada usia 12-13 tahun disebut mitswoth : wajib menaati peraturan hukum Yahudi Pada usia 13+1 hari disebut bar – mitswa : dianggap sebagai anak-anak hukum taurat Pada usia 15 tahun : seorang anak belajar halakhot (keputusan rabinik yang bersifat legal. Pada usia 18 tahun sudah diperbolehkan menikah Pada usia 20 tahun boleh bekerja Pada usia 30 tahun memasuki dewasa penuh.
- 2. PENDIDIKAN DI DALAM ALKITAB MENGAJARKAN 1. Pendidikan itu setara dengan ibadah 2. Moral dipandang sebagai ekspresi atau buah dari pendidikan 3. Keluarga adalah awal dari pendidikan 4. Pendidikan terhadap anak dilakukan secara teratur 5. Pendidikan diberikan terbuka terhadap perkembangan dunia luar 6. Pendidikan adalah sarana bagi manusia untuk mengenal ALLAH yang disembah
- 3. TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ALKITAB 1. Membina keahlian dan watak manusia serta membebaskan manusia dari ketergantungan terhadap sesuatu atau seseorang. 2. Membina keahlian dan watak manusia agar memiliki keahlian tertentu, dapat mengembangkan potensi dirinya, memiliki watak atau karakter yang luhur dan mampu membina komunikasi atau hubungan yang baik dengan sesama. 3. Membebaskan manusia dari ketergantungan agar menjadi manusia yang bertanggungjawab, mandiri dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. 4. Akan turut menentukan hasil.
- 4. PERAN KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN 1. Keluarga sebagai wadah utama dalam pengembangan ke pribadian, bertanggungjawab memperhatikan dan memenuhi kebutuhan dalam perkembangan jiwa sesuai pertumbuhan usianya. 2. Keluarga sebagai pengalaman kehidupan emosional , bertanggungjawab memberikan suasana cinta kasih yang murni sehingga anak bertumbuh sebagai pribadi yang percaya diri dan menyayangi orang lain 3. Keluarga sebagai pengalaman kehidupan social, bertanggungjawab menerapkan cara hidup bersama, berbagi, menghormati orang yang lebih tua darinya, menghargai milik orang lain dan saling menyayangi. 4. Keluarga bertanggungjawab menanamkan dasar-dasar moral (ayah ibu sebagai figure yang akan diteladani dalam perkataan, sikap, prilaku dan perbuatanya) (Ams. 4:4). 5. Keluarga meletakan dasar bagi proses sosialisasi yang akan menentukan sikap anak terhadap orang lain serta caranya berkomunikasi maupun menjalin hubungan dengan sesama. 6. Keluarga sebagai peletak dasar-dasar agama, bertanggungjawab memberi pendidikan agama yang kokoh. 7. Keluarga harus berfungsi sebagai komunitas atau lingkungan iman Kristen yang dapat mengarahkan anak ke dalam kehidupan yang percaya kepada Yesus Kristus dan memiliki nilai-nilai kristiani dalam dirinya.
- 5. FUNGSI KELUARGA SEBAGAI WADAH UTAMA PENDIDIKAN AGAMA PENTING UNTUK DIGARIS BAWAHI, MENGAPA ? Karena : - keluarga berperan dalam pertumbuhan rohani anak, yang sejak kecil diajar berdoa, beribadah, mengikuti kegiatan-kegiatan gereja, mengikutsertakan dalam perayaan hari raya gereja, mengajar membaca alkitab, menghafal ayat-ayat tertentu. - Keluarga mempunyai kewajiban untuk memperkenalkan kitab sucisebagai aturan pokok bagi prilaku hidup setiap hari. JADI, KELUARGA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN YANG UTAMA DAN PERTAMA ADALAH WADAH YANG MELETAKAN DASAR, MENGEMBANGKAN DAN MEMBENTUKNYA DALAM DIRI ANAK.( pembentukan karakter)
- 6. KELUARGA SEBAGAI PUSAT SOSIALISASI DAN EDUKASI YANG PERTAMA DAN UTAMA SOSIALISASI Proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakatnya dan menjadikan cara hidup itu bagian dari kepribadianya. Membina potensi biologis anak yg disebut dengan kepribadian 1. menanamkan disiplin dasar yng bergerak dari kebiasaan yang sederhana sampai ilmu pengetahuan. 2. menanamkan, mengajar asprasi2 sebagaimana halnya disiplin –disiplin pengajaran tertentu. 3. Mengajarkan berbagai peranan social 4. Mengajarkan ketrampilan-ketrampilan Suatu proses membina masyarakat yang berpribadi. Melalui proses sosialisasi dilingkungan keluarga, seorang individu mulai mengenal dan memahami nilai dan norma2 yang berlaku yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. ARTI TUJUAN PROSES
- 8. TUGAS ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI SOSIALISASI DAN EDUKASI DALAM PERSPEKTIF ALKITAB EFESUS 6:1-4 ANAK-ANAK : MENAATI 0RANG TUA. AYAH DAN IBU: HARUS MENDIDIK ANAK-ANAKNYA DIDALAM AJARAN DAN NASEHAT TUHAN KELUARGA KRISTEN SEBAGAI SUMBER NILAI, SIKAP DAN NORMA
- 9. PTANGGUNG JAWAB DAN TUGAS ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK MOTIVATOR : MENJADI PEMBERI SEMANGAT BAGI ANAK. MEMBERI DUKUNGAN,DORONGAN BAGI KEMAJUAN DAN PERKEMBANGAN ANAK TELADAN : WAJIB BERTINGKAH LAKU BENAR, MENJADI FIGUR YANG DICONTOH ANAK TEMAN : MENJADI TEMAN BERBAGI DAN SAHABAT UNTUK MENDENGAR CERITA,MERASAKAN SUKACITA ANAK,BAHKAN MENERIMA KELUH KESAH ANAK INSPIRATOR :MENJADI FIGUR YANG MEMBANGUN KESADARAN ANAK AGAR MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK KONSELOR : MENJADI PENDENGAR DAN PEMBIMBING BAGI ANAK. ORANG TUA BERFUNGSI SEBAGAI PENASIHAT DAN PENGARAH. PENGAWAS : MENGINGATKAN, MENEGUR,MEMBERIKAN SANKSI, MEMBERI PUJIAN.
- 10. POLA PENDIDIKAN DALAM KELUARGA 1. POLA DIDIK MEMANJAKAN adalah orang tua memberi kasih sayang yang berlebihan pada anak 2. POLA DIDIK OTORITER adalah orang tua yang tidak memberi kesempatan pada anak untuk belajar mengambil keputusan 3. POLA DIDIK MEMBIARKAN adalah orang tua yang membiarkan anak menentukan apapun sesuai keinginannya. 4. POLA DIDIK PROTEKTIF adalah orang tua yang mengawasi dan menjaga anaknya karena kekuatiran yang berlebihan atau rasa takut yang tidak wajar. 5. POLA DIDIK OTORIATIF adalah pola didik yang wajar dan tepat untuk menolong perkembangan diri dan potensi anak. Orang tua memberi motivasi agar anak mengembangkan dirinya sehingga ia bertumbuh dan memiliki karakter yang kuat, penuh percaya diri dan dapat menghargai kehidupan bersama orang lain.
- 11. CONTOH DALAM ALKITAB ORANG TUA YANG BERHASIL MENDIDIK ANAKNYA
- 12. CONTOH DALAM ALKITAB ORANG TUA YANG GAGAL MENDIDIK ANAKNYA 1. IMAM ELI TERHADAP KEDUA ANAKNYA : HOFNI DAN PINEHAS ( 1 SAM 2:11-17) 2. ISHAK DAN RIBKA YANG PILIH KASIH TERHADAP ESAU DAN YAKUB (KEJ.25:28). 3. YAKUB YANG LEBIH MENGASIHI YUSUF DAN BENYAMIN DARI PADA ANAK- ANAKNYA YANG LAIN (KEJ. 37:3-4) 4. RAJA HERODES MENURUTI KEINGINAN PUTRINYA UNTUK MEMENGGAL KEPALA YOHANES PEMBAPTIS SEBAGAI HADIAH ULANG TAHUN (MAT. 14:1-12)
- 13. PERAN SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN 1. MENDIDIK DAN MENGAJAR ANAK DENGAN ILMU PENGETAHUAN YANG BERSIFAT AKADEMIS DAN UMUM 2. IKUT MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAK AGAR MENJADI PRIBADI DEWASA YANG MANDIRI 3. MENGEMBANGKAN POTENSI MANUISA SECARA BERENCANA, TERARAH DAN TERSISTIMATIS. 4. MENERUSKAN, MEMPERTAHANKAN DAN MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN SUATU MASYARAKAT. 5. MENGEMBANGKAN KEAHLIAN SISWA UNTUK KEMANDIRIANYA MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN DAN KEBUTUHANNYA SENDIRI. 6. MEMBANTU KELUARGA UNTUK MENDIDIK DAN MEMPERHALUS TINGKAH LAKU ANAK YANG DIBAWA DARI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL, SEKOLAH DITUNTUT UNTUK MENGHASILKAN INDIVIDU YANG MEMILIKI KEMAMPUAN SECARA INTELEKTUAL DAN KETRAMPILAN
- 14. SEKOLAH ADALAH SARANA YANG DIANUGRAHKAN OLEH TUHAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENYAMPAIKAN TERANG FIRMAN- NYA YAITU NILAI-NILAI KEBENARAN, KASIH, KEADILAN, DAN KEDAMAIAN. TUHAN AKAN MEMBERIKAN HIKMAT DAN PENGERTIAN KEPADA SETIAP ORANG YANG MENGHARGAI WAKTU DAN KESEMPATAN SEBAIK-BAIKNYA UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN. AMSAL 2:6 : “ TUHANLAH YANG MEMBERI HIKMAT , DARI MULUTNYA DATANG PENGETAHUAN, DARI MULUTNYA DATANG PENGETAHUAN DAN KEPANDAIAN SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN PENGERTIAN PENDIDIKAN • JOHN DEWEY : PROSES PEMBENTUKAN KECAKAPAN-KECAKAPAN FUNDAMENTAL SECARA INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL KE ARAH ALAM DAN SESAMA MANUSIA. • J.J. ROUSSEAU : MEMBERI PERBEKALAN YANG ADA PADA MASA KANAK-KANAK SAMPAI REMAJA YANG KELAK AKAN DIBUTUHKAN SAAT KITA DEWASA NANTI. • THEDORE BRAMELD : AKTIVITAS SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN MASYARAKAT TETAP ADA DAN BERKEMBANG. • CARTER V. GOOD : PROSES PERKEMBANGAN KECAKAPAN SEORANG DALAM BENTUK SIKAP DAN PRILAKU YANG BERLAKU DALAM MASYARAKAT.
- 15. GODFREY THOMSON : PENGARUH LINGKUNGAN ATAS INDIVIDU UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN YANG TEPAT DALAM KEBIASAAN TINGKAH LAKU, PIKIRAN DAN PERASAANYA. TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT UU NO. 2 TAHUN 1989 : MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA DAN MENGEMBANGKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA, YAITU MANUSIA YANG BERIMAN, DAN BERTAQWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN BERBUDI PEKERTI LIUHUR, MEMILIKI PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN , KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI, KEPRIBADIAN YANG MANTAP DAN MANDIRI, SERTA RASA TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATAN DAN KEBANGSAAN. TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT UU NO. 20 TAHUN 2003 : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI SISWA AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAHKLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI DAN MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB.
- 16. FUNGSI DAN PERAN SEKOLAH MENURUT HORTON DAN HUNT : • MEMPERSIAPKAN ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK MENCARI NAFKAH • MENGEMBANGKAN BAKAT PERSEORANGAN DEMI KEPUASAN PRIBADI DAN MASYARAKAT • MELESTARIKAN KEBUDAYAAN • MENANAMKAN KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN BAGI PARTISIPASI DALAM DEMOKRASI
- 17. TUJUAN PENDIDIKAN YANG DILAKSANAKAN DI SEKOLAH A. PENDIDIKAN YANG MEMBENTUK KARAKTER FUNGSI : 1. MENGEMBANGKAN POTENSI DASAR AGAR BERHATI, BERPIKIRAN, DAN BERPRILAKU YANG BAIK. 2. MEMPERKUAT DAN MEMBANGUN PRILAKU BANGSA YANG MULTIKULTUR. B. PENDIDIKAN YANG MENGASAH KETRAMPILAN. HARUS : 1. MEMBERIKAN BEKAL PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN. 2.MENGHASILKAN TENAGA-TENAGA GRAMPIL DALAM MASYARAKAT YANG DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTRAAN SEHINGGA MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN DAN MASALAH SOSIAL LAINYA. C. PENDIDIKAN YANG MEMBEBASKAN. ( CONTOH : LUKAS 4:16-30)
- 18. APA YANG DAPAT DIPELAJARI DARI TUHAN YESUS SEBAGAI “ SANG GURU AGUNG” PENGAJAR YANG : SETIA DAN TEKUN SANGAT KREATIF MENGGUNAKAN BEBERAPA METODE MENGGUNAKAN PERUMPAMAAN MEMPERHATIKAN MURID SECARA HOLISTIK MENYENTUH RANAH KOGNITIF, PSIKIS,FISIK,MENTAL,SOSIAL DAN SPIRITUAL
- 19. DOROTHY LAW NOLTE MENYATAK AN BAHWA ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPAN LINGKUNGANNYA JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN CELAAN, IA BELAJAR MEMAKI JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN PERMUSUHAN, IA BELAJAR BERKELAHI JIKA ANAK DIBESRKAN DENGAN CEMOOHAN, IA BELAJAR RENDAH DIRI JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN PENGHINAAN, IA BELAJAR MENYESALI DIRI JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN TOLERANSI, IA BELAJAR MENAHAN DIRI JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN PUJIAN, IA BELAJAR MENGHARGAI JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN PERLAKUAN BAIK, IA BELAJAR KEADILAN JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN RASA AMAN, IA BELAJAR MENARUH KEPERCAYAAN JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN DUKUNGAN, IA BELAJAR MENYENANGI DIRI JIKA ANAK DIBESARKAN DENGAN KASIH SAYANG DAN PERSAHABATAN, IA BELAJAR MENEMUKAN CINTA DALAM KEHIDUPAN