SlideShare a Scribd company logo
Kecerdasan Buatan
Afif Ashar
Elly Fatmawati
Febriano A.R.
Husein A.R.
Sabilah Faza
Jaringan Syaraf Tiruan
Kelompok 3
Jaringan Syaraf
Tiruan?
Jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil
sebagai paradigma pemrosesan suatu informasi
yang terinspirasi dan dimodelkan berdasarkan
jaringan syaraf manusia / jaringan syaraf biologis
(JSB). JST dapat digunakan untuk memodelkan
hubungan yang kompleks antara input dan output
untuk menemukan pola-pola pada data.
Definisi
Komponen
Arsitektur
Fungsi Aktivasi
Proses Pembelajaran
Kelompok 3
Seperti halnya otak manusia, jaringan syaraf juga
terdiri dari beberapa neuron, dan ada hubungan
antara neuron–neuron tersebut.
Neuron–neuron tersebut akan mentransformasikan
informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya
menuju ke neuron–neuron yang lain.
Pada jaringan saraf, hubungan ini dikenal dengan
nama bobot.
Informasi tersebut disimpan pada nilai tertentu pada
bobot tersebut
Komponen
JST
Definisi
Komponen
Arsitektur
Fungsi Aktivasi
Proses Pembelajaran
Kelompok 3
• Hanya memiliki1 lapisan dengan bobot-bobot terhubung.
• Jaringan ini hanya menerima input kemudian secara langsung akan
mengolahnya menjadi output tanpa harus melaluilapisantersembunyi.
• Seberapa besar hubungan antara 2 neuron ditentukan oleh bobot yang
bersesuaian.
• Semua unit input akan dihubungkan dengan setiap unit output.
Jaringan dengan lapisan tunggal
(single layer net)
Definisi
Komponen
Arsitektur
Fungsi Aktivasi
Proses Pembelajaran
Kelompok 3 Jaringan dengan banyak lapisan
(multilayer net)
• Jaringan ini memiliki satu atau lebih lapisan yang terletak diantara
lapisan input dan lapisan outputnya (memiliki satu atau lebih lapisan
tersembunyi).
• Ada lapisan yang berbobot terletak antara 2 lapisanyang bersebelahan.
• Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan
yang lebih sulit dari pada jaringan dengan lapisan tunggal, tetapi
pembelajarannya lebih rumit. Jaringan ini pada banyak kasus lebih sukses
dalam menyelesaikan masalah.
Kelompok 3
Definisi
Komponen
Arsitektur
Fungsi Aktivasi
Proses Pembelajaran
Jaringan dengan lapisan
kompetitif (competitive layer net)
• Pada jaringanini sekumpulan neuron bersaing untukmendapatkan
hak menjadi aktif.
• Hubungan antar neuron pada lapisankompetitif tidak diperlihatkan
pada diagram arsitektur
Undak Biner
(Threshold)
Undak Biner (Hard
Limit)
Symetric Hard Limit
(Bipolar)
Bipolar (dengan
Threshold)
Linear
(Identity)
Saturating
Linear
Symetric Saturating
Linear
Sigmoid
Biner
Sigmoid
Bipolar
Fungsi
Aktivasi
Kelompok 3
Definisi
Komponen
Arsitektur
Fungsi Aktivasi
Proses Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Proses memberikan pasangan input dan output pada
sistem Jaringan Syaraf Tiruan (Neural network). Umumnya,
jika menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Neural network),
hubungan antara input dan output harus diketahui secara
pasti dan jika hubungan tersebut telah diketahui maka
dapat dibuat suatu model. Hal lain yang penting adalah
proses belajar hubungan input/output dilakukan dengan
pembelajaran.
Supervised Learning (Pembelajaran
Terawasi)
Unsupervised Learning (Pembelajaran
Tidak Terawasi)
Metode ini digunakan jika output yang diharapkan telah
diketahui sebelumnya. Biasanya pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan data yang telah ada.
Pada metode pembelajaran tak terawasi ini tidak memerlukan
target output. Tujuan metode ini adalah pengelompokan unit-
unit yang hampir sama dalam suatu area tertentu.
Karakteristik Supervised Learning
Output telah diketahui sebelumnya
Lapisan output ini akan membangkitkan pola output yang
nantinya akan dicocokkan dengan pola output targetnya.
Satu pola input akan diberikan ke satu neuron pada
lapisan input
Apabila terjadi perbedaan antara output hasil
pembelajaran dengan pola target, maka disini akan muncul
error
Pola dirambatkan disepanjang jaringan saraf
hingga sampai ke neuron pada lapisan output
Apabila error ini masih cukup besar, mengindikasikan
bahwa masih perlu dilakukan lebih banyak pembelajaran
lagi
Karakteristik Unsupervised
Learning
Tidak memerlukan target output.
Tidak dapat ditentukan hasil
seperti apakah yang diharapkan
selama proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran, nilai
bobot disusun dalam suatu range
tertentu tergantung pada nilai
input yang diberikan.
Tujuan pembelajaran ini adalah
mengelompokkan unit–unit yang
hampir sama dalam suatu area
tertentu.
Pembelajaran ini biasanya sangat
cocok untuk pengelompokan
(klasifikasi) pola.
References
• http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jaringan-syaraf-
tiruan-neural-network/
• https://www.academia.edu/5559323/11-Jaringan-Syaraf-Tiruan
• http://ulfarieanti-fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76060-
Sistem%20Cerdas-
Jaringan%20Syaraf%20Tiruan%20(Metode%20Aktivasi).html
• http://andika-fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76048-Umum-
aPelatihan%20Neural%20Network.html
• http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/proses-
pembelajaran-jaringan-syaraf-tiruan-neural-network/

More Related Content

PPTX
Jaringan syaraf tiruan
PDF
Metode Komputasi "Adaptive Network"
PDF
Jaringan syaraf tiruan uas docs
PDF
Aturan pembelajaran perceptron1
PDF
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
PDF
Jaringan Syaraf Tiruan
PDF
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
PDF
UTS JST 2014/2015
Jaringan syaraf tiruan
Metode Komputasi "Adaptive Network"
Jaringan syaraf tiruan uas docs
Aturan pembelajaran perceptron1
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Jaringan Syaraf Tiruan
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
UTS JST 2014/2015

What's hot (17)

DOCX
Makalah Jaringan Syaraf Tiruan
PDF
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
PPTX
Pengenalan jaringan-syaraf-tiruan
PPT
Jaringan syaraf tiruan
PPT
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
PDF
Contoh Program Jaringan Syaraf Tiruan Sederhana
PPTX
PDF
11 jaringan-syaraf-tiruan
PPTX
Jaringan saraf-tiruan
PPTX
restrictedboltzmannmachines
DOC
Paper een
PPTX
Presentasi neurall network / Artificial Intelegent
PDF
PDF
Dw 9-intelijensi buatan
PDF
05c neural network-mlp
PPTX
Adaptive neuro fuzzy inference system (anfis)
PPTX
Radial Basis Function Network (RBFN)
Makalah Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Pengenalan jaringan-syaraf-tiruan
Jaringan syaraf tiruan
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Contoh Program Jaringan Syaraf Tiruan Sederhana
11 jaringan-syaraf-tiruan
Jaringan saraf-tiruan
restrictedboltzmannmachines
Paper een
Presentasi neurall network / Artificial Intelegent
Dw 9-intelijensi buatan
05c neural network-mlp
Adaptive neuro fuzzy inference system (anfis)
Radial Basis Function Network (RBFN)
Ad

Similar to Ppt neuralnet (14)

PDF
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
PDF
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
PPT
pertemuan-11-jst.ppt
PPT
Jaringan-Syaraf-Tiruan.ppt
PPT
Jaringan syaraf tiruan
PPTX
Aktivasi Pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan.pptx
PDF
1-Pendahuluan_Yogiek Indra Kurniawan.pdf
DOCX
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
PPTX
Grup 1 S8G - Tujuan,Definisi,Konsep Jaringan Syaraf Tiruan-1.pptx
PPT
PPT
Jaringan syaraf tiruan (atificial neural network)
PPTX
Pertemuan 1
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
pertemuan-11-jst.ppt
Jaringan-Syaraf-Tiruan.ppt
Jaringan syaraf tiruan
Aktivasi Pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan.pptx
1-Pendahuluan_Yogiek Indra Kurniawan.pdf
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Grup 1 S8G - Tujuan,Definisi,Konsep Jaringan Syaraf Tiruan-1.pptx
Jaringan syaraf tiruan (atificial neural network)
Pertemuan 1
Ad

Recently uploaded (11)

PPTX
Ketentuan Umum Perpajakan di Indonesia .
PPTX
Sistem Informasi Era Kontemporer dan Milenial
PPTX
2. Materi Pajak Penghasilan di Indonesia.
PDF
DP10ejhsgwbebshsbsbsbdhdndbdbdbdbd-01 2.pdf
PDF
RISK MANAGEMENT JENJANG 4 - BSMR (260225).pdf
PPTX
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
PPTX
PPT Kelompok 6 Manajemen pemasaran .pptx
PDF
Digitalisasi Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih.pdf
PDF
PPT SEMPRO NAD.pdfbhhhhhhhhhhhhhhhjhhhhhh
PPTX
1. PENGERTIAN AUDIT & KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
PPTX
powerpoint indo corporate-governance-1.pptx
Ketentuan Umum Perpajakan di Indonesia .
Sistem Informasi Era Kontemporer dan Milenial
2. Materi Pajak Penghasilan di Indonesia.
DP10ejhsgwbebshsbsbsbdhdndbdbdbdbd-01 2.pdf
RISK MANAGEMENT JENJANG 4 - BSMR (260225).pdf
E-KINERJA PEMETINTAH DAERAH MENYUSUN SKP.pptx
PPT Kelompok 6 Manajemen pemasaran .pptx
Digitalisasi Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih.pdf
PPT SEMPRO NAD.pdfbhhhhhhhhhhhhhhhjhhhhhh
1. PENGERTIAN AUDIT & KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
powerpoint indo corporate-governance-1.pptx

Ppt neuralnet

  • 1. Kecerdasan Buatan Afif Ashar Elly Fatmawati Febriano A.R. Husein A.R. Sabilah Faza Jaringan Syaraf Tiruan Kelompok 3
  • 2. Jaringan Syaraf Tiruan? Jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil sebagai paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi dan dimodelkan berdasarkan jaringan syaraf manusia / jaringan syaraf biologis (JSB). JST dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data. Definisi Komponen Arsitektur Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Kelompok 3
  • 3. Seperti halnya otak manusia, jaringan syaraf juga terdiri dari beberapa neuron, dan ada hubungan antara neuron–neuron tersebut. Neuron–neuron tersebut akan mentransformasikan informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya menuju ke neuron–neuron yang lain. Pada jaringan saraf, hubungan ini dikenal dengan nama bobot. Informasi tersebut disimpan pada nilai tertentu pada bobot tersebut Komponen JST
  • 4. Definisi Komponen Arsitektur Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Kelompok 3 • Hanya memiliki1 lapisan dengan bobot-bobot terhubung. • Jaringan ini hanya menerima input kemudian secara langsung akan mengolahnya menjadi output tanpa harus melaluilapisantersembunyi. • Seberapa besar hubungan antara 2 neuron ditentukan oleh bobot yang bersesuaian. • Semua unit input akan dihubungkan dengan setiap unit output. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net)
  • 5. Definisi Komponen Arsitektur Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Kelompok 3 Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net) • Jaringan ini memiliki satu atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan outputnya (memiliki satu atau lebih lapisan tersembunyi). • Ada lapisan yang berbobot terletak antara 2 lapisanyang bersebelahan. • Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit dari pada jaringan dengan lapisan tunggal, tetapi pembelajarannya lebih rumit. Jaringan ini pada banyak kasus lebih sukses dalam menyelesaikan masalah.
  • 6. Kelompok 3 Definisi Komponen Arsitektur Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Jaringan dengan lapisan kompetitif (competitive layer net) • Pada jaringanini sekumpulan neuron bersaing untukmendapatkan hak menjadi aktif. • Hubungan antar neuron pada lapisankompetitif tidak diperlihatkan pada diagram arsitektur
  • 7. Undak Biner (Threshold) Undak Biner (Hard Limit) Symetric Hard Limit (Bipolar) Bipolar (dengan Threshold) Linear (Identity) Saturating Linear Symetric Saturating Linear Sigmoid Biner Sigmoid Bipolar Fungsi Aktivasi
  • 8. Kelompok 3 Definisi Komponen Arsitektur Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses memberikan pasangan input dan output pada sistem Jaringan Syaraf Tiruan (Neural network). Umumnya, jika menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Neural network), hubungan antara input dan output harus diketahui secara pasti dan jika hubungan tersebut telah diketahui maka dapat dibuat suatu model. Hal lain yang penting adalah proses belajar hubungan input/output dilakukan dengan pembelajaran.
  • 9. Supervised Learning (Pembelajaran Terawasi) Unsupervised Learning (Pembelajaran Tidak Terawasi) Metode ini digunakan jika output yang diharapkan telah diketahui sebelumnya. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan menggunakan data yang telah ada. Pada metode pembelajaran tak terawasi ini tidak memerlukan target output. Tujuan metode ini adalah pengelompokan unit- unit yang hampir sama dalam suatu area tertentu.
  • 10. Karakteristik Supervised Learning Output telah diketahui sebelumnya Lapisan output ini akan membangkitkan pola output yang nantinya akan dicocokkan dengan pola output targetnya. Satu pola input akan diberikan ke satu neuron pada lapisan input Apabila terjadi perbedaan antara output hasil pembelajaran dengan pola target, maka disini akan muncul error Pola dirambatkan disepanjang jaringan saraf hingga sampai ke neuron pada lapisan output Apabila error ini masih cukup besar, mengindikasikan bahwa masih perlu dilakukan lebih banyak pembelajaran lagi
  • 11. Karakteristik Unsupervised Learning Tidak memerlukan target output. Tidak dapat ditentukan hasil seperti apakah yang diharapkan selama proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran, nilai bobot disusun dalam suatu range tertentu tergantung pada nilai input yang diberikan. Tujuan pembelajaran ini adalah mengelompokkan unit–unit yang hampir sama dalam suatu area tertentu. Pembelajaran ini biasanya sangat cocok untuk pengelompokan (klasifikasi) pola.
  • 12. References • http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jaringan-syaraf- tiruan-neural-network/ • https://www.academia.edu/5559323/11-Jaringan-Syaraf-Tiruan • http://ulfarieanti-fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76060- Sistem%20Cerdas- Jaringan%20Syaraf%20Tiruan%20(Metode%20Aktivasi).html • http://andika-fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76048-Umum- aPelatihan%20Neural%20Network.html • http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/proses- pembelajaran-jaringan-syaraf-tiruan-neural-network/