2. Peserta didik diharapkan mampu:
1. menunjukkan rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai luhur
kebudayaan yang dimiliki masyarakat
Indonesia;
2. mengidentifikasi kebudayaan nasional
sebagai
identitas dan jati diri bangsa;
3. membiasakan diri untuk
melestarikan dan memajukan kebudayaan
nasional;
4. menunjukkan sikap menghayati budaya
nasional
sebagai alat pemersatu bangsa; dan
5. mempertahankan kebudayaan nasional
dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Bab Melestarikan
5 Budaya Bangsaku
Tujuan Pembelajaran
PENDIDIKAN PANCASILA
3. Sebelum membahas materi bab
ini, coba jawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Apa yang dimaksud
dengan
buday
a
buday
a
disebu
t
nasional perlu
kita
nasional?
2. Mengapa
sebuah budaya
nasional?
3. Mengapa
budaya
lestarikan?
4. Bagaimana hubungan
budaya nasional dengan
persatuan bangsa Indonesia?
5. Apa saja tantangan globalisasi
terhadap budaya nasional Indonesia?
PENDIDIKAN PANCASILA
5. 1. Kebudayaan Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA
Kebudayaan nasional menurut para tokoh
Dalam pandangan Sanusi Pane, kebudayaan nasional Indonesia
harus tetap mementingkan aspek kerohanian, perasaan, dan
gotong royong. Dalam pandangan Poerbatjaraka, kebudayaan
Indonesia harus tetap berakar pada kebudayaan suku- suku
bangsa yang ada di daerah- daerah.
Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa kebudayaan nasional
Indonesia adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Koentjaraningrat menegaskan bahwa kebudayaan nasional adalah
suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga
suatu negara dan memiliki syarat mutlak yang bersifat khas dan
dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga
bersangkutan.
6. 1. Kebudayaan Nasional
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan nasional Indonesia sedikitnya memiliki dua
fungsi.
2) Sebagai suatu sistem gagasan dan pralambang yang
dapat digunakan oleh seluruh warga Negara Indonesia yang
beragam untuk saling berkomunikasi dan memperkuat
solidaritas.
1) Sebagai suatu sistem gagasan dan pralambang yang
memberikan
identitas kepada warga Negara Indonesia.
Harus merupakan hasil karya warga Negara Indonesia atau
orang
zaman dahulu dari daerah di wilayah Negara Indonesia.
Harus merupakan hasil karya warga Negara Indonesia yang
wujudnya
menunjukkan ciri khas Indonesia.
Harus merupakan hasil karya warga Negara Indonesia lainnya
yang
dapat menjadi kebanggaan.
PENDIDIKAN PANCASILA
7. 2. Kebudayaan Daerah sebagai Akar Kebudayaan Nasional
Kebudayaan Indonesia dapat dibedakan atas kebudayaan nasional dan
kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah di Indonesia cukup beragam
dipengaruhi oleh faktor geografis dan letak Indonesia yang berada di jalur
perdagangan dunia. Kebudayaan daerah yang khas ditunjukkan oleh berbagai
suku bangsa yang ada di Indonesia. Keberagaman suku bangsa telah melahirkan
keberagaman budaya. Hal ini tampak dalam berbagai peninggalan budaya daerah
yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Keberagaman budaya daerah menjadi kekayaan budaya nasional. Kebudayaan
daerah menjadi sumber potensial bagi terwujudnya kebudayaan nasional.
Kebudayaan daerah memberikan corak dan karakteristik kepribadian bangsa.
Kebudayaan daerah merupakan akar kebudayaan nasional.
PENDIDIKAN PANCASILA
8. 3. Sistem Nilai Budaya
Tiap masyarakat memiliki sejumlah nilai budaya yang mereka taati. Sistem nilai budaya yang
dikandung di dalam suatu kebudayaan merupakan unsur pembeda antara kebudayaan tersebut dan
kebudayaan yang lain. Menurut Nugroho Notosusanto, sistem nilai budaya merupakan inti
kebudayaan. Sebagai inti kebudayaan, sistem nilai budaya akan memengaruhi dan menata elemen-
elemen yang berada pada struktur permukaan dari kehidupan manusia, yang meliputi perilaku dan
benda-benda sebagai hasil dari penuangan konsep- konsep nilai dari tindakan yang berpola.
Bangsa Indonesia memiliki sistem nilai sendiri yang melandasi berbagai bidang kehidupan. Bagi
bangsa Indonesia, sistem nilai itu adalah Pancasila. Keseluruhan nilai-nilai dalam sistem nilai Pancasila
dipersatukan oleh asas “kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan” yang menjadi
jiwa atau struktur dasar keberadaan manusia dalam kebersamaan itu. Asas yang mempersatukan
tersebut pada lambang Negara Republik Indonesia diungkapkan dalam rumusan Bhinneka Tunggal
Ika.
PENDIDIKAN PANCASILA
9. 4. Kebudayaan Nasional sebagai Identitas dan Jati Diri
Bangsa
Identitas bangsa pada hakikatnya dapat dimengerti sebagai manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri dan sifat
yang khas. Dalam pandangan Winarno, identitas bangsa penting untuk dimiliki, dibangun,
dibentuk, atau dikonstruksikan agar suatu bangsa sebagai persekutuan hidup manusia memiliki ciri
khas.
Identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan yang ditentukan oleh faktor-
faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional tersebut.
a. Faktor objektif, meliputi faktor geografis, ekologis, dan demografis.
b. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Ekspresi budaya tradisional sebagai identitas bangsa Indonesia berdasarkan pandangan
Soemarno Soedarsono.
c. Ekspresi budaya tradisional yang ada menjadi penanda dalam segala aspek kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
b. Cerminan kondisi bangsa yang menunjukkan kematangan jiwa, daya juang, dan kekuatan bangsa.
c. Memperlihatkan perbedaan yang khas dengan ekspresi budaya tradisional dari bangsa- bangsa
lain di
dunia.
PENDIDIKAN PANCASILA
11. 0
1
Pelestarian Budaya Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA
Dalam pandangan Wijaya, pelestarian budaya
adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai
mengembangkan perwujudan yang
seni budaya dan nilai tradisional dengan
bersifat
dapat
yang
dan
dinamis, luwes, dan selektif, serta menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah
dan berkembang. Berdasarkan Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata, pelestarian
dilihat dari konteks pelestarian budaya
bersifat nonfisik (intangible culture)
pelestarian budaya bersifat fisik (tangible).
Upaya-upaya melestarikan budaya
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam memajukan budaya daerah.
b. Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan
potensi budaya daerah beserta pemberdayaan
dan pelestariannya.
c. Melakukan usaha untuk menghidupkan
kembali semangat toleransi,
kekeluargaan, keramahtamahan, dan solidaritas
yang tinggi.
d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar
tidak punah dan mampu mengelola
keberagaman budaya daerah.
12. 0
1
Pelestarian Budaya Nasional
Pelestarian juga dilakukan bagi cagar budaya. Cagar budaya merupakan warisan budaya bersifat
kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar
budaya, dan kawasan cagar budaya.
Benda Cagar
Budaya
Bangunan
Cagar Budaya
Struktur
Cagar Budaya
Situs Cagar
Budaya
Kawasan Cagar
Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
Benda alam dan/atau benda buatan manusia,
baik bergerak maupun tidak bergerak,
berupa kesatuan atau kelompok, atau
bagian-bagiannya yang memiliki hubungan
erat dengan kebudayaan dan sejarah
perkembangan manusia.
Susunan binaan yang terbuat dari benda
alam atau benda buatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan ruang berdinding
dan/atau tidak berdinding, dan beratap.
Susunan binaan yang terbuat dari benda
alam dan/atau benda buatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang
menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana
untuk menampung kebutuhan manusia.
Lokasi yang berada di darat dan/ atau di air
yang mengandung benda cagar budaya,
bangunan cagar budaya, struktur cagar
budaya sebagai hasil kegiatan manusia pada
masa lalu.
Satuan ruang geografis yang memiliki dua
situs cagar budaya atau lebih yang letaknya
berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri
tata ruang yang khas.
13. 02
Pemajuan Budaya Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA
a. Pelindungan kebudayaan
Pelindungan kebudayaan adalah upaya menjaga keberlanjutan kebudayaan yang dilakukan
dengan cara inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi objek pemajuan
kebudayaan. Objek pemajuan kebudayaan adalah unsur kebudayaan yang menjadi sasaran utama
pemajuan kebudayaan. Objek pemajuan kebudayaan meliputi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat,
ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga
tradisional.
b. Pengembangan kebudayaan
Pengembangan kebudayaan adalah upaya menghidupkan ekosistem kebudayaan serta
meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan kebudayaan. Pengembangan objek pemajuan
kebudayaan dilakukan dengan cara-cara berikut.
Penyebarluasan, dilakukan melalui diseminasi dan diaspora. Diseminasi antara lain dilakukan melalui
pertukaran budaya dan festival. Diaspora dilakukan dengan penyebaran pelaku budaya dan identitas
budaya ke luar negeri.
Pengkajian, dilakukan melalui penelitian ilmiah atau metode kajian tradisional untuk menggali
kembali nilai
kearifan lokal guna pengembangan kebudayaan masa depan.
Pengayaan keberagaman, dilakukan melalui asimilasi, adaptasi, inovasi, dan akulturasi.
14. 02
Pemajuan Budaya Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA
c. Pemanfaatan budaya
Pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan dilakukan untuk membangun karakter bangsa,
ketahanan budaya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan peran aktif
Indonesia dalam hubungan internasional. Pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan untuk
meningkatkan
dan pengaruh
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan melalui pengolahan objek pemajuan kebudayaan menjadi produk,
seperti di bidang perdagangan, perindustrian, dan pariwisata. Pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan untuk
meningkatkan peran aktif dan pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional dilakukan melalui diplomasi
budaya dan kerja sama kebudayaan.
d. Pembinaan budaya
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus melakukan pembinaan pemajuan kebudayaan. Pembinaan
dilakukan untuk meningkatkan jumlah dan mutu sumber daya manusia melalui hal-hal berikut.
1) Peningkatan pendidikan dan pelatihan di bidang kebudayaan.
2) Standardisasi dan sertifikasi sumber daya manusia kebudayaan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan.
3) Peningkatan kapasitas tata kelola lembaga kebudayaan dan pranata kebudayaan.
16. Kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa sudah disadari para pendiri Negara Indonesia sebelum kemerdekaan. Hal
ini dapat ditelusuri dalam proses penyusunan dan pengesahan UUD NRI Tahun 1945. Ki Hajar Dewantara menyatakan
bahwa kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak kebudayaan daerah. Pandangan ini memungkinkan paham
kesatuan makin dimantapkan sehingga semangat ketunggalikaan dalam kebinekaan makin lebih dirasakan.
01
Bahasa Indonesia
Budaya nasional sebagai alat pemersatu bangsa terlihat dari fungsi bahasa Indonesia sebagai bagian dari budaya
nasional. Fungsi bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa tampak dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda. Selain
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga adalah bahasa negara. Pengakuan terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara tercantum pada Pasal 36 UUD NRI Tahun 1945. Seminar Politik Bahasa Nasional pada tahun
1999 memutuskan bahwa sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut.
a.
c.
d.
PENDIDIKAN PANCASILA
b. Lambang identitas nasional
Lambang kebanggaan nasional Alat
pemersatu
Alat penghubung
antarbudaya dan
antardaerah
17. 02
Batik
Selain bahasa Indonesia, contoh kebudayaan nasional yang lain adalah batik. Batik merupakan hasil
budaya lokal. Sebagai budaya lokal, batik memiliki corak khas yang berbeda-beda. Batik merupakan
salah satu pakaian nasional. Batik Indonesia resmi diakui oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural
Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Tak Benda pada Sidang UNESCO di Abu Dhabi tanggal 2 Oktober
2009. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
PENDIDIKAN PANCASILA
Batik sebagai warisan budaya memiliki beberapa nilai sebagai
berikut.
Batik menjadi identitas, bahkan jati diri bangsa Indonesia karena batik memiliki
keunikan yang tersirat dari makna simbolis dan nilai tradisi yang terkandung di
dalamnya yang diwariskan secara turun-temurun.
Batik menjadi tradisi yang hidup di masyarakat dan berhasil meningkatkan rasa
bangga dan cinta terhadap Indonesia.
Batik menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia melalui penggunaannya sehingga
menghapus sekat-sekat kedaerahan, suku, ras, dan agama.
19. Derasnya arus globalisasi yang dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia agar dapat mempertahankan
jati diri bangsa sekaligus memanfaatkannya untuk pengembangan toleransi
terhadap keberagaman budaya dan peningkatan daya saing melalui penerapan nilai-
nilai Pancasila.
01
Pengertian Globalisasi
Dalam KBBI dikatakan bahwa globalisasi dapat dipahami sebagai proses
masuknya ke ruang lingkup dunia. Menurut Anthony Giddens, globalisasi
merupakan intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga
menghubungkan antara peristiwa di satu lokasi dan lokasi lainnya serta
menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya. Emanuel Richter
berpendapat bahwa globalisasi dapat dimengerti sebagai suatu jaringan
kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang
sebelumnya tersebar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.
PENDIDIKAN PANCASILA
20. 02
Dimensi-Dimensi Globalisasi
Globalisasi
peningkatan perdagangan internasional, investasi
antara lain dalam
asing
langsung, globalisasi arus keuangan, pasar, perusahaan dan
pola konsumen, serta difusi teknologi dan pengetahuan yang
terkait di seluruh dunia.
a. Globalisasi Ekonomi
ekonomi dapat dilihat Globalisasi politik mengacu pada pertumbuhan sistem politik di
seluruh dunia, baik dalam ukuran maupun kompleksitasnya.
Globalisasi politik menunjukkan tumbuhnya kekuatan institusi
pemerintahan global, seperti Bank Dunia, Dana Moneter
Internasional (IMF), dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Dengan adanya globalisasi politik, kekuasaan ekonomi politik
dapat berpindah dari yang berpusat pada negara menuju
institusi regional, global, dan masyarakat.
b. Globalisasi Politik
Difusi budaya telah menjadi ciri globalisasi yang
menggambarkan penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
membentuk identitas global
Globalisasi budaya dapat
sehingga kita mengembangkan rasa memiliki terhadap
budaya dunia dengan mengadopsi praktik, gaya, dan
informasi yang merupakan bagian dari budaya global.
c. Globalisasi Budaya
PENDIDIKAN PANCASILA
21. 03
Ketahanan dan Pemajuan Budaya Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA
Tidak semua nilai-nilai dalam budaya gobal sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam kebudayaan nasional. Itulah sebabnya kita perlu menyaringnya agar hanya nilai-
nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa yang terserap.
Kemampuan yang selektif ini tentu saja kita tunjukkan sebagai bentuk ketahanan budaya.
Dalam Penjelasan UU RI No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dikatakan
bahwa yang dimaksud dengan “ketahanan budaya” adalah kemampuan suatu
kebudayaan dalam mempertahankan dan mengembangkan identitas, pengetahuan, serta
praktik budayanya yang relevan. Ketahanan budaya dapat ditingkatkan dengan pemajuan
kebudayaan. Pemajuan kebudayaan antara lain berpedoman pada strategi kebudayaan.
22. 03
Ketahanan dan Pemajuan Budaya Nasional
Lampiran I Perpres RI No. 114 Tahun 2022 tersebut sesuai dengan kesepakatan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang
menghasilkan visi dan misi serta agenda strategis pemajuan kebudayaan.
Proses dan Metode Pemajuan Bangsa
Agenda
Strategis
Pemajuan
Kebudayaa
n
Meningkatkan peran pemerintah pusat
dan pemerintah daerah sebagai fasilitator
pemajuan kebudayaan.
Reformasi kelembagaan dan penganggaran
kebudayaan untuk mendukung agenda
pemajuan kebudayaan.
Menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi
budaya dan mendorong interaksi budaya
untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Memajukan kebudayaan yang melindungi
keanekaragaman hayati dan memperkuat
ekosistem.
Melindungi dan mengembangkan nilai,
ekspresi, dan praktik kebudayaan
tradisional untuk memperkaya kebudayaan
nasional.
Memanfaatkan objek pemajuan kebudayaan
(OPK) untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan
budaya untuk memperkuat kedudukan Indonesia di
dunia internasional.
PENDIDIKAN PANCASILA