1. 1
Line unit & change over unit
MAIN
CPU
Secondary
CPU
INPUT/
OUTPUT
CPU
FEP
INPUT/OUTPUT
CPU
FEP
MAIN
CPU
Secondary
CPU
Modem Modem
6
4
6
4
6
4
6
4
RAID
UPS A
RAID
UPS B
INPUT/
OUTPUT
CPU
FEP
INPUT/OUTPUT
CPU
FEP
AFTN
Terminal
-Log Printer
- Statistik Printer
- Monitor Printer - X.25
- RS-232
- Supervisor/corr.term
- Supervisor/corr.term
- Status & Alarm Printer
Dual
(Redundant)
LAN
To phone Line for remote
Monitoring & Maintenance
- RS-232
Blok Diagram AMSC
2. 2
Massage Processing Unit ( MPU )
Unit ini terdiri dari komputer utama dan komputer pembantu dimana
pemprosesan data yang masuk dan keluar dikoordinasikan oleh unit ini. Memiliki
permanen memory unit yang terdiri dari sebuah Raid hard disk dan sebuah fixed
disk. Untuk keperluan pemeliharaan unit ini dilengkapi dengan sebuah VDU (Video
display unit) dan sebuah keyboard ( Maintenance Consule ). Unit ini juga dapat
menkonversi secara otomatis data yang diterima dari kode standar telex 5 bit code
( ITA2 ) menjadi kode ASCII ( IA-5 ) dan sebaliknya.
Technical Supervision & Correction Terminal
Unit ini terhubung langsung ke sistem utama melalui LAN serta RS-232. Unit ini
menerima salinan dari “service Massage” tertentu yang keluar ke stasiun luardan
berita – berita yang mengandung kesalahan ( Reject Massage ) yang tidak dapat
disalurkan secara otomatis oleh system . unit ini berfungsi untuk mengoreksi
kesalahan serta mengendalikan sistem utama.
3. 3
Technical Supervision
Unit ini terhubung langsung ke sistem utama melalui LAN saja sehingga
Unit ini hanya untuk pengendalian sistem saja. Untuk mengontrol sistem utama
data – data dimasukan oleh supervisor melalui unit ini dan akan dicetak pada
printer alarm & status.
Alarm & Status Information Printer
Unit ini terdiri dari sebuah printer yang dihubungkan ke komputer utama
dengan sistem komunikasi RS-232. Laporan yang diberikan oleh unit ini terdiri
dari sistem ynag membutuhkan tindakan segera/perhatian langsung dari
supervisor atau informasi status lalu lintas data
Monitor Teleprinter
Monitor Teleprinter dihubungkan masing – masing dengan komputer
pembantu ( I/O CPU ) secara serial ( Receive only configuration ) atas instruksi
supervisor semua berita baik yang keluar maupun masuk melalui sistemAMSC
dapat dicetak ke monitor teleprinter ini sehingga operator dapat memonitor isi
berita tersebut.
4. 4
Statistik Printer
Unit ini mencetak ststistik dari lalu lintas berita . ststistik meliputi jumlah
berita, karakter dari berita yang diterima dan dikirimkan oleh sistem.
Log Printer
Unit ini mencetak informasi ringkas dari berita masuk ke sistem dan berita
keluar dari sistem.
Saluran Komunikasi Berita / data
Saluran komunikasi berita / data yang tersedia pada sistem dapat berfungsi
secara bidirectional dan dapat dikonfigurasikan sesuai dengan hardware
programming pada line programming card
5. 5
Change Over Unit
Change Over unit ini akan mengatur hubungan antara MPU
( Massage processing unit ) dengan saluran komunikasi data.
Walaupun hanya satu MPU yang terhubung ke saluran komunikasi,
MPU yang lainnya tetap aktif sehingga jika salah satu sistem tidak
berfungsi MPU yang lain akan langsung mengambil alih. Change over
unit ini dapat dikendalikan secara otomatis dan manual.
RAID Hard Disk
RAID ( Redundant Array Of Inexpensive Drives ) digunakan untuk
penyimpanan data short term maupun data long term. RAID ini
mempunyai keunggulan dalam kehandalan dan kecepatan proses yang
tinggi.
6. 6
JAKARTA
Comm Center
WIIII
UJUNG PANDANG
Comm Center
WAAA
BRISBANE
Comm Center
YBBB
SINGAPORE
Comm Center
WSSS
MEDAN
WIMM
PADANG
WIMG
PADANG
WIPT
PALEMBANG
WIPP
JAMBI
WIPA
PANGKAL PINANG
WIPK
BENGKULU
WIPL
PEKANBARU
WIBB
BATAM
WIDD
BANDA ACEH
WITT
TANJUNG PINANG
WIDN
TANJUNG PANDAN
WIOD
PONTIANAK
WIOO
JAKARTA HALIM
WIHH
JAKARTA DGAC HQ
WRRR
DENPASAR
WADD
MATARAM
WADA
BIAK
WABB
KUPANG
WATT
JAYAPURA
WAJJ
MERAUKE
WAKK
SORONG
WASS
AMBON
WAPP
KENDARI
WAWW
MANADO
WAMM
PALU
WAML
TARAKAN
WALR
BALIKPAPAN
WALL
PALANGKARAYA
WAOP
BANJARMASIN
WAOO
BANDUNG
WICC
LAMPUNG
WICT
TANGERANG
WICB
SURABAYA
WARR
SEMARANG
WARS
SOLO
WARQ
JOGJAKARTA
WARJ
= COMM CENTER = SUB CENTER = TRIBUTARY STATION
AFTN ( TTY CIRCUIT ) ADDRESSING
7. 7
keterangan:
· pin 1 = Data Carrier Detect (DCD)
· pin 2 = Received Data (RxD)
· pin 3 = Transmitted Data (TxD)
· pin 4 = Data Terminal Ready (DTR)
· pin 5 = Signal Ground (common)
· pin 6 = Data Set Ready (DSR)
· pin 7 = Request To Send (RTS)
· pin 8 = Clear To Send (CTS)
· pin 9 = Ring Indicator (RI)
DB.9 .Male DB.9 Female
Gambar serial port DB 9
8. 8
Keterangan:
· Control pins
o Pin 4 = Request To Send
o Pin 5 = Clear to send
o Pin 6 = DCE Ready
o Pin 8 = received line signal detector
o Pin 12 = secondary received line signal detector
o Pin 13 = secondary clear to send
o Pin 19 = secondary request to send
o Pin 20 = DTE ready
· Timing pins
o Pin 15 = transmitter signal element timing (DCE-DTE)
o Pin 17 = receiver signal element timing (DCE-DTE)
o Pin 24 = transmitter signal element timing (DTE-DCT)
· Other pins
o Pin 1 = shield
o Pin 7 = signal ground / common return
o Pin 9 = reserved (testing)
o Pin 10 = reserved (testing)
o Pin 11 = unassigned
o Pin 18 = local loopback
o Pin 21 = remote loopback & signal quality detector
o Pin 22 = ring indicator
o Pin 23 = data signal rate select
o Pin 25 = test mode
o Pin 2 = transmit data
o Pin 3 = receive data
Gambar Paralel port DB 25
9. 9
Sistem Pengiriman Data
Sistem pengiriman data dari pada Teleprinter ada 2 ( dua ) cara
Yaitu :
1. Sistem Pengiriman Data Serial ( RS-232)
Jika sistem yang akan digunakan ialah serial RS-232 maka dari serial port DB 9
CPU Teleprinter ( COM 1 ) dapat langsung dihubungkan ke serial port DB 9
signal selektor AMSC ( keluaran AMSC).
2. Sistem Pengiriman Data Current Loop
Jika sistem yang akan digunakan adalah current loop, CPU Teleprinter Harus
memiliki ATS Card. dari ATS Card disambungkan ke Line Terminating Card
(LTC) di AMSC dengan menggunakan 4 (empat) kawat dengan catatan TX dan
RX tidak boleh tertukar, pada Teleprinter pasanglah kabel pendek serial port DB 9
dari pada CPU Teleprinter ke ats card. Ada 2 (dua) sistem pengiraman data secara
current loop yaitu full duplex dan halp duplex
Setting Dip switch
Pada Teleprinter
Full duplex :
FD = OFF
HD = ON
FEP = OFF
COM = ON
TX +
TX0
TX-
RX+
RX-
RX +
RX-
TX-
TX+
TX0
LTC ATS
NOT USE
FULL DUPLEX
TX +
TX0
TX-
RX+
RX-
RX-
RX+
TX-
TX+
TX0
LTC ATS
HALF DUPLEX
Setting Dip switch
Pada Teleprinter
Full duplex :
FD = ON
HD = OFF
FEP = OFF
COM = ON
10. 10
Konfigurasi Hubungan Sistem Pengiriman Data
Serial RS-232
Dari CPU Teleprinter ke Sistem AMSC
Pada
AMSC
Pada
Teleprinter
DCD 1
RX 2
TX 3
DTR 4
GND 5
DSR 6
RTS 7
CTS 8
1 DCD
2 RX
3 TX
4 DTR
5 GND
6 DSR
7 RTS
8 CTS
Catatan : serial port yang dipakai DB 9
11. 11
Konfigurasi Hubungan Sistem Pengiriman Data
Current Loop – Full Duplex
Dari CPU Teleprinter ke Sistem AMSC
LTC PADA AMSC
GND
+60
NC
-60
NC
TX +
TX 0
TX-
RX-
RX+
+60 -60
GND NC NC TX +
TX 0
TX-
RX+
RX-
TERMINAL ATS PADA CPU TELEPRINTER
EXTERNAL
POWER SUPPLY
+60 GND -60
12. 12
Konfigurasi Hubungan Sistem Pengiriman Data
Current Loop – Half Duplex
Dari CPU Teleprinter ke Sistem AMSC
LTC PADA AMSC
GND
+60
NC
-60
NC
TX +
TX 0
TX-
RX-
RX+
+60 -60
GND NC NC TX +
TX 0
TX-
RX+
RX-
TERMINAL ATS PADA CPU TELEPRINTER
EXTERNAL
POWER SUPPLY
+60 GND -60
13. 13
Konfigurasi Programming Jumper
Current Loop – Full Duplex
TX, RX INTERNAL (AMSC)
TX+
TX-
HD
-
-
HD
RX+
RX-
+60v
COM
-60v
TX+-
TX0
TX-
RX+
RX-
TX, RX EXTERNAL (TELEPRINTER)
TX+
TX-
HD
-
-
HD
RX+
RX-
+60v
COM
-60v
TX+-
TX0
TX-
RX+
RX-
TX INTERNAL RX EXTERNAL
( TELEPRINTER DAN AMSC)
TX+
TX-
HD
-
-
HD
RX+
RX-
+60v
COM
-60v
TX+-
TX0
TX-
RX+
RX-
14. 14
Konfigurasi Programming Jumper
Current Loop – Half Duplex
INTERNAL (AMSC)
TX+
TX-
HD
-
-
HD
RX+
RX-
+60v
COM
-60v
TX+-
TX0
TX-
RX+
RX-
EXTERNAL (TELEPRINTER)
TX+
TX-
HD
-
-
HD
RX+
RX-
+60v
COM
-60v
TX+-
TX0
TX-
RX+
RX-
15. 15
PENYAMBUNGAN TELEPRINTER DENGAN VSAT SECARA SERIAL
Hubungkan serial port DB-9 pada CPU teleprinter langsung
dengan Serial port DB-25 pada Mux PCSI VSAT.
Mux PCSI VSAT
Port db25 female
Port db 9 male
Mux PCSI
DB 25
TX 2
RX 3
GND7
TELEPRINTER
DB 9
3 TX
2 RX
4 DTR
5 GND
6 DSR
7 RTS
8 CTS
Teleprinter
db-25 male
db-9 Female
16. 16
PENYAMBUNGAN TELEPRINTER DENGAN VSAT SECARA CURRENT LOOP
Hubungkan Terminal ATS / current loop pada Teleprinter dengan terminal current loop
pada Converter TK-229 , kemudian keluaran dari TK-229 (Rs-232) dihubungkan ke Mux
PCSI VSAT.
Converter TK-229
Ke Mux PCSI VSAT
Teleprinter
Pada Converter
TK-229 VSAT
DB- 9
DCD 1
DTR 4
RTS 7
CTS 8
Pada
Teleprinter
Terminal ATS
RX+
RX-
TX+
TX0
+60 -60
GND NC NC TX +
TX 0
TX-
RX+
RX-
TERMINAL ATS PADA CPU TELEPRINTER
DB-9
Current loop
RS-232
17. 17
Hal–hal yang perlu diperhatikan
Dalam Instalasi teleprinter
1. Pasanglah Monitor , Keyboard, Mouse, dan printer
2. Periksalah saklar pengubah tegangan input 110 V / 220 AC yang terdapat pada soket kabel
power dan set pada 220 V
3. Pastikan Ground Kabel pada listrik PLN terhubung dengan baik yaitu pada chasis CPU
Teleprinter terhubung ke ground bawah tanah agar tidak mengganggu jalur komunikasi.
4. Persiapkan sistem pengiriman data yang dipakai apakah menggunakan RS-232 atau Current
Loop . Pasanglah jaringannya sesuai konfigurasinya
5. Hidupkan Teleprinter, setelah Program teleprinter tampil, pertama klik item file lalu pilih
initialize lalu pilih item All
6. Langkah selanjutnya setting parameter, sesuaikan Baud rate/kecepatan , kode komunikasi,
Mode Komunikasi, seting tanggal dan waktu, CID, squnce number, dan origin. Klik item
Parameter dan Communication untuk mengatur setting ini. Setting baud rate/kecepatan, kode
dan mode harus sama dengan setting sistem lawan (AMSC ) perlu dikoordinasikan begitu
juga dengan penentuan CID.
7. Pada Sistem AMSC setting yang perlu dilakukan adalah parameter, setting Control untuk
menyesuaikan baud rate, kode, mode, jumlah data bit dan konfigurasi untuk mengaktifkan
saluran dan circuitnya dan juga memasukan PDAI
18. 18
7. Kondisi Normal Teleprinter
Pada Kondisi normal agar teleprinter bisa berkomunikasi dengan baik, status line
pada monitor harus menunjukan kondisi Line Oke
- Untuk Sistem serial Rs-232 baud rate maksimum adalah 19200 baud
- Untuk Sistem Current loop baud rate maksimum adalah 2400 baud
- jika data yang diterima garble karena jarak antara AMSC dengan Teleprinter
cukup jauh bisa diantisipasi dengan cara menurunkan baud rate sampai data baik
- Bila Kode/Kecepatan komunikasi tidak sesuai maka tidak akan
terjadi komunikasi atau data akan garble.
8. Langkah terakhir instalasi adalah dengan mengirimkan test massage ( rys ataupun
SVC Test ke stasiun lawan. Apabila pengiriman dan penerimaan data telah terjadi
maka teleprinter siap untuk digunakan
9. rate/kecepatan, kode dan mode harus sama dengan setting sistem lawan (AMSC )
perlu dikoordinasikan begitu juga dengan penentuan CID.
Sambungan
19. 19
TROUBLE SHOOTING
>> Jika Teleprinter tidak dapat berkomunikasi denganbaik atau terdapat kondisi
open line pada monitor, maka cobalah lakukan langkah – langkah sbb :
1. Untuk sistem Full Duplex periksalah teganagan Pin TX+ dan TX0 harus terdapat
tegangan sekitar 10 – 60 Volt DC juga pada pin RX+ dan RX- harus terdapat
tegangan 10 – 60 volt DC
2. Untuk Sistem Half Duplex periksalah tegangan pada TX+ dan Pin RX- harus
terdapat tegangan 10 – 60 volt.
3. Ukur arus pada jalur komunikasi sebaiknya terdapat arus 30 mA dan tidak boleh
lebih dari 40 mA, besar arus tersebut dapat diatur dengan mengganti resistor pada
LIC/LPC pada AMSC atau ATS Card pada Teleprinter.
4. Periksa hubungan perkabelan di terminal ATS pada Teleprinter karena ada
kemungkinan baud longgar atau kabel terputus
5. Periksa jalur perkabelan antara teleprinter dengan AMSC karena ada
kemungkinan jalur terputus
20. 20
sambungan
6. Periksa hubungan perkabelan diterminal LTC pada AMSC karena ada kemungkinan baud
longar atau kabel terputus.
7. Periksa jumper setting dan resistor 5 watt pada ATS Teleprinter.
8. Periksa kembali setting parameter komunikasi teleprinter apakah sesuai dengan lawan.
9. Untuk meyakinkan sistem teleprinter kita baik atau tidak dapat dlakukan dengan LOOP
BACK.
21. 21
CARA LOOPBACK
A. SECARA SERIAL
1. Persiapkan port DB-9 dan lakukan jumper sesuai gambar berikut :
DCD 1
RX 2
TX 3
DTR 4
GND 5
DSR 6
RTS 7
CTS 8
2. Masukan port db9 yang telah dijumper tadi pada com1 teleprinter, lalu lakukan kirim send test
/rys dengan memilih item file lalu send test, pilih test format, masukan berapa kali test dan tekan start.
Teleprinter yang baik apbila send test tadi akan kembali ke teleprinter kita ( tercetak ) dimana
cetakan tegak lurus adalah pengiriman dan cetakan miring adalah penerimaan: hasil cetakan bisa dilihat
juga dengan memilih view incoming data / send preview
22. 22
B. SECARA CURRENT LOOP
1. Persiapkan Load berupa resistor 5 watt 1 kilo ohm.dan lakukan jumper pada ATS card Teleprinter :
2. Setelah dijumper , lalu lakukan kirim send test/rys dengan memilih item file lalu send test, pilih test format,
masukan berapa kali test dan tekan start. Teleprinter yang baik apbila send test tadi akan kembali ke
teleprinter kita ( tercetak ) dimana cetakan tegak lurus adalah pengiriman dan cetakan miring adalah
penerimaan: hasil cetakan bisa dilihat juga dengan memilih view incoming data / send preview
sambungan
+60 -60
GND NC NC TX +
TX 0
TX-
RX+
RX-
TERMINAL ATS PADA CPU TELEPRINTER
5 w 1k
5 w 1k