SlideShare a Scribd company logo
12/13/2016 PROGRAM JENIUS
MANDIRI (JEDI)
Terobosan dalam revolusi mental
untuk meningkatkan kecerdasan,
kekuatan, moralitas, dan kesadaran
mental bangsa Indonesia
Akhmad Junaidi, M.T
COGNITIVE SCIENTIST
1
Program JEDI (Jenius Mandiri)
Terobosan dalam revolusi mental untuk meningkatkan kecerdasan, kekuatan, moralitas, dan
kesadaran mental bangsa Indonesia
Oleh: Akhmad Junaidi, M.T (Cognitive Scientist)
Latar Belakang
Mental merupakan suatu keberadaan yang sangat berpengaruh pada kehidupan
seseorang, baik secara individu maupun secara sosial. Terjadinya berbagai bentuk
peristiwa di alam ini tak lepas dari hasil aktivitas mental dari individu-individu yang ada
di dalamnya. Melalui karya-karya mental, alam semesta mengalami perubahan baik
itu mengalami perbaikan ataupun mengalami kerusakan. Mental pada diri makhluk
hidup merupakan suatu sistem perangkat lunak yang menggerakkan jasmani atau
tubuh selaku perangkat keras dari individu. Apapun yang dilakukan oleh individu
secara fisik dalam arti fisiologis maupun tingkah laku, pasti merupakan hasil dari kerja
mental. Karena itu sudah selayaknya, mental mendapatkan perhatian yang lebih
intensif dan lebih serius daripada fisik.
Kebugaran mental merupakan hal yang vital bagi kehidupan untuk mampu
melangsungkan hidupnya dengan baik. Tanpa kebugaran mental, tubuh pun akan
bergerak menuju kerusakan, baik terjadi akibat pola hidup yang kurang sehat, pola
pikir negatif yang menimbulkan stress, hingga akibat permasalahan-permasalahan
hidup yang tak kunjung usai. Kebugaran mental (mental fitness) adalah tingkat
kesehatan dan kemampuan mental dalam kerjanya menjalankan aktivitas sehari-hari
dan dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan. Jika pada jasmani,
kebugaran melingkupi dua aspek, yakni kesehatan dan performa fisik, demikian pula
pada mental, bahwa kebugaran mental juga mencakup aspek kesehatan mental dan
performa mental. Kesehatan diukur berdasarkan kemampuannya melakukan
performa atas aktivitas sehari-hari atau aktivitas normal, sedangkan performa diukur
berdasarkan kemampuannya dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu
permasalahan yang bukan merupakan rutinitas sehari-hari atau dalam menghadapi
permasalahan dalam hidup.
2
Pembangunan kebugaran mental bangsa membutuhkan langkah yang serius untuk
diterapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Apa yang dapat Anda bayangkan
ketika rata-rata penduduk Indonesia menjadi mempunyai kecerdasan yang jenius,
berkesadaran luhur, dan berdaya juang tinggi? Apa yang akan terjadi ketika generasi
muda Indonesia mampu mempelajari pelajaran sekolah dalam waktu singkat, kuliah
dalam waktu singkat, mampu menghafal Al Qur’an dalam waktu sebulan hingga
beberapa bulan, mampu berpikir kreatif dan inovatif yang membangun bangsa?
Program Jenius Mandiri (JEDI) merupakan langkah terobosan yang dapat menjawab
pembangunan mental bangsa Indonesia secara revolusioner. Program JEDI
mengembangkan 4 pilar kompetensi mental menjadi konsep dan metode
pembangunan mental yang menyeluruh, meliputi seluruh aspek mental manusia.
Program JEDI dapat diterapkan di setiap instansi pemerintah, institusi pendidikan,
perusahaan-perusahaan, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan agar membawa
pengaruh yang nyata bagi peningkatan kualitas mental bangsa Indonesia yang
meliputi kecerdasan, kekuatan, moralitas, dan kesadaran mental.
Manfaat
Manfaat dari program JEDI adalah untuk sebagai program terobosan bagi
pengembangan pikiran berbasis 4 pilar kompetensi mental agar peserta memiliki
kebugaran mental tinggi, yaitu jenius, kuat, positif, dan luas.
 Bagi pelajar/mahasiswa dapat menjadikan mampu menguasai ilmu yang
dipelajarinya dengan lebih menyeluruh dan dalam waktu singkat.
 Bagi pegawai dapat meningkatkan kompetensi diri secara signifikans untuk
menunjang tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
 Bagi pengusaha atau pelaku bisnis dapat meningkatkan kemampuan
berpikirnya dalam mengembangkan dan menghadapi berbagai permasalahan
dalam usahanya.
 Bagi orang tua anak, dapat menjadikan mampu memahami berbagai perilaku
anak dan berbagai cara untuk mengasuh dan mendidik anak dengan lebih baik.
 Bagi siapapun yang ingin meningkatkan kemampuan berpikirnya, dapat
mengalami peningkatan dalam analisa, ingatan, pengambilan keputusan, dan
3
kemampuan kognitif lainnya untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang ingin
dicapainya.
Sasaran
Sasaran dari pengembangan program JEDI adalah seluruh masyarakat Indonesia
yang meliputi:
 Pelajar/mahasiswa
 PNS, TNI, Polri
 Karyawan BUMN/Swasta
 Pelaku UMKM
 Orang tua (parents)
 Siapapun yang berminat mengembangkan kemampuan pikirannya
Visi dan Misi
Visi dan misi yang akan dicapai pada program JEDI adalah:
 Visi
Terciptanya mental bangsa Indonesia yang cerdas, kuat, positif, dan luas
dalam satu ikatan kebersatuan bangsa dan negara Indonesia sesuai dengan
Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Undang-Undang Dasar 1945.
 Misi
1. Membangun mental bangsa Indonesia yang cerdas, kuat, positif, dan
luas dalam satu ikatan kebersatuan bangsa dan negara Indonesia
sebagai wujud nyata revolusi mental dan bela negara rakyat Indonesia.
2. Mewujudkan negara Indonesia yang maju, kuat, sejahtera, dan utuh
melalui pembangunan mental bangsa.
4
Fakta-Fakta tentang Kompetensi Generasi Muda
Indonesia
Kompetensi generasi muda Indonesia saat ini dapat disebut masih sangat
memprihatinkan. Pada tingkat pelajar saja, 42% pelajar Indonesia tidak mempunyai
keahlian dalam bidang membaca, matematika, dan sains. Dalam data yang dirilis oleh
PISA (Programme for Internasional Student Assessment), yaitu program penilaian
pelajar sedunia yang diadakan setiap tiga tahunan untuk menguji kompetensi anak-
anak sekolah usia 15 tahun yang diselenggarakan oleh OECD, kompetensi pelajar
Indonesia mendapat peringkat terbawah di antara negara-negara ASEAN
sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Tingkat kemampuan membaca, matematika, dan sains pelajar negara-negara ASEAN
Dalam penguasaan permasalahan di bawah level 2 saja, 77% pelajar Indonesia
mengalami kesulitan. Ini berarti, untuk menggunakan pengetahuan sains dasar dan
mengambil kesimpulan yang benar dari permasalahan yang sederhana pun
mengalami kesulitan. Dalam matematika pun demikian, rata-rata pelajar Indonesia
masih belum mampu mengekstrak informasi yang relevan dari sebuah sumber tunggal
dan membuat pemaknaan literal dari yang didapat. Bahkan lebih dari separuh pelajar
usia 15 tahun Indonesia tidak mampu membaca dan memahami tulisan berbahasa
Indonesia dalam berbagai bidang pengetahuan. Dalam tes pertama ini berarti rata-
5
rata pelajar Indonesia usia 15 tahun bahkan tidak mampu mengenali ide pokok dari
suatu teks, memahami hubungannya, atau menafsirkan makna dari bagian tertentu
dari teks ketika informasinya tidak menonjol.
Dalam kompetensinya diukur dari tiap-tiap tingkatan kompetensi, Indonesia juga
menempati posisi terendah dibanding negara-negara ASEAN lainnya sebagaimana
dapat dilihat dari Gambar 2.
Gambar 2 Tingkat kompetensi pelajar di negara-negara ASEAN
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah pelajar Indonesia yang
disurvei hanya mampu menguasai kompetensi tingkat 1 atau yang di bawahnya.
Sementara pelajar yang mampu menguasai tingkat 4, 5 dan 6 hanya 2%. Padahal jika
dilihat dari pengajaran yang dilakukan oleh para guru di sekolah, pelajar Indonesia
tidak kalah dalam mendapatkan perlakuan yang komprehensif dari metode
belajarnya. Hal ini dapat diamati dari Gambar 3 dimana dalam banyak aspek
pendidikan, Indonesia telah menerapkannya dengan baik.
6
Gambar 3 Grafik perlakuan terhadap pelajar dalam proses belajar mengajar
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa dalam sebagian pelajaran sains, pelajar Indonesia
meski agak kurang dalam menghabiskan waktu di laboratorium untuk belajar, namun
mereka cukup banyak difasilitasi untuk merancang suatu eksperimen, menarik
kesimpulan dari eksperimen yang dikerjakan, berargumentasi tentang pertanyaan-
pertanyaan sains, mendapat kesempatan untuk menyampaikan ide-ide mereka, dan
mendengarkan guru ketika menjelaskan relevansi dari sains terhadap kehidupan
sehari-hari. Dengan melihat fenomena secara keseluruhan yang didapat, hal ini dapat
dikaitkan dengan rata-rata kecerdasan pelajar Indonesia yang sesungguhnya dapat
ditingkatkan sehingga mampu lebih efektif dalam berpikir memahami dan menguasai
berbagai hal. Juga fenomena ini dapat dikaji secara lebih komprehensif dalam ukuran
kualitas mental bangsa Indonesia.
4 Pilar Kompetensi Mental dalam Program Jedi
Konsep pengembangan 4 pilar kompetensi mental disiapkan untuk mengembangkan
generasi yang siap secara mental intellectual (kecerdasan mental), mental adversity
(adversitas mental), mental attitude (sikap mental), dan mental awareness (kesadaran
mental) atau yang kesemuanya ini kita sebut dengan mental IAAA seperti yang
7
diilustrasikan pada gambar 4. Pembangunan mental intelektual yang cerdas, mental
adversitas yang kuat, sikap mental yang positif, dan kesadaran mental yang luas
merupakan fondasi dasar bagi setiap individu untuk mampu bertahan hidup dan
berkembang secara benar serta mampu dalam menghadapi segala bentuk situasi,
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam kehidupan. Inilah yang menjadi
dasar dan landasan dari Program Jenius Mandiri.
Gambar 4 Model Kompetensi IAAA terhadap kompetensi lainnya
Pikiran mempunyai struktur dan cara kerja yang dapat dibangun dengan cara
memprogramnya secara jelas sehingga apa yang dipelajari tidak hanya menjadi
pengetahuan dan motivasi semata, tetapi perkembangannya mampu dialami dan
dirasakan oleh setiap pelajar dalam mengembangkan mentalnya. Melalui ilmu
Cognitive Science yang diterapkan menjadi metode pengembangan 4 pilar
kompetensi mental, setiap pelajar dapat diaktifkan daya berpikirnya sehingga ia
mampu meningkatkan kecerdasannya secara signifikans bahkan hingga menjadi
jenius. Kemampuan seseorang dalam mengenali pola-pola dalam kehidupan
bukanlah suatu takdir atas kemampuan seseorang. Begitu pula dengan kemampuan
dalam mengingat, memahami bahasa, mengambil keputusan, dan sebagainya.
Faktor kemampuan personal juga tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan mental
saja, tetapi ia juga membutuhkan adversitas mental. Seseorang dengan mental yang
tangguh, tahan, dan fleksibel akan lebih mampu dalam menghadapi berbagai
permasalahan dalam kehidupannya dan lebih mampu untuk menggunakan potensi
8
dirinya secara lebih besar. Selain itu juga diperlukan suatu sikap/moralitas mental
yang akan menentukan seberapa jauh sikap yang mampu dijalankan oleh setiap
individu di dalam kehidupannya. Untuk itu, sikap/moralitas bukanlah sesuatu yang
merupakan doktrinasi pendidikan, tetapi dalam hal ini, ilmu Cognitive Science telah
membuktikan bahwa moralitas mental merupakan bagian dari kemampuan mental
dimana setiap orang butuh untuk mengembangkannya sebagaimana kecerdasan dan
adversitas mental agar ia mampu meraih kesuksesan hidup.
Faktor lainnya lagi dari kemampuan mental yang mempengaruhi performa
kesuksesan hidup seseorang secara menyeluruh adalah kesadaran mental.
Kesadaran mental merupakan suatu keadaan aktivitas mental yang menunjukkan
keadaan dari fokus mental pada situasi tertentu. Pengertian-pengertian seperti
adanya kecerdasan spiritual, kemampuan konsentrasi, tingkat kesiagaan,
kebahagiaan, dan sejenisnya termasuk yang tercakup dalam makna kesadaran
mental ini.
Dengan mengkombinasikan antara mental IAAA (atau kita sebut saja dengan
kebugaran mental) dan kebugaran jasmani, kompetensi seorang Individu menjadi
sempurna perkembangannya dalam melakukan berbagai performa dalam
kehidupannya. Ini berlaku tidak hanya pada pelajar, tetapi pada semua manusia
termasuk guru, orang tua, dan pihak-pihak lainnya.
Komponen dari 4 pilar kompetensi mental (mental IAAA) tersebut meliputi unsur-unsur
mental yang saling menunjang satu sama lain. Unsur-unsur inilah yang perlu untuk
dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan berbasis 4 pilar kompetensi mental.
Unsur-unsur pembentuk 4 pilar kompetensi mental tersebut digambarkan pada tabel
1 di bawah ini.
Kecerdasan Mental Adversitas Mental Sikap Mental Kesadaran Mental
Kemampuan bahasa Keberanian Kedisiplinan Daya konsentrasi
Pemahaman situasi Komitmen Keadilan Kesiagaan
Kreativitas Ketekunan Kesederhanaan Kebahagiaan
Logika Pengendalian diri Sopan santun Kebersyukuran
Daya imajinasi Daya adaptasi Kesetiaan Self talk positif
Daya ingat Ketabahan Dapat dipercaya
Kepercayaan diri Kepedulian
People skill Empati
Tabel 1 Komponen penyusun 4 pilar kompetensi mental
9
Proses Pengembangan Performa Siap Globalisasi
Kompetensi
Tindakan
Performa dalam
Kompetisi dan
Kerjasama
Kompetensi Mental
Intelektual
Mental
Daya Juang
Mental
Moralitas
Mental
Kesadaran
Mental
Kemampuan
Komunikasi
Kemampuan
Keterampilan
(Skill)
Kemampuan
Bertingkah
laku sosial
Self-
Performance
Gambar 5 Diagram alur pengembangan kompetensi diri
Tujuan dari Program Jedi berbasis 4 pilar kompetensi mental ini mengikuti alur
pengembangan kompetensi mental yang siap untuk digunakan dalam menghadapi
persaingan global karena didasarkan pada pengembangan mental yang berlaku
universal. Dengan menggunakan alur pengembangan mental IAAA, setiap pemuda
akan lebih mampu mengembangkan berbagai kompetensi lainnya baik dalam
kemampuan komunikasi, berbagai keterampilan, maupun kemampuan dalam
bertingkah laku sosial secara tepat dan handal sehingga dalam menghadapi tuntutan
hidupnya, mereka akan mampu menunjukkan performa yang unggul serta harmonis.
Gambaran proses pengembangan pendidikan mental dalam Program Jedi untuk
kesiapan dalam menghadapi persaingan global ini ditunjukkan pada gambar 5.
10
Pelaksanaan Program Jedi
Program Jedi dilaksanakan dengan cara memberikan pelatihan di sekolah-sekolah,
kampus-kampus, di instansi-instansi, atau secara public training dalam durasi waktu
tertentu. Terdapat beberapa tahap dalam pelaksanaan Program Jedi yang diwujudkan
dalam tingkatan pelatihan, yaitu:
1. Program Jedi Dasar (16 jam); menyajikan tentang aktivasi kekuatan berpikir
bagi peserta yang meliputi kecerdasan dan sebagian adversitas mental.
2. Program Jedi Lanjut (32 jam); menyajikan tentang pemahaman tentang
kompetensi mental secara sadar dan bawah sadar, serta melatih 4 pilar
kompetensi mental.
3. Program Jedi Master (64 jam); menyajikan pehamaman dan kemampuan yang
menyeluruh dalam pengembangan 4 pilar kompetensi mental dan pelaksanaan
Program Jedi di berbagai tempat.
Gambar 6 Corporate Training bagi Karyawan PT. Pelindo
11
Gambar 7 Inhouse training para guru Yayasan Kartika Jaya
Gambar 8 Inhouse training siswa-siswi SMA 13 Jakarta kelas internasional
12
Gambar 9 Foto bersama di akhir pelatihan tim dokter kepresidenan RI
Investasi
Investasi untuk mengikuti atau mengadakan pelaksanaan Program Jedi disesuaikan
dengan jenis pelatihan dan tingkatannya.
13
Profil Fasilitator
Nama : Akhmad Junaidi, M.T
Email : ajnajedi@gmail.com
Telepon/WA : 0813 2069 3704
Keahlian :
 Cognitive Science
 Consulting, training, coaching
 Studi Pembangunan
 Analisis Kekuatan Wilayah
 Pengembangan mental SDM
 Pembangunan dan branding wilayah
Klien :
 Dewan Ketahanan Nasional
 DPRD Kabupaten Sambas,
Kalimantan Barat
 Pemkab Badung, Bali
 Pemkab Banyuwangi, Jawa
Timur
 Pemkab Batu, Jawa Timur
 Pemkab Kampar, Riau
 PT. Jasa Rahardja Persero
 Tim dokter kepresidenan RI
 Patriot Leadership Development
Center (PLDC) TNI AD
 Yayasan Kartika Jaya
 Yayasan Santa Ursula
 SMA Negeri 13 Jakarta
 Sekolah Bisnis dan Manajemen
ITB
 DPD Partai Demokrat Jabar
 RS TNI Dustira Cimahi
 Truba Jaya Engineering
 IPC Pelindo
 Dll

More Related Content

DOCX
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
PPTX
Persentase problematika
DOCX
Orientasi pp (fenti utami resume 2)
DOCX
Makalah konsep dasar paud 1
DOCX
Hmef5083
PDF
Buku panduan kemahiran_menaakul[1]
DOCX
PDF
37604759 kepentingan-pj
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Persentase problematika
Orientasi pp (fenti utami resume 2)
Makalah konsep dasar paud 1
Hmef5083
Buku panduan kemahiran_menaakul[1]
37604759 kepentingan-pj

What's hot (8)

DOCX
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
DOCX
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
PDF
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
PDF
892-3613-1-PB.pdf
DOC
1.9 sp pendidikan kesihatan 2
PDF
Buku panduan kemahiran menaakul
DOC
Individual differences
PPTX
Ppt penyusunan soal hots
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
892-3613-1-PB.pdf
1.9 sp pendidikan kesihatan 2
Buku panduan kemahiran menaakul
Individual differences
Ppt penyusunan soal hots
Ad

Viewers also liked (20)

PDF
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
PPT
Giant step (kekuatan pikiran)
PDF
International Certification NLP
PDF
Presentasi motivasi diri
PPTX
Meditasi metta bhavana
PDF
Download GRATIS Majalah Kekuatan Sugesti Edisi 33 (Maret 2017)
PDF
Hipno eft for children
PDF
Kaleidoskop Anand Ashram 2015
PPTX
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
PPT
Complementary t herapy
PPT
Hypnotherapy forbetterlife
DOCX
PENJELASAN INDIGO, CRISTAL, REIN BOW, MAJESTIC GOLD, CAKRA , AURA DAN MEDITAS...
PDF
Mengenal Mind Map | Tino
PDF
MENGENAL HUKUM-HUKUM KESUKSESAN
PDF
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
PPTX
(8) mencari dan mengenal allah dr. maman sp og
PDF
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
PDF
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
PPT
Terapi panas
PDF
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Giant step (kekuatan pikiran)
International Certification NLP
Presentasi motivasi diri
Meditasi metta bhavana
Download GRATIS Majalah Kekuatan Sugesti Edisi 33 (Maret 2017)
Hipno eft for children
Kaleidoskop Anand Ashram 2015
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
Complementary t herapy
Hypnotherapy forbetterlife
PENJELASAN INDIGO, CRISTAL, REIN BOW, MAJESTIC GOLD, CAKRA , AURA DAN MEDITAS...
Mengenal Mind Map | Tino
MENGENAL HUKUM-HUKUM KESUKSESAN
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2016
(8) mencari dan mengenal allah dr. maman sp og
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Terapi panas
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Ad

Similar to Program Jedi (20)

PDF
Bab 2 09108247080
DOCX
Kecerdasan anak usia dini
DOCX
Kecerdasan anak usia dini
PPTX
PENDIDIKAN KETRAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS).pptx
DOC
LATIHTUBI BAHASA MELAYU KERTAS DUA RUMUSAN DAN PETIKAN UMUM (KOMPILASI ...
PPTX
materi SOSIALISASI MPLS PANCAWALUYA.pptx
PPTX
Modul Projek - Membangun Anak Indonesia Tangguh - Fase F.pptx
PDF
Pengaruh kecerdasan pada anak
DOC
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
PDF
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
PPTX
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Indonesia
PDF
jurnal pembelajaran sosial ekonom egegi.pdf
PPTX
PPT KELOMPOK 8 TUGAS PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK.pptx
PPTX
Pj isl minggu 1
PPTX
BANGUNLAH JIWA RAGANYA FASE E projek .pptx
PDF
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
PDF
KB 2 PPD.pdf
PDF
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
PDF
Modul Projek - Enak Tapi Berbahaya - Fase D.pdf
PPTX
Bangunlah Jiwa dan Raganya FaseD Fransisca 300421.pptx
Bab 2 09108247080
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
PENDIDIKAN KETRAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS).pptx
LATIHTUBI BAHASA MELAYU KERTAS DUA RUMUSAN DAN PETIKAN UMUM (KOMPILASI ...
materi SOSIALISASI MPLS PANCAWALUYA.pptx
Modul Projek - Membangun Anak Indonesia Tangguh - Fase F.pptx
Pengaruh kecerdasan pada anak
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Indonesia
jurnal pembelajaran sosial ekonom egegi.pdf
PPT KELOMPOK 8 TUGAS PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK.pptx
Pj isl minggu 1
BANGUNLAH JIWA RAGANYA FASE E projek .pptx
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
KB 2 PPD.pdf
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
Modul Projek - Enak Tapi Berbahaya - Fase D.pdf
Bangunlah Jiwa dan Raganya FaseD Fransisca 300421.pptx

More from Akhmad Junaidi (6)

PDF
Keseimbangan dalam pendidikan gen z
DOCX
Hakikat dan Keutamaan Shalat
DOCX
Jangan sia siakan usia emas anak anda
DOCX
Hakikat Belajar
DOCX
QR Parenting
PPTX
QR Parenting Sebagai Fondasi Pendidikan Anak
Keseimbangan dalam pendidikan gen z
Hakikat dan Keutamaan Shalat
Jangan sia siakan usia emas anak anda
Hakikat Belajar
QR Parenting
QR Parenting Sebagai Fondasi Pendidikan Anak

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
DOCX
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
PDF
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PPTX
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...

Program Jedi

  • 1. 12/13/2016 PROGRAM JENIUS MANDIRI (JEDI) Terobosan dalam revolusi mental untuk meningkatkan kecerdasan, kekuatan, moralitas, dan kesadaran mental bangsa Indonesia Akhmad Junaidi, M.T COGNITIVE SCIENTIST
  • 2. 1 Program JEDI (Jenius Mandiri) Terobosan dalam revolusi mental untuk meningkatkan kecerdasan, kekuatan, moralitas, dan kesadaran mental bangsa Indonesia Oleh: Akhmad Junaidi, M.T (Cognitive Scientist) Latar Belakang Mental merupakan suatu keberadaan yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang, baik secara individu maupun secara sosial. Terjadinya berbagai bentuk peristiwa di alam ini tak lepas dari hasil aktivitas mental dari individu-individu yang ada di dalamnya. Melalui karya-karya mental, alam semesta mengalami perubahan baik itu mengalami perbaikan ataupun mengalami kerusakan. Mental pada diri makhluk hidup merupakan suatu sistem perangkat lunak yang menggerakkan jasmani atau tubuh selaku perangkat keras dari individu. Apapun yang dilakukan oleh individu secara fisik dalam arti fisiologis maupun tingkah laku, pasti merupakan hasil dari kerja mental. Karena itu sudah selayaknya, mental mendapatkan perhatian yang lebih intensif dan lebih serius daripada fisik. Kebugaran mental merupakan hal yang vital bagi kehidupan untuk mampu melangsungkan hidupnya dengan baik. Tanpa kebugaran mental, tubuh pun akan bergerak menuju kerusakan, baik terjadi akibat pola hidup yang kurang sehat, pola pikir negatif yang menimbulkan stress, hingga akibat permasalahan-permasalahan hidup yang tak kunjung usai. Kebugaran mental (mental fitness) adalah tingkat kesehatan dan kemampuan mental dalam kerjanya menjalankan aktivitas sehari-hari dan dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan. Jika pada jasmani, kebugaran melingkupi dua aspek, yakni kesehatan dan performa fisik, demikian pula pada mental, bahwa kebugaran mental juga mencakup aspek kesehatan mental dan performa mental. Kesehatan diukur berdasarkan kemampuannya melakukan performa atas aktivitas sehari-hari atau aktivitas normal, sedangkan performa diukur berdasarkan kemampuannya dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan yang bukan merupakan rutinitas sehari-hari atau dalam menghadapi permasalahan dalam hidup.
  • 3. 2 Pembangunan kebugaran mental bangsa membutuhkan langkah yang serius untuk diterapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Apa yang dapat Anda bayangkan ketika rata-rata penduduk Indonesia menjadi mempunyai kecerdasan yang jenius, berkesadaran luhur, dan berdaya juang tinggi? Apa yang akan terjadi ketika generasi muda Indonesia mampu mempelajari pelajaran sekolah dalam waktu singkat, kuliah dalam waktu singkat, mampu menghafal Al Qur’an dalam waktu sebulan hingga beberapa bulan, mampu berpikir kreatif dan inovatif yang membangun bangsa? Program Jenius Mandiri (JEDI) merupakan langkah terobosan yang dapat menjawab pembangunan mental bangsa Indonesia secara revolusioner. Program JEDI mengembangkan 4 pilar kompetensi mental menjadi konsep dan metode pembangunan mental yang menyeluruh, meliputi seluruh aspek mental manusia. Program JEDI dapat diterapkan di setiap instansi pemerintah, institusi pendidikan, perusahaan-perusahaan, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan agar membawa pengaruh yang nyata bagi peningkatan kualitas mental bangsa Indonesia yang meliputi kecerdasan, kekuatan, moralitas, dan kesadaran mental. Manfaat Manfaat dari program JEDI adalah untuk sebagai program terobosan bagi pengembangan pikiran berbasis 4 pilar kompetensi mental agar peserta memiliki kebugaran mental tinggi, yaitu jenius, kuat, positif, dan luas.  Bagi pelajar/mahasiswa dapat menjadikan mampu menguasai ilmu yang dipelajarinya dengan lebih menyeluruh dan dalam waktu singkat.  Bagi pegawai dapat meningkatkan kompetensi diri secara signifikans untuk menunjang tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.  Bagi pengusaha atau pelaku bisnis dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya dalam mengembangkan dan menghadapi berbagai permasalahan dalam usahanya.  Bagi orang tua anak, dapat menjadikan mampu memahami berbagai perilaku anak dan berbagai cara untuk mengasuh dan mendidik anak dengan lebih baik.  Bagi siapapun yang ingin meningkatkan kemampuan berpikirnya, dapat mengalami peningkatan dalam analisa, ingatan, pengambilan keputusan, dan
  • 4. 3 kemampuan kognitif lainnya untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang ingin dicapainya. Sasaran Sasaran dari pengembangan program JEDI adalah seluruh masyarakat Indonesia yang meliputi:  Pelajar/mahasiswa  PNS, TNI, Polri  Karyawan BUMN/Swasta  Pelaku UMKM  Orang tua (parents)  Siapapun yang berminat mengembangkan kemampuan pikirannya Visi dan Misi Visi dan misi yang akan dicapai pada program JEDI adalah:  Visi Terciptanya mental bangsa Indonesia yang cerdas, kuat, positif, dan luas dalam satu ikatan kebersatuan bangsa dan negara Indonesia sesuai dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945.  Misi 1. Membangun mental bangsa Indonesia yang cerdas, kuat, positif, dan luas dalam satu ikatan kebersatuan bangsa dan negara Indonesia sebagai wujud nyata revolusi mental dan bela negara rakyat Indonesia. 2. Mewujudkan negara Indonesia yang maju, kuat, sejahtera, dan utuh melalui pembangunan mental bangsa.
  • 5. 4 Fakta-Fakta tentang Kompetensi Generasi Muda Indonesia Kompetensi generasi muda Indonesia saat ini dapat disebut masih sangat memprihatinkan. Pada tingkat pelajar saja, 42% pelajar Indonesia tidak mempunyai keahlian dalam bidang membaca, matematika, dan sains. Dalam data yang dirilis oleh PISA (Programme for Internasional Student Assessment), yaitu program penilaian pelajar sedunia yang diadakan setiap tiga tahunan untuk menguji kompetensi anak- anak sekolah usia 15 tahun yang diselenggarakan oleh OECD, kompetensi pelajar Indonesia mendapat peringkat terbawah di antara negara-negara ASEAN sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Tingkat kemampuan membaca, matematika, dan sains pelajar negara-negara ASEAN Dalam penguasaan permasalahan di bawah level 2 saja, 77% pelajar Indonesia mengalami kesulitan. Ini berarti, untuk menggunakan pengetahuan sains dasar dan mengambil kesimpulan yang benar dari permasalahan yang sederhana pun mengalami kesulitan. Dalam matematika pun demikian, rata-rata pelajar Indonesia masih belum mampu mengekstrak informasi yang relevan dari sebuah sumber tunggal dan membuat pemaknaan literal dari yang didapat. Bahkan lebih dari separuh pelajar usia 15 tahun Indonesia tidak mampu membaca dan memahami tulisan berbahasa Indonesia dalam berbagai bidang pengetahuan. Dalam tes pertama ini berarti rata-
  • 6. 5 rata pelajar Indonesia usia 15 tahun bahkan tidak mampu mengenali ide pokok dari suatu teks, memahami hubungannya, atau menafsirkan makna dari bagian tertentu dari teks ketika informasinya tidak menonjol. Dalam kompetensinya diukur dari tiap-tiap tingkatan kompetensi, Indonesia juga menempati posisi terendah dibanding negara-negara ASEAN lainnya sebagaimana dapat dilihat dari Gambar 2. Gambar 2 Tingkat kompetensi pelajar di negara-negara ASEAN Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah pelajar Indonesia yang disurvei hanya mampu menguasai kompetensi tingkat 1 atau yang di bawahnya. Sementara pelajar yang mampu menguasai tingkat 4, 5 dan 6 hanya 2%. Padahal jika dilihat dari pengajaran yang dilakukan oleh para guru di sekolah, pelajar Indonesia tidak kalah dalam mendapatkan perlakuan yang komprehensif dari metode belajarnya. Hal ini dapat diamati dari Gambar 3 dimana dalam banyak aspek pendidikan, Indonesia telah menerapkannya dengan baik.
  • 7. 6 Gambar 3 Grafik perlakuan terhadap pelajar dalam proses belajar mengajar Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa dalam sebagian pelajaran sains, pelajar Indonesia meski agak kurang dalam menghabiskan waktu di laboratorium untuk belajar, namun mereka cukup banyak difasilitasi untuk merancang suatu eksperimen, menarik kesimpulan dari eksperimen yang dikerjakan, berargumentasi tentang pertanyaan- pertanyaan sains, mendapat kesempatan untuk menyampaikan ide-ide mereka, dan mendengarkan guru ketika menjelaskan relevansi dari sains terhadap kehidupan sehari-hari. Dengan melihat fenomena secara keseluruhan yang didapat, hal ini dapat dikaitkan dengan rata-rata kecerdasan pelajar Indonesia yang sesungguhnya dapat ditingkatkan sehingga mampu lebih efektif dalam berpikir memahami dan menguasai berbagai hal. Juga fenomena ini dapat dikaji secara lebih komprehensif dalam ukuran kualitas mental bangsa Indonesia. 4 Pilar Kompetensi Mental dalam Program Jedi Konsep pengembangan 4 pilar kompetensi mental disiapkan untuk mengembangkan generasi yang siap secara mental intellectual (kecerdasan mental), mental adversity (adversitas mental), mental attitude (sikap mental), dan mental awareness (kesadaran mental) atau yang kesemuanya ini kita sebut dengan mental IAAA seperti yang
  • 8. 7 diilustrasikan pada gambar 4. Pembangunan mental intelektual yang cerdas, mental adversitas yang kuat, sikap mental yang positif, dan kesadaran mental yang luas merupakan fondasi dasar bagi setiap individu untuk mampu bertahan hidup dan berkembang secara benar serta mampu dalam menghadapi segala bentuk situasi, ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam kehidupan. Inilah yang menjadi dasar dan landasan dari Program Jenius Mandiri. Gambar 4 Model Kompetensi IAAA terhadap kompetensi lainnya Pikiran mempunyai struktur dan cara kerja yang dapat dibangun dengan cara memprogramnya secara jelas sehingga apa yang dipelajari tidak hanya menjadi pengetahuan dan motivasi semata, tetapi perkembangannya mampu dialami dan dirasakan oleh setiap pelajar dalam mengembangkan mentalnya. Melalui ilmu Cognitive Science yang diterapkan menjadi metode pengembangan 4 pilar kompetensi mental, setiap pelajar dapat diaktifkan daya berpikirnya sehingga ia mampu meningkatkan kecerdasannya secara signifikans bahkan hingga menjadi jenius. Kemampuan seseorang dalam mengenali pola-pola dalam kehidupan bukanlah suatu takdir atas kemampuan seseorang. Begitu pula dengan kemampuan dalam mengingat, memahami bahasa, mengambil keputusan, dan sebagainya. Faktor kemampuan personal juga tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan mental saja, tetapi ia juga membutuhkan adversitas mental. Seseorang dengan mental yang tangguh, tahan, dan fleksibel akan lebih mampu dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya dan lebih mampu untuk menggunakan potensi
  • 9. 8 dirinya secara lebih besar. Selain itu juga diperlukan suatu sikap/moralitas mental yang akan menentukan seberapa jauh sikap yang mampu dijalankan oleh setiap individu di dalam kehidupannya. Untuk itu, sikap/moralitas bukanlah sesuatu yang merupakan doktrinasi pendidikan, tetapi dalam hal ini, ilmu Cognitive Science telah membuktikan bahwa moralitas mental merupakan bagian dari kemampuan mental dimana setiap orang butuh untuk mengembangkannya sebagaimana kecerdasan dan adversitas mental agar ia mampu meraih kesuksesan hidup. Faktor lainnya lagi dari kemampuan mental yang mempengaruhi performa kesuksesan hidup seseorang secara menyeluruh adalah kesadaran mental. Kesadaran mental merupakan suatu keadaan aktivitas mental yang menunjukkan keadaan dari fokus mental pada situasi tertentu. Pengertian-pengertian seperti adanya kecerdasan spiritual, kemampuan konsentrasi, tingkat kesiagaan, kebahagiaan, dan sejenisnya termasuk yang tercakup dalam makna kesadaran mental ini. Dengan mengkombinasikan antara mental IAAA (atau kita sebut saja dengan kebugaran mental) dan kebugaran jasmani, kompetensi seorang Individu menjadi sempurna perkembangannya dalam melakukan berbagai performa dalam kehidupannya. Ini berlaku tidak hanya pada pelajar, tetapi pada semua manusia termasuk guru, orang tua, dan pihak-pihak lainnya. Komponen dari 4 pilar kompetensi mental (mental IAAA) tersebut meliputi unsur-unsur mental yang saling menunjang satu sama lain. Unsur-unsur inilah yang perlu untuk dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan berbasis 4 pilar kompetensi mental. Unsur-unsur pembentuk 4 pilar kompetensi mental tersebut digambarkan pada tabel 1 di bawah ini. Kecerdasan Mental Adversitas Mental Sikap Mental Kesadaran Mental Kemampuan bahasa Keberanian Kedisiplinan Daya konsentrasi Pemahaman situasi Komitmen Keadilan Kesiagaan Kreativitas Ketekunan Kesederhanaan Kebahagiaan Logika Pengendalian diri Sopan santun Kebersyukuran Daya imajinasi Daya adaptasi Kesetiaan Self talk positif Daya ingat Ketabahan Dapat dipercaya Kepercayaan diri Kepedulian People skill Empati Tabel 1 Komponen penyusun 4 pilar kompetensi mental
  • 10. 9 Proses Pengembangan Performa Siap Globalisasi Kompetensi Tindakan Performa dalam Kompetisi dan Kerjasama Kompetensi Mental Intelektual Mental Daya Juang Mental Moralitas Mental Kesadaran Mental Kemampuan Komunikasi Kemampuan Keterampilan (Skill) Kemampuan Bertingkah laku sosial Self- Performance Gambar 5 Diagram alur pengembangan kompetensi diri Tujuan dari Program Jedi berbasis 4 pilar kompetensi mental ini mengikuti alur pengembangan kompetensi mental yang siap untuk digunakan dalam menghadapi persaingan global karena didasarkan pada pengembangan mental yang berlaku universal. Dengan menggunakan alur pengembangan mental IAAA, setiap pemuda akan lebih mampu mengembangkan berbagai kompetensi lainnya baik dalam kemampuan komunikasi, berbagai keterampilan, maupun kemampuan dalam bertingkah laku sosial secara tepat dan handal sehingga dalam menghadapi tuntutan hidupnya, mereka akan mampu menunjukkan performa yang unggul serta harmonis. Gambaran proses pengembangan pendidikan mental dalam Program Jedi untuk kesiapan dalam menghadapi persaingan global ini ditunjukkan pada gambar 5.
  • 11. 10 Pelaksanaan Program Jedi Program Jedi dilaksanakan dengan cara memberikan pelatihan di sekolah-sekolah, kampus-kampus, di instansi-instansi, atau secara public training dalam durasi waktu tertentu. Terdapat beberapa tahap dalam pelaksanaan Program Jedi yang diwujudkan dalam tingkatan pelatihan, yaitu: 1. Program Jedi Dasar (16 jam); menyajikan tentang aktivasi kekuatan berpikir bagi peserta yang meliputi kecerdasan dan sebagian adversitas mental. 2. Program Jedi Lanjut (32 jam); menyajikan tentang pemahaman tentang kompetensi mental secara sadar dan bawah sadar, serta melatih 4 pilar kompetensi mental. 3. Program Jedi Master (64 jam); menyajikan pehamaman dan kemampuan yang menyeluruh dalam pengembangan 4 pilar kompetensi mental dan pelaksanaan Program Jedi di berbagai tempat. Gambar 6 Corporate Training bagi Karyawan PT. Pelindo
  • 12. 11 Gambar 7 Inhouse training para guru Yayasan Kartika Jaya Gambar 8 Inhouse training siswa-siswi SMA 13 Jakarta kelas internasional
  • 13. 12 Gambar 9 Foto bersama di akhir pelatihan tim dokter kepresidenan RI Investasi Investasi untuk mengikuti atau mengadakan pelaksanaan Program Jedi disesuaikan dengan jenis pelatihan dan tingkatannya.
  • 14. 13 Profil Fasilitator Nama : Akhmad Junaidi, M.T Email : ajnajedi@gmail.com Telepon/WA : 0813 2069 3704 Keahlian :  Cognitive Science  Consulting, training, coaching  Studi Pembangunan  Analisis Kekuatan Wilayah  Pengembangan mental SDM  Pembangunan dan branding wilayah Klien :  Dewan Ketahanan Nasional  DPRD Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat  Pemkab Badung, Bali  Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur  Pemkab Batu, Jawa Timur  Pemkab Kampar, Riau  PT. Jasa Rahardja Persero  Tim dokter kepresidenan RI  Patriot Leadership Development Center (PLDC) TNI AD  Yayasan Kartika Jaya  Yayasan Santa Ursula  SMA Negeri 13 Jakarta  Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB  DPD Partai Demokrat Jabar  RS TNI Dustira Cimahi  Truba Jaya Engineering  IPC Pelindo  Dll