SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM
PASCAL
1. JUDUL PROGRAM 2 .BLOK PROGRAM
DEKLARASI
1. Label
2. Konstanta
3. Tipe
4. Variabel
5. Prosedur
6. Fungsi
PERNYATAAN
JUDUL PROGRAM
 Judul program sifatnya adalah optimal dan
tidak signifikan didalam program. Jika ditulis
dapat digunakan untuk memberi nama
program dan daftar dari parameter tentang
komunikasi program dengan lingkungannya
yang sifatnya sebagai dokumentasi saja.
 Contoh :
program contoh; diakhiri dgn
titik koma
begin
writeln (‘program pascal’);
end
Contoh penulisan judul program yang benar :
1. Program gaji (input,output);
2. Program laporan (layar,printer);
BAGIAN DEKLARASI
• Deklarasi digunakan bila didalam
program menggunakan identifier.
Identifier dapat berupa label,
konstanta, tipe, variabel, prosedur
dan fungsi.
• Kalau suatu program menggunakan
identifier, pascal menuntut supaya
identifier tersebut dikenal lebih dulu
DEKLARASI LABEL
• Jika program anda mengunakan statemen GOTO untuk
meloncat ke suatu statemen tertentu, maka dibutuhan
suatu label pada statemen yang dituju dan label tsb
harus di deklarasikan terlebih dahulu.
• Contoh :
program contoh_Label (layar);
Label
100, selesai; identifier label
begin
writeln(‘bahasa’);
goto 100
writeln(‘basic’);
writeln(‘cobol’);
100: label yang di tuju
writeln(‘pascal’);
goto selesai;
writeln(‘fotran’);
selesai: label yang dituju
end.
OUTPUTNYA : bahasa
pascal
DEKLARASI KONSTANTA
• Jika ingin menggunakan identifier yang berisi
nilai konstanta maka harus didefinisikan terlebih
dahulu. Konstanta ini di awali dgn kata CONST dan
diikuti kumpulan identifier yg di berikan suatu
nilai konstanta.
• Contoh :
program contoh_konstanta (layar);
const
gaji:= 5000000
namaperusahaan:= ‘P.T makmur’; deklarasi konstanta
Begin
writeln(‘gaji:=‘,gaji);
writeln(‘nama:=‘,namaperusahaan);
end.
OUTPUTNYA:
gaji = 5000000
nama = P.T makmur
DEKLARASI TIPE
TIPE DATA
SEDERHANA
Tipe data
standart
1. Integer
2. Real
3. Char
4. String
5. boolean
Tipe data yg
Didefinisikan
Oleh pemakai
1. Enumerated
2. subrange
TIPE DATA
TERSTRUKTUR
1. Array
2. Record
3. File
4. set
TIPE DATA
PENUNJUK
Contoh mendefinisikan tipe data sederhana :
program contoh_definisi_tipt_data_standar;
type
nomor:= integer;
lagi:= lagi;
nilaiujian:= real;
nilaihuruf:= char;
nama:= string(30);
alamat:= string(35);
begin
end.
KET :
- nomor dgn tipe integer
- lagi dgn tipe boolean (logika)
- nilaiujian dgn tipe numerik real
- nilaihuruf dgn tipe char panjang maksimum 1 karakter
- nama dgn tipe string panjang maksimum 30 karakter
- alamat dgn tipe string panjang maksimum 35 karakter
DEKLARASI VARIABEL
• Identifier yang berisi data yang dapat
berubah-ubah nilainya dalam program.
Kata yang digunakan adalah VAR.
• Contoh :
tipe
pecahan:= real;
logika:= boolean;
huruf:= string(25); deklarasi tipe
bulat:= integer;
var
total, gaji, tunjangan:= pecahan;
menikah:= logika; deklarasi
jumlahanak:= bulat; variabel
keterangan:= huruf;
begin
end.
DEKLARASI PROCEDUR
• Prosedur merupakan bagian yg terpisah dari
program dan dapat diaktifkan dimanapun di
dalam program. Prosedur di buat bila program
akan dibagi-bagi menjadi beberapa blok-blok.
• Contoh :
procedure hitung ( );
perintah identifier kumpulan
prosedur nama prosedur parameter
x , y : integer
DEKLARASI FUNGSI
• FUNGSI juga merupakan bagian program yang
terpisah mirip dengan prosedur, tetapi ada beberapa
perbedaannya.
• BENTUK UMUM :
procedure hitung ( ): real;
perintah identifier kumpulan tipe fungsi
prosedur nama prosedur parameter
x , y : real
Contoh ;
program contoh_fungsi(layar);
function tambahan(x,y:integer): integer;
begin
tambah:= x + y;
end;
(program utama)
begin
writlen(‘2 + 3 := ‘,tambah(2,3));
end.
OUTPUT NYA:
2 + 3 = 5
Program pascal paling sederhana
• Bentuk umumnya adalah sbb :
begin
statemen;
.
.
end
CONTOH :
begin
writeln (‘saya pascal’); diakhiri dgn titik koma
end
OUTPUT nya adalah:
saya pascal
STATEMEN
statemen
Statemen
sederhana
Statemen
pengerjaan /
Assignment
statement
Statemen
Prosedur
Statemen
GOTO
Statemen
terstruktur
Statemen
jamak
Statemen
Penyeleksian
kondisi
Statemen
perulangan
Statemen sederhana
adalah statemen yang tidak mengandung
statemen yang lainnya.
Statemen terstruktur adalah
statemen yang dibentuk dari komposisi beberapa
statemen.
Statemen adalah perintah pengerjaan program
• Statemen pengerjaan
adalah statemen yang digunakan untuk memasukan suatu nilai
tertentu kedalam suatu variabel.
Contoh :
nilai := 5;
nilai := nilai + 1
D := B * B – 4*A*C;
lulus := (nilai>65.5);
benar := true;
lolos := (kode = sandi);
BENTUK UMUM :
pengenal-variabel := ungkapan;
Statemen prosedur
• Digunakan untuk mengaktifkan suatu prosedur yang
telah didefinisikan oleh pemakai.
• Contoh :
cari (nama, alamat);
tambah (2, 3, z);
urutkan (nilai);
writeln (celcius);
Statemen GOTO
• Statemen GOTO diawali dengan kata GOTO
yang di ikuti oleh pengenal label.
Statemen jamak
• Statemen jamak di gunakan untuk lebih dari sebuah
statemen yang harus dikerjakan.
• Contoh :
begin
keterangan := ‘lulus’;
komentar := ‘memuaskan’;
end;
Statemen penyeleksian kondisi
• Statemen ini menunjukan bahwa suatu statemen akan di
kerjakan bila suatu kondisi adalah BENAR. Jika kondisi salah
maka statemen yang lainnya / statemen setelah kata
cadangan ELSE yang akan di kerjakan.
• Contoh :
if kondisi1 then
if kondisi2 then
statemen1 tidak boleh diakhiri dgn ( ; ) krn titik koma menunjukan akhir dr statemen
else
statemen2;
Statemen perulangan
• Statemen ini di gunakan untuk memproses
statemen-statemen tertentu berulang kali.
• Bila jumlah perulangan di ketahui, maka
statemen FOR yang tepat di gunakan.
• Sebalik nya bila jumlah perulangan belum di
ketahui maka statemen WHILE atau REPEAT
lah yang di gunakan.
MEMASUKAN DATA
• Prosedur memasukan data adalah dengan 2 cara yakni READ
dan READLN. Prosedur READ dan READLN mempunyai aturan
tertentu untuk beberapa tipe pengenal variabel.
Tipe variabel dan data yang di ijinkan
Tipe variabel keterangan
char Memasukan sebuah karakter, bila lebih akan terpotong, maka yg di anggap
hanya yang pertama
string Memasukan string maksimum sepanjang yang di definisikan
integer Memasukan data numerik bulat diantara nilai 32767 s/d -32768
real Memasukan data numerik real maksimum 30 digit dapat tanpa titik
desimal
boolean Data tipe ini tidak di ijinkan
MENAMPILKAN DATA
untuk menampilkan hasil digunakan prosedur WRITE atau WRITELN. Perbedaannya adalah,
prosedur WRITE menampilkan hasil tanpa ganti baris dan tampilan berikutnya akan disambung
dalam baris yang sama. Sedangkan prosedur WRITELN digunakan untuk menampilkan tampilan
per baris akan ganti baris untuk tampilan berikutnya.
Contoh WRITE ;
var nama : string [15];
begin
nama := ‘dewi’;
write (‘nama:’);
write (nama);
end.
OUTPUT NYA : nama : dewi
contoh WRITELN ;
var nama : string [15];
begin
nama := ‘dewi’;
writeln (‘nama:’);
writeln (‘nama:’);
end
OUTPUTNYA : nama :
dewi
STRUKTUR PENGULANGAN
1. PENGULANGAN FOR
Pengulangan dengan statemen FOR digunakan untuk mengulang statemen atau
satu blok statemen berulang kali sejumlah yang ditentukan.
CONTOH :
Var
I : integer;
begin
FOR I := 1 to 5 do writeln (‘pascal’);
end
OUTPUTNYA : pascal
pascal
pascal
pascal
pascal
PENGULANGAN WHILE-DO
statemen WHILE-DO digunakan untuk melakukan proses berulang-ulang
statemen atau blok statemen setelah statemen WHILE-DO terus
menerus selama kondisi ungkapan logika pada WHILE masih bernilai
logika benar.
CONTOH :
var
I : integer;
begin
I := 0 ;
while I < 5 do
begin
writeln(I);
I:= I + 1;
end;
end.
OUTPUTNYA: 0
1
2
3
4
Penjelasan :
perulangan dari WHILE akan terus dikerjakan bila
kondisinya masih benar. Dalam hal ini kondisinya adalah
1< 5 dan bila nilai 1 masih kurang dari 5, berarti kondisi
didalam WHILE masih terpenuhi dan perulangan akan
selesai setelah nilai 1 lebih besar atau sama dengan 5
PENGULANGAN REPEAT-UNTIL
Struktur REPEAT-UNTIL digunakan untuk mengulang (REPEAT) statemen-
statemen atau blok statemen sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL
tidak terpenuhi.
CONTOH :
var
I : integer;
begin
I:= 0;
repeat
I:= I + 1
writeln(I);
until I = 5;
end
OUTPUT : 1
2
3
4
5
Hampir tiap program yang kompleks
mengandung suatu penyeleksian kondisi.
Dengan menyeleksi suatu kondisi program dapat
menentukan tindakan apa yang harus
dikerjakan, tergantung dari hasil kondisi yang di
seleksi tersebut.
Untuk menyeleksi suatu kondisi di dalam bahasa
PASCAL dapat digunakan statemen IF, IF-THEN,
IF-THEN-ELSE
STRUKTUR IF-THEN
• Statemen IF-THEN digunakan untuk
menyeleksi suatu kondisi, bila kondisi yang
diseleksi terpenuhi maka statemen yang
mengikuti THEN akan diproses. Sebaliknya bila
kondisi tidak terpenuhi maka yang akan
diproses adalah statemen berikutnya.
CONTOH :
var
nilaiujian : real;
ket : string(11);
begin
ket : ‘tidak lulus’;
write(‘nilai yang didapat’);
readln(nilai ujian);
if nilaiujian > 60 then ket := ‘lulus’
writeln(ket);
end
OUTPUTNYA ;
nilai yang didapat : 70
lulus
STRUKTUR IF-THEN-ELSE
• Struktur IF-THEN-ELSE merupakan pengembangan
dari struktur IF-THEN dengan bentuk umumnya sbb :
IF kondisi THEN
statemen1
ELSE
statemen2;
Statemen 1 atau dapat berupa blok statemen akan
diproses bilamana kondisi yang diseleksi benar
sedangkan statemen 2 atau dapat berupa blok
statemen akan di proses bilamana kondisi yang
diseleksi tidak terpenuhi.
CONTOH :
var
nilaiujian : real;
begin
write(‘nilai yang didapat?’);
readln(nilaiujian);
IF nilaiujian > 60 THEN
writeln(‘lulus’);
ELSE
writeln(‘tidak lulus’);
end
OUTPUTNYA:
nilai yang didapat? 70
lulus
STRUKTUR CASE
• Struktur CASE-OF mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut
dengan selector dan jumlah statemen yang diawali dengan suatu label
permasalahan yang mempunyai tipe sama dengan selector. Statemen
yang mempunyai case label yang bernilai sama dengan selector akan
diproses sedang statemen lainnya tidak.
• Perbedaan dengan struktur IF adalah bila statemen IF menyeleksi suatu
kondisi dan terpenuhi , setelah memproses statemen dalam lingkungan
yang terpenuhi tersebut. Proses penyeleksian masih dilakukan terhadap
statemen IF berikutnya yang lain. Sedangkan pada struktur CASE-OF bila
satu kondisi terpenuhi dan statemen tersebut diproses selanjutnya
statemen-statemen yang lainnya dalam lingkungan CASE terserbut tidak
akan di seleksi.
• BENTUK UMUM STRUKTUR CASE-OF sbb:
CASE ungkapan OF
daftar case-label 1; statemen 1;
daftar case-label 2; statemen 2;
.
.
daftar case-label 1; statemen 1;
end
CONTOH :
nilai ujian yang diberikan dalam bentuk huruf A, B, C, D, E, F mempunyai arti sbb :
A : sangat baik
B : baik
C : cukup
D : kurang
E atau F : gagal
var
nilai : char;
begin
write(‘nilai huruf yang didapat :’);readln(nilai);
CASE nilai OF
‘A’ : writeln(‘sangat baik);
‘B’ : writeln(‘baik’);
‘C’ : writeln(‘cukup’);
‘D’ : writeln(‘kurang’);
‘E’,’F’ : writeln(‘gagal’);
end;
end.
OUTPUTNYA : nilai huruf yang didapat ? C
cukup
OPERASI STRING
• Suatu String dalam Bahasa Pascal dapat
dioperasikan dengan berbagai macam tujuan.
Pascal menyediakan berbagai prosedur standar
dan fungsi standar untuk operasi string.
Prosedur standar Fungsi
Standar
1. DELETE 1. CONCAT
2. INSERT 2. COPY
3. STR 3. POS
4. VAL 4. LENGHT
Dalam Operasinya String hanya
mempunyai sebuah operator, yaitu
operator ‘+’. Bila operator ini digunakan
untuk dua buah elemen string, maka akan
menjadi penggabungan dua buah string
menjadi satu.
Panjang Maksimal suatu string yang
diijinkan oleh Pascal adalah 255 karakter.
Const
Jenis = ‘Bahasa’;
Nama = ‘Turbo Pascal’;
Var
Sifat : String[10];
Kalimat : String [80];
Begin
Sifat := ‘terstruktur’;
Kalimat := Jenis+’ ‘+Nama+’
‘+’merupakan’+Jenis+’ ‘+Sifat;
WriteLn(Kalimat);
End.
 Bahasa Turbo Pascal merupakan Bahas terstrukur
Procedure Standart pada String
DELETE (Procedure)
menghapus substring dari suatu string,
dimulai dari posisi i, sebanyak n  String
BU :
DELETE ( string, i, n)
Cat. Jika jumlah I lebih besar dari jumlah
karakter dalam string, maka tidak ada karakter yang
terhapus
Contoh:
VAR s,h : string;
BEGIN
s := ‘ABCDEF’;
h := delete(s,2,3);
WriteLn(‘String pertama = ’, s);
WriteLn(‘String akhir = ‘, h);
END.
String pertama = ABCDEF
String kedua = AEF
INSERT insert (menyisipkan) substring (string1) dalam
suatu string (string2), pada posisi I  String
BU :
INSERT (string1, string2, i)
contoh:
VAR
r,s : string[24];
BEGIN
s := ‘UNIVERSITAS DARMA’;
r := insert(‘GUNA’,s,7);
writeLn(‘Hasil r adalah ‘, r);
END.
 Hasil r adalah UNIVERSITAS GUNADARMA
STR  mengubah bentuk numerik (x) menjadi nilai string (s)
BU :
STR (x [ : n [ :m ] ], string)
Nilai ‘n’ menunjukkan format panjang dari nilai utuh dan nilai ‘m’
menunjukkan format panjang desimal (nilai dibelakang koma)
contoh :
VAR N1,N2 : integer;
S1,S2 : string;
BEGIN
N1 := 1234; N2 := 567;
Writeln (N1+N2);
Str (N1:4,S1);
Str (N2:4,S2);
Writeln(S1+S2);
END.
1 spasi
 1801
1234 567
Fungsi Standar pada Operasi String
CONCAT  menggabungkan dua string secara berurut
BU :
ConCat(S1,S2[,S3,…, Sn])
Cat. Fungsi standar ini mempunyai operasi yang sama dengan operator
string ‘+’, yaitu merangkai beberapa nilai string.
Contoh:
VAR
S1, S2 : string[3] ;
S3 : string[6];
BEGIN
S1 := ‘ABC’; S2 := ’XYZ’;
S3 := CONCAT(S1,S2);
Write (‘Nilai S3 = ‘, S3);
END.
 Nilai S3 = ‘ABCXYZ’
COPY  mengambil bagian string (substring) dari suatu
string, dimulai dari posisi i, sebanyak n  String
BU :
COPY (String, i, n )
contoh:
VAR
s,r : string;
BEGIN
s := ‘ABCDEF’;
r := copy (s,2,3);
WriteLn (‘Nilai r adalah ‘, r);
END.
 Nilai r adalah BCD
LENGTH  memberikan nilai panjang atau jumlah
karakter dari suatu string  integer
contoh :
VAR s : string[20];
i : word;
BEGIN
. s := ‘program pascal’;
i := LENGTH(s);
WriteLn(‘Panjang string : ’, ‘‘‘‘,s, ‘‘‘‘ ,‘
adalah ‘, I, ‘ karakter’); END.
 Panjang string “program
pascal” adalah 14 karakter

More Related Content

PDF
Makalah prosedur dan fungsi
PPTX
Percabangan
PDF
Makalah array
PPTX
ppt Tipe data,variabel, operator
DOCX
Soal + jawaban PAT PBO Kelas XI RPL 2021.docx
PPTX
Pertemuan 3 - Konsep Dasar Pemrograman
PDF
Algoritma dan Struktur Data (Python) - Perulangan
DOCX
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
Makalah prosedur dan fungsi
Percabangan
Makalah array
ppt Tipe data,variabel, operator
Soal + jawaban PAT PBO Kelas XI RPL 2021.docx
Pertemuan 3 - Konsep Dasar Pemrograman
Algoritma dan Struktur Data (Python) - Perulangan
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA

What's hot (20)

DOCX
Laporan hasil praktikum modul i pengenalan pascal
PDF
Kumpulan catatan Teknik Kompilasi
PPTX
Eyd (Format slide powerpoint)
DOCX
Laporan hasil praktikum Alpro I Modul 1 (Pengenalan Pascal)
DOCX
Penulisan Kata ppt
PPTX
Sistem informasi berdasarkan area fungsional
PDF
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
PDF
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
PDF
Algoritma flowchart
PPT
1. pengenalan python
PDF
Modul 1 konsep dasar pemrograman delphi
PPT
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
PPTX
Presentasi tanda baca
DOC
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
PDF
INFERENSI_LOGIKA.pdf
PDF
Geometri netral (Neutral Geometry)
PPTX
EyD : Pemakaian Huruf
PDF
Algoritma Function
PPTX
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
PPT
Algoritma Pemrograman - Variabel, Konstanta & Tipe Data
Laporan hasil praktikum modul i pengenalan pascal
Kumpulan catatan Teknik Kompilasi
Eyd (Format slide powerpoint)
Laporan hasil praktikum Alpro I Modul 1 (Pengenalan Pascal)
Penulisan Kata ppt
Sistem informasi berdasarkan area fungsional
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
Algoritma flowchart
1. pengenalan python
Modul 1 konsep dasar pemrograman delphi
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Presentasi tanda baca
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
INFERENSI_LOGIKA.pdf
Geometri netral (Neutral Geometry)
EyD : Pemakaian Huruf
Algoritma Function
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Algoritma Pemrograman - Variabel, Konstanta & Tipe Data
Ad

Similar to Struktur pemrograman pascal (20)

PDF
Pemrograman pascal bab_i
PDF
Pemrograman pascal bab_i
PPT
Pascal01
PPT
Pascal
PPT
Pemrograman dasar menggunakan pascal untuk pemula
PDF
Modul praktikum-algo-pemro
PDF
Konsep dasar pemrograman pascal
DOC
2 konsep dasar pascal
DOC
2 konsep dasar pascal
PDF
Pascal 4-aturan-penulisan-pascal
PPTX
Pemograman Pascal (pertemuan 1) tanggal 9 januari 2023.pptx
DOCX
Dasar pemrograman turbo pascal
PPTX
Algoritma Pemrograman 2
PPTX
Algoritma Pemrograman 2
PPTX
Algoritmapemrograman2
PPTX
Algoritmapemrograman2
DOCX
Resume praktikum
PDF
Konsep dasar pemrograman pascal materi i
PDF
Modul pascal
Pemrograman pascal bab_i
Pemrograman pascal bab_i
Pascal01
Pascal
Pemrograman dasar menggunakan pascal untuk pemula
Modul praktikum-algo-pemro
Konsep dasar pemrograman pascal
2 konsep dasar pascal
2 konsep dasar pascal
Pascal 4-aturan-penulisan-pascal
Pemograman Pascal (pertemuan 1) tanggal 9 januari 2023.pptx
Dasar pemrograman turbo pascal
Algoritma Pemrograman 2
Algoritma Pemrograman 2
Algoritmapemrograman2
Algoritmapemrograman2
Resume praktikum
Konsep dasar pemrograman pascal materi i
Modul pascal
Ad

More from Jefry Jefry (7)

PPTX
Konsep E-Learning
PPT
PPTX
10. konsep e learning
PPTX
10. konsep e learning
PPT
Pemrograman terstruktur
PPT
PPTX
10. konsep e learning
Konsep E-Learning
10. konsep e learning
10. konsep e learning
Pemrograman terstruktur
10. konsep e learning

Recently uploaded (8)

PPTX
Modul 2. Pengoperasian Pengaplikasian dan Kolaborasi Perangkat Kecerdasan Art...
DOCX
623175210-PROSEM-KELAS-X-SEM-GANJIL.docx
PDF
Aksara nglagena_20250726_094730_0000.pdf
PDF
Labuan4D situs Exclusive Game S 1 0 t & T O 9 E 1 dari server NO 01 Gaming Asia.
PPTX
MATERI Literasi digital ASN TAHUN 2025.pptx
PPTX
Modul 1. Pengenalan Koding-KA di Dikdasmen.pptx
PPTX
materi mata pelajaran koding dan kecerdasan artifisial
PPTX
saya adalah seorang penulis awalann.pptx
Modul 2. Pengoperasian Pengaplikasian dan Kolaborasi Perangkat Kecerdasan Art...
623175210-PROSEM-KELAS-X-SEM-GANJIL.docx
Aksara nglagena_20250726_094730_0000.pdf
Labuan4D situs Exclusive Game S 1 0 t & T O 9 E 1 dari server NO 01 Gaming Asia.
MATERI Literasi digital ASN TAHUN 2025.pptx
Modul 1. Pengenalan Koding-KA di Dikdasmen.pptx
materi mata pelajaran koding dan kecerdasan artifisial
saya adalah seorang penulis awalann.pptx

Struktur pemrograman pascal

  • 1. PROGRAM PASCAL 1. JUDUL PROGRAM 2 .BLOK PROGRAM DEKLARASI 1. Label 2. Konstanta 3. Tipe 4. Variabel 5. Prosedur 6. Fungsi PERNYATAAN
  • 2. JUDUL PROGRAM  Judul program sifatnya adalah optimal dan tidak signifikan didalam program. Jika ditulis dapat digunakan untuk memberi nama program dan daftar dari parameter tentang komunikasi program dengan lingkungannya yang sifatnya sebagai dokumentasi saja.  Contoh : program contoh; diakhiri dgn titik koma begin writeln (‘program pascal’); end Contoh penulisan judul program yang benar : 1. Program gaji (input,output); 2. Program laporan (layar,printer);
  • 3. BAGIAN DEKLARASI • Deklarasi digunakan bila didalam program menggunakan identifier. Identifier dapat berupa label, konstanta, tipe, variabel, prosedur dan fungsi. • Kalau suatu program menggunakan identifier, pascal menuntut supaya identifier tersebut dikenal lebih dulu
  • 4. DEKLARASI LABEL • Jika program anda mengunakan statemen GOTO untuk meloncat ke suatu statemen tertentu, maka dibutuhan suatu label pada statemen yang dituju dan label tsb harus di deklarasikan terlebih dahulu. • Contoh : program contoh_Label (layar); Label 100, selesai; identifier label begin writeln(‘bahasa’); goto 100 writeln(‘basic’); writeln(‘cobol’); 100: label yang di tuju writeln(‘pascal’); goto selesai; writeln(‘fotran’); selesai: label yang dituju end. OUTPUTNYA : bahasa pascal
  • 5. DEKLARASI KONSTANTA • Jika ingin menggunakan identifier yang berisi nilai konstanta maka harus didefinisikan terlebih dahulu. Konstanta ini di awali dgn kata CONST dan diikuti kumpulan identifier yg di berikan suatu nilai konstanta. • Contoh : program contoh_konstanta (layar); const gaji:= 5000000 namaperusahaan:= ‘P.T makmur’; deklarasi konstanta Begin writeln(‘gaji:=‘,gaji); writeln(‘nama:=‘,namaperusahaan); end. OUTPUTNYA: gaji = 5000000 nama = P.T makmur
  • 6. DEKLARASI TIPE TIPE DATA SEDERHANA Tipe data standart 1. Integer 2. Real 3. Char 4. String 5. boolean Tipe data yg Didefinisikan Oleh pemakai 1. Enumerated 2. subrange TIPE DATA TERSTRUKTUR 1. Array 2. Record 3. File 4. set TIPE DATA PENUNJUK
  • 7. Contoh mendefinisikan tipe data sederhana : program contoh_definisi_tipt_data_standar; type nomor:= integer; lagi:= lagi; nilaiujian:= real; nilaihuruf:= char; nama:= string(30); alamat:= string(35); begin end. KET : - nomor dgn tipe integer - lagi dgn tipe boolean (logika) - nilaiujian dgn tipe numerik real - nilaihuruf dgn tipe char panjang maksimum 1 karakter - nama dgn tipe string panjang maksimum 30 karakter - alamat dgn tipe string panjang maksimum 35 karakter
  • 8. DEKLARASI VARIABEL • Identifier yang berisi data yang dapat berubah-ubah nilainya dalam program. Kata yang digunakan adalah VAR. • Contoh : tipe pecahan:= real; logika:= boolean; huruf:= string(25); deklarasi tipe bulat:= integer; var total, gaji, tunjangan:= pecahan; menikah:= logika; deklarasi jumlahanak:= bulat; variabel keterangan:= huruf; begin end.
  • 9. DEKLARASI PROCEDUR • Prosedur merupakan bagian yg terpisah dari program dan dapat diaktifkan dimanapun di dalam program. Prosedur di buat bila program akan dibagi-bagi menjadi beberapa blok-blok. • Contoh : procedure hitung ( ); perintah identifier kumpulan prosedur nama prosedur parameter x , y : integer
  • 10. DEKLARASI FUNGSI • FUNGSI juga merupakan bagian program yang terpisah mirip dengan prosedur, tetapi ada beberapa perbedaannya. • BENTUK UMUM : procedure hitung ( ): real; perintah identifier kumpulan tipe fungsi prosedur nama prosedur parameter x , y : real
  • 11. Contoh ; program contoh_fungsi(layar); function tambahan(x,y:integer): integer; begin tambah:= x + y; end; (program utama) begin writlen(‘2 + 3 := ‘,tambah(2,3)); end. OUTPUT NYA: 2 + 3 = 5
  • 12. Program pascal paling sederhana • Bentuk umumnya adalah sbb : begin statemen; . . end CONTOH : begin writeln (‘saya pascal’); diakhiri dgn titik koma end OUTPUT nya adalah: saya pascal
  • 14. Statemen sederhana adalah statemen yang tidak mengandung statemen yang lainnya. Statemen terstruktur adalah statemen yang dibentuk dari komposisi beberapa statemen.
  • 15. Statemen adalah perintah pengerjaan program • Statemen pengerjaan adalah statemen yang digunakan untuk memasukan suatu nilai tertentu kedalam suatu variabel. Contoh : nilai := 5; nilai := nilai + 1 D := B * B – 4*A*C; lulus := (nilai>65.5); benar := true; lolos := (kode = sandi); BENTUK UMUM : pengenal-variabel := ungkapan;
  • 16. Statemen prosedur • Digunakan untuk mengaktifkan suatu prosedur yang telah didefinisikan oleh pemakai. • Contoh : cari (nama, alamat); tambah (2, 3, z); urutkan (nilai); writeln (celcius);
  • 17. Statemen GOTO • Statemen GOTO diawali dengan kata GOTO yang di ikuti oleh pengenal label.
  • 18. Statemen jamak • Statemen jamak di gunakan untuk lebih dari sebuah statemen yang harus dikerjakan. • Contoh : begin keterangan := ‘lulus’; komentar := ‘memuaskan’; end;
  • 19. Statemen penyeleksian kondisi • Statemen ini menunjukan bahwa suatu statemen akan di kerjakan bila suatu kondisi adalah BENAR. Jika kondisi salah maka statemen yang lainnya / statemen setelah kata cadangan ELSE yang akan di kerjakan. • Contoh : if kondisi1 then if kondisi2 then statemen1 tidak boleh diakhiri dgn ( ; ) krn titik koma menunjukan akhir dr statemen else statemen2;
  • 20. Statemen perulangan • Statemen ini di gunakan untuk memproses statemen-statemen tertentu berulang kali. • Bila jumlah perulangan di ketahui, maka statemen FOR yang tepat di gunakan. • Sebalik nya bila jumlah perulangan belum di ketahui maka statemen WHILE atau REPEAT lah yang di gunakan.
  • 21. MEMASUKAN DATA • Prosedur memasukan data adalah dengan 2 cara yakni READ dan READLN. Prosedur READ dan READLN mempunyai aturan tertentu untuk beberapa tipe pengenal variabel. Tipe variabel dan data yang di ijinkan Tipe variabel keterangan char Memasukan sebuah karakter, bila lebih akan terpotong, maka yg di anggap hanya yang pertama string Memasukan string maksimum sepanjang yang di definisikan integer Memasukan data numerik bulat diantara nilai 32767 s/d -32768 real Memasukan data numerik real maksimum 30 digit dapat tanpa titik desimal boolean Data tipe ini tidak di ijinkan
  • 22. MENAMPILKAN DATA untuk menampilkan hasil digunakan prosedur WRITE atau WRITELN. Perbedaannya adalah, prosedur WRITE menampilkan hasil tanpa ganti baris dan tampilan berikutnya akan disambung dalam baris yang sama. Sedangkan prosedur WRITELN digunakan untuk menampilkan tampilan per baris akan ganti baris untuk tampilan berikutnya. Contoh WRITE ; var nama : string [15]; begin nama := ‘dewi’; write (‘nama:’); write (nama); end. OUTPUT NYA : nama : dewi contoh WRITELN ; var nama : string [15]; begin nama := ‘dewi’; writeln (‘nama:’); writeln (‘nama:’); end OUTPUTNYA : nama : dewi
  • 23. STRUKTUR PENGULANGAN 1. PENGULANGAN FOR Pengulangan dengan statemen FOR digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali sejumlah yang ditentukan. CONTOH : Var I : integer; begin FOR I := 1 to 5 do writeln (‘pascal’); end OUTPUTNYA : pascal pascal pascal pascal pascal
  • 24. PENGULANGAN WHILE-DO statemen WHILE-DO digunakan untuk melakukan proses berulang-ulang statemen atau blok statemen setelah statemen WHILE-DO terus menerus selama kondisi ungkapan logika pada WHILE masih bernilai logika benar. CONTOH : var I : integer; begin I := 0 ; while I < 5 do begin writeln(I); I:= I + 1; end; end. OUTPUTNYA: 0 1 2 3 4
  • 25. Penjelasan : perulangan dari WHILE akan terus dikerjakan bila kondisinya masih benar. Dalam hal ini kondisinya adalah 1< 5 dan bila nilai 1 masih kurang dari 5, berarti kondisi didalam WHILE masih terpenuhi dan perulangan akan selesai setelah nilai 1 lebih besar atau sama dengan 5
  • 26. PENGULANGAN REPEAT-UNTIL Struktur REPEAT-UNTIL digunakan untuk mengulang (REPEAT) statemen- statemen atau blok statemen sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL tidak terpenuhi. CONTOH : var I : integer; begin I:= 0; repeat I:= I + 1 writeln(I); until I = 5; end OUTPUT : 1 2 3 4 5
  • 27. Hampir tiap program yang kompleks mengandung suatu penyeleksian kondisi. Dengan menyeleksi suatu kondisi program dapat menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari hasil kondisi yang di seleksi tersebut. Untuk menyeleksi suatu kondisi di dalam bahasa PASCAL dapat digunakan statemen IF, IF-THEN, IF-THEN-ELSE
  • 28. STRUKTUR IF-THEN • Statemen IF-THEN digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi, bila kondisi yang diseleksi terpenuhi maka statemen yang mengikuti THEN akan diproses. Sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi maka yang akan diproses adalah statemen berikutnya.
  • 29. CONTOH : var nilaiujian : real; ket : string(11); begin ket : ‘tidak lulus’; write(‘nilai yang didapat’); readln(nilai ujian); if nilaiujian > 60 then ket := ‘lulus’ writeln(ket); end OUTPUTNYA ; nilai yang didapat : 70 lulus
  • 30. STRUKTUR IF-THEN-ELSE • Struktur IF-THEN-ELSE merupakan pengembangan dari struktur IF-THEN dengan bentuk umumnya sbb : IF kondisi THEN statemen1 ELSE statemen2; Statemen 1 atau dapat berupa blok statemen akan diproses bilamana kondisi yang diseleksi benar sedangkan statemen 2 atau dapat berupa blok statemen akan di proses bilamana kondisi yang diseleksi tidak terpenuhi.
  • 31. CONTOH : var nilaiujian : real; begin write(‘nilai yang didapat?’); readln(nilaiujian); IF nilaiujian > 60 THEN writeln(‘lulus’); ELSE writeln(‘tidak lulus’); end OUTPUTNYA: nilai yang didapat? 70 lulus
  • 32. STRUKTUR CASE • Struktur CASE-OF mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut dengan selector dan jumlah statemen yang diawali dengan suatu label permasalahan yang mempunyai tipe sama dengan selector. Statemen yang mempunyai case label yang bernilai sama dengan selector akan diproses sedang statemen lainnya tidak. • Perbedaan dengan struktur IF adalah bila statemen IF menyeleksi suatu kondisi dan terpenuhi , setelah memproses statemen dalam lingkungan yang terpenuhi tersebut. Proses penyeleksian masih dilakukan terhadap statemen IF berikutnya yang lain. Sedangkan pada struktur CASE-OF bila satu kondisi terpenuhi dan statemen tersebut diproses selanjutnya statemen-statemen yang lainnya dalam lingkungan CASE terserbut tidak akan di seleksi. • BENTUK UMUM STRUKTUR CASE-OF sbb: CASE ungkapan OF daftar case-label 1; statemen 1; daftar case-label 2; statemen 2; . . daftar case-label 1; statemen 1; end
  • 33. CONTOH : nilai ujian yang diberikan dalam bentuk huruf A, B, C, D, E, F mempunyai arti sbb : A : sangat baik B : baik C : cukup D : kurang E atau F : gagal var nilai : char; begin write(‘nilai huruf yang didapat :’);readln(nilai); CASE nilai OF ‘A’ : writeln(‘sangat baik); ‘B’ : writeln(‘baik’); ‘C’ : writeln(‘cukup’); ‘D’ : writeln(‘kurang’); ‘E’,’F’ : writeln(‘gagal’); end; end. OUTPUTNYA : nilai huruf yang didapat ? C cukup
  • 34. OPERASI STRING • Suatu String dalam Bahasa Pascal dapat dioperasikan dengan berbagai macam tujuan. Pascal menyediakan berbagai prosedur standar dan fungsi standar untuk operasi string. Prosedur standar Fungsi Standar 1. DELETE 1. CONCAT 2. INSERT 2. COPY 3. STR 3. POS 4. VAL 4. LENGHT
  • 35. Dalam Operasinya String hanya mempunyai sebuah operator, yaitu operator ‘+’. Bila operator ini digunakan untuk dua buah elemen string, maka akan menjadi penggabungan dua buah string menjadi satu. Panjang Maksimal suatu string yang diijinkan oleh Pascal adalah 255 karakter.
  • 36. Const Jenis = ‘Bahasa’; Nama = ‘Turbo Pascal’; Var Sifat : String[10]; Kalimat : String [80]; Begin Sifat := ‘terstruktur’; Kalimat := Jenis+’ ‘+Nama+’ ‘+’merupakan’+Jenis+’ ‘+Sifat; WriteLn(Kalimat); End.  Bahasa Turbo Pascal merupakan Bahas terstrukur
  • 37. Procedure Standart pada String DELETE (Procedure) menghapus substring dari suatu string, dimulai dari posisi i, sebanyak n  String BU : DELETE ( string, i, n) Cat. Jika jumlah I lebih besar dari jumlah karakter dalam string, maka tidak ada karakter yang terhapus
  • 38. Contoh: VAR s,h : string; BEGIN s := ‘ABCDEF’; h := delete(s,2,3); WriteLn(‘String pertama = ’, s); WriteLn(‘String akhir = ‘, h); END. String pertama = ABCDEF String kedua = AEF
  • 39. INSERT insert (menyisipkan) substring (string1) dalam suatu string (string2), pada posisi I  String BU : INSERT (string1, string2, i) contoh: VAR r,s : string[24]; BEGIN s := ‘UNIVERSITAS DARMA’; r := insert(‘GUNA’,s,7); writeLn(‘Hasil r adalah ‘, r); END.  Hasil r adalah UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 40. STR  mengubah bentuk numerik (x) menjadi nilai string (s) BU : STR (x [ : n [ :m ] ], string) Nilai ‘n’ menunjukkan format panjang dari nilai utuh dan nilai ‘m’ menunjukkan format panjang desimal (nilai dibelakang koma) contoh : VAR N1,N2 : integer; S1,S2 : string; BEGIN N1 := 1234; N2 := 567; Writeln (N1+N2); Str (N1:4,S1); Str (N2:4,S2); Writeln(S1+S2); END. 1 spasi  1801 1234 567
  • 41. Fungsi Standar pada Operasi String CONCAT  menggabungkan dua string secara berurut BU : ConCat(S1,S2[,S3,…, Sn]) Cat. Fungsi standar ini mempunyai operasi yang sama dengan operator string ‘+’, yaitu merangkai beberapa nilai string. Contoh: VAR S1, S2 : string[3] ; S3 : string[6]; BEGIN S1 := ‘ABC’; S2 := ’XYZ’; S3 := CONCAT(S1,S2); Write (‘Nilai S3 = ‘, S3); END.  Nilai S3 = ‘ABCXYZ’
  • 42. COPY  mengambil bagian string (substring) dari suatu string, dimulai dari posisi i, sebanyak n  String BU : COPY (String, i, n ) contoh: VAR s,r : string; BEGIN s := ‘ABCDEF’; r := copy (s,2,3); WriteLn (‘Nilai r adalah ‘, r); END.  Nilai r adalah BCD
  • 43. LENGTH  memberikan nilai panjang atau jumlah karakter dari suatu string  integer contoh : VAR s : string[20]; i : word; BEGIN . s := ‘program pascal’; i := LENGTH(s); WriteLn(‘Panjang string : ’, ‘‘‘‘,s, ‘‘‘‘ ,‘ adalah ‘, I, ‘ karakter’); END.  Panjang string “program pascal” adalah 14 karakter