BUILDING
EMERGENCY
RESPONSE
PENDAHULUAN
KEADAAN DARURAT
Suatu situasi tidak normal & berbahaya yang
tidak kita kehendaki
Berpotensi mengancam jiwa manusia, harta
benda dan lingkungan
Diperlukan tindakan cepat, tepat untuk
mengatasi, mengendalikan, memperbaiki dan
mengembalikan kepada kondisi aman.
PENDAHULUAN
Untuk mengatasi “Keadaan Darurat“ di
lingkungan usaha/ operasi perusahaan
termasuk perkantoran, perlu
dipersiapkan prosedur keadaan darurat
- Organisasi yang terpadu
- Sumber daya
- Pelatihan & uji coba
PENDAHULUAN
Tidak satupun kegiatan kerja (industri,
perkantoran, perumahan, dll) yang kebal
terhadap kebakaran, peledakan, kecelakaan,
tumpahan, kebocoran, dll dimana bahaya
tersebut dapat kita kategorikan sebagai
“Keadaan Darurat“
PENDAHULUAN
Keadaan darurat, bencana alam, insiden
dan kecelakaan dapat terjadi kapan saja,
dimana saja dan atau tanpa peringatan.
TUJUAN PELATIHAN (1)
Agar peserta memahami prosedur koordinasi
menanggulangi keadaan darurat/ bencana
sesuai fungsi masing-masing
Mampu mengambil tindakan yang tepat,
sesuai dengan tugas masing-masing, yaitu:
• Sebagai petugas struktural / operasional
• Sebagai petugas organisasi non
struktural dalam keadaan darurat
TUJUAN PELATIHAN (2)
Meyakinkan bahwa kemampuan sarana
tanggap darurat dari fasilitas / perusahaan
telah memadai (sumber daya: prosedur,
material dan personil).
SASARAN
Menyelamatkan sebagian atau seluruh
harta-benda perusahaan serta personil
yang berada di gedung dan workshop
saat keadaan darurat, oleh karenanya
harus diatasi dalam waktu sesingkat-
singkatnya dengan cara terpadu
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja dalam beberapa pasalnya
memuat ketentuan tentang penanggulangan
kebakaran seperti tersebut dalam:
- Pasal 3 ayat (1):
a) Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
b) Memberi kesempatan jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran
c) Pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
DASAR HUKUM (1)
- Pasal 9 ayat (3):
Pengurus wahib membina penanggulangan
kebakaran
DASAR HUKUM (2)
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
186/MEN/1979, tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di tempat kerja, a.l. Bab II:
Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran;
Klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran dan
unit penanggulangan kebakaran berdasarkan
Standar Kompetensi: Tk. Dasar (Klas D untuk
Peran Kebakaran, Tk. Dasar II (Klas C untuk
Regu Penanggulangan Kebakaran), Tk. Ahli
Pratama (Klas B untuk Unit Penanggulangan
Kebakaran), dan Tk. Ahli Madya (Klas A untuk
Teknik K3 Penanggulangan Kebakaran)
DASAR HUKUM (3)
Instruksi Gubernur dan Kapolda DKI
Jakarta untuk kewaspadaan ancaman
bom dan sabotase pada gedung-dung
bertingkat di wilayah DKI Jakarja.
Problema Keselamatan
Gedung Bertingkat
• Karakteristik penghuni (jumlah orang,
kesadaran, kondisi fisik, kedisiplinan, dll)
• Kompleksitas peralatan yang ada pada
umumnya tersentral (listrik, air, tata udara,
transportasi/ lift, komunikasi, gas, dll.)
• Ketersediaan Alat-alat Deteksi, Pencegah
dan Pemadam Kebaran
Keadaan Darurat
(Emergency)
Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan
di gedung perkantoran, workshop dan
fasilitas pendukung lain yang disebabkan
oleh suatu kejadian dari dalam/luar, dimana
sumber tenaga yang ada dan sarana dari
fasilitas di tempat tidak memadai dan tidak
mampu untuk menanggulangi akibat dari
suatu kondisi yang tidak normal dengan
ketentuan yang ada.
Bencana
(Disaster)
Diartikan setiap kejadian besar/bencana
yang tiba-tiba atau tidak terduga yang
diakibatkan oleh baik dari dalam maupun
luar operasi atau dikarenakan oleh alam
yang mengakibatkan korban kematian atau
luka-luka maupun kerugian material dalam
jumlah besar, yang mana sumber daya
manusia dan sarana yang ada di tempat
tersebut tidak mampu untuk
menanggulangi keadaan tersebut.
Kekacauan Huru Hara (Riot)
Diartikan gangguan operasi karena
terjadinya unjuk rasa, demonstrasi dan
rapat massal oleh karyawan
perusahaan atau masyarakat sekitar
kantor atau workshop, sehingga dapat
mengganggu penghuni gedung
perkantoran atau aktivitas workshop.
Merupakan konsekuensi (akibat)
dasi suatu keadaan darurat
dimana bila tidak ditanggapi
secara tepat akan berpotensi
terhadap kecelakaan yang fatal,
terhentinya aktivitas usaha,
kerugian modal investasi, dan
jatuhnya reputasi dan citra
Kerugian
Diartikan seorang yang segera
memerlukan pelayanan medis
sebagai akibat dari kecelakaan atau
kejadian yang tidak diinginkan atau
keadaan darurat dimana keadaan
fisik atau mental orang tersebut
sedemikian rupa sehingga dapat
mengancam jiwanya atau dapat
merugikan kesehatannya
Korban
EMERGENCY RESPONSE TEAM
PT. Control System
EMERG RESP
PLAN COORD
(HSE
COORDINATOR)
(Syafrinal Tanjung)
Floor Warden
2nd Floor
(Safety Officers)
1. Darly P.S.
2. Riyatno
3. Antonius S.
Floor Warden
3th Floor
(Safety Officers)
1. Riyadi S.
2. Triyono Mukti
3. Wempie R.
Floor Warden
4th Floor
(Safety Officers)
1.Doddy Iskandar
2.Enang C.R.
3.Fantoni R.
Floor Warden
Workshop
(Safety Officers)
1. Marliyus
2. Khairuddin
3. Suroto
HSE MANAGER
(Holidin Ruslan)
Pusat Komando Pengendalian
(Emergency Control Center/ECC)
Diartikan pusat pengendalian
keadaan darurat yang berlokasi
di Ruang Pusat Pengendalian
kantor pusat dimana ECC ini
berada dibawah Koordinator
Tanggap Darurat.
PERALATAN YG DIPERLUKAN UNTUK
RUANG ECC
• Meja dan konferense
• Alat-alat tulis (pena, kertas, dll.)
• Pesawat telepon, nomor-nomor telepon
staf dan nomor petugas
• Diagram Alir Tangggap Darurat di
perkantoran, workshop dan lapangan
proyek
• Flip charts dan pena/marker
Pusat Komando Penanggulangan
(Emergency Scene Command Post/
ESCP)
Diartikan komando penanggulangan
keadaan darurat yang berlokasi di
dekat tempat kejadian
(di kantor, workshop, lapangan proyek)
Regu Tanggap Darurat
(Emergency Response Team/
ERT)
Diartikan regu yang terdiri dari Pasukan
Pemadam Kebakaran (Fireman) dan
Pasukan Evakuasi. Anggota ERT adalah
tenaga terlatih yang dididik khusus untuk
melakukan pemadaman kebakaran dan
P3K pada gedung perkantoran dan
workshop.
Diartikan sebagai tempat yang
dianggap aman untuk berkumpul
bilamana terjadi keadaan darurat
ditandai dengan tulisan yang
mencantumkan nama lantai atau
tempat kerja.
Tempat Berkumpul
(Assembly Point/Muster Area)
Macam-Macam Keadaan Darurat
Gedung Bertingkat & Workshop
•Kebakaran
•Ancaman Bom
•Gempa Bumi
•Huru-hara
PERALATAN TANGGAP
DARURAT
• Senter/ baterai dan lampu serep
• Radio/ baterai serep and charger
• Lampu penerangan keadaan darurat
• Topi keselamatan (hard hat)
INFORMASI UMUM (1)
• Gedung ini dilengkapi dengan Alarm Tanda
Kedaan Darurat secara manual, dimana
personil yang mengetahui api yang
membesar tidak merasa sanggup
dipadamkan dapat memecah kaca (break
glass) pada kotak pengendali yang ada
pada setiap lantai.
• Alat Pemadam Api Ringan tersedia pada
setiap lantai, dan hanya digunakan untuk
pemadaman api volume kecil.
INFORMASI UMUM (2)
• 2 Tangga Darurat tersedia bagian
belakang dan depan dari setiap lantai
digunakan untuk evakuasi pada saat terjadi
keadaan darurat.
• Rambu Penunjuk Arah EXIT (JALAN
KELUAR).
• Denah ruangan yang menunjukkan dimana
Anda berada.
• Assembly Area/ Muster Point tersedia di
halaman parkir gedung.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB
• HSE Manager
– Meyakinkan prosedur berjalan dengan baik
– Pembuat keputusan terakhir
– Mengadakan konsultasi dan melaporkan
perkembangan selama keadaan gawat darurat
berlangsung kepada Director
• Department Managers
Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan
kegiatan di bawahnya selama keadaan darurat.
1. Melakukan koordinasi dan pengadministrasian
Rencana Tanggap Darurat secara umum.
2. Menyakinkan daftar nama-nama karyawan
yang bekerja di setiap lantai gedung
perkantoran dan workshop dalam keadaan
terpelihara.
3. Dengan bantuan HRD, meyiapkan daftar
nama-nama karyawan:
- mengidap penyakit jantung
- mengidap penyakit tekanan darah tinggi.
- mengandung/ hamil.
Emergency Response Plan Coordinator
(HSE Coordinator)
1. Bersama bantuan sekuriti, memeriksa
ruangan/ kamar mandi/ dapur dsb. pada lantai
yang menjadi tanggung jawabnya untuk
mencapai kemungkinan adanya karyawan
yang masih tertinggal atau terperangkap.
Catatan:
Pengarah lantai harus memberikan perhatian khusus pada
orang-orang yang mempunyai hambatan fisik dan
kesehatan, seperti disebutkan dalam butir dua di atas dan
membantu bila mana diperlukan
PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN)
(Safety Officer) (1)
2. Memastikan semua karyawan dan pengunjung
meninggalkan ruangan dalam untuk evakuasi
keadaan aman dan peralatan listrik dalam
keadaan dimatikan.
3. Mengarahkan semua personil termasuk
pengunjung melalui rute yang aman saat
evakuasi dilakukan.
4. Memastikan personil untuk tidak merokok pada
saat evakuasi
5. Memastikan karyawan (wanita) untuk yang
memakai sepatu yang bertumit tinggi pada
saat evakuasi tidak mengalami cedera.
PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN) (2
6. Bekerja bahu-membahu dengan Pengarah
Lantai lainnya untuk memastikan evakuasi
berjalan dengan aman.
7. Memastikan semua karyawan berkumpul
di tempat yang ditentukan dan memeriksa
kehadirannya.
8. Pengarah Lantai harus menunjuk dua atau
tiga orang dari kelompoknya untuk
memberikan pertolongan kepada orang-
orang yang mempunyai kepada cacat fisik.
PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN)
(5)
9. Pengarah Lantai akan memimpin Evakuasi
regunya ke tempat tujuan akhir (Assembly Area/
Muster Point) sebagai tempat teraman yang telah
ditentukan.
10. Setelah berada di tempat berkumpul yang lebih
ditentukan, dengan bantuan Pengarah Lantai
segera melakukan pengecekan terhadap daftar
nama karyawan yang ada, dan menyerahkan
laporan tertulis tsb (daftar nama) kepada
Emergency Response Plan Coordinator pada
kesempatan pertama.
PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN)
(6)
1. Pada saat keadaan darurat harus menyiapkan
semua peralatan yang dianggap perlu untuk
menanggulangi pertolongan pertama.
2. Selama evakuasi harus siap untuk membantu
orang-orang yang cacat/ menderita sakit bila
perawatan medik dibutuhkan.
3. Pada waktu evakuasi harus membawa serta
bersamanya semua peralatan P3K untuk
pertolongan pertama dan berjaga-jaga di tempat
Assembly Asea/ Muster Point.
Petugas P3K
1. Melakukan inspeksi Alat Pemadam Api Ringan
dan meyakinkan pada posisi yang benar
2. Meyakinkan peralatan alarm kebakaran dalam
keadaan baik
3. Memadamkan kebakaran saat api kecil, bilamana
adanya karyawan tidak berani memadamkannya
4. Melaporkan kejadian kebakaran kepada
Emergency Response Plan Coordinator, dan bila
api besar untuk berhubungan dengan Building
Management dan PMK
Petugas Pemadam Kebakaran
KARYAWAN DAN PENGUNJUNG
1. Semua karyawan dan pengunjung
diwajibkan untuk mengikuti peraturan
evakuasi keadaan darurat.
2. Untuk karyawan dan pengunjung wanita
dianjurkan agar mempunyai sepasang
sepatu casual di kantor untuk
menggantikan sepatunya yang bertumit
tinggi dalam situasi darurat.
3. Sewaktu dalam evakuasi darurat, karyawan
dan pengunjung tidak diperkenankan untuk
mengambil kendarannya di tempat parkir
dimana hal ini dapat menjadikan masalah
yang serius.
4. Bilamana evakuasi sedang dilakukan,
semua karyawan dan pengunjung
diharuskan mentaati petunjuk dari Pengarah
Lantai.
KARYAWAN DAN PENGUNJUNG (2)
General Services
1. Koordinasi dengan Emergency Response
Plan Coordinator dan Security untuk
mengambil langkah-langkah yang
diperlukan menyangkut permasalahan aset
perusahaan.
2. Lakukan pemindahan terhadap barang
apabila memungkinkan.
SECURITY (1)
A. Waktu jam kerja
Bila terdengar tanda kebakaran (alarm)
1. Amankan lokasi kebakaran, dan
melarang yang tidak berkepentingn
keluar/masuk lokasi tsb.
2. Bila keadaan/ situasi tidak dapat
teratasi, bersama dengan Pengarah
Lantai segera lakukan evakuasi melalui
tangga darurat.
B. Setelah jam kerja
Bila terjadi kebakaran
1. Pastikan segera ke lokasi kebakaran
2. Usahakan pemadaman api kecil
dengan APAR (alat pemadam api
kebakaran) yang telah tersedia pada
masing-masing lantai.
SECURITY (2)
HEAD COUNT
Bila semua penghuni gedung telah masuk
ke Assesembly Area dan keadaan darurat
dapat diatasi (under control) maka Petugas
Lantai harus melakukan head count
(penghitungan kepala) dari setiap lantai/
bagian, untuk menyakinkan bahwa semua
dari setiap lantai/ bagian dan pengunjung
semua telah berada di Assembly Area.
• Mengingat/ karena keselamatan adalah
kepentingan setiap orang, keselamatan pribadi dari
setiap karyawan sangat tergantung dari sejauh
mana kesiapan pribadi yang bersangkutan, dalam
menghadapi keadaan darurat tersebut.
• Sediakanlah waktu untuk membaca Petunjuk
Keadaan Darurat. Bila terjadi keadaan darurat,
petunjuk tersebut adalah acuan terbaik bagai
karyawan. Sebagai karyawan, diharapkan mereka
mengetahui cara yang benar untuk melaporkan
serta bagaimana mencari bantuan dalam
menghadapi keadaan darurat.
PERSYARATAN UMUM
• Pikir dahulu tindakan yang akan diambil
apabila tidak ada petunjuk yang
diberikan. Diskusikan ke bagian HSE
apabila ada pertanyaan, komentar
ataupun saran.
PERSYARATAN UMUM (2)
Kesiapan Pribadi (1)
1. Kenalilah lingkungan kerja anda (lokasi pintu
darurat, alat pemadam api, dll)
2. Hindari penggunaan beban yang berlebihan
pada stop kontak.
3. Laporkan pada setiap keadaan yang kurang
aman kepada atasan anda atau bagian
kesehatan, keselamatan dan lindungan
lingkungan.
4. Usahakan agar gang, pintu masuk dan pintu
darurat bebas dari hambatan apapun.
5. Jangan menyimpan cairan yang mudah terbakar
ditempat kerja anda.
6. Tutuplah pintu kantor anda dan matikan
komputer, radio, alat pemanas kopi, mesin foto
copy, dll, saat anda pulang.
7. Dilarang merokok di tempat kerja. Area merokok
tersedia khusus.
8. Kurangi jumlah kardus dan kertas di ruang kerja
anda, khususnya di bawah meja (tempat yang
susah terjangkau).
Kesiapan Pribadi (2)
Langkah dalam menangani
kebakaran kecil
A. Karyawan yang mengetahui kejadian
kebakaran lebih dahulu, melakukan tindakan
sbb:
1. Memadamkan kebakaran kecil tersebut dengan
menggunakan alat pemadam api ringan yang
tersedia di lantai tersebut, dengan cara :
1.1. Tarik pin pengaman.
1.2. Arahkan nozzle kesumber api.
1.3. Ayunkan ulang pemadam kearah kiri /
kanan pada dasar api.
2. Karyawan lain harus bertindak untuk
menghindari meluasnya api dengan
menjauhkan barang yang mudah
terbakar.
3. Bila api telah padam, laporkan ke
Pengarah Lantai setempat tentang
kebakaran secara lisan atau dengan
telepon.
(Lanjutan)
B. Pengarah Lantai melakukan tindakan sbb:
1. Melaporkan kejadian kebakaran dan
usaha pemadaman yang telah dilakukan
ke Emergency Response Plan
Coordinator secara lisan ataupun
telepon.
(Lanjutan)
C. Emergency Response Plan Coordinator
melakukan tindakan sbb:
1. Melaporkan kejadian kebakaran dan usaha
pemadaman yang telah dilakukan kepada
HSE Manager.
2. Koordinasi dengan General Services untuk
memulihkan kondisi paska kebakaran.
3. Menyiapkan dan mendokumentasikan
laporan kebakaran.
(Lanjutan)
Langkah dalam menangani
kebakaran besar
A. Pengarah Lantai akan melakukan tindakan-
tindakan sbb:
Jika kebakaran kecil menjadi besar Pengarah
Lantai akan:
1. Melaporkan ke Emergency Response Plan
Coordinator bahwa api membesar dan
tidak dapat dipadamkan.
2. Pecahkan kaca penekan tanda alarm yang
ada di setiap lantai yang terbakar
3. Emergency Response Plan Coordinator
memerintahkan Pengarah Lantai untuk
menyiapkan kemungkinan dilakukan evakuasi
dan penyelamaatn terhadap orang maupun
dokumen penting.
4. Pengarah Lantai lainnya (pada lantai lainnya)
akan memantau kebakaran.
(Lanjutan)
B. Emergency Response Plan
Coordinator tindakan sbb:
Setelah Emergency Response Plan
Coordinator menerima berita kebakaran baik
melalui laporan Pengarah Lantai maupun dari
tanda alarm, maka tindakan Emergency
Response Plan Coordinator selanjutnya
adalah:
1. Melaporkan/ memberi informasi tentang
kondisi yang terjadi kepada HSE Manager
dan Director.
2. Mengkonfirmasikan Building Control Room
untuk mematikan aliran listrik pada lantai yang
terbakar.
3. Meminta bantuan kepada operator di building
Control Room untuk mengumumkan melalui
“Public Address” bahwa telah terjadi
kebakaran di lantai___ dan meminta agar
semua orang tetap tenang dan jangan panik.
4. Memerintahkan semua Pengarah Lantai untuk
mengaktifkan semua alarm.
(Lanjutan)
4. Memerintahkan Pengarah Lantai untuk
mempersiapkan evakuasi.
5. Memerintahkan semua orang (melalui “Public
Address” atau alat komunikasi lainnya) untuk
melakukan evakuasi.
6. Mengkoordinir evakuasi karyawan dan
pengunjung, melalui dari atas lantai yang
terbakar disusul dengan di bawahnya hingga
lantai yang terbawah.
7. Bekerjasama dengan petugas Tanggap
Darurat dari tenant lain untuk evakuasi dan
penanganan tanggap darurat.
(Lanjutan)
Emergency Response
Plan Coord.
1. Melapor kepada HSE
Manager untuk
diteruskan kepada
Direktur
2. Koordinasi dengan
General Services/
Tehnisi untuk
menyelesaikan
masalah setelah
kejadian
3. Membuat Laporan
Kebakaran
Karyawan
Mengetahui
Apakah Dapat
Dipadamkan?
Jika api menjadi besar, Floor Warden harus:
1. Melapor kepada Emergency Response Plan Coordinator
api besar dan tidak dapat dipadamkan
2. Pecahkan kaca kotak alarm yang ada di lantai tsb.
3. Penyiapan kemungkinan evakuasi karyawan atau dokumen
4. Floor Warden dari lantai lain harus ikut memantau melalui
Emergency Response Plan Coordinator dengan telepon
Setelah menerima informasi dari Floor Warden, Emergency Response Plan Coordinator
harus:
1. Melapor kepada HSE Manager untuk diteruskan kepada Direktur tentang keadaan tsb.
melalui telepon.
2. Beritahu General Services/ Tehnisi Gedung (melalui telepon) untuk mematikan
listrik pada lantai-lantai yang berhubungan dengan keadaan kebakaran.
4. Minta bantuan Tehnisi untuk mengumumkan listrik yang dimatikan melalui Public
Address dengan memberi tahu bahwa kebakaran terjadi di lantai ___ dan meminta
semua orang tetap ditempat dan jangan panik.
4. Perintahkan semua Floor Warden untuk memecahkan kaca kotak alarm yang
ada di lantai ________.
4. Perintahkan Floor Warden untuk penyiapan evakuasi.
5. Perintahkan semua orang untuk evakuasi (dengan menggunakan Public Address atau
telpon).
7. Koordinasikan evakuasi karyawan dan pengunjung dengan Floor Warden terkait,
dimulai dari lantai teratas berikut ke bawah.
Lapor Kejadian Kepada
Floor Warden
Floor Warden Melapor
kepada Emergency
Response Plan Coord.
Selesai
Ya
Tidak
KEBAKARAN
TERPERANGKAP
A. Didalam ruangan / kamar
1. Tutuplah pintu untuk menghindari anda
dari api atau asap dan sumbatlah celah bawah
pintu dengan mengklaim untuk mencegah asap
memasuki ruangan/ kamar.
2. Teleponlah Security atau Emergency Response
Plan Coordinator dan jangan meletakkan telepon
sampai petugas penyelematan dan dapat
mengindentifikasi lokasi anda.
3. Beri tanda-tanda lewat jendela,jangan
memecahkan kaca.
B. Di dalam Lift
1. Tekan tombol darurat pada panel untuk
membunyikan bel dan mengaktifkan Intercom.
2. Bicaralah kepada petugas gedung di ruangan
kontrol (General Serrvices/ Security). Sebutkan
nomor lift, jelaskan situasi dan permasalahannya,
beritahu lokasi lift serta jumlah penumpangnya.
3. Tetap bersikap tenang, General Services akan
datang untuk membantu. Lampu di dalam lifit
mungkin padam
4. Jangan sekali-kali membuka pintu lift dengan
dengan paksa, kecuali atas bantuan ahlinya.
(Lanjutan)

More Related Content

PDF
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
PPT
190371290 tanggap-darurat
PDF
Emergency response plan latest april 2014
PDF
skenario-simulasi-penanganan-keadaan-darurat-kebakaran_compress.pdf
PPTX
Safety Meeting.pptx
PDF
C-TPAT Security Training
PDF
11. slips, trips & falls bahasa
PDF
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
190371290 tanggap-darurat
Emergency response plan latest april 2014
skenario-simulasi-penanganan-keadaan-darurat-kebakaran_compress.pdf
Safety Meeting.pptx
C-TPAT Security Training
11. slips, trips & falls bahasa
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

What's hot (20)

PPT
Manual handling K3
PPT
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
PPTX
Safety Talk K3.pptx
PPTX
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
PDF
WORK PERMIT.pdf
PPTX
Safety Awareness Traning.pptx
PDF
Materi Training Safety
PPT
Line Of Fire Presentation.ppt
PPTX
HSE Training Confined Space (okt 18)
PPTX
Chemical Handling Training.pptx
PDF
Work at height. The basic needs.
PPTX
4. LOTO.pptx
PPTX
Confined Space - Ruang Terbatas
PPT
Principles manual handling
PPTX
Working at height
PPTX
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
PPTX
Line of fire
PPT
Manual Handling
PPTX
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
PPT
Permit To Work.ppt
Manual handling K3
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
Safety Talk K3.pptx
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
WORK PERMIT.pdf
Safety Awareness Traning.pptx
Materi Training Safety
Line Of Fire Presentation.ppt
HSE Training Confined Space (okt 18)
Chemical Handling Training.pptx
Work at height. The basic needs.
4. LOTO.pptx
Confined Space - Ruang Terbatas
Principles manual handling
Working at height
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Line of fire
Manual Handling
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)
Permit To Work.ppt
Ad

Similar to Training BUILDING EMERGENCY RESPONSE modul.ppt (20)

PDF
BUILDING EMERGENCY RESPONSE_____BRV7.pdf
PPTX
Tanggap_darurat_.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PPTX
Tanggap_darurat_.pptx dengan keadaan darurat
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5 kimia tumpahan.ppt
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5.ppt
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5 bahaya tumpahan bahan kimia
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5.ppt
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5.ppt
PPT
Tanggap darurat pertemuan_ke-5
PPTX
SISTEM TANGGAP DARURAT EMERGENCY RESPONSE PLAN
PDF
2. ERP.pdf
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan.penangulangan bencana
PPT
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5 fffffff.ppt
PPT
Kesiapan Tanggap Darurat - Pertemuan ke-5
PPT
sistem tanggap darurat dan penanganan daruratppt
PPT
Daruratt au au wow iw walawalafsdgsdghdf
PPTX
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
PPT
TANGGAP DARURAT DI TEMPAT KERJA - 2017.ppt
PPT
Sistem Tanggap Darurat di project jembatan.ppt
PPT
Sistem Tanggap Darurat Tambang kontruksi.ppt
BUILDING EMERGENCY RESPONSE_____BRV7.pdf
Tanggap_darurat_.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tanggap_darurat_.pptx dengan keadaan darurat
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5 kimia tumpahan.ppt
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5.ppt
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5 bahaya tumpahan bahan kimia
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5.ppt
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5.ppt
Tanggap darurat pertemuan_ke-5
SISTEM TANGGAP DARURAT EMERGENCY RESPONSE PLAN
2. ERP.pdf
Tanggap_darurat_Pertemuan.penangulangan bencana
Tanggap_darurat_Pertemuan_ke-5 fffffff.ppt
Kesiapan Tanggap Darurat - Pertemuan ke-5
sistem tanggap darurat dan penanganan daruratppt
Daruratt au au wow iw walawalafsdgsdghdf
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
TANGGAP DARURAT DI TEMPAT KERJA - 2017.ppt
Sistem Tanggap Darurat di project jembatan.ppt
Sistem Tanggap Darurat Tambang kontruksi.ppt
Ad

More from RachmanLintang (6)

PPT
01. Safety Awareness00000000000000000.ppt
PPTX
HSE-Management-Systems_BRV7__________.pptx
PPT
222222222222222343566778788999000---=.ppt
PPT
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
PPTX
Module 011 ElectricalSafetyAwareness.pptx
PPT
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt
01. Safety Awareness00000000000000000.ppt
HSE-Management-Systems_BRV7__________.pptx
222222222222222343566778788999000---=.ppt
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
Module 011 ElectricalSafetyAwareness.pptx
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt

Recently uploaded (20)

PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PDF
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
DOC
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025

Training BUILDING EMERGENCY RESPONSE modul.ppt

  • 2. PENDAHULUAN KEADAAN DARURAT Suatu situasi tidak normal & berbahaya yang tidak kita kehendaki Berpotensi mengancam jiwa manusia, harta benda dan lingkungan Diperlukan tindakan cepat, tepat untuk mengatasi, mengendalikan, memperbaiki dan mengembalikan kepada kondisi aman.
  • 3. PENDAHULUAN Untuk mengatasi “Keadaan Darurat“ di lingkungan usaha/ operasi perusahaan termasuk perkantoran, perlu dipersiapkan prosedur keadaan darurat - Organisasi yang terpadu - Sumber daya - Pelatihan & uji coba
  • 4. PENDAHULUAN Tidak satupun kegiatan kerja (industri, perkantoran, perumahan, dll) yang kebal terhadap kebakaran, peledakan, kecelakaan, tumpahan, kebocoran, dll dimana bahaya tersebut dapat kita kategorikan sebagai “Keadaan Darurat“
  • 5. PENDAHULUAN Keadaan darurat, bencana alam, insiden dan kecelakaan dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan atau tanpa peringatan.
  • 6. TUJUAN PELATIHAN (1) Agar peserta memahami prosedur koordinasi menanggulangi keadaan darurat/ bencana sesuai fungsi masing-masing Mampu mengambil tindakan yang tepat, sesuai dengan tugas masing-masing, yaitu: • Sebagai petugas struktural / operasional • Sebagai petugas organisasi non struktural dalam keadaan darurat
  • 7. TUJUAN PELATIHAN (2) Meyakinkan bahwa kemampuan sarana tanggap darurat dari fasilitas / perusahaan telah memadai (sumber daya: prosedur, material dan personil).
  • 8. SASARAN Menyelamatkan sebagian atau seluruh harta-benda perusahaan serta personil yang berada di gedung dan workshop saat keadaan darurat, oleh karenanya harus diatasi dalam waktu sesingkat- singkatnya dengan cara terpadu
  • 9. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dalam beberapa pasalnya memuat ketentuan tentang penanggulangan kebakaran seperti tersebut dalam: - Pasal 3 ayat (1): a) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran b) Memberi kesempatan jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran c) Pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu DASAR HUKUM (1) - Pasal 9 ayat (3): Pengurus wahib membina penanggulangan kebakaran
  • 10. DASAR HUKUM (2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. 186/MEN/1979, tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja, a.l. Bab II: Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran; Klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran dan unit penanggulangan kebakaran berdasarkan Standar Kompetensi: Tk. Dasar (Klas D untuk Peran Kebakaran, Tk. Dasar II (Klas C untuk Regu Penanggulangan Kebakaran), Tk. Ahli Pratama (Klas B untuk Unit Penanggulangan Kebakaran), dan Tk. Ahli Madya (Klas A untuk Teknik K3 Penanggulangan Kebakaran)
  • 11. DASAR HUKUM (3) Instruksi Gubernur dan Kapolda DKI Jakarta untuk kewaspadaan ancaman bom dan sabotase pada gedung-dung bertingkat di wilayah DKI Jakarja.
  • 12. Problema Keselamatan Gedung Bertingkat • Karakteristik penghuni (jumlah orang, kesadaran, kondisi fisik, kedisiplinan, dll) • Kompleksitas peralatan yang ada pada umumnya tersentral (listrik, air, tata udara, transportasi/ lift, komunikasi, gas, dll.) • Ketersediaan Alat-alat Deteksi, Pencegah dan Pemadam Kebaran
  • 13. Keadaan Darurat (Emergency) Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di gedung perkantoran, workshop dan fasilitas pendukung lain yang disebabkan oleh suatu kejadian dari dalam/luar, dimana sumber tenaga yang ada dan sarana dari fasilitas di tempat tidak memadai dan tidak mampu untuk menanggulangi akibat dari suatu kondisi yang tidak normal dengan ketentuan yang ada.
  • 14. Bencana (Disaster) Diartikan setiap kejadian besar/bencana yang tiba-tiba atau tidak terduga yang diakibatkan oleh baik dari dalam maupun luar operasi atau dikarenakan oleh alam yang mengakibatkan korban kematian atau luka-luka maupun kerugian material dalam jumlah besar, yang mana sumber daya manusia dan sarana yang ada di tempat tersebut tidak mampu untuk menanggulangi keadaan tersebut.
  • 15. Kekacauan Huru Hara (Riot) Diartikan gangguan operasi karena terjadinya unjuk rasa, demonstrasi dan rapat massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar kantor atau workshop, sehingga dapat mengganggu penghuni gedung perkantoran atau aktivitas workshop.
  • 16. Merupakan konsekuensi (akibat) dasi suatu keadaan darurat dimana bila tidak ditanggapi secara tepat akan berpotensi terhadap kecelakaan yang fatal, terhentinya aktivitas usaha, kerugian modal investasi, dan jatuhnya reputasi dan citra Kerugian
  • 17. Diartikan seorang yang segera memerlukan pelayanan medis sebagai akibat dari kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan atau keadaan darurat dimana keadaan fisik atau mental orang tersebut sedemikian rupa sehingga dapat mengancam jiwanya atau dapat merugikan kesehatannya Korban
  • 18. EMERGENCY RESPONSE TEAM PT. Control System EMERG RESP PLAN COORD (HSE COORDINATOR) (Syafrinal Tanjung) Floor Warden 2nd Floor (Safety Officers) 1. Darly P.S. 2. Riyatno 3. Antonius S. Floor Warden 3th Floor (Safety Officers) 1. Riyadi S. 2. Triyono Mukti 3. Wempie R. Floor Warden 4th Floor (Safety Officers) 1.Doddy Iskandar 2.Enang C.R. 3.Fantoni R. Floor Warden Workshop (Safety Officers) 1. Marliyus 2. Khairuddin 3. Suroto HSE MANAGER (Holidin Ruslan)
  • 19. Pusat Komando Pengendalian (Emergency Control Center/ECC) Diartikan pusat pengendalian keadaan darurat yang berlokasi di Ruang Pusat Pengendalian kantor pusat dimana ECC ini berada dibawah Koordinator Tanggap Darurat.
  • 20. PERALATAN YG DIPERLUKAN UNTUK RUANG ECC • Meja dan konferense • Alat-alat tulis (pena, kertas, dll.) • Pesawat telepon, nomor-nomor telepon staf dan nomor petugas • Diagram Alir Tangggap Darurat di perkantoran, workshop dan lapangan proyek • Flip charts dan pena/marker
  • 21. Pusat Komando Penanggulangan (Emergency Scene Command Post/ ESCP) Diartikan komando penanggulangan keadaan darurat yang berlokasi di dekat tempat kejadian (di kantor, workshop, lapangan proyek)
  • 22. Regu Tanggap Darurat (Emergency Response Team/ ERT) Diartikan regu yang terdiri dari Pasukan Pemadam Kebakaran (Fireman) dan Pasukan Evakuasi. Anggota ERT adalah tenaga terlatih yang dididik khusus untuk melakukan pemadaman kebakaran dan P3K pada gedung perkantoran dan workshop.
  • 23. Diartikan sebagai tempat yang dianggap aman untuk berkumpul bilamana terjadi keadaan darurat ditandai dengan tulisan yang mencantumkan nama lantai atau tempat kerja. Tempat Berkumpul (Assembly Point/Muster Area)
  • 24. Macam-Macam Keadaan Darurat Gedung Bertingkat & Workshop •Kebakaran •Ancaman Bom •Gempa Bumi •Huru-hara
  • 25. PERALATAN TANGGAP DARURAT • Senter/ baterai dan lampu serep • Radio/ baterai serep and charger • Lampu penerangan keadaan darurat • Topi keselamatan (hard hat)
  • 26. INFORMASI UMUM (1) • Gedung ini dilengkapi dengan Alarm Tanda Kedaan Darurat secara manual, dimana personil yang mengetahui api yang membesar tidak merasa sanggup dipadamkan dapat memecah kaca (break glass) pada kotak pengendali yang ada pada setiap lantai. • Alat Pemadam Api Ringan tersedia pada setiap lantai, dan hanya digunakan untuk pemadaman api volume kecil.
  • 27. INFORMASI UMUM (2) • 2 Tangga Darurat tersedia bagian belakang dan depan dari setiap lantai digunakan untuk evakuasi pada saat terjadi keadaan darurat. • Rambu Penunjuk Arah EXIT (JALAN KELUAR). • Denah ruangan yang menunjukkan dimana Anda berada. • Assembly Area/ Muster Point tersedia di halaman parkir gedung.
  • 28. TUGAS & TANGGUNG JAWAB • HSE Manager – Meyakinkan prosedur berjalan dengan baik – Pembuat keputusan terakhir – Mengadakan konsultasi dan melaporkan perkembangan selama keadaan gawat darurat berlangsung kepada Director • Department Managers Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan di bawahnya selama keadaan darurat.
  • 29. 1. Melakukan koordinasi dan pengadministrasian Rencana Tanggap Darurat secara umum. 2. Menyakinkan daftar nama-nama karyawan yang bekerja di setiap lantai gedung perkantoran dan workshop dalam keadaan terpelihara. 3. Dengan bantuan HRD, meyiapkan daftar nama-nama karyawan: - mengidap penyakit jantung - mengidap penyakit tekanan darah tinggi. - mengandung/ hamil. Emergency Response Plan Coordinator (HSE Coordinator)
  • 30. 1. Bersama bantuan sekuriti, memeriksa ruangan/ kamar mandi/ dapur dsb. pada lantai yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencapai kemungkinan adanya karyawan yang masih tertinggal atau terperangkap. Catatan: Pengarah lantai harus memberikan perhatian khusus pada orang-orang yang mempunyai hambatan fisik dan kesehatan, seperti disebutkan dalam butir dua di atas dan membantu bila mana diperlukan PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN) (Safety Officer) (1)
  • 31. 2. Memastikan semua karyawan dan pengunjung meninggalkan ruangan dalam untuk evakuasi keadaan aman dan peralatan listrik dalam keadaan dimatikan. 3. Mengarahkan semua personil termasuk pengunjung melalui rute yang aman saat evakuasi dilakukan. 4. Memastikan personil untuk tidak merokok pada saat evakuasi 5. Memastikan karyawan (wanita) untuk yang memakai sepatu yang bertumit tinggi pada saat evakuasi tidak mengalami cedera. PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN) (2
  • 32. 6. Bekerja bahu-membahu dengan Pengarah Lantai lainnya untuk memastikan evakuasi berjalan dengan aman. 7. Memastikan semua karyawan berkumpul di tempat yang ditentukan dan memeriksa kehadirannya. 8. Pengarah Lantai harus menunjuk dua atau tiga orang dari kelompoknya untuk memberikan pertolongan kepada orang- orang yang mempunyai kepada cacat fisik. PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN) (5)
  • 33. 9. Pengarah Lantai akan memimpin Evakuasi regunya ke tempat tujuan akhir (Assembly Area/ Muster Point) sebagai tempat teraman yang telah ditentukan. 10. Setelah berada di tempat berkumpul yang lebih ditentukan, dengan bantuan Pengarah Lantai segera melakukan pengecekan terhadap daftar nama karyawan yang ada, dan menyerahkan laporan tertulis tsb (daftar nama) kepada Emergency Response Plan Coordinator pada kesempatan pertama. PENGARAH LANTAI (FLOOR WARDEN) (6)
  • 34. 1. Pada saat keadaan darurat harus menyiapkan semua peralatan yang dianggap perlu untuk menanggulangi pertolongan pertama. 2. Selama evakuasi harus siap untuk membantu orang-orang yang cacat/ menderita sakit bila perawatan medik dibutuhkan. 3. Pada waktu evakuasi harus membawa serta bersamanya semua peralatan P3K untuk pertolongan pertama dan berjaga-jaga di tempat Assembly Asea/ Muster Point. Petugas P3K
  • 35. 1. Melakukan inspeksi Alat Pemadam Api Ringan dan meyakinkan pada posisi yang benar 2. Meyakinkan peralatan alarm kebakaran dalam keadaan baik 3. Memadamkan kebakaran saat api kecil, bilamana adanya karyawan tidak berani memadamkannya 4. Melaporkan kejadian kebakaran kepada Emergency Response Plan Coordinator, dan bila api besar untuk berhubungan dengan Building Management dan PMK Petugas Pemadam Kebakaran
  • 36. KARYAWAN DAN PENGUNJUNG 1. Semua karyawan dan pengunjung diwajibkan untuk mengikuti peraturan evakuasi keadaan darurat. 2. Untuk karyawan dan pengunjung wanita dianjurkan agar mempunyai sepasang sepatu casual di kantor untuk menggantikan sepatunya yang bertumit tinggi dalam situasi darurat.
  • 37. 3. Sewaktu dalam evakuasi darurat, karyawan dan pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil kendarannya di tempat parkir dimana hal ini dapat menjadikan masalah yang serius. 4. Bilamana evakuasi sedang dilakukan, semua karyawan dan pengunjung diharuskan mentaati petunjuk dari Pengarah Lantai. KARYAWAN DAN PENGUNJUNG (2)
  • 38. General Services 1. Koordinasi dengan Emergency Response Plan Coordinator dan Security untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan menyangkut permasalahan aset perusahaan. 2. Lakukan pemindahan terhadap barang apabila memungkinkan.
  • 39. SECURITY (1) A. Waktu jam kerja Bila terdengar tanda kebakaran (alarm) 1. Amankan lokasi kebakaran, dan melarang yang tidak berkepentingn keluar/masuk lokasi tsb. 2. Bila keadaan/ situasi tidak dapat teratasi, bersama dengan Pengarah Lantai segera lakukan evakuasi melalui tangga darurat.
  • 40. B. Setelah jam kerja Bila terjadi kebakaran 1. Pastikan segera ke lokasi kebakaran 2. Usahakan pemadaman api kecil dengan APAR (alat pemadam api kebakaran) yang telah tersedia pada masing-masing lantai. SECURITY (2)
  • 41. HEAD COUNT Bila semua penghuni gedung telah masuk ke Assesembly Area dan keadaan darurat dapat diatasi (under control) maka Petugas Lantai harus melakukan head count (penghitungan kepala) dari setiap lantai/ bagian, untuk menyakinkan bahwa semua dari setiap lantai/ bagian dan pengunjung semua telah berada di Assembly Area.
  • 42. • Mengingat/ karena keselamatan adalah kepentingan setiap orang, keselamatan pribadi dari setiap karyawan sangat tergantung dari sejauh mana kesiapan pribadi yang bersangkutan, dalam menghadapi keadaan darurat tersebut. • Sediakanlah waktu untuk membaca Petunjuk Keadaan Darurat. Bila terjadi keadaan darurat, petunjuk tersebut adalah acuan terbaik bagai karyawan. Sebagai karyawan, diharapkan mereka mengetahui cara yang benar untuk melaporkan serta bagaimana mencari bantuan dalam menghadapi keadaan darurat. PERSYARATAN UMUM
  • 43. • Pikir dahulu tindakan yang akan diambil apabila tidak ada petunjuk yang diberikan. Diskusikan ke bagian HSE apabila ada pertanyaan, komentar ataupun saran. PERSYARATAN UMUM (2)
  • 44. Kesiapan Pribadi (1) 1. Kenalilah lingkungan kerja anda (lokasi pintu darurat, alat pemadam api, dll) 2. Hindari penggunaan beban yang berlebihan pada stop kontak. 3. Laporkan pada setiap keadaan yang kurang aman kepada atasan anda atau bagian kesehatan, keselamatan dan lindungan lingkungan. 4. Usahakan agar gang, pintu masuk dan pintu darurat bebas dari hambatan apapun.
  • 45. 5. Jangan menyimpan cairan yang mudah terbakar ditempat kerja anda. 6. Tutuplah pintu kantor anda dan matikan komputer, radio, alat pemanas kopi, mesin foto copy, dll, saat anda pulang. 7. Dilarang merokok di tempat kerja. Area merokok tersedia khusus. 8. Kurangi jumlah kardus dan kertas di ruang kerja anda, khususnya di bawah meja (tempat yang susah terjangkau). Kesiapan Pribadi (2)
  • 46. Langkah dalam menangani kebakaran kecil A. Karyawan yang mengetahui kejadian kebakaran lebih dahulu, melakukan tindakan sbb: 1. Memadamkan kebakaran kecil tersebut dengan menggunakan alat pemadam api ringan yang tersedia di lantai tersebut, dengan cara : 1.1. Tarik pin pengaman. 1.2. Arahkan nozzle kesumber api. 1.3. Ayunkan ulang pemadam kearah kiri / kanan pada dasar api.
  • 47. 2. Karyawan lain harus bertindak untuk menghindari meluasnya api dengan menjauhkan barang yang mudah terbakar. 3. Bila api telah padam, laporkan ke Pengarah Lantai setempat tentang kebakaran secara lisan atau dengan telepon. (Lanjutan)
  • 48. B. Pengarah Lantai melakukan tindakan sbb: 1. Melaporkan kejadian kebakaran dan usaha pemadaman yang telah dilakukan ke Emergency Response Plan Coordinator secara lisan ataupun telepon. (Lanjutan)
  • 49. C. Emergency Response Plan Coordinator melakukan tindakan sbb: 1. Melaporkan kejadian kebakaran dan usaha pemadaman yang telah dilakukan kepada HSE Manager. 2. Koordinasi dengan General Services untuk memulihkan kondisi paska kebakaran. 3. Menyiapkan dan mendokumentasikan laporan kebakaran. (Lanjutan)
  • 50. Langkah dalam menangani kebakaran besar A. Pengarah Lantai akan melakukan tindakan- tindakan sbb: Jika kebakaran kecil menjadi besar Pengarah Lantai akan: 1. Melaporkan ke Emergency Response Plan Coordinator bahwa api membesar dan tidak dapat dipadamkan. 2. Pecahkan kaca penekan tanda alarm yang ada di setiap lantai yang terbakar
  • 51. 3. Emergency Response Plan Coordinator memerintahkan Pengarah Lantai untuk menyiapkan kemungkinan dilakukan evakuasi dan penyelamaatn terhadap orang maupun dokumen penting. 4. Pengarah Lantai lainnya (pada lantai lainnya) akan memantau kebakaran. (Lanjutan)
  • 52. B. Emergency Response Plan Coordinator tindakan sbb: Setelah Emergency Response Plan Coordinator menerima berita kebakaran baik melalui laporan Pengarah Lantai maupun dari tanda alarm, maka tindakan Emergency Response Plan Coordinator selanjutnya adalah: 1. Melaporkan/ memberi informasi tentang kondisi yang terjadi kepada HSE Manager dan Director.
  • 53. 2. Mengkonfirmasikan Building Control Room untuk mematikan aliran listrik pada lantai yang terbakar. 3. Meminta bantuan kepada operator di building Control Room untuk mengumumkan melalui “Public Address” bahwa telah terjadi kebakaran di lantai___ dan meminta agar semua orang tetap tenang dan jangan panik. 4. Memerintahkan semua Pengarah Lantai untuk mengaktifkan semua alarm. (Lanjutan)
  • 54. 4. Memerintahkan Pengarah Lantai untuk mempersiapkan evakuasi. 5. Memerintahkan semua orang (melalui “Public Address” atau alat komunikasi lainnya) untuk melakukan evakuasi. 6. Mengkoordinir evakuasi karyawan dan pengunjung, melalui dari atas lantai yang terbakar disusul dengan di bawahnya hingga lantai yang terbawah. 7. Bekerjasama dengan petugas Tanggap Darurat dari tenant lain untuk evakuasi dan penanganan tanggap darurat. (Lanjutan)
  • 55. Emergency Response Plan Coord. 1. Melapor kepada HSE Manager untuk diteruskan kepada Direktur 2. Koordinasi dengan General Services/ Tehnisi untuk menyelesaikan masalah setelah kejadian 3. Membuat Laporan Kebakaran Karyawan Mengetahui Apakah Dapat Dipadamkan? Jika api menjadi besar, Floor Warden harus: 1. Melapor kepada Emergency Response Plan Coordinator api besar dan tidak dapat dipadamkan 2. Pecahkan kaca kotak alarm yang ada di lantai tsb. 3. Penyiapan kemungkinan evakuasi karyawan atau dokumen 4. Floor Warden dari lantai lain harus ikut memantau melalui Emergency Response Plan Coordinator dengan telepon Setelah menerima informasi dari Floor Warden, Emergency Response Plan Coordinator harus: 1. Melapor kepada HSE Manager untuk diteruskan kepada Direktur tentang keadaan tsb. melalui telepon. 2. Beritahu General Services/ Tehnisi Gedung (melalui telepon) untuk mematikan listrik pada lantai-lantai yang berhubungan dengan keadaan kebakaran. 4. Minta bantuan Tehnisi untuk mengumumkan listrik yang dimatikan melalui Public Address dengan memberi tahu bahwa kebakaran terjadi di lantai ___ dan meminta semua orang tetap ditempat dan jangan panik. 4. Perintahkan semua Floor Warden untuk memecahkan kaca kotak alarm yang ada di lantai ________. 4. Perintahkan Floor Warden untuk penyiapan evakuasi. 5. Perintahkan semua orang untuk evakuasi (dengan menggunakan Public Address atau telpon). 7. Koordinasikan evakuasi karyawan dan pengunjung dengan Floor Warden terkait, dimulai dari lantai teratas berikut ke bawah. Lapor Kejadian Kepada Floor Warden Floor Warden Melapor kepada Emergency Response Plan Coord. Selesai Ya Tidak KEBAKARAN
  • 56. TERPERANGKAP A. Didalam ruangan / kamar 1. Tutuplah pintu untuk menghindari anda dari api atau asap dan sumbatlah celah bawah pintu dengan mengklaim untuk mencegah asap memasuki ruangan/ kamar. 2. Teleponlah Security atau Emergency Response Plan Coordinator dan jangan meletakkan telepon sampai petugas penyelematan dan dapat mengindentifikasi lokasi anda. 3. Beri tanda-tanda lewat jendela,jangan memecahkan kaca.
  • 57. B. Di dalam Lift 1. Tekan tombol darurat pada panel untuk membunyikan bel dan mengaktifkan Intercom. 2. Bicaralah kepada petugas gedung di ruangan kontrol (General Serrvices/ Security). Sebutkan nomor lift, jelaskan situasi dan permasalahannya, beritahu lokasi lift serta jumlah penumpangnya. 3. Tetap bersikap tenang, General Services akan datang untuk membantu. Lampu di dalam lifit mungkin padam 4. Jangan sekali-kali membuka pintu lift dengan dengan paksa, kecuali atas bantuan ahlinya. (Lanjutan)