SlideShare a Scribd company logo
TRAINING NEEDS
ANALYSIS
Luthfi
Rochmatika
Content
Training Needs Analysis
Role in Training Process
Training Evaluation Effectiveness
Training Matrix Based on Competency
Suatu kegiatan yang direncanakan dan diatur untuk
memperbaiki cara kerja seseorang agar lebih efektif dan
efisien. Dalam hal ini, efektif dan efisien diartikan sebagai
bekerja yang memenuhi kebutuhan organisasi
Training merupakan sarana untuk mendapatkan
pengetahuan dan ketrampilan
Sumber : Institute Leadership & Management, Planning Training and
Development (2003)
TRAINING NEED ANALYSIS
GAP
Suatu rangkaian aktivitas yang
dilaksanakan untuk
mengidentifikasi masalah atau
isu yang relevan dalam suatu
organisasi. Rangkaian aktivitas
ini akan menentukan apakah
training merupakan tindakan
yang tepat untuk menyelesaikan
masalah yang ada.
Kapan melakukan needs
analysis ?
 Perubahan kebijakan organisasi
 Kurangnya kemampuan dasar dari Individu
 Perkembangan teknologi baru
 Persaingan dari kompetitor
 Produk baru
 Standar kinerja lebih tinggi atau SOP baru
 Perubahan struktur atau budaya organisasi
Rekomendasi mengenai :
 Apa yang perlu diketahui trainee
 Siapa saja yang akan menerima training
 Metode yang digunakan dalam training
 Internal training atau eksternal training
 Memberikan solusi selain training
Assignment Individual
Organization
Surveilance
(Identifikasi
awal)
Investigation
(penyelidikan)
Analysis
(Analisa)
Training
Design
Reporting
(Pelaporan)
Training Interventions
Non Training
Interventions
 Tujuan
Mengidentifikasi adanya performance gap
 Proses
Mengumpulkan data performance organisasi saat ini dan
membandingkannya dengan tingkat kerja yang diharapkan.
 Output
Performance gap teridentifikasi
Scope Contoh
Makro : Melibatkan seluruh karyawan Seluruh karyawan perlu mendapat
orientasi cara melakukan prosedur
pembelian barang & jasa
Cross functional : Melibatkan 2
departemen atau lebih
Kurangnya koordinasi antara buyer
procurement dengan user pengguna
barang
Departemental : Melibatkan internal
departemen sendiri
Hilangnya dokumen invoice di dalam
proses pembayaran
Individual : Melibatkan hanya 1 orang
atau beberapa orang
Seorang Manajer toko dikeluhkan
oleh staffnya
 Tujuan
Menggali lebih lanjut tentang performance gaps yang sudah diidentifikasi
sebelumnya
 Proses
o Tentukan lingkup investigasi
o Tegaskan fokuskan investigasi Anda
o Dapatkan data secara detail
o Dapatkan dukungan dari management
 Output
Data tentang performance
gap siap untuk dianalisis
Questionnaire :
• Essay
• Rating
• 360 multi rater
feedback
Interviews :
• Face to face
• Phone
• Focus Group
Discussion
• Informal
discussion
External records :
• Mystery shopper
• Customer feedback
• Other third party
evaluation
Internal records :
• Personal appraisal
results
• Sales
• Inventory stock
• Personal files
• Lead time delivery
• KPI
Permasalahan Hasil Investigasi Keterangan
Temuan audit kecocokan
SOP vs Aktual
SOP tidak
disosialisasikan
9 orang
Perubahan SOP tidak
diikuti dengan sistem
yang menunjang
3 orang
SOP sering berubah-
berubah
2 orang
Kekurangan tenaga
didalam melaksanakan
SOP
3 orang
 Tujuan
Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan training dan non-
training untuk mengatasi gap performance
 Proses
o Analisa data yang telah didapatkan
o Memilah data yang tidak valid
o Mengelompokkan dan meringkas data
o Menarik kesimpulan logis
 Output
Rekomendasi solusi
training dan non-training
Kurangnya kompetensi
• Tidak mengetahui bagaimana cara
mengerjakan pekerjaan mereka
Kurangnya motivasi
• Karyawan tidak ingin mengerjakan pekerjaan
mereka
Kurangnya sumberdaya
• Tidak memiliki cukup sumberdaya untuk
menyelesaikan pekerjaan
 Pekerjaan
monoton
 Berfikir negatif
 Kurang dihargai
 Konflik antar rekan
 Otoriter
 Support atasan
kurang
 Office politics
Motivasi
 Gaya memimpin
 Delegasi yang
tidak tepat
 Analisa masalah
 Kemampuan
menjual
 Kemampuan
bernegosiasi
 Kemampuan
public speaking
 Planning &
organizing
Kompetensi
 SDM kurang
 Pekerjaan
overload
 SOP tidak ada
 Tools kurang
 Anggaran tidak
ada
 Birokrasi terlalu
kaku
Sumberdaya
Training needs analysis guide practical.pdf
Hasil Investigasi Penyebab Alternatif solusi
SOP tidak
disosialisasikan
Kompetensi Sosialisasi/
Training
Perubahan SOP tidak
diikuti dengan sistem
yang menunjang
Sumberdaya Meeting
koordinasi
SOP sering berubah-
berubah
Motivasi Focus Group
Discussions
Kekurangan tenaga
didalam melaksanakan
SOP
Sumber daya Lakukan workload
analysis
 Tujuan
Merencanakan program pelatihan yang sesuai dengan rekomendasi dari
langkah analysis
 Proses
o Mengidentifikasi solusi training dari
proses analysis dan memjabarkan ke
dalam bentuk yang lebih detail
 Output
Silabus dan training matriks
Latar belakang (definisi masalah)
Outcome yang ingin dicapai
Tujuan & agenda training
Metode training
Target peserta dan jumlahnya
Durasi training
Internal Trainer atau external ?
In-house atau public ?
 Uji dengan pertanyaan berikut :
Apakah kita memiliki ahli dibidang ini dengan kemampuan memberikan training
yang cukup baik ?
Berapa sering dan berapa banyak peserta yang harus ditraining ?
Dengan training ini, apakah memberikan ketrampilan umum atau spesifik
teknikal ?
Apakah level dari peserta tersebut staff atau manajer ?
Apakah dari isi training tersebut ada isi dan pesan dari top management ?
 Tujuan
Menghasilkan penjelasan pelaksanaan training yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi aktual
 Proses
Menmbuat laporan dan meringkas seluruh aktivitas Training Needs Analysis
 Output
Laporan Training Needs Analysis
Executive Summary
Tujuan dari Needs Analysis
Metode Pengumpulan data
Ringkasan dari hasil penemuan
Training yang disarankan
Rekomendasi langkah selanjutnya
ROLE IN TRAINING
PROCESS
Trainee Peserta menyadari kebutuhan
training
Trainee Trainer
Trainer membuat materi yang
sesuai dengan kebutuhan
peserta
Trainee Trainer
Manager memberikan
dukungan dan observasi
terhadap training yang
diberikan
Manager
Sebelum Training
Trainee
Trainer
Trainer
Manager
 Mengumpulkan dasar performance
 Memberikan arahan kepada peserta tentang pentingnya
training yang akan diikuti.
 Mereview isi dari module yang akan disampaikan
 Mendorong peserta untuk mengikuti seluruh training
 Menyelaraskan antara perencanaan pelatihan dengan
tujuan organisasi
 Membuat module sesuai dengan kebutuhan
 Membuat follow up action dari setelah program
 Berpartisipasi aktif
 Memberikan masukan terhadap perencanaan pelatihan
Selama Training
Trainee
Trainer
Trainer
 Obervasi peserta dan memberikan umpan balik yang
membangun
 Tampil percaya diri dan mengusai materi yang
disampaikan
 Menjawab pertanyaan dari peserta training
 Memberikan contoh aktual dan mudah dipahami
 Berpartisipasi aktif
 Memberikan ide dan berdiskusi saat pelatihan berlangsung
 Datang tepat waktu
 Membuat komitmen perubahan perilaku
Setelah Training
Trainee
Trainer
Trainer
Manager
 Memberikan kesempatan trainee untuk menerapkan ilmu
yang didapatkan
 Mencarikan metode pengembangan lainnya
 Menetapkan harapan tinggi untuk perbaikan
 Mendorong trainee untuk melakukan sharing ilmu kepada
rekan lainnya
 Menyediakan laporan training beserta observasi perilaku
peserta pada saat training
 Memberikan lembar evaluasi untuk perbaikan training ke
depannya
 Melakukan follow up atas pertanyaan dan kesulitan peserta
 Memeriksa dan mempelajari kembali materi training
 Mengaplikasikan materi yang telah diberikan
 Membangun jadwal mentoring dengan atasan
Training yang Berhasil
Individu
• Meningkatkan
kepuasan kerja
karyawan
• Meningkatkan
kebanggaan profesi
• Meningkatkan
kesempatan untuk
promosi
• Meningkatkan
pengetahuan bagi
karyawan lain
Manager
• Pekerjaan lebih
cepat selesai dengan
aman, efektif dan
efisien
• Meningkatkan
motivasi dan
lingkungan kerja
yang kondusif
• Fleksibiltas tinggi,
tiap karyawan dan
mem-backup
pekerjaan rekan
lainnya
Organisasi
• Bekerja lebih cepat
dan target organisasi
lebih cepat tercapai
• Menekan hal yang
tidak perlu dalam
proses (waste)
• Meningkatkan
inovasi menciptakan
produk baru
• Meningkatkan
kualitas pelayanan
• Menekan angka
kecelakaan kerja
Kegagalan Training
Peserta tidak mengerti
pentingnya training dan tidak
ingin mengetahui isi training
tersebut. Tidak ada keinginan
untuk belajar
Tidak ada rencana tindak lanjut
dari atasan atas perubahan
perilaku yang diharapkan dari
training tersebut
Tidak ada rencana tindakan dan
eksekusi penerapan hasil training
dari sisi peserta ke dalam aktifitas
bekerja sehari-hari
TRAINING EVALUATION
EFFECTIVENESS
Level 1 - Reaction
Level 2 - Learning
Level 3 – Behavior
Application
Level 4 – Business
Impact
Level IV Business Impact
Level III Behavior
Application
Level II
Learning
Level I
Reaction
Alat :
o Performance appraisal
(KPI)
• Focus group Discussion
Mengukur implementasi hasil
training di tempat kerja
Mengukur pemahaman peserta
pada saat selesai mengikuti
training
Mengukur tingkat kepuasan dan
kebutuhan training dari peserta
training
Mengukur keberhasilan training
dari sisi pertumbuhan bisnis
melalui peningkatan
kinerja/kompetensi
Alat :
o Observation
o Interview
o Action plan
Alat :
o Pre test vs Post test
o Roleplay
o Case study
Alat :
o Participant/kuisioner
form
Level IV Business
Impact
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Level I
Reaction
 Tentukan hal yang ingin dievaluasi
 Buat kuisioner agar dapat dikuantifikasi
 Sediakan tempat untuk komentar dan
saran
 Dapatkan response dengan segera
 Tentukan standar yang dapat diterima
 Bandingkan reaksi dengan standar, ambil
tindakan yang sesuai
Lihat Contoh Lampiran (attachment)…
Level IV Business
Impact
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Level I
Reaction
 Evaluasi pengetahuan, ketrampilan sikap
sebelum dan sesudah training
 Gunakan tes tertulis untuk mengukur
pengetahuan dan sikap
 Gunakan praktek kinerja untuk mengukur
ketrampilan
 Dapatkan response segera
 Gunakan hasilnya untuk mengevaluasi
dan mengambil hasil tindakannya
Level IV Business
Impact
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Level I
Reaction
 Sediakan waktu untuk perubahan
perilaku (3-6 bulan setelah kegiatan
training)
 Evaluasi baik sebelum maupun sesudah
program
 Lakukan survei, kuisioner, wawancara
terhadap peserta, atasan langsung, dan
bawahannya, rekan kerja dan observasi
langsung terhadap peserta pelatihan
 Interviewer bersama interviewee mengulas kembali perilaku yang
diajarkans selama pelatihan.
 Interviewer menjalankan maksud wawancara, yaitu untuk menilai
efektifitas pelatihan sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan.
 Tujuan dari wawancara adalah
- Untuk mengetahui perkembangan perilaku yang telah diajarkan
pada pelatihan
 - Jika ada kendala, apa alasannya
 Interviewer menegaskan bahwa informasi akan dijaga
kerahasiaannya
Level IV Business
Impact
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Level I
Reaction
 Gunakan asumsi untuk dapat mengukur
keberhasilan bisnis karena training.
Contoh kenaikan sales xx % karena
sales mahir bernegosiasi yang diajarkan
training.
 Gunakan performance indicators
monitoring untuk melihat hasil nyata
program training
TRAINING MATRIX BASED
ON COMPETENCY
Fungsi
 Menyusun posisi dan training yang sesuai
 Menyesuaikan kompetensi dan trainingnya
 Menyusun jadwal training
 Merumuskan biaya yang dibutuhkan
Training needs analysis guide practical.pdf
1
Kamus
kompetensi
2
Job profile
yang
menyebutkan
kebutuhan
kompetensi
di setiap
jabatannya
3
Kurikulum
training
Design
training
Training needs analysis guide practical.pdf
Training needs analysis guide practical.pdf
Nama : Luthfi Rochmatika
Jabatan : HR Manager & Trainer
Contact : 081319554465
Email : luthfi.rochmatika@gmail.com
Universitas Jurusan Tahun
Insitut Pertanian Bogor Agribisnis 2002 - 2006
Universitas Indonesia Ekonomi Syariah 2009 - 2011
Perjalanan karir Luthfi diawali dari dunia perbankan selama 5 tahun. Mulai tidak
menemukan passionnya, Luthfi mendapatkan tawaran program development dari
Mahadasha (Trakindo Grup) untuk menjadi level managerial. Sistem rekrutmen
menggunakan assessment center dan pelatihan bekerja sama dengan PPM management
dengan kurikulum yang komprehensif membuat Luthfi semakin paham dunia HR. Lulus
dari program tersebut, Luthfi mendapat tantangan untuk mengajar soft skill d ibidang
Customer Service di bawah perusahaan Mahadya (Carl’s Jr, WingStop, Caribou Coffe
brand) . Hingga saat ini, program-program soft skill merupakan andalan Luthfi di dalam
mengajar. Karirnya tidak berhenti disitu, Mahadya memberikan kesempatan Luthfi untuk
mengambil program HR sertifikasi yang diadakan oleh GML. Kesehariannya, Luthfi
menjadi HR Business Partner di Mahadya mendukung keberhasilan operasional Bisnis.

More Related Content

PDF
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
PPTX
NEEDS ANALYSIS (TNA) & EVALUATION Training.pptx
PPTX
PPT-UEU-Psikologi-Industri-dan-Organisasi-Pertemuan-5.pptx
PPTX
Implementasi dan Evaluasi Training Platinum Skill.pptx
PDF
trainingfortrainersmodule-101025091240-phpapp02.pdf
PPSX
Training for trainers module
PPTX
training for trainers module untuk melatih
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
NEEDS ANALYSIS (TNA) & EVALUATION Training.pptx
PPT-UEU-Psikologi-Industri-dan-Organisasi-Pertemuan-5.pptx
Implementasi dan Evaluasi Training Platinum Skill.pptx
trainingfortrainersmodule-101025091240-phpapp02.pdf
Training for trainers module
training for trainers module untuk melatih

Similar to Training needs analysis guide practical.pdf (20)

PPTX
training for trainers module untuk melatih
PPTX
bundel ebook Training Need Analysis.pptx
PDF
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
PPTX
Lean Project To Improve Your Training Skills.pptx
PPT
dasar dasar training untuk keperluan latihan dasar kepemimpinan
PDF
pelatihan dan pengembangan manajemen sumber daya manusia.pdf
PPT
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
DOCX
Analisis kebutuhan pelatihan
PPTX
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
PPT
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
PPT
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
PPT
Orientasi pelatihan dan pengembangan
PDF
Mengapa Perlu Evaluasi Training ?
PDF
Mengapa perlu evaluasi training
DOCX
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
PDF
Silabus Training "Dynamic TEAMWORK BUILDING"
PPTX
PEOPLE DRIVEN print.pptx
PPT
Pelatihan dan pengembangan karyawan
PPTX
Mengukur Dampak DIKLAT (Measurement of Training Impact) _ Materi Training
PPTX
pertemuan ke-13 Pelatihan dan pengembangan ESA.pptx
training for trainers module untuk melatih
bundel ebook Training Need Analysis.pptx
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
Lean Project To Improve Your Training Skills.pptx
dasar dasar training untuk keperluan latihan dasar kepemimpinan
pelatihan dan pengembangan manajemen sumber daya manusia.pdf
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Analisis kebutuhan pelatihan
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Mengapa Perlu Evaluasi Training ?
Mengapa perlu evaluasi training
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
Silabus Training "Dynamic TEAMWORK BUILDING"
PEOPLE DRIVEN print.pptx
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Mengukur Dampak DIKLAT (Measurement of Training Impact) _ Materi Training
pertemuan ke-13 Pelatihan dan pengembangan ESA.pptx
Ad

Training needs analysis guide practical.pdf

  • 2. Content Training Needs Analysis Role in Training Process Training Evaluation Effectiveness Training Matrix Based on Competency
  • 3. Suatu kegiatan yang direncanakan dan diatur untuk memperbaiki cara kerja seseorang agar lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini, efektif dan efisien diartikan sebagai bekerja yang memenuhi kebutuhan organisasi Training merupakan sarana untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber : Institute Leadership & Management, Planning Training and Development (2003)
  • 5. GAP
  • 6. Suatu rangkaian aktivitas yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi masalah atau isu yang relevan dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas ini akan menentukan apakah training merupakan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
  • 7. Kapan melakukan needs analysis ?  Perubahan kebijakan organisasi  Kurangnya kemampuan dasar dari Individu  Perkembangan teknologi baru  Persaingan dari kompetitor  Produk baru  Standar kinerja lebih tinggi atau SOP baru  Perubahan struktur atau budaya organisasi
  • 8. Rekomendasi mengenai :  Apa yang perlu diketahui trainee  Siapa saja yang akan menerima training  Metode yang digunakan dalam training  Internal training atau eksternal training  Memberikan solusi selain training
  • 10.  Tujuan Mengidentifikasi adanya performance gap  Proses Mengumpulkan data performance organisasi saat ini dan membandingkannya dengan tingkat kerja yang diharapkan.  Output Performance gap teridentifikasi
  • 11. Scope Contoh Makro : Melibatkan seluruh karyawan Seluruh karyawan perlu mendapat orientasi cara melakukan prosedur pembelian barang & jasa Cross functional : Melibatkan 2 departemen atau lebih Kurangnya koordinasi antara buyer procurement dengan user pengguna barang Departemental : Melibatkan internal departemen sendiri Hilangnya dokumen invoice di dalam proses pembayaran Individual : Melibatkan hanya 1 orang atau beberapa orang Seorang Manajer toko dikeluhkan oleh staffnya
  • 12.  Tujuan Menggali lebih lanjut tentang performance gaps yang sudah diidentifikasi sebelumnya  Proses o Tentukan lingkup investigasi o Tegaskan fokuskan investigasi Anda o Dapatkan data secara detail o Dapatkan dukungan dari management  Output Data tentang performance gap siap untuk dianalisis
  • 13. Questionnaire : • Essay • Rating • 360 multi rater feedback Interviews : • Face to face • Phone • Focus Group Discussion • Informal discussion External records : • Mystery shopper • Customer feedback • Other third party evaluation Internal records : • Personal appraisal results • Sales • Inventory stock • Personal files • Lead time delivery • KPI
  • 14. Permasalahan Hasil Investigasi Keterangan Temuan audit kecocokan SOP vs Aktual SOP tidak disosialisasikan 9 orang Perubahan SOP tidak diikuti dengan sistem yang menunjang 3 orang SOP sering berubah- berubah 2 orang Kekurangan tenaga didalam melaksanakan SOP 3 orang
  • 15.  Tujuan Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan training dan non- training untuk mengatasi gap performance  Proses o Analisa data yang telah didapatkan o Memilah data yang tidak valid o Mengelompokkan dan meringkas data o Menarik kesimpulan logis  Output Rekomendasi solusi training dan non-training
  • 16. Kurangnya kompetensi • Tidak mengetahui bagaimana cara mengerjakan pekerjaan mereka Kurangnya motivasi • Karyawan tidak ingin mengerjakan pekerjaan mereka Kurangnya sumberdaya • Tidak memiliki cukup sumberdaya untuk menyelesaikan pekerjaan
  • 17.  Pekerjaan monoton  Berfikir negatif  Kurang dihargai  Konflik antar rekan  Otoriter  Support atasan kurang  Office politics Motivasi  Gaya memimpin  Delegasi yang tidak tepat  Analisa masalah  Kemampuan menjual  Kemampuan bernegosiasi  Kemampuan public speaking  Planning & organizing Kompetensi  SDM kurang  Pekerjaan overload  SOP tidak ada  Tools kurang  Anggaran tidak ada  Birokrasi terlalu kaku Sumberdaya
  • 19. Hasil Investigasi Penyebab Alternatif solusi SOP tidak disosialisasikan Kompetensi Sosialisasi/ Training Perubahan SOP tidak diikuti dengan sistem yang menunjang Sumberdaya Meeting koordinasi SOP sering berubah- berubah Motivasi Focus Group Discussions Kekurangan tenaga didalam melaksanakan SOP Sumber daya Lakukan workload analysis
  • 20.  Tujuan Merencanakan program pelatihan yang sesuai dengan rekomendasi dari langkah analysis  Proses o Mengidentifikasi solusi training dari proses analysis dan memjabarkan ke dalam bentuk yang lebih detail  Output Silabus dan training matriks
  • 21. Latar belakang (definisi masalah) Outcome yang ingin dicapai Tujuan & agenda training Metode training Target peserta dan jumlahnya Durasi training
  • 22. Internal Trainer atau external ? In-house atau public ?  Uji dengan pertanyaan berikut : Apakah kita memiliki ahli dibidang ini dengan kemampuan memberikan training yang cukup baik ? Berapa sering dan berapa banyak peserta yang harus ditraining ? Dengan training ini, apakah memberikan ketrampilan umum atau spesifik teknikal ? Apakah level dari peserta tersebut staff atau manajer ? Apakah dari isi training tersebut ada isi dan pesan dari top management ?
  • 23.  Tujuan Menghasilkan penjelasan pelaksanaan training yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi aktual  Proses Menmbuat laporan dan meringkas seluruh aktivitas Training Needs Analysis  Output Laporan Training Needs Analysis
  • 24. Executive Summary Tujuan dari Needs Analysis Metode Pengumpulan data Ringkasan dari hasil penemuan Training yang disarankan Rekomendasi langkah selanjutnya
  • 26. Trainee Peserta menyadari kebutuhan training Trainee Trainer Trainer membuat materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta Trainee Trainer Manager memberikan dukungan dan observasi terhadap training yang diberikan Manager
  • 27. Sebelum Training Trainee Trainer Trainer Manager  Mengumpulkan dasar performance  Memberikan arahan kepada peserta tentang pentingnya training yang akan diikuti.  Mereview isi dari module yang akan disampaikan  Mendorong peserta untuk mengikuti seluruh training  Menyelaraskan antara perencanaan pelatihan dengan tujuan organisasi  Membuat module sesuai dengan kebutuhan  Membuat follow up action dari setelah program  Berpartisipasi aktif  Memberikan masukan terhadap perencanaan pelatihan
  • 28. Selama Training Trainee Trainer Trainer  Obervasi peserta dan memberikan umpan balik yang membangun  Tampil percaya diri dan mengusai materi yang disampaikan  Menjawab pertanyaan dari peserta training  Memberikan contoh aktual dan mudah dipahami  Berpartisipasi aktif  Memberikan ide dan berdiskusi saat pelatihan berlangsung  Datang tepat waktu  Membuat komitmen perubahan perilaku
  • 29. Setelah Training Trainee Trainer Trainer Manager  Memberikan kesempatan trainee untuk menerapkan ilmu yang didapatkan  Mencarikan metode pengembangan lainnya  Menetapkan harapan tinggi untuk perbaikan  Mendorong trainee untuk melakukan sharing ilmu kepada rekan lainnya  Menyediakan laporan training beserta observasi perilaku peserta pada saat training  Memberikan lembar evaluasi untuk perbaikan training ke depannya  Melakukan follow up atas pertanyaan dan kesulitan peserta  Memeriksa dan mempelajari kembali materi training  Mengaplikasikan materi yang telah diberikan  Membangun jadwal mentoring dengan atasan
  • 30. Training yang Berhasil Individu • Meningkatkan kepuasan kerja karyawan • Meningkatkan kebanggaan profesi • Meningkatkan kesempatan untuk promosi • Meningkatkan pengetahuan bagi karyawan lain Manager • Pekerjaan lebih cepat selesai dengan aman, efektif dan efisien • Meningkatkan motivasi dan lingkungan kerja yang kondusif • Fleksibiltas tinggi, tiap karyawan dan mem-backup pekerjaan rekan lainnya Organisasi • Bekerja lebih cepat dan target organisasi lebih cepat tercapai • Menekan hal yang tidak perlu dalam proses (waste) • Meningkatkan inovasi menciptakan produk baru • Meningkatkan kualitas pelayanan • Menekan angka kecelakaan kerja
  • 31. Kegagalan Training Peserta tidak mengerti pentingnya training dan tidak ingin mengetahui isi training tersebut. Tidak ada keinginan untuk belajar Tidak ada rencana tindak lanjut dari atasan atas perubahan perilaku yang diharapkan dari training tersebut Tidak ada rencana tindakan dan eksekusi penerapan hasil training dari sisi peserta ke dalam aktifitas bekerja sehari-hari
  • 33. Level 1 - Reaction Level 2 - Learning Level 3 – Behavior Application Level 4 – Business Impact
  • 34. Level IV Business Impact Level III Behavior Application Level II Learning Level I Reaction Alat : o Performance appraisal (KPI) • Focus group Discussion Mengukur implementasi hasil training di tempat kerja Mengukur pemahaman peserta pada saat selesai mengikuti training Mengukur tingkat kepuasan dan kebutuhan training dari peserta training Mengukur keberhasilan training dari sisi pertumbuhan bisnis melalui peningkatan kinerja/kompetensi Alat : o Observation o Interview o Action plan Alat : o Pre test vs Post test o Roleplay o Case study Alat : o Participant/kuisioner form
  • 35. Level IV Business Impact Level III Behavior Application Level II Learning Level I Reaction  Tentukan hal yang ingin dievaluasi  Buat kuisioner agar dapat dikuantifikasi  Sediakan tempat untuk komentar dan saran  Dapatkan response dengan segera  Tentukan standar yang dapat diterima  Bandingkan reaksi dengan standar, ambil tindakan yang sesuai Lihat Contoh Lampiran (attachment)…
  • 36. Level IV Business Impact Level III Behavior Application Level II Learning Level I Reaction  Evaluasi pengetahuan, ketrampilan sikap sebelum dan sesudah training  Gunakan tes tertulis untuk mengukur pengetahuan dan sikap  Gunakan praktek kinerja untuk mengukur ketrampilan  Dapatkan response segera  Gunakan hasilnya untuk mengevaluasi dan mengambil hasil tindakannya
  • 37. Level IV Business Impact Level III Behavior Application Level II Learning Level I Reaction  Sediakan waktu untuk perubahan perilaku (3-6 bulan setelah kegiatan training)  Evaluasi baik sebelum maupun sesudah program  Lakukan survei, kuisioner, wawancara terhadap peserta, atasan langsung, dan bawahannya, rekan kerja dan observasi langsung terhadap peserta pelatihan
  • 38.  Interviewer bersama interviewee mengulas kembali perilaku yang diajarkans selama pelatihan.  Interviewer menjalankan maksud wawancara, yaitu untuk menilai efektifitas pelatihan sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan.  Tujuan dari wawancara adalah - Untuk mengetahui perkembangan perilaku yang telah diajarkan pada pelatihan  - Jika ada kendala, apa alasannya  Interviewer menegaskan bahwa informasi akan dijaga kerahasiaannya
  • 39. Level IV Business Impact Level III Behavior Application Level II Learning Level I Reaction  Gunakan asumsi untuk dapat mengukur keberhasilan bisnis karena training. Contoh kenaikan sales xx % karena sales mahir bernegosiasi yang diajarkan training.  Gunakan performance indicators monitoring untuk melihat hasil nyata program training
  • 41. Fungsi  Menyusun posisi dan training yang sesuai  Menyesuaikan kompetensi dan trainingnya  Menyusun jadwal training  Merumuskan biaya yang dibutuhkan
  • 46. Nama : Luthfi Rochmatika Jabatan : HR Manager & Trainer Contact : 081319554465 Email : luthfi.rochmatika@gmail.com Universitas Jurusan Tahun Insitut Pertanian Bogor Agribisnis 2002 - 2006 Universitas Indonesia Ekonomi Syariah 2009 - 2011 Perjalanan karir Luthfi diawali dari dunia perbankan selama 5 tahun. Mulai tidak menemukan passionnya, Luthfi mendapatkan tawaran program development dari Mahadasha (Trakindo Grup) untuk menjadi level managerial. Sistem rekrutmen menggunakan assessment center dan pelatihan bekerja sama dengan PPM management dengan kurikulum yang komprehensif membuat Luthfi semakin paham dunia HR. Lulus dari program tersebut, Luthfi mendapat tantangan untuk mengajar soft skill d ibidang Customer Service di bawah perusahaan Mahadya (Carl’s Jr, WingStop, Caribou Coffe brand) . Hingga saat ini, program-program soft skill merupakan andalan Luthfi di dalam mengajar. Karirnya tidak berhenti disitu, Mahadya memberikan kesempatan Luthfi untuk mengambil program HR sertifikasi yang diadakan oleh GML. Kesehariannya, Luthfi menjadi HR Business Partner di Mahadya mendukung keberhasilan operasional Bisnis.