SlideShare a Scribd company logo
2

MODEL AWAL
Berikut adalah model awal yang saya definisikan sekaligus dengan shooting-nya,

SCRIPT/SYNTAX MATLAB
Untuk syntax matlab dalam melakukan inversi tomografi sederhana ini terlihat pada gambar sript
matlab dibawah ini,
clc,clear all
%definisikan besar grid dan titik origin serta titik akhir
dx=100; %lebar kotak pada sumbu x
dy=100; %lebar kotak pada sumbu y
x0=0; %titik origin di x
y0=0; %titik origin di y
xend=600; %titik akhir di x
yend=600; %titik akhir di y
%mendefinisikan koordinat source dan receiver sesuai dengan desain
source_x=((dx)/2)+(2*dx);
source_y=y0;
receiver_x1=((dx)/2);
receiver_y1=yend;
receiver_x2=((dx)/2)+(1*dx);
receiver_y2=yend;
receiver_x3=((dx)/2)+(2*dx);
receiver_y3=yend;
receiver_x4=((dx)/2)+(3*dx);
receiver_y4=yend;
receiver_x5=((dx)/2)+(4*dx);
receiver_y5=yend;
%masukan koordinat x dan y dari tiap receiver kedalam matriks
X=[receiver_x1 receiver_x2 receiver_x3 receiver_x4 receiver_x5];
3
Y=[yend];
%jika kasusnya HOMOGEN -> semua panjang lintasan ray tracing untuk tiap
%blok dianggap sama
panjang_ray=zeros(1,length(X));
for i=1:5
panjang_ray(i)=((X(i)-source_x).^2 + (Y-source_y).^2).^0.5;
end
PRB(1)=panjang_ray(1)./6;
PRB(2)=panjang_ray(2)./6;
PRB(3)=panjang_ray(3)./6;
PRB(4)=panjang_ray(4)./6;
PRB(5)=panjang_ray(5)./6;
nx=xend/dx; %jumlah kotak pada sumbu x
ny=yend/dy; %jumlah kotak pada sumbu y
V=[2000 2000 3000 4000 6000 6000];
S=(V').^-1; %merubah kecepatan kedalam slowness
G=[PRB(1) PRB(1) PRB(1) PRB(1) PRB(1) PRB(1);
PRB(2) PRB(2) PRB(2) PRB(2) PRB(2) PRB(2);
PRB(3) PRB(3) PRB(3) PRB(3) PRB(3) PRB(3);
PRB(4) PRB(4) PRB(4) PRB(4) PRB(4) PRB(4);
PRB(5) PRB(5) PRB(5) PRB(5) PRB(5) PRB(5);];
D=G*S; %menghitung waktu kalkulasi
display('Waktu kalkulasi model adalah:')
D
e=0.5;
Iw=diag([0.2857 0.2857 0.4329 0.583 0.8658 0.8658]);
M=inv(G'*G+ (e.^2)*Iw)*G'*D;
V_baru=1./M
%PLOT GRAFIK 2D KECEPATAN BALOK
kecepatan=[V_baru(2) V_baru(3) V_baru(4) V_baru(5)];
batas=[0 200 400 600];
Kece_awal=zeros(600,600);
for i=1:(length(batas)-1)
Kece_awal(batas(i)+1:batas(i+1),1:end)=kecepatan(i);
end
%membuat grid yang kecepatannya anomali
Kece_awal(300:500,1:500)=kecepatan(4);
Z=Kece_awal;
[Xm Ym]=meshgrid(1:1:600, 1:1:600);
contourf(Xm,Ym,Z,3)
for i=1:5
hold on
line([250 X(i)],[0 600],'Color','r','LineStyle','-','LineWidth',3)
hold on
plot(source_x,source_y,X,Y,'o','MarkerEdgeColor','g',...
'MarkerFaceColor','g',...
'MarkerSize',10)
hold on
plot(source_x,source_y,'p','MarkerEdgeColor','y',...
'MarkerFaceColor','y',...
'MarkerSize',20)
end
colormap(jet); colorbar;
set(gca,'ydir','reverse')
xlim([0 600]); ylim([0 600])
xlabel('Koordinat X (m)'); ylabel('Koordinat Y (m)');
title('Tomography Inversion')
4

##OUTPUT :
Tomography Inversion
5000

100

4500

200

4000

300

3500

400

3000

500

Koordinat Y (m)

0

2500

600

2000
0

100

200

300
Koordinat X (m)

400

500

600

Waktu kalkulasi model adalah:
D=
0.2020
0.1943
0.1917
0.1943
0.2020

V_baru =
1.0e+003 *
1.9878
1.9878
3.0119
4.0568
6.0237
6.0237

Sebenarnya setelah diinversikan antara waktu kalkulasi
dengan pabjang ray yang dianggap homogen untuk tiap
6 baris lapisan yang berbeda, secara keluaran
kecepatan hasil inversi tidak tepat dengan kecepatan
model awal yang kita punya. Malah hasilnya sebenarnya
terpaut cukup jauh. Oleh karena itu saya berusaha
mendekati kecepatan hasil inversi dnegan kecepatan
model awal dengan menerapkan bobot secara subjektif.
Walau tidak 100% sama tetapi setidaknya sudah bisa
mulai mendekati. Untuk itu tinggal memainkan nilai e
dan w saja.

More Related Content

PDF
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
PDF
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
PDF
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
PDF
Tomografi Delay Time Sederhana
PPT
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
PDF
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Perhitungan Hipose...
PDF
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
PDF
forward & inverse modelling
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
Tomografi Delay Time Sederhana
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Perhitungan Hipose...
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
forward & inverse modelling

What's hot (20)

PDF
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
PDF
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
DOCX
langkah - langkah picking gelombang p dan s dengan software seisgram
PDF
Geolistrik 1
DOCX
Metode Seismik
PPTX
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
PDF
Metode gridding-pada-software-surfer
DOCX
Metode eksplorasi dengan gravitasi
PDF
Pengolahan data Gravity
PDF
Pengolahan Data Geolistrik KARSAM 2012
PPT
Geolistrik 3
PPT
Kuliah 5 penentuan umur
PDF
Geolistrik 2
PPT
Presentasi materi-ajar1
PDF
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
DOC
Sesar turun
PPTX
Metode gravity
PPT
Bilangan kompleks
PPTX
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
PDF
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
langkah - langkah picking gelombang p dan s dengan software seisgram
Geolistrik 1
Metode Seismik
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
Metode gridding-pada-software-surfer
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Pengolahan data Gravity
Pengolahan Data Geolistrik KARSAM 2012
Geolistrik 3
Kuliah 5 penentuan umur
Geolistrik 2
Presentasi materi-ajar1
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Sesar turun
Metode gravity
Bilangan kompleks
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Ad

Viewers also liked (7)

PDF
1960 parasnis-1-28
PDF
Band Limited Impedance Inversion (BLIMP)
PDF
Modul Karsam 2013: Instruksi Penggunaan Ministing
PDF
Observasi geologi Karsam
PDF
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
PDF
Eliptic Partial DIfferential Equation
PPT
Gravity, Expl.ravity
1960 parasnis-1-28
Band Limited Impedance Inversion (BLIMP)
Modul Karsam 2013: Instruksi Penggunaan Ministing
Observasi geologi Karsam
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Eliptic Partial DIfferential Equation
Gravity, Expl.ravity
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Seminar Hasil Penelitian Analisis Pegas Daun
PPTX
PPT mssp arham muthahhari mata kuliah ms
PPTX
1 Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi 18.10 - Copy.pptx
PPTX
Metode Penanggulangan Kehilangan Air dan Strategi Pengendalian Kehilangan Air...
PPTX
KETERAMPILAN KADER - Copy TAHUN 2024.pptx
PDF
Jual GPS Topcon HiPer SR Extended Range Site Receiver
PDF
12. Mekanisme Pelaporan Kegiatan Sanimas_rev08082024.pptx.pdf
PDF
03. Konsep Dasar.. Sanimas Rev.1.pptx.pdf
PPTX
Aalat Pelindung Diri_Keselamatan_Bengkel Otomotif_SMK
PPT
Presentasi Tentang Diagram P-h dan Diagram Psikrometrik.ppt
PDF
10. MK, EWS dan Lap Fisik_Sanimas_17092024.pdf
PPTX
20240805-ppt-pendahuluan-temef-dan-manikin.pptx
PPTX
Slide Modul 1 Pengantar SCM PELATIHAN.pptx
PDF
441817878-K3-Pada-Alat-Berat.pdf pemahaman
PPTX
Ilmu Geologi pertambangan dan peran dalam industri.pptx
PPTX
Data mining mengolah informasi dan menjadikannya dasar pengambilan keputusan
PPTX
LAPORAN ANTARA JAKSTRADA PROPINSI NTT.PPT
PPTX
TUGAS Pandangan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu.pptx
PDF
01. Mengelola Risiko pada Kegiatan IBM Sanitasi.pdf
PDF
13. Penyusunan RKTL TFL_PK IV Sanimas.pdf
Seminar Hasil Penelitian Analisis Pegas Daun
PPT mssp arham muthahhari mata kuliah ms
1 Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi 18.10 - Copy.pptx
Metode Penanggulangan Kehilangan Air dan Strategi Pengendalian Kehilangan Air...
KETERAMPILAN KADER - Copy TAHUN 2024.pptx
Jual GPS Topcon HiPer SR Extended Range Site Receiver
12. Mekanisme Pelaporan Kegiatan Sanimas_rev08082024.pptx.pdf
03. Konsep Dasar.. Sanimas Rev.1.pptx.pdf
Aalat Pelindung Diri_Keselamatan_Bengkel Otomotif_SMK
Presentasi Tentang Diagram P-h dan Diagram Psikrometrik.ppt
10. MK, EWS dan Lap Fisik_Sanimas_17092024.pdf
20240805-ppt-pendahuluan-temef-dan-manikin.pptx
Slide Modul 1 Pengantar SCM PELATIHAN.pptx
441817878-K3-Pada-Alat-Berat.pdf pemahaman
Ilmu Geologi pertambangan dan peran dalam industri.pptx
Data mining mengolah informasi dan menjadikannya dasar pengambilan keputusan
LAPORAN ANTARA JAKSTRADA PROPINSI NTT.PPT
TUGAS Pandangan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu.pptx
01. Mengelola Risiko pada Kegiatan IBM Sanitasi.pdf
13. Penyusunan RKTL TFL_PK IV Sanimas.pdf

Inversi Tomografi Sederhana

  • 1. 2 MODEL AWAL Berikut adalah model awal yang saya definisikan sekaligus dengan shooting-nya, SCRIPT/SYNTAX MATLAB Untuk syntax matlab dalam melakukan inversi tomografi sederhana ini terlihat pada gambar sript matlab dibawah ini, clc,clear all %definisikan besar grid dan titik origin serta titik akhir dx=100; %lebar kotak pada sumbu x dy=100; %lebar kotak pada sumbu y x0=0; %titik origin di x y0=0; %titik origin di y xend=600; %titik akhir di x yend=600; %titik akhir di y %mendefinisikan koordinat source dan receiver sesuai dengan desain source_x=((dx)/2)+(2*dx); source_y=y0; receiver_x1=((dx)/2); receiver_y1=yend; receiver_x2=((dx)/2)+(1*dx); receiver_y2=yend; receiver_x3=((dx)/2)+(2*dx); receiver_y3=yend; receiver_x4=((dx)/2)+(3*dx); receiver_y4=yend; receiver_x5=((dx)/2)+(4*dx); receiver_y5=yend; %masukan koordinat x dan y dari tiap receiver kedalam matriks X=[receiver_x1 receiver_x2 receiver_x3 receiver_x4 receiver_x5];
  • 2. 3 Y=[yend]; %jika kasusnya HOMOGEN -> semua panjang lintasan ray tracing untuk tiap %blok dianggap sama panjang_ray=zeros(1,length(X)); for i=1:5 panjang_ray(i)=((X(i)-source_x).^2 + (Y-source_y).^2).^0.5; end PRB(1)=panjang_ray(1)./6; PRB(2)=panjang_ray(2)./6; PRB(3)=panjang_ray(3)./6; PRB(4)=panjang_ray(4)./6; PRB(5)=panjang_ray(5)./6; nx=xend/dx; %jumlah kotak pada sumbu x ny=yend/dy; %jumlah kotak pada sumbu y V=[2000 2000 3000 4000 6000 6000]; S=(V').^-1; %merubah kecepatan kedalam slowness G=[PRB(1) PRB(1) PRB(1) PRB(1) PRB(1) PRB(1); PRB(2) PRB(2) PRB(2) PRB(2) PRB(2) PRB(2); PRB(3) PRB(3) PRB(3) PRB(3) PRB(3) PRB(3); PRB(4) PRB(4) PRB(4) PRB(4) PRB(4) PRB(4); PRB(5) PRB(5) PRB(5) PRB(5) PRB(5) PRB(5);]; D=G*S; %menghitung waktu kalkulasi display('Waktu kalkulasi model adalah:') D e=0.5; Iw=diag([0.2857 0.2857 0.4329 0.583 0.8658 0.8658]); M=inv(G'*G+ (e.^2)*Iw)*G'*D; V_baru=1./M %PLOT GRAFIK 2D KECEPATAN BALOK kecepatan=[V_baru(2) V_baru(3) V_baru(4) V_baru(5)]; batas=[0 200 400 600]; Kece_awal=zeros(600,600); for i=1:(length(batas)-1) Kece_awal(batas(i)+1:batas(i+1),1:end)=kecepatan(i); end %membuat grid yang kecepatannya anomali Kece_awal(300:500,1:500)=kecepatan(4); Z=Kece_awal; [Xm Ym]=meshgrid(1:1:600, 1:1:600); contourf(Xm,Ym,Z,3) for i=1:5 hold on line([250 X(i)],[0 600],'Color','r','LineStyle','-','LineWidth',3) hold on plot(source_x,source_y,X,Y,'o','MarkerEdgeColor','g',... 'MarkerFaceColor','g',... 'MarkerSize',10) hold on plot(source_x,source_y,'p','MarkerEdgeColor','y',... 'MarkerFaceColor','y',... 'MarkerSize',20) end colormap(jet); colorbar; set(gca,'ydir','reverse') xlim([0 600]); ylim([0 600]) xlabel('Koordinat X (m)'); ylabel('Koordinat Y (m)'); title('Tomography Inversion')
  • 3. 4 ##OUTPUT : Tomography Inversion 5000 100 4500 200 4000 300 3500 400 3000 500 Koordinat Y (m) 0 2500 600 2000 0 100 200 300 Koordinat X (m) 400 500 600 Waktu kalkulasi model adalah: D= 0.2020 0.1943 0.1917 0.1943 0.2020 V_baru = 1.0e+003 * 1.9878 1.9878 3.0119 4.0568 6.0237 6.0237 Sebenarnya setelah diinversikan antara waktu kalkulasi dengan pabjang ray yang dianggap homogen untuk tiap 6 baris lapisan yang berbeda, secara keluaran kecepatan hasil inversi tidak tepat dengan kecepatan model awal yang kita punya. Malah hasilnya sebenarnya terpaut cukup jauh. Oleh karena itu saya berusaha mendekati kecepatan hasil inversi dnegan kecepatan model awal dengan menerapkan bobot secara subjektif. Walau tidak 100% sama tetapi setidaknya sudah bisa mulai mendekati. Untuk itu tinggal memainkan nilai e dan w saja.