SlideShare a Scribd company logo
Bab 23 
Diferensial 
DIFERENSIAL. Untuk fungsi y = f(x), didefinisikan: 
(a) dx, disebut diferensial x, dengan hubungan dx = Δx. 
(b) dy, disebut diferensial y, dengan hubungan dy = f’(x)dx. 
Dari definisi, diferensial peubah bebas adalah sama dengan pertambahan peubah tersebut, 
tetapi diferensial peubah yang bergantung tidak sama dengan pertambahan peubah 
tersebut. Lihatlah Gambar 23-1 di bawah ini. 
Contoh 1: 
Jika y = x2, dy = 2x • dx sedang Δy = (x + Δx)2 – x2 = 2x • Δx + (Δx)2 = 2x dx + (dx)2. Suatu 
penjelasan geometrik diberikan dalam Gambar 23-2. Terlihat bahwa Δy dan dy berbeda 
dengan bujur sangkar kecil dengan luas (dx)2. 
+ x , + 
x y y 
d x y d y 
x y 
( ) 
x 
( + + ) 
d x = x R 
y 
d y 
y 
0 
x 
Q 
S 
P 
, 
, 
( ) 
x 
x 
x 
d x 
d x 
1 d y = x d x 
2 
d x 
x 
d x 
d x 
x 
d x 
x 
y = x 2 
x 
( d x )2 
( a ) 
( d ) 
1 d y = x d x 
2 
( c) 
Gambar 23-1 Gambar 23-2 
DIFERENSIAL dy dapat dicari dengan menggunakan definisi dy = f’(x)dx atau dengan 
bantuan ketentuan-ketentuan yang langsung diperoleh dari ketentuan-ketentuan untuk 
mendapatkan turunan. Beberapa di antaranya adalah: 
d(c) = 0, d(cu) = c du, d(uv) = u dv + v du, 
d 
u 
v 
æ ö 
çè ø¸ 
v du - 
u dv 
= 2 
v 
, d(sin u) = cos u du, d(ln u) = 
du 
u 
, dst. 
Contoh 2: Cari dy untuk tiap fungsi berikut : 
(a) y = x3 + 4x2 – 5x + 6 
dy = d(x3) + d(4x2) – d(5x) + d(6) = (3x2 + 8x – 5) dx 
(b) y = (2x3 + 5)3/2 
dy = 32 
(2x3 + 5)1/2 d(2x3 + 5) = 32 
(2x3 + 5)1/2 • 6x2 dx = 9x2(2x3 + 5)1/2 dx 
Lihat Soal-soal 1-5 
PENDEKATAN DENGAN DIFERENSIAL. Jika dx = Δx relatif kecil bila 
dibandingkan dengan x, dy adalah pendekatan yang cukup baik untuk Δy. 
Contoh 3: 
Ambillah y = x2 + x + 1 dan misalkan x berubah dari x = 2 menjadi x = 2,01. Perubahan y 
yang sebenarnya adalah Δy = [(2,01)2 + 2,01 + 1] – [22 + 2 + 1] = 0,0501. Pendekatan 
perubahan y, yang diperoleh dengan mengambil x = 2 dan dx = 0,01, adalah dx = 0,01, 
adalah dy = f’(x) dx = (2x + 1)dx = [2(2) + 1] 0,01 = 0,05. 
Lihat Soal-soal 6-10 
PENDEKATAN AKAR-AKAR PERSAMAAN. Misalkan x = x1 adalah pendekatan 
yang cukup dekat dari akar r persamaan y = f(x) = 0 dan misalkan f(x1) = y1 ≠ 0. Maka y1
berbeda dari 0 dengan jumlah yang kecil. Sekarang jika x1 diubah ke r, perubahan yang 
bersangkutan dalam f(x1) adalah Δy1 = -y1. Pendekatan perubahan ini dalam x1 diberikan 
oleh f’(x1)dx = -y1 atau dx1 = - ( ) 
y 
f x . Jadi, pendekatan kedua dan lebih baik dari akar r 
1 
1 ' 
y 
f x = x1 - 
1 
1 ' 
adalah x2 = x1 + dx1 = x1 - ( ) 
( ) 
( ) 
f x 
f x . Pendekatan ketiga adalah x3 = x2 + dx2 = 
1 
1 ' 
x2 - 
( ) 
( ) 
f x 
f x , dan seterusnya. 
1 
1 ' 
x 
y 
Q (x 1 , f ( x 1 )) 
0 ( x 1 , 0 ) P ( r , ) 
0 ( x 2 , 0 ) 
Gambar 23-3 
Jika x1 tidak merupakan pendekatan yang cukup dekat dari suatu akar, maka akan terlihat 
bahwa x2 berbeda jauh dari x1. Walaupun proses ini dari waktu ke waktu memperbaiki 
dirinya sendiri, akan lebih mudah untuk membuat pendekatan pertama yang baru. 
Lihat Soal-soal 11-12 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. Cari dy untuk tiap-tiap fungsi berikut: 
(a) y = 
3 
x x 
x 
+ + 
2 
+ 
2 1 
3 
. 
dy = 
( x 2 + 3 ) g d ( x 3 + 2 x + 1 ) - ( x 3 + 2 x + 1 ) g 
d ( x 
2 
+ 
3 
) 
( ) 
2 2 
3 
x 
+ 
= 
( 2 ) ( 2 ) ( 3 
) ( ) 
x + 3 3 x + 2 dx - x + 2 x + 
1 2 
x dx 
( ) 
2 2 
3 
x 
+ 
4 2 
x x x 
+ - + 
7 2 6 
= ( ) 
2 2 
3 
x 
+ 
dx 
(b) y = cos2 2x + sin 3x. 
dy = 2 cos 2x d(cos 2x) + d(sin 3x) = 2 cos 2x(-2 sin 2x dx) + 3 cos 3x dx 
= -4 sin 2x cos 2x dx + 3 cos 3x dx = (-2 sin 4x + 3 cos 3x) dx 
(c) y = e3x + arc sin 2x. dy = (3e3x + 2/ 1- 4x2 ) dx 
Diferensiasi Soal-soal 2-5, dg menggunakan diferensial, dan dapatkan dy/dx. 
2. xy + x – 2y = 5. 
d(xy) + d(x) – d(2y) = d(5). 
x dy + y dx + dx – 2 dy = 0 atau (x – 2) dy + (y + 1) dx = 0. Maka 
dy 
dx 
= - 
1 
2 
y 
x 
+ 
- 
. 
3. x3y2 – 2x2y + 3xy2 – 8xy = 6.
2x3y dy + 3x2y2 dx – 2x2 dy – 4xy dx + 6 xy dy + 3y2 dx – 8x dy – 8y dx = 0 
dy 
8 y - 3 y 2 + 4 xy - 
3 
x 2 y 
2 
= 
dx 
2 x 3 y - 2 x 2 
+ 6 xy - 
8 
x 
4. 
2x 
y - 
3y 
x 
æ y dx - x dy 
ö 
ç ¸ 
è ø 
= 8. 2 2 
y 
x dy y dx 
æ - ö 
çè ø¸ 
- 3 2 
x 
= 0 dan 
dy 
dx 
= 
2 3 
2 3 
x y + 
y 
xy + 
x 
2 3 
3 2 
5. x = 3 cos θ – cos 3θ, y = 3 sin θ – sin 3θ. 
dx = (-3 sin θ + 3 sin 3θ)dθ, dy = (3 cos θ – cos 3θ)dθ, dan 
dy 
dx 
= 
q - 
q 
q q 
cos cos3 
sin sin 3 
- + 
6. Gunakan diferensial untuk mendekati : (a) 3 124 , (b) sin 60o1’. 
1 
3x 
(a) Untuk y = x1/3, dy = 2/3 
dx. Ambil x = 125 = 53 dan dx = -1. Maka dy = 
1 
3 125 (-1) = 
( ) 2/3 
- 
1 
75 
= -0,0133 dan secara pendekatan 3 124 = y + dy = 5 – 
0,0133 = 4,9867. 
(b) Untuk x = 60o dan dx = 1’ = 0,0003 rad, y = sin x = 3 /2 = 0,866 03 dan dy = cos 
x dx = ½(0,0003) = 0,000 15. Maka secara pendekatan sin 60o1’ = 0,866 03 + 
0,000 15 = 0,866 18. 
7. Hitung Δy, dy, dan Δy – dy, bila y = 1 
2 x2 + 3x, x = 2, dan dx = 0,5 
Δy = { 1 
2 (2,5)2 + 3(2,5)} – { 1 
2 (2)2 + 3(2)} = 2,625 
Δy = (x + 3)dx = (2 + 3)(0,5) = 2,5 Δy – dy = 2,625 – 2,5 = 0,125. 
8. Cari perubahan volume kubus sisi x cm yang didekati, yang disebabkan oleh 
pertambahan sisi-sisinya dengan 1%. 
V = x3 dan dV = 3x2 dx. Jika dx = 0,01x, dV = 3x2(0,01x) = 0,03x3 cm3. 
9. Cari massa yang didekati suatu pipa tembaga yang panjangnya 2 m, jika diameter 
dalam adalah 2,5 cm dan tebalnya 0,25 cm. Rapat massa tembaga adalah 8800 kg m-3. 
Mula-mula cari perubahan volume jika jari-jari r = 1/80 diubah dengan dr = 1/400 m. 
V = 2πr2 dan dV = 4πr dr = 4π(1/80)(1/400) = π/8000 m3 
Massa yang ditanyakan adalah 8800(π/8000) = 3,46 kg. 
10. Untuk nilai x berapa 5 x dapat dipakai sebagai ganti 5 x +1 , jika kesalahan yang 
diperbolehkan harus lebih kecil dari 0,001? 
Jika y = x1/5 dan dx = 1, dy = 1 
5 x-4/5dx = 1 
5 x-4/5. 
Jika 1 
5 x-4/5 < 10-3, maka x-4/5 < 5 • 10-3 dan x-4 < 55 • 10-15. 
Jika x-4 < 10 • 55 • 10-16, maka x4 > 
1016 
31250 
dan x > 
4 
4 
10 
31250 
= 752,1. 
11. Dekati akar-akar (riil) dari x3 + 2x – 5 = 0 atau x3 = 5 – 2x. 
(a) Pada sumbu-sumbu sama, gambar grafik y = x3 dan y = 5 – 2x. 
Absis titik-titik potong kurva adalah akar-akar persamaan yang diketahui. 
Dari grafik, terlihat bahwa ada satu akar yang nilai pendekatannya adalah x1 = 1,3. 
(b) Pendekatan kedua akar ini adalah 
x2 = x1 - 
( ) 
( ) 
f x 
f x = 1,3 - 
1 
1 ' 
( ) 3 
( ) 
+ - 
1,3 2 1,3 5 
3 1,3 2 
( ) 
2 
+ 
= 1,3 - 
- 
0,203 
7,07 
= 1,3 + 0,03 = 1,33
Pembagian dilakukan untuk mencapai dua desimal, karena hanya ada satu nol 
yang segera mengikuti titik desimal. Ini sejalan dengan teorema: Jika dalam suatu 
pembagian, k buah buah nol segera mengikuti titik desimal dalam hasil bagi, 
maka pembagian dapat dilakukan sampai 2k desimal. 
(c) Pendekatan ketiga dan keempat adalah: 
x3 = x2 - 
( ) 
( ) 
f x 
f x = 1,33 - 
2 
2 ' 
( ) 3 
( ) 
+ - 
1,33 2 1,33 5 
3 1,33 2 
( ) 
2 
+ 
= 1,33 – 0,0017 = 1,3283 
x4 = x3 - 
( ) 
( ) 
f x 
f x = 1,3283 – 0,00003114 = 1,32826886 
3 
3 ' 
12. Dekati akar-akar 2 cos x – x2 = 0. 
(a) Kurva-kurva y = 2 cos x dan y = x2 berpotongan pada dua titik yang absisnya 
adalah kira-kira 1 dan -1. Perhatikan bahwa jika r adalah suatu akar, maka –r 
adalah akar yang lain. 
(b) Dengan menggunakan x1 = 1: x2 = 1 - 
- 
2 cos 1 1 
2 sin1 2 
- - 
= 1 + 
( ) 
( ) 
- 
+ = 1 + 
2 0,5403 1 
2 0,8415 2 
0,02 = 1,02. 
(c) x3 = 1,02 - ( ) ( ) 
2 cos 1,02 - 
1,02 
2 2 sin 1,02 2 1,02 
( ) ( ) 
- - 
= 1,02 + 
0,0064 
3,7442 = 1,02 + 0,0017 = 1,0217. 
Jadi, sampai empat desimal, akar-akarnya adalah 1,0217 dan -1,0217. 
Soal-soal Tambahan 
13. Cari dy untuk tiap fungsi berikut. 
(a) y = (5 – x)3 Jawab: -3(5 – x)2 dx (d) y = cos bx2 Jawab: -2bx sin bx2 dx 
(b) y = e4 x2 Jawab: 8 e4 x2 dx (e) y = arc cos 2x Jawab: 2 
- 
- 
2 
1 4x 
dx 
x cos x sin x 
(c) y = (sin x)/x Jawab: 2 
x 
- 
dx (f) y = ln tan x Jawab: 
dx 
x 
2 
sin 2 
14. Cari dy/dx seperti dalam Soal-soal 2-5. 
(a) 2xy3 + 3x2y = 1 Jawab: - 
( 2 
) 
( ) 
y y + 
x 
x y + 
x 
2 3 
3 2 
2 
(c) arc tan 
y 
x 
= ln (x2 + y) Jawab: 
x y 
x y 
2 
+ 
- 
2 
(b) xy = sin (x – y) Jawab: 
( ) 
( ) 
cos 
cos 
x y y 
x y x 
- - 
- + (d) x2 ln y + y2 ln x = 2 Jawab: - 
( 2 2 
) 
( ) 
x y y y 
x x x x 
2 ln 
2 ln 
+ 
+ 
2 2 
15. Gunakan diferensial untuk mendekati : (a) 4 17 , (b) 5 1020 , (c) cos 59o, (d) tan 44°. 
Jawab: (a) 2,0315, (b) 3,99688, (c) 0,5151, (d) 0,9651 
16. Gunakan diferensial untuk mendekati perubahan dalam (a) x3 jika x berubah dari 5 ke 
5,01; (b) 1/x jika x berubah dari 1 ke 0,98. Jawab: (a) 0,75, (b) 0,02 
17. Suatu keping lingkaran muai karena pengaruh panas sehingga jari-jarinya bertambah 
dari 12,5 cm ke 12,65 cm. Carilah pertambahan luas yang didekati. Jawab: 3,75π = 
11,79 cm2
18. Suatu bola es jari-jari 10 cm menyusut hingga jari-jarinya 9,8 cm. Dekati 
pengurangan dalam (a) volume dan (b) luas permukaan. Jawab: (a) 80π cm3, (b) 16π 
cm2 
19. Kecepatan (v ms-1) yang dicapai sebuah benda yang jatuh bebas dari jarak h m 
diberikan oleh v = 19,6h . Carilah kesalahan dalam v karena kesalahan 0,15 m pada 
pengukuran h sebesar 30 m. Jawab: 0,061 ms-1 
20. Jika pilot terbang mengelilingi bumi pada jarak 2 km di atas khatulistiwa, berapa km 
lebih banyak yang ditempuhnya dibandingkan seseorang yang melintas sepanjang 
khatulistiwa? Jawab: 12,6 km 
21. Jari-jari suatu lingkaran harus diukur kemudian luasnya dihitung. Jika jari-jarinya 
dapat diukur sampai 0,001 cm dan luasnya harus mempunyai ketepatan 0,1 cm2, 
carilah jari-jari maksimum dimana proses ini dapat digunakan. Jawab: Sekitar 16 cm 
22. Jika pV = 20 dan p diukur sebesar 5 ± 0,02, carilah V. Jawab: V = 4 ± 0,016 
23. Jika F = 1/r2 dan F diukur sebesar 4 ± 0,05, carilah r. Jawab: 0,5 ± 0,003 
24. Carilah perubahan dalam permukaan total suatu kerucut lingkaran total jika (a) jari-jarinya 
tetap sedang tingginya berubah dengan jumlah yang kecil, (b) tingginya tetap 
sedang jari-jarinya berubah dengan jumlah yang kecil. 
Jawab: (a) 2 2 
rh dh 
r h 
p 
+ 
, (b) π 
ìï h 2 + 2r 2 
ïü í + 2r 
ý 
îï r 2 + h 
2 
ïþ 
dr 
25. Cari sampai 4 desimal, (a) akar riil dari x3 + 3x + 1 = 0, (b) akar terkecil dari e-x = sin 
x, (c) akar x2 + ln x = 2, (d) akar x – cos x = 0. 
Jawab: (a) -0,32222, (b) 0,5885, (c) 1,3141, (d) 0,7391
Bab 24 
Penjejakan Kurva 
SUATU KURVA ALJABAR BIDANG adalah kurva yang persamaannya dapat ditulis 
dalam bentuk 
ayn + (bx + c)yn-1 + (dx2 + ex + f)yn-2 + . . . un(x) = 0 
dengan un(x) adalah suatu polinomial dalam x dengan derajat n. Sifat kurva aljabar 
dibahas di bawah ini. 
SIMETRI. Suatu kurva adalah simetrik terhadap 
(1) sumbu-x; jika persamaannya tidak berubah jika y diganti oleh –y. 
(2) sumbu-y; jika persamaannya tidak berubah jika x diganti oleh –x. 
(3) titik asal, jika persamaannya tidak berubah jika x diganti oleh –x dan y oleh –y secara 
serentak 
(4) garis y = x, jika persamaannya tidak berubah jika x dan y saling ditukarkan. 
TITIK-TITIK POTONG. Titik-titik potong-x diperoleh dengan mengambil y = 0 dalam 
persamaan dan mencari x. Titik-titik potong y diperoleh dengan mengambil x = 0 dan 
mencari y. 
LINGKUP. Lingkup horisontal diberikan oleh jangkauan x, yaitu selang x dimana kurva 
ada. Lingkup vertikal suatu kurva diberikan oleh jangkauan y. Suatu titik (x0, y0) disebut 
titik terisolasi dari kurva jika koordinatnya memenuhi persamaan kurva, sedang titik-titik 
lain di dekatnya tidak. 
TITIK-TITIK MAKSIMUM DAN MINIMUM. Titik balik, dan kecekungan. Ini telah 
dibahas dalam Bab 8. 
ASIMPTOT. Sebuah asimptot suatu kurva yang tak berhingga lingkupnya adalah sebuah 
garis yang kedudukannya didekati sebagai limit oleh suatu sekan pada kurva, bila dua 
buah titik potongnya dengan kurva menyusut secara tak tentu sepanjang kurva. 
Suatu kurva akan mempunyai asimptot vertikal jika, bila persamaannya ditulis dalam 
bentuk di atas, koefisien y dengan pangkat tertinggi adalah fungsi x yang tak konstan 
yang mempunyai satu atau lebih faktor linear (riil). Untuk tiap faktor semacam itu, ada 
sebuah asimptot vertikal. 
Suatu kurva akan mempunyai asimptot horisontal jika, bila persamaannya ditulis dalam 
bentuk axn + (by + c)xn-1 + (dy2 + ey + f)xn-2 + . . . = 0, koefisien x dengan pangkat 
tertinggi adalah fungsi y yang tak konstan yang mempunyai satu atau lebih faktor linear 
(riil). Untuk tiap faktor semacam itu, ada sebuah asimptot horisontal. 
Untuk memperoleh persamaan asimptot miring: 
(1) Ganti y dengan mx + b dalam persamaan kurva dan susun hasilnya dalam bentuk 
a0xn + a1xn-1 + a2xn-2 + . . . + an-1x + an = 0 
(2) Pecahkan secara serentak persamaan a0 = 0 dan a1 = 0 untuk m dan b. 
(3) Untuk tiap pasangan pemecahan m dan b, tulis persamaan suatu asimptot y = mx + 
b. Jika a1 = 0, berapapun nilai b, persamaan a0 = 0 dan a2 = 0 harus dipergunakan 
dalam (3).
TITIK-TITIK SINGULAR. Suatu titik singular kurva aljabar adalah sebuah titik 
dimana dy/dx mempunyai bentuk tak tentu 0/0. 
Untuk menentukan titik singular suatu kurva, dapatkan 
dy 
dx 
= 
( ) 
( ) 
g x 
h x , tanpa 
menyederhanakan dengan menghilangkan faktor yang sama, dan cari akar-akar yang 
sama dari g(x) = 0 dan h(x) = 0. 
Jika (x0, y0) adalah titik singular kurva, penelitian lebih lanjut disederhanakan dengan 
mensubstitusi x = x’ + x0, y = y’ + y0. Sekarang dalam sistem koordinat yang baru titik 
singular adalah titik (0, 0). 
TITIK SINGULAR DI TITIK ASAL. Jika titik asal adalah suatu titik pada suatu kurva, 
persamaannya dapat ditulis dalam bentuk 
(a1x + b1y) + (a2x2 + b2xy + c2y2) + (a3x3 + b3x2y + c3xy2 + d3y3) + . . . = 0 
Jika a1 = b1 = 0, titik asal adalah titik singular kurva. 
Jika a1 = b1 = 0, tetapi tidak semua a2, b2, c2 adalah nol, titik singular disebut titik ganda. 
Jika a1 = b1 = a2 = b2 = c2 = 0, tetapi tidak semua a3, b3, c3, d3 adalah nol, titik singular 
disebut titik rangkap tiga, dan seterusnya. 
KLASIFIKASI TITIK GANDA DI TITIK ASAL 
A. Kasus: c2 ≠ 0 
(1) Ganti y dengan mx dalam suku-suku a2x2 + b2xy + c2y2 untuk memperoleh (c2m2 + 
b2m + a2)x2. 
(2) Pecahkan c2m2 + b2m + a2 = 0 untuk m. 
Jika akar-akar m1 dan m2 adalah riil dan berbeda, kurva mempunyai dua tangent 
yang berbeda y = m1x dan y = m2x di titik asal dan titik ganda adalah suatu simpul. 
Jika akar-akar adalah riil dan sama, kurva pada umumnya mempunyai tangen 
tunggal di titik asal dan di titik ganda tersebut 
(a) cusp, bila kurva tidak terus ke titik asal. 
(b) tacnode, bila kurva terus lewat titik asal. 
Dalam kasus-kasus luar biasa, titik asal dapat merupakan titik yang terisolasi. Jika 
akar-akarnya adalah khayal, titik asal adalah titik ganda terisolasi. 
x 
0 
y 
x 
0 
y 
x 
0 
y 
x 
0 
y 
x 
0 
y 
Node Cusp Cusp Tacnode Isolated Point 
Gambar 24-1 
B. Kasus: c2 = 0, a2 ≠ 0. 
Ganti x dengan ny dalam suku-sukunya a2x2 + b2xy dan lanjutkan seperti di A. 
C. Kasus: a2 = c2 = 0, b2 ≠ 0 
Titik asal adalah suatu simpul, kedua tangen di sana adalah sumbu-sumbu koordinat. 
Soal-soal yang Dipecahkan
ASIMPTOT 
1. Cari persamaan asimptot dari y2(1 + x) = x2(1 - x). 
Koefisien y dengan pangkat tertinggi adalah (1 + x); garis x + 1 = 0 adalah asimptot 
vertikal. Tidak ada asimptot horizontal karena koefisien x dengan pangkat tertinggi 
adalah konstanta. 
Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b untuk memperoleh 
(m2 + 1)x3 + (m2 + 2mb -1)x2 + b(b + 2m)x + b2 = 0 (1) 
Pemecahan serentak koefisien-koefisien dari x dengan kedua pangkat tertinggi 
disamakan dengan nol. 
m2 + 1 = 0 dan m2 + 2mb – 1 = 0 
adalah khayal. Tidak ada asimptot miring. (Lihatlah Gambar 24-2 di halaman 129). 
2. Cari persamaan asimptot x3 + y3 – 6x2 = 0. 
Tidak ada asimptot horisontal maupun vertikal karena koefisien x dan y dengan 
pangkat tertinggi adalah konstanta. Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b 
untuk mendapatkan 
(m3 + 1)x3 + 3(m2b – 2)x2 + 3mb2x + b3 = 0 (1) 
Pecahkan secara serentak m3 + 1 = 0 dan m2b – 2 = 0: m = -1, b = 2. Persamaan 
asimptot adalah y = -x + 2. 
Jika m = -1 dan b = 2 disubstitusikan ke dalam (1), persamaan menjadi -12x + 8 = 0. 
Maka x = 2/3 adalah absis titik potong berhingga dari kurva dengan asimptotnya 
(lihatlah gambar 24-3 di halaman 130). 
3. Cari persamaan asimptot dari y2(x – 1) – x3 = 0. 
Koefisien y dengan pangkat tertinggi adalah (x – 1), garis x – 1 = 0 adalah suatu 
asimptot vertikal. Tidak ada asimptot horisontal. 
Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b, untuk mendapatkan 
(m2 – 1)x3 + m(2b – m)x2 + b(b – 2m)x – b2 = 0 (1) 
Pecahkan secara serentak m2 – 1 = 0 dan m(2b – m) = 0: m = 1, b = 1 
2 dan m = -1, b 
= - 1 
2 . 
Persamaan-persamaan asimptot adalah y = x + 1 
2 dan y = -x - 1 
2 
Asimptot y = x + 1 
2 memotong kurva di titik terhingga yang absisnya diberikan oleh 
1 
2 ( 1 
2 - 2)x - 1 
4 = 0, yaitu x = - 1 
3 . Absis titik potong terhingga dari kurva dan asimptot 
y = -x - 1 
2 adalah juga - 1 
3 . (Lihat Gambar 24-4 di bawah). 
TITIK-TITIK SINGULAR 
4. Selidiki y2(1 + x) = x2(1 – x) untuk titik-titik singular. 
Suku-suku dengan derajat terendah adalah derajat dua; titik asal adalah titik ganda. 
Karena c2 ≠ 0, artinya suku y2 ada, ganti y dengan mx dalam suku-suku y2 – x2 dan 
samakan koefisien x2 dengan nol untuk memperoleh m2 – 1 = 0. 
Maka m = ± 1 dan garis y = x dan y = -x adalah tangen pada kurva di titik asal. Titik 
asal adalah simpul. (Lihat Gambar 24-2 di halaman 129). 
5. Selidiki x3 + y3 – 6x2 = 0 untuk titik-titik singular. 
Suku derajat terendah adalah derajat dua, titik asal adalah titik ganda. 
Karena c2 = 0, ganti x dengan ny dalam suku-suku derajat terendah dan samakan 
koefisien y2 dengan nol untuk memperoleh n2 = 0. Terdapat tangen tunggal x = 0, 
pada kurva di titik asal.
Titik ganda adalah sebuah cusp, karena jika y = -ξ, persamaan x3 – 6x2 – ξ3 = 0, dari 
aturan tanda Descartes, mempunyai satu akar positif dan dua akar khayal, dan kurva 
tidak meneruskan ke titik asal. (Lihat Gambar 23-3 di halaman 130). 
6. Selidiki y2(x – 1) – x3 = 0 untuk titik-titik singular. 
Suku-suku deraat terendah adalah derajat dua; titik asal adalah titik ganda. 
Karena c2 ≠ 0, ganti y dengan mx dalam suku-suku derajat terendah dan samakan 
koefisien x2 dengan nol untuk memperoleh m2 = 0. Titik asal adalah cusp, karena 
untuk x < 0, y terdefinisikan, tetapi untuk 0 < x < 1, y adalah khayal. (Lihat Gambar 
24-4 di halaman 130). 
7. Selidiki y2(x2 – 4) = x4 untuk (a) titik-titik singular dan (b) asimptot. 
(a) Titik asal adalah titik ganda. Karena a2 = b2 = 0 dan c2 ≠ 0, hasil substitusi y = mx 
dan menyamakan dengan nol adalah m2 = 0, Titik asal adalah titik ganda terisolasi 
karena untuk x dekat 0, y adalah khayal. 
(b) Garis-garis x = 2 dan x = -2 adalah asimptot vertikal. 
Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b untuk memperoleh 
(m2 – 1)x4 + 2mbx3 + (b2 – 4m2)x2 – 8mbx – 4b2 = 0 
Pecahkan secara serentak m2 – 1 = 0 dan mb = 0: m = 1, b = 0 dan m = -1, b = 0. 
Persamaan asimptot adalah y = x dan y = -x. 
Asimptot miring memotong kurva di titik asal. (Lihat Gambar 24-5 di halaman 130). 
PENJEJAKAN KURVA 
8. Bahas dan gambar kurva y2(1 + x) = x2(1 – x). 
Simetri. Kurva simetrik terhadap sumbu-x. 
Titik potong. Titik potong-x adalah x = 0 dan x = 1. Titik potong-y adalah y = 0. 
Lingkup. Kurva ada dalam selang -1 < x £ 1 dan untuk semua nilai y. 
Titik-titik maksimum dan minimum, dan seterusnya. Kurva terdiri dari dua cabang 
0 
- 1 1 
x 
y 
y 2 ( 1 + x ) = x 2 ( 1 - x ) 
Gambar 24-2 
y = 
x x 
- 
+ 
1 
1 
x 
dan y = - 
x x 
- 
+ 
1 
1 
x 
. Untuk yang pertama, 
dy 
dx 
2 
x x 
x x 
- - 
+ - 
1 
1 1 
= ( ) ( ) 
3/2 1/2 
dan 
2 
2 
d y 
dx 
x 
- 
2 
x x 
= ( 1 + ) 5/2 ( 1 
- 
) 3/2 
Nilai-nilai kritis adalah x = 1 dan (-1 + 5 )/2. Titik, 1 5 , ( 1 5 ) 5 2 
æ ö ç - + - + - ¸ 
çç 2 2 
¸¸ è ø 
adalah titik maksimum. Tidak ada titik balik. Cabang adalah cekung ke bawah.
Dari simetri, ada titik minimum di 1 5 , ( 1 5) 5 2 
æ - + - ö ç - + çç - ¸ 2 2 
¸¸ è ø 
dan cabang 
kedua adalah cekung ke atas. 
Asimptot. Dari Soal 1, garis x = -1 adalah asimptot vertikal. 
Titik-titik Singular. Dari Soal 4, titik asal adalah sebuah simpul, (titik ganda atau 
simpul) tangen adalah garis-garis y = x dan y = -x. 
9. Bahas dan gambar kurva y3 – x2(6 – x) = 0. Lihat Gambar 24-3 di halaman 130. 
Simetri. Tidak ada simetri. 
Titik potong. Titik potong adalah x = 0, x = 6 dan y = 0. 
Lingkup. Kurva ada untuk semua nilai x dan y. 
Titik-titik maksimum dan minimum, dan seterusnya. 
dy 
dx 
- 
- dan 
4 
6 
x 
= x 1/3 ( x 
) 2/3 
2 
2 
d y 
dx 
= 
- 
8 
- . 
( )4/3 5/3 
x 6 x 
Nilai-nilai kritis adalah x = 0, 4, 6; (0, 0) adalah titik minimum dan (4, 2 3 4 ) adalah 
titik maksimum. Titik (6, 0) adalah titik balik, kurva adalah cekung ke bawah ke kiri 
dan cekung ke atas ke kanan. 
Asimptot. Dari Soal 2, garis y = -x + 2 adalah asimptot. 
Titik-titik Singular. Dari Soal 5, titik asal adalah cusp, tangen (cuspidal) adalah 
sumbu-y. 
0 
y 
x 
2 
2 4 6 
y 
x 
1 
0 
x3 + y3 - 6x2 = 0 y2(x – 1) – x3 = 0 
Gambar 24-3 Gambar 24-4 
10. Bahas dan gambar kurva y2(x – 1) – x3 = 0. Lihat Gambar 24-4 di atas. 
Simetri. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-x. 
Titik potong. Titik potong adalah, x = 0 dan y = 0. 
Lingkup. Kurva ada pada selang -∞ < x < 0 dan x > 1, dan untuk semua nilai y. 
Titik-titik maksimum dan minimum, dan lain-lain. Untuk cabang y = x 
1 
x 
x - 
, 
dy 
dx 
= 
( ) 
( ) 
1/2 
3/2 
x - 
x 
x 
- 
2 3 
2 1 
dan 
2 
2 
d y 
dx 
3 
= 4x 1/2 ( x -1 
)5/2 
Nilai-nilai kritis adalah x = 0 dan 3/2. Titik (3/2, 3 3 /2) adalah titik minimum. Tidak 
ada titik balik.
Cabang cekung ke atas. Dari simetri, ada titik maksimum (3/2, -3 3 /2) pada cabang 
y = -x 
1 
x 
x - 
dan cabang adalah cekung ke bawah. 
Asimptot. Dari Soal 3, garis x = 1, y = x + 1 
2 , dan y = -x - 1 
2 adalah asimptot. 
Titik Singular. Dari Soal 6, titik asal adalah cusp, garis y = 0 adalah tangen (cuspidal). 
11. Bahas dan gambar kurva y2(x2 – 4) = x4. 
Simetri. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-sumbu koordinat titik asal. 
Titik potong. Titik-titik potong adalah x = 0 dan y = 0. 
Lingkup. Kurva ada dalam selang -∞ < y £ -4 dan 4 £ y < +∞. Titik (0, 0) adalah titik 
terisolasi. 
2 
Titik maksimum dan minimum, dan lain-lain. Untuk bagian y = 
x 
x - 
2 4 
, x > 2, 
dy 
dx 
= 
3 
x - 
8 
x 
x 
- 
4 
( ) 
2 3/2 
dan 
2 
2 
d y 
dx 
2 
4 32 
= ( ) 
2 5/2 
4 
x 
x 
+ 
- 
Nilai kritis adalah x = 2 2 . Bagian ini cekung ke atas dan (2 2 , 4) adalah titik 
minimum. 
Dari simetri, ada titik minimum di (-2 2 , 4) dan titik–titik maksimum di (2 2 , -4). 
Asimptot, Titik Singular. Lihat Soal 7. 
- 2 2 
0 
y 
x 
y2(x2 – 4) = x4 
Gambar 24-5 
12. Bahas dan gambar kurva (x + 3)(x2 + y2) = 4. 
Mula-mula tentukan titik singular, bila ada, dan jadikan titik singular sebagai titik asal 
baru sebelum membuat analisis. 
dy 
( x + 2 ) ( x + 2 + 3 ) ( x 
+ 2 - 
3 
) 
= - 
dx 
( ) 2 
x + 
3 
y 
. Jika x = -2, y = 0 dan 
dy 
dx 
mempunyai bentuk 
tak tentu 
0 
0 
, titik (-2, 0) adalah titik singular. 
Dengan transformasi x = x’ – 2, y = y’, persamaan menjadi y’2(x’ + 1) + x’2 – 3x2 = 0. 
Simetri. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-x’. 
Titik potong. Titik-titik potong adalah x’ = 0, x’ = 3 dan y’ = 0. 
Lingkup. Kurva didefinisikan dalam selang -1 < x’ £ 3 dan untuk semua nilai y’. 
Titik maksimum dan minimum, dan lain-lain.
Dari cabang y’ = 
x - 
x 
x 
+ 
' 3 ' 
' 1 
dy 
dx 
2 
x 
- 
3 ' 
= ( ) ( ) 
1/2 3/2 
x x 
- + 
3 ' ' 1 
dan 
2 
2 
d y 
dx 
' 
' 
12 
- 
= ( 3 - x ' ) 3/2 ( x ' + 
1 
) 5/2 
Nilai-nilai kritis adalah x’ = 3 dan 3. Titik ( 3, 6 3 - 9 ) adalah titik maksimum. 
Cabang adalah cekung ke bawah. 
Dari simetri, ( 3, 6 3 - 9 ) adalah titik minimum pada cabang lain yang cekung ke 
atas. 
Asimptot. Garis x’ = -1 adalah asimptot vertikal. Untuk asimptot miring, ganti y’ 
dengan mx’ + b untuk mendapatkan (m2 + 1)x’2 + . . . = 0. Tidak ada asimptot miring. 
Mengapa? 
Titik Singular. Titik asal adalah titik ganda jika y’ diganti oleh mx’ dalam suku-suku 
derajat terendah y’2 – 3x’2, hasilnya adalah (m2 – 3)x’2. Dari m2 – 3 = 0, m = ± 3 dan 
tangen (simpul) adalah y’ = ± 3 x’. 
Dalam koordinat yang mula-mula, ( 3 - 2, 6 3 - 9 ) adalah titik maksimum dan 
( 3 - 2,- 6 3 -9 ) adalah titik minimum. Garis x = -3 adalah asimptot vertikal. 
Titik (-2, 0) adalah simpul, persamaan tangen (simpul) adalah y = ± 3 (x + 2). 
x ’ = - 1 
x = - 3 
y ’ y 
x 
0 1 x ’ 
( - 2 , 0 ) 
(x + 3)(x2 + y2) = 4 
Gambar 24-6 
Soal-soal Tambahan 
Bahas dan gambar masing-masing kurva berikut. 
13. (x – 2)(x – 6)y = 2x2 
14. x(3 – x2)y = 1 
15. (1 – x2)y = x4 
16. xy = (x2 – 9)2 
17. 2xy = (x2 – 1)3 
18. x(x2 – 4)y = x2 – 6 
19. y2 = x(x2 – 4)
20. y2 = (x2 – 1)(x2 – 4) 
21. xy2 = x2 + 3x + 2 
22. (x2 – 2x – 3)y2 = 2x + 3 
23. x(x – 1)y = x2 – 4 
24. (x + 1)(x + 4)2y2 = x(x2 – 4) 
25. y2 = 4x2(4 – x2) 
26. y2 = 5x4 + 4x5 
27. y3 = x2(8 – x2) 
28. y3 = x2(3 – x) 
29. (x2 – 1)y3 = x2 
30. (x – 3)y3 = x4 
31. (x – 6)y2 = x2(x – 4) 
32. (x2 – 16)y2 = x3(x – 2) 
33. (x2 + y2)2 = 8xy 
34. (x2 + y2)3 = 4x2y2 
35. y4 – 4xy2 = x4 
36. (x2 + y2)3 = 4xy(x2 – y2) 
37. y2 = x(x – 3)2 
38. y2 = x(x – 2)3 
39. 3y4 = x(x2 – 9)3 
40. x3y3 = (x – 3)2
Bab 25 
Rumus-rumus Integrasi Dasar 
JIKA F(x) ADALAH SEBUAH FUNGSI yang turunan F’(x) = f(x) pada selang tertentu 
dari sumbu-x, maka F(x) disebut anti-turunan atau integral tak tentu dari f(x). Integral tak 
tentu dari suatu fungsi tidak unik; sebagai contoh x2, x2 + 5, x2 – 4 adalah integral tak 
tentu dari f(x) = 2x karena 
d 
dx 
(x2) = 
d 
dx 
(x2 + 5) = 
d 
dx 
(x2 – 4) = 2x. Semua integral tak 
tentu dari f(x) = 2x kemudian dicakup dalam x2 + C, dengan C disebut konstanta 
integrasi, adalah konstanta sebarang. 
Simbol ò f ( x) dx digunakan untuk menyatakan bahwa integral tak tentu dari f(x) harus 
dicari. Jadi ditulis ò2x dx = x2 + C. 
RUMUS-RUMUS INTEGRASI DASAR. Sejumlah rumus-rumus di bawah segera 
timbul dari rumus-rumus diferensiasi standar dalam bab-bab sebelum ini, sedang rumus 
25 misalnya dapat diperiksa dengan menunjukkan bahwa 
d 
du 
1 2 2 1 2 
2 2 u a u a arc sin u C 
ì ü í - + + î a 
ý 
þ 
= a2 - u2 
Tanda nilai mutlak muncul dalam beberapa rumus. Sebagai contoh, ditulis 
5. 
du 
ò u = ln │u│ + C 
sebagai ganti 
5(a). 
du 
ò u = ln u + C, u > 0 5(b). 
du 
ò u = ln (-u) + C, u < 0 
dan 
10. ò tan u du = ln │sec u│ + C 
sebagai ganti 
10(a). ò tan u du = ln sec u + C, semua u sedemikian rupa, sehingga u ³ 1 
10(b). ò tan u du = ln (-sec u) + C, semua u sedemikian rupa, sehingga u £ -1 
1. ( ) d f x 
ò éë ùû dx = f(x) + C 
dx 
2. ò( u + v) dx = òu dx + òv dx 
3. òau dx = aòu dx , a konstanta sebarang 
4. òum du = 
1 
1 
um 
m 
+ 
+ 
+ C, m ≠ -1 
5. 
du 
ò u = ln │u│ + C 
6. òau du = 
au 
a 
ln 
+ C, a > 0, a ≠ 1
7. òau du = eu + C 
8. òsin u du = -cos u + C 
9. òcosu du = sin u + C 
10. ò tan u du = ln │sec u│ + C 
11. òcot u du = ln │sin u│ + C 
12. òsecu du = ln │sec u + tan u│ + C 
13. òcscu du = ln │csc u - cot u│ + C 
14. òsec2 u du = tan u + C 
15. òcsc2 u du = -cot u + C 
16. òsec u tan u du = sec u + C 
17. òcsc u cot u du = -csc u + C 
18. 2 2 
du 
a - u ò = arc sin 
u 
a 
+ C 
du 
ò a + u = 
19. 2 2 
1 
a 
arc tan 
u 
a 
+ C 
du 
u u - a ò = 
20. 2 2 
1 
a 
arc sec 
u 
a 
+ C 
du 
ò u - a = 
21. 2 2 
1 
2a 
ln 
u - 
a 
u + 
a 
+ C 
du 
ò a - u = 
22. 2 2 
1 
2a 
ln 
u + 
a 
u - 
a 
+ C 
du 
u + a ò = ln (u + u2 + a2 ) + C 
23. 2 2 
du 
u - a ò = ln │u + u2 - a2 │ + C 
24. 2 2 
25. ò a2 - u2 du = 1 
2 u a2 - u2 + 1 
2 a2 arc sin 
u 
a 
+ C 
26. ò u2 + a2 du = 1 
2 u u2 + a2 + 1 
2 a2 ln (u + u2 + a2 ) + C 
27. ò u2 - a2 du = 1 
2 u u2 - a2 + 1 
2 a2 ln │u + u2 + a2 │ + C 
Soal-soal Dipecahkan 
1. ò x5 dx = 
6 
6 
x + C
dx 
ò x = x-2 dx ò = 
2. 2 
x- 
- 
1 
1 
+ C = - 
1 
x 
+ C 
3. ò 3 z dz = ò z1/3 dz = 
4/3 
4 / 3 
z + C = 
3 
4 
z4/3 + C 
dx 
x ò = x-2/3 ò dx = 
4. 3 2 
1/3 
1/ 3 
x + C = 3x1/3 + C 
5. ò( 2x2 -5x + 3) dx = 2 ò x2 dx - 5 ò x dx + 3 òdx = 
2 3 
3 
x - 
5 2 
2 
x + 3x + C 
6. ò(1- x) x dx = ò( x1/2 - x3/2 ) dx = ò x1/2 dx - ò x3/2 dx = 2 3/2 
8 x - 2 5/2 
5 x + C 
7. ( ) 2 ò 3s + 4 ds = ò( 9s2 + 24s +16) ds = 9( 1 2 ) 
3 s + 24( 1 2 ) 
2 s + 16s + C = 3s3 + 12s2 + 
16s + C 
8. 
3 2 
x 5x 4 
ò + - dx = ò( x + 5 - 4x-2 ) dx = 
2 
x 
1 
2 
x2 + 5x - 
x- 
- 
4 1 
1 
+ C = 
1 
2 
x2 + 5x + 
4 
x 
+ C 
2 
x dx 
x + ò 
x dx 
x + ò , (d) ( ) 
9. Hitung: (a) ( )ò x3 + 2 2 • 3x2 dx, (b) ( )ò x3 + 2 2 1/2x2 dx, (c) ( ) 
3 3 
8 
2 
2 
4 3 
2 
. Ambil x3 + 2 = u; maka du = 3x2 dx. 
(a) ò( x3 + 2) • 3x2 dx = òu2 du = 1 
3 u3 + C = 1 
3 (x3 + 2)3 + C 
(b) ( )ò x3 + 2 2 1/2x2 dx = 
1 
3 ( )ò x3 + 2 1/2 • 3x2 dx = 
1 
3 
òu1/2 du = 
1 
3 
• 
3/2 
3 / 2 
u + C = 
2 
9 
(x3 + 
2)3/2 + C 
2 
x dx 
x + ò = 8• 
(c) ( ) 
3 3 
8 
2 
1 
3 ò( x3 + 2) -3 3x2 dx = 
8 
3 
u-3 du ò = - 
8 
3 
1 2 
2 
æ u- ö 
çè ø¸ 
4 
+ C = - 3 ( x 3 + 2 
)2 
+ C 
(d) 
2 
ò x 
dx = 
4 x 3 + 2 
1 
3 ò( x3 + 2) -1/43x2 dx = 
1 
3 
u-1/4 du ò = 
1 
3 
• 
4 
3 
u3/4 + C = 
4 
9 
(x3 + 2)3/4 
+ C 
10. Hitung ò3x 1- 2x2 dx. Ambil 1 – 2x2 = u; maka du = -4x dx. 
ò3x 1- 2x2 dx = 3 
1 
4 
æ - ö çè ø¸ ò(1- 2x2 ) 1/2(-4x dx) = - 
3 
4 
òu1/2 du 
= - 
3 
4 
• 
2 
3 
u3/2 + C = - 
1 
2 
(1 – 2x2)3/2 + C 
11. Hitung 
( x ) 
dx 
( x 2 x 
)1/3 
+ 
+ ò . Ambil x2 + 6x = u; maka du = (2x + 6) dx. 
3 
6 
( x ) 
dx 
( x 2 x 
)1/3 
+ 
+ ò = 
3 
6 
1 
2 ò( x2 + 6x) -1/3(2x + 6) dx = 
1 
2 
u-1/3 du ò
= 
1 
2 
• 
3 
2 
u2/3 + C = 
3 
4 
(x2 + 6x)2/3 + C 
12. ò 3 1- x2 x dx = - 
1 
2 ò(1- x2 ) 1/3(-2x dx) = - 
1 
2 
• 
3 
4 (1- x2 ) 4/3 + C = - 
3 
8 (1- x2 ) 4/3 + C 
13. ò x2 - 2x4 dx = ( )ò 1- 2x2 1/2 x dx = - 
1 
4 ( )ò 1- 2x2 1/2 (-4x dx) 
= - 
1 
4 
• 
2 
3 ( )1- 2x2 3/2 + C = - 
1 
6 ( )1- 2x2 3/2 + C 
14. ( ) 2 1 x 
+ ò dx = 
x 
2 
1 2x x 
ò + + dx = ò( x-1/2 + 2x1/2 + x3/2 ) dx = 2x1/2 + 
1/2 
x 
4 
3 
x3/2 + 
2 
5 
x5/2 + C 
2 
x x 
x 
ìï ïü í - ý 
îï + ïþ 
+ 
+ ò dx = ( ) 2 
15. ( ) 
2 
2 
1 
1 1 
ò dx = x + 
x 1 
1 
x +1 
+ C’ = 
2 
1 
x 
x + 
+ 1 + C’ = 
2 
1 
x 
x + 
+ C 
RUMUS-RUMUS 5-7 
16. 
dx 
ò x = ln │x│ + C 
17. 
ò dx 
( 2) 
= x + 2 
2 
d x 
x 
+ 
ò + = ln │x + 2│ + C 
18. 
ò dx 
= 
2 x - 3 
1 
2 
ln │u│ + C = 
1 
2 
ln │2x - 3│ + C, dengan u = 2x – 3 dan du = 2 dx atau 
ò dx 
= 
2 x - 3 
1 
2 
( 2 3) 
2 3 
d x 
x 
- 
ò - = 
1 
2 
ln │2x - 3│ + C 
x dx 
ò x - = 
19. 2 
1 
x dx 
ò x - = 
1 
2 2 
1 
1 
2 
ln │x2 - 1│ + C = 
1 
2 
ln │x2 - 1│ + ln c = ln c x2 -1 
20. 
2 
ò x dx 
= - 
1 - 2 
x 3 
1 
6 
2 
x dx 
x 
ò - 
= - 
- 2 
6 
1 2 
1 
6 
c 
- x 
ln │1 – 2x3│ + C = ln 6 1 2 3 
21. 
2 
1 
x 
x 
+ 
ò + dx = 
1 1 
ò æ ö çè + ø¸ dx = x + ln │x + 1│ + C 
x + 1 
22. e-x dx ò = - e-x ò (-dx) = -e-x + C 
23. òa2x dx = 
1 
2 
òa2x (2 dx) = 
1 
2 
æ a 2 
x 
ö 
ç è ln 
a 
¸ 
ø 
+ C 
24. òe3x dx = 
1 
3 
òe3x (3 dx) = 
e x + C 
3 
3 
25. 
e x dx 
æ- ö çè ø¸ ò = -e1/x + C 
e 1/ 
x ò dx 
= - 1/ 
x 2 
2 
x
26. ò( ex +1)3 ex dx = òu3 du = 
u + C = ( )4 1 
4 
4 
ex + + C dengan u = ex + 1 dan du = ex 
4 
dx, atau ( )3 ò ex +1 ex dx = ( ) ( ) 3 ò ex +1 d ex +1 = ( )4 1 
ex + + C 
4 
27. 
ò dx 
= 
e x + 1 
- 
ò + - = - 
e dx 
e 
1 
x 
x 
e dx 
e 
- 
ò + = -ln (1 + e-x) + C = ln 
1 
x 
x 
- 
- 
1 
x 
x 
e 
+ e 
+ C = x – ln (1 + ex) + 
C Tanda nilai mutlak tidak diperlukan di sini karena 1 + c-x > 0 untuk semua nilai x. 
RUMUS-RUMUS 8-17 
28. 1 
2 òsin x dx = 2 1 
2 òsin x • 1 
2 dx = -2 cos 1 
2 x + C 
29. òcos3x dx = 
1 
3 
òcos3x • 3 dx = 
1 
3 
sin 3x + C 
30. òsin2 x cos x dx = òsin2 x (cos x dx) = òsin2 x d(sin x) = 
sin3 
3 
x + C 
31. ò tan x dx = 
sin 
cos 
x 
ò x dx = - 
x dx 
x 
- ò = -ln │cos x│+ C = ln │sec x│+ C 
sin 
cos 
32. ò tan 2x dx = 
1 
2 
ò tan 2x • 2 dx = 
1 
2 
ln │sec 2x│+ C 
33. ò x cot x2 dx = 
1 
2 
òcot x2 • 2x dx = 
1 
2 
ln │sec 2x│+ C 
òsec x sec x ( sec x + 
tan x 
) 
34. dx = ò + dx = 
x x 
sec tan 
sec tan sec2 
sec tan 
x x + 
x 
x x 
ò + dx = ln │sec x + tan x│+ 
C 
35. òsec x dx 
x 
= 2 òsec x1/2 • 
1 
2 
x-1/2 dx = 2 ln│sec x + tan x │ + C 
36. òsec2 2ax dx = 
1 
2a 
òsec2 2ax • 2a dx = 
ax 
a 
tan 2 
2 
+ C 
37. 
x x 
ò sin + cos 
dx = ò( tan x +1) dx = ln│sec x│+ x + C 
cos 
x 
y dy 
sin 
cos 
ò y = ò tan y sec y dy = sec y + C 
38. 2 
39. ( ) 2 ò 1+ tan x dx = ò(1+ 2 tan x + tan2 x) dx = ò( sec2 x + 2 tan x) dx = tan x + 2 ln │sec 
x│ + C 
40. òex cos ex dx = òcos ex • ex dx = sin ex + C 
41. òe3cos2x sin 2x dx = - 
1 
6 
òe3cos2x (-6 sin 2x dx) = - 
e x + C 
3cos2 
6
42. 
ò dx 
1 cos 
= 1 + cos 
x 1 cos 
2 
x 
x 
- 
ò - dx = 2 
x 
x 
- ò dx = ò( csc2 x - cot x csc x) dx = -cot x + csc x 
1 cos 
sin 
+ C 
43. ( ) 2 ò tan 2x + sec 2x dx = ò( tan2 2x + 2 tan 2xsec 2x + sec2 2x) dx 
= ò( 2sec2 2x + 2 tan 2x sec 2x -1) dx = tan 2x + sec 2x – x + C 
44. òcsc u du = 
du 
ò du 
= sin 
u 1 1 
ò u u = 
2 2 2sin cos 
2 1 1 
ò g 
2 2 
u u du 
1 
2 
sec 
tan 
= ln │tan 1 
2 u│ + C 
45. ( ) 2 ò sec 4x -1 dx = ò( sec2 4x - 2sec 4x +1) dx = 1 
4 tan 4x - 1 
2 ln│sec 4x + tan 4x│+ x + 
C 
46. 
x x dx 
sec tan 
ò = 
a + b sec 
x 1 
b 
ò a + b x g 
x x b dx 
sec tan 
sec 
= 
1 
b 
ln│a + b sec x│+ C 
47. 
dx 
ò = 
csc 2 x - cot 2 
x x dx 
sin 2 
1 cos 2 
ò - x = 
1 
2 
ò - x g 
x dx 
sin 2 2 
1 cos 2 
= 
1 
2 
ln(1 – cos 2x) + C’ 
RUMUS-RUMUS 18-20 
48. 1 2 
dx 
- x ò = arc sin x + C 
dx 
ò + x = arc tan x + C 
49. 1 2 
dx 
x x - ò = arc sec x + C 
50. 2 1 
dx 
- x ò = arc sin 
51. 4 2 
x 
+ C 
2 
dx 
ò + x = 
52. 9 2 
1 
3 
arc tan 
x 
+ C 
3 
dx 
- x ò = 
53. 25 16 2 
ò 4 
dx 
x = 
5 - 4 
1 
4 ( ) 2 2 
1 
4 
arc sin 
x 
+ C 
4 
5 
dx 
ò x + = 
54. 4 2 9 
ò 2 
dx 
2 x + 3 
= 
1 
2 ( ) 2 2 
1 
6 
arc tan 
x 
+ C 
2 
3 
dx 
dx 
x x - ò = 
x x - ò = ( ) 2 2 
55. 4 2 9 
2 
2 2 3 
1 
3 
arc sec 
x 
+ C 
2 
3 
56. 
2 
ò x dx 
= 
1 
- x 6 
2 
x dx 
- x 
1 
3 ( ) 
3 2 
3 
1 
ò = 
1 
3 
arc sin x3 + C 
x dx 
ò x + = 
57. 4 
3 
2 
ò = 
1 
2 ( )2 2 2 
1 
x dx 
x x - 
1 
2 
• 
1 
3 
arc tan 
2 
3 
x 
+ C = 3 
6 
arc tan 
2 3 
3 
x + C
dx 
x x - ò = 
58. 4 1 
2 
ò = 
1 
2 2 ( 2 )2 
1 
x dx 
x x - 
1 
2 
arc sec x2 + C = 
1 
2 
1 
x 
arc cos 2 
+ C 
dx 
- x + ò = arc sin 
59. ( ) 2 4 2 
x + 
2 
2 
+ C 
dx 
ò e + e- = 2 
60. x x 
1 
x 
x 
e dx 
ò e + = arc tan ex + C 
61. 
3 2 
x - x + 
x 
x 
3 4 3 
æ - + ö çè + ø¸ ò dx = 
ò dx = 2 
+ 2 
1 
3 4 4 
1 
x 
x 
3 2 
2 
x - 4x + 4 arc tan x + C 
x x dx 
sec tan 
9 4sec 
ò + x = 
62. 2 
ò 2sec x tan 
x dx 
3 + 2sec 
x = 
1 
2 ( ) 2 2 
1 
6 
arc tan 
2sec 
3 
x 
+ C 
63. 
( ) 
x dx 
x dx 
- x ò + 3 1 2 
ò + 
= - 2 
2 
3 
1 
x 
1 
dx 
- x ò = - 1- x2 + arc sin x + C 
64. ( ) 
x dx 
x 
2 7 
2 
9 
- 
ò 2 
x dx 
- 7 x + 2 9 
ò + = 2 
9 
dx 
ò x + = ln (x2 + 9) - 
7 
3 
arc tan 
x 
+ C 
3 
dy 
ò y + y + = ( 2 10 25) 5 
65. 2 10 30 
dy 
dy 
y + + ò = 5 
y + y + + ò = ( ) 2 5 5 
5 
arc tan ( 5) 5 
y + + C 
5 
dx 
+ x - x ò = 36 ( 2 8 16) 
66. 20 8 2 
dy 
dx 
- x - ò = arc sin 
- x - x + ò = ( ) 2 36 4 
x - 
4 
6 
+ C 
dx 
ò x + x + = 2 
67. 2 2 2 5 
2 
dx 
dx 
ò = 4 x + 4 x + 10 
( ) 2 
2 
2 1 9 
x + + ò = 
1 
3 
arc tan 
x + 
2 1 
3 
+ C 
x 
x x 
68. 2 
+ 
1 
4 8 
ò - + dx = 
1 
2 2 
x 
+ 
2 2 
4 8 
ò - + dx = 
x x 
1 
2 
( ) 
2 
x 
x x 
- + 
2 4 6 
ò - + dx = 
4 8 
1 
2 
( ) 
2 
2 x - 
4 
dx 
x x 
ò - + + 3 
4 8 
dx 
ò = 
x 2 - 4 x + 8 
1 
2 
( ) 
2 
2 x - 
4 
dx 
x x 
ò - + + 3 ( ) 2 2 4 
4 8 
dx 
x - + ò = 
1 
2 
ln (x2 – 4x + 8) + 
3 
2 
arc tan 
x - 
2 
2 
+ 
C 
Tanda nilai mutlak tidak diperlukan di sini karena x2 – 4x + 8 > 0 untuk semua nilai x. 
dx 
- x - x ò = 64 ( 2 12 36) 
69. 28 12 2 
dx 
dx 
- x + ò = arc sin 
- x + x + ò = ( ) 2 64 6 
x + 
6 
8 
+ C 
x 
x x 
ò + 
3 
dx = - 
- - 70. 2 
5 4 
x 
x x 
- - 
- - ò dx = - 
2 6 
5 4 
1 
2 2 
1 
2 
( ) 
2 4 2 
5 4 
2 
x 
x x 
- - - 
- - ò dx 
= - 
x 
x x 
ò - 2 - 
4 
dx + 5 - 4 
- 5 4 2 
1 
2 2 
dx 
- x - x ò 
= - 
x 
x x 
ò - 2 - 
4 
dx + 5 - 4 
- 9 ( 2 
) 2 1 
2 2 
dx 
- x + ò
= - 5 - 4x - x2 + arc sin 
x + 
2 
3 
+ C 
ò - + dx = 
71. 2 
x 
+ 
2 3 
x x 
9 12 8 
x 
x x 
1 
9 2 
+ 
18 27 
9 12 8 
ò - + dx = 
1 
9 
( ) 
x 
x x 
18 12 39 
9 2 
12 8 
- + 
ò - + dx + 
dx 
x - + ò 
13 
3 ( ) 2 3 2 4 
= 
1 
9 
ln (9x2 – 12x + 8) + 
13 
18 
arc tan 
x - 
3 2 
2 
+ C 
x 
x x 
ò + 
2 
dx = - 
- 72. 2 
4 
x 
x x 
- - 
2 4 
4 
1 
2 2 
- ò dx = - 
1 
2 
( ) 
2 4 8 
4 
2 
x 
x x 
- + - 
- ò dx 
= - 
x 
x x 
ò 4 - 
2 
dx + 4 4 
- 4 ( 2 
) 2 1 
2 2 
dx 
- x - ò = - 4x - x2 + 4 arc sin 
x - 
2 
2 
+ C 
RUMUS-RUMUS 21-24 
ò dx 
1 
x 
- 
1 
73. = 
ln 
x 2 - 1 
2 
x 
+ 
1 
+ C 
dx 
ò - x = 
74. 1 2 
1 
2 
ln 
1 
1 
x 
x 
+ 
- 
+ C 
dx 
ò x - = 
75. 2 4 
1 
4 
ln 
2 
2 
x 
x 
- 
+ 
+ C 
dx 
ò - x = 
76. 9 2 
1 
6 
ln 
3 
3 
x 
x 
+ 
- 
+ C 
dx 
x + ò = ln (x + x2 +1 ) + C 
77. 2 1 
dx 
x - ò = ln │x + x2 -1│ + C 
78. 2 1 
dx 
x + ò = 
79. 4 2 9 
ò 2 
dx 
x = 
2 + 3 
1 
2 ( ) 2 2 
1 
2 
ln (2x + 4x2 + 9 ) + C 
dz 
z - ò = 
80. 9 2 25 
1 
3 2 
dz 
3 
9 25 
ò z - = 
1 
3 
ln │3z + 9z2 - 25 │ + C 
dx 
ò x - = 
81. 9 2 16 
ò 3 
dx 
3 x - 16 
= 
1 
3 ( ) 2 
1 
24 
ln 
x 
x 
- 
+ 
3 4 
3 4 
+ C 
dy 
ò - y = 
82. 25 16 2 
ò 4 
dy 
25 - 4 
y = 
1 
4 ( ) 2 
1 
40 
ln 
5 4 
5 4 
y 
y 
+ 
- 
+ C 
dx 
ò x + x + = ( ) 2 3 1 
83. 2 6 8 
dx 
x + - ò = 
1 
2 
ln 
( ) 
( ) 
3 1 
3 1 
x 
x 
+ - 
+ + 
+ C = 
1 
2 
ln 
2 
4 
x 
x 
+ 
+ 
+ C 
dx 
ò x - x = ( ) 2 4 2 
84. 4 2 
dx 
- x - ò = 
1 
4 
ln 
( x 
) 
( x 
) 
+ - 
- - 
2 2 
2 2 
+ C = 
1 
4 
ln 
4 
x 
- x 
+ C
ds 
s + s ò = ( ) 2 2 4 
85. 4 2 
ds 
s + - ò = ln │s + 2 + 4s + s2 │ + C 
86. 2 
2 
9 
x 
x 
+ 
+ ò dx = 
2 4 
1 
2 2 
9 
x 
x 
+ 
+ ò dx = 
ò 2 
x dx 
+ 2 x + 2 9 
1 
2 2 
9 
dx 
x + ò 
= x2 + 9 + 2 ln (x + x2 + 9 ) + C 
x 
x 
2 3 
4 11 
87. 2 
- 
ò - dx = 
x 
x 
- 
1 
4 2 
8 12 
4 11 
ò - dx = 
x dx 
ò x - - 
1 
4 2 
8 
4 11 
3 
2 2 
dx 
2 
4 11 
ò x - 
= 
1 
4 
ln │4x2 - 11│ - 3 11 
44 
ln 
x 
x 
- 
+ 
2 11 
2 11 
+ C 
x 
x x 
+ 
+ - ò dx = 
88. 2 
2 
2 3 
x 
x x 
+ 
+ - ò dx = 
2 4 
2 3 
1 
2 2 
x 
x x 
ò 2 + 
2 
dx + + 2 - 3 
( 1 ) 2 4 
1 
2 2 
dx 
x + - ò 
= x2 + 2x -3 + ln │x + 1 + x2 + 2x -3 │ + C 
ò + - = - 
89. 2 
2 
x 
- 
x x 
4 4 3 
x 
x x 
1 
8 2 
- 
8 16 
4 4 3 
ò + - dx = - 
x 
x x 
1 
8 2 
+ 
8 4 
4 4 3 
ò + - dx + 
dx 
x + - ò 
5 
2 ( ) 2 2 1 4 
= - 
1 
8 
ln │4x2 + 4x - 3│ + 
5 
16 
ln 
x 
x 
- 
+ 
2 1 
2 3 
+ C 
RUMUS-RUMUS 25-27 
90. ò 25 - x2 dx = 
1 
2 
x 25 - x2 + 
25 
2 
arc sin 
x 
+ C 
5 
91. ò 3- 4x2 dx = 
1 
2 
ò 3- 4x2 • 2 dx = 
1 
2 
æ 2 x ç 3 - 4 x 2 + 3 arc sin 2 
x ö è 2 2 3 
¸ 
ø 
+ C 
= 
1 
2 
x 3- 4x2 + 
3 
4 
x + C 
arc sin 2 3 
3 
92. ò x2 -36 dx = 
1 
2 
x x2 - 36 - 18 ln │x + x2 - 36 │ + C 
93. ò 3x2 + 5 dx = 
1 
3 
ò 3x2 + 5 • 3 dx 
= 
1 
3 3 3 2 5 5 ln ( 3 3 2 5) 
é ù 
ê x x + + x + x 
+ ú 
ë 2 2 
û 
+ C 
= 
1 
2 
x 3x2 + 5 + 5 3 
6 
ln ( 3 x + 3x2 + 5 ) + C 
94. ò 3- 2x - x2 dx = ( ) 2 ò 4 - x +1 dx = 
x + 3- 2x - x2 + 2 arc sin 
1 
2 
x + 
1 
2 
+ C 
95. ò 4x2 - 4x + 5 dx = 
1 
2 ( ) 2 ò 2x -1 + 4 • 2 dx
= 
1 
2 2 1 4 2 4 5 2ln (2 1 4 2 4 5 ) 
é x - êë x - x + + x - + x - x + ù 2 
úû 
+ C 
= 2 ( 2 ) 2 1 4 4 5 ln 2 1 4 4 5 
x - x - x + + x - + x - x + + C 
4 
Soal-soal Tambahan 
Lakukanlah integrasi-integrasi berikut ini. 
96. ò( 4x3 + 3x2 + 2x + 5) dx = x4 + x3 + x2 + 5x + C 
97. ò( 3- 2x - x4 ) dx = 3x – x2 – x5/5 + C 
98. ò( 2 -3x + x3 ) dx = 2x – 3x2/2 + x4/4 + C 
99. ( )ò x2 -1 2 dx = x5/5 – 2x3/3 + x + C 
100. ( 1 ) 
2 2 / x x x - + ò dx = 23 
x2/3 - 1 
4 x2 + 4x1/2 + C 
101. ( )3 ò a + x dx = 1 
4 (a + x)4 + C 
102. ( )3/2 ò x - 2 dx = 2 
5 (x – 2)5/2 + C 
dx 
ò x = - 2 
103. 3 
1 
2x 
+ C 
dx 
x - ò = - ( ) 2 
104. ( )3 1 
1 
2 x -1 + C 
105. 
ò dx 
= 2 x + x + 3 + C 
3 
106. ò 3x -1 dx = 2 
9 (3x – 1)3/2 + C 
107. ò 2 - 3x dx = - 2 
9 (2 – 3x)3/2 + C 
108. ( )ò 2x2 + 3 1/3x dx = 3 
16 (2x2 + 3)4/3 + C 
109. ( ) 2 ò x -1 x dx = 1 
4 x4 - 23 
x3 + 1 
2 x2 + C 
110. ò( x2 -1) x dx = 1 
4 (x2 – 1)2 + C 
111. ò 1+ y4 y3 dy = 1 
6 (1 + y4)3/2 + C 
112. ò( x3 + 3) x2 dx = 1 
6 (x3 + 3)2 + C 
113. ( )ò 4 - x2 2 x2 dx = 16 
3 x3 - 8 
5 x5 + 17 
x7 + C 
dy 
- y ò = ( ) 2 
114. ( )3 2 
1 
2 2 - y + C 
x dx 
x + ò = - ( )2 2 
115. ( 2 4 
)3 
1 
4 x + 4 + C
116. ò(1- x3 )2 dx = x - 1 
2 x4 + 17 
x7 + C 
117. ( )ò 1- x3 2 x dx = 1 
2 x2 - 2 
5 x5 + 18 
x8 + C 
118. ( )2 3 1 x - ò x2 dx = - 19 
(1 – x3)3 + C 
119. ( )ò x2 - x 4 (2x – 1) dx = 1 
5 (x2 – x)5 + C 
ò 3 
t dt 
= 
t + 120. 3 2 
3 
9 
4 
(t2 + 3)2/3 + C 
121. 
( ) 
2 
x dx 
x x 
+ 
+ - ò = x2 + 2x - 4 + C 
1 
2 4 
dx 
a + bx ò = 
122. ( )1/3 
3 
2b 
(a + bx)2/3 + C 
( 2 
1 x 
)123. + 
ò dx = 
x 
2 
3 
(1 + x )3 + C 
124. ò x ( 3- 5x) dx = 2x3/2(1 – x) + C 
125. ( x 1) ( x 2) 
+ - ò dx = 
x 
2 
5 
x5/2 - 
2 
3 
x3/2 – 4x1/2 + C 
126. 
ò dx 
= ln │x - 1│+ C 
x - 1 
127. 
ò dx 
= 
3 x + 1 
1 
3 
ln │3x + 1│ + C 
ò 3 
x dx 
= 
x + 128. 2 
2 
3 
2 
ln (x2 + 2) + C 
129. 
2 
ò x dx 
= - 
1 
- x 3 
1 
3 
ln │1- x3│ + C 
130. 
1 
1 
x 
x 
- 
ò + dx = x – 2 ln │x + 1│ + C 
131. 
2 2 2 
x x 
x 
+ + 
ò + dx = 
2 
1 
2 
x2 + 2 ln │x + 2│ + C 
x 
x x 
132. 2 
+ 
1 
2 2 
ò + + dx = 
1 
2 
ln (x2 + 2x + 2) + C 
133. 
dx dx 
x x 
ò æ - ö çè ø¸ = ln 
2 - 1 2 + 1 
x 
x 
- 
+ 
2 1 
2 1 
+ C 
134. òa4x dx = 
1 
4 
a x 
a 
4 
ln 
+ C 
135. òe4x dx = 1 
4 e4x + C
136. 
1/ 2 
3 
e x 
ò x dx = - 
1 
2 
e1/ x2 + C 
137. e-x2 +2 ò x dx = - 1 
2 
e-x2 +2 + C 
138. ò x2ex3 dx = 1 
3 
ex3 + C 
139. ( )2 ò ex +1 dx = 1 
2 
e2 x + 2 ex + x + C 
140. ò( ex - xe ) dx = ex - 
1 
1 
xe 
e 
+ 
+ 
+ C 
141. ( )2 ò ex +1 ex dx = 1 
3 (ex + 1)3 + C 
142. 
x 
x 
2 
2 3 
e 
ò e + dx = 
1 
2 
ln (e2x + 3) + C 
143. 
2 x 1 
ò æ e 
+ ö çè ø¸ dx = 
e 
x 1 
2 
1 
2e x 
e2x + 2x - 2 
+ C 
144. 1 
1 
x 
x 
e 
e 
- 
ò + dx = ln (ex + 1)2 – x + C 
145. 
2 
2 
1 
3 
x 
x 
e 
e 
- 
ò + dx = ln (e2x + 3)2/3 - 
1 
3 
x + C 
dx 
x - x ò = ln ( )2 
146. (1 ) 
1 
C 
- x , C > 0 
dx 
ò x + x = 
147. 1/3 
3 
2 
ln C(x2/3 + 1), C > 0 
148. òsin 2x dx = - 1 
2 cos 2x + C 
149. òcos 1 
2 x dx = 2 sin 1 
2 x + C 
150. òsec 3x tan 3x dx = 1 
3 sec 3x + C 
151. òcsc2 2x dx = - 1 
2 cot 2x + C 
152. ò x sec2 x2 dx = 1 
2 tan x2 + C 
153. ò tan2 x dx = tan x – x + C 
154. ò tan 1 
2 x dx = 2 ln │sec 1 
2 x │ + C 
155. òcsc3x dx = 1 
3 ln │csc 3x – cot 3x│ + C 
156. òb sec ax tan ax dx = 
b 
a 
sec ax + C 
157. ( ) 2 ò cos x - sin x dx = x + 1 
2 cos 2x + C 
158. òsin ax cos ax dx = 
1 
2a 
sin2 ax + C = - 
1 
2a 
cos2 ax + C’ = - 
1 
4a 
cos 2ax + K
159. òsin3 x cos x dx = 1 
4 sin4 x + C 
160. òcos4 x sin x dx = - 1 
5 cos5 x + C 
161. ò tan4 3x csc2 3x dx = 1 
6 tan6 x + C 
162. òcot4 3x csc2 3x dx = - 1 
15 cot5 3x + C 
dx 
ò - x = 2(tan 1 
163. 1 
2 1 sin 
2 x + sec 1 
2 x) + C 
164. 
dx 
ò = 
1 + cos3 
x x 
x 
- 
1 cos3 
3sin 3 
+ C 
165. 
ò dx 
= x + 
1 + sec 
ax 1 
a 
(cot ax – csc ax) + C 
166. òsec2 x 
a 
tan 
x 
a 
dx = 
1 
2 
a tan2 
x 
a 
+ C 
167. 
sec2 3 
tan 3 
x 
ò x dx = 
1 
3 
ln │tan 3x│ + C 
168. 
sec5 
csc 
x 
ò x dx = 
1 
4 
sec4 x + C 
169. òetan 2x sec2 2x dx = 1 
2 
etan 2x + C 
170. òe2sin3x cos 3x dx = 1 
6 
e2sin3x + C 
dx 
- x ò = arc sin 5 
171. 5 2 
x + C 
5 
dx 
ò + x = 5 
172. 5 2 
5 
x + C 
arc tan 5 
5 
dx 
x x - ò = 5 
173. 2 5 
5 
x + C 
arc sec 5 
5 
x 
e dx 
- e ò = arc sin ex + C 
174. 2 
1 
x 
175. 
2 
ò e dx 
= 
1 
+ e 4 
x 
x 
1 
2 
arc sin e2x + C 
dx 
- x ò = 
176. 4 9 2 
1 
3 
arc sin 
x 
+ C 
3 
2 
dx 
ò x + = 
177. 9 2 4 
1 
6 
arc tan 
x 
+ C 
3 
2 
x 
sin8 
9 sin 4 
ò + x dx = 
178. 4 
1 
12 
arc tan 
sin2 4 
3 
x + C 
179. 
2 
x dx 
2 
sec 
1 4 tan 
- x ò = 
1 
2 
arc sin (2 tan x) + C
dx 
x - x ò = 
180. 4 9ln2 
1 
3 
arc sin ln x3/2 + C 
181. 
4 2 
2 
x - 
x 
x 
2 
2 1 
ò + dx = 
1 
3 
x3 – x + 2 
2 
arc tan x 2 + C 
cos 2 
sin 2 8 
182. 2 
x dx 
ò x + = 2 
8 
arc tan 
x 
+ C 
sin 2 
2 2 
183. ( ) 
ò + + = ( ) 
x dx 
x x 
2 3 
6 13 
2 
- 
x dx 
x x 
2 6 
6 13 
2 
+ 
dx 
ò x + x + = ln (x2 + 6x + 13) - 
ò + + - 9 2 6 13 
9 
2 
arc tan 
x + 
3 
2 
+ C 
184. ( ) 
x dx 
x x 
ò = 
2 
- + 1 
- 
3 4 3 
1 
6 
( ) 
x dx 
x x 
6 4 
3 2 
4 3 
- 
dx 
ò x - x + 
ò - + - 9 2 12 9 
= 
1 
6 
ln (3x2 – 4x + 3) - 5 
15 
arc tan 
x - 
3 2 
5 
+ C 
x dx 
+ x - x ò = - 27 + 6x - x2 + 3 arc sin 
185. 2 
27 6 
x - 
3 
6 
+ C 
186. 
( ) 
x dx 
- 
- - ò = 12x - 4x2 -8 - 
5 4 
12 x 4 x 
2 
8 
1 
2 
arc sin (2x – 3) + C 
dx 
ò x - = 
187. 2 4 
1 
4 
ln 
2 
2 
x 
x 
- 
+ 
+ C 
dx 
ò x - = 
188. 4 2 9 
1 
12 
ln 
x 
x 
- 
+ 
2 3 
2 3 
+ C 
dx 
ò - x = 
189. 9 2 
1 
6 
ln 
3 
3 
x 
x 
+ 
- 
= C 
dx 
ò - x = 
190. 25 9 2 
1 
30 
ln 
x 
x 
+ 
- 
3 5 
3 5 
+ C 
dx 
x + ò = ln (x + x2 + 4 ) + C 
191. 2 4 
dx 
x - ò = 
192. 4 2 25 
1 
2 
ln │2x + 4x2 - 25 │ + C 
193. ò 16 - 9x2 dx = 
1 
2 
x 16 - 9x2 + 
8 
3 
arc sin 
x 
+ C 
3 
4 
194. ò x2 -16 dx = 1 
2 x x2 -16 - 8 ln │x + x2 -16 │ + C 
195. ò 4x2 + 9 dx = 1 
2 x 4x2 + 9 + 9 
4 ln (2x + 4x2 + 9 ) + C 
196. ò x2 - 2x - 3 dx = 1 
2 (x – 1) x2 - 2x - 3 - 2 ln │x – 1 + x2 - 2x - 3 │ + C 
197. ò 12 + 4x - x2 dx = 1 
2 (x – 2) 12 + 4x - x2 + 8 arc sin 1 
4 (x – 2) + C 
198. ò x2 + 4x dx = 1 
2 (x + 2) x2 + 4x - 2 ln │x + 2 + x2 + 4x │ + C
199. ò x2 -8x dx = 1 
2 (x - 4) x2 -8x - 8 ln │x – 4 + x2 -8x │ + C 
200. ò 6x - x2 dx = 
1 
2 
(x - 3) 6x - x2 + 
9 
2 
arc sin 
x - 
3 
3 
+ C
Bab 26 
Integrasi Bagian 
INTEGRASI BAGIAN. Jika u dan v adalah fungsi x yang dapat dideferensiasi 
d(uv) = u dv + v du 
u dv = d(uv) – v du 
(i) òu dv = uv - òv du 
Untuk menggunakan (i) dalam menghitung suatu integrasi yang ditanyakan, integral yang 
diberikan harus dipisahkan menjadi dua bagian, satu bagian adalah u dan bagian lain, 
bersama dengan dx, adalah dv. (Untuk alasan ini, integrasi dengan menggunakan (i) 
disebut integrasi bagian). Dua aturan umum dapat ditulis: 
(a) bagian yang dipilih sebagai dv harus dapat segera diintegrasi. 
(b) òv du tidak boleh lebih sulit dari pada òu dv. 
Contoh 1: Cari ò x3ex2 dx. 
Ambil u = x2 dan dv = ex2 x dx; maka du = 2x dx dan v = 1 
2 
ex2 . Sekarang dengan aturan 
di atas, ò x3ex2 dx = 1 
2 
x3ex2 - ò xex2 dx = 1 
2 
x3ex2 - 1 
2 
ex2 + C 
Contoh 2: Cari òln ( x2 + 2) dx . 
Ambil u = ln (x2 + 2) dan dv = dx; maka du = 2 
x dx 
x + 
2 
2 
dan v = x. dengan aturan, 
òln (x2 + 2)dx = x ln (x2 + 2) - 
2 
2 
æ - ö çè + ø¸ ò dx 
ò 2 
x dx 
= x ln (x2 + 2) - x + 2 
2 
2 4 
x 2 
= x ln (x2 + 2) – 2x + 2 2 arc tan x/ 2 + C 
Lihat Soal-soal 1-10. 
RUMUS REDUKSI. Usaha yang diberikan dalam penggunaan integrasi bagian berturut-turut 
(lihat Soal 9) untuk menghitung suatu integral dapat banyak dikurangi dengan 
penggunaan rumus reduksi. Umumnya, rumus reduksi menghasilkan integral baru dengan 
bentuk yang sama dengan aslinya tetapi dengan eksponen yang bertambah atau 
berkurang. Suatu rumus reduksi berhasil bila akhirnya ia menghasilkan suatu integral 
yang dapat dihitung. Beberapa rumus reduksi adalah: 
du 
a ± u ò = 2 
(A) ( 2 2 )m 
ìï u + 2 m - 3 
du 
ïü í ý î ï - ± - ± þ 
ï 1 
a ( ) ( ) ( ) 2 2 1 2 2 1 
ò , m ≠ 1 
2 2 2 2 m m 
m a u m a u - - 
(B) ( 2 2 )m ò a ± u du = ( 2 2 ) 
m u a u 
± 
+ 
m 
2 1 
+ 
2 2 
2 1 
ma 
m+ ( ) 2 2 m 1 a u - ò ± du, m ≠ -1/2 
du 
u - a ò = - 2 
(C) ( 2 2 )m 
ìï u + 2 m - 3 
du 
ïü í ý î ï - - - - þ 
ï 1 
a ( ) ( ) ( ) 2 2 1 2 2 1 
ò , m ≠ 1 
2 2 2 2 m m 
m u a m u a - -
(D) ( 2 2 )m ò u - a du = ( 2 2 ) 
m u u a 
- 
+ 
m 
2 1 
- 
2 2 
2 1 
ma 
m+ ( ) 2 2 m 1 u a - ò - du, m ≠ -1/2 
(E) òumeau du = 
1 
a 
umeau - 
m 
a 
um-1 ò eau du 
(F) sinm ò u du = - 
sinm 1 u cosu 
m 
- 
+ 
m 1 
m 
- sinm-2 ò u du 
(G) cosm ò u du = 
cosm 1 u sin u 
m 
- 
+ 
m 1 
m 
- cosm-2 ò u du 
(H) sinm ò u cosn u du = 
sinm 1 u cosn 1 u 
+ - 
+ 
m n 
+ 
n - 
1 
m + 
n 
sinm ò u cosn-2 u du 
= - 
sinm 1 u cosn 1 u 
- + 
+ 
m n 
+ 
m - 
1 
m + 
n 
sinm-2 ò u cosn u du, m ≠ -n 
(I) òum sin bu du = - 
um 
b 
cos bu + 
m 
b 
um-1 ò cos bu du 
(J) òum cos bu du = 
um 
b 
sin bu - 
m 
b 
um-1 ò sin bu du 
Lihat Soal 11. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. Cari ò x sin x dx. 
Kita mempunyai pilihan-pilihan berikut; 
(a) u = x sin x, dv = dx; (b) u = sin x, dv = x dx; (c) u = x, dv = sin x dx. 
(a) u = x sin x, dv = dx. Maka du = (sin x + x cos x) dx, v = x, dan 
ò x sin x dx = x • x sin x - ò x (sin x + x cos x) dx 
Integral yang dihasilkan tidak semudah yang asli dan pilihan ini ditolak. 
(b) u = sin x, dv = x dx. Maka du = cos x dx, v = 1 
2 x2, dan 
ò x sin x dx = 1 
ò 2 x2 cos x dx 
2 x2 sin x - 1 
Integral yang dihasilkan tidak semudah yang asli dan pilihan ini ditolak. 
(c) u = x, dv = sin x dx. Maka du = dx, v = -cos x, dan 
ò x sin x dx = -x cos x - ò- cos x dx = -x cos x + sin x + C 
2. Cari ò xex dx. 
Ambil u = x, dv = ex dx. Maka du = dx, v = ex, dan 
ò xex dx = xex - òex dx = xex – ex + C 
3. Cari ò x2 ln x dx. 
Ambil u = ln x, dv = x2 dx. Maka du = 
dx 
x 
, v = 
3 
3 
x , dan
ò x2 ln x dx = 
3 
3 
x ln x - 
3 
3 
x ò • 
dx 
x 
= 
3 
3 
x ln x - 
1 
3 
ò x2 dx = 
3 
3 
x ln x - 
1 
9 
x3 + C 
4. Cari ò x 1+ x dx. 
Ambil u = x, dv = 1 x + dx. Maka du = dx, v = 23 
(1 + x)3/2, dan 
ò x 1+ x dx = 
2 
3 
x(1 + x)3/2 - 
2 
3 ( )3/2 ò 1+ x dx = 
2 
3 
x(1 + x)3/2 - 
4 
15 
(1 + x)5/2 + C 
5. Cari òarc sin x dx. 
Ambil u = arc sin x, dv = dx. Maka du = dx/ 1- x2 , v = x, dan 
òarc sin x dx = x arc sin x - 2 
ò x dx 
= x arc sin x + + C 
1 
- x 1- x2 6. Cari òsin2 x dx. 
Ambil u = sin x, dv = sin x dx. Maka du = cos x dx, v = -cos x, dan 
òsin2 x dx = -sin x cos x + òcos2 x dx 
= -sin x cos x + ò(1- sin2 x) dx = - 1 
2 sin 2x + òdx - òsin2 x dx 
Pindahkan integral dari kanan, 
2 òsin2 x dx = - 1 
2 sin 2x + x + C’ dan òsin2 x dx = 1 
2 x - 1 
4 sin 2x + C 
7. Cari òsec2 x dx. 
Ambil u = sec x, dv = sec2 x dx. Maka du = sec x tan x, v = tan x, dan 
òsec2 x dx = sec x tan x - òsec x tan2 x dx = sec x tan x - òsec x (sec2 x – 1)dx 
= sec x tan x - òsec2 x dx + òsec x dx 
Maka 2 òsec2 x dx = sec x tan x + òsec x dx = sec x tan x + ln │ sec x + tan x │+ C’ 
dan òsec2 x dx = 1 
2 (sec x tan x + ln │ sec x + tan x │) + C 
8. Cari ò x2 sin x dx. 
Ambil u = x2, dv = sin x dx. Maka du = 2x dx, v = -cos x, dan 
ò x2 sin x dx = -x2 cos x + 2 ò x cos x dx 
Untuk hasil integral, ambil u = x dan dv = cos x dx. Maka du = dx, v = sin x, dan 
ò x2 sin x dx = -x2 cos x + 2{x sin x - òsin x dx} 
= -x2 cos x + 2x sin x + 2 cos x + C 
9. Cari ò x3 e2x dx. 
Ambil u = x3, dv = e2x. Maka du = 3x2 dx, v = 1 
2 e2x, dan 
ò x3 e2x dx = 
1 
2 
x3e2x - 
3 
2 
ò x2 e2x dx 
Untuk hasil integral, ambil u = x2 dan dv = e2x dx. Maka du = 2x dx, v = 1 
2 e2x, dan
ò x3 e2x dx = 
1 
2 
x3e2x - 
3 
2 
1 2 2 2 
2 
ìí x e x - xe x dxüý 
î þ ò = 
1 
2 
x3e2x - 
3 
4 
x2e2x + 
3 
2 
ò xe2x dx 
Untuk hasil integral, ambil u = x dan dv = e2x dx. Maka du = dx, v = 1 
2 e2x, dan 
ò x3 e2x dx = 
1 
2 
x3e2x - 
3 
4 
x2e2x + 
3 
2 
1 2 1 2 
2 2 
ìí xe x - e x dxüý 
î þ ò 
= 
1 
2 
x3e2x - 
3 
4 
x2e2x + 
3 
4 
xe2x - 
3 
8 
e2x + C 
x dx 
a ± x ; maka du = dx, v = ( ) ( ) 2 2 1 
10. (a) Ambil u = x, dv = ( 2 2 ) 
m 
1 
m 
2 2 m m a x - - ± 
, dan 
2 
x 
x dx 
a ± x ò = ( ) ( ) 2 2 1 
( 2 2 
) 
m 
m 
2 2 m 
m a x - - ± 
± 
dx 
1 
ò 
m - 1 
2m- 2 ( a 2 ± x 2 ) (b) Ambil u = x, dv = x(a2 ± x2)m-1 dx; maka du = dx, v = 
± 
1 
2m 
(a2 ± x2)m, dan 
ò x2 (a2 ± x2)m-1 dx = 
2 
x 
m 
± 
(a2 ± x2)m m 
1 
2m ( 2 2 )m ò a ± x dx 
dx 
+ x ò , (b) ( )ò 9 + x2 3/2 dx. 
11. Cari (a) ( )1 2 5/2 
(a) Karena Rumus Reduksi (A) mereduksi eksponen di penyebut dengan 1, maka 
rumus ini digunakan dua kali untuk memperoleh 
ò dx 
x 
( 1 + x 2 )5/2 
= 3 ( 1 + x 2 )3/2 
+ 
dx 
+ x ò = ( )3 1 2 3/2 
2 
3 ( )1 2 3/2 
x 
+ x + 
dx 
+ x + C 
2 
3 ( )1 2 1/2 
(b) Dengan menggunakan Rumus Reduksi (B), 
( )ò 9 + x2 3/2 dx = 
1 
4 
x( )9 + x2 3/2 + 
27 
4 ( )9 + x2 1/2 dx 
= 
1 
4 
x( )9 + x2 3/2 + 
27 
8 
{x ( )9 + x2 1/2 + 9 ln (x + 9 + x2 )} + C 
Soal-soal Tambahan 
12. ò x cos x dx = x sin x + cos x + C 
13. òarc cos 2x dx = x arc cos 2x - 1 
2 
1- 4x2 + C 
15. òarc tan x dx = x arc tan x - ln 1- x2 + C 
16. ò x2 1- x dx = - 2 
105 (1 – x)3/2(15x2 + 12x + 8) + C 
2 
xe dx 
+ x ò = 
17. ( ) 
2 
1 
1 
ex 
+ x 
+ C 
18. ò x arc tan x dx = 1 
2 (x2 + 1) arc tan x - 1 
2 x + C
19. ò x2 e-3x dx = - 1 
3 e-3x(x2 + 23 
x + 2 
9 ) + C 
20. 3 sin ò x dx = - 23 
cos3 x – sin2 x cos x + C 
21. ò x3 sin x dx = -x3 cos x + 3x2 sin x + 6x cos x – 6 sin x + C 
22. 
x dx 
a + bx ò = ( ) 
bx a a bx 
- + + C 
2 
2 2 
b 
3 
23. 
2 
1 
x dx 
+ x ò = 
2 
15 
(3x2 – 4x +8) 1+ x + C 
24. ò x arc sin x2 dx = 1 
2 x2 arc sin x2 + 1 
2 
1- x4 + C 
25. sin ò x sin 3x dx = 18 
sin 3x cos x - 3 
8 sin x cos 3x + C 
26. òsin (ln x) dx = 1 
2 x(sin ln x – cos ln x) + C 
òeax eax ( bsin bx a cosbx 
) 
27. cos bx dx = + 
+ 
2 2 
a b 
+ C 
òeax eax ( a sin bx b cosbx 
) 
28. sin bx dx = - 
+ 
2 2 
a b 
+ C 
2 
a dx 
a ± x ò = 
29. (a) Tulis ( 2 2 
) 
m 
( ) 
( ) 
2 2 2 
a x x 
a x 
± 
± ò m 
2 2 m 
dx 
x dx 
a ± x ò dan 
a x - ± ò m ( ) 
dx = ( ) 2 2 m 1 
2 
2 2 
m 
gunakan Soal 10(a) untuk mendapatkan rumus reduksi (A). 
(b) Tulis ( 2 2 )m ò a ± x dx = a2 ( ) 2 2 m 1 a x - ò ± dx ± ò x2 ( ) 2 2 m 1 a x - ± dx dan gunakan 
hasil Soal 10(b) untuk mendapatkan rumus reduksi (B). 
30. Turunkan rumus reduksi (C)-(J). 
31. ò dx 
( 1 - x 2 )3 
= 
( 2 
) 
( ) 
x x 
5 3 
8 1 
2 2 
x 
- 
- 
+ 
3 
16 
ln 
1 
1 
x 
x 
+ 
- 
+ C 
dx 
+ x ò = ( )4 4 2 1/2 
32. ( )4 2 3/2 
x 
+ x + C 
33. ( )ò 4 - x2 3/2 dx = 1 
4 x(10 – x2) 4 - x2 + 6 arc sin 1 
2 x + C 
dx 
x - ò = 
34. ( )2 16 3 
1 
2048 
( ) 
( ) 
ìï x 3 x 2 
- 80 + 3 ln 
x 
- 4 ïü í 2 
8 x 
+ 4 
ý î ï x 2 - 16 þ 
ï + C 
35. ( )ò x2 -1 5/2 dx = 1 
48 x(8x4 – 26x2 + 33) x2 -1 - 5 
16 ln │x + x2 -1│ + C 
36. òsin4 x dx = 3 
8 x - 3 
8 sin x cos x - 1 
4 sin3 x cos x + C 
37. òcos5 x dx = 1 
15 (3 cos4 x + 4 cos2 x + 8) sin x + C 
38. òsin3 x cos2 x dx = - 1 
5 cos3 x (sin2 x + 23 
) + C
39. 4 sin ò x cos5 x dx = 19 
7 cos2 x + 8 
35 ) + C 
sin5 x (cos4 x + 4 
34 
Suatu cara 34 
lain untuk beberapa soal yang lebih sulit dalam bagian ini dapat dicari 
dengan mengingat bahwa (lihat Soal 9). 
(i) ò x3 e2x dx = 1 
2 x3e2x - x2e2x + xe2x - 3 
8 e2x + C 
Suku-suku di sebelah kanan, terlepas dari koefisien-koefisien, adalah suku-suku lain 
yang diperoleh dari diferensiasi integrasi x3e2x berulang-ulang. Jadi, segera dapat 
ditulis 
(ii) ò x3 e2x dx = Ax3e2x - Bx2e2x + Dxe2x - Ee2x + C 
dan dari sana, dapatkan dengan diferensiasi 
x3e2x = 2Ax3e2x + (3A + 2B)x2e2x + (2B + 2D)xe2x + (D + 2E)e2x 
Samakan koefisien-koefisien, diperoleh: 
2A = 1, 3A + 2B = 0, 2B + 2D = 0, D + 2E = 0 
sehingga A = 1 
2 , B = - 32 
A = - 34 
, D = -B = 34 
2 D = - 3 
8 . Substitusi A, B, D, E 
, E = - 1 
dalam (ii), diperoleh (i). 
Cara ini dapat digunakan untuk mencari ò f ( x) dx jika diferensiasi f(x) yang 
berulang-ulang menghasilkan hanya suatu bilangan berhingga dalam suku-suku yang 
berbeda. 
40. Cari òe2x cos 3x dx = 1 
13 e2x(3 sin 3x + 2 cos 3x) + C dengan menggunakan 
òe2x cos 3x dx = Ae2x sin 3x + Be2x cos 3x + C 
41. Cari òe3x (2 sin 4x – 5 cos 4x)dx = 1 
25 e3x(-14 sin 4x – 23 cos 4x) + C dengan 
menggunakan 
òe3x (2 sin 4x – 5 cos 4x)dx = Ae3x sin 4x + Be3x cos 4x + C 
42. Cari òsin 3x cos 2x dx = - 1 
5 (2 sin 3x sin 2x + 3 cos 3x cos 2x) + C dengan 
menggunakan 
òsin 3x cos 2x dx = A sin 3x sin 2x + B cos 3x cos 2x + D cos 3x sin 2x + E sin 3x cos 
2x + C 
43. Cari òe3x x2 sin x dx = 
e x [25x2(3 sin x – cos x) – 10x(4 sin x – 3 cos x) + 9 sin x – 
3 
250 
13 cos x] + C
Bab 27 
Integral Trigonometrik 
HUBUNGAN-HUBUNGAN BERIKUT digunakan untuk mencari integral 
trigonometrik dalam bab ini. 
1. sin2 x + cos2 x = 1 
2. 1 + tan2 x = sec2 x 
3. 1 + cot2 x = csc2 x 
4. sin2 x = 1 
2 (1 – cos 2x) 
5. cos2 x = 1 
2 (1 + cos 2x) 
6. sin x cos x = 1 
2 sin 2x 
7. sin x cos y = 1 
2 [sin (x – y) + sin (x + y)] 
8. sin x sin y = 1 
2 [cos (x – y) - cos (x + y)] 
9. cos x cos y = 1 
2 [cos (x – y) + cos (x + y)] 
10. 1 – cos x = 2 sin2 1 
2 x 
11. 1 + cos x = 2 cos2 1 
2 x 
12. 1 ± sin x = 1 ± cos( 1 
2 π – x) 
Soal-soal yang Dipecahkan 
SINUS DAN COSINUS 
1. òsin2 x dx = 1 
ò 2 (1 – cos 2x) dx = 1 
2 x - 1 
4 sin 2x + C 
2. òcos2 3x dx = 1 
ò 2 (1 + cos 6x) dx = 1 
2 x - 1 
12 sin 6x + C 
3. òsin3 x dx = òsin2 x sin x dx = ò(1- cos2 x) sin x dx = -cos x + 1 
3 cos3 x + C 
4. òcos5 x dx = òcos4 x cos x dx = ( )ò 1- sin2 x 2 cos x dx 
23 
= òcos x dx - 2 òsin2 x cos x dx + òsin4 x cos x dx 
= sin x - sin3 x + 1 
5 sin5 x + C 
5. òsin2 x cos3 x dx = òsin2 x cos2 x cos x dx = òsin2 x(1 – sin2 x)cos x dx 
= òsin2 x cos x dx - òsin4 x cos x dx = 1 
3 sin3 x - 1 
5 sin5 x + C 
6. òcos4 2x sin3 2x dx = òcos4 2x sin2 2x sin 2x dx = òcos4 2x(1 – cos2 2x)sin 2x dx 
= òcos4 2x sin 2x dx - òcos6 2x sin 2x dx = - 1 
10 cos5 2x + 1 
14 cos7 2x + C 
7. òsin3 3x cos5 3x dx = ò(1- cos2 3x) cos5 3x sin 3x dx 
= òcos5 3x sin 3x dx - òcos7 3x sin 3x dx = - 1 
18 cos6 3x + 1 
24 cos8 3x + C 
atau 
òsin3 3x cos5 3x dx = òsin3 3x(1 – sin2 3x)2 cos 3x dx 
= òsin3 3x cos 3x dx - 2 òsin5 3x cos 3x dx + òsin7 3x cos 3x dx 
= 1 
12 sin4 3x - 19 
sin6 3x + 1 
24 sin8 3x + C 
æ - x ö çè ø¸ ò cos 
x 
dx = 1 sin2 
8. òcos3 3 
3 
x 
dx = 3 sin 
3 
x 
- sin3 
3 
x 
+ C 
3
9. òsin4 x dx = ( )ò sin2 x 2 dx = 
1 
4 ( ) 2 ò 1- cos 2x dx 
= 
1 
4 
òdx - 
1 
2 
òcos 2x dx + 
1 
4 
òcos2 2x dx 
= 
1 
4 
òdx - 
1 
2 
òcos 2x dx + 
1 
8 
ò(1+ cos 4x) dx 
= 
1 
4 
x - 
1 
4 
sin 2x + 
1 
8 
x + 
1 
32 
sin 4x + C = 
3 
8 
x - 
1 
4 
sin 2x + 
1 
32 
sin 4x + C 
10. òsin2 x cos2 x dx = 
1 
4 
òsin2 2x dx = 
1 
8 
ò(1- cos 4x) dx = 
1 
8 
x - 
1 
32 
sin 4x + C 
11. òsin4 3x cos2 3x dx = ò( sin2 3x cos2 3x) sin2 3x dx = 
1 
8 
òsin2 6x(1 – cos 6x) dx 
= 
1 
8 
òsin2 6x dx - 
1 
8 
òsin2 6x cos 6x dx 
= 
1 
16 
ò(1- cos12x) dx - 
1 
8 
òsin2 6x cos 6x dx 
= 
1 
16 
x - 
1 
192 
sin 12x - 
1 
144 
sin3 6x + C 
12. òsin 3x sin 2x dx = 
1 
ò 2 {cos (3x – 2x) – cos (3x + 2x)}dx = 
1 
2 
ò( cos x - cos5x) dx 
= 
1 
2 
sin x - 
1 
10 
sin 5x + C 
13. òsin 3x cos 5x dx = 
1 
ò 2 {sin (3x – 5x) + sin (3x + 5x)}dx = 
1 
4 
cos 2x - 
1 
16 
cos 8x + C 
14. òcos 4x cos 2x dx = 
1 
2 
ò( cos 2x + cos 6x) dx = 
1 
4 
sin 2x + 
1 
12 
sin 6x + C 
15. ò 1- cos x dx = 2 òsin 1 
2 x dx = -2 2 cos 1 
2 x + C 
16. ( )3/2 ò 1+ cos3x dx = 2 2 3 cos ò 32 
x dx = 2 2 ( ) 2 32 
1 sin x - ò cos 32 
x dx 
= 2 2 ( 23 
sin 32 
9 sin3 32 
x - 2 
x) + C 
17. 
dx 
ò dx 
= 1 - sin 2 
x ( 1 ) 
- p - x ò = 2 
2 1 cos 2 
dx 
ò p - x = 2 
2 sin 
( 1 ) 
4 2 
òcsc ( 1 ) 
4 p - x dx 
= - 2 
2 
ln │csc( 1 ) 
4 p - x - cot ( 1 ) 
4 p - x │+ C 
TANGEN, SEKAN, KOTANGEN, KOSEKAN 
18. ò tan4 x dx = ò tan2 x tan2 x dx = ò tan2 x(sec2 x – 1)dx = ò tan2 x sec2 x dx - ò tan2 x dx 
= ò tan2 x sec2 x dx - ò( sec2 x -1) dx = 1 
3 tan3 x – tan x + x + C 
19. ò tan5 x dx = ò tan3 x tan2 x dx = ò tan3 x(sec2 x – 1)dx
= ò tan3 x sec2 x dx - ò tan3 x dx = ò tan3 x sec2 x dx - ò tan x(sec2x – 1)dx 
= 1 
4 tan4 x - 1 
2 tan2 x + ln │sec x│+ C 
20. òsec4 2x dx = òsec2 2x sec2 2x dx = òsec2 2x(1 + tan2 2x)dx 
= òsec2 2x dx + ò tan2 2x sec2 2x dx = 1 
2 tan 2x + 1 
6 tan3 2x + C 
21. ò tan3 3x sec4 3x dx = ò tan3 3x(1 + tan2 3x)sec2 3x dx 
= ò tan3 3x sec2 3x dx + ò tan5 3x sec2 3x dx = 1 
12 tan4 3x + 1 
18 tan6 3x + C 
22. ò tan2 x sec3 x dx = ò( sec2 x -1) sec3 x dx = òsec5 x dx - òsec3 x dx 
= 1 
4 sec3 x tan x - 18 
sec x tan x - 18 
ln │sec x + tan x│+ C, diintegrasi per bagian 
23. ò tan3 2x sec3 2x dx = ò tan2 2x sec2 2x • sec 2x tan 2x dx 
= ò( sec2 2x - 2) sec2 2x • sec 2x tan 2x dx 
= òsec4 2x • sec 2x tan 2x dx - òsec2 2x • sec 2x tan 2x dx 
= 1 
10 sec5 2x - 1 
6 sec3 2x + C 
24. òcot3 2x dx = òcot 2x (csc2 2x – 1)dx = - 1 
4 cot2 2x + 1 
2 ln │csc 2x│+ C 
25. òcot4 3x dx = òcot2 3x(csc2 3x – 1) dx = òcot2 3x csc2 3x dx - òcot2 3x dx 
= 2 cot ò 3x csc2 3x dx - ( ) 2 csc 3 1 x - ò dx = - 19 
cot3 3x + 1 
3 cot 3x + x + C 
26. òcsc6 x dx = òcsc2 x(1 + cot2 x)2 dx 
23 
= òcsc2 x dx + 2 òcot2 x csc2 x dx + òcot4 x csc2 x dx 
= -cot x - cot3 x - 1 
5 cot5 x + C 
27. òcot 3x csc4 3x dx = òcot 3x (1 + cot2 3x) csc2 3x dx 
= òcot 3x csc2 3x dx + òcot3 3x csc2 3x dx = - 1 
6 cot2 3x - 1 
12 cot4 3x + C 
28. òcot3 x csc5 x dx = òcot2 x csc4 x • csc x cot x dx = ò( csc2 x -1) csc4 x • csc x cot x dx 
17 
= òcsc6 x • csc x cot x dx - òcsc4 x • csc x cot x dx 
= - csc7 x + 1 
5 csc5 x + C 
Soal-soal Tambahan 
29. òcos2 x dx = 1 
2 x + 1 
4 sin 2x + C 
30. òsin3 2x dx = 1 
6 cos3 2x - 1 
2 cos 2x + C 
31. òsin4 2x dx = 3 
8 x - 18 
sin 4x + 1 
64 sin 8x + C 
32. òcos4 1 
2 x dx = 3 
8 x - 1 
2 sin x + 1 
16 sin 2x + C 
33. 7 sin ò x dx = 17 
cos7 x - 35 
cos5 x + cos3 x – cos x + C 
34. òcos6 1 
2 x dx = 5 
16 x + 1 
2 sin x + 3 
32 sin 2x - 1 
24 sin3 x + C
35. òsin2 x cos5 x dx = 1 
3 sin3 x - 2 
5 sin5 x + 17 
sin7 x + C 
36. òsin3 x cos2 x dx = 1 
5 cos5 x - 1 
3 cos3 x + C 
37. òsin3 x cos3 x dx = 1 
48 cos3 2x - 1 
16 cos 2x + C 
38. òsin4 x cos4 x dx = 1 
128 (3x – sin 4x + 18 
sin 8x) + C 
39. òsin 2x cos 4x dx = 1 
4 cos 2x - 1 
12 cos 6x + C 
40. òcos 3x cos 2x dx = 1 
2 sin x + 1 
10 sin 5x + C 
41. sin ò 5x sin x dx = 18 
sin 4x - 1 
12 sin 6x + C 
42. 
cos3 
1 sin 
x dx 
ò - x = sin x + 
1 
2 
sin2 x + C 
43. 
2/3 
8/3 
cos 
sin 
x 
ò x dx = - 
3 
5 
cot5/3 x + C 
44. 
3 
4 
cos 
sin 
x 
ò x dx = csc x - 
1 
3 
csc3 x + C 
45. ò x (cos3 x2 – sin3 x2)dx = 1 
12 (sin x2 + cos x2)(4 + sin 2x2) + C 
46. ò tan3 x dx = 1 
2 tan2 x + ln │cos x│+ C 
47. 3 tan ò 3x sec 3x dx = 19 
sec3 3x - 1 
3 sec 3x + C 
48. ò tan3/2 x sec4 x dx = 2 
5 tan5/2 x + 2 
9 tan9/2 x + C 
49. 4 tan ò x sec4 x dx = 17 
sec7 x + 1 
5 tan5 x + C 
50. òcot3 x dx = - 1 
2 cot2 x – ln │sin x│+ C 
51. òcot3 x csc4 x dx = - 1 
4 cot4 x - 1 
6 cot6 x + C 
52. òcot3 x csc3 x dx = - 1 
5 csc5 x + 1 
3 csc3 x + C 
53. òcsc4 2x dx = - 1 
2 cot 2x - 1 
6 cot3 2x + C 
54. 
sec 
x 
4 tan 
x 
1 
3tan x 
æ ö 
çè ø¸ ò dx = - 3 
- 
1 
tan x 
+ C 
55. 
cot3 
csc 
x 
ò x dx = -sin x – csc x + C 
56. ò tan x sec x dx = 2 sec x + C 
57. Gunakan integrasi bagian untuk menurunkan rumus reduksi 
(a) secm ò u du = 
1 
m-1 
secm – 2 u tan u + 
2 
1 
m 
m 
- 
- 
secm-2 ò u du 
(b) cscm ò u du = - 
1 
m-1 
cscm – 2 u cot u + 
2 
1 
m 
m 
- 
- 
cscm-2 ò u du 
Gunakan rumus reduksi Soal 57 untuk menghitung Soal-soal 58-60.
58. òsec3 x dx = 1 
2 sec x tan x + 1 
2 ln │sec x + tan x│+ C 
59. òcsc5 x dx = - 1 
4 csc3 x cot x - 3 
8 csc x cot x + 3 
8 ln │csc x – cot x│+ C 
60. òsec6 x dx = 1 
5 sec4 x tan x + 4 
15 sec2 x tan x + 8 
15 tan x + C 
= 1 
5 tan5 x + 23 
tan3 x + tan x + C
Bab 28 
Substitusi Trigonometrik 
SUATU INTEGRAN, yang terdiri dari salah satu bentuk a2 - b2u2 , a2 + b2u2 , atau 
b2u2 - a2 tetapi bukan factor irrasional lain, dapat diubah ke dalam bentuk lain yang 
menyangkut fungsi trigonometric peubah baru sebagai berikut: 
Untuk gunakan untuk memperoleh 
a2 - b2u2 u = 
a 
b 
sin z a 1-sin2 z = a cos z 
a2 + b2u2 u = 
a 
b 
tan z a 1+ tan2 z = a sec z 
b2u2 - a2 u = 
a 
b 
sec z a sec2 z -1 = a tan z 
Untuk tiap bentuk, integrasi menghasilkan pernyataan dalam peubah z. Pernyataan yang 
bersangkutan dalam peubah semula dapat diperoleh dari segitiga siku-siku seperti yang 
ditunjukkan dalam penyelesaian soal-soal di bawah ini. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
dx 
x + x ò . 
1. Cari 2 4 2 
Ambil x = 2 tan z; maka dx = 2 sec2 z dz dan 4 + x2 = 2 sec z. 
dx 
ò 2sec 
z dz 
4 tan z 2sec 
z = 
ò = x 2 4 + x 2 
( ) ( ) 
2 
2 
1 
sec 
4 tan 
2 
z 
ò z dz 
= 
1 
4 
sin-2 ò z cos z dz = - 
1 
4sin z 
+ C = - 
4 x 
2 
4 
x 
+ + C 
x 
2 
z 
4 + x 2 
Gambar 28-1 
2. Cari 
2 
ò x 
dx. 
x 2 - 4 
Ambil x = 2 sec z; maka dx = 2 sec z tan z dz dan x2 - 4 = 2 tan z. 
2 
ò x 
dx= 
x 2 - 4 
4sec2 
2 tan 
z 
ò z (2 sec z tan z dz) = 4 òsec3 z dz 
= 2 sec z tan z + 2 ln │ sec z + tan z │+ C’ 
= 1 
2 x x2 - 4 + 2 ln │x + x2 - 4 │+ C
x 
z 
x 2 
2 
- 4 
Gambar 28-2 
3. Cari 
9 4x2 
x 
- ò dx. 
Ambil x = 32 
sin z; maka dx = 32 
cos z dz dan 9 - 4x2 = 3 cos z. 
9 4x2 
x 
3cos 
sin 
- ò dx = 32 
z 
ò z ( 32 
cos z dz) = 3 
cos2 
sin 
z 
ò z dz 
= 3 
1 sin2 
sin 
z 
z 
- ò dz = 3 òcsc z dz - 3 òsin z dz 
= 3 ln │csc z – cot z│+ 3 cos z + C’ 
3 - 9 - 
4x2 
= 3 ln 
x 
+ 9 - 4x2 + C 
2 x 
3 
z 
9 - 4 x 2 
Gambar 28-3 
dx 
x + x ò . 
4. Cari 9 4 2 
Ambil x = 32 
tan z; maka dx = 32 
sec2 z dz dan 9 + 4x2 = 3 sec z. 
dx 
ò = 
x 9 + 4 x 2 
2 32 
32 
z dz 
sec 
tan 3sec 
ò z g z = 
1 
3 
ln 
9 + 4x2 - 
3 
x 
+ C 
2 x 
3 
z 
9 + 4 x 2 
Gambar 28-4 
( 2 )3/2 
5. Cari 16 9x 
6 
x 
- 
ò dx. 
Ambil x = 43 
sin z; maka dx = 43 
cos z dz dan (16 - 9x2 ) = 4 cos z. 
( 16 9x 
2 )3/2 
6 
x 
- 
ò dx = 
3 43 
4096 6 
729 
64cos cos 
sin 
z dz 
ò z g 
= 
243 
16 
4 
6 
cos 
sin 
z 
ò z dz 
= 
243 
16 
òcot4 z csc2 z dz = - 
243 
80 
cot5 z + C 
= - 
243 
80 
• ( )2 5/2 
- + C = - 
5 
x 
x 
16 9 
243 
1 
80 
( 2 )5/2 
• 16 9x 
- + C 
5 
x
4 3 x 
z 
1 6 - 9 x 2 
Gambar 28-5 
6. Cari 
2 
x dx 
- x - ò . 
ò x dx 
= 2 
x - x 2 
( ) 
2 
2 
1 1 
x – 1 = sin z; maka dx = cos z dz dan 2x - x2 = cos z. 
2 
ò x dx 
= ( 1 sin 
) 2 2 
x - x 2 
cos 
z 
z 
+ ò cos z dz = ( ) 2 ò 1+ sin z dz 
= ( 3 1 ) 
2 2 2sin cos 2 z z + - ò dz = 32 
z – 2 cos z - 1 
4 sin 2x + C 
= 32 
arc sin (x - 1) - 2 2x - x2 - 1 
2 (x – 1) 2x - x2 + C 
= 32 
arc sin (x - 1) - 1 
2 (x + 3) 2x - x2 + C 
1 x - 1 
z 
2 x - x 2 
Gambar 28-6 
dx 
ò . 
x - x + ò = {( ) }2 3/2 3 9 
7. Cari ( )4 2 24 27 3/2 
dx 
x - - 
Ambil x – 3 = 32 
sec z; maka dx = 32 
sec z tan z dz dan 4x2 - 24x + 27 = 3 tan z. 
dx 
x - x + ò = 
( )4 2 24 27 3/2 
32 
z z dz 
sec tan 
27 tan 
ò 3 
z 
= 
1 
18 
sin-2 ò z cos z dz 
= - 
1 
18 
csc z + C 
= - 
x 
x x 
1 
9 2 
- 
3 
- + 
4 24 27 
+ C 
2 - 6 x 
3 
z 
4 x 2 - 2 4 x + 2 7 
Gambar 28-7 
Soal-soal Tambahan 
dx 
- x ò = 4 4 2 
8. ( )4 2 3/2 
x 
- x 
+ C
9. 
25 x2 
x 
- ò dx = 5 ln 
5 - 25 - 
x2 
x 
+ 25 - x2 + C 
dx 
x a - x ò = - 
10. 2 2 2 
2 2 
2 
a x 
a x 
- + C 
11. ò x2 + 4 dx = 1 
2 x x2 + 4 + 2 ln (x + x2 + 4 ) + C 
2 
x dx 
a - x ò = 2 2 
12. ( ) 
2 2 3/2 
x 
a - x 
- arc sin 
x 
a 
+ C 
13. ò x2 - 4 dx = 1 
2 x x2 - 4 - 2 ln │x + x2 - 4 │+ C 
14. 
x2 a2 
x 
+ ò dx = x2 + a2 + 
a 
ln 
2 
2 2 
a + x - 
a 
a 2 + x 2 
+ 
a 
+ C 
2 
x dx 
- x ò = ( ) 
15. ( ) 
2 5/2 
4 
3 
x 
- x 
12 4 2 3/2 
+ C 
dx 
a + x ò = 2 2 2 
16. ( )2 2 3/2 
x 
a a + x 
+ C 
dx 
x - x ò = - 
17. 2 9 2 
9 x 
2 
9 
x 
- + C 
18. 
2 
ò x dx 
= 
x 2 
- 16 
1 
2 
x x2 -16 + 8 ln │x + x2 -16 │+ C 
19. ò x2 a2 - x2 dx = 
1 
5 
(a2 – x2)5/2 - 
2 
3 
a (a2 – x2)3/2 + C 
dx 
x - x + ò = ln (x – 2 + x2 - 4x +13 ) + C 
20. 2 4 13 
dx 
x - x ò = 2 
21. ( )4 2 3/2 
x 
2 
x x 
4 4 
- 
- 
+ C 
dx 
+ x ò = 
22. ( )9 2 2 
1 
54 
arc tan 
x 
+ 18( 9 2 ) 
3 
x 
+ x + C 
Dari Soal-soal 23-24, integrasikanlah dalam bagian dan gunakanlah metode dalam bab 
ini. 
23. ò x arc sin x dx = 1 
4 (2x2 – 1) arc sin x + 1 
4 x 1- x2 + C 
24. ò x arc cos x dx = 1 
4 (2x2 – 1) arc cos x - 1 
4 x 1- x2 + C
Bab 29 
Integrasi dengan Pecahan Parsial 
SEBUAH POLINOMIAL DALAM x adalah fungsi dalam bentuk a0xn + a1xn-1 + . . . + 
an – 1x + an, di mana semua a adalah konstanta, a0 ≠ 0, dan n adalah bilangan bulat positif 
termasuk nol. 
Jika dua polinomial dengan derajat sama adalah sama untuk semua nilai peubah, 
koefisien peubah dengan pangkat sama dalam kedua polinomial tersebut adalah sama. 
Tiap polinomial dengan koefisien riil dapat dinyatakan (paling sedikit, secara teoritis) 
sebagai hasil kali faktor linear riil dengan bentuk ax + b dan faktor kuadratik riil yang tak 
dapat direduksi dengan bentuk ax2 + bx + c. 
f (x) 
g x , di mana f(x) dan g(x) adalah polinomial, disebut 
SEBUAH FUNGSI F(x) = ( ) 
pecahan rasional. 
Jika derajat f(x) lebih kecil dari derajat g(x), F(x) disebut baik; bila tidak, F(x) disebut 
tidak baik. 
Suatu pecahan rasional yang tidak baik dapat dinyatakan sebagai jumlah polinomial dan 
sebuah pecahan rasional yang baik. Jadi, 
2 
2 1 
x 
x + 
= x - 
2 
2 1 
x 
x + 
. 
Tiap pecahan rasional yang baik dapat dinyatakan (paling sedikit, secara teoritis) sebagai 
jumlah pecahan yang lebih sederhana (pecahan parsial) yang penyebutnya berbentuk (ax 
+ b)n dan (ax2 + bx + c)n, n adalah bilangan bulat positif. Empat kasus, yang tergantung 
pada wujud faktor-faktor dalam penyebut, muncul. 
KASUS I. FAKTOR LINEAR BERBEDA. 
Untuk tiap faktor linear ax + b yang muncul sekali dalam penyebut suatu pecahan 
rasional yang baik, terdapat sebuah pecahan parsial tunggal berbentuk 
A 
ax + b 
, di mana A 
adalah konstanta yang harus ditentukan. 
KASUS II. FAKTOR LINEAR BERULANG 
Untuk tiap faktor linear ax + b yang muncul n kali dalam penyebut suatu pecahan 
rasional yang baik, terdapat suatu penjumlahan n buah pecahan parsial berbentuk 
1 A 
ax + b 
A 
2 
ax + b + . . . + ( ) 
+ ( ) 
2 
n 
n 
A 
ax + b 
di mana semua A adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan. 
Lihat Soal-soal 3-4. 
KASUS III. FAKTOR KUADRATIK BERBEDA
Untuk tiap faktor kuadratik yang tak dapat direduksi ax2 + bx + c yang muncul sekali 
dalam penyebut pecahan rasional yang baik, terdapat pecahan parsial tunggal berbentuk 
Ax + 
B 
ax 2 
+ bx + 
c 
, di mana A dan B adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan. 
Lihat Soal-soal 5-6. 
KASUS IV. FAKTOR KUADRATIK BERULANG 
Untuk tiap faktor kuadratik yang tak dapat direduksi ax2 + bx + c yang muncul n kali 
dalam penyebut suatu pecahan rasional yang baik, terdapat suatu penjumlahan dari n 
pecahan parsial berbentuk 
A x + 
B 
1 1 
ax 2 
+ bx + 
c 
A x B 
ax bx c 
+ 
+ + + . . . + ( 2 ) 
2 2 
2 2 
+ ( ) 
n n 
n 
A x + 
B 
ax + bx + 
c 
di mana semua A dan B adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan. 
Lihat Soal-soal 7-8. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
dx 
ò x - . 
1. Cari 2 4 
(a) Uraikan penyebut x2 – 4 = (x – 2)(x + 2). 
1 
x - 4 
Tulis 2 
= 
2 
A 
x - 
+ 
2 
B 
x + 
dan hilangkan pecahan hingga diperoleh 
(1) 1 = A(x + 2) + B(x – 2) atau (2) 1 = (A + B)x + (2A – 2B) 
(b) Tentukan konstanta 
Metode umum. Samakan koefisien-koefisien x dengan pangkat sama dalam (2) 
dan pecahkan secara serentak untuk mendapatkan konstanta-konstanta. 
Jadi, A + B = 0 dan 2A – 2B = 1; A = 1 
4 dan B = - 1 
4 . 
Metode singkat. Substitusi dalam (1) nilai-nilai x = 2 dan x = -2 untuk 
mendapatkan 1 = 4A di 1 = -4B; maka A = 1 
4 dan B = - 1 
4 , seperti yang lalu. 
(Perhatikan bahwa nilai-nilai x yang digunakan adalah nilai-nilai yang 
menyebabkan penyebut dalam pecahan parsial menjadi 0). 
1 
x - 4 
(c) Dengan salah satu metode 2 
= 
1 
4 
x - 2 
- 
1 
4 
x + 2 
dan 
ò dx 
= 
x 2 - 4 
dx 
ò x - - 
1 
4 2 
dx 
ò x + = 
1 
4 2 
1 
4 
ln │x - 2│- 
1 
4 
ln │x + 2│+ C 
= 
1 
4 
ln 
2 
2 
x 
x 
- 
+ 
+ C 
2. Cari ( ) 
x + 
1 
dx 
x x 6 
x 
ò . 
3 + 2 
- + 
+ - 
(a) x3 + x2 – 6x = x(x – 2)(x + 3). Maka 3 2 
1 
6 
x 
x x x 
= 
A 
x 
+ 
2 
B 
x - 
+ 
3 
C 
x + 
dan 
(1) x + 1 = A(x – 2)(x + 3) + Bx(x + 3) + Cx(x – 2) atau 
(2) x + 1 = (A + B + C)x2 + (A + 3B – 2C)x – 6A
(b) Metode umum. Pecahkan secara serentak sistem persamaan-persamaan 
A + B + C = 0, A + 3B – 2C = 1, dan -6A = 1 
untuk mendapatkan A = -1/6, B = 3/10, dan C = -2/15. 
Metode singkat. Substitusi dalam (1) nilai-nilai x = 0, x = 2, dan x = -3 untuk 
mendapatkan 1 = -6A atau A = -1/6, 3 = 10B atau B = 3/10, dan -2 = 15C atau C = 
-2/15. 
(c) ( ) 
x + 
1 
dx 
x x 6 
x 
ò = - 
3 + 2 
- 1 
6 
dx 
ò x + 
dx 
x - 
3 
10 2 
- 
dx 
ò x + 
2 
15 3 
= - 
1 
6 
ln │x│+ 
3 
10 
ln │x - 2│- 
2 
15 
ln │x + 3│+ C = ln 
3/10 
- 
+ 
2 
3 
x 
x x 
1/6 2/15 
+ C 
( 3 + 
5 
) 
3. Cari ò . 
3 - 2 
- + 1 
x dx 
x x x 
+ 
3 5 
x3 – x2 – x + 1 = (x +1)(x – 1)2. Maka 3 2 
1 
x 
x x x 
- - + 
= 
1 
A 
x + 
+ 
1 
B 
x - 
C 
x - dan 
+ ( ) 2 1 
3x + 5 = A(x – 1)2 + B(x + 1)(x – 1) + C(x + 1) 
Untuk x = -1, 2 = 4A dan 4 = 1 
2 . Untuk x = 1, 8 = 2C dan C = 4. Untuk 
menentukan konstanta yang lain, gunakan sebarang nilai x lain, misalnya x = 0; untuk 
x = 0, 5 = A – B + C dan B = - 1 
2 . Jadi 
( 3 + 
5 
) 
3 2 
ò - - + = 
1 
x dx 
x x x 
dx 
ò x + - 
1 
2 1 
dx 
ò x - + 4 ( ) 2 1 
1 
2 1 
dx 
x - ò 
= 
1 
2 
ln │x + 1│- 
1 
2 
ln │x - 1│- 
4 
x -1 
+ C = - 
4 
x -1 
+ 
1 
2 
ln 
1 
1 
x 
x 
+ 
- 
+ C 
4. Cari 
4 3 
x x x 1 
x x 
ò - - - 
dx. 
3 - 2 
Integran adalah pecahan yang tidak baik. Dengan membagi 
4 3 
x - x - x - 
1 
x 3 - 
x 
2 
x + 
1 
x - 
x 
= x - 3 2 
+ 
- 
1 
1 
x 
x x 
= x - 2 ( ) 
+ 
- = 
1 
1 
x 
x x 
Tulis 2 ( ) 
A 
x 
B 
x 
+ 2 
+ 
1 
C 
x - 
Maka 
x + 1 = Ax(x – 1) + B(x – 1) + Cx2 
Untuk x = 0, 1 = -B dan B = -1. Untuk x = 1, 2 = C. Untuk x = 2, 3 = 2A + B + 4C 
dan A = -2. 
Jadi 
4 3 
x x x 1 
x x 
ò - - - 
dx = ò x dx + 2 
3 - 2 
dx 
ò x + 2 
ò dx 
- 2 
x ò dx 
x - 
1 
= 
1 
2 
x2 + 2 ln │x│- 
1 
x 
- 2 ln │x - 1│+ C = 
1 
2 
x2 - 
1 
x 
+ 2 ln 
1 
x 
x - 
+ C 
5. Cari 
3 2 
4 2 
ò + + + 
2 
dx. 
+ + x x x 
x x 
3 2
x4 + 3x2 + 2 = (x2 + 1)(x2 + 2). Tulis 
3 2 
4 2 
2 
x x x 
x x 
+ + + 
+ + 
3 2 
Ax + 
B 
x 
+ 
= 2 1 
Cx + 
D 
x 
+ 
+ 2 2 
. Maka 
x3 + x2 + x + 2 = (Ax + B)(x2 + 2) + (Cx + D)(x2 + 1) 
= (A + C)x3 + (B + D)x2 + (2A + C)x + (2B + D) 
Jadi A + C = 1, B + D = 1, 2A + C = 1, dan 2B + D = 2. Pecahkan secara serentak, A = 
0, B = 1, C = 1, D = 0. Jadi 
3 2 
4 2 
ò + + + 
2 
dx = + + 2 1 
x x x 
x x 
3 2 
dx 
ò x + + 2 
2 
x dx 
ò x + = arc tan x + 
1 
2 
ln (x2 +2) + C 
6. Pecahkan persamaan 
2 
4 4 
x dx 
ò a - x = òk dt yang ada di Kimia Fisika. 
Tulis 
2 
x 
a - x 
4 4 
= 
A 
a - x 
+ 
B 
a + x 
Cx + 
D 
a + 
x 
+ 2 2 
. Maka 
Untuk x = a, a2 = 4Aa3 dan A = 1/4a. Untuk x = -a, a2 = 4Ba3 dan B = 1/4a. Untuk 
x = 0, 0 = Aa3 + Ba3 + Da2 = a2/2 + Da2 dan D = -1/2. Untuk x = 2a, 4a2 = 15Aa3 – 
5Ba3 – 6Ca3 – 3Da2 dan C = 0. 
Jadi 
2 
4 4 
x dx 
ò a - x = 
1 
4a 
dx 
ò a - x + 
1 
4a 
dx 
ò a + x - 
dx 
ò a + x 
1 
2 2 2 
= - 
1 
4a 
ln │a - x│- 
1 
2a 
arc tan 
x 
a 
+ C 
dan òk dt = kt = 
1 
4a 
ln 
a + 
x 
a - 
x 
- 
1 
2a 
arc tan 
x 
a 
+ C 
5 4 3 2 
x x x x x 
- + - + - 
4 4 8 4 
+ ò dx. 
7. Cari ( ) 
2 2 
2 
x 
5 4 3 2 
x x x x x 
- + - + - 
4 4 8 4 
Tulis ( ) 
2 2 
2 
x 
+ 
Ax + 
B 
x 
+ 
= 2 2 
Cx D 
x 
+ 
+ + ( )2 2 3 
+ ( )2 2 2 
Ex F 
x 
+ 
+ . Maka 
x5 – x4 + 4x3 – 4x2 + 8x – 4 = (Ax + B)(x2 + 2)2 + (Cx + D)(x2 + 2) + Ex + F 
= Ax5 + Bx4 + (4A + C)x3 + (4B + D)x2 + (4A + 2C + E)x + (4B + 2D + F) 
dari sini A = 1, B = -1, C = 0, D = 0, E = 4, F = 0. Jadi integral yang diberikan sama 
dengan 2 
1 
2 
x 
x 
x dx 
x + ò = 
ò - 
dx + 4 + ( 2 2 
)3 
1 
2 
ln (x2 + 2) - 2 
2 
arc tan 
x 
- 2 
2 
( 2 )1 
x + 2 + C 
2 
2 3 
8. Cari ( ) 
2 2 
1 
x 
x 
+ 
+ ò dx. 
2 
2 3 
Tulis ( ) 
2 2 
1 
x 
x 
+ 
+ 
Ax + 
B 
x 
+ 
= 2 1 
Cx D 
x 
+ 
+ . Maka 
+ ( )2 1 2 
2x2 + 3 = (Ax + B)(x2 + 1) + Cx + D = Ax3 + Bx2 + (A + C)x + (B + D) 
dari sini A = 0, B = 2, A + C = 0, B + D = 3. Jadi A = 0, B = 2, C = 0, D = 1 dan 
ò 2 x 
2 
+ 
3 
2 
dx 
( ) 
2 
dx = ò + ò 
dx 
2 
x 
2 + 1 
x 2 
+ 1 
( x 2 + 1 )
Untuk integral kedua di bagian kanan, ambil x = tan z. Maka 
ò dx 
sec 
2 
ò z dz 
òcos2 1 
1 
( x 2 + 1)2 
= 
= z dz = 
z + 
sin 2x + C 
sec 
4 
z 2 
4 
2 
2 3 
dan ( ) 
2 2 
1 
x 
x 
+ 
+ ò dx = 2 arc tan x + 
1 
2 
arc tan x + 
x 
x + 
1 
2 
2 1 
+ C = 
5 
2 
arc tan x + 
x 
x + 
1 
2 
2 1 
+ C 
Soal-soal Tambahan 
dx 
ò x - = 
9. 2 9 
1 
6 
ln 
3 
3 
x 
x 
- 
+ 
+ C 
dx 
ò x + x + = 
10. 2 7 6 
1 
5 
ln 
1 
6 
x 
x 
+ 
+ 
+ C 
x dx 
ò x - x - = 
11. 2 
3 4 
1 
5 
ln │(x + 1)(x – 4)4│+ C 
12. 
2 
2 
x x 
x x 
+ - 
ò - - dx = x + ln │(x + 2)(x – 4)4│+ C 
3 4 
2 8 
13. 
2 
3 2 
x - 3 x 
- 
1 
x x x 
ò + - dx = ln 
2 
( )1/2 2 3/2 
1 
x x 
x 
+ 
- 
+ C 
x dx 
x - ò = ln│x - 2│- 
14. ( 2 
) 2 
2 
x - 2 
+ C 
4 
x 
- x ò dx = - 
15. ( ) 
3 1 
1 
2 
x2 – 3x – ln (1 – x)6 - 
4 
1- x 
1 
2 1- x + C 
+ ( ) 2 
dx 
ò x + x = ln 2 1 
16. 3 
x 
x + 
+ C 
3 2 
2 2 
ò + + + 
3 
+ + dx = ln x2 + 3 + arc tan x + C 
x x x 
x x 
17. ( 1 ) ( 3 
) 
18. 
4 3 2 
x x x x 
ò - 2 + 3 - + 
3 
dx = 
3 - 2 
+ x 2 x 3 
x 
1 
2 
x 
x2 + ln x 2 - 2 x + 
3 
+ C 
3 
x dx 
x + ò = ln (x2 + 1) + 2 
19. ( ) 
2 2 
2 
1 
1 
x +1 
+ C 
3 2 
x x 
x 
ò 2 + + 
4 
dx = ln (x2 + 4) + 
+ 20. ( ) 
2 2 
4 
1 
2 
arc tan 
1 
2 
4 
x + 4 
x + 2 
+ C 
3 
x x 
x 
+ - 
+ ò dx = ln x2 +1 - 
1 
1 
21. ( ) 
2 2 
1 
2 
arc tan x - 
x 
x 
1 
2 2 1 
æ ö 
çè + ø¸ 
+ C
4 3 2 
x x x x 
+ - + + 
8 2 1 
x - x + 
x 
x 
+ 
+ + ò dx = ln ( ) 
22. ( x 2 x ) ( x 
3 
1 
) 
3 2 
2 1 
- 
3 
x +1 
+ 
2 
3 
arc tan 
x - 
2 1 
3 
+ C 
3 2 
2 2 
x x x 
x x x 
ò + - 5 + 
15 
+ + + dx = ln x2 + 2x + 3 + 
23. ( 5 ) ( 2 3 
) 
5 
2 
arc tan 
x + 
1 
2 
- 5 arc tan 
x 
+ C 
5 
6 5 4 3 2 
x x x x x x 
+ + + + + - 
7 15 32 23 25 3 
+ + + ò dx = 2 
24. ( ) ( ) 
2 2 2 
x x x 
2 1 
1 
x + x + 2 
3 
x +1 
- 2 
+ ln 
2 
2 
1 
2 
x 
x x 
+ 
+ + 
+ C 
dx 
ò e - e = 
25. 2x 3 x 
1 
3e x 
+ 
1 
9 
ln 
x 3 
x 
e 
e 
- 
+ C (Ambil ex = u). 
sin 
x dx 
x + x ò = ln 
26. cos ( 1 cos 
2 ) 
1 cos2 
cos 
x 
x 
+ 
+ C (Ambil cos x = u). 
27. ( 2 ) 2 
q q dq 
2 tan sec 
ò = ln│1 + tan θ│+ 
+ 3 
q 1 tan 
2 
3 
arc tan 
q - 
2 tan 1 
3 
+ C
Bab 30 
Macam-macam Substitusi 
BILA INTEGRAN ADALAH RASIONAL kecuali untuk bentuk akar: 
1. n au + b , substitusi au + b = zn akan menggantikan bentuk itu dengan integran 
rasional. 
2. q + pu + u2 , substitusi q + pu + u2 = (z – u)2 akan menggantikannya dengan 
integran rasional. 
3. q + pu - u2 = (a + u) ( b -u) , substitusi q + pu + u2 = (α + u)2z2 atau q + pu + u2 
= (β – u)2z2 akan menggantikannya dengan integran rasional. 
Lihat Soal-soal 1-5. 
SUBSTITUSI u = 2 arc tan z akan menggantikan tiap fungsi rasional dari sin u dan cos u 
dengan fungsi rasional z, karena 
z 
+ z 
2 
1 
sin u = 2 
, cos u = 
2 
2 
1 
1 
z 
z 
- 
+ 
dz 
+ z 
2 
1 
, dan du = 2 
2 x 
u 
1 + z 2 
1 - z 2 
Gambar 30-1 
Hubungan pertama dan kedua diperoleh dari Gambar 30-1, dan hubungan ketiga dari 
diferensiasi 
u = 2 arc tan z 
Setelah mengintegrasi, gunakan z = tan 1 
2 u untuk kembali ke peubah semula. 
Lihat Soal-soal 6-10. 
SUBSTITUSI EFEKTIF sering dapat diduga dari bentuk fungsi integran. 
Lihat Soal-soal 11-12. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. Cari 
ò dx 
. Ambil 1 – x = z2. Maka x = 1 – z2, dx = -2z dz, dan 
x 1 
- x ò dx 
= x 1 
- x ( 2 ) 
2 
1 
z dz 
z z 
- 
- ò = -2 1 2 
dz 
ò - z = -ln 
1 
1 
z 
z 
+ 
- 
+ C = ln 
1 1 
1 1 
x 
x 
- - 
+ - 
+ C 
dx 
x - x + ò . Ambil x + 2 = z2. Maka x = z2 – 1, dx = 2z dz, dan 
( 2) 2 
2. Cari ( 2) 2 
dx 
ò 2 
z dz 
z z - = 2 2 4 
ò x - x + = ( 2 4 
) 
dz 
ò z - = 
1 
2 
ln 
2 
2 
z 
z 
- 
+ 
+ C = 
1 
2 
ln 
2 2 
2 2 
x 
x 
+ - 
+ + 
+ C
dx 
ò x - x . Ambillah x = z4. Maka dx = 4z3 dz dan 
3. Cari 1/2 1/4 
dx 
ò = 
x 1/2 - x 1/4 
3 
2 
4z dz 
ò z - z = 4 
2 
1 
z 
ò z - dz = 4 
1 1 
ò æ ö çè z 
+ + dz 
z 
- 1 
ø¸ 2 z2 + z + ln│z - 1│) + C = 2 x + 4 4 x + ln( )4 
= 4( 1 
4 x -1 + C 
dx 
x x + x + ò . Ambil x2 + x + 2 = (z – x)2. Maka 
4. Cari 2 2 
x = 
z 
2 - 
2 
1 + 
2 
x 
( 2 
) 
, dx = z z dz 
+ + 
+ 
2 2 
( ) 
2 
1 2 
z 
, x2 + x + 2 = 
2 2 
1 2 
z z 
+ + 
+ 
z 
, dan 
dx 
ò = 
x x 2 + x + 2 
( z 2 
+ z 
+ 
) 
( + 
) 
2 2 
1 2 
z 
2 
z 2 - 2 z 2 
+ z 
+ 
2 
1 + 2 x 1 + 
2 
z 
ò 
g 
dz 
ò z - = 
dz = 2 2 2 
1 
2 
ln 
2 
2 
z 
z 
- 
+ 
+ C 
= 
1 
2 
ln 
x x x 
x x x 
+ + + - 
+ + + + 
2 2 2 
2 2 2 
+ C 
x dx 
- x - x ò . Ambil 5 – 4x – x2 = (5 + x)(1 – x) = (1 – x)2z2. Maka 
5. Cari ( 5 4 
2 )3/2 
x = 
2 
5 
2 
z 
z 
1 
- 
+ 
z dz 
+ z , 5- 4x - x2 = (1 – x)z = 2 
12 
1 
, dx = ( )2 2 
z 
+ z 
6 
1 
, dan 
x dx 
- x - x ò = 
( 5 4 
2 )3/2 
z - 
5 g 
12 
z 
+ z + 
z 
( ) 
( ) 
2 
2 2 2 
1 1 
3 
z 
z 
2 3 
216 
1 
+ 
dz = 
1 5 
1 
18 2 
ò æ ö çè - dz 
z 
ø¸ = 
1 
18 
z 5 
æ ö çè + z 
ø¸ 
5 2 
+ C = 2 
9 5 4 
x 
x x 
- 
- - 
+ C 
6. 
dx 
ò = 
1 + sin x - cos 
x dz 
z 
2 
z z 
z z 
ò 2 
= (1 ) 
+ 
+ - - 
+ + 
2 2 
2 
1 
1 2 1 
1 1 
dz 
ò z + z = ln │z│- ln │1 + z│+ C 
= ln 
1 
z 
+ z 
+ C = ln 
tan 
1 tan 
x 
1 
2 
1 
2 
+ x 
+ C 
7. 
dx 
ò = 
3 - 2cos 
x dz 
z 
2 
z 
z 
dz 
ò + z = 2 5 
ò = 2 
2 
2 
2 
1 
3 21 
+ 
- - 
1 
+ 
2 
1 5 
5 
arc tan z 5 + C
= 2 5 
5 
arc tan ( 5 tan 1 
2 x) + C 
8. òsec x dx = 
2 
2 2 
z dz 
z z 
+ 
ò - + g = 2 1 2 
1 2 
1 1 
dz 
ò - z = ln 
1 
1 
z 
z 
+ 
- 
+ C = ln 
1 
2 
1 
2 
1 tan 
1 tan 
z 
z 
+ 
- 
+ C 
= ln│tan ( 1 
2 x + 1 
4 π)│+ C 
9. 
ò dx 
= 
2 + cos 
x dz 
z 
z 
z 
2 
2 
2 
2 
1 
2 1 
+ 
+ - 
+ 
ò = 2 3 2 
1 
dz 
ò + z = 
2 
3 
arc tan 
z 
+ C 
3 
= 
2 
3 
æ ö 
çç ¸¸ è ø 
arc tan 1 
2 
3 tan 
3 
x 
+ C 
10. 
dx 
ò = 
5 + 4sin 
x dz 
z 
2 
z 
z 
dz 
ò = 2 
2 
2 
1 
+ 
5 + 
4 2 
1 
+ 
2 
ò = 
5 + 8 z + 5 
z dz 
2 
ò 
5 ( z + 4 ) 2 + 9 
5 25 
= 
2 
3 
arc tan 
z + 
4 / 5 
3 / 5 
+ C = 
2 
3 
arc tan 
1 
2 5tan 4 
3 
x + 
+ C 
11. Gunakan substitusi 1 – x3 = z2 untuk mencari ò x5 1- x3 dx. x3 = 1 – z2, 3x2 dx = -2z 
dz, dan 
5 3 1 x x - ò dx = 3 3 1 x x - ò dx • x2 dx = ( ) ( ) 2 23 
ò 1- z z - z dz = - 
2 
3 ò(1- z2 ) z2 dz 
= - 
2 
3 
æ z 3 z 5 
ö 
ç - è 3 5 
¸ 
ø 
+ C = - 
2 
45 
(1 – x3)3/2(2 + 3x3) + C 
12. Gunakan x = 
1 
z 
untuk mencari 
2 
x x 
x 
ò - dx. Maka dx = - 4 
2 
dz 
z 
, x - x2 = 
1 
z z -1 , 
dan 
2 
x x 
x 
z dz 
- æ- ö çè ø¸ ò = - ò z z -1 dz 
ò - dx = z z 
2 
4 
4 
1 1 
1/ 
z 
Ambil z – 1 = s2. Maka 
- ò z z -1 dz = - ò( s2 +1) s´2s ds = -2 
æ s 5 s 3 
ö 
ç + è 5 3 
¸ 
ø 
+ C 
= -2 
( ) ( ) 5/2 3/2 1 1 
æ z - z - ö 
ç + ¸ 
çè 5 3 
ø¸ 
+ C = -2 
( ) ( ) 5/2 3/2 
æ 1 - x 1 
- x 
ö 
ç + ¸ 
çè 5 x 5/2 3 
x 
3/2 
ø¸ 
+ C 
Soal-soal Tambahan 
13. 
ò x 
dx = 2 x - 2 arc tan x + C 
1 
+ x
dx 
x + x ò = 2 ln (1 + x ) + C 
14. (1 ) 
15. 
ò dx 
= 2 x + 2 - 6 ln (3 + + x + x + 2 ) + C 
3 2 
16. 
x 
x 
- + 
+ + ò dx = -x + 
1 3 2 
1 3 2 
4 
3 { 3x + 2 - ln (1+ 3x + 2 )} + C 
dx 
x - x + ò = ln 2 x2 - x +1 + 2x -1 + C 
17. 2 1 
ò dx 
= 2 arc tan ( x2 + x -1 + x) + C 
x x + x - 18. 2 1 
dx 
+ x - x ò = arc sin 
19. 6 2 
x - 
2 1 
5 
+ C 
20. 
- 2 
ò ( 2 )3/2 
dx = - 4x x 
x 
3 
x x 
x 
- + C 
3 
4 
6 
dx 
x + + x + ò = 2(x + 1)1/2 – 4(x -1)1/4 + 4 ln (1 + (x + 1)1/4) + C 
21. ( ) ( ) 1/2 1/4 1 1 
22. 
ò dx 
= 
2 + sin 
x 2 
3 
arc tan 
x + 
1 
2 2 tan 1 
3 
+ C 
23. 
dx 
ò = 3 
1 - 2sin 
x 3 
ln 
tan 2 3 
tan 2 3 
1 
2 
1 
2 
x 
x 
- - 
- + 
+ C 
24. 
dx 
ò = 
3 + 5sin 
x 1 
4 
ln 
x 
x 
3tan 1 
tan 3 
1 
2 
1 
2 
+ 
+ 
+ C 
25. 
dx 
ò = ln │tan 1 
sin x - cos x - 1 
2 x - 1│+ C 
26. 
ò dx 
= 
5 + sin 
x 1 
2 
arc tan 
1 
2 5tan 3 
4 
x + 
+ C 
x dx 
sin 
1 sin 
ò + x = 2 
27. 2 
4 
ln 
2 1 
2 
2 1 
2 
x 
x 
+ - 
+ + 
tan 3 2 2 
tan 3 2 2 
+ C 
28. 
dx 
ò = ln │1 + tan 1 
1 + sin x + cos 
x 2 x │+ C 
29. 
ò dx 
= 
2 - cos 
x 2 
3 
arc tan ( 3 tan 1 
2 x) + C 
30. òsin x dx = -2 x cos x + 2 sin x + C 
ò dx 
1 
- 
x 
31. = -arc sin 
x 3 x 2 + 2 x - 1 
2 
x 
+ C Ambil x = 1/z.
32. ( 2) 
x x 
e e 
e 
ò + dx = ex – 3 ln (ex + 1) + C Ambil ex + 1 = z. 
1 
- 
x 
33. 
x x 
sin cos 
1 cos 
ò - x dx = cos x + ln (1 – cos x) + C Ambil cos x = z. 
dx 
x - x ò = - 
34. 2 4 2 
4 x 
2 
4 
x 
- + C Ambil x = 2/z. 
dx 
x + x ò = - 
35. 2 ( 4 2 ) 
1 
4x 
+ 
1 
8 
arc tan 
2 
x 
+ C 
36. ò 1+ x dx = 4 
5 (1 + x )5/2 - 43 
(1 + x )3/2 + C 
dx 
- x - + x - x ò = 
37. 3(1 2 ) ( 5 4 ) 1 2 
2 1 
x 
+ 
x x 
+ - - 
3 1 1 
+ C
Bab 31 
Integrasi Fungsi Hiperbolik 
KETENTUAN-KETENTUAN INTEGRASI 
òsinh u du = cosh u + C òsech2 u du = tanh u + C 
òcosh u du = sinh u + C òcsch2 u du = -coth u + C 
ò tanh u du = ln cosh u + C òsech u tanh u du = -sech u + C 
òcoth u du = ln │sinh u│ + C òcsch u coth u du = -csch u + C 
ò du 
u 
= sinh-1 u 2 + a 2 
a 
du 
ò a - u = 
+ C 2 2 
1 
a 
tanh-1 u 
a 
+ C, u2 < a2 
ò du 
u 
= cosh-1 u 2 - a 2 
a 
du 
ò u - a = - 
+ C, u > a > 0 2 2 
1 
a 
coth-1 u 
a 
+ C, u2 > a2 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. òsinh 1 
2 x dx = 2 cosh 1 
2 x + C 
2. òcosh 2x dx = 1 
2 sinh 2x + C 
3. òsech2 (2x – 1)dx = 1 
2 tanh (2x -1) + C 
4. òcsch 3x coth 3x dx = - 1 
3 csch 3x + C 
5. òsech x dx = 
ò 1 
cosh 
dx = cosh x cosh 
2 
x 
x 
cosh 
1 sinh 
ò x = 2 
ò + x dx = arc tan (sinh x) + C 
6. òsinh2 x dx = 
1 
2 
ò( cosh 2x -1) dx = 1 
4 sinh 2x - 1 
2 x + C 
7. ò tanh2 2x dx = ò(1- sech22x) dx = x - 1 
2 tanh 2x + C 
2 x dx = ( ) 2 1 
8. òcosh2 1 
2 ò 1+ sinh x cosh 1 
2 x dx = 2 sinh 1 
2 x + 23 
sinh3 1 
2 x + C 
9. òsech4 x dx = ò(1- tanh2 x) sech2 x dx = tanh x - 1 
3 tanh3 x + C 
æ ex + e-x ö 
ç ¸ 
è ø 
10. òex cosh x dx = òex 2 
dx = 
1 
2 ò( e2x +1) dx = 
1 
4 
e2x + 
1 
2 
x + C 
æ ex + e-x ö 
ç ¸ 
è ø 
11. ò x sinh x dx = ò x 2 
dx = 
1 
2 
ò x ex dx - 
1 
2 
ò x e-x dx 
= 
1 
2 
(xex – ex) - 
1 
2 
(-xe-x – e-x) + C = x 
æ ex + e-x ö 
ç ¸ 
è 2 
ø 
- 
ex - e-x + C 
2 
= x cosh x – sinh x + C 
dx 
x - ò = 
12. 4 2 9 
1 
2 
cosh-1 2 
x 
+ C 
3
dx 
ò x - = - 
13. 9 2 25 
1 
15 
coth-1 3 
x 
+ C 
5 
14. Cari ò x2 + 4 dx. Ambil x = 2 sinh z. Maka dx = 2 cosh z dz, x2 + 4 = 2 cosh z, dan 
ò x2 + 4 dx = 4 òcosh2 z dz = 2 ò( cosh 2x +1) dz = sinh 2z + 2z + C 
= 2 sinh z cosh z + 2z + C = 1 
2 x x2 + 4 + 2 sinh-1 1 
2 x + C 
dx 
x - x ò . Ambil x = sech z. Maka dx = -sech z tanh z dz, 1 – x2 = tanh z, dan 
15. Cari 1 2 
ò dx 
= - 
x 1 - x 2 
z z 
sech tanh 
sech tanh 
ò z z dz = - òdz = -z + C = -sech-1 x + C 
Soal-soal Tambahan 
16. òsinh 3x dx = 1 
3 cosh 3x + C 
17. òcosh 1 
4 x dx = 4 sinh 1 
4 x + C 
18. coth ò 32 
x dx = 23 
ln │sin 32 
x│+ C 
19. òcsch2 (1 + 3x) dx = - 1 
3 coth (1 + 3x) + C 
20. òsech 2x tanh 2x dx = - 1 
2 sech 2x + C 
x 
x 
- 
+ 
21. òcsch x dx = ln cosh 1 
cosh 1 
+ C 
22. òcosh2 1 
2 x dx = 1 
2 (sinh x + x) + C 
23. òcoth2 3x dx = x - 1 
3 coth 3x + C 
24. òsinh3 x dx = 1 
3 cosh3 x – cosh x + C 
25. òex sinh x dx = 1 
4 e2x - 1 
2 x + C 
26. òe2x cosh x dx = 1 
6 e3x + 1 
2 ex + C 
27. ò x cosh x dx = x sinh x – cosh x + C 
28. ò x2 sinh x dx = (x2 + 2) cosh x – 2x sinh x + C 
29. òsinh3 x cosh2 x dx = 1 
5 cosh5 x - 1 
3 cosh3 x + C 
30. òsinh x ln cosh2 x dx = cosh x (ln cosh2 x – 2) + C 
31. ò dx 
x 
= sinh-1 
+ C 
x 2 + 9 
3 
dx 
x - ò = cosh-1 
32. 2 25 
x 
+ C 
5
dx 
ò - x = 
33. 4 9 2 
1 
6 
tanh-1 3 
2 
x + C 
dx 
ò x - = - 
34. 16 2 9 
1 
12 
coth-1 4 
3 
x + C 
35. ò x2 -9 dx = 
1 
2 
x x2 - 9 - 
9 
2 
cosh-1 
x 
+ C 
3 
dx 
x - 
x - x + ò = sinh-1 1 
36. 2 2 17 
4 
+ C 
dx 
ò x + x + = - 
37. 4 2 12 5 
1 
4 
coth-1 3 
æç x + ö¸ è 2 
ø 
+ C 
2 
x 
x + ò dx = sinh-1 1 
38. ( ) 
2 4 3/2 
2 
x - 
2 
x 
x + 
2 4 
+ C 
39. 
2 
2 
x 1 
x 
+ ò dx = sinh-1 x - 
1 x2 
x 
- + C
Bab 32 
Pemakaian Integral Tak Tentu 
BILA PERSAMAAN y = f(x) suatu kurva diketahui kemiringan m di tiap titik P(x, y) 
pada kurva tersebut diberikan oleh m = f’(x). Sebaliknya, bila kemiringan suatu kurva di 
titik P(x, y) padanya diberikan oleh m = dy/dx = f’(x), kumpulan kurva, y = f(x + C) dapat 
ditemukan lewat integrasi. Untuk mengambil salah satu kurva tertentu dari kumpulan itu, 
perlu ditetapkan atau ditentukan suatu nilai C. Ini dapat dilakukan dengan menyatakan 
bahwa kurva melalui suatu titik tertentu. 
Lihat Soal-soal 1-4. 
SUATU PERSAMAAN s = f(t), di mana s adalah jarak suatu benda pada saat t terhadap 
suatu titik tetap pada lintasannya (garis lurus), dengan lengkap mendefinisikan gerakan 
benda. Kecepatan dan percepatan pada saat t diberikan oleh 
v = 
ds 
dt 
= f’(t) dan a = 
dv 
dt 
= 
2 
2 
d s 
dt 
= f’’(t) 
Sebaliknya bila kecepatan (percepatan) pada saat t diketahui, bersama dengan posisi 
(posisi dan kecepatan) pada suatu saat yang diketahui, biasanya pada t = 0, persamaan 
gerakan dapat diperoleh. 
Lihat Soal-soal 7-10. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. Carilah persamaan kumpulan kurva-kurva yang kemiringannya di tiap titik adalah 
sama dengan negatif dua kali absis titik itu. Carilah kurva kumpulan tersebut yang 
lewat titik (1, 1). 
Diketahui bahwa dy/dx = -2x. Maka dy = -2x dx, òdy = ò-2x dx, dan y = -x2 + C. Ini 
adalah persamaan dari kumpulan parabola. 
Ambil x = 1, y = 1 dalam persamaan kumpulan, 1 = -1 + C dan C = 2. 
Persamaan kurva kumpulan yang lewat titik (1, 1) adalah y = -x2 + 2. 
2. Carilah persamaan kumpulan kurva yang kemiringannya di titik P(x, y) adalah m = 
3x2y dan persamaan kumpulan kurva yang melalui titik (0, 8). 
m = 
dy 
dx 
= 3x2y atau 
dy 
y = 3x2 dx. Maka ln y = x2 + C = x3 + ln c dan y = cex3 . 
Jika x = 0 dan y = 8, 8 = ce0 = c. Persamaan kurva yang ditanyakan adalah y = 3 8e x 
3. Di setiap titik pada kurva tertentu, y’’ = x2 – 1. Cari persamaan kurva yang lewat titik 
(1, 1) dan di titik tersebut tangen pada garis x + 12y = 13. 
2 
2 
d y 
dx 
= 
d 
dx 
(y’) = x3 – 1. Maka 
d 
ò dx (y’)dx = ò( x2 -1) dx dan y’ = 
2 
3 
x - x + C1. 
Di (1, 1) kemiringan y’ dari kurva sama dengan kemiringan garis, - 1 
12 . Maka - 1 
12 = 1 
3 
- 1 + C1, C1 = 7 
12 , dan 
y’ = 
dy 
dx 
3 x3 – x + 7 
12 , òdy = ( ) 1 3 7 
= 1 
3 12 ò x - x + dx, y = 1 
12 x4 - 1 
2 x3 + 7 
12 x + C2
12 - 1 
2 + 7 
12 + C2 dan C2 = 56 
Di (1, 1), 1 = 1 
. Persamaan yang ditanyakan adalah y = 1 
12 
2 x3 + 7 
12 x + 56 
x4 - 1 
. 
4. Kumpulan lintasan ortogonal suatu sistem kurva tertentu adalah sistem kurva lain 
yang masing-masing memotong tiap kurva dari sistem yang diberikan dengan sudut 
siku-siku. Cari persamaan lintasan ortogonal kumpulan hiperbola x2 – y2 = c. 
Di tiap titik P(x, y), kemiringan hiperbola lewat titik diberikan oleh m1 = x/y, dan 
kemiringan lintasan ortogonal lewat P diberikan oleh m2 = dy/dx = -y/x. Maka 
dy 
y = - 
dx 
x 
, ln │x│+ ln C’ dan │xy│= C’ 
Sekarang persamaan yang ditanya adalah xy = ± C’ atau dengan mudah, xy = C. 
5. Suatu besaran tertentu q bertambah dengan kelajuan yang sebanding dengan besarnya 
sendiri. Jika q = 25 bila t = 0 dan q = 75 bila t = 2, cari q bila t = 6. 
Karena 
dq 
dt 
= kq, diperoleh 
dq 
q = k dt. Maka ln q = kt + ln c atau q = cekt. 
Bila t = 0, q = 25 = ce0 = c; jadi q = 25ekt. 
Bila t = 2, q = 25e2k = 75 ; maka e2k = 3 = e1.10 dan k = .55. 
Bila t = 6, q = 25e.55t = 25e3.3 = 25(e1.1)3 = 25(27) = 675. 
6. Suatu zat diubah menjadi zat lain dengan kelajuan yang sebanding dengan jumlah zat 
yang tak diubah. Jika jumlah mula-mula adalah 50 dan adalah 25 bila t = 3, 
bilamanakah 1 
10 zat akan tetap tidak diubah? 
Misalkan q menyatakan jumlah zat yang diubah dalam waktu t. Maka 
dq 
dt 
dq 
- q = k dt, ln (50 – q) = -kt + ln c, dan 50 – q = ce-kt 
= k(50 – q), 50 
Jika t = 0, q = 0 dan c = 50; maka 50 – q = 50e-kt. 
t = 3, 50 – q = 25 = 50e-3k; maka e-3k = 0,5 = e-0,60, k = 0,23, dan 50 – q = 50e-0,23t 
Jika jumlah yang tak diubah adalah 5, 50e-0,23t = 5; maka e-0,23t = 0,1 = e-2,30 dan t = 10. 
7. Sebuah bola digelindingkan pada lapangan rumput datar dengan kecepatan awal 8 ms- 
1. Karena gesekan, kecepatan berkurang dengan kelajuan 2 ms-2. Berapa jauhkah bola 
akan menggelinding? 
dv 
= -2 dan v = -2t + C1. Bila t = 0, v = 8; jadi C1 = 8 dan v = -2t + 8. 
dt 
v = ds/dt = -2t + 8 dan s = -t2 + 8t + C2. Jika t = 0, s = 0 ; jika C2 = 0 dan s = -t2 + 8t. 
Jika v = 0, t = 4, artinya bola menggelinding 4 sekon sebelum berhenti. 
Jika t = 4, s = -16 + 32 = 16 m. 
8. Sebuah batu dilempar lurus ke bawah dari balon yang diam, 300 m di atas tanah, 
dengan kecepatan 15ms-1. Tentukan letak batu dengan kecepatan 20 sekon kemudian. 
Ambil arah ke atas sebagai arah positif. Bila batu meninggalkan balon. 
a = dv/dt = -9,8 ms-2 dan v = -9,8t + C1 
Bila t = 0, v = -15; jadi C1 = -15. Maka v = ds/dt = -9,8t – 15 dan s = -4,9t2 – 15t + C2 
Bila t = 0, s = 3000; jadi C2 = 3000; dan s = -4,9t2 -15t + 3000. 
Bila t = 20, s = -4,9(20)2 – 15(20) + 3000 = 750 dan v = -9,8(20) – 15 = -211. 
Setelah 20 sekon, batu berada 750 m di atas tanah dan kecepatannya adalah 211 ms-1. 
9. Sebuah bola dijatuhkan dari balon yang berada 196 m di atas tanah. Jika balon naik 
dengan laju 14,7 ms-1, cari.
(a) jarak terjauh di atas tanah yang ditempuh bola, 
(b) waktu selama bola berada di udara, 
(c) kecepatan bola bila ia menumbuk tanah. 
Ambil arah ke atas sebagai arah positif, maka 
a = dv/dt = -9,8 ms-2 dan v = -9,8t + C1 
Jika t = 0, v = 14,7 jadi C1 = 14,7, maka v = ds/dt = -9,8t + 14,7 dan s = -4,9t2 + 14,7t 
+ C2. 
Jika t = 0, s = 196 jadi C2 = 196 dan s = -4,9t2 + 14,7t + 196. 
(a) Bila v = 0, t = 3/2 dan s = -4,9(3/2)2 + 14,7(3/2) + 196 = 207. Ketinggian terjauh 
yang dicapai bola adalah 207 m. 
(b) Bila s = 0, -4,9t2 + 14,7t + 196 = 0 dan t = -5,8. Bola ada di udara selama 8 detik. 
(c) Bila t = 8, v = -9,8(8) + 14,7 = -63,7. Bola menumbuk tanah dengan kecepatan 
63,7 ms-1. 
10. Kecepatan air yang mengalir dari suatu lubang kecil pada kedalaman h m di bawah 
permukaan adalah 0,6 2gh ms-1, dengan g = 9,8 ms-2. Cari waktu yang dibutuhkan 
untuk mengosongkan tangki silinder tegak, yang tingginya 1,225 m dan jari-jarinya 
0,3 m, lewat lubang 2,5 cm pada dasar tangki. 
Misalkan h adalah kedalaman air pada saat t. Air yang mengalir ke luar dalam waktu 
dt menghasilkan sebuah silinder dengan tinggi v dt m, jari-jari 1/80 m dan volume 
π(1/80)2v dt = 0,6π(1/80)2 2gh dt m3. 
Misalkan –dh m menyatakan penurunan ketinggian permukaan yang bersangkutan. 
Pengurangan volume adalah –π(0,3)2 dh m2. 
Bila tangki kosong, h = 0 dan t = 480 sekon = 8 menit. 
Soal-soal Tambahan 
11. Cari persamaan berkas kurva-kurva yang mempunyai kemiringan diketahui, dan 
persamaan kurva dan berkas, yang lewat titik yang diketahui. 
(a) m = 4x; (1, 5) 
(b) m = x ; (9, 18) 
(c) m = (x - 1)3; (3, 0) 
(d) m = 1/x2; (1, 2) 
(e) m = x/y; (4, 2) 
(f) m = x2/y3; (3, 2) 
(g) m = 2y/x; (2, 8) 
(h) m = xy/(1 + x2); (3, 5) 
Jawab: (a) y = 2x2 + C; y = 2x2 + 3 
(b) 3y = 2x3/2 + C; 3y = 2x3/2 
(c) 4y = (x – 1)4 + C; 4y = (x – 1)4 – 16 
(d) xy = Cx – 1; xy = 3x – 1 
(e) x2 – y2 = C; x2 – y2 = 12 
(f) 3y4 = 4x3 + C; 3y4 = 4x3 – 60 
(g) y = Cx2; y = 2x2 
(h) y2 = C(1 + x2); 2y2 = 5(1 + x2) 
12. (a) Untuk kurva tertentu y’’ = 2. Cari persamaan kurvanya bila lewat P(2, 6) dengan 
kemiringan 10. Jawab: y = x2 + 6x – 10
(b) Untuk kurva tertentu y’’ = 6x – 8. Cari persamaan kurvanya bila diketahui bahwa 
kurva lewat P(1, 0) dengan kemiringan 4. Jawab: y = x3 – 4x2 + 9x – 6 
13. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis lurus dari titik asal O pada t = 0, dengan 
23 
kecepatan v. Cari jarak yang ditempuh partikel selama sedang t = t1 sampai t = t2: 
(a) v = 4t + 1; 0, 4 
(b) v = 6t + 3; 1, 3 
(c) v = 3t2 + 2t; 2, 4 
(d) v = t + 5; 4, 9 
(e) v = 2t – 2; 0, 5 
(f) v = t2 – 3t + 2; 0, 4 
Jawab: (a) 36, (b) 30, (c) 68, (d) 37 , (e) 17, (f) 17/3 
14. Cari persamaan berkas kurva yang subtangennya pada tiap titik adalah sama dengan 
dua kali absis titik itu. Jawab: y2 = Cx 
15. Cari persamaan berkas lintasan ortogonal dari sistem parabola y2 = 2x + C 
Jawab: y = Ce-x 
16. Sebuah partikel bergerak pada suatu garis lurus dari titik asal (pada t = 0) dengan 
kecepatan awal v0 dan percepatan a yang diketahui. Cari s pada saat t. 
(a) a = 32; v0 = 2, (b) a = -32; v0 = 96, (c) a = 12t2 + 6t; v0 = -3, (d) a = 1/ t ; v0 = 4 
Jawab: (a) s = 16t2 + 2t, (b) s = -16t2 + 96t, (c) s = t4 + t3 – 3t, (d) s = 43(t3/2 + 3t) 
17. Sebuah mobil diperlambat dengan perlambatan 0,025 ms-2. Berapa jauhkah mobil 
akan bergerak sebelum ia berhenti, bila kecepatan awalnya 25 kmh-1. Jawab: 96,5 m 
18. Sebuah partikel dilemparkan vertikal ke atas dari suatu titik 34,3 m di atas tanah 
dengan kecepatan awal 29,4 ms-1. (a) Berapa kecepatannya ketika partikel berada 73,5 
m di atas tanah? (b) Bilamana partikel mencapai titik tertinggi dari lintasannya? (c) 
Dengan kecepatan berapa partikel menumbuk tanah? 
Jawab: (a) 9,8 ms-1, (b) setelah 3 sekon, (c) 39,2 ms-1 
19. Sebuah balok es meluncur lewat luncuran dengan percepatan 1 ms-2. Panjang 
luncurannya 20 m dan es mencapai dasar dalam waktu 5 sekon. Berapakah kecepatan 
awal es dan kecepatannya bila ia berada 6 m dari dasar luncuran? Jawab: 1,5 ms-1, 5,5 
ms-1 
20. Percepatan konstan berapakah yang dibutuhkan (a) untuk menggerakkan sebuah 
partikel sejauh 25 m dalam waktu 5 sekon, (b) untuk memperlambat suatu partikel 
dari kecepatan 15 ms-1 sampai berhenti pada jarak 5 m? Jawab: (a) 2 ms-2 (b) -22,5 
ms-2 
21. Bakteri dalam suatu tempat pembiakan tertentu bertambah menurut rumus dN/dt = 
0,25 N. Bila mula-mula N = 200, cari N bila t = 8. Jawab: 1478
Bab 33 
Integral Tertentu 
(Definite Integral) 
INTEGRAL TERTENTU. Misalkan a < x < b adalah selang di mana fungsi f(x) yang 
diketahui, kontinu. Bagi selang menjadi n sub selang h1, h2, . . ., hn, dengan menyisipkan 
n – 1 titik-titik ξ1, ξ2, . . ., ξn-1, di mana a < ξ1 < ξ2 < . . . < ξn-1 < b, dan ganti nama a 
menjadi ξ0 dan b menjadi ξn. Nyatakan panjang sub selang h1 dengan Δ1x = ξ1 – ξ0, h2 
dengan 
a x 1 
1 
x 2 x k 
x 2 x 
k x 
x n 
n x 
b 
0 0 1 2 k - 1 k n - 1 n 
Gambar 33-1 
Δ2x = ξ2 – ξ1, hn dengan Δnx = ξn – ξn-1. (Ini adalah jarak yang berarah, masing-masing 
adalah positif berdasarkan ketaksamaan di atas). Pada tiap sub selang pilihlah sebuah titik 
–x1 pada sub selang h1, x2 pada h2, . . ., xn pada hn – dan bentuk penjumlahan 
(i) Sn = 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx = f(x1)Δ1x + f(x2)Δ2x + . . . + f(xn)Δnx 
tiap suku adalah perkalian panjang suatu sub selang dan nilai fungsi di titik yang dipilih 
pada sub selang tersebut. Nyatakan dengan λn panjang sub selang yang terpanjang yang 
muncul dalam (i). Sekarang misalkan jumlah sub selang menuju tak berhingga dengan 
cara sedemikian rupa, sehingga λπ → 0. (Salah satu cara untuk melakukan ini adalah 
dengan membagi dua sama besar tiap sub selang yang mula-mula, secara bergilir bagi 
dua tiap sub selang yang mula-mula, secara bergilir bagi dua tiap sub selang, dan 
seterusnya). Maka 
(ii) lim 
n®+¥ Sn = lim 
n®+¥ 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx 
ada dan adalah sama untuk semua metode dalam membagi lebih lanjut selang a < x < b, 
selama syarat λn → 0 dipenuhi, dan untuk semua pilihan titik-titik xk dalam hasil sub 
selang. 
Bukti teorema itu ada di luar lingkup buku ini. Dari Soal-soal 1-3 limit dihitung untuk 
fungsi f(x) yang dipilih. Namun harus dimengerti, bahwa untuk fungsi sebarang cara ini 
terlampau sulit ditempuh. Lagipula, supaya berhasil dalam perhitungan yang dibuat di 
sini, perlu ditentukan beberapa hubungan antara panjang sub selang-sub selang (diambil 
semua panjangnya sama) dan diikuti beberapa pola dalam memilih sebuah titik pada tiap 
sub selang (misalnya, pilih ujung kiri atau ujung kanan atau titik tengah tiap sub selang). 
Dengan perjanjian, ditulis 
b 
a 
ò f (x) dx = lim 
n®+¥ Sn = lim 
n®+¥ 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx 
Simbol b 
a 
ò f (x) dx dibaca “integral tertentu dari f(x), terhadap x, dari x = a sampai x = b”. 
Fungsi f(x) disebut dengan integran, sedang a dan b masing-masing disebut batas bawah 
dan batas atas (batas-batas) integrasi. 
Lihat Soal-soal 1-3.
SIFAT-SIFAT INTEGRAL TERTENTU. Jika f(x) dan g(x) kontinu pada selang 
integrasi a < x < b: 
1. a 
a 
ò f (x) dx = 0 
2. b 
a 
ò f (x) dx = - a 
b 
ò f (x) dx 
3. b 
a 
ò c f(x) dx = c b 
a 
ò f (x) dx, untuk tiap konstanta c. 
4. { ( ) ( )} b 
a 
ò f x ± g x dx = b 
a 
ò f (x) dx ± b 
a 
ò g (x) dx 
5. ( ) c 
a 
ò f x dx + ( ) b 
c 
ò f x dx = b 
a 
ò f (x) dx, jika a < c < b 
6. Teorema Nilai Rata-rata pertama: 
b 
a 
ò f (x) dx = (b – a)f(x0) untuk paling sedikit nilai x = x0 antara a dan b. 
Sebagai bukti, lihat Soal 5. 
7. Jika F(u) = ( ) u 
a 
ò f x dx, maka 
d 
du 
F(u) = f(u) Sebagai bukti, lihat Soal 6. 
TEOREMA DASAR KALKULUS INTEGRAL. Jika f(x) kontinu dalam selang a < x < 
b dan jika F(x) adalah integral tak tentu dari f(x), maka 
b 
a 
ò f (x) dx = ( ) b 
a F x = F(b) – F(a) 
Sebagai bukti, lihat Soal 7. 
Contoh 1: 
(a) Ambil f(x) = c, suatu konstanta dan F(x) = cx; maka b 
a 
ò c dx = b 
a cx = c(b – a). 
2 x2; maka 5 
(b) Ambil f(x) = x dan F(x) = 1 
0 
ò x dx = 
1 
2 
2 5 
0 
x = 
25 
2 
- 0 = 
25 
2 
. 
4 x4; maka 3 3 
(c) Ambil f(x) = x3 dan F(x) = 1 
1 
ò x dx = 
1 
4 
4 3 
1 
x = 
81 
4 
- 
1 
4 
= 20. 
Hasil-hasil ini harus dibandingkan dengan Soal-soal 1-3. Pembaca akan menunjukkan 
bahwa tiap integral tak tentu dari f(x) dapat dipakai dengan memecahkan kembali (c) 
dengan F(x) = 1 
4 x4 + C. 
Lihat Soal-soal 8-20. 
TEOREMA BLISS. Jika f(x) dan g(x) kontinu dalam selang a < x < b, jika selang dibagi 
menjadi sub selang seperti yang lalu, dan bila dua titik dipilih dalam tiap sub selang 
(yaitu xk dan x’k dalam sub selang ke k), maka 
lim 
n®+¥ ( ) 
1 
n 
k 
k 
f x 
= å 
• g(x’k)Δkx = ( ) b 
a 
ò f x • g(x) dx 
Mula-mula harus dicatat bahwa teorema ini benar bila titik-titik xk dan x’k adalah identik. 
Keunggulan teorema ini adalah bahwa jika titik-titik tiap pasangan berbeda, hasilnya 
sama seperti bila titik-titik itu berimpit. Suatu intuisi untuk keabsahan teorema timbul 
dengan menuliskan
( ) 
1 
n 
k 
k 
f x 
= å 
• g(x’k)Δkx = ( ) 
1 
n 
k 
k 
f x 
= å 
• g(x’k)Δkx + ( ) 
1 
n 
k 
k 
f x 
= å 
{g(x’k) – g(xk)}Δkx 
dan mencatat bahwa bila n → +∞ (artinya, Δkx → 0)xk dan x’k harus menjadi lebih 
mendekati identik dan, karena g(x) adalah kontinu g(x’k) – g(xk) harus → 0. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
Dalam Soal-soal 1-3 hitung integral tertentu dengan membentuk Sn dan mendapatkan 
limitnya bila n → +∞. 
1. b 
a 
ò c dx = c(b – a), c adalah konstanta. 
Misalkan selang a < x < b dibagi menjadi n sub selang yang sama dengan panjang Δx 
= (b – a)/n. Karena integran adalah f(x) = c, maka f(xk) = c untuk tiap pilihan titik xk 
pada sub selang ke-k, dan 
Sn = 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx = 
1 
n 
k 
f 
= å 
c(Δx) = (c + c + . . . + c)(Δx) = nc • Δx = nc 
b - 
a 
n 
= c(b – a) 
Jadi b 
a 
ò c dx = lim 
n®+¥ Sn = lim 
n®+¥ c(b – a) = c(b – a) 
2. 5 
0 
ò x dx = 25/2. 
0 x 1 x 2 
x x 
0 1 2 3 4 
x k 
k - 1 
x 
k 
x n 
x n - 1 
5 
n - 2 n - 1 n 
Gambar 33-2 
Misalkan selang 0 < x < 5 dibagi menjadi n sub selang dengan panjang Δx = 5/n yang 
sama. Ambil ujung kanan sub selang sebagai titik-titik xk, artinya, x1 = Δx, x2 = 2Δx, . . 
., xn = nΔx. Maka 
Sn = 
1 
n 
k 
f 
= å 
å gD Δx = (1 + 2 + ... + n)(Δx)2 = ( 1) 
(xk)Δkx = ( ) 
1 
n 
k 
k x 
= 
n n + 2 5 
2 
æ ö 
çè n 
ø¸ 
= 
25 
2 
1 1 
æ ö çè + n 
ø¸ 
dan 5 
0 
ò x dx = lim 
n®+¥ Sn = lim 
n®+¥ 
25 
2 
1 1 
æ ö çè + n 
ø¸ 
= 
25 
2 
3. 3 3 
1 
ò x dx = 20. 
Misalkan selang 1 < x < 3 dibagi menjadi n sub selang dengan panjang Δx = 2/n. 
I. Ambil ujung-ujung kiri sub selang sebagai titik-titik xk seperti dalam Gambar 33-3 
di bawah, artinya, x1 = 1, x2 = 1 + Δx, ..., xn = 1 + (n – 1)Δx. Maka 
Sn = 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkn = 3 
1 x • Δx + 3 
2 x • Δx + . . . + 3 
n x • Δx 
= [1 + (1 + Δx)3 + (1 + 2 • Δx)3 + ... + {1 + (n – 1)Δx}3] Δx 
= [n + 3{1 + 2 + ... + (n – 1)}Δx + 3{12 + 22 + ... + (n – 1)2}(Δx)2 + {13 + 23 
+ ... + (n – 1)3}(Δx)3]Δx 
= 
( ) ( ) ( ) ( ) 
é n - 1 n æ 2 ö n - 1 n 2 n - 1 æ 2 ö 2 n - 1 2 n 
2 ê n 
+ 3 æ 2 ö 3 
ù 1 g 2 ç n ¸+ 3 
è ø 1 g 2 g 3 è ç n ø ¸ + ú êë ( 1 g 2 
) 
2 
è ç n 
ø ¸ úû 
2 
n
= 2 + 
6 6 
æ ö çè - n 
ø¸ 
8 12 4 
æ - + ö çè ø¸ 
+ 2 
n n 
4 8 4 
æ - + ö çè ø¸ 
+ 2 
n n 
= 20 - 
26 
n 
8 
n 
+ 2 
dan 3 3 
1 
ò x dx = lim 
20 26 8 
æ - + ö çè ø¸ 
n®+¥ 2 
n n 
= 20 
x 1 x 2 x 3 
1 
x x 
x 
0 1 2 3 
x k x k + 1 
x 
k - 1 k 
x n 3 
n - 1 n 
Gambar 33-3 
1 x 1 x 2 x 3 
x x 
x 
0 1 2 3 
x k x n 3 
k - 1 k 
n - 1 n 
Gambar 33-4 
II. Ambil titik tengah sub selang sebagai titik-titik xk, seperti dalam Gambar 33-4 di 
atas, artinya, 
x1 = 1 + 1 
2 Δx, x2 = 1 + 32 
Δx, . . ., xn = 1 + 
n - 
2 1 
2 
Δx. Maka 
é 1 + D x + 1 + D x +´´´+ æ 1 + 2 n - 1 
D x 
ö ù ê ç ú êë è ø ¸ úû 
Sn = ( ) ( ) 
3 
1 3 3 3 
2 2 
2 
Δx 
= { ( 1 ) ( 1 ) 2 2 ( 1 )3 3} { ( 3 ) ( 3 ) 2 2 ( 3 )3 3} 
2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 3 x x x x x x é + D + D + D + + D + D + D +´´´ êë 
+ ( ) ( ) ( ) 
ìï 2 3 
ïüù í 1 + 3 æ 2 n - 1 ö D x + 3 æ 2 n - 1 ö D x 2 + æ 2 n - 1 ö D x 
3 
è ç ýú îï 2 ø ¸ è ç 2 ø ¸ è ç 2 
ø ¸ ïþúû 
Δx 
= n 
2 
n 
æ ö 
çè ø¸ 
+ 
3 
2 
n2 
2 2 
n 
æ ö 
çè ø¸ 
+ 
1 
4 
(4n3 – n) 
3 2 
n 
æ ö 
çè ø¸ 
+ 
1 
8 
(2n4 – n2) 
4 2 
n 
æ ö 
çè ø¸ 
8 2 
æ - ö çè ø¸ 
= 2 + 6 + 2 
n 
4 2 
æ - ö çè ø¸ 
+ 2 
n 
4 
n 
= 20 - 2 
dan 
20 4 
ò 3 
æ ö çè - 2 
ø¸ = 20 
1 n 
4. Buktikan: 
(a) ( ) a 
a 
ò f x dx = 0. Di sini selang integrasi panjangnya 0; jadi Δx = 0, Sn = 0 dan 
( ) a 
a 
ò f x = lim 
n®+¥ Sn = 0. 
a x 1 x 2 x k x n b a x n x n - 1 x k x 1 b 
0 1 2 k - 1 k n - 1 n 
n n - 1 k k - 1 1 0 
Gambar 33-5 Gambar 33-6 
(b) b 
a 
ò f (x) dx = - a 
b 
ò f (x) dx. Misalkan selang a < x < b dibagi dan titik-titik xk 
dipilih seperti dalam Gambar 33-5 dan bila dihitung dari Gambar 33-6 adalah 
identik kecuali untuk tanda Δkx yang adalah positif pada bagian pertama dan 
negatif pada yang kedua. Jadi b 
a 
ò f (x) dx = - a 
b 
ò f (x) dx.
(c) b 
a 
ò c • f(x) dx = c b 
a 
ò f (x) dx, untuk pembagian selang yang baik dan tiap pilihan 
titik pada sub selang, Sn = 
1 
n 
k 
c 
= å 
f(xk)Δkx = c 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx 
Maka b 
a 
ò c f(x) dx = c lim 
n®+¥ 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx = c b 
a 
ò f (x) dx 
5. Buktikan Teorema Nilai Tengah pertama dari Kalkulus Integral. Jika f(x) kontinu 
dalam selang a < x < b, maka ( ) b 
a 
ò f x dx = (b – a) • f(x0) untuk paling sedikit satu 
nilai x = x0 antara a dan b. 
Teorema ini dibenarkan, lewat Contoh 1 (a), bila f(x) = c, konstanta. Dengan cara lain 
misalkan m adalah nilai minimum mutlak dan M adalah nilai maksimum mutlak dari 
f(x) pada selang a < x < b. Untuk tiap pembagian selang yang baik dan tiap pilihan 
titik xk pada sub selang, 
1 
n 
k 
m 
= å 
Δkx < ( ) 
1 
n 
k 
k 
f x 
= å 
Δkx < 
1 
n 
k 
M 
= å 
Δkx 
Sekarang bila n → +∞, maka 
b 
a 
ò mdx < ( ) b 
a 
ò f x dx < b 
a 
ò M dx 
yang dari Soal 1, menjadi 
m(b – a) < ( ) b 
a 
ò f x dx < M(b – a) 
Maka m < 
1 
b - a ( ) b 
a 
ò f x dx < M 
sehingga 
1 
b - a ( ) b 
a 
ò f x dx = N, dengan N adalah suatu bilangan antara m dan M. 
Sekarang, karena f(x) adalah kontinu dalam selang a < x < b, dari Teorema, Bab 3, N 
harus muncul paling sedikit sekali tiap nilai dari m sampai M. Jadi harus ada suatu 
nilai x, misalnya x = x0, sedemikian rupa, sehingga f(x0) = N. Maka 
1 
ò b 
f ( x ) dx = N = f(x0) dan ò b 
f ( x ) dx = (b – a)f(x0) 
b - a a 
a 
6. Buktikan: Jika F(u) = ( ) u 
a 
ò f x dx, maka 
d 
du 
F(u) = f(u). 
Dari ketentuan bertahap untuk mencari turunan 
F(u + Δu) – F(u) = ( ) u u 
ò +D f x dx - u 
( ) a 
a 
ò f x dx 
yang dengan menggunakan Sifat-sifat 2, 5, dan 6 secara bergilir menjadi 
F(u + Δu) – F(u) = ( ) a 
u 
ò f x dx + ( ) u u 
ò +D f x dx = u u 
( ) a 
ò +D f x dx 
u 
= f(u0) • Δu, dengan u < u0 < u + Δu 
Maka
F ( u u) F ( u) 
+ D - 
D 
u 
= f(u0) dan 
dF 
du 
lim 
Du® 
= 0 
F ( u u) F ( u) 
+ D - 
D 
u 
lim 
Du® f(u0) = f(u) 
= 0 
karena Δu → 0, u0 → u. 
Sifat ini sering dinyatakan sebagai 
(i) Jika F(x) = ( ) x 
a 
ò f x dx, maka F’(x) = f(x). 
Penggunaan penggunaan dari huruf u di atas hanya merupakan suatu percobaan untuk 
menghindari kemungkinan mengacaukan sejumlah peranan x. Perhatikanlah secara 
seksama (i) bahwa F(x) merupakan fungsi batas dari integrasi x dan bukan dari huruf 
dumi x dalam f(x)dx. Dengan kata lain, sifat tersebut dapat juga dinyatakan: 
Jika F(x) = ( ) x 
a 
ò f t dt, maka F’(x) = f(x). 
Dari (i) maka F(x) adalah integral tak tentu dari f(x). 
7. Buktikan: Jika f(x) kontinu dalam selang a < x < b dan jika F(x) adalah sebarang 
integral tak tentu dari f(x) maka ( ) a 
b 
ò f x dx = F(b) – F(a) 
Gunakan pernyataan terakhir dalam Soal 6 untuk menulis 
( ) x 
a 
ò f x dx = F(x) + C 
Bila batas atas integral adalah x = a, maka 
( ) a 
a 
ò f x dx = 0 = F(a) + C dan C = -F(a) 
Maka ( ) x 
a 
ò f x dx = F(x) – F(a) dan bila batas atas integrasi adalah x = b, maka seperti 
yang harus dibuktikan ( ) b 
a 
ò f x dx = F(b) – F(a) 
Gunakan Teorema Dasar Kalkulus Integral untuk menghitung Soal-soal berikut: 
8. ( ) 1 2 3 
ò 2x - x 
dx = 
- 
1 
3 4 1 
1 
x x 
2 
3 4 
- 
é ù 
ê - ú 
ë û 
= 
2 1 
3 4 
æ - ö çè ø¸ 
- 
2 1 
3 4 
æ - - ö çè ø¸ 
= 
4 
3 
9. 
1 1 
x x 
ò - 
1 
æ ö - 
3 çè - 2 3 
ø¸ dx = 
1 
2 
3 
1 1 
x 2x 
- 
- 
é- + ù êë úû 
= 
1 1 
æ ö çè + 2 
ø¸ 
- 
1 1 
3 18 
æ + ö çè ø¸ 
= 
10 
9 
10. 
ò 4 
dx 
= 
1 
x 4 
1 
2 xùû 
= 2( 4 - 1 ) = 2 
11. 3 /2 
ò e-x 
dx = /2 3 
- 2 
- ùû = -2(e-3/2 – e) = 4.9904 
2 
2e-x 
- 
12. 
dx 
x 
- 
ò- + = 10 
10 
6 2 
6 ln x 2 - 
- + ùû = ln 8 – ln 4 = ln 2 
sin p 
p ò x dx = ]3 /4 
13. 3 /4 
/2 
/2 cos x p 
p - = - 
1 2 0 
2 
æ - - ö çè ø¸ 
= 
1 2 
2 
14. 
ò- 2 
dx 
= 
2 x 2 + 4 
1 
2 
arc tan 
2 
2 
1 
2 
x 
- 
ùúû 
= 
1 
2 
éê 1 p -æç - 1 
p ö¸ùú ë 4 è 4 
øû 
= 
1 
4 
p 
x 4 - 
- 
ò - dx = 
15. 3 2 
5 
3 
2 2 
5 
1 x x 4 2ln x x 
4 
2 
- 
- 
é - - + - ù êë úû 
= 
5 21 
2 
- 
3 5 
2 
- 2 ln 
- 
- 
3 5 
5 21
16. 
ò- 2 
dx 
= 
1 x 2 - 9 
1 
6 
ln 
2 
x 
x - 
1 
- 3 
ù 
+ 3 
úû 
= 
1 
6 
ln 1 ln 2 
5 
æ - ö çè ø¸ 
= 
1 
6 
ln 0.1 
17. 
ò e ln x dx = [ x ln x - x ]e = (e ln e – e) – (ln 1 – 1) = 1 
1 
1 18. Cari 6 
3 
ò xy dx bila x = 6 cos θ, y = 2 sin θ. 
Di sini x, y dan dx dinyatakan dalam parameter θ dan dθ, batas-batas integrasi diubah 
sesuai dengan nilai-nilai parameter yang bersangkutan, dan integral hasilnya dihitung. 
dx = -6 sin θ dθ. Bila x = 6 cos θ = 6, θ = 0; dan bila x = 6 cos θ = 3, θ = π/3. Maka 
ò 6 
xy dx = ò 0 
( 6cos 
q ) (2 sin θ)(-6 sin θ) dθ 
3 
p 
/3 
= -72 0 2 
ò sin 
θ cos θ dθ = 3 0 
p /3 
- q ùû = -24{0 – ( 3 /2)3} = 9 3 
/3 
24sin 
p 
19. Cari 
p dq 
ò + q . 
2 /3 
0 5 4cos 
dq 
ò + q = 
5 4cos 
dz 
z 
2 
z 
z 
dz 
ò + z . 
ò = 2 
2 
2 
2 
1 
5 41 
+ 
+ - 
1 
+ 
2 
9 
Untuk menentukan batas integrasi z (θ = 2 arc tan z): Bila θ = 0, z = 0; bila θ 2π/3, arc 
tan z = π/3 dan z = 3 . Maka 
dq 
dz 
2 
3 
ò 2 p /3 
3 
= 2 
= 
arc tan 
0 5 + 4cos 
q ò 0 9 + z 2 
3 
zùúû 
0 3 
p 
= 
9 
2 z 
1 + z 2 
1 - z 2 
Gambar 33-7 
20. Cari 
dx 
p 
ò - . 
/3 
0 1 sin 
x 
ò dx 
= 
1 - sin 
x dz 
z 
2 
z 
z 
2 
2 
1 
+ 
1 - 
2 
1 
+ 
ò 2 
dz 
1 
- z . 
ò = ( ) 2 
Jika x = 0, arc tan z = 0 dan z = 0; bila x = π/3, arc tan z = π/6 dan z = 3 /3. Maka 
dx 
dz 
- z ò = 
ò p 
/3 
= 2 0 1 - sin 
x 
( ) 
3/3 
0 1 2 
3/3 
0 
2 
1 z 
ùú 
- û 
= 
2 
1- 3 / 3 
- 2 = 3 + 1. 
Soal-soal Tambahan 
21. Hitung b 
a 
ò c dx dari Soal 1 dengan membagi selang a < x < b ke dalam n sub selang 
dengan lebar Δ1x, Δ2x, . . ., Δnx. Perhatikan bahwa 
åD = b – a. 
1 
n 
k 
k 
x 
= 
22. Hitung 5 
0 
ò x dx dari Soal 2 dengan menggunakan sub selang yang sama lebarnya dan 
(a) memilih ujung kiri sub selang sebagai xk, (b) memilih titik tengah sub selang
sebagai xk, (c) memilih titik xk, pada titik sepertiga dari tiap sub selang, artinya, 
mengambil x1 = 1 
3 Δx, x2 = 43 
Δx, . . . 
23. Hitung 4 2 
1 
ò x dx = 21 dengan menggunakan sub selang yang sama lebarnya dan 
memilih titik xk adalah (a) ujung kanan sub selang, (b) ujung kiri sub selang, (c) titik 
tengah sub selang. 
24. Dengan menggunakan pilihan sub selang dan titik-titik yang sama seperti pada Soal 
1 
ò x dx dan ( ) 4 2 
23(a), hitung 4 
1 
ò x + x dx, dan buktikan bahwa { ( ) ( )} b 
a 
ò f x + g x dx = 
b 
a 
ò f (x) dx + b 
a 
ò g (x) dx. 
25. Hitung 2 2 
1 
ò x dx dan 4 2 
2 
ò x dx. Bandingkan jumlahnya dengan hasil Soal 23, untuk 
membuktikan ( ) c 
a 
ò f x dx + ( ) b 
c 
ò f x dx = ( ) b 
a 
ò f x dx jika a < c < b. 
26. Hitung 1 
0 
ò ex dx = e – 1. 
å D = eΔx(e – 1) 
Petunjuk. Sn = . 
1 
n 
k x 
k 
e D x 
= 
x 
eD 
D 
- 
x 1 
dan lim 
x 
eD 
D 
- 
n®+¥ x 1 
lim 
Dx® x 1 
= 0 
x 
eD 
D 
- 
adalah 
bentuk tak tentu dengan jenis 0/0. 
27. Buktikan sifat-sifat integral tentu ke 4 dan 5. 
28. Gunakan Teorema Dasar untuk menghitung: 
(a) ( ) 2 
0 
ò 2 + x dx = 6 
(b) ( ) 2 2 
0 
ò 2 - x dx = 8/3 
(c) ( ) 3 2 
0 
ò 3- 2x + x dx = 9 
(d) ( ) 2 2 
ò 1 - t 
t dt = -9/4 
- 
1 
(e) ( ) 4 
1 
ò 1-u u du = -116/15 
(f) 8 
1 
ò 1+ 3x dx = 26 
(g) 2 2 
0 
ò x (x3 + 1)dx = 40/3 
(h) 
ò 3 
dx 
= 2 
0 1 
+ x (i) 1 
0 
ò x (1 - x )2 dx = 1/30 
(j) 
ò 8 
x dx 
= 6 
4 x 2 
- 15 
a ò a - x dx = 1 
(k) 2 2 
0 
4 a2π 
(l) 1 2 
ò 23 
x 
4 - x 2 dx = - 1 
p - 1 
2 3
(m) 
ò 4 
dx 
= 
3 25 - x 2 
1 
5 
ln 
3 
2 
0 3 
(n) 1 
2 
2 
1 
x dx 
p - 
ò- x + x + = 3 
9 
5 
8 
(o) 
4 2 
2 
16 x 
x 
- ò dx = 4 ln (2 + 3 ) - 2 3 
(p) 
dx 
27 
8 1/3 
ò x - x = 
3 
2 
ln 
8 
3 
(q) 1 
0 
ò ln (x2 + 1)dx = ln 2 + 1 
2 π – 2 
sin p ò 1 
(r) 2 
0 
2 t dt = 4 
x p ò sin 3x dx = 1 
(s) /3 2 
0 
27 (π2 – 4) 
(t) 
dx 
p 
p 
ò + = 2 
/2 
0 3 cos 2 
x 
8 
29. Buktikan 
ò 5 
dx 
= 
3 x 2 + 16 
dx 
x 
- 
- + ò . 
3 
5 2 16 
ò q = 
p 
y dx = 3π, diketahui x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ. 
q 
= 30. Hitung 2 
0 
31. Hitung ( ) 4 2 
1 
ò 1+ y ' dx = 15 
2 + 1 
2 ln 2, diketahui y = 1 
2 x2 - 1 
4 ln x. 
32. Hitung 
2 2 
3 
2 
dx dy 
dt dt 
æ ö + æ ö çè ø¸ èç ø¸ ò dt = 2 e2(e – 1), diketahui x = et cos t, y = et sin t. 
33. Gunakan rumus reduksi yang tepat (Bab 26) untuk membentuk rumus Wallis. 
ò p /2 
sinn x dx = /2 
0 
ò p cosn x dx = 
0 
( n ) ( n 
) 
( n ) 
n 
- - p 
- 
g 
1 3... 3 1 
g 
2 4... 2 2 
g jika n genap dan > 0 
= 
( ) ( ) 
( ) 
g 
n - n 
- 
g n - 
n 
jika n gasal dan > 1 
2 4... 3 1 
1 3... 2 
ò p /2 
sinm x cosn x dx = 
0 
( ) ( ) 
( ) ( ) 
g g g 
m n 
m n m n 
- - p 
+ - + 
1 3... 1 1 3... 1 
g 
2 4... 2 2 
g jika m dan n genap dan > 0 
= 
( m - ) ( m 
- 
) 
2 4... 3 1 
( n + 1 ) ( n + 3 ) ... 
( n + 
m 
) 
g 
jika m gasal dan > 1 
= 
( n - ) ( n 
- 
) 
g 
2 4... 3 1 
1 3 ... 
( m + ) ( m + ) ( m + 
n 
) 
jika n gasal dan > 1 
34. Hitung : 
(a) 11 
3 
ò 2x + 3 dx = 98/3 
(b) 
ò p /4 
- 
dx = 
0 
+ x 
x 
cos 2 1 
cos 2 1 
1 p - 
1 
4
(c) 9 
4 
1 
1 
x 
x 
- 
+ ò dx = 4 ln 
3 
4 
- 1 
(d) 2 3 2 
0 
ò x ex dx = 1 
2 (e2 + 1) 
(e) 
ò3 p 
/4 
= 
p /4 2 
- + sin 
x dx 
x x 
cos 5cos 4 
1 
3 
ln 
+ 
- 
7 3 2 
7 3 2 
(f) 
x 
x x 
ò 1 
- 
dx = ln 
2 2 
- + 1 
4 3 
- 
- 
- 
- 
3 2 2 
4 15 
+ 2 2 - 15 
(g) 
dx 
x 
p 
p ò = ln 3 
/3 
/6 sin 2 
(h) 3 
1 
ò ln (x + x2 -1 )dx = 3 ln (3 + 2 2 ) - 2 2 
(i) 
dx 
x x 
- 
- + + ò = ln ( 2 - 1) 
2 
1 2 2 2 
(j) 
( ) 
( ) 
x dx 
x x 
3/4 
1/4 2 
1 
1 
+ 
ò - = 4 ln 
1 
3 
- 
8 
3 
(k) 
( ) 
( ) 
x dx 
x x 
+ 
- ò = 
2 
2 
- 
- 
3 
8 2 
1 
2 
ln 
3 
4 
+ 
1 
5 
(l) 
dx 
p 
ò + = 
/4 
0 2 tan 
x 
1 
5 
ln 3 2 
4 
p 
+ 
10
Bab 34 
Luas Bidang dengan Integrasi 
LUASAN SEBAGAI LIMIT PENJUMLAHAN. Jika f(x) kontinu dan tidak negatif 
dalam selang a < x < b, integral tertentu ( ) b 
a 
ò f x dx = lim 
n®+¥ 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx dan dijelaskan 
secara geometris. Misalkan selang a < x < b dibagi dan titik xk dipilih seperti pada bab 
yang lalu. Pada tiap titik ujung ξ0 = a, ξ1, ξ2, ..., ξn = b tarik garis tegak lurus pada sumbu-x, 
jadi membagi bagian dari bidang dengan batas bagian atas oleh kurva y = f(x), di 
bawah oleh sumbu-x, dan secara lateral oleh ordinat x = a dan x = b menjadi n pita. 
Dekati tiap pita dengan suatu persegi panjang yang alasnya adalah alas pita dan tingginya 
adalah ordinat yang didirikan di titik xk dari sub selang. Luas wakil persegi panjang yang 
didekati yang ditunjuk dalam Gambar 34-1 adalah f(xk) Δkx. Jadi 
1 
n 
k 
f 
= å 
(xk)Δkx adalah 
jumlah luas n buah persegi panjang yang didekati. y 
y = f ( x ) 
O a 
x 
P k ( x k , y k ) 
x k 
y = f x k k ( ) 
k - 1 k k x b 
Gambar 34-1 
Limit jumlah ini, ( ) b 
a 
ò f x dx, bila jumlah pita menuju tak terhingga seperti dijelaskan 
dalam Bab 33, dari definisi adalah luas bagian bidang yang digambarkan di atas, atau 
secara singkat, luas di bawah kurva dari x = a hingga x = b. 
Lihat Soal-soal 1-2. 
Dengan cara yang sama, bila x = g(y) adalah kontinu dan tidak negatif dalam selang c < y 
< d, maka integral tertentu ( ) d 
c 
ò g y dy dari definisi adalah luas yang dibatasi kurva x = 
g(y), sumbu-y dan absis y = c serta y = d. 
Lihat Soal 3. 
Jika y = f(x) adalah kontinu dan tidak positif pada selang a < x < b, maka ( ) b 
a 
ò f x dx 
adalah negatif, menunjukkan bahwa luasan terletak di bawah sumbu-x. Dengan cara yang 
sama, jika x = g(y) adalah kontinu dan tidak positif dalam selang c < y < d, ( ) d 
c 
ò g y dy 
adalah negatif, menunjukkan bahwa luasan terletak di kiri sumbu-y. 
Lihat Soal 4.
Jika y = f(x) berubah tanda dalam selang a < x < b atau jika x = g(y) berubah tanda dalam 
selang c < y < d, maka luasan ”di bawah kurva” diberikan oleh jumlah dua atau lebih 
integral tertentu. 
Lihat Soal 5. 
LUASAN DENGAN INTEGRASI. Langkah-langkah yang perlu untuk membentuk 
integral tertentu yang menghasilkan luas yang diminta adalah: 
(1) Buat suatu gambar, yang menunjukkan (a) luas yang dicari, (b) wakil pita, dan (c) 
persegi panjang yang didekati. Sebagai suatu kebijaksanaan, akan ditunjukkan wakil 
sub selang yang lebarnya Δx (atau Δy) dan titik xk (atau yk) pada sub selang ini sebagai 
titik tengah. 
(2) Tulis luas persegi panjang yang didekati dan jumlahnya untuk n buah persegi 
panjang. 
(3) Misalkan jumlah persegi panjang menuju tak terhingga dan gunakan Teorema Dasar 
pada bab sebelum ini. 
Lihat Soal-soal 6-14. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. Cari luas yang dibatasi kurva y = x2, sumbu-x dan ordinat x = 1 dan x = 3. 
Gambar 34-2 menunjukkan luas KLMN yang dicari, wakil pita RSTU, dan persegi 
panjang yang didekati RVWU. Untuk persegi panjang ini, alas adalah Δkx, tingginya 
yk = f(xk) = 2 
k x dan luas adalah 2 
k x •Δkx. Maka 
A = lim 
n®+¥ 
2 
1 
n 
k 
k 
x 
= å 
Δkx = 3 2 
1 
ò x dx 
= 
3 3 
x 
1 3 
= 9 - 
1 
3 
= 
26 
3 
satuan kuadrat 
P k ( x k , y k ) T 
L 
O 
K 
y k 
k x 
R U 
N 
V W 
S 
M 
y 
x 
y = x 2 
1 x k 3 
Gambar 34-2 
2. Cari luas yang terletak di atas sumbu-x dan di bawah parabola y = 4x – x2. 
Kurva yang diberikan memotong sumbu-x di x = 0 dan x = 4. Jika pemotongan secara 
vertikal digunakan, maka nilai-nilai ini menjadi batas-batas integrasi. Untuk persegi 
panjang yang didekati yang ditunjuk dalam Gambar 34-3, lebar adalah Δkx, dan tinggi 
adalah yk = 4xk - 2 
k x , dan luas adalah (4xk - 2 
k x )•Δkx. Maka 
n®+¥ ( 2 ) 
A = lim 
å - Δkx = ( ) 4 2 
1 
4 
n 
k k 
k 
x x 
= 
0 
ò 4x - x dx 
= 
4 
éê x 2 - x 3 
ùú ë û 
0 
2 1 
3 
= 32/3 satuan kuadrat
Dengan selalu mengingat cara lengkap seperti diberikan di atas, penyingkatan kerja 
dimungkinkan. Akan terlihat bahwa, di samping batas-batas integrasi, integral 
tertentu dapat diformulasikan bila luas persegi panjang yang didekati telah 
ditentukan. y 
P k ( x k , y k ) 
y k 
O x 
k x 
4 
Gambar 34-3 
3. Cari luas yang dibatasi parabola x = 8 + 2y – y2, sumbu-y, dan garis y = -1 dan y = 3. 
Di sini luasan dipotong menjadi pita-pita horisontal. Untuk persegi panjang yang 
didekati yang ditunjukkan dalam Gambar 34-4, lebar adalah Δy, panjang adalah x = 8 
+ 2y – y2, dan luas adalah (8 + 2y – y2)Δy. Luas yang ditanya adalah 
( ) 3 2 
ò 8 + 2y - y 
dy = 
- 
1 
3 3 
y y 2 
y 
1 
8 
3 
- 
é ù 
ê + - ú 
ë û 
= 
92 
3 
satuan kuadrat 
y 
x P ( x , y ) 
x 
3 
y 
O 
- 1 
Gambar 34-4 
4. Cari luas yang dibatasi oleh parabola y = x2 – 7x + 6, sumbu-x dan garis-garis x = 2 
dan x = 6. 
Untuk persegi panjang yang didekati yang ditunjukkan dalam Gambar 34-5, lebar 
adalah Δx, tinggi adalah –y = -(x2 – 7x + 6) dan luas adalah -(x2 – 7x + 6) Δx. Luas 
yang ditanyakan adalah 
A = 6 
2 
ò - (x2 – 7x + 6)dx = - 
3 2 6 
2 
æ x - 7 x öù 
ç + 6 
x 
è 3 2 
¸ú 
øû 
= 
56 
3 
satuan kuadrat 
P ( x , y ) 
- y 
O 
y 
1 2 x 6 x 
Gambar 34-5 
5. Cari luas antara kurva y = x3 – 6x2 + 8x dan sumbu-x.
Kurva memotong sumbu-x di x = 0, x = 2 dan x = 4 seperti dalam Gambar 34-6. 
Dengan menggunakan irisan-irisan vertikal, luas persegi panjang yang didekati 
dengan alas pada selang 0 < x < 2 adalah (x3 – 6x2 + 8x)Δx, dan luas bagian yang 
terletak di atas sumbu-x diberikan oleh ( ) 2 3 2 
0 
ò x - 6x + 8x dx. Luas persegi panjang 
yang didekati dengan alas pada selang 2 < x < 4 adalah -(x3 – 6x2 + 8x)Δx, dan luas 
bagian yang terletak di bawah sumbu-x diberikan oleh ( ) 4 3 2 
2 
ò - x - 6x +8x dx. Karena 
itu luas yang ditanyakan adalah 
A = ( ) 2 3 2 
0 
ò x - 6x + 8x dx + ( ) 4 3 2 
2 
ò - x - 6x +8x dx 
= 
4 2 
é x ù 
ê - x 3 + x 
2 
ú 
ë û 
0 
2 4 
4 
- 
4 4 
é x ù 
ê - x 3 + x 
2 
ú 
ë û 
2 
2 4 
4 
= 4 + 4 = 8 satuan kuadrat 
Penggunaan dua integral tertentu di sini penting, karena integran berubah tanda pada 
selang integrasi. Kegagalan dalam menyadari hal ini akan menghasilkan integral yang 
tidak benar ( ) 4 3 2 
0 
ò x - 6x + 8x dx = 0. 
y 
O 2 x 4 x 
x 
P ( x , y ) 
y 
P ( x , y ) 
- y 
Gambar 34-6 
6. Cari luas yang dibatasi x = 4 – y2 dan sumbu-y. 
Parabola memotong sumbu-sumbu-x di titik (4, 0) dan sumbu-y di titik-titik (0, 2) dan 
(0, -2). Akan diberikan dua penyelesaian. 
P ( x , y ) 
2 
y 
O 
y 
x 
- 2 
4 
x = 4 - y 2 
P ( x , y ) 
2 
O 
y 
x 
- 2 
4 
x 
2 y 
Gambar 34-7 (a) Gambar 34-7 (b) 
Menggunakan irisan horisontal. Untuk persegi panjang yang didekati pada Gambar 
34-7 (a), lebar adalah Δy, panjang adalah 4 – y2, dan luas adalah (4 – y2)Δy. Batas-batas 
integrasi hasil integral tertentu adalah y = -2 dan y = 2. Namun harus diingat 
bahwa luas yang terletak di bawah sumbu-x adalah sama dengan yang terletak di atas. 
Jadi untuk luas yang ditanya diperoleh
ò 2 ( 4 - y 
2 
) dy = 2 2 ( 2 
) - 
2 
0 
ò 4 - y dy = 2 
3 2 
0 
æ öù 
ç 4 
y - y 
¸ú 
è 3 
øû 
= 
32 
3 
satuan kuadrat 
Menggunakan irisan vertikal. Untuk persegi panjang yang didekati pada Gambar 34- 
7(b), lebar adalah Δx, tinggi adalah 2y = 2 4 - x , dan luas adalah 2 4 - x Δx. Batas-batas 
integrasi adalah x = 0 dan x = 4. Jadi luas yang ditanyakan adalah 
4 
0 
ò 2 4 - x dx = - ( ) 
4 
3/2 
0 
4 4 
3 
x ù - úû 
= 
32 
3 
satuan kuadrat 
7. Cari luas yang dibatasi parabola y2 = 4x dan garis y = 2x – 4. 
Garis memotong parabola di titik-titik (1, -2) dan (4, 4). Dapat dilihat dari dua 
gambar di bawah bahwa bila irisan vertikal digunakan, beberapa pita bergerak antara 
garis ke parabola dan yang lain-lain dari bagian parabola ke bagian lain parabola, 
sedang bila irisan horisontal digunakan, tiap pita bergerak dari parabola ke garis. Di 
sini akan diberikan kedua penyelesaian tersebut untuk menunjukkan keunggulan yang 
satu terhadap yang lain dan untuk menunjukkan bahwa kedua cara mengiris harus 
dipertimbangkan sebelum mulai menghitung integral tertentu. 
P ( x , y ) 
P ( x , y ) 
y 
x 
y y ( ) + 2 12 
O 
( 4 , 4 ) 
( 1 , - 2 ) 
y - 12 
2 
P ( x , y ) 
P ( x , y ) 
y 
x 
O 
( 4 , 4 ) 
( 1 , - 2 ) 
2 x - ( 2 x - 4 ) 
x 
4 x 
x 
1 
2 
y = 2 x - 4 y 2 = 4 x 
Gambar 34-8 (a) Gambar 34-8 (b) 
Menggunakan irisan horisontal. Lihat Gambar 34-8 (a). Untuk persegi panjang yang 
didekati pada Gambar 34-8(a), lebar adalah Δy, panjang adalah {(nilai x dari garis) – 
(nilai x dari parabola)} = ( 1 
2 y + 2) - 1 
4 y2 = 2 + 1 
2 y - 1 
4 y2, dan luas adalah (2 + 1 
2 y - 1 
4 
y2)Δy. Luas yang ditanyakan adalah 
( ) 4 2 1 1 
ò 2 + y - y 
dy = 
- 
2 2 4 
2 3 4 
2 
2 
y y y 
4 12 
- 
é ù 
ê + - ú 
ë û 
= 9 satuan kuadrat. 
Menggunakan irisan vertikal. Lihat Gambar 34-8(b). Bagi luasan dengan garis x = 1. 
Untuk persegi panjang yang didekati di kiri garis ini, lebar adalah Δx, tinggi (dengan 
menggunakan simetri) adalah 2y = 4 x dan luas adalah 4 x Δx. Untuk persegi 
panjang yang didekati di kanan, lebar adalah Δx, tinggi adalah 2 x - (2x – 4) = 2 x 
- 2x + 4, dan luas adalah (2 x - 2x + 4) Δx. Luas yang ditanyakan adalah 
1 
ò 1 
4 x dx + ò 4 ( 2 x - 2x + 4 ) dx = 
3/2 
0 
0 
8 
3 
é x ù 
êë úû 
+ 
4 
3/2 2 
1 
4 4 
3 
éê x - x + xùú ë û 
= 
8 
3 
+ 
19 
3 
= 9 
satuan luas 
8. Cari luas yang dibatasi oleh parabola y = 6x – x2 dan y = x2 – 2x.
Parabola-parabola berpotongan di titik-titik (0, 0) dan (4, 8). Segera terlibat bahwa 
pengirisan vertikal akan menghasilkan penyelesaian yang lebih mudah. 
Untuk persegi panjang yang didekati, lebar adalah Δx, tinggi adalah {(nilai y batas 
atas) – (nilai y batas bawah)} = (6x – x2) – (x2 – 2x) = 8x – 2x2, dan luas adalah (8x – 
2x2)Δx. Luas yang ditanyakan adalah 
( ) 4 
ò 4 8x - 2x 2 
dx = 
0 
éê x 2 - x 3 
ùú ë û 
0 
4 2 
3 
= 
64 
3 
satuan kuadrat 
O 
y 
y = x - 2 x 
y = 6 x - x 2 
x 
P ( x , y ) 2 
( 4 , 8 ) 
( 6 x - x 2 ) - ( x 2 - 2 x ) 
2 x P ( x , y 1 ) 6 
Gambar 34-9 
9. Cari luas yang dilingkupi kurva y2 = x2 – x4. 
Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-sumbu koordinat. 
Jadi luas yang ditanyakan adalah empat kali bagian yang terletak di kuadran pertama. 
Untuk persegi panjang yang didekati, lebar adalah Δx, tinggi y = x2 - x4 = x 1- x2 
dan luas adalah x 1- x2 Δx. Jadi luas yang ditanyakan adalah 
4 1 2 
1 
ò x 1- x dx = ( 2 ) 3/2 
0 
0 
4 1 
3 
éê- - x ùú ë û 
= 
4 
3 
satuan kuadrat 
x 
y 
P ( x , y ) 
x y 
O 
Gambar 34-10 
10. Cari luas potongan yang kecil dari lingkaran x2 + y2 = 25 oleh garis x = 3. (Lihat 
Gambar 34-11 di bawah). 
A = 5 
3 
ò 2y dx = 2 5 2 
3 
ò 25 - x dx = 2 
5 
é x - x 2 
x ù êë + úû 
3 
25 25 arc sin 
2 2 5 
= 
25 12 25arc sin 3 
2 5 
æç p - - ö¸ è ø 
satuan kuadrat 
P ( x , y ) 
y 
x 
O 3 5 
x 
x 
y 
y 
O 
( 1 , 3 ) 
( 1 , - 3 ) 
Gambar 34-11 Gambar 34-12
11. Cari luas yang berimpit dari lingkaran-lingkaran x2 + y2 = 4 dan x2 + y2 = 4x. Lihat 
Gambar 34-12 di atas. 
Lingkaran-lingkaran berpotongan di titik-titik (1, ± 3 ) 
Persegi panjang yang didekati berkisar dari x = 2 - 4 - y2 ke x = 4 - y2 . 
3 A = 2 ò { 4 - y 2 - ( 2 - 4 - y 2 
)} dy = 4 ò 3 ( 4 - y 2 
-1 ) dy 
0 
0 
= 4 
3 
é y - y 2 
êë + y - yù úû 
0 
4 2arc sin 1 
2 2 
= 
æ 8 p çè - 2 3 
ö 3 
ø¸ 
satuan kuadrat 
12. Cari luas ikal kurva y2 = x4(4 + x). Lihat Gambar 34-13 di bawah. 
A = 0 
ò 2y 
dx = 2 0 2 
- 4 
ò x 
4 + x dx. Ambil 4 + x = z2; maka 
- 4 
A = 4 ( ) 2 2 2 
0 
ò z - 4 z2 dz = 4 
7 5 3 2 
0 
é z - 8 z + 16 
z ù 
ê ë 7 5 3 
ú 
û 
= 
4096 
105 
satuan kuadrat 
P ( x , y ) 
y 
x 
- 4 x O 
P ( x , y ) 
x 
x 
y 
O 2 
O 
y 
x 
Gambar 34-13 Gambar 34-14 Gambar 34-15 
13. Cari luas lengkungan sikloida x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ. Lihat Gambar 34-15 di atas. 
Lengkungan digambarkan dengan θ yang berubah dari 0 sampai 2π, maka dx = (1 – 
cos θ)dθ dan 
A = 2 
ò q = 
p 
y dx = 2 
( ) ( ) q 
= 0 
ò p 1 - cos q 1 - cos q dθ = 
0 
2 
0 
3 2cos 1 cos 2 
2 2 
p æç - q + q ö¸ è ø ò dθ 
= 
2 
0 
3 2sin 1 sin 2 
2 4 
p 
éê q - q + q ùú ë û 
= 3π satuan kuadrat 
14. Cari luas yang dibatasi kurva x = 3 + cos θ, y = 4 sin θ. Lihat Gambar 34-15 di atas. 
Batas daerah yang diberi garis-garis miring dalam gambar ( 1 
4 luas yang ditanyakan), 
2p . 
dinyatakan dari kanan ke kiri bila θ berubah dari 0 hingga 1 
4sin p ò q (-sin θ)dθ = 16 /2 2 
A = -4 ( ) /2 
0 
ò p sin θ dθ = 8 /2 
( ) 0 
ò p 1 - cos 2 q dθ 
0 
= 8 
/2 
0 
1 sin 2 
2 
p 
éêq - q ùú ë û 
= 4π satuan kuadrat. 
Soal-soal Tambahan 
15. Cari luas-luas yang dibatasi garis-garis sebagai berikut: 
(a) y = x2, y = 0, x = 2, x = 5 
(b) y = x2, y = 0, x = 1, x = 3 
(c) y = 4x – x2, y = 0, x = 1, x = 3
(d) x = 1 + y2, x = 10 
(e) x = 3y2 – 9, x = 0, y = 0, y = 1 
(f) x = y2 + 4y, x = 0 
(g) y = 9 – x2, y = x + 3 
(h) y = 2 – x2, y = -x 
(i) y = x2 - 4, y = 8 – 2x2 
(j) y = x2 – 4x2, y = 4x2 
(k) Ikal y2 = x2(a2 – x2) 
(l) Ikal 9ay2 = x(3a – x)2 
(m)y = ex, y = e-x, x = 0, x = 2 
(n) y = ex/a + e-x/a, y = 0, x = ± a 
(o) xy = 12, y = 0, x = 1, x = e2 
(p) y = 1/(1 + x2), y = 0, x = ± 1 
(q) y = tan x, x = 0, x = 1 
4p 
(r) Sektor lingkaran berjari-jari r dan sudut α. 
(s) Elips x = a cos t, y = b sin t. 
(t) x = 2 cos θ – cos 2θ – 1, y = 2 sin θ – sin 2θ. 
(u) x = a cos3 t, y = a sin3 t. 
(v) Busur pertama y = e-ax sin ax. 
(w)y = xe-x2 , y = 0, dan ordinat maksimum. 
(x) Kedua cabang (2x – y)2 = x3 dan x = 4. 
(y) Antara y = 25 – x2, 256x = 3y2, 16y = 9x2. 
Jawab:(a) 39 satuan kuadrat, (b) 20, (c) 22/3, (d) 36, (e) 8, (f) 32/3, (g) 125/6, (h) 9/2, 
(i) 32, (j) 512 2 /15, (k) 2a3/3, (l) 8 3 a2/5, (m) (e2 + 1/e2 – 2), (n) 2a(e – 1/e), (o) 
24, (p) 1 
2p , (q) 1 
2 ln 2, (r) 1 
2 r2a, (s) πab, (t) 6π, (u) 3πa2/8, (v) (1 + 1/eπ)/2a, (w) 1 
2 (1 - 
1 e ), (x) 128/5, (y) 98/3 satuan kuadrat. 
Dengan ordinat rata-rata kurva y = f(x) pada selang a < x < b dimaksudkan besaran 
Luas 
b 
( ) = Alas 
a 
f x dx 
b - a 
ò 
16. Cari ordinat rata-rata (a) suatu setengah lingkaran, (b) parabola y = 4 – x2 dari x = -2 
ke x = 2. Jawab: (a) πr/4, (b) 8/3 
17. (a) Cari ordinat rata-rata busur sikloida x = a(θ – sin θ), y = a(1 – cos θ) terhadap x. 
(b) Sama, terhadap θ. 
Jawab: (a) 
1 
2p a 
ò 2 p a 2 
(1 – cos θ)2 dθ = 
0 
a 
, (b) 
3 
2 
1 
2p 
ò 2 
p a (1 – cos θ)dθ = a 
0 
18. Untuk benda jatuh bebas, s = 1 2 
2 gt dan v = gt = 2gs . 
(a) Tunjukkan bahwa nilai rata-rata v terhadap t untuk selang 0 < t < t1, adalah 
setengah kecepatan akhir. 
(b) Tunjukkan bahwa nilai rata-rata v terhadap s untuk selang 0 < s < s1, adalah dua 
pertiga kecepatan akhir.
Bab 35 
Volume Benda Putar 
BENDA PUTAR, dibentuk dengan memutar suatu bidang datar sekeliling sebuah garis, 
disebut sumbu putar pada bidang datar. Volume benda putar dapat ditemukan melalui 
salah satu cara di bawah ini. 
METODE CAKRAM 
A. Sumbu putar merupakan bagian batas bidang datar. 
(1) Buatlah sketsa daerah yang dimaksud, suatu pita wakil tegak lurus sumbu putar, 
dan persegi panjang yang didekati pita itu seperti telah disebutkan pada bab 
terdahulu. 
(2) Tulislah volume dari cakram (tabung) yang terbentuk, jika persegi panjang yang 
didekati itu diputar sekeliling sumbu putar dan hitung jumlah volume n buah 
persegi panjang yang didekati. 
(3) Andaikan banyaknya persegi panjang yang didekati, menuju tak berhingga dan 
gunakan Teorema Dasar (Fundamental Theorem). 
Lihat Soal-soal 1-2. 
B. Sumbu putar tidak merupakan bagian batas bidang datar. 
(1) Seperti (1) di atas. 
(2) Perpanjang sisi persegi panjang ABCD yang didekati, sampai bertemu sumbu 
putar di E dan F seperti Gambar 35-3 Soal 3 di halaman 180. Apabila persegi 
panjang yang didekati ini diputar sekeliling sumbu putar, suatu cincin penutup 
terbentuk, volumenya adalah selisih antara hasil putaran persegi panjang EABF 
dan ECDF sekeliling sumbu putar. Tulislah selisih antara kedua volume itu dan 
lanjutkan seperti (2) di atas. 
(3) Seperti (3) di atas. 
METODE RUMAH SIPUT 
(1) Buatlah sketsa daerah yang dimaksud, suatu pita wakil sejajar sumbu putar dan 
persegi panjang yang didekati. 
(2) Tulislah volume (= keliling rata-rata x tinggi x tebal) rumah siput yang berbentuk 
tabung, yang terjadi apabila persegi panjang yang didekati itu diputar sekeliling 
sumbu putar dan hitung jumlah volume n buah persegi panjang yang didekati. 
(3) Andaikan banyaknya persegi panjang yang didekati, menuju tak terhingga dan 
gunakan Teorema Dasar. 
Lihat Soal-soal 5-8. 
Soal-soal yang Dipecahkan 
1. Cari volume benda yang terbentuk oleh perputaran daerah di kuadran I, yang dibatasi 
oleh parabola y2 = 8x dan latus rectumnya* (x = 2) sekeliling sumbu-x. (Latus rectum 
ialah garis yang melalui fokus parabola dan tegak lurus sumbu simetri). 
Lihat Gambar 35-1 di bawah. Bagilah daerah itu dengan irisan vertikal. Jika persegi 
panjang yang didekati dari Gambar 35-1 diputar sekeliling sumbu-x, suatu cakram
berjari-jari y, tingginya Δx, dan volumenya πy2Δx, terbentuk. Jumlah volume n buah 
cakram, sesuai dengan n buah persegi panjang yang didekati, ialah Σπy2Δx dan 
volume yang ditanyakan ialah 
V = b 
a 
ò dV = 2 
0 
ò p y2 dx = π 2 
ò 8x dx = 4 p x 2 2 
0 
ùû 
0 
= 16π satuan kubik 
( 2 , 4 ) 
2 x 
( 2 , - 4 ) 
P ( x , y ) 
y 
O 
y 
x 
y 
P ( x , y ) 
( 2 , 4 ) 
2 - x 
( 2 , - 4 ) 
y 
O 2 x 
Gambar 35-1 Gambar 35-2 
2. Cari volume benda yang terbentuk karena perputaran daerah yang dibatasi oleh y2 = 
8x dan latus rectumnya (x = 2) sekeliling latus rectum itu. 
Lihat Gambar 35-2 di atas. Bagilah daerah itu dengan irisan horisontal. Jika persegi 
panjang yang didekati dari Gambar 35-2 diputar sekeliling latus rectum parabola, 
maka terbentuk cakram dengan jari-jari 2 – x, tingginya Δy, volumenya π(2 – x)2Δy. 
Volume yang ditanyakan ialah 
V = 4 
ò p 
(2 – x)2dy = 2π 4 ( ) 2 
- 4 
0 
ò 2 - x dy = 2π 
2 2 4 
0 
ò æ ö 
ç 2 
- y ¸ 
dy = 
è 8 
ø 256 
15 
π satuan kubik 
3. Cari volume benda yang terbentuk karena perputaran daerah yang dibatasi oleh y = 
8x dan latus rectumnya (x = 2) sekeliling sumbu-y. 
Lihat Gambar 35-3 di bawah. Bagilah daerah itu dengan irisan horisontal. Jika persegi 
panjang yang didekati Gambar 35-3 diputar sekeliling sumbu-y, yang membentuk 
sebuah pembersih yang volumenya berbeda dari volume yang dibentuk dengan 
perputaran ECDF (dimensi 2 x Δy) dan persegi panjang EABF (dimensi x x Δy) 
sekeliling sumbu-y, yaitu π(2)2Δy - π(x)2Δy. Volume yang ditanyakan ialah 
V = 4 
p x 
- ò dy = 2π ( ) 4 2 
ò 4p 
dy - 4 2 
- 4 
4 
0 
ò 4 - x dy = 2π 
ò 4 æ 4 
- y 4 
ö 
ç ¸ 
dy = 
0 
è 64 
ø 128 
5 
π satuan 
kubik 
x 
y ( 2 , 4 ) 
P ( x , y ) 
O 2 
( 2 , - 4 ) 
E 
F 
C 
D 
A 
B 
y 
y 
x 
O 
y = 6 
P ( x , y ) 
x 
4 
Gambar 35-3 Gambar 35-4 
4. Cari volume benda yang terbentuk oleh perputaran daerah perpotongan parabola y = 
4x – x2 dengan sumbu-x, sekeliling garis y = 6.
Lihat Gambar 35-4 di atas. Bagilah daerah itu dengan irisan vertikal. Benda padat 
yang terbentuk oleh perputaran persegi panjang yang didekati sekeliling y = 6 ialah 
cincin penutup, volumenya π(6)2Δx - π(6 - y)2Δx. Volume yang ditanyakan ialah 
V = π {( ) ( ) } 4 2 2 
0 
ò 6 - 6 - y dx = π ( ) 4 2 
0 
ò 12y - y dx 
= π ( ) 4 2 3 4 
0 
ò 48x - 28x + 8x - x dx = 
p 
satuan kubik 
1408 
15 
5. Lihat Gambar 35-5 di bawah. Misalkan volume yang ditanyakan terbentuk oleh 
perputaran sekeliling sumbu-y, daerah kuadran I di bawah kurva y = f(x) dari x = a ke 
x = b. Daerah terbagi atas n pita dan setiap pita didekati oleh persegi panjang. Jika 
persegi panjang yang mewakili itu diputar sekeliling sumbu-y, suatu rumah siput yang 
berbentuk tabung dengan tinggi yk, jari-jari dalam ξk-1, jari-jari luar ξk dan volumenya 
(i) ΔkV = π( x 2 - x 2 ) 
k k - 1 yk 
Terbentuk dengan ketentuan rata-rata untuk turunan, 
d x 
dx = 
k k 1 x x - - = ( 2 ) 
(ii) 2 2 
x x'k 
• ( ) k k 1 x x - - = 2x’kΔkx 
di mana ξk-1 < x’k < ξk. Maka (i) menjadi 
ΔkV = 2πx’kykΔkx = 2πx’kf(xk)Δkx 
dan V = 2π lim 
n®+¥ 
1 
' 
n 
k 
k 
x 
= å 
f(xk)Δkx = 2π b 
a 
ò x f(x) dx dengan Teorema Bliss 
Catatan: Jika kebijaksanaan dalam memilih xk sebagai titik tengah dari selang bagian, 
yang dipergunakan pada bab sebelumnya, diikuti, Teorema Bliss tidak dibutuhkan. 
Karena, dari Soal 17(b), Bab 21, x’k didefinisikan oleh (ii) di atas, maka x’k = 1 
2 (ξk + 
ξk-1) = xk. Jadi volume yang terbentuk karena perputaran n buah persegi panjang 
sekeliling sumbu-y ialah 
1 
2 
n 
k 
k 
p x 
= å 
f(xk)Δkx = ( ) 
1 
n 
k 
k 
g x 
= å 
Δkx dari (i) pada Bab 33. 
y 
x 
O a b 
y = f ( x ) 
x k 
x k 
k - 1 
k 
y k 
O x 
( 2 , - 4 ) 
2 
A B 
x 
x 
y 
P ( x , y ) 
( 2 , 4 ) 
Gambar 35-5 Gambar 35-6 
6. Cari volume benda yang terbentuk karena perputaran daerah yang dibatasi oleh y2 = 
8x dan latus rectumnya sekeliling latus rectum. Gunakan metode rumah siput. (Lihat 
Soal 2). 
Lihat Gambar 35-6 di atas. Bagilah daerah itu dengan irisan vertikal dan, untuk 
memudahkan, pilihlah titik P sedemikian rupa, sehingga x merupakan titik tengah 
dari garis AB.
Persegi panjang yang didekati pada Gambar 35-6, tingginya ialah 2y = 4 2x , 
lebarnya Δx dan jarak rata-rata dari latus rectumnya ialah 2 – x. Jika persegi panjang 
itu diputar sekeliling latus rectumnya, volume rumah siput yang berbentuk silinder 
yang terjadi ialah 2π(2 – x) • 4 2x Δx. Volume yang ditanyakan ialah 
V = 8 2 π ( ) 2 
0 
ò 2 - x x dx = 8 2 π ( ) 2 1/2 3/2 
0 
ò 2x - x dx = 
p 
satuan kubik 
256 
15 
7. Cari volume torus yang terbentuk oleh perputaran lingkaran x2 + y2 = 4 sekeliling 
garis x = 3. 
Dipergunakan metode rumah siput. Persegi panjang yang didekati mempunyai tinggi 
2y, tebal Δx, dan jarak rata-rata dari sumbu putar 3 – x. Volume yang ditanyakan ialah 
V = 2π 2 
ò 2y 
(3 – x)dx = 4π 2 
( ) - 2 
ò 3 - x 
4 - x2 dx 
- 
2 
= 12π 2 2 
ò 4 - x 
dx - 4π 2 
- 
2 
ò x 
4 - x2 dx 
- 2 
p x x x p x 
= ( ) 
2 
2 2 3/2 
2 
12 4 arc sin 4 4 
2 2 3 
- 
é æ - + ö + - ù ê çè ø¸ ú ë û 
= 24π2 satuan kubik y 
x 
x = 3 
2 
3 x 
P ( x , y ) 
- 2 O 
Gambar 35-7 
8. Cari volume benda yang terbentuk oleh perputaran sekeliling sumbu-y, daerah antara 
busur pertama sikloida x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ dan sumbu-x. Gunakan metode 
rumah siput. 
V = 2π 2 
ò q = 
p 
xy dx = 2π 2 
( ) q 
= 0 
ò p q - sin q (1 – cos θ)(1 – cos θ)dθ 
0 
= 2π ( ) 2 2 2 
ò p q - 2 q cos q +q cos q - sin q + 2sin q cos q - cos q sin q dθ 
0 
= 2π 3 2 ( ) 1 ( 1 1 ) 
4 2 2 4 éë q - 2 q sinq + cosq + q sin 2q + cos 2q 
+ cos q + sin 2 q + 2 p 1 
cos 3 q ùû = 6π3 satuan kubik 
3 0 
y P ( x , y ) 
x 
O x 2 
Gambar 35-8 
9. Cari volume benda, jika daerah yang dibatasi oleh y = -x2 – 3x + 6 dan x + y – 3 = 0 
diputar (a) sekeliling x = 3, (b) sekeliling y = 0. 
(a) V = 2π ( ) 1 
ò y - y 
C L (3 – x)dx 
- 
3 = 2π ( ) 1 3 2 
ò x - x - 9x + 9 
dx = 256π/3 satuan kubik 
- 
3
(b) V = π {( ) ( ) } 1 2 2 
ò y - y 
dx 
- 
3 C L = π ( ) 1 4 3 2 
ò x + 6x - 4x - 30x + 27 
dx = 1792π/15 satuan kubik 
- 
3 
x 
x = 3 
O 
( 1 , 2 ) 
( - 3 , 6 ) 
y 
( x , y ) 
( x , y ) 
C 
L 
Gambar 35-9 
Soal-soal Tambahan 
Dari Soal 10-19, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui 
sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode cakram A. (Jawaban dalam satuan 
kubik). 
10. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; sumbu-x Jawab: 2500π 
11. x2 – y2 = 16, y = 0, x = 8; sumbu-x Jawab: 256π/3 
12. y = 4x2, x = 0, y = 16; sumbu-y Jawab: 32π 
13. y = 4x2, x = 0, y = 16; y = 16 Jawab: 4096π/15 
14. y2 = x3, y = 0, x = 2; sumbu-x Jawab: 4π 
15. y = x3, y = 0, x = 2; x = 2 Jawab: 16π/5 
16. y2 = x4(1 – x2); sumbu-x Jawab: 4π/35 
17. 4x2 + 9y2 = 36; sumbu-x Jawab: 16π 
18. 4x2 + 9y2 = 36; sumbu-y Jawab: 24π 
19. Di dalam x = 9 – y2, di antara x – y – 7 = 0, x = 0; sumbu-y Jawab: 963π/ 
Dari Soal 20-26, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui 
sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode cakram B. (Jawaban dalam satuan 
kubik). 
20. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; sumbu-y Jawab: 625π 
21. x2 – y2 = 16, y = 0, x = 8; sumbu-y Jawab: 128 3 π 
22. y = 4x2, x = 0, y = 16; sumbu-x Jawab: 2048π/5 
23. y = x3, x = 0, y = 8; x = 2 Jawab: 144π/5 
24. y = x2, y = 4x – x2; sumbu-x Jawab: 32π/3 
25. y = x2, y = 4x – x2; y = 6 Jawab: 64π/3 
26. x = 9 – y2, x – y – 7 = 0; x = 4 Jawab: 153π/5 
Dari Soal 27-32, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui 
sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode rumah siput. (Jawaban dalam satuan 
kubik). 
27. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; sumbu-y 
28. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; x = 6 
29. y = x3, y = 0, x = 2; y = 8 
30. y = x2, y = 4x – x2; x = 5
31. y = x2 – 5x + 6, y = 0; sumbu-y 
32. Di dalam x = 9 – y2, di antara x – y – 7 = 0, x = 0, y = 3 
Jawab: (27) 625π, (28) 375π, (29) 320π/7, (30) 64π/3, (31) 5π/6, (32) 369π/2 
Dari Soal 33-39, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui, 
sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode yang cocok. 
33. y = e-x2 , y = 0, x = 0, x = 1; sumbu-y Jawab: π(1 – 1/e) satuan kubik 
34. Satu busur y = sin 2x; sumbu-x Jawab: 1 2 
4 x satuan kubik 
35. Busur pertama y = ex sin x; sumbu-x Jawab: π(e2π – 1)/8 satuan kubik 
36. Busur pertama y = ex sin x; sumbu-y Jawab: π[(π – 1)eπ – 1] satuan kubik 
37. Busur pertama x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ; sumbu-x Jawab: 5π2 satuan kubik 
38. Kardioida x = 2 cos θ – cos 2θ – 1, y = 2 sin θ – sin 2θ; sumbu-x Jawab: 64π/3 satuan 
kubik 
39. y = 2x2, 2x – y + 4 = 0; x = 2 Jawab: 27π satuan kubik 
40. Dapatkan volume kerucut terpancung, yang alas bawahnya berjari-jari R, alas atasnya 
berjari-jari r, dan tingginya h. Jawab: 1 
3 πh(r2 + rR + R2) satuan kubik

More Related Content

PDF
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
PDF
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
PPTX
04 momen inersia
PPTX
Kelompok 3 integrasi numerik fix
PDF
Barchart dan Penjadwalan proyek
PDF
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
PPTX
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
PDF
Contoh contoh soal dan pembahasan integral
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
04 momen inersia
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Barchart dan Penjadwalan proyek
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
Contoh contoh soal dan pembahasan integral

What's hot (20)

PDF
analisa-struktur
PDF
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
DOCX
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
PPTX
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
PDF
Struktur baja dengan mengunakan metode LRFD
PPTX
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
DOCX
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
DOCX
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
PDF
4 bunga nominal dan bunga efektif
PPT
8. Ragam atau Varians
PPTX
Batas-Batas Atterberg
PDF
243176098 3-superelevasi
PDF
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
PPTX
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
PDF
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
PPTX
Struktur statis tak tentu pengantar
PDF
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
DOCX
Diferensial Parsial
PPS
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
DOCX
Tugas III Mekanika Tanah I
analisa-struktur
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Struktur baja dengan mengunakan metode LRFD
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
4 bunga nominal dan bunga efektif
8. Ragam atau Varians
Batas-Batas Atterberg
243176098 3-superelevasi
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur statis tak tentu pengantar
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
Diferensial Parsial
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Tugas III Mekanika Tanah I
Ad

Similar to Turunan (Differensial) (20)

DOC
Materi kalkulus 2
PPT
integrasi
DOC
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
DOCX
Tugas kalkulus 2 r
DOC
Integral
DOC
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
PPT
Kalkulus II stta
PPTX
materi presentasi polinomial kelas xi kurmer.pptx
PPTX
Pertemuan-2.pptx
PDF
Ringkasanturunanfungsi
PPT
04 turunan
PDF
Teknik pengintegralan
DOCX
Remidi matematika Bab Integral
PDF
Mat 257
PPTX
Polinomiall Berderajat Dua dan Tiga.pptx
PPT
Kalkulus 2 integral
PPT
Kalkulus 2
PPT
Persamaanlinierduavariabel
DOCX
PPT
05.-Soal-dan-Pembahasan-Transformasi-Geometri-rsi627.ppt
Materi kalkulus 2
integrasi
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Tugas kalkulus 2 r
Integral
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Kalkulus II stta
materi presentasi polinomial kelas xi kurmer.pptx
Pertemuan-2.pptx
Ringkasanturunanfungsi
04 turunan
Teknik pengintegralan
Remidi matematika Bab Integral
Mat 257
Polinomiall Berderajat Dua dan Tiga.pptx
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2
Persamaanlinierduavariabel
05.-Soal-dan-Pembahasan-Transformasi-Geometri-rsi627.ppt
Ad

More from fauz1 (8)

DOCX
Kartu soal
DOC
Format penulisan soal Evaluasi hasil Belajar
DOCX
materi Transformasi
DOCX
Lingkaran
DOCX
Soal dan Penyelesaian tugas Kalkulus
PPTX
Bilangan Kompleks
PPTX
Perogram linier
PPTX
Pengujian hipotesis
Kartu soal
Format penulisan soal Evaluasi hasil Belajar
materi Transformasi
Lingkaran
Soal dan Penyelesaian tugas Kalkulus
Bilangan Kompleks
Perogram linier
Pengujian hipotesis

Recently uploaded (13)

PPTX
tugas_geokimia_gunung_6999 gunung aa.pptx
PPTX
Besaran Pokok Besaran yang menjadi dasar bagi besaran lainnya dan tidak dapat...
PPTX
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
PPTX
Kelompok 1_Konsep-Konsep Dasar Termodinamika-digabungkan (1).pptx
PPTX
sumber daya alam untuk masa depan berkelanjutan
PPTX
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 1 [modulguruku.com].pptx
PPTX
1745621890_Temu_11B_Aljabar_Trigonometri (1).pptx
PDF
Detektor Radiasi adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, mel...
PPTX
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
PPT
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PDF
Alterasi Hidrotermal Jdhiwnabakkanshskalalsbsjd
PPT
PPT Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif.ppt
PDF
Penjadwalan dan proses pada sistem operasi
tugas_geokimia_gunung_6999 gunung aa.pptx
Besaran Pokok Besaran yang menjadi dasar bagi besaran lainnya dan tidak dapat...
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
Kelompok 1_Konsep-Konsep Dasar Termodinamika-digabungkan (1).pptx
sumber daya alam untuk masa depan berkelanjutan
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB 1 [modulguruku.com].pptx
1745621890_Temu_11B_Aljabar_Trigonometri (1).pptx
Detektor Radiasi adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, mel...
URGENSI TAHSIN TILAWAH ALQURAN - Copy.pptx
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
Alterasi Hidrotermal Jdhiwnabakkanshskalalsbsjd
PPT Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif.ppt
Penjadwalan dan proses pada sistem operasi

Turunan (Differensial)

  • 1. Bab 23 Diferensial DIFERENSIAL. Untuk fungsi y = f(x), didefinisikan: (a) dx, disebut diferensial x, dengan hubungan dx = Δx. (b) dy, disebut diferensial y, dengan hubungan dy = f’(x)dx. Dari definisi, diferensial peubah bebas adalah sama dengan pertambahan peubah tersebut, tetapi diferensial peubah yang bergantung tidak sama dengan pertambahan peubah tersebut. Lihatlah Gambar 23-1 di bawah ini. Contoh 1: Jika y = x2, dy = 2x • dx sedang Δy = (x + Δx)2 – x2 = 2x • Δx + (Δx)2 = 2x dx + (dx)2. Suatu penjelasan geometrik diberikan dalam Gambar 23-2. Terlihat bahwa Δy dan dy berbeda dengan bujur sangkar kecil dengan luas (dx)2. + x , + x y y d x y d y x y ( ) x ( + + ) d x = x R y d y y 0 x Q S P , , ( ) x x x d x d x 1 d y = x d x 2 d x x d x d x x d x x y = x 2 x ( d x )2 ( a ) ( d ) 1 d y = x d x 2 ( c) Gambar 23-1 Gambar 23-2 DIFERENSIAL dy dapat dicari dengan menggunakan definisi dy = f’(x)dx atau dengan bantuan ketentuan-ketentuan yang langsung diperoleh dari ketentuan-ketentuan untuk mendapatkan turunan. Beberapa di antaranya adalah: d(c) = 0, d(cu) = c du, d(uv) = u dv + v du, d u v æ ö çè ø¸ v du - u dv = 2 v , d(sin u) = cos u du, d(ln u) = du u , dst. Contoh 2: Cari dy untuk tiap fungsi berikut : (a) y = x3 + 4x2 – 5x + 6 dy = d(x3) + d(4x2) – d(5x) + d(6) = (3x2 + 8x – 5) dx (b) y = (2x3 + 5)3/2 dy = 32 (2x3 + 5)1/2 d(2x3 + 5) = 32 (2x3 + 5)1/2 • 6x2 dx = 9x2(2x3 + 5)1/2 dx Lihat Soal-soal 1-5 PENDEKATAN DENGAN DIFERENSIAL. Jika dx = Δx relatif kecil bila dibandingkan dengan x, dy adalah pendekatan yang cukup baik untuk Δy. Contoh 3: Ambillah y = x2 + x + 1 dan misalkan x berubah dari x = 2 menjadi x = 2,01. Perubahan y yang sebenarnya adalah Δy = [(2,01)2 + 2,01 + 1] – [22 + 2 + 1] = 0,0501. Pendekatan perubahan y, yang diperoleh dengan mengambil x = 2 dan dx = 0,01, adalah dx = 0,01, adalah dy = f’(x) dx = (2x + 1)dx = [2(2) + 1] 0,01 = 0,05. Lihat Soal-soal 6-10 PENDEKATAN AKAR-AKAR PERSAMAAN. Misalkan x = x1 adalah pendekatan yang cukup dekat dari akar r persamaan y = f(x) = 0 dan misalkan f(x1) = y1 ≠ 0. Maka y1
  • 2. berbeda dari 0 dengan jumlah yang kecil. Sekarang jika x1 diubah ke r, perubahan yang bersangkutan dalam f(x1) adalah Δy1 = -y1. Pendekatan perubahan ini dalam x1 diberikan oleh f’(x1)dx = -y1 atau dx1 = - ( ) y f x . Jadi, pendekatan kedua dan lebih baik dari akar r 1 1 ' y f x = x1 - 1 1 ' adalah x2 = x1 + dx1 = x1 - ( ) ( ) ( ) f x f x . Pendekatan ketiga adalah x3 = x2 + dx2 = 1 1 ' x2 - ( ) ( ) f x f x , dan seterusnya. 1 1 ' x y Q (x 1 , f ( x 1 )) 0 ( x 1 , 0 ) P ( r , ) 0 ( x 2 , 0 ) Gambar 23-3 Jika x1 tidak merupakan pendekatan yang cukup dekat dari suatu akar, maka akan terlihat bahwa x2 berbeda jauh dari x1. Walaupun proses ini dari waktu ke waktu memperbaiki dirinya sendiri, akan lebih mudah untuk membuat pendekatan pertama yang baru. Lihat Soal-soal 11-12 Soal-soal yang Dipecahkan 1. Cari dy untuk tiap-tiap fungsi berikut: (a) y = 3 x x x + + 2 + 2 1 3 . dy = ( x 2 + 3 ) g d ( x 3 + 2 x + 1 ) - ( x 3 + 2 x + 1 ) g d ( x 2 + 3 ) ( ) 2 2 3 x + = ( 2 ) ( 2 ) ( 3 ) ( ) x + 3 3 x + 2 dx - x + 2 x + 1 2 x dx ( ) 2 2 3 x + 4 2 x x x + - + 7 2 6 = ( ) 2 2 3 x + dx (b) y = cos2 2x + sin 3x. dy = 2 cos 2x d(cos 2x) + d(sin 3x) = 2 cos 2x(-2 sin 2x dx) + 3 cos 3x dx = -4 sin 2x cos 2x dx + 3 cos 3x dx = (-2 sin 4x + 3 cos 3x) dx (c) y = e3x + arc sin 2x. dy = (3e3x + 2/ 1- 4x2 ) dx Diferensiasi Soal-soal 2-5, dg menggunakan diferensial, dan dapatkan dy/dx. 2. xy + x – 2y = 5. d(xy) + d(x) – d(2y) = d(5). x dy + y dx + dx – 2 dy = 0 atau (x – 2) dy + (y + 1) dx = 0. Maka dy dx = - 1 2 y x + - . 3. x3y2 – 2x2y + 3xy2 – 8xy = 6.
  • 3. 2x3y dy + 3x2y2 dx – 2x2 dy – 4xy dx + 6 xy dy + 3y2 dx – 8x dy – 8y dx = 0 dy 8 y - 3 y 2 + 4 xy - 3 x 2 y 2 = dx 2 x 3 y - 2 x 2 + 6 xy - 8 x 4. 2x y - 3y x æ y dx - x dy ö ç ¸ è ø = 8. 2 2 y x dy y dx æ - ö çè ø¸ - 3 2 x = 0 dan dy dx = 2 3 2 3 x y + y xy + x 2 3 3 2 5. x = 3 cos θ – cos 3θ, y = 3 sin θ – sin 3θ. dx = (-3 sin θ + 3 sin 3θ)dθ, dy = (3 cos θ – cos 3θ)dθ, dan dy dx = q - q q q cos cos3 sin sin 3 - + 6. Gunakan diferensial untuk mendekati : (a) 3 124 , (b) sin 60o1’. 1 3x (a) Untuk y = x1/3, dy = 2/3 dx. Ambil x = 125 = 53 dan dx = -1. Maka dy = 1 3 125 (-1) = ( ) 2/3 - 1 75 = -0,0133 dan secara pendekatan 3 124 = y + dy = 5 – 0,0133 = 4,9867. (b) Untuk x = 60o dan dx = 1’ = 0,0003 rad, y = sin x = 3 /2 = 0,866 03 dan dy = cos x dx = ½(0,0003) = 0,000 15. Maka secara pendekatan sin 60o1’ = 0,866 03 + 0,000 15 = 0,866 18. 7. Hitung Δy, dy, dan Δy – dy, bila y = 1 2 x2 + 3x, x = 2, dan dx = 0,5 Δy = { 1 2 (2,5)2 + 3(2,5)} – { 1 2 (2)2 + 3(2)} = 2,625 Δy = (x + 3)dx = (2 + 3)(0,5) = 2,5 Δy – dy = 2,625 – 2,5 = 0,125. 8. Cari perubahan volume kubus sisi x cm yang didekati, yang disebabkan oleh pertambahan sisi-sisinya dengan 1%. V = x3 dan dV = 3x2 dx. Jika dx = 0,01x, dV = 3x2(0,01x) = 0,03x3 cm3. 9. Cari massa yang didekati suatu pipa tembaga yang panjangnya 2 m, jika diameter dalam adalah 2,5 cm dan tebalnya 0,25 cm. Rapat massa tembaga adalah 8800 kg m-3. Mula-mula cari perubahan volume jika jari-jari r = 1/80 diubah dengan dr = 1/400 m. V = 2πr2 dan dV = 4πr dr = 4π(1/80)(1/400) = π/8000 m3 Massa yang ditanyakan adalah 8800(π/8000) = 3,46 kg. 10. Untuk nilai x berapa 5 x dapat dipakai sebagai ganti 5 x +1 , jika kesalahan yang diperbolehkan harus lebih kecil dari 0,001? Jika y = x1/5 dan dx = 1, dy = 1 5 x-4/5dx = 1 5 x-4/5. Jika 1 5 x-4/5 < 10-3, maka x-4/5 < 5 • 10-3 dan x-4 < 55 • 10-15. Jika x-4 < 10 • 55 • 10-16, maka x4 > 1016 31250 dan x > 4 4 10 31250 = 752,1. 11. Dekati akar-akar (riil) dari x3 + 2x – 5 = 0 atau x3 = 5 – 2x. (a) Pada sumbu-sumbu sama, gambar grafik y = x3 dan y = 5 – 2x. Absis titik-titik potong kurva adalah akar-akar persamaan yang diketahui. Dari grafik, terlihat bahwa ada satu akar yang nilai pendekatannya adalah x1 = 1,3. (b) Pendekatan kedua akar ini adalah x2 = x1 - ( ) ( ) f x f x = 1,3 - 1 1 ' ( ) 3 ( ) + - 1,3 2 1,3 5 3 1,3 2 ( ) 2 + = 1,3 - - 0,203 7,07 = 1,3 + 0,03 = 1,33
  • 4. Pembagian dilakukan untuk mencapai dua desimal, karena hanya ada satu nol yang segera mengikuti titik desimal. Ini sejalan dengan teorema: Jika dalam suatu pembagian, k buah buah nol segera mengikuti titik desimal dalam hasil bagi, maka pembagian dapat dilakukan sampai 2k desimal. (c) Pendekatan ketiga dan keempat adalah: x3 = x2 - ( ) ( ) f x f x = 1,33 - 2 2 ' ( ) 3 ( ) + - 1,33 2 1,33 5 3 1,33 2 ( ) 2 + = 1,33 – 0,0017 = 1,3283 x4 = x3 - ( ) ( ) f x f x = 1,3283 – 0,00003114 = 1,32826886 3 3 ' 12. Dekati akar-akar 2 cos x – x2 = 0. (a) Kurva-kurva y = 2 cos x dan y = x2 berpotongan pada dua titik yang absisnya adalah kira-kira 1 dan -1. Perhatikan bahwa jika r adalah suatu akar, maka –r adalah akar yang lain. (b) Dengan menggunakan x1 = 1: x2 = 1 - - 2 cos 1 1 2 sin1 2 - - = 1 + ( ) ( ) - + = 1 + 2 0,5403 1 2 0,8415 2 0,02 = 1,02. (c) x3 = 1,02 - ( ) ( ) 2 cos 1,02 - 1,02 2 2 sin 1,02 2 1,02 ( ) ( ) - - = 1,02 + 0,0064 3,7442 = 1,02 + 0,0017 = 1,0217. Jadi, sampai empat desimal, akar-akarnya adalah 1,0217 dan -1,0217. Soal-soal Tambahan 13. Cari dy untuk tiap fungsi berikut. (a) y = (5 – x)3 Jawab: -3(5 – x)2 dx (d) y = cos bx2 Jawab: -2bx sin bx2 dx (b) y = e4 x2 Jawab: 8 e4 x2 dx (e) y = arc cos 2x Jawab: 2 - - 2 1 4x dx x cos x sin x (c) y = (sin x)/x Jawab: 2 x - dx (f) y = ln tan x Jawab: dx x 2 sin 2 14. Cari dy/dx seperti dalam Soal-soal 2-5. (a) 2xy3 + 3x2y = 1 Jawab: - ( 2 ) ( ) y y + x x y + x 2 3 3 2 2 (c) arc tan y x = ln (x2 + y) Jawab: x y x y 2 + - 2 (b) xy = sin (x – y) Jawab: ( ) ( ) cos cos x y y x y x - - - + (d) x2 ln y + y2 ln x = 2 Jawab: - ( 2 2 ) ( ) x y y y x x x x 2 ln 2 ln + + 2 2 15. Gunakan diferensial untuk mendekati : (a) 4 17 , (b) 5 1020 , (c) cos 59o, (d) tan 44°. Jawab: (a) 2,0315, (b) 3,99688, (c) 0,5151, (d) 0,9651 16. Gunakan diferensial untuk mendekati perubahan dalam (a) x3 jika x berubah dari 5 ke 5,01; (b) 1/x jika x berubah dari 1 ke 0,98. Jawab: (a) 0,75, (b) 0,02 17. Suatu keping lingkaran muai karena pengaruh panas sehingga jari-jarinya bertambah dari 12,5 cm ke 12,65 cm. Carilah pertambahan luas yang didekati. Jawab: 3,75π = 11,79 cm2
  • 5. 18. Suatu bola es jari-jari 10 cm menyusut hingga jari-jarinya 9,8 cm. Dekati pengurangan dalam (a) volume dan (b) luas permukaan. Jawab: (a) 80π cm3, (b) 16π cm2 19. Kecepatan (v ms-1) yang dicapai sebuah benda yang jatuh bebas dari jarak h m diberikan oleh v = 19,6h . Carilah kesalahan dalam v karena kesalahan 0,15 m pada pengukuran h sebesar 30 m. Jawab: 0,061 ms-1 20. Jika pilot terbang mengelilingi bumi pada jarak 2 km di atas khatulistiwa, berapa km lebih banyak yang ditempuhnya dibandingkan seseorang yang melintas sepanjang khatulistiwa? Jawab: 12,6 km 21. Jari-jari suatu lingkaran harus diukur kemudian luasnya dihitung. Jika jari-jarinya dapat diukur sampai 0,001 cm dan luasnya harus mempunyai ketepatan 0,1 cm2, carilah jari-jari maksimum dimana proses ini dapat digunakan. Jawab: Sekitar 16 cm 22. Jika pV = 20 dan p diukur sebesar 5 ± 0,02, carilah V. Jawab: V = 4 ± 0,016 23. Jika F = 1/r2 dan F diukur sebesar 4 ± 0,05, carilah r. Jawab: 0,5 ± 0,003 24. Carilah perubahan dalam permukaan total suatu kerucut lingkaran total jika (a) jari-jarinya tetap sedang tingginya berubah dengan jumlah yang kecil, (b) tingginya tetap sedang jari-jarinya berubah dengan jumlah yang kecil. Jawab: (a) 2 2 rh dh r h p + , (b) π ìï h 2 + 2r 2 ïü í + 2r ý îï r 2 + h 2 ïþ dr 25. Cari sampai 4 desimal, (a) akar riil dari x3 + 3x + 1 = 0, (b) akar terkecil dari e-x = sin x, (c) akar x2 + ln x = 2, (d) akar x – cos x = 0. Jawab: (a) -0,32222, (b) 0,5885, (c) 1,3141, (d) 0,7391
  • 6. Bab 24 Penjejakan Kurva SUATU KURVA ALJABAR BIDANG adalah kurva yang persamaannya dapat ditulis dalam bentuk ayn + (bx + c)yn-1 + (dx2 + ex + f)yn-2 + . . . un(x) = 0 dengan un(x) adalah suatu polinomial dalam x dengan derajat n. Sifat kurva aljabar dibahas di bawah ini. SIMETRI. Suatu kurva adalah simetrik terhadap (1) sumbu-x; jika persamaannya tidak berubah jika y diganti oleh –y. (2) sumbu-y; jika persamaannya tidak berubah jika x diganti oleh –x. (3) titik asal, jika persamaannya tidak berubah jika x diganti oleh –x dan y oleh –y secara serentak (4) garis y = x, jika persamaannya tidak berubah jika x dan y saling ditukarkan. TITIK-TITIK POTONG. Titik-titik potong-x diperoleh dengan mengambil y = 0 dalam persamaan dan mencari x. Titik-titik potong y diperoleh dengan mengambil x = 0 dan mencari y. LINGKUP. Lingkup horisontal diberikan oleh jangkauan x, yaitu selang x dimana kurva ada. Lingkup vertikal suatu kurva diberikan oleh jangkauan y. Suatu titik (x0, y0) disebut titik terisolasi dari kurva jika koordinatnya memenuhi persamaan kurva, sedang titik-titik lain di dekatnya tidak. TITIK-TITIK MAKSIMUM DAN MINIMUM. Titik balik, dan kecekungan. Ini telah dibahas dalam Bab 8. ASIMPTOT. Sebuah asimptot suatu kurva yang tak berhingga lingkupnya adalah sebuah garis yang kedudukannya didekati sebagai limit oleh suatu sekan pada kurva, bila dua buah titik potongnya dengan kurva menyusut secara tak tentu sepanjang kurva. Suatu kurva akan mempunyai asimptot vertikal jika, bila persamaannya ditulis dalam bentuk di atas, koefisien y dengan pangkat tertinggi adalah fungsi x yang tak konstan yang mempunyai satu atau lebih faktor linear (riil). Untuk tiap faktor semacam itu, ada sebuah asimptot vertikal. Suatu kurva akan mempunyai asimptot horisontal jika, bila persamaannya ditulis dalam bentuk axn + (by + c)xn-1 + (dy2 + ey + f)xn-2 + . . . = 0, koefisien x dengan pangkat tertinggi adalah fungsi y yang tak konstan yang mempunyai satu atau lebih faktor linear (riil). Untuk tiap faktor semacam itu, ada sebuah asimptot horisontal. Untuk memperoleh persamaan asimptot miring: (1) Ganti y dengan mx + b dalam persamaan kurva dan susun hasilnya dalam bentuk a0xn + a1xn-1 + a2xn-2 + . . . + an-1x + an = 0 (2) Pecahkan secara serentak persamaan a0 = 0 dan a1 = 0 untuk m dan b. (3) Untuk tiap pasangan pemecahan m dan b, tulis persamaan suatu asimptot y = mx + b. Jika a1 = 0, berapapun nilai b, persamaan a0 = 0 dan a2 = 0 harus dipergunakan dalam (3).
  • 7. TITIK-TITIK SINGULAR. Suatu titik singular kurva aljabar adalah sebuah titik dimana dy/dx mempunyai bentuk tak tentu 0/0. Untuk menentukan titik singular suatu kurva, dapatkan dy dx = ( ) ( ) g x h x , tanpa menyederhanakan dengan menghilangkan faktor yang sama, dan cari akar-akar yang sama dari g(x) = 0 dan h(x) = 0. Jika (x0, y0) adalah titik singular kurva, penelitian lebih lanjut disederhanakan dengan mensubstitusi x = x’ + x0, y = y’ + y0. Sekarang dalam sistem koordinat yang baru titik singular adalah titik (0, 0). TITIK SINGULAR DI TITIK ASAL. Jika titik asal adalah suatu titik pada suatu kurva, persamaannya dapat ditulis dalam bentuk (a1x + b1y) + (a2x2 + b2xy + c2y2) + (a3x3 + b3x2y + c3xy2 + d3y3) + . . . = 0 Jika a1 = b1 = 0, titik asal adalah titik singular kurva. Jika a1 = b1 = 0, tetapi tidak semua a2, b2, c2 adalah nol, titik singular disebut titik ganda. Jika a1 = b1 = a2 = b2 = c2 = 0, tetapi tidak semua a3, b3, c3, d3 adalah nol, titik singular disebut titik rangkap tiga, dan seterusnya. KLASIFIKASI TITIK GANDA DI TITIK ASAL A. Kasus: c2 ≠ 0 (1) Ganti y dengan mx dalam suku-suku a2x2 + b2xy + c2y2 untuk memperoleh (c2m2 + b2m + a2)x2. (2) Pecahkan c2m2 + b2m + a2 = 0 untuk m. Jika akar-akar m1 dan m2 adalah riil dan berbeda, kurva mempunyai dua tangent yang berbeda y = m1x dan y = m2x di titik asal dan titik ganda adalah suatu simpul. Jika akar-akar adalah riil dan sama, kurva pada umumnya mempunyai tangen tunggal di titik asal dan di titik ganda tersebut (a) cusp, bila kurva tidak terus ke titik asal. (b) tacnode, bila kurva terus lewat titik asal. Dalam kasus-kasus luar biasa, titik asal dapat merupakan titik yang terisolasi. Jika akar-akarnya adalah khayal, titik asal adalah titik ganda terisolasi. x 0 y x 0 y x 0 y x 0 y x 0 y Node Cusp Cusp Tacnode Isolated Point Gambar 24-1 B. Kasus: c2 = 0, a2 ≠ 0. Ganti x dengan ny dalam suku-sukunya a2x2 + b2xy dan lanjutkan seperti di A. C. Kasus: a2 = c2 = 0, b2 ≠ 0 Titik asal adalah suatu simpul, kedua tangen di sana adalah sumbu-sumbu koordinat. Soal-soal yang Dipecahkan
  • 8. ASIMPTOT 1. Cari persamaan asimptot dari y2(1 + x) = x2(1 - x). Koefisien y dengan pangkat tertinggi adalah (1 + x); garis x + 1 = 0 adalah asimptot vertikal. Tidak ada asimptot horizontal karena koefisien x dengan pangkat tertinggi adalah konstanta. Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b untuk memperoleh (m2 + 1)x3 + (m2 + 2mb -1)x2 + b(b + 2m)x + b2 = 0 (1) Pemecahan serentak koefisien-koefisien dari x dengan kedua pangkat tertinggi disamakan dengan nol. m2 + 1 = 0 dan m2 + 2mb – 1 = 0 adalah khayal. Tidak ada asimptot miring. (Lihatlah Gambar 24-2 di halaman 129). 2. Cari persamaan asimptot x3 + y3 – 6x2 = 0. Tidak ada asimptot horisontal maupun vertikal karena koefisien x dan y dengan pangkat tertinggi adalah konstanta. Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b untuk mendapatkan (m3 + 1)x3 + 3(m2b – 2)x2 + 3mb2x + b3 = 0 (1) Pecahkan secara serentak m3 + 1 = 0 dan m2b – 2 = 0: m = -1, b = 2. Persamaan asimptot adalah y = -x + 2. Jika m = -1 dan b = 2 disubstitusikan ke dalam (1), persamaan menjadi -12x + 8 = 0. Maka x = 2/3 adalah absis titik potong berhingga dari kurva dengan asimptotnya (lihatlah gambar 24-3 di halaman 130). 3. Cari persamaan asimptot dari y2(x – 1) – x3 = 0. Koefisien y dengan pangkat tertinggi adalah (x – 1), garis x – 1 = 0 adalah suatu asimptot vertikal. Tidak ada asimptot horisontal. Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b, untuk mendapatkan (m2 – 1)x3 + m(2b – m)x2 + b(b – 2m)x – b2 = 0 (1) Pecahkan secara serentak m2 – 1 = 0 dan m(2b – m) = 0: m = 1, b = 1 2 dan m = -1, b = - 1 2 . Persamaan-persamaan asimptot adalah y = x + 1 2 dan y = -x - 1 2 Asimptot y = x + 1 2 memotong kurva di titik terhingga yang absisnya diberikan oleh 1 2 ( 1 2 - 2)x - 1 4 = 0, yaitu x = - 1 3 . Absis titik potong terhingga dari kurva dan asimptot y = -x - 1 2 adalah juga - 1 3 . (Lihat Gambar 24-4 di bawah). TITIK-TITIK SINGULAR 4. Selidiki y2(1 + x) = x2(1 – x) untuk titik-titik singular. Suku-suku dengan derajat terendah adalah derajat dua; titik asal adalah titik ganda. Karena c2 ≠ 0, artinya suku y2 ada, ganti y dengan mx dalam suku-suku y2 – x2 dan samakan koefisien x2 dengan nol untuk memperoleh m2 – 1 = 0. Maka m = ± 1 dan garis y = x dan y = -x adalah tangen pada kurva di titik asal. Titik asal adalah simpul. (Lihat Gambar 24-2 di halaman 129). 5. Selidiki x3 + y3 – 6x2 = 0 untuk titik-titik singular. Suku derajat terendah adalah derajat dua, titik asal adalah titik ganda. Karena c2 = 0, ganti x dengan ny dalam suku-suku derajat terendah dan samakan koefisien y2 dengan nol untuk memperoleh n2 = 0. Terdapat tangen tunggal x = 0, pada kurva di titik asal.
  • 9. Titik ganda adalah sebuah cusp, karena jika y = -ξ, persamaan x3 – 6x2 – ξ3 = 0, dari aturan tanda Descartes, mempunyai satu akar positif dan dua akar khayal, dan kurva tidak meneruskan ke titik asal. (Lihat Gambar 23-3 di halaman 130). 6. Selidiki y2(x – 1) – x3 = 0 untuk titik-titik singular. Suku-suku deraat terendah adalah derajat dua; titik asal adalah titik ganda. Karena c2 ≠ 0, ganti y dengan mx dalam suku-suku derajat terendah dan samakan koefisien x2 dengan nol untuk memperoleh m2 = 0. Titik asal adalah cusp, karena untuk x < 0, y terdefinisikan, tetapi untuk 0 < x < 1, y adalah khayal. (Lihat Gambar 24-4 di halaman 130). 7. Selidiki y2(x2 – 4) = x4 untuk (a) titik-titik singular dan (b) asimptot. (a) Titik asal adalah titik ganda. Karena a2 = b2 = 0 dan c2 ≠ 0, hasil substitusi y = mx dan menyamakan dengan nol adalah m2 = 0, Titik asal adalah titik ganda terisolasi karena untuk x dekat 0, y adalah khayal. (b) Garis-garis x = 2 dan x = -2 adalah asimptot vertikal. Untuk asimptot miring, ganti y dengan mx + b untuk memperoleh (m2 – 1)x4 + 2mbx3 + (b2 – 4m2)x2 – 8mbx – 4b2 = 0 Pecahkan secara serentak m2 – 1 = 0 dan mb = 0: m = 1, b = 0 dan m = -1, b = 0. Persamaan asimptot adalah y = x dan y = -x. Asimptot miring memotong kurva di titik asal. (Lihat Gambar 24-5 di halaman 130). PENJEJAKAN KURVA 8. Bahas dan gambar kurva y2(1 + x) = x2(1 – x). Simetri. Kurva simetrik terhadap sumbu-x. Titik potong. Titik potong-x adalah x = 0 dan x = 1. Titik potong-y adalah y = 0. Lingkup. Kurva ada dalam selang -1 < x £ 1 dan untuk semua nilai y. Titik-titik maksimum dan minimum, dan seterusnya. Kurva terdiri dari dua cabang 0 - 1 1 x y y 2 ( 1 + x ) = x 2 ( 1 - x ) Gambar 24-2 y = x x - + 1 1 x dan y = - x x - + 1 1 x . Untuk yang pertama, dy dx 2 x x x x - - + - 1 1 1 = ( ) ( ) 3/2 1/2 dan 2 2 d y dx x - 2 x x = ( 1 + ) 5/2 ( 1 - ) 3/2 Nilai-nilai kritis adalah x = 1 dan (-1 + 5 )/2. Titik, 1 5 , ( 1 5 ) 5 2 æ ö ç - + - + - ¸ çç 2 2 ¸¸ è ø adalah titik maksimum. Tidak ada titik balik. Cabang adalah cekung ke bawah.
  • 10. Dari simetri, ada titik minimum di 1 5 , ( 1 5) 5 2 æ - + - ö ç - + çç - ¸ 2 2 ¸¸ è ø dan cabang kedua adalah cekung ke atas. Asimptot. Dari Soal 1, garis x = -1 adalah asimptot vertikal. Titik-titik Singular. Dari Soal 4, titik asal adalah sebuah simpul, (titik ganda atau simpul) tangen adalah garis-garis y = x dan y = -x. 9. Bahas dan gambar kurva y3 – x2(6 – x) = 0. Lihat Gambar 24-3 di halaman 130. Simetri. Tidak ada simetri. Titik potong. Titik potong adalah x = 0, x = 6 dan y = 0. Lingkup. Kurva ada untuk semua nilai x dan y. Titik-titik maksimum dan minimum, dan seterusnya. dy dx - - dan 4 6 x = x 1/3 ( x ) 2/3 2 2 d y dx = - 8 - . ( )4/3 5/3 x 6 x Nilai-nilai kritis adalah x = 0, 4, 6; (0, 0) adalah titik minimum dan (4, 2 3 4 ) adalah titik maksimum. Titik (6, 0) adalah titik balik, kurva adalah cekung ke bawah ke kiri dan cekung ke atas ke kanan. Asimptot. Dari Soal 2, garis y = -x + 2 adalah asimptot. Titik-titik Singular. Dari Soal 5, titik asal adalah cusp, tangen (cuspidal) adalah sumbu-y. 0 y x 2 2 4 6 y x 1 0 x3 + y3 - 6x2 = 0 y2(x – 1) – x3 = 0 Gambar 24-3 Gambar 24-4 10. Bahas dan gambar kurva y2(x – 1) – x3 = 0. Lihat Gambar 24-4 di atas. Simetri. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-x. Titik potong. Titik potong adalah, x = 0 dan y = 0. Lingkup. Kurva ada pada selang -∞ < x < 0 dan x > 1, dan untuk semua nilai y. Titik-titik maksimum dan minimum, dan lain-lain. Untuk cabang y = x 1 x x - , dy dx = ( ) ( ) 1/2 3/2 x - x x - 2 3 2 1 dan 2 2 d y dx 3 = 4x 1/2 ( x -1 )5/2 Nilai-nilai kritis adalah x = 0 dan 3/2. Titik (3/2, 3 3 /2) adalah titik minimum. Tidak ada titik balik.
  • 11. Cabang cekung ke atas. Dari simetri, ada titik maksimum (3/2, -3 3 /2) pada cabang y = -x 1 x x - dan cabang adalah cekung ke bawah. Asimptot. Dari Soal 3, garis x = 1, y = x + 1 2 , dan y = -x - 1 2 adalah asimptot. Titik Singular. Dari Soal 6, titik asal adalah cusp, garis y = 0 adalah tangen (cuspidal). 11. Bahas dan gambar kurva y2(x2 – 4) = x4. Simetri. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-sumbu koordinat titik asal. Titik potong. Titik-titik potong adalah x = 0 dan y = 0. Lingkup. Kurva ada dalam selang -∞ < y £ -4 dan 4 £ y < +∞. Titik (0, 0) adalah titik terisolasi. 2 Titik maksimum dan minimum, dan lain-lain. Untuk bagian y = x x - 2 4 , x > 2, dy dx = 3 x - 8 x x - 4 ( ) 2 3/2 dan 2 2 d y dx 2 4 32 = ( ) 2 5/2 4 x x + - Nilai kritis adalah x = 2 2 . Bagian ini cekung ke atas dan (2 2 , 4) adalah titik minimum. Dari simetri, ada titik minimum di (-2 2 , 4) dan titik–titik maksimum di (2 2 , -4). Asimptot, Titik Singular. Lihat Soal 7. - 2 2 0 y x y2(x2 – 4) = x4 Gambar 24-5 12. Bahas dan gambar kurva (x + 3)(x2 + y2) = 4. Mula-mula tentukan titik singular, bila ada, dan jadikan titik singular sebagai titik asal baru sebelum membuat analisis. dy ( x + 2 ) ( x + 2 + 3 ) ( x + 2 - 3 ) = - dx ( ) 2 x + 3 y . Jika x = -2, y = 0 dan dy dx mempunyai bentuk tak tentu 0 0 , titik (-2, 0) adalah titik singular. Dengan transformasi x = x’ – 2, y = y’, persamaan menjadi y’2(x’ + 1) + x’2 – 3x2 = 0. Simetri. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-x’. Titik potong. Titik-titik potong adalah x’ = 0, x’ = 3 dan y’ = 0. Lingkup. Kurva didefinisikan dalam selang -1 < x’ £ 3 dan untuk semua nilai y’. Titik maksimum dan minimum, dan lain-lain.
  • 12. Dari cabang y’ = x - x x + ' 3 ' ' 1 dy dx 2 x - 3 ' = ( ) ( ) 1/2 3/2 x x - + 3 ' ' 1 dan 2 2 d y dx ' ' 12 - = ( 3 - x ' ) 3/2 ( x ' + 1 ) 5/2 Nilai-nilai kritis adalah x’ = 3 dan 3. Titik ( 3, 6 3 - 9 ) adalah titik maksimum. Cabang adalah cekung ke bawah. Dari simetri, ( 3, 6 3 - 9 ) adalah titik minimum pada cabang lain yang cekung ke atas. Asimptot. Garis x’ = -1 adalah asimptot vertikal. Untuk asimptot miring, ganti y’ dengan mx’ + b untuk mendapatkan (m2 + 1)x’2 + . . . = 0. Tidak ada asimptot miring. Mengapa? Titik Singular. Titik asal adalah titik ganda jika y’ diganti oleh mx’ dalam suku-suku derajat terendah y’2 – 3x’2, hasilnya adalah (m2 – 3)x’2. Dari m2 – 3 = 0, m = ± 3 dan tangen (simpul) adalah y’ = ± 3 x’. Dalam koordinat yang mula-mula, ( 3 - 2, 6 3 - 9 ) adalah titik maksimum dan ( 3 - 2,- 6 3 -9 ) adalah titik minimum. Garis x = -3 adalah asimptot vertikal. Titik (-2, 0) adalah simpul, persamaan tangen (simpul) adalah y = ± 3 (x + 2). x ’ = - 1 x = - 3 y ’ y x 0 1 x ’ ( - 2 , 0 ) (x + 3)(x2 + y2) = 4 Gambar 24-6 Soal-soal Tambahan Bahas dan gambar masing-masing kurva berikut. 13. (x – 2)(x – 6)y = 2x2 14. x(3 – x2)y = 1 15. (1 – x2)y = x4 16. xy = (x2 – 9)2 17. 2xy = (x2 – 1)3 18. x(x2 – 4)y = x2 – 6 19. y2 = x(x2 – 4)
  • 13. 20. y2 = (x2 – 1)(x2 – 4) 21. xy2 = x2 + 3x + 2 22. (x2 – 2x – 3)y2 = 2x + 3 23. x(x – 1)y = x2 – 4 24. (x + 1)(x + 4)2y2 = x(x2 – 4) 25. y2 = 4x2(4 – x2) 26. y2 = 5x4 + 4x5 27. y3 = x2(8 – x2) 28. y3 = x2(3 – x) 29. (x2 – 1)y3 = x2 30. (x – 3)y3 = x4 31. (x – 6)y2 = x2(x – 4) 32. (x2 – 16)y2 = x3(x – 2) 33. (x2 + y2)2 = 8xy 34. (x2 + y2)3 = 4x2y2 35. y4 – 4xy2 = x4 36. (x2 + y2)3 = 4xy(x2 – y2) 37. y2 = x(x – 3)2 38. y2 = x(x – 2)3 39. 3y4 = x(x2 – 9)3 40. x3y3 = (x – 3)2
  • 14. Bab 25 Rumus-rumus Integrasi Dasar JIKA F(x) ADALAH SEBUAH FUNGSI yang turunan F’(x) = f(x) pada selang tertentu dari sumbu-x, maka F(x) disebut anti-turunan atau integral tak tentu dari f(x). Integral tak tentu dari suatu fungsi tidak unik; sebagai contoh x2, x2 + 5, x2 – 4 adalah integral tak tentu dari f(x) = 2x karena d dx (x2) = d dx (x2 + 5) = d dx (x2 – 4) = 2x. Semua integral tak tentu dari f(x) = 2x kemudian dicakup dalam x2 + C, dengan C disebut konstanta integrasi, adalah konstanta sebarang. Simbol ò f ( x) dx digunakan untuk menyatakan bahwa integral tak tentu dari f(x) harus dicari. Jadi ditulis ò2x dx = x2 + C. RUMUS-RUMUS INTEGRASI DASAR. Sejumlah rumus-rumus di bawah segera timbul dari rumus-rumus diferensiasi standar dalam bab-bab sebelum ini, sedang rumus 25 misalnya dapat diperiksa dengan menunjukkan bahwa d du 1 2 2 1 2 2 2 u a u a arc sin u C ì ü í - + + î a ý þ = a2 - u2 Tanda nilai mutlak muncul dalam beberapa rumus. Sebagai contoh, ditulis 5. du ò u = ln │u│ + C sebagai ganti 5(a). du ò u = ln u + C, u > 0 5(b). du ò u = ln (-u) + C, u < 0 dan 10. ò tan u du = ln │sec u│ + C sebagai ganti 10(a). ò tan u du = ln sec u + C, semua u sedemikian rupa, sehingga u ³ 1 10(b). ò tan u du = ln (-sec u) + C, semua u sedemikian rupa, sehingga u £ -1 1. ( ) d f x ò éë ùû dx = f(x) + C dx 2. ò( u + v) dx = òu dx + òv dx 3. òau dx = aòu dx , a konstanta sebarang 4. òum du = 1 1 um m + + + C, m ≠ -1 5. du ò u = ln │u│ + C 6. òau du = au a ln + C, a > 0, a ≠ 1
  • 15. 7. òau du = eu + C 8. òsin u du = -cos u + C 9. òcosu du = sin u + C 10. ò tan u du = ln │sec u│ + C 11. òcot u du = ln │sin u│ + C 12. òsecu du = ln │sec u + tan u│ + C 13. òcscu du = ln │csc u - cot u│ + C 14. òsec2 u du = tan u + C 15. òcsc2 u du = -cot u + C 16. òsec u tan u du = sec u + C 17. òcsc u cot u du = -csc u + C 18. 2 2 du a - u ò = arc sin u a + C du ò a + u = 19. 2 2 1 a arc tan u a + C du u u - a ò = 20. 2 2 1 a arc sec u a + C du ò u - a = 21. 2 2 1 2a ln u - a u + a + C du ò a - u = 22. 2 2 1 2a ln u + a u - a + C du u + a ò = ln (u + u2 + a2 ) + C 23. 2 2 du u - a ò = ln │u + u2 - a2 │ + C 24. 2 2 25. ò a2 - u2 du = 1 2 u a2 - u2 + 1 2 a2 arc sin u a + C 26. ò u2 + a2 du = 1 2 u u2 + a2 + 1 2 a2 ln (u + u2 + a2 ) + C 27. ò u2 - a2 du = 1 2 u u2 - a2 + 1 2 a2 ln │u + u2 + a2 │ + C Soal-soal Dipecahkan 1. ò x5 dx = 6 6 x + C
  • 16. dx ò x = x-2 dx ò = 2. 2 x- - 1 1 + C = - 1 x + C 3. ò 3 z dz = ò z1/3 dz = 4/3 4 / 3 z + C = 3 4 z4/3 + C dx x ò = x-2/3 ò dx = 4. 3 2 1/3 1/ 3 x + C = 3x1/3 + C 5. ò( 2x2 -5x + 3) dx = 2 ò x2 dx - 5 ò x dx + 3 òdx = 2 3 3 x - 5 2 2 x + 3x + C 6. ò(1- x) x dx = ò( x1/2 - x3/2 ) dx = ò x1/2 dx - ò x3/2 dx = 2 3/2 8 x - 2 5/2 5 x + C 7. ( ) 2 ò 3s + 4 ds = ò( 9s2 + 24s +16) ds = 9( 1 2 ) 3 s + 24( 1 2 ) 2 s + 16s + C = 3s3 + 12s2 + 16s + C 8. 3 2 x 5x 4 ò + - dx = ò( x + 5 - 4x-2 ) dx = 2 x 1 2 x2 + 5x - x- - 4 1 1 + C = 1 2 x2 + 5x + 4 x + C 2 x dx x + ò x dx x + ò , (d) ( ) 9. Hitung: (a) ( )ò x3 + 2 2 • 3x2 dx, (b) ( )ò x3 + 2 2 1/2x2 dx, (c) ( ) 3 3 8 2 2 4 3 2 . Ambil x3 + 2 = u; maka du = 3x2 dx. (a) ò( x3 + 2) • 3x2 dx = òu2 du = 1 3 u3 + C = 1 3 (x3 + 2)3 + C (b) ( )ò x3 + 2 2 1/2x2 dx = 1 3 ( )ò x3 + 2 1/2 • 3x2 dx = 1 3 òu1/2 du = 1 3 • 3/2 3 / 2 u + C = 2 9 (x3 + 2)3/2 + C 2 x dx x + ò = 8• (c) ( ) 3 3 8 2 1 3 ò( x3 + 2) -3 3x2 dx = 8 3 u-3 du ò = - 8 3 1 2 2 æ u- ö çè ø¸ 4 + C = - 3 ( x 3 + 2 )2 + C (d) 2 ò x dx = 4 x 3 + 2 1 3 ò( x3 + 2) -1/43x2 dx = 1 3 u-1/4 du ò = 1 3 • 4 3 u3/4 + C = 4 9 (x3 + 2)3/4 + C 10. Hitung ò3x 1- 2x2 dx. Ambil 1 – 2x2 = u; maka du = -4x dx. ò3x 1- 2x2 dx = 3 1 4 æ - ö çè ø¸ ò(1- 2x2 ) 1/2(-4x dx) = - 3 4 òu1/2 du = - 3 4 • 2 3 u3/2 + C = - 1 2 (1 – 2x2)3/2 + C 11. Hitung ( x ) dx ( x 2 x )1/3 + + ò . Ambil x2 + 6x = u; maka du = (2x + 6) dx. 3 6 ( x ) dx ( x 2 x )1/3 + + ò = 3 6 1 2 ò( x2 + 6x) -1/3(2x + 6) dx = 1 2 u-1/3 du ò
  • 17. = 1 2 • 3 2 u2/3 + C = 3 4 (x2 + 6x)2/3 + C 12. ò 3 1- x2 x dx = - 1 2 ò(1- x2 ) 1/3(-2x dx) = - 1 2 • 3 4 (1- x2 ) 4/3 + C = - 3 8 (1- x2 ) 4/3 + C 13. ò x2 - 2x4 dx = ( )ò 1- 2x2 1/2 x dx = - 1 4 ( )ò 1- 2x2 1/2 (-4x dx) = - 1 4 • 2 3 ( )1- 2x2 3/2 + C = - 1 6 ( )1- 2x2 3/2 + C 14. ( ) 2 1 x + ò dx = x 2 1 2x x ò + + dx = ò( x-1/2 + 2x1/2 + x3/2 ) dx = 2x1/2 + 1/2 x 4 3 x3/2 + 2 5 x5/2 + C 2 x x x ìï ïü í - ý îï + ïþ + + ò dx = ( ) 2 15. ( ) 2 2 1 1 1 ò dx = x + x 1 1 x +1 + C’ = 2 1 x x + + 1 + C’ = 2 1 x x + + C RUMUS-RUMUS 5-7 16. dx ò x = ln │x│ + C 17. ò dx ( 2) = x + 2 2 d x x + ò + = ln │x + 2│ + C 18. ò dx = 2 x - 3 1 2 ln │u│ + C = 1 2 ln │2x - 3│ + C, dengan u = 2x – 3 dan du = 2 dx atau ò dx = 2 x - 3 1 2 ( 2 3) 2 3 d x x - ò - = 1 2 ln │2x - 3│ + C x dx ò x - = 19. 2 1 x dx ò x - = 1 2 2 1 1 2 ln │x2 - 1│ + C = 1 2 ln │x2 - 1│ + ln c = ln c x2 -1 20. 2 ò x dx = - 1 - 2 x 3 1 6 2 x dx x ò - = - - 2 6 1 2 1 6 c - x ln │1 – 2x3│ + C = ln 6 1 2 3 21. 2 1 x x + ò + dx = 1 1 ò æ ö çè + ø¸ dx = x + ln │x + 1│ + C x + 1 22. e-x dx ò = - e-x ò (-dx) = -e-x + C 23. òa2x dx = 1 2 òa2x (2 dx) = 1 2 æ a 2 x ö ç è ln a ¸ ø + C 24. òe3x dx = 1 3 òe3x (3 dx) = e x + C 3 3 25. e x dx æ- ö çè ø¸ ò = -e1/x + C e 1/ x ò dx = - 1/ x 2 2 x
  • 18. 26. ò( ex +1)3 ex dx = òu3 du = u + C = ( )4 1 4 4 ex + + C dengan u = ex + 1 dan du = ex 4 dx, atau ( )3 ò ex +1 ex dx = ( ) ( ) 3 ò ex +1 d ex +1 = ( )4 1 ex + + C 4 27. ò dx = e x + 1 - ò + - = - e dx e 1 x x e dx e - ò + = -ln (1 + e-x) + C = ln 1 x x - - 1 x x e + e + C = x – ln (1 + ex) + C Tanda nilai mutlak tidak diperlukan di sini karena 1 + c-x > 0 untuk semua nilai x. RUMUS-RUMUS 8-17 28. 1 2 òsin x dx = 2 1 2 òsin x • 1 2 dx = -2 cos 1 2 x + C 29. òcos3x dx = 1 3 òcos3x • 3 dx = 1 3 sin 3x + C 30. òsin2 x cos x dx = òsin2 x (cos x dx) = òsin2 x d(sin x) = sin3 3 x + C 31. ò tan x dx = sin cos x ò x dx = - x dx x - ò = -ln │cos x│+ C = ln │sec x│+ C sin cos 32. ò tan 2x dx = 1 2 ò tan 2x • 2 dx = 1 2 ln │sec 2x│+ C 33. ò x cot x2 dx = 1 2 òcot x2 • 2x dx = 1 2 ln │sec 2x│+ C òsec x sec x ( sec x + tan x ) 34. dx = ò + dx = x x sec tan sec tan sec2 sec tan x x + x x x ò + dx = ln │sec x + tan x│+ C 35. òsec x dx x = 2 òsec x1/2 • 1 2 x-1/2 dx = 2 ln│sec x + tan x │ + C 36. òsec2 2ax dx = 1 2a òsec2 2ax • 2a dx = ax a tan 2 2 + C 37. x x ò sin + cos dx = ò( tan x +1) dx = ln│sec x│+ x + C cos x y dy sin cos ò y = ò tan y sec y dy = sec y + C 38. 2 39. ( ) 2 ò 1+ tan x dx = ò(1+ 2 tan x + tan2 x) dx = ò( sec2 x + 2 tan x) dx = tan x + 2 ln │sec x│ + C 40. òex cos ex dx = òcos ex • ex dx = sin ex + C 41. òe3cos2x sin 2x dx = - 1 6 òe3cos2x (-6 sin 2x dx) = - e x + C 3cos2 6
  • 19. 42. ò dx 1 cos = 1 + cos x 1 cos 2 x x - ò - dx = 2 x x - ò dx = ò( csc2 x - cot x csc x) dx = -cot x + csc x 1 cos sin + C 43. ( ) 2 ò tan 2x + sec 2x dx = ò( tan2 2x + 2 tan 2xsec 2x + sec2 2x) dx = ò( 2sec2 2x + 2 tan 2x sec 2x -1) dx = tan 2x + sec 2x – x + C 44. òcsc u du = du ò du = sin u 1 1 ò u u = 2 2 2sin cos 2 1 1 ò g 2 2 u u du 1 2 sec tan = ln │tan 1 2 u│ + C 45. ( ) 2 ò sec 4x -1 dx = ò( sec2 4x - 2sec 4x +1) dx = 1 4 tan 4x - 1 2 ln│sec 4x + tan 4x│+ x + C 46. x x dx sec tan ò = a + b sec x 1 b ò a + b x g x x b dx sec tan sec = 1 b ln│a + b sec x│+ C 47. dx ò = csc 2 x - cot 2 x x dx sin 2 1 cos 2 ò - x = 1 2 ò - x g x dx sin 2 2 1 cos 2 = 1 2 ln(1 – cos 2x) + C’ RUMUS-RUMUS 18-20 48. 1 2 dx - x ò = arc sin x + C dx ò + x = arc tan x + C 49. 1 2 dx x x - ò = arc sec x + C 50. 2 1 dx - x ò = arc sin 51. 4 2 x + C 2 dx ò + x = 52. 9 2 1 3 arc tan x + C 3 dx - x ò = 53. 25 16 2 ò 4 dx x = 5 - 4 1 4 ( ) 2 2 1 4 arc sin x + C 4 5 dx ò x + = 54. 4 2 9 ò 2 dx 2 x + 3 = 1 2 ( ) 2 2 1 6 arc tan x + C 2 3 dx dx x x - ò = x x - ò = ( ) 2 2 55. 4 2 9 2 2 2 3 1 3 arc sec x + C 2 3 56. 2 ò x dx = 1 - x 6 2 x dx - x 1 3 ( ) 3 2 3 1 ò = 1 3 arc sin x3 + C x dx ò x + = 57. 4 3 2 ò = 1 2 ( )2 2 2 1 x dx x x - 1 2 • 1 3 arc tan 2 3 x + C = 3 6 arc tan 2 3 3 x + C
  • 20. dx x x - ò = 58. 4 1 2 ò = 1 2 2 ( 2 )2 1 x dx x x - 1 2 arc sec x2 + C = 1 2 1 x arc cos 2 + C dx - x + ò = arc sin 59. ( ) 2 4 2 x + 2 2 + C dx ò e + e- = 2 60. x x 1 x x e dx ò e + = arc tan ex + C 61. 3 2 x - x + x x 3 4 3 æ - + ö çè + ø¸ ò dx = ò dx = 2 + 2 1 3 4 4 1 x x 3 2 2 x - 4x + 4 arc tan x + C x x dx sec tan 9 4sec ò + x = 62. 2 ò 2sec x tan x dx 3 + 2sec x = 1 2 ( ) 2 2 1 6 arc tan 2sec 3 x + C 63. ( ) x dx x dx - x ò + 3 1 2 ò + = - 2 2 3 1 x 1 dx - x ò = - 1- x2 + arc sin x + C 64. ( ) x dx x 2 7 2 9 - ò 2 x dx - 7 x + 2 9 ò + = 2 9 dx ò x + = ln (x2 + 9) - 7 3 arc tan x + C 3 dy ò y + y + = ( 2 10 25) 5 65. 2 10 30 dy dy y + + ò = 5 y + y + + ò = ( ) 2 5 5 5 arc tan ( 5) 5 y + + C 5 dx + x - x ò = 36 ( 2 8 16) 66. 20 8 2 dy dx - x - ò = arc sin - x - x + ò = ( ) 2 36 4 x - 4 6 + C dx ò x + x + = 2 67. 2 2 2 5 2 dx dx ò = 4 x + 4 x + 10 ( ) 2 2 2 1 9 x + + ò = 1 3 arc tan x + 2 1 3 + C x x x 68. 2 + 1 4 8 ò - + dx = 1 2 2 x + 2 2 4 8 ò - + dx = x x 1 2 ( ) 2 x x x - + 2 4 6 ò - + dx = 4 8 1 2 ( ) 2 2 x - 4 dx x x ò - + + 3 4 8 dx ò = x 2 - 4 x + 8 1 2 ( ) 2 2 x - 4 dx x x ò - + + 3 ( ) 2 2 4 4 8 dx x - + ò = 1 2 ln (x2 – 4x + 8) + 3 2 arc tan x - 2 2 + C Tanda nilai mutlak tidak diperlukan di sini karena x2 – 4x + 8 > 0 untuk semua nilai x. dx - x - x ò = 64 ( 2 12 36) 69. 28 12 2 dx dx - x + ò = arc sin - x + x + ò = ( ) 2 64 6 x + 6 8 + C x x x ò + 3 dx = - - - 70. 2 5 4 x x x - - - - ò dx = - 2 6 5 4 1 2 2 1 2 ( ) 2 4 2 5 4 2 x x x - - - - - ò dx = - x x x ò - 2 - 4 dx + 5 - 4 - 5 4 2 1 2 2 dx - x - x ò = - x x x ò - 2 - 4 dx + 5 - 4 - 9 ( 2 ) 2 1 2 2 dx - x + ò
  • 21. = - 5 - 4x - x2 + arc sin x + 2 3 + C ò - + dx = 71. 2 x + 2 3 x x 9 12 8 x x x 1 9 2 + 18 27 9 12 8 ò - + dx = 1 9 ( ) x x x 18 12 39 9 2 12 8 - + ò - + dx + dx x - + ò 13 3 ( ) 2 3 2 4 = 1 9 ln (9x2 – 12x + 8) + 13 18 arc tan x - 3 2 2 + C x x x ò + 2 dx = - - 72. 2 4 x x x - - 2 4 4 1 2 2 - ò dx = - 1 2 ( ) 2 4 8 4 2 x x x - + - - ò dx = - x x x ò 4 - 2 dx + 4 4 - 4 ( 2 ) 2 1 2 2 dx - x - ò = - 4x - x2 + 4 arc sin x - 2 2 + C RUMUS-RUMUS 21-24 ò dx 1 x - 1 73. = ln x 2 - 1 2 x + 1 + C dx ò - x = 74. 1 2 1 2 ln 1 1 x x + - + C dx ò x - = 75. 2 4 1 4 ln 2 2 x x - + + C dx ò - x = 76. 9 2 1 6 ln 3 3 x x + - + C dx x + ò = ln (x + x2 +1 ) + C 77. 2 1 dx x - ò = ln │x + x2 -1│ + C 78. 2 1 dx x + ò = 79. 4 2 9 ò 2 dx x = 2 + 3 1 2 ( ) 2 2 1 2 ln (2x + 4x2 + 9 ) + C dz z - ò = 80. 9 2 25 1 3 2 dz 3 9 25 ò z - = 1 3 ln │3z + 9z2 - 25 │ + C dx ò x - = 81. 9 2 16 ò 3 dx 3 x - 16 = 1 3 ( ) 2 1 24 ln x x - + 3 4 3 4 + C dy ò - y = 82. 25 16 2 ò 4 dy 25 - 4 y = 1 4 ( ) 2 1 40 ln 5 4 5 4 y y + - + C dx ò x + x + = ( ) 2 3 1 83. 2 6 8 dx x + - ò = 1 2 ln ( ) ( ) 3 1 3 1 x x + - + + + C = 1 2 ln 2 4 x x + + + C dx ò x - x = ( ) 2 4 2 84. 4 2 dx - x - ò = 1 4 ln ( x ) ( x ) + - - - 2 2 2 2 + C = 1 4 ln 4 x - x + C
  • 22. ds s + s ò = ( ) 2 2 4 85. 4 2 ds s + - ò = ln │s + 2 + 4s + s2 │ + C 86. 2 2 9 x x + + ò dx = 2 4 1 2 2 9 x x + + ò dx = ò 2 x dx + 2 x + 2 9 1 2 2 9 dx x + ò = x2 + 9 + 2 ln (x + x2 + 9 ) + C x x 2 3 4 11 87. 2 - ò - dx = x x - 1 4 2 8 12 4 11 ò - dx = x dx ò x - - 1 4 2 8 4 11 3 2 2 dx 2 4 11 ò x - = 1 4 ln │4x2 - 11│ - 3 11 44 ln x x - + 2 11 2 11 + C x x x + + - ò dx = 88. 2 2 2 3 x x x + + - ò dx = 2 4 2 3 1 2 2 x x x ò 2 + 2 dx + + 2 - 3 ( 1 ) 2 4 1 2 2 dx x + - ò = x2 + 2x -3 + ln │x + 1 + x2 + 2x -3 │ + C ò + - = - 89. 2 2 x - x x 4 4 3 x x x 1 8 2 - 8 16 4 4 3 ò + - dx = - x x x 1 8 2 + 8 4 4 4 3 ò + - dx + dx x + - ò 5 2 ( ) 2 2 1 4 = - 1 8 ln │4x2 + 4x - 3│ + 5 16 ln x x - + 2 1 2 3 + C RUMUS-RUMUS 25-27 90. ò 25 - x2 dx = 1 2 x 25 - x2 + 25 2 arc sin x + C 5 91. ò 3- 4x2 dx = 1 2 ò 3- 4x2 • 2 dx = 1 2 æ 2 x ç 3 - 4 x 2 + 3 arc sin 2 x ö è 2 2 3 ¸ ø + C = 1 2 x 3- 4x2 + 3 4 x + C arc sin 2 3 3 92. ò x2 -36 dx = 1 2 x x2 - 36 - 18 ln │x + x2 - 36 │ + C 93. ò 3x2 + 5 dx = 1 3 ò 3x2 + 5 • 3 dx = 1 3 3 3 2 5 5 ln ( 3 3 2 5) é ù ê x x + + x + x + ú ë 2 2 û + C = 1 2 x 3x2 + 5 + 5 3 6 ln ( 3 x + 3x2 + 5 ) + C 94. ò 3- 2x - x2 dx = ( ) 2 ò 4 - x +1 dx = x + 3- 2x - x2 + 2 arc sin 1 2 x + 1 2 + C 95. ò 4x2 - 4x + 5 dx = 1 2 ( ) 2 ò 2x -1 + 4 • 2 dx
  • 23. = 1 2 2 1 4 2 4 5 2ln (2 1 4 2 4 5 ) é x - êë x - x + + x - + x - x + ù 2 úû + C = 2 ( 2 ) 2 1 4 4 5 ln 2 1 4 4 5 x - x - x + + x - + x - x + + C 4 Soal-soal Tambahan Lakukanlah integrasi-integrasi berikut ini. 96. ò( 4x3 + 3x2 + 2x + 5) dx = x4 + x3 + x2 + 5x + C 97. ò( 3- 2x - x4 ) dx = 3x – x2 – x5/5 + C 98. ò( 2 -3x + x3 ) dx = 2x – 3x2/2 + x4/4 + C 99. ( )ò x2 -1 2 dx = x5/5 – 2x3/3 + x + C 100. ( 1 ) 2 2 / x x x - + ò dx = 23 x2/3 - 1 4 x2 + 4x1/2 + C 101. ( )3 ò a + x dx = 1 4 (a + x)4 + C 102. ( )3/2 ò x - 2 dx = 2 5 (x – 2)5/2 + C dx ò x = - 2 103. 3 1 2x + C dx x - ò = - ( ) 2 104. ( )3 1 1 2 x -1 + C 105. ò dx = 2 x + x + 3 + C 3 106. ò 3x -1 dx = 2 9 (3x – 1)3/2 + C 107. ò 2 - 3x dx = - 2 9 (2 – 3x)3/2 + C 108. ( )ò 2x2 + 3 1/3x dx = 3 16 (2x2 + 3)4/3 + C 109. ( ) 2 ò x -1 x dx = 1 4 x4 - 23 x3 + 1 2 x2 + C 110. ò( x2 -1) x dx = 1 4 (x2 – 1)2 + C 111. ò 1+ y4 y3 dy = 1 6 (1 + y4)3/2 + C 112. ò( x3 + 3) x2 dx = 1 6 (x3 + 3)2 + C 113. ( )ò 4 - x2 2 x2 dx = 16 3 x3 - 8 5 x5 + 17 x7 + C dy - y ò = ( ) 2 114. ( )3 2 1 2 2 - y + C x dx x + ò = - ( )2 2 115. ( 2 4 )3 1 4 x + 4 + C
  • 24. 116. ò(1- x3 )2 dx = x - 1 2 x4 + 17 x7 + C 117. ( )ò 1- x3 2 x dx = 1 2 x2 - 2 5 x5 + 18 x8 + C 118. ( )2 3 1 x - ò x2 dx = - 19 (1 – x3)3 + C 119. ( )ò x2 - x 4 (2x – 1) dx = 1 5 (x2 – x)5 + C ò 3 t dt = t + 120. 3 2 3 9 4 (t2 + 3)2/3 + C 121. ( ) 2 x dx x x + + - ò = x2 + 2x - 4 + C 1 2 4 dx a + bx ò = 122. ( )1/3 3 2b (a + bx)2/3 + C ( 2 1 x )123. + ò dx = x 2 3 (1 + x )3 + C 124. ò x ( 3- 5x) dx = 2x3/2(1 – x) + C 125. ( x 1) ( x 2) + - ò dx = x 2 5 x5/2 - 2 3 x3/2 – 4x1/2 + C 126. ò dx = ln │x - 1│+ C x - 1 127. ò dx = 3 x + 1 1 3 ln │3x + 1│ + C ò 3 x dx = x + 128. 2 2 3 2 ln (x2 + 2) + C 129. 2 ò x dx = - 1 - x 3 1 3 ln │1- x3│ + C 130. 1 1 x x - ò + dx = x – 2 ln │x + 1│ + C 131. 2 2 2 x x x + + ò + dx = 2 1 2 x2 + 2 ln │x + 2│ + C x x x 132. 2 + 1 2 2 ò + + dx = 1 2 ln (x2 + 2x + 2) + C 133. dx dx x x ò æ - ö çè ø¸ = ln 2 - 1 2 + 1 x x - + 2 1 2 1 + C 134. òa4x dx = 1 4 a x a 4 ln + C 135. òe4x dx = 1 4 e4x + C
  • 25. 136. 1/ 2 3 e x ò x dx = - 1 2 e1/ x2 + C 137. e-x2 +2 ò x dx = - 1 2 e-x2 +2 + C 138. ò x2ex3 dx = 1 3 ex3 + C 139. ( )2 ò ex +1 dx = 1 2 e2 x + 2 ex + x + C 140. ò( ex - xe ) dx = ex - 1 1 xe e + + + C 141. ( )2 ò ex +1 ex dx = 1 3 (ex + 1)3 + C 142. x x 2 2 3 e ò e + dx = 1 2 ln (e2x + 3) + C 143. 2 x 1 ò æ e + ö çè ø¸ dx = e x 1 2 1 2e x e2x + 2x - 2 + C 144. 1 1 x x e e - ò + dx = ln (ex + 1)2 – x + C 145. 2 2 1 3 x x e e - ò + dx = ln (e2x + 3)2/3 - 1 3 x + C dx x - x ò = ln ( )2 146. (1 ) 1 C - x , C > 0 dx ò x + x = 147. 1/3 3 2 ln C(x2/3 + 1), C > 0 148. òsin 2x dx = - 1 2 cos 2x + C 149. òcos 1 2 x dx = 2 sin 1 2 x + C 150. òsec 3x tan 3x dx = 1 3 sec 3x + C 151. òcsc2 2x dx = - 1 2 cot 2x + C 152. ò x sec2 x2 dx = 1 2 tan x2 + C 153. ò tan2 x dx = tan x – x + C 154. ò tan 1 2 x dx = 2 ln │sec 1 2 x │ + C 155. òcsc3x dx = 1 3 ln │csc 3x – cot 3x│ + C 156. òb sec ax tan ax dx = b a sec ax + C 157. ( ) 2 ò cos x - sin x dx = x + 1 2 cos 2x + C 158. òsin ax cos ax dx = 1 2a sin2 ax + C = - 1 2a cos2 ax + C’ = - 1 4a cos 2ax + K
  • 26. 159. òsin3 x cos x dx = 1 4 sin4 x + C 160. òcos4 x sin x dx = - 1 5 cos5 x + C 161. ò tan4 3x csc2 3x dx = 1 6 tan6 x + C 162. òcot4 3x csc2 3x dx = - 1 15 cot5 3x + C dx ò - x = 2(tan 1 163. 1 2 1 sin 2 x + sec 1 2 x) + C 164. dx ò = 1 + cos3 x x x - 1 cos3 3sin 3 + C 165. ò dx = x + 1 + sec ax 1 a (cot ax – csc ax) + C 166. òsec2 x a tan x a dx = 1 2 a tan2 x a + C 167. sec2 3 tan 3 x ò x dx = 1 3 ln │tan 3x│ + C 168. sec5 csc x ò x dx = 1 4 sec4 x + C 169. òetan 2x sec2 2x dx = 1 2 etan 2x + C 170. òe2sin3x cos 3x dx = 1 6 e2sin3x + C dx - x ò = arc sin 5 171. 5 2 x + C 5 dx ò + x = 5 172. 5 2 5 x + C arc tan 5 5 dx x x - ò = 5 173. 2 5 5 x + C arc sec 5 5 x e dx - e ò = arc sin ex + C 174. 2 1 x 175. 2 ò e dx = 1 + e 4 x x 1 2 arc sin e2x + C dx - x ò = 176. 4 9 2 1 3 arc sin x + C 3 2 dx ò x + = 177. 9 2 4 1 6 arc tan x + C 3 2 x sin8 9 sin 4 ò + x dx = 178. 4 1 12 arc tan sin2 4 3 x + C 179. 2 x dx 2 sec 1 4 tan - x ò = 1 2 arc sin (2 tan x) + C
  • 27. dx x - x ò = 180. 4 9ln2 1 3 arc sin ln x3/2 + C 181. 4 2 2 x - x x 2 2 1 ò + dx = 1 3 x3 – x + 2 2 arc tan x 2 + C cos 2 sin 2 8 182. 2 x dx ò x + = 2 8 arc tan x + C sin 2 2 2 183. ( ) ò + + = ( ) x dx x x 2 3 6 13 2 - x dx x x 2 6 6 13 2 + dx ò x + x + = ln (x2 + 6x + 13) - ò + + - 9 2 6 13 9 2 arc tan x + 3 2 + C 184. ( ) x dx x x ò = 2 - + 1 - 3 4 3 1 6 ( ) x dx x x 6 4 3 2 4 3 - dx ò x - x + ò - + - 9 2 12 9 = 1 6 ln (3x2 – 4x + 3) - 5 15 arc tan x - 3 2 5 + C x dx + x - x ò = - 27 + 6x - x2 + 3 arc sin 185. 2 27 6 x - 3 6 + C 186. ( ) x dx - - - ò = 12x - 4x2 -8 - 5 4 12 x 4 x 2 8 1 2 arc sin (2x – 3) + C dx ò x - = 187. 2 4 1 4 ln 2 2 x x - + + C dx ò x - = 188. 4 2 9 1 12 ln x x - + 2 3 2 3 + C dx ò - x = 189. 9 2 1 6 ln 3 3 x x + - = C dx ò - x = 190. 25 9 2 1 30 ln x x + - 3 5 3 5 + C dx x + ò = ln (x + x2 + 4 ) + C 191. 2 4 dx x - ò = 192. 4 2 25 1 2 ln │2x + 4x2 - 25 │ + C 193. ò 16 - 9x2 dx = 1 2 x 16 - 9x2 + 8 3 arc sin x + C 3 4 194. ò x2 -16 dx = 1 2 x x2 -16 - 8 ln │x + x2 -16 │ + C 195. ò 4x2 + 9 dx = 1 2 x 4x2 + 9 + 9 4 ln (2x + 4x2 + 9 ) + C 196. ò x2 - 2x - 3 dx = 1 2 (x – 1) x2 - 2x - 3 - 2 ln │x – 1 + x2 - 2x - 3 │ + C 197. ò 12 + 4x - x2 dx = 1 2 (x – 2) 12 + 4x - x2 + 8 arc sin 1 4 (x – 2) + C 198. ò x2 + 4x dx = 1 2 (x + 2) x2 + 4x - 2 ln │x + 2 + x2 + 4x │ + C
  • 28. 199. ò x2 -8x dx = 1 2 (x - 4) x2 -8x - 8 ln │x – 4 + x2 -8x │ + C 200. ò 6x - x2 dx = 1 2 (x - 3) 6x - x2 + 9 2 arc sin x - 3 3 + C
  • 29. Bab 26 Integrasi Bagian INTEGRASI BAGIAN. Jika u dan v adalah fungsi x yang dapat dideferensiasi d(uv) = u dv + v du u dv = d(uv) – v du (i) òu dv = uv - òv du Untuk menggunakan (i) dalam menghitung suatu integrasi yang ditanyakan, integral yang diberikan harus dipisahkan menjadi dua bagian, satu bagian adalah u dan bagian lain, bersama dengan dx, adalah dv. (Untuk alasan ini, integrasi dengan menggunakan (i) disebut integrasi bagian). Dua aturan umum dapat ditulis: (a) bagian yang dipilih sebagai dv harus dapat segera diintegrasi. (b) òv du tidak boleh lebih sulit dari pada òu dv. Contoh 1: Cari ò x3ex2 dx. Ambil u = x2 dan dv = ex2 x dx; maka du = 2x dx dan v = 1 2 ex2 . Sekarang dengan aturan di atas, ò x3ex2 dx = 1 2 x3ex2 - ò xex2 dx = 1 2 x3ex2 - 1 2 ex2 + C Contoh 2: Cari òln ( x2 + 2) dx . Ambil u = ln (x2 + 2) dan dv = dx; maka du = 2 x dx x + 2 2 dan v = x. dengan aturan, òln (x2 + 2)dx = x ln (x2 + 2) - 2 2 æ - ö çè + ø¸ ò dx ò 2 x dx = x ln (x2 + 2) - x + 2 2 2 4 x 2 = x ln (x2 + 2) – 2x + 2 2 arc tan x/ 2 + C Lihat Soal-soal 1-10. RUMUS REDUKSI. Usaha yang diberikan dalam penggunaan integrasi bagian berturut-turut (lihat Soal 9) untuk menghitung suatu integral dapat banyak dikurangi dengan penggunaan rumus reduksi. Umumnya, rumus reduksi menghasilkan integral baru dengan bentuk yang sama dengan aslinya tetapi dengan eksponen yang bertambah atau berkurang. Suatu rumus reduksi berhasil bila akhirnya ia menghasilkan suatu integral yang dapat dihitung. Beberapa rumus reduksi adalah: du a ± u ò = 2 (A) ( 2 2 )m ìï u + 2 m - 3 du ïü í ý î ï - ± - ± þ ï 1 a ( ) ( ) ( ) 2 2 1 2 2 1 ò , m ≠ 1 2 2 2 2 m m m a u m a u - - (B) ( 2 2 )m ò a ± u du = ( 2 2 ) m u a u ± + m 2 1 + 2 2 2 1 ma m+ ( ) 2 2 m 1 a u - ò ± du, m ≠ -1/2 du u - a ò = - 2 (C) ( 2 2 )m ìï u + 2 m - 3 du ïü í ý î ï - - - - þ ï 1 a ( ) ( ) ( ) 2 2 1 2 2 1 ò , m ≠ 1 2 2 2 2 m m m u a m u a - -
  • 30. (D) ( 2 2 )m ò u - a du = ( 2 2 ) m u u a - + m 2 1 - 2 2 2 1 ma m+ ( ) 2 2 m 1 u a - ò - du, m ≠ -1/2 (E) òumeau du = 1 a umeau - m a um-1 ò eau du (F) sinm ò u du = - sinm 1 u cosu m - + m 1 m - sinm-2 ò u du (G) cosm ò u du = cosm 1 u sin u m - + m 1 m - cosm-2 ò u du (H) sinm ò u cosn u du = sinm 1 u cosn 1 u + - + m n + n - 1 m + n sinm ò u cosn-2 u du = - sinm 1 u cosn 1 u - + + m n + m - 1 m + n sinm-2 ò u cosn u du, m ≠ -n (I) òum sin bu du = - um b cos bu + m b um-1 ò cos bu du (J) òum cos bu du = um b sin bu - m b um-1 ò sin bu du Lihat Soal 11. Soal-soal yang Dipecahkan 1. Cari ò x sin x dx. Kita mempunyai pilihan-pilihan berikut; (a) u = x sin x, dv = dx; (b) u = sin x, dv = x dx; (c) u = x, dv = sin x dx. (a) u = x sin x, dv = dx. Maka du = (sin x + x cos x) dx, v = x, dan ò x sin x dx = x • x sin x - ò x (sin x + x cos x) dx Integral yang dihasilkan tidak semudah yang asli dan pilihan ini ditolak. (b) u = sin x, dv = x dx. Maka du = cos x dx, v = 1 2 x2, dan ò x sin x dx = 1 ò 2 x2 cos x dx 2 x2 sin x - 1 Integral yang dihasilkan tidak semudah yang asli dan pilihan ini ditolak. (c) u = x, dv = sin x dx. Maka du = dx, v = -cos x, dan ò x sin x dx = -x cos x - ò- cos x dx = -x cos x + sin x + C 2. Cari ò xex dx. Ambil u = x, dv = ex dx. Maka du = dx, v = ex, dan ò xex dx = xex - òex dx = xex – ex + C 3. Cari ò x2 ln x dx. Ambil u = ln x, dv = x2 dx. Maka du = dx x , v = 3 3 x , dan
  • 31. ò x2 ln x dx = 3 3 x ln x - 3 3 x ò • dx x = 3 3 x ln x - 1 3 ò x2 dx = 3 3 x ln x - 1 9 x3 + C 4. Cari ò x 1+ x dx. Ambil u = x, dv = 1 x + dx. Maka du = dx, v = 23 (1 + x)3/2, dan ò x 1+ x dx = 2 3 x(1 + x)3/2 - 2 3 ( )3/2 ò 1+ x dx = 2 3 x(1 + x)3/2 - 4 15 (1 + x)5/2 + C 5. Cari òarc sin x dx. Ambil u = arc sin x, dv = dx. Maka du = dx/ 1- x2 , v = x, dan òarc sin x dx = x arc sin x - 2 ò x dx = x arc sin x + + C 1 - x 1- x2 6. Cari òsin2 x dx. Ambil u = sin x, dv = sin x dx. Maka du = cos x dx, v = -cos x, dan òsin2 x dx = -sin x cos x + òcos2 x dx = -sin x cos x + ò(1- sin2 x) dx = - 1 2 sin 2x + òdx - òsin2 x dx Pindahkan integral dari kanan, 2 òsin2 x dx = - 1 2 sin 2x + x + C’ dan òsin2 x dx = 1 2 x - 1 4 sin 2x + C 7. Cari òsec2 x dx. Ambil u = sec x, dv = sec2 x dx. Maka du = sec x tan x, v = tan x, dan òsec2 x dx = sec x tan x - òsec x tan2 x dx = sec x tan x - òsec x (sec2 x – 1)dx = sec x tan x - òsec2 x dx + òsec x dx Maka 2 òsec2 x dx = sec x tan x + òsec x dx = sec x tan x + ln │ sec x + tan x │+ C’ dan òsec2 x dx = 1 2 (sec x tan x + ln │ sec x + tan x │) + C 8. Cari ò x2 sin x dx. Ambil u = x2, dv = sin x dx. Maka du = 2x dx, v = -cos x, dan ò x2 sin x dx = -x2 cos x + 2 ò x cos x dx Untuk hasil integral, ambil u = x dan dv = cos x dx. Maka du = dx, v = sin x, dan ò x2 sin x dx = -x2 cos x + 2{x sin x - òsin x dx} = -x2 cos x + 2x sin x + 2 cos x + C 9. Cari ò x3 e2x dx. Ambil u = x3, dv = e2x. Maka du = 3x2 dx, v = 1 2 e2x, dan ò x3 e2x dx = 1 2 x3e2x - 3 2 ò x2 e2x dx Untuk hasil integral, ambil u = x2 dan dv = e2x dx. Maka du = 2x dx, v = 1 2 e2x, dan
  • 32. ò x3 e2x dx = 1 2 x3e2x - 3 2 1 2 2 2 2 ìí x e x - xe x dxüý î þ ò = 1 2 x3e2x - 3 4 x2e2x + 3 2 ò xe2x dx Untuk hasil integral, ambil u = x dan dv = e2x dx. Maka du = dx, v = 1 2 e2x, dan ò x3 e2x dx = 1 2 x3e2x - 3 4 x2e2x + 3 2 1 2 1 2 2 2 ìí xe x - e x dxüý î þ ò = 1 2 x3e2x - 3 4 x2e2x + 3 4 xe2x - 3 8 e2x + C x dx a ± x ; maka du = dx, v = ( ) ( ) 2 2 1 10. (a) Ambil u = x, dv = ( 2 2 ) m 1 m 2 2 m m a x - - ± , dan 2 x x dx a ± x ò = ( ) ( ) 2 2 1 ( 2 2 ) m m 2 2 m m a x - - ± ± dx 1 ò m - 1 2m- 2 ( a 2 ± x 2 ) (b) Ambil u = x, dv = x(a2 ± x2)m-1 dx; maka du = dx, v = ± 1 2m (a2 ± x2)m, dan ò x2 (a2 ± x2)m-1 dx = 2 x m ± (a2 ± x2)m m 1 2m ( 2 2 )m ò a ± x dx dx + x ò , (b) ( )ò 9 + x2 3/2 dx. 11. Cari (a) ( )1 2 5/2 (a) Karena Rumus Reduksi (A) mereduksi eksponen di penyebut dengan 1, maka rumus ini digunakan dua kali untuk memperoleh ò dx x ( 1 + x 2 )5/2 = 3 ( 1 + x 2 )3/2 + dx + x ò = ( )3 1 2 3/2 2 3 ( )1 2 3/2 x + x + dx + x + C 2 3 ( )1 2 1/2 (b) Dengan menggunakan Rumus Reduksi (B), ( )ò 9 + x2 3/2 dx = 1 4 x( )9 + x2 3/2 + 27 4 ( )9 + x2 1/2 dx = 1 4 x( )9 + x2 3/2 + 27 8 {x ( )9 + x2 1/2 + 9 ln (x + 9 + x2 )} + C Soal-soal Tambahan 12. ò x cos x dx = x sin x + cos x + C 13. òarc cos 2x dx = x arc cos 2x - 1 2 1- 4x2 + C 15. òarc tan x dx = x arc tan x - ln 1- x2 + C 16. ò x2 1- x dx = - 2 105 (1 – x)3/2(15x2 + 12x + 8) + C 2 xe dx + x ò = 17. ( ) 2 1 1 ex + x + C 18. ò x arc tan x dx = 1 2 (x2 + 1) arc tan x - 1 2 x + C
  • 33. 19. ò x2 e-3x dx = - 1 3 e-3x(x2 + 23 x + 2 9 ) + C 20. 3 sin ò x dx = - 23 cos3 x – sin2 x cos x + C 21. ò x3 sin x dx = -x3 cos x + 3x2 sin x + 6x cos x – 6 sin x + C 22. x dx a + bx ò = ( ) bx a a bx - + + C 2 2 2 b 3 23. 2 1 x dx + x ò = 2 15 (3x2 – 4x +8) 1+ x + C 24. ò x arc sin x2 dx = 1 2 x2 arc sin x2 + 1 2 1- x4 + C 25. sin ò x sin 3x dx = 18 sin 3x cos x - 3 8 sin x cos 3x + C 26. òsin (ln x) dx = 1 2 x(sin ln x – cos ln x) + C òeax eax ( bsin bx a cosbx ) 27. cos bx dx = + + 2 2 a b + C òeax eax ( a sin bx b cosbx ) 28. sin bx dx = - + 2 2 a b + C 2 a dx a ± x ò = 29. (a) Tulis ( 2 2 ) m ( ) ( ) 2 2 2 a x x a x ± ± ò m 2 2 m dx x dx a ± x ò dan a x - ± ò m ( ) dx = ( ) 2 2 m 1 2 2 2 m gunakan Soal 10(a) untuk mendapatkan rumus reduksi (A). (b) Tulis ( 2 2 )m ò a ± x dx = a2 ( ) 2 2 m 1 a x - ò ± dx ± ò x2 ( ) 2 2 m 1 a x - ± dx dan gunakan hasil Soal 10(b) untuk mendapatkan rumus reduksi (B). 30. Turunkan rumus reduksi (C)-(J). 31. ò dx ( 1 - x 2 )3 = ( 2 ) ( ) x x 5 3 8 1 2 2 x - - + 3 16 ln 1 1 x x + - + C dx + x ò = ( )4 4 2 1/2 32. ( )4 2 3/2 x + x + C 33. ( )ò 4 - x2 3/2 dx = 1 4 x(10 – x2) 4 - x2 + 6 arc sin 1 2 x + C dx x - ò = 34. ( )2 16 3 1 2048 ( ) ( ) ìï x 3 x 2 - 80 + 3 ln x - 4 ïü í 2 8 x + 4 ý î ï x 2 - 16 þ ï + C 35. ( )ò x2 -1 5/2 dx = 1 48 x(8x4 – 26x2 + 33) x2 -1 - 5 16 ln │x + x2 -1│ + C 36. òsin4 x dx = 3 8 x - 3 8 sin x cos x - 1 4 sin3 x cos x + C 37. òcos5 x dx = 1 15 (3 cos4 x + 4 cos2 x + 8) sin x + C 38. òsin3 x cos2 x dx = - 1 5 cos3 x (sin2 x + 23 ) + C
  • 34. 39. 4 sin ò x cos5 x dx = 19 7 cos2 x + 8 35 ) + C sin5 x (cos4 x + 4 34 Suatu cara 34 lain untuk beberapa soal yang lebih sulit dalam bagian ini dapat dicari dengan mengingat bahwa (lihat Soal 9). (i) ò x3 e2x dx = 1 2 x3e2x - x2e2x + xe2x - 3 8 e2x + C Suku-suku di sebelah kanan, terlepas dari koefisien-koefisien, adalah suku-suku lain yang diperoleh dari diferensiasi integrasi x3e2x berulang-ulang. Jadi, segera dapat ditulis (ii) ò x3 e2x dx = Ax3e2x - Bx2e2x + Dxe2x - Ee2x + C dan dari sana, dapatkan dengan diferensiasi x3e2x = 2Ax3e2x + (3A + 2B)x2e2x + (2B + 2D)xe2x + (D + 2E)e2x Samakan koefisien-koefisien, diperoleh: 2A = 1, 3A + 2B = 0, 2B + 2D = 0, D + 2E = 0 sehingga A = 1 2 , B = - 32 A = - 34 , D = -B = 34 2 D = - 3 8 . Substitusi A, B, D, E , E = - 1 dalam (ii), diperoleh (i). Cara ini dapat digunakan untuk mencari ò f ( x) dx jika diferensiasi f(x) yang berulang-ulang menghasilkan hanya suatu bilangan berhingga dalam suku-suku yang berbeda. 40. Cari òe2x cos 3x dx = 1 13 e2x(3 sin 3x + 2 cos 3x) + C dengan menggunakan òe2x cos 3x dx = Ae2x sin 3x + Be2x cos 3x + C 41. Cari òe3x (2 sin 4x – 5 cos 4x)dx = 1 25 e3x(-14 sin 4x – 23 cos 4x) + C dengan menggunakan òe3x (2 sin 4x – 5 cos 4x)dx = Ae3x sin 4x + Be3x cos 4x + C 42. Cari òsin 3x cos 2x dx = - 1 5 (2 sin 3x sin 2x + 3 cos 3x cos 2x) + C dengan menggunakan òsin 3x cos 2x dx = A sin 3x sin 2x + B cos 3x cos 2x + D cos 3x sin 2x + E sin 3x cos 2x + C 43. Cari òe3x x2 sin x dx = e x [25x2(3 sin x – cos x) – 10x(4 sin x – 3 cos x) + 9 sin x – 3 250 13 cos x] + C
  • 35. Bab 27 Integral Trigonometrik HUBUNGAN-HUBUNGAN BERIKUT digunakan untuk mencari integral trigonometrik dalam bab ini. 1. sin2 x + cos2 x = 1 2. 1 + tan2 x = sec2 x 3. 1 + cot2 x = csc2 x 4. sin2 x = 1 2 (1 – cos 2x) 5. cos2 x = 1 2 (1 + cos 2x) 6. sin x cos x = 1 2 sin 2x 7. sin x cos y = 1 2 [sin (x – y) + sin (x + y)] 8. sin x sin y = 1 2 [cos (x – y) - cos (x + y)] 9. cos x cos y = 1 2 [cos (x – y) + cos (x + y)] 10. 1 – cos x = 2 sin2 1 2 x 11. 1 + cos x = 2 cos2 1 2 x 12. 1 ± sin x = 1 ± cos( 1 2 π – x) Soal-soal yang Dipecahkan SINUS DAN COSINUS 1. òsin2 x dx = 1 ò 2 (1 – cos 2x) dx = 1 2 x - 1 4 sin 2x + C 2. òcos2 3x dx = 1 ò 2 (1 + cos 6x) dx = 1 2 x - 1 12 sin 6x + C 3. òsin3 x dx = òsin2 x sin x dx = ò(1- cos2 x) sin x dx = -cos x + 1 3 cos3 x + C 4. òcos5 x dx = òcos4 x cos x dx = ( )ò 1- sin2 x 2 cos x dx 23 = òcos x dx - 2 òsin2 x cos x dx + òsin4 x cos x dx = sin x - sin3 x + 1 5 sin5 x + C 5. òsin2 x cos3 x dx = òsin2 x cos2 x cos x dx = òsin2 x(1 – sin2 x)cos x dx = òsin2 x cos x dx - òsin4 x cos x dx = 1 3 sin3 x - 1 5 sin5 x + C 6. òcos4 2x sin3 2x dx = òcos4 2x sin2 2x sin 2x dx = òcos4 2x(1 – cos2 2x)sin 2x dx = òcos4 2x sin 2x dx - òcos6 2x sin 2x dx = - 1 10 cos5 2x + 1 14 cos7 2x + C 7. òsin3 3x cos5 3x dx = ò(1- cos2 3x) cos5 3x sin 3x dx = òcos5 3x sin 3x dx - òcos7 3x sin 3x dx = - 1 18 cos6 3x + 1 24 cos8 3x + C atau òsin3 3x cos5 3x dx = òsin3 3x(1 – sin2 3x)2 cos 3x dx = òsin3 3x cos 3x dx - 2 òsin5 3x cos 3x dx + òsin7 3x cos 3x dx = 1 12 sin4 3x - 19 sin6 3x + 1 24 sin8 3x + C æ - x ö çè ø¸ ò cos x dx = 1 sin2 8. òcos3 3 3 x dx = 3 sin 3 x - sin3 3 x + C 3
  • 36. 9. òsin4 x dx = ( )ò sin2 x 2 dx = 1 4 ( ) 2 ò 1- cos 2x dx = 1 4 òdx - 1 2 òcos 2x dx + 1 4 òcos2 2x dx = 1 4 òdx - 1 2 òcos 2x dx + 1 8 ò(1+ cos 4x) dx = 1 4 x - 1 4 sin 2x + 1 8 x + 1 32 sin 4x + C = 3 8 x - 1 4 sin 2x + 1 32 sin 4x + C 10. òsin2 x cos2 x dx = 1 4 òsin2 2x dx = 1 8 ò(1- cos 4x) dx = 1 8 x - 1 32 sin 4x + C 11. òsin4 3x cos2 3x dx = ò( sin2 3x cos2 3x) sin2 3x dx = 1 8 òsin2 6x(1 – cos 6x) dx = 1 8 òsin2 6x dx - 1 8 òsin2 6x cos 6x dx = 1 16 ò(1- cos12x) dx - 1 8 òsin2 6x cos 6x dx = 1 16 x - 1 192 sin 12x - 1 144 sin3 6x + C 12. òsin 3x sin 2x dx = 1 ò 2 {cos (3x – 2x) – cos (3x + 2x)}dx = 1 2 ò( cos x - cos5x) dx = 1 2 sin x - 1 10 sin 5x + C 13. òsin 3x cos 5x dx = 1 ò 2 {sin (3x – 5x) + sin (3x + 5x)}dx = 1 4 cos 2x - 1 16 cos 8x + C 14. òcos 4x cos 2x dx = 1 2 ò( cos 2x + cos 6x) dx = 1 4 sin 2x + 1 12 sin 6x + C 15. ò 1- cos x dx = 2 òsin 1 2 x dx = -2 2 cos 1 2 x + C 16. ( )3/2 ò 1+ cos3x dx = 2 2 3 cos ò 32 x dx = 2 2 ( ) 2 32 1 sin x - ò cos 32 x dx = 2 2 ( 23 sin 32 9 sin3 32 x - 2 x) + C 17. dx ò dx = 1 - sin 2 x ( 1 ) - p - x ò = 2 2 1 cos 2 dx ò p - x = 2 2 sin ( 1 ) 4 2 òcsc ( 1 ) 4 p - x dx = - 2 2 ln │csc( 1 ) 4 p - x - cot ( 1 ) 4 p - x │+ C TANGEN, SEKAN, KOTANGEN, KOSEKAN 18. ò tan4 x dx = ò tan2 x tan2 x dx = ò tan2 x(sec2 x – 1)dx = ò tan2 x sec2 x dx - ò tan2 x dx = ò tan2 x sec2 x dx - ò( sec2 x -1) dx = 1 3 tan3 x – tan x + x + C 19. ò tan5 x dx = ò tan3 x tan2 x dx = ò tan3 x(sec2 x – 1)dx
  • 37. = ò tan3 x sec2 x dx - ò tan3 x dx = ò tan3 x sec2 x dx - ò tan x(sec2x – 1)dx = 1 4 tan4 x - 1 2 tan2 x + ln │sec x│+ C 20. òsec4 2x dx = òsec2 2x sec2 2x dx = òsec2 2x(1 + tan2 2x)dx = òsec2 2x dx + ò tan2 2x sec2 2x dx = 1 2 tan 2x + 1 6 tan3 2x + C 21. ò tan3 3x sec4 3x dx = ò tan3 3x(1 + tan2 3x)sec2 3x dx = ò tan3 3x sec2 3x dx + ò tan5 3x sec2 3x dx = 1 12 tan4 3x + 1 18 tan6 3x + C 22. ò tan2 x sec3 x dx = ò( sec2 x -1) sec3 x dx = òsec5 x dx - òsec3 x dx = 1 4 sec3 x tan x - 18 sec x tan x - 18 ln │sec x + tan x│+ C, diintegrasi per bagian 23. ò tan3 2x sec3 2x dx = ò tan2 2x sec2 2x • sec 2x tan 2x dx = ò( sec2 2x - 2) sec2 2x • sec 2x tan 2x dx = òsec4 2x • sec 2x tan 2x dx - òsec2 2x • sec 2x tan 2x dx = 1 10 sec5 2x - 1 6 sec3 2x + C 24. òcot3 2x dx = òcot 2x (csc2 2x – 1)dx = - 1 4 cot2 2x + 1 2 ln │csc 2x│+ C 25. òcot4 3x dx = òcot2 3x(csc2 3x – 1) dx = òcot2 3x csc2 3x dx - òcot2 3x dx = 2 cot ò 3x csc2 3x dx - ( ) 2 csc 3 1 x - ò dx = - 19 cot3 3x + 1 3 cot 3x + x + C 26. òcsc6 x dx = òcsc2 x(1 + cot2 x)2 dx 23 = òcsc2 x dx + 2 òcot2 x csc2 x dx + òcot4 x csc2 x dx = -cot x - cot3 x - 1 5 cot5 x + C 27. òcot 3x csc4 3x dx = òcot 3x (1 + cot2 3x) csc2 3x dx = òcot 3x csc2 3x dx + òcot3 3x csc2 3x dx = - 1 6 cot2 3x - 1 12 cot4 3x + C 28. òcot3 x csc5 x dx = òcot2 x csc4 x • csc x cot x dx = ò( csc2 x -1) csc4 x • csc x cot x dx 17 = òcsc6 x • csc x cot x dx - òcsc4 x • csc x cot x dx = - csc7 x + 1 5 csc5 x + C Soal-soal Tambahan 29. òcos2 x dx = 1 2 x + 1 4 sin 2x + C 30. òsin3 2x dx = 1 6 cos3 2x - 1 2 cos 2x + C 31. òsin4 2x dx = 3 8 x - 18 sin 4x + 1 64 sin 8x + C 32. òcos4 1 2 x dx = 3 8 x - 1 2 sin x + 1 16 sin 2x + C 33. 7 sin ò x dx = 17 cos7 x - 35 cos5 x + cos3 x – cos x + C 34. òcos6 1 2 x dx = 5 16 x + 1 2 sin x + 3 32 sin 2x - 1 24 sin3 x + C
  • 38. 35. òsin2 x cos5 x dx = 1 3 sin3 x - 2 5 sin5 x + 17 sin7 x + C 36. òsin3 x cos2 x dx = 1 5 cos5 x - 1 3 cos3 x + C 37. òsin3 x cos3 x dx = 1 48 cos3 2x - 1 16 cos 2x + C 38. òsin4 x cos4 x dx = 1 128 (3x – sin 4x + 18 sin 8x) + C 39. òsin 2x cos 4x dx = 1 4 cos 2x - 1 12 cos 6x + C 40. òcos 3x cos 2x dx = 1 2 sin x + 1 10 sin 5x + C 41. sin ò 5x sin x dx = 18 sin 4x - 1 12 sin 6x + C 42. cos3 1 sin x dx ò - x = sin x + 1 2 sin2 x + C 43. 2/3 8/3 cos sin x ò x dx = - 3 5 cot5/3 x + C 44. 3 4 cos sin x ò x dx = csc x - 1 3 csc3 x + C 45. ò x (cos3 x2 – sin3 x2)dx = 1 12 (sin x2 + cos x2)(4 + sin 2x2) + C 46. ò tan3 x dx = 1 2 tan2 x + ln │cos x│+ C 47. 3 tan ò 3x sec 3x dx = 19 sec3 3x - 1 3 sec 3x + C 48. ò tan3/2 x sec4 x dx = 2 5 tan5/2 x + 2 9 tan9/2 x + C 49. 4 tan ò x sec4 x dx = 17 sec7 x + 1 5 tan5 x + C 50. òcot3 x dx = - 1 2 cot2 x – ln │sin x│+ C 51. òcot3 x csc4 x dx = - 1 4 cot4 x - 1 6 cot6 x + C 52. òcot3 x csc3 x dx = - 1 5 csc5 x + 1 3 csc3 x + C 53. òcsc4 2x dx = - 1 2 cot 2x - 1 6 cot3 2x + C 54. sec x 4 tan x 1 3tan x æ ö çè ø¸ ò dx = - 3 - 1 tan x + C 55. cot3 csc x ò x dx = -sin x – csc x + C 56. ò tan x sec x dx = 2 sec x + C 57. Gunakan integrasi bagian untuk menurunkan rumus reduksi (a) secm ò u du = 1 m-1 secm – 2 u tan u + 2 1 m m - - secm-2 ò u du (b) cscm ò u du = - 1 m-1 cscm – 2 u cot u + 2 1 m m - - cscm-2 ò u du Gunakan rumus reduksi Soal 57 untuk menghitung Soal-soal 58-60.
  • 39. 58. òsec3 x dx = 1 2 sec x tan x + 1 2 ln │sec x + tan x│+ C 59. òcsc5 x dx = - 1 4 csc3 x cot x - 3 8 csc x cot x + 3 8 ln │csc x – cot x│+ C 60. òsec6 x dx = 1 5 sec4 x tan x + 4 15 sec2 x tan x + 8 15 tan x + C = 1 5 tan5 x + 23 tan3 x + tan x + C
  • 40. Bab 28 Substitusi Trigonometrik SUATU INTEGRAN, yang terdiri dari salah satu bentuk a2 - b2u2 , a2 + b2u2 , atau b2u2 - a2 tetapi bukan factor irrasional lain, dapat diubah ke dalam bentuk lain yang menyangkut fungsi trigonometric peubah baru sebagai berikut: Untuk gunakan untuk memperoleh a2 - b2u2 u = a b sin z a 1-sin2 z = a cos z a2 + b2u2 u = a b tan z a 1+ tan2 z = a sec z b2u2 - a2 u = a b sec z a sec2 z -1 = a tan z Untuk tiap bentuk, integrasi menghasilkan pernyataan dalam peubah z. Pernyataan yang bersangkutan dalam peubah semula dapat diperoleh dari segitiga siku-siku seperti yang ditunjukkan dalam penyelesaian soal-soal di bawah ini. Soal-soal yang Dipecahkan dx x + x ò . 1. Cari 2 4 2 Ambil x = 2 tan z; maka dx = 2 sec2 z dz dan 4 + x2 = 2 sec z. dx ò 2sec z dz 4 tan z 2sec z = ò = x 2 4 + x 2 ( ) ( ) 2 2 1 sec 4 tan 2 z ò z dz = 1 4 sin-2 ò z cos z dz = - 1 4sin z + C = - 4 x 2 4 x + + C x 2 z 4 + x 2 Gambar 28-1 2. Cari 2 ò x dx. x 2 - 4 Ambil x = 2 sec z; maka dx = 2 sec z tan z dz dan x2 - 4 = 2 tan z. 2 ò x dx= x 2 - 4 4sec2 2 tan z ò z (2 sec z tan z dz) = 4 òsec3 z dz = 2 sec z tan z + 2 ln │ sec z + tan z │+ C’ = 1 2 x x2 - 4 + 2 ln │x + x2 - 4 │+ C
  • 41. x z x 2 2 - 4 Gambar 28-2 3. Cari 9 4x2 x - ò dx. Ambil x = 32 sin z; maka dx = 32 cos z dz dan 9 - 4x2 = 3 cos z. 9 4x2 x 3cos sin - ò dx = 32 z ò z ( 32 cos z dz) = 3 cos2 sin z ò z dz = 3 1 sin2 sin z z - ò dz = 3 òcsc z dz - 3 òsin z dz = 3 ln │csc z – cot z│+ 3 cos z + C’ 3 - 9 - 4x2 = 3 ln x + 9 - 4x2 + C 2 x 3 z 9 - 4 x 2 Gambar 28-3 dx x + x ò . 4. Cari 9 4 2 Ambil x = 32 tan z; maka dx = 32 sec2 z dz dan 9 + 4x2 = 3 sec z. dx ò = x 9 + 4 x 2 2 32 32 z dz sec tan 3sec ò z g z = 1 3 ln 9 + 4x2 - 3 x + C 2 x 3 z 9 + 4 x 2 Gambar 28-4 ( 2 )3/2 5. Cari 16 9x 6 x - ò dx. Ambil x = 43 sin z; maka dx = 43 cos z dz dan (16 - 9x2 ) = 4 cos z. ( 16 9x 2 )3/2 6 x - ò dx = 3 43 4096 6 729 64cos cos sin z dz ò z g = 243 16 4 6 cos sin z ò z dz = 243 16 òcot4 z csc2 z dz = - 243 80 cot5 z + C = - 243 80 • ( )2 5/2 - + C = - 5 x x 16 9 243 1 80 ( 2 )5/2 • 16 9x - + C 5 x
  • 42. 4 3 x z 1 6 - 9 x 2 Gambar 28-5 6. Cari 2 x dx - x - ò . ò x dx = 2 x - x 2 ( ) 2 2 1 1 x – 1 = sin z; maka dx = cos z dz dan 2x - x2 = cos z. 2 ò x dx = ( 1 sin ) 2 2 x - x 2 cos z z + ò cos z dz = ( ) 2 ò 1+ sin z dz = ( 3 1 ) 2 2 2sin cos 2 z z + - ò dz = 32 z – 2 cos z - 1 4 sin 2x + C = 32 arc sin (x - 1) - 2 2x - x2 - 1 2 (x – 1) 2x - x2 + C = 32 arc sin (x - 1) - 1 2 (x + 3) 2x - x2 + C 1 x - 1 z 2 x - x 2 Gambar 28-6 dx ò . x - x + ò = {( ) }2 3/2 3 9 7. Cari ( )4 2 24 27 3/2 dx x - - Ambil x – 3 = 32 sec z; maka dx = 32 sec z tan z dz dan 4x2 - 24x + 27 = 3 tan z. dx x - x + ò = ( )4 2 24 27 3/2 32 z z dz sec tan 27 tan ò 3 z = 1 18 sin-2 ò z cos z dz = - 1 18 csc z + C = - x x x 1 9 2 - 3 - + 4 24 27 + C 2 - 6 x 3 z 4 x 2 - 2 4 x + 2 7 Gambar 28-7 Soal-soal Tambahan dx - x ò = 4 4 2 8. ( )4 2 3/2 x - x + C
  • 43. 9. 25 x2 x - ò dx = 5 ln 5 - 25 - x2 x + 25 - x2 + C dx x a - x ò = - 10. 2 2 2 2 2 2 a x a x - + C 11. ò x2 + 4 dx = 1 2 x x2 + 4 + 2 ln (x + x2 + 4 ) + C 2 x dx a - x ò = 2 2 12. ( ) 2 2 3/2 x a - x - arc sin x a + C 13. ò x2 - 4 dx = 1 2 x x2 - 4 - 2 ln │x + x2 - 4 │+ C 14. x2 a2 x + ò dx = x2 + a2 + a ln 2 2 2 a + x - a a 2 + x 2 + a + C 2 x dx - x ò = ( ) 15. ( ) 2 5/2 4 3 x - x 12 4 2 3/2 + C dx a + x ò = 2 2 2 16. ( )2 2 3/2 x a a + x + C dx x - x ò = - 17. 2 9 2 9 x 2 9 x - + C 18. 2 ò x dx = x 2 - 16 1 2 x x2 -16 + 8 ln │x + x2 -16 │+ C 19. ò x2 a2 - x2 dx = 1 5 (a2 – x2)5/2 - 2 3 a (a2 – x2)3/2 + C dx x - x + ò = ln (x – 2 + x2 - 4x +13 ) + C 20. 2 4 13 dx x - x ò = 2 21. ( )4 2 3/2 x 2 x x 4 4 - - + C dx + x ò = 22. ( )9 2 2 1 54 arc tan x + 18( 9 2 ) 3 x + x + C Dari Soal-soal 23-24, integrasikanlah dalam bagian dan gunakanlah metode dalam bab ini. 23. ò x arc sin x dx = 1 4 (2x2 – 1) arc sin x + 1 4 x 1- x2 + C 24. ò x arc cos x dx = 1 4 (2x2 – 1) arc cos x - 1 4 x 1- x2 + C
  • 44. Bab 29 Integrasi dengan Pecahan Parsial SEBUAH POLINOMIAL DALAM x adalah fungsi dalam bentuk a0xn + a1xn-1 + . . . + an – 1x + an, di mana semua a adalah konstanta, a0 ≠ 0, dan n adalah bilangan bulat positif termasuk nol. Jika dua polinomial dengan derajat sama adalah sama untuk semua nilai peubah, koefisien peubah dengan pangkat sama dalam kedua polinomial tersebut adalah sama. Tiap polinomial dengan koefisien riil dapat dinyatakan (paling sedikit, secara teoritis) sebagai hasil kali faktor linear riil dengan bentuk ax + b dan faktor kuadratik riil yang tak dapat direduksi dengan bentuk ax2 + bx + c. f (x) g x , di mana f(x) dan g(x) adalah polinomial, disebut SEBUAH FUNGSI F(x) = ( ) pecahan rasional. Jika derajat f(x) lebih kecil dari derajat g(x), F(x) disebut baik; bila tidak, F(x) disebut tidak baik. Suatu pecahan rasional yang tidak baik dapat dinyatakan sebagai jumlah polinomial dan sebuah pecahan rasional yang baik. Jadi, 2 2 1 x x + = x - 2 2 1 x x + . Tiap pecahan rasional yang baik dapat dinyatakan (paling sedikit, secara teoritis) sebagai jumlah pecahan yang lebih sederhana (pecahan parsial) yang penyebutnya berbentuk (ax + b)n dan (ax2 + bx + c)n, n adalah bilangan bulat positif. Empat kasus, yang tergantung pada wujud faktor-faktor dalam penyebut, muncul. KASUS I. FAKTOR LINEAR BERBEDA. Untuk tiap faktor linear ax + b yang muncul sekali dalam penyebut suatu pecahan rasional yang baik, terdapat sebuah pecahan parsial tunggal berbentuk A ax + b , di mana A adalah konstanta yang harus ditentukan. KASUS II. FAKTOR LINEAR BERULANG Untuk tiap faktor linear ax + b yang muncul n kali dalam penyebut suatu pecahan rasional yang baik, terdapat suatu penjumlahan n buah pecahan parsial berbentuk 1 A ax + b A 2 ax + b + . . . + ( ) + ( ) 2 n n A ax + b di mana semua A adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan. Lihat Soal-soal 3-4. KASUS III. FAKTOR KUADRATIK BERBEDA
  • 45. Untuk tiap faktor kuadratik yang tak dapat direduksi ax2 + bx + c yang muncul sekali dalam penyebut pecahan rasional yang baik, terdapat pecahan parsial tunggal berbentuk Ax + B ax 2 + bx + c , di mana A dan B adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan. Lihat Soal-soal 5-6. KASUS IV. FAKTOR KUADRATIK BERULANG Untuk tiap faktor kuadratik yang tak dapat direduksi ax2 + bx + c yang muncul n kali dalam penyebut suatu pecahan rasional yang baik, terdapat suatu penjumlahan dari n pecahan parsial berbentuk A x + B 1 1 ax 2 + bx + c A x B ax bx c + + + + . . . + ( 2 ) 2 2 2 2 + ( ) n n n A x + B ax + bx + c di mana semua A dan B adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan. Lihat Soal-soal 7-8. Soal-soal yang Dipecahkan dx ò x - . 1. Cari 2 4 (a) Uraikan penyebut x2 – 4 = (x – 2)(x + 2). 1 x - 4 Tulis 2 = 2 A x - + 2 B x + dan hilangkan pecahan hingga diperoleh (1) 1 = A(x + 2) + B(x – 2) atau (2) 1 = (A + B)x + (2A – 2B) (b) Tentukan konstanta Metode umum. Samakan koefisien-koefisien x dengan pangkat sama dalam (2) dan pecahkan secara serentak untuk mendapatkan konstanta-konstanta. Jadi, A + B = 0 dan 2A – 2B = 1; A = 1 4 dan B = - 1 4 . Metode singkat. Substitusi dalam (1) nilai-nilai x = 2 dan x = -2 untuk mendapatkan 1 = 4A di 1 = -4B; maka A = 1 4 dan B = - 1 4 , seperti yang lalu. (Perhatikan bahwa nilai-nilai x yang digunakan adalah nilai-nilai yang menyebabkan penyebut dalam pecahan parsial menjadi 0). 1 x - 4 (c) Dengan salah satu metode 2 = 1 4 x - 2 - 1 4 x + 2 dan ò dx = x 2 - 4 dx ò x - - 1 4 2 dx ò x + = 1 4 2 1 4 ln │x - 2│- 1 4 ln │x + 2│+ C = 1 4 ln 2 2 x x - + + C 2. Cari ( ) x + 1 dx x x 6 x ò . 3 + 2 - + + - (a) x3 + x2 – 6x = x(x – 2)(x + 3). Maka 3 2 1 6 x x x x = A x + 2 B x - + 3 C x + dan (1) x + 1 = A(x – 2)(x + 3) + Bx(x + 3) + Cx(x – 2) atau (2) x + 1 = (A + B + C)x2 + (A + 3B – 2C)x – 6A
  • 46. (b) Metode umum. Pecahkan secara serentak sistem persamaan-persamaan A + B + C = 0, A + 3B – 2C = 1, dan -6A = 1 untuk mendapatkan A = -1/6, B = 3/10, dan C = -2/15. Metode singkat. Substitusi dalam (1) nilai-nilai x = 0, x = 2, dan x = -3 untuk mendapatkan 1 = -6A atau A = -1/6, 3 = 10B atau B = 3/10, dan -2 = 15C atau C = -2/15. (c) ( ) x + 1 dx x x 6 x ò = - 3 + 2 - 1 6 dx ò x + dx x - 3 10 2 - dx ò x + 2 15 3 = - 1 6 ln │x│+ 3 10 ln │x - 2│- 2 15 ln │x + 3│+ C = ln 3/10 - + 2 3 x x x 1/6 2/15 + C ( 3 + 5 ) 3. Cari ò . 3 - 2 - + 1 x dx x x x + 3 5 x3 – x2 – x + 1 = (x +1)(x – 1)2. Maka 3 2 1 x x x x - - + = 1 A x + + 1 B x - C x - dan + ( ) 2 1 3x + 5 = A(x – 1)2 + B(x + 1)(x – 1) + C(x + 1) Untuk x = -1, 2 = 4A dan 4 = 1 2 . Untuk x = 1, 8 = 2C dan C = 4. Untuk menentukan konstanta yang lain, gunakan sebarang nilai x lain, misalnya x = 0; untuk x = 0, 5 = A – B + C dan B = - 1 2 . Jadi ( 3 + 5 ) 3 2 ò - - + = 1 x dx x x x dx ò x + - 1 2 1 dx ò x - + 4 ( ) 2 1 1 2 1 dx x - ò = 1 2 ln │x + 1│- 1 2 ln │x - 1│- 4 x -1 + C = - 4 x -1 + 1 2 ln 1 1 x x + - + C 4. Cari 4 3 x x x 1 x x ò - - - dx. 3 - 2 Integran adalah pecahan yang tidak baik. Dengan membagi 4 3 x - x - x - 1 x 3 - x 2 x + 1 x - x = x - 3 2 + - 1 1 x x x = x - 2 ( ) + - = 1 1 x x x Tulis 2 ( ) A x B x + 2 + 1 C x - Maka x + 1 = Ax(x – 1) + B(x – 1) + Cx2 Untuk x = 0, 1 = -B dan B = -1. Untuk x = 1, 2 = C. Untuk x = 2, 3 = 2A + B + 4C dan A = -2. Jadi 4 3 x x x 1 x x ò - - - dx = ò x dx + 2 3 - 2 dx ò x + 2 ò dx - 2 x ò dx x - 1 = 1 2 x2 + 2 ln │x│- 1 x - 2 ln │x - 1│+ C = 1 2 x2 - 1 x + 2 ln 1 x x - + C 5. Cari 3 2 4 2 ò + + + 2 dx. + + x x x x x 3 2
  • 47. x4 + 3x2 + 2 = (x2 + 1)(x2 + 2). Tulis 3 2 4 2 2 x x x x x + + + + + 3 2 Ax + B x + = 2 1 Cx + D x + + 2 2 . Maka x3 + x2 + x + 2 = (Ax + B)(x2 + 2) + (Cx + D)(x2 + 1) = (A + C)x3 + (B + D)x2 + (2A + C)x + (2B + D) Jadi A + C = 1, B + D = 1, 2A + C = 1, dan 2B + D = 2. Pecahkan secara serentak, A = 0, B = 1, C = 1, D = 0. Jadi 3 2 4 2 ò + + + 2 dx = + + 2 1 x x x x x 3 2 dx ò x + + 2 2 x dx ò x + = arc tan x + 1 2 ln (x2 +2) + C 6. Pecahkan persamaan 2 4 4 x dx ò a - x = òk dt yang ada di Kimia Fisika. Tulis 2 x a - x 4 4 = A a - x + B a + x Cx + D a + x + 2 2 . Maka Untuk x = a, a2 = 4Aa3 dan A = 1/4a. Untuk x = -a, a2 = 4Ba3 dan B = 1/4a. Untuk x = 0, 0 = Aa3 + Ba3 + Da2 = a2/2 + Da2 dan D = -1/2. Untuk x = 2a, 4a2 = 15Aa3 – 5Ba3 – 6Ca3 – 3Da2 dan C = 0. Jadi 2 4 4 x dx ò a - x = 1 4a dx ò a - x + 1 4a dx ò a + x - dx ò a + x 1 2 2 2 = - 1 4a ln │a - x│- 1 2a arc tan x a + C dan òk dt = kt = 1 4a ln a + x a - x - 1 2a arc tan x a + C 5 4 3 2 x x x x x - + - + - 4 4 8 4 + ò dx. 7. Cari ( ) 2 2 2 x 5 4 3 2 x x x x x - + - + - 4 4 8 4 Tulis ( ) 2 2 2 x + Ax + B x + = 2 2 Cx D x + + + ( )2 2 3 + ( )2 2 2 Ex F x + + . Maka x5 – x4 + 4x3 – 4x2 + 8x – 4 = (Ax + B)(x2 + 2)2 + (Cx + D)(x2 + 2) + Ex + F = Ax5 + Bx4 + (4A + C)x3 + (4B + D)x2 + (4A + 2C + E)x + (4B + 2D + F) dari sini A = 1, B = -1, C = 0, D = 0, E = 4, F = 0. Jadi integral yang diberikan sama dengan 2 1 2 x x x dx x + ò = ò - dx + 4 + ( 2 2 )3 1 2 ln (x2 + 2) - 2 2 arc tan x - 2 2 ( 2 )1 x + 2 + C 2 2 3 8. Cari ( ) 2 2 1 x x + + ò dx. 2 2 3 Tulis ( ) 2 2 1 x x + + Ax + B x + = 2 1 Cx D x + + . Maka + ( )2 1 2 2x2 + 3 = (Ax + B)(x2 + 1) + Cx + D = Ax3 + Bx2 + (A + C)x + (B + D) dari sini A = 0, B = 2, A + C = 0, B + D = 3. Jadi A = 0, B = 2, C = 0, D = 1 dan ò 2 x 2 + 3 2 dx ( ) 2 dx = ò + ò dx 2 x 2 + 1 x 2 + 1 ( x 2 + 1 )
  • 48. Untuk integral kedua di bagian kanan, ambil x = tan z. Maka ò dx sec 2 ò z dz òcos2 1 1 ( x 2 + 1)2 = = z dz = z + sin 2x + C sec 4 z 2 4 2 2 3 dan ( ) 2 2 1 x x + + ò dx = 2 arc tan x + 1 2 arc tan x + x x + 1 2 2 1 + C = 5 2 arc tan x + x x + 1 2 2 1 + C Soal-soal Tambahan dx ò x - = 9. 2 9 1 6 ln 3 3 x x - + + C dx ò x + x + = 10. 2 7 6 1 5 ln 1 6 x x + + + C x dx ò x - x - = 11. 2 3 4 1 5 ln │(x + 1)(x – 4)4│+ C 12. 2 2 x x x x + - ò - - dx = x + ln │(x + 2)(x – 4)4│+ C 3 4 2 8 13. 2 3 2 x - 3 x - 1 x x x ò + - dx = ln 2 ( )1/2 2 3/2 1 x x x + - + C x dx x - ò = ln│x - 2│- 14. ( 2 ) 2 2 x - 2 + C 4 x - x ò dx = - 15. ( ) 3 1 1 2 x2 – 3x – ln (1 – x)6 - 4 1- x 1 2 1- x + C + ( ) 2 dx ò x + x = ln 2 1 16. 3 x x + + C 3 2 2 2 ò + + + 3 + + dx = ln x2 + 3 + arc tan x + C x x x x x 17. ( 1 ) ( 3 ) 18. 4 3 2 x x x x ò - 2 + 3 - + 3 dx = 3 - 2 + x 2 x 3 x 1 2 x x2 + ln x 2 - 2 x + 3 + C 3 x dx x + ò = ln (x2 + 1) + 2 19. ( ) 2 2 2 1 1 x +1 + C 3 2 x x x ò 2 + + 4 dx = ln (x2 + 4) + + 20. ( ) 2 2 4 1 2 arc tan 1 2 4 x + 4 x + 2 + C 3 x x x + - + ò dx = ln x2 +1 - 1 1 21. ( ) 2 2 1 2 arc tan x - x x 1 2 2 1 æ ö çè + ø¸ + C
  • 49. 4 3 2 x x x x + - + + 8 2 1 x - x + x x + + + ò dx = ln ( ) 22. ( x 2 x ) ( x 3 1 ) 3 2 2 1 - 3 x +1 + 2 3 arc tan x - 2 1 3 + C 3 2 2 2 x x x x x x ò + - 5 + 15 + + + dx = ln x2 + 2x + 3 + 23. ( 5 ) ( 2 3 ) 5 2 arc tan x + 1 2 - 5 arc tan x + C 5 6 5 4 3 2 x x x x x x + + + + + - 7 15 32 23 25 3 + + + ò dx = 2 24. ( ) ( ) 2 2 2 x x x 2 1 1 x + x + 2 3 x +1 - 2 + ln 2 2 1 2 x x x + + + + C dx ò e - e = 25. 2x 3 x 1 3e x + 1 9 ln x 3 x e e - + C (Ambil ex = u). sin x dx x + x ò = ln 26. cos ( 1 cos 2 ) 1 cos2 cos x x + + C (Ambil cos x = u). 27. ( 2 ) 2 q q dq 2 tan sec ò = ln│1 + tan θ│+ + 3 q 1 tan 2 3 arc tan q - 2 tan 1 3 + C
  • 50. Bab 30 Macam-macam Substitusi BILA INTEGRAN ADALAH RASIONAL kecuali untuk bentuk akar: 1. n au + b , substitusi au + b = zn akan menggantikan bentuk itu dengan integran rasional. 2. q + pu + u2 , substitusi q + pu + u2 = (z – u)2 akan menggantikannya dengan integran rasional. 3. q + pu - u2 = (a + u) ( b -u) , substitusi q + pu + u2 = (α + u)2z2 atau q + pu + u2 = (β – u)2z2 akan menggantikannya dengan integran rasional. Lihat Soal-soal 1-5. SUBSTITUSI u = 2 arc tan z akan menggantikan tiap fungsi rasional dari sin u dan cos u dengan fungsi rasional z, karena z + z 2 1 sin u = 2 , cos u = 2 2 1 1 z z - + dz + z 2 1 , dan du = 2 2 x u 1 + z 2 1 - z 2 Gambar 30-1 Hubungan pertama dan kedua diperoleh dari Gambar 30-1, dan hubungan ketiga dari diferensiasi u = 2 arc tan z Setelah mengintegrasi, gunakan z = tan 1 2 u untuk kembali ke peubah semula. Lihat Soal-soal 6-10. SUBSTITUSI EFEKTIF sering dapat diduga dari bentuk fungsi integran. Lihat Soal-soal 11-12. Soal-soal yang Dipecahkan 1. Cari ò dx . Ambil 1 – x = z2. Maka x = 1 – z2, dx = -2z dz, dan x 1 - x ò dx = x 1 - x ( 2 ) 2 1 z dz z z - - ò = -2 1 2 dz ò - z = -ln 1 1 z z + - + C = ln 1 1 1 1 x x - - + - + C dx x - x + ò . Ambil x + 2 = z2. Maka x = z2 – 1, dx = 2z dz, dan ( 2) 2 2. Cari ( 2) 2 dx ò 2 z dz z z - = 2 2 4 ò x - x + = ( 2 4 ) dz ò z - = 1 2 ln 2 2 z z - + + C = 1 2 ln 2 2 2 2 x x + - + + + C
  • 51. dx ò x - x . Ambillah x = z4. Maka dx = 4z3 dz dan 3. Cari 1/2 1/4 dx ò = x 1/2 - x 1/4 3 2 4z dz ò z - z = 4 2 1 z ò z - dz = 4 1 1 ò æ ö çè z + + dz z - 1 ø¸ 2 z2 + z + ln│z - 1│) + C = 2 x + 4 4 x + ln( )4 = 4( 1 4 x -1 + C dx x x + x + ò . Ambil x2 + x + 2 = (z – x)2. Maka 4. Cari 2 2 x = z 2 - 2 1 + 2 x ( 2 ) , dx = z z dz + + + 2 2 ( ) 2 1 2 z , x2 + x + 2 = 2 2 1 2 z z + + + z , dan dx ò = x x 2 + x + 2 ( z 2 + z + ) ( + ) 2 2 1 2 z 2 z 2 - 2 z 2 + z + 2 1 + 2 x 1 + 2 z ò g dz ò z - = dz = 2 2 2 1 2 ln 2 2 z z - + + C = 1 2 ln x x x x x x + + + - + + + + 2 2 2 2 2 2 + C x dx - x - x ò . Ambil 5 – 4x – x2 = (5 + x)(1 – x) = (1 – x)2z2. Maka 5. Cari ( 5 4 2 )3/2 x = 2 5 2 z z 1 - + z dz + z , 5- 4x - x2 = (1 – x)z = 2 12 1 , dx = ( )2 2 z + z 6 1 , dan x dx - x - x ò = ( 5 4 2 )3/2 z - 5 g 12 z + z + z ( ) ( ) 2 2 2 2 1 1 3 z z 2 3 216 1 + dz = 1 5 1 18 2 ò æ ö çè - dz z ø¸ = 1 18 z 5 æ ö çè + z ø¸ 5 2 + C = 2 9 5 4 x x x - - - + C 6. dx ò = 1 + sin x - cos x dz z 2 z z z z ò 2 = (1 ) + + - - + + 2 2 2 1 1 2 1 1 1 dz ò z + z = ln │z│- ln │1 + z│+ C = ln 1 z + z + C = ln tan 1 tan x 1 2 1 2 + x + C 7. dx ò = 3 - 2cos x dz z 2 z z dz ò + z = 2 5 ò = 2 2 2 2 1 3 21 + - - 1 + 2 1 5 5 arc tan z 5 + C
  • 52. = 2 5 5 arc tan ( 5 tan 1 2 x) + C 8. òsec x dx = 2 2 2 z dz z z + ò - + g = 2 1 2 1 2 1 1 dz ò - z = ln 1 1 z z + - + C = ln 1 2 1 2 1 tan 1 tan z z + - + C = ln│tan ( 1 2 x + 1 4 π)│+ C 9. ò dx = 2 + cos x dz z z z 2 2 2 2 1 2 1 + + - + ò = 2 3 2 1 dz ò + z = 2 3 arc tan z + C 3 = 2 3 æ ö çç ¸¸ è ø arc tan 1 2 3 tan 3 x + C 10. dx ò = 5 + 4sin x dz z 2 z z dz ò = 2 2 2 1 + 5 + 4 2 1 + 2 ò = 5 + 8 z + 5 z dz 2 ò 5 ( z + 4 ) 2 + 9 5 25 = 2 3 arc tan z + 4 / 5 3 / 5 + C = 2 3 arc tan 1 2 5tan 4 3 x + + C 11. Gunakan substitusi 1 – x3 = z2 untuk mencari ò x5 1- x3 dx. x3 = 1 – z2, 3x2 dx = -2z dz, dan 5 3 1 x x - ò dx = 3 3 1 x x - ò dx • x2 dx = ( ) ( ) 2 23 ò 1- z z - z dz = - 2 3 ò(1- z2 ) z2 dz = - 2 3 æ z 3 z 5 ö ç - è 3 5 ¸ ø + C = - 2 45 (1 – x3)3/2(2 + 3x3) + C 12. Gunakan x = 1 z untuk mencari 2 x x x ò - dx. Maka dx = - 4 2 dz z , x - x2 = 1 z z -1 , dan 2 x x x z dz - æ- ö çè ø¸ ò = - ò z z -1 dz ò - dx = z z 2 4 4 1 1 1/ z Ambil z – 1 = s2. Maka - ò z z -1 dz = - ò( s2 +1) s´2s ds = -2 æ s 5 s 3 ö ç + è 5 3 ¸ ø + C = -2 ( ) ( ) 5/2 3/2 1 1 æ z - z - ö ç + ¸ çè 5 3 ø¸ + C = -2 ( ) ( ) 5/2 3/2 æ 1 - x 1 - x ö ç + ¸ çè 5 x 5/2 3 x 3/2 ø¸ + C Soal-soal Tambahan 13. ò x dx = 2 x - 2 arc tan x + C 1 + x
  • 53. dx x + x ò = 2 ln (1 + x ) + C 14. (1 ) 15. ò dx = 2 x + 2 - 6 ln (3 + + x + x + 2 ) + C 3 2 16. x x - + + + ò dx = -x + 1 3 2 1 3 2 4 3 { 3x + 2 - ln (1+ 3x + 2 )} + C dx x - x + ò = ln 2 x2 - x +1 + 2x -1 + C 17. 2 1 ò dx = 2 arc tan ( x2 + x -1 + x) + C x x + x - 18. 2 1 dx + x - x ò = arc sin 19. 6 2 x - 2 1 5 + C 20. - 2 ò ( 2 )3/2 dx = - 4x x x 3 x x x - + C 3 4 6 dx x + + x + ò = 2(x + 1)1/2 – 4(x -1)1/4 + 4 ln (1 + (x + 1)1/4) + C 21. ( ) ( ) 1/2 1/4 1 1 22. ò dx = 2 + sin x 2 3 arc tan x + 1 2 2 tan 1 3 + C 23. dx ò = 3 1 - 2sin x 3 ln tan 2 3 tan 2 3 1 2 1 2 x x - - - + + C 24. dx ò = 3 + 5sin x 1 4 ln x x 3tan 1 tan 3 1 2 1 2 + + + C 25. dx ò = ln │tan 1 sin x - cos x - 1 2 x - 1│+ C 26. ò dx = 5 + sin x 1 2 arc tan 1 2 5tan 3 4 x + + C x dx sin 1 sin ò + x = 2 27. 2 4 ln 2 1 2 2 1 2 x x + - + + tan 3 2 2 tan 3 2 2 + C 28. dx ò = ln │1 + tan 1 1 + sin x + cos x 2 x │+ C 29. ò dx = 2 - cos x 2 3 arc tan ( 3 tan 1 2 x) + C 30. òsin x dx = -2 x cos x + 2 sin x + C ò dx 1 - x 31. = -arc sin x 3 x 2 + 2 x - 1 2 x + C Ambil x = 1/z.
  • 54. 32. ( 2) x x e e e ò + dx = ex – 3 ln (ex + 1) + C Ambil ex + 1 = z. 1 - x 33. x x sin cos 1 cos ò - x dx = cos x + ln (1 – cos x) + C Ambil cos x = z. dx x - x ò = - 34. 2 4 2 4 x 2 4 x - + C Ambil x = 2/z. dx x + x ò = - 35. 2 ( 4 2 ) 1 4x + 1 8 arc tan 2 x + C 36. ò 1+ x dx = 4 5 (1 + x )5/2 - 43 (1 + x )3/2 + C dx - x - + x - x ò = 37. 3(1 2 ) ( 5 4 ) 1 2 2 1 x + x x + - - 3 1 1 + C
  • 55. Bab 31 Integrasi Fungsi Hiperbolik KETENTUAN-KETENTUAN INTEGRASI òsinh u du = cosh u + C òsech2 u du = tanh u + C òcosh u du = sinh u + C òcsch2 u du = -coth u + C ò tanh u du = ln cosh u + C òsech u tanh u du = -sech u + C òcoth u du = ln │sinh u│ + C òcsch u coth u du = -csch u + C ò du u = sinh-1 u 2 + a 2 a du ò a - u = + C 2 2 1 a tanh-1 u a + C, u2 < a2 ò du u = cosh-1 u 2 - a 2 a du ò u - a = - + C, u > a > 0 2 2 1 a coth-1 u a + C, u2 > a2 Soal-soal yang Dipecahkan 1. òsinh 1 2 x dx = 2 cosh 1 2 x + C 2. òcosh 2x dx = 1 2 sinh 2x + C 3. òsech2 (2x – 1)dx = 1 2 tanh (2x -1) + C 4. òcsch 3x coth 3x dx = - 1 3 csch 3x + C 5. òsech x dx = ò 1 cosh dx = cosh x cosh 2 x x cosh 1 sinh ò x = 2 ò + x dx = arc tan (sinh x) + C 6. òsinh2 x dx = 1 2 ò( cosh 2x -1) dx = 1 4 sinh 2x - 1 2 x + C 7. ò tanh2 2x dx = ò(1- sech22x) dx = x - 1 2 tanh 2x + C 2 x dx = ( ) 2 1 8. òcosh2 1 2 ò 1+ sinh x cosh 1 2 x dx = 2 sinh 1 2 x + 23 sinh3 1 2 x + C 9. òsech4 x dx = ò(1- tanh2 x) sech2 x dx = tanh x - 1 3 tanh3 x + C æ ex + e-x ö ç ¸ è ø 10. òex cosh x dx = òex 2 dx = 1 2 ò( e2x +1) dx = 1 4 e2x + 1 2 x + C æ ex + e-x ö ç ¸ è ø 11. ò x sinh x dx = ò x 2 dx = 1 2 ò x ex dx - 1 2 ò x e-x dx = 1 2 (xex – ex) - 1 2 (-xe-x – e-x) + C = x æ ex + e-x ö ç ¸ è 2 ø - ex - e-x + C 2 = x cosh x – sinh x + C dx x - ò = 12. 4 2 9 1 2 cosh-1 2 x + C 3
  • 56. dx ò x - = - 13. 9 2 25 1 15 coth-1 3 x + C 5 14. Cari ò x2 + 4 dx. Ambil x = 2 sinh z. Maka dx = 2 cosh z dz, x2 + 4 = 2 cosh z, dan ò x2 + 4 dx = 4 òcosh2 z dz = 2 ò( cosh 2x +1) dz = sinh 2z + 2z + C = 2 sinh z cosh z + 2z + C = 1 2 x x2 + 4 + 2 sinh-1 1 2 x + C dx x - x ò . Ambil x = sech z. Maka dx = -sech z tanh z dz, 1 – x2 = tanh z, dan 15. Cari 1 2 ò dx = - x 1 - x 2 z z sech tanh sech tanh ò z z dz = - òdz = -z + C = -sech-1 x + C Soal-soal Tambahan 16. òsinh 3x dx = 1 3 cosh 3x + C 17. òcosh 1 4 x dx = 4 sinh 1 4 x + C 18. coth ò 32 x dx = 23 ln │sin 32 x│+ C 19. òcsch2 (1 + 3x) dx = - 1 3 coth (1 + 3x) + C 20. òsech 2x tanh 2x dx = - 1 2 sech 2x + C x x - + 21. òcsch x dx = ln cosh 1 cosh 1 + C 22. òcosh2 1 2 x dx = 1 2 (sinh x + x) + C 23. òcoth2 3x dx = x - 1 3 coth 3x + C 24. òsinh3 x dx = 1 3 cosh3 x – cosh x + C 25. òex sinh x dx = 1 4 e2x - 1 2 x + C 26. òe2x cosh x dx = 1 6 e3x + 1 2 ex + C 27. ò x cosh x dx = x sinh x – cosh x + C 28. ò x2 sinh x dx = (x2 + 2) cosh x – 2x sinh x + C 29. òsinh3 x cosh2 x dx = 1 5 cosh5 x - 1 3 cosh3 x + C 30. òsinh x ln cosh2 x dx = cosh x (ln cosh2 x – 2) + C 31. ò dx x = sinh-1 + C x 2 + 9 3 dx x - ò = cosh-1 32. 2 25 x + C 5
  • 57. dx ò - x = 33. 4 9 2 1 6 tanh-1 3 2 x + C dx ò x - = - 34. 16 2 9 1 12 coth-1 4 3 x + C 35. ò x2 -9 dx = 1 2 x x2 - 9 - 9 2 cosh-1 x + C 3 dx x - x - x + ò = sinh-1 1 36. 2 2 17 4 + C dx ò x + x + = - 37. 4 2 12 5 1 4 coth-1 3 æç x + ö¸ è 2 ø + C 2 x x + ò dx = sinh-1 1 38. ( ) 2 4 3/2 2 x - 2 x x + 2 4 + C 39. 2 2 x 1 x + ò dx = sinh-1 x - 1 x2 x - + C
  • 58. Bab 32 Pemakaian Integral Tak Tentu BILA PERSAMAAN y = f(x) suatu kurva diketahui kemiringan m di tiap titik P(x, y) pada kurva tersebut diberikan oleh m = f’(x). Sebaliknya, bila kemiringan suatu kurva di titik P(x, y) padanya diberikan oleh m = dy/dx = f’(x), kumpulan kurva, y = f(x + C) dapat ditemukan lewat integrasi. Untuk mengambil salah satu kurva tertentu dari kumpulan itu, perlu ditetapkan atau ditentukan suatu nilai C. Ini dapat dilakukan dengan menyatakan bahwa kurva melalui suatu titik tertentu. Lihat Soal-soal 1-4. SUATU PERSAMAAN s = f(t), di mana s adalah jarak suatu benda pada saat t terhadap suatu titik tetap pada lintasannya (garis lurus), dengan lengkap mendefinisikan gerakan benda. Kecepatan dan percepatan pada saat t diberikan oleh v = ds dt = f’(t) dan a = dv dt = 2 2 d s dt = f’’(t) Sebaliknya bila kecepatan (percepatan) pada saat t diketahui, bersama dengan posisi (posisi dan kecepatan) pada suatu saat yang diketahui, biasanya pada t = 0, persamaan gerakan dapat diperoleh. Lihat Soal-soal 7-10. Soal-soal yang Dipecahkan 1. Carilah persamaan kumpulan kurva-kurva yang kemiringannya di tiap titik adalah sama dengan negatif dua kali absis titik itu. Carilah kurva kumpulan tersebut yang lewat titik (1, 1). Diketahui bahwa dy/dx = -2x. Maka dy = -2x dx, òdy = ò-2x dx, dan y = -x2 + C. Ini adalah persamaan dari kumpulan parabola. Ambil x = 1, y = 1 dalam persamaan kumpulan, 1 = -1 + C dan C = 2. Persamaan kurva kumpulan yang lewat titik (1, 1) adalah y = -x2 + 2. 2. Carilah persamaan kumpulan kurva yang kemiringannya di titik P(x, y) adalah m = 3x2y dan persamaan kumpulan kurva yang melalui titik (0, 8). m = dy dx = 3x2y atau dy y = 3x2 dx. Maka ln y = x2 + C = x3 + ln c dan y = cex3 . Jika x = 0 dan y = 8, 8 = ce0 = c. Persamaan kurva yang ditanyakan adalah y = 3 8e x 3. Di setiap titik pada kurva tertentu, y’’ = x2 – 1. Cari persamaan kurva yang lewat titik (1, 1) dan di titik tersebut tangen pada garis x + 12y = 13. 2 2 d y dx = d dx (y’) = x3 – 1. Maka d ò dx (y’)dx = ò( x2 -1) dx dan y’ = 2 3 x - x + C1. Di (1, 1) kemiringan y’ dari kurva sama dengan kemiringan garis, - 1 12 . Maka - 1 12 = 1 3 - 1 + C1, C1 = 7 12 , dan y’ = dy dx 3 x3 – x + 7 12 , òdy = ( ) 1 3 7 = 1 3 12 ò x - x + dx, y = 1 12 x4 - 1 2 x3 + 7 12 x + C2
  • 59. 12 - 1 2 + 7 12 + C2 dan C2 = 56 Di (1, 1), 1 = 1 . Persamaan yang ditanyakan adalah y = 1 12 2 x3 + 7 12 x + 56 x4 - 1 . 4. Kumpulan lintasan ortogonal suatu sistem kurva tertentu adalah sistem kurva lain yang masing-masing memotong tiap kurva dari sistem yang diberikan dengan sudut siku-siku. Cari persamaan lintasan ortogonal kumpulan hiperbola x2 – y2 = c. Di tiap titik P(x, y), kemiringan hiperbola lewat titik diberikan oleh m1 = x/y, dan kemiringan lintasan ortogonal lewat P diberikan oleh m2 = dy/dx = -y/x. Maka dy y = - dx x , ln │x│+ ln C’ dan │xy│= C’ Sekarang persamaan yang ditanya adalah xy = ± C’ atau dengan mudah, xy = C. 5. Suatu besaran tertentu q bertambah dengan kelajuan yang sebanding dengan besarnya sendiri. Jika q = 25 bila t = 0 dan q = 75 bila t = 2, cari q bila t = 6. Karena dq dt = kq, diperoleh dq q = k dt. Maka ln q = kt + ln c atau q = cekt. Bila t = 0, q = 25 = ce0 = c; jadi q = 25ekt. Bila t = 2, q = 25e2k = 75 ; maka e2k = 3 = e1.10 dan k = .55. Bila t = 6, q = 25e.55t = 25e3.3 = 25(e1.1)3 = 25(27) = 675. 6. Suatu zat diubah menjadi zat lain dengan kelajuan yang sebanding dengan jumlah zat yang tak diubah. Jika jumlah mula-mula adalah 50 dan adalah 25 bila t = 3, bilamanakah 1 10 zat akan tetap tidak diubah? Misalkan q menyatakan jumlah zat yang diubah dalam waktu t. Maka dq dt dq - q = k dt, ln (50 – q) = -kt + ln c, dan 50 – q = ce-kt = k(50 – q), 50 Jika t = 0, q = 0 dan c = 50; maka 50 – q = 50e-kt. t = 3, 50 – q = 25 = 50e-3k; maka e-3k = 0,5 = e-0,60, k = 0,23, dan 50 – q = 50e-0,23t Jika jumlah yang tak diubah adalah 5, 50e-0,23t = 5; maka e-0,23t = 0,1 = e-2,30 dan t = 10. 7. Sebuah bola digelindingkan pada lapangan rumput datar dengan kecepatan awal 8 ms- 1. Karena gesekan, kecepatan berkurang dengan kelajuan 2 ms-2. Berapa jauhkah bola akan menggelinding? dv = -2 dan v = -2t + C1. Bila t = 0, v = 8; jadi C1 = 8 dan v = -2t + 8. dt v = ds/dt = -2t + 8 dan s = -t2 + 8t + C2. Jika t = 0, s = 0 ; jika C2 = 0 dan s = -t2 + 8t. Jika v = 0, t = 4, artinya bola menggelinding 4 sekon sebelum berhenti. Jika t = 4, s = -16 + 32 = 16 m. 8. Sebuah batu dilempar lurus ke bawah dari balon yang diam, 300 m di atas tanah, dengan kecepatan 15ms-1. Tentukan letak batu dengan kecepatan 20 sekon kemudian. Ambil arah ke atas sebagai arah positif. Bila batu meninggalkan balon. a = dv/dt = -9,8 ms-2 dan v = -9,8t + C1 Bila t = 0, v = -15; jadi C1 = -15. Maka v = ds/dt = -9,8t – 15 dan s = -4,9t2 – 15t + C2 Bila t = 0, s = 3000; jadi C2 = 3000; dan s = -4,9t2 -15t + 3000. Bila t = 20, s = -4,9(20)2 – 15(20) + 3000 = 750 dan v = -9,8(20) – 15 = -211. Setelah 20 sekon, batu berada 750 m di atas tanah dan kecepatannya adalah 211 ms-1. 9. Sebuah bola dijatuhkan dari balon yang berada 196 m di atas tanah. Jika balon naik dengan laju 14,7 ms-1, cari.
  • 60. (a) jarak terjauh di atas tanah yang ditempuh bola, (b) waktu selama bola berada di udara, (c) kecepatan bola bila ia menumbuk tanah. Ambil arah ke atas sebagai arah positif, maka a = dv/dt = -9,8 ms-2 dan v = -9,8t + C1 Jika t = 0, v = 14,7 jadi C1 = 14,7, maka v = ds/dt = -9,8t + 14,7 dan s = -4,9t2 + 14,7t + C2. Jika t = 0, s = 196 jadi C2 = 196 dan s = -4,9t2 + 14,7t + 196. (a) Bila v = 0, t = 3/2 dan s = -4,9(3/2)2 + 14,7(3/2) + 196 = 207. Ketinggian terjauh yang dicapai bola adalah 207 m. (b) Bila s = 0, -4,9t2 + 14,7t + 196 = 0 dan t = -5,8. Bola ada di udara selama 8 detik. (c) Bila t = 8, v = -9,8(8) + 14,7 = -63,7. Bola menumbuk tanah dengan kecepatan 63,7 ms-1. 10. Kecepatan air yang mengalir dari suatu lubang kecil pada kedalaman h m di bawah permukaan adalah 0,6 2gh ms-1, dengan g = 9,8 ms-2. Cari waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki silinder tegak, yang tingginya 1,225 m dan jari-jarinya 0,3 m, lewat lubang 2,5 cm pada dasar tangki. Misalkan h adalah kedalaman air pada saat t. Air yang mengalir ke luar dalam waktu dt menghasilkan sebuah silinder dengan tinggi v dt m, jari-jari 1/80 m dan volume π(1/80)2v dt = 0,6π(1/80)2 2gh dt m3. Misalkan –dh m menyatakan penurunan ketinggian permukaan yang bersangkutan. Pengurangan volume adalah –π(0,3)2 dh m2. Bila tangki kosong, h = 0 dan t = 480 sekon = 8 menit. Soal-soal Tambahan 11. Cari persamaan berkas kurva-kurva yang mempunyai kemiringan diketahui, dan persamaan kurva dan berkas, yang lewat titik yang diketahui. (a) m = 4x; (1, 5) (b) m = x ; (9, 18) (c) m = (x - 1)3; (3, 0) (d) m = 1/x2; (1, 2) (e) m = x/y; (4, 2) (f) m = x2/y3; (3, 2) (g) m = 2y/x; (2, 8) (h) m = xy/(1 + x2); (3, 5) Jawab: (a) y = 2x2 + C; y = 2x2 + 3 (b) 3y = 2x3/2 + C; 3y = 2x3/2 (c) 4y = (x – 1)4 + C; 4y = (x – 1)4 – 16 (d) xy = Cx – 1; xy = 3x – 1 (e) x2 – y2 = C; x2 – y2 = 12 (f) 3y4 = 4x3 + C; 3y4 = 4x3 – 60 (g) y = Cx2; y = 2x2 (h) y2 = C(1 + x2); 2y2 = 5(1 + x2) 12. (a) Untuk kurva tertentu y’’ = 2. Cari persamaan kurvanya bila lewat P(2, 6) dengan kemiringan 10. Jawab: y = x2 + 6x – 10
  • 61. (b) Untuk kurva tertentu y’’ = 6x – 8. Cari persamaan kurvanya bila diketahui bahwa kurva lewat P(1, 0) dengan kemiringan 4. Jawab: y = x3 – 4x2 + 9x – 6 13. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis lurus dari titik asal O pada t = 0, dengan 23 kecepatan v. Cari jarak yang ditempuh partikel selama sedang t = t1 sampai t = t2: (a) v = 4t + 1; 0, 4 (b) v = 6t + 3; 1, 3 (c) v = 3t2 + 2t; 2, 4 (d) v = t + 5; 4, 9 (e) v = 2t – 2; 0, 5 (f) v = t2 – 3t + 2; 0, 4 Jawab: (a) 36, (b) 30, (c) 68, (d) 37 , (e) 17, (f) 17/3 14. Cari persamaan berkas kurva yang subtangennya pada tiap titik adalah sama dengan dua kali absis titik itu. Jawab: y2 = Cx 15. Cari persamaan berkas lintasan ortogonal dari sistem parabola y2 = 2x + C Jawab: y = Ce-x 16. Sebuah partikel bergerak pada suatu garis lurus dari titik asal (pada t = 0) dengan kecepatan awal v0 dan percepatan a yang diketahui. Cari s pada saat t. (a) a = 32; v0 = 2, (b) a = -32; v0 = 96, (c) a = 12t2 + 6t; v0 = -3, (d) a = 1/ t ; v0 = 4 Jawab: (a) s = 16t2 + 2t, (b) s = -16t2 + 96t, (c) s = t4 + t3 – 3t, (d) s = 43(t3/2 + 3t) 17. Sebuah mobil diperlambat dengan perlambatan 0,025 ms-2. Berapa jauhkah mobil akan bergerak sebelum ia berhenti, bila kecepatan awalnya 25 kmh-1. Jawab: 96,5 m 18. Sebuah partikel dilemparkan vertikal ke atas dari suatu titik 34,3 m di atas tanah dengan kecepatan awal 29,4 ms-1. (a) Berapa kecepatannya ketika partikel berada 73,5 m di atas tanah? (b) Bilamana partikel mencapai titik tertinggi dari lintasannya? (c) Dengan kecepatan berapa partikel menumbuk tanah? Jawab: (a) 9,8 ms-1, (b) setelah 3 sekon, (c) 39,2 ms-1 19. Sebuah balok es meluncur lewat luncuran dengan percepatan 1 ms-2. Panjang luncurannya 20 m dan es mencapai dasar dalam waktu 5 sekon. Berapakah kecepatan awal es dan kecepatannya bila ia berada 6 m dari dasar luncuran? Jawab: 1,5 ms-1, 5,5 ms-1 20. Percepatan konstan berapakah yang dibutuhkan (a) untuk menggerakkan sebuah partikel sejauh 25 m dalam waktu 5 sekon, (b) untuk memperlambat suatu partikel dari kecepatan 15 ms-1 sampai berhenti pada jarak 5 m? Jawab: (a) 2 ms-2 (b) -22,5 ms-2 21. Bakteri dalam suatu tempat pembiakan tertentu bertambah menurut rumus dN/dt = 0,25 N. Bila mula-mula N = 200, cari N bila t = 8. Jawab: 1478
  • 62. Bab 33 Integral Tertentu (Definite Integral) INTEGRAL TERTENTU. Misalkan a < x < b adalah selang di mana fungsi f(x) yang diketahui, kontinu. Bagi selang menjadi n sub selang h1, h2, . . ., hn, dengan menyisipkan n – 1 titik-titik ξ1, ξ2, . . ., ξn-1, di mana a < ξ1 < ξ2 < . . . < ξn-1 < b, dan ganti nama a menjadi ξ0 dan b menjadi ξn. Nyatakan panjang sub selang h1 dengan Δ1x = ξ1 – ξ0, h2 dengan a x 1 1 x 2 x k x 2 x k x x n n x b 0 0 1 2 k - 1 k n - 1 n Gambar 33-1 Δ2x = ξ2 – ξ1, hn dengan Δnx = ξn – ξn-1. (Ini adalah jarak yang berarah, masing-masing adalah positif berdasarkan ketaksamaan di atas). Pada tiap sub selang pilihlah sebuah titik –x1 pada sub selang h1, x2 pada h2, . . ., xn pada hn – dan bentuk penjumlahan (i) Sn = 1 n k f = å (xk)Δkx = f(x1)Δ1x + f(x2)Δ2x + . . . + f(xn)Δnx tiap suku adalah perkalian panjang suatu sub selang dan nilai fungsi di titik yang dipilih pada sub selang tersebut. Nyatakan dengan λn panjang sub selang yang terpanjang yang muncul dalam (i). Sekarang misalkan jumlah sub selang menuju tak berhingga dengan cara sedemikian rupa, sehingga λπ → 0. (Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan membagi dua sama besar tiap sub selang yang mula-mula, secara bergilir bagi dua tiap sub selang yang mula-mula, secara bergilir bagi dua tiap sub selang, dan seterusnya). Maka (ii) lim n®+¥ Sn = lim n®+¥ 1 n k f = å (xk)Δkx ada dan adalah sama untuk semua metode dalam membagi lebih lanjut selang a < x < b, selama syarat λn → 0 dipenuhi, dan untuk semua pilihan titik-titik xk dalam hasil sub selang. Bukti teorema itu ada di luar lingkup buku ini. Dari Soal-soal 1-3 limit dihitung untuk fungsi f(x) yang dipilih. Namun harus dimengerti, bahwa untuk fungsi sebarang cara ini terlampau sulit ditempuh. Lagipula, supaya berhasil dalam perhitungan yang dibuat di sini, perlu ditentukan beberapa hubungan antara panjang sub selang-sub selang (diambil semua panjangnya sama) dan diikuti beberapa pola dalam memilih sebuah titik pada tiap sub selang (misalnya, pilih ujung kiri atau ujung kanan atau titik tengah tiap sub selang). Dengan perjanjian, ditulis b a ò f (x) dx = lim n®+¥ Sn = lim n®+¥ 1 n k f = å (xk)Δkx Simbol b a ò f (x) dx dibaca “integral tertentu dari f(x), terhadap x, dari x = a sampai x = b”. Fungsi f(x) disebut dengan integran, sedang a dan b masing-masing disebut batas bawah dan batas atas (batas-batas) integrasi. Lihat Soal-soal 1-3.
  • 63. SIFAT-SIFAT INTEGRAL TERTENTU. Jika f(x) dan g(x) kontinu pada selang integrasi a < x < b: 1. a a ò f (x) dx = 0 2. b a ò f (x) dx = - a b ò f (x) dx 3. b a ò c f(x) dx = c b a ò f (x) dx, untuk tiap konstanta c. 4. { ( ) ( )} b a ò f x ± g x dx = b a ò f (x) dx ± b a ò g (x) dx 5. ( ) c a ò f x dx + ( ) b c ò f x dx = b a ò f (x) dx, jika a < c < b 6. Teorema Nilai Rata-rata pertama: b a ò f (x) dx = (b – a)f(x0) untuk paling sedikit nilai x = x0 antara a dan b. Sebagai bukti, lihat Soal 5. 7. Jika F(u) = ( ) u a ò f x dx, maka d du F(u) = f(u) Sebagai bukti, lihat Soal 6. TEOREMA DASAR KALKULUS INTEGRAL. Jika f(x) kontinu dalam selang a < x < b dan jika F(x) adalah integral tak tentu dari f(x), maka b a ò f (x) dx = ( ) b a F x = F(b) – F(a) Sebagai bukti, lihat Soal 7. Contoh 1: (a) Ambil f(x) = c, suatu konstanta dan F(x) = cx; maka b a ò c dx = b a cx = c(b – a). 2 x2; maka 5 (b) Ambil f(x) = x dan F(x) = 1 0 ò x dx = 1 2 2 5 0 x = 25 2 - 0 = 25 2 . 4 x4; maka 3 3 (c) Ambil f(x) = x3 dan F(x) = 1 1 ò x dx = 1 4 4 3 1 x = 81 4 - 1 4 = 20. Hasil-hasil ini harus dibandingkan dengan Soal-soal 1-3. Pembaca akan menunjukkan bahwa tiap integral tak tentu dari f(x) dapat dipakai dengan memecahkan kembali (c) dengan F(x) = 1 4 x4 + C. Lihat Soal-soal 8-20. TEOREMA BLISS. Jika f(x) dan g(x) kontinu dalam selang a < x < b, jika selang dibagi menjadi sub selang seperti yang lalu, dan bila dua titik dipilih dalam tiap sub selang (yaitu xk dan x’k dalam sub selang ke k), maka lim n®+¥ ( ) 1 n k k f x = å • g(x’k)Δkx = ( ) b a ò f x • g(x) dx Mula-mula harus dicatat bahwa teorema ini benar bila titik-titik xk dan x’k adalah identik. Keunggulan teorema ini adalah bahwa jika titik-titik tiap pasangan berbeda, hasilnya sama seperti bila titik-titik itu berimpit. Suatu intuisi untuk keabsahan teorema timbul dengan menuliskan
  • 64. ( ) 1 n k k f x = å • g(x’k)Δkx = ( ) 1 n k k f x = å • g(x’k)Δkx + ( ) 1 n k k f x = å {g(x’k) – g(xk)}Δkx dan mencatat bahwa bila n → +∞ (artinya, Δkx → 0)xk dan x’k harus menjadi lebih mendekati identik dan, karena g(x) adalah kontinu g(x’k) – g(xk) harus → 0. Soal-soal yang Dipecahkan Dalam Soal-soal 1-3 hitung integral tertentu dengan membentuk Sn dan mendapatkan limitnya bila n → +∞. 1. b a ò c dx = c(b – a), c adalah konstanta. Misalkan selang a < x < b dibagi menjadi n sub selang yang sama dengan panjang Δx = (b – a)/n. Karena integran adalah f(x) = c, maka f(xk) = c untuk tiap pilihan titik xk pada sub selang ke-k, dan Sn = 1 n k f = å (xk)Δkx = 1 n k f = å c(Δx) = (c + c + . . . + c)(Δx) = nc • Δx = nc b - a n = c(b – a) Jadi b a ò c dx = lim n®+¥ Sn = lim n®+¥ c(b – a) = c(b – a) 2. 5 0 ò x dx = 25/2. 0 x 1 x 2 x x 0 1 2 3 4 x k k - 1 x k x n x n - 1 5 n - 2 n - 1 n Gambar 33-2 Misalkan selang 0 < x < 5 dibagi menjadi n sub selang dengan panjang Δx = 5/n yang sama. Ambil ujung kanan sub selang sebagai titik-titik xk, artinya, x1 = Δx, x2 = 2Δx, . . ., xn = nΔx. Maka Sn = 1 n k f = å å gD Δx = (1 + 2 + ... + n)(Δx)2 = ( 1) (xk)Δkx = ( ) 1 n k k x = n n + 2 5 2 æ ö çè n ø¸ = 25 2 1 1 æ ö çè + n ø¸ dan 5 0 ò x dx = lim n®+¥ Sn = lim n®+¥ 25 2 1 1 æ ö çè + n ø¸ = 25 2 3. 3 3 1 ò x dx = 20. Misalkan selang 1 < x < 3 dibagi menjadi n sub selang dengan panjang Δx = 2/n. I. Ambil ujung-ujung kiri sub selang sebagai titik-titik xk seperti dalam Gambar 33-3 di bawah, artinya, x1 = 1, x2 = 1 + Δx, ..., xn = 1 + (n – 1)Δx. Maka Sn = 1 n k f = å (xk)Δkn = 3 1 x • Δx + 3 2 x • Δx + . . . + 3 n x • Δx = [1 + (1 + Δx)3 + (1 + 2 • Δx)3 + ... + {1 + (n – 1)Δx}3] Δx = [n + 3{1 + 2 + ... + (n – 1)}Δx + 3{12 + 22 + ... + (n – 1)2}(Δx)2 + {13 + 23 + ... + (n – 1)3}(Δx)3]Δx = ( ) ( ) ( ) ( ) é n - 1 n æ 2 ö n - 1 n 2 n - 1 æ 2 ö 2 n - 1 2 n 2 ê n + 3 æ 2 ö 3 ù 1 g 2 ç n ¸+ 3 è ø 1 g 2 g 3 è ç n ø ¸ + ú êë ( 1 g 2 ) 2 è ç n ø ¸ úû 2 n
  • 65. = 2 + 6 6 æ ö çè - n ø¸ 8 12 4 æ - + ö çè ø¸ + 2 n n 4 8 4 æ - + ö çè ø¸ + 2 n n = 20 - 26 n 8 n + 2 dan 3 3 1 ò x dx = lim 20 26 8 æ - + ö çè ø¸ n®+¥ 2 n n = 20 x 1 x 2 x 3 1 x x x 0 1 2 3 x k x k + 1 x k - 1 k x n 3 n - 1 n Gambar 33-3 1 x 1 x 2 x 3 x x x 0 1 2 3 x k x n 3 k - 1 k n - 1 n Gambar 33-4 II. Ambil titik tengah sub selang sebagai titik-titik xk, seperti dalam Gambar 33-4 di atas, artinya, x1 = 1 + 1 2 Δx, x2 = 1 + 32 Δx, . . ., xn = 1 + n - 2 1 2 Δx. Maka é 1 + D x + 1 + D x +´´´+ æ 1 + 2 n - 1 D x ö ù ê ç ú êë è ø ¸ úû Sn = ( ) ( ) 3 1 3 3 3 2 2 2 Δx = { ( 1 ) ( 1 ) 2 2 ( 1 )3 3} { ( 3 ) ( 3 ) 2 2 ( 3 )3 3} 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 3 x x x x x x é + D + D + D + + D + D + D +´´´ êë + ( ) ( ) ( ) ìï 2 3 ïüù í 1 + 3 æ 2 n - 1 ö D x + 3 æ 2 n - 1 ö D x 2 + æ 2 n - 1 ö D x 3 è ç ýú îï 2 ø ¸ è ç 2 ø ¸ è ç 2 ø ¸ ïþúû Δx = n 2 n æ ö çè ø¸ + 3 2 n2 2 2 n æ ö çè ø¸ + 1 4 (4n3 – n) 3 2 n æ ö çè ø¸ + 1 8 (2n4 – n2) 4 2 n æ ö çè ø¸ 8 2 æ - ö çè ø¸ = 2 + 6 + 2 n 4 2 æ - ö çè ø¸ + 2 n 4 n = 20 - 2 dan 20 4 ò 3 æ ö çè - 2 ø¸ = 20 1 n 4. Buktikan: (a) ( ) a a ò f x dx = 0. Di sini selang integrasi panjangnya 0; jadi Δx = 0, Sn = 0 dan ( ) a a ò f x = lim n®+¥ Sn = 0. a x 1 x 2 x k x n b a x n x n - 1 x k x 1 b 0 1 2 k - 1 k n - 1 n n n - 1 k k - 1 1 0 Gambar 33-5 Gambar 33-6 (b) b a ò f (x) dx = - a b ò f (x) dx. Misalkan selang a < x < b dibagi dan titik-titik xk dipilih seperti dalam Gambar 33-5 dan bila dihitung dari Gambar 33-6 adalah identik kecuali untuk tanda Δkx yang adalah positif pada bagian pertama dan negatif pada yang kedua. Jadi b a ò f (x) dx = - a b ò f (x) dx.
  • 66. (c) b a ò c • f(x) dx = c b a ò f (x) dx, untuk pembagian selang yang baik dan tiap pilihan titik pada sub selang, Sn = 1 n k c = å f(xk)Δkx = c 1 n k f = å (xk)Δkx Maka b a ò c f(x) dx = c lim n®+¥ 1 n k f = å (xk)Δkx = c b a ò f (x) dx 5. Buktikan Teorema Nilai Tengah pertama dari Kalkulus Integral. Jika f(x) kontinu dalam selang a < x < b, maka ( ) b a ò f x dx = (b – a) • f(x0) untuk paling sedikit satu nilai x = x0 antara a dan b. Teorema ini dibenarkan, lewat Contoh 1 (a), bila f(x) = c, konstanta. Dengan cara lain misalkan m adalah nilai minimum mutlak dan M adalah nilai maksimum mutlak dari f(x) pada selang a < x < b. Untuk tiap pembagian selang yang baik dan tiap pilihan titik xk pada sub selang, 1 n k m = å Δkx < ( ) 1 n k k f x = å Δkx < 1 n k M = å Δkx Sekarang bila n → +∞, maka b a ò mdx < ( ) b a ò f x dx < b a ò M dx yang dari Soal 1, menjadi m(b – a) < ( ) b a ò f x dx < M(b – a) Maka m < 1 b - a ( ) b a ò f x dx < M sehingga 1 b - a ( ) b a ò f x dx = N, dengan N adalah suatu bilangan antara m dan M. Sekarang, karena f(x) adalah kontinu dalam selang a < x < b, dari Teorema, Bab 3, N harus muncul paling sedikit sekali tiap nilai dari m sampai M. Jadi harus ada suatu nilai x, misalnya x = x0, sedemikian rupa, sehingga f(x0) = N. Maka 1 ò b f ( x ) dx = N = f(x0) dan ò b f ( x ) dx = (b – a)f(x0) b - a a a 6. Buktikan: Jika F(u) = ( ) u a ò f x dx, maka d du F(u) = f(u). Dari ketentuan bertahap untuk mencari turunan F(u + Δu) – F(u) = ( ) u u ò +D f x dx - u ( ) a a ò f x dx yang dengan menggunakan Sifat-sifat 2, 5, dan 6 secara bergilir menjadi F(u + Δu) – F(u) = ( ) a u ò f x dx + ( ) u u ò +D f x dx = u u ( ) a ò +D f x dx u = f(u0) • Δu, dengan u < u0 < u + Δu Maka
  • 67. F ( u u) F ( u) + D - D u = f(u0) dan dF du lim Du® = 0 F ( u u) F ( u) + D - D u lim Du® f(u0) = f(u) = 0 karena Δu → 0, u0 → u. Sifat ini sering dinyatakan sebagai (i) Jika F(x) = ( ) x a ò f x dx, maka F’(x) = f(x). Penggunaan penggunaan dari huruf u di atas hanya merupakan suatu percobaan untuk menghindari kemungkinan mengacaukan sejumlah peranan x. Perhatikanlah secara seksama (i) bahwa F(x) merupakan fungsi batas dari integrasi x dan bukan dari huruf dumi x dalam f(x)dx. Dengan kata lain, sifat tersebut dapat juga dinyatakan: Jika F(x) = ( ) x a ò f t dt, maka F’(x) = f(x). Dari (i) maka F(x) adalah integral tak tentu dari f(x). 7. Buktikan: Jika f(x) kontinu dalam selang a < x < b dan jika F(x) adalah sebarang integral tak tentu dari f(x) maka ( ) a b ò f x dx = F(b) – F(a) Gunakan pernyataan terakhir dalam Soal 6 untuk menulis ( ) x a ò f x dx = F(x) + C Bila batas atas integral adalah x = a, maka ( ) a a ò f x dx = 0 = F(a) + C dan C = -F(a) Maka ( ) x a ò f x dx = F(x) – F(a) dan bila batas atas integrasi adalah x = b, maka seperti yang harus dibuktikan ( ) b a ò f x dx = F(b) – F(a) Gunakan Teorema Dasar Kalkulus Integral untuk menghitung Soal-soal berikut: 8. ( ) 1 2 3 ò 2x - x dx = - 1 3 4 1 1 x x 2 3 4 - é ù ê - ú ë û = 2 1 3 4 æ - ö çè ø¸ - 2 1 3 4 æ - - ö çè ø¸ = 4 3 9. 1 1 x x ò - 1 æ ö - 3 çè - 2 3 ø¸ dx = 1 2 3 1 1 x 2x - - é- + ù êë úû = 1 1 æ ö çè + 2 ø¸ - 1 1 3 18 æ + ö çè ø¸ = 10 9 10. ò 4 dx = 1 x 4 1 2 xùû = 2( 4 - 1 ) = 2 11. 3 /2 ò e-x dx = /2 3 - 2 - ùû = -2(e-3/2 – e) = 4.9904 2 2e-x - 12. dx x - ò- + = 10 10 6 2 6 ln x 2 - - + ùû = ln 8 – ln 4 = ln 2 sin p p ò x dx = ]3 /4 13. 3 /4 /2 /2 cos x p p - = - 1 2 0 2 æ - - ö çè ø¸ = 1 2 2 14. ò- 2 dx = 2 x 2 + 4 1 2 arc tan 2 2 1 2 x - ùúû = 1 2 éê 1 p -æç - 1 p ö¸ùú ë 4 è 4 øû = 1 4 p x 4 - - ò - dx = 15. 3 2 5 3 2 2 5 1 x x 4 2ln x x 4 2 - - é - - + - ù êë úû = 5 21 2 - 3 5 2 - 2 ln - - 3 5 5 21
  • 68. 16. ò- 2 dx = 1 x 2 - 9 1 6 ln 2 x x - 1 - 3 ù + 3 úû = 1 6 ln 1 ln 2 5 æ - ö çè ø¸ = 1 6 ln 0.1 17. ò e ln x dx = [ x ln x - x ]e = (e ln e – e) – (ln 1 – 1) = 1 1 1 18. Cari 6 3 ò xy dx bila x = 6 cos θ, y = 2 sin θ. Di sini x, y dan dx dinyatakan dalam parameter θ dan dθ, batas-batas integrasi diubah sesuai dengan nilai-nilai parameter yang bersangkutan, dan integral hasilnya dihitung. dx = -6 sin θ dθ. Bila x = 6 cos θ = 6, θ = 0; dan bila x = 6 cos θ = 3, θ = π/3. Maka ò 6 xy dx = ò 0 ( 6cos q ) (2 sin θ)(-6 sin θ) dθ 3 p /3 = -72 0 2 ò sin θ cos θ dθ = 3 0 p /3 - q ùû = -24{0 – ( 3 /2)3} = 9 3 /3 24sin p 19. Cari p dq ò + q . 2 /3 0 5 4cos dq ò + q = 5 4cos dz z 2 z z dz ò + z . ò = 2 2 2 2 1 5 41 + + - 1 + 2 9 Untuk menentukan batas integrasi z (θ = 2 arc tan z): Bila θ = 0, z = 0; bila θ 2π/3, arc tan z = π/3 dan z = 3 . Maka dq dz 2 3 ò 2 p /3 3 = 2 = arc tan 0 5 + 4cos q ò 0 9 + z 2 3 zùúû 0 3 p = 9 2 z 1 + z 2 1 - z 2 Gambar 33-7 20. Cari dx p ò - . /3 0 1 sin x ò dx = 1 - sin x dz z 2 z z 2 2 1 + 1 - 2 1 + ò 2 dz 1 - z . ò = ( ) 2 Jika x = 0, arc tan z = 0 dan z = 0; bila x = π/3, arc tan z = π/6 dan z = 3 /3. Maka dx dz - z ò = ò p /3 = 2 0 1 - sin x ( ) 3/3 0 1 2 3/3 0 2 1 z ùú - û = 2 1- 3 / 3 - 2 = 3 + 1. Soal-soal Tambahan 21. Hitung b a ò c dx dari Soal 1 dengan membagi selang a < x < b ke dalam n sub selang dengan lebar Δ1x, Δ2x, . . ., Δnx. Perhatikan bahwa åD = b – a. 1 n k k x = 22. Hitung 5 0 ò x dx dari Soal 2 dengan menggunakan sub selang yang sama lebarnya dan (a) memilih ujung kiri sub selang sebagai xk, (b) memilih titik tengah sub selang
  • 69. sebagai xk, (c) memilih titik xk, pada titik sepertiga dari tiap sub selang, artinya, mengambil x1 = 1 3 Δx, x2 = 43 Δx, . . . 23. Hitung 4 2 1 ò x dx = 21 dengan menggunakan sub selang yang sama lebarnya dan memilih titik xk adalah (a) ujung kanan sub selang, (b) ujung kiri sub selang, (c) titik tengah sub selang. 24. Dengan menggunakan pilihan sub selang dan titik-titik yang sama seperti pada Soal 1 ò x dx dan ( ) 4 2 23(a), hitung 4 1 ò x + x dx, dan buktikan bahwa { ( ) ( )} b a ò f x + g x dx = b a ò f (x) dx + b a ò g (x) dx. 25. Hitung 2 2 1 ò x dx dan 4 2 2 ò x dx. Bandingkan jumlahnya dengan hasil Soal 23, untuk membuktikan ( ) c a ò f x dx + ( ) b c ò f x dx = ( ) b a ò f x dx jika a < c < b. 26. Hitung 1 0 ò ex dx = e – 1. å D = eΔx(e – 1) Petunjuk. Sn = . 1 n k x k e D x = x eD D - x 1 dan lim x eD D - n®+¥ x 1 lim Dx® x 1 = 0 x eD D - adalah bentuk tak tentu dengan jenis 0/0. 27. Buktikan sifat-sifat integral tentu ke 4 dan 5. 28. Gunakan Teorema Dasar untuk menghitung: (a) ( ) 2 0 ò 2 + x dx = 6 (b) ( ) 2 2 0 ò 2 - x dx = 8/3 (c) ( ) 3 2 0 ò 3- 2x + x dx = 9 (d) ( ) 2 2 ò 1 - t t dt = -9/4 - 1 (e) ( ) 4 1 ò 1-u u du = -116/15 (f) 8 1 ò 1+ 3x dx = 26 (g) 2 2 0 ò x (x3 + 1)dx = 40/3 (h) ò 3 dx = 2 0 1 + x (i) 1 0 ò x (1 - x )2 dx = 1/30 (j) ò 8 x dx = 6 4 x 2 - 15 a ò a - x dx = 1 (k) 2 2 0 4 a2π (l) 1 2 ò 23 x 4 - x 2 dx = - 1 p - 1 2 3
  • 70. (m) ò 4 dx = 3 25 - x 2 1 5 ln 3 2 0 3 (n) 1 2 2 1 x dx p - ò- x + x + = 3 9 5 8 (o) 4 2 2 16 x x - ò dx = 4 ln (2 + 3 ) - 2 3 (p) dx 27 8 1/3 ò x - x = 3 2 ln 8 3 (q) 1 0 ò ln (x2 + 1)dx = ln 2 + 1 2 π – 2 sin p ò 1 (r) 2 0 2 t dt = 4 x p ò sin 3x dx = 1 (s) /3 2 0 27 (π2 – 4) (t) dx p p ò + = 2 /2 0 3 cos 2 x 8 29. Buktikan ò 5 dx = 3 x 2 + 16 dx x - - + ò . 3 5 2 16 ò q = p y dx = 3π, diketahui x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ. q = 30. Hitung 2 0 31. Hitung ( ) 4 2 1 ò 1+ y ' dx = 15 2 + 1 2 ln 2, diketahui y = 1 2 x2 - 1 4 ln x. 32. Hitung 2 2 3 2 dx dy dt dt æ ö + æ ö çè ø¸ èç ø¸ ò dt = 2 e2(e – 1), diketahui x = et cos t, y = et sin t. 33. Gunakan rumus reduksi yang tepat (Bab 26) untuk membentuk rumus Wallis. ò p /2 sinn x dx = /2 0 ò p cosn x dx = 0 ( n ) ( n ) ( n ) n - - p - g 1 3... 3 1 g 2 4... 2 2 g jika n genap dan > 0 = ( ) ( ) ( ) g n - n - g n - n jika n gasal dan > 1 2 4... 3 1 1 3... 2 ò p /2 sinm x cosn x dx = 0 ( ) ( ) ( ) ( ) g g g m n m n m n - - p + - + 1 3... 1 1 3... 1 g 2 4... 2 2 g jika m dan n genap dan > 0 = ( m - ) ( m - ) 2 4... 3 1 ( n + 1 ) ( n + 3 ) ... ( n + m ) g jika m gasal dan > 1 = ( n - ) ( n - ) g 2 4... 3 1 1 3 ... ( m + ) ( m + ) ( m + n ) jika n gasal dan > 1 34. Hitung : (a) 11 3 ò 2x + 3 dx = 98/3 (b) ò p /4 - dx = 0 + x x cos 2 1 cos 2 1 1 p - 1 4
  • 71. (c) 9 4 1 1 x x - + ò dx = 4 ln 3 4 - 1 (d) 2 3 2 0 ò x ex dx = 1 2 (e2 + 1) (e) ò3 p /4 = p /4 2 - + sin x dx x x cos 5cos 4 1 3 ln + - 7 3 2 7 3 2 (f) x x x ò 1 - dx = ln 2 2 - + 1 4 3 - - - - 3 2 2 4 15 + 2 2 - 15 (g) dx x p p ò = ln 3 /3 /6 sin 2 (h) 3 1 ò ln (x + x2 -1 )dx = 3 ln (3 + 2 2 ) - 2 2 (i) dx x x - - + + ò = ln ( 2 - 1) 2 1 2 2 2 (j) ( ) ( ) x dx x x 3/4 1/4 2 1 1 + ò - = 4 ln 1 3 - 8 3 (k) ( ) ( ) x dx x x + - ò = 2 2 - - 3 8 2 1 2 ln 3 4 + 1 5 (l) dx p ò + = /4 0 2 tan x 1 5 ln 3 2 4 p + 10
  • 72. Bab 34 Luas Bidang dengan Integrasi LUASAN SEBAGAI LIMIT PENJUMLAHAN. Jika f(x) kontinu dan tidak negatif dalam selang a < x < b, integral tertentu ( ) b a ò f x dx = lim n®+¥ 1 n k f = å (xk)Δkx dan dijelaskan secara geometris. Misalkan selang a < x < b dibagi dan titik xk dipilih seperti pada bab yang lalu. Pada tiap titik ujung ξ0 = a, ξ1, ξ2, ..., ξn = b tarik garis tegak lurus pada sumbu-x, jadi membagi bagian dari bidang dengan batas bagian atas oleh kurva y = f(x), di bawah oleh sumbu-x, dan secara lateral oleh ordinat x = a dan x = b menjadi n pita. Dekati tiap pita dengan suatu persegi panjang yang alasnya adalah alas pita dan tingginya adalah ordinat yang didirikan di titik xk dari sub selang. Luas wakil persegi panjang yang didekati yang ditunjuk dalam Gambar 34-1 adalah f(xk) Δkx. Jadi 1 n k f = å (xk)Δkx adalah jumlah luas n buah persegi panjang yang didekati. y y = f ( x ) O a x P k ( x k , y k ) x k y = f x k k ( ) k - 1 k k x b Gambar 34-1 Limit jumlah ini, ( ) b a ò f x dx, bila jumlah pita menuju tak terhingga seperti dijelaskan dalam Bab 33, dari definisi adalah luas bagian bidang yang digambarkan di atas, atau secara singkat, luas di bawah kurva dari x = a hingga x = b. Lihat Soal-soal 1-2. Dengan cara yang sama, bila x = g(y) adalah kontinu dan tidak negatif dalam selang c < y < d, maka integral tertentu ( ) d c ò g y dy dari definisi adalah luas yang dibatasi kurva x = g(y), sumbu-y dan absis y = c serta y = d. Lihat Soal 3. Jika y = f(x) adalah kontinu dan tidak positif pada selang a < x < b, maka ( ) b a ò f x dx adalah negatif, menunjukkan bahwa luasan terletak di bawah sumbu-x. Dengan cara yang sama, jika x = g(y) adalah kontinu dan tidak positif dalam selang c < y < d, ( ) d c ò g y dy adalah negatif, menunjukkan bahwa luasan terletak di kiri sumbu-y. Lihat Soal 4.
  • 73. Jika y = f(x) berubah tanda dalam selang a < x < b atau jika x = g(y) berubah tanda dalam selang c < y < d, maka luasan ”di bawah kurva” diberikan oleh jumlah dua atau lebih integral tertentu. Lihat Soal 5. LUASAN DENGAN INTEGRASI. Langkah-langkah yang perlu untuk membentuk integral tertentu yang menghasilkan luas yang diminta adalah: (1) Buat suatu gambar, yang menunjukkan (a) luas yang dicari, (b) wakil pita, dan (c) persegi panjang yang didekati. Sebagai suatu kebijaksanaan, akan ditunjukkan wakil sub selang yang lebarnya Δx (atau Δy) dan titik xk (atau yk) pada sub selang ini sebagai titik tengah. (2) Tulis luas persegi panjang yang didekati dan jumlahnya untuk n buah persegi panjang. (3) Misalkan jumlah persegi panjang menuju tak terhingga dan gunakan Teorema Dasar pada bab sebelum ini. Lihat Soal-soal 6-14. Soal-soal yang Dipecahkan 1. Cari luas yang dibatasi kurva y = x2, sumbu-x dan ordinat x = 1 dan x = 3. Gambar 34-2 menunjukkan luas KLMN yang dicari, wakil pita RSTU, dan persegi panjang yang didekati RVWU. Untuk persegi panjang ini, alas adalah Δkx, tingginya yk = f(xk) = 2 k x dan luas adalah 2 k x •Δkx. Maka A = lim n®+¥ 2 1 n k k x = å Δkx = 3 2 1 ò x dx = 3 3 x 1 3 = 9 - 1 3 = 26 3 satuan kuadrat P k ( x k , y k ) T L O K y k k x R U N V W S M y x y = x 2 1 x k 3 Gambar 34-2 2. Cari luas yang terletak di atas sumbu-x dan di bawah parabola y = 4x – x2. Kurva yang diberikan memotong sumbu-x di x = 0 dan x = 4. Jika pemotongan secara vertikal digunakan, maka nilai-nilai ini menjadi batas-batas integrasi. Untuk persegi panjang yang didekati yang ditunjuk dalam Gambar 34-3, lebar adalah Δkx, dan tinggi adalah yk = 4xk - 2 k x , dan luas adalah (4xk - 2 k x )•Δkx. Maka n®+¥ ( 2 ) A = lim å - Δkx = ( ) 4 2 1 4 n k k k x x = 0 ò 4x - x dx = 4 éê x 2 - x 3 ùú ë û 0 2 1 3 = 32/3 satuan kuadrat
  • 74. Dengan selalu mengingat cara lengkap seperti diberikan di atas, penyingkatan kerja dimungkinkan. Akan terlihat bahwa, di samping batas-batas integrasi, integral tertentu dapat diformulasikan bila luas persegi panjang yang didekati telah ditentukan. y P k ( x k , y k ) y k O x k x 4 Gambar 34-3 3. Cari luas yang dibatasi parabola x = 8 + 2y – y2, sumbu-y, dan garis y = -1 dan y = 3. Di sini luasan dipotong menjadi pita-pita horisontal. Untuk persegi panjang yang didekati yang ditunjukkan dalam Gambar 34-4, lebar adalah Δy, panjang adalah x = 8 + 2y – y2, dan luas adalah (8 + 2y – y2)Δy. Luas yang ditanya adalah ( ) 3 2 ò 8 + 2y - y dy = - 1 3 3 y y 2 y 1 8 3 - é ù ê + - ú ë û = 92 3 satuan kuadrat y x P ( x , y ) x 3 y O - 1 Gambar 34-4 4. Cari luas yang dibatasi oleh parabola y = x2 – 7x + 6, sumbu-x dan garis-garis x = 2 dan x = 6. Untuk persegi panjang yang didekati yang ditunjukkan dalam Gambar 34-5, lebar adalah Δx, tinggi adalah –y = -(x2 – 7x + 6) dan luas adalah -(x2 – 7x + 6) Δx. Luas yang ditanyakan adalah A = 6 2 ò - (x2 – 7x + 6)dx = - 3 2 6 2 æ x - 7 x öù ç + 6 x è 3 2 ¸ú øû = 56 3 satuan kuadrat P ( x , y ) - y O y 1 2 x 6 x Gambar 34-5 5. Cari luas antara kurva y = x3 – 6x2 + 8x dan sumbu-x.
  • 75. Kurva memotong sumbu-x di x = 0, x = 2 dan x = 4 seperti dalam Gambar 34-6. Dengan menggunakan irisan-irisan vertikal, luas persegi panjang yang didekati dengan alas pada selang 0 < x < 2 adalah (x3 – 6x2 + 8x)Δx, dan luas bagian yang terletak di atas sumbu-x diberikan oleh ( ) 2 3 2 0 ò x - 6x + 8x dx. Luas persegi panjang yang didekati dengan alas pada selang 2 < x < 4 adalah -(x3 – 6x2 + 8x)Δx, dan luas bagian yang terletak di bawah sumbu-x diberikan oleh ( ) 4 3 2 2 ò - x - 6x +8x dx. Karena itu luas yang ditanyakan adalah A = ( ) 2 3 2 0 ò x - 6x + 8x dx + ( ) 4 3 2 2 ò - x - 6x +8x dx = 4 2 é x ù ê - x 3 + x 2 ú ë û 0 2 4 4 - 4 4 é x ù ê - x 3 + x 2 ú ë û 2 2 4 4 = 4 + 4 = 8 satuan kuadrat Penggunaan dua integral tertentu di sini penting, karena integran berubah tanda pada selang integrasi. Kegagalan dalam menyadari hal ini akan menghasilkan integral yang tidak benar ( ) 4 3 2 0 ò x - 6x + 8x dx = 0. y O 2 x 4 x x P ( x , y ) y P ( x , y ) - y Gambar 34-6 6. Cari luas yang dibatasi x = 4 – y2 dan sumbu-y. Parabola memotong sumbu-sumbu-x di titik (4, 0) dan sumbu-y di titik-titik (0, 2) dan (0, -2). Akan diberikan dua penyelesaian. P ( x , y ) 2 y O y x - 2 4 x = 4 - y 2 P ( x , y ) 2 O y x - 2 4 x 2 y Gambar 34-7 (a) Gambar 34-7 (b) Menggunakan irisan horisontal. Untuk persegi panjang yang didekati pada Gambar 34-7 (a), lebar adalah Δy, panjang adalah 4 – y2, dan luas adalah (4 – y2)Δy. Batas-batas integrasi hasil integral tertentu adalah y = -2 dan y = 2. Namun harus diingat bahwa luas yang terletak di bawah sumbu-x adalah sama dengan yang terletak di atas. Jadi untuk luas yang ditanya diperoleh
  • 76. ò 2 ( 4 - y 2 ) dy = 2 2 ( 2 ) - 2 0 ò 4 - y dy = 2 3 2 0 æ öù ç 4 y - y ¸ú è 3 øû = 32 3 satuan kuadrat Menggunakan irisan vertikal. Untuk persegi panjang yang didekati pada Gambar 34- 7(b), lebar adalah Δx, tinggi adalah 2y = 2 4 - x , dan luas adalah 2 4 - x Δx. Batas-batas integrasi adalah x = 0 dan x = 4. Jadi luas yang ditanyakan adalah 4 0 ò 2 4 - x dx = - ( ) 4 3/2 0 4 4 3 x ù - úû = 32 3 satuan kuadrat 7. Cari luas yang dibatasi parabola y2 = 4x dan garis y = 2x – 4. Garis memotong parabola di titik-titik (1, -2) dan (4, 4). Dapat dilihat dari dua gambar di bawah bahwa bila irisan vertikal digunakan, beberapa pita bergerak antara garis ke parabola dan yang lain-lain dari bagian parabola ke bagian lain parabola, sedang bila irisan horisontal digunakan, tiap pita bergerak dari parabola ke garis. Di sini akan diberikan kedua penyelesaian tersebut untuk menunjukkan keunggulan yang satu terhadap yang lain dan untuk menunjukkan bahwa kedua cara mengiris harus dipertimbangkan sebelum mulai menghitung integral tertentu. P ( x , y ) P ( x , y ) y x y y ( ) + 2 12 O ( 4 , 4 ) ( 1 , - 2 ) y - 12 2 P ( x , y ) P ( x , y ) y x O ( 4 , 4 ) ( 1 , - 2 ) 2 x - ( 2 x - 4 ) x 4 x x 1 2 y = 2 x - 4 y 2 = 4 x Gambar 34-8 (a) Gambar 34-8 (b) Menggunakan irisan horisontal. Lihat Gambar 34-8 (a). Untuk persegi panjang yang didekati pada Gambar 34-8(a), lebar adalah Δy, panjang adalah {(nilai x dari garis) – (nilai x dari parabola)} = ( 1 2 y + 2) - 1 4 y2 = 2 + 1 2 y - 1 4 y2, dan luas adalah (2 + 1 2 y - 1 4 y2)Δy. Luas yang ditanyakan adalah ( ) 4 2 1 1 ò 2 + y - y dy = - 2 2 4 2 3 4 2 2 y y y 4 12 - é ù ê + - ú ë û = 9 satuan kuadrat. Menggunakan irisan vertikal. Lihat Gambar 34-8(b). Bagi luasan dengan garis x = 1. Untuk persegi panjang yang didekati di kiri garis ini, lebar adalah Δx, tinggi (dengan menggunakan simetri) adalah 2y = 4 x dan luas adalah 4 x Δx. Untuk persegi panjang yang didekati di kanan, lebar adalah Δx, tinggi adalah 2 x - (2x – 4) = 2 x - 2x + 4, dan luas adalah (2 x - 2x + 4) Δx. Luas yang ditanyakan adalah 1 ò 1 4 x dx + ò 4 ( 2 x - 2x + 4 ) dx = 3/2 0 0 8 3 é x ù êë úû + 4 3/2 2 1 4 4 3 éê x - x + xùú ë û = 8 3 + 19 3 = 9 satuan luas 8. Cari luas yang dibatasi oleh parabola y = 6x – x2 dan y = x2 – 2x.
  • 77. Parabola-parabola berpotongan di titik-titik (0, 0) dan (4, 8). Segera terlibat bahwa pengirisan vertikal akan menghasilkan penyelesaian yang lebih mudah. Untuk persegi panjang yang didekati, lebar adalah Δx, tinggi adalah {(nilai y batas atas) – (nilai y batas bawah)} = (6x – x2) – (x2 – 2x) = 8x – 2x2, dan luas adalah (8x – 2x2)Δx. Luas yang ditanyakan adalah ( ) 4 ò 4 8x - 2x 2 dx = 0 éê x 2 - x 3 ùú ë û 0 4 2 3 = 64 3 satuan kuadrat O y y = x - 2 x y = 6 x - x 2 x P ( x , y ) 2 ( 4 , 8 ) ( 6 x - x 2 ) - ( x 2 - 2 x ) 2 x P ( x , y 1 ) 6 Gambar 34-9 9. Cari luas yang dilingkupi kurva y2 = x2 – x4. Kurva adalah simetrik terhadap sumbu-sumbu koordinat. Jadi luas yang ditanyakan adalah empat kali bagian yang terletak di kuadran pertama. Untuk persegi panjang yang didekati, lebar adalah Δx, tinggi y = x2 - x4 = x 1- x2 dan luas adalah x 1- x2 Δx. Jadi luas yang ditanyakan adalah 4 1 2 1 ò x 1- x dx = ( 2 ) 3/2 0 0 4 1 3 éê- - x ùú ë û = 4 3 satuan kuadrat x y P ( x , y ) x y O Gambar 34-10 10. Cari luas potongan yang kecil dari lingkaran x2 + y2 = 25 oleh garis x = 3. (Lihat Gambar 34-11 di bawah). A = 5 3 ò 2y dx = 2 5 2 3 ò 25 - x dx = 2 5 é x - x 2 x ù êë + úû 3 25 25 arc sin 2 2 5 = 25 12 25arc sin 3 2 5 æç p - - ö¸ è ø satuan kuadrat P ( x , y ) y x O 3 5 x x y y O ( 1 , 3 ) ( 1 , - 3 ) Gambar 34-11 Gambar 34-12
  • 78. 11. Cari luas yang berimpit dari lingkaran-lingkaran x2 + y2 = 4 dan x2 + y2 = 4x. Lihat Gambar 34-12 di atas. Lingkaran-lingkaran berpotongan di titik-titik (1, ± 3 ) Persegi panjang yang didekati berkisar dari x = 2 - 4 - y2 ke x = 4 - y2 . 3 A = 2 ò { 4 - y 2 - ( 2 - 4 - y 2 )} dy = 4 ò 3 ( 4 - y 2 -1 ) dy 0 0 = 4 3 é y - y 2 êë + y - yù úû 0 4 2arc sin 1 2 2 = æ 8 p çè - 2 3 ö 3 ø¸ satuan kuadrat 12. Cari luas ikal kurva y2 = x4(4 + x). Lihat Gambar 34-13 di bawah. A = 0 ò 2y dx = 2 0 2 - 4 ò x 4 + x dx. Ambil 4 + x = z2; maka - 4 A = 4 ( ) 2 2 2 0 ò z - 4 z2 dz = 4 7 5 3 2 0 é z - 8 z + 16 z ù ê ë 7 5 3 ú û = 4096 105 satuan kuadrat P ( x , y ) y x - 4 x O P ( x , y ) x x y O 2 O y x Gambar 34-13 Gambar 34-14 Gambar 34-15 13. Cari luas lengkungan sikloida x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ. Lihat Gambar 34-15 di atas. Lengkungan digambarkan dengan θ yang berubah dari 0 sampai 2π, maka dx = (1 – cos θ)dθ dan A = 2 ò q = p y dx = 2 ( ) ( ) q = 0 ò p 1 - cos q 1 - cos q dθ = 0 2 0 3 2cos 1 cos 2 2 2 p æç - q + q ö¸ è ø ò dθ = 2 0 3 2sin 1 sin 2 2 4 p éê q - q + q ùú ë û = 3π satuan kuadrat 14. Cari luas yang dibatasi kurva x = 3 + cos θ, y = 4 sin θ. Lihat Gambar 34-15 di atas. Batas daerah yang diberi garis-garis miring dalam gambar ( 1 4 luas yang ditanyakan), 2p . dinyatakan dari kanan ke kiri bila θ berubah dari 0 hingga 1 4sin p ò q (-sin θ)dθ = 16 /2 2 A = -4 ( ) /2 0 ò p sin θ dθ = 8 /2 ( ) 0 ò p 1 - cos 2 q dθ 0 = 8 /2 0 1 sin 2 2 p éêq - q ùú ë û = 4π satuan kuadrat. Soal-soal Tambahan 15. Cari luas-luas yang dibatasi garis-garis sebagai berikut: (a) y = x2, y = 0, x = 2, x = 5 (b) y = x2, y = 0, x = 1, x = 3 (c) y = 4x – x2, y = 0, x = 1, x = 3
  • 79. (d) x = 1 + y2, x = 10 (e) x = 3y2 – 9, x = 0, y = 0, y = 1 (f) x = y2 + 4y, x = 0 (g) y = 9 – x2, y = x + 3 (h) y = 2 – x2, y = -x (i) y = x2 - 4, y = 8 – 2x2 (j) y = x2 – 4x2, y = 4x2 (k) Ikal y2 = x2(a2 – x2) (l) Ikal 9ay2 = x(3a – x)2 (m)y = ex, y = e-x, x = 0, x = 2 (n) y = ex/a + e-x/a, y = 0, x = ± a (o) xy = 12, y = 0, x = 1, x = e2 (p) y = 1/(1 + x2), y = 0, x = ± 1 (q) y = tan x, x = 0, x = 1 4p (r) Sektor lingkaran berjari-jari r dan sudut α. (s) Elips x = a cos t, y = b sin t. (t) x = 2 cos θ – cos 2θ – 1, y = 2 sin θ – sin 2θ. (u) x = a cos3 t, y = a sin3 t. (v) Busur pertama y = e-ax sin ax. (w)y = xe-x2 , y = 0, dan ordinat maksimum. (x) Kedua cabang (2x – y)2 = x3 dan x = 4. (y) Antara y = 25 – x2, 256x = 3y2, 16y = 9x2. Jawab:(a) 39 satuan kuadrat, (b) 20, (c) 22/3, (d) 36, (e) 8, (f) 32/3, (g) 125/6, (h) 9/2, (i) 32, (j) 512 2 /15, (k) 2a3/3, (l) 8 3 a2/5, (m) (e2 + 1/e2 – 2), (n) 2a(e – 1/e), (o) 24, (p) 1 2p , (q) 1 2 ln 2, (r) 1 2 r2a, (s) πab, (t) 6π, (u) 3πa2/8, (v) (1 + 1/eπ)/2a, (w) 1 2 (1 - 1 e ), (x) 128/5, (y) 98/3 satuan kuadrat. Dengan ordinat rata-rata kurva y = f(x) pada selang a < x < b dimaksudkan besaran Luas b ( ) = Alas a f x dx b - a ò 16. Cari ordinat rata-rata (a) suatu setengah lingkaran, (b) parabola y = 4 – x2 dari x = -2 ke x = 2. Jawab: (a) πr/4, (b) 8/3 17. (a) Cari ordinat rata-rata busur sikloida x = a(θ – sin θ), y = a(1 – cos θ) terhadap x. (b) Sama, terhadap θ. Jawab: (a) 1 2p a ò 2 p a 2 (1 – cos θ)2 dθ = 0 a , (b) 3 2 1 2p ò 2 p a (1 – cos θ)dθ = a 0 18. Untuk benda jatuh bebas, s = 1 2 2 gt dan v = gt = 2gs . (a) Tunjukkan bahwa nilai rata-rata v terhadap t untuk selang 0 < t < t1, adalah setengah kecepatan akhir. (b) Tunjukkan bahwa nilai rata-rata v terhadap s untuk selang 0 < s < s1, adalah dua pertiga kecepatan akhir.
  • 80. Bab 35 Volume Benda Putar BENDA PUTAR, dibentuk dengan memutar suatu bidang datar sekeliling sebuah garis, disebut sumbu putar pada bidang datar. Volume benda putar dapat ditemukan melalui salah satu cara di bawah ini. METODE CAKRAM A. Sumbu putar merupakan bagian batas bidang datar. (1) Buatlah sketsa daerah yang dimaksud, suatu pita wakil tegak lurus sumbu putar, dan persegi panjang yang didekati pita itu seperti telah disebutkan pada bab terdahulu. (2) Tulislah volume dari cakram (tabung) yang terbentuk, jika persegi panjang yang didekati itu diputar sekeliling sumbu putar dan hitung jumlah volume n buah persegi panjang yang didekati. (3) Andaikan banyaknya persegi panjang yang didekati, menuju tak berhingga dan gunakan Teorema Dasar (Fundamental Theorem). Lihat Soal-soal 1-2. B. Sumbu putar tidak merupakan bagian batas bidang datar. (1) Seperti (1) di atas. (2) Perpanjang sisi persegi panjang ABCD yang didekati, sampai bertemu sumbu putar di E dan F seperti Gambar 35-3 Soal 3 di halaman 180. Apabila persegi panjang yang didekati ini diputar sekeliling sumbu putar, suatu cincin penutup terbentuk, volumenya adalah selisih antara hasil putaran persegi panjang EABF dan ECDF sekeliling sumbu putar. Tulislah selisih antara kedua volume itu dan lanjutkan seperti (2) di atas. (3) Seperti (3) di atas. METODE RUMAH SIPUT (1) Buatlah sketsa daerah yang dimaksud, suatu pita wakil sejajar sumbu putar dan persegi panjang yang didekati. (2) Tulislah volume (= keliling rata-rata x tinggi x tebal) rumah siput yang berbentuk tabung, yang terjadi apabila persegi panjang yang didekati itu diputar sekeliling sumbu putar dan hitung jumlah volume n buah persegi panjang yang didekati. (3) Andaikan banyaknya persegi panjang yang didekati, menuju tak terhingga dan gunakan Teorema Dasar. Lihat Soal-soal 5-8. Soal-soal yang Dipecahkan 1. Cari volume benda yang terbentuk oleh perputaran daerah di kuadran I, yang dibatasi oleh parabola y2 = 8x dan latus rectumnya* (x = 2) sekeliling sumbu-x. (Latus rectum ialah garis yang melalui fokus parabola dan tegak lurus sumbu simetri). Lihat Gambar 35-1 di bawah. Bagilah daerah itu dengan irisan vertikal. Jika persegi panjang yang didekati dari Gambar 35-1 diputar sekeliling sumbu-x, suatu cakram
  • 81. berjari-jari y, tingginya Δx, dan volumenya πy2Δx, terbentuk. Jumlah volume n buah cakram, sesuai dengan n buah persegi panjang yang didekati, ialah Σπy2Δx dan volume yang ditanyakan ialah V = b a ò dV = 2 0 ò p y2 dx = π 2 ò 8x dx = 4 p x 2 2 0 ùû 0 = 16π satuan kubik ( 2 , 4 ) 2 x ( 2 , - 4 ) P ( x , y ) y O y x y P ( x , y ) ( 2 , 4 ) 2 - x ( 2 , - 4 ) y O 2 x Gambar 35-1 Gambar 35-2 2. Cari volume benda yang terbentuk karena perputaran daerah yang dibatasi oleh y2 = 8x dan latus rectumnya (x = 2) sekeliling latus rectum itu. Lihat Gambar 35-2 di atas. Bagilah daerah itu dengan irisan horisontal. Jika persegi panjang yang didekati dari Gambar 35-2 diputar sekeliling latus rectum parabola, maka terbentuk cakram dengan jari-jari 2 – x, tingginya Δy, volumenya π(2 – x)2Δy. Volume yang ditanyakan ialah V = 4 ò p (2 – x)2dy = 2π 4 ( ) 2 - 4 0 ò 2 - x dy = 2π 2 2 4 0 ò æ ö ç 2 - y ¸ dy = è 8 ø 256 15 π satuan kubik 3. Cari volume benda yang terbentuk karena perputaran daerah yang dibatasi oleh y = 8x dan latus rectumnya (x = 2) sekeliling sumbu-y. Lihat Gambar 35-3 di bawah. Bagilah daerah itu dengan irisan horisontal. Jika persegi panjang yang didekati Gambar 35-3 diputar sekeliling sumbu-y, yang membentuk sebuah pembersih yang volumenya berbeda dari volume yang dibentuk dengan perputaran ECDF (dimensi 2 x Δy) dan persegi panjang EABF (dimensi x x Δy) sekeliling sumbu-y, yaitu π(2)2Δy - π(x)2Δy. Volume yang ditanyakan ialah V = 4 p x - ò dy = 2π ( ) 4 2 ò 4p dy - 4 2 - 4 4 0 ò 4 - x dy = 2π ò 4 æ 4 - y 4 ö ç ¸ dy = 0 è 64 ø 128 5 π satuan kubik x y ( 2 , 4 ) P ( x , y ) O 2 ( 2 , - 4 ) E F C D A B y y x O y = 6 P ( x , y ) x 4 Gambar 35-3 Gambar 35-4 4. Cari volume benda yang terbentuk oleh perputaran daerah perpotongan parabola y = 4x – x2 dengan sumbu-x, sekeliling garis y = 6.
  • 82. Lihat Gambar 35-4 di atas. Bagilah daerah itu dengan irisan vertikal. Benda padat yang terbentuk oleh perputaran persegi panjang yang didekati sekeliling y = 6 ialah cincin penutup, volumenya π(6)2Δx - π(6 - y)2Δx. Volume yang ditanyakan ialah V = π {( ) ( ) } 4 2 2 0 ò 6 - 6 - y dx = π ( ) 4 2 0 ò 12y - y dx = π ( ) 4 2 3 4 0 ò 48x - 28x + 8x - x dx = p satuan kubik 1408 15 5. Lihat Gambar 35-5 di bawah. Misalkan volume yang ditanyakan terbentuk oleh perputaran sekeliling sumbu-y, daerah kuadran I di bawah kurva y = f(x) dari x = a ke x = b. Daerah terbagi atas n pita dan setiap pita didekati oleh persegi panjang. Jika persegi panjang yang mewakili itu diputar sekeliling sumbu-y, suatu rumah siput yang berbentuk tabung dengan tinggi yk, jari-jari dalam ξk-1, jari-jari luar ξk dan volumenya (i) ΔkV = π( x 2 - x 2 ) k k - 1 yk Terbentuk dengan ketentuan rata-rata untuk turunan, d x dx = k k 1 x x - - = ( 2 ) (ii) 2 2 x x'k • ( ) k k 1 x x - - = 2x’kΔkx di mana ξk-1 < x’k < ξk. Maka (i) menjadi ΔkV = 2πx’kykΔkx = 2πx’kf(xk)Δkx dan V = 2π lim n®+¥ 1 ' n k k x = å f(xk)Δkx = 2π b a ò x f(x) dx dengan Teorema Bliss Catatan: Jika kebijaksanaan dalam memilih xk sebagai titik tengah dari selang bagian, yang dipergunakan pada bab sebelumnya, diikuti, Teorema Bliss tidak dibutuhkan. Karena, dari Soal 17(b), Bab 21, x’k didefinisikan oleh (ii) di atas, maka x’k = 1 2 (ξk + ξk-1) = xk. Jadi volume yang terbentuk karena perputaran n buah persegi panjang sekeliling sumbu-y ialah 1 2 n k k p x = å f(xk)Δkx = ( ) 1 n k k g x = å Δkx dari (i) pada Bab 33. y x O a b y = f ( x ) x k x k k - 1 k y k O x ( 2 , - 4 ) 2 A B x x y P ( x , y ) ( 2 , 4 ) Gambar 35-5 Gambar 35-6 6. Cari volume benda yang terbentuk karena perputaran daerah yang dibatasi oleh y2 = 8x dan latus rectumnya sekeliling latus rectum. Gunakan metode rumah siput. (Lihat Soal 2). Lihat Gambar 35-6 di atas. Bagilah daerah itu dengan irisan vertikal dan, untuk memudahkan, pilihlah titik P sedemikian rupa, sehingga x merupakan titik tengah dari garis AB.
  • 83. Persegi panjang yang didekati pada Gambar 35-6, tingginya ialah 2y = 4 2x , lebarnya Δx dan jarak rata-rata dari latus rectumnya ialah 2 – x. Jika persegi panjang itu diputar sekeliling latus rectumnya, volume rumah siput yang berbentuk silinder yang terjadi ialah 2π(2 – x) • 4 2x Δx. Volume yang ditanyakan ialah V = 8 2 π ( ) 2 0 ò 2 - x x dx = 8 2 π ( ) 2 1/2 3/2 0 ò 2x - x dx = p satuan kubik 256 15 7. Cari volume torus yang terbentuk oleh perputaran lingkaran x2 + y2 = 4 sekeliling garis x = 3. Dipergunakan metode rumah siput. Persegi panjang yang didekati mempunyai tinggi 2y, tebal Δx, dan jarak rata-rata dari sumbu putar 3 – x. Volume yang ditanyakan ialah V = 2π 2 ò 2y (3 – x)dx = 4π 2 ( ) - 2 ò 3 - x 4 - x2 dx - 2 = 12π 2 2 ò 4 - x dx - 4π 2 - 2 ò x 4 - x2 dx - 2 p x x x p x = ( ) 2 2 2 3/2 2 12 4 arc sin 4 4 2 2 3 - é æ - + ö + - ù ê çè ø¸ ú ë û = 24π2 satuan kubik y x x = 3 2 3 x P ( x , y ) - 2 O Gambar 35-7 8. Cari volume benda yang terbentuk oleh perputaran sekeliling sumbu-y, daerah antara busur pertama sikloida x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ dan sumbu-x. Gunakan metode rumah siput. V = 2π 2 ò q = p xy dx = 2π 2 ( ) q = 0 ò p q - sin q (1 – cos θ)(1 – cos θ)dθ 0 = 2π ( ) 2 2 2 ò p q - 2 q cos q +q cos q - sin q + 2sin q cos q - cos q sin q dθ 0 = 2π 3 2 ( ) 1 ( 1 1 ) 4 2 2 4 éë q - 2 q sinq + cosq + q sin 2q + cos 2q + cos q + sin 2 q + 2 p 1 cos 3 q ùû = 6π3 satuan kubik 3 0 y P ( x , y ) x O x 2 Gambar 35-8 9. Cari volume benda, jika daerah yang dibatasi oleh y = -x2 – 3x + 6 dan x + y – 3 = 0 diputar (a) sekeliling x = 3, (b) sekeliling y = 0. (a) V = 2π ( ) 1 ò y - y C L (3 – x)dx - 3 = 2π ( ) 1 3 2 ò x - x - 9x + 9 dx = 256π/3 satuan kubik - 3
  • 84. (b) V = π {( ) ( ) } 1 2 2 ò y - y dx - 3 C L = π ( ) 1 4 3 2 ò x + 6x - 4x - 30x + 27 dx = 1792π/15 satuan kubik - 3 x x = 3 O ( 1 , 2 ) ( - 3 , 6 ) y ( x , y ) ( x , y ) C L Gambar 35-9 Soal-soal Tambahan Dari Soal 10-19, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode cakram A. (Jawaban dalam satuan kubik). 10. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; sumbu-x Jawab: 2500π 11. x2 – y2 = 16, y = 0, x = 8; sumbu-x Jawab: 256π/3 12. y = 4x2, x = 0, y = 16; sumbu-y Jawab: 32π 13. y = 4x2, x = 0, y = 16; y = 16 Jawab: 4096π/15 14. y2 = x3, y = 0, x = 2; sumbu-x Jawab: 4π 15. y = x3, y = 0, x = 2; x = 2 Jawab: 16π/5 16. y2 = x4(1 – x2); sumbu-x Jawab: 4π/35 17. 4x2 + 9y2 = 36; sumbu-x Jawab: 16π 18. 4x2 + 9y2 = 36; sumbu-y Jawab: 24π 19. Di dalam x = 9 – y2, di antara x – y – 7 = 0, x = 0; sumbu-y Jawab: 963π/ Dari Soal 20-26, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode cakram B. (Jawaban dalam satuan kubik). 20. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; sumbu-y Jawab: 625π 21. x2 – y2 = 16, y = 0, x = 8; sumbu-y Jawab: 128 3 π 22. y = 4x2, x = 0, y = 16; sumbu-x Jawab: 2048π/5 23. y = x3, x = 0, y = 8; x = 2 Jawab: 144π/5 24. y = x2, y = 4x – x2; sumbu-x Jawab: 32π/3 25. y = x2, y = 4x – x2; y = 6 Jawab: 64π/3 26. x = 9 – y2, x – y – 7 = 0; x = 4 Jawab: 153π/5 Dari Soal 27-32, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode rumah siput. (Jawaban dalam satuan kubik). 27. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; sumbu-y 28. y = 2x2, y = 0, x = 0, x = 5; x = 6 29. y = x3, y = 0, x = 2; y = 8 30. y = x2, y = 4x – x2; x = 5
  • 85. 31. y = x2 – 5x + 6, y = 0; sumbu-y 32. Di dalam x = 9 – y2, di antara x – y – 7 = 0, x = 0, y = 3 Jawab: (27) 625π, (28) 375π, (29) 320π/7, (30) 64π/3, (31) 5π/6, (32) 369π/2 Dari Soal 33-39, cari volume yang terbentuk oleh perputaran daerah yang diketahui, sekeliling garis yang diketahui, gunakan metode yang cocok. 33. y = e-x2 , y = 0, x = 0, x = 1; sumbu-y Jawab: π(1 – 1/e) satuan kubik 34. Satu busur y = sin 2x; sumbu-x Jawab: 1 2 4 x satuan kubik 35. Busur pertama y = ex sin x; sumbu-x Jawab: π(e2π – 1)/8 satuan kubik 36. Busur pertama y = ex sin x; sumbu-y Jawab: π[(π – 1)eπ – 1] satuan kubik 37. Busur pertama x = θ – sin θ, y = 1 – cos θ; sumbu-x Jawab: 5π2 satuan kubik 38. Kardioida x = 2 cos θ – cos 2θ – 1, y = 2 sin θ – sin 2θ; sumbu-x Jawab: 64π/3 satuan kubik 39. y = 2x2, 2x – y + 4 = 0; x = 2 Jawab: 27π satuan kubik 40. Dapatkan volume kerucut terpancung, yang alas bawahnya berjari-jari R, alas atasnya berjari-jari r, dan tingginya h. Jawab: 1 3 πh(r2 + rR + R2) satuan kubik