UNSUR - UNSUR TRANSISI
PERIODE KEEMPAT
XII MIPA 4 /2020-2021
NAMA ANGGOTA
1. Salwa Yasyifa Azzahrah / 31
2. Shafira Aryani / 32
3. Sofia Hebriyanti Sitepu / 33
4. Sultan Ali Ilyasa/ 34
5. Yosephine Patricia M.P. / 35
6. Zahfa Salam/ 36
UNSUR UNSURNYA
Unsur Transisi
Unsur Transisi adalah unsur-unsur dan konfigurasi
elektronnya berakhir pada subkulit d dan subkulit f. Pada
sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan
Transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB-
VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada
subkulitnya.
Unsur transisi yang elektron terakhirnya berada
pada subkulit d disebut dikelompokkan sebagai unsur
transisi luar, Unsur transisi yang elektron terakhirnya
berada pada subkulit f disebut dikelompokkan sebagai
unsur transisi dalam.
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
1. Scandium (Sc)
2. Titanium (Ti)
3. Vanadium (V)
4. Krom (Cr)
5. Mangan (Mn)
6. Besi (Fe)
7. Kobalt (Co)
8. Nikel (Ni)
9. Tembaga (Cu)
10.Seng (Zn)
Unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah
unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari:
Kelimpahan
Unsur-Unsur Transisi
Periode 4
 Skandium adalah salah satu unsur kimia dengan lambang
Sc dan nomor atom 21. Sebagai logam transisi yang lembut
dan berwarna putih-keperakan yang ditemukan melalui
analisis spektrum terhadap mineral-mineral euksenit dan
gadolinit dari Skandinavia.
 Skandium lebih umum ditemukan di matahari daripada di
bumi.
 Di alam skandium umumnya terdapat dalam bentuk
senyawa biloks +3. Misalnya, ScCl3, Sc2O3 dan Sc2(SO4)3.
 Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat paduan
aluminium-skandanium yang digunakan oleh industri
kedirgantaraan dan pertalatan olahraga yang
membutuhkan material kinerja tinggi
Scandium (Sc)
 Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22.
Unsur ini merupakan logam transisi yang ringan, kuat,
berkilau, tahan korosi (termasuk tahan terhadap air
laut, aqua regia, dan klorin) dengan warna putih-
metalik-keperakan.
 Di alam, titanium umumnya banyak dijumpai dalam
bentuk bijih titanium, dan jarang sekali dijumpai dalam
keadaan murni. Proses produksinya kompleks dan
membutuhkan material yang jauh lebih mahal
daripada baja stainless.
Titanium (Ti)
 Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam
matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi apollo
17 menunjukan keberdaan TiO2 sebesar 12, 1
 Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak
pada kerak bumi
 Titanium selalu ada dalam igeneous rocks
(bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari
bebatuan tersebut
 TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu
batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh
manusia
 Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang V dan nomor
atom 23. Salah satu senyawa yang mengandung
vanadium antara lain vanadium pentaoksida
(V2O5), yang digunakan sebagai katalis dalam
pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat, serta
dalam pembuatan keramik.
 Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang
berbeda, dia antaranya ada karnotit, roskolit,
vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber
logam yang sangat penting
Vanadium (V)
 Vanadium juga ditemukan dalam bebatuan fosfat
dan beberapa bijih besi, juga terdapat pada minyak
mentah sebagai senyawa kompleks organik.
 Vanadium juga ditemukan dalam batu meteor
 Kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan
mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah
tabung bertekanan (proses yang dikembangkan
Mckenie dan Seybair)
 Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom
24. Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6.
 Kromium adalah logam berwarna abu-abu seperti
baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan
pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki
titik lebur tinggi.
 Di alam krom tidak ditemukan dalam kondisi murni
melainkan, ditemukan dalam chromite (FeCr2O4)
Kromium (Cr)
 Mangan adalah unsur kimia berupa logam keras dan rapuh
dengan nomor atom 25.
 Mangat terdapat dalam tanah dalam bentuk senyawa oksida,
karbonat, dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2),
manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3), dan rhodonit
(MnSiO3).
 Mangan umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama
dalam bahan ferro magnesium, mangan dilepaskan dari
batuan karena proses pelapukan.
 Mangan terdapat di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggaram
Maluku, dan Papua.
Mangan (Mn)
 Ferrum atau besi adalah unsur kimia berupa logam
dengan nomor atom 26. Ferrum adalah logam
yang paling murah diantara logam-logam yang
dikenal manusia.
 Besi berwarnna putih, cukup lunak, dan bersifat
magnetik.
 Besi berada di alam sebagai bijih besi. Bijih
utamanya hematit(Fe2O3), limotit (HFeO2) dan
siderit (FeCO3).
Ferrum (Fe)
 Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Co dan nomor
atom 27.
 Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam
bentuk campuran di alam.
 Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan
reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak
yang keras dan berkilau.
Kobalt (Co)
 Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk
senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS),
linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2), dan eritrit.
 Sering terdapat bersamaan dengan nikel,
perak, timbal, tembaga dan bijih besi.
 Kobalt juga terdapat dalam meteorit
 Biji mineral kobalt yang penting ditemukan di
Zaire, Moroko, dan Kanada.
 Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam
berwarna
 putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel
termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet.
 Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas
permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan,
tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara
dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk
di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi).
Nikel (Ni)
 Nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam
jumlah kecil, di Alam Nikel adalah komponen yang
ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri
komponen yang membedakan meteorit dari mineral
lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung
alloy besi dan niker berkadar 5-25%.
 Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan
pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah
yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel
 Deposit lainnya ditemukan di Kaledonia Baru,
Australia, Cuba, dan Indonesia
 Cuprum atau Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom
29. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan
permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga
dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.
 Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa
jenis tanaman, bulu-bulu burung terang dan darah
binatang laut (udang, kerang,dll.)
 Tembaga sangat jarang sekali diperoleh dalam bentuk
murni, tapi bisa didapatkan dalam bentuk mineral dan
bornite
Cuprum (Cu)
Seng (Zn)
 Seng atau timah sari adalah unsur kimia bernomer atom
30, seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak
bumi dan mmemiliki lima isotop stabil. Biji seng yang
paling banyak sitambang adalah sfalerit (seng sulfida)
 Seng biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam
lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam
 Seng terklasifikasi sebagai kalkofil yang berarti lebih suka
berikatan dengan belerang,
 Sfalerit adalah salah satu bentuk krista seng sulfida sering
ditambang karena mengandung sekitar 60-62% seng
Sifat Fisik/ Fisis
Transisi Periode 4
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan saat ditambahkan
satu elektron, afinitas elektron periode ke-4 lebih kecil dari pada
periode ke-3, karena memiliki ukuran yang lebih besar, maka lebih sulit
untuk menerima elektron.
Kecuali unsur Cr dan Cu,
semua unsur transisi periode
keempat mempunyai
elektron pada kulit terluar
4s2, sedangkan pada Cr dan
Cu adalah 4s1.
Menurut aturan Aufbau,
konfigurasi elektron krom (Cr)
adalah [Ar] 3d4 4s2, tetapi
faktanya bukan demikian
melainkan [Ar] 3d10 4s1.
Demikian juga pada
konfigurasi elektron atom
tembaga (Cu) yaitu [Ar] 3d5
4s1. Hal ini disebabkan oleh
kestabilan subkulit d yang
terisi penuh atau setengah
penuh.
Konfigurasi elektron
Kalau kita perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada
pengisian elektron pada logam transisi. Setelah pengisian elektron
pada subkulit 3s dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidak
langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih dahulu
dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya yang
fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan
tidak terlalu besar.
Semua unsur transisi periode keempat mempunyai energi
ionisasi yang relatif rendah (kurang dari 1000 Kj/mol) kecuali zink
(Zn) yang agak besar (906 Kj/mol).
Energi Ionisasi
Energi ionisasi cenderung
bertambah dari Sc ke Zn.
Walaupun terjadi sedikit
fluktuatif, namun secara
umum Ionization Energy (IE)
meningkat dari Sc ke Zn.
Jari-jari Atom
Sesuai dengan aturan jari – jari atom dalam satu perioda (dari kiri ke
kanan), jari jari unsur – unsur transisi akan semakin kecil dari Sc ke Zn.
Namun kenyataanya, besar jari – jari atom unsur transisi ini relatif sama.
Hal ini disebabkan karena adanya penambahan elektron yang mengisi
orbital 3d di bagian dalam. Peristiwa ini bertindak sebagai perisai
terhadap bertambahnya tarikan inti pada orbital elektron 4s. Sehingga
pengecilan ukuran atom menjadi tidak efektif. Oleh karena itulah, ukuran
jari – jari atom unsur transisi dalam satu perioda cenderung relatif sama.
Jari-jari Ion
Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Energi
elektron dalam orbital d hampir sama besar. Untuk mencapai
kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara
melepaskan elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh
karena itu unsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan
oksidasi atau lebih dalam senyawanya.
Umumnya, unsur-unsur transisi periode keempat
memiliki biloks lebih dari satu. Hal ini disebabkan tingkat
energi orbital s dan orbital d tidak berbeda jauh sehingga
memungkinkan elektron-elektron pada kedua orbital itu
digunakan melalui pembentukan orbital hibrida sp3d2
(Bilangan Oksidasi unsur transisi periode ke-4)
Bilangan Oksidasi
Sifat Logam
 Unsur transisi memiliki ikatan logam yang kuat antara sesama
atomnya. Hal ini disebabkan karena dalam strukturnya, setiap atom
logam mampu melepaskan sejumlah elektron sehingga atom logam
menjadi bermuatan positif, sedangkan elektron dapat bergerak
bebas sepanjang struktur logam. Proses pelepasan elektron ini
disebut dengan delokalisasi elektron.
 Ikatan antara ion logam yang bermuatan positif dengan elektron
yang bermuatan negatif inilah yang membuat ikatan logam pada
unsur golongan transisi menjadi sangat kuat. Akibatnya logam –
logam transisi memiliki struktur yang keras. Kisi – kisi logam yang
satu juga dapat bergeser diatas kisi logam yang lain, tanpa merusak
ikatan logamnya. Hal ini membuat logam – logam golongan
transisi dapat ditempa dan diregangkan.
Struktur Logam
Hampir semua logam transisi memiliki kristal dengan bentuk
geometri kisis terjejal rapat dalam struktur heksagonal closed
packed seperti atom Sc, Ti dan Zn, struktur kristal kubus
berpusat muka seperti atom Co, Ni dan Cu serta struktur
kristal kubus berpusat badan seperti atom Cr, V dan Fe.
Konduktor Listrik & Panas
Daya hantar listrik dan panas secara umum bertambah dari Sc
ke Zn.(Daya hantar listrik dan panas pada logam dipengaruhi
oleh muatan inti dan mlah elektron valensi yang dapat bergerak
bebas) Hal ini dikarenakan jumlah elektron-elektron valensinya
dapat bergerakbebas bertambah dari Sc ke Zn
Sifat Magnetik
Didasarkan atas perilaku suatu zat dalam bidang magnet, zat – zat dibagi
menjadi tiga golongan yaitu:
1. Diamagnetik = tidak tertarik/terpengaruh oleh medan magnet
2. Paramagnetik = tertarik sebagian oleh medan magnet
3. Feromagnetik = sangat tertarik oleh medan magnet.
Pada unsur logam golongan transisi, Fe, Co dan Ni adalah bersifat
feromagnetik yang artinya tertarik sangat kuat oleh medan magnet. Oleh
karena itu, logam – logam ini banyak digunakan untuk membuat magnet
permanen. Zn bersifat diamagnetik, sedangkan logam transisi yang lain
bersifat paramagnetik.
Sifat – sifat kemagnetan logam transisi ini disebabkan oleh penuh atau
tidaknya pengisian elektron pada orbital 4s dan 3d nya. Zn bersifat
diamagnetik karena kedua orbital tersebut sudah diisi penuh oleh
elektron.
Banyak unsur transisi dan senyawaannya bersifat paramagnetik.
Hal ini disebabkan adanya elektron yang tidak berpasangan. Makin
banyak jumlah elektron yang tidak berpasangan makin besar momen
magenitknya sehingga makin besar sifat paramagnetik.
Elektronegativitas
Keelektronegatifan adalah sebuah sifat kimia
menjelaskan kemampuan sebuah atom untuk menarik
elektron menuju dirinya sendiri pada ikatan kovalen.
Titik Leleh & Didih
Titik leleh dan titik didih
bertambah dari Sc ke V
dan kemudian secara
umum berkurang dari V
ke Zn. Kecenderungan
nilai titik leleh dan titik
didih menunjukkan
kekuatan ikatan logam
yang meningkat dari Sc
dan V dankemudian
berkurang dari Vke Zn
Warna
Tabel Data Sifat Fisis
Dapat Disimpulkan Bahwa :
1. Semua berupa unsur logam
2. Dapat memiliki beberapa bilangan oksidasi
3. Memiliki titik didih dan titik leleh relative
tinggi
4. Dapat mengeluarkan elektron dari kulit yang
lebih dalam
5. Paramagnetik karena electron-elektronnya
tidak berpasangan
6. Mempunyai ion/senyawa berwarna
Sifat kimia
Unsur Transisi
Periode 4
 Secara umum nilai E0 negatif. Hal ini berarti unsur-unsur transisi ini
mudah teroksidasi, berarti bersifat reaktif.
Namun,kecenderungan ini secara umum berkurang dari kiri ke kanan
karena nilai E0 yangbertambah besar. Sehingga kereaktifan
cenderung semakin berkurang/rendah.
 Perkecualian adalah Cu yang memiliki nilai E0 positif yang
menunjukkan Cu tidakmudah teroksidasi.
 Kebanyakan logam transisi bersifat inert terhadap asam atau
bereaksilambat karena adanya lapisan oksida pelindung. Salah satu
kasusnya adalah kromium. Akibatnya, kromium biasa
digunakansebagai pelindung dan pelapis nonkorosif pada logam lain
Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat ditunjukkan dari
nilai Potensial reduksi standar (E0) pada tabel berikut
Kereaktifan
REAKSI YANG UMUM TERJADI
Ikatan pada senyawa simple dari unsur transisi berentang dari ionik hingga
kovalen. Pada biloks rendah unsur transisi membentuk senyawa ionik, pada biloks
tinggi membentuk senyawa kovalen atau ion poliatomik, reaksi beberapa
senyawa yang mengandung unsur transisi adalah:
1. HALIDA
Pembentukan logam halida dengan mereaksikan logam dan halogen
Pemanasan logam hailda dan penambahan logamnya akan menghasilkan
bentuk halida dari logam itu dengan biloks yang lebih rendah
Reaksi netralisasi (pembentukan air)
Kebanyakan logam transisi juga larut dalam asam, membentuk
larutan garam dan gas hidrogen, contoh :
2. OKSIDA
Beberapa oksida dari unsur transisi dapat dibuat dengan
memanaskan logam di udara, beberapa oksida tersebut adalah
Sc2O3, TiO2, V2O5, Cr2O3, Mn3O4, Fe3O4, Co3O4, NiO, and CuO.
3. HIDROKSIDA
4. KARBONAT
Dibuat dengan menambahkan garam karbonat ke larutan garam logam
PEMBENTUKAN ION KOMPLEKS
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur
dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang
disebut ligan.
Antara Ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan
berfungsi sebagai basa lewis (penyedia pasangan elektron). Kation logam transisi
kekurangan elektron, sedangkan ligan memiliki sekurangnya sepasang elektron
bebas (PEB). Beberapa contoh molekul yang dapat berperan sebagai ligan adalah
H2O, NH3, CO, dan ion Cl-
Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan yang terikat pada kation logam transisi
Contoh Ion Kompleks:
[Ag(NH3)2]+ Bilangan Koordinasi = 2
[Cu(NH3)4]2+ Bilangan Koordinasi = 4
[Fe(CN)6]3- Bilangan Koordinasi = 6
Berikut ini adalah beberapa aturan yang berlaku dalam penamaan suatu ion
kompleks maupun senyawa kompleks :
1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa ionik
pada umumnya.
2. Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad, kemudian
dilanjutkan dengan nama kation logam transisi.
3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat
pada Tabel Nama Ligan.
4. Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan awalan di-
tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya.
5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan Romawi.
6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi diberi
akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks bermuatan negatif
dapat dilihat pada Tabel Nama Kation pada Anion Kompleks.
PENAMAAN ION KOMPLEKS
Ligan Nama Ligan
Bromida, Br– Bromo
Klorida, Cl– Kloro
Sianida, CN– Siano
Hidroksida, OH– Hidrokso
Oksida, O2- Okso
Karbonat, CO3
2- Karbonato
Nitrit, NO2
– Nitro
Oksalat, C2O4
2- Oksalato
Amonia, NH3 Amina
Karbon Monoksida, CO Karbonil
Air, H2O Akuo
Etilendiamin Etilendiamin (en)
TABEL NAMA LIGAN
Kation Nama Kation pada Anion Kompleks
Aluminium, Al Aluminat
Kromium, Cr Kromat
Kobalt, Co Kobaltat
Cuprum, Cu Cuprat
Aurum, Au Aurat
Ferrum, Fe Ferrat
Plumbum, Pb Plumbat
Mangan, Mn Manganat
Molibdenum, Mo Molibdat
Nikel, Ni Nikelat
Argentum, Ag Argentat
Stannum, Sn Stannat
Tungsten, W Tungstat
Zink, Zn Zinkat
TABEL NAMA KATION PADA ANION KOMPLEKS
1. K3[Fe(CN)6]
o Terdiri dari kation sederhana (3 ion K+) dan anion kompleks ([Fe(CN)6]-3)
o Bilangan koordinasi = 6
o Muatan anion kompleks = -3
o Muatan ligan = -1 x 6 = -6
o Muatan kation logam transisi = +3
Nama senyawa = kalium heksasiano ferrat (III) atau kalium ferrisianida
2. Natrium heksanitro kobaltat (III)
o Terdapat 6 NO2–, satu Co3+, dan ion Na+
o Muatan anion kompleks = (6 x -1) + (1 x +3) = -3
o Untuk membentuk senyawa kompleks, dibutuhkan tiga ion Na+
umus senyawa kompleks = Na3[Co(NO2)6]
CONTOH PENAMAAN
Cara Pembuatan Unsur Transisi
Periode Keempat
1. Cara Pembuatan Titanium
Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil
yang mengandung TiO2 menjadi TiCl4, kemudian TiCl4 dureduksi dengan Mg
pada temperature tinggi yang bebas oksigen. Persamaan reaksinya adalah
sebagai berikut:
TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(g) + CO2(g) TiCl4(g) + 2Mg(s) → Ti(s) +
2MgCl2(g)
2. Cara Pembuatan Ferrovanadium
Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi
campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO
membentuk kerak CaSiO3(l). Reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut:
2 V205(s) + 5Si(s) → { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s) SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3
3. Cara Pembuatan Kromium
Langkah-langkah dalam ekstraksi unsur krom dari bijihnya adalah seperti
berikut. Kromium (III) dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI) Reduksi Cr
(VI) menjadi Cr (III) Reduksi kromium (III) oksida dengan aluminium (reaksi
termit)
4. Cara Pembuatan Mangan
a) Mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum
atau dengan proses elektrolisis.
b) proses aluminothermy dari senyawa MnO2, Persamaan reaksinya:
Tahap 1 : 3MnO2 (s) → Mn3O4 (s) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) → 9Mn (s) + 4Al2O3 (s)
5. Cara Pembuatan Besi Ferrum
Besi dapat diperoleh dengan cara mengekstrasi bijihnya dalam tanur
hembus atau tanur tinggi. Bahan baku yang diperlukan dimasukkan dalam
tanur tinggi yaitu bijih besi, karbon, dan batu kapur (CaCO3).
6. Cara Pembuatan Kobalt
Unsur kobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain
o Smaltite (CoAs2)
o Cobalttite (CoAsS)
o Lemacite (Co3S4)
Sumber utama kobalt disebut “Speisses”
yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen
dari Ni, Cu, dan Pb.
7. Cara pembuatan Nikel
Pengeringan di Tanur Pengering Kalsinasi dan Reduksi di Tanur
Peleburan di Tanur Listrik Pengkayaan di Tanur Pemurni Granulasi
dan Pengemasan
8. Cara Pembuatan Tembaga
Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas.
Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% – 99% tembaga tidak
murni.
Tembaga tidak murni ini disebut tembaga blister atau tembaga
lepuh. Tembaga blister adalah tembaga yang mengandung
gelembung gas SO2 bebas. Untuk memperoleh kemurnian Cu yang
lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4
(aq).
9. Cara pembuatan Seng
Unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine dengan
arang.
Bijih-bijih seng yang utama. Satu metode dalam mengambil unsur
ini dari bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih seng untuk
membentuk oksida dan mereduksi oksidanya dengan arang atau
karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
Nilai Ekonomis
Skandium
Alumunium-
skandium
Skandium Iodida
Isotop Radioaktif
45Sc
Skandium Sulfat
Komponen aerospace dan
peralatan olahraga.
Lampu uap merkuri.
Digunakan dalam kilang minyak
sebagai agen pelacakan.
Untuk meningkatkan perkecambahan
biji, seperti jagung, kacang polong
dan gandum.
Titanium
Paduan titanium dengan logam lain digunakan pada :
1. Kendaraan : pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal laut.
2. Kesehatan : Pengganti sendi implant
3. Barang sehari hari : cat putih, pasta gigi, plastik, tabir surya, jam
tangan, dan sebagainya.
Vanadium
Sebanyak 85% Vanadium yang diproduksi, menjadi paduan baja,
10% masuk ke paduan titanium dan 5% masuk ke semua
penggunaan lainnya.
1. Baja-Vanadium : roda gigi, as dan poros mesin
2. Titanium-Alumunium-Vanadium : mesin jet untuk pesawat
berkecapatan tinggi
Kromium
Sekitar 70 persen dari semua kromium digunakan dalam produksi
stainless steel.
Kegunaan utama kromium lainnya adalah lempeng listrik dan
pembuatan batu bata tahan api.
Mangan
1. Membuat kaca tak berwarna (kaca terbuat dari pasir silika yang
mengandung besi oksida yang memberikan warna hijau alami
pada kaca)
2. Pigmen coklat hitam di cat
3. Pengisi baterai sel kering
4. Digunakan pada produksi baja untuk menghilangkan oksigen
pada baja
Besi
Besi merupakan logam termurah dan terpenting dari semua logam
penting di dunia. Besi menghasilkan 95% produksi logam di dunia.
Besi digunakan untuk pembuatan baja dan paduan lainnya dalam
konstruksi dan manufaktur.
Cobalt
1. Paduan untuk bagian mesin pesawat terbang dan paduan
dengan penggunaan bahan tahan korosi / keausan.
2. Digunakan pada baterai dan elektroplating.
3. Garam kobalt digunakan untuk membuat warna biru dan hijau
pada kaca dan keramik.
4. Radioactiv 60Co digunakan dalam pengobatan kanker.
5. Kobalt sangat penting bagi banyak makhluk hidup dan
merupakan komponen vitamin B12.
6. Digunakan pada pickup gitar dan motor kecepatan tinggi
Nikel
1. Digunakan dalam paduan tahan korosi, seperti stainless steel.
2. Tabung yang terbuat dari paduan tembaga-nikel digunakan pada
pabrik desalinasi.
3. Banyak koin mengandung nikel.
4. Baja nikel digunakan untuk kubah anti pencuri dan pelat baja.
5. Nikel juga digunakan dalam baterai.
Tembaga
Tembaga digunakan untuk membuat produk setengah jadi (disebut
semis) yang terbuat dari logam halus, baik sebagai tembaga murni
atau sebagai paduan tembaga. Penggunaan besar tembaga adalah :
1. Kabel listrik
2. Papan sirkuit cetak
3. Lilitan generator
4. Motor listrik dan transformator
Seng
1. Digunakan sebagai lapisan untuk melindungi besi dan baja dari
korosi di udara, air dan tanah.
2. Digunakan dalam baterai sel kering biasa
3. Paduan seng lainnya (terutama bentuk gulung) sering digunakan
untuk produk setengah jadi seperti koin, bagian penghantar arus
sekering listrik kecil, dan anoda pita untuk jaringan pipa
terpendam.
Dampak Negatif Unsur
Transisi Periode ke 4
1. Limbah Besi (Fe).
Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai dapat menyebabkan
pertumbuhan fitoplankton yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar
oksigen dalam air sehingga akan mengganggu pertumbuhan ikan dan hewan air lainnya.
2. Limbah Kromium (Cr) dalam penyamakan kulit.
Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah mengerutnya bahan sewaktu
pencucian. Krom ini sangat beracun dan menyebabkan kanker.
3. Mangan (Mn) dalam pengelasan dan pembuatan baja.
Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan dihasilkan suatu asap dalam
jumlah yang banyak. Asap ini bersifat racun dan dapat mengganggu sistem saraf pusat.
4. Limbah Tembaga (Cu)
Pada penambangan tembaga, akan terbuang pasir sisa yang masih mengandung logam Cu.
Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan maka akan membahayakan organisme-organisme di
perairan tersebut.
5. Scandium (Sc)
senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat
menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan
hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan
pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf.
Daftar Pustaka
o https://sainskimia.com/
o https://www.nafiun.com/2013/08/kelimpahan-pembuatan-kegunaan-unsur-transisi-dampak-negatif-bahaya.html?m=1
o https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/unsur-unsur-transisi/
o https://www.slideshare.net/nufsey/unsur-transisi-periode-keempat
o https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1413/sifat-fisik-dan-kimia-unsur-transisi-periode-4
o https://www.slideshare.net/anneriyanti16/unsur-transis-periode-ke-4
o http://cintamutiara9.blogspot.com/2011/12/unsur-transisi-periode-ke-empat.html
o https://christineflorencia.wordpress.com/2015/06/12/unsur-transisi-periode-ke-4/
o https://www.nafiun.com/2013/08/unsur-transisi-periode-ke-4-keempat.html
o https://123dok.com/document/q75kn5oz-materi-ajar-unsur-transisi-periode.html
o https://chem.libretexts.org/Bookshelves/General_Chemistry/Book%3A_Chemistry_(OpenSTAX)/19%3A_Transition_Met
als_and_Coordination_Chemistry/19.1%3A_Properties_of_Transition_Metals_and_Their_Compounds
o https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ (changes were made, material is translated to Indonesian)
o https://www.slideshare.net/shopiaulianisa/kimia-unsur-periode-
keempat#:~:text=SIFAT%20FISIS%20UNSUR%20PERIODE%20KE,)%2C%20paramagnetik%2C%20dan%20sebagainya.
o https://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisi-periode-keempat/

More Related Content

PPTX
Fisika atom
PPTX
Kimia ppt unsur transisi periode 4
PPTX
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
PPTX
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
PPTX
Diabetes Mellitus
PPTX
Hypertension
PPTX
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
PPTX
Power Point Presentation on Artificial Intelligence
Fisika atom
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Diabetes Mellitus
Hypertension
Republic Act No. 11313 Safe Spaces Act (Bawal Bastos Law).pptx
Power Point Presentation on Artificial Intelligence

What's hot (20)

PPTX
Sifat unsur transisi periode ke empat
PPTX
Unsur transisi periode keempat
PPTX
Unsur Kimia Periode 4
PPTX
Unsur transisi periode ke empat
PPTX
Kimia Unsur - Periode 3
PPTX
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
PPT
Unsur transisi periode ke 4
PPTX
Membahas tentang unsur periode keempat
PPTX
Reaksi unsur golongan II A
PPTX
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
PPTX
Titanium ppt
PPTX
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
PPT
Kimia golongan IIa alkali tanah
PPTX
Skandium
PPTX
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
PPTX
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
PDF
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
PPTX
Unsur-Unsur Golongan IA
PPTX
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Sifat unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode keempat
Unsur Kimia Periode 4
Unsur transisi periode ke empat
Kimia Unsur - Periode 3
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
Unsur transisi periode ke 4
Membahas tentang unsur periode keempat
Reaksi unsur golongan II A
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Titanium ppt
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kimia golongan IIa alkali tanah
Skandium
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Unsur-Unsur Golongan IA
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Ad

Similar to Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4 (20)

PDF
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
PPTX
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
PPTX
unsur - unsur periode 4 for grade 12 merdeka curriculum
PPTX
bab 6 Materi melekul, unsur dan senyawa.pptx
PDF
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
PPTX
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
PPTX
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
PPTX
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
PPTX
KELOMPOK 6 - UNSUR TRANSISI PERIODE 4 (1).pptx
PPTX
Kimia kelompok 5 xii a1
PPTX
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
PPTX
Unsur – unsur transisi
PPTX
Kimia unsur transisi periode 4
PPTX
Sumberdaya logam
PPT
Unsur transisi
PPTX
PPTX
Kimia Unsur Transisi Periode 4
PPT
Unsur Unsur Transisi
PPTX
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
PPTX
Kimia power point tommy tugas utama
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
unsur - unsur periode 4 for grade 12 merdeka curriculum
bab 6 Materi melekul, unsur dan senyawa.pptx
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
KELOMPOK 6 - UNSUR TRANSISI PERIODE 4 (1).pptx
Kimia kelompok 5 xii a1
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
Unsur – unsur transisi
Kimia unsur transisi periode 4
Sumberdaya logam
Unsur transisi
Kimia Unsur Transisi Periode 4
Unsur Unsur Transisi
Presentase Unsur-unsur periode 3 kelas 12 sma
Kimia power point tommy tugas utama
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PPTX
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
PDF
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPT
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
Lembar Kerja 02 analisis studi kasus Inkuiri Kolaboratif.docx
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...

Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4

  • 1. UNSUR - UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT XII MIPA 4 /2020-2021
  • 2. NAMA ANGGOTA 1. Salwa Yasyifa Azzahrah / 31 2. Shafira Aryani / 32 3. Sofia Hebriyanti Sitepu / 33 4. Sultan Ali Ilyasa/ 34 5. Yosephine Patricia M.P. / 35 6. Zahfa Salam/ 36
  • 4. Unsur Transisi Unsur Transisi adalah unsur-unsur dan konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit d dan subkulit f. Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan Transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB- VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada subkulitnya. Unsur transisi yang elektron terakhirnya berada pada subkulit d disebut dikelompokkan sebagai unsur transisi luar, Unsur transisi yang elektron terakhirnya berada pada subkulit f disebut dikelompokkan sebagai unsur transisi dalam.
  • 5. UNSUR TRANSISI PERIODE 4 1. Scandium (Sc) 2. Titanium (Ti) 3. Vanadium (V) 4. Krom (Cr) 5. Mangan (Mn) 6. Besi (Fe) 7. Kobalt (Co) 8. Nikel (Ni) 9. Tembaga (Cu) 10.Seng (Zn) Unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari:
  • 7.  Skandium adalah salah satu unsur kimia dengan lambang Sc dan nomor atom 21. Sebagai logam transisi yang lembut dan berwarna putih-keperakan yang ditemukan melalui analisis spektrum terhadap mineral-mineral euksenit dan gadolinit dari Skandinavia.  Skandium lebih umum ditemukan di matahari daripada di bumi.  Di alam skandium umumnya terdapat dalam bentuk senyawa biloks +3. Misalnya, ScCl3, Sc2O3 dan Sc2(SO4)3.  Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat paduan aluminium-skandanium yang digunakan oleh industri kedirgantaraan dan pertalatan olahraga yang membutuhkan material kinerja tinggi Scandium (Sc)
  • 8.  Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Unsur ini merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut, aqua regia, dan klorin) dengan warna putih- metalik-keperakan.  Di alam, titanium umumnya banyak dijumpai dalam bentuk bijih titanium, dan jarang sekali dijumpai dalam keadaan murni. Proses produksinya kompleks dan membutuhkan material yang jauh lebih mahal daripada baja stainless. Titanium (Ti)
  • 9.  Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi apollo 17 menunjukan keberdaan TiO2 sebesar 12, 1  Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi  Titanium selalu ada dalam igeneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut  TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia
  • 10.  Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang V dan nomor atom 23. Salah satu senyawa yang mengandung vanadium antara lain vanadium pentaoksida (V2O5), yang digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat, serta dalam pembuatan keramik.  Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, dia antaranya ada karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting Vanadium (V)
  • 11.  Vanadium juga ditemukan dalam bebatuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat pada minyak mentah sebagai senyawa kompleks organik.  Vanadium juga ditemukan dalam batu meteor  Kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan (proses yang dikembangkan Mckenie dan Seybair)
  • 12.  Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6.  Kromium adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi.  Di alam krom tidak ditemukan dalam kondisi murni melainkan, ditemukan dalam chromite (FeCr2O4) Kromium (Cr)
  • 13.  Mangan adalah unsur kimia berupa logam keras dan rapuh dengan nomor atom 25.  Mangat terdapat dalam tanah dalam bentuk senyawa oksida, karbonat, dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3), dan rhodonit (MnSiO3).  Mangan umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium, mangan dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan.  Mangan terdapat di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggaram Maluku, dan Papua. Mangan (Mn)
  • 14.  Ferrum atau besi adalah unsur kimia berupa logam dengan nomor atom 26. Ferrum adalah logam yang paling murah diantara logam-logam yang dikenal manusia.  Besi berwarnna putih, cukup lunak, dan bersifat magnetik.  Besi berada di alam sebagai bijih besi. Bijih utamanya hematit(Fe2O3), limotit (HFeO2) dan siderit (FeCO3). Ferrum (Fe)
  • 15.  Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.  Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam.  Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau. Kobalt (Co)
  • 16.  Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2), dan eritrit.  Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi.  Kobalt juga terdapat dalam meteorit  Biji mineral kobalt yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada.
  • 17.  Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna  putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet.  Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi). Nikel (Ni)
  • 18.  Nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, di Alam Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan niker berkadar 5-25%.  Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel  Deposit lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, dan Indonesia
  • 19.  Cuprum atau Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.  Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis tanaman, bulu-bulu burung terang dan darah binatang laut (udang, kerang,dll.)  Tembaga sangat jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni, tapi bisa didapatkan dalam bentuk mineral dan bornite Cuprum (Cu)
  • 20. Seng (Zn)  Seng atau timah sari adalah unsur kimia bernomer atom 30, seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan mmemiliki lima isotop stabil. Biji seng yang paling banyak sitambang adalah sfalerit (seng sulfida)  Seng biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam  Seng terklasifikasi sebagai kalkofil yang berarti lebih suka berikatan dengan belerang,  Sfalerit adalah salah satu bentuk krista seng sulfida sering ditambang karena mengandung sekitar 60-62% seng
  • 22. Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan saat ditambahkan satu elektron, afinitas elektron periode ke-4 lebih kecil dari pada periode ke-3, karena memiliki ukuran yang lebih besar, maka lebih sulit untuk menerima elektron.
  • 23. Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektron pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu adalah 4s1. Menurut aturan Aufbau, konfigurasi elektron krom (Cr) adalah [Ar] 3d4 4s2, tetapi faktanya bukan demikian melainkan [Ar] 3d10 4s1. Demikian juga pada konfigurasi elektron atom tembaga (Cu) yaitu [Ar] 3d5 4s1. Hal ini disebabkan oleh kestabilan subkulit d yang terisi penuh atau setengah penuh. Konfigurasi elektron
  • 24. Kalau kita perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada pengisian elektron pada logam transisi. Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu besar. Semua unsur transisi periode keempat mempunyai energi ionisasi yang relatif rendah (kurang dari 1000 Kj/mol) kecuali zink (Zn) yang agak besar (906 Kj/mol). Energi Ionisasi Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn.
  • 25. Jari-jari Atom Sesuai dengan aturan jari – jari atom dalam satu perioda (dari kiri ke kanan), jari jari unsur – unsur transisi akan semakin kecil dari Sc ke Zn. Namun kenyataanya, besar jari – jari atom unsur transisi ini relatif sama. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan elektron yang mengisi orbital 3d di bagian dalam. Peristiwa ini bertindak sebagai perisai terhadap bertambahnya tarikan inti pada orbital elektron 4s. Sehingga pengecilan ukuran atom menjadi tidak efektif. Oleh karena itulah, ukuran jari – jari atom unsur transisi dalam satu perioda cenderung relatif sama.
  • 27. Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Energi elektron dalam orbital d hampir sama besar. Untuk mencapai kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh karena itu unsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan oksidasi atau lebih dalam senyawanya. Umumnya, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki biloks lebih dari satu. Hal ini disebabkan tingkat energi orbital s dan orbital d tidak berbeda jauh sehingga memungkinkan elektron-elektron pada kedua orbital itu digunakan melalui pembentukan orbital hibrida sp3d2 (Bilangan Oksidasi unsur transisi periode ke-4) Bilangan Oksidasi
  • 28. Sifat Logam  Unsur transisi memiliki ikatan logam yang kuat antara sesama atomnya. Hal ini disebabkan karena dalam strukturnya, setiap atom logam mampu melepaskan sejumlah elektron sehingga atom logam menjadi bermuatan positif, sedangkan elektron dapat bergerak bebas sepanjang struktur logam. Proses pelepasan elektron ini disebut dengan delokalisasi elektron.  Ikatan antara ion logam yang bermuatan positif dengan elektron yang bermuatan negatif inilah yang membuat ikatan logam pada unsur golongan transisi menjadi sangat kuat. Akibatnya logam – logam transisi memiliki struktur yang keras. Kisi – kisi logam yang satu juga dapat bergeser diatas kisi logam yang lain, tanpa merusak ikatan logamnya. Hal ini membuat logam – logam golongan transisi dapat ditempa dan diregangkan.
  • 29. Struktur Logam Hampir semua logam transisi memiliki kristal dengan bentuk geometri kisis terjejal rapat dalam struktur heksagonal closed packed seperti atom Sc, Ti dan Zn, struktur kristal kubus berpusat muka seperti atom Co, Ni dan Cu serta struktur kristal kubus berpusat badan seperti atom Cr, V dan Fe. Konduktor Listrik & Panas Daya hantar listrik dan panas secara umum bertambah dari Sc ke Zn.(Daya hantar listrik dan panas pada logam dipengaruhi oleh muatan inti dan mlah elektron valensi yang dapat bergerak bebas) Hal ini dikarenakan jumlah elektron-elektron valensinya dapat bergerakbebas bertambah dari Sc ke Zn
  • 30. Sifat Magnetik Didasarkan atas perilaku suatu zat dalam bidang magnet, zat – zat dibagi menjadi tiga golongan yaitu: 1. Diamagnetik = tidak tertarik/terpengaruh oleh medan magnet 2. Paramagnetik = tertarik sebagian oleh medan magnet 3. Feromagnetik = sangat tertarik oleh medan magnet. Pada unsur logam golongan transisi, Fe, Co dan Ni adalah bersifat feromagnetik yang artinya tertarik sangat kuat oleh medan magnet. Oleh karena itu, logam – logam ini banyak digunakan untuk membuat magnet permanen. Zn bersifat diamagnetik, sedangkan logam transisi yang lain bersifat paramagnetik. Sifat – sifat kemagnetan logam transisi ini disebabkan oleh penuh atau tidaknya pengisian elektron pada orbital 4s dan 3d nya. Zn bersifat diamagnetik karena kedua orbital tersebut sudah diisi penuh oleh elektron.
  • 31. Banyak unsur transisi dan senyawaannya bersifat paramagnetik. Hal ini disebabkan adanya elektron yang tidak berpasangan. Makin banyak jumlah elektron yang tidak berpasangan makin besar momen magenitknya sehingga makin besar sifat paramagnetik.
  • 32. Elektronegativitas Keelektronegatifan adalah sebuah sifat kimia menjelaskan kemampuan sebuah atom untuk menarik elektron menuju dirinya sendiri pada ikatan kovalen.
  • 33. Titik Leleh & Didih Titik leleh dan titik didih bertambah dari Sc ke V dan kemudian secara umum berkurang dari V ke Zn. Kecenderungan nilai titik leleh dan titik didih menunjukkan kekuatan ikatan logam yang meningkat dari Sc dan V dankemudian berkurang dari Vke Zn
  • 34. Warna
  • 36. Dapat Disimpulkan Bahwa : 1. Semua berupa unsur logam 2. Dapat memiliki beberapa bilangan oksidasi 3. Memiliki titik didih dan titik leleh relative tinggi 4. Dapat mengeluarkan elektron dari kulit yang lebih dalam 5. Paramagnetik karena electron-elektronnya tidak berpasangan 6. Mempunyai ion/senyawa berwarna
  • 38.  Secara umum nilai E0 negatif. Hal ini berarti unsur-unsur transisi ini mudah teroksidasi, berarti bersifat reaktif. Namun,kecenderungan ini secara umum berkurang dari kiri ke kanan karena nilai E0 yangbertambah besar. Sehingga kereaktifan cenderung semakin berkurang/rendah.  Perkecualian adalah Cu yang memiliki nilai E0 positif yang menunjukkan Cu tidakmudah teroksidasi.  Kebanyakan logam transisi bersifat inert terhadap asam atau bereaksilambat karena adanya lapisan oksida pelindung. Salah satu kasusnya adalah kromium. Akibatnya, kromium biasa digunakansebagai pelindung dan pelapis nonkorosif pada logam lain Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat ditunjukkan dari nilai Potensial reduksi standar (E0) pada tabel berikut Kereaktifan
  • 39. REAKSI YANG UMUM TERJADI Ikatan pada senyawa simple dari unsur transisi berentang dari ionik hingga kovalen. Pada biloks rendah unsur transisi membentuk senyawa ionik, pada biloks tinggi membentuk senyawa kovalen atau ion poliatomik, reaksi beberapa senyawa yang mengandung unsur transisi adalah: 1. HALIDA Pembentukan logam halida dengan mereaksikan logam dan halogen Pemanasan logam hailda dan penambahan logamnya akan menghasilkan bentuk halida dari logam itu dengan biloks yang lebih rendah
  • 40. Reaksi netralisasi (pembentukan air) Kebanyakan logam transisi juga larut dalam asam, membentuk larutan garam dan gas hidrogen, contoh : 2. OKSIDA Beberapa oksida dari unsur transisi dapat dibuat dengan memanaskan logam di udara, beberapa oksida tersebut adalah Sc2O3, TiO2, V2O5, Cr2O3, Mn3O4, Fe3O4, Co3O4, NiO, and CuO. 3. HIDROKSIDA 4. KARBONAT Dibuat dengan menambahkan garam karbonat ke larutan garam logam
  • 41. PEMBENTUKAN ION KOMPLEKS Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara Ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa lewis (penyedia pasangan elektron). Kation logam transisi kekurangan elektron, sedangkan ligan memiliki sekurangnya sepasang elektron bebas (PEB). Beberapa contoh molekul yang dapat berperan sebagai ligan adalah H2O, NH3, CO, dan ion Cl- Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan yang terikat pada kation logam transisi Contoh Ion Kompleks: [Ag(NH3)2]+ Bilangan Koordinasi = 2 [Cu(NH3)4]2+ Bilangan Koordinasi = 4 [Fe(CN)6]3- Bilangan Koordinasi = 6
  • 42. Berikut ini adalah beberapa aturan yang berlaku dalam penamaan suatu ion kompleks maupun senyawa kompleks : 1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa ionik pada umumnya. 2. Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad, kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi. 3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat pada Tabel Nama Ligan. 4. Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan awalan di- tri-, tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya. 5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan Romawi. 6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi diberi akhiran –at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation pada Anion Kompleks. PENAMAAN ION KOMPLEKS
  • 43. Ligan Nama Ligan Bromida, Br– Bromo Klorida, Cl– Kloro Sianida, CN– Siano Hidroksida, OH– Hidrokso Oksida, O2- Okso Karbonat, CO3 2- Karbonato Nitrit, NO2 – Nitro Oksalat, C2O4 2- Oksalato Amonia, NH3 Amina Karbon Monoksida, CO Karbonil Air, H2O Akuo Etilendiamin Etilendiamin (en) TABEL NAMA LIGAN
  • 44. Kation Nama Kation pada Anion Kompleks Aluminium, Al Aluminat Kromium, Cr Kromat Kobalt, Co Kobaltat Cuprum, Cu Cuprat Aurum, Au Aurat Ferrum, Fe Ferrat Plumbum, Pb Plumbat Mangan, Mn Manganat Molibdenum, Mo Molibdat Nikel, Ni Nikelat Argentum, Ag Argentat Stannum, Sn Stannat Tungsten, W Tungstat Zink, Zn Zinkat TABEL NAMA KATION PADA ANION KOMPLEKS
  • 45. 1. K3[Fe(CN)6] o Terdiri dari kation sederhana (3 ion K+) dan anion kompleks ([Fe(CN)6]-3) o Bilangan koordinasi = 6 o Muatan anion kompleks = -3 o Muatan ligan = -1 x 6 = -6 o Muatan kation logam transisi = +3 Nama senyawa = kalium heksasiano ferrat (III) atau kalium ferrisianida 2. Natrium heksanitro kobaltat (III) o Terdapat 6 NO2–, satu Co3+, dan ion Na+ o Muatan anion kompleks = (6 x -1) + (1 x +3) = -3 o Untuk membentuk senyawa kompleks, dibutuhkan tiga ion Na+ umus senyawa kompleks = Na3[Co(NO2)6] CONTOH PENAMAAN
  • 46. Cara Pembuatan Unsur Transisi Periode Keempat 1. Cara Pembuatan Titanium Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang mengandung TiO2 menjadi TiCl4, kemudian TiCl4 dureduksi dengan Mg pada temperature tinggi yang bebas oksigen. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut: TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(g) + CO2(g) TiCl4(g) + 2Mg(s) → Ti(s) + 2MgCl2(g) 2. Cara Pembuatan Ferrovanadium Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). Reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut: 2 V205(s) + 5Si(s) → { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s) SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3 3. Cara Pembuatan Kromium Langkah-langkah dalam ekstraksi unsur krom dari bijihnya adalah seperti berikut. Kromium (III) dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI) Reduksi Cr (VI) menjadi Cr (III) Reduksi kromium (III) oksida dengan aluminium (reaksi termit)
  • 47. 4. Cara Pembuatan Mangan a) Mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis. b) proses aluminothermy dari senyawa MnO2, Persamaan reaksinya: Tahap 1 : 3MnO2 (s) → Mn3O4 (s) + O2(g) Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) → 9Mn (s) + 4Al2O3 (s) 5. Cara Pembuatan Besi Ferrum Besi dapat diperoleh dengan cara mengekstrasi bijihnya dalam tanur hembus atau tanur tinggi. Bahan baku yang diperlukan dimasukkan dalam tanur tinggi yaitu bijih besi, karbon, dan batu kapur (CaCO3). 6. Cara Pembuatan Kobalt Unsur kobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain o Smaltite (CoAs2) o Cobalttite (CoAsS) o Lemacite (Co3S4) Sumber utama kobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
  • 48. 7. Cara pembuatan Nikel Pengeringan di Tanur Pengering Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Peleburan di Tanur Listrik Pengkayaan di Tanur Pemurni Granulasi dan Pengemasan 8. Cara Pembuatan Tembaga Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas. Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% – 99% tembaga tidak murni. Tembaga tidak murni ini disebut tembaga blister atau tembaga lepuh. Tembaga blister adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 bebas. Untuk memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4 (aq). 9. Cara pembuatan Seng Unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine dengan arang. Bijih-bijih seng yang utama. Satu metode dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi oksidanya dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.
  • 49. Nilai Ekonomis Skandium Alumunium- skandium Skandium Iodida Isotop Radioaktif 45Sc Skandium Sulfat Komponen aerospace dan peralatan olahraga. Lampu uap merkuri. Digunakan dalam kilang minyak sebagai agen pelacakan. Untuk meningkatkan perkecambahan biji, seperti jagung, kacang polong dan gandum. Titanium Paduan titanium dengan logam lain digunakan pada : 1. Kendaraan : pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal laut. 2. Kesehatan : Pengganti sendi implant 3. Barang sehari hari : cat putih, pasta gigi, plastik, tabir surya, jam tangan, dan sebagainya.
  • 50. Vanadium Sebanyak 85% Vanadium yang diproduksi, menjadi paduan baja, 10% masuk ke paduan titanium dan 5% masuk ke semua penggunaan lainnya. 1. Baja-Vanadium : roda gigi, as dan poros mesin 2. Titanium-Alumunium-Vanadium : mesin jet untuk pesawat berkecapatan tinggi Kromium Sekitar 70 persen dari semua kromium digunakan dalam produksi stainless steel. Kegunaan utama kromium lainnya adalah lempeng listrik dan pembuatan batu bata tahan api. Mangan 1. Membuat kaca tak berwarna (kaca terbuat dari pasir silika yang mengandung besi oksida yang memberikan warna hijau alami pada kaca) 2. Pigmen coklat hitam di cat 3. Pengisi baterai sel kering 4. Digunakan pada produksi baja untuk menghilangkan oksigen pada baja
  • 51. Besi Besi merupakan logam termurah dan terpenting dari semua logam penting di dunia. Besi menghasilkan 95% produksi logam di dunia. Besi digunakan untuk pembuatan baja dan paduan lainnya dalam konstruksi dan manufaktur. Cobalt 1. Paduan untuk bagian mesin pesawat terbang dan paduan dengan penggunaan bahan tahan korosi / keausan. 2. Digunakan pada baterai dan elektroplating. 3. Garam kobalt digunakan untuk membuat warna biru dan hijau pada kaca dan keramik. 4. Radioactiv 60Co digunakan dalam pengobatan kanker. 5. Kobalt sangat penting bagi banyak makhluk hidup dan merupakan komponen vitamin B12. 6. Digunakan pada pickup gitar dan motor kecepatan tinggi Nikel 1. Digunakan dalam paduan tahan korosi, seperti stainless steel. 2. Tabung yang terbuat dari paduan tembaga-nikel digunakan pada pabrik desalinasi. 3. Banyak koin mengandung nikel. 4. Baja nikel digunakan untuk kubah anti pencuri dan pelat baja. 5. Nikel juga digunakan dalam baterai.
  • 52. Tembaga Tembaga digunakan untuk membuat produk setengah jadi (disebut semis) yang terbuat dari logam halus, baik sebagai tembaga murni atau sebagai paduan tembaga. Penggunaan besar tembaga adalah : 1. Kabel listrik 2. Papan sirkuit cetak 3. Lilitan generator 4. Motor listrik dan transformator Seng 1. Digunakan sebagai lapisan untuk melindungi besi dan baja dari korosi di udara, air dan tanah. 2. Digunakan dalam baterai sel kering biasa 3. Paduan seng lainnya (terutama bentuk gulung) sering digunakan untuk produk setengah jadi seperti koin, bagian penghantar arus sekering listrik kecil, dan anoda pita untuk jaringan pipa terpendam.
  • 54. 1. Limbah Besi (Fe). Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai dapat menyebabkan pertumbuhan fitoplankton yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan mengganggu pertumbuhan ikan dan hewan air lainnya. 2. Limbah Kromium (Cr) dalam penyamakan kulit. Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah mengerutnya bahan sewaktu pencucian. Krom ini sangat beracun dan menyebabkan kanker. 3. Mangan (Mn) dalam pengelasan dan pembuatan baja. Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan dihasilkan suatu asap dalam jumlah yang banyak. Asap ini bersifat racun dan dapat mengganggu sistem saraf pusat. 4. Limbah Tembaga (Cu) Pada penambangan tembaga, akan terbuang pasir sisa yang masih mengandung logam Cu. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan maka akan membahayakan organisme-organisme di perairan tersebut. 5. Scandium (Sc) senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf.
  • 55. Daftar Pustaka o https://sainskimia.com/ o https://www.nafiun.com/2013/08/kelimpahan-pembuatan-kegunaan-unsur-transisi-dampak-negatif-bahaya.html?m=1 o https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/unsur-unsur-transisi/ o https://www.slideshare.net/nufsey/unsur-transisi-periode-keempat o https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1413/sifat-fisik-dan-kimia-unsur-transisi-periode-4 o https://www.slideshare.net/anneriyanti16/unsur-transis-periode-ke-4 o http://cintamutiara9.blogspot.com/2011/12/unsur-transisi-periode-ke-empat.html o https://christineflorencia.wordpress.com/2015/06/12/unsur-transisi-periode-ke-4/ o https://www.nafiun.com/2013/08/unsur-transisi-periode-ke-4-keempat.html o https://123dok.com/document/q75kn5oz-materi-ajar-unsur-transisi-periode.html o https://chem.libretexts.org/Bookshelves/General_Chemistry/Book%3A_Chemistry_(OpenSTAX)/19%3A_Transition_Met als_and_Coordination_Chemistry/19.1%3A_Properties_of_Transition_Metals_and_Their_Compounds o https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ (changes were made, material is translated to Indonesian) o https://www.slideshare.net/shopiaulianisa/kimia-unsur-periode- keempat#:~:text=SIFAT%20FISIS%20UNSUR%20PERIODE%20KE,)%2C%20paramagnetik%2C%20dan%20sebagainya. o https://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisi-periode-keempat/