PEMBELAJARAN
SOSIAL
EMOSIONAL
W E B I N A R
Oleh Riezky Vieramadhani Poetry
Mulai Presentasi
Biodata
Narasumber
Nama : Riezky Vieramadhani Poetry
Instansi : SMKN 1 Sukorejo
Jabatan : Guru BK
Alamat : Palang - Sukorejo
HP/WA : 085748293833
Email : vieramadhanipoetry@gmail.com
riezkypoetry33@guru.smk.belajar.id
IG : @vieramadhanipoetry
Blog : tentanghujandanmatahari.blogspot.com
Hobi : Membaca, Menulis, Nonton
Pendidikan : S1 Psikologi Universitas Brawijaya Malang
Pengalaman Organisasi :
- Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa UB (2008-2012)
Bagaimana Perasaan
Anda Hari ini?
Use Code:
31962674
WELL - BEING
Menurut kamus Oxford English Dictionary, well-being dapat diartikan sebagai kondisi nyaman,
sehat, dan bahagia. Well-being adalah sebuah kondisi individu yang memiliki sikap yang positif
terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya
sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan
dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Noble and McGrath (2016) menyebutkan bahwa well-being murid yang optimal adalah keadaan
emosional yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan: sikap dan suasana hati yang
secara umum positif, relasi yang positif dengan sesama murid dan guru, resiliensi,
optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan diri yang tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar
mereka di sekolah.
Apa itu
Pembelajaran
Sosial Emosional?
Webinar Pembelajaran Sosial E mosional.pptx
Pembelajaran Sosial Emosional
adalah...
Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
1. Memahami, menghayati dan mengelola emosi (kesadaran diri)
2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (manajemen diri)
3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan
membangun relasi)
5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab)
Manfaat Pembelajaran Sosial
Emosional
CASEL
Collaborative for Academic and
Social Emotional Learning adalah
sebuah kerangka pembelajaran
sosial emosional yang didirikan
tahun 1995 oleh sekelompok
pendidik, psikolog, di antaranya
Daniel Goleman (perintis konsep
Kecerdasan Emosional) untuk
mengupayakan pembelajaran 5
Kompetensi Sosial Emosional (KSE)
Kompetensi Sosial Emosional (KSE)
Kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mengenai aspek sosial dan emosional.
Ada 5 kompetensi sosial dan emosional, yaitu : kesadaran diri, manajemen diri,
kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab. Kelima kompetensi sosial emosional ini ditemukan dalam
program pengembangan anak dan remaja yang terbukti efektif untuk
menumbuhkan kecerdasan emosional.
Kerangka Kompetensi Sosial Emosional
Kemampuan untuk
memahami perasaan, emosi,
dan nilai-nilai diri sendiri, dan
bagaimana pengaruhnya
pada perilaku diri dalam
berbagai situasi dan konteks
kehidupan.
Kesadaran Diri Contoh:
• Mengidentifikasi kekuatan/aset diri dan budaya
• Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri
• Menunjukkan integritas dan kejujuran
• Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-
nilai yang ada
• Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias
• Memupuk efikasi diri (evaluasi seseorang terhadap
kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan
sebuah tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
hambatan)
• Memiliki pola pikir bertumbuh
• Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan
hidup
Kerangka Kompetensi Sosial Emosional
Kemampuan untuk
mengelola emosi, pikiran,
dan perilaku diri secara
efektif dalam berbagai
situasi dan untuk mencapai
tujuan dan aspirasi
Manajemen Diri Contoh:
• Mengelola emosi diri
• Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi
pengelolaan stres
• Menunjukkan disiplin dan motivasi diri
• Merancang tujuan pribadi dan bersama
• Menggunakan keterampilan merancang dan
mengorganisir
• Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif
• Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok
Kerangka Kompetensi Sosial Emosional
Kemampuan untuk
memahami sudut pandang
dan dapat berempati
dengan orang lain termasuk
mereka yang berasal dari
latar belakang, budaya, dan
konteks yang berbeda-beda
Kesadaran Sosial Contoh:
• Mempertimbangkan pandangan / pemikiran
orang lain
• Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain
• Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih
• Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain
• Memahami dan mengekspresikan rasa syukur
• Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk
dengan norma-norma yang menunjukkan
ketidakadilan
Kerangka Kompetensi Sosial Emosional
Kemampuan untuk
membangun dan
mempertahankan
hubungan-hubungan yang
sehat dan suportif
Keterampilan
Berelasi
Contoh:
• Berkomunikasi dengan efektif
• Mengembangkan relasi/hubungan positif
• Memperlihatkan kompetensi kebudayaan
• Mempraktikkan kerjasama tim dan pemecahan
masalah secara kolaboratif
• Dapat melawan tekanan sosial yang negatif
• Menunjukkan sikap kepemimpinan dalam
kelompok
• Mencari dan menawarkan bantuan apabila
membutuhkan
• Turut membela hak-hak orang lain
Kerangka Kompetensi Sosial Emosional
kemampuan untuk mengambil
pilihan-pilihan membangun yang
berdasar atas kepedulian, kapasitas
dalam mempertimbangkan standar-
standar etis dan rasa aman, dan
untuk mengevaluasi manfaat dan
konsekuensi dari bermacam-macam
tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis (well-being)
diri sendiri, masyarakat, dan kelompok
Pengambilan
Keputusan yang
Bertanggung Jawab
Contoh:
• Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah
pribadi dan sosial
• Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal,
setelah menganalisis informasi, data, dan fakta
• Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-
konsekuensi dari tindakannya
• Merefleksikan peran seseorang dalam
memperkenalkan kesejahteraan psikologis (well-
being) diri sendiri, keluarga, dan komunitas
• Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang,
hubungan interpersonal, komunitas, dan
kelembagaan
Kaitan KSE dengan Dimensi Profil Pelajar
Pancasila
Kaitan KSE dengan Dimensi Profil Pelajar
Pancasila
Jika kita analisis lebih lanjut, 5 Kompetensi Sosial dan Emosional berhubungan erat dengan
6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Sebagai contoh, ketika seorang murid perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk
memecahkan masalah (dimensi kreatif) diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk
melihat permasalahan yang ada. Dalam situasi tersebut, murid tersebut menerapkan
kesadaran diri dan manajemen diri.
Solusi yang dihasilkannya juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain
yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan
berakhlak mulia. Dalam situasi tersebut, ia menerapkan KSE kesadaran sosial dan
keterampilan berelasi. Dalam mewujudkan solusinya, ia pun perlu melibatkan orang lain
dengan tetap menghargai keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi gotong royong
dan berkebhinekaan global). Dalam tahap ini, ia menerapkan KSE kesadaran sosial,
keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Webinar Pembelajaran Sosial E mosional.pptx
MINDFULNESS
Kesadaran Penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 (lima)
Kompetensi Sosial dan Emosional
Kesadaran penuh, yaitu kesadaran yang muncul
ketika seseorang memberikan perhatian secara
sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa
ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan
Pada saat kita mengarahkan sepenuhnya perhatian
pada kegiatan yang sedang dilakukan, seperti
menonton film, menyimak apa yang sedang
dibicarakan, mengobservasi sekeliling kita, mengajar di
kelas, mendengar penyampaian informasi dalam
pertemuan guru, bahkan membaca modul ini, dan
memunculkan rasa ingin tahu apa adanya dengan rasa
penghargaan - contoh praktik kesadaran penuh
(mindfulness).
MINDFULNESS
Pada prinsipnya praktik kesadaran penuh merupakan segala aktivitas yang kita lakukan secara
sadar. Apapun bentuk aktivitasnya - yang ditekankan adalah perhatian yang diberikan saat
melakukan aktivitas tersebut. Praktik paling mendasar dan sederhana adalah melatih dan
menyadari napas.
Salah satu teknik menyadari dan melatih napas adalah Teknik STOP. Teknik ini dapat dilakukan
kapan saja dan di mana saja, dan tanpa membutuhkan peralatan.
MINDFULNESS
Selain itu, ada beberapa teknik lain yang dapat disesuaikan dengan kebiasaan dan hobi Anda,
seperti:
Penerapan pembelajaran sosial dan
emosional berbasis kesadaran
penuh secara terhubung,
terkoordinasi, aktif, fokus, dan
eksplisit, dapat mendukung
terwujudnya well-being ekosistem
sekolah.
Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh dalam
mewujudkan kesejahteraan psikologis (well-being) yang diadaptasi dari
piramida K-For-Catanese (dalam Hawkins, 2017)
Implementasi pembelajaran
sosial dan emosional di kelas dan
sekolah
Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai 5 Kompetensi Sosial dan
Emosional.
Mulai dari pengajaran secara eksplisit di kelas hingga kemitraan dengan
keluarga dan komunitas untuk terus mengupayakan proses kolaboratif dan
berkelanjutan.
Pengajaran eksplisit:
Secara khusus, muurid memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan
kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan selaras dengan perkembangan budaya
yang dimiliki.
Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE:
Tujuan Kompetensi Sosial dan Emosional diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi
pembelajaran pada materi akademik, musik, seni, dan pendidikan jasmani.
Pelibatan dan Suara murid:
Seluruh warga sekolah menghormati dan meningkatkan berbagai perspektif dan pengalaman murid,
dengan melibatkan murid sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan
KELAS
Indikator Penerapan
Pembelajaran Sosial dan
Emosional
Indikator Penerapan
Pembelajaran Sosial dan
Emosional
Iklim kelas dan sekolah yang mendukung:
Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional,
responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas
Berfokus pada KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK):
Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara reguler untuk mengembangkan kompetensi sosial,
emosional budaya mereka sendiri, berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling percaya, dan
memelihara komunitas yang erat
Kebijakan yang mendukung:
Kebijakan dan praktik pendisiplinan dengan instruksi yang jelas, restorative, sesuai dengan perkembangan anak dan
diterapkan secara adil
Dukungan terintegrasi yang berkelanjutan:
Pembelajaran sosial dan emosional terintegrasi dengan mulus ke dalam rangkaian dukungan akademik dan perilaku
dengan menyediakan kesempatan untuk memastikan semua kebutuhan murid terpenuhi
SEKOLAH
Indikator Penerapan
Pembelajaran Sosial dan
Emosional
Pelibatan kemitraan dengan orangtua:
Keluarga dan Pendidikan dan tenaga kependidikan sekolah memiliki kesempatan yang regular dan
bermakna untuk membangun hubungan dan berkolaborasi untuk mendukung perkembangan sosial,
emosional dan akademik, murid
Kemitraan dengan komunitas:
Pendidik dan tenaga kependidikan dan mitra masyarakat menyelaraskan istilah, strategi, dan komunikasi
yang sama seputar pengupayaan dan inisiatif terkait KSE, termasuk kegiatan di luar sekolah
Terbentuk sistem dalam upaya peningkatan berkelanjutan:
Data implementasi dan artefak dikumpulkan dan digunakan untuk memantau progress menuju tujuan
dan terusmeningkatkan semua sIstem, praktik baik, dan kebijakan terkait PSE dengan fokus pada
kesetaraan
KELUARGA DAN KOMUNITAS
Mengintegrasi
kan KSE
dalam Praktek
Pembelajaran
Tahap ini bukan hanya ditujukan untuk
membangun kedekatan saja, namun juga
sebagai salah satu upaya menghadirkan secara
penuh (mindfulness) dalam pembelajaran. Di
tahap ini, guru dapat memberikan kesempatan
pada murid untuk berbicara, mendengarkan
aktif, memungkinkan interaksi, menciptakan
rasa memiliki, dapat menumbuhkan salah satu
kompetensi sosial dan emosional (KSE)
Pembukaan yang hangat
Mengintegrasi
kan KSE
dalam Praktek
Pembelajaran
Tahap ini memastikan kesempatan interaksi
atau diskusi dengan murid, mendukung
kebutuhan murid dalam belajar, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,
refleksi diri dan penilaian diri, pemberian suara
dan pilihan, serta adanya umpan balik dari
murid tentang pembelajaran
Kegiatan Inti yang
Melibatkan Murid
Mengintegrasi
kan KSE
dalam Praktek
Pembelajaran
Tahap ini menggabungkan refleksi,
apresiasi, dan cara-cara positif lainnya
untuk memperkuat pembelajaran yang
telah diterima
Penutupan yang Optimistik
Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya
Sekolah
Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional,
responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas.
Kualitas relasi antara guru dan murid
Sikap saling percaya guru dan murid yang berdampak pada ketertarikan dan keterlibatan murid dalam
pembelajaran. Sikap saling percaya akan menumbuhkan perasaan aman dan nyaman bagi murid dalam
mengekspresikan dirinya. Murid-murid akan lebih berani bertanya, mencari tahu, berpendapat, mencoba,
berkolaborasi sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya secara lebih
optimal.
Lingkungan kelas yang aman dan positif
juga dapat diciptakan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat merangkul keberagaman dan
perbedaan, melibatkan murid, dan menumbuhkan optimisme.
Penguatan
Kompetensi Sosial
dan Emosional
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan (PTK)
di Sekolah
Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki
kesempatan secara teratur untuk
mengembangkan kompetensi sosial dan,
emosional, dan budaya yang dimiliki,
berkolaborasi satu sama lain, membangun
hubungan saling percaya, dan memelihara
komunitas yang erat.
Penguatan Kompetensi Sosial dan
Emosional Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) di Sekolah
1.Menjadi Teladan
Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan dalam memodelkan kompetensi
dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra
komunitas, dan satu sama lain. Ini dapat meliputi:
• Menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas
• Menciptakan budaya mengapresiasi
• Menunjukkan kepedulian
Penguatan Kompetensi Sosial dan
Emosional Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) di Sekolah
2. Belajar
Pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi dan
mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional. Kegiatan ini
dapat meliputi:
• Membiasakan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi
• Berkolaborasi di tempat kerja
• Mempelajari kemungkinan adanya bias terkait dengan literasi budaya
• Mengembangkan pola pikir bertumbuh
• Memahami tahapan perkembangan murid
• Meluangkan waktu untuk melakukan self-care (perawatan diri)
• Mengagendakan sesi berbagi praktik baik
Penguatan Kompetensi Sosial dan
Emosional Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) di Sekolah
3. Berkolaborasi
Menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat
bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara mengasah strategi untuk
mempromosikan KSE di seluruh sekolah. Kegiatan dapat meliputi:
• Membuat kesepakatan bersama-sama
• Membuat komunitas belajar profesional
• Membuat sistem mentoring rekan sejawat
• Mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru
Webinar Pembelajaran Sosial E mosional.pptx
TERIMA
KASIH
Selesai

More Related Content

PPTX
Koneksi Antar materi modul 2.2 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11
PDF
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
PPTX
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL UNTUK GURU DAN KARYAWAN SMK
PDF
Koneksi Antar Materi Modul 2.2 TERBRU.pptx.pdf
PDF
2.2.a.8. - Koneksi Antar Materi - Modul 2.2.pdf
PDF
Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional_PERBAIKAN.pdf
PPTX
PSE WASIS WAKUR pengembangan potensi diri dalam lingkungan belajar.pptx
PDF
JURNAL 2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL UPLOD.pdf
Koneksi Antar materi modul 2.2 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11
Koneksi antar materi modul 2.2 Guru Penggerakpdf
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL UNTUK GURU DAN KARYAWAN SMK
Koneksi Antar Materi Modul 2.2 TERBRU.pptx.pdf
2.2.a.8. - Koneksi Antar Materi - Modul 2.2.pdf
Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional_PERBAIKAN.pdf
PSE WASIS WAKUR pengembangan potensi diri dalam lingkungan belajar.pptx
JURNAL 2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL UPLOD.pdf

Similar to Webinar Pembelajaran Sosial E mosional.pptx (20)

PPTX
Jurnal Pembelajaran sosial emosional.pptx
PDF
Moch. Samiko Pembelajaran Modul 2.pdf_compressed.pdf
DOCX
jurnal Pendidkan Sosial Emosional tugas mandiri PPG.docx
PPTX
Jurnal Pembelajaran (Pembelajaran Sosial Emosional) - Modul 2.pptx
PDF
jurnal pembelajran ubd untuk pelaksanaan
PDF
JURNAL PEMBELAJARANKU PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL.pdf
PDF
Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional.pdf
PPTX
Aksi Nyata Pembelajaran Sosial Emosional
PPTX
Mtaeri Penerapan KSE Dalam Pembelajaran Di Kelas
PPTX
PPT KEL.6 (D.I.S.S) Perkembangan Peserta Didik.pptx
PDF
AKSI NYATA Pembelajaran Sosial Emosional Sri Rahayu,S.Pd.pdf
PDF
Aksi Nyata Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG Piloting Tahap 3 (LULUS ...
PPTX
Modul 2.2 EP-Pembelajaran Sosial dan Emosional.pptx
PDF
760629001-JURNAL-AKSI-NYATA-MODUL-2-PEMBELAJARAAN-SOSIAL-EMOSIONAL - Salin.pdf
PDF
(MASTER) Modul 2.2 Angkatan 10.pptx.pdf
PPTX
SEL_ASRI 3 (1) (1).pptxfdssdfsdgsdgdsgsgd
PDF
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
PPTX
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.2.pptx
PPTX
JURNAL pembelajaran sosial emosional untuk guru
PPTX
Koneksi Antar Materi CGP modul 2.3 2.2.a.8
Jurnal Pembelajaran sosial emosional.pptx
Moch. Samiko Pembelajaran Modul 2.pdf_compressed.pdf
jurnal Pendidkan Sosial Emosional tugas mandiri PPG.docx
Jurnal Pembelajaran (Pembelajaran Sosial Emosional) - Modul 2.pptx
jurnal pembelajran ubd untuk pelaksanaan
JURNAL PEMBELAJARANKU PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL.pdf
Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional.pdf
Aksi Nyata Pembelajaran Sosial Emosional
Mtaeri Penerapan KSE Dalam Pembelajaran Di Kelas
PPT KEL.6 (D.I.S.S) Perkembangan Peserta Didik.pptx
AKSI NYATA Pembelajaran Sosial Emosional Sri Rahayu,S.Pd.pdf
Aksi Nyata Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional PPG Piloting Tahap 3 (LULUS ...
Modul 2.2 EP-Pembelajaran Sosial dan Emosional.pptx
760629001-JURNAL-AKSI-NYATA-MODUL-2-PEMBELAJARAAN-SOSIAL-EMOSIONAL - Salin.pdf
(MASTER) Modul 2.2 Angkatan 10.pptx.pdf
SEL_ASRI 3 (1) (1).pptxfdssdfsdgsdgdsgsgd
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf
Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.2.pptx
JURNAL pembelajaran sosial emosional untuk guru
Koneksi Antar Materi CGP modul 2.3 2.2.a.8
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PPTX
Merancang dan Mengelola PESAN dalam Komunikasi Pemasaran di Era Digital 4.0_W...
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PPTX
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
PPTX
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PPTX
893548301-Panduan-Kokurikuler-Tahun_2025.pptx
PPTX
PPT SILVIA YULITA dompet digtal shopeepay
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
PPTX
Ikrar Pamong dan Panca Prasetya KORPRI dan JUga Ikrar Bela Negara
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
PDF
Materi Sosialisasi OMI Jawa Timur 2025.pdf
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
Merancang dan Mengelola PESAN dalam Komunikasi Pemasaran di Era Digital 4.0_W...
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
893548301-Panduan-Kokurikuler-Tahun_2025.pptx
PPT SILVIA YULITA dompet digtal shopeepay
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
Ikrar Pamong dan Panca Prasetya KORPRI dan JUga Ikrar Bela Negara
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Materi Sosialisasi OMI Jawa Timur 2025.pdf
Ad

Webinar Pembelajaran Sosial E mosional.pptx

  • 1. PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL W E B I N A R Oleh Riezky Vieramadhani Poetry Mulai Presentasi
  • 2. Biodata Narasumber Nama : Riezky Vieramadhani Poetry Instansi : SMKN 1 Sukorejo Jabatan : Guru BK Alamat : Palang - Sukorejo HP/WA : 085748293833 Email : vieramadhanipoetry@gmail.com riezkypoetry33@guru.smk.belajar.id IG : @vieramadhanipoetry Blog : tentanghujandanmatahari.blogspot.com Hobi : Membaca, Menulis, Nonton Pendidikan : S1 Psikologi Universitas Brawijaya Malang Pengalaman Organisasi : - Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa UB (2008-2012)
  • 3. Bagaimana Perasaan Anda Hari ini? Use Code: 31962674
  • 4. WELL - BEING Menurut kamus Oxford English Dictionary, well-being dapat diartikan sebagai kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Well-being adalah sebuah kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya. Noble and McGrath (2016) menyebutkan bahwa well-being murid yang optimal adalah keadaan emosional yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan: sikap dan suasana hati yang secara umum positif, relasi yang positif dengan sesama murid dan guru, resiliensi, optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan diri yang tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar mereka di sekolah.
  • 7. Pembelajaran Sosial Emosional adalah... Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: 1. Memahami, menghayati dan mengelola emosi (kesadaran diri) 2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (manajemen diri) 3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial) 4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi) 5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
  • 9. CASEL Collaborative for Academic and Social Emotional Learning adalah sebuah kerangka pembelajaran sosial emosional yang didirikan tahun 1995 oleh sekelompok pendidik, psikolog, di antaranya Daniel Goleman (perintis konsep Kecerdasan Emosional) untuk mengupayakan pembelajaran 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE)
  • 10. Kompetensi Sosial Emosional (KSE) Kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mengenai aspek sosial dan emosional. Ada 5 kompetensi sosial dan emosional, yaitu : kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi sosial emosional ini ditemukan dalam program pengembangan anak dan remaja yang terbukti efektif untuk menumbuhkan kecerdasan emosional.
  • 11. Kerangka Kompetensi Sosial Emosional Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Kesadaran Diri Contoh: • Mengidentifikasi kekuatan/aset diri dan budaya • Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri • Menunjukkan integritas dan kejujuran • Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai- nilai yang ada • Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias • Memupuk efikasi diri (evaluasi seseorang terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi hambatan) • Memiliki pola pikir bertumbuh • Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan hidup
  • 12. Kerangka Kompetensi Sosial Emosional Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi Manajemen Diri Contoh: • Mengelola emosi diri • Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stres • Menunjukkan disiplin dan motivasi diri • Merancang tujuan pribadi dan bersama • Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir • Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif • Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok
  • 13. Kerangka Kompetensi Sosial Emosional Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda Kesadaran Sosial Contoh: • Mempertimbangkan pandangan / pemikiran orang lain • Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain • Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih • Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain • Memahami dan mengekspresikan rasa syukur • Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk dengan norma-norma yang menunjukkan ketidakadilan
  • 14. Kerangka Kompetensi Sosial Emosional Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif Keterampilan Berelasi Contoh: • Berkomunikasi dengan efektif • Mengembangkan relasi/hubungan positif • Memperlihatkan kompetensi kebudayaan • Mempraktikkan kerjasama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif • Dapat melawan tekanan sosial yang negatif • Menunjukkan sikap kepemimpinan dalam kelompok • Mencari dan menawarkan bantuan apabila membutuhkan • Turut membela hak-hak orang lain
  • 15. Kerangka Kompetensi Sosial Emosional kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar- standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab Contoh: • Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial • Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal, setelah menganalisis informasi, data, dan fakta • Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi- konsekuensi dari tindakannya • Merefleksikan peran seseorang dalam memperkenalkan kesejahteraan psikologis (well- being) diri sendiri, keluarga, dan komunitas • Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang, hubungan interpersonal, komunitas, dan kelembagaan
  • 16. Kaitan KSE dengan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
  • 17. Kaitan KSE dengan Dimensi Profil Pelajar Pancasila Jika kita analisis lebih lanjut, 5 Kompetensi Sosial dan Emosional berhubungan erat dengan 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila. Sebagai contoh, ketika seorang murid perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah (dimensi kreatif) diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Dalam situasi tersebut, murid tersebut menerapkan kesadaran diri dan manajemen diri. Solusi yang dihasilkannya juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dalam situasi tersebut, ia menerapkan KSE kesadaran sosial dan keterampilan berelasi. Dalam mewujudkan solusinya, ia pun perlu melibatkan orang lain dengan tetap menghargai keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi gotong royong dan berkebhinekaan global). Dalam tahap ini, ia menerapkan KSE kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  • 19. MINDFULNESS Kesadaran Penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional Kesadaran penuh, yaitu kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan Pada saat kita mengarahkan sepenuhnya perhatian pada kegiatan yang sedang dilakukan, seperti menonton film, menyimak apa yang sedang dibicarakan, mengobservasi sekeliling kita, mengajar di kelas, mendengar penyampaian informasi dalam pertemuan guru, bahkan membaca modul ini, dan memunculkan rasa ingin tahu apa adanya dengan rasa penghargaan - contoh praktik kesadaran penuh (mindfulness).
  • 20. MINDFULNESS Pada prinsipnya praktik kesadaran penuh merupakan segala aktivitas yang kita lakukan secara sadar. Apapun bentuk aktivitasnya - yang ditekankan adalah perhatian yang diberikan saat melakukan aktivitas tersebut. Praktik paling mendasar dan sederhana adalah melatih dan menyadari napas. Salah satu teknik menyadari dan melatih napas adalah Teknik STOP. Teknik ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, dan tanpa membutuhkan peralatan.
  • 21. MINDFULNESS Selain itu, ada beberapa teknik lain yang dapat disesuaikan dengan kebiasaan dan hobi Anda, seperti:
  • 22. Penerapan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh secara terhubung, terkoordinasi, aktif, fokus, dan eksplisit, dapat mendukung terwujudnya well-being ekosistem sekolah. Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis (well-being) yang diadaptasi dari piramida K-For-Catanese (dalam Hawkins, 2017)
  • 23. Implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai 5 Kompetensi Sosial dan Emosional. Mulai dari pengajaran secara eksplisit di kelas hingga kemitraan dengan keluarga dan komunitas untuk terus mengupayakan proses kolaboratif dan berkelanjutan.
  • 24. Pengajaran eksplisit: Secara khusus, muurid memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan selaras dengan perkembangan budaya yang dimiliki. Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE: Tujuan Kompetensi Sosial dan Emosional diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, musik, seni, dan pendidikan jasmani. Pelibatan dan Suara murid: Seluruh warga sekolah menghormati dan meningkatkan berbagai perspektif dan pengalaman murid, dengan melibatkan murid sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan KELAS Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional
  • 25. Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional Iklim kelas dan sekolah yang mendukung: Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas Berfokus pada KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK): Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara reguler untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional budaya mereka sendiri, berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling percaya, dan memelihara komunitas yang erat Kebijakan yang mendukung: Kebijakan dan praktik pendisiplinan dengan instruksi yang jelas, restorative, sesuai dengan perkembangan anak dan diterapkan secara adil Dukungan terintegrasi yang berkelanjutan: Pembelajaran sosial dan emosional terintegrasi dengan mulus ke dalam rangkaian dukungan akademik dan perilaku dengan menyediakan kesempatan untuk memastikan semua kebutuhan murid terpenuhi SEKOLAH
  • 26. Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional Pelibatan kemitraan dengan orangtua: Keluarga dan Pendidikan dan tenaga kependidikan sekolah memiliki kesempatan yang regular dan bermakna untuk membangun hubungan dan berkolaborasi untuk mendukung perkembangan sosial, emosional dan akademik, murid Kemitraan dengan komunitas: Pendidik dan tenaga kependidikan dan mitra masyarakat menyelaraskan istilah, strategi, dan komunikasi yang sama seputar pengupayaan dan inisiatif terkait KSE, termasuk kegiatan di luar sekolah Terbentuk sistem dalam upaya peningkatan berkelanjutan: Data implementasi dan artefak dikumpulkan dan digunakan untuk memantau progress menuju tujuan dan terusmeningkatkan semua sIstem, praktik baik, dan kebijakan terkait PSE dengan fokus pada kesetaraan KELUARGA DAN KOMUNITAS
  • 27. Mengintegrasi kan KSE dalam Praktek Pembelajaran Tahap ini bukan hanya ditujukan untuk membangun kedekatan saja, namun juga sebagai salah satu upaya menghadirkan secara penuh (mindfulness) dalam pembelajaran. Di tahap ini, guru dapat memberikan kesempatan pada murid untuk berbicara, mendengarkan aktif, memungkinkan interaksi, menciptakan rasa memiliki, dapat menumbuhkan salah satu kompetensi sosial dan emosional (KSE) Pembukaan yang hangat
  • 28. Mengintegrasi kan KSE dalam Praktek Pembelajaran Tahap ini memastikan kesempatan interaksi atau diskusi dengan murid, mendukung kebutuhan murid dalam belajar, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, refleksi diri dan penilaian diri, pemberian suara dan pilihan, serta adanya umpan balik dari murid tentang pembelajaran Kegiatan Inti yang Melibatkan Murid
  • 29. Mengintegrasi kan KSE dalam Praktek Pembelajaran Tahap ini menggabungkan refleksi, apresiasi, dan cara-cara positif lainnya untuk memperkuat pembelajaran yang telah diterima Penutupan yang Optimistik
  • 30. Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas. Kualitas relasi antara guru dan murid Sikap saling percaya guru dan murid yang berdampak pada ketertarikan dan keterlibatan murid dalam pembelajaran. Sikap saling percaya akan menumbuhkan perasaan aman dan nyaman bagi murid dalam mengekspresikan dirinya. Murid-murid akan lebih berani bertanya, mencari tahu, berpendapat, mencoba, berkolaborasi sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya secara lebih optimal. Lingkungan kelas yang aman dan positif juga dapat diciptakan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat merangkul keberagaman dan perbedaan, melibatkan murid, dan menumbuhkan optimisme.
  • 31. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara teratur untuk mengembangkan kompetensi sosial dan, emosional, dan budaya yang dimiliki, berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling percaya, dan memelihara komunitas yang erat.
  • 32. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah 1.Menjadi Teladan Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan dalam memodelkan kompetensi dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra komunitas, dan satu sama lain. Ini dapat meliputi: • Menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas • Menciptakan budaya mengapresiasi • Menunjukkan kepedulian
  • 33. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah 2. Belajar Pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi dan mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional. Kegiatan ini dapat meliputi: • Membiasakan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi • Berkolaborasi di tempat kerja • Mempelajari kemungkinan adanya bias terkait dengan literasi budaya • Mengembangkan pola pikir bertumbuh • Memahami tahapan perkembangan murid • Meluangkan waktu untuk melakukan self-care (perawatan diri) • Mengagendakan sesi berbagi praktik baik
  • 34. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah 3. Berkolaborasi Menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah. Kegiatan dapat meliputi: • Membuat kesepakatan bersama-sama • Membuat komunitas belajar profesional • Membuat sistem mentoring rekan sejawat • Mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru