SlideShare a Scribd company logo
J.E.N.I.
Bab 2
Exceptions dan Assertions
2.1 Tujuan
Dasar penanganan exception telah dikenalkan pada anda di kursus pemrograman
pertama. Bab ini membahas secara lebih dalam mengenai exception dan juga sedikit
menyinggung tentang assertion.
Setelah menyelesaikan pembahasan, anda diharapkan dapat :
1. Menangani exception dengan menggunakan try, catch dan finally
2. Membedakan penggunaan antara throw dengan throws
3. Menggunakan exception class yang berbeda – beda
4. Membedakan antara checked exceptions dan unchecked exceptions
5. Membuat exception class tersendiri
6. Menjelaskan keunggulan penggunaan assertions
7. Menggunakan assertions
2.2 Apa itu Exception?
2.2.1Pendahuluan
Bugs dan error dalam sebuah program sangat sering muncul meskipun program
tersebut dibuat oleh programmer berkemampuan tinggi. Untuk menghindari
pemborosan waktu pada proses error-checking, Java menyediakan mekanisme
penanganan exception.
Exception adalah singkatan dari Exceptional Events. Kesalahan (errors) yang terjadi
saat runtime, menyebabkan gangguan pada alur eksekusi program. Terdapat
beberapa tipe error yang dapat muncul. Sebagai contoh adalah error pembagian 0,
mengakses elemen di luar jangkauan sebuah array, input yang tidak benar dan
membuka file yang tidak ada.
2.2.2Error dan Exception Classes
Seluruh exceptions adalah subclasses, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dari sebuah root class Throwable. Kemudian, dalam class ini terdapat dua kategori
umum : Error class dan Exception class.
Exception class menunjukkan kondisi yang dapat diterima oleh user program.
Umumnya hal tersebut disebabkan oleh beberapa kesalahan pada kode program.
Contoh dari exceptions adalah pembagian oleh 0 dan error di luar jangkauan array.
Pengenalan Pemrograman 2 1
J.E.N.I.
Error class digunakan oleh Java run-time untuk menangani error yang muncul pada
saat dijalankan. Secara umum hal ini di luar control user karena kemunculannya
disebabkan oleh run-time environment. Sebagai contoh adalah out of memory dan
harddisk crash.
2.2.3Sebuah Contoh
Perhatikan contoh program berikut :
class DivByZero {
public static void main(String args[]) {
System.out.println(3/0);
System.out.println(“Cetak.”);
}
}
Jika kode tersebut dijalankan, akan didapatkan pesan kesalahan sebagai berikut :
Exception in thread "main" java.lang.ArithmeticException: / by
zero at DivByZero.main(DivByZero.java:3)
Pesan tersebut menginformasikan tipe exception yang terjadi pada baris dimana
exception itu berasal. Inilah aksi default yang terjadi bila terjadi exception yang tidak
tertangani. Jika tidak terdapat kode yang menangani exception yang terjadi, aksi
default akan bekerja otomatis. Aksi tersebut pertama-tama akan menampilkan
deskripsi exception yang terjadi. Kemudian akan ditampilkan stack trace yang
mengindentifikasi method dimana exception terjadi. Pada bagian akhir, aksi default
tersebut akan menghentikan program secara paksa.
Bagaimana jika anda ingin melakukan penanganan atas exception dengan cara yang
berbeda? Untungnya, bahasa pemrograman Java memiliki 3 keywords penting dalam
penanganan exception, yaitu try, catch dan finally.
Pengenalan Pemrograman 2 2
J.E.N.I.
2.3 Menangkap Exception
2.3.1Try - Catch
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keyword try, catch dan finally digunakan
dalam menangani bermacam tipe exception. 3 Keyword tersebut digunakan
bersama, namun finally bersifat opsional. Akan lebih baik jika memfokuskan pada 2
keyword pertama, kemudian membahas finally pada bagian akhir.
Berikut ini adalah penulisan try-catch secara umum :
try {
<code to be monitored for exceptions>
} catch (<ExceptionType1> <ObjName>) {
<handler if ExceptionType1 occurs>
}
...
} catch (<ExceptionTypeN> <ObjName>) {
<handler if ExceptionTypeN occurs>
}
Petunjuk Penulisan Program :
Blok catch dimulai setelah kurung kurawal dari kode try atau catch terkait.
Penulisan kode dalam blok mengikuti identasi
Gunakan contoh kode tersebut pada program DivByZero yang telah dibuat
sebelumnya :
class DivByZero {
public static void main(String args[]) {
try {
System.out.println(3/0);
System.out.println(“Cetak.”);
} catch (ArithmeticException exc) {
//Reaksi atas kejadian
System.out.println(exc);
}
System.out.println(“Setelah Exception.”);
}
}
Kesalahan pembagian dengan bilangan 0 adalah salah satu contoh dari
ArithmethicException. Tipe exception kemudian mengindikasikan klausa catch pada
class ini. Program tersebut menangani kesalahan yang terjadi dengan menampilkan
deskripsi dari permasalahan.
Pengenalan Pemrograman 2 3
J.E.N.I.
Output program saat eksekusi akan terlihat sebagai berikut :
java.lang.ArithmeticException: / by zero
After exception.
Bagian kode yang terdapat pada blok try dapat menyebabkan lebih dari satu tipe
exception. Dalam hal ini, terjadinya bermacam tipe kesalahan dapat ditangani
menggunakan beberapa blok catch. Perlu dicatat bahwa blok try dapat hanya
menyebabkan sebuah exception pada satu waktu, namun dapat pula menampikan
tipe exception yang berbeda di lain waktu.
Berikut adalah contoh kode yang menangani lebih dari satu exception :
class MultipleCatch {
public static void main(String args[]) {
try {
int den = Integer.parseInt(args[0]); //baris 4
System.out.println(3/den); //baris 5
} catch (ArithmeticException exc) {
System.out.println(“Nilai Pembagi 0.”);
} catch (ArrayIndexOutOfBoundsException exc2) {
System.out.println(“Missing argument.”);
}
System.out.println(“After exception.”);
}
}
Pada contoh ini, baris ke-4 akan menghasilkan kesalahan berupa
ArrayIndexOutOfBoundsException bilamana seorang user alpa dalam memasukkan
argument, sedang baris ke-5 akan menghasilkan kesalahan ArithmethicException
jika pengguna memasukkan nilai 0 sebagai sebuah argument.
Pelajari apakah yang akan terjadi terhadap program bila argumen – argumen berikut
dimasukkan oleh user :
a) Tidak ada argument
b) 1
c) 0
Penggunaan try bersarang diperbolehkan dalam pemrograman Java.
class NestedTryDemo {
public static void main(String args[]){
try {
int a = Integer.parseInt(args[0]);
try {
int b = Integer.parseInt(args[1]);
System.out.println(a/b);
} catch (ArithmeticException e) {
System.out.println(“Divide by zero error!");
}
} catch (ArrayIndexOutOfBoundsException) {
System.out.println(“2 parameters are required!");
}
}
Pengenalan Pemrograman 2 4
J.E.N.I.
}
Pelajari apa yang akan terjadi pada program jika argument – argument berikut dimasukkan :
a) Tidak ada argumen
b) 15
c) 15 3
d) 15 0
Kode berikut menggunakan try bersarang tergabung dengan penggunaan method.
class NestedTryDemo2 {
static void nestedTry(String args[]) {
try {
int a = Integer.parseInt(args[0]);
int b = Integer.parseInt(args[1]);
System.out.println(a/b);
} catch (ArithmeticException e) {
System.out.println("Divide by zero error!");
}
}
public static void main(String args[]){
try {
nestedTry(args);
} catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e) {
System.out.println("2 parameters are required!");
}
}
}
Bagaimana output program tersebut jika diimplementasikan terhadap argument –
argument berikut :
a) Tidak ada argumen
b) 15
c) 15 3
d) 15 0
2.3.2Keyword Finally
Saatnya anda mengimplementasikan finally dalam blok try-cacth. Berikut ini cara
penggunaan keyword tersebut :
try {
<kode monitor exception>
} catch (<ExceptionType1> <ObjName>) {
<penanganan jika ExceptionType1 terjadi>
} ...
} finally {
<kode yang akan dieksekusi saat blok try berakhir>
}
Pengenalan Pemrograman 2 5
J.E.N.I.
Petunjuk Penulisan Program :
Sekali lagi, coding convention juga mengatur penggunaan finally seperti halnya
pada blok catch. Penggunaan finally dimulai setelah kurung kurawal penutup blok
catch terkait. Penulisan dalam blok tersebut juga mengalami identasi.
Blok finally mengandung kode penanganan setelah penggunaan try dan catch. Blok
kode ini selalu tereksekusi walaupun sebuah exception terjadi atau tidak pada blok
try. Blok kode tersebut juga akan menghasilkan nilai true meskipun return, continue
ataupun break tereksekusi. Terdapat 4 kemungkinan skenario yang berbeda dalam
blok try-catch-finally. Pertama, pemaksaan keluar program terjadi bila control
program dipaksa untuk melewati blok try menggunakan return, continue ataupun
break. Kedua, sebuah penyelesaian normal terjadi jika try-catch-finally tereksekusi
secara normal tanpa terjadi error apapun. Ketiga, kode program memiliki spesifikasi
tersendiri dalam blok catch terhadap exception yang terjadi. Yang terakhir, kebalikan
skenario ketiga. Dalam hal ini, exception yang terjadi tidak terdefinisikan pada blok
catch manapun. Contoh dari skenario – skenario tersebut terlihat pada kode berikut
ini :
class FinallyDemo {
static void myMethod(int n) throws Exception{
try {
switch(n) {
case 1: System.out.println("case pertama");
return;
case 3: System.out.println("case ketiga");
throw new RuntimeException("demo case
ketiga");
case 4: System.out.println("case keempat");
throw new Exception("demo case
keempat");
case 2: System.out.println("case Kedua");
}
} catch (RuntimeException e) {
System.out.print("RuntimeException terjadi: ");
System.out.println(e.getMessage());
} finally {
System.out.println("try-block entered.");
}
}
public static void main(String args[]){
for (int i=1; i<=4; i++) {
try {
FinallyDemo.myMethod(i);
} catch (Exception e){
System.out.print("Exception terjadi: ");
System.out.println(e.getMessage());
}
System.out.println();
}
}
}
Pengenalan Pemrograman 2 6
J.E.N.I.
2.4 Melempar Exception
2.4.1Keyword Throw
Disamping menangkap exception, Java juga mengijinkan seorang user untuk
melempar sebuah exception. Sintax pelemparan exception cukup sederhana.
throw <exception object>;
Perhatikan contoh berikut ini.
/* Melempar exception jika terjadi kesalahan input */
class ThrowDemo {
public static void main(String args[]){
String input = “invalid input”;
try {
if (input.equals(“invalid input”)) {
throw new RuntimeException("throw demo");
} else {
System.out.println(input);
}
System.out.println("After throwing");
} catch (RuntimeException e) {
System.out.println("Exception caught here.");
System.out.println(e);
}
}
}
2.4.2Keyword Throws
Jika sebuah method dapat menyebabkan sebuah exception namun tidak
menangkapnya, maka digunakan keyword throws. Aturan ini hanya berlaku pada
checked exception. Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang checked exception
dan unchecked exception pada bagian selanjutnya, “Kategori Exception”.
Berikut ini penulisan syntax menggunakan keyword throws :
<type> <methodName> (<parameterList>) throws <exceptionList> {
<methodBody>
}
Sebuah method perlu untuk menangkap ataupun mendaftar seluruh exceptions yang
mungkin terjadi, namun hal itu dapat menghilangkan tipe Error, RuntimeException,
ataupun subclass-nya.
Pengenalan Pemrograman 2 7
J.E.N.I.
Contoh berikut ini menunjukkan bahwa method myMethod tidak menangani
ClassNotFoundException.
class ThrowingClass {
static void myMethod() throws ClassNotFoundException {
throw new ClassNotFoundException ("just a demo");
}
}
class ThrowsDemo {
public static void main(String args[]) {
try {
ThrowingClass.myMethod();
} catch (ClassNotFoundException e) {
System.out.println(e);
}
}
}
2.5 Kategori Exception
2.5.1Exception Classes dan Hierarchy
Seperti yang disebutkan sebelumnya, root class dari seluruh exception classes
adalah Throwable class. Yang disebutkan dibawah ini adalah exception class
hierarchy. Seluruh exceptions ini terdefinisi pada package java.lang.
Tabel 1.4. Exception Class Hierarchy
Pengenalan Pemrograman 2 8
J.E.N.I.
Sekarang anda sudah cukup familiar dengan beberapa exception classes, saatnya
untuk mengenalkan aturan : catch lebih dari satu harus berurutan dari subclass ke
superclass.
class MultipleCatchError {
public static void main(String args[]){
try {
int a = Integer.parseInt(args [0]);
int b = Integer.parseInt(args [1]);
System.out.println(a/b);
} catch (Exception e) {
System.out.println(e);
} catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e2) {
System.out.println(e2);
}
System.out.println("After try-catch-catch.");
}
}
Setelah mengkompilasi kode tersebut akan menghasilkan pesan error jika Exception
class adalah superclass dari ArrayIndexOutOfBoundsException class.
MultipleCatchError.java:9: exception
java.lang.ArrayIndexOutOfBoundsException has already been
caught } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e2) {
2.5.2Checked dan Unchecked Exceptions
Exception terdiri atas checked dan unchecked exceptions.
Checked exceptions adalah exception yang diperiksa oleh Java compiler. Compiler
memeriksa keseluruhan program apakah menangkap atau mendaftar exception yang
terjadi dalam sintax throws. Apabila checked exception tidak didaftar ataupun
ditangkap, maka compiler error akan ditampilkan.
Tidak seperti checked exceptions, unchecked exceptions tidak berupa compile-time
checking dalam penanganan exceptions. Fondasi dasar dari unchecked exception
classes adalah Error, RuntimeException dan subclass-nya.
2.5.3User Defined Exceptions
Meskipun beberapa exception classes terdapat pada package java.lang namun tidak
mencukupi untuk menampung seluruh kemungkinan tipe exception yang mungkin
terjadi. Sehingga sangat mungkin bahwa anda perlu untuk membuat tipe exception
tersendiri.
Dalam pembuatan tipe exception anda sendiri, anda hanya perlu untuk membuat
sebuah extended class terhadap RuntimeException class, maupun Exception class
lain. Selanjutnya tergantung pada anda dalam memodifikasi class sesuai
Pengenalan Pemrograman 2 9
J.E.N.I.
permasalahan yang akan diselesaikan. Members dan constructors dapat dimasukkan
pada exception class milik anda.
Berikut ini contohnya :
class HateStringException extends RuntimeException{
/* Tidak perlu memasukkan member ataupun construktor */
}
class TestHateString {
public static void main(String args[]) {
String input = "invalid input";
try {
if (input.equals("invalid input")) {
throw new HateStringException();
}
System.out.println("String accepted.");
} catch (HateStringException e) {
System.out.println("I hate this string: " + input +
".");
}
}
}
2.6 Assertions
2.6.1User Defined Exceptions
Assertions mengijinkan programmer untuk menentukan asumsi yang dihadapi.
Sebagai contoh, sebuah tanggal dengan area bulan tidak berada antara 1 hingga 12
dapat diputuskan bahwa data tersebut tidak valid. Programmer dapat menentukan
bulan harus berada diantara area tersebut. Meskipun hal itu dimungkinkan untuk
menggunakan contructor lain untuk mensimulasikan fungsi dari assertions, namun
sulit untuk dilakukan karena fitur assertion dapat tidak digunakan. Hal yang menarik
dari assertions adalah seorang user memiliki pilihan untuk digunakan atau tidak pada
saat runtime.
Assertion dapat diartikan sebagai extensi atas komentar yang menginformasikan
pembaca kode bahwa sebagian kondisi harus terpenuhi. Dengan menggunakan
assertions, maka tidak perlu untuk membaca keseluruhan kode melalui setiap
komentar untuk mencari asumsi yang dibuat dalam kode. Namun, menjalankan
program tersebut akan memberitahu anda tentang assertion yang dibuat benar atau
salah. Jika assertion tersebut salah, maka AssertionError akan terjadi.
2.6.2Mengaktifkan dan Menonaktifkan Exceptions
Penggunaan assertions tidak perlu melakukan import package java.util.assert.
Menggunakan assertions lebih tepat ditujukan untuk memeriksa parameter dari non-
public methods jika public methods dapat diakses oleh class lain. Hal itu mungkin
terjadi bila penulis dari class lain tidak menyadari bahwa mereka dapat
menonaktifkan assertions. Dalam hal ini program tidak dapat bekerja dengan baik.
Pada non-public methods, hal tersebut tergunakan secara langsung oleh kode yang
Pengenalan Pemrograman 2 10
J.E.N.I.
ditulis oleh programmer yang memiliki akses terhadap methods tersebut. Sehingga
mereka menyadari bahwa saat menjalankannya, assertion harus dalam keadaan
aktif.
Untuk mengkompilasi file yang menggunakan assertions, sebuah tambahan
parameter perintah diperlukan seperti yang terlihat dibawah ini :
javac –source 1.4 MyProgram.java
Jika anda ingin untuk menjalankan program tanpa menggunakan fitur assertions,
cukup jalankan program secara normal.
java MyProgram
Namun, jika anda ingin mengaktifkan assertions, anda perlu menggunakan
parameter –enableassertions atau –ea.
java –enableassertions MyProgram
2.6.3Sintax Assertions
Penulisan assertions memiliki dua bentuk.
Bentuk yang paling sederhana terlihat sebagai berikut :
assert <expression1>;
dimana <expression1> adalah kondisi dimana assertion bernilai true.
Bentuk yang lain menggunakan dua ekspresi, berikut ini cara penulisannya :
assert <expression1> : <expression2>;
dimana <expression1> adalah kondisi assertion bernilai true dan <expression2> adalah
informasi yang membantu pemeriksaan mengapa program mengalami kesalahan.
class AgeAssert {
public static void main(String args[]) {
int age = Integer.parseInt(args[0]);
assert(age>0);
/* jika masukan umur benar (misal, age>0) */
if (age >= 18) {
System.out.println(“Congrats! You're an adult! =)”);
}
}
}
Pengenalan Pemrograman 2 11
J.E.N.I.
2.7 Latihan
2.7.1 Heksadesimal ke Desimal
Tentukan sebuah angka heksadesimal sebagai input. Konversi angka tersebut
menjadi bilangan decimal. Tentukan exception class anda sendiri dan lakukan
penanganan jika input dari user bukan berupa bilangan heksadesimal.
2.7.2 Menampilkan Sebuah Berlian
Tentukan nilai integer positif sebagai input. Tampilkan sebuah berlian
menggunaakan karakter asterisk (*) sesuai angka yang diinput oleh user. Jika user
memasukkan bilangan integer negatif, gunakan assertions untuk menanganinya.
Sebagai contoh, jika user memasukkan integer bernilai 3, program anda harus
menampilkan sebuah berlian sesuai bentuk berikut :
*
***
*****
***
*
Pengenalan Pemrograman 2 12

More Related Content

PDF
Latihan soal aljabar boole + penyelesaian
PDF
STATISTIKA
DOCX
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
PPT
5. rantai-markov-diskrit
PDF
Akt 4-anuitas-hidup
PDF
Statistika inferensial 1
PPT
Bilangan kompleks
PDF
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Latihan soal aljabar boole + penyelesaian
STATISTIKA
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
5. rantai-markov-diskrit
Akt 4-anuitas-hidup
Statistika inferensial 1
Bilangan kompleks
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua

What's hot (20)

PDF
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
PDF
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
DOCX
Matriks elementer
PPSX
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
PPTX
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
DOCX
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
DOCX
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
PPS
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
PPTX
Logaritma kelas X semester 1
 
PPTX
Analisis sensitivitas
PPT
Distribusi multinomial
PDF
Struktur aljabar-2
PPTX
8. goal programming (program tujuan)
PPTX
Peluang dan Distribusi Peluang
PPTX
Akt 7-asuransi-jiwa
PPTX
Model Transfortasi Metode MODI.pptx
PPTX
Graf ( Matematika Diskrit)
PDF
Materi integral tak tentu
PPTX
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
PPTX
Fungsi logaritma
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Matriks elementer
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Logaritma kelas X semester 1
 
Analisis sensitivitas
Distribusi multinomial
Struktur aljabar-2
8. goal programming (program tujuan)
Peluang dan Distribusi Peluang
Akt 7-asuransi-jiwa
Model Transfortasi Metode MODI.pptx
Graf ( Matematika Diskrit)
Materi integral tak tentu
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
Fungsi logaritma
Ad

Similar to 14741 9 exception & assertion (20)

PDF
Jeni Intro2 Bab02 Exception Dan Assertion
PDF
Jeni Intro1 Bab12 Dasar Exception Handling
PDF
Jeni intro1-bab12-dasar exception handling
PDF
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
PDF
6497 13 penanganan pesan exception
PDF
Penanganan kesalahan menangkap exception
PPT
Exception Handling
PDF
DOC
Laporan pboii 2yosa
PDF
29934 materi dan tugas pbo lanjut exception_
DOC
18314 minggu 12 penanganan kesalahan menangkap exception
DOC
17728 minggu 12 penanganan kesalahan menangkap exception
PDF
1 exception handling
PDF
OOP - Exception
PDF
4. Materi Java Eclipse 4
PPT
pbo 8 ervan
PDF
[PBO] Pertemuan 10 - Exception & Error Handling
PDF
Modul 8 pbo
PPT
Flow control, exception handling array
DOCX
Tugas praktek 3 Pemrograman Berorientasi Objek
Jeni Intro2 Bab02 Exception Dan Assertion
Jeni Intro1 Bab12 Dasar Exception Handling
Jeni intro1-bab12-dasar exception handling
Java (Netbeans) - Exception handling - Object Oriented Programming
6497 13 penanganan pesan exception
Penanganan kesalahan menangkap exception
Exception Handling
Laporan pboii 2yosa
29934 materi dan tugas pbo lanjut exception_
18314 minggu 12 penanganan kesalahan menangkap exception
17728 minggu 12 penanganan kesalahan menangkap exception
1 exception handling
OOP - Exception
4. Materi Java Eclipse 4
pbo 8 ervan
[PBO] Pertemuan 10 - Exception & Error Handling
Modul 8 pbo
Flow control, exception handling array
Tugas praktek 3 Pemrograman Berorientasi Objek
Ad

More from Universitas Bina Darma Palembang (20)

PPT
29510 pertemuan18(form method-get-post-dan-session(1))
PPT
28501 pertemuan14(php)
PPT
28500 pertemuan22(header dokumen html dgn tag title)
DOC
25437 pertemuan25(hitcounter)
DOC
PPT
18759 pertemuan20(web html editor)
PPT
18040 pertemuan13(css)
PPT
16406 pertemuan17(konsep basis-data-di-web)
DOC
15294 pertemuan9(eksplorasi &defenisi masalah0
PPT
12738 pertemuan 15(php lanjutan)
PPT
6346 pertemuan21(web statis dengan struktur html)
DOC
5623 pertemuan11(html1)
DOC
4740 pertemuan8(komponen dalam web)
DOC
4075 pertemuan10 (analisa kebutuhan)
PPT
2670 pertemuan12(html lanjut)
DOC
2190 pertemuan24(polling)
29510 pertemuan18(form method-get-post-dan-session(1))
28501 pertemuan14(php)
28500 pertemuan22(header dokumen html dgn tag title)
25437 pertemuan25(hitcounter)
18759 pertemuan20(web html editor)
18040 pertemuan13(css)
16406 pertemuan17(konsep basis-data-di-web)
15294 pertemuan9(eksplorasi &defenisi masalah0
12738 pertemuan 15(php lanjutan)
6346 pertemuan21(web statis dengan struktur html)
5623 pertemuan11(html1)
4740 pertemuan8(komponen dalam web)
4075 pertemuan10 (analisa kebutuhan)
2670 pertemuan12(html lanjut)
2190 pertemuan24(polling)

Recently uploaded (20)

PPTX
presentasi pekerjaan pembangunan jaringan irigasi
PPT
Penanganan motor starter pada dunia otomotif
PPT
variabel valve timing intelligence untuk xenia
PDF
Jual Echosounder Hi-Target HD Lite Brochure EN.pdf
PPTX
585590334-INTAKE-AND-EXHAUST-SYSTEM-Ahmad-Aditya-S-W.pptx
PPTX
Pengenalan SPALDT_SPALDS_Karanganyar.pptx
PDF
chapter 1 Smith and Van ness thermodynamics
PPT
08_Sistem-Penilaian-Kesesuaian_BW_1708071.ppt
PPTX
MAINTENACE KNOWLEDGE_SHARING_ALL NEW.pptx
PPTX
Resistensi Perubahan Teknik Sipil Manajemen Konstruksi
PPTX
4. PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
PPTX
PPT - Materi Paparan Laporan Akhir RP3KP Paser.pptx
PPTX
7-presentasi-pk-metrologi-141030010022-conversion-gate01.pptx
PPTX
02 SEL ELEKTROKIMIA 1.pptx kimia fisika 1
PPTX
Materi_Konstruksi_Edukatif_Emosional_Damage.pptx
PPTX
4. Penyusunan Rancangan Kontrak _edit 2024-Parwanta1.pptx
PDF
Peraturan menteri perhubungan_63_TAHUN_2019.pdf
PPT
PCM pekerjaan pembangunan Jembatan payahe
PPTX
1 Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi 18.10 - Copy.pptx
PPT
hand-tools-service-special-tools-alat-ukur.ppt
presentasi pekerjaan pembangunan jaringan irigasi
Penanganan motor starter pada dunia otomotif
variabel valve timing intelligence untuk xenia
Jual Echosounder Hi-Target HD Lite Brochure EN.pdf
585590334-INTAKE-AND-EXHAUST-SYSTEM-Ahmad-Aditya-S-W.pptx
Pengenalan SPALDT_SPALDS_Karanganyar.pptx
chapter 1 Smith and Van ness thermodynamics
08_Sistem-Penilaian-Kesesuaian_BW_1708071.ppt
MAINTENACE KNOWLEDGE_SHARING_ALL NEW.pptx
Resistensi Perubahan Teknik Sipil Manajemen Konstruksi
4. PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
PPT - Materi Paparan Laporan Akhir RP3KP Paser.pptx
7-presentasi-pk-metrologi-141030010022-conversion-gate01.pptx
02 SEL ELEKTROKIMIA 1.pptx kimia fisika 1
Materi_Konstruksi_Edukatif_Emosional_Damage.pptx
4. Penyusunan Rancangan Kontrak _edit 2024-Parwanta1.pptx
Peraturan menteri perhubungan_63_TAHUN_2019.pdf
PCM pekerjaan pembangunan Jembatan payahe
1 Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi 18.10 - Copy.pptx
hand-tools-service-special-tools-alat-ukur.ppt

14741 9 exception & assertion

  • 1. J.E.N.I. Bab 2 Exceptions dan Assertions 2.1 Tujuan Dasar penanganan exception telah dikenalkan pada anda di kursus pemrograman pertama. Bab ini membahas secara lebih dalam mengenai exception dan juga sedikit menyinggung tentang assertion. Setelah menyelesaikan pembahasan, anda diharapkan dapat : 1. Menangani exception dengan menggunakan try, catch dan finally 2. Membedakan penggunaan antara throw dengan throws 3. Menggunakan exception class yang berbeda – beda 4. Membedakan antara checked exceptions dan unchecked exceptions 5. Membuat exception class tersendiri 6. Menjelaskan keunggulan penggunaan assertions 7. Menggunakan assertions 2.2 Apa itu Exception? 2.2.1Pendahuluan Bugs dan error dalam sebuah program sangat sering muncul meskipun program tersebut dibuat oleh programmer berkemampuan tinggi. Untuk menghindari pemborosan waktu pada proses error-checking, Java menyediakan mekanisme penanganan exception. Exception adalah singkatan dari Exceptional Events. Kesalahan (errors) yang terjadi saat runtime, menyebabkan gangguan pada alur eksekusi program. Terdapat beberapa tipe error yang dapat muncul. Sebagai contoh adalah error pembagian 0, mengakses elemen di luar jangkauan sebuah array, input yang tidak benar dan membuka file yang tidak ada. 2.2.2Error dan Exception Classes Seluruh exceptions adalah subclasses, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari sebuah root class Throwable. Kemudian, dalam class ini terdapat dua kategori umum : Error class dan Exception class. Exception class menunjukkan kondisi yang dapat diterima oleh user program. Umumnya hal tersebut disebabkan oleh beberapa kesalahan pada kode program. Contoh dari exceptions adalah pembagian oleh 0 dan error di luar jangkauan array. Pengenalan Pemrograman 2 1
  • 2. J.E.N.I. Error class digunakan oleh Java run-time untuk menangani error yang muncul pada saat dijalankan. Secara umum hal ini di luar control user karena kemunculannya disebabkan oleh run-time environment. Sebagai contoh adalah out of memory dan harddisk crash. 2.2.3Sebuah Contoh Perhatikan contoh program berikut : class DivByZero { public static void main(String args[]) { System.out.println(3/0); System.out.println(“Cetak.”); } } Jika kode tersebut dijalankan, akan didapatkan pesan kesalahan sebagai berikut : Exception in thread "main" java.lang.ArithmeticException: / by zero at DivByZero.main(DivByZero.java:3) Pesan tersebut menginformasikan tipe exception yang terjadi pada baris dimana exception itu berasal. Inilah aksi default yang terjadi bila terjadi exception yang tidak tertangani. Jika tidak terdapat kode yang menangani exception yang terjadi, aksi default akan bekerja otomatis. Aksi tersebut pertama-tama akan menampilkan deskripsi exception yang terjadi. Kemudian akan ditampilkan stack trace yang mengindentifikasi method dimana exception terjadi. Pada bagian akhir, aksi default tersebut akan menghentikan program secara paksa. Bagaimana jika anda ingin melakukan penanganan atas exception dengan cara yang berbeda? Untungnya, bahasa pemrograman Java memiliki 3 keywords penting dalam penanganan exception, yaitu try, catch dan finally. Pengenalan Pemrograman 2 2
  • 3. J.E.N.I. 2.3 Menangkap Exception 2.3.1Try - Catch Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keyword try, catch dan finally digunakan dalam menangani bermacam tipe exception. 3 Keyword tersebut digunakan bersama, namun finally bersifat opsional. Akan lebih baik jika memfokuskan pada 2 keyword pertama, kemudian membahas finally pada bagian akhir. Berikut ini adalah penulisan try-catch secara umum : try { <code to be monitored for exceptions> } catch (<ExceptionType1> <ObjName>) { <handler if ExceptionType1 occurs> } ... } catch (<ExceptionTypeN> <ObjName>) { <handler if ExceptionTypeN occurs> } Petunjuk Penulisan Program : Blok catch dimulai setelah kurung kurawal dari kode try atau catch terkait. Penulisan kode dalam blok mengikuti identasi Gunakan contoh kode tersebut pada program DivByZero yang telah dibuat sebelumnya : class DivByZero { public static void main(String args[]) { try { System.out.println(3/0); System.out.println(“Cetak.”); } catch (ArithmeticException exc) { //Reaksi atas kejadian System.out.println(exc); } System.out.println(“Setelah Exception.”); } } Kesalahan pembagian dengan bilangan 0 adalah salah satu contoh dari ArithmethicException. Tipe exception kemudian mengindikasikan klausa catch pada class ini. Program tersebut menangani kesalahan yang terjadi dengan menampilkan deskripsi dari permasalahan. Pengenalan Pemrograman 2 3
  • 4. J.E.N.I. Output program saat eksekusi akan terlihat sebagai berikut : java.lang.ArithmeticException: / by zero After exception. Bagian kode yang terdapat pada blok try dapat menyebabkan lebih dari satu tipe exception. Dalam hal ini, terjadinya bermacam tipe kesalahan dapat ditangani menggunakan beberapa blok catch. Perlu dicatat bahwa blok try dapat hanya menyebabkan sebuah exception pada satu waktu, namun dapat pula menampikan tipe exception yang berbeda di lain waktu. Berikut adalah contoh kode yang menangani lebih dari satu exception : class MultipleCatch { public static void main(String args[]) { try { int den = Integer.parseInt(args[0]); //baris 4 System.out.println(3/den); //baris 5 } catch (ArithmeticException exc) { System.out.println(“Nilai Pembagi 0.”); } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException exc2) { System.out.println(“Missing argument.”); } System.out.println(“After exception.”); } } Pada contoh ini, baris ke-4 akan menghasilkan kesalahan berupa ArrayIndexOutOfBoundsException bilamana seorang user alpa dalam memasukkan argument, sedang baris ke-5 akan menghasilkan kesalahan ArithmethicException jika pengguna memasukkan nilai 0 sebagai sebuah argument. Pelajari apakah yang akan terjadi terhadap program bila argumen – argumen berikut dimasukkan oleh user : a) Tidak ada argument b) 1 c) 0 Penggunaan try bersarang diperbolehkan dalam pemrograman Java. class NestedTryDemo { public static void main(String args[]){ try { int a = Integer.parseInt(args[0]); try { int b = Integer.parseInt(args[1]); System.out.println(a/b); } catch (ArithmeticException e) { System.out.println(“Divide by zero error!"); } } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException) { System.out.println(“2 parameters are required!"); } } Pengenalan Pemrograman 2 4
  • 5. J.E.N.I. } Pelajari apa yang akan terjadi pada program jika argument – argument berikut dimasukkan : a) Tidak ada argumen b) 15 c) 15 3 d) 15 0 Kode berikut menggunakan try bersarang tergabung dengan penggunaan method. class NestedTryDemo2 { static void nestedTry(String args[]) { try { int a = Integer.parseInt(args[0]); int b = Integer.parseInt(args[1]); System.out.println(a/b); } catch (ArithmeticException e) { System.out.println("Divide by zero error!"); } } public static void main(String args[]){ try { nestedTry(args); } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e) { System.out.println("2 parameters are required!"); } } } Bagaimana output program tersebut jika diimplementasikan terhadap argument – argument berikut : a) Tidak ada argumen b) 15 c) 15 3 d) 15 0 2.3.2Keyword Finally Saatnya anda mengimplementasikan finally dalam blok try-cacth. Berikut ini cara penggunaan keyword tersebut : try { <kode monitor exception> } catch (<ExceptionType1> <ObjName>) { <penanganan jika ExceptionType1 terjadi> } ... } finally { <kode yang akan dieksekusi saat blok try berakhir> } Pengenalan Pemrograman 2 5
  • 6. J.E.N.I. Petunjuk Penulisan Program : Sekali lagi, coding convention juga mengatur penggunaan finally seperti halnya pada blok catch. Penggunaan finally dimulai setelah kurung kurawal penutup blok catch terkait. Penulisan dalam blok tersebut juga mengalami identasi. Blok finally mengandung kode penanganan setelah penggunaan try dan catch. Blok kode ini selalu tereksekusi walaupun sebuah exception terjadi atau tidak pada blok try. Blok kode tersebut juga akan menghasilkan nilai true meskipun return, continue ataupun break tereksekusi. Terdapat 4 kemungkinan skenario yang berbeda dalam blok try-catch-finally. Pertama, pemaksaan keluar program terjadi bila control program dipaksa untuk melewati blok try menggunakan return, continue ataupun break. Kedua, sebuah penyelesaian normal terjadi jika try-catch-finally tereksekusi secara normal tanpa terjadi error apapun. Ketiga, kode program memiliki spesifikasi tersendiri dalam blok catch terhadap exception yang terjadi. Yang terakhir, kebalikan skenario ketiga. Dalam hal ini, exception yang terjadi tidak terdefinisikan pada blok catch manapun. Contoh dari skenario – skenario tersebut terlihat pada kode berikut ini : class FinallyDemo { static void myMethod(int n) throws Exception{ try { switch(n) { case 1: System.out.println("case pertama"); return; case 3: System.out.println("case ketiga"); throw new RuntimeException("demo case ketiga"); case 4: System.out.println("case keempat"); throw new Exception("demo case keempat"); case 2: System.out.println("case Kedua"); } } catch (RuntimeException e) { System.out.print("RuntimeException terjadi: "); System.out.println(e.getMessage()); } finally { System.out.println("try-block entered."); } } public static void main(String args[]){ for (int i=1; i<=4; i++) { try { FinallyDemo.myMethod(i); } catch (Exception e){ System.out.print("Exception terjadi: "); System.out.println(e.getMessage()); } System.out.println(); } } } Pengenalan Pemrograman 2 6
  • 7. J.E.N.I. 2.4 Melempar Exception 2.4.1Keyword Throw Disamping menangkap exception, Java juga mengijinkan seorang user untuk melempar sebuah exception. Sintax pelemparan exception cukup sederhana. throw <exception object>; Perhatikan contoh berikut ini. /* Melempar exception jika terjadi kesalahan input */ class ThrowDemo { public static void main(String args[]){ String input = “invalid input”; try { if (input.equals(“invalid input”)) { throw new RuntimeException("throw demo"); } else { System.out.println(input); } System.out.println("After throwing"); } catch (RuntimeException e) { System.out.println("Exception caught here."); System.out.println(e); } } } 2.4.2Keyword Throws Jika sebuah method dapat menyebabkan sebuah exception namun tidak menangkapnya, maka digunakan keyword throws. Aturan ini hanya berlaku pada checked exception. Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang checked exception dan unchecked exception pada bagian selanjutnya, “Kategori Exception”. Berikut ini penulisan syntax menggunakan keyword throws : <type> <methodName> (<parameterList>) throws <exceptionList> { <methodBody> } Sebuah method perlu untuk menangkap ataupun mendaftar seluruh exceptions yang mungkin terjadi, namun hal itu dapat menghilangkan tipe Error, RuntimeException, ataupun subclass-nya. Pengenalan Pemrograman 2 7
  • 8. J.E.N.I. Contoh berikut ini menunjukkan bahwa method myMethod tidak menangani ClassNotFoundException. class ThrowingClass { static void myMethod() throws ClassNotFoundException { throw new ClassNotFoundException ("just a demo"); } } class ThrowsDemo { public static void main(String args[]) { try { ThrowingClass.myMethod(); } catch (ClassNotFoundException e) { System.out.println(e); } } } 2.5 Kategori Exception 2.5.1Exception Classes dan Hierarchy Seperti yang disebutkan sebelumnya, root class dari seluruh exception classes adalah Throwable class. Yang disebutkan dibawah ini adalah exception class hierarchy. Seluruh exceptions ini terdefinisi pada package java.lang. Tabel 1.4. Exception Class Hierarchy Pengenalan Pemrograman 2 8
  • 9. J.E.N.I. Sekarang anda sudah cukup familiar dengan beberapa exception classes, saatnya untuk mengenalkan aturan : catch lebih dari satu harus berurutan dari subclass ke superclass. class MultipleCatchError { public static void main(String args[]){ try { int a = Integer.parseInt(args [0]); int b = Integer.parseInt(args [1]); System.out.println(a/b); } catch (Exception e) { System.out.println(e); } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e2) { System.out.println(e2); } System.out.println("After try-catch-catch."); } } Setelah mengkompilasi kode tersebut akan menghasilkan pesan error jika Exception class adalah superclass dari ArrayIndexOutOfBoundsException class. MultipleCatchError.java:9: exception java.lang.ArrayIndexOutOfBoundsException has already been caught } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e2) { 2.5.2Checked dan Unchecked Exceptions Exception terdiri atas checked dan unchecked exceptions. Checked exceptions adalah exception yang diperiksa oleh Java compiler. Compiler memeriksa keseluruhan program apakah menangkap atau mendaftar exception yang terjadi dalam sintax throws. Apabila checked exception tidak didaftar ataupun ditangkap, maka compiler error akan ditampilkan. Tidak seperti checked exceptions, unchecked exceptions tidak berupa compile-time checking dalam penanganan exceptions. Fondasi dasar dari unchecked exception classes adalah Error, RuntimeException dan subclass-nya. 2.5.3User Defined Exceptions Meskipun beberapa exception classes terdapat pada package java.lang namun tidak mencukupi untuk menampung seluruh kemungkinan tipe exception yang mungkin terjadi. Sehingga sangat mungkin bahwa anda perlu untuk membuat tipe exception tersendiri. Dalam pembuatan tipe exception anda sendiri, anda hanya perlu untuk membuat sebuah extended class terhadap RuntimeException class, maupun Exception class lain. Selanjutnya tergantung pada anda dalam memodifikasi class sesuai Pengenalan Pemrograman 2 9
  • 10. J.E.N.I. permasalahan yang akan diselesaikan. Members dan constructors dapat dimasukkan pada exception class milik anda. Berikut ini contohnya : class HateStringException extends RuntimeException{ /* Tidak perlu memasukkan member ataupun construktor */ } class TestHateString { public static void main(String args[]) { String input = "invalid input"; try { if (input.equals("invalid input")) { throw new HateStringException(); } System.out.println("String accepted."); } catch (HateStringException e) { System.out.println("I hate this string: " + input + "."); } } } 2.6 Assertions 2.6.1User Defined Exceptions Assertions mengijinkan programmer untuk menentukan asumsi yang dihadapi. Sebagai contoh, sebuah tanggal dengan area bulan tidak berada antara 1 hingga 12 dapat diputuskan bahwa data tersebut tidak valid. Programmer dapat menentukan bulan harus berada diantara area tersebut. Meskipun hal itu dimungkinkan untuk menggunakan contructor lain untuk mensimulasikan fungsi dari assertions, namun sulit untuk dilakukan karena fitur assertion dapat tidak digunakan. Hal yang menarik dari assertions adalah seorang user memiliki pilihan untuk digunakan atau tidak pada saat runtime. Assertion dapat diartikan sebagai extensi atas komentar yang menginformasikan pembaca kode bahwa sebagian kondisi harus terpenuhi. Dengan menggunakan assertions, maka tidak perlu untuk membaca keseluruhan kode melalui setiap komentar untuk mencari asumsi yang dibuat dalam kode. Namun, menjalankan program tersebut akan memberitahu anda tentang assertion yang dibuat benar atau salah. Jika assertion tersebut salah, maka AssertionError akan terjadi. 2.6.2Mengaktifkan dan Menonaktifkan Exceptions Penggunaan assertions tidak perlu melakukan import package java.util.assert. Menggunakan assertions lebih tepat ditujukan untuk memeriksa parameter dari non- public methods jika public methods dapat diakses oleh class lain. Hal itu mungkin terjadi bila penulis dari class lain tidak menyadari bahwa mereka dapat menonaktifkan assertions. Dalam hal ini program tidak dapat bekerja dengan baik. Pada non-public methods, hal tersebut tergunakan secara langsung oleh kode yang Pengenalan Pemrograman 2 10
  • 11. J.E.N.I. ditulis oleh programmer yang memiliki akses terhadap methods tersebut. Sehingga mereka menyadari bahwa saat menjalankannya, assertion harus dalam keadaan aktif. Untuk mengkompilasi file yang menggunakan assertions, sebuah tambahan parameter perintah diperlukan seperti yang terlihat dibawah ini : javac –source 1.4 MyProgram.java Jika anda ingin untuk menjalankan program tanpa menggunakan fitur assertions, cukup jalankan program secara normal. java MyProgram Namun, jika anda ingin mengaktifkan assertions, anda perlu menggunakan parameter –enableassertions atau –ea. java –enableassertions MyProgram 2.6.3Sintax Assertions Penulisan assertions memiliki dua bentuk. Bentuk yang paling sederhana terlihat sebagai berikut : assert <expression1>; dimana <expression1> adalah kondisi dimana assertion bernilai true. Bentuk yang lain menggunakan dua ekspresi, berikut ini cara penulisannya : assert <expression1> : <expression2>; dimana <expression1> adalah kondisi assertion bernilai true dan <expression2> adalah informasi yang membantu pemeriksaan mengapa program mengalami kesalahan. class AgeAssert { public static void main(String args[]) { int age = Integer.parseInt(args[0]); assert(age>0); /* jika masukan umur benar (misal, age>0) */ if (age >= 18) { System.out.println(“Congrats! You're an adult! =)”); } } } Pengenalan Pemrograman 2 11
  • 12. J.E.N.I. 2.7 Latihan 2.7.1 Heksadesimal ke Desimal Tentukan sebuah angka heksadesimal sebagai input. Konversi angka tersebut menjadi bilangan decimal. Tentukan exception class anda sendiri dan lakukan penanganan jika input dari user bukan berupa bilangan heksadesimal. 2.7.2 Menampilkan Sebuah Berlian Tentukan nilai integer positif sebagai input. Tampilkan sebuah berlian menggunaakan karakter asterisk (*) sesuai angka yang diinput oleh user. Jika user memasukkan bilangan integer negatif, gunakan assertions untuk menanganinya. Sebagai contoh, jika user memasukkan integer bernilai 3, program anda harus menampilkan sebuah berlian sesuai bentuk berikut : * *** ***** *** * Pengenalan Pemrograman 2 12