SlideShare a Scribd company logo
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Definisi/Konsep
 Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar.
 Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata (real world)

2
KELEBIHAN PBL
 1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
Peserta didik/mahapeserta didik yang belajar
memecahkan suatu masalah maka mereka akan
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau
berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan.
Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas
ketika peserta didik/mahapeserta didik berhadapan
dengan situasi di mana konsep diterapkan

3
KELEBIHAN PBL
 (2) Dalam situasi PBL, peserta didik/mahapeserta
didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks
yang relevan
 (3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik
dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan
dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam
bekerja kelompok.

4
Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam
pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer
pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran

5
Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran
2. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario
atau permasalahan dan peserta didik melakukan
berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan
tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif
pendapat

6
. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang
dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan
di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam
bidang yang relevan.
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan
pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah
didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan
satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi
tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
7
4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya
peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini
dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul
sesuai kelompok dan fasilitatornya.

8
5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,
hardware, maupun kemampuan perancangan dan
pengujian.

9
Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas,
peserta didik terlebih dahulu diminta untuk
mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu.
Kemudian peserta didik diminta mencatat masalahmasalah yang muncul.
Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik
untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang
ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik
untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan
mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
10
Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang
dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta
didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas.
Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman
langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman
belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan
peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar
kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
11
Contoh Penerapan
Tahapan-Tahapan Model PBL
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah

PERILAKU GURU
• Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan
• Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih

Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik

Membantu peserta didik mendefinisikan
danmengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut

Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok

Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah

Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya

Membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, model dan berbagi tugas dengan teman

Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari /meminta kelompok presentasi
hasil kerja

12
SISTEM PENILAIAN
 Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
(knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian
terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen,
dan laporan.
 Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat
bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu
keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama
dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian
untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
13
SISTEM PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan
authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan

portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaanpekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar
dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara
evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
 Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam
belajar.
 Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugastugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam
kelompoknya

14
Terima Kasih

15

More Related Content

PPTX
2.2.2 problem based learning
PPT
2.2.2 problem based learning
PPT
3.7. problem based learning
PPTX
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
PPTX
Problem based leraning oleh Miftha Chandra Marwan
PPT
Problem based learning
PPT
Pembelajaran problem based learning
PPT
Model pembelajaran problem based learning (pbl)
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
3.7. problem based learning
Modifikasi tampilan slide presentasi (2)
Problem based leraning oleh Miftha Chandra Marwan
Problem based learning
Pembelajaran problem based learning
Model pembelajaran problem based learning (pbl)

What's hot (17)

PPT
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
PPT
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
PPTX
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
PPTX
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
PDF
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
PPT
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
PPT
2.2.2 problem based learning
PPT
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
PPTX
konsep pendekatan scientific
PPTX
Group Investigation ppt
PPTX
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
PPTX
Model Pembelajaran
DOCX
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
PPT
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
DOC
Sogol tugas ptk
PPT
Peta Konsep Media Pembelajaran
RTF
Bab 2 skripsi
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
2.2.2 problem based learning
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
konsep pendekatan scientific
Group Investigation ppt
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
Model Pembelajaran
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
Sogol tugas ptk
Peta Konsep Media Pembelajaran
Bab 2 skripsi
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
PPTX
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
DOCX
Format analisis buku siswa
DOC
Charlie and Lola
PPT
Kelompok al islami bab toleransi
ODT
Euskal pilota saioa
PDF
Neeraj tewari
PPT
Cloud doroga tv
ODP
Presentación de 4 to b
PPT
Conquestes de la lluna
PDF
Slide 2
PPTX
Week 3 presentation Salesman wiki final
PDF
Rocio, vitor
ODT
Euskal pilota lana
PDF
PDF
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
PDF
Hc 200 trompete 1
PPT
Creacion de un usuario
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
Format analisis buku siswa
Charlie and Lola
Kelompok al islami bab toleransi
Euskal pilota saioa
Neeraj tewari
Cloud doroga tv
Presentación de 4 to b
Conquestes de la lluna
Slide 2
Week 3 presentation Salesman wiki final
Rocio, vitor
Euskal pilota lana
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
Hc 200 trompete 1
Creacion de un usuario
Ad

Similar to 2.2.2 problem based learning (20)

PPT
2 2-2-problem-based-learning
PPT
3.2.2 Problem Based Learning.ppt
PPT
2.2.2 Problem Based Learning education.ppt
PPT
metode pembelajaran Problem Based Learning.ppt
PPT
06 Problem Based Learning.ppt media pwmbelajaran
PPT
Metode Pembelaran Problem Based Learning.ppt
PPT
2.2.2 Problem Based Learning( pemebelajaran berbasis masalah).ppt
PPT
Model Problem Based Learning and how.ppt
PPT
2.2.2 problem based learning al kepret
PPT
2.2.2 problem based learning
PPT
2.2.2 problem based learning
PPT
Problem Based Learning (PBL) in teach.ppt
PPTX
Model Problem Based Learning di SMK dan kelas
PPT
1.3 d konsep model pembelajaran p bl
PPTX
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
PPTX
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
DOCX
Model pembelajaran berbasis masalah 1
PPTX
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
PPT
DIFERENSIASI PROSES DALAM MODEL PEMBELAJARAN.ppt
PDF
Bab ii ok
2 2-2-problem-based-learning
3.2.2 Problem Based Learning.ppt
2.2.2 Problem Based Learning education.ppt
metode pembelajaran Problem Based Learning.ppt
06 Problem Based Learning.ppt media pwmbelajaran
Metode Pembelaran Problem Based Learning.ppt
2.2.2 Problem Based Learning( pemebelajaran berbasis masalah).ppt
Model Problem Based Learning and how.ppt
2.2.2 problem based learning al kepret
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
Problem Based Learning (PBL) in teach.ppt
Model Problem Based Learning di SMK dan kelas
1.3 d konsep model pembelajaran p bl
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
Model pembelajaran berbasis masalah 1
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
DIFERENSIASI PROSES DALAM MODEL PEMBELAJARAN.ppt
Bab ii ok

More from Zo Ri (20)

PPTX
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
PPTX
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
PPTX
3.1.2 panduan tugas telaah rpp
PPTX
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
PPTX
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
PPTX
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
PPT
2.2.3 discovery learning
PPT
2.2.1 project based learning
PPTX
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
PPTX
1.3 skl ki kd rev
PPTX
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
PPTX
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
PPTX
0.1 perubahan mindset
PPTX
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
PPTX
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
PPTX
0.1 perubahan mindset
PPTX
Rks presentasi
PPT
PPT
H 2 m 2 gambaran umum pkps
PPTX
8. instrumentasi
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
3.1.2 panduan tugas telaah rpp
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.2.3 discovery learning
2.2.1 project based learning
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.3 skl ki kd rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
0.1 perubahan mindset
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
0.1 perubahan mindset
Rks presentasi
H 2 m 2 gambaran umum pkps
8. instrumentasi

2.2.2 problem based learning

  • 1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. Definisi/Konsep  Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.  Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world) 2
  • 3. KELEBIHAN PBL  1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik/mahapeserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik/mahapeserta didik berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan 3
  • 4. KELEBIHAN PBL  (2) Dalam situasi PBL, peserta didik/mahapeserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan  (3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. 4
  • 5. Langkah-langkah Operasional dalam Proses Pembelajaran 1. Konsep Dasar (Basic Concept) Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran 5
  • 6. Langkah-langkah Operasional dalam Proses Pembelajaran 2. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem) Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta didik melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat 6
  • 7. . Pembelajaran Mandiri (Self Learning) Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami. 7
  • 8. 4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge) Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya. 8
  • 9. 5. Penilaian (Assessment) Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. 9
  • 10. Contoh Penerapan Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalahmasalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka. 10
  • 11. Contoh Penerapan Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran. 11
  • 12. Contoh Penerapan Tahapan-Tahapan Model PBL FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah PERILAKU GURU • Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan • Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Membantu peserta didik mendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja 12
  • 13. SISTEM PENILAIAN  Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.  Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. 13
  • 14. SISTEM PENILAIAN Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaanpekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.  Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.  Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugastugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya 14