AIR CONDITIONING SYSTEM.ppt
- 1. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 1 Air Conditioner 1 Introduction
- 2. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 2 Alcohol Basic Theory Basic Air Conditioner 2
- 3. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 3 Laten Heat Panas yang dapat merubah wujud/bentuk suatu benda, tetapi tidak merubah suhu benda tersebut. 3
- 4. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 4 Sensible Heat 4 Panas yang dapat merubah suhu suatu benda, tetapi tidak merubah wujud/bentuk benda tersebut.
- 5. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 5 Jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk merubah suhu suatu benda tertentu sebesar 1o C Panas Jenis (specific heat) 5 1.0 0.57 0.49 0.11 0.09 0.21 Water Alcohol Ice Iron Copper Aluminum Specific heat (Kcal/kg. C) Substance o
- 6. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 6 Ukuran panas atau dinginnya suatu benda yang umumnya dinyatakan dengan derajat Celcius ( o C ) atau derajat Fahrenheit ( o F ) Scale of Temperature 6 o C o F Titik didih Titik beku 100 0 32 212 100 180 o C = (o F– 32) x 5/9 o F = o C x 9/5 +32
- 7. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 7 Gaya tegak lurus yang dikenakan pada satuan tertentu pada benda padat, cair atau gas Tekanan (Pressure) Pkg Pressure : Pkg/cm 2 1 cm 1 cm Area : 1 cm 2 7
- 8. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 8 Tekanan yang bekerja pada semua benda diatas bumi ( berat udara di sekitar ) Atmospheric Pressure 1 atm = 1.03 Kg/cm2 = 14.69 Psi = 1.01 Bar = 760 mm.Hg = 101.32 kPa Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 8
- 9. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 9 Kandungan uap air yang terdapat pada suatu udara Humidity (Kelembaban) Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 9 • Absolute Humidity • Relative Humidity
- 10. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 10 Jumlah kandungan uap air didalam udara dibandingkan udara kering Absolute Humidity 10
- 11. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 11 Jumlah uap air yang terkandung didalam udara dibanding dengan udara yang sudah tidak dapat menyerap uap air lagi didalam suhu udara tersebut. Relative Humidity 11
- 12. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 12 Humidity Scale 12 o C o C Thermo meter bola basah Thermo meter bola kering o C 25 o C 19.5
- 13. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 13 Diagram Psychometric 13
- 14. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 14 • Fusi yaitu benda padat yang mencair, dengan menyerap panas dari udara sekelilingnya • Solidifikasi yaitu cairan yang berubah menjadi padat dengan melepas panas pada sekelilingnya • Evaporasi yaitu cairan yang menguap menjadi gas dengan menyerap panas dari sekelilingnya • Kondensasi yaitu gas / uap yang berubah menjadi cairan dengan melepas panas ke sekelilingnya • Sublimasi yaitu benda padat yang berubah menjadi gas • Adhesi yaitu gas yang berubah menjadi padat Istilah-istilah Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 14
- 15. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 15 Air Conditioner • Mengatur suhu udara • Mengatur sirkulasi udara • Mengatur kelembaban udara • Mengatur kebersihan udara 15
- 16. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 16 Air Conditioner Operation 16 10. Test gauge and Manifold 11. Compressor 12 refrigrant Container 13. Magnetic Switch High Pressure Gas High Pressure Liquid Low Pressure Liquid Low Pressure Gas 1. Blower Switch 2. Thermostatic Switch 3. Battery Suply 4. Circuit Breaker 5. Blower 14. Compressor Drive Pulley 15. Receiver Dryer 16. Discharge Line 17. Discharge Line
- 17. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 17 • Compressor • Condenser & Fan • Receiver Dryer • Expansion Valve • Evaporator & Blower Fan • Hoses / Tube Main Component of A/C 17
- 18. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 18 •* Mensirkulasikan refrigerant ke seluruh sistim Fungsi : • * Mengkompresikan refrigerant bertekanan • rendah menjadi bertekanan tinggi dan • bertemperatur tinggi Compressor 18
- 19. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 19 Compressor SANDEN NIPPODENSO
- 20. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 20 Compression Mechanism (Crank) 20 Section Stroke Discharge Stroke Valve System
- 21. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 21 Wobble Plate Compressor 21 SECTION STROKE DISCHARGE STROKE 1. Rotating cam 2. Piston rod plate 3. Piston rod 4. Piston 5. Discharge valve 6. Section valve 7. Safety valve 8. Outlet connection 9. Inlet connection 10. Oil plug
- 22. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 22 Compressor Operation Intake Valve Intake Passage Exhaust Passage Exhaust Valve Suction Stroke Intake Valve Intake Passage Exhaust Passage Exhaust Valve Discharge Stroke 22
- 23. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 23 Magnetic Clutch 23 Menghubungkan dan memutuskan hubungan compressor ke engine.
- 24. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 24 Magnetic Clutch Component Pulley Drive Plate Shaft Bearing Hub Coil Assembly 24
- 25. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 25 Magnetic Clutch Operation 25 COMPRESSOR DISENGAGED COMPRESSOR ENGAGED 1. Electro magnet 2. Pulley 3. Hub 4. Flange 5. Compressor shaft
- 26. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 26 Bersama-sama dengan fan merubah refrigerant berbentuk gas bertekanan tinggi menjadi refrigerant berbentuk cair bertekanan tinggi dengan cara mendinginkan/menurunkan temperature refrigerant tersebut. Condenser 26
- 27. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 27 Condenser Operation
- 28. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 28 • Menyimpan refrigerant bertekanan tinggi Fungsi : • Menyaring kotoran • Menyerap air (mengeringkan) • Melihat jumlah refrigerant Receiver Dryer 28
- 29. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 29 Receiver Dryer of Component 29
- 30. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 30 Screen From Condenser To Expansion Valve Receiver Dryer Operation 30
- 31. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 31 * Merubah refrigerant berbentuk cair bertekanan dan bersuhu tinggi menjadi refrigerant berbentuk kabut atau moister bertekanan dan bersuhu rendah. Fungsi : * Mengatur jumlah refrigerant yang di kabutkan di evaporator Expansion Valve Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 31
- 32. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 32 Expansion Valve - Component Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 32 1. Valve 2. Diaphragm chamber 3. Capillary tube 4. Diaphragm 5. Push rod 6. Pressure spring 7. Adjusting screw 8. Heat sensitizing tube
- 33. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 33 Diaphragm Tube Thermal Bulb Pin Internal Equalizing Passage Orifice Seat Super heater Spring Outlet Inlet Internal Equalized Expansion Valve Internal & External Diaphragm Tube Thermal Bulb Pin External Equalizing Passage Orifice Seat Super heater Spring Inlet Outlet External Equalized 33
- 34. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 34 Box Expansion Valve 34 1. Ball valve 2. Diaphragm 3. Capillary tube 4. Pressure equalizing connection 5. Thrust spring
- 35. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 35 Temperature Sensor Diaphragm To Evaporator Rod To Compressor Ball and Spring From Condenser From Evaporator “H” Block Expansion Valve 35
- 36. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 36 Menyerap panas dari udara yang dilewatkan melalui fin-fin pendingin, sehingga udara ruangan menjadi sejuk Fungsi : Evaporator 36
- 37. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 37 Evaporator Kit 37 1 2 3 1. Evaporator 2. Pressure switch 3. Expansion valve
- 38. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 38 Evaporator Operation Evaporator blower Fan From Orifice Tube To Compressor 38
- 39. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 39 Others Equipment 39 • Pressure Switch • Thermostat Switch • Ice Control
- 40. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 40 Pressure Switch 40 Mendeteksi ketidak normalan tekanan didalam sirkulasi dan kalau hal tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan dimatikan, sehingga compressor akan berhenti bekerja. Fungsi
- 41. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 41
- 42. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 42
- 43. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 43 High Presure Switch HPS Low Presure Switch LPS
- 44. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 44 Thermostat Switch 44 Mengatur suhu ruangan dengan cara memutus dan menghubungkan arus ke magnetic clutcth berdasarkan sensor temperatur. Fungsi :
- 45. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 45 Thermostat Switch operation-1 45
- 46. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 46 Capillary Tube Compressor Clutch Pivoting Frame Battery Thermostatic switch Capillary bellows Assembly Point opening Temperature Adjusting screw Thermostat Switch operation-2 46
- 47. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 47 Tools 47 • Pressure Gauge Manifold • Vacuum Pump • Leak Detector • Thermo Meter
- 48. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 48 Pressure Gauge Manifold 48 Fungsi • Mengetahui tekanan Hi dan Lo yang ada pada system. • Melakukan pengisian refrigerant • Bersama dengan vacuum pump untuk membuang udara dan uap air yang ada di system. • Mengetahui kebocoran pada system.
- 49. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 49 Vacuum Pump 49 Fungsi Membuang udara dan uap air yang ada pada system.
- 50. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 50 Leak Detector 50 Fungsi Mendeteksi kebocoran refrigerant pada system.
- 51. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 51 Pasang Manifold Gauge Lakukan Pemvacuuman Berhenti Pemvacuuman Check Kevacuuman Apakah Berkurang ? Isi Dengan Gas Lewat Sisi HI Check Sistem Dari Kebocoran Isi Sirkulasi Dengan Refrigerant Berbentuk Gas Buka Manifold Gauge Lebih dari 15 menit at au hingga kevacuuman mencapai 75 Cm-Hg Biarkan sel ama 5 menit Tidak Ya Kebocoran Terlihat Keboran Tak-terlihat Repeating Vacuum Method 51 Perbaiki Komponen Yang Bocor
- 52. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 52 • Buka valve HI pada manifold gauge untuk memasukan refrigerant dalam bentuk gas • Ketika tekanan sirkulasi mencapai 1 Kg/Cm2 tutup valve HI • Check kebocoran, jika ditemukan kebocoran perbaiki Check System Dari kebocoran 52
- 53. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 53 Is9 Plant Instructor Pspn’03 • Pasang manifold gauge • Tutup valve HI • Buka valve LO, atur bukaan valve sehingga pembacaan tekanan rendah tidak lebih dari 4.2 kg/Cm2 (60 psi ) • Buka pintu dan jendela pada cabin • Hidupkan engine dengan putaran 1300 - 1500 rpm • Atur blower dan temperatur pada posisi Hi ( max ) • Lakukan pengisian hingga sistim sirkulasi berisi cukup refrigerant (HI 13 - 15 Kg/Cm2 dan LO 2.1 - 3.0 Kg/Cm2 ), pada sight glass tidak terlihat adanya gelembung-gelembung tetapi sekali-sekali gelembung akan terlihat • Tunggu hingga sistim AC stabil • Periksa kembali tekanan HI dan LO • Tambah/kurangi bila tidak sesuai std Pengisian Refrigerant 53
- 54. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 54 Is9 Plant Instructor Pspn’03 Low Side Pressure Gauge Center Internal Passage Low Side Hand valve Low Side Internal Passage High Side Internal Passage Center Service Connector Gauge Adding Refrigerant 54 OPEN CLOSE
- 55. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 55 • Jalankan A/C dengan kondisi sebagai berikut : • Pintu dan jendela pada cabin terbuka penuh • Maximum cooling (thermostat dan blower max) • Putaran engine 1300 - 1500 Rpm • Check jumlah refrigerant di sight glass • Jumlah tepat tidak terlihat adanya gelembung-gelembung tetapi sekali-sekali gelembung akan terlihat • Jumlah kelebihan / Kosong tidak terlihat adanya gelembung- gelembung, pendinginan A/C kurang • Jumlah kurang terlihat gelembung secara terus menerus Pengecekan Jumlah Refigerant Lewat Sight Glass
- 56. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 56 • Pasang manifold gauge • Buka seluruh pintu dan jendela • Hidupkan engine pada putaran 1500 rpm • Atur blower dan temperatur pada posisi Hi ( max ) • Tunggu hingga sistim AC stabil • Periksa tekanan HI standard 13 - 17 Kg/Cm2 - LO 1,2 - 2,1 K/Cm2 • Lihat suhu termometer pada outlet blower dan bandingkan dengan temperatur udara luar Temperatur udara luar Perbedaan yang diijinkan * Kurang dari 24 oC 11 oC * 24 – 32 oC 14 oC * Lebih dari 32 oC 17 oC Air Conditioner Performance Test 56
- 57. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 57 Low Side Pressure Gauge High Side Pressure Gauge Center Internal Passage Low Side Hand valve High Side Hand valve Low Side Internal Passage High Side Internal Passage Low Side Service Connector High Side Service Connector Center Service Connector Gauge Performance Test 57 CLOSE CLOSE
- 58. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 58 • Selalu gunakan pelindung mata • Jangan memasang tabung diatas suhu 40 o C • Jangan menangani refrigerant pada tempat yang tertutup atau dekat dengan api • Hati-hati jangan sampai refrigerant mengenai kulit atau mata secara langsung • Bagian yang terkena jangan digosok • Bilas dengan menggunakan air • Bawalah ke dokter sesegera mungkin untuk perawatan lebih lanjut Safety Prosedure 58
- 59. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 59 EVAPORATOR Take latent heat from surrounding air and evaporator EXPANSION VALVE Changes to low temperature, low pressure mist CONDENSER Condenses the high temperature, high pressure gas KOMPRESSOR Changes to high temperature, high pressure gas Refrigerant Refrigerant Cycle 59
- 60. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 60 Receiver Dryer Evaporator blower Fan Condenser Fan Compressor Condenser Evaporator Expansion Valve Capillary Tube Thermostatic Expansion valve Operation 60
- 61. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 61 Receiver Dryer Evaporator blower Fan Condenser Fan Compressor Condenser Evaporator “ H ” Block Expansion Valve “H” Block Expansion Valve Operation 61
- 62. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 62 Temperature and pressure 62 Pressure constant Pressure constant Overheating Saturation Overcooling Saturation Condensation Compression Evaporation Expansion 1,2 - 2.1 kg/cm2 13 - 17 kg/cm2 50o C 70o C 55o C 50o C 5o C 0o C 0 kg/cm2
- 63. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 63 Diagram Jenuh Refrigerant 63 0F 80 180 70 160 60 140 50 120 40 100 30 80 20 60 10 40 0 20 -10 0 -20 -20 -30 -40 0 5 10 15 20 25 30 kg/cm2 G 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Mpa G 1 2 Gas Cairan 0C 3 4 0F 80 180 70 160 60 140 50 120 40 100 30 80 20 60 10 40 0 20 -10 0 -20 -20 -30 -40 0 5 10 15 20 25 30 kg/cm2 G 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Mpa G Gas Cairan 0C
- 64. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 64 Proses penipisan lapisan ozon 64 Bumi dikelilingi atmosfir setebal 700 km, Atmosfir mengandung MOLEKUL OKSIGEN yang terdiri dari 2 (dua) atom Oksigen. Matahari mengeluarkan radiasi sinar putih yang meng-siang-i bumi. Selain itu ada juga radiasi sinar Gamma, sinar X, sinar ULTRAVIOLET, sinar Inframerah. Radiasi matahari menabrak molekul Oksigen, atom yang lepas menyatu dengan molekul Oksigen, jadi suatu molekul baru yang terdiri dari 3 (tiga) ATOM OKSIGEN. Molekul baru itu disebut "OZON (O3)". OZON berkumpul jadi suatu lapisan pada ketinggian 20 km sampai 30 km, LAPISAN OZON ini mampu menyerap masuknya radiasi matahari, Jumlah RADIASI ULTRAVIOLET yang lolos tidak akan membahayakan kita (dan mahkluk hidup lainnya) lagi. Tanpa lapisan itu, radiasi ultraviolet akan merusak dan dapat menimbulkan penyakit kanker pada kulit kita. Mata hari Molekul O2 Molekul O2 yang lepas Molekul O3 “OZON” Molekul OZON umurnya hanya "menit-an", Saat OZON pecah, atom yang terlepas dapat kembali menyatu dengan molekul Oksigen (O2). Pecah-menyatu, gabung-terpisah, begitulah siklus pembentukan alamiah dari molekul OZON. Secara alamiah, jumlah molekul OZON dan tebalnya lapisan OZON tidak akan banyak berubah. Proses alamiah ini akan menjadi lain jika ada "Tamu Lain yang Tidak Diundang" yang hadir di lapisah OZON, tamu lain dan yang tidak diundang itu adalah ZAT KLOR yang akan merusak keseimbangan dari siklus pembentukan molekul OZON. Kecepatan pemisahan molekul OZON akan lebih cepat dari pembentukannya, yang mengakibatkan jumlah molekul OZON dan tebalnya lapisan OZON akan berkurang. Klor Terbang sebagai Zat Klorofluorokarbon yang akrab kita sebut CFC merupakan salah satu Tamu Lain yang tidak diudang tersebut. CFC akrab kita pakai untuk AC, lemari es, styrofoam, aerosol, dan lainnya. Radiasi matahari melepaskan klor dari CFC, "Sekali di udara, tetap di udara", klor bebas akan terus merusak menggerogoti lapisan OZON.
- 65. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 65 65 Tabel Potensi Perusak Ozone Nama Rumus Kimia Ozone Depletion Potential Penggunaan Pengaturan CFC11 (R-11) CCL1F 1.00 Refrigerant zat pendorong pada spary, zat pembuat busa dan zat pembersih Senyawa yang diatur pada perjanjian montreal protocol CFC12 (R-12) CCL2 F2 1.00 Refrigerant, zat pendorong pada spray dan zat pembersih CFC113 (R-113) C2CL2F1 0.80 Zat pembersih CFC114 (R-114) C2CL2F0 1.00 Zat pembuat busa dan pendorong spray CFC 115 (R-115) C2CLF3 0.60 Zat untuk etsa HCFC22 (R-22) CH CL F2 0.05 Refrigerant Tidak diatur HCFC123 (R-123) CH CL2 CF1 0.02 Zat pembersih HCFC124 (R-124) CH CL FC F1 0.02 Zat pendorong spray dan pembuat busa HCFC141b (R-141b) CH1 CCL2F 0.10 Zat untuk etsa HFC134a (R-134a) CH2FC F1 0.00 Refrigerant untuk A/C pada mobil atau kendaraan HFC152a (R-152a) CH1 CH F2 0.00 Refrigerant
- 66. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 66 Basic Operation 66
- 67. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 67 Electric System Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 67
- 68. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 68 Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 68 General
- 69. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 69 Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 69 Air Distribution
- 70. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 70 Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 70 External Component 1.High-low pressure monitor 2.Drier, refrigerant reservoir 3.Condenser 4.Compressor 5.Low-pressure outlet 6.High-pressure outlet
- 71. PT. SAPTAINDRA SEJATI Mechanic Development Basic Air Conditioner 71 Plant Instructor Adro-Pspn/IS9/AUG’02 71 Controls A Fan •Position Aut : The system automatically controls the fan speed. •Position 0 : Shut off. •Position 1 : 1/4 of full fan speed. •Position 2 : Half fan speed. •Position 3 : 3/4 of full fan speed. •Position 4 : Full fan B Air distribution •Position AUT gives automatic control. •Only defroster •Defroster and bottom ventilation nozzle •Lower ventilation nozzle •Top and bottom ventilation nozzle •Only top ventilation nozzle •The positioning of the symbols C Fresh air •The fresh air inlet is fully open •The fresh air inlet is closed, only recirculation D Temperature The control is set to the desired temperature. E Air conditioning Closing AC When all controls are set to AUT , the AC is automatically controlled by OFF and ON . The button should only be used when AC is not required. However, it should normally be on all year round. The light in the button illuminates when the air conditioning is turned off.