SlideShare a Scribd company logo
1




AUDITING
DIKLAT SERTIFIKASI JFA
  Pembentukan Ahli



Priyono dwi nugroho, ak, msi, mm
AUDITING
2




       MATA AJARAN INI
        TERDIRI DARI :
        A. TEORI &
           CONTOH
        B. PERAGA AUDIT
Agenda teori auditing
                                   3. Tahapan
                         2.
        1.                           audit &
                   Pengertian,
    Pendahulua                        survei
                   jenis, tujuan
        n                          pendahulua
                       , dkk
                                        n


                   5. Probutek     4. Eva SPM
      6. KKA
                      Audit         dan PKA



       7. Uji           8.
    substantif &   Komunikasi
     P temuan        & lapor
3
BAB I. PENDAHULUAN
4


                 TPU
                 Peserta diharapkan
                 mampu menjelaskan ;
                 - pengertian dan
                   aspek2 yg berkaitan
                   dengan audit
                 - mampu
                   melaksanakan
                   penugasan audit
                   sebagai seorang
                   anggota tim audit.
Tujuan Pemelajaran Khusus
                             PESERTA DAPAT



                                                       MENYUSUN
    MENJELASKAN                  MELAKSANAKAN
                                                         KKA
a. Pengertian Auditing.         Tahapan Audit        a. KKA Utama
b. Jenis-jenis Audit            Internal sebagai     b. KKA Ikhtisar
                                Anggota Tim dalam    c. KKA
c. Tujuan dan manfaat           kegiatan ;              Pendukung
   audit                        a. Survei
d. Tahapan audit internal.         Pendahuluan
e. PKA                          b. Evaluasi SPM
                                c. Pengujian
f. Teknik Audit
                                   Substanstif dan
g. Bukti Audit                     Pengembangan
h. Prinsip dan bentuk              Temuan.
5 laporan                       d. Pelaporan dan
                                   Tindak Lanjut
BAB II ;
6   PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANF
    AAT & RISIKO DALAM AUDITING
    SUB BAHASAN ;
    A. PENGERTIAN AUDITING
    B. JENIS-JENIS AUDIT
    C. TUJUAN AUDIT
    D. MANFAAT AUDIT
    E. RISIKO AUDIT
A. PENGERTIAN AUDITING
7


    Definisi 1 ;
    Auditing adalah proses pengumpulan dan
    evaluasi bukti mengenai suatu informasi utk
    menetapkan dan melaporkan tingkat
    kesesuaian antara informasi tersebut dgn
    kriterianya
A. PENGERTIAN AUDITING
8


    Defnisi 2 ;
    Pemeriksaan adalah proses identifikasi
    masalah, analisis dan evaluasi yg dilakukan
    secara independen, objektif dan profesional
    berdasarkan standar pemeriksaan, utk
    menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas
    dan kehandalan informasi mengenai
    pengelolaan dan tgg jawab keuangan
    negara.
A. PENGERTIAN AUDITING
9

    Definisi 3 ;
    Audit intern adalah sebuah penilaian yg sistematis dan
    objektif & objektif yg dilakukan auditor internal thd
    operasi & kontrol yg berbeda-beda untuk menentukan
    apakah
    (1) informasi keu & operasi tlh akurat & dpt diandalkan

    (2) risiko yg dihadapi organisasi tlh diidentifikasi &
        diminimalisasi;
    (3) peraturan eksternal serta kebijakan & prosedur
        internal yg bisa diterima tlh dipenuhi ;
    (4) kriteria operasi (kegiatan) yg memuaskan tlh
        dipenuhi ;
    (5) sumbernya tlh digunakan secara efisien & ekonomis
        dan;
    (6) tujuan orgnisasi tlh dicapai secara efektif.
Tiga Ciri Dasar Karakteristik Auditing
10


     1. Auditing merupakan suatu proses penilaian.
     2. Penilaian tersebut dilakukan terhadap
        informasi, kondisi, operasi dan/atau
        pengendalian.
     3. Penilaian harus dilakukan secara obyektif
        oleh pihak yang kompeten dan independen.
1. Auditing merupakan suatu proses
11
          penilaian.
         Auditing adalah suatu proses penilaian 
          kegiatan untuk mengetahui apakah sesuatu
          yang dinilai sesuai dengan yang seharusnya.
         Proses penilaian pada dasarnya merupakan
          suatu kegiatan pembandingan, yaitu
          membandingkan antara hal yang diaudit
          dengan patokan atau kriteria mengenai
          bagaimana kegiatan tersebut dikerjakan.
1. Auditing merupakan suatu proses
12
          penilaian.
         Dalam proses penilaian, secara implisit me-
          nunjukkan adanya dua pihak yang
          terkait, yakni ;
           Auditor  adalah PNS yg mpy JFA dan/atau pihak
            lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung
            jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang
            berwenang melaksanakan pengawasan pada
            instansi pemerintah untuk dan atas nama APIP
            (BPKP, ITJEN, INSPEKTORAT).
           Auditi adalah pihak yg melaksanakan &
            bertanggung jawab atas hal yang dinilai oleh
            auditor. Dihubungkan dengan struktur
2. Informasi dan Kriteria
13


        Laporan  pengungkapan tertulis hasil
         pelaksanaan aktivitas tertentu.
        Kegiatan  sesuatu aktivitas yang
         mengandung tujuan tertentu, baik yang tengah
         berlangsung maupun yang telah selesai
         dikerjakan.
        Keadaan atau kejadian  suatu fakta yang
         telah terjadi atau telah ada pada saat hal
         tersebut diteliti.
3. Objektif, Kompeten dan
14
     Independen
        Objektif  berdasarkan kondisi yang sebenarnya
         dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif
         atau kepentingan tertentu.
        Kompeten auditor yg mempunyai hak atau
         kewenangan untuk melakukan audit menurut
         hukum dan memiliki keterampilan dan keahlian
         yang cukup untuk melakukan tugas audit.
        Independen  mandiri atau tidak tergantung pada
         sesuatu yang lain atau tidak bias dalam bersikap.
Buzz dicussion …….
15



     Peran auditi           Peran auditor

        Menyusun laporan      Menyiapkan diri
         perjalanan dari        untuk audit
         rumah ke kantor       Melaksanakan audit
        Presentasikan         Presentasikan
         pengalaman sbg         pengalaman
         auditi                 sebagai auditor
B. JENIS-JENIS AUDIT
16

                         AUDIT
                        INTERN
               PELAKU
                AUDIT
                         AUDIT
                        EKSTERN
      JENIS
      AUDIT
     MENURUT                AUDIT
                          KEUANGAN

               TUJUAN       AUDIT
                AUDIT    KINERJA/OPRS       AUDIT
                                           KETAATAN
                             AUDIT
                        TUJUAN TERTENTU      AUDIT
                                          INVESTIGATIF
AUDIT INTERN
17


        Audit yg dilakukan oleh pihak dari dalam
         organisasi auditi.
          Organisasiauditi misalnya adalah pemerintah
          daerah, kementerian negara, lembaga
          negara, perusahaan, atau bahkan pemerintah
          pusat.
        Pelaksanaan audit intern lebih diarahkan pada
         upaya membantu bupati/walikota/ gubernur/
         menteri/presiden meyakinkan pencapaian
         tujuan organisasi.
AUDIT EKSTERN
18


        Audit ekstern adalah audit yang dilakukan oleh
         pihak di luar organisasi auditi.
        Untuk menentukan apakah suatu audit
         merupakan audit ekstern atau intern harus
         merujuk pada lingkup organisasinya.
AUDIT KEUANGAN
19


        Audit keuangan adalah audit atas laporan
         keuangan yg bertujuan untuk memberikan
         informasi kepada pihak2 yg berkepentingan
         tentang kesesuaian antara lapkeu yg disajikan
         oleh manajemen (dalam hal ini pemerintah)
         dengan SAP.
        kewenangan melakukan audit keuangan
         berada di tangan BPK. APIP mpy kewenangan
         utk melakukan reviu atas laporan keuangan
         instansi pemerintah.
        Kriteria audit keuangan yaitu standar
AUDIT KINERJA/AUDIT
20
     OPERASIONAL
        Audit kinerja adalah pemeriksaan atas
         pengelolaan keuangan negara yang terdiri
         atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi
         serta pemeriksaan aspek efektivitas.
        kriteria yang digunakan dalam audit
         operasional yaitu ekonomis, efisien dan
         efektif, mungkin tidak mudah didapatkan oleh
         auditor, karena sangat tergantung dari
         kondisi, tempat dan waktu.
Karakteristik Audit Operasional
21


        bersifat konstruktif dan bukan mengkritik
        tdk mengutamakan mencari-cari kesalahan pihak
         auditi
        memberikan peringatan dini, jangan terlambat
        objektif dan realistis
        bertahap
        data mutakhir, kegiatan yang sedang berjalan
        memahami usaha-usaha manajemen
         (management oriented)
        Memberikan rekomendasi bukan menindaklanjuti
Manfaat Dari Audit Operasional
22


      Biaya-biaya   kegiatan akan lebih kecil atau
       ekonomis
      Hasil kerja (produktivitas) akan meningkat

      Rencana, kebijakan dan lain-lain yang tidak
       tepat dapat diperbaiki
      Suasana kerja menjadi lebih sehat
AUDIT DGN TUJUAN
23
     TERTENTU
        adalah pemeriksaan yang tidak termasuk
         dalam pemeriksaan keuangan dan
         pemeriksaan kinerja/audit operasional.
        jenis audit dgn tujuan tertentu ;
          audit ketaatan  untuk menilai kesesuaian
           antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan
           peraturan perundang-undangan yang berlaku.
          audit investigatif  untuk membuktikan apakah
           suatu indikasi penyimpangan/kecurangan apakah
           memang benar terjadi atau tidak terjadi.
C. TUJUAN AUDIT
24


     Yaitu untuk menentukan ;
     1. Informasi keu & operasi tlh akurat & dpt
         dihandalkan.
     2. Risiko yg dihadapi organisasi tlh diidentifkasi
         dan diminimalisasi.
     3. Peraturan eksternal serta kebijakan &
         prosedur internal tlh dipenuhi.
     4. Kriteria operasi yg memuaskan tlh dipenuhi.
     5. Sumberdaya tlh digunakan secara efisien &
         diperoleh secara ekonomis.
     6. Tujuan organisasi tlh dicapai secara efektif.
1. AUDIT KEUANGAN
25


     Pelaksanan audit keuangan sbg penugasan audit
     internal, maka tujuan audit menitikberatkan pada ;
     a. Peryataan Pendapat ;
        1) Wajar tanpa pengecualian
        2) Wajar tanpa pengecualian dgn tambahan
           paragraf penjelas
        3) Wajar dengan pengecualian
        4) Tidak wajar
        5) Pernyataan tdk memberikan pendapat atau
           menolak memberikan pendapat
1. AUDIT KEUANGAN (lanjutan)
26


     b. Penentuan Keakuratan dan Keandalan
        Informasi Keuangan
         Utk membantu auditan dlm melaksanakan
          kewajiban penyusunan lapkeu secara akurat
          dan handal.
         Tujuan akhir bukanlah pernyataan
          pendapat, tetapi rekomendasi perbaikan
2. AUDIT
27
     KINERJA/OPERASIONAL

        Bertujuan untuk menilai apakah sumber daya
         ekonomi yg tersedia tlh dikelola secara
         ekonomis, efisien, dan efektif.
a. EFEKTIVITAS
28


        Yaitu tercapainya tujuan atau manfaat.
        Untuk pengujian substantif, maka tujuan audit
         adalah utk meyakinkan apakah output yang
         dihasilkan ;
          sesuai  dgn yg direncanakan dlm
           jenis/spesifikasi, kuantitas dan mutu.
          dpt atau telah dimanfaatkan.

          digunakan sesuai rencana.
c. EFISIENSI
29



        Efisien = hubungan antara input dan output.
        Efisiensi terjadi jika sejumlah output tertentu dpt
         dicapai dgn jumlah input yg lebih kecil.
        Untuk pengujian substantif, maka tujuan audit
         adalah utk meyakinkan apakah ;
          kuantitas output tertentu tlh menggunakan kuantitas
           input lebih kecil dari std.
          kuantitas input tertentu tlh menggunakan kuantitas
           output lebih besar dari std.
          input tlh digunakan utk menghasilkan output yg
           direncanakan atau tdk terdpt pemborosan
           sumberdaya.
d. EKONOMIS
30




        Ekonomis/hemat yg berkaitan dgn kegiatan
         yaitu bila harga/nilai input menjadi lebih
         rendah/murah/hemat.
3. AUDIT KETAATAN
31


        Bertujuan untuk memberikan informasi kepada
         pihak-pihak yg berkepentingan tentang
         kesesuaian antara kondisi dengan peraturan
         perundang-undangan yg berlaku
          Arti sempit = hanya menentukan bhw suatu
           instansi/kegiatan tlh dilaksnakan sesuai
           ketentuan.
          Arti luas = mencakup efektifitas dan efisiensi
           operasi, sekaligus kewajaran penyajian lapkeu.
4. AUDIT INVESTIGATIF
32




        Bertujuan utk memperoleh kepastian tentang
         ada tidaknya tindak pidana korupsi
         (TPK), penyalahgunaan wewenang dan
         ketidaklancaran pembangunan.
4. AUDIT INVESTIGATIF (Lanjutan)
33


        Utk mencapai tujuannya, auditor
         mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti
         audit yg harus mengungkapkan tentang ;
          APA yg terjadi.
          SIAPA yg bertanggungjwb atas suatu kejadian.

          DIMANA terjadinya suatu kejadian

          BILAMANA/kapan terjadinya suatu kejadian.

          BAGAIMANA alur atau kronologis kejadiannya
D. MANFAAT AUDIT
34


        MEMBANTU ANGGOTA ORGANISASI
         DALAM MENJALANKAN TANGGUNG
         JAWABNYA SECARA EFEKTIF.

         (Hasil audit menghasilkan rekomendasi yang
         berguna bagi perbaikan manajemen dan dasar
                 dalam pengambilan keputusan.)
E. RISIKO
35


     DEFINISI ;
      Ketidakpastian yang dihadapi oleh organisasi

       dalam mencapai tujuannya.
      Potensi terjadinya kondisi-kondisi atau

       kejadian2 yg dpt menghambat organisasi utk
       mencapai tujuannya.
     JENIS RISIKO ;
     1. Risiko Organisasi
     2. Risiko Audit
E.1. RISIKO ORGANISASI
36


      Pengertian  Potensi terjadinya kondisi-kondisi
       atau kejadian-kejadian yg dihadapi oleh
       organisasi yg dapat menghambat organisasi
       dalam mencapai tujuannya.
      Manfaat bagi auditor dlm mendeteksi risiko

       orgnasiasi ;
          Utk menetapkan materialitas atau tingkat dapat
           diterimanya suatu keadaan yang tidak sesuai
           dengan yang seharusnya batas nilai kesalahan
           yang masih dapat ditoleransi.
          untuk menentukan, mengembangkan dan
           memfokuskan tujuan-tujuan audit.
E.2. RISIKO AUDIT
37


     RISIKO/KETIDAKPASTIAN YANG DIHADAPI
     OLEH AUDITOR YANG MENYEBABKAN
     AUDIT TIDAK MENCAPAI SASARAN 
     simpulan atau pendapat yang dikemukakan
     tidak sesuai dengan kondisi yang
     sesungguhnya.

     Model risiko yg sering digunakan ;
     Risiko Audit = Ris deteksi x Ris inheren x Ris pengendalian
E.2. RISIKO AUDIT (Lanjutan)
38


     Risiko audit = ukuran risiko tdk tercapainya
      tujuan audit yg dpt diterima oleh suatu audit.
     Risiko inheren (risiko melekat) = ukuran risiko yg
      terkait dengan operasi organisasi sebelum
      mempertimbangkan efektivitas pengendalian.
     Risiko Pengendalian = ukuran taksiran auditor
      bahwa pengendalian yg digunakan tdk mampu
      mendetksi dan mencegah terjadinya kesalahan.
     Risiko deteksi = ukuran risiko bhw hasil
      pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti audit akan
      gagl mendeteksi adanya kesalahan.
E.2. RISIKO AUDIT (Lanjutan)
39


     Risiko deteksi terdiri dari ;
        Risiko sampling  risiko yang terjadi jika sampel yang
         diuji oleh auditor tidak mewakili populasi (tidak
         representatif).  Untuk mengatasinya maka auditor
         harus merancang metode samplingnya sedemikian
         rupa agar sampel mewakili populasi.
        Risiko non sampling  risiko yang terjadi tanpa ada
         hubungannya dengan pelaksanaan audit secara
         sampling. Risiko non sampling dipengaruhi oleh dua
         faktor ;
          kompetensi auditor
          prosedur audit yang dipilih.
E.2. RISIKO AUDIT (Lanjutan)
40




     Model Risiko deteksi dimodifikasi menjadi ;
                       RA yang dapat diterima
     RD direncanakan = --------------------------------
                                  RI x RP
Ukuran risiko biasanya dalam bentuk %
RD = 10 % atau 0.1
RI = 80 % atau 0.8
RP= 90 % atau 0.9
Maka RA = 0.1x0.8x0.9 = 0.072 atau 7.2 %
Hubungan Antar Risiko Dengan
41
     Luasnya Pengujian
        RA                          RD      Pengujian
                  RI      RP
     diterima                     rencana     Bukti
     Rendah     Rendah   Rendah    Tinggi    Rendah

     Rendah     Rendah   Tinggi   Menengah Menengah

     Rendah     Tinggi   Rendah   Menengah Menengah

     Rendah     Tinggi   Tinggi    Rendah    Tinggi
BAB III
42   TAHAPAN AUDIT & SURVEI
     PENDAHULUAN
     SUB BAHASAN ;
     A. TAHAPAN AUDIT
     B. PERSIAPAN AUDIT : SURVEI
        PENDAHULUAN


       titis
A. TAHAPAN AUDIT
43


        Tahapan Audit = tahap2 yg dilalui oleh suatu
         proses audit, dimana setiap tahap mpy tujuan
         dan manfaat tertentu bagi proses audit utk
         mencapai tujuan audit.
        Tiap tahapan audit terdiri dari beberapa
         prosedur audit  Langkah yg perlu dilakukan
         oleh auditor utk mendapatkan bukti-bukti audit
         yg diperlukan sesuai dgn sasaran yg ingin
         dicapai dgn menggunakan teknik2 audit yg
         sesuai.
Tahapan pd audit keuangan ;
44


     I. Perencanaan & desain pendekatan audit.
     II. Pelaksanaan uji pengendalian & uji substansi
          transaksi.
     III. pelaksanaan prosedur analitis dan uji rincian
          saldo.
     IV. Penyelesaian audit dan penerbitan laporan
Tahapan pd audit operasional ;
45


     I. Perencanaan audit.
     II. Pengumpulan dan evaluasi bukti.
     III. Pelaporan dan tindak lanjut
                            Atau
     I. Perencanaan audit.
     II. Pemahaman dan pengujian pengendalian
          intern.
     III. Pengujian substantif
     IV. Pelaporan
Tahapan audit operasional yg
     digunakan dlm modul ini adalah;
46




     I. Survei Pendahuluan.
     II. Evaluasi sistem pengendalian manajemen
          (SPM).
     III. Pengujian substantif dan pengembangan
          temuan.
     IV. Pelaporan dan Tindak Lanjut
Tahapan Audit
47
B. PERSIAPAN AUDIT : SURVEI
     PENDAHULUAN
48




        Survei pendahuluan (disingkat SP) sebagai
         salah satu proses dalam audit internal disebut
         juga dengan ;
          preliminiaryaudit,
          Persiapan audit,
          Audit pendahuluan
1. TUJUAN SURVEI PENDAHULUAN
49


        Mendapatkan informasi umum mengenai
         auditan shg memperoleh pemahaman dasar
         mengenai ;
          Dasar hukum (pendirian organisasi)
          Peraturan per UU yg berlaku
          Tujuan organisasi
          Kegiatan operasional
          Metode dan prosedur
          Kebijakan yg berlaku
          Masalah keuangan
          Informasi lapangan
        Menetapkan tujuan-tujuan audit sementara.
        Menaksir risiko inheren auditan.
1. TUJUAN SURVEI PENDAHULUAN
     (lanjutan)
50




        Hasil SP dimanfaatkan untuk ;
          Perencanaan    penentu arah awal dalam audit
          Pelaporan  dapat dipergunakan sebagai bahan
           laporan audit menegnai gambaran umum auditan.
2. Aktivitas dlm Survai Pendahuluan
51


     a. Memahami dan Menelaah Tugas Pokok dan
        Fungsi (Tupoksi) Auditi
     b. Mengidentifikasi Area Kunci dan Titik-Titik Kritis
     c. Pelaksanaan Survey Pendahuluan
     d. Menyusun Simpulan Survai Pendahuluan
a. Memahami dan Menelaah Tugas
       Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Auditi
52


     Tujuan :
     1) Utk mendptkan gambaran scr utuh keg. utama auditi.
     2) Auditor akan dapat/mampu membuat peta (road map)
         atas kegiatan utamanya dan dapat memberikan
         panduan kepada tim audit untuk masuk pada tahapan
         audit berikutnya.
     Manfaat ;
     1) Untuk memperoleh gambaran kegiatan, proses
        manajemen yang mencakup input, proses, output dan
        informasi umum lainnya tentang auditi.
     2) Menetapkan tujuan audit sementara.
     3) Menetapkan tingkat risiko inheren.
b. Mengidentifikasi Area Kunci dan Titik-Titik
       Kritis
53


      1) Mengumpulkan Informasi
         Dari sisi auditor  tergantung dari tujuan
          audit, ruang lingkup audit, lamanya audit serta
          prioritas audit.
         Dari sisi auditi  mencakup; jenis/tipe
          kegiatan, besarnya kegiatan dan proses kegiatan
          (bersifat informasi umum dan informasi spesifik)
      2) Menelaah Informasi
        untuk menilai atau mendeteksi ada tidaknya
        kelemahan dan kerentanan dalam
        pelaksanaan kegiatan dan unsur-unsur
c. Pelaksanaan Survey
54
       Pendahuluan

        Pelaksnaan dapat di kantor auditor atau di
         lokasi auditi  utk mendapatkan gambaran
         yang jelas mengenai praktik yang nyata di
         tempat auditi.
        Tidak semua informasi umum tentang auditi
         harus dikumpulkan dan ditelaah  tergantung
         pd tujuan dan sasaran penugasan audit
d. Menyusun Simpulan Survai Pendahuluan
55


     Hasil  KKA atau laporan hasil SP terutama
     berisi informasi umum tentang ;
      Auditi  simpulan mgn organisasi, data
       keuangan, pelaporan, perencanaan, kepegawaian,
        pelaksanaan operasional dll.
      penetapan tingkat risiko inheren dan

      sasaran audit sementara (TAO)  setiap TAO
       dijelaskan pula risiko audit dan praduga kelemahan
       dan kerentanan unsur-unsur pengendalian
       manajemen dari kegiatan yang diaudit.
HASIL SURVEI PENDAHULUAN
56


      Tiap informasi dibuatkan simpulannya
       masing-masing.
      Pada akhir SP dibuat laporan hasil SP

       berupa simpulan SP, yang isinya ;
          Bila tidak ada temuan (laporan tan te) - audit
           disarankan utk distop.
          Bila ada temuan berupa kelemahan dan
           kerentanan audit dilanjutkan dengan ESPM.
           Simpulan SP diubah jadi FAO ESPM
57
     BAB IV ; EVALUASI SPM DAN
     PKA
     SUB BAHASAN ;
     A. PENGERTIAN EVALUASI SPM
     B. SPM DAN KOMPONENNYA
     C. TUJUAN, MANFAAT DAN AKTIVITAS
        PENILAIAN SPM
     D. HASIL EVALUASI SPM
     E. PKA
     F. JENIS PKA
A. PENGERTIAN EVALUASI
58
     SPM
        adalah pemahaman dan pengujian terhadap
         sistem pengendalian manajemen (SPM) atau
         sistem pengendalian intern (SPI) auditi untuk
         menyusun prioritas tujuan audit untuk
         pengujian substantif, serta menentukan luas
         dan jenis pengujian substantif yang
         diperlukan.
        Evaluasi SPM terdiri dari ;
          prosedur pemahaman SPM dan
          pengujian pengendalian.
B. SPM & KOMPONEN-KOMPONENNYA
59


        SPM meliputi seluruh organisasi termasuk
         semua cara serta tindakan yg terkoordinir utk
         mengamankan harta, menjaga keseksamaan
         data akuntansi, serta data lainnya agar
         terjamin keandalan laporan-
         laporan, meningkatkan efisiensi, efektivitas
         dan kehematan dlm operasi serta mendorong
         ditaatinya kebijaksanan pimpinan ybs (AICPA)
B. SPM & KOMPONEN-KOMPONENNYA
     (lanjutan)
60




      Komponen Pengendalian Internal menurut
      COSO ;
      1.   Lingkungan pengendalian
      2.   Penaksiran risiko
      3.   Aktivitas pengendalian
      4.   Informasi dan komunikasi
      5.   Monitoring
C.1. TUJUAN (MENGEVALUASI SPM)
61


        UNTUK LEBIH MENDALAMI, MEMPERJELAS, ATAU
         MEMANTAPKAN/MEMASTIKAN SASARAN AUDIT
         SEMENTARA (TAO) YG DIPEROLEH SAAT SP
         MENJADI SASARAN AUDIT YG PASTI (FAO) GUNA
         DIPROSES PD TAHAP PENGUJIAN SUBSTANTIF
         ATAU AUDIT RINCI.
        UNTUK MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN
         SPM YANG BERLAKU DI AUDITAN SBG DASAR
         MENENTUKAN ARAH, SIFAT, LUAS RUANG
         LINGKUP DAN LAMANYA PENGUJIAN SUBSTANTIF.
C.2. MANAFAAT EVALUASI
62
     SPM

      Menghindari terjadinya risiko audit
      Dasar menetapkan arah, luas, sifat dan
       lamanya audit.
      Mempercepat proses audit karena telah
       terarah.
C.3. AKTIVITAS
63


     1. Waktu dan tempat pelaksanaan
     2. Kegiatan evaluasi SPM
       a. Mendapatkan informasi mgn SPM
       b. Menelaah dan menguji keandalan SPM
       c. Membuat simpulan (antara lain berisi FAO)
        a) Internal control questionaire (ICQ)
        b) Flow chart
        c) Narasi
C.3. AKTIVITAS (lanjutan)
64


     3. Tahap-tahap evaluasi SPM ;
       a. Perumusan tujuan pengujian SPM
       b. Penyusunan program kerja evaluasi SPM
       c. Melaksanakan program kerja pengujian
          SPM, menyusun KKA, & menyusun simpulan
          hasil pengujian.
D. HASIL EVALUASI SPM
65


     Hasil dari evaluasi SPM adalah ;
     1. KKA yg meringkas informasi SPM
     2. KKA yg berisi rekomendasi perbaikan SPM
     3. Daftar tujuan audit tetap (FAO)
E. PKA
66


        Rancangan prosedur, dan teknik audit yang
         disusun secara sistematis, yang akan atau
         harus diikuti/dilakukan oleh auditor dalam
         pelaksanaan audit untuk mencapai tujuan
         audit.
        PKA disiapkan oleh ketua tim, direviu oleh
         dalnis utk kelengkapannya dan disetujui oleh
         daltu.
E.1. TUJUAN & MANFAAT PKA
67




         SARANA PEMBERIAN TUGAS KEPADA TIM
          AUDIT
         SARANA PENGAWASAN PELAKSANAAN AUDIT
          SECARA BERJENJANG.
         PEDOMAN KERJA /PEGANGAN BAGI AUDITOR
         LANDASAN UTK MEMBUAT
          IKHTISAR/RINGKASAN HASIL AUDIT.
         SARANA UTK MENGAWASI MUTU AUDIT
E.2. FORMAT & ISI PKA
68


    Pendahuluan
     Memuat informasi mengenai kegiatan/fungsi/program
     instansi secara singkat utk memahami & melaksanakan
     PKA.
    Tujuan Audit
     memuat sasaran yang ingin dicapai dari audit, yang
     telah diidentifikasi mengandung kelemahan dan yang
     memerlukan perbaikan.
    Langkah-langkah Kerja Audit
     memuat perintah kerja kepada auditor  ditulis
     dengan kalimat perintah dengan menerapkan prosedur
E.2. FORMAT & ISI PKA
69


    Dilaksanakan oleh
     Memuat nama AT yang ditugaskan untuk
     melaksanakannya.
    Waktu yang dibutuhkan
     Memuat perkiraan waktu yg dibutuhkan utk
     melaksanakan prosedur dan teknik audit, yang
     disesuaikan dengan tingkat kesulitan mendapatkan
     bukti audit dan banyaknya jumlah bukti yang
     diperlukan.
    Nomor KKA
     Untuk memudahkan penelusuran pelaksanaan PKA ke
70
71
E.3. SIFAT PKA
72




     1. LUWES TIDAK
        KAKU
     2. PERUBAHAN
        HARUS DENGAN
        PERSETUJUAN PT
        DAN PM SERTA
        DIBERIKAN
        ALASANNYA
F. JENIS PKA
73



     1. Jenis PKA sesuai dgn Kemajuan
        Audit ;
       1) PKA survei pendahuluan
       2) PKA evaluasi SPM
       3) PKA Pengujian substantif dan
          pengembangan temuan
     2. Menurut Jumlah Auditannya
       1) PKA individual
       2) PKA Proforma/standar
74




     Sampai
     jumpa
     besok
     pagi
     ya….

More Related Content

PPT
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
PPTX
Audit reporting ISA 700
PPT
Akm ch 17 obligasi
PPTX
PPTX
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH.pptx
PPT
Penyelesaian audit
PPTX
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
PDF
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
Audit reporting ISA 700
Akm ch 17 obligasi
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH.pptx
Penyelesaian audit
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan

What's hot (20)

DOCX
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
PPT
Dilutive securities and eps chapter 16
DOCX
Makalah jasa dan pelaporan lain
DOCX
Review materi financial distress
DOCX
The Audit Report
DOCX
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
PPTX
Akuntansi internasional
PDF
Praktek audit
PPTX
Jasa lain kantor akuntan publik
PPTX
Akuntansi Biaya 2#5
PPTX
Sampling audit dalam pengujian substantif
PPTX
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
PPTX
Akuntansi keuangan dan standar
DOC
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
PDF
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
DOCX
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
PPTX
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
DOCX
Analyzing project cash flow/absor marantika/ardan cahya w/kyo larely j p/risw...
PPTX
Bab 2 auditing
DOCX
Surat perikatan audit
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Dilutive securities and eps chapter 16
Makalah jasa dan pelaporan lain
Review materi financial distress
The Audit Report
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
Akuntansi internasional
Praktek audit
Jasa lain kantor akuntan publik
Akuntansi Biaya 2#5
Sampling audit dalam pengujian substantif
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
Akuntansi keuangan dan standar
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Analyzing project cash flow/absor marantika/ardan cahya w/kyo larely j p/risw...
Bab 2 auditing
Surat perikatan audit
Ad

Similar to Auditing1 (20)

PPTX
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERN diklat penyusunan KKa
DOCX
PPTX
ABCDEF PPT Modul 1 KB 1 Auditing 1A.pptx
PDF
Auditing I - UTS.pdf
DOCX
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
DOCX
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
PPTX
Bab 1 auditing
PPTX
Bab 1 Auditing
PPTX
Bab 1 Auditing 1
DOCX
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
DOCX
Auditing
PPTX
1. Pengertian Audit.pptx
PPTX
PERTEMUAN 1 - KONSEP DASAT AUDIT. PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKANpptx
PDF
1. pengauditan dan profesi akuntan publik
PPTX
PPTX
auditing bab 1
PPTX
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
DOCX
Makalah audit internal
PPT
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
PDF
Audit jasa assurance pertemuan 1 dan 2 dua
GAMBARAN UMUM AUDIT INTERN diklat penyusunan KKa
ABCDEF PPT Modul 1 KB 1 Auditing 1A.pptx
Auditing I - UTS.pdf
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Bab 1 auditing
Bab 1 Auditing
Bab 1 Auditing 1
Tugas auditing II Zuama Mazaya-Stei Sebi (Dosen Pengampu Dr. Muhammad Razik...
Auditing
1. Pengertian Audit.pptx
PERTEMUAN 1 - KONSEP DASAT AUDIT. PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKANpptx
1. pengauditan dan profesi akuntan publik
auditing bab 1
Materi Audit Ruang Lingkup Auditing.pptx
Makalah audit internal
Auditing bahan kuliah(standart Auditing)_2
Audit jasa assurance pertemuan 1 dan 2 dua
Ad

More from Edygur Indra (11)

PPTX
bahan sosialisasi manajemen risiko itko1.pptx
PPTX
Pencegahan Gratifikasi - UPG Bekasi.pptx.pptx
PDF
IPKD MCP KPK TA 2025 - Area Perencanaan.pdf
PDF
IPKD MCP KPK TA 2025 - Paparan Umum.pdf
PDF
Sasaran dan Fokus Pengawasan APIP - MCP-KPK .pdf
PPTX
Pengantar Entry Meeting Bandek DKI 2024.pptx
PPTX
Presentasi bppt 7 februari 2014
PPT
PPTX
Sakd 2
PPTX
Auditing2
PPTX
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
bahan sosialisasi manajemen risiko itko1.pptx
Pencegahan Gratifikasi - UPG Bekasi.pptx.pptx
IPKD MCP KPK TA 2025 - Area Perencanaan.pdf
IPKD MCP KPK TA 2025 - Paparan Umum.pdf
Sasaran dan Fokus Pengawasan APIP - MCP-KPK .pdf
Pengantar Entry Meeting Bandek DKI 2024.pptx
Presentasi bppt 7 februari 2014
Sakd 2
Auditing2
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

Recently uploaded (20)

PPTX
materi presentasi sustainable development
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PPTX
PROGRAM KOKURIKULER KELAS 9 TEMA 1_20250811_075823_0000.pptx
PPTX
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
PPTX
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PPTX
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPTX
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PDF
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PPTX
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
materi presentasi sustainable development
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PROGRAM KOKURIKULER KELAS 9 TEMA 1_20250811_075823_0000.pptx
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx

Auditing1

  • 1. 1 AUDITING DIKLAT SERTIFIKASI JFA Pembentukan Ahli Priyono dwi nugroho, ak, msi, mm
  • 2. AUDITING 2  MATA AJARAN INI TERDIRI DARI : A. TEORI & CONTOH B. PERAGA AUDIT
  • 3. Agenda teori auditing 3. Tahapan 2. 1. audit & Pengertian, Pendahulua survei jenis, tujuan n pendahulua , dkk n 5. Probutek 4. Eva SPM 6. KKA Audit dan PKA 7. Uji 8. substantif & Komunikasi P temuan & lapor 3
  • 4. BAB I. PENDAHULUAN 4 TPU Peserta diharapkan mampu menjelaskan ; - pengertian dan aspek2 yg berkaitan dengan audit - mampu melaksanakan penugasan audit sebagai seorang anggota tim audit.
  • 5. Tujuan Pemelajaran Khusus PESERTA DAPAT MENYUSUN MENJELASKAN MELAKSANAKAN KKA a. Pengertian Auditing. Tahapan Audit a. KKA Utama b. Jenis-jenis Audit Internal sebagai b. KKA Ikhtisar Anggota Tim dalam c. KKA c. Tujuan dan manfaat kegiatan ; Pendukung audit a. Survei d. Tahapan audit internal. Pendahuluan e. PKA b. Evaluasi SPM c. Pengujian f. Teknik Audit Substanstif dan g. Bukti Audit Pengembangan h. Prinsip dan bentuk Temuan. 5 laporan d. Pelaporan dan Tindak Lanjut
  • 6. BAB II ; 6 PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANF AAT & RISIKO DALAM AUDITING SUB BAHASAN ; A. PENGERTIAN AUDITING B. JENIS-JENIS AUDIT C. TUJUAN AUDIT D. MANFAAT AUDIT E. RISIKO AUDIT
  • 7. A. PENGERTIAN AUDITING 7 Definisi 1 ; Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai suatu informasi utk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dgn kriterianya
  • 8. A. PENGERTIAN AUDITING 8 Defnisi 2 ; Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yg dilakukan secara independen, objektif dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, utk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan kehandalan informasi mengenai pengelolaan dan tgg jawab keuangan negara.
  • 9. A. PENGERTIAN AUDITING 9 Definisi 3 ; Audit intern adalah sebuah penilaian yg sistematis dan objektif & objektif yg dilakukan auditor internal thd operasi & kontrol yg berbeda-beda untuk menentukan apakah (1) informasi keu & operasi tlh akurat & dpt diandalkan (2) risiko yg dihadapi organisasi tlh diidentifikasi & diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan & prosedur internal yg bisa diterima tlh dipenuhi ; (4) kriteria operasi (kegiatan) yg memuaskan tlh dipenuhi ; (5) sumbernya tlh digunakan secara efisien & ekonomis dan; (6) tujuan orgnisasi tlh dicapai secara efektif.
  • 10. Tiga Ciri Dasar Karakteristik Auditing 10 1. Auditing merupakan suatu proses penilaian. 2. Penilaian tersebut dilakukan terhadap informasi, kondisi, operasi dan/atau pengendalian. 3. Penilaian harus dilakukan secara obyektif oleh pihak yang kompeten dan independen.
  • 11. 1. Auditing merupakan suatu proses 11 penilaian.  Auditing adalah suatu proses penilaian  kegiatan untuk mengetahui apakah sesuatu yang dinilai sesuai dengan yang seharusnya.  Proses penilaian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan pembandingan, yaitu membandingkan antara hal yang diaudit dengan patokan atau kriteria mengenai bagaimana kegiatan tersebut dikerjakan.
  • 12. 1. Auditing merupakan suatu proses 12 penilaian.  Dalam proses penilaian, secara implisit me- nunjukkan adanya dua pihak yang terkait, yakni ;  Auditor adalah PNS yg mpy JFA dan/atau pihak lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah untuk dan atas nama APIP (BPKP, ITJEN, INSPEKTORAT).  Auditi adalah pihak yg melaksanakan & bertanggung jawab atas hal yang dinilai oleh auditor. Dihubungkan dengan struktur
  • 13. 2. Informasi dan Kriteria 13  Laporan  pengungkapan tertulis hasil pelaksanaan aktivitas tertentu.  Kegiatan  sesuatu aktivitas yang mengandung tujuan tertentu, baik yang tengah berlangsung maupun yang telah selesai dikerjakan.  Keadaan atau kejadian  suatu fakta yang telah terjadi atau telah ada pada saat hal tersebut diteliti.
  • 14. 3. Objektif, Kompeten dan 14 Independen  Objektif  berdasarkan kondisi yang sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif atau kepentingan tertentu.  Kompeten auditor yg mempunyai hak atau kewenangan untuk melakukan audit menurut hukum dan memiliki keterampilan dan keahlian yang cukup untuk melakukan tugas audit.  Independen  mandiri atau tidak tergantung pada sesuatu yang lain atau tidak bias dalam bersikap.
  • 15. Buzz dicussion ……. 15 Peran auditi Peran auditor  Menyusun laporan  Menyiapkan diri perjalanan dari untuk audit rumah ke kantor  Melaksanakan audit  Presentasikan  Presentasikan pengalaman sbg pengalaman auditi sebagai auditor
  • 16. B. JENIS-JENIS AUDIT 16 AUDIT INTERN PELAKU AUDIT AUDIT EKSTERN JENIS AUDIT MENURUT AUDIT KEUANGAN TUJUAN AUDIT AUDIT KINERJA/OPRS AUDIT KETAATAN AUDIT TUJUAN TERTENTU AUDIT INVESTIGATIF
  • 17. AUDIT INTERN 17  Audit yg dilakukan oleh pihak dari dalam organisasi auditi.  Organisasiauditi misalnya adalah pemerintah daerah, kementerian negara, lembaga negara, perusahaan, atau bahkan pemerintah pusat.  Pelaksanaan audit intern lebih diarahkan pada upaya membantu bupati/walikota/ gubernur/ menteri/presiden meyakinkan pencapaian tujuan organisasi.
  • 18. AUDIT EKSTERN 18  Audit ekstern adalah audit yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi auditi.  Untuk menentukan apakah suatu audit merupakan audit ekstern atau intern harus merujuk pada lingkup organisasinya.
  • 19. AUDIT KEUANGAN 19  Audit keuangan adalah audit atas laporan keuangan yg bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak2 yg berkepentingan tentang kesesuaian antara lapkeu yg disajikan oleh manajemen (dalam hal ini pemerintah) dengan SAP.  kewenangan melakukan audit keuangan berada di tangan BPK. APIP mpy kewenangan utk melakukan reviu atas laporan keuangan instansi pemerintah.  Kriteria audit keuangan yaitu standar
  • 20. AUDIT KINERJA/AUDIT 20 OPERASIONAL  Audit kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas.  kriteria yang digunakan dalam audit operasional yaitu ekonomis, efisien dan efektif, mungkin tidak mudah didapatkan oleh auditor, karena sangat tergantung dari kondisi, tempat dan waktu.
  • 21. Karakteristik Audit Operasional 21  bersifat konstruktif dan bukan mengkritik  tdk mengutamakan mencari-cari kesalahan pihak auditi  memberikan peringatan dini, jangan terlambat  objektif dan realistis  bertahap  data mutakhir, kegiatan yang sedang berjalan  memahami usaha-usaha manajemen (management oriented)  Memberikan rekomendasi bukan menindaklanjuti
  • 22. Manfaat Dari Audit Operasional 22  Biaya-biaya kegiatan akan lebih kecil atau ekonomis  Hasil kerja (produktivitas) akan meningkat  Rencana, kebijakan dan lain-lain yang tidak tepat dapat diperbaiki  Suasana kerja menjadi lebih sehat
  • 23. AUDIT DGN TUJUAN 23 TERTENTU  adalah pemeriksaan yang tidak termasuk dalam pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja/audit operasional.  jenis audit dgn tujuan tertentu ;  audit ketaatan  untuk menilai kesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  audit investigatif  untuk membuktikan apakah suatu indikasi penyimpangan/kecurangan apakah memang benar terjadi atau tidak terjadi.
  • 24. C. TUJUAN AUDIT 24 Yaitu untuk menentukan ; 1. Informasi keu & operasi tlh akurat & dpt dihandalkan. 2. Risiko yg dihadapi organisasi tlh diidentifkasi dan diminimalisasi. 3. Peraturan eksternal serta kebijakan & prosedur internal tlh dipenuhi. 4. Kriteria operasi yg memuaskan tlh dipenuhi. 5. Sumberdaya tlh digunakan secara efisien & diperoleh secara ekonomis. 6. Tujuan organisasi tlh dicapai secara efektif.
  • 25. 1. AUDIT KEUANGAN 25 Pelaksanan audit keuangan sbg penugasan audit internal, maka tujuan audit menitikberatkan pada ; a. Peryataan Pendapat ; 1) Wajar tanpa pengecualian 2) Wajar tanpa pengecualian dgn tambahan paragraf penjelas 3) Wajar dengan pengecualian 4) Tidak wajar 5) Pernyataan tdk memberikan pendapat atau menolak memberikan pendapat
  • 26. 1. AUDIT KEUANGAN (lanjutan) 26 b. Penentuan Keakuratan dan Keandalan Informasi Keuangan  Utk membantu auditan dlm melaksanakan kewajiban penyusunan lapkeu secara akurat dan handal.  Tujuan akhir bukanlah pernyataan pendapat, tetapi rekomendasi perbaikan
  • 27. 2. AUDIT 27 KINERJA/OPERASIONAL  Bertujuan untuk menilai apakah sumber daya ekonomi yg tersedia tlh dikelola secara ekonomis, efisien, dan efektif.
  • 28. a. EFEKTIVITAS 28  Yaitu tercapainya tujuan atau manfaat.  Untuk pengujian substantif, maka tujuan audit adalah utk meyakinkan apakah output yang dihasilkan ;  sesuai dgn yg direncanakan dlm jenis/spesifikasi, kuantitas dan mutu.  dpt atau telah dimanfaatkan.  digunakan sesuai rencana.
  • 29. c. EFISIENSI 29  Efisien = hubungan antara input dan output.  Efisiensi terjadi jika sejumlah output tertentu dpt dicapai dgn jumlah input yg lebih kecil.  Untuk pengujian substantif, maka tujuan audit adalah utk meyakinkan apakah ;  kuantitas output tertentu tlh menggunakan kuantitas input lebih kecil dari std.  kuantitas input tertentu tlh menggunakan kuantitas output lebih besar dari std.  input tlh digunakan utk menghasilkan output yg direncanakan atau tdk terdpt pemborosan sumberdaya.
  • 30. d. EKONOMIS 30  Ekonomis/hemat yg berkaitan dgn kegiatan yaitu bila harga/nilai input menjadi lebih rendah/murah/hemat.
  • 31. 3. AUDIT KETAATAN 31  Bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yg berkepentingan tentang kesesuaian antara kondisi dengan peraturan perundang-undangan yg berlaku  Arti sempit = hanya menentukan bhw suatu instansi/kegiatan tlh dilaksnakan sesuai ketentuan.  Arti luas = mencakup efektifitas dan efisiensi operasi, sekaligus kewajaran penyajian lapkeu.
  • 32. 4. AUDIT INVESTIGATIF 32  Bertujuan utk memperoleh kepastian tentang ada tidaknya tindak pidana korupsi (TPK), penyalahgunaan wewenang dan ketidaklancaran pembangunan.
  • 33. 4. AUDIT INVESTIGATIF (Lanjutan) 33  Utk mencapai tujuannya, auditor mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti audit yg harus mengungkapkan tentang ;  APA yg terjadi.  SIAPA yg bertanggungjwb atas suatu kejadian.  DIMANA terjadinya suatu kejadian  BILAMANA/kapan terjadinya suatu kejadian.  BAGAIMANA alur atau kronologis kejadiannya
  • 34. D. MANFAAT AUDIT 34  MEMBANTU ANGGOTA ORGANISASI DALAM MENJALANKAN TANGGUNG JAWABNYA SECARA EFEKTIF. (Hasil audit menghasilkan rekomendasi yang berguna bagi perbaikan manajemen dan dasar dalam pengambilan keputusan.)
  • 35. E. RISIKO 35 DEFINISI ;  Ketidakpastian yang dihadapi oleh organisasi dalam mencapai tujuannya.  Potensi terjadinya kondisi-kondisi atau kejadian2 yg dpt menghambat organisasi utk mencapai tujuannya. JENIS RISIKO ; 1. Risiko Organisasi 2. Risiko Audit
  • 36. E.1. RISIKO ORGANISASI 36  Pengertian  Potensi terjadinya kondisi-kondisi atau kejadian-kejadian yg dihadapi oleh organisasi yg dapat menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.  Manfaat bagi auditor dlm mendeteksi risiko orgnasiasi ;  Utk menetapkan materialitas atau tingkat dapat diterimanya suatu keadaan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya batas nilai kesalahan yang masih dapat ditoleransi.  untuk menentukan, mengembangkan dan memfokuskan tujuan-tujuan audit.
  • 37. E.2. RISIKO AUDIT 37 RISIKO/KETIDAKPASTIAN YANG DIHADAPI OLEH AUDITOR YANG MENYEBABKAN AUDIT TIDAK MENCAPAI SASARAN  simpulan atau pendapat yang dikemukakan tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Model risiko yg sering digunakan ; Risiko Audit = Ris deteksi x Ris inheren x Ris pengendalian
  • 38. E.2. RISIKO AUDIT (Lanjutan) 38 Risiko audit = ukuran risiko tdk tercapainya tujuan audit yg dpt diterima oleh suatu audit. Risiko inheren (risiko melekat) = ukuran risiko yg terkait dengan operasi organisasi sebelum mempertimbangkan efektivitas pengendalian. Risiko Pengendalian = ukuran taksiran auditor bahwa pengendalian yg digunakan tdk mampu mendetksi dan mencegah terjadinya kesalahan. Risiko deteksi = ukuran risiko bhw hasil pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti audit akan gagl mendeteksi adanya kesalahan.
  • 39. E.2. RISIKO AUDIT (Lanjutan) 39 Risiko deteksi terdiri dari ;  Risiko sampling  risiko yang terjadi jika sampel yang diuji oleh auditor tidak mewakili populasi (tidak representatif).  Untuk mengatasinya maka auditor harus merancang metode samplingnya sedemikian rupa agar sampel mewakili populasi.  Risiko non sampling  risiko yang terjadi tanpa ada hubungannya dengan pelaksanaan audit secara sampling. Risiko non sampling dipengaruhi oleh dua faktor ;  kompetensi auditor  prosedur audit yang dipilih.
  • 40. E.2. RISIKO AUDIT (Lanjutan) 40 Model Risiko deteksi dimodifikasi menjadi ; RA yang dapat diterima RD direncanakan = -------------------------------- RI x RP Ukuran risiko biasanya dalam bentuk % RD = 10 % atau 0.1 RI = 80 % atau 0.8 RP= 90 % atau 0.9 Maka RA = 0.1x0.8x0.9 = 0.072 atau 7.2 %
  • 41. Hubungan Antar Risiko Dengan 41 Luasnya Pengujian RA RD Pengujian RI RP diterima rencana Bukti Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Menengah Menengah Rendah Tinggi Rendah Menengah Menengah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi
  • 42. BAB III 42 TAHAPAN AUDIT & SURVEI PENDAHULUAN SUB BAHASAN ; A. TAHAPAN AUDIT B. PERSIAPAN AUDIT : SURVEI PENDAHULUAN titis
  • 43. A. TAHAPAN AUDIT 43  Tahapan Audit = tahap2 yg dilalui oleh suatu proses audit, dimana setiap tahap mpy tujuan dan manfaat tertentu bagi proses audit utk mencapai tujuan audit.  Tiap tahapan audit terdiri dari beberapa prosedur audit  Langkah yg perlu dilakukan oleh auditor utk mendapatkan bukti-bukti audit yg diperlukan sesuai dgn sasaran yg ingin dicapai dgn menggunakan teknik2 audit yg sesuai.
  • 44. Tahapan pd audit keuangan ; 44 I. Perencanaan & desain pendekatan audit. II. Pelaksanaan uji pengendalian & uji substansi transaksi. III. pelaksanaan prosedur analitis dan uji rincian saldo. IV. Penyelesaian audit dan penerbitan laporan
  • 45. Tahapan pd audit operasional ; 45 I. Perencanaan audit. II. Pengumpulan dan evaluasi bukti. III. Pelaporan dan tindak lanjut Atau I. Perencanaan audit. II. Pemahaman dan pengujian pengendalian intern. III. Pengujian substantif IV. Pelaporan
  • 46. Tahapan audit operasional yg digunakan dlm modul ini adalah; 46 I. Survei Pendahuluan. II. Evaluasi sistem pengendalian manajemen (SPM). III. Pengujian substantif dan pengembangan temuan. IV. Pelaporan dan Tindak Lanjut
  • 48. B. PERSIAPAN AUDIT : SURVEI PENDAHULUAN 48  Survei pendahuluan (disingkat SP) sebagai salah satu proses dalam audit internal disebut juga dengan ;  preliminiaryaudit,  Persiapan audit,  Audit pendahuluan
  • 49. 1. TUJUAN SURVEI PENDAHULUAN 49  Mendapatkan informasi umum mengenai auditan shg memperoleh pemahaman dasar mengenai ;  Dasar hukum (pendirian organisasi)  Peraturan per UU yg berlaku  Tujuan organisasi  Kegiatan operasional  Metode dan prosedur  Kebijakan yg berlaku  Masalah keuangan  Informasi lapangan  Menetapkan tujuan-tujuan audit sementara.  Menaksir risiko inheren auditan.
  • 50. 1. TUJUAN SURVEI PENDAHULUAN (lanjutan) 50  Hasil SP dimanfaatkan untuk ;  Perencanaan  penentu arah awal dalam audit  Pelaporan  dapat dipergunakan sebagai bahan laporan audit menegnai gambaran umum auditan.
  • 51. 2. Aktivitas dlm Survai Pendahuluan 51 a. Memahami dan Menelaah Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Auditi b. Mengidentifikasi Area Kunci dan Titik-Titik Kritis c. Pelaksanaan Survey Pendahuluan d. Menyusun Simpulan Survai Pendahuluan
  • 52. a. Memahami dan Menelaah Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Auditi 52 Tujuan : 1) Utk mendptkan gambaran scr utuh keg. utama auditi. 2) Auditor akan dapat/mampu membuat peta (road map) atas kegiatan utamanya dan dapat memberikan panduan kepada tim audit untuk masuk pada tahapan audit berikutnya. Manfaat ; 1) Untuk memperoleh gambaran kegiatan, proses manajemen yang mencakup input, proses, output dan informasi umum lainnya tentang auditi. 2) Menetapkan tujuan audit sementara. 3) Menetapkan tingkat risiko inheren.
  • 53. b. Mengidentifikasi Area Kunci dan Titik-Titik Kritis 53 1) Mengumpulkan Informasi  Dari sisi auditor  tergantung dari tujuan audit, ruang lingkup audit, lamanya audit serta prioritas audit.  Dari sisi auditi  mencakup; jenis/tipe kegiatan, besarnya kegiatan dan proses kegiatan (bersifat informasi umum dan informasi spesifik) 2) Menelaah Informasi untuk menilai atau mendeteksi ada tidaknya kelemahan dan kerentanan dalam pelaksanaan kegiatan dan unsur-unsur
  • 54. c. Pelaksanaan Survey 54 Pendahuluan  Pelaksnaan dapat di kantor auditor atau di lokasi auditi  utk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai praktik yang nyata di tempat auditi.  Tidak semua informasi umum tentang auditi harus dikumpulkan dan ditelaah  tergantung pd tujuan dan sasaran penugasan audit
  • 55. d. Menyusun Simpulan Survai Pendahuluan 55 Hasil  KKA atau laporan hasil SP terutama berisi informasi umum tentang ;  Auditi  simpulan mgn organisasi, data keuangan, pelaporan, perencanaan, kepegawaian, pelaksanaan operasional dll.  penetapan tingkat risiko inheren dan  sasaran audit sementara (TAO)  setiap TAO dijelaskan pula risiko audit dan praduga kelemahan dan kerentanan unsur-unsur pengendalian manajemen dari kegiatan yang diaudit.
  • 56. HASIL SURVEI PENDAHULUAN 56  Tiap informasi dibuatkan simpulannya masing-masing.  Pada akhir SP dibuat laporan hasil SP berupa simpulan SP, yang isinya ;  Bila tidak ada temuan (laporan tan te) - audit disarankan utk distop.  Bila ada temuan berupa kelemahan dan kerentanan audit dilanjutkan dengan ESPM. Simpulan SP diubah jadi FAO ESPM
  • 57. 57 BAB IV ; EVALUASI SPM DAN PKA SUB BAHASAN ; A. PENGERTIAN EVALUASI SPM B. SPM DAN KOMPONENNYA C. TUJUAN, MANFAAT DAN AKTIVITAS PENILAIAN SPM D. HASIL EVALUASI SPM E. PKA F. JENIS PKA
  • 58. A. PENGERTIAN EVALUASI 58 SPM  adalah pemahaman dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen (SPM) atau sistem pengendalian intern (SPI) auditi untuk menyusun prioritas tujuan audit untuk pengujian substantif, serta menentukan luas dan jenis pengujian substantif yang diperlukan.  Evaluasi SPM terdiri dari ;  prosedur pemahaman SPM dan  pengujian pengendalian.
  • 59. B. SPM & KOMPONEN-KOMPONENNYA 59  SPM meliputi seluruh organisasi termasuk semua cara serta tindakan yg terkoordinir utk mengamankan harta, menjaga keseksamaan data akuntansi, serta data lainnya agar terjamin keandalan laporan- laporan, meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kehematan dlm operasi serta mendorong ditaatinya kebijaksanan pimpinan ybs (AICPA)
  • 60. B. SPM & KOMPONEN-KOMPONENNYA (lanjutan) 60 Komponen Pengendalian Internal menurut COSO ; 1. Lingkungan pengendalian 2. Penaksiran risiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Monitoring
  • 61. C.1. TUJUAN (MENGEVALUASI SPM) 61  UNTUK LEBIH MENDALAMI, MEMPERJELAS, ATAU MEMANTAPKAN/MEMASTIKAN SASARAN AUDIT SEMENTARA (TAO) YG DIPEROLEH SAAT SP MENJADI SASARAN AUDIT YG PASTI (FAO) GUNA DIPROSES PD TAHAP PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAU AUDIT RINCI.  UNTUK MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN SPM YANG BERLAKU DI AUDITAN SBG DASAR MENENTUKAN ARAH, SIFAT, LUAS RUANG LINGKUP DAN LAMANYA PENGUJIAN SUBSTANTIF.
  • 62. C.2. MANAFAAT EVALUASI 62 SPM  Menghindari terjadinya risiko audit  Dasar menetapkan arah, luas, sifat dan lamanya audit.  Mempercepat proses audit karena telah terarah.
  • 63. C.3. AKTIVITAS 63 1. Waktu dan tempat pelaksanaan 2. Kegiatan evaluasi SPM a. Mendapatkan informasi mgn SPM b. Menelaah dan menguji keandalan SPM c. Membuat simpulan (antara lain berisi FAO) a) Internal control questionaire (ICQ) b) Flow chart c) Narasi
  • 64. C.3. AKTIVITAS (lanjutan) 64 3. Tahap-tahap evaluasi SPM ; a. Perumusan tujuan pengujian SPM b. Penyusunan program kerja evaluasi SPM c. Melaksanakan program kerja pengujian SPM, menyusun KKA, & menyusun simpulan hasil pengujian.
  • 65. D. HASIL EVALUASI SPM 65 Hasil dari evaluasi SPM adalah ; 1. KKA yg meringkas informasi SPM 2. KKA yg berisi rekomendasi perbaikan SPM 3. Daftar tujuan audit tetap (FAO)
  • 66. E. PKA 66  Rancangan prosedur, dan teknik audit yang disusun secara sistematis, yang akan atau harus diikuti/dilakukan oleh auditor dalam pelaksanaan audit untuk mencapai tujuan audit.  PKA disiapkan oleh ketua tim, direviu oleh dalnis utk kelengkapannya dan disetujui oleh daltu.
  • 67. E.1. TUJUAN & MANFAAT PKA 67  SARANA PEMBERIAN TUGAS KEPADA TIM AUDIT  SARANA PENGAWASAN PELAKSANAAN AUDIT SECARA BERJENJANG.  PEDOMAN KERJA /PEGANGAN BAGI AUDITOR  LANDASAN UTK MEMBUAT IKHTISAR/RINGKASAN HASIL AUDIT.  SARANA UTK MENGAWASI MUTU AUDIT
  • 68. E.2. FORMAT & ISI PKA 68  Pendahuluan Memuat informasi mengenai kegiatan/fungsi/program instansi secara singkat utk memahami & melaksanakan PKA.  Tujuan Audit memuat sasaran yang ingin dicapai dari audit, yang telah diidentifikasi mengandung kelemahan dan yang memerlukan perbaikan.  Langkah-langkah Kerja Audit memuat perintah kerja kepada auditor  ditulis dengan kalimat perintah dengan menerapkan prosedur
  • 69. E.2. FORMAT & ISI PKA 69  Dilaksanakan oleh Memuat nama AT yang ditugaskan untuk melaksanakannya.  Waktu yang dibutuhkan Memuat perkiraan waktu yg dibutuhkan utk melaksanakan prosedur dan teknik audit, yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan mendapatkan bukti audit dan banyaknya jumlah bukti yang diperlukan.  Nomor KKA Untuk memudahkan penelusuran pelaksanaan PKA ke
  • 70. 70
  • 71. 71
  • 72. E.3. SIFAT PKA 72 1. LUWES TIDAK KAKU 2. PERUBAHAN HARUS DENGAN PERSETUJUAN PT DAN PM SERTA DIBERIKAN ALASANNYA
  • 73. F. JENIS PKA 73 1. Jenis PKA sesuai dgn Kemajuan Audit ; 1) PKA survei pendahuluan 2) PKA evaluasi SPM 3) PKA Pengujian substantif dan pengembangan temuan 2. Menurut Jumlah Auditannya 1) PKA individual 2) PKA Proforma/standar
  • 74. 74 Sampai jumpa besok pagi ya….