SlideShare a Scribd company logo
Community Development


       Drs. H. Dadang Solihin, MA
                      Solihin,
              Bappenas
               appe as

   Diklat JFP Tingkat Pertama Angkatan V
                 LPEM-
                 LPEM-FEUI
           Jakarta, 1 Agustus 2005
Dadang Solihin’s Profile
                Dadang holds a MA degree (Economics), University of
                Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research
                Data and Information at DPD Secretariat General as well as
                Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land
                Use Management at Indonesian National Development
                Planning Agency ( pp
                        g g    y (Bappenas). )
 Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-
  Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
  Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
 He got various training around the globe, included the Training Seminar on
  Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia
  Applications for Managers Kuala Lumpur Malaysia (2003); Applied Policy
                   Managers,         Lumpur,
  Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government
  Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional
  Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He
  published more than five books regarding local autonomous.
 You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his
  mobile at +62812 932 2202
                                  dadang-
                                  dadang-solihin.blogspot.com           2
Materi
                         M t i
   Pembangunan masyarakat/Community Development
                  masyarakat/
   Apa Tujuan Pembangunan? (Todaro: the three objectives of
                               Todaro:
    development)
   How ?
   Perencanaan
   Kegagalan Perencanaan
   Sistem Perencanaan yang Berhasil
                       y g
   Perencanaan yang Ideal
   Dasar-
    Dasar-dasar Pemberdayaan Masyarakat
   Berbagai Hambatan
   Langkah pada tahap kebijakan

                          dadang-
                          dadang-solihin.blogspot.com          3
Pembangunan masyarakat/
             masyarakat/
   Community Development
Proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai
proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri
sendiri (Christenson and Robinson,
1989, p. 32).
     ,p     )


               dadang-
               dadang-solihin.blogspot.com   4
Apa Tujuan Pembangunan?
     (Todaro: the three objectives of development)
      Todaro:


1.   Peningkatan standar hidup (levels of
     living) setiap orang baik pendapatannya,
                    orang,     pendapatannya
     tingkat konsumsi pangan, sandang, papan,
     p y
     pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.
                           ,p        ,
2.   Penciptaan berbagai kondisi yang
     memungkinkan tumbuhnya rasa percaya
     diri (self-esteem) setiap orang.
     di i ( lf    t     ) ti
3.   Peningkatan kebebasan (freedom) setiap
                                  reedom)
     orang.
     orang


                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com    5
How ?
                      H
   Mengurangi disparitas atau ketimpangan
    pembangunan antar daerah dan antar sub daerah
    serta antar warga masyarakat (
                              k (pemerataan dan d
    keadilan).
   Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan
    kemiskinan.
   Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
          p                        p g        j
   Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
    masyarakat daerah.
   Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber
    daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang
    dan generasi masa datang (berkelanjutan)
                              (berkelanjutan).
                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com      6
Untuk mencapai tujuan pembangunan
        tsb diperlukan Perencanaan

   Perencanaan adalah usaha/kegiatan
    untuk mencapai tujuan secara terarah
    (Oxford Dictionary of Politics)
                                  ).
   Perencanaan adalah arah
    pembangunan (Oxford Dictionary of
        g p y)
    Geography).


                 dadang-
                 dadang-solihin.blogspot.com   7
Perencanaan harus memiliki,
                          memiliki
     mengetahui, dan memperhitungkan:
1.    Tujuan akhir yang dikehendaki.
                         dikehendaki.
2.    Sasaran-
      Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya
      (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai
      alternatif).
      alternatif).
3.    Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
                               sasaran-        tersebut.
4.    Masalah-
      Masalah-masalah yang dihadapi.
                             dihadapi.
5.    Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
      pengalokasiannya.
      pengalokasiannya.
6.    kebijakan-
      kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
                                 melaksanakannya.
7.    Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
                                     pelaksananya.
8.    Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
      pelaksanaannya.

                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com         8
Kegagalan Perencanaan
     K     l P

1.   Penyusunan perencanaan tidak
     tepat, mungkin k
     t   t      ki karena:
      informasinya kurang lengkap,
      metodologinya belum dikuasai,
      perencanaannya tidak realistis sehingga
       p             y                      gg
       tidak mungkin pernah bisa terlaksana
      pengaruh politis terlalu besar sehingga
       p g       p                         gg
       pertimbangan-pertimbangan teknis
       pertimbangan-
       perencanaan diabaikan.
                  dadang-
                  dadang-solihin.blogspot.com    9
Kegagalan Perencanaan . . .

2.
2    Perencanaannya mungkin baik, tetapi
     pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
      kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya
       perencanaan dengan pelaksanaannya.
      aparat pelaksana tidak siap atau tidak
       kompeten,
      masyarakat tidak p y kesempatan
           y              punya       p
       berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya.


                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com    10
Kegagalan Perencanaan . . .

3.   p
     perencanaan mengikuti paradigma yang
            a aa       g u pa ad g a ya g
     ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan
     perkembangan serta tidak dapat mengatasi
     masalah mendasar negara berkembang.
      Misalnya, orientasi semata-mata pada
                           semata-
       pertumbuhan yang menyebabkan makin
          t b h                  b bk      ki
       melebarnya kesenjangan.
      Dengan demikian, yang keliru bukan semata-
               demikian                    semata-
       mata perencanaannya, tetapi falsafah atau
       konsep di balik perencanaan itu.
                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com    11
Kegagalan Perencanaan . . .

4.   karena perencanaan diartikan sebagai
     pengaturan t t l k hid
          t      total kehidupan manusia sampai
                                      i       i
     yang paling kecil sekalipun.
      P
       Perencanaan di sini tidak memberikan
                        i i tid k    b ik
       kesempatan berkembangnya prakarsa individu
       dan pengembangan kapasitas serta potensi
            p g        g        p          p
       masyarakat secara penuh.
      Sistem ini bertentangan dengan hukum
       penawaran d permintaan karena pemerintah
                   dan        i t  k             i t h
       mengatur semuanya.
      Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai
       sistem perencanaan terpusat (centrally planned
       system).
                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com       12
Sistem Perencanaan yang Berhasil
                               h l

   Sistem perencanaan yang mendorong
    berkembangnya mekanisme pasar dan
    b k b                k i            d
    peran serta masyarakat.
   Dalam sistem ini perencanaan dilakukan
    dengan menentukan sasaran-sasaran secara
                           sasaran-
    garis besar, baik di bidang sosial maupun
    ekonomi, dan pelaku utamanya adalah
    masyarakat dan usaha swasta.

                   dadang-
                   dadang-solihin.blogspot.com   13
Perencanaan yang Id l
      P                Ideal
   Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan
              partisipatif:
    memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut
    serta d l
        t dalam prosesnya.
   Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak
              kesinambungan:
    hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus
     a ya b                 a u a ap;      ap a u
    berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan
    terus-
    terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan
    sampai terjadi kemunduran.
   Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
              holistik:
    pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu
    sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai
    aspek, dan dalam keutuhan konsep secara
    keseluruhan.
                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com      14
Apa A ti P ti i
         A Arti Partisipasi?
                          i?

   Hak warga masyarakat untuk terlibat dalam
    proses pengambilan keputusan pada setiap
                   bil k    t        d    ti
    tahapan pembangunan mulai dari
    perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
                     l k
    dan pelestarian,
   Sehingga masyarakat bukanlah sekedar
    penerima manfaat (beneficiaries) atau objek
    belaka, melainkan sebagai agen
    pembangunan (subyek).
                   dadang-
                   dadang-solihin.blogspot.com   15
Apa S j B t k Partisipasi?
 A Saja Bentuk P ti i    i?

1.   Partisipasi   Manipulatif
2.   Partisipasi   Pasif
3.   Partisipasi   Berdasarkan Konsultasi
4.   Partisipasi   untuk Insentif Material
5.   Partisipasi
     P ti i    i   Fungsional
                   F     i   l
6.   Partisipasi Interaktif
            p
7.   Mobilisasi Diri
                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com   16
Partisipasi Manipulatif
       P ti i    i M i l tif

   Suatu kondisi semu, di mana
    keberadaan perwakilan “masyarakat”
    dalam suatu badan resmi terjadi tanpa
                                j       p
    proses pemilihan dan tidak memiliki
    kekuatan.
    kekuatan




                 dadang-
                 dadang-solihin.blogspot.com   17
Partisipasi Pasif
            P ti i    i P if

   Kondisi di mana masyarakat diperintah
    untuk melakukan sesuatu h l yang telah
       t k    l k k        t hal        t l h
    ditentukan sebelumnya.
   Dalam kondisi ini keputusan dilakukan
    searah oleh pemerintah atau administrator
    proyek tanpa memperdulikan pendapat
    masyarakat.
   Informasi hanya milik para ahli dari luar
    masyarakat.
         y
                   dadang-
                   dadang-solihin.blogspot.com   18
Partisipasi Berdasarkan Konsultasi
                   d    k        l

   Kondisi di mana masyarakat ikut serta melalui
    proses konsultasi atau dengan menjawab
            konsultasi,
    pertanyaan yang diajukan.
   Para ahli pihak luar mendefinisikan masalah dan
    proses pengumpulan informasi, dan dengan
    demikian mengendalikan analisa masalah.
   Proses konsultatif seperti ini tidak memungkinkan
    terjadinya keikutsertaan dalam pengambilan
    keputusan, dan para ahli tidak berkewajiban untuk
    mengajukan/membela pandangan masyarakat.


                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com       19
Partisipasi untuk Insentif Material
                    k        f        l

   Kondisi di mana masyarakat berpartisipasi dengan
    memberikan sumber daya melalui imbalan berupa
    makanan, uang atau insentif material lainnya.
   Warga dapat menyumbangkan lahan dan tenaga,
    tapi tidak terlibat dalam proses eksperimen atau
    pembelajaran lainnya.
   Dalam kondisi ini, masyarakat tidak punya
                     ini
    kepentingan lagi untuk mempertahankan teknologi
    atau keahlian yang dipelajarinya pada saat insentif
    tersebut tidak lagi tersedia.


                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com        20
Partisipasi Fungsional
   Kondisi di mana pihak luar memandang partisipasi
    sebagai alat untuk mencapai tujuan proyek,
       b      l       k                      k
    terutama pengurangan biaya proyek.
   Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk
    kelompok untuk mencapai tujuan yang telah
    ditetapkan sebelumnya yang berkaitan dengan
    tujuan proyek.
            proyek
   Keterlibatan masyarakat dapat berbentuk interaktif
    (timbal balik) dan umumnya melibatkan proses
    pengambilan keputusan secara bersama, yang
                                     bersama
    cenderung dilakukan setelah arah keputusan
    ditentukan oleh ahli dari pihak luar.
   Ada kemungkinan masyarakat masih terkooptasi
    demi pencapaian tujuan yang ditentukan oleh pihak
    luar
                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com    21
Partisipasi Interaktif

   Kondisi di mana masyarakat ikut serta dalam analisa
    secara bersama, pengembangan langkah-langkah
                                     langkah-
    kegiatan dan pembentukan atau penguatan
    k i       d       b     k
    kelembagaan lokal.
   Partisipasi dipandang sebagai hak, tidak hanya alat
           p      p     g     g                  y
    untuk mencapai tujuan proyek.
   Proses ini melibatkan berbagai pendekatan untuk
    mencari keragaman pandangan, dan menggunakan
                  g     p       g ,           gg
    proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur.
   Pada saat kelompok masyarakat mengambil alih
    keputusan lokal dan menentukan bagaimana sumber
      p                                  g
    daya lokal akan dimanfaatkan, mereka berkepentingan
    untuk mempertahankan struktur kelembagaan dan
    praktek-
    praktek-praktek pelaksanaan pembangunan yang baik.
                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com         22
Mobilisasi Diri
                   bl

   Kondisi di mana masyarakat berpatisipasi dalam
    berinisiatif secara mandiri untuk melakukan
    perubahan sistem.
   Mereka menjalin hubungan dengan pihak luar
    untuk memperoleh sumber daya dan pendapat
    teknis yang mereka butuhkan, tetapi tetap
    memegang kendali atas bagaimana sumber daya
    itu akan digunakan.
   Mobilisasi diri dapat berkembang luas jika
    pemerintah dan LSM memberikan dukungan
    konstruktif.

                     dadang-
                     dadang-solihin.blogspot.com     23
Kegagalan Pembangunan
     K     l P b
   Pembangunan hanya menguntungkan segolongan
    kecil dan tidak menguntungkan rakyat banyak,
                        g      g        y      y ,
    bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan.
                                          merugikan.
   Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk
    menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat
                            banyak
    kurang memahami maksud itu.  itu.
   Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan
    rakyat,
    rakyat dan rakyat memahaminya, tapi cara
                        memahaminya
    pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman
    itu.
    itu.
   Pembangunan dipahami akan menguntungkan
    rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak
    diikutsertakan.
                     dadang-
                     dadang-solihin.blogspot.com   24
Oleh karena itu…
   Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan
    hanya esensial untuk mendukung kegiatan
    pembangunan yang digerakkan oleh
    pemerintah, tetapi juga agar masyarakat
    berperan lebih besar dalam kegiatan yang
    b         l bih b     d l  k i t
    dilakukannya sendiri.
   Dalam rangka ini, berkembang konsep
                   ini
    pemberdayaan masyarakat yang pada
    hakikatnya memampukan dan
            y           p
    memandirikan masyarakat.

                   dadang-
                   dadang-solihin.blogspot.com   25
Pemberdayaan Masyarakat
    P b d        M      k t
   Proses yang sedang dan terus berlangsung secara
    sengaja dan berpusat pada masyarakat lokal yang
    berpikiran kritis, memiliki prinsip saling
    menghormati, kepedulian terhadap sesama dan
    partisipasi kelompok.
       ti i   ik l      k
   Melalui proses ini mereka yang semula tidak
    memiliki akses akan keadilan alokasi sumber daya,
                                                daya
    pada akhirnya memiliki akses dan kendali akan
    sumber daya tersebut (Perkins and Zimmerman,
    1995, 570)
    1995 p. 570).


                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com       26
Pemberdayaan Masyarakat . . .
   b d              k

   Hasil yang lebih berkelanjutan akan dicapai jika
    masyarakat diberikan kepercayaan agar dapat
        y                   p     y     g     p
    menentukan proses pembangunan yang dibutuhkan
    mereka sendiri,
   Masyarakat menganalisa masalah dan peluang yang
    ada serta mencari jalan ke luar sesuai sumberdaya
    yang mereka miliki.
   Masyarakat sendiri yang membuat keputusan dan
    rencana, mengimplementasikan serta mengevaluasi
    keefektifan kegiatan yang dilakukan.
   Pemerintah dan lembaga lain mempunyai peran
    sebatas mendukung dan memfasilitasi.

                     dadang-
                     dadang-solihin.blogspot.com    27
Upaya Memberdayakan
         Masyarakat
1. Enabling: menciptakan suasana atau
   Enabling:
   iklim
   ikli yang memungkinkan potensi
                       ki k     t    i
   masyarakat berkembang.
2. Empowering: memperkuat potensi atau
   Empowering:
   daya yang dimiliki oleh masyarakat.
3. Protecting: mencegah terjadinya
   Protecting:
   p
   persaingan yang tidak seimbang, serta
           g y g                  g,
   eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

                dadang-
                dadang-solihin.blogspot.com   28
Syarat berlangsungnya proses
      y           g   g y p
            pemberdayaan
1.   Anggota masyarakat memiliki “rasa
     kemasyarakatan (sense of community/guyub/
           y                           y/g y /
     kebersamaan) dan mereka aktif berpartisipasi
     dalam kegiatan kemasyarakatan.
     Rasa kemasyarakatan ini adalah:
      (1) semangat kebersamaan;
      (2) perasaan bahwa ada suatu struktur otoritas yang dapat
          dipercaya;
      (3) kesadaran bahwa pertukaran dan hubungan timbal
          balik yang menguntungkan akan muncul jika kita
          bersama; dan
      (4) adanya pengalaman bersama yang dipertahankan
          sebagai suatu ciri atau seni tersendiri (McMillan, 1996,
          pp. 315-325).
              315-
                          dadang-
                          dadang-solihin.blogspot.com            29
Syarat berlangsungnya proses
pemberdayaan . . .

2.   Adanya partisipasi warga, yaitu
     proses di mana tiap individu ikut
                    ti i di id ik t
     ambil bagian dalam proses
     pengambilan keputusan dalam
             bil k     t      d l
     lembaga, program dan lingkungan
     dimana mereka berada (Fl i and
     di           k b d Florin d
     Wandersman, 1990; Rich, Edelstein,
     Hallman, and Wandersman, 1995, p.
     659).
                 dadang-
                 dadang-solihin.blogspot.com   30
Syarat berlangsungnya proses
 y           g   g y p
pemberdayaan . . .
   Pada saat kondisi sosial ini terpenuhi, proses
                                 terpenuhi
    pemberdayaan akan berjalan dalam lingkup
    organisatoris.
   Individu yang aktif dalam organisasi
    kemasyarakatan berkesempatan untuk melatih
            y                   p
    kepemimpinan, membicarakan dan menentukan
    struktur organisasi.
   Jika struktur organisasi terbentuk, para anggota
    dapat mulai mempelajari masalah kemasyarakatan,
    politik,
    politik ekonomi dan lingkungan dan berbagai sebab
                          lingk ngan       be bagai
    akibatnya yang mempengaruhi kondisi mereka saat
    ini (Laverack 2001).
                     dadang-
                     dadang-solihin.blogspot.com   31
Syarat berlangsungnya proses
pemberdayaan . . .

   Lyons et al. (2001) berpendapat bahwa dalam
    proses pemberdayaan ada keterkaitan antara
    anggota masyarakat, organisasi kemasyarakatan
    dan masyarakat (community).
    da     asya a at co   u ty)
   Anggota masyarakat yang berdaya memiliki keahlian
    manajerial dan kepemimpinan, dan menjadi inti dari
         j           p     p    ,        j
    organisasi kemasyarakatan yang berdaya.
   Organisasi kemasyarakatan yang berdaya adalah
    komponen utama dari masyarakat yang berdaya.


                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com   32
Memfasilitasi Masyarakat agar
                Mampu:
                Mampu:
   Menganalisis situasi perikehidupan dan
    masalah-masalahnya.
    masalah-masalahnya
   Mencari pemecahan masalah berdasarkan
    kemampuan dan keterbatasan yang mereka
             p                     y g
    miliki.
   Mengembangkan usahanya dengan segala
    kemampuan d sumberdaya yang dimiliki
    k           dan       b d           di iliki
    sendiri.
   Mengembangkan sistem untuk mengakses
    sumberdaya yang diperlukan.

                    dadang-
                    dadang-solihin.blogspot.com   33
Dasar-
        Dasar-dasar Pemberdayaan
               Masyarakat
   Mengutamakan masyarakat, khususnya kaum
    miskin, buta huruf dan kelompok terpinggirkan.
    miskin                             terpinggirkan.
   Menciptakan hubungan kerja sama antara
    masyarakat dan lembaga-lembaga pengembangan.
                     lembaga-            pengembangan.
   Memobilisasi dan optimalisasi penggunaan sumber
    daya lokal secara keberlanjutan.
                       keberlanjutan.
   Mengurangi ketergantungan.
    M          i ketergantungan.
                 k t      t
   Membagi kekuasaan dan tanggung jawab.jawab.
   Meningkatkan tingkat keberlanjutan.
                            keberlanjutan


                      dadang-
                      dadang-solihin.blogspot.com    34
Manfaat
     M f t yang Dih
                Diharapkan
                       k
   Peningkatan kesejahteraan jangka waktu panjang
    yang berkelanjutan.
         berkelanjutan.
   Peningkatan penghasilan dan perbaikan
    penghidupan kelompok masyarakat berpenghasilan
    rendah.
    rendah.
   Peningkatan penggunaan sumber daya daerah yang
    tersedia secara efektif dan efisien.
                                 efisien.
   Program pengembangan dan pemberian pelayanan
    yang lebih efektif, efisien dan terfokus.
                                     terfokus.
   Proses pengembangan yang lebih demokratis.

                    dadang-
                    dadang-solihin.blogspot.com   35
Berbagai Hambatan
 1 Kurangnya pemahaman atau komitmen yang sungguh-
                                          sungguh-
   sungguh
 2 Hambatan perilaku
            p
 3 Hambatan Kebijakan Keuangan
 4 Jangka waktu yang dibutuhkan bagi perubahan di tingkat
   yang l b h tinggi
        lebih
 5 Diversifikasi budaya, ekonomi, geografis, suku bangsa
 6 Struktur Fungsi dan Perilaku Pelayanan Umum
   Struktur,
 7 Kurangnya Data Monitoring dan Evaluasi yang bermutu
 8 Indikator yang tidak tepat
 9 Sistem administrasi yang terlalu birokratis
10 Kurangnya koordinasi pada tingkat internal atau antar sektor
                          dadang-
                          dadang-solihin.blogspot.com             36
1   2       3     4      5             6               7   8   9    10

    Kurangnya pemahaman atau komitmen
           yang sungguh-sungguh
                sungguh-

       Walaupun sebagian besar pemegang kendali,
        termasuk penyusun kebijakan, dapat mendukung
        dasar-
        dasar-dasar Pemberdayaan Masyarakat dan
        memiliki pemahaman yang umum tentang
        persyaratannya, namun pembuat keputusan dapat
        saja kembali ke pendekatan top-down.
          j               p           top-
                                        p
       Hal ini bisa terjadi karena kurang memahami
        bagaimana memberdayakan masyarakat, atau
        sudah memahami tetapi pada saat di mana terasa
        ada krisis dan/atau tekanan sulit dilakukan.

                         dadang-
                         dadang-solihin.blogspot.com               37
1   2       3      4     5              6               7   8   9    10

                Hambatan perilaku
       Anggapan bahwa PNS, yang dipekerjakan dan
        digaji oleh pemerintah, harus lebih mengutamakan
                    pemerintah
        “kepentingan pemerintah" jika diperhadapkan
        dengan kepentingan masyarakat.
       Padahal justru gaji PNS berasal dari pajak yang
        dibayar masyarakat dan dari hasil pengolahan
        sumber daya yang merupakan milik masyarakat.
                                             masyarakat
       Terlebih lagi kesadaran bahwa fungsi pertama dan
        utama PNS adalah sebagai "pelayan masyarakat".



                          dadang-
                          dadang-solihin.blogspot.com               38
1   2       3      4      5             6               7   8   9    10

          Hambatan Kebijakan Keuangan

       Kekakuan sistem penganggaran serta sistem
        pengawasan keuangan negara yang kurang
        fleksibilitasnya dan lebih berfokus pada aspek
        administrasi dan pencapaian target fisik semata
        tanpa melihat proses yang terjadi.
                                     terjadi
       Kurangnya dukungan keuangan bagi
        Pemberdayaan Masyarakat dari sumber-sumber
                                          sumber-
        daya lokal
        da a lokal, baik disebabkan oleh rendahnya tingkat
                                             endahn a
        pemungutan pajak, rendahnya tingkat
        pengendalian 'dana hibah' dari pusat atau
        rendahnya tingkat komitmen pemerintah daerah
            d h      ti k t k it               i t hd  h
        untuk mengalokasikan sumberdaya pemerintah
        setempat bagi usaha Pemberdayaan Masyarakat.
                          dadang-
                          dadang-solihin.blogspot.com               39
1   2       3     4     5              6               7   8   9    10

        Waktu yang dibutuhkan bagi perubahan di
                tingkat yang lebih tinggi


       Inisiatif
        I i i tif perubahan di tingkat lokal jauh lebih
                      b h      ti k t l k l j h l bih
        mudah diperkenalkan.
       Resistensi (penolakan) di tingkat yang lebih
        R i t      i(     l k ) ti k t           l bih
        tinggi akan lebih besar sampai tingkat
        pemahaman dan komitmen yang tulus
        untuk berubah dapat diperkenalkan kepada
        penyusun kebijakan.


                         dadang-
                         dadang-solihin.blogspot.com               40
1    2       3     4    5              6               7   8   9    10

    Diversifikasi budaya, ekonomi, geografis,
                   suku bangsa
        Kebijakan yang dikembangkan untuk
         mendukung Pemberdayaan Masyarakat
         kurang fleksibel untuk mengakomodasi
         kondisi geografis, tingkat ekonomi dan
                 g g      , g
         budaya yang berbeda-beda.
                       berbeda-
        Harus diperhatikan bahwa kebijakan yang
         memungkinkan, tetapi tid k menghalangi
                  ki k    t t i tidak      h l   i
         proses adaptasi yang dibutuhkan untuk
         memastikan strategi Pemberdayaan
         Masyarakat yang tepat, diteruskan di tingkat
         lokal.
                         dadang-
                         dadang-solihin.blogspot.com               41
1   2       3    4     5             6               7   8   9    10

           Struktur, Fungsi dan Perilaku
                 Pelayanan Umum
       Aparat di tingkat lapangan sudah terbiasa
        mengikuti instruksi dari pusat.
               ik ti i t k i d i      t
       Akibatnya mereka tidak terlatih untuk
        mengembangkan, melaksanakan
        mengembangkan melaksanakan, serta
        mengevaluasi kegiatan di tingkat daerah.
       Inovasi dan pengambilan keputusan oleh
        staf tingkat lapangan kurang dihargai;
        sehingga mereka mengalami kesulitan
        berperan sebagai fasilitator dalam kelompok
        b             b   i f ilit t d l   k l    k
        masyarakat.

                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com               42
1    2       3    4     5             6               7   8   9    10

    Kurangnya Data Monitoring dan Evaluasi
               y g
               yang bermutu
        Kurangnya umpan balik dan arus informasi
         manajemen dari bawah ke atas.
                                     atas
        Kebijakan dan peraturan yang mendukung
         sulit untuk dikembangkan karena
         pendekatan yang berhasil belum dievaluasi
         dan pelajaran yang dipetik tidak
         dikomunikasikan kepada tingkat penyusun
         dik      ik ik k       d ti k t
         kebijakan dan pembuat keputusan.
        Fokus Monev sebaiknya lebih banyak pada
         dinamika Pemberdayaan Masyarakat dan
         lebih sedikit pada sasaran produksi.
                       p            p
                        dadang-
                        dadang-solihin.blogspot.com               43
1   2    3     4    5             6               7   8   9    10


         Indikator yang tidak tepat

    Orientasi Pemberdayaan Masyarakat
    selama ini selalu diukur dalam bentuk
    fisik, komoditas
    fisik komoditas, dan diukur dari sisi
    input dan kualitatif, daripada nonfisik
    dengan ukuran keberhasilan dari
    d         k      k b h il d i
    dampak dan proses.


                    dadang-
                    dadang-solihin.blogspot.com               44
1   2       3    4    5              6               7   8   9    10
         Sistem administrasi yang terlalu
         Si t    d i i t i        t l l
                   birokratis

       Adanya berbagai SK, Juklak, dan Juknis
             y        g     ,       ,
        yang kaku menyebabkan sulitnya petugas
        lapangan berhadapan dengan kenyataan
        lapangan
          p g             p       g       y
        yang membutuhkan fleksibilitas.
       Akibatnya, tujuan pemberdayaan
        masyarakat sulit dicapai karena orientasi
        petugas lebih kepada mengikuti peraturan
        daripada menjawab kebutuhan di lapangan.

                       dadang-
                       dadang-solihin.blogspot.com               45
1   2       3     4    5              6               7   8   9    10

        Kurangnya koordinasi pada tingkat
            internal atau antar sektor
       Program/kegiatan lain pada instansi yang
        sama atau instansi yang berbeda sering
        menggunakan pendekatan yang
        bertentangan dengan pendekatan
        Pemberdayaan Masyarakat.
       Hal ini bisa mempengaruhi proses
        implementasi Pemberdayaan Masyarakat di
           p                   y        y
        tingkat masyarakat atau lembaga itu sendiri.

                        dadang-
                        dadang-solihin.blogspot.com               46
Langkah pada tahap kebijakan
1.   Sosialisasi konsep Pemberdayaan Masyarakat di
     tingkat internal;
2.   Meningkatkan pengertian dan pemahaman melalui
           g        p g           p
     kunjungan lapangan, membaca, diskusi dan pelatihan;
3.   Meyakinkan para pejabat senior;
4.
4    Menyediakan anggaran untuk sosialisasi, pelatihan,
                                  sosialisasi pelatihan
     petunjuk dan panduan serta bahan-bahan informasi
                                 bahan-
     lainnya;
5.   Membentuk suatu tim untuk me-review k b k dan
          b      k             k me-         kebijakan d
     menyediakan dukungan kepada lembaga pelaksana;
6.   Menciptakan jalinan komunikasi yang baik di tingkat
     kebijakan, lembaga-lembaga pelaksana dan di tingkat
                 lembaga-
     lapangan.

                         dadang-
                         dadang-solihin.blogspot.com   47
Langkah pada tahap pelaksanaan
         k h d      h     l k

1.    Meningkatkan kesadaran dan
            g
      mempromosikan kebijakan,
2.    Meningkatkan dukungan dan koordinasi,
            g             g       koordinasi,
3.    Meningkatkan kemampuan dan
      dukungan di antara lembaga-lembaga
            g            lembaga-
                              g         g
      pelaksana




                    dadang-
                    dadang-solihin.blogspot.com   48
Pelatihan
P l tih
   pelatihan formal yang mencakup
    keterampilan partisipatif untuk
    kegiatan lapangan, perencanaan,
    manajemen proyek dan manajemen
    kualitas.
   pelatihan informal sebagai tindak
    lanjut pelatihan sebelumnya dan
    dukungan untuk membantu mereka
    menggunakan pendekatan-pendekatan
                    pendekatan-
    baru dalam kegiatan sehari-hari.
                   g      sehari-
                dadang-
                dadang-solihin.blogspot.com   49
Penganggaran
Penganggaran
   pada awal proses ini dibutuhkan investasi
    yang cukup besar untuk membiayai dan
    mendukung pelatihan staf, dan
    pengembangan kelembagaan untuk
    melengkapi lembaga pendukung dengan
    sikap dan keterampilan yang diperlukan.
        p             p     y g p
   sumber dana akan lebih banyak
    dialokasikan untuk pelatihan dan dukungan
                       p                   g
    untuk staf, ketimbang untuk membiayai
    kegiatan masyarakat.
                   dadang-
                   dadang-solihin.blogspot.com   50
TERIMA KASIH



    dadang-
    dadang-solihin.blogspot.com   51

More Related Content

PPTX
Sustainable development (SDGs) - Pembangunan Berkelanjutan
PDF
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
PPT
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
PPT
Materi pemberdayaan
PPTX
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
PPTX
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
PPTX
3. liberal dan radikal
PDF
Vibrant facilitation, inspirit, 2010
Sustainable development (SDGs) - Pembangunan Berkelanjutan
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
Materi pemberdayaan
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
3. liberal dan radikal
Vibrant facilitation, inspirit, 2010

What's hot (20)

PPTX
Model Pembangunan Masyarakat
PDF
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
PPT
Pengembangan Masyarakat
PPTX
Pendekatan perencanaan pembangunan
PPTX
Formulasi kebijakan
PPT
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
PDF
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
PDF
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
PPTX
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
PPT
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
PPT
Model implementasi
PDF
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
PDF
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
PDF
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
PPTX
Dinamika Kelompok
PPTX
Pemberdayaan masyarakat desa
PPTX
Prinsip Administrasi Publik
PPT
Partisipasi masyarakat
PPTX
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
PPTX
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
Model Pembangunan Masyarakat
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Pengembangan Masyarakat
Pendekatan perencanaan pembangunan
Formulasi kebijakan
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Model implementasi
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Dinamika Kelompok
Pemberdayaan masyarakat desa
Prinsip Administrasi Publik
Partisipasi masyarakat
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
Ad

Viewers also liked (20)

PPT
Disaster management in pakistan
PPTX
Community development
PDF
Community development concept and principles-imran ahmad sajid
PDF
Role of NGOs in development
PPTX
Towards a Sustainable Future.
PPTX
Industry ecology and LCA(Life Cycle Assessment)
PDF
Lec 9 10 ns5 2010
PDF
Community Development
PPTX
Life Cycle Assessment
PPTX
Addressing Environmental Problems with Life Cycle Assessment (LCA)
PPTX
Eia - environmental impact assessment
PPTX
Natural resources
PPTX
Community Development Program 1952
PPTX
Environmental impact assessment methodology
PPTX
Concept of sustainable Development
PPTX
Biomedical Waste Management
PPTX
Branches of philosophy report
PPSX
Environmental Impact Assessment(EIA)
PPT
Natural resources lecture
PPTX
BIO MEDICAL WASTE MANAGEMENT & HANDLING RULE
Disaster management in pakistan
Community development
Community development concept and principles-imran ahmad sajid
Role of NGOs in development
Towards a Sustainable Future.
Industry ecology and LCA(Life Cycle Assessment)
Lec 9 10 ns5 2010
Community Development
Life Cycle Assessment
Addressing Environmental Problems with Life Cycle Assessment (LCA)
Eia - environmental impact assessment
Natural resources
Community Development Program 1952
Environmental impact assessment methodology
Concept of sustainable Development
Biomedical Waste Management
Branches of philosophy report
Environmental Impact Assessment(EIA)
Natural resources lecture
BIO MEDICAL WASTE MANAGEMENT & HANDLING RULE
Ad

Similar to Community Development (20)

PDF
Perencanaan dan Pengawasan Anggaran: Strategi Perumusan Model Kebijakan Publi...
PDF
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
PDF
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
PDF
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
PDF
Tugas dan Kewenangan Komisi Pembangunan DPRD dalam Melaksanakan Fungsi Pengaw...
PPTX
community-development-23146 (1).pptx
PDF
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
PPT
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
PDF
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
PDF
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
PDF
Monitoring DPRD terhadap Pelaksanaan RPJMD
PDF
Perencanaan Ekonomi dalam Perspektif Pembangunan Daerah
PDF
Sistem Pengelolaan Pembangunan
PDF
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah dalam rangka Sinergitas Pembangunan di Ja...
PPT
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
PDF
Peran dan Posisi Ormas Indonesia dalam Konteks Perencanaan Pembangunan Daerah
PDF
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
PPT
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
PDF
Teori dan Indikator Pembangunan
PDF
Kebijakan Penyusunan Renstra SKPD
Perencanaan dan Pengawasan Anggaran: Strategi Perumusan Model Kebijakan Publi...
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
Hubungan antara Pemerintah dan Legislatif (DPD-RI) dalam Perencanaan Pembangu...
Tugas dan Kewenangan Komisi Pembangunan DPRD dalam Melaksanakan Fungsi Pengaw...
community-development-23146 (1).pptx
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Badan Anggaran DPRD
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
Teknik Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Monitoring DPRD terhadap Pelaksanaan RPJMD
Perencanaan Ekonomi dalam Perspektif Pembangunan Daerah
Sistem Pengelolaan Pembangunan
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah dalam rangka Sinergitas Pembangunan di Ja...
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Posisi Ormas Indonesia dalam Konteks Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan
Kebijakan Penyusunan Renstra SKPD

More from Dadang Solihin (20)

PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
PDF
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
PDF
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
PDF
July 2025 Winning the Race: America’s AI Action Plan
PDF
GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi
PDF
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Memperkuat Kerja Sama Global Selatan ...
PDF
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Strengthening Global South Cooperatio...
PDF
Transformasi Smart City di Wilayah Pesisir: Pilar Ketahanan Nasional menuju I...
PDF
Kedaulatan Energi dalam Arsitektur Geoekonomi Baru
PDF
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
PDF
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
PDF
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
PDF
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
PDF
AI Ethics by Mark Coeckelbergh -MIT Press Essential Knowledge (2020, MIT Press)
PDF
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 2025–2045
PDF
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
PDF
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
PDF
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Dampak Sektoral Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Amerika Serikat–Indonesia
Kepemimpinan dan Ketahanan Bangsa dalam Lanskap Geopolitik Baru: Antara Fakta...
July 2025 Winning the Race: America’s AI Action Plan
GeoSibernetik: Dinamika Sistem Global dan Transformasi Teknologi
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Memperkuat Kerja Sama Global Selatan ...
Rio de Janeiro Declaration 6 July 2025: Strengthening Global South Cooperatio...
Transformasi Smart City di Wilayah Pesisir: Pilar Ketahanan Nasional menuju I...
Kedaulatan Energi dalam Arsitektur Geoekonomi Baru
Potensi dan Tantangan Implementasi Dana Kekayaan Negara dalam Pembangunan Eko...
Dadang Solihin Book Review Nomor 007/Juli 2025
Dadang Solihin Policy Brief Nomor 003/Juli 2025
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
AI Ethics by Mark Coeckelbergh -MIT Press Essential Knowledge (2020, MIT Press)
Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia 2025–2045
Lemhannas Reborn: Strategi Membangun Daya Saing dan Kedaulatan Bangsa
Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional
School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian G...

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PPTX
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PPTX
1. Bhn Tayang,Kebijaka,Deep Learning,AI & Koding.pptx
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PPTX
PPT Akidah Akhlak Kelompok 1 X-8 (4).pptx
PPTX
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
PDF
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
PPTX
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PDF
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Modul 3 Prinsip-Pembelajaran-Mendalam.pptx
1. Bhn Tayang,Kebijaka,Deep Learning,AI & Koding.pptx
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PPT Akidah Akhlak Kelompok 1 X-8 (4).pptx
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025

Community Development

  • 1. Community Development Drs. H. Dadang Solihin, MA Solihin, Bappenas appe as Diklat JFP Tingkat Pertama Angkatan V LPEM- LPEM-FEUI Jakarta, 1 Agustus 2005
  • 2. Dadang Solihin’s Profile Dadang holds a MA degree (Economics), University of Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency ( pp g g y (Bappenas). )  Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia- Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.  He got various training around the globe, included the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers Kuala Lumpur Malaysia (2003); Applied Policy Managers, Lumpur, Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.  You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile at +62812 932 2202 dadang- dadang-solihin.blogspot.com 2
  • 3. Materi M t i  Pembangunan masyarakat/Community Development masyarakat/  Apa Tujuan Pembangunan? (Todaro: the three objectives of Todaro: development)  How ?  Perencanaan  Kegagalan Perencanaan  Sistem Perencanaan yang Berhasil y g  Perencanaan yang Ideal  Dasar- Dasar-dasar Pemberdayaan Masyarakat  Berbagai Hambatan  Langkah pada tahap kebijakan dadang- dadang-solihin.blogspot.com 3
  • 4. Pembangunan masyarakat/ masyarakat/ Community Development Proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri (Christenson and Robinson, 1989, p. 32). ,p ) dadang- dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 5. Apa Tujuan Pembangunan? (Todaro: the three objectives of development) Todaro: 1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang baik pendapatannya, orang, pendapatannya tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, p y pelayanan kesehatan, pendidikan, dll. ,p , 2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang. di i ( lf t ) ti 3. Peningkatan kebebasan (freedom) setiap reedom) orang. orang dadang- dadang-solihin.blogspot.com 5
  • 6. How ? H  Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan antar daerah dan antar sub daerah serta antar warga masyarakat ( k (pemerataan dan d keadilan).  Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.  Menciptakan atau menambah lapangan kerja. p p g j  Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.  Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan) (berkelanjutan). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Untuk mencapai tujuan pembangunan tsb diperlukan Perencanaan  Perencanaan adalah usaha/kegiatan untuk mencapai tujuan secara terarah (Oxford Dictionary of Politics) ).  Perencanaan adalah arah pembangunan (Oxford Dictionary of g p y) Geography). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Perencanaan harus memiliki, memiliki mengetahui, dan memperhitungkan: 1. Tujuan akhir yang dikehendaki. dikehendaki. 2. Sasaran- Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). alternatif). 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut. sasaran- tersebut. 4. Masalah- Masalah-masalah yang dihadapi. dihadapi. 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya. pengalokasiannya. 6. kebijakan- kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya. melaksanakannya. 7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya. pelaksananya. 8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Kegagalan Perencanaan K l P 1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin k t t ki karena:  informasinya kurang lengkap,  metodologinya belum dikuasai,  perencanaannya tidak realistis sehingga p y gg tidak mungkin pernah bisa terlaksana  pengaruh politis terlalu besar sehingga p g p gg pertimbangan-pertimbangan teknis pertimbangan- perencanaan diabaikan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Kegagalan Perencanaan . . . 2. 2 Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.  kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya.  aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,  masyarakat tidak p y kesempatan y punya p berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 11. Kegagalan Perencanaan . . . 3. p perencanaan mengikuti paradigma yang a aa g u pa ad g a ya g ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang.  Misalnya, orientasi semata-mata pada semata- pertumbuhan yang menyebabkan makin t b h b bk ki melebarnya kesenjangan.  Dengan demikian, yang keliru bukan semata- demikian semata- mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Kegagalan Perencanaan . . . 4. karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan t t l k hid t total kehidupan manusia sampai i i yang paling kecil sekalipun.  P Perencanaan di sini tidak memberikan i i tid k b ik kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi p g g p p masyarakat secara penuh.  Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran d permintaan karena pemerintah dan i t k i t h mengatur semuanya.  Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Sistem Perencanaan yang Berhasil h l  Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan b k b k i d peran serta masyarakat.  Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran-sasaran secara sasaran- garis besar, baik di bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Perencanaan yang Id l P Ideal  Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan partisipatif: memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta d l t dalam prosesnya.  Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak kesinambungan: hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus a ya b a u a ap; ap a u berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus- terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.  Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan holistik: pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Apa A ti P ti i A Arti Partisipasi? i?  Hak warga masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan pada setiap bil k t d ti tahapan pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan l k dan pelestarian,  Sehingga masyarakat bukanlah sekedar penerima manfaat (beneficiaries) atau objek belaka, melainkan sebagai agen pembangunan (subyek). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Apa S j B t k Partisipasi? A Saja Bentuk P ti i i? 1. Partisipasi Manipulatif 2. Partisipasi Pasif 3. Partisipasi Berdasarkan Konsultasi 4. Partisipasi untuk Insentif Material 5. Partisipasi P ti i i Fungsional F i l 6. Partisipasi Interaktif p 7. Mobilisasi Diri dadang- dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. Partisipasi Manipulatif P ti i i M i l tif  Suatu kondisi semu, di mana keberadaan perwakilan “masyarakat” dalam suatu badan resmi terjadi tanpa j p proses pemilihan dan tidak memiliki kekuatan. kekuatan dadang- dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 18. Partisipasi Pasif P ti i i P if  Kondisi di mana masyarakat diperintah untuk melakukan sesuatu h l yang telah t k l k k t hal t l h ditentukan sebelumnya.  Dalam kondisi ini keputusan dilakukan searah oleh pemerintah atau administrator proyek tanpa memperdulikan pendapat masyarakat.  Informasi hanya milik para ahli dari luar masyarakat. y dadang- dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 19. Partisipasi Berdasarkan Konsultasi d k l  Kondisi di mana masyarakat ikut serta melalui proses konsultasi atau dengan menjawab konsultasi, pertanyaan yang diajukan.  Para ahli pihak luar mendefinisikan masalah dan proses pengumpulan informasi, dan dengan demikian mengendalikan analisa masalah.  Proses konsultatif seperti ini tidak memungkinkan terjadinya keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, dan para ahli tidak berkewajiban untuk mengajukan/membela pandangan masyarakat. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Partisipasi untuk Insentif Material k f l  Kondisi di mana masyarakat berpartisipasi dengan memberikan sumber daya melalui imbalan berupa makanan, uang atau insentif material lainnya.  Warga dapat menyumbangkan lahan dan tenaga, tapi tidak terlibat dalam proses eksperimen atau pembelajaran lainnya.  Dalam kondisi ini, masyarakat tidak punya ini kepentingan lagi untuk mempertahankan teknologi atau keahlian yang dipelajarinya pada saat insentif tersebut tidak lagi tersedia. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Partisipasi Fungsional  Kondisi di mana pihak luar memandang partisipasi sebagai alat untuk mencapai tujuan proyek, b l k k terutama pengurangan biaya proyek.  Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya yang berkaitan dengan tujuan proyek. proyek  Keterlibatan masyarakat dapat berbentuk interaktif (timbal balik) dan umumnya melibatkan proses pengambilan keputusan secara bersama, yang bersama cenderung dilakukan setelah arah keputusan ditentukan oleh ahli dari pihak luar.  Ada kemungkinan masyarakat masih terkooptasi demi pencapaian tujuan yang ditentukan oleh pihak luar dadang- dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. Partisipasi Interaktif  Kondisi di mana masyarakat ikut serta dalam analisa secara bersama, pengembangan langkah-langkah langkah- kegiatan dan pembentukan atau penguatan k i d b k kelembagaan lokal.  Partisipasi dipandang sebagai hak, tidak hanya alat p p g g y untuk mencapai tujuan proyek.  Proses ini melibatkan berbagai pendekatan untuk mencari keragaman pandangan, dan menggunakan g p g , gg proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur.  Pada saat kelompok masyarakat mengambil alih keputusan lokal dan menentukan bagaimana sumber p g daya lokal akan dimanfaatkan, mereka berkepentingan untuk mempertahankan struktur kelembagaan dan praktek- praktek-praktek pelaksanaan pembangunan yang baik. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Mobilisasi Diri bl  Kondisi di mana masyarakat berpatisipasi dalam berinisiatif secara mandiri untuk melakukan perubahan sistem.  Mereka menjalin hubungan dengan pihak luar untuk memperoleh sumber daya dan pendapat teknis yang mereka butuhkan, tetapi tetap memegang kendali atas bagaimana sumber daya itu akan digunakan.  Mobilisasi diri dapat berkembang luas jika pemerintah dan LSM memberikan dukungan konstruktif. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Kegagalan Pembangunan K l P b  Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil dan tidak menguntungkan rakyat banyak, g g y y , bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan. merugikan.  Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat banyak kurang memahami maksud itu. itu.  Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan rakyat, rakyat dan rakyat memahaminya, tapi cara memahaminya pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman itu. itu.  Pembangunan dipahami akan menguntungkan rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak diikutsertakan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 24
  • 25. Oleh karena itu…  Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang b l bih b d l k i t dilakukannya sendiri.  Dalam rangka ini, berkembang konsep ini pemberdayaan masyarakat yang pada hakikatnya memampukan dan y p memandirikan masyarakat. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 25
  • 26. Pemberdayaan Masyarakat P b d M k t  Proses yang sedang dan terus berlangsung secara sengaja dan berpusat pada masyarakat lokal yang berpikiran kritis, memiliki prinsip saling menghormati, kepedulian terhadap sesama dan partisipasi kelompok. ti i ik l k  Melalui proses ini mereka yang semula tidak memiliki akses akan keadilan alokasi sumber daya, daya pada akhirnya memiliki akses dan kendali akan sumber daya tersebut (Perkins and Zimmerman, 1995, 570) 1995 p. 570). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Pemberdayaan Masyarakat . . . b d k  Hasil yang lebih berkelanjutan akan dicapai jika masyarakat diberikan kepercayaan agar dapat y p y g p menentukan proses pembangunan yang dibutuhkan mereka sendiri,  Masyarakat menganalisa masalah dan peluang yang ada serta mencari jalan ke luar sesuai sumberdaya yang mereka miliki.  Masyarakat sendiri yang membuat keputusan dan rencana, mengimplementasikan serta mengevaluasi keefektifan kegiatan yang dilakukan.  Pemerintah dan lembaga lain mempunyai peran sebatas mendukung dan memfasilitasi. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 28. Upaya Memberdayakan Masyarakat 1. Enabling: menciptakan suasana atau Enabling: iklim ikli yang memungkinkan potensi ki k t i masyarakat berkembang. 2. Empowering: memperkuat potensi atau Empowering: daya yang dimiliki oleh masyarakat. 3. Protecting: mencegah terjadinya Protecting: p persaingan yang tidak seimbang, serta g y g g, eksploitasi yang kuat atas yang lemah. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 28
  • 29. Syarat berlangsungnya proses y g g y p pemberdayaan 1. Anggota masyarakat memiliki “rasa kemasyarakatan (sense of community/guyub/ y y/g y / kebersamaan) dan mereka aktif berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan. Rasa kemasyarakatan ini adalah: (1) semangat kebersamaan; (2) perasaan bahwa ada suatu struktur otoritas yang dapat dipercaya; (3) kesadaran bahwa pertukaran dan hubungan timbal balik yang menguntungkan akan muncul jika kita bersama; dan (4) adanya pengalaman bersama yang dipertahankan sebagai suatu ciri atau seni tersendiri (McMillan, 1996, pp. 315-325). 315- dadang- dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Syarat berlangsungnya proses pemberdayaan . . . 2. Adanya partisipasi warga, yaitu proses di mana tiap individu ikut ti i di id ik t ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan dalam bil k t d l lembaga, program dan lingkungan dimana mereka berada (Fl i and di k b d Florin d Wandersman, 1990; Rich, Edelstein, Hallman, and Wandersman, 1995, p. 659). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 30
  • 31. Syarat berlangsungnya proses y g g y p pemberdayaan . . .  Pada saat kondisi sosial ini terpenuhi, proses terpenuhi pemberdayaan akan berjalan dalam lingkup organisatoris.  Individu yang aktif dalam organisasi kemasyarakatan berkesempatan untuk melatih y p kepemimpinan, membicarakan dan menentukan struktur organisasi.  Jika struktur organisasi terbentuk, para anggota dapat mulai mempelajari masalah kemasyarakatan, politik, politik ekonomi dan lingkungan dan berbagai sebab lingk ngan be bagai akibatnya yang mempengaruhi kondisi mereka saat ini (Laverack 2001). dadang- dadang-solihin.blogspot.com 31
  • 32. Syarat berlangsungnya proses pemberdayaan . . .  Lyons et al. (2001) berpendapat bahwa dalam proses pemberdayaan ada keterkaitan antara anggota masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat (community). da asya a at co u ty)  Anggota masyarakat yang berdaya memiliki keahlian manajerial dan kepemimpinan, dan menjadi inti dari j p p , j organisasi kemasyarakatan yang berdaya.  Organisasi kemasyarakatan yang berdaya adalah komponen utama dari masyarakat yang berdaya. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 32
  • 33. Memfasilitasi Masyarakat agar Mampu: Mampu:  Menganalisis situasi perikehidupan dan masalah-masalahnya. masalah-masalahnya  Mencari pemecahan masalah berdasarkan kemampuan dan keterbatasan yang mereka p y g miliki.  Mengembangkan usahanya dengan segala kemampuan d sumberdaya yang dimiliki k dan b d di iliki sendiri.  Mengembangkan sistem untuk mengakses sumberdaya yang diperlukan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 33
  • 34. Dasar- Dasar-dasar Pemberdayaan Masyarakat  Mengutamakan masyarakat, khususnya kaum miskin, buta huruf dan kelompok terpinggirkan. miskin terpinggirkan.  Menciptakan hubungan kerja sama antara masyarakat dan lembaga-lembaga pengembangan. lembaga- pengembangan.  Memobilisasi dan optimalisasi penggunaan sumber daya lokal secara keberlanjutan. keberlanjutan.  Mengurangi ketergantungan. M i ketergantungan. k t t  Membagi kekuasaan dan tanggung jawab.jawab.  Meningkatkan tingkat keberlanjutan. keberlanjutan dadang- dadang-solihin.blogspot.com 34
  • 35. Manfaat M f t yang Dih Diharapkan k  Peningkatan kesejahteraan jangka waktu panjang yang berkelanjutan. berkelanjutan.  Peningkatan penghasilan dan perbaikan penghidupan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. rendah.  Peningkatan penggunaan sumber daya daerah yang tersedia secara efektif dan efisien. efisien.  Program pengembangan dan pemberian pelayanan yang lebih efektif, efisien dan terfokus. terfokus.  Proses pengembangan yang lebih demokratis. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 36. Berbagai Hambatan 1 Kurangnya pemahaman atau komitmen yang sungguh- sungguh- sungguh 2 Hambatan perilaku p 3 Hambatan Kebijakan Keuangan 4 Jangka waktu yang dibutuhkan bagi perubahan di tingkat yang l b h tinggi lebih 5 Diversifikasi budaya, ekonomi, geografis, suku bangsa 6 Struktur Fungsi dan Perilaku Pelayanan Umum Struktur, 7 Kurangnya Data Monitoring dan Evaluasi yang bermutu 8 Indikator yang tidak tepat 9 Sistem administrasi yang terlalu birokratis 10 Kurangnya koordinasi pada tingkat internal atau antar sektor dadang- dadang-solihin.blogspot.com 36
  • 37. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kurangnya pemahaman atau komitmen yang sungguh-sungguh sungguh-  Walaupun sebagian besar pemegang kendali, termasuk penyusun kebijakan, dapat mendukung dasar- dasar-dasar Pemberdayaan Masyarakat dan memiliki pemahaman yang umum tentang persyaratannya, namun pembuat keputusan dapat saja kembali ke pendekatan top-down. j p top- p  Hal ini bisa terjadi karena kurang memahami bagaimana memberdayakan masyarakat, atau sudah memahami tetapi pada saat di mana terasa ada krisis dan/atau tekanan sulit dilakukan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 37
  • 38. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hambatan perilaku  Anggapan bahwa PNS, yang dipekerjakan dan digaji oleh pemerintah, harus lebih mengutamakan pemerintah “kepentingan pemerintah" jika diperhadapkan dengan kepentingan masyarakat.  Padahal justru gaji PNS berasal dari pajak yang dibayar masyarakat dan dari hasil pengolahan sumber daya yang merupakan milik masyarakat. masyarakat  Terlebih lagi kesadaran bahwa fungsi pertama dan utama PNS adalah sebagai "pelayan masyarakat". dadang- dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hambatan Kebijakan Keuangan  Kekakuan sistem penganggaran serta sistem pengawasan keuangan negara yang kurang fleksibilitasnya dan lebih berfokus pada aspek administrasi dan pencapaian target fisik semata tanpa melihat proses yang terjadi. terjadi  Kurangnya dukungan keuangan bagi Pemberdayaan Masyarakat dari sumber-sumber sumber- daya lokal da a lokal, baik disebabkan oleh rendahnya tingkat endahn a pemungutan pajak, rendahnya tingkat pengendalian 'dana hibah' dari pusat atau rendahnya tingkat komitmen pemerintah daerah d h ti k t k it i t hd h untuk mengalokasikan sumberdaya pemerintah setempat bagi usaha Pemberdayaan Masyarakat. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu yang dibutuhkan bagi perubahan di tingkat yang lebih tinggi  Inisiatif I i i tif perubahan di tingkat lokal jauh lebih b h ti k t l k l j h l bih mudah diperkenalkan.  Resistensi (penolakan) di tingkat yang lebih R i t i( l k ) ti k t l bih tinggi akan lebih besar sampai tingkat pemahaman dan komitmen yang tulus untuk berubah dapat diperkenalkan kepada penyusun kebijakan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Diversifikasi budaya, ekonomi, geografis, suku bangsa  Kebijakan yang dikembangkan untuk mendukung Pemberdayaan Masyarakat kurang fleksibel untuk mengakomodasi kondisi geografis, tingkat ekonomi dan g g , g budaya yang berbeda-beda. berbeda-  Harus diperhatikan bahwa kebijakan yang memungkinkan, tetapi tid k menghalangi ki k t t i tidak h l i proses adaptasi yang dibutuhkan untuk memastikan strategi Pemberdayaan Masyarakat yang tepat, diteruskan di tingkat lokal. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 41
  • 42. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Struktur, Fungsi dan Perilaku Pelayanan Umum  Aparat di tingkat lapangan sudah terbiasa mengikuti instruksi dari pusat. ik ti i t k i d i t  Akibatnya mereka tidak terlatih untuk mengembangkan, melaksanakan mengembangkan melaksanakan, serta mengevaluasi kegiatan di tingkat daerah.  Inovasi dan pengambilan keputusan oleh staf tingkat lapangan kurang dihargai; sehingga mereka mengalami kesulitan berperan sebagai fasilitator dalam kelompok b b i f ilit t d l k l k masyarakat. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 42
  • 43. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kurangnya Data Monitoring dan Evaluasi y g yang bermutu  Kurangnya umpan balik dan arus informasi manajemen dari bawah ke atas. atas  Kebijakan dan peraturan yang mendukung sulit untuk dikembangkan karena pendekatan yang berhasil belum dievaluasi dan pelajaran yang dipetik tidak dikomunikasikan kepada tingkat penyusun dik ik ik k d ti k t kebijakan dan pembuat keputusan.  Fokus Monev sebaiknya lebih banyak pada dinamika Pemberdayaan Masyarakat dan lebih sedikit pada sasaran produksi. p p dadang- dadang-solihin.blogspot.com 43
  • 44. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator yang tidak tepat Orientasi Pemberdayaan Masyarakat selama ini selalu diukur dalam bentuk fisik, komoditas fisik komoditas, dan diukur dari sisi input dan kualitatif, daripada nonfisik dengan ukuran keberhasilan dari d k k b h il d i dampak dan proses. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 44
  • 45. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sistem administrasi yang terlalu Si t d i i t i t l l birokratis  Adanya berbagai SK, Juklak, dan Juknis y g , , yang kaku menyebabkan sulitnya petugas lapangan berhadapan dengan kenyataan lapangan p g p g y yang membutuhkan fleksibilitas.  Akibatnya, tujuan pemberdayaan masyarakat sulit dicapai karena orientasi petugas lebih kepada mengikuti peraturan daripada menjawab kebutuhan di lapangan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 45
  • 46. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kurangnya koordinasi pada tingkat internal atau antar sektor  Program/kegiatan lain pada instansi yang sama atau instansi yang berbeda sering menggunakan pendekatan yang bertentangan dengan pendekatan Pemberdayaan Masyarakat.  Hal ini bisa mempengaruhi proses implementasi Pemberdayaan Masyarakat di p y y tingkat masyarakat atau lembaga itu sendiri. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 46
  • 47. Langkah pada tahap kebijakan 1. Sosialisasi konsep Pemberdayaan Masyarakat di tingkat internal; 2. Meningkatkan pengertian dan pemahaman melalui g p g p kunjungan lapangan, membaca, diskusi dan pelatihan; 3. Meyakinkan para pejabat senior; 4. 4 Menyediakan anggaran untuk sosialisasi, pelatihan, sosialisasi pelatihan petunjuk dan panduan serta bahan-bahan informasi bahan- lainnya; 5. Membentuk suatu tim untuk me-review k b k dan b k k me- kebijakan d menyediakan dukungan kepada lembaga pelaksana; 6. Menciptakan jalinan komunikasi yang baik di tingkat kebijakan, lembaga-lembaga pelaksana dan di tingkat lembaga- lapangan. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 47
  • 48. Langkah pada tahap pelaksanaan k h d h l k 1. Meningkatkan kesadaran dan g mempromosikan kebijakan, 2. Meningkatkan dukungan dan koordinasi, g g koordinasi, 3. Meningkatkan kemampuan dan dukungan di antara lembaga-lembaga g lembaga- g g pelaksana dadang- dadang-solihin.blogspot.com 48
  • 49. Pelatihan P l tih  pelatihan formal yang mencakup keterampilan partisipatif untuk kegiatan lapangan, perencanaan, manajemen proyek dan manajemen kualitas.  pelatihan informal sebagai tindak lanjut pelatihan sebelumnya dan dukungan untuk membantu mereka menggunakan pendekatan-pendekatan pendekatan- baru dalam kegiatan sehari-hari. g sehari- dadang- dadang-solihin.blogspot.com 49
  • 50. Penganggaran Penganggaran  pada awal proses ini dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk membiayai dan mendukung pelatihan staf, dan pengembangan kelembagaan untuk melengkapi lembaga pendukung dengan sikap dan keterampilan yang diperlukan. p p y g p  sumber dana akan lebih banyak dialokasikan untuk pelatihan dan dukungan p g untuk staf, ketimbang untuk membiayai kegiatan masyarakat. dadang- dadang-solihin.blogspot.com 50
  • 51. TERIMA KASIH dadang- dadang-solihin.blogspot.com 51