BAB



     4                 Bias DC Transistor Bipolar


4.1 Pendahuluan
       Pengetahuan tentang tanggapan ac dan dc suatu sistem sangat diperlukan baik
dalam analisis maupun perencanaan rangkaian penguat transistor. Rangkaian penguat
dapat melipat gandakan sinyal input ac yang kecil disebabkan karena rangkaian
tersebut mendapatkan tegangan dc dari luar. Oleh karena itu setiap analisis maupun
perencanaan rangkaian penguat terdapat dua komponen, yakni ac dan dc. Dengan te-
ori superposisi, kondisi level dc dan ac dapat dipisahkan.
       Level dc dari suatu rangkaian menentukan titik kerja transistor yang dipakai.
Bab ini akan membahas berbagai bentuk rangkaian bias dan menganalisa titik kerja
rangkaian penguat transistor. Disamping analisis diberikan pula cara perencanaan
suatu titik kerja, sehingga transistor dapat bekerja sesuai keinginan.

4.2 Pengertian Titik Kerja
       Istilah bias dc pada judul bab empat ini menyangkut pemberian tegangan dc
kepada transistor untuk mendapatkan level tegangan dan arus yang tetap. Dalam
penguat transistor level tegangan dan arus yang tetap tersebut akan menempatkan
suatu titik kerja pada kurva karakteristik sehingga menentukan daerah kerja transis-
tor. Oleh karena titik kerja tersebut merupakan titik yang tetap dalam kurva karakter-
istik, maka biasanya disebut dengan titik-Q (atau Quiescent Point).
       Gambar 4.1 menunjukkan kurva karakteristik output dengan empat buah con-
toh titik kerja yang diberi nama A, B, dan C. Pada dasarnya titik kerja suatu rang-
kaian penguat bisa diletakkan dimana saja di kurva karakteristik tersebut. Namun
agar rangkaian penguat dapat menguatkan sinyal dengan linier atau tanpa cacat, maka
titik kerja diusahakan ditempatkan di tengah daerah aktif. Disamping itu yang perlu
diperhatikan adalah agar titik kerja tidak diletakkan diluar batas maksimum dari arus
maupun tegangan yang sudah ditentukan oleh pabrik. Apabila hal ini dilanggar tran-
sistor akan panas dan cepat rusak.
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                                     74




                  IC (mA)
                                           PCmaks

     ICmaks          40                    IB= 80        µA

                     30                      IB= 60       µA
     daerah
                                      B             IB= 40      µA
     jenuh           20

                     10                                       IB= 20   µA
                                                C
                              A
                                                               IB= 0   µA
                          0       5   10   15       20        VCE (Volt)

                          daerah mati               VCEmaks


            Gambar 4.1 Daerah pada kurva karakteristik output



       Pada gambar 4.1 tersebut terlihat arus IC maksimum adalah 40 mA dan tegan-

gan VCE maksimum sebesar 20 Volt. Disamping harga arus dan tegangan maksimum
tersebut yang tidak boleh dilampaui adalah daya kolektor maksimum PCmaks.
Dalam gambar PCmaks ini ditunjukkan oleh garis lengkung putus-putus.            PCmaks
atau disipasi daya kolektor maksimum ini merupakan perkalian IC dengan VCE. Den-
gan demikian titik kerja harus diletakkan di dalam batas-batas tersebut.
       Tampak pada gambar 4.1 bahwa ketiga titik kerja A, B dan C terletak pada
daerah kerja transistor yang diijinkan. Transistor dengan titik kerja A kira-kira mem-
punyai VCE = 2 Volt dan IC = 7 mA. Titik kerja B mempunyai VCE = 10 Volt, IC =

21 mA dan titik kerja C adalah VCE = 19 Volt, IC = 11 mA.
       Transistor yang bekerja pada titik A kurang begitu memuaskan karena terma-
suk pada kurva non-linier, sehingga sinyal output akan cenderung untuk cacat.
Demikian juga pada titik C, karena terletak hampir pada batas kemampuan VCE tran-
sistor. Disamping itu transistor juga akan cepat panas. Titik B merupakan pilihan
terbaik sebagai titik kerja transistor sebagai penguat, karena terletak di tengah-tengah,
sehingga memungkinkan transistor dapat menguatkan sinyal input secara maksimum.



Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar                                                 75


       Agar transistor bekerja pada suatu titik kerja tertentu diperlukan rangkaian
bias. Rangkaian bias ini akan menjamin pemberian tegangan bias persambungan E-B
dan B-C dari transistor dengan benar. Transistor akan bekerja pada daerah aktif bila
persambungan E-B diberi bias maju dan B-C diberi bias mundur (lihat tabel 3.1).
       Dalam praktek dikenal berbagai bentuk rangkaian bias yang masing-masing
mempunyai keuntungan dan kerugian. Kemantapan kerja transistor terhadap penga-
ruh temperatur merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk
rangkaian bias. Karena perubahan temperatur akan mempengaruhi β (faktor pengua-
tan arus pada CE) dan arus bocor ICBO.

4.3 Rangkaian Bias Tetap
       Gambar 4.2 menunjukkan rangkaian transistor dengan bias tetap. Rangkaian
bias ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas dua resistor RB dan RC. Kapasitor
C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi mengisolasi tegangan dc dari
transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac-
nya.
                                    VCC


                                           IC               Sinyal
                                     RC           C2        output
                      RB
 Sinyal                      IB
 input        C1
                                           VCE

                              VBE



                        Gambar 4.2 Rangkaian bias tetap

       Pada analisis dc, semua kapasitor dapat diganti dengan rangkaian terbuka.
Hal ini karena sifat kapasitor yang tidak dapat melewatkan arus dc. Dengan demikian
untuk keperluan analisis dc rangkaian dapat disederhanakan menjadi seperti pada
gambar 4.3.
       Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan pada ikal input (basis-
emitor), maka diperoleh persamaan:




Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I

More Related Content

PPTX
Komponen aktif 1 dioda dan transistor
PDF
Komponen aktif 2 ic
PPTX
Komponen aktif 2 ic
PPTX
Komponen pasif 1 resistor dan condensator
PPTX
Kompone pasif 1
PPTX
Elektronika dasar
PPTX
Komponen listrik aktif & pasif
PPTX
Mengenal komponen elektronika
Komponen aktif 1 dioda dan transistor
Komponen aktif 2 ic
Komponen aktif 2 ic
Komponen pasif 1 resistor dan condensator
Kompone pasif 1
Elektronika dasar
Komponen listrik aktif & pasif
Mengenal komponen elektronika

What's hot (20)

DOC
Pengenalan komponen pada handphone
PPTX
Dasar dasar-elektronika
PPTX
Komponen pasif elektronika
PDF
Bahan ajar elektronika dasar
PPTX
komponen aktif dan pasif
PPT
Basic electronic
PDF
Simbol komponen
DOC
Lembar soal benar
DOC
Contoh makalah line follower analog sederhana
PPTX
Pengenalan komponen elektronika
PDF
Induktor dan transformator
PPTX
Mengidentifikasi Komponen 2
DOCX
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
PDF
Komponenb pasif 1
PPT
Elektronika dasar
PPTX
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
PDF
Robot line follower sederhana menggunakan transisto dan photo dioda
PDF
Electronic Work-bench Tutorial
PPTX
Tugas prakarya
PDF
ebook ELEKTRONIKA DASAR
Pengenalan komponen pada handphone
Dasar dasar-elektronika
Komponen pasif elektronika
Bahan ajar elektronika dasar
komponen aktif dan pasif
Basic electronic
Simbol komponen
Lembar soal benar
Contoh makalah line follower analog sederhana
Pengenalan komponen elektronika
Induktor dan transformator
Mengidentifikasi Komponen 2
Pengenalan elektronika dan_komponen_dasa
Komponenb pasif 1
Elektronika dasar
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Robot line follower sederhana menggunakan transisto dan photo dioda
Electronic Work-bench Tutorial
Tugas prakarya
ebook ELEKTRONIKA DASAR
Ad

Similar to Dasar Elektronika analog 1 (20)

PDF
Elektronika analog 3
PDF
Elektronika analog 2
PPTX
DOCX
Transistor sebagai saklar
PPTX
Ibrohim 1806068
PDF
Elektronika analog 1_ch3_karak
PPT
Transistor
PPTX
Karakteristik Transistor
PPTX
Adi prayoga presetasi
PPTX
Karakteristik transistor
DOCX
Analisa rangkaian fet
PPTX
Karakteristik Transistor
PPTX
Karakteristik Transistor
PPTX
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
PDF
Transistor ( Versi sumber lain )
PPT
PPT
BJT Lanjut materi kuliah elektronika dasar.ppt
PPTX
Encep faiz.pptx lisma
PPTX
Rev.Karakteristik Transistor
PPTX
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Elektronika analog 3
Elektronika analog 2
Transistor sebagai saklar
Ibrohim 1806068
Elektronika analog 1_ch3_karak
Transistor
Karakteristik Transistor
Adi prayoga presetasi
Karakteristik transistor
Analisa rangkaian fet
Karakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Transistor ( Versi sumber lain )
BJT Lanjut materi kuliah elektronika dasar.ppt
Encep faiz.pptx lisma
Rev.Karakteristik Transistor
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Ad

More from Ygrex Thebygdanns (20)

PDF
DOCX
2063 p3-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
DOCX
2063 p3-in v-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
DOCX
2063 p2-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
DOC
2063 p1-p psp-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
DOC
2063 p1-in v-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
PDF
Soal uts smp 9 terpadu lampang tahun ajaran 2013 2014
DOC
Naskah perjanjian hibah daerah
PDF
Buku pedoman pkl smmk terpadu lampang 2 colom wb v
DOCX
Format surat lolos butuh dari pengurus pusat
DOC
Cara mempercepat koneksi internet tanpa software
PPT
Bab 1 dasar siskom
DOCX
Tugas dasar telematika
DOCX
Pengertian kartu nama
DOC
Soal uts ganjil simulasi digital kelas 10
DOCX
Soal dan jawaban tugas teknologi dasar telematika
DOCX
Tugas dasar telematika
PDF
Pembahasan soal paket 1
PDF
Pembahasan soal paket 3
PDF
Pembahasan soal paket 2
2063 p3-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p3-in v-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p2-spk-teknik komputer dan jaringan 2014-2015
2063 p1-p psp-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
2063 p1-in v-teknik-komputer_jaringan 2014-2015
Soal uts smp 9 terpadu lampang tahun ajaran 2013 2014
Naskah perjanjian hibah daerah
Buku pedoman pkl smmk terpadu lampang 2 colom wb v
Format surat lolos butuh dari pengurus pusat
Cara mempercepat koneksi internet tanpa software
Bab 1 dasar siskom
Tugas dasar telematika
Pengertian kartu nama
Soal uts ganjil simulasi digital kelas 10
Soal dan jawaban tugas teknologi dasar telematika
Tugas dasar telematika
Pembahasan soal paket 1
Pembahasan soal paket 3
Pembahasan soal paket 2

Recently uploaded (12)

PDF
KIPER4D situs Exclusive Game dari server Star Gaming Asia !
PPTX
Untitled design slide shwow power(8).pptx
PPTX
ibadah minggu hkbp bongbongan 06 juli 2025
PDF
2_Geometrik Jalan Prrrrrrrrrrrrrrrrrrrart II.pdf
PPTX
ibadah minggu hkbp bongbongan 13 juli 2025
PPTX
Jurnal pembelajaran ku prinsip pengajaran dan asesmen merancang pembelajaran ...
PPTX
modul ajar bahasa inggris kelas 2 SD semester 1
PPTX
Teknis Kegiatan Gerbangdutas 2023 19052023_1.pptx
PPTX
Cokelat Pastel Ilustrasi Estetik Tugas Presentasi.pptx
PPTX
jurnal pembelajaran ku prinsip pengajaran dan asesmen
PDF
LDKPD 1 IPS FASE D KLS VII SMT GANJIL 2025.pdf
PPTX
nananajjanajajajakakkakkelompok 2 ppt 7.pptx
KIPER4D situs Exclusive Game dari server Star Gaming Asia !
Untitled design slide shwow power(8).pptx
ibadah minggu hkbp bongbongan 06 juli 2025
2_Geometrik Jalan Prrrrrrrrrrrrrrrrrrrart II.pdf
ibadah minggu hkbp bongbongan 13 juli 2025
Jurnal pembelajaran ku prinsip pengajaran dan asesmen merancang pembelajaran ...
modul ajar bahasa inggris kelas 2 SD semester 1
Teknis Kegiatan Gerbangdutas 2023 19052023_1.pptx
Cokelat Pastel Ilustrasi Estetik Tugas Presentasi.pptx
jurnal pembelajaran ku prinsip pengajaran dan asesmen
LDKPD 1 IPS FASE D KLS VII SMT GANJIL 2025.pdf
nananajjanajajajakakkakkelompok 2 ppt 7.pptx

Dasar Elektronika analog 1

  • 1. BAB 4 Bias DC Transistor Bipolar 4.1 Pendahuluan Pengetahuan tentang tanggapan ac dan dc suatu sistem sangat diperlukan baik dalam analisis maupun perencanaan rangkaian penguat transistor. Rangkaian penguat dapat melipat gandakan sinyal input ac yang kecil disebabkan karena rangkaian tersebut mendapatkan tegangan dc dari luar. Oleh karena itu setiap analisis maupun perencanaan rangkaian penguat terdapat dua komponen, yakni ac dan dc. Dengan te- ori superposisi, kondisi level dc dan ac dapat dipisahkan. Level dc dari suatu rangkaian menentukan titik kerja transistor yang dipakai. Bab ini akan membahas berbagai bentuk rangkaian bias dan menganalisa titik kerja rangkaian penguat transistor. Disamping analisis diberikan pula cara perencanaan suatu titik kerja, sehingga transistor dapat bekerja sesuai keinginan. 4.2 Pengertian Titik Kerja Istilah bias dc pada judul bab empat ini menyangkut pemberian tegangan dc kepada transistor untuk mendapatkan level tegangan dan arus yang tetap. Dalam penguat transistor level tegangan dan arus yang tetap tersebut akan menempatkan suatu titik kerja pada kurva karakteristik sehingga menentukan daerah kerja transis- tor. Oleh karena titik kerja tersebut merupakan titik yang tetap dalam kurva karakter- istik, maka biasanya disebut dengan titik-Q (atau Quiescent Point). Gambar 4.1 menunjukkan kurva karakteristik output dengan empat buah con- toh titik kerja yang diberi nama A, B, dan C. Pada dasarnya titik kerja suatu rang- kaian penguat bisa diletakkan dimana saja di kurva karakteristik tersebut. Namun agar rangkaian penguat dapat menguatkan sinyal dengan linier atau tanpa cacat, maka titik kerja diusahakan ditempatkan di tengah daerah aktif. Disamping itu yang perlu diperhatikan adalah agar titik kerja tidak diletakkan diluar batas maksimum dari arus maupun tegangan yang sudah ditentukan oleh pabrik. Apabila hal ini dilanggar tran- sistor akan panas dan cepat rusak.
  • 2. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 74 IC (mA) PCmaks ICmaks 40 IB= 80 µA 30 IB= 60 µA daerah B IB= 40 µA jenuh 20 10 IB= 20 µA C A IB= 0 µA 0 5 10 15 20 VCE (Volt) daerah mati VCEmaks Gambar 4.1 Daerah pada kurva karakteristik output Pada gambar 4.1 tersebut terlihat arus IC maksimum adalah 40 mA dan tegan- gan VCE maksimum sebesar 20 Volt. Disamping harga arus dan tegangan maksimum tersebut yang tidak boleh dilampaui adalah daya kolektor maksimum PCmaks. Dalam gambar PCmaks ini ditunjukkan oleh garis lengkung putus-putus. PCmaks atau disipasi daya kolektor maksimum ini merupakan perkalian IC dengan VCE. Den- gan demikian titik kerja harus diletakkan di dalam batas-batas tersebut. Tampak pada gambar 4.1 bahwa ketiga titik kerja A, B dan C terletak pada daerah kerja transistor yang diijinkan. Transistor dengan titik kerja A kira-kira mem- punyai VCE = 2 Volt dan IC = 7 mA. Titik kerja B mempunyai VCE = 10 Volt, IC = 21 mA dan titik kerja C adalah VCE = 19 Volt, IC = 11 mA. Transistor yang bekerja pada titik A kurang begitu memuaskan karena terma- suk pada kurva non-linier, sehingga sinyal output akan cenderung untuk cacat. Demikian juga pada titik C, karena terletak hampir pada batas kemampuan VCE tran- sistor. Disamping itu transistor juga akan cepat panas. Titik B merupakan pilihan terbaik sebagai titik kerja transistor sebagai penguat, karena terletak di tengah-tengah, sehingga memungkinkan transistor dapat menguatkan sinyal input secara maksimum. Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I
  • 3. Bab 4: Bias DC Transistor Bipolar 75 Agar transistor bekerja pada suatu titik kerja tertentu diperlukan rangkaian bias. Rangkaian bias ini akan menjamin pemberian tegangan bias persambungan E-B dan B-C dari transistor dengan benar. Transistor akan bekerja pada daerah aktif bila persambungan E-B diberi bias maju dan B-C diberi bias mundur (lihat tabel 3.1). Dalam praktek dikenal berbagai bentuk rangkaian bias yang masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Kemantapan kerja transistor terhadap penga- ruh temperatur merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk rangkaian bias. Karena perubahan temperatur akan mempengaruhi β (faktor pengua- tan arus pada CE) dan arus bocor ICBO. 4.3 Rangkaian Bias Tetap Gambar 4.2 menunjukkan rangkaian transistor dengan bias tetap. Rangkaian bias ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas dua resistor RB dan RC. Kapasitor C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi mengisolasi tegangan dc dari transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac- nya. VCC IC Sinyal RC C2 output RB Sinyal IB input C1 VCE VBE Gambar 4.2 Rangkaian bias tetap Pada analisis dc, semua kapasitor dapat diganti dengan rangkaian terbuka. Hal ini karena sifat kapasitor yang tidak dapat melewatkan arus dc. Dengan demikian untuk keperluan analisis dc rangkaian dapat disederhanakan menjadi seperti pada gambar 4.3. Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan pada ikal input (basis- emitor), maka diperoleh persamaan: Herman D. Surjono, (2001), Elektronika Analog I