SlideShare a Scribd company logo
DETERMINAN
KELOMPOK 9
Anggota Kelompok 9 :
Bestleader Yohannes Purba (5213351014)
Leonardus Mikael Tambunan
(5213351004)
Nurul Izzati (5213351013)
Pengertian dan Fungsi
Determinan Matriks
01
Pengertian Dan Fungsi Determinan
Matriks
PENGERTIAN :
Determinan Matriks ialah suatu bilangan real yang diperoleh dari suatu proses
dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar. Jadi determinan matriks adalah nilai
yang bisa dihitung dari unsur-unsur matriks.
Determinan dinyatakan sebagai jumlah semua hasil kali dasar bertanda dari
matriks bujur sangkar A. Determinan dari sebuah matriks bujur sangkar A’ dinotasikan
dengan det(A), atau |A|.
FUNGSI :
Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1,2,3,…,n} adalah penyusunan
bilangan bilangan tersebut dengan urutan tanpa pengulangan.
Contoh :
Permutasi dari {1,2,3} adalah
(1,2,3) (2,1,3) (3,1,2)
(1,3,2) (2,3,1) (3,2,1)
Secara umum bilangan bilangan pada {1,2,…,n} akan mempunyai n! permutasi.
Sifat-sifat Fungsi
Determinan
02
Sifat-sifat Fungsi Determinan
● Teorema 1:
Jika A adalah sebarang matriks kuadrat di mana terdapat baris yang entri-entri pada baris
tersebut semuanya mengandung sebarang bilangan nol, maka det(A) = 0.
Contoh 1: Determinan Matriks
Diketahui matriks A sebagai berikut.
Determinan dari matriks A adalah nol (det(A) = 0), karena entri-entri pada baris ketiga dari
matriks A berisi nol.
Sifat-sifat Fungsi Determinan
● Teorema 2:
Jika A adalah matriks segitiga bawah atau matriks segitiga atas berukuran n×n, maka det(A)
adalah hasil kali entri-entri pada diagonal utama ; yakni, det(A)=a11a22 a
⋅⋅⋅ nn
Contoh 2:
Diketahui matriks segitiga atas sebagai berikut:
Determinan dari matriks A adalah:
Sifat-sifat Fungsi Determinan
● Teorema 3:
Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB) = det(A) det(B)
⋅
Contoh 7: Determinan Matriks
Tinjaulah matriks-matris :
Kita peroleh det(A) det(B) = (1) (-23) = -23. Dengan penghitungan langsung maka det(AB) = -
⋅
23, sehingga det(AB) = det(A) det(B)
⋅
Perlu untuk ditekankan di sini bahwa biasanya det(A+B) tidaklah sama hasilnya dengan det(A)
+ det(B) atau dengan kata lain det(A + B) ≠ det(A) + det(B).
Sifat-sifat Fungsi Determinan
Mari kita lihat contoh berikut:
Kita peroleh det(A)=1, det(B)=8det(A), dan det(A+B)=23 jadi
Sifat-sifat Fungsi Determinan
● Teorema 4:
Sebuah matriks A kuadrat dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) ≠ 0. Jika A dapat dibalik,
maka
Karena baris pertama dan baris ketiga dari
sebanding, maka det(A)=0. Jadi, AA tidak dapat dibalik.
Menghitung Determinan
Dengan Ekspansi Kofaktor
03
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
Definisi :
Jika A adalah matriks kuadrat dengan entri atau elemennya aij, maka yang disebut
minor entri aij atau dinotasikan dengan Mij adalah determinan submatriks setelah baris
ke i dan kolom ke j dicoret dari A. Bilangan ( 1)
− (i+j)
Mij yang dinotasikan dengan Cij dinamakan
kofaktor entri aij
Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh soal berikut.
1.
Tentukan minor entri dan kofaktor dari a11 dan a32
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
Pembahasan :
Dari definisi yang diberikan di atas, maka minor entri a11 adalah
Perhatikan bahwa di sini kita mencoret baris dan kolom pertama dari matriks A sehingga
diperoleh submatriks baru berukuran 2 x 2. Determinan dari submatriks yang diperoleh disebut
minor entri a11.
Dengan demikian, kofaktor a11 yaitu
Hal yang sama dapat kita lakukan untuk mencari minor entri a32, yakni
Dan kofaktor a32 yaitu
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
● Perhatikan bahwa kofaktor dan minor elemen aijaij hanya berbeda dalam tandanya,yakni Cij=
± Mij.
● Cara cepat untuk menentukan penggunaan tanda + atau tanda – berasal dari kenyataan
bahwa penggunaan tanda yang menghubungkan Cij dan Mij berada dalam baris ke i dan kolom
ke j dari susunan
Misalnya, C21= M
− 21, C12= M
− 12, C22=M22 dan seterusnya.
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
2. diketahui matriks A sebagai berikut.
Hitunglah det(A)dengan metode ekspansi kofaktor sepanjang kolom pertama A.
Pembahasan:
Dari persamaan (1) diperoleh
Dengan cara yang sama seperti kita lakukan untuk memperoleh persamaan (1), Perhatikan
bahwa dalam setiap persamaan semua entri-entri dan kofaktor berasal dari baris atau dari
kolom yang sama. Persamaan ini dinamakan ekspansi-ekspansi kofaktor det(A).
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
Hasil-hasil yang baru saja kita berikan untuk matriks 3×3 membentuk kasus khusus dari
teorema umum berikut:
● Determinan matriks A yang berukuran n×n dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri
dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dan menambahkan hasil-
hasil kali yang dihasilkan; yakni, untuk setiap 1 i n dan 1 j n , maka
≤ ≤ ≤ ≤
Dan
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
3. Hitunglah det(A) dengan menggunakan ekspansi kofaktor sepanjang baris pertama.
Pembahasan:
Dari persamaan (2) baris kedua diperoleh
Ini sesuai dengan hasil yang kita peroleh pada contoh kita sebelumnya.
Menghitung Determinan Dengan Ekspansi
Kofaktor
● Pada contoh ini kita tak perlu menghitung kofaktor akhir, karena kofaktor tersebut
dikalikan oleh nol. Umumnya, strategi terbaik untuk menghitung determinan dengan
menggunakan ekpansi kofaktor adalah dengan mengekspansikannya sepanjang
baris atau kolom yang mempunyai bilangan nol yang terbanyak.
● Ekspansi kofaktor dan operasi baris atau operasi kolom kadang-kadang dapat
digunakan bersama-sama untuk memberikan metode yang efektif untuk
menghitung determinan.
Menghitung Determinan
Dengan Reduksi Baris
04
Menghitung Determinan Dengan Reduksi Baris
Determinan sebuah matriks dapat dihitung dengan mereduksi matriks tersebut
pada bentuk eselon baris. Metode ini penting untuk menghindari perhitungan panjang yang
terlibat dalam penerapan definisi determinan secara langsung.
Contoh 1:
Hitunglah det(A) di mana
Pembahasan:
Dengan mereduksi A pada bentuk eselon baris dan dengan menerapkan Teorema yang telah
kita pelajari sebelumnya, maka kita dapatkan :
Menghitung Determinan Dengan Reduksi Baris
Menghitung Determinan Dengan Reduksi Baris
Contoh 2 :
Hitunglah determinan dari
Determinan ini dapat dihitung seperti sebelumnya dengan menggunakan operasi baris
elementer untuk mereduksi A pada bentuk eselon baris. Sebaliknya, kita dapat
menaruh A pada bentuk segitiga bawah dalam satu langkah dengan menambahkan – 3 kali
kolom pertama pada kolom keempat untuk mendapatkan
THANK YOU!

More Related Content

PPT
[02] Pertemuan 2 - Determinan Matriks.ppt
PPTX
Matrix dan Ruang Vektor bab 02 (1).pptx
PPTX
P3 Determinan Aljabar Linier Ajabar Linier Lanjut
DOCX
ruang vektor
PPT
Pertemuan07
PPTX
Bab 4 matriks
PPTX
materi perkuliahan MATEK tentang determinan.pptx
PPTX
Matriks Matematika Wajib
[02] Pertemuan 2 - Determinan Matriks.ppt
Matrix dan Ruang Vektor bab 02 (1).pptx
P3 Determinan Aljabar Linier Ajabar Linier Lanjut
ruang vektor
Pertemuan07
Bab 4 matriks
materi perkuliahan MATEK tentang determinan.pptx
Matriks Matematika Wajib

Similar to Determinan Kelompok 9.pptx determinan.ppt (20)

PPT
Matematika Teknik - Matriks
PPT
1. Matriks.pptkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
PPTX
Pertemuan 3 Matrik dan Aljabar linier untuk mahasiswa
PPTX
Pertemuan 3 Aljabar liner dan matrik mhs
PPTX
Determinan Matrik
PPTX
MATRTIKS KLS IPA 2 Bahan Ajar presentasi.pptx
PPT
MATRIKS KELAS XI SMK DAN SMA FASE F GANJIL
PPT
MATERI MATRIKS LENGKAP FASE F UNTUK SMK.
PPT
Pengertian matriks, jenis, operasi, determinan, invers matriks
PPTX
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
PPT
Perkenalan Matriks dan perhitungan operasinya
PPT
1. Matriks.ppt...............................
PPT
matriks dalam matematika terbaru dan terkini
PPT
Matriks (untuk belajar tingkat S(MA).ppt
PPT
Materi Matrix pada pembelajaran Matematika wajib kelas XI MA?SMA
PPT
matriks_2.ppt
PPT
1. Matriks.ppt
PPTX
Materi Matriks Kelas 11 kurikulum merdeka
PDF
Determinan+dan+Invers+Matriks+(Onggo+Wiryawan).pdf
PPTX
determinan.pptx
Matematika Teknik - Matriks
1. Matriks.pptkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Pertemuan 3 Matrik dan Aljabar linier untuk mahasiswa
Pertemuan 3 Aljabar liner dan matrik mhs
Determinan Matrik
MATRTIKS KLS IPA 2 Bahan Ajar presentasi.pptx
MATRIKS KELAS XI SMK DAN SMA FASE F GANJIL
MATERI MATRIKS LENGKAP FASE F UNTUK SMK.
Pengertian matriks, jenis, operasi, determinan, invers matriks
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Perkenalan Matriks dan perhitungan operasinya
1. Matriks.ppt...............................
matriks dalam matematika terbaru dan terkini
Matriks (untuk belajar tingkat S(MA).ppt
Materi Matrix pada pembelajaran Matematika wajib kelas XI MA?SMA
matriks_2.ppt
1. Matriks.ppt
Materi Matriks Kelas 11 kurikulum merdeka
Determinan+dan+Invers+Matriks+(Onggo+Wiryawan).pdf
determinan.pptx
Ad

More from ImeldaSitumeang1 (8)

PPTX
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.pptx ppt cerdas
PPTX
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9 (1).pptx
PPTX
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9.pptx
PPTX
Determinan Kelompok 9.pptx determinan.ppt
PPTX
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9.pptx
PPTX
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9 (1).pptx
PPTX
Psikologi pendidikan PPT Klmp 5 (1).pptx
PPTX
PPT_Elektronika KLP 6.pptx ppt konfigurasi
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.pptx ppt cerdas
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9 (1).pptx
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9.pptx
Determinan Kelompok 9.pptx determinan.ppt
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9.pptx
PPT Kelompok 1 (Pembanding) untuk Kelompok 9 (1).pptx
Psikologi pendidikan PPT Klmp 5 (1).pptx
PPT_Elektronika KLP 6.pptx ppt konfigurasi
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PDF
[1]_120325_Penyamaan Persepsi Kepmen 63_M_KEP_2025.pdf
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
DOCX
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
PPTX
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PDF
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
[1]_120325_Penyamaan Persepsi Kepmen 63_M_KEP_2025.pdf
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx

Determinan Kelompok 9.pptx determinan.ppt

  • 2. Anggota Kelompok 9 : Bestleader Yohannes Purba (5213351014) Leonardus Mikael Tambunan (5213351004) Nurul Izzati (5213351013)
  • 4. Pengertian Dan Fungsi Determinan Matriks PENGERTIAN : Determinan Matriks ialah suatu bilangan real yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar. Jadi determinan matriks adalah nilai yang bisa dihitung dari unsur-unsur matriks. Determinan dinyatakan sebagai jumlah semua hasil kali dasar bertanda dari matriks bujur sangkar A. Determinan dari sebuah matriks bujur sangkar A’ dinotasikan dengan det(A), atau |A|. FUNGSI : Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1,2,3,…,n} adalah penyusunan bilangan bilangan tersebut dengan urutan tanpa pengulangan. Contoh : Permutasi dari {1,2,3} adalah (1,2,3) (2,1,3) (3,1,2) (1,3,2) (2,3,1) (3,2,1) Secara umum bilangan bilangan pada {1,2,…,n} akan mempunyai n! permutasi.
  • 6. Sifat-sifat Fungsi Determinan ● Teorema 1: Jika A adalah sebarang matriks kuadrat di mana terdapat baris yang entri-entri pada baris tersebut semuanya mengandung sebarang bilangan nol, maka det(A) = 0. Contoh 1: Determinan Matriks Diketahui matriks A sebagai berikut. Determinan dari matriks A adalah nol (det(A) = 0), karena entri-entri pada baris ketiga dari matriks A berisi nol.
  • 7. Sifat-sifat Fungsi Determinan ● Teorema 2: Jika A adalah matriks segitiga bawah atau matriks segitiga atas berukuran n×n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada diagonal utama ; yakni, det(A)=a11a22 a ⋅⋅⋅ nn Contoh 2: Diketahui matriks segitiga atas sebagai berikut: Determinan dari matriks A adalah:
  • 8. Sifat-sifat Fungsi Determinan ● Teorema 3: Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB) = det(A) det(B) ⋅ Contoh 7: Determinan Matriks Tinjaulah matriks-matris : Kita peroleh det(A) det(B) = (1) (-23) = -23. Dengan penghitungan langsung maka det(AB) = - ⋅ 23, sehingga det(AB) = det(A) det(B) ⋅ Perlu untuk ditekankan di sini bahwa biasanya det(A+B) tidaklah sama hasilnya dengan det(A) + det(B) atau dengan kata lain det(A + B) ≠ det(A) + det(B).
  • 9. Sifat-sifat Fungsi Determinan Mari kita lihat contoh berikut: Kita peroleh det(A)=1, det(B)=8det(A), dan det(A+B)=23 jadi
  • 10. Sifat-sifat Fungsi Determinan ● Teorema 4: Sebuah matriks A kuadrat dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) ≠ 0. Jika A dapat dibalik, maka Karena baris pertama dan baris ketiga dari sebanding, maka det(A)=0. Jadi, AA tidak dapat dibalik.
  • 12. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor Definisi : Jika A adalah matriks kuadrat dengan entri atau elemennya aij, maka yang disebut minor entri aij atau dinotasikan dengan Mij adalah determinan submatriks setelah baris ke i dan kolom ke j dicoret dari A. Bilangan ( 1) − (i+j) Mij yang dinotasikan dengan Cij dinamakan kofaktor entri aij Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh soal berikut. 1. Tentukan minor entri dan kofaktor dari a11 dan a32
  • 13. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor Pembahasan : Dari definisi yang diberikan di atas, maka minor entri a11 adalah Perhatikan bahwa di sini kita mencoret baris dan kolom pertama dari matriks A sehingga diperoleh submatriks baru berukuran 2 x 2. Determinan dari submatriks yang diperoleh disebut minor entri a11. Dengan demikian, kofaktor a11 yaitu Hal yang sama dapat kita lakukan untuk mencari minor entri a32, yakni Dan kofaktor a32 yaitu
  • 14. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor ● Perhatikan bahwa kofaktor dan minor elemen aijaij hanya berbeda dalam tandanya,yakni Cij= ± Mij. ● Cara cepat untuk menentukan penggunaan tanda + atau tanda – berasal dari kenyataan bahwa penggunaan tanda yang menghubungkan Cij dan Mij berada dalam baris ke i dan kolom ke j dari susunan Misalnya, C21= M − 21, C12= M − 12, C22=M22 dan seterusnya.
  • 15. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor 2. diketahui matriks A sebagai berikut. Hitunglah det(A)dengan metode ekspansi kofaktor sepanjang kolom pertama A. Pembahasan: Dari persamaan (1) diperoleh Dengan cara yang sama seperti kita lakukan untuk memperoleh persamaan (1), Perhatikan bahwa dalam setiap persamaan semua entri-entri dan kofaktor berasal dari baris atau dari kolom yang sama. Persamaan ini dinamakan ekspansi-ekspansi kofaktor det(A).
  • 16. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor Hasil-hasil yang baru saja kita berikan untuk matriks 3×3 membentuk kasus khusus dari teorema umum berikut: ● Determinan matriks A yang berukuran n×n dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dan menambahkan hasil- hasil kali yang dihasilkan; yakni, untuk setiap 1 i n dan 1 j n , maka ≤ ≤ ≤ ≤ Dan
  • 17. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor 3. Hitunglah det(A) dengan menggunakan ekspansi kofaktor sepanjang baris pertama. Pembahasan: Dari persamaan (2) baris kedua diperoleh Ini sesuai dengan hasil yang kita peroleh pada contoh kita sebelumnya.
  • 18. Menghitung Determinan Dengan Ekspansi Kofaktor ● Pada contoh ini kita tak perlu menghitung kofaktor akhir, karena kofaktor tersebut dikalikan oleh nol. Umumnya, strategi terbaik untuk menghitung determinan dengan menggunakan ekpansi kofaktor adalah dengan mengekspansikannya sepanjang baris atau kolom yang mempunyai bilangan nol yang terbanyak. ● Ekspansi kofaktor dan operasi baris atau operasi kolom kadang-kadang dapat digunakan bersama-sama untuk memberikan metode yang efektif untuk menghitung determinan.
  • 20. Menghitung Determinan Dengan Reduksi Baris Determinan sebuah matriks dapat dihitung dengan mereduksi matriks tersebut pada bentuk eselon baris. Metode ini penting untuk menghindari perhitungan panjang yang terlibat dalam penerapan definisi determinan secara langsung. Contoh 1: Hitunglah det(A) di mana Pembahasan: Dengan mereduksi A pada bentuk eselon baris dan dengan menerapkan Teorema yang telah kita pelajari sebelumnya, maka kita dapatkan :
  • 22. Menghitung Determinan Dengan Reduksi Baris Contoh 2 : Hitunglah determinan dari Determinan ini dapat dihitung seperti sebelumnya dengan menggunakan operasi baris elementer untuk mereduksi A pada bentuk eselon baris. Sebaliknya, kita dapat menaruh A pada bentuk segitiga bawah dalam satu langkah dengan menambahkan – 3 kali kolom pertama pada kolom keempat untuk mendapatkan