SlideShare a Scribd company logo
Hindari narkoba
Pemain:
-Bayu Hernawan.P Sebagai Vano
-Febriyanto Sebagai Joo
-Gilang Ramadhan Sebagai Fino
-Hadiansyah Sebagai Samy
-M.Fikri Sebagai Njay
-Riziq Dwi Sebagai Desto
Pada suatu hari,ada 3 orang siswa. Salah satu diantaranya adalah seorang pemakai
narkoba yaitu fino. Fino berniat untuk menghasut kedua temannya yaitu Desto dan Joo
untuk memakai barang haram tersebut.
(Joo dan Desto sedang berbincang-bincang didalam kelas)
Desto :”Joo, hasil nilai ujian agama lu berapa?”
Joo :”Dapet 80 des, kalo lu?”
Desto :”Ah elu mah ga heran dapet segitu. Gua Cuma dapet 70.”
(Fino datang menghapiri mereka)
Fino :”Oi, gimana kabar lu berdua?”
Desto :”Baik Fin.”
Joo :”Alhamdulillah baik, kalo lu gimana kabarnya fin?
Fino :”Baik joo.”
(Desto melihat sesuatu di kantung fino}
Desto :”Fin itu apa yang ada di kantong lu?”
Fino :”Rokok doang des.”
Desto :”Ah bohong lu, coba gua liat.”
Fino :”nih.”
(Desto mulai bingung, karena bentuknya aneh)
Desto :”Ah, bukan rokok ini mah.Ini apaan fin?”
Fino :”itu ganja.” (sambil berbisik)
Desto :”Eh buset.Parah lu.”
Fino :”ssstttt. Lu mau ga ? gua jamin enak dah.”
Desto :”Ah yang bener lu? Yaudah gua cobain doang.”
Joo :”Astagfirullah , parah lu berdua. Kalo ketahuan , lu berdua bisa ketangkap polisi.”
Fino :”Udah slaw aja..”
Mereka bertiga pun pergi karena bel masuk telah berbunyi
(Keesokan harinya)
Desto :”Fin, bener kata lu enak banget. Lu ada lagi ga?”
Fino :”kan bener apa kata gua. Yaudah nanti pulang sekolah lu ikut gua ke halte.”
Desto :”Oke sip.”
(Sepulang sekolah desto dan fino menuju ke halte}
Desto :”Fin kita ngapain disini?”
Fino :”Katanya lu mau lagi, ini kita lagi nunggu temen gua. Mana duit lu sini.”
Desto :”Oiyah yaudah fin, nih duit gua.”
Fino :”Nah itu temen gua, lu tunggu sini bentar ya des?”
Desto :”Oke fin.”
(Fino menghampiri temennya yang menjual narkoba)
Fino :”Van biasa.”
Vano :”Aman ga lu?”
Fino :”Tenang van aman, nih duitnya.”
Vano :”Oke,nih barangnya hati-hati lu. Gua cabut dulu kabarin aja kalo mau ngambil lagi.”
Fino :”Siap boss.”
(Fino kembali ke halte untuk menghampiri desto)
Fino :”Des udah ada nih.”
Desto :”Yaudah langsung kerumah gua aja, dirumah gua ga ada orang.”
Fino :”Okee.”
(Mereka menuju kerumah desto)
Desto :”Ayo fin masuk aja.”
Fino :”Oke Des.”
Desto :”Langsung buka aja fin.”
Fino :”selaw bro.”
(Tiba-tiba terdengar suara joo memanggil dari depan rumah desto)
Joo :”Permisi desto...desto.”
Desto :”Iya joo masuk aja ada fino juga didalem”
Joo :”Si fino ngapain des kerumah lu?”
Desto :”Biasa main joo.”
Fino :”Eh joo, sini-sini joo duduk.”
Joo :”Iya fin, lu lagi ngapain fin?”
Fino :”Biasalah joo.”
Joo :”Coba liat, wah lu berdua parah yah malah makin jadi!!!”
Desto :”Selaw joo.”
Joo :”Gua ga nyangka des lu malah ketagihan sama barang haram itu. Inget des hidup lu
akan hancur kalo u terus make barang haram itu, mendingan lu berdua sekarang
sadar!!!”
Desto :”Santai joo santai.”
(Joo pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah kecewa dan menuju pulang)
Desto :”Gimana nih fin?”
Fino :”Yaudah des ini udah gue bikin lu abisin aja. Gua mau pulang dulu ya.”
Desto :”Thank’s nih fin, nih lu bawa aja sedikit buat dirumah.”
Fino :”Yaudah gua langsung pulang yah?”
Desto :”Iyah hati-hati lu fin.”
Fino pun meninggalkan rumah desto untuk kembali pulang kerumahnya.
(Keesokan harinya disekolah)
Joo :”Dess mata lu kenapa merah gitu?”
Desto :”Ah gapapa kok.”
Joo :”Des lu sadar des, barang haram itu bakal ngerusak lu, mending lu cepet jauhin
barang haram itu.”
Desto :”Ah berisik lu.”
Joo :”Yaudah terserah, yang penting gua udah ingetin lu.”
(Jam istirahat desto menghampiri fino yang sedang makan dikantin)
Desto :”Fin ada barang lagi ga?”
Fino :”Nanti lu ikut gua aja ke halte.”
Desto :”Oke.”
(Setelah pulang sekolah desto dan fino menuju ke halte. Tapi mereka tidak tau kalau di halte
itu sudah ada polisi yang menyamar karena sering terjadi transaksi narkoba)
Desto :”Tumben rame banget nih halte fin?”
Fino :”Gatau gua juga.”
(Tak lama vano pun datang)
Fino :”Bos nih duitnya, mana nih barangnya?”
Vano :”nih, tapi hati-hati lu disini rame.”
(Samy dan Njay melihat transaksi tersebut dan langsung menghampiri mereka)
Samy :”Hey kalian berdua diam ditempat!!”
Vano :”Ada apa ini pak?”
Njay :”jangan banyak bicara, ayo ikut kami ke kantor.”
(Akhirnya fino dan fano dibawa ke kantor polisi)
Njay :”Apa yang kalian lakukan ditempat tadi?”
Vino :”Kami ga ngapa ngapain pak cuman ngobrol biasa.”
Samy :”Jangan bohong, pasti kalian habis melakukan transaksikan?”
Vino :”Engga pak kami hanya ngobrol biasa.”
Njay :”Alah jangan coba bohong cepet ngaku atau kalian akan saya tembak disini.”
Fino :”Ampun pak, sebenernya saya mau ngasih barang itu keteman saya doang pak.”
Njay :”Siapa teman kamu?”
Fino :”Namanya desto pak dia teman sekelas saya.”
(Samy dan Njay datang kesekolah untuk menjemput desto)
Samy :”Kamu yang bernama desto?”
Desto :”Iya pak, ada apa yah?”
Samy :”Kami dari pihak kepolisian, ayo kamu ikut kami ke kantor untuk menjalankan
pemeriksaan.”
Desto :”Tapi ada apa pak saya tiba tiba di bawa ke kantor?”
Njay :”Sudah jangan banyak bertanya cepat ikut kami.”
(sesampainya di kantor polisi)
Samy :”Kamu kenal dengan kedua orang ini?” (sambil menunjuk ke fino & vano)
Desto :”Fino ini teman saya pak, ada apa yah?”
Samy :”Mereka berdua tertangkap basah sedang bertransaksi narkoba di halte. Dan
setelah saya bertanya kepada mereka, fino bilang barang itu untuk kamu, apa
benar?”
Desto :”Bukan pak.”
Njay :”Kamu jangan bohong!!! Mengaku saja!!!” ( Sambil menarik baju desto)
Desto :”iya pak saya ngaku, barang itu memang untuk saya.”
Njay :”Gitu dong ngaku dari tadi.”
(Mereka bertiga pun langsung dijebloskan ke dalam jeruji besi untuk menunggu hasil sidang)
(Joo pun datang untuk menjenguk desto dan fino)
Joo :”Des des lu sih kalo gua bilangin suka ga mau dengerin gue, lu juga fin.”
Desto :”Iya joo kita berdua sadar . Dan kita berdua akan taubat.”
Fino :”Iya Joo.”
Joo :”Yaudah, mulai sekarang lu berdua mending mint ampun sama Allah dan janji buat
ga ngulangin lagi.”
Desta :”Iya Joo.”
Dan akhirnya Desto & Fino sudah sadar akan kesalahannya, dan mereka pun bertaubat.
Vino sebagai bandar narkoba telah di vonis hukuman mati oleh hakim. Setelah Desto dan
Fino keluar dari penjara mereka bertiga menjalankan kehidupannya lebih baik lagi dan lebih
berhati-hati juga tidak mau mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Amanat : Jangan sekali kali kalian mencoba atau mendekati barang haram
seperti narkoba karena dapat merusak dan menghancurkan
kehidupan juga masa depan kalian.

More Related Content

PDF
PDF
Ensayo Diseñadores- Venezolanos y internacionales
PPSX
application of differentiation
PPT
Mec Fercho
PDF
Computación en la nube juan carlos ruiz (dllo.) 1
PDF
MoMent - ppt
PPT
POSTER
Ensayo Diseñadores- Venezolanos y internacionales
application of differentiation
Mec Fercho
Computación en la nube juan carlos ruiz (dllo.) 1
MoMent - ppt
POSTER

Viewers also liked (7)

PDF
20160210 webinarslides
PDF
Earomics part 2
PDF
Catalog forme-09-12
PDF
Data-Driven Creativity
DOC
ACC 291 Final Exam Guide (New)
PDF
MEDICINA LEGAL
20160210 webinarslides
Earomics part 2
Catalog forme-09-12
Data-Driven Creativity
ACC 291 Final Exam Guide (New)
MEDICINA LEGAL
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Analisis-Kasus-PNS-Telat-Pelayanan-Publik-Terhambat Fiks.pptx
PPTX
Keterbatasan-Fasilitas-dalam-Mengajar-KKA.pptx
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
PENGIMBASAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)
PDF
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PPTX
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
PPTX
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
PDF
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPT
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
PPTX
lansia berdaya (SIDAYA) di indonesia.pptx
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PPTX
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Rupa Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
DOCX
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
Analisis-Kasus-PNS-Telat-Pelayanan-Publik-Terhambat Fiks.pptx
Keterbatasan-Fasilitas-dalam-Mengajar-KKA.pptx
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PENGIMBASAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)
PPT Resources Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
INSTRUMEN IMPLEMENTASI DAN REFLEKSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN-ARNI.pdf
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
lansia berdaya (SIDAYA) di indonesia.pptx
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Rupa Kelas XII Terbaru 2025
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
883668952-KP-4-Modul-2-Kerangka-Pembelajaran-Mendalam.pdf
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
Lembar Kerja Mahasiswa Information System
Ad

Hindari narkoba

  • 1. Hindari narkoba Pemain: -Bayu Hernawan.P Sebagai Vano -Febriyanto Sebagai Joo -Gilang Ramadhan Sebagai Fino -Hadiansyah Sebagai Samy -M.Fikri Sebagai Njay -Riziq Dwi Sebagai Desto Pada suatu hari,ada 3 orang siswa. Salah satu diantaranya adalah seorang pemakai narkoba yaitu fino. Fino berniat untuk menghasut kedua temannya yaitu Desto dan Joo untuk memakai barang haram tersebut. (Joo dan Desto sedang berbincang-bincang didalam kelas) Desto :”Joo, hasil nilai ujian agama lu berapa?” Joo :”Dapet 80 des, kalo lu?” Desto :”Ah elu mah ga heran dapet segitu. Gua Cuma dapet 70.” (Fino datang menghapiri mereka) Fino :”Oi, gimana kabar lu berdua?” Desto :”Baik Fin.” Joo :”Alhamdulillah baik, kalo lu gimana kabarnya fin? Fino :”Baik joo.” (Desto melihat sesuatu di kantung fino} Desto :”Fin itu apa yang ada di kantong lu?” Fino :”Rokok doang des.” Desto :”Ah bohong lu, coba gua liat.” Fino :”nih.”
  • 2. (Desto mulai bingung, karena bentuknya aneh) Desto :”Ah, bukan rokok ini mah.Ini apaan fin?” Fino :”itu ganja.” (sambil berbisik) Desto :”Eh buset.Parah lu.” Fino :”ssstttt. Lu mau ga ? gua jamin enak dah.” Desto :”Ah yang bener lu? Yaudah gua cobain doang.” Joo :”Astagfirullah , parah lu berdua. Kalo ketahuan , lu berdua bisa ketangkap polisi.” Fino :”Udah slaw aja..” Mereka bertiga pun pergi karena bel masuk telah berbunyi (Keesokan harinya) Desto :”Fin, bener kata lu enak banget. Lu ada lagi ga?” Fino :”kan bener apa kata gua. Yaudah nanti pulang sekolah lu ikut gua ke halte.” Desto :”Oke sip.” (Sepulang sekolah desto dan fino menuju ke halte} Desto :”Fin kita ngapain disini?” Fino :”Katanya lu mau lagi, ini kita lagi nunggu temen gua. Mana duit lu sini.” Desto :”Oiyah yaudah fin, nih duit gua.” Fino :”Nah itu temen gua, lu tunggu sini bentar ya des?” Desto :”Oke fin.” (Fino menghampiri temennya yang menjual narkoba) Fino :”Van biasa.” Vano :”Aman ga lu?” Fino :”Tenang van aman, nih duitnya.” Vano :”Oke,nih barangnya hati-hati lu. Gua cabut dulu kabarin aja kalo mau ngambil lagi.” Fino :”Siap boss.” (Fino kembali ke halte untuk menghampiri desto) Fino :”Des udah ada nih.” Desto :”Yaudah langsung kerumah gua aja, dirumah gua ga ada orang.”
  • 3. Fino :”Okee.” (Mereka menuju kerumah desto) Desto :”Ayo fin masuk aja.” Fino :”Oke Des.” Desto :”Langsung buka aja fin.” Fino :”selaw bro.” (Tiba-tiba terdengar suara joo memanggil dari depan rumah desto) Joo :”Permisi desto...desto.” Desto :”Iya joo masuk aja ada fino juga didalem” Joo :”Si fino ngapain des kerumah lu?” Desto :”Biasa main joo.” Fino :”Eh joo, sini-sini joo duduk.” Joo :”Iya fin, lu lagi ngapain fin?” Fino :”Biasalah joo.” Joo :”Coba liat, wah lu berdua parah yah malah makin jadi!!!” Desto :”Selaw joo.” Joo :”Gua ga nyangka des lu malah ketagihan sama barang haram itu. Inget des hidup lu akan hancur kalo u terus make barang haram itu, mendingan lu berdua sekarang sadar!!!” Desto :”Santai joo santai.” (Joo pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah kecewa dan menuju pulang) Desto :”Gimana nih fin?” Fino :”Yaudah des ini udah gue bikin lu abisin aja. Gua mau pulang dulu ya.” Desto :”Thank’s nih fin, nih lu bawa aja sedikit buat dirumah.” Fino :”Yaudah gua langsung pulang yah?” Desto :”Iyah hati-hati lu fin.” Fino pun meninggalkan rumah desto untuk kembali pulang kerumahnya. (Keesokan harinya disekolah) Joo :”Dess mata lu kenapa merah gitu?”
  • 4. Desto :”Ah gapapa kok.” Joo :”Des lu sadar des, barang haram itu bakal ngerusak lu, mending lu cepet jauhin barang haram itu.” Desto :”Ah berisik lu.” Joo :”Yaudah terserah, yang penting gua udah ingetin lu.” (Jam istirahat desto menghampiri fino yang sedang makan dikantin) Desto :”Fin ada barang lagi ga?” Fino :”Nanti lu ikut gua aja ke halte.” Desto :”Oke.” (Setelah pulang sekolah desto dan fino menuju ke halte. Tapi mereka tidak tau kalau di halte itu sudah ada polisi yang menyamar karena sering terjadi transaksi narkoba) Desto :”Tumben rame banget nih halte fin?” Fino :”Gatau gua juga.” (Tak lama vano pun datang) Fino :”Bos nih duitnya, mana nih barangnya?” Vano :”nih, tapi hati-hati lu disini rame.” (Samy dan Njay melihat transaksi tersebut dan langsung menghampiri mereka) Samy :”Hey kalian berdua diam ditempat!!” Vano :”Ada apa ini pak?” Njay :”jangan banyak bicara, ayo ikut kami ke kantor.” (Akhirnya fino dan fano dibawa ke kantor polisi) Njay :”Apa yang kalian lakukan ditempat tadi?” Vino :”Kami ga ngapa ngapain pak cuman ngobrol biasa.” Samy :”Jangan bohong, pasti kalian habis melakukan transaksikan?” Vino :”Engga pak kami hanya ngobrol biasa.” Njay :”Alah jangan coba bohong cepet ngaku atau kalian akan saya tembak disini.” Fino :”Ampun pak, sebenernya saya mau ngasih barang itu keteman saya doang pak.” Njay :”Siapa teman kamu?” Fino :”Namanya desto pak dia teman sekelas saya.”
  • 5. (Samy dan Njay datang kesekolah untuk menjemput desto) Samy :”Kamu yang bernama desto?” Desto :”Iya pak, ada apa yah?” Samy :”Kami dari pihak kepolisian, ayo kamu ikut kami ke kantor untuk menjalankan pemeriksaan.” Desto :”Tapi ada apa pak saya tiba tiba di bawa ke kantor?” Njay :”Sudah jangan banyak bertanya cepat ikut kami.” (sesampainya di kantor polisi) Samy :”Kamu kenal dengan kedua orang ini?” (sambil menunjuk ke fino & vano) Desto :”Fino ini teman saya pak, ada apa yah?” Samy :”Mereka berdua tertangkap basah sedang bertransaksi narkoba di halte. Dan setelah saya bertanya kepada mereka, fino bilang barang itu untuk kamu, apa benar?” Desto :”Bukan pak.” Njay :”Kamu jangan bohong!!! Mengaku saja!!!” ( Sambil menarik baju desto) Desto :”iya pak saya ngaku, barang itu memang untuk saya.” Njay :”Gitu dong ngaku dari tadi.” (Mereka bertiga pun langsung dijebloskan ke dalam jeruji besi untuk menunggu hasil sidang) (Joo pun datang untuk menjenguk desto dan fino) Joo :”Des des lu sih kalo gua bilangin suka ga mau dengerin gue, lu juga fin.” Desto :”Iya joo kita berdua sadar . Dan kita berdua akan taubat.” Fino :”Iya Joo.” Joo :”Yaudah, mulai sekarang lu berdua mending mint ampun sama Allah dan janji buat ga ngulangin lagi.” Desta :”Iya Joo.” Dan akhirnya Desto & Fino sudah sadar akan kesalahannya, dan mereka pun bertaubat. Vino sebagai bandar narkoba telah di vonis hukuman mati oleh hakim. Setelah Desto dan Fino keluar dari penjara mereka bertiga menjalankan kehidupannya lebih baik lagi dan lebih berhati-hati juga tidak mau mengulangi kesalahan yang sama lagi.
  • 6. Amanat : Jangan sekali kali kalian mencoba atau mendekati barang haram seperti narkoba karena dapat merusak dan menghancurkan kehidupan juga masa depan kalian.